Contoh Format Modul (Contoh Dari Kimia)
-
Upload
salma-rifasari-wakana -
Category
Documents
-
view
303 -
download
19
description
Transcript of Contoh Format Modul (Contoh Dari Kimia)
KIMIA – PAKET 2
2016
Kimia Itu Lebih dari Atom
1. Klasifikasi Penting Tabel Periodik
Golongan 1/IA- logam alkaliGolongan 2/IIA- logam alkali tanahGolongan 17/VIIA- halogenGolongan 18/VIIIA- gas muliaGolongan 3-12/B- logam transisiUnsur 58-71- deret lantanidaUnsur 90-103- deret aktinida
2. Jenis-Jenis Ikatan
Ikatan Kovalen – merupakan ikatan yang dihasilkan karena adanya penggunaan elektron bersama. Biasanya ada pada senyawa antara unsur nonlogam dan nonlogam. Ikatan Kovalen Koordinasi- merupakan ikatan yang dihasilkan karena adanya penggunaan elektron bersama akan tetapi sumber elektron berasal dari salah satu atom. Biasanya ada pada beberapa senyawa nonlogam dan senyawa kompleks.Ikatan Ionik- merupakan ikatan yang dihasilkan karena adanya donasi elektron dari atom logam ke atom nonlogam. Senyawanya disebut senyawa ionik atau garam.Ikatan Logam- merupakan ikatan yang dihasilkan karena adanya lautan elektron. Terjadi karena overlap orbital valensi dari logam. Semakin banyak elektron yang didonasikan dari orbital valensinya maka ikatan logam akan semakin kuat.
Jenis ikatan dipengaruhi oleh adanya elektronegativitas atom yakni
kecenderungan suatu atom untuk menarik elektron.
KIMIA – PAKET 2
2016
3. Ion
Ion adalah atom yang mengalami penambahan maupun pengurangan elektron.
Kation adalah atom yang bermuatan positif. Anion adalah atom yang bermuatan negatif.
Atom logam cenderung lebih mudah untuk melepaskan elektron dibanding menangkap elektron sedangkan untuk atom nonlogam berlaku sebaliknya.
4. Rumus
Rumus Molekular- jumlah atom-atom unsur dalam suatu senyawa.
Rumus Empiris- perbandingan terkecil jumlah atom-atom unsur penyusun suatu senyawa.
Contoh:
Senyawa karbohidrat memiliki rumus molekul C6H12O6 sehingga rumus empirisnya adalah CH2O.
Rumus Senyawa Ionik
Senyawa ionik secara total bermuatan netral sehingga cara berikut digunakan untuk menentukan rumus senyawa.
o Muatan anion menjadi subscript pada kation begitu pula sebaliknya.o Jika tidak berada pada rasio terkecil, dibagi dengan faktor umum
terbesar.
Contoh:
Ion dengan konfigurasi mengikuti gas mulia
KIMIA – PAKET 2
2016
5. Bilangan Oksidasi
Bilangan Oksidasi- bilangan yang menunjukkan keadaan elektronik dari suatu atom, molekul atau ion kekurangan atau kelebihan elektron
Aturan Bilangan Oksidasi1. bilangan oksidasi dari semua unsur bebas adalah nol2. bilangan oksidasi dari semua ion monoatomik sederhana setara
dengan muatan pada ionnya3. bilangan oksidasi dari fluorin dalam senyawanya adalah -14. bilangan oksidasi dari hidrogen dalam senyawanya adalah +15. bilangan oksidasi dari oksigen dalam senyawanya adalah -26. jumlah total bilangan oksidasi dari molekul atau ion poliatomik harus
sama dengan muatan partikelnya7. pada senyawa ionik biner, nonlogam memiliki bilangan oksidasi sesuai
dengan muatan anionnyajika ada aturan yang berselisih, ambil patuhi dulu aturan yang lebih atas dan abaikan yang lebih bawah
Contoh:
• Fe2O3
O: -2; Fe: +3• Na2CO3
Na : +1; O: -2; C: +4• V(OH)3
O: -2; H: +1; V: +3• K2Cr2O7
K: +1; O: -2; Cr: +6
KIMIA – PAKET 2
2016
6. Senyawa Molekular
Tatanama
Atom yang kurang elektronegatif biasanya disebutkan pertama.
Kata depan (prefix) dipakai untuk memberikan informasi jumlah atom masing-masing unsur dalam suatu senyawa (prefix mono- tidak perlu disebutkan pada unsur pertama).
Akhiran dari unsur yang lebih elektronegatif diubah menjadi –ida.
Jika ada dua huruf vokal yang berurutan biasanya digabung menjadi satu.
Contoh:
N2O5 : dinitrogen pentoksidaCO2 : karbon dioksidaCCl4 : karbon tetraklorida
Teori
Berikut ini merupakan beberapa teori yang mencoba menjelaskan mengenai ikatan kimia dan struktur molekul.
