Contoh Exsecutive Summary

2
Gizi kurang merupakan masalah utama kesehatan yang banyak terjadi di negara yang sedang berkembang dan termasuk faktor resiko kesakitan serta kematian terutama diantara anak-anak. Di dunia ini lebih dari 10 juta anak berusia di bawah 5 tahun meninggal setiap tahunnya karena penyakit yang seharusnya dapat dicegah dan diobati. Separuh diantaranya disebabkan karena gizi kurang. Seharusnya sudah tidak ditemukan balita dengan gizi kurang di Jakarta sesuai dengan data yang diperoleh melalui Riskesdas 2013, yang menyatakan bahwa DKI Jakarta merupakan salah satu kota yang sudah mencapai sasaran dalam mengatasi masalah gizi kurang sesuai dengan target MDGs 2015. Namun berdasarkan data Puskesmas Joglo I bulan Februari 2015 didapatkan 32 % balita dengan gizi kurang, terutama di RT 03, RW 08, Kelurahan Joglo, Jakarta Barat. Dari hasil analisis situasi dengan paradigm BLUM, penentuan prioritas masalah dengan metode non-scoring (Delbeq) serta Fishbone diagram untuk menentukan masalah penyebab, maka didapatkan alternatif pemecahan masalah dengan melakukan intevensi berupa penyuluhan dan pembagian Buku Pintar mengenai gizi yang baik dan seimbang serta mengadakan demo memasak. Dalam jangka pendek, yang akan dinilai adalah peningkatan pengetahuan ibu mengenai gizi kurang dan nutrisi yang baik serta bahan makanan ekonomis yang dapat memenuhi kebutuhan gizi balitanya. Dalam jangka menengah (1 tahun), yang akan dinilai adalah peningkatan status gizi pada balita yang sebelumnya kurang menjadi baik, dan diharapkan dalam 5

description

Contoh

Transcript of Contoh Exsecutive Summary

Page 1: Contoh Exsecutive Summary

Gizi kurang merupakan masalah utama kesehatan yang banyak terjadi di negara

yang sedang berkembang dan termasuk faktor resiko kesakitan serta kematian

terutama diantara anak-anak. Di dunia ini lebih dari 10 juta anak berusia di bawah 5

tahun meninggal setiap tahunnya karena penyakit yang seharusnya dapat dicegah dan

diobati. Separuh diantaranya disebabkan karena gizi kurang.

Seharusnya sudah tidak ditemukan balita dengan gizi kurang di Jakarta sesuai

dengan data yang diperoleh melalui Riskesdas 2013, yang menyatakan bahwa DKI

Jakarta merupakan salah satu kota yang sudah mencapai sasaran dalam mengatasi

masalah gizi kurang sesuai dengan target MDGs 2015. Namun berdasarkan data

Puskesmas Joglo I bulan Februari 2015 didapatkan 32 % balita dengan gizi kurang,

terutama di RT 03, RW 08, Kelurahan Joglo, Jakarta Barat.

Dari hasil analisis situasi dengan paradigm BLUM, penentuan prioritas masalah

dengan metode non-scoring (Delbeq) serta Fishbone diagram untuk menentukan

masalah penyebab, maka didapatkan alternatif pemecahan masalah dengan melakukan

intevensi berupa penyuluhan dan pembagian Buku Pintar mengenai gizi yang baik

dan seimbang serta mengadakan demo memasak. Dalam jangka pendek, yang akan

dinilai adalah peningkatan pengetahuan ibu mengenai gizi kurang dan nutrisi yang

baik serta bahan makanan ekonomis yang dapat memenuhi kebutuhan gizi balitanya.

Dalam jangka menengah (1 tahun), yang akan dinilai adalah peningkatan status gizi

pada balita yang sebelumnya kurang menjadi baik, dan diharapkan dalam 5 tahun

tidak ada lagi kasus balita dengan gizi kurang di wilayah RT 03 RW 08, Kelurahan

Joglo, Jakarta Barat. Metode yang digunakan adalah penyuluhan dan pembagian Buku

Pintar untuk ibu-ibu dengan balita gizi kurang di lokasi RT 03 dengan jumlah peserta

7 ibu. Penilaian pengetahuan awal dinilai dengan pre test dan hasil intervensi dinilai

dengan post test. Data diolah secara manual dan didapatkan hasil intervensi yaitu

terdapat peningkatan pengetahuan dimana nilai rata-rata pre test 45.33% dan nilai

rata-rata post test meningkat menjadi 79.98%.

Hasil dari intervensi yang telah dilakukan, terjadi peningkatan pengetahuan ibu

mengenai gizi seimbang sebesar 34.65% dan terjadi peningkatan berat badan balita

dengan gizi kurang yaitu rata-rata sebesar 0.2 kg.

Jadi gizi kurang masih menjadi masalah yang perlu menjadi perhatian. Yang

menjadi penyebab masih tingginya angka gizi kurang di wilayah RT 03 RW 08,

Kelurahan Joglo, Jakarta Barat adalah kurangnya pengetahuan ibu, tidak dilakukan

pemantauan pertumbuhan balita secara rutin dan kelalaian orang tua dalam mengatur

Page 2: Contoh Exsecutive Summary

pola makan anak. Sebaiknya berbagai pihak ikut serta dalam merunkan angka gizi

kurang.