Contoh Analisa Kasus PHK

7/21/2019 Contoh Analisa Kasus PHK

http://slidepdf.com/reader/full/contoh-analisa-kasus-phk 1/11

A. Kasus PHK Karyawan Securicor (238 Orang)

Setiap individu memiliki kewajiban dan hak untuk memenuhi kebutuhan

hidupnya. Sebagai manusia yang dituntut untuk mengolah dan menata kehidupan

yang bermartabat dan layak. Maka dalam hal ini bahwa setiap individu untuk

selalu menjalankan aktifitas dengan bekerja pada berbagai sektor kehidupan, dan

salah satunya adalah bekerja sebagai karyawan buruh.

Menjadi persoalan besar pada kondisi negara kita yang kini terpuruk, di

tengah-tengah krisis ekonomi yang semakin sulit, pengangguran dimana-mana,

sulitnya lapangan kerja lebih diperparah lagi dengan menjamurnya pemutusan

hubungan kerja dan kebijakan-kebijakan yang sering kali bertentangan dengan

Undang-undang, masalah ini telah menjadi budaya dikalangan Perusahaan.

Menjadi fakta bagi karyawan buruh securicor yang telah bekerja puluhan tahun

menggantungkan nasibnya akan tetapi telah menjadi korban pemutusan hubungan

kerja P!"#.

$erawal pada tanggal %& juli '(() lahirlah sebuah merger antara Group 4

Flack dengan Securicor n!erna!ional di tingkat internasional. *erkait dengan

adanya merger di tingkat international, maka para karyawan P". Securicor yang

diwakili oleh Serikat Pekerja Securicor +ndonesia mengadakan pertemuan dengan

pihak manajemen guna untuk membicarakan status mereka terkait dengan merger

di tingkat +nternasional tersebut. kan tetapi, pertemuan tersebut tidak

menghasilkan solusi apapun, dan justru karyawan P". Securicor yang semakin

bingung dengan status mereka. $ahwa kemudian, Presiden irektur P* Securicor

%



+ndonesia, $ill *homas mengeluarkan pengumuman bahwa P!" mulai terjadi,

sehingga divisi P dan /S telah menjadi imbasnya, yang lebih ironisnya adalah

"etua Serikat Pekerja Securicor cabang Surabaya di P!" karena alasan

perampingan yang dikarenakan adanya merger di tingkat internasional.0ang

memutuskan rapat itu adalah $ranch manager Surabaya.

Pada tanggal 1 Maret '((2. P!" ini mengakibatkan %% karyawan

kehilangan pekerjaan. Proses yang dilakukan ini juga tidak prosedural karena tidak

ada anjuran dari P)P seperti di atur dalam UU tahun %&3) tentang P!" di atas &

orang harus terlebih dahulu melaporkan ke instansi P)P#. kan tetapi pihak, P*.

Securicor dan kuasa hukumnya, #lsa Syarie$% SH, selalu mengatakan tidak ada

merger dan tidak ada P!", akan tetapi pada kenyataanya justru P!" terjadi.

Mengacu pada hal tersebut dengan ketidakjelasan status mereka maka karyawan

P*. Securicor memberikan surat (%%14SP Sec4+54'((2, hal pemberitahuan mogok

kerja kepada perusahaan dan instansi yang terkait pada tanggal '2 pril '((2

sebagai akibat dari gagalnya perundingan tentang merger deadlock #.

Persoalan ini terus bergulir dari mulai adanya perundingan antara

manajemen P*. Securicor +ndonesia dengan Serikat Pekerja Securicor +ndonesia

SPS+# dimana pihak perusahaan diwakili oleh 6eny *ohir selaku irektur

"euangan dan SPS+ di wakili oleh Fi!ri&ansya' "oisu!!a akan tetapi kembali

deadlock , sehingga permasalahan ini ditangani oleh pihak isnakertrans "+

7akarta dan kemudian dilanjutkan ke P)P, dan P)P mengeluarkan putusan dimana

pihak pekerja dalam putusannya dimenangkan.