Struktur Lewis
Senyawa molekular dapat digambarkan secara Lewis yaitu dengan menggambarkan elektron-elektron valensi yang ada dari setiap atom pada penempatan yang tepat. Ada aturan yang perlu diperhatikan dalam penggambaran Lewis ini.
Suatu ikatan dibentuk oleh penggunaan elektron bersama. Aturan oktet, yakni elektron valensi pada suatu atom saat membentuk
senyawa adalah 8. Aturan ini berlaku sangat ketat pada senyawa dari atom golongan 1, golongan 2 dan atom-atom periode 1 dan 2. Ada beberapa pengecualian seperti untuk atom boron (bisa 6) dan atom-atom di luar yang disebutkan tadi (S bisa 12, P bisa 10).
Elektronegativitas, yakni muatan formal (muatan formal = jumlah elektron valensi – jumlah elektron bebas – ½ jumlah elektron ikatan) yang lebih negatif dimiliki oleh atom yang lebih elektronegatif.
Setiap atomnya harus terhubung oleh minimal satu ikatan kovalen atau kovalen koordinasi.
KIMIA – PAKET 2
2016
Contoh:
Cara menggambar struktur Lewis:
1. Jumlahkan seluruh elektron valensi dari setiap atom dalam molekul. Elektron valensi adalah elektron yang terletak pada kulit terluar.
2. Jika molekul merupakan ion jumlah elektron total dikurangi dengan muatan.
3. Letakkan atom dalam susunan di mana atom akan berikatan. Biasanya atom dengan keelektronegatifan lebih rendah bertindak sebagai atom pusat (kecuali hidrogen).
4. Susun elektron valensi molekul pada susunan atom di langkah 3 sehingga semua atom memenuhi aturan oktet dengan pengecualian yang sudah disebutkan di atas.
Contoh: CO2
1. Elektron valensi C adalah 4 sedangkan O adalah 6 sehingga total elektron valensi pada CO2 adalah 16.
2. CO2 bukan ion sehingga jumlah elektron sesuai total elektron valensinya.
3. C kurang elektronegatif dibandingkan O sehingga urutannya adalah O-C-O
4. Elektron sisanya adalah 12 (ingat bahwa setiap ikatan merupakan pasangan elektron. Untuk membuat semua atomnya menjadi oktet struktur yang memungkinkan adalah
Muatan formal suatu atom dalam molekul= jumlah elektron valensi atom – 2 x jumlah pasangan elektron bebas – ½ jumlah elektron yang berikatan
Dalam menggambar struktur Lewis perlu diperhatikan muatan formal masing-masing atom di dalamnya. Sebisa mungkin muatan formalnya mendekati 0 sekaligus memenuhi aturan oktet (dengan pengecualian di atas).
CO2IF4
SO3 HClO3
KIMIA – PAKET 2
2016
Teori Valence Shell Electron Pair Repulsion (VSEPR)
Suatu atom dalam senyawa yang telah digambar melalui penggambaran Lewis akan memiliki beberapa domain elektron di sekitarnya. Domain elektron meliputi ikatan dan pasangan elektron bebas dan harus terpisah sejauh mungkin. Di bawah ini merupakan dafta struktur tiga dimensi yang ditunjukkan atom dalam senyawa yang berdomain tertentu dengan X adalah setiap domain elektron.
Sebagai tambahan saja bahwa penggambaran molekul biasanya dilakukan dengan menghilangkan pasangan elektron bebas. Itulah mengapa bentuk H2O adalah bengkok, bukan tetrahedral ataupun linier.
KIMIA – PAKET 2
2016
Dengan menggunakan teori ini juga dapat melihat kepolaran dari suatu molekul. Jika total momen dipol suatu molekul tidak sama dengan nol berarti senyawa tersebut merupakan senyawa kovalen polar.
KIMIA – PAKET 2
2016
Teori Ikatan Valensi
Setiap atom mempunyai orbital valensi. Dalam pembentukan molekul, orbital-orbital valensi tersebut saling tumpang tindih sehingga ikatan dapat terjadi.
Contoh:
Pada molekul H2 ikatan terjadi karena orbital valensi atom (1s) dari masing-masing atom hidrogen saling tumpang tindih.
Namun teori ini bermasalah dalam menjelaskan geometri molekul. Contohnya adalah pada molekul CH4. Menurut eksperimen molekul CH4
memiliki sudut ikatan 109,5o untuk semua ikatannya. Teori ini juga tidak dapat menjelaskan munculnya ikatan rangkap. Dibutuhkan penjelasan lebih jauh mengenai hal ini.
Hibridisasi merupakan pencampuran orbital-orbital atom membentuk orbital baru yang memiliki sudut ikatan yang lebih realistis. Orbital baru tersebut nantinya disebut orbital hibrida.
Orbital hibrida berhubungan dengan teori VSEPR dalam pembentukan geometrinya. Hibridisasi dapat juga melibatkan orbital d untuk periode 3 ke atas.
