CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER...

139

Transcript of CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER...

Page 1: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang
Page 2: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

CONSUMER BEHAVIORPERBANKAN SYARIAH

Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keinginan Nasabah

Dr. Mochlasin, M.Ag

Page 3: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

CONSUMER BEHAVIORPERBANKAN SYARIAHPeran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keinginan Nasabah

PenulisDr. Mochlasin, M.Ag

Cetakan: 201816 x 23 cm; vi + 132 hlm.

ISBN : 978-602-5916-21-2

Penerbit:Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat(LP2M) IAIN SalatigaJl. Tentara Pelajar 02, Kode Pos 50721, SalatigaEmail: [email protected]

All Rights reserved. Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apa pun tanpa ijin tertulis dari penerbit.

Page 4: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

iii

KATA PENGANTAR

Syukur dan keagungan hanya milik Allah semata, Zat Peng-gerak dan Inspirator untuk merangkai setiap tetesan cahaya

ilmu-ilmu-Nya yang luas lagi tak terbatas. Kepada-Nya segala kehidupan bermula dan akan berakhir. Dialah yang telah meng-ajarkan manusia mengenal aksara, membaca dan berbicara den-gan rahman-Nya. Karena qudrah dan iradah-Nya, cahaya penge-tahuan insani dapat bersinar maupun menjadi padam. Dengan segala keterbatasan, al-hamdulillah penulisan buku ini dapat di-rampungkan.

Di sela-sela kesibukan mengajar dan mengemban amanat sebagai Wakil Dekan 3 Fak. Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Sala-tiga, Alhamdulillah buku sederhana ini dapat diselesaikan. Buku ini sebenarnya berasal dari hasil penelitian peran fatwa haram terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi keinginan nasabah. Obyek penelitian ini adalah nasabah perbankan syariah di DIY dengan pertimbangan perkembangan perbankan syariah di DIY cukup pesat. Tulisan ini merupakan ijtihad penulis yang se-lama ini meneneliti tentang berbagai topik seperti Peran BMT, Perilaku Nasabah Bank Syariah, Pengelolaan Zakat dan wakaf dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan baru “terpaksa” di coba karena rasa penasaran dan tuntutan akademik di fakultas yang mengharuskan seluruh mahasiswa S1 menulis skripsi dengan pen dekatan kuantitatif.

Page 5: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

iv Dr. Mochlasin, M.Ag

Dengan kerendahan hati, penulis sebagai mualaf kuantitatif menyadari sepenuhnya bahwa karya ini masih jauh dari sem-purna. Segala kritik dan saran dari segenap pembaca sungguh sangat dinanti untuk perbaikan dan pengembangan keilmuan be rikutnya. Wa fawqa kulli dzi `ilm `alim.

Yogyakarta, 17 Agustus 2018 Penulis

Page 6: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

v

Daftar Isi

Kata Pengantar ........................................................................... iiiDaftar Isi ............................................................................. v

BAB I FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN NASABAH ....................................... 1 A. Review tentang Perilaku Konsumen ........................ 1 B. Motivasi Konsumen: Sebuah Pijakan Teoritik ....... 4 C. Ragam Model Keputusan Konsumen ..................... 10

BAB II GRAND THEORY UNTUK MEMBEDAH MOTIF NASABAH ................................................... 19 A. Teori Custumer Value ................................................ 19 B. Kebutuhan dan Keinginan Konsumen.................... 23 C. Theory of Planned Behavior: Kehendak Nasabah Perspektif Psikologis .................................................. 25 D. Tipologi Konsumen atau nasabah ........................... 31 F. Pengembangan Model dalam Perilaku Kon sumen .. 35

BAB III CONSUMER BEHAVIOR PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM ................................................... 37

BAB IV CONSUMER OF ISLAMIC BANKING DALAM RISET KONTEMPORER ......................................... 54 A. Pengaruh Customer Satisfaction terhadap Behavioral Intention ..................................................... 54

Page 7: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

vi Dr. Mochlasin, M.Ag

B. Pengaruh customer trust terhadap behavioral intention ....................................................................... 56 C. Pengaruh religious motive terhadap behavioral intention ....................................................................... 56 D. Pengaruh pengetahuan fatwa haram bunga bank terhadap behavioral intention ........................... 58

BAB V PERBANKAN SYARIAH DAN FENOMENA FATWA HARAM BUNGA BANK ........................ 63 A. Kemunculan dan Perkembangan Perbankan Syariah ........................................................................ 63 B. Dampak Fatwa Haram Bungan Bank ter hadap Market Share ................................................................. 68 C. Obyek dan Urgensi Penelitian .................................. 72

BAB VI KARAKTERISTIK DAN RESPON NASABAH PERBANKAN SYARIAH TERHADAP FATWA HARAM BUNGA BANK ......................................... 75 A. Data Diri Nasabah Perbankan Syariah ................... 75 B. Keterkaitan Nasabah dengan Fatwa Haram Bunga Bank ................................................................. 83

BAB VII PENGARUH FATWA HARAM BUNGA BANK TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEINGGINAN NASABAH 92 A. Fatwa Haram Bunga Bank ........................................ 92 B. Faktor-Faktor Berpengaruh terhadap Ke inginan Menggunakan (Behavioral Inten tion) Perbankan Syariah bagi Nasabah Muslim ................................. 99 C. Peran Fatwa Haram Bunga Bank dalam Tinjauan Empirik ....................................................... 106

BAB VIII CATATAN PENUTUP ....................................... 114Daftar Pustaka ........................................................................... 117

Page 8: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

1

BAB I

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN NASABAH

A. REVIEW TENTANG PERILAKU KONSUMEN

Dalam aktivitas kehidupan keseharian, seseorang senan-tiasa dihadapkan pada pilihan-pilihan termasuk dalam peng-gunaan uang untuk membeli barang atau jasa yang dibutuhkan. Dalam menentukan pilihan seseorang dituntut untuk mampu menyeimbangkan antara kebutuhan, preferensi dan ketersedia-an sumber daya yang dimilikinya. Keputusan seseorang untuk memilih alokasi sumber daya yang pada tahap berikutnya me la-hirkan fungsi permintaan. Setiap saat seseorang selalu dituntut mengambil sejumlah keputusan tentang bagaimana mengalo-kasi kan sumber daya untuk memenuhi kebutuhan. Kajian tentang bagaimana seseorang menentukan pilihan-pilihannya dalam kaji-an eknomi disebut dengan perilaku konsumen (consumer behavior).

Mowen dan Minor mendefinisikan perilaku konsumen se ­bagai suatu studi tentang unit pembelian (buying units) dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi, dan pem -buang an barang, jasa, pengalaman, serta ide-ide.1 Louden dan Bitta mendefinisikan perilaku konsumen sebagai suatu proses pengambilan keputusan konsumen dan aktivitas individu seca-ra fisik dalam mengevaluasi, memperoleh, menggunakan atau bagai mana seorang konsumen mempergunakan barang-barang

1 John C Mowen. dan Michael Minor, Perilaku Konsumen (terjemahan) Jilid 1 Edisi kelima (Surabaya: Erlangga 2001), 12.

Page 9: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

2 Dr. Mochlasin, M.Ag

dan jasa yang diperlukan.2 Sedangkan Shiffman dan Kanuk mendefinisikan perilaku konsumen adalah perilaku yang ditam-pilkan pelanggan dalam mencari pembelian, pengguna an, eva-luasi dan penggunaan produk, layanan serta gagasan yang kon-sumen harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka.3

Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan, teori pe­rilaku konsumen adalah upaya menerangkan perilaku kon sumen dalam membelanjakan pendapatannya untuk memper oleh alat-alat pemuas kebutuhan, yang dapat berupa barang-barang kon -sumsi atau jasa-jasa konsumsi. Dengan demikian dapat di tegas-kan, bahwa teori konsumen merupakan dasar teoretik kurva per mintaan akan barang-barang dan jasa konsumsi.4 Dalam eko-nomi konvensional, konsumen diasumsikan selalu ber tuju an untuk memperoleh kemanfaatan (utility) dan kepuasan (satisfac-tion) dalam kegiatan konsumsinya. Utility secara etimo logi, ber arti berguna (usefulness), membantu (helpfulness) dan meng untung kan (advantage).5

Menurut Boediono, pengertian yang paling sederhana tentang perilaku konsumen didapati dari hukum permintaan. Hukum itu berbunyi: Bila harga sesuatu barang naik, maka ceteris paribus jumlah yang diminta konsumen akan barang ter sebut turun. Se baliknya, bila harga barang itu turun ceteris paribus, berarti semua faktor lain yang mempengaruhi jumlah yang diminta dianggap tidak berubah.6 Menurut Kahf, teori perilaku konsumen yang sekarang berkembang dalam ilmu ekonomi Barat bercorak

2 David L. Louden dan Albert J. Della Bitta, Consumer Behavior: Concepts and Applications. 4th Edition, (New York: McGrqaw-Hill, 1995), 6.

3 Definisi perilaku konsumen dalam versi aslinya adalah as the behavior that customer display in searching for purchasing, using, evaluating, and disposing of products, services, and ideas they expect will satisfy they need.Leon G Schiffman and Leslie Lazar Kanuk, Consumer Behaviour, Seventh Edition (New Jersey: Prentice-Hall, Inc., 2000).

4 Soediyono Reksoprayitno, Pengantar Ekonomi Mikro, (Yogyakarta: BPFE 2007), 143.

5 Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam (P3EI) UII Yogyakarta dan Bank Indonesia, Ekonomi Islam (Jakarta: PT Raja grafindo Persada: UII dan BI, 2007): 127.

6 Boediono, Ekonomi Mikro (Yogyakarta: BPFE, 2002), 17-18.

Page 10: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

3Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah

kapitalistik, yang bertumpu pada filsafat rasionalisme ekono­mik dan utilitarianisme.7 Teori perilaku konsumen berdasarkan sistem kapitalis, dapat dipetakan dalam dua pendekatan berda-sarkan hukum permintaan. Pertama, pendekatan marginal utility yang bertitik tolak pada satuan lainnya yang besifat kardinal. Kedua, pendekatan indefference curve yaitu tidak memerlukan ada nya anggapan bahwa kepuasan konsumen bisa diukur (ber-sifat ordinal).8 Keputusan seseorang untuk memilih alokasi sumber daya inilah yang akhirnya melahirkan fungsi permintaan (demand side).

Dalam ekonomi konvensional, terdapat dua kriteria dalam melihat perilaku konsumen: (1) tujuan konsumen adalah men-capai kepuasan tertinggi; (2) batasan konsumen hanya lah ke-mam puan anggaran. Dalam kenyataan di pasar transaksi, kon sumen selalu dihadapkan pada pilihan barang, harga dan lain-lain. Pilihan-pilihan tersebut dinamakan faktor yang mem-pe nga ruhi konsumen dalam membelanjakan income. Teori peri-laku konsumen dibangun atas dasar asumsi rasionalitas, yaitu asumsi yang menyatakan bahwa konsumen senantiasa berusaha menggunakan pendapatannya yang jumlahnya terbatas untuk mendapatkan kombinasi barang-barang dan jasa-jasa yang di per-kirakan akan mendatangkan kepuasan maksimum. Di samping itu, teori perilaku konsumen juga didasarkan pada asumsi perfect knowledge (pengetahuan sempurna). Kesempurnaan penge ta hu-an itu meliputi jenis barang dan konsumsi, harga masing-masing barang dan jasa, besarnya pendapatan serta cita rasa.9 Tin dak-an konsumen untuk memutuskan sesuatu, tentunya di latar-belakangi oleh motif-motif tertentu. Oleh karena itu, perlu dikaji tentang motivasi konsumen dalam membuat suatu keputusan.

7 Monzer Khaf, The Islamic Economy of the Functioning of the Islamic Economic System (Ekonomi Islam: Telaah Analitik terhadap Fungsi Sistem Ekonomi Islam), alih bahasa Machnun Husen (Yogyakarta; Pustaka Pelajar, 1995), 16.

8 Boediono, Ekonomi Mikro.., 17-18.9 Reksoprayitno, Pengantar Ekonomi Mikro, 144.

Page 11: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

4 Dr. Mochlasin, M.Ag

B. MOTIVASI KONSUMEN: SEBUAH PIJAKAN TEORITIK

Motivasi dapat digambarkan sebagai tenaga pendorong dalam diri individu yang memaksa untuk bertindak. Tenaga pen dorong (power) tersebut dihasilkan oleh keadaan tertekan, yang timbul sebagai akibat kebutuhan (need) yang tidak terpe-nuhi. Individu secara sadar maupun tanpa sadar berjuang untuk mengurangi ketegangan ini melalui perilaku yang mereka ha-rapkan akan memenuhi kebutuhan mereka dan dengan de mi-kian akan membebaskan mereka dari tekanan yang mereka rasakan. Tujuan tertentu yang mereka pilih dan pola tindakan yang mereka lakukan untuk mencapai tujuan tersebut merupa-kan hasil dari pemikiran dan proses belajar individu.10 Berikut bagan model proses motivasi:11

Kebutuhan, Keinginan, dan Hasrat yang belum terpenuhi

Ketegangan Dorongan PerilakuPemenuhan tujuan atau kebutuhan

Belajar

ProsesKesadaran

Pengurangan Ketegangan

Sumber: Leon G Schiffman dan Leslie Lazar Kanuk (2000)Gambar 2.1 Proses Motivasi

Dalam bagan di atas digambarkan motivasi sebagai keada -an tertekan karena dorongan kebutuhan yang membuat individu

10 Schiffman, and Kanuk, Consumer Behaviour,.72 11 Jeffery F. Dugree, dkk., “Observation Translating Values into Product

Wants”, Journal of Advertising Research 36, vol. 6 (November 1996): 93.

Page 12: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

5Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah

melakukan perilaku yang menurut anggapannya akan memuas-kan kebutuhan dan dengan demikian akan mengurangi kete-gangan. Apakah kepuasan akan benar-benar tercapai ter gantung pada tindakan yang dilakukan. Tujuan khusus yang ingin di capai konsumen dan rangkaian tindakan yang mereka ambil untuk mencapai semua tujuan ini, dipilih atas dasar proses ber pikir (ke sadaran) dan proses belajar sebelumnya.12

Beberapa pakar membedakan perilaku konsumen yang memiliki motif rasional dan motif emosional. Istilah rasionalitas dalam pengertian ekonomi tradisional menganggap bahwa para konsumen berperilaku rasional jika mereka secara teliti mem-pertimbangkan semua alternatif dan memilih alternatif yang mem berikan kegunaan yang terbesar. Dalam konteks pemasaran, istilah rasionalitas menyatakan bahwa para konsumen memi lih barang atau jasa tertentu didasarkan pada kriteria yang betul-betul objektif, seperti ukuran, berat, harga, atau mil per galon. Se dangkan motif emosional, menggambarkan pemilihan kon-sumen terhadap barang atau jasa didasarkan kriteria pribadi atau subjektif seperti kebanggaan, ketakutan, kasih sayang dan status. Asumsi yang mendasari perbedaan ini, bahwa para kon-sumen selalu berusaha memilih berbagai alternatif yang dapat membantu memaksimumkan kepuasan.

Penilaian kepuasan merupakan proses sangat pribadi yang didasarkan pada struktur kebutuhan orang itu sendiri, mau-pun pada pengalaman perilaku dan sosial yang dipelajari pada waktu yang lalu. Sesuatu yang kelihatannya tidak rasional bagi seseorang, mungkin hal itu dipandang rasional dalam konteks psikologis bagi konsumen lainnya. Para peneliti yang berhalu-an positivis, cenderung memandang semua perilaku konsumen di gerakkan secara rasional, dan mereka berusaha memisahkan penyebab perilaku tersebut sehingga mereka dapat meramalkan

12 Schiffman & Kanuk, Consumer Behaviour, 72.

Page 13: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

6 Dr. Mochlasin, M.Ag

sehingga mempengaruhi perilaku di waktu yang akan datang. Para eksperientalis sering tertarik mempelajari kesenangan hedo nistik yang berasal dari beberapa perilaku konsumsi, se-perti kesenangan, fantasi atau sensualitas. Mereka mempelajari konsumen untuk memperoleh pandangan dan pengertian me-ngenai berbagai perilaku yang dilakukan konsumen dalam ber-bagai keadaan yang unik. 13 Berikut gambar motivasi kon sumen:

Motif

Motif Rasional Obyektif/Terukur

-Ukuran

Berat

Harga

Motif Emosional

Subyektif/Tidak Terukur

-Kebanggaan

- Kesenangan

-Status

Sumber: Leon G Schiffman dan Leslie Lazar Kanuk (2000)

Gambar 2.2 Motif Konsumen

Motif tindakan seseorang dikarenakan setiap orang mem-punyai berbagai kebutuhan yang harus dipenuhi. Sebagian nya adalah kebutuhan sejak lahir, sedangkan sebagian yang lain adalah yang diperoleh kemudian. Kebutuhan dasar bersifat fisio logis (biogenis) meliputi kebutuhan akan makanan, air, udara, pakaian, perumahan dan seks. Karena semua itu di-butuh kan untuk meneruskan kehidupan biologis, kebutuhan bio genis dianggap sebagai kebutuhan primer atau motif primer. Ke butuhan perolehan (acquired need) adalah kebutuhan yang di -pelajari sebagai jawaban terhadap kebudayaan atau ling kungan. Ini dapat mencakup kebutuhan untuk memperoleh peng har-gaan diri, martabat, kasih sayang, kekuasaan, dan pe nge ta-huan. Karena kebutuhan perolehan biasanya bersifat psiko logis

13 Ibid., 78-79.

Page 14: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

7Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah

(psikogenis), maka dianggap kebutuhan sekunder atau motif se-kunder. Kebutuhan-kebutuhan ini merupakan akibat dari ke-adaan psikologis subjektif individu dan dari berba gai hu bungan dengan orang lain. Dalam hal ini dapat diberi kan contoh, men-cari tempat untuk rumah berarti memenuhi ke butuhan primer yang penting bagi seseorang yang belum memi liki rumah. Tetapi jenis rumah yang disewa atau dibeli, dimung kinkan merupakan akibat kebutuhan sekunder.14

Menurut Abraham Maslow, terdapat hierarki kebutuhan manusia yang universal. Teori Maslow mengenal lima tingkat dasar kebutuhan manusia, yang diurutkan berdasarkan pen-ting nya dari tingkat kebutuhan yang lebih rendah (biogenis) ketingkat kebutuhan yang lebih tinggi (psikogenis). Teori ter-sebut mengendalikan bahwa individu berusaha memenuhi ke-butuhan yang lebih rendah sebelum timbul tingkat kebutuhan yang lebih tinggi. Tingkat kebutuhan paling rendah yang terus menerus tidak terpenuhi yang dialami seseorang akan mem-bantu memotivasi perilakunya. Jika kebutuhan tersebut sudah terpenuhi dengan cukup baik, maka kebutuhan baru yang lebih tinggi akan timbul sehingga orang terdorong untuk meme nuhi-nya. Jika kebutuhan ini sudah terpenuhi, kebutuhan baru yang lebih tinggi lagi akan timbul dan seterusnya.15

Dalam teori hierarki kebutuhan, kebutuhan fisiologis me ­ru pakan kebutuhan manusia tingkat pertama dan paling dasar. Kebutuhan ini, yang diperlukan untuk menunjang kehi dupan biologis, meliputi makanan, air, udara, perumahan, pakaian, seks-semuanya merupakan kebutuhan biogenis, yang sebe lum nya disebutkan sebagai kebutuhan primer. Setelah kebutuh an tingkat pertama terpenuhi, kebutuhan akan aman dan per lindungan men jadi kekuatan pendorong dibelakang perilaku individu. Ke-

14 Ibid., 73.15 Abraham H. Maslow, Motivation and Personality, (New York: Harper & Row,

1970).

Page 15: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

8 Dr. Mochlasin, M.Ag

butuhan ini jauh lebih besar dari sekedar keamanan fisik, meli­puti ketertiban, stabilitas, kebiasaan sehari-hari, keakraban, dan pe ngendalian atas kehidupan diri dan lingkungan. Kesehatan dan kemampuan memelihara kesehatan merupakan masalah ke amanan yang penting. Rekening tabungan, polis asuransi, pen didikan, dan pelatihan kejuruan semua merupakan alat-alat untuk memenuhi kebutuhan akan keamanan.

Aktualisasi Diri

(Pemenuhan Dir)

Kebutuhan Ego

(Martabat, status, harga)

Kebutuhan sosial

(Kasih sayang, persahabatan, pemilikan)

Kebutuhan keselamatan dan keamanan

(Perlindungan, ketertiban, Stabilitas)

Kebutuhan Fisiologis

(Makanan, air, udara, perumahan, seks)

Sumber: Abraham Maslow (1970).Gambar 2.3 Hierarki Kebutuhan Manusia

Tingkat hierarki Maslow yang ketiga meliputi berbagai ke-butuhan seperti cinta, kasih sayang, pemilikan, dan penerimaan. Orang mencari kehangatan dan memenuhi kebutuhan hubung-an antara manusia dengan orang lain dan didorong oleh cinta kepada keluarga mereka. Karena pentingnya motif sosial dalam masyarakat kita, pada pemasang iklan berbagai produk pe-rawat an diri sering menekankan daya tarik ini dalam berbagai iklan mereka. Jika berbagai kebutuhan sosial sedikit banyaknya susah terpenuhi, tingkat hierarki Maslow yang keempat menjadi berlaku. Tingkat ini berhubungan dengan kebutuhan akan

Page 16: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

9Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah

kepentingan diri sendri. Kebutuhan ini dapat berorientasi ke dalam maupun ke luar diri, atau kedua-duanya. Kebutuhan ego yang terarah kedalam diri mencerminkan kebutuhan individu akan penerimaan diri, harga diri, kesuksesan. Dalam pandang-an Maslow, kebanyakkan orang tidak akan cukup terpuaskan ke butuhan egonya jika tidak terus bergerak ketingkat yang ke-lima, yaitu kebutuhan akan aktualisasi diri (penemuhan diri). Kebutuhan ini mengacu pada keinginan individu untuk meleng-kapi kemampuaanya untuk menjadi apa saja yang mampu ia raih, seseorang harus menjadi apapun yang dapat dicapainya dengan kemampuan maksimalnya.16

Teori hierarki kebutuhan Maslow mendasarkan lima tingkat hierarki kebutuhan manusia yang utama. Kebutuhan pada urut-an yang lebih tinggi menjadi kekuatan penggerak dibelakan pe-rilaku manusia jika kebutuhan tingkat yang lebih rendah sudah terpuaskan. Pada dasarnya teori itu mengatakan bahwa ketidak-puasan akan memotivasi perilaku. Hierarki kebutuhan telah diterima secara luas diberbagai disiplin ilmu pengetahuan sosial karena kelihatan mencerminkan berbagai motivasi yang diduga atau diperkirakan dimiliki banyak orang dalam masya rakat kita. Kelima tingkat kebutuhan yang didasarkan oleh hierarki itu cukup umum sehingga mampu mencakup sebagian besar daftar kebutuhan individu.

Piramida inilah yang diduga menjadi akar munculnya ka-pitalisme dan banyak dianut dalam mazhab ekonomi saat ini. Namun pendapat ini, belakangan mendapat kritikan dari be be-rapa pakar. Masalah utamanya, teori ini tidak dapat diuji secara empiris sehingga tidak ada cara untuk mengukur dengan tepat seberapa besar kepuasan seseorang harus tercapai sebelum ke -butuhan berikutnya lebih tinggi mempunyai pengaruh.17 Me-nurut Zohar dalam Spiritual Capital, sebagaimana dikutip oleh

16 Schiffman and Kanuk, Consumer Behaviour, 90-92. 17 Ibid.

Page 17: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

10 Dr. Mochlasin, M.Ag

Kotler, Kartajaya dan Setiawan, mestinya piramida tersebut di-pahami terbalik sehingga kebutuhan akan pemenuhan aktuali-sasi diri menjadi kebutuhan utama dan pertama setiap manu-sia.18 Aktualisasi adalah kebutuhan yang beraraskan dua nilai kombinatif, yaitu spiritualitas dan kreativitas.

Sumber: Diolah dari Maslow dan berbagai literaturGambar 2.4 Hierarki Kebutuhan versi Danah Zohar

C. RAGAM MODEL KEPUTUSAN KONSUMEN

Dengan mempertimbangkan berbagai pendekatan dan bidang keilmuan seperti ekonomi, sosiologi, psikologi, pema -saran hingga politik, setidaknya terdapat empat bentuk model peng ambil an keputusan konsumen berikut ini :

a. Model dari Henry AssaelMenurut Assael, sebelum konsumen melakukan tindakan

nyata (respon), maka ia akan melakukan proses pengambilan ke putusan. Proses ini dipengaruhi oleh faktor individual dan

18 Philip Kotler, Hermawan Kartajaya dan Iwan Setiawan, Mark eting 3.0: Mulai dari Produk ke Pelanggan ke Human Spirit, (Jakarta: Erlangga, 2010), 20.