'



. Fak!a ari P4P

%. gar pengusaha P*.Securicor +ndonesia, memanggil dan mempekerjakan

kembali pekerja Sdr. enny 8urhendi, dkk '1) orang# pada posisi dan

jabatan semula di P*. Securicor +ndonesia terhitung 9 tujuh# hari setelah

menerima anjuran ini:

'. gar pengusaha P*.Securicor +ndonesia, membayarkan upah bulan mei

'((2 kepada pekerja sdr. enni 8urhendi, dkk '1)# orang:

;. gar pekerja sdr. enni 8urhendi, dkk '1)# orang, melaporkan diri untuk

bekerja kembali pada pengusaha P*.Securicor +ndonesia terhitung sejak 9

tujuh# hari sejak diterimanya surat anjuran ini:

kan tetapi pihak perusahaan tidak menerima isi putusan tersebut.

"emudian perusahaan melakukan banding ke P*. *U8 7akarta dan melalui kuasa

hukumnya #ls*a Syarie$% S.H.% +.H. memberikan kejelasan bahwa perusahaan

tidak mau menerima para karyawan untuk kembali bekerja dengan alasan Pihak

Perusahaan sudah banyak yang dirugikan dan para pekerja sendiri menolak untuk

bekerja kembali sehingga sudah dianggap mengundurkan diri. *ernyata ungkapan

tersebut tidak benar dan itu hanya rekayasa perusahaan karena selama ini

berdasarkan bukti-bukti yang ada bahwa para pekerja sama sekali tidak minta

untuk di P!" dan tidak pernah mengutarakan kepada kuasa hukum perusahaan

soal pengunduran diri atapun mengeluarkan surat secara tertulis untuk minta di

P!". 7ustru kuasa hukum dari perusahaan menganggap para karyawan telah

melakukan pemerasan dan melakukan intimidasi. an itu kebohongan besar. Sebab

;



berdasarkan bukti pihak pekerja hanya meminta pihak pengusaha untuk membayar

pesangon sebanyak 2 PM*" apabila terjadi P!" massal dan ternyata perusahaan

tidak merespon. dapun terkait dengan aksi demo yang dilakukan oleh para serikat

pekerja adalah untuk meminta<

,. -asar "un!u!an

%. $ahwa pekerja tetap tidak pernah minta di P!". kan tetapi apabila terjadi

P!" massal maka para pekerja minta untuk dibayarkan dengan ketentuan

normatif 2 kali sesuai dengan pasal %23 ayat ',; dan ) UU 8o. %; tahun '((;

'. $ahwa Penggugat melakukan pemutusan hubungan kerja bertentangan

dengan pasal ; ayat %# UU 8o. %' tahun %&3) karena penggugat mem-P!"

pekerja tidak mengajukan ijin kepada P) Pusat

;. $ahwa para pekerja meminta uang pembayaran terhitung dari bulan juli

'((2 dan meminta dibayarkan hak-haknya yang selama ini belum terpenuhi.

Perjalanan kasus ini telah melewati proses-proses persidangan di P) Pusat

yang telah diputus pada tanggal '& 7uni '((2, dan putusan itu telah diakui dan

dibenarkan oleh Majlis !akim Pengadilan *inggi *ata Usaha 8egara 7akarta yang

telah diambil dan dijadikan sebagai Pertimbangan hukum. "emudian dengan

melalui pertimbangan Pengadilan *inggi *ata Usaha 8egara 7akarta pada hari

=abu, tanggal %% 7anuari '((3 harumnya keadilan telah berpihak kepada buruh

';1 karyawan# dan Majlis !akim menolak isi gugatan penggugat untuk

seluruhnya. an kondisi sekarang pihak perusahaan, melalui kuasa hukumnya

tersebut telah mengajukan permohonan kasasi. dan surat tersebut telah

)



diberitahukan ke P$!+ sebagai pi'ak !ero'on kasasi n!er/ensi, dengan

putusan yang telah diputuskan bisa menjadi nilai-nilai keadilan, kebenaran dan

kejujuran yang sejati.

-. Analisa Kasus

ari kasus di atas, dapat kita tilik bahwasanya pekerja lebih menyukai untuk

merespon secara positif apabila diberikan feedback yang kurang baik mengenai

kinerjanya lewat proses penilaian yang jujur dalam tiga dimensi. "etiga dimensi

tersebut yaitu: outcome fairness, procedural juctice, dan, interactional justice.>%?

Outcome fairness berarti menilai bahwa seseorang menghargai hasil yang

diterimanya tergantung dari hasil yang diterima pula oleh orang lain yang oleh

orang itu mudah diidentifikasi. 6ebih jelas lagi, situasi dimana seseorang

kehilangan pekerjaannya sementara orang lain tidak sangat kondusif pada persepsi

mengenai adanya ketidakjujuran hasil.

Sementara outcome fairness lebih berfokus kepada hasil, procedural and

interactional justice lebih berfokus pada prosesnya. Procedural justice secara

spesifik berfokus pada metode yang digunakan untuk menentukan hasil yang

diterima. $erikut ini adalah tabel enam kunci prinsip yang menentukan telah

melakukan apakah seseorang telah sesuai melakukan secara jujur sesuai dengan

prosedur.

%. Consistency. Prosedur yang diaplikasikan secara konsisten lintas waktu dan

pada orang-orang yang berlainan.

2

http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6575906359903129180&postID=5601119925305924041#_ftn1





'. Bias suppression. Prosedur yang diaplikasikan oleh seseorang yang tidak

memeliki kepentingan pada hasil dan tidak memiliki dasar prasangka

individu.

;. Information accuracy. Prosedur yang berdasarkan pada informasi yang

sesuai dengan fakta.

). Correctability. Prosedur dibuat dengan pengamanan yang memungkinkan

salah satu salah atau keputusannya buruk.

2. Representativeness. Prosedur menjelaskan perhatian pada seluruh kelompok

atau stakeholders kepala pekerja, pelanggan, pemilik# yang berdampak

pada keputusan, termasuk kekeliruan individu

3. Ethically. Prosedur konsisten dengan pengembangan standar moral sebagai

hal utama seperti invansi privasi.

pabila procedural justice berhubungan dengan bagaimana keputusan

dibuat, interactional justice berhubungan dengan sifat interpersonal mengenai

bagaimana hasil tersebut dapat diimplementasikan. $erikut ini adalah empat

determinan dari interactional justice:

%. Explanation. Mengembangkan aspek dari kejujuran prosedural yang

menjustifikasi keputusan

'. Social sensitivity. Memperlakukan orang dengan mendalaminya dan

menghormatinya

;. Consideration. Mendengar apa yang menjadi perhatian seseorang

). Empathy. +dentifikasi dengan perasaan orang lain.

3



"asus P!" P* Securicor berawal karena ketidakjelasan status para pekerja

akibat adanya merger di tingkat internasional. !al ini mendorong karyawan P*.

Securicor untuk melakukan mogok kerja kepada perusahaan dan instansi yang

terkait sebagai akibat dari gagalnya perundingan tentang merger deadlock #.

"aryawan buruh Securicor yang telah bekerja puluhan tahun dan menggantungkan

nasibnya pada P*.Securicor pada akhirnya menjadi korban pemutusan hubungan

kerja P!"#. Padahal dalam kenyataan, yang juga telah ditemukan pada fakta P)P,

P!" yang dilakukan oleh P* Securicor jelas-jelas tidak memenuhi outcomes

fairness dimana adanya kejelasan dan kejujuran pihak P*. Securicor atas

penilaiannya hasil kinerja terhadap para karyawannya. P!" tersebut menunjukkan

tidak adanya kesetaraan outcome yang diperoleh antara karyawan satu dengan

karyawan lain, terbukti dengan P!" yang awalnya peruntukkannya hanya untuk

beberapa karyawan, malah meluas mencapai ratusan karyawan ';1 orang#,

padahal P* Securicor sendiri belum memenuhi kewajibannya untuk memberikan

keterangan yang sejelas-jelasnya, dengan dalih tidak terjadinya proses merger di

pihak internasional. engan demikian, P!" yang terjadi tidak lebih dari P!"

secara sepihak.