KIMIA – PAKET 2
2016
Ikatan yang dapat terbentuk dari tumpang tindih orbital ada tiga tergantung pada bagaimana cara dia tumpang tindih yaitu ikatan sigma (σ), ikatan pi (π) dan ikatan delta (δ). Di sini hanya dibahas ikatan sigma dan pi saja, ikatan delta dapat dipelajari di buku-buku kimia umum lain.
Ikatan sigma (σ) terbentuk dari tumpang tindih yang head-to-head ada di sepanjang sumbu ikatan bertanggung jawab atas terbentuknya ikatan utama
Ikatan pi (π) terbentuk dari tumpang tindih orbital yang sejajar ikatan pi berada tegak lurus sumbu ikatan bertanggung jawab atas terbentuknya ikatan sekunder yaitu ikatan
kedua dan ketiga pada ikatan rangkap
Contoh: Hibridisasi C dan O pada CH2O
Untuk atom C: ekspansikan semua elektron valensi pada tingkat energi yang sama atom karbon memiliki konfigurasi elektron [He]2s2 2p1
2s ↑↓ 2p ↑ _ ↑ __ menjadi2s ↑ 2p ↑ _ ↑ ↑_
pada CH2O terdapat 3 atom yang menempel pada karbon, setiap atom yang menempel hanya membutuhkan satu orbital hibrida sehingga dibutuhkan 3 orbital hibrida saja untuk atom karbon pada CH2O(2s ↑ 2p ↑ _ ↑ ) ↑_
sehingga kita mendapatkan s + p + p → 3 orbital “sp2” dan 1 orbital p tak terhibrid
Untuk atom O: atom oksigen memiliki konfigurasi elektron [He]2s2 2p4
2s ↑↓ 2p ↑↓ ↑ ↑_ jika melihat strukturnya, atom O memiliki 2 pasangan elektron bebas
dan satu atom terikat sehingga memerlukan 3 orbital hibrida(2s ↑↓ 2p ↑↓ ↑ ) ↑_
sekali lagi kita mendapatkan satu orbital p tak terhibrid
Elektron tunggal pada masing-masing orbital tak terhibrid akan membentuk ikatan pi yang menyebabkan adanya rangkap pada CH2O.
KIMIA – PAKET 2
2016
7. Senyawa Ionik
Tatanama
Tulis nama kation. Jika anionnya suatu unsur, ditambahkan akhiran –ida; jika anion ini
poliatom cukup dituliskan nama ion poliatomnya. Jika kation memiliki lebih dari satu kemungkinan muatan, muatan
ditulis menggunakan bilangan romawi di dalam kurung.
Contoh:
K2CrO4 : kalium kromatNaCl : natrium kloridaAgNO3 : perak nitrat
Kation Umum
Anion Umum
KIMIA – PAKET 2
2016
Soal1. Dari kelompok senyawa berikut ini manakah yang tidak mematuhi aturan
oktet?a. NH3, PH3, SO3 d. NO2
-, SO32-, SCN-
b. H2O, CH2Cl2, CO2 e. HOCl, Cl2CO, N2H4
c. BF3, SF4, ICl3-
2. Struktur molekul berikut ini:
Hibridisasi atom C2, O dan N berturut-turut adalah . . .a. sp2, sp2 dan sp3 d. sp, sp2 dan sp3
b. sp3, sp3 dan sp3 e. sp2, sp2 dan sp2
c. sp3, sp2 dan sp
3. Berikut ini senyawa manakah yang mempunyai sudut ikatan sekitar 109,5º?
a. SO3 d. PCl3b. NO3
- e. IF3
c. BF3
4. Pasangan berikut ini manakah molekul yang memiliki bentuk geometri sama?
a. AlCl3 dan BCl3 d. BeCl2 dan H2Ob. AlCl3 dan PCl3 e. CO2 dan SO2
c. BF3 dan NH3
5. Atom dari unsur X memiliki konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d2 4s2. Senyawa yang paling tidak mungkin terbentuk adalah . . .
a. K2XO3 d. XOb. K2XO4 e. XO2
c. TiCl3
6. Manakah spesi yang isoelektronik dengan NO2+?
a. N2O d. NOb. NO2
- e. NH4+
c. NH2-
7. Berapa bilangan oksidasi X dalam senyawa MgXO4?a. +4 d. +8b. +6 e. +10c. +7
KIMIA – PAKET 2
2016
8. Di antara senyawa di bawah ini manakah yang atom pusatnya tidak membentuk orbital hibrida sp3?
a. NCl3 d. SF4
b. PCl3 e. SiH4
c. H2O
9. Dalam senyawa CH3CH=CH2, terdapat ikatan yang terbentuk melalui overlap orbital . . .
a. sp2-sp3 d. sp3-sp3
b. sp-sp2 e. semua benarc. sp-sp3
10.Molekul berikut ini:
1. BCl3 3. NCl32. CHCl3 4. CH2=CH2
yang memiliki bentuk planar adalah . . .a. 1 d. 1 dan 4b. 2 e. 3 dan 4c. 1 dan 3