Contoh Ajuan Proposal Karya Ilmiah

download Contoh Ajuan Proposal Karya Ilmiah

If you can't read please download the document

description

d

Transcript of Contoh Ajuan Proposal Karya Ilmiah

BAB I

1

1

HUBUNGAN MOTIVASI KEPALA SEKOLAH DAN KEMAMPUAN MANAJERIAL DENGAN PROFESIONALISME GURU DI MADRSAYAH ALIYAH AL-MUSTHOFA KABUPATEN SUKABUMI

PROPOSAL PENGAJUAN JUDULDISERTASI

DISUSUN OLEH :H. ADE SAEPUDINNIM 3.212.2.1.030

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERISUNAN GUNUNG DJATIBANDUNG

BAB IPENDAHULUAN

Latar Belakang MasalahPendidikan merupakan salah satu dari pembangunan dengan tujuan untuk meningkatkan taraf kehidupan dan kesejahteraan bangsa. Dalam rangka menghadapi perubahan-perubahan besar era reformasi dan proses globalisasi serta pasar bebas tentu akan mempengaruhi dan berpengaruh terhadap kehidupan bangsa secara menyeluruh.

Untuk menghadapi hal tersebut maka kita memerlukan visi, misi dan program pendidikan yang lebih terarah dan strategis untuk dapat meningkatkan sumber daya manusia yang lebih berkualitas dari yang sudah ada saat ini.Dalam rangka menyusun visi dan rencana strategi pendidikan nasional perlu diperhatikan suatu pemahaman permasalahan pendidikan dari semua jenjang dan tingkatan.1Dalam penyusunan program dan strategi pencapaian visi dan misi harus diawali dengan kajian berbagai permasalahan dari semua komponen yang terlibat dalam peningkatan mutu pendidikan yaitu dengan memperhatikan faktor kekuatan, peluang, hambatan dan ancaman (analisa SWOT). Sehingga hasil dari pengkajian tersebut diharapkan dapat menemukan berbagai alternatif kebijakan yang tepat berdasarkan kebutuhan, yang meliputi empat aspek yaitu :Program strategi dari setiap komponen pendidikan;Sumber daya manusia yang tersediaManajemen serta;Sarana dan prasarana yang menunjang

Dari aspek-aspek di atas nampak bahwa salah satu penunjang keberhasilan pembangunan adalah kualitas Sumber Daya Manusia, yang perlu ditingkatkan melalui program pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan secara sistematis dan terarah berdasarkan kepada kepentingan yang selalu mengacu kepada kemajuan ilmu pengetahuan dan perkembangan teknologi.Dari pernyataan tersebut di atas ada dua hal yang sangat penting yang perlu dilaksanakan secara simultan, yaitu memperbaiki sistem pendidikan dan meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas dan profesional.Dengan demikian Pendidikan Nasional perlu ditata, dikembangkan dan dimanfaatkan secara terpadu dan serasi, baik antarberbagai jalur, jenis dan jenjang pendidikan maupun antarsektor dengan sektor pembangunan lainnya. Implikasi tersebut mewujudkan suatu proses penataan pendidikan yang berorientasi pada kualitas dan tuntutan dunia kerja yang diharapkan oleh Stakeholder maupun Customer.Untuk kepentingan perencanaan pendidikan yang diterapkan dalam konteks perencanaan sekolah menurut Djaman Satori mencakup :Perumusan isi dan tujuan pengembangan sekolah, analisis pihak-pihak yang berkepentingan dilakukan dengan memperhatikan aspirasi guru-guru dan kepala sekolah serta aspirasi murid, orang tua, masyarakat dan pemerintah;Merefleksikan aspirasi pada Stakeholder;Perumusan bidang hasil pokok (perluasan dan pemerataan mutu, relevansi, efektivitas dan pengelolaan) perlu diartikulasikan sebagai rumusan-rumusan yang khas untuk lembaga sekolah;Analisis posisi (internal dan eksternal sekolah) pengendalian dan umpan balik untuk meningkatkan efektivitas pencapaian sasaran dan mengkaji aspek efesiensinya.

Pernyataan tersebut memberikan gambaran bahwa suatu perencanaan yang baik harus dilakukan dengan memperhatikan berbagai unsur yang terkait. Demikian pula halnya dengan perencanaan pendidikan akan berhasil dengan baik apabila dapat berlangsung dan berjalan di semua jalur dan jenjang pendidikan yang mencakup : (1) Pendidikan Dasar; (2) Pendidikan Menengah; (3) Pendidikan Tinggi. Dari persoalan tersebut, adanya kekhawatiran akan penurunan kualitas Pendidikan terus berlangsung tanpa ada jawaban yang jelas dan secara konsepsional dapat dibenarkan.Upaya untuk memperbaiki pendidikan, diperlukan upaya-upaya jangka pendek dan jangka panjang. Dalam jangka pendek, upaya yang perlu dilakukan adalah memulihkan kembali masalah pendidikan nasional dari dampak moneter dan krisis ekonomi, sekaligus mengakomodasikan semangat reformasi yang bercirikan demokratisasi, tranparansi dan akuntabilitas sehingga dalam jangka panjang secara bertahap dan kelanjutan akan terbentuk masyarakat madani.Lebih lanjut dalam rancangan Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional pasal 27 dijelaskan bahwa pendidik merupakan tenaga profesional dengan tugas utama merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi serta mengembangkan proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan.Hal tersebut dapat tercapai apabila guru yang mengajar di dalam kelas mampu dan dapat meningkatkan kemampuannya melalui berbagai kegiatan, diantaranya pertemuan / tatap muka yang dilakukan secara berkala, diskusi, bantuan/ bimbingan teman sejawat (guru pemandu) serta pembinaan yang dilakukan oleh kepala sekolah, pengawas sekolah dan para pembina pendidikan lainnya.Tidak kalah penting dari proses Kegiatan Belajar Mengajar adalah peranan kepala sekolah yang berfungsi sebagai manajerial, tanggung jawab dalam pembagian tugas dan pendelegasian wewenang, serta mampu menciptakan Team Work yang kuat dan kokoh untuk mengupayakan terwujudnya disiplin kerja dan memberikan penghargaan serta sangsi kepada tenaga pendidikan (guru) yang berprestasi dan indisipliner.Peranan kepala sekolah dalam memberikan dorongan dan motivasi akan menghasilkan guru yang profesional, yaitu guru yang mampu menjadi arsitek dan mengembangkan profesinya sendiri serta mampu menjawab pertanyaan tentang tugas-tugas yang harus dihadapinya serta dapat memilih pengalaman-pengalaman secara profesional dan dapat mengorganisasikannya secara bermakna.Guru yang bersifat profesional akan terbuka terhadap adanya pembaharuan, mau menanggapi dan menghargai pendapat orang lain, mau mencobakan gagasan positif yang berasal dari sesama guru, tidak mudah putus asa, memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi dalam melaksanakan tugas sehari-hari, memiliki rasa percaya diri dan mau bekerja sama diantara rekan guru. Berdasarkan latar belakang tersebut penulis mennentukan judul penelitian Hubungan Motivasi Kepala Sekolah dan kemampuan manajerial dengan profesionalisme Guru di Madrsayah Aliyah Al-Musthofa Kabupaten Sukabumi

Perumusan MasalahPerumusan masalah merupakan penjabaran dari tema sentral masalah menjadi beberapa submasalah yang spesifik, yang dirumuskan berupa kalimat tanya. Dengan lain perkataan ada hal-hal spesifik yang dipertanyakan berkaitan dengan masalah yang dihadapi.

Oleh karena itu, permasalahan ini perlu dirumuskan sebagai berikut:Apakah terdapat hubungan antara motivasi kepala sekolah dengan profesionalisme guru di Madrasyah Aliyah Al-Musthofa Kecamatan Cireunghas Kabupaten Sukabumi?Apakah terdapat hubungan antara kemampuan manajerial kepala sekolah dengan profesionalisme guru di Madrasyah Aliyah Al-Musthofa Kecamatan Cireunghas Kabupaten Sukabumi?Apakah terdapat hubungan antara motivasi dan kemampuan manajerial kepala sekolah dengan profesionalisme guru di SMK Al-Musthofa Kecamatan Cireunghas Kabupaten Sukabumi?

Tujuan PenelitianSecara umum, tujuan penulis mengadakan penelitian terhadap masalah di atas adalah untuk menggambarkan hubungan motivasi yang dilakukan kepala sekolah dan kemampuan manajerial kepala sekolah dengan profesionalisme guru, sedangkan tujuan khususnya adalah:

Untuk mengetahui hubungan antara motivasi kepala sekolah dengan profesionalisme guru di Madrasyah Aliyah Al-Musthofa Kecamatan Cireunghas Kabupaten Sukabumi.Untuk mengetahui hubungan antara kemampuan manajerial kepala sekolah dengan profesionalisme guru di Madrasyah Aliyah Al-Musthofa Kecamatan Cireunghas Kabupaten Sukabumi.Untuk mengetahui hubungan antara motivasi dan kemampuan manajerial kepala sekolah dengan profesionalisme guru di Madrasyah Aliyah Al-Musthofa Kecamatan Cireunghas Kabupaten Sukabumi

Kegunaan PenelitianHasil penelitian ini diharapkan kelak berguna untuk kepentingan teoritis maupun untuk keperluan praktis.

- Bagi kepentingan teoritis atau keilmuan, penelitian ini memperkaya informasi yang telah ada berkenaan dengan faktor motivasi, kemampuan manajerial kepala sekolah dan profesionalisme guru.

- Untuk memantapkan pemahaman atas teori-teori yang didapat di bangku kuliah dengan kenyataan yang ada di lapangan.- Bagi kepentingan praktis, penelitian ini untuk memberikan masukkan bagi pihak pimpinan sekolah guna menyempurnakan kemampuan manajerial yang dilakukan.

- Untuk dijadikan informasi awal bagi pihak yang akan melakukan penelitian lebih lanjut tentang motivasi, manajerial dan profesionalisme guru, serta untuk memperkaya pengetahuan mengenai hal yang penulis teliti.

Sistematika PenulisanBAB I PENDAHULUANLatar Belakang MasalahPerumusan MasalahTujuan PenelitianKegunaan PenelitianSistematika PenulisanMetodologi PenelitianKerangka PemikiranHipotesaJadwal Penelitian

1.6 Metodologi PenelitianSebagaimana dijelaskan dalam tujuan di muka, penelitian ini untuk menggambarkan tentang motivasi kepemimpinan kepala sekolah, kemampuan manajerial dikaitkan secara statistik dengan profesionalisme guru. Supaya tujuan tersebut tercapai maka dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriftif korelasional, artinya dalam penelitian ini penulis menggunakan cara penelitian dengan berupaya memberikan gambaran yang lebih mendalam tentang hubungan-hubungan nyata antara motivasi kepemimpinan kepala sekolah, kemampuan manajerial dengan profesionalisme guru.Data yang diambil adalah data langsung yang diperoleh dari lapangan yang menjadi sasaran penelitian, yaitu data mengenai motivasi kepemimpinan kepala sekolah kemampuan manajerial dan profesionalisme guru. Untuk itu, penulis menggunakan metode dan teknik sebagai berikut.Metode penelitian yang dilaksanakan adalah studi kasus Metode pengumpulan data :

Adapun teknik yang digunakan penulis dalam mendapatkan data adalah sebagai berikut :Teknik Observasi, penulis melakukan peninjauan langsung ke lokasi penelitian dan mengamati obyek yang menjadi sasaran penelitian. Melalui cara ini penulis berharap akan dapat memahami kondisi obyektif berbagai hal yang diasumsikan menjadi faktor yang terkait atau mendukung pembahasan dan implikasi hasil penelitian.

Teknik Survei, dengan teknik penulis berupaya menggali berbagai masukan data primer dari responden yang menjadi sampel penelitian melalui penyebaran angket kepada responden.

Studi Pustaka, teknik studi pustaka merupakan teknik penunjang yang dilakukan untuk mempertajam landasan teoritis sehingga mendukung proses pembahasan hasil penelitian. Teknik ini diantaranya penulis banyak membaca, membahas dan menyerap pengetahuan dari sejumlah buku, dokumen, makalah, diktat serta referensi lain yang relevan.

c. Metode penarikan contoh yaitu sensus ke seluruh populasid. Metode analisis data menggunakan analisis kuantitatifDengan metide dan teknik di atas diharapkan penulis dapat memberikan hasil yang optimal sesuai dengan tujuan yang diinginkan.

1.7 Kerangka PemikiranAtas dasar uraian teori di atas, maka dapat dirumuskan kerangka pemikiran sebagai berikut:Hubungan antara Motivasi kepala sekolah dengan profesionalisme guru

Keinginan dari suatu lembaga pendidikan terhadap lulusan yang memiliki keunggulam kompetitif, merupakan suatu hal yang harus menjadi perhatian semua personil yang ada pada lembaga tersebut. Made Pidarta, menyebutkan bahwa orang-orang khususnya guru-guru sebagai individu dan para ersonalia lainnya di sekolah yang berhubungan langusng dengan belajar para siswa adalah, merupakan individu yang tidak sempurna. Ketidak sempurnaan individu menggambarkan keterbatasan-keterbatasan dalam melakukan aktivitas-aktivitas tertentu. Itulah sebabnya kepala sekolah harus memiliki motivasi yang tinggi dalam bekerja, di mana dalam persekolahan guru-guru membutuhkan petunjuk-petunjuk dan arahan dari kepala sekolah untuk meningkatkan kemampuan atau keprofesionalisme dalam melaksanakan tugas mengajar.Dari uraian di atas diduga terdapat hubungan yang positif antara Motivasi kepala sekolah dengan profesionalisme guru. Jika Motivasi kepala sekolah tinggi, maka tingkat profesionalisme guru akan naik.Hubungan antara Kemampuan manajerial dengan profesionalisme guru

Aktivitas pengelolaan sekolah meliputi sumber daya manusia, sumber daya non manusia. Dalam upaya meningkatkan kualitas mutu lulusan, pengelolaan sekolah tidak terlepas dari aktivitas pengelolaan terhadap setiap individu yang memberikan kontribusi dalam upaya tersebut. Kenyataan menunjukkan bahwa mengelola sumber daya manusia dalam hal ini profesionalisme guru adalah rumit tetapi menjadi sangat penting dalam menciptakan dan membina lilngkungan untuk memacu tumbuhnya prestasi individu yang terlibat dalam pencapaian tujuan organisasi. Dari uraian di atas diduga terdapat hubungan yang positif antara Kemampuan manajerial dengan profesionalisme guru. Jika kemampuan manajerial kepala sekolah baik, maka tingkat profesionalismepun akan naik.c. Hubungan Motivasi kepala sekolah dan Kemampuan manajerial dengan profesionalisme guruFaktor yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah Motivasi kepala sekolah, Kemampuan manajerial dan profesionalisme guru. Faktor Motivasi kepala sekolah di dalam kehidupan organisasi akan mempengaruhi profesionalisme, begitu pula pelatihan merupakan faktor yang dapat mendorong guru untuk mengembangkan profesionalismenya lebih baik lagi.Hubungan antara ketiga variable terlihat pada gambar 2 berikut:Motivasi Kepala Sekolah (X1)

ry1Profesionalisme Guru(Y) ry12Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah(X2) ry2

Gambar 2. Paradigma PenelitianDari keterangan di atas dapat dijelaskan bahwa Motivasi kepala sekolah dan Kemampuan manajerial sangat berhubungan dengan profesionalisme guru dalam melaksanakan tugasnya di lembaga pendidikan. Oleh karena itu diduga terdapat hubungan positif antara Motivasi dan Kemampuan manajerial kepala sekolah dengan profesionalisme guru.

1.8 HipotesaBerdasarkan teori-teori dan kerangka pemikiran di atas, dideduksi hipotesis yang hendak diuji kebenarannya sebagai berikut:Hipotesis 1:Terdapat hubungan yang positif antara Motivasi kepala sekolah dengan profesionalisme guru di Madrasyah Aliyah Al-Musthofa Kecamatan CireunghasHipotesis 2:Terdapat hubungan yang positif antara Kemampuan manajerial kepala sekolah dengan profesionalisme guru di Madrasyah Aliyah Al-Musthofa Kecamatan CireunghasHipotesis 3:Terdapat hubungan yang positif antara Motivasi dan Kemampuan manajerial kepala sekolah dengan profesionalisme guru di Madrasyah Aliyah Al-Musthofa Kecamatan Cireunghas Hipotesa Statistik:Hipotesis 1 :Ho : ry1 = 0H1 : ry1 0Hipotesis 2 :Ho : ry2 = 0H1 : ry2 0Hipotesis 3 :Ho : ry12 = 0H1 : ry12 0Keterangan:ry1 = Koefisien korelasi antara Motivasi kepala sekolah (X1) dengan profesionalisme guru (Y)ry2 = Koefisien korelasi antara Kemampuan manajerial (X2) dengan profesionalisme guru (Y)ry12= Koefisien korelasi antara Motivasi kepala sekolah (X1) dan Kemampuan manajerial (X2) dengan profesionalisme guru (Y)

1.9 Jadwal dan lokasi PenelitianPenelitian ini akan dilaksanakan di Madrasyah Aliyah Al-Mustofa Kabupaten Sukabumi, selama tiga bulan yang dimulai pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2013.

DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas. 2003. Rancangan Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta : Depdiknas.Ibrahim Bafadal. 2002. Supervisi Pengajaran : Teori dan Aplikasinya dalam Membina Profesional Guru. Jakarta : Bina Aksara.Lunsbury. 1998. Profesional Management. London : Mc Grawn Hill.M. Ngalim Purwanto. 2000. Psikologi Pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.Malayu S.P. Hasibuan. 1994. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : CV Mas Agung.Purwanto Ngalim. 1998. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung : Rosdakarya.Sudjana. 1996. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito.Suharsimi Arikunto. 2001. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.Wahjosumidjo. 2005. Kepemimpinan dan Motivasi. Jakarta : Ghalia Indonesia.Winarno Surakhmad. 2001. Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung : Tarsito.