7ika kita telusuri lebih dalam, kasus di atas membuktikan adanya

ketidakmampuan manajemen perusahaan dalam melakukan pengelolaan sumber

daya manusianya. Sebelum melakukan P!", perusahaan seharusnya telah

melakukan proses penilaian dengan berpatok pada prinsip procedural justice,

dimana dengan metode apapun dilakukan penilaian, nantinya akan meghasilkan

9



sebuah keputusan yang menjunjung tinggi sebuah keadilan. P*. Securicor di atas

jelas belum mampu memenuhi tahapan ini dengan baik. "etika tahapan lewat meja

hijau dipenuhi untuk penyelesaian sengketa P!" tersebut, P* Securicor member

kejelasan bahwa perusahaan tidak mau menerima para karyawan untuk kembali

bekerja dengan alasan Pihak Perusahaan sudah banyak yang dirugikan dan para

pekerja sendiri menolak untuk bekerja kembali sehingga sudah dianggap

mengundurkan diri. *ernyata ungkapan tersebut tidak benar dan itu hanya rekayasa

perusahaan karena selama ini berdasarkan bukti-bukti yang ada bahwa para pekerja

sama sekali tidak minta untuk di P!" dan tidak pernah mengutarakan kepada

kuasa hukum perusahaan soal pengunduran diri atapun mengeluarkan surat secara

tertulis untuk minta di P!". i sini sangat terlihat tidak adanya procedural justice

sebagai prosedur yang menjunjung keadilan

Selanjutnya, masalah P!" ini kemudian juga menyentuh dimensi

interactional justice. !al tersebut terbukti dari adanya penolakan besar-besaran

lewat unjuk rasa yang dilakukan oleh karyawan P*. Securicor. "aryawan berada

dalam ketidakjelasan status, di mana tidak ada penjelasan yang dinilai adil terkait

P!" yang Explanation. Mengembangkan aspek dari kejujuran prosedural yang

menjustifikasi keputusandijalankan perusahaan. Selain itu, perusahaan juga dinilai

karyawan tidak menjunjung social sensitivity akibat adanya P!" tersebut, yang

nantinya dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan consideration sebelum

pengambilan keputusan terjadi. Manajemen perusahaan juga mengesampingkan

1



empathy terhadap karyawannya yang dalam hal ini telah melakukan pengabdian

pada perusahaan selama puluhan tahun.

Sebenarnya, perusahaan dapat menghindari hal-hal tersebut di atas, apabila

menerapkan alternative tahapan dalam penyelesaian dispute. $erikut ini

merupakan tahapannya<

Stage %< @pen door policy.

*he two people in conflict e.g., supervisor and subordinate# attempt to arrive at

settlement together. +f none can be reached, they proceed to

Stage '< Peer review.

panel composed of representatives from organiAation that are the same level of

those people in the dispute hears the case and attempts to help the parties arrive

settlement. +f none can be reached, they proceed to

Stage ;< Mediation.

neutral party from outside the organiAation hears the case and, via nonbinding

process, tries to help the disputants arrive at a settlement. +f none can be reached,

they proceed to

Stage )< rbitration.

professional arbitrator from outside the organiAation hears the case and resolves

it unilaterally by rendering a specific decision or award. Most arbitrators are

eBperienced employment attorneys or retired judges.

*ahapan di atas menjelaskan adanya sebuah proses penyelesaian terhadap dispute

yang terjadi dalam sebuah perusahaan. "eempat tahapan tersebut telah secara

&



gamblang menentukan bagaimana seharusnya manajemen melakukan penyelesaian

dispute. pabila tahapan-tahapan ini dilakukan dengan baik oleh manajemen P*.

Securicor, pastilah kasus P!" terhadap ratusan karyawan P*. Securicor tidak akan

sampai menimbulkan gejolak yang berkepanjangan sampai prosesnya dibawa ke

meja hijau.

%(



0#F0#1S

>%? =aymond . 8oe, 7ohn =. !ollenback, $arry erhart, Patrick M. Cright.

!uman Resouces "anagement < gaining a competitive advantage. )th edition. '((;.

8ew 0ork< Mc raw-!ill Dompanies.

>'? =aymond . 8oe, 7ohn =. !ollenback, $arry erhart, Patrick M. Cright.

!uman Resouces "anagement < gaining a competitive advantage. )th edition. '((;.

8ew 0ork< Mc raw-!ill Dompanies.

%%

http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6575906359903129180&postID=5601119925305924041#_ftnref2

http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6575906359903129180&postID=5601119925305924041#_ftnref2

Contoh Analisa Kasus PHK

Documents

Transcript of Contoh Analisa Kasus PHK