Page 18: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

11Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah

pe ngaruh lingkungan. Faktor individual muncul setelah kon-sumen melakukan evaluasi terhadap pembelian sebuah produk. Pengaruh lingkungan muncul dari umpan balik dari pengem-bangan strategi pemasaran yang dibuat oleh perusahaan atau pro dusen. 19 Secara sistematis menurut Assael model keputusan ini dapat disajikan berikut ini:

Sumber: Henry Assael (1995)Gambar 2.4 Model Keputusan Henry Assael

b. Model Leon G. Schiffman dan Leslie Lazar KanukUntuk memahami peran sikap dalam perilaku konsumen,

kita harus memahami bagaimana sikap dikembangkan dan ba-gaimana peran yang dimainkan. Sikap dikembangkan sepanjang waktu melalui proses pembelajaran yang dipengaruhi oleh pe-ngaruh keluarga, kawan sebudaya, informasi, pengalaman dan kepribadian. Perhatian utama para pemasar adalah bagaimana kepercayaan mempengaruhi sikap terhadap merek dan bagai-mana sikap terhadap merek mempengaruhi perilaku. Hubung-an antara ketiga hal itu sangat penting bagi pemasar karena akan menentukan strategi pemasaran yang berhasil. Jika iklan yang

19 Henry Assael, Consumer Behavior and Marketing Action, 5 ed., (Ohio: South-Western College Publishing, 1995), 95.

Page 19: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

12 Dr. Mochlasin, M.Ag

ditampilkan mampu menciptakan kepercayaan positif terhadap merek, konsumen akan lebih mungkin untuk mempunyai sikap positif dan membeli produk itu.

Sumber: Leon G Schiffman dan Leslie Lazar Kanuk (2000)Gambar 2.5 Model Keputusan Schiffman dan Kanuk

Gambar di atas menunjukkan, bahwa proses pengambil an keputusan dapat dipandang sebagai tiga tahap yang berbeda namun berhubungan satu sama lain yaitu tahap masukan (in-put), tahap proses, dan tahap keluaran (output). Tahap masukan mempengaruhi pengenalan konsumen terhadap kebutuhan atas produk dan terdiri dari dua sumber informasi utama, yaitu usaha pemasaran perusahaan (produk itu sendiri, harganya, pro mosi-nya, dan di mana ia dijual) dan pengaruh sosiologis eks ternal atas konsumen (keluarga, teman-teman, tetangga, sumber in-for mal dan non-komersial lain, kelas sosial, serta keanggotaan budaya dan subbudaya). Dampak kumulatif dari setiap usaha

Page 20: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

13Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah

pemasaran perusahaan, pengaruh keluarga, teman-teman, te-tangga, dan tata perilaku masyarakat yang ada, semuanya meru-pakan masukan yang mungkin mempengaruhi apa yang dibeli konsumen dan bagaimana mereka menggunakan apa yang me-reka beli.20

c. Model Didit Darmawan21

Sumber: Didit Darmawan (1995)Gambar 2.6 Model Pengambilan Keputusan Didit Darmawan

Pada model di atas, terlihat bahwa perilaku atau tindakan seorang konsumen (behavior) dipengaruhi oleh keingginan ber-tindak (intention) dan keinginan ini dipengaruhi oleh empat faktor yaitu faktor bauran pasar, psikologi, sosial budaya dan faktor situasional.

20 Schiffman and Kanuk, Consumer Behaviour, 7-9.21 Erna Ferrinadewi dan Didit Darmawan. Perilaku Konsumen: Analisis Model

Keputusan. (Yogyakarta: Universitas Atma Jaya, 2004), 19.

Page 21: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

14 Dr. Mochlasin, M.Ag

d. Model J. Paul Peter dan Jerry C. OlsonTampilan berikut adalah suatu model pengambilan ke-

pu tusan konsumen yang menonjolkan ketiga ciri interpretasi, inte grasi, dan pengetahuan produk dalam ingatan. Konsumen harus menerjemahkan atau memberi arti bagi setiap informasi di lingkungan sekitarnya. Dalam proses, ketiga hal tersebut men -ciptakan pengetahuan, arti, dan kepercayaan baru tentang ling-kungan serta posisi ketiga hal tersebut di dalamnya.

Sumber: J. Paul Peter dan Jerry C. Olson (1990)Gambar 2.7 Model Pengambilan Keputusan Peter dan Olson

Dalam model ini, Peter dan Olson menggunakan istilah pe-ngetahuan (knowledge), arti (meaning) dan kepercayaan (beliefs) yang dapat saling dipertukarkan untuk mengacu pada berba-gai tipe interpretasi personal atau subjektif yang dihasilkan oleh proses interpretasi. Pengetahuan, arti, dan kepercayaan dapat di-simpan dalam ingatan yang kemudian dapat dipanggil kembali dari ingatan (diaktifkan) dan digunakan dalam proses integrasi. Proses integrasi (integration processes) menyangkut bagaimana

Page 22: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

15Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah

kon sumen mengkombinasikan berbagai jenis pengetahuan (1) untuk membentuk evalusi produk, objek lain, serta perilaku, dan (2) untuk membentuk pilihan di antara beberapa perilaku alter-natif, seperti pembelian.22

Pengetahuan adalah hasil dari tahu setelah melakukan peng inderaan suatu objek tertentu, baik menggunakan indera peng lihatan, pendengaran, penciuman, rasa atau raba.23 Penge-tahuan yang dimaksud di sini adalah pengetahuan konsumen tentang suatu produk atau jasa. Menurut Mowen dan Minor pe-ngetahuan konsumen adalah tingkatan informasi yang dimiliki konsumen mengenai berbagai macam produk dan jasa, serta pengetahuan lainnya yang terkait dengan produk dan jasa ter-sebut serta informasi yang berhubungan dengan fungsinya se-ba gai konsumen.24

Peter dan Olson juga menyimpulkan, bahwa trust dapat mem pengaruhi keputusan perilaku konsumen sebagaimana dapat dilihat pada model. Trust (kepercayaan) menurut Mowen dan Minor adalah semua pengetahuan yang dimiliki oleh kon-sumen dan semua kesimpulan yang dibuat tentang objek, atribut dan manfaatnya. Objek dapat berupa produk, orang, perusaha-an dan segala sesuatu di mana seseorang memiliki kepercaya an dan sikap. Atribut adalah karakteristik yang mungkin dimiliki atau tidak dimiliki oleh objek. Manfaat adalah hasil positif yang di beri kan atribut kepada konsumen.25

Sedangkan menurut Mayer, kepercayaan sebagai suatu ke-inginan untuk menerima tindakan dari orang lain berdasar kan suatu pengharapan bahwa orang lain tersebut akan melaku kan

22 J. Paul Peter and Jerry C. Olson, Consumer Behavior and Marketing Strategy (Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran), alih bahasa Damos Sihombing (Surabaya: Erlangga, 1990), 47.

23 Soekijo Notoatmodjo, Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan (Jakarta: Rineka Cipta, 2007), 138.

24 John C. Mowen dan Michael Minor, Perilaku Konsumen (Consumer Behavior), alih bahasa Lina Salim (Jakarta: Erlangga, 2002), 135.

25 Mowen dan Minor, Perilaku Konsumen (Consumer Behavior), 312.

Page 23: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

16 Dr. Mochlasin, M.Ag

sesuatu tindakan tertentu yang penting bagi seseorang yang mem berikan sebuah kepercayaan, memonitor dan mengen dali-kan pihak lain.26 Menurut Anderson dan Narus, kepercayaan adalah suatu keinginan untuk bergantung pada partner kerjasama yang telah diyakini.27

Beberapa definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa trust adalah kepercayaan pihak tertentu terhadap pihak lain dalam melakukan hubungan transaksi berdasarkan suatu keya-kinan bahwa orang yang dipercayainya tersebut akan meme -nuhi segala kewajibannya secara baik, sesuai yang diharapkan. Oleh karena itu kepercayaan terhadap tenaga penjual, produk dan pe rusahaan sangat penting dalam menjaga hubungan jangka panjang antara perusahaan dengan konsumen karena keper ca-yaan adalah keyakinan secara menyeluruh dari buyer terhadap tenaga penjual, merek, dan perusahaan terhadap pemenuhan pe-nawaran sesuai pengetahuan pelanggan.28

Konsumen atau pelanggan memiliki persepsi sendiri-sen-diri tentang kepercayaan terhadap perusahaan termasuk dalam dunia perbankan syariah. Kepercayaan konsumen atau pe langgan dapat membentuk tiga kategori sebagaimana digam bar kan pada gambar 2.12 dibawah.

Kepercayaan atribut-manfaat (object-atribut beliefs) yaitu ke-per cayaan kepada sebuah objek seperti orang, barang atau jasa. Kepercayaan manfaat-atribut (attribute-benefit beliefs) yaitu kon-sumen akan memilih produk atau jasa yang akan memberikan manfaat yang dapat dikenal oleh konsumen. Sedangkan keper-cayaan terhadap manfaat objek (object-benefit beliefs) adalah ke-

26 R.C. Mayer, J.H. Davis dan F.D. Schoorman, “An Integratif Model of Organizational Trust,” Akademi Management Review, vol. 30, no. 3 (1995): 709-734.

27 James C. Anderson dan James A Narus, A Model of Distributor Firm and Manufacturer Firm Working Patnership, Journal of Marketing, vol. 54 (1990), 42-58.

28 Jennifer Adji dan Hatane Semuel, MS, “Pengaruh Satisfaction dan Trus ter-hadap Minat Beli Konsumen (Purchase Intention) di Starbucks the Square Surabaya,” Jurnal Manajemen Pemasaran Petra, vol. 2, no. 1 (2014): 1-10.

Page 24: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

17Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah

per cayaan konsumen tentang seberapa jauh suatu produk atau jasa tertentu akan memberikan manfaat tertentu.29

Sumber: John C. Mowen dan Michael Minor (2002)Gambar 2.12 Unsur Kepercayaan Konsumen

e. Philip KotlerKepuasan atas penggunaan suatu produk akan memper-

kuat sikap dan mempertinggi probabilitas pembelian kembali. Menurut Kotler proses keputusan nasabah dipengaruhi oleh dorong an pasar dan dorongan ekonomi dan customer charac teris-tics. Customer characteristics adalah sifat-sifat masyarakat yang mempengaruhi proses keputusan untuk membeli produk atau jasa. Karakteristik masyarakat, bersifat kultural, sosial, per sonal, dan psikologis. Model ini menurut Kotler dapat digambar kan berikut ini:30

29 Mowen dan Minor, Perilaku Konsumen (Consumer Behavior), 312-313. 30 Philip Kotler, Marketing Management: Analysis, Planning, Implementation, and

Control. Ninth Edition, (New York: Prentice-Hall, 1997), 172.

Page 25: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

18 Dr. Mochlasin, M.Ag

Bank Customer Decision Process

Marketing Stimuly

1.Product2. Price3. Promotion4. Place

Bank Customer’s Characteristics

1. Cultural2. Social3. Personal4. PsychologicalEconomy

Stimuly

Sumber: Philip Kotler dengan penyesuaian, 1997 Gambar 2.8 Model Keputusan Philip Kotler

Page 26: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

19

A. TEORI CUSTUMER VALUE

Sebagai trust industry, perbankan harus senantiasa menjaga kepuasan pelanggan (customer satisfaction) dengan cara mem per-hatikan value (nilai) yang diharapkan oleh nasabah. Pelanggan atau nasabah akan melakukan pilihan yang ditawarkan pasar (perbankan), baik berupa produk jasa maupun layanan berda-sarkan pada nilai dan kepuasan yang mereka persepsikan. Me-nurut Kotler dan Armstrong, nilai konsumen (customer value) adalah perbedaan antara nilai yang didapatkan oleh konsumen dengan nilai yang diharapkan (expectation) oleh penawaran pasar. Harapan konsumen (customer expectation) didasarkan pada pe-ngalaman pasca beli, opini dari pelanggan lain (teman), infor-masi dari pemasar dan pesaing serta dari promosi.1 Sedangkan menurut Kotler dan Keller, nilai pelanggan adalah selisih an tara total nilai pelanggan (total customer value) dengan total biaya pe-langgan (total customer cost). Total nilai pelanggan adalah se kum-pulan manfaat yang diharapkan oleh pelanggan dari produk atau jasa tersebut. Total biaya pelanggan adalah sekum pulan biaya yang dikeluarkan oleh konsumen untuk meng evaluasi men dapat-kan, menggunakan dan membuang produk atau jasa ter tentu.2

1 Philip Kotler dan Gary Armstrong, Principles of Marketing (New Jersey: Pearson Education, Inc, 1996), 9.

2 Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Marketing Management (14 ed.), (New Jersey: Pearson Education, Inc, 2012), 124.

BAB II

GRAND THEORY UNTUK MEMBEDAH MOTIF NASABAH

Page 27: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

20 Dr. Mochlasin, M.Ag

Sedangkan dalam pandangan Schiffman dan Kanuk seba-gai mana dikutip oleh Logiawan dan Subagio, mendefinisikan customer value sebagai rasio antara manfaat yang didapat oleh konsumen baik secara ekonomi, fungsional maupun psikologis terhadap sumber-sumber yang digunakan untuk memperoleh man faat-manfaat tersebut yang berupa uang, waktu, tenaga, mau pun psikologis. Manfaat produk berhubungan dengan ke-andalan, daya tahan, kinerja dan nilai jual kembali dari produk atau jasa yang ditawarkan.3 Menurut Sweeney dan Soutar di-mensi nilai terdiri empat aspek utama yaitu:4

1. Emotional value, manfaat atau utilitas yang berasal dari pe-ra saan (afeksi) atau emosi positif yang ditimbulkan dari meng gunakan jasa perbankan. Pada dunia perbankan, emo-tional value dapat ditimbulkan dari suasana dan kenya manan tempat yang dirasakan oleh nasabah. Nilai emosional dalam teori customer value ini, hanya menyangkut aspek tangible belum masuk pada area religiositas. Padahal aspek motif re-ligius dalam bertindak sangat penting bagi konsumen agama tertentu.

2. Social value, manfaat atau utilitas yang didapat dari ke mam-puan produk untuk meningkatkan konsep diri-sosial kon-sumen. Social value pada perbankan, ditimbulkan adanya kontak sosial konsumen dengan seluruh karyawan atau staff perbankan.

3. Quality (performance value), manfaat atau utilitas yang di dapat dari produk karena reduksi biaya jangka pendek dan biaya jangka panjang. Pada perbankan, dimensi ini ditimbulkan dari nilai secara keseluruhan pelayanan dan kualitas produk

3 Yenny Logiawan dan Hartono Subagio, “Analisa Customer Value terhadap Customer Loyalty dengan Customer Satisfaction sebagai variabel intervening pada Restoran Bandar Djakarta Surabaya, Jurnal Manajemen Pemasaran Petra, Vol. 2, No. 1, 2014: 1-11.

4 J.C. Sweeney,. and G.N. Soutar, “Consumer Perceived Value: The Development of A Multiple item Scale,” Journal of Retailing, Vol. 77, No. 2, 2001: 203-220.

Page 28: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

21Grand Theory untuk Membedah Motif Nasabah

jasa perbankan. 4. Price (value of money), manfaat atau utilitas yang diperoleh

dari persepsi terhadap kinerja yang diharapkan dari suatu produk atau jasa. Pada perbankan, dimensi ini dapat dilihat dari harga sebuah produk jasa tersebut dibandingkan dengan porsi, pelayanan, maupun tempat yang disediakan.

Sumber: J.C. Sweeney and G.N. SoutarGambar 2.9 Dimensi Customer Value

Target penentuan nilai pelanggan oleh sebuah perusahaan dalam rangka menciptakan customer satisfaction (pelanggan yang puas). Customer dalam istilah Indonesia disebut pelanggan, ber-asal dari kata custom yang didefenisikan sebagai upaya membuat sesuatu menjadi kebiasaan atau biasa dan juga bisa diartikan mempraktekkan suatu kebiasaan. Pelanggan adalah seseorang yang terbiasa untuk membeli atau menggunakan suatu produk atau jasa. Kebiasaan itu terbentuk melalui pembelian dan inter-aksi yang sering selama periode waktu tertentu. Tanpa adanya

Page 29: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

22 Dr. Mochlasin, M.Ag

hubungan yang kuat dan pembelian berulang, orang tersebut bukanlah pelanggan tetapi disebut hanya sebagai pembeli.5 Pe-langgan dalam kontek penelitian ini adalah nasabah, yaitu orang atau badan hukum yang mempunyai rekening simpanan atau pinzaman pada pihak bank. Sehingga nasabah dapat dikatakan sebagai orang yang biasa berhubungan dengan atau menjadi pe-langgan bank.6

Sedangkan satisfaction (kepuasan) menurut Kotler dan Keller, suatu perasaan senang atau kecewa seseorang terhadap suatu produk setelah ia membandingkan hasil atau prestasi produk yang dipikirkan terhadap kinerja atau hasil produk yang di harap kan. Jika kinerja memenuhi harapan, maka itu arti nya pelanggan puas. Tetapi jika kinerja melebihi harapan pelanggan, maka hal ini berarti pelanggan puas atau amat puas.7 Sedangkan menurut Oliver, kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa yang didapatkan seseorang dari membandingkan antara kinerja (hasil) produk (percieved performance) yang dipersepsikan ekspek-tasinya.8 Nilai kepuasan pelanggan dalam kajian pemasar an dirumuskan sebagai berikut:

CPV = TCB-TCC

Keterangan: CPV= Customer Perceived Value (Nilai yang dirasakan pe langgan) TCB= Total Customer Benefit (Total manfaat pelanggan) TCC= Total Customer Cost (Total biaya pelanggan)

Menurut Simamora, kepuasan pelanggan adalah hasil pe-nga laman terhadap produk atau juga dalam bidang jasa. Ke-

5 Jill Griffin, Customer Loyalty, edisi revisi (Jakarta: Erlangga, 2005), 31. 6 M. Nur Rianto Al Arif, Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah (Bandung: Alfabeta,

2010), 189 7 Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran (Marketing Mana-

gement), Edisi Tiga Belas, alih bahasa Bob Sabran (Jakarta Air Langga, 2008), 139. 8 R.L. Oliver, ‘Customer Satisfaction Research’, in R. Grover and M. Vriens (ed.),

Handbook of Marketing Research ( CA: Sage Publication, 2006): 569-587.

Page 30: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

23Grand Theory untuk Membedah Motif Nasabah

puas an sebuah situasi perasaan atau persepsi pelanggan setelah membandingkan antara harapan (prepurchase expectation) dengan kinerja aktual (actual performance). Berdasarkan definisi ini, dapat disimpulkan bahwa kepuasan merupakan fungsi dari kesan kinerja dan harapan. Jika kinerja berada di bawah harapan, maka pelanggan tidak puas. Jika kinerja sesuai dengan harapan, maka pelanggan puas.9

B. KEBUTUHAN DAN KEINGINAN KONSUMEN

Menurut Hanan dan Karp, untuk menciptakan kepuasan pelanggan suatu perusahaan harus dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Pemenuhan kepuasan pelanggan dapat dibagi menjadi tiga kategori sebagai berikut:10 a. Product Factor (Faktor-faktor yang berkaitan dengan suatu

produk) 1) Kualitas produk (Product Quality), merupakan mutu dari

semua komponen-komponen yang membentuk suatu pro duk, sehingga produk tersebut mempunyai nilai tambah (add value).

2) Hubungan antara nilai sampai pada harga, merupakan hubungan antara harga dan nilai produk yang ditentukan oleh perbedaan antara nilai yang diterima oleh seorang pelanggan dengan harga yang dibayar atau dikeluar-kan terhadap suatu produk yang dihasilkan oleh badan usaha.

3) Bentuk produk atau jasa, merupakan komponen-kom-ponen fisik dari suatu produk atau jasa yang meng hasil­kan suatu manfaat tertentu.

9 Henry Simamora, Manajemen Sumberdaya Manusia, Edisi Ketiga (Yogyakarta: STIE YKPN, 2003), 18.

10 Mack Hanan and Peter Karp, Customer Satisfaction: How to Maximize. Measure and Market Your Company’s Ultimate Product (New Yorl: American Management Association, 1991), 126-127.

Page 31: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

24 Dr. Mochlasin, M.Ag

4) Keandalan, merupakan kemampuan dari suatu perusa-haan untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan apa yang dijanjikan oleh suatu perusahaan.

b. Service Factor (Faktor-faktor yang berkaitan dengan pe la-yanan)

1) Jaminan, merupakan suatu jaminan yang ditawarkan pe rusahaan untuk harga pembelian atau mengadakan perbaikan terhadap produk atau jasa yang rusak setelah pembelian.

2) Respon dari cara pemecahan masalah, merupakan sikap dari karyawan dalam menanggapi keluhan serta ma-salah yang dihadapi pelanggan.

c. Purchase Factor (Faktor-faktor yang berkaitan dengan suatu pembelian)

1) Pengalaman karyawan merupakan semua hubungan antara pelanggan dengan karyawan khususnya dalam komunikasi yang berhubungan dengan pembelian.

2) Kemudahan (easiness) dan kenyamanan, adalah segala ke mudahan dan kenyamanan yang diberikan oleh pe-rusahaan terhadap produk atau jasa yang dihasilkan nya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan menurut Lupiyoadi terdapat lima faktor sebagai berikut:11

a. Kualitas Produk (Product Quality) Pelanggan akan merasa puas bila hasil evaluasi menun juk-

kan bahwa produk yang mereka gunakan berkualitas. Kon-sumen rasional selalu menuntut produk yang berkualitas pada setiap pengorbanan yang dilakukan untuk memper-oleh produk tersebut. Dalam hal ini kualitas produk yang baik akan memberikan nilai tambah di benak konsumen.

11 R. Lupioyadi, Manajemen Pemasaran Jasa: Teori dan Praktek (Service Marketing Management: Theory and Practice) (Jakarta: Salemba Empat, 2001).

Page 32: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

25Grand Theory untuk Membedah Motif Nasabah

b. Kualitas Pelayanan (Service quality) Kualitas pelayanan di bidang jasa, pelanggan akan merasa

puas bila mereka mendapatkan pelayanan yang baik atau sesuai dengan yang diharapkan. Pelanggan yang puas akan menunjukkan kemungkinan untuk kembali membeli pro-duk yang sama. Pelanggan yang puas cenderung akan mem-berikan persepsi positif terhadap produk perusahaan.

c. Faktor Emosional (Emotional Factor) Pelanggan akan merasa bangga dan mendapatkan ke ya-

kinan bahwa orang lain akan kagum terhadap dia bila meng-gunakan produk dengan merk tertentu yang cen derung mempunyai tingkat kepuasan yang lebih tinggi. Kepuasan yang diperoleh bukan karena kualitas dari produk tetapi nilai sosial atau self esteem yang membuat pelanggan menjadi puas terhadap merk tertentu.

d. Faktor Harga (Price Factor) Produk yang mempunyai kualitas yang sama tetapi mene-

tapkan harga yang relatif murah akan memberikan nilai yang lebih tinggi kepada konsumennya. Elemen ini mempe-ngaruhi konsumen dari segi biaya yang dikeluarkan, biasa-nya semakin mahal harga perawatan maka pasien mem-punyai harapan yang lebih besar.

e. Faktor Biaya Konsumen tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan atau

tidak perlu membuang waktu untuk mendapatkan suatu pro duk atau jasa, mereka akan cenderung merasa puas ter-hadap produk atau jasa tersebut.

C. THEORY OF PLANNED BEHAVIOR: KEHENDAK NASABAH PERSPEKTIF PSIKOLOGIS

Dalam kajian psikologi, perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau rangsangan dari luar.

Page 33: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

26 Dr. Mochlasin, M.Ag

Kajian ini telah memunculkan sebuah teori yang dikenal dengan Theory of Reasoned Action (TRA). Teori ini menghubungkan ke-yakinan (beliefs), sikap (attitude), kehendak (intention) dan pe-rilaku (behavior). TRA mulai dirintis dan dikembangkan oleh Icek Ajzen bersama rekannya Martin Fishbein pada tahun akhir 1960-an dan awal 1970an.12 Teori ini disusun menggunakan asumsi dasar bahwa manusia berperilaku dengan cara yang sadar dan mempertimbangkan segala informasi yang tersedia. Dalam teori ini, Ajzen menyatakan bahwa niat seseorang untuk melaku kan suatu perilaku menentukan akan dilakukan atau tidak dilaku-kan nya perilaku tersebut.

Selanjutnya Ajzen berpendapat, bahwa niat melakukan atau tidak melakukan perilaku tertentu dipengaruhi oleh dua pe nentu utama, pertama berhubungan dengan sikap (attitude towards behavior) dan kedua berhubungan dengan pengaruh sosial atau norma subjektif (subjective norms). TRA kemudian di-kem bangkan dan direvisi melalui kolaborasi antara Ajzen dan Fishbein menjadi Theory of Planned Behavior (TPB) dan diterbit-kan pada tahun 1980.13 TPB didasarkan pada asumsi bahwa ma-nusia adalah makhluk rasional dan menggunakan infor masi-informasi yang diperoleh secara sistematis. Biasanya orang akan memikirkan implikasi dari tindakan mereka sebelum me mutus-kan untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu.14 Meski pun demikian, terdapat kritik terhadap konsep Ajzen dan Fishbein ini dengan munculnya istilah behavioral economics (perilaku eko-

12 Beberapa karya tentang teori ini misal Icek Ajzen dan Martin Fisbein, “The Prediction of Behavioral Intentions in a Choice Situation,” Journal of Experimental Social Psicology, vol 5 (1969), 400-416. Icek Ajzen dan Martin Fisbein, The Prediction of Behavior from Attitudinal and Normative Variables,” Journal of Experimental Social Psicology, vol. 6 (1970): 466-487.

13 Icek Ajzen dan Fishbein, Martin, Understanding Attitudes and Predicting Social Behavior, Engliwood Cliffs, NJ: Prentice-Hall, Inc., (1980). Icek Ajzen secara khusus menulis tentang “The Theory of Planned Behavior dalam Icek Ajzen,” The Theory of Planned Behavior, Organizational Behavior and Human Decission Processes, vol. 50, (1991), 179-211.

14 Zakarija Achmat, Theory of Planned Behavior, Masihkah Relevan (2010) dalam http://zakarija.staff.umm.ac.id.html. Diunduh tanggal 10 Januari 2016.

Page 34: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

27Grand Theory untuk Membedah Motif Nasabah

nomi) oleh Richard Thaler. Menurut Thaler manusia sering ber-pikir secara tidak rasional atau irasional, rasionalitas dan obyek-tivitas sebenarnya hanyalah fantasi yang ada pada diri manusia.15

Dalam pengembangan teori ini, Ajzen menyimpulkan bahwa TRA hanya berlaku bagi tingkah laku seseorang yang berada di bawah kontrol penuh individu karena ada faktor yang dapat menghambat atau menjembatani realisasi niat ke area tingkah laku. Berdasarkan analisis ini, Ajzen menambahkan suatu faktor yang berkaitan dengan kontrol individu, yaitu perceived behavior control (PBC). Penambahan satu faktor ini kemudian meng ubah TRA menjadi TPB. Teori TPB ini menghubungkan keyakinan (beliefs), sikap (attitude), kehendak (intention), dan perilaku (behavior). Untuk mengetahui apa yang akan dilakukan sese-orang, cara terbaik untuk meramalkannya adalah mengetahui intensi atau keinginginan berbuat orang tersebut.

Model teoretik dari teori perilaku yang direncanakan (Theory Planned Behaviour) mengandung lima fondasi yaitu:16

1. Subjective norm atau norma subjektif Norma subjektif adalah sejauh mana seseorang memiliki

motivasi untuk mengikuti pandangan orang terhadap pe-rilaku yang akan dilakukannya (normative belief). Jika indi-vidu merasa bahwa hal itu adalah hak pribadinya untuk me-nentukan apa yang dilakukannya, bukan ditentukan oleh orang lain di sekitarnya, maka dia akan mengabaikan pan -dangan orang tentang perilaku yang akan dilakukan nya. Feno mena ini digambarkan Fishbein dan Ajzen dengan isti-lah motivation to comply, maksudnya apakah individu ma-ma tuhi pandangan orang lain yang berpengaruh terhadap

15 Richard Thaler adalah profesor ekonomi peraih Nobel 2017 dan pakar dalam behavioral economics dalam karyanya Predictably Irrational.

16 Icek Ajzen, Attitude, Personality and Behavior (New York: Open Universuty Press, 2005), 123-126. Lihat pula dalam Zakarija Achmat, Theory of Planned Behavior, Masihkah Relevan? (2010) dalam http://zakarija.staff.umm.ac.id.html. Diunduh tanggal 10 Januari 2016.

Page 35: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

28 Dr. Mochlasin, M.Ag

hidupnya atau tidak mempengaruhi. Menurut Ajzen, apa-bila dari orang lain yang berpengaruh lebih kuat, lebih me motivasi orang yang bersangkutan untuk meme nuhi harapan tersebut, maka akan lebih menyokong kemung-kinan seseorang bertingkah laku sesuai dengan harapan ter sebut. Namun jika harapan dari orang lain itu ter nyata lemah, kurang memotivasi untuk memenuhi harapan ter-sebut, maka orang yang bersangkutan akan meng abai kan harapan orang lain tersebut.

2. Attitude toward behaviour atau sikap terhadap perilaku. Menurut Ajzen, seseorang yang percaya menampilkan pe-

rilaku tertentu akan mengarahkan pada hasil yang positif, maka akan mempunyai sikap favorable terhadap ditampil-kannya perilaku, sedangkan seseorang yang percaya bahwa menampilkan tingkah laku tertentu akan mengarahkan pada hasil yang negatif, maka ia akan mempunyai sikap se balik-nya yaitu unfavorable.

3. Perceived behaviour control atau persepsi kemampuan me-ngontrol

Sebuah keyakinan (beliefs) apakah individu pernah mela ku-kan atau tidak pernah melakukan perilaku tertentu, individu memiliki fasilitas dan waktu untuk melakukan perilaku itu, kemudian individu melakukan estimasi atas kemampuan dirinya apakah dia punya kemampuan atau tidak punya untuk melakukan perilaku itu. Semakin besar kesempatan seseorang untuk menampilkan tingkah laku serta semakin sedikit halangan dan rintangan yang dapat diantisipasi, maka makin besar pula persepsi mereka terhadap control untuk menampilkan suatu perilaku.

4. Behavioral Intention atau minat berperilaku Merupakan kecenderungan seseorang dalam melakukan

pilihan untuk melakukan atau tidak melakukan suatu peri-laku. Niat ini ditentukan oleh sejauh mana individu memi-

Page 36: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

29Grand Theory untuk Membedah Motif Nasabah

liki sikap positif pada perilaku tertentu dan sejauh mana bila dia memilih untuk melakukan perilaku itu dia mendapat dukungan dari orang-orang lain yang berpengaruh dalam kehidupannya. Seseorang yang mempunyai intensi atau niat berperilaku tinggi, maka seseorang yang bersangkutan akan melakukan perilaku tersebut. Namun jika seseorang yang bersangkutan memiliki intensi atau niat yang rendah, dengan demikian perilaku tersebut tidak akan dilakukan atau terwujud.

5. Behavior atau perilaku Behavior merupakan fungsi dari niat yang direalisasikan

dan tanggapan dari perilaku dalam control perilaku yang di-persepsi seseorang.

Model teori Planned Behaviour dapat disajikan dalam bagan berikut ini:

Sumber: Icek Ajzen (2005)Gambar 2.11 Theory of Planned Behaviour

Page 37: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

30 Dr. Mochlasin, M.Ag

Theory of Planned Behaviour ini kemudian dikembangkan oleh Fred Davis pada tahun 1986 dengan nama Technology Acceptance Model (TAM).17 Model ini dibangun untuk menganalisis dan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi diterimanya peng-gunaan teknologi komputer. Dengan demikian, TAM merupa-kan hasil pengembangan dari Theory of Reasoned Action (TRA) yang lebih dahulu dikembangkan oleh Fishbein dan Ajzen pada 1980. TAM merupakan salah satu jenis teori yang meng guna-kan pendekatan teori perilaku (behavioral theory) yang banyak di-gunakan untuk mengkaji proses adopsi teknologi informasi.

Model yang bagus itu tidak hanya berfungsi untuk mem-prediksi, namun idealnya juga harus bisa menjelaskan tindakan sebenarnya. 18 TAM bertujuan untuk menjelaskan dan memper-kirakan penerimaan (acceptance) pengguna terhadap suatu sistem informasi. TAM menyediakan suatu basis teoritis untuk menge-tahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penerimaan ter-hadap suatu teknologi dalam suatu organisasi. Teori mampu men jelaskan hubungan sebab akibat antara keyakinan akan man-faat suatu sistem informasi (perceived usefulness), kemudahan peng gunaannya (perceived ease of use), keinginan berperilaku (behavioral intention) dan penggunaan aktual atau sebenarnya dari pengguna (actual use).19

Dengan demikian, menggunakan TAM akan mampu men-jelas kan mengapa sistem teknologi yang digunakan di suatu lem-baga bisa diterima atau tidak oleh pengguna.20 Dalam pene litian ini, teori TAM akan diadopsi untuk melihat hubung an faktor

17 Salah satu karya yang cukup representatif tentang model ini lihat M. Davis, A Technology of Acceptance Model for Empirically Testing New-end User Information System: Theory and Result (Massachusetts, USA: Sloan School of Management, Massachusets Institute of Technology, 1986.

18 Endang Fatmawati, “Technology Acceptance Model (Tam) untuk Menganalisis Penerimaan terhadap Sistem Informasi Perpustakaan, “Jurnal Iqra’, Volume 09 No.01 Mei, 2015.

19 https://statistikakomputasi.wordpress.com/.../sekilas-tentang-technology acceptance, diunduh 1 Maret 2017.

20 Fatmawati, “Technology Acceptance.

Page 38: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

31Grand Theory untuk Membedah Motif Nasabah

yang mempengaruhi keinginan berperilaku dan pengaruhnya terhadap penggunaan sebenarnya nasabah Muslim di perban-kan syariah (actual use). Model TAM dapat dilihat dalam gambar berikut ini:

Sumber: M. Davis (1986)Gambar: 2.12 Technology Acceptance Model

D. TIPOLOGI KONSUMEN ATAU NASABAH

Dalam dunia pemasaran, hubungan antara pelanggan dengan tingkat kepuasaan dapat memunculkan perilaku nasa-bah yang beragam coraknya. Belum tentu pelanggan yang puas akan memiliki loyalitas tinggi dan akan bergabung selama nya. Oleh karenanya, perusahaan harus cermat dan terus melakukan observasi untuk mendeteksi perilaku pelanggan. Hanya ke puas-an sejati yang akan menjadikan pelanggan memiliki lo yalitas sejati. Tipe hubungan pelanggan terhadap perusahaan atau suatu produk dapat digambarkan berikut ini:21

21 L Schiffman,. D Bednall, A.O Cass, A Paladino, & L Kanuk, Consumer Behavior (3rd ed.), (Australia: Pearson Education, 2005).

Page 39: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

32 Dr. Mochlasin, M.Ag

Sumber: Schiffman, & Kanuk (2005)Gambar 5.6 Tipe Hubungan Pelanggan

Kelima tipe nasabah di atas dapat dijelaskan sebagai be-rikut:22

1. Nasabah memiliki persepsi bahwa kinerja perusahaan yang dirasakan melampaui harapannya sehingga ia merasa puas, nasabah ini disebut apostles. Nasabah ini akan loyal dan akan menggunakan produk kembali (repeated order) serta selalu akan memberikan informasi dari mulut ke mulut (word of mouth) yang positif kepada orang lain.

2. Pelanggan yang menilai atau merasakan kinerja perusahaan tidak ada sesuatu yang lebih dibandingkan dengan perusa-haan lainnya, nasabah ini disebut defector. Pelanggan model ini biasanya memutuskan berpindah kepada produk atau

22 Ni Luh Suastuti, “Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Wisata-wan terhadap Produk Freestanding Restaurant di Kawasan Pariwisata Nusa Dua Kabupaten Badung,” Jurnal Studi Manajemen & Organisasi, vol 4, No 2 (Juli 2007), 20-26. Lihat pula M. Nur Rianto Al Arif, Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah (Bandung: Alfabeta, 2010): 195.

Page 40: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

33Grand Theory untuk Membedah Motif Nasabah

perusahaan lainnya apabila terdapat perusahaan lainnya me-nawarkan kinerja yang lebih memuaskan.

3. Tipe pelanggan yang memiliki pengalaman buruk atau pe nilaian negatif terhadap kinerja perusahaan atau suatu pro duk yang selama ini digunakan, pelanggan ini disebut terorist. Pelanggan ini akan selalu menyampaikan kinerja buruk, produk atau jasa yang tidak memuaskan kepada orang lain. Bahkan ada upaya pelanggan ini untuk mencegah calon pelanggan menggunakan produk atau jasa tersebut.

4. Pelanggan yang tidak puas terhadap kinerja atau produk suatu perusahaan, tetapi karena faktor tertentu ia tidak dapat beralih pada perusahaan atau produk lainnya, nasabah ini disebut hostages. Dalam kasus ini, perusahaan diuntungkan karena pelanggan tetap akan menggunakan produk atau jasa karena memang tidak ada alternatif lainnya.

5. Pelanggan yang sangat puas tetapi tidak memiliki loyalitas yang sebenarnya yang disebut mercenaries. Pelanggan tipe ini berpotensi menjadi tipe defector apabila mendapatkan harga murah di perusahaan lainnya meskipun mendapatkan pelayanan yang tidak memuaskan dibandingkan perusaha-an sebelumnya.

Menurut Schiffman dan Kanuk, terdapat empat model pan-dangan perilaku konsumen dalam melakukan suatu keputusan memilih produk maupun pemanfaatan jasa yaitu:23

a. Economic Perspective (Pandangan ekonomi) Dalam kajian teori ekonomi, konsumen sering diberi ciri se-

bagai pengambil keputusan yang rasional. Perilaku rasional digambarkan sebagai konsumen yang memiliki karakter:1) mengetahui semua alternatif produk yang tersedia; 2) mam-pu melakukan pemeringkatan setiap alternatif dari aspek keuntungan dan kerugian; 3) memiliki kemampuan me nge-

23 Schiffman and Kanuk, Consumer Behaviour.

Page 41: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

34 Dr. Mochlasin, M.Ag

nal alternatif yang tersedia. Pemahaman demikian adalah pan dangan umum dari ekonom klasik, nampaknya sulit diterima karena dipandang terlalu idealis dan sim plistis.

b. Pasive Perspective (Pandangan pasif) Pandangan ini bertolaka belakang dengan pandangan eko-

nomi, para konsumen dianggap berperilaku berdasar kan kata hati dan cenderung irasional. Konsumen dalam pan -dangan ini juga dianggap selalu tunduk pada tujuan dan hegemoni pasar. Cara pandang ini dinilai juga tidak rea-listis, karena pada kenyataannya konsumen selalu ber upaya memuaskan dengan plihan-pilihannya meskipun dalam kadar yang berbeda-beda.

c. Cognitive Perspective (Pandangan rasional) Pandangan ini menggambarkan konsumen sebagai problem

solver dengan cara melakukan proses berpikir. Konsumen berupaya mengolah informasi yang masuk yang kemudian menghasilkan formasi pilihan yang dipandang dapat me-muaskan kebutuhannya. Pandangan ini dipandang sebagai jalan tengah antara model pandangan ekonomi dan pasif ekstrim. Konsumen dipandang memiliki kemampuan untuk mendapatkan informasi yang dapat mempengaruhi kepu-tusan, meskipun informasi itu tidak sesempurna sebagai-mana digambarkan dalam model pandangan ekonomi.

d. Emotional Perspective (Pandangan emosional). Pandangan ini menggambarkan konsumen yang bertindak

berdasarkan desakan hati (afektif), tanpa banyak melaku kan pencarian informasi untuk menentukan pilihan alter natif yang mungkin tersedia. Meskipun pandangan ini di anggap sebagai perilaku konsumen yang irasional, tetapi dalam praktik sebenarnya sering seseorang mendasarkan pilihan-nya pada kepuasan emosional. Dengan demikian, kepuasan biasanya dilihat dari dua aspek, yaitu kognitif dan afektif.24

24 Fandy Tjiptono dan Anastasia Diana, Pelanggan Puas? Tak Cukup (Yogyakarta:

Page 42: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

35Grand Theory untuk Membedah Motif Nasabah

Dalam konteks nasabah bank syariah, model pandangan ini dapat digambarkan sebagai nasabah yang sudah terpuas-kan karena mendasarkan pada branding syariah semata tanpa banyak menilai produk, layanan dan lain-lain.

Sumber: Schiffman dan Kanuk dengan penyesuaian(2000)Gambar 5.7 Model Pandangan Konsumen

F. PENGEMBANGAN MODEL DALAM PERILAKU KON-SUMEN

Model atau kerangka pemikiran teoritis adalah penyeder-hanaan dari dunia nyata yang membentuk suatu pemahaman atau pengertian utuh tentang bagaimana suatu masalah dipecah-kan. Model juga berarti serangkaian hipotesis yang secara ber-sama-sama membentuk sebuah penjelasan utuh mengenai se buah masalah penelitian yang antara lain digambarkan me lalui sebuah sebab akibat.25 Secara hierarki, model yang akan dikembangkan

Andi, 2015), 22-23.25 Augusty Ferdinand, Metode Penelitian Manajemen: Pedoman Penelitian untuk

Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi Ilmu Manajemen (Semarang: UNDIP Press,

Page 43: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

36 Dr. Mochlasin, M.Ag

dalam penelitian ini merupakan derivasi, reduksi dan inovasi dari model-model dan teori-teori sebelumnya sebagaimana di-papar kan dalam gambar berikut:

Sumber: Berbagai literatur diolahGambar 2.13 Pengembangan Teoritis

2014), 55.

Page 44: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

37Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah

A. PERBEDAAN KONSEP WANT DAN NEED

Dalam framework ekonomi konvensional, masalah ekonomi muncul diasumsikan karena kelangkaan sumber daya, oleh karena nya solusi yang ditawarkannya adalah menghilangkan ke langkaan sumber daya. Tentunya solusi ini tidak akan me nye-le saikan masalah, karena ketidakmampuan yang melekat pada sumber daya materi untuk memenuhi semua yang diingin kan (want) manusia sebagaimana telah dijelaskan dalam beberapa ayat Alquran. Kepuasan (satisfaction) yang diingin kan manusia se be narnya hanyalah asumsi teoretik untuk menye lesaikan pro-blem ekonomi. Sedangkan dalam framework ekonomi Islam, akti vitas ekonomi dilakukan dalam rangka menjaga kesejah-teraan (maslahah). Kegiatan ekonomi yang mengait kan maslahah, dilakukan sebagai kewajiban keagamaan untuk men dapatkan kebaikan tidak hanya di dunia ini tapi juga di akherat. Semua aktivitas yang memiliki maslahah bagi umat manusia disebut ke-butuhan (need) dan kebutuhan ini memang harus dipenuhi.1

Fokus utama dalam ekonomi kapitalis adalah efisiensi, ke­khawatiran ini sebenarnya muncul langsung dari definisi masalah ekonomi itu sendiri. Konsep efisien dalam ekonomi kapi talis adalah untuk memaksimalkan kepuasan dengan sumberdaya

1 M. Fahim Khan, Essays in Islamic Economic (United Kingdom: The Islamic Foundation, 1995), 37.

BAB III

CONSUMER BEHAVIOR PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM

Page 45: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

38 Dr. Mochlasin, M.Ag

yang tersedia. Adapun dalam Islam, efisiensi dimaknai seba­gai me mak simalkan pemenuhan kebutuhan (maslahah) dengan sumber daya yang tersedia. Permasalahan kemudian muncul, apa bila kebutuhan tidak terbatas sedangkan sumber daya ter-batas, apakah solusinya hanya cukup secara ekonomi? Jika ke-inginan manusia yang hampir tak terbatas dan sumber daya yang langka, tentunya tidak bisa memenuhi semua yang diinginkan oleh masyarakat.2

Keinginan (want) dalam konsep kapitalis ditentukan oleh konsep utilitas, sedangkan dalam perspektif Islam ditentukan oleh konsep maslahah yang mengandung tujuan menggapai ke sejahteraan manusia (maslahat al-’ibad/human welfare).3 Oleh karena itu, dalam Islam seluruh barang dan jasa yang memiliki maslahah (kesejahteraan) akan dikatakan sebagai kebutuhan manusia. Teori ekonomi konvensional menjelaskan, bahwa utilitas adalah merupakan barang dan jasa yang digunakan untuk me-muas kan keinginan manusia (human want). Kepuasan adalah ber sifat subjektif, karena setiap individu harus menentukan ke-puasan menurut kriteria sendiri. Setiap kegiatan ekonomi untuk memperoleh atau menghasilkan sesuatu dimotivasi oleh utilitas. Jika sesuatu dapat memuaskan kebutuhan, seseorang akan ber-sedia untuk melakukan upaya untuk memproduksi, membeli atau mengkonsumsi hal itu.

Maslahah menurut Shatibi, adalah kekayaan yang berupa barang atau jasa yang mempengaruhi unsur-unsur dasar dan tujuan dari kehidupan manusia di dunia. Unsusr-unsur itu adalah hifdz an-nafs (menjaga jiwa), din (menjaga agama), ‘aql (menjaga akal), nasl (menjaga keturunan), mal (menjaga harta) dan hifdz al-biah (menjaga lingkungan).4 Semua barang atau jasa yang me miliki kekuatan untuk mempromosikan lima elemen yang

2 Ibid, 3-8.3 Abu Ishaq Asy-Syatibi, al-Muwafaqat fi Ushul asy-Syariah (Beirut: Ar-

Rahmaniyah, 1960).4 Al-Ghazali, Ihya Ulumiddin (Beirut: Dar an-Nahdlah, tt), 109.

Page 46: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

39Consumer Behavior Perspektif Ekonomi Islam

memiliki maslahah bagi manusia, maka barang atau jasa itu ber arti dibutuhkan. Namun demikian, semua kebutuhan tidak sama pentingnya. Dalam konsep maslahah terdapat tiga tingkat kebutuhan:5

a. Keinginan yang sangat penting bagi manusia, apabila tidak terpenuhi maka kepentingan dasarnya menjadi terganggu seperti makanan (QS. Thaha: 54), pakaian (QS. An-Nahl: 18) dan tempat tinggal (QS. Asy-Syuara’: 128-129). Keinginan ini disebut kebutuhan pokok atau dharuriyyat.

b. Kebutuhan pokok yang dapat membuat lebih berkualitas, maka disebut kebutuhan tepat guna atau hajiyyat. Hal itu dapat dicontohkan misalnya rumah yang dapat mening-katkan efisiensi kerja, makanan yang penuh dengan gizi dan lain-lain.

c. Kebutuhan yang tidak termasuk pokok dan tepat guna, te-tapi mendatangkan kemudahan disebut kebutuhan kenya-manan atau tahsiniyyat. Kenyamanan atau kesenangan di-boleh kan dalam Islam, asalkan tidak mengarah pada israf dan tabzir (QS. Al-A’raf: 31).

Semua barang dan jasa yang memiliki kekuatan atau kua-litas untuk mempromosikan kebutuhan pokok (melindungi), ke-butuhan tepat guna (memperkuat) atau kebutuhan kenyaman-an (memperbaiki) dikatakan memiliki maslahah. Muslim secara religius termotivasi untuk memperoleh atau memproduksi se mua barang dan jasa sesuai dengan tingkat di mana barang atau jasa yang bersangkutan mempromosikan nilai-nilai funda-mental. Barang atau jasa yang melindungi hal-hal fundamental akan memiliki lebih maslahah, diikuti oleh barang atau jasa yang memperkuat kemudian diikuti oleh barang atau jasa yang meningkatkan dan menghiasi.

5 Afzalur Rahman, Economic Doctrine of Islam: Banking and Insurance (London: Muslim School Trust, 1979), 76.

Page 47: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

40 Dr. Mochlasin, M.Ag

Perilaku Konsumen adalah tingkah laku dari konsumen, di mana mereka dapat mengilustrasikan pencarian untuk mem beli, menggunakan, mengevaluasi dan memperbaiki suatu pro duk dan jasa mereka. Fokus dari perilaku konsumen adalah bagai-mana individu membuat keputusan untuk menggunakan sumber daya mereka yang telah tersedia untuk mengkonsumsi suatu barang. Rasionalnya konsumen akan memuaskan konsumsi nya sesuai dengan kemampuan barang dan jasa yang dikonsumsi serta kemampuan konsumen untuk mendapatkan barang dan jasa tersebut. Dengan demikian kepuasan dan prilaku konsumen dipengaruhi oleh hal-hal sebagai berikut:a. Nilai guna (utility) barang dan jasa yang dikonsumsi. Ke-

mampuan barang dan jasa untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen.

b. Kemampuan konsumen untuk mendapatkan barang dan jasa. Daya beli dari income konsumen dan ketersediaan barang dipasar.

c. Kecenderungan konsumen dalam menentukan pilihan kon-sumsi menyangkut pengalaman masa lalu, budaya, se lera, serta nilai-nilai yang dianut seperti agama, adat istiadat.

Sebagai konsekuensi dari analisis perilaku konsumen per-spektif Islam, maka seorang konsumen Muslim menghadapi pilih an yang variatif dan struktural sebagaimana tergambar dalam bagan berikut.6

6 Khan, Essays in Islamic Economic, 39-40.

Page 48: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

41Consumer Behavior Perspektif Ekonomi Islam

Sumber: M. Fahim Khan (1995)Gambar 2.10 Level Pilihan Konsumen Muslim

Dalam teori perilaku konsumen dalam Islam, memiliki analisa empat level bagaimana seorang konsumen menghadapi pilihan-pilihan pemenuhan kebutuhannya. Sedangkan dalam ekonomi kapitalis, menghilangkan level satu dan tiga. Karena eko nomi kapitalis tidak mengenal penggunaan harta untuk kepentingan

Page 49: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

42 Dr. Mochlasin, M.Ag

keagamaan. Pada level tiga yaitu prioritas akan ber bagai macam kebutuhan yang didasarkan pada level-level ke agamaan juga tidak dikenal dalam ekonomi kapitalis.

1. Rasionalitas Perspektif IslamSecara umum sering diasumsikan bahwa dalam pengam-

bilan keputusan ekonomi, setiap agen atau konsumen selalu berfikir, bersikap dan bertindak secara rasional. Oleh karenanya, dalam kajian ekonomi konsumen dikenal sebagai homo economicus atau economic man. Seseorang memilih barang dengan harga yang lebih murah didasarkan pertimbangan rasionalitas, bahwa kelak kesejahteraannya dapat meningkat tanpa mempertimbang kan kesejahteraan penyedia barang. Dalam literatur ekonomi kon-vensional, perilaku itu disebut utility maximization assumption (asumsi memaksimalkan kegunaan) dalam level rumah tangga dan profit maximization assumption (asumsi memaksimalkan ke-untungan) pada level perusahaan.

Dalam pandangan beberapa ekonom Muslim, konsep rasio-nalitas adalah sebuah konsep yang longgar. Argumentasi yang dibangun selama memenuhi kaidah-kaidah logika yang ada dan dapat diterima akal, maka hal itu dapat diterima sebagai ekspresi rasionalitas. Berikut beberapa aksioma rasionalitas islami yang di-bangun dari universalitas nilai-nilai Islam.7 a. Setiap pelaku ekonomi bertujuan untuk mendapatkan ma-

slahah.b. Setiap pelaku ekonomi selalu berusaha untuk tidak mela-

kukan kemubaziran (non-wasting).c. Setiap pelaku ekonomi selalu berusaha untuk meminimal-

kan risiko (risk aversion).d. Setiap pelaku ekonomi selalu dihadapkan pada ketidak-

pastian.7 Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam (P3EI) UII Yogyakarta

dan Bank Indonesia, Ekonomi Islam (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada: 2007): 29­30.

Page 50: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

43Consumer Behavior Perspektif Ekonomi Islam

Menurut Kahf, rasionalitas perilaku konsumen Muslim di-bangun berdasarkan konsep-konsep berikut.8 : a. Konsep keberhasilan (falāh) Konsep keberhasilan dalam Islam selalu dikaitkan dengan

nilai-nilai moral. Kemajuan dalam bidang ekonomi seperti menjadi kaya tidak dilarang, selama ada keseimbangan dan diniatkan dengan tujuan mencapai kebaikan. Menurut Kahf dengan mengutip M.N. Siddiqi, bahwa Islam tidak membatasi seseorang untuk mencapai kemajuan material. Namun di sisi lain ada aspek-aspek non ekonomi yang mem-butuhkan pengabdian.

b. Selfishness dan altruisme Harmonisasi antara selfishness dan altruisme dalam Islam

dibangun dengan cara memadukan kepentingan orang lain, lingkungan dalam diri seseorang. Perpaduan antara ke dua-nya dalam istilah Alquran dan Hadis sering disebut dengan hasanāt.

c. Time horizone of consumer behavior Islam mengajarkan kepercayaan adanya kehidupan setelah

kehidupan di dunia. Hal itu menimbulkan dua konsekuensi dalam perilaku konsumen: (1) Efek langsung di dunia; (2) manfaat alternatif yang dapat diperoleh nanti setelah kehi-dupan dunia.

d. Konsep kekayaan Islam memandang bahwa kekayaan adalah anugerah dari

Allah. Pengakuan kekayaan dalam Islam ditunjukkan dengan sebuah Hadis Nabi yang menyatakan bahwa hampir-hampir kemiskinan menyebabkan kakufuran. Penggunaan harta dalam Islam tidak dibolehkan dalam taraf berlebihan dan menim bulkan keburukan (QS. Al-Furqan: 67).

8 Monzer Kahf, The Demand Side of Consumer Behavior: Islam Perspective, 2-7.

Page 51: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

44 Dr. Mochlasin, M.Ag

e. Konsep barang Dalam Islam, barang adalah anugerah Allah yang diberi-

kan kepada manusia. Alquran menggunakan istilah barang dengan istilah yang penuh moral, yaitu ṭayyibāt dan rizq. Dalam Alquran ṭayyibāt berarti barang yang baik, suci, indah dan membawa kebaikan (QS. Al-Baqarah: 267). Dalam Al-quran rizq adalah pemberian Tuhan, anugerah Tuhan, bekal dari Tuhan dan pemberian dari langit (QS. Yunus: 59). Dari dua istilah tersebut, dalam Islam barang konsumsi ada lah bahan-bahan konsumsi yang baik dan berguna yang man-faatnya menimbulkan kebaikan secara material, moral dan spiritual pada konsumennnya. Sementara barang yang kotor dan tidak baik tidak disebut sebagai barang konsumsi dalam Islam.

f. Etika berkonsumsi dalam Islam Sebagaimana dijelaskan dalam pembahasan terdahulu, ter-

dapat tiga kunci penting yang dipaparkan Alquran tentang konsumsi yaitu tidak isrāf, tidak tabzir dan konsumsi mo-derat. Secara lebih sederhana rasionalitas dalam per spektif ekonomi kapitalis dapat dilihat dalam bagan berikut:

Konsumen Rasionalitas Satisfaction

Kebahagiaan materi

IncomeProfitUtilitarianisme

Sumber: Berbagai sumber diolahGambar 2.9 Model Perilaku Konsumen Konvensional

Sedangkan rasionalitas dalam perspektif ekonomi Islam target akhirnya adalah mencapai kehidupan yang bahagia di dunia dan akhirat. Rasionalitas dalam ekonomi Islam dapat di-gambarkan dalam bagan berikut ini:

Page 52: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

45Consumer Behavior Perspektif Ekonomi Islam

Konsumen Rasionalitas Ma lahah /

Welfare

Fal h f

ad-darayn

Konsep kebahagiaan Konsep horizon waktu Konsep barang Konsep harta Tidak Isr fTidak Tabz rKonsumsi moderat

Hif an-nafs Hif ad-d nHif al-m lHif al-‘aql Hif an-nasl Hif al-b ah

Sumber: Berbagai sumber diolahGambar 2.10 Model Perilaku Konsumen Muslim

2. Keputusan Konsumen Muslim Salah seorang teoritis Islamic Consumer behavior, Monzer Kahf,

berpendapat bahwa apa yang menjadi pengaruh perilaku kon-sumen sebagaimana yang telah di dikenal dalam ekonomi ka-pitalis perlu ditambah faktor lain yaitu religius.9 Selanjutnya me nurut Kahf, terdapat dua jenis faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen yaitu exogenous dan endogenous. Faktor exogenous adalah faktor-faktor yang muncul dalam pikiran kon-sumen sebelum melakukan penawaran yang berupa: a) Penga ruh kekayaan dan income; b) Pengaruh teknologi; c) Pengaruh biologis dan materi; d) Factor amount, nature and cost of information; e) Faktor rasa dan selera dan f) Faktor kepercayaan, agama, bu daya, peraturan dan politik.

9 Kahf, The Demand Side, 2-7.

Page 53: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

46 Dr. Mochlasin, M.Ag

Menurut Kahf, faktor agama, kepercayaan dan budaya me mainkan peran penting dalam mempola konsumen muslim. Agama mengajarkan untuk memberi nafkah keluarga, mem bantu orang lain, peduli kepada orang lain, peduli terhadap binatang dan lingkungan. Sedangkan faktor endogenous adalah faktor yang berkontribusi terhadap perencanaan konsumen dan sampai mendapatkan keputusan final dalam melakukan per mintaan se­perti harapan keuntungan dan layanan. Berikut bagan model ke-putusan konsumen muslim menurut Kahf:

Sumber: Duplikasi dan Dikembangkan dari Monzer Kahf

Gambar 2.11 Model Keputusan Konsumen Muslim

3. Motif ReligiusFaktor agama yang mempengaruhi keputusan konsumen

sebagaimana disebutkan oleh Khaf, maka dapat diistilahkan dalam teori perilaku konsumen muslim dengan motif religius (religious motive). Motif atau motivasi sebagaimana telah dijelas-kan sebelumnya adalah tenaga pendorong tersebut dihasilkan oleh keadaan tertekan, yang timbul sebagai akibat kebutuhan yang tidak terpenuhi. Individu secara sadar maupun tanpa sadar berjuang untuk mengurangi ketegangan ini melalui perilaku

Page 54: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

47Consumer Behavior Perspektif Ekonomi Islam

diharapkan akan memenuhi kebutuhan dengan demikian akan membebaskan dari tekanan yang dirasakan. Tujuan tertentu yang mereka pilih dan pola tindakan yang mereka lakukan untuk men-capai tujuan tersebut merupakan hasil dari pemikiran dan proses belajar individu.10 Karena dorongan itu didasarkan pada nilai-nilai dan pemahaman keagamaan, maka motivasi ini disebut se-bagai motif religius (motif agama).

Dalam definisi yang dirumuskan Glock dan Stark, agama adalah sebuah sistem simbol, keyakinan, nilai dan sistem peri-laku yang terlembagakan yang kesemuanya itu berpusat pada persoalan-persoalan yang dihayati seseorang dan paling bernilai maknawi (ultimate meaning).11 Dari istilah religion inilah kemudian muncul apa yang dinamakan dengan religiositas. Meski berakar dari kata sama, namun dalam penggunaannya istilah religiositas mempunyai makna yang berbeda dengan istilah agama atau religi. Kalau agama biasanya dipahami pada aspek formal yang berkaitan dengan aturan-aturan dan kewajiban-kewajiban dalam agama tetapi religiositas menunjuk pada aspek keagamaan (religion aspect) yang telah dihayati oleh setiap individu di dalam hati sanubari terdalam.12

Menurut Madjid, religiositas adalah tingkah laku manu-sia yang sepenuhnya dibentuk oleh kepercayaan kepada alam ghaib, yaitu kenyataan-kenyataan supra empiris.13 Religiositas juga diartikan sebagai seberapa jauh pengetahuan, seberapa kokoh keyakinan, seberapa pelaksanaan ibadah dan kaidah dan seberapa dalam penghayatan atas agama yang dianutnya. Bagi seorang Muslim, religiositas dapat diketahui dari seberapa jauh

10 Schiffman and Kanuk, Consumer Behaviour, 72.11 Djamaludin Ancok dan Fuat Nasori Suroso. Psikologi Islami: Solusi Islam atas

Problem-Problem, Psikologi, Cetakan VII (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008), 76.12 Y.B. Mangunwijaya, Menumbuhkan Sikap Religiositas Anak (Jakarta: Gramedia,

1982).13 Nurcholish Madjid, Islam Kemodernan dan Ke-Indonesiaan (Bandung: Mizan

Pustaka, 1997), 46.

Page 55: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

48 Dr. Mochlasin, M.Ag

pengetahuan, keyakinan, pelaksanaan dan penghayatan atas agama Islam.14

Religiositas saat ini telah menjadi kajian penelitian tidak hanya dalam psikologi, tetapi telah merambah pada berbagai ke ilmuan termasuk ekonomi. Menurut Magill sebagaimana di-kutip oleh Asraf, religiositas merupakan suatu sikap seseorang terhadap agama pada umumnya, bukan hanya terhadap salah satu aspek agama saja, secara lebih spesifik lagi adalah inten­sitas seseorang untuk menjadi pemeluk suatu agama yang di-yakini dalam hidupnya.15 Ancok dan Suroso mendefinisikan religio sitas sebagai kondisi keberagamaan yang meliputi ber-bagai ragam dimensi bukan hanya pada perilaku ritual atau melak sanakan ibadah semata, tetapi juga dalam hal melakukan aktivitas lain yang didorong oleh kekuatan supranatural. Letak sumber ke agamaan pada rasa ketergantungan yang mutlak (sense of depend), serta adanya rasa takut akan munculnya ancaman dari ling kungan alam sekitar serta keyakinan (belief) manusia itu tentang segala kelemahannya dan keterbatasan. Adanya rasa ke-ter gantungan mutlak membuat manusia mencari kekuatan di luar dirinya yang dapat dijadikan sebagai kekuatan penopang dan pe lindung dalam hidupanya, yaitu kekuasaan dari Tuhan Yang Maha Esa dan Kuasa.16

Hampir semua model keputusan konsumen dalam kajian ekonomi konvensional seperti Henry Assael, Leon G. Schiffman dan Leslie Lazar Kanuk, Didit Darmawan, J. Paul Peter dan Jerry C. Olson dan model Philip Kotler tidak menempatkan agama

14 Fuad Nashori dan Rachmy Diana Mucharam, Mengembangkan Kreativitas dalam Perspektif Psikologi Islam (Yogyakarta: Menara Kudus, 2002).

15 Definisi religiositas menurut Magill adalah is a person’s attitude toward religion in general, more specifically, the intensity of way in which a person is religius. Magill, Survey of Social Science: Psychologi Series (California: Salem Press, 1993). Lihat pula dalam Asraf, “Pengaruh Kualitas Produk terhadap Keputusan Menyimpan Dana di Bank Muamalat Indonesia Cabang Pasaman Barat dengan Religiositas sebagai Variabel Moderator,” E-Journal Apresiasi Ekonomi, vol. 2, no. 1 (Januari 2014): 61-62.

16 Ancok dan Suroso. Psikologi Islami: Solusi Islam …..

Page 56: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

49Consumer Behavior Perspektif Ekonomi Islam

se cara tegas sebagai faktor yang mempengaruhi keputusan na -sabah. Berdasarkan pijakan nilai-nilai Islam, Monzer Kahf ber -pendapat bahwa agama memiliki peran penting dalam mem pe-ngaruhi perilaku konsumen. Fatwa haram bunga bank di pandang sebagai pemahaman praktis dalam memahami hukum Islam. Beberapa penelitian terdahulu menunjukkan, ada nya pengaruh agama ter hadap perilaku konsumen maupun nasabah.

Dalam tataran ideal, seorang muslim akan melaksanakan apa yang diperintahkan dalam ajaran agama dan meninggalkan apa yang dilarangnya, termasuk menjalankan larangan ke-haraman riba dalam penggunaan jasa perbankan. Kesadaran ber transaksi, berinvestasi dan memenuhi kebutuhan hidupnya selaras dengan prinsip-prinsip syariah, merupakan realisasi dari sharia compliance (ketaatan syariah). Dalam konteks relasi nasabah Muslim dengan perbankan syariah, berarti telah terjadi spiritual perceived value.17 Harapan yang muncul dalam nasabah tidak se-batas pada functional benefit seperti keuntungan, keamanan dan lain-lain tetapi juga emotional benefit seperti kehalalan sistem yang digunakan.

Dalam pandangan Benda, untuk melakukan pengukuran terhadap religiositas seseorang dapat dilihat dari delapan aspek berikut berikut: 1) time in praying (waktu pelaksanaan ibadah); 2) church attendance (kehadiran seseorang ke tempat ibadah); 3) study the holy book (upaya mempelajari kitab sucinya); 4) study in church (kemauan belajar di tempat ibadah; 5) contribution (berkontribusi dalam keuangan atau berse dekah); 6) try to convert someone (mengajak pada orang lain untuk me-

meluk agamanya)

17 H. Kartajaya, et all., Rethinking Marketing, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2003. Lihat pula Yoki K uncoro, “Aliansi Strategis, Solusi Meningkatkan Pasar perbankan Syariah,” yokikuncoro.wordpress.com, diunduh hari Jumat tanggal 19 September 2014.

Page 57: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

50 Dr. Mochlasin, M.Ag

7) share joy and problems of religius life (kesediaan berbagi tentang kesenangan tentang kehidupan beragama;

8) talk about religion with family and friend (membicarakan ma-salah-masalah agama terhadap keluarga dan kolega).18

Menurut Glock dan Stark sebagaimana dikutip oleh Ancok,

terdapat lima dimensi untuk mengukur religiositas yang umum-nya digunakan dalam psikologi, ilmu sosial bahkan dalam ilmu ekonomi. Kelima dimensi berikut ini biasanya digunakan sebagai aspek-aspek dalam menyusun skala religiositas dalam sebuah pe nelitian kuantitatif.19 Kelima dimensi tersebut diuraikan be-rikut ini: a. Adanya keyakinan beragama (Religious belief) Menurut El-Menouar dimensi ini disebut basic religiosity,

yaitu sejauhmana orang menerima hal-hal yang dogmatik di dalam ajaran agamanya. Dalam kategori ini adalah adanya kepercayaan tentang adanya Tuhan, malaikat, kitab-kitab, Nabi dan Rasul, hari kiamat, surga, neraka dan lainnya yang bersifat dogmatik. Dalam ajaran Islam wilayah ini adalah masuk dalam dimensi keimanan (the ideological dimension).

b. Adanya upacara atau ritual agama (Religious practice) Tingkatan sejauh mana seseorang mengerjakan kewajiban

ritual di dalam agamanya, seperti shalat, zakat, puasa dan haji. Dalam ajaran Islam wilayah ini adalah masuk dalam aspek ibadah atau ritual (the ritualistic dimension). Dimensi ini disebut El-Menouar dalam the five dimension of muslim dengan istilah pokok-pokok kewajiban atau central of duties.

18 Benda, “Personal Religiousity and Drug Use and Other Legal Act,” Journal of Low and Sociaty, Oxford. Lihat Pula dalam Asraf, “Pengaruh Kualitas Produk terhadap Keputusan Menyimpan Dana di Bank Muamalat Indonesia Cabang Pasaman Barat dengan Religiositas sebagai Variabel Moderator,” E-Journal Apresiasi Ekonomi, vol. 2, no. 1 (Januari 2014): 61-62.

19 Ancok dan Suroso, Psikologi Islami: Solusi Islam …, 77. Pandangan Glock dan Stark juga dikembangkan oleh Yasemin El-Menouar, “The Five Dimensions of Muslim Religiosity: Results of an Empirical Study,” Methods, Data, Analysis, vol. 8, no.1 (2014): 53-78.

Page 58: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

51Consumer Behavior Perspektif Ekonomi Islam

c. Memiliki pengetahuan agama (Religious knowledge) Dimensi ini berkaitan dengan seberapa jauh seseorang me-

ngetahui tentang ajaran agamanya. Hal ini berhubungan dengan aktivitas seseorang untuk mengetahui ajaran-ajaran dalam agamanya. Dalam ajaran Islam dimensi ini masuk pada wilayah keilmuan (the intellectual dimension).

d. Memiliki perasaan beragama (Religious feeling) Dimensi ini terdiri dari perasaan-perasaan dan pengalaman-

pengalaman keagamaan yang pernah dirasakan dan di-alami seseorang dalam hidupnya. Sebagai contoh, seseorang merasa dekat dengan Tuhan, seseorang merasa doanya di-kabulkan oleh Tuhan, seseorang merasa takut untuk berbuat dosa dan lain-lain. Dalam ajaran Islam kondisi ini disebut se-bagai aspek ihsan (the experiental dimension).

e. Adanya pengaruh keberagamaan dalam kehidupan nyata atau keseharian (Religious effect)

Merupakan dimensi yang mengukur sejauh mana perilaku seseorang dimotivasikan oleh ajaran agama dalam kehi-dupannya. Sebagai contoh, mengikuti dalam kegiatan kon-ser vasi lingkungan, melestarikan lingkungan alam dan lain-lain. Dalam ajaran Islam kodisi ini disebut sebagai aspek amal nyata atau perbuatan dalam kehidupan keseharian yang di sebut the consequential dimension. Dimensi ini menurut El-Menouar disebut orthopraxis, dimensi ini nantinya akan di-jadi kan salah satu variabel bebas dalam penelitian ini.

Motif tindakan seseorang banyak dibahas dalam dunia psi-kologi dan memiliki pengertian yang beragam. Bagi paham psi-koa nalisa, motivasi utama berperilaku adalah untuk memuas-kan dorongan-dorongan yang bersumber dari id yang berada dalam alam ketidaksadaran (unconsciousness). Sementara bagi paham behaviorisme, perilaku manusia mengacu pada prinsip he donisme, yaitu keinginan untuk memperoleh kesenangan

Page 59: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

52 Dr. Mochlasin, M.Ag

dan menghindari hal-hal yang tidak mengenakkan. Dalam pan-dangan psikologi humanistik, motivasi utama manusia untuk ber tindak adalah aktualisasi diri (self-actualization) dan dalam diri manusia ada potensi sifat baik dan luhur.20

Sedangkan dalam pandangan Agama Islam, motivasi utama tindakan manusia adalah untuk beribadah kepada Allah SWT.21 Tepatnya, membicarakan motif religius dalam perilaku se se-orang adalah kajian pada wilayah the consequential dimension atau tindakan nyata yang terlihat dalam perilaku itu sendiri. Se hingga seorang yang religius, orientasi hidupnya tidak parsial tetapi integral termasuk dalam melakukan aktivitas ekonomi.

Religius motive (motif religious) dalam penelitian ini, dimak-sudkan sebagai kajian pada dimensi yang mengukur sejauh mana perilaku seseorang didorong oleh ajaran agamanya di dalam kehidupan kesehariannya (Religious effect/the consequential dimension). Motif religius tersebut dapat diukur dengan bebe rapa indikator berikut ini:22 a. Seseorang yang memiliki tujuan beribadah hanya kepada

Allah SWT. b. Seseorang yang menekankan pencapaian makna hidup (the

will to meaning).c. Seseorang yang selalu berorientasi menggapai kebahagiaan

sejati (falah).d. Seseorang yang menekankan terhadap pencapaian ridha

Allah.

20 Baharuddin, Paradigma Psikologi Islami: Studi tentang Elemen Psikologi dari Alquran (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004), 10-15.

21 QS. Ad-Dzariyat: 61. 22 Baharuddin, Paradigma Psikologi Islami: …., 314-15. Monzer Khaf, The Islamic

Economy of the Functioning of the Islamic Economic System (Ekonomi Islam: Telaah Analitik terhadap Fungsi Sistem Ekonomi Islam), alih bahasa Machnun Husen (Yogyakarta; Pustaka Pelajar, 1995), Khan, M. Fahim, Essays in Islamic Economic, (United Kingdom: The Islamic Foundation, 1995). Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam (P3EI) UII Yogyakarta dan Bank Indonesia, Ekonomi Islam (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2008).

Page 60: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

53Consumer Behavior Perspektif Ekonomi Islam

e. Seseorang yang berupaya memperoleh berkah yang melim-pah.

f. Seseorang yang berupaya memperoleh kesejahteraan dalam hidup.

g. Seseorang yang berupaya menjaga keseimbangan hidup dunia dan akhirat.

h. Seseorang yang mengedepankan kemaslahatan di dunia dan akhirat.

Page 61: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

54 Dr. Mochlasin, M.Ag

A. PENGARUH CUSTOMER SATISFACTION TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION

Salah satu tantangan terbesar dalam dunia bisnis di era global yang penuh kompetisi ini termasuk perbankan syariah adalah menciptakan dan mempertahankan pelanggan yang puas. Dalam dunia manajemen pemasaran, kini tengah terjadi shifting paradigm yang cukup radikal. Pemasaran berarti pemuasan akan kebutuhan konsumen (consumer) atau pelanggan (customer). Ke-puasan (satisfaction) pelanggan diharapkan akan memun culkan kepercayaan (trust) yang pada akhirnya dapat mencipta kan pelanggan loyal. Situasi demikian mendorong semakin banyak-nya pemasar yang berupaya meningkatkan pemahaman tentang perilaku konsumen sehingga dapat memuaskannya.1

Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa yang di-dapatkan seseorang dari membandingkan antara kinerja (hasil) produk (percieved performance) yang dipersepsikan ekspektasi-nya.2 Untuk dapat mengetahui kepuasan pelanggan atau nasabah, maka perusahaan harus memahami nilai pelanggan (customer value). Kotler dan Armstrong mendefinisikan customer value se-bagai perbedaan antara nilai yang didapatkan oleh konsumen dengan nilai yang diharapkan (expectation) oleh penawaran

1 Tjiptono dan Diana, Pelanggan Puas? Tak Cukup (Yogyakarta: Andi, 2015), 3. 2 R.L. Oliver, ‘Customer Satisfaction Research’, in R. Grover and M. Vriens

(ed.), Handbook of Marketing Research ( CA: Sage Publication, 2006): 569-587.

BAB IV

CONSUMER OF ISLAMIC BANKING DALAM RISET KONTEMPORER

Page 62: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

55Consumer Of Islamic Banking dalam Riset Kontemporer

pasar.3 Dalam pandangan Sweeney dan Soutar, dimensi nilai terdiri empat aspek utama emotional value, social value quality (performance value) dan price (value of money).4 Menurut Kotler, ke-puasan atas penggunaan produk atau jasa akan memperkuat sikap dan mempertinggi probabilitas pembelian kembali.5

Penelitian tentang kepuasan terhadap perbankan Islam telah banyak dilakukan, di antaranya oleh Cheriyah, Sulistyowati, Cornelia, Viverita dengan responden nasabah bank syariah.6 Pe-nelitian Amin, Isa dan Fontaine7 dengan objek penelitian nasabah bank Islam di Malaysia juga menyimpulkan terdapat hubung-an signifikan antara kepuasan nasabah dengan keinginan ber­perilaku. Penelitian Afiff dan Astuti8 dengan responden nasabah bank syariah di Indonesia juga menyimpulkan adanya hubungan signifikan antara kepuasan dengan keinginan berprilaku.9 Ada-nya pengaruh hubungan kepuasan terhadap loyalitas keinginan berperilaku juga didukung oleh penelitian Zeng, Hu dan Yang.10

3 Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Marketing Management (14 ed.), (New Jersey: Pearson Education, Inc, 2012), 124.

4 J.C. Sweeney,. and G.N. Soutar, “Consumer Perceived Value: The Develop-ment of A Multiple item Scale,” Journal of Retailing, Vol. 77, No. 2, 2001: 203-220.

5 Philip Kotler, Marketing Management: Analysis, Planning, Implementation, and Control. Ninth Edition, (New York: Prentice-Hall, 1997), 172.

6 Yayah Cheriyah, Widya Sulistyowati, Ade D Cornelia dan Viverita, “Factors Affecting Customers’ Satisfaction and Perception: Case Study of Islamic Banks’ Service Quality,” Asean Marketing Journal, Vol.Ii No. 1, June 2010.

7 Muslim Amin, Zaidi Isa dan Rodrigue Fontaine, “ The Role Of Customer Satisfaction In Enhancing Customer Loyalty In Malaysian Islamic Banks,” The Service Industries Journal, September (2010): 1519-1532.

8 Adi Zakaria Afiff dan Rifelly Dewi Astuti, The Addition of Spiritual Di­mension on Customer Value to Investigate the Relationship of Customer Value, Customer Satisfaction and Behavior Intention on Islamic Banks Saving Products in Indonesia, ASEAN Marketing Journal, Vol. 1, No. 1, June 2009.

9 Afiff dan Astuti, The Addition of Spiritual Dimension …..10 Zeng Fue, Zuohao HU dan Rong Chen Zhilin Yang. “Determinants of Online

Service Satisfaction and their Impacts on Behavioural Intention,” Total Quality Mana gement 20, no. 9 (2009): 953-969.

Page 63: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

56 Dr. Mochlasin, M.Ag

B. PENGARUH CUSTOMER TRUST TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION

Konsumen atau pelanggan memiliki persepsi sendiri-sen-diri tentang kepercayaan (trust) terhadap perusahaan termasuk dalam dunia perbankan syariah. Kepercayaan konsumen atau pe langgan dapat membentuk tiga bentuk yaitu kepercayaan atri-but-manfaat (object-atribut beliefs), kepercayaan manfaat-atribut (attribute-benefit beliefs) dan manfaat objek (object-benefit beliefs).11 Menurut model keputusan J. Paul Peter dan Jerry C. Olson, pe-ngetahuan, makna dan kepercayaan dapat mempe nga ruhi pe-rilaku seorang konsumen.

Penelitian oleh Usman menyimpulkan bahwa nasabah bank syariah dalam menggunakan produk perbankan juga dipe-ngaruhi oleh kepercayaan yang dimilikinya.12 Responden dalam penelitian tersebut adalah nasabah bank syariah, nasabah bank konvensionl dan nasabah keduanya. Rahmawati juga menyim-pulkan bahwa kepercayaan nasabah berpengaruh siginifikan ter­hadap keinginan untuk menggunakan jasa perbankan syariah di Indonesia.13

C. PENGARUH RELIGIOUS MOTIVE TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION

Dalam pandangan Schiffman dan Kanuk, individu secara sadar maupun tanpa sadar berjuang untuk mengurangi kete-gangan ini melalui perilaku diharapkan akan memenuhi ke-butuh an dengan demikian akan membebaskan dari tekanan yang dirasakan. Tujuan tertentu yang mereka pilih dan pola tin dakan

11 Mowen dan Minor, Perilaku Konsumen (Consumer Behavior), 312-313. 12 Hardius Usman, ” Customers Trust on Islamic Banks in Indonesia,” The

Journal of Asian Finance, Economics and Business, Vol.2 No.1, (2015): 5-13.13 Anita Rahmawaty, “Model Perilaku Penerimaan Teknologi Informasi Nasabah

Perbankan Syari’ah: Peran Motivasi Spiritual,” Disertasi. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2012.

Page 64: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

57Consumer Of Islamic Banking dalam Riset Kontemporer

yang mereka lakukan untuk mencapai tujuan tersebut meru pa-kan hasil dari pemikiran dan proses belajar individu.14 Karena dorongan itu didasarkan pada nilai-nilai dan pemahaman ke-agamaan, maka motivasi ini disebut sebagai motif religius (motif agama). Monzer Kahf berpendapat bahwa agama memiliki pe-ran penting dalam mempengaruhi perilaku konsumen. Berdas-arkan pijakan nilai-nilai Islam, Kahf menggagas apa yang dise-but dengan Islamic behavior cunsumer. 15

Beberapa penelitian tentang pengaruh motif agama ter-hadap perilaku konsumen telah banyak dilakukan di antara nya dilakukan oleh Mamman dan Ogunbado dengan objek pene liti-an nasabah bank Islam di Nigeria menyimpulkan bahwa agama berpengaruh terhadap keinginan berperilaku nasabah. Se lanjut-nya penelitian oleh Reni dan Hayati Ahmad,16 Asraf17 dan Rivai dkk18 dengan responden nasabah bank syariah di Indo nesia me -nyimpulkan bahwa agama berpengaruh terhadap keinginan menggunakan perbankan syariah. Selanjutnya pene litian Haque19 dengan responden nasabah bank Islam di Malaysia, me nyim -pulkan bahwa agama berpengaruh signifikan ter hadap ke inginan menggunakan bank Islam. Penelitian dengan kesim pulan yang sama juga telah dilakukan oleh Hasan, Subhani dan Osman20 dengan responden nasabah muslim di Bank Islam Pakistan.

14 Schiffman and Kanuk, Consumer Behaviour, 72.15 Kahf, The Demand Side of…., 2-7.16 Andi Reni, Nor Hayati Ahmad, “Application Of Theory Reasoned Action In

Intention To Use Islamic Banking In Indonesia,” Al-Iqtishad: Jurnal Ilmu Ekonomi Syariah (Journal of Islamic Economics), Volume 8 (1), Januari (2016): 137 – 148.

17 Asraf, “Pengaruh Kualitas Produk terhadap Keputusan Menyimpan Dana di Bank Muamalat Indonesia Cabang Pasaman Barat dengan Religiositas sebagai Variabel Moderator,” E-Journal Apresiasi Ekonomi, vol. 2, no. 1 (Januari 2014): 61-62

18 Harif Amali Rivai, Identifikasi Faktor Penentu Keputusan Konsumen dalam Memilih Jasa Perbankan: Bank Syariah vs Bank Konvensional, Laporan penelitian kerja sama Bank Indonesia dan Center for Banking Research (CBR) Universitas Andalas (2008).

19 Ahsanul Haque, “Islamic Banking in Malaysia: A Study of Attitudinal Differences of Malaysian Customers,” European Journal of Economics, Finance and Administrative Sciences, vol. 18, no.1 (2010): 7-18.

20 Syed Akif Hasan, Muhammad Imtiaz Subhani, dan Osman, “Consumer Criteria for the Selection of an Islamic Bank: Evidence from Pakistan,” International Research Journal of Finance and Economics (IRJFE), vol. 94 (2012): 114-124.

Page 65: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

58 Dr. Mochlasin, M.Ag

D. PENGARUH PENGETAHUAN FATWA HARAM BUNGA BANK TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION

Pengetahuan fatwa haram bunga bank adalah tingkatan infor masi yang dimiliki nasabah mengenai berbagai macam pro-duk dan jasa, serta pengetahuan lainnya yang dimiliki nasabah yang berkaitan dengan fatwa haram bunga bank pada perban-kan syariah. Sebagaimana telah dijelaskan oleh Peter dan Ol-son, pengetahuan dapat mempengaruhi perilaku konsumen ter-masuk keputusan terakhir untuk menggunakan atau menolak. Terdapat beberapa penelitian yang menyimpulkan bahwa pe-ngetahuan mempengaruhi perilaku nasabah seperti dilakukan oleh Reni dan Hayati Ahmad,21 Wahyuni.22 Sedangkan peneliti-an yang menyimpulkan bahwa fatwa haram bunga berpenga-ruh sig nifikan terhadap perilaku nasabah adalah Khatimah 23, Haryadi24 dan Hendrawan.25

1. Peran pengetahuan fatwa haram terhadap hubungan customer satisfaction dengan behavioral intention nasabah Muslim Dalam teori customer value, terdapat unsur emosional yang

dapat memberikan kepuasan nasabah. Unsur emosi bisa juga di-maknai sebagai kepuasan agama. Berdasarkan pijakan nilai-nilai Islam, Kahf berpendapat bahwa agama memiliki peran penting

21 Reni &Ahmad, “Application Of Theory Reasoned Action In Intention…137 – 148.

22 Salamah Wahyuni, “Moslem Community Behavior in The Conduct of Islamic Bank: The Moderation Role of Knowledge and Pricing”, Procedia - Social and Behavioral Sciences, vol. 57 Oktober (2012): 290-298.

23 Khusnul Khatimah, “Sikap Pengusaha Muhammadiyah terhadap fatwa Majlis Tarjih tentang Haramnya Bunga Bank (Studi Kasus Desa Tieng, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo),” Jurnal Tajdida. Vol. 10, No. 1, Juni (2011): 40-58.

24 Haryadi. “Persepsi Masyarakat terhadap Perbankan Syariah”. Jurnal Bisnis dan Manajemen. Vol. 7, no. 2 (2007): 189-204.

25 Heru Hendrawan, “Analisis Perilaku nasabah Tabungan Bank ABC Cabang Tebet setelah Fatwa MUI Mengenai Bunga Bank,” Thesis, Program Studi Manajemen dan Bisnis IPB, 2004.

Page 66: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

59Consumer Of Islamic Banking dalam Riset Kontemporer

dalam mempengaruhi perilaku konsumen.26 Pengetahuan fatwa haram bunga bank oleh MUI dipandang sebagai pemahaman praktis dalam memahami produk-produk pada perbankan sya-riah sesuai ajaran Islam.

Beberapa penelitian terdahulu menunjukkan, adanya pe-ngaruh pengetahuan fatwa haram bunga terhadap terhadap pe rilaku konsumen maupun nasabah meskipun tidak secara langsung. Penelitian tentang topic ini dilakukan oleh Ziyad,27 salah satu temuannya adalah secara keseluruhan terdapat per-bedaan positif kinerja keuangan bank Muamalat sebelum dan sesudah adanyan fatwa MUI. Dengan demikian, fatwa haram bunga bank dalam porsi tertentu telah mempengaruhi perilaku nasabah sehingga kinerja perbankan syariah meningkat.

Sedangkan penelitian yang membahas pengetahuan fatwa haram bunga bank yang memoderasi terhadap perilaku nasabah tidak ditemukan. Namuni terdapat penelitian pengaruh fatwa haram sebagai variabel moderator terhadap perilaku organisasi sebagaimana dilakukan oleh Muiszudin.28 Salah satu kesimpu-lan dalam penelitian ini, menyatakan bahwa pengetahuan fatwa haram bunga bank memperkuat hubungan antara budaya dan ketaatan organisasi.

2. Peran pengetahuan fatwa haram terhadap hubungan customer trust dengan behavioral intention Menurut Mayer, kepercayaan sebagai keinginan suatu

pihak untuk menjadi pasrah atau menerima tindakan dari pihak

26 Monzer Kahf, The Islamic Economy of the Functioning of the Islamic Economic System (Ekonomi Islam: Telaah Analitik terhadap Fungsi Sistem Ekonomi Islam). alih bahasa Machnun Husen (Yogyakarta; Pustaka Pelajar, 1995).

27 Muhammad Ziyad, “Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Muamalat sebelum dan sesudah terbitnya Fatwa Haram Bunga Perbankan oleh MUI,” Jurnal Manajemen dan Akuntans, vol. 2, N o. 1 (2010).

28 Muiszudin, “Perilaku Konsumen Perbankan Syariah; Interaksi antara Budaya, Manajemen, Komitmen, dan Pengetahuan Fatwa terhadap Ketaatan Organi sasional Muhammadiyah di Provinsi Kalimantan Barat,” Disertasi, Universitas Andalas, 2015.

Page 67: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

60 Dr. Mochlasin, M.Ag

lain berdasarkan pengharapan bahwa pihak lain tersebut akan me la kukan sesuatu tindakan tertentu yang penting bagi pihak yang memberikan kepercayaan, terhadap kemampuan me-monitor atau mengendalikan pihak lain.29 Menurut Anderson dan Narus, kepercayaan adalah keinginan untuk bergantung pada partner kerjasama yang telah diyakini.30 Dalam perspektif pe rilaku konsumen Islam, kepercayaan tidak hanya berkaitan dengan fisik seperti layanan, keuntungan dan lain­lain, ke per ca­yaan juga menyangkut emosi keagamaan. Penelitian Khatimah31 menyimpulkan bahwa fatwa MUI tentang fatwa haram bunga bank telah memberikan keyakinan kepada masya rakat terhadap perbankan syariah.

Tidak ditemukan penelitin yang menempatkan pengeta-huan fatwa haram bunga bank sebagai moderating variable untuk mengukur pengaruhnya antara hubungan kepercayaan dan ke-inginan menggunakan perbankan syariah. Namun penelitian Muiszudin yang menyatakan bahwa pengetahuan fatwa haram bunga bank memperkuat hubungan antara budaya dan ketaatan organisasi, setidaknya dapat dijadikan pijakan untuk mengukur bahwa varibel ini dapat memberikan pengaruh terhadap perilaku.

3. Peran pengetahuan fatwa haram terhadap hubungan religious motive dengan behavioral intention nasabah Muslim Berdasarkan pijakan nilai-nilai Islam, Kahf berpendapat

bahwa agama memiliki peran penting dalam mempengaruhi pe -rilaku konsumen. Pengetahuan fatwa haram bunga bank oleh

29 R.C. Mayer, J.H. Davis dan F.D. Schoorman, “An Integratif Model of Organizational Trust,” Akademi Management Review, vol. 30, no. 3 (1995): 709-734.

30 James C. Anderson dan James A Narus, A Model of Distributor Firm and Manufacturer Firm Working Patnership, Journal of Marketing, vo, 54 (1990), 42-58.

31 Khusnul Khatimah, “Sikap Pengusaha Muhammadiyah terhadap fatwa Majlis Tarjih tentang Haramnya Bunga Bank (Studi Kasus Desa Tieng, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo),” Jurnal Tajdida. Vol. 10, No. 1, Juni (2011): 40-58.

Page 68: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

61Consumer Of Islamic Banking dalam Riset Kontemporer

MUI dipandang sebagai pemahaman kognitif dalam memahami hukum Islam. Bebeberapa penelitian terdahulu seperti dilaku-kan oleh Ziyad dan Khatimah menunjukkan, bahwa terdapat pengaruh fatwa haram terhadap perilaku nasabah bank syariah.

Pengetahuan fatwa haram bunga bank merupakan salah satu aspek beragama dalam diri seseorang pada intellectual dimention sebagaimana dirumuskan oleh Glock dan Stark.32 Sedangkan motif agama dalam penelitian ini lebih pada aspek keyakinan. Terbitnya fatwa haram bunga bank dalam kurun waktu yang cukup lama, seharusnya masyarakat sudah teredukasi dan memiliki pe ngetahuan yang mencukupi sehingga dapat mendukung tentang keyakinan keharaman bunga bank. Penelitian terdahulu variabel pengetahuan fatwa sebagai moderating varibale untuk memprediksi perilaku nasabah sejauh ini belum ditemukan.

Namun penelitian terdahulu oleh Muiszudin yang menya-takan bahwa pengetahuan fatwa haram bunga bank memperku-at hubungan antara budaya dan ketaatan organisasi, setidaknya dapat dijadikan pijakan untuk mengukur bahwa varibel ini da-pat memberikan pengaruh terhadap perilaku.

4. Pengaruh behavioral intention terhadap actual use Dalam teori of reasoned action (TRA) dan teori of planned

behavior (TPB) yang diinisiasi dan dikembangkan Icek Ajzen dan Fishbein Martin, 33 serta technology of acceptance model (TAM) yang dikembangkan oleh M. Davis, menyatakan bahwa ke inginan berperilaku (behavioral intention) berpengaruh terhadap peng-guna an sebenarnya (actual use).34 Meskipun TAM digunakan

32 Djamaludin Ancok dan Fuat Nasori Suroso. Psikologi Islami: Solusi Islam atas Problem-Problem, Psikologi, Cetakan VII (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008), 77.

33 Icek Ajzen dan Martin Fishbein, Understanding Attitudes and Predicing Social Behavior, Engliwood Cliffs, NJ: Prentice-Hall, Inc., (1980). Icek Ajzen secara khusus menulis tentang “The Theory of Planned Behavior dalam Icek Ajzen,” The Theory of Planned Behavior, Organizational Behavior and Human Decission Processes, vol. 50, (1991), 179-211.

34 M. Davis, A Technology of Acceptance Model for Empirically Testing New-end

Page 69: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

62 Dr. Mochlasin, M.Ag

dalam penerimaan teknologi, tetapi secara umum model ini dapat digunakan dalam penerimaan suatu produk atau jasa di perbankan.

Penelitian tentang pengaruh behavioral intention terhadap actual use telah banyak dilakukan di antaranya oleh Amelia dan Ronald. Variabel dalam penelitian ini adalah personal innovativeness, social influence, compability, behavioral intention dan actual usage. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa personal innovativeness, social influence dan compability berpengaruh ter-hadap behavioral intention serta behavioral intention berpengaruh terhadap actual use.35 Secara lebih khusus dengan topik hubung-an nasabah dengan keinginan menggunakan jasa perbankan syariah telah dilakukan Lajuni, Ming dan Yusman36 yang me-nyimpulkan adanya signifikansi antara keinginan berperilaku dengan penggunaan sebenarnya pada nasabah muslim di per-bankan Islam Malaysia. Selanjutnya penelitian oleh Rusydi yang menyatakan bahwa niat berpengaruh signifikan terhadap penerimaan produk perbankan syariah.37 Penelitian Rahmawati juga menyimpulkan bahwa keiinginan berperilaku berpengaruh terhadap pengginaan sebenarnya di perbankan syariah, meski-pun dalam kasus penggunaan IT.38

User Information System: Theory and Result (Massachusetts, USA: Sloan School of Management, Massachusets Institute of Technology, 1986.

35 Amelia, Amelia dan Ronald Ronald. “Factors Influncing Internet Banking’s Actual Usage,” Europen Journal of Business and Management, 7, No. 3 (2015): 141-150.

36 Lajuni, Ming, Yusman, “Intention to Use Islamic Banking Products and Its Determinants,” International Journal of Economics and Financial, Januari 2017.

37 M. Rusydi, “Syariah Compliance dalam Penerimaan Produk Perbankan Syariah: Aplikasi Theory of Planned Behavior,” Disertasi, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2011.

38 Anita Rahmawaty, “Model Perilaku Penerimaan Teknologi Informasi Nasabah Perbankan Syari’ah: Peran Motivasi Spiritual,” Disertasi. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2012.

Page 70: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

63Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah

A. KEMUNCULAN DAN PERKEMBANGAN PERBANKAN SYARIAH

Kemunculan Islamic banking diinspirasi oleh perlunya sistem keuangan alternatif, yaitu sistem keuangan berdasarkan prinsip syariah. Sistem keuangan alternatif ini diharapkan mampu membangun disiplin sekaligus mendorong untuk terpenuhinya regulasi dan supervisi yang prudensial pada industri perbankan. Fenomena ini kemudian menginspirasi berdirinya bank Islam dalam jumlah yang banyak di penjuru dunia sepanjang 30 tahun terakhir.1 Dorongan juga muncul secara internal, yaitu kesadaran (awareness) yang tinggi dan massif di kalangan umat Islam untuk bertransaksi, berinvestasi, dan memenuhi kebutuhan hidupnya selaras dengan prinsip-prinsip syariah (sharia compliance).2 Arah perubahan itu juga menghembus ke Indonesia dengan munculnya b erbagai lembaga keuangan syariah seperti perbankan syariah, asuransi syariah, pasar modal syariah, reksadana syariah, dan sukuk korporasi atau negara.

Di Indonesia perkembangan perbankan syariah telah me-masuki usia ke 25 tahun.3 Meskipun dapat dikatakan terlambat

1 Chapra M. Umer & Habib Ahmed, Corporate Governance in Islamic Financial Institution, (Jeddah: Ocasional Paper IDB, 2002), 1.

2 Rahmat Hidayat, “Pengarusutamaan Ekonomi Syariah,” Republika, Rabu, 8 Agustus 2014, 6.

3 Di Indonesia Bank Syariah yang pertama berdiri adalah PT. Bank Muamalat, Tbk, yang didirikan pada tahun 1412H bertepatan tahun 1991 diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan pemerintah Indonesia. Secara resmi beroperasi

BAB V

PERBANKAN SYARIAH DAN FENOMENA FATWA HARAM BUNGA BANK

Page 71: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

64 Dr. Mochlasin, M.Ag

dibandingkan dengan negara-negara Muslim lainnya, tetapi perkembangannya cukup pesat.4 Meskipun kecil dibandingkan market share (pangsa pasar) perbankan konvensional, tetapi di-tilik dari pertambahan aset dapat dikatakan akseleratif.5 Tinggi-nya pertumbuhan aset tersebut tidak terlepas dari tingginya pertumbuhan dana pihak ketiga pada sisi pasiva dan pertum-buhan penyaluran dana pada sisi aktiva. Seiring dengan perkem-bangan share tersebut, terjadi kenaikan aset perbankan syariah (BUS dan UUS) sebesar 18,49 persen (YOY), yaitu dari Rp272,6 triliun (Juli 2015) menjadi Rp306,225 triliun (Juli 2016). Kenaikan tersebut terutama didorong oleh meningkatnya penghimpun-an dana pihak ketiga sebesar 12,54 persen (YOY), yaitu dari Rp216 triliun (Juli 2015) menjadi Rp243 triliun (Juli 2016) yang selanjutnya telah mendorong penyaluran pembiayaan tumbuh sebesar 7,47 persen (YOY), dari Rp204,8 triliun (Juli 2015) menjadi Rp220,1 triliun (Juli 2016).6

Berdasarkan data statistik yang dirilis oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memasuki 2017, saat ini tercatat 199 pelaku di

pada tanggal 27 Syawal 1412H bertepatan tanggal 1 Mei 1992 dengan dukungan eksponen Ikatan Cendekiawan Muslim Se-Indonesia (ICMI) dan beberapa pengusaha Muslim serta partisipasi masyarakat, terbukti dari dokumen pendirian saham perseroan senilai Rh. 84 Milyar pada saat penandatanganan akta pendirian.

4 Adiwarman A Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, (Jakarta: Rajawali Press, 2010), 25. Pada level dunia Bank Islam pertama didirikan di Mesir dengan nama Mit-Ghamr Islamic Saving Bank yang didirikan oleh Ahmad El-Najjar pada awal tahun 1960, menyusul Dubai Islamic Bank 91975), Faisal of Islamic Bank of Sudan (1977), Kuwait Finance House (1977), Dar al-Mal al-Islami (1981), Bank Islam Malaysia Berhad (1983) selengkapnya lihat dalam Mohd Daaud Bakar dan Engku Rabiah Adawiyah Engku Ali (ed.), Essential Reading in Islamic Finance (Kualalumpur: CERT Publication Sdn. Bhd., 2011), 68.

5 Market share adalah bagian pasar yang dikuasai oleh suatu perusahaan dan seluruh potensi jual, bisanya ditunjukkan dalam prosentase. Lihat dalam www.mediabpr.com/kamus-bisnis, diakses tanggal 6 September 2014.

6 Dari sisi kualitas pembiayaan, NPF mengalami penurunan (YOY) dari 4,89 persen (Juli 2015) menjadi 4,81 persen (Juli 2016). Sementara profitabilitas yang tercermin dari rasio ROA meningkat dari 0,91 persen (Juli 2015) menjadi 1,06 persen (Juli 2016). Sedangkan rasio BOPO membaik dari 94,19 persen (Juli 2015) menjadi 92,78 persen (Juli 2016). Selain itu, terjadi peningkatan kecukupan permodalan perbankan syariah yang tercermin dari kenaikan rasio CAR, yaitu dari 14,47 persen (Juli 2015) menjadi 14,86 persen (Juli 2016). Selengkapnya dalam http://www.suara.com/bisnis/, diakses tanggal 2 Februari 2017.

Page 72: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

65Consumer Of Islamic Banking dalam Riset Kontemporer

industri perbankan syariah dengan perincian 13 Bank Umum Syariah (BUS), 21 Unit Usaha Syariah (UUS), dan 165 Bank Pem biayaan Rakyat Syariah (BPRS). Jaringan kantor yang di-miliki oleh bank syariah sudah menembus angka 2.129 kantor yang tersebar di 33 propinsi, jumlah ATM 3.734 dengan total pekerja sebanyak 54.923 orang. Sementara aset yang dimiliki bank syariah sampai saat ini mencapai 306.225 triliun.7 Dengan marak nya perbankan syariah, kompetisi tidak hanya head to head dengan perbankan konvensional, tetapi juga persaingan internal antarperbankan syariah.

Sebagai new comer, perbankan syariah telah mengalami perkembangan yang cukup menggembirakan, terutama setelah muncul fatwa haram bunga bank yang telah digelorakan hampir dua belas tahun oleh Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) melalui keputusan Nomor 1 tahun 2004 tentang Hukum Bunga (Interest/Faedah) tertanggal 24 Januari 2004.8 Keputusan ini didasarkan pada Ijtima Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia tanggal 22 Syawal 1424 H bertepatan dengan tanggal 16 Desember 2003. Fatwa sejenis juga dikeluarkan oleh organisasi Islam Muhammadiyah melalui Fatwa Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan pusat Muhammadiyah No. 8 Tahun 2006 tertanggal 27 Juni 2006.9 Pada mulanya fatwa MUI tersebut menimbulkan pro dan kontra, baik di kalangan perbankan, pemilik modal, ekonom dan cendekiawan Muslim. Karena munculnya fatwa itu dikhawatirkan akan memicu penarikan besar-besaran (rush) di bank konvensional. Kekhawatiran itu memang terbukti dengan munculnya fenomena pengalihan dana pihak ketiga (DPK) dari

7 Statistik Perbankan Syariah 2016 dalam www.ojk.go.id. 8 Pernyataan keharaman terdapat pada keputusan poin ketiga nomor 1, bahwa

untuk wilayah yang sudah ada kantor atau jaringan lembaga Keuangan Syariah dan mudah dijangkau, maka tidak boleh melakukan transaksi yang didasarkan perhitungan bunga.

9 Pernyataan keharaman terletak pada keputusan poin ketiga bahwa bunga (interest) adalah riba.

Page 73: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

66 Dr. Mochlasin, M.Ag

konvensional ke bank syariah, meskipun tidak sampai menim-bulkan rush. Sejak itu banyak bank konvensional yang membuka bank syariah dan membuka kantor cabang di beberapa daerah.

Munculnya kekhawatiran tersebut sangat wajar dan rasional, mengingat Indonesia yang total penduduknya saat ini diper kira-kan berjumlah sekitar 252.124.458 juta orang,10 sekitar 87,18% atau setara dengan 207.176.162 adalah Muslim.11 Tidak hanya jumlah yang menjadi penanda, tetapi karakter Muslim Indo-nesia adalah masyarakat religius secara emosional. Hal itu di-tandai dengan tingginya semangat membela kehormatan dan ketaatan terhadap para ulama. Peristiwa Aksi damai Bela Islam (ABI) atau Gerakan Nasional Pembela Fatwa (GNPF) MUI yang dikenal dengan aksi 212 telah menguatkan asumsi tesebut, bahwa ulama begitu ditaati tidak hanya pada level bawah tetapi juga level masyarakat menengah secara ekonomi.

Bahkan Indonesia menjadi negara Muslim terbesar dunia, jumlah itu setara dengan 20 negara di Timur Tengah seperti Arab Saudi, Qatar, Mesir, Bahrain dan lain-lain. Namun jumlah penduduk itu baru sebatas potensi belum menjadi realitas bagi perbankan syariah, setidaknya dengan melihat market share sebagai indikatornya. Hasil survei Kuwait Finance House Research menyimpulkan, bahwa Malaysia menduduki peringkat pertama dalam perekonomian Islamnya disusul Emirat Arab dan Bahrain, sementara Indonesia tidak masuk dalam 20 besar.12 Padahal bila keuangan keluarga Muslim yang berjumlah puluhan juta meng-gunakan jasa perbankan syariah dalam menyimpan, menyalurkan maupun memanfaatkan pembiayan untuk kebutuhan konsumtif

10 Jumlah ini merupakan perkiraan dari sensus penduduk tahun 2010 oleh Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebutkan bahwa jumlah penduduk Indonesia adalah 237.641.326 orang sebagaimana dilaporkan dalam www.bps.go.id, diakses tanggal 3 September 2014. Dengan memperhatikan pada data pertumbuhan yang dikeluarkan Bank Dunia sebesar 1.49% per tahun, maka pada tahun 2014 penduduk Indonesia berjumlah sekitar 252.124.458 orang.

11 www.id.m.wikipedia.org, diakses tangal 3 September 2014.12 Republika, 29 Agustus 2014, 15.

Page 74: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

67Consumer Of Islamic Banking dalam Riset Kontemporer

maupun produktif, maka akan berdampak pada market share yang dahsyat bagi perbankan syariah di tanah air.

Berdasarkan data yang ada hingga Juli 2016, aset perbankan syariah kurang lebih Rp 306,225 triliun. Pangsa pasarnya sudah mencapai 4,93 persen dari total perbankan nasional. Sementara untuk pembiayaan syariah telah mencapai Rp 23,5 triliun atau 5,5 persen. Khusus untuk sukuk negara, pemerintah telah me-nerbitkan hampir Rp 179 triliun atau 10 pe rsen dari total yang dimiliki pemerintah. Berdasarkan angka di atas, menurut Kepala Eksekutif Pengawasan Non Bank Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Firdaus Djaelani, bahwa perbankan syariah belum mencapai skala ekonomi atau efisiensi minimal. Untuk mencapai kondisi itu, pangsa pasar perbankan syariah harus mencapai 15%. Padahal untuk mencapai hampir 5% saja membutuhkan waktu sekitar 10 tahun. Perkembangan ini mengindikasikan bahwa perbankan syariah akan kesulitan mengejar pangsa pasar perbankan kon-vensional.13 Kondisi terkini market share perbankan syariah dapat dilihat dalam gambar berikut ini:

Sumber: www.ojk.go.id, 2016Gambar 1.1 Pangsa Pasar Bank Syariah

13 Ichsan Emrald Alamsyah, “Pangsa Pasar Syariah Harus 15 Persen,” Republika, Kamis, 14 Agustus 2014, 18.

Page 75: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

68 Dr. Mochlasin, M.Ag

B. DAMPAK FATWA HARAM BUNGAN BANK TER-HADAP MARKET SHARE

Setelah diterbitkan fatwa haram bunga bank, tren market share perbankan syariah di Indonesia cenderung naik. Pada tahun 2004 saat diterbitkan keputusan fatwa, market share per bankan syariah terhadap total aset perbankan nasional sebesar 1,2%, pada tahun 2005 berikutnya naik menjadi 1.6%. Pada tahun 2005 di targetkan market share bank syariah menjadi 9.1% pada tahun 20011, harapan itu ternyata tidak terjadi sampai memasuki tahun 2014. Sampai memasuki tahun 2017, market share meningkat setelah BPD NTB menjadi bank syariah menjadi 5.3%. Berikut per kem bangan market share perbankan syariah sejak tahun 2000 sampai 2017.14

Sumber: Laporan OJK Tahun 2017 dan sumber lainnya dengan penyesuaian Gambar 1.2 Perkembangan Market Share

Berdasarkan grafik di atas, terjadi kenaikan pangsa pasar bagi perbankan syariah meskipun tidak spektakuler. Untuk melihat perkembangan suatu perusahaan termasuk perbankan syariah di masa mendatang, salah satu cara yang bisa digunakan adalah memahami perilaku nasabah dengan menganalisa behavioral

14 Diolah dari laporan Statistika Bank Indonesia dan OJK serta berbagai sumber lainnya.

Page 76: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

69Consumer Of Islamic Banking dalam Riset Kontemporer

intention (keinginan berperilaku) mereka. Pengukuran keingin-an berperilaku dapat menjadi indikator terbaik saat ini dalam memprediksi perilaku nasabah untuk tetap bersama atau akan meninggalkannya. Keinginan berperilaku juga dapat dipandang sebagai sinyal keberhasilan atau kegagalan perbankan syariah dalam mempertahankan nasabahnya di masa yang akan datang.15 Rendahnya pangsa pasar perbankan syariah, diduga akibat ke-inginan menjadi nasabah di perbankan syariah juga rendah.

Dalam teori consumer behavior, konsumen atau nasabah dalam mengambil keputusan untuk membeli atau memanfaatkan jasa tertentu dipengaruhi oleh empat faktor, yaitu faktor bauran pe-masaran, psikologi, sosial budaya dan situasional.16 Secara lebih detail, faktor-faktor tersebut terbagi dalam dua kategori yaitu eksternal dan internal. Faktor bauran pemasaran (produk, pro-mosi, harga dan saluran distribusi), sosial-budaya dan situasio-nal adalah kategori eksternal. Sedangkan faktor internal secara hierar kis meliputi motivasi, persepsi, pengetahuan, kepribadian dan sikap.17

Hasil penelitian terdahulu menunjukkan, bahwa perilaku dan keinginan konsumen dipengaruhi banyak faktor seperti du kungan pemerintah, pengaruh sosial, kredibilitas bank, ke-rahasiaan bank, kualitas layanan, kepuasan nasabah, keper-cayaan, pengetahuan, norma subjektif, citra dan reputasi bank, motif agama, keuntungan, kemanfaatan, produk bank, lokasi, fatwa MUI, persepsi adanya kemudahan dan loyalitas nasabah. Menurut penelitian Idris, Salleh, Ahmad, Ismail dan Yazid dengan responden nasabah bank Islam di Johor Malaysia,18 menyatakan

15 Zeithaml Berry dan Parasuraman, Service Marketing, Fourth edition (Prentice Hall: Exclusive right by Mc Graw-Hill, 2006).

16 Erna Ferrinadewi dan Didit Darmawan, Perilaku Konsumen: Analisis Model Keputusan, (Yogyakarta: Universitas Atmajaya, 2004), 19.

17 Leon G Schiffman and Leslie Lazar Kanuk, Consumer Behaviour, Seventh Edition (New Jersey: Prentice-Hall, Inc., 2000), 8-9.

18 Nur Hafidzah Idris, Nur Atika Salleh, Norliyana Ahmad, “Determinants Of Intention To Use Islamic Banking Products among Malay Muslims: A Case Study

Page 77: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

70 Dr. Mochlasin, M.Ag

bahwa kepuasan nasabah berpengaruh terhadap keinginann nasabah di Bank Islam. Penelitian oleh Usman, menyimpulkan bahwa nasabah bank syariah dalam menggunakan produk per-bankan syariah juga dipengaruhi oleh kepercayaan yang di-milikinya.19 Selanjutnya penelitian dilakukan oleh Mamman dan Ogunbado dengan objek penelitian nasabah bank Islam di Negeria menyimpulkan bahwa agama berpengaruh terhadap keinginan berperilaku nasabah. Selanjutnya penelitian oleh Reni dan Hayati Ahmad,20 Asraf21 dan Rivai dkk22 dengan responden nasabah bank syariah di Indonesia menyimpulkan bahwa agama berpengaruh terhadap keinginan menggunakan perbankan syariah. Terdapat beberapa penelitian yang menyimpulkan bahwa pengetahuan mempengaruhi perilaku nasabah seperti dilakukan oleh Reni dan Hayati Ahmad.23 Sedangkan penelitian yang se-cara khusus membahas pengaruh pengetahuan fatwa haram bunga bank terhadap perilaku dilakukan oleh Muiszudin. 24

Dalam perspektif Islam, individu tidak hanya dipahami se bagai homo-economicus, tapi secara totalitas dipahami sebagai homo-Islamicus.25 Dalam kerangka inilah, motif tindakan individu Muslim tidak terlepas dari pengaruh nilai-nilai agama. Keputusan

In Johor Baharu,” The 2nd World Conference On Islamic Thought & Civilization, 2014. 19 Hardius Usman,”Customers Trust on Islamic Banks in Indonesia,” The

Journal of Asian Finance, Economics and Business, Vol.2 No.1, (2015): 5-13.20 Andi Reni, Nor Hayati Ahmad, “Application Of Theory Reasoned Action In

Intention To Use Islamic Banking In Indonesia,” Al-Iqtishad: Jurnal Ilmu Ekonomi Syariah (Journal of Islamic Economics), Volume 8 (1), Januari (2016): 137 – 148.

21 Asraf, “Pengaruh Kualitas Produk terhadap Keputusan Menyimpan Dana di Bank Muamalat Indonesia Cabang Pasaman Barat dengan Religiositas sebagai Variabel Moderator,” E-Journal Apresiasi Ekonomi, vol. 2, no. 1 (Januari 2014): 61-62

22 Harif Amali Rivai, Identifikasi Faktor Penentu Keputusan Konsumen dalam Memilih Jasa Perbankan: Bank Syariah vs Bank Konvensional, Laporan penelitian kerjasama Bank Indonesia dan Center for Banking Research (CBR) Universitas Andalas (2008).

23 Reni & Ahmad, “Application of Theory Reasoned Action…, 137 – 148.24 Muiszudin, “Perilaku Konsumen Perbankan Syariah; Interaksi antara Budaya,

Manajemen, Komitmen, dan Pengetahuan Fatwa terhadap Ketaatan Organisasional Muhammadiyah di Provinsi Kalimantan Barat,” Disertasi, Universitas Andalas, 2015.

25 Ahmad Muflih Saefuddin, “Berbagai Arus pemikiran Ekonomi,” dalam M. Rusli Karim, Berbagai Aspek Ekonomi Islam (Yogyakarta: Tiara Wacana, 1992), xxiii.

Page 78: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

71Consumer Of Islamic Banking dalam Riset Kontemporer

nasabah Muslim dalam memanfaatkan jasa perbankan syariah, tentu dalam intentitas tertentu dipengaruhi oleh faktor ajaran agama. Pelarangan riba dalam Islam adalah klausul agama, meski pun menimbulkan ragam tafsir dalam implementasi dan otoritas penegakannya ketika dalam bentuk sebuah fatwa.

Pengaruh agama terhadap perilaku konsumen telah mulai menjadi perhatian para ahli ilmu ekonomi, utamanya dalam teori perilaku konsumen. Schiffman dan Kanuk mencontoh-kan dalam keluarga Yahudi yang berupaya mentaati peraturan tentang makanan, hal itu dilakukan karena aturan itu dipahami sebagai suatu kewajiban agama yang harus dilaksanakan. Se-bagai contoh, pemunculan label halal pada Yoghurt Dannon ber-dampak pada peningkatan penjualan di kalangan rumah tangga orang-orang Yahudi di Amerika sebesar 25%.26

Sebagaimana paparan di atas, berdasarkan penelitian-pene-litian terdahulu terdapat tiga faktor penting untuk mempre diksi keinginan berperilaku nasabah di perbankan syariah, yaitu ke-puasan (satisfaction), kepercayaan (trust), motif agama (religius motive) serta pengetahuan fatwa haram bunga bank. Kepuasan, kepercayaan dan motif agama akan ditempatkan dalam pene-litian ini sebagai variabel dependen, sedangkan penge tahuan fatwa akan ditempatkan sebagai moderating variable. Rendahnya keinginan sebagaimana terlihat dalam gambar 1.2 di atas bisa diakibatkan kepuasan (satisfaction), kepercayaan (trust) dan dan motif agama (religious motive) yang rendah pada nasabah muslim bank syariah.

Kepuasan dan kepercayaan adalah dua konsep yang saling berkaitan, bahkan menurut kesimpulan riset Jone dan Sasser pelanggan yang benar-benar percaya adalah pelanggan yang memang merasa sangat puas.27 Pelanggan yang merasa puas,

26 Schiffman and Kanuk, Consumer Behaviour…, 388. 27 T.O Jones and W.E. Sasser, Jr., “Why Satisfied Custumer Defect,” Harvad

Bussines Review, vol. 73, no. 6 (Nopember-Desember 1995): 88-99.

Page 79: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

72 Dr. Mochlasin, M.Ag

dengan sendirinya akan merekomendasikan produk atau jasa kepada konsumen lain dengan cara word of mouth. Kepuasan pe-langgan itu terjadi dikarenakan perusahaan menganggap dapat mempengaruhi ingatan dan pangsa pasar.28 Lingkungan dan pola perilaku yang berubah cepat, membuat marketer tidak mudah menciptakan pelanggan yang memiliki kepercayaan tinggi terhadap perusahaan.29 Tantangan perbankan syariah saat ini adalah bagaimana merekrut nasabah sebanyak mungkin, ke-mudian menanamkan kepercayaan tinggi dalam diri nasabah ter hadap produk dan layanan prima.

Dipilihnya Daerah Istimewa Yogyakarta karena provinsi ini dianggap sebagai miniatur Indonesia dengan memperhati kan beragamnya etnis, corak keagamaan, latar belakang sosial bu-daya dan ekonomi penduduknya. Daerah Istimewa Yogyakarta juga dikenal sebagai kota pelajar yang salah satu cirinya memili-ki well known terhadap informasi baru, termasuk munculnya in-formasi tentang fatwa haram bunga bank yang dikeluarkan MUI. Di samping itu, daerah ini menarik untuk diteliti karena per-kembangan bank syariah di DIY cukup fenomenal dibuktikan dengan market share mencapai 7,9% melampaui tingkat nasional yang hanya sebesar 4,86% pada tahun 2016.30 Perkembangan ini juga didukung dengan adanya kantor perbankan syariah di se-mua kabupaten dan kota.

C. OBYEK DAN URGENSI PENELITIAN

Penelitian ini menganalisis pengaruh variabel pengetahuan fatwa haram bunga bank terhadap hubungan variabel kepuasan

28 Ove C Hansemark dan Marie Albinson, “Customer Satisfaction and Retention: The Experience of Individual Employees”, Manajing Service Quality Journal, 2004.

29 Jennifer Ajie dan Hatane Semuel, “Pengaruh Satisfaction dan Trust terhadap Minat Beli Konsumen (Purchase Intention) di Starbuck the Square Surabaya,”Jurnal Manajemen Pemasaran Petra, Vol. 2, no. 1 (2014): 1-10.

30 http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/syariah diakses tanggal 10 Juni 2016.

Page 80: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

73Consumer Of Islamic Banking dalam Riset Kontemporer

nasabah, kepercayaan dan motif agama terhadap minat ber-peri laku dan pemanfaatan jasa bank syariah yang sebenarnya. Populasi yang diteliti hanya nasabah Muslim bank syariah yang berdomisili di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang ter diri dari Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman. Kabupaten Bantul, Ka bupaten Gunung Kidul dan Kabupaten Kulon Progo.

Dalam dunia penelitian, orisinalitas ataupun keaslian pene-litian sangat diutamakan. Secara garis besar orisinalitas atau keaslian sebuah penelitian terbagi dalam dua kategori umum, yaitu penelitian yang memang belum diteliti atau dibahas oleh peneliti sebelumnya, kedua melanjutkan karya penelitian sebe-lumnya tapi dengan model, pendekatan, metode, dan variabel yang berbeda dalam bentuk penambahan ataupun pengurangan yang dirasa kurang relevan.31 Keaslian penelitian ini terletak pada penambahan variabel motif agama untuk mengukur atau meng-analisa perilaku nasabah khususnya minat berperilaku (bevioral intention) di bank syariah. Di samping itu, terdapat analisa baru tentang peran variabel pengetahuan fatwa haram bunga bank terhadap hubungan variabel kepuasan, kepercayaan dan motif agama terhadap minat berperilaku dengan Moderated Regression Analysis (MRA).

Dalam teori consumer behavior, dinyatakan bahwa kon sumen bertindak atas dasar rasionalitas. Termasuk dalam menen tu-

31 Ciri-ciri orisinalitas: 1)mengembangkan atau berkolaborasi dalam kegiatan riset yang sedang berjalan, untuk menghasilkan hal-hal baru; 2)mengeinterpertasi teori yang sudah ada, dalam konteks yang berbeda; 3)mendemonstrasiskan dengan menguji ide milik orang lain; 4)mengerjakan riset empirisyang belum pernah dikerjakan sebelumnya; 5)menggunakan pendekatan metode yang berbeda untuk menjawab masalah; 6)membuat sintesis informasi dengan cara yang berbeda; 7) menyusun interpretasi baru dari data atau informasiyang telah ada; 8)mengaplikasi ide yang sudah ada dilokasi yang baru; 9)mengem bang kan perangkat atau teknik multi disiplin untuk memecahkan suatu masalah; 10)mengadakan kajian yang belum pernah diriset sebe lum nya; 11)membuat analisis kritis terhadap hasil riset yang belum pernah diuji ke absahan nya. Diadopsi dengan penyesuaian dari Phillips and Pugh, How to Get a PhD (Buckingham – Philadelphia: Open University Press, 1984), 61-62. Lihat juga dalam https://derwinirawan.wordpress.com. Diakses tanggal 29 Juli 2016.

Page 81: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

74 Dr. Mochlasin, M.Ag

kan bank pilihannya umumnya didasarkan pada faktor baur-an pemasaran, stimuli ekonomi, sosial budaya, psiko logi dan personalitas. Dengan penelitian ini, secara teoretik akan memunculkan teori baru dalam manajemen pema saran per-bankan, yaitu Islamic customer behavior dengan cara penam-bahan variabel baru yang mempengaruhi nasabah muslim yaitu variabel motif religius. Secara lebih khusus, akan memberikan kajian baru tentang pengaruh fatwa terhadap keinginan ber-perilaku nasabah (behavioral intention) perilaku sebenarnya (actual use) dalam pemanfaatan bank syariah.

Diharapkan temuan ini dapat menjadi kajian ilmiah dalam membuat strategi manajemen pemasaran bagi perbankan syariah, khususnya di wilayah DIY. Manajemen pemasaran modern harus memperhatikan perilaku konsumen (consumer behavior), dalam hal ini tentang faktor-faktor yang mempengaruhi minat berperilaku nasabah dan pemanfaatan sebenarnya. Penelitian ini juga bisa menjadi acuan dalam memprediksi sejauh mana perkembangan perbankan syariah, khususnya di DIY yang me-miliki karakteristik tertentu di masa yang akan datang. Sehingga bisa menjadi evaluasi agar di masa-masa yang akan datang per-bankan syariah mampu mengelola industri perbankan syariah lebih kompetitif.

Page 82: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

75

A. DATA DIRI NASABAH PERBANKAN SYARIAH

1. Usia Usia responden dikelompokkan menjadi 10 kategori usia

yaitu 20-24, 25-29, 30-34, 35-39, 40-44, 45-49, 50-54, 55-59, 60-64, 65-70. Mayoritas responden dalam penelitian ini berusia 25-29 tahun sebanyak 19% atau sejumlah 87 orang, usia ter sebut menggambarkan fase dinamis dan pencarian identitas. Res pon-den paling sedikit berusia 60-64 sebanyak 2%, sebuah usia yang menggambarkan fase kemapanan dan stagnan.

Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Sumber: Data primer diolah (2016)Gambar 4.1 Responden Berdasarkan Usia

BAB VI

KARAKTERISTIK DAN RESPON NASABAH PERBANKAN SYARIAH TERHADAP FATWA

HARAM BUNGA BANK

Page 83: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

76 Dr. Mochlasin, M.Ag

2. DomisiliResponden dalam penelitian ini adalah nasabah Muslim

perbankan syariah di wilayah DIY yang meliputi Kota Yogya-karta, Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul, Kabupaten Gunug Kidul dan Kabupaten Kulonprogo. Responden terbanyak berasal dari Kabupaten Sleman sebanyak 28% (82 orang) dan paling se-dikit responden dari Gunung Kidul sebanyak 16% (49 orang). Kabupaten Sleman terbanyak karena, daerah ini penduduknya terbanyak dan akses terhadap perbankan syariah relatif lebih mudah dibandingkan dengan kabupaten-kabupaten lainnya. Res ponden terbanyak nomor kedua adalah nasabah Muslim domisili Kota Yogyakarta sebanyak 25% (75 orang). Kabupaten Bantul menduduki nomor ketiga sebanyak 21% (63 orang), meski-pun penduduknya besar di kabupaten ini jumlah bank syariah tidak sebanyak kabupaten Sleman. Urutan keempat adalah kabu-paten Gunung Kidul, responden di kabupaten ini sebanyak 16% (48 orang). Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Sumber: Data primer diolah (2016)Gambar 4.2 Responden Berdasarkan Domisili.

Page 84: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

77Karakteristik dan Respon Nasabah Perbankan Syariah Terhadap ....

3. Jenis KelaminBerdasarkan jenis kelamin responden terbanyak dalam pe-

nelitian ini adalah perempuan, yaitu sebesar 52% atau sebanyak 156 orang, sedangkan laki-laki sebesar 48% atau sebanyak 144 orang. Pengalaman di lapangan menunjukkan bahwa responden perempuan umumnya lebih responsif dan serius dalam mengisi angket, angket yang tidak lengkap pengisiannya umumnya ber-jenis kelamin laki-laki. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Sumber: Data primer diolah (2016)Gambar 4.3 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin.

4. PekerjaanResponden berdasarkan latar belakang pekerjaan diklasifi­

kasikan menjadi sembilan macam yaitu karywan PNS, Dosen, Guru, Praktisi Bisnis, Wiraswasta, TNI/Polri, Karyawan Swasta dan lainnya yang meliputi pensiunan, Pegawai BUMN, Buruh, Petani, Peternak, Karyawan Kontrak dan Ibu Rumah Tangga. Pekerjaan terbanyak yang melatarbelakangi responden adalah sebagai Karyawan Swasta sebesar 36 % atau sebanyak 108 orang, sedangkan paling sedikit adalah sebagai TNI/Polri sebesar 0,7%

Page 85: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

78 Dr. Mochlasin, M.Ag

atau sebanyak 2 orang. Karyawan swasta biasanya lebih fleksibel secara personal dalam memilih atau menempatkan dananya di-bandingkan karyawan PNS maupun TNI/Polri, demikian juga secara institusional, pimpinan memiliki wewenang untuk me-milih bank rekanan bagi karyawannya. Lebih jelasnya dapat di-lihat pada gambar berikut ini:

Sumber: Data primer diolah (2016)Gambar 4.4 Responden Berdasarkan Pekerjaan

5. Pendidikan TerakhirPendidikan adalah salah satu faktor yang dapat menentu-

kan perilaku seseorang, termasuk dalam penentuan lembaga keuangan. Semakin tinggi pendidikan seseorang, umumnya akan semakin kritis melihat persoalan. Responden dalam peneliti-an ini dibatasi minimal berpendidikan terakhir SMA, karena jenjang pendidikan ini diasumsikan telah memiliki kemampuan untuk mengisi angket dengan baik. Latar belakang pendidikan responden dalam penelitian ini mayoritas adalah S1 sebesar 40% atau sebanyak 120 orang, kemudian disusul berpendidikan SMA sebesar 29%, S2 sebesar 20%, Diploma sebesar 7% dan terakhir S3 sebesar 4%. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Page 86: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

79Karakteristik dan Respon Nasabah Perbankan Syariah Terhadap ....

Sumber: Data primer diolah (2016)

Gambar 4.5 Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

6. Lama Menjadi NasabahWaktu pemanfaatan jasa perbankan syariah menjadi penting

bagi responden, karena ia dapat memperoleh kesempatan untuk merasakan dan menilai kinerja perbankan syariah. Namun de-mikian, lama menjadi nasabah tidak secara otomatis seiring dengan pemahaman fatwa haram bunga bank. Ada kalanya se-orang nasabah belum mengetahui fatwa tetapi sudah menjadi nasabah, atau sebaliknya sudah lama mengetahui fatwa tetapi baru beberapa waktu kemudian menjadi nasabah bank syariah. Mayoritas responden dalam penelitian ini sudah mengetahui fatwa lebih dari lima tahun yaitu sebesar 25% atau sejumlah 75 orang, bahkan beberapa responden telah mengetahui sejak fatwa diterbitkan yaitu 12 tahun yang lalu. Sedangkan responden ter-kecil menjadi nasabah bank syariah kurang dari satu tahun yaitu sebesar 6% (18 orang), meskipun sebagian mereka sudah ter lebih dahulu mengetahui tentang fatwa haram bunga bank. Lebih jelas-nya dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Page 87: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

80 Dr. Mochlasin, M.Ag

Sumber: Data primer diolah (2016)Gambar 4.6 Responden Berdasarkan Lama Menjadi Nasabah

7. Jumlah Saldo TerakhirLoyalitas dan kepercayaan (trust) nasabah dapat dilihat dari

beberapa indikator, salah satunya adalah jumlah saldo yang di-miliki di perbankan syariah. Umumnya responden memiliki saldo terakhir lebih dari Rp 3.000.000,- yaitu sebesar 46% atau sejumlah 138 responden. Kemudian responden yang memiliki kurang dari Rp 2.000.000,- sebesar 24% dan responden yang

Sumber: Data primer diolah (2016)Gambar 4.7 Responden Ber-dasarkan Kepe-milikan Saldo

Page 88: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

81Karakteristik dan Respon Nasabah Perbankan Syariah Terhadap ....

memiliki saldo kurang dari Rp 1.000.000,- sebesar 24% atau sejumlah 72 orang. Banyaknya responden yang berlatar belakang karyawan swasta, hal itu menyebabkan banyak responden hanya menjadikan rekening di bank syariah sebagai transit gaji karena digunakan untuk keperluan sehari-hari, kebutuhan bulanan maupun kredit. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 4.7.

8. Produk yang DimanfaatkanResponden dalam penelitian ini umumnya memanfaatkan

produk jasa perbankan syariah yang berupa tabungan, yaitu se-besar 83% atau sejumlah 249 responden dari total sampel 300. Urutan berikutnya pembiayaan, yaitu sebesar 11% atau se jumlah 33, kemudian urutan berikutnya sebesar 4% adalah responden yang memanfaatkan jasa deposito. Sedangkan 2% meman faat-kan jasa lainnya yang sebenarnya juga memanfaatkan tabungan dengan berbagai jenisnya. Data ini menunjukkan, bahwa res-ponden masih menjadi nasabah pasif belum menjadi nasabah produktif dengan berbagai produknya. Lebih jelasnya dapat di-lihat pada gambar berikut ini:

Sumber: Data primer diolah (2016)Gambar 4.8 Responden Berdasarkan Pemanfaatan Produk

Page 89: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

82 Dr. Mochlasin, M.Ag

9. Kapan Mengetahui Fatwa MUIMenjawab pertanyaan ini, terdapat lima jawaban dari res-

ponden yaitu (1) mereka yang mengetahui fatwa haram bunga bank lebih lima tahun, bahkan ada yang menjawab sejak diterbit-kannya fatwa; (2) mereka yang mengetahui fatwa haram bunga bank lima tahun lalu; (3) mereka yang mengetahui fatwa haram bunga bank empat tahun lalu; (4) mereka yang mengetahui fatwa haram bunga bank tiga tahun lalu; (5) memilih jawaban lainnya.

Jawaban responden terbanyak adalah mengetahui fatwa haram bunga bank yang diterbitkan MUI sekitar tiga tahun lalu, yaitu sebesar 24% atau sejumlah 72 responden. Berikutnya res-ponden yang mengetahui fatwa lima tahun lalu sebesar 23%, kemudian lebih dari lima tahun sebesar 20% dan empat lalu se-besar 13%. Responden yang menjawab lainnya juga sebesar 20%, yaitu responden yang menjawab baru tahu, mengetahui kurang dari satu tahun dan 18 orang tidak mengetahui, meskipun paham tentang fatwa haram bunga bank. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Sumber: Data primer diolah (2016)Gambar 4.9 Responden Berdasarkan Pengetahuan Fatwa MUI

Page 90: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

83Karakteristik dan Respon Nasabah Perbankan Syariah Terhadap ....

B. KETERKAITAN NASABAH DENGAN FATWA HARAM BUNGA BANK

a. Sumber Informasi Fatwa MUIKetika responden diberi pertanyaan tentang sumber infor-

masi fatwa MUI tentang keharaman bunga bank, semua res pon -den mengetahui meskipun dari sumber informasi yang ber beda-beda. Sebanyak 31% atau sejumlah 93 responden me nge tahui fatwa ini dari televisi, sebanyak 27% dari pengajian, dari media koran sebanyak 15%. Dari jawaban responden ter sebut, nam-paknya televisi sangat efektif mempengaruhi penge tahuan dan tentunya perilaku nasabah Muslim. Sumber penge tahuan fatwa lainnya yang memberitahukan responden adalah media sosial (facebook), keluarga dekat, angket dan dari informasi di kampus. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Sumber: Data primer diolah (2016)Gambar 4.10 Responden Berdasarkan Sumber Informasi Fatwa

b. Pendapat Responden tentang Fatwa MUIResponden dalam penelitian ini juga ditanya pendapat me-

reka tentang keluarnya fatwa haram bunga bank oleh MUI, ke-banyakan mereka menjawab positif, dengan rincian sebanyak

Page 91: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

84 Dr. Mochlasin, M.Ag

55% menjawab tepat dan 34% menjawab sangat tepat. Sebanyak 11% menjawab negatif, yaitu dengan rincian 9% menjawab tidak tepat dan 2% menjawab sangat tidak tepat. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Sumber: Data primer diolah (2016)Gambar 4.11 Pendapat Responden tentang Fatwa Haram Bunga Bank

c. Alasan Setuju dengan Fatwa Haram Bunga BankKetika responden ditanya alasan mereka setuju dengan ke-

luarnya fatwa haram bunga bank, mayoritas responden yaitu sebesar 55% atau sejumlah 165 orang menjawab bahwa mereka setuju fatwa karena bunga bank sama dengan riba. Jawaban be-rikutnya sebesar 21% responden menyatakan bahwa dalam praktek bunga bank terdapat unsur kezaliman, 11% responden men jawab karena dalam bunga bank terdapat pelanggaran ke-adilan ekonomi. Sebanyak 6% responden memilih jawaban lain-nya, yaitu pada dasarnya setuju dengan fatwa tetapi mem beri-kan alasan sendiri, yaitu keuntungan dengan praktik bunga bank terlalu tinggi dan setuju dengan fatwa tetapi tidak mutlak. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Page 92: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

85Karakteristik dan Respon Nasabah Perbankan Syariah Terhadap ....

Sumber: Data primer diolah (2016)Gambar 4.12 Alasan Responden Setuju dengan Fatwa

d. Alasan tidak Setuju dengan Fatwa Haram Bunga BankResponden juga diberi pertanyaan alasan-alasan apabila

tidak setuju dengan diterbitkannya fatwa haram bunga bank. Sebanyak 78% tidak menjawab artinya responden setuju fatwa, sebanyak 7% responden berpendapat bahwa bunga bank ber-beda dengan riba, pengharaman bunga bank tidak memiliki dalil yang kuat dipilih sebanyak 3%, terbitnya fatwa haram belum tepat dipilih oleh 6% responden. Kemudian sebesar 6%

Sumber: Data primer diolah

(2016)Gambar

4.13 Alasan Responden Tidak

Setuju dengan Fatwa

Page 93: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

86 Dr. Mochlasin, M.Ag

res pon den menjawab lainnya dengan memberikan jawaban yang bervariasi di antaranya bank sama dengan jasa, belum tahu tentang fatwa, terpaksa memanfaatkan bank konvensional dan bagi hasil peminjaman di bank syariah lebih tinggi. Lebih jelas-nya dapat dilihat pada gambar 4.13.

e. Bunga Bank Hukumnya Sama Dengan Riba Dalam perspektif hukum, ternyata responden kebanyakan

me nyatakan bahwa bunga bank sama dengan riba yang dikenal dalam ajaran Islam, pendapat ini didukung oleh 75% respon-den atau sejumlah 225 orang. Tetapi terdapat responden yang menjawab tidak sama didukung oleh 11% responden, tidak tahu sebanyak 12% dan menjawab lainnya sebesar 2%. Jawaban lain-nya memunculkan jawaban yang beragam seperti tergantung individu, bunga bank tidak sama persis dengan riba, subhat dan ada yang menjawab bahwa riba adalah samar-samar. Lebih jelas-nya dapat dilihat pada Gambar berikut ini.

Sumber: Data primer diolah (2016)Gambar 4.14 Pandangan Responden tentang Hukum Bunga Bank

Page 94: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

87Karakteristik dan Respon Nasabah Perbankan Syariah Terhadap ....

f. Setuju Jika Fatwa Berlaku Mengikat Bagi Setiap MuslimTerdapat jawaban yang menarik dari pertanyaan apakah

responden setuju jika fatwa bunga bank berlaku mengikat bagi umat Islam di Indonesia. Sebesar 74% atau sejumlah 222 orang setuju fatwa berlaku mengikat, sebanyak 26% atau 78 orang me-nyatakan tidak setuju. Kondisi ini menggambarkan, umat Islam membutuhkan ketegasan terhadap pemerintah dalam bentuk dukungan politik untuk menjalankan syariat Islam. Lebih jelas-nya dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Sumber: Data primer diolah (2016)Gambar 4.15 Pandangan Responden tentang Berlakunya Fatwa

g. Relevansi Terbitnya Fatwa bagi Perkembangan Perbankan SyariahDalam penelitian ini responden dimintai pendapat tentang

relevansi fatwa terhadap perkembangan syariah di Indonesia. Sebanyak 78% atau sejumlah 234 orang berpendapat bahwa ter-bit nya berpengaruh positif terhadap perkembangan bank syariah, 59% berpendapat berpengaruh dan 19% sangat berpengaruh. Se-mentara 22% berpendapat negatif, yaitu 19% tidak berpengaruh dan 3% sangat tidak berpengaruh. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Page 95: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

88 Dr. Mochlasin, M.Ag

Sumber: Data primer diolah (2016)Gambar 4.16 Pendapat Responden tentang Relevansi Fatwa

h. Kepemilikan Rekening Selain di Bank SyariahMenjawab pertanyaan ini sebesar 75% atau sebanyak 222

responden ternyata memiliki rekening di bank konvensional, hal ini menunjukkan responden banyak yang mendua dalam hal kepemilikan rekening dengan berbagai alasan. Dengan demikian, kondisi ini sangat mengkhawatirkan karena dimungkinkan salah satu sebabnya adalah nasabah Muslim belum begitu yakin dengan eksistensi bank syariah. Dari sudut pandang ekonomis, sebe narnya memiliki lebih dari satu rekening adalah high cost.

Sumber: Data primer diolah

(2016)Gambar 4.17 Responden

Berdasarkan Kepemilikan

Rekening

Page 96: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

89Karakteristik dan Respon Nasabah Perbankan Syariah Terhadap ....

Se mentara responden yang sangat loyal dan hanya memiliki di bank syariah hanya sebesar 26% atau sejumlah 78 responden. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.17.

i. Upaya Sosialisasi Fatwa oleh Pemangku KepentinganPerkembangan perbankan syariah sampai saat ini tidak ter-

lepas dari peran ulama dan kebijakan pemerintah, meski pun terdapat pendapat yang menyatakan bahwa peran keduanya belum maksimal. Upaya yang telah dilakukan MUI untuk men-dongkrak market share adalah dengan menerbitkan fatwa haram bunga bank. Saat responden diberi pertanyaan tentang peran pemangku kepentingan, ternyata responden berpendapat bahwa 64% masih kurang melakukan sosialisasi, sebesar 18% menya-takan cukup dan hanya 8% yang menyatakan sosialisasi fatwa haram bunga bank sudah baik. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar berikut ini.

Sumber: Data primer diolah (2016)Gambar 4.18 Sosialisasi Fatwa Haram Bunga Bank

j. Informasi Fatwa Haram Bunga Bank di Kajian AgamaBank syariah adalah lembaga keuangan yang berupaya meng-

implementasikan ajaran Alquran dan as-Sunnah, maka kajian ke-

Page 97: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

90 Dr. Mochlasin, M.Ag

agamaan menjadi sangat penting keberadaannya. Jawaban res-ponden menunjukkan, bahwa mereka kebanyakan yaitu 78 % (234 orang) pernah memperoleh materi tentang fatwa haram bunga bank. Nasabah yang belum pernah mendengar fatwa dalam kajian keagamaan hanya sebesar 22% atau 36 orang, hal itu bisa disebabkan nasabah benar-benar tidak pernah mendengar atau kemungkinan mereka tidak aktif dalam kajian keagamaan (pengajian). Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Sumber: Data primer diolah (2016)Gambar 4.19 Kajian Fatwa Haram Bunga Bank di Pengajian

k. Peran Tokoh Agama dalam Mensosialisasikan Fatwa Haram BungaSebagai masyarakat yang dikenal religius, salah satunya me-

miliki ciri taat kepada tokoh agama seperti ulama, kyai, ustadz. Bahkan Negara dalam membuat kebijakan, sering meminta ban-tuan para ulama untuk mensosialisasikan ke masyarakat. Untuk meredam konflik di masyarakat pun, ulama memiliki peran yang sangat vital di tengah masyarakat Indonesia. Terbitnya fatwa haram bunga bank, telah demikian luas dikenal di masyarakat meskipun tingkat pengetahuannya belum mendalam. Hal itu di-tunjukkan dengan jawaban responden sebanyak 58% yang me-

Page 98: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

91Karakteristik dan Respon Nasabah Perbankan Syariah Terhadap ....

nyata kan peran tokoh agama masih kurang, bahkan sebesar 13% responden menyatakan belum berperan. Responden yang me-nyatakan tokoh agama telah berperan, hanya sebesar 20%. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Sumber: Data primer diolah

Page 99: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

92

A. FATWA HARAM BUNGA BANK

Kata fatwa berasal dari bahasa Arab fatuwa jamaknya fatawa yang terambil dari kata kerja lampau fatiya berarti petuah, na-sihat dan jawaban pertanyaan hukum.1 Sedangan secara isti lah, pendapat mengenai suatu hukum dalam Islam yang meru pakan tanggapan atau jawaban terhadap pertanyaan yang di aju kan oleh peminta fatwa dan tidak mempunyai daya ikat. Dengan kata lain, pihak peminta fatwa baik perorangan, lembaga mau-pun masyarakat luas tidak harus mengikuti isi atau hukum dari fatwa yang diberikan kepadanya. Hal ini disebabkan fatwa sese orang mufti atau ulama disuatu tempat bisa saja berbeda dari fatwa ulama lain di tempat yang sama. Fatwa biasanya cen-derung dinamis karena merupakan tanggapan terhadap per kem-bangan baru yang sedang dihadapi masyarakat peminta fatwa. Isi fatwa itu sendiri belum tentu dinamis, tetapi minimal fatwa itu responsif.2

Tindakan memberi fatwa disebut futya atau ifta’, suatu isti-lah yang juga merujuk pada profesi memberi nasehat. Orang yang memberi fatwa disebut mufti atau ulama, sedangkan yang meminta fatwa disebut mustafti. Peminta fatwa bisa berupa per-

1 Tsauqi Daif, al-Mu’jam al-Wasit (Jumhuriyah al-Misr al-Arabiyah: Al-Idarah al-Ammah lilmu’jamat wa ihya’ al-Turats), 673. Lihat pula Munawir, Ahmad Warson (Kamus al-Munawwir, Yogyakarta: PP Al-Munawwir, 1997), 1034.

2 Tim, Ensiklopedi Islam (Jakarta; PT. Ikhtiar Baru van Hoeven, 1999), 6.

BAB VII

PENGARUH FATWA HARAM BUNGA BANK TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI KEINGGINAN NASABAH

Page 100: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

93Pengaruh Fatwa Haram Bunga Bank Terhadap Faktor-Faktor ....

orangan, lembaga ataupun siapa saja yang membutuhkan. Pada dasarnya futya adalah profesi independen namun di banyak negara Muslim menjadi terkait dengan otoritas kenegaraan dalam berbagai cara. Dalam sejarah Islam, dari abad ke tujuh Hijriyah, negaralah yang mengangkat ulama yang bermutu sebagai mufti. Namun pada masa-masa selanjutnya, pos-pos resmi dari futya diciptakan, sehingga mufti menjadi jabatan kenegaraan yang hierarkis, namun tetap dalam fungsi keagamaan. Pada tempat dan periode tertentu, seperti pada masa Dinasti Usmaniah, fungsi mufti dikombinasikan dengan hakim dan pemegang jabatan ini seringkali dilarang memberikan fatwa sehubungan dengan tin-dakan hukum yang terjadi di pengadilan. 3

Dalam perjalanan sejarah hukum Islam, setidaknya ada empat produk pemikiran hukum Islam yang dikenal dan diprak-tekkan oleh umat Islam yaitu kitab­kitab fikih, fatwa­fatwa ulama, keputusan-keputusan pengadilan agama dan peraturan per undangan di negeri Muslim.4 Di Indonesia, lembaga formal dan diangkat oleh negara yang berhak mengeluarkan fatwa adalah Majelis Ulama Indonesia (MUI), lembaga ini juga me mi-liki struktur sampai kabupaten kota.5 Di samping MUI, Ormas-ormas Islam juga memiliki lembaga atau mekanisme fatwa seperti Persis, Majelis Tarjih milik Muhammadiyah dan Bahsul Masail milik NU.6 Tiga lembaga terakhir fatwa inilah yang paling

3 Ibid. 4 H. M.Atho Mudzhar, Membaca Gelombang Ijtihad: Antara Tradisi dan Liberasi

(Yogyakarta: Titian Ilahi Press, 1998), 91.5 MUI didirikan pada suatu acara muktamar nasional ulama yang dilang-

sung kan dari tanggal 21-27 Juli 1975. Para peserta muktamar terdiri atas para wakil majelis-majelis ulama daerah yang baru dibentuk, para wakil pengurus pusat sepuluh organisasi Islam yang ada, sejumlah ulama bebas dan empat orang wakil rohaniawan Islam ABRI. Pada akhir muktamar dibuat suatu deklarasi yang ditandatangani oleh 53 orang peserta, yang mengumumkan terbentuknya Majelis Ulama Indonesia (MUI) dengan ketua umum pertama yang terpilih adalah Dr. Hamka. Selengkapnya lihat dalam M. Atho Mudzhar, Fatwa-fatwa Majelis Ulama Indonesia: Sebuah Studi Tentang Pemikiran Hukum Islam di Indonesia 1975-1988 (Jakarta: INIS, 1993), 55-6.

6 M.B. Hooker, Islam Mazhab Indonesia, Fatwa-fatwa dan Perubahan Sosial, cet II (Jakarta: Teraju, 2003), 78.

Page 101: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

94 Dr. Mochlasin, M.Ag

produktif dan memiliki pengaruh luas untuk ditaati di kalangan umat Islam di Indonesia.

Dalam Pedoman dan Prosedur Penetapan Fatwa MUI, di-nyatakan bahwa fatwa yang diterbitkan oleh MUI didasarkan pada:7 1. Permintaan atau pertanyaan dari masyarakat yang oleh

Dewan Pimpinan dianggap perlu dibahas dan diberikan fatwa nya.

2. Permintaan atau pertanyaan dari pemerintah, lemabaga/organisasi sosial atau MUI sendiri.

3. Perkembangan dan temuan masalah-masalah keagamaan yang muncul akibat perubahan masyarakat dan kemajuan ilmu pengetahuan.

Sejalan dengan perkembangan ekonomi syariah di Indone-sia, MUI menambah instrumen dalam struktur organisasi nya dengan nama Dewan Syariah Nasional (DSN). Keberadaan DSN ini yang nantinya mendorong terbitnya fatwa haram bunga bank di Indonesia. Dengan demikian, saat ini MUI memiliki tiga perangkat, yaitu satu komisi dan dua lembaga yang terkait dengan pembuatan dan penetapan fatwa, yakni komisi fatwa, Lem baga Pengkajian pangan, Obat-obatan, Minuman dan Kos metika (LP-POM) dan Dewan Syariah Nasional. Fatwa-fatwa MUI se-jauh ini dapat dikategorikan menjadi empat klasifikasi, yaitu fatwa tentang ibadah, kemasyarakatan, kehalalan produk dan ekonomi syariah. Fatwa tentang ekonomi syariah, dipandang paling kuat dibandingkan dengan produk fatwa lainnya, hal itu dikarenakan fatwa ekonomi syariah diakui atau dikuatkan ke-beradaannya dalam perundang-undangan.8

7 Buku Pedoman MUI Tahun 2001.8 Yeni Salma Barinti, “Fatwa MUI tentang Ekonomi Syariah dalam Sistem

Hukum Indonesia” dalam Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI): Dalam Perspektif Hukum dan Perundang-undangan (Jakarta: Puslitbang Lektur dan Khasanah Keaga-maan Balitbang Kemenag RI, 2012), 263-4.

Page 102: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

95Pengaruh Fatwa Haram Bunga Bank Terhadap Faktor-Faktor ....

Semenjak kemunculannya pada tahun 1991, perbankan syariah mendapat payung hukumnya dalam UU No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan kemudian direvisi menjadi UU 10 Tahun 1998 dan dipertegas dengan UU No. 21 Tahun 2008.9 Pada pasal 23 UU Perbankan Syariah No. 23 Tahun 2008 dan SEBI No. 25/4/BPPP disebutkan bahwa bank syariah wajib memi liki DPS yang penunjukkan anggotanya dilakukan setelah me la ku-kan konsultasi dengan MUI.10 Munculnya opini syariah yang di berikan oleh DPS-DPS menimbulkan kekhawatiran bagi pe-laku ekonomi syariah, apabila terjadi perbedaan antara suatu lembaga keuangan syariah (LKS) dengan lainnya.

Fenomena tersebut menyebabkan pelaku ekonomi syariah mendesak MUI segera membentuk lembaga tersendiri yang khusus mengkaji bidang ekoomi syariah.11. Desakan itu muncul dari masyarakat pelaku ekonomi syariah kepada MUI melalui Lokakarya Ulama tentang Reksa Dana Syariah pada tanggal 29-30 Juli 1997. Harapan besar itu didasarkan pada: (1) MUI telah terlibat sejak awal pengkajian dan pelaksanaan ekonomi syariah; (2) dilibatkan oleh pemerintah melalui peraturan per-undang-undangan, dan (3) dipercaya sebagai lembaga tempat Indonesia yang menguasai dan memahami hukum Islam. Mempertimbangkan desakan dari masyarakat utamanya pelaku ekonomi syariah, MUI pada tahun 1999 membentuk DSN dengan menerbitkan SK MUI No. Kep-754/MUI/II/99. Salah satu tugas pokok DSN adalah mengeluarkan fatwa tentang jenis-jenis ke-giatan keuangan dan fatwa tentang jasa keuangan syariah. Se-menjak dibentuknya DSN, dari tahun 1999 sampai tahun 2009 telah terbit 73 fatwa SDN yang terdiri 22 fatwa khusus mengatur

9 Dalam pasal 1 ayat 3 disebutkan: “Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannyamemberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran”.

10 Tugas utama DPS adalah mengawasi kegiatan usaha yang dilakukan bank syariah agar sesuai dengan prinsip syariah.

11 Barinti, “Fatwa dalam Perundang-undangan” dalam Fatwa, 262.

Page 103: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

96 Dr. Mochlasin, M.Ag

perbankan syariah, 11 fatwa khusus mengatur pasar modal syariah dan 35 fatwa mengatur kegiatan ekonomi syariah secara umum.12

Pada tanggal 16 Desember 2003, MUI mengeluarkan fatwa yang cukup menghebohkan panggung ekonomi Indonesia, yaitu keharaman bunga bank. Fatwa itu diperkuat dengan diterbit kan-nya surat keputusan tertanggal 24 Januari 2004 yang berisi tentang tiga hal penting:13

Pengertian Bunga (Interest) dan Riba:a. Bunga (Interest/fa’idah) adalah tambahan yang dikenakan

dalam transaksi pinzaman uang (al-qardh) yang diperhi-tung kan dari pokok pinjaman tempo waktu, diperhitungkan secara pasti di muka dan pada umumnya berdasarkan per-sentase.

b. Riba adalah tambahan (ziyadah) tanpa imbalan yang terjadi karena penangguhan dalam pembayaran yang diperjanjikan sebelumnya, dan inilah yang disebut Riba Nasi’ah.

Hukum Bunga Bank

a. Praktek pembungaan uang saat ini telah memenuhi kriteria riba yang terjadi pada zaman Rasulullah SAW. Dengan de-mikian, praktek pembungaan uang ini termasuk salah satu bentuk riba dan riba haram hukumnya.

b. Praktek penggunaan tersebut hukumnya adalah haram, baik dilakukan oleh Bank, Asuransi, Pasar Modal, Pegadean, Ko-perasi dan Lembaga Keuangan lainnya maupun dilaku kan oleh individu.

Bermuamalah dengan lembaga keuangan konvensionala. Untuk wilayah yang sudah ada kantor/jaringan lembaga

keuangan Syari’ah dan udah dijangkau, tidak dibolehkan

12 Ibid., 8313 www.muidiy.or.id. Diunduh tanggal 5 januari 2017.

Page 104: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

97Pengaruh Fatwa Haram Bunga Bank Terhadap Faktor-Faktor ....

melakukan transaksi yang didasarkan kepada perhitungan bunga.

b. Untuk wilayah yang belum ada kantor/jaringan lembaga keuangan Syari’ah, diperbolehkan melakukan kegiatan transaksi di lembaga keuangan konvensional berdasar kan prinsip dharurat/hajat.

Meskipun fatwa tersebut jelas menyebut larangan bunga bank, namun dampak pada perilaku Muslim ternyata tidak serta merta berubah. Setidaknya hal itu terjadi karena empat sebab. Pertama, Fatwa MUI tidak bersifat sistemik, melainkan hanya mengikat secara perorangan. Karena tidak sistemik, maka ke-beradaan bank syariah hanyalah pada level alternatif. Kedua, masih terbatasnya kantor layanan syariah. Ketiga, umat Islam Indonesia belum menjadikan halal haram sebagai standar per-buatan. Keuntungan masih menjadi panutan utama dalam ber-investasi. Keempat, masih minimnya pemahaman tentang per-bankan syariah dan prinsip keuangan dalam Islam.14

Muhammadiyah pada Sabtu 3 April 2010 lewat rapat pleno Munas ke-27 Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM),15 mengikuti jejak MUI dengan mengeluarkan fatwa tentang haramnya bunga bank. Fatwa haram ini sebenarnya sudah dikeluarkan sejak 1968 silam, namun hanya diperuntukkan bagi bank-bank swasta saja.16 Fatwa ini

14 Asri Supatmiati, “Revolusi Paradigma, Keharusan Menuju Sistem Syariah,” dalam Wan Andy dkk., Prospek Bank Syariah Pasca Fatwa MUI (Yogyakarta; Suara Muhammadiyah): 107-108.

15 ttps://m.tempo.co/read/news/2010/04/04/087237836/fatwa-bunga-bank-haram-untuk internal-muhammadiyah. Diakes tanggal 11 Juli 2017.

16 Argumen yang dibangun dalam fatwa ini adalah: (1) bunga perbankan termasuk riba itu di antaranya mengacu pada ciri-ciri yang sama dengan riba, yakni tambahan sebagai imbalan mendapatkan modal pinjam dalam jangka waktu tertentu; (2) adanya perjanjian yang mengikat, lebih banyak menguntungkan pemilik saham atau ada tirani antara pemilik modal dan pengguna modal serta imbalan jasa hanya dimiliki pemegang saham (pemilik modal); (3) saat ini bank-bank pemerintah pemegang sahamnya juga swasta, oleh karena itu sudah tidak ada bedanya antara bank pemerintah dan swasta. Majlis Tarjih Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Himpunan Majlis Tarjih, tt, 307-309.

Page 105: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

98 Dr. Mochlasin, M.Ag

merupakan keputusan resmi hasil Musyawarah Nasional tahun 2006. Meskipun hukum bunga bank sudah diputuskan haram oleh Muhammadiyah dan MUI, namun bagi Nahdhatul Ulama (NU), bunga bank belum sepenuhnya diharamkan, karena masih terjadi ikhtilaf (beda pendapat) soal penetapan keharaman bunga bank.

Argumen yang dibangun dalam fatwa haram bunga bank oleh Muhammadiyah adalah: (1) sistem ekonomi berbasis bunga (interest) semakin diyakini sebagai berpotensi tidak stabil, tidak berkeadilan, menjadi sumber berbagai penyakit ekonomi modern, menggantungkan pertumbuhan pada penciptaan hutang baru, merupakan pemindahan sistematis uang dari orang yang me-miliki lebih sedikit uang kepada orang yang memiliki lebih banyak uang, seperti tampak dalam krisis hutang Dunia Ketiga dan di seluruh dunia, serta merupakan pencurian uang diam-diam dari orang yang menabung, yang berpenghasilan tetap dan memasuki kontrak jangka panjang; (2) Terdapat argumen kuat untuk mendukung sistem keuangan bebas bunga bagi abad ke-21 yang sejalan dengan ajaran Islam dan ajaran Kristen awal (James Robertson), perlu mengeliminir peran bunga dan bahwa absensi riba dalam perekonomian mencegah penumpukan harta pada sekelompok orang dan terjadinya mislokasi produksi, serta men cegah gangguan­gangguan dalam sertor riil, seperti inflasi dan penurunan produktifitas ekonomi makro; (3) Ekonomi Islam yang berbasis prinsip syariah dan bebas bunga telah di-per kenalkan sejak beberapa dasawarsa terakhir dan institusi ke uang an Islam (syariah) telah diakui keberadaannya dan di Indonesia telah terdapat di banyak tempat; (4) Perlu mendorong Persyarikatan dan seluruh warga Muhammadiyah serta umat Islam secara umum untuk berperan aktif dalam pengembangan ekonomi yang berdasarkan prinsip syariah dan bebas bunga, dan yang tidak saja bertujuan meningkatkan ekonomi rakyat dan

Page 106: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

99Pengaruh Fatwa Haram Bunga Bank Terhadap Faktor-Faktor ....

kesejahteraan bersama, tetapi juga secara nyata telah menjadi wahana dakwah konkret yang efektif.17

B. FAKTOR-FAKTOR BERPENGARUH TERHADAP KE-INGINAN MENGGUNAKAN (BEHAVIORAL INTEN­TION) PERBANKAN SYARIAH BAGI NASABAH MUSLIM

1. Kepuasan nasabah (customer satisfaction) tidak ber-pengaruh terhadap keinginan menggunakan (behavioral intention) perbankan syariah bagi nasabah Muslim di DIY.Dari hasil analisis, kepuasan pelanggan (customer satisfaction)

berpengaruh terhadap keingginan untuk tetap menggunakan jasa perbankan syariah tidak terbukti dan tidak didukung oleh data. Hasil penelitian ini sejalan dengan kesimpulan penelitian Idris, Salleh, Ahmad, Ismail dan Yazid dengan responden nasabah bank Islam di Johor Malaysia.18 Kesimpulan ini didukung oleh hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Mohsan, Nawaz, Shaukat dan Aslam di bank Islam Pakistan.19

Hasil penelitian ini berbeda dari beberapa penelitian ter-dahulu seperti yang dilakukan oleh Cheriyah, Sulistyowati, Cornelia, Viverita dengan responden nasabah bank syariah.20 Pe-nelitian Amin, Isa dan Fontaine dengan obyek penelitian nasabah bank Islam di Malaysia juga menyimpulkan terdapat hubungan signifikan antara kepuasan nasabah dengan keinginan berperi­

17 Fatwa Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 08 Tahun 2006 dalam tarjih.muhammadiyah.or.id. Diakses tanggal 11 Juli 20017.

18 Nur Hafidzah Idris, Nur Atika Salleh, Norliyana Ahmad, “Determinants Of Intention To Use Islamic Banking Productsamong Malay Muslims: A Case Study In Johor Baharu,” The 2nd World Conference On Islamic Thought & Civilization, 2014.

19 Faizan Mohsan, Numan Aslam, Muhammad Musarrat Nawaz, Zeeshan Shaukat, “Impact of Customer Satisfaction on Customer Loyalty and Intentions to Switch: Evidence from Banking Sector of Pakistan,” International Journal of Business and Social Science, Vol. 2 No. 16; September (2011): 263-270.

20 Yayah Cheriyah, Widya Sulistyowati, Ade D Cornelia dan Viverita, “Factors Affecting Customers’ Satisfaction and Perception: Case Study of Islamic Banks’ Service Quality,” Asean Marketing Journal, Vol.Ii No. 1, June 2010.

Page 107: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

100 Dr. Mochlasin, M.Ag

laku.21 Penelitian Afiff dan Astuti dengan responden nasabah bank syariah di Indonesia juga menyimpulkan adanya hubungan signifikan antara kepuasan dengan keinginan berprilaku.22 Ada-nya pengaruh hubungan kepuasan terhadap keinginan ber-perilaku juga didukung oleh penelitian Zeng, Hu dan Yang.23

Indikator kepuasan yang digunakan dalam penelitian ini me liputi tiga komponen, yaitu atribut yang berkaitan produk (atributes related to the product), pelayanan (atributes related to service), dan penjualan atau transaksi (atributes related to purchase). Nilai terendah jawaban responden dari indikator kepuasan na-sabah, terlihat dari penilaian tentang pernyataan bahwa Bank Syariah memberikan promo yang unik dan berbeda dengan bank konvensional dengan skor 6,28. Sedangkan jawaban tertinggi dengan skor 8,14, terlihat dari penilaian tentang pernyataan bahwa karyawan bank syariah melayani nasabah dengan sikap ramah dan sopan.

Kepuasan pelanggan dalam pemasaran suatu produk atau jasa sangatlah penting, termasuk dalam pemasaran perbankan syariah. Pelanggan atau nasabah saat ini sangat selektif dalam melakukan pilihan-pilihan produk atau jasa yang akan diguna-kannya. Dalam pandangan Kotler dan Keller, pilihan nasabah didasarkan pada jasa yang akan memberikan nilai (value) ter-tinggi atau maksimal sebagaimana yang dipersepsikannya. Nilai yang dirasakan pelanggan (customer perceived value) terdiri dari manfaat ekonomi, fungsional dan psikologis atau emosi.24

21 Muslim Amin , Zaidi Isa dan Rodrigue Fontaine, “ The Role Of Customer Satisfaction In Enhancing Customer Loyalty In Malaysian Islamic Banks,” The Service Industries Journal, September (2010): 1519-1532.

22 Adi Zakaria Afiff dan Rifelly Dewi Astuti, The Addition of Spiritual Dimension on Customer Value to Investigate the Relationship of Customer Value, Customer Satisfaction and Behavior Intention on Islamic Banks Saving Products in Indonesia, ASEAN Marketing Journal, Vol. 1, No. 1, June 2009.

23 Zeng, Fue, Zuohao Hu dan Rong Chen Zhilin Yang. “Determinants of Online Service Satisfaction and their Impacts on Behavioural Intention,” Total Quality Mana-gement 20, no. 9 (2009): 953-969.

24 Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran (Marketing Manajement) alih bahasa Bob Sabron (Jakarta: Erlangga, 2009), 136.

Page 108: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

101Pengaruh Fatwa Haram Bunga Bank Terhadap Faktor-Faktor ....

Dari rumus CPV yang telah diuraikan pada bab terdahulu, maka dapat disimpulkan bahwa nilai yang dipersepsikan oleh nasabah bank syariah di wilayah DIY kurang dari total manfaat dikurangi total biaya. Hal itu berarti kinerja bank syariah di wilayah DIY belum memenuhi harapan, sehingga nasabah belum merasa puas. Ketidakpuasan pelanggan akhirnya bisa ber -dampak kepada berkurangnya keinginan nasabah meng guna kan perbankan syariah di DIY.

Skor indikator keinginan untuk terus menggunakan per-bankan syariah dalam hasil penelitian ini mencapai skor ter-tinggi, yaitu sebesar 7.95 sebagaimana tergambar pada tabel 4.17. Meskipun hasil penelitian menunjukkan kepuasan nasabah tidak berpengaruh terhadap keinginan menggunakan perbankan syariah, tetapi skor tersebut secara tidak langsung menunjukkan bahwa nasabah muslim bank syariah di DIY dalam tingkat ter-tentu tetap memiliki loyalitas. Menurut Schiffman dan Kanuk sebagaimana dikutip oleh Suastuti, terdapat karakter pelanggan yang disebut hostages, yaitu mereka yang tidak puas tetapi karena alasan tertentu sehingga tetap menggunakan produk perbankan syariah.

Pengaruh kepuasan terhadap keinginan berperilaku na-sabah muslim bank syariah di DIY, memiliki arti yang sangat penting. Peter dan Olson berpendapat, keinginan berperilaku adalah suatu proposisi yang menghubungkan diri dengan tin-dakan yang akan datang. Pengukuran keinginan berperilaku dapat dijadikan cara yang terbaik untuk memprediksi perilaku pem belian masa yang akan datang sebagaimana dinyatakan oleh Zeithaml dan Pasuraman.25 Konsekuensi yang timbul dari persepsi terhadap kualitas jasa dalam bentuk keinginan berperilaku nasabah muslim bank syariah secara individual dapat dipandang sebagai sinyal keberhasilan atau kegagalan bank syariah di wilayah DIY

25 Berry Zeithaml dan Parasuraman, Service Marketing, Fourt edition (Prentice Hall: Exclusive Right by Mc Graw-Hill, 2006).

Page 109: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

102 Dr. Mochlasin, M.Ag

untuk mempertahankan para nasabah yang berdampak pada keberlanjutan perusahaan.

2. Kepercayaan nasabah (customer trust) berpengaruh secara signifikan terhadap keinginan menggunakan (behavioral intention) perbankan syariah Dari hasil analisis, menunjukkan bahwa variabel keper ca-

yaan berpengaruh positif terhadap keinginan menggunakan bank syariah bagi nasabah muslim di DIY. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya seperti dilakukan oleh Usman. 26 Responden dalam penelitian ini adalah nasabah bank syariah, nasabah bank konvensionl dan nasabah kedua-nya. Adapun variabel trust yang digunakan dalam penelitian ini meliputi ability, integrity dan benevolence. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa nasabah bank syariah dalam meng-gunakan produk perbankan juga dipengaruhi oleh kepercayaan yang dimilikinya. Rahmawati juga menyimpulkan bahwa keper-cayaan nasabah berpengaruh siginifikan terhadap keinginan untuk menggunakan jasa IT perbankan syariah di Indonesia.27 Hasil penelitian ini berbeda dengan apa yang telah dilaku kan oleh Khan dan Latifah dengan responden nasabah muda di Malaysia yang menyatakan bahwa responden tidak memiliki ke percayaan terhadap bank Islam.28

Indikator variabel kepercayaan dalam penelitian ini meli-puti: (1) sistem bank syariah mengacu pada ajaran Islam; (2) sistem di bank syariah dapat dipercaya; (3) bank syariah komitmen

26 Hardius Usman, ” Customers Trust on Islamic Banks in Indonesia,” The Journal of Asian Finance, Economics and Business, Vol.2 No.1, (2015): 5-13.

27 Rahmawaty, Anita. “Model Perilaku Penerimaan Teknologi Informasi Nasabah Perbankan Syari’ah: Peran Motivasi Spiritual,” Disertasi. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2012.

28 Nasreen Khan and Sharifah Latifah Syed A. Kadir, “The impact of perceived value dimension onsatisfaction and behavior intention: Young-adult Consumers in Banking Industry,” African Journal of Business Management, Vol.5 (11), 4 June (2011): 4087-4099.

Page 110: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

103Pengaruh Fatwa Haram Bunga Bank Terhadap Faktor-Faktor ....

terhadap perjanjian; (4) informasi terpercaya; (5) sistem di bank syariah benar-benar memperhatikan nasabah. Hubungan ke-puasan dengan kepercayaan nasabah sebagaimana diuraikan di atas, belum menjadi jaminan bahwa nasabah yang puas akan menjadi nasabah loyal. Nasabah yang tidak puas belum tentu menjadi nasabah yang tidak percaya, beberapa faktor dapat mempengaruhi seperi ekonomi, psikologi dan lain-lain. Keper-cayaan nasabah dalam penelitian ini juga dimungkinkan adanya anggapan, bahwa bank syariah adalah beyond banking, tidak sekedar bank tetapi telah dipercaya sebagai industri keuangan yang menekankan aspek keadilan dan kemanusiaan. Oleh ka-rena nya, kepuasan nasabah tidak hanya didasarkan pada ke-untungan semata atau hal-hal yang tampak (tangible) seperti performa layanan, kantor megah, parkir luas dan lain-lain.

Hasil wawancara dari salah satu responden,29 menyatakan bahwa kinerja buruk yang terjadi di bank syariah adalah disebab-kan oknum semata sehingga tidak memudarkan kepercayaan nasabah. Pada umumnya nasabah yang percaya, dikarenakan mendapatkan kepuasan dari kinerja suatu perusahaan yang di -terimanya. Responden memiliki kepercayaan meskipun tidak puas, maknanya terdapat harapan yang tinggi dari para nasabah agar perbankankan syariah memperbaiki diri dan suatu saat akan menjadi perbankan ideal.

Hasil jawaban deskriptif responden juga menunjukkan, bahwa nasabah mayoritas dengan nilai rata-rata 7,49 dalam indi -kator dua (Tabel 3.14) sudah menganggap sistem yang digunakan bank syariah dapat dipercaya. Sistem maupun produk yang diterapkan dalam bank syariah, dianggap oleh nasabah telah me-laksanakan apa yang menjadi ketentuan Alquran dan Sunnah serta Dewan Syariah Nasional.

29 Wawancara dengan Pak Bobi, salah satu nasabah Bank Muamalat pada tanggal 5 Agustus 2016.

Page 111: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

104 Dr. Mochlasin, M.Ag

3. Motif agama (religious motive) berpengaruh secara signi-fikan terhadap keinginan menggunakan (behavioral inten­tion) perbankan syariah Dari hasil analisis, motif agama berpengaruh positif ter-

hadap keinginan menggunakan bank syariah bagi nasabah muslim di DIY. Menilik dari nilai signifikansinya, maka motif agama merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap keinginan berperilaku nasabah muslim bank syariah dibanding variabel kepuasan dan kepuasan kepercayaan pelanggan.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian sebe lum-nya, bahwa motif agama mempengaruhi perilaku konsumen dan juga perilaku nasabah bank Islam di beberapa negara. Di antara penelitian-penelitian itu telah dilakukan oleh Reni dan Hayati Ahmad,30 Asraf31 dan Rivai dkk32 dengan responden nasabah bank syariah di Indonesia menyimpulkan bahwa agama berpe-nga ruh terhadap keinginan menggunakan perbankan syariah. Se lanjutnya penelitian Haque33 dengan responden nasabah bank Islam di Malaysia, menyimpulkan bahwa agama berpengaruh signifikan terhadap keinginan menggunakan bank Islam. Pene­litian dengan kesimpulan yang sama juga telah dilakukan oleh Hasan, Subhani dan Osman34 dengan responden nasabah muslim di Bank Islam Pakistan. Hasil penelitian berbeda dengan bebe-

30 Andi Reni, Nor Hayati Ahmad, “Application Of Theory Reasoned Action In Intention To Use Islamic Banking In Indonesia,” Al-Iqtishad: Jurnal Ilmu Ekonomi Syariah (Journal of Islamic Economics), Volume 8 (1), Januari (2016): 137 – 148.

31 Asraf, “Pengaruh Kualitas Produk terhadap Keputusan Menyimpan Dana di Bank Muamalat Indonesia Cabang Pasaman Barat dengan Religiositas sebagai Variabel Moderator,” E-Journal Apresiasi Ekonomi, vol. 2, no. 1 (Januari 2014): 61-62

32 Harif Amali Rivai, Identifikasi Faktor Penentu Keputusan Konsumen dalam Memilih Jasa Perbankan: Bank Syariah vs Bank Konvensional, Laporan penelitian kerjasama Bank Indonesia dan Center for Banking Research (CBR) Universitas Andalas (2008).

33 Ahsanul Haque, “Islamic Banking in Malaysia: A Study of Attitudinal Differences of Malaysian Customers,” European Journal of Economics, Finance and Administrative Sciences, vol. 18, no.1 (2010): 7-18.

34 Syed Akif Hasan, Muhammad Imtiaz Subhani, dan Osman, “Consumer Criteria for the Selection of an Islamic Bank: Evidence from Pakistan,” International Research Journal of Finance and Economics (IRJFE), vol. 94 (2012): 114-124.

Page 112: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

105Pengaruh Fatwa Haram Bunga Bank Terhadap Faktor-Faktor ....

rapa penelitian yang menyimpulkan tidak pengaruh religius ter hadap nasabah untuk menggunakan bank Islam. Di antara penelitian ini adalah Hatmawan dan Sarungu yang meneliti na-sabah perbankan syariah di Madiun35 kemudian penelitian Idris, Salleh, Ahmad, Ismail dan Yazid dengan responden nasabah bank Islam di Johor Malaysia.36

Hasil penelitian ini juga menunjukkan, bahwa responden yang merupakan nasabah muslim di bank syariah DIY berupaya menjalankan ajaran agama secara menyeluruh (kaffah) termasuk dalam kehidupan ekonomi. Hal itu dapat dilihat dari jawaban responden terhadap indikator yang digunakan untuk mengukur variabel motif agama para nasabah. Responden menggunakan perbankan syariah didasarkan niat dan tujuan untuk beribadah kepada Allah, sebuah motivasi yang sangat tinggi bagi sese-orang yang beragama. Hal itu ditunjukkan dengan jawaban pada indikator dorongan agama nomor 19 dan 20. Responden meng-gunakan bank syariah didasarkan pada motivasi untuk men-dapatkan keseimbangan dan kemaslahatan hidup di dunia dan akhirat. Hal itu ditunjukkan jawaban responden terhadapa indi-kator nomor 26 dan 27.

Responden umumnya meyakini, bahwa menggunakan bank syariah, merupakan perwujudan dari pengamalan syariat Islam. Kesimpulan ini didukung data deskriptif melalui jawaban res-ponden, bahwa sebanyak 75% responden atau sejumlah 225 orang berpendapat bunga bank sama dengan riba sebagaimana di sebut-kan dalam Alquran. Keinginan untuk totalitas dalam men jalan-kan ajaran agama, terlihat dari jawaban responden sebesar 74% atau sejumlah 222 orang menyatakan setuju jika fatwa bunga

35 Aglis Andhita Hatmawan dan Julianus Johnny Sarungu, “Saving Behavior In Islamic Banking The Moderation Religiosity,” I J A B E R, Vol. 14, No. 2 (2016): 663-673.

36 Nur Hafidzah Idris, Nur Atika Salleh, Norliyana Ahmad, “Determinants Of Intention To Use Islamic Banking Productsamong Malay Muslims: A Case Study In Johor Baharu,” The 2nd World Conference On Islamic Thought & Civilization, 2014.

Page 113: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

106 Dr. Mochlasin, M.Ag

bank berlaku mengikat bagi umat Islam di Indonesia, hanya 26% responden atau sejumlah 78 orang yang menyatakan tidak setuju. Jawaban ini ini juga menunjukkan, bahwa respon den menginginkan peran pemerintah lebih banyak untuk men du-kung perkembangan perbankan syariah di Indonesia. Adanya pengaruh positif signifikan motif agama terhadap keingginan menggunakan perbankan syariah, didukung pula data deskriptif responden yang mayoritas atau sebesar 75% menyatakan bunga bank sama dengan riba sebagaimana dikenal dalam ajaran Islam yang bersumber dari Alquran dan as-Sunah.

C. PERAN FATWA HARAM BUNGA BANK DALAM TINJAUAN EMPIRIK

a. Pengetahuan fatwa haram bunga bank tidak berpengaruh terhadap behavioral intention nasabah perbankan syariah Dari hasil analisis, menunjukkan bahwa variabel pengeta-

huan fatwa haram bunga bank tidak berpengaruh terhadap ke -ingin an menggunakan bank syariah bagi nasabah Muslim di DIY. Kesimpulan penelitian ini menguatkan hasil penelitian se be lum-nya yang telah dilakukan oleh Besra dan Surya yang menyim-pulkan bahwa fatwa haram tidak berpengaruh signifikan ter­hadap keputusan nasabah37. Penelitian lainnya dilakukan oleh Ghafur W (2008), hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa fatwa MUI tentang keharaman bunga bank tidak berpengaruh sig -ni fikan dalam mendorong pertumbuhan perbankan syariah.38 Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian Khatimah39 dan

37 Eri Besra dan Sari Surya, “Pengaruh Fatwa Mui Tentang Bunga Bank Haram Terhadap Keputusan Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Andalas dalam Memilih Bank di Kota Padang,” Jurnal Bisnis dan Manajemen, vol. 1 no. 2 (2005).

38 Muhammad Ghafur, “Pengaruh Fatwa MUI tentang Keharaman Bunga/Interest terhadap Perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia,” Jurnal Pene-litian Agama, vol. XVII, no. 2 (Mei -Agustus 2008).

39 Khusnul Khatimah, “Sikap Pengusaha Muhammadiyah terhadap Fatwa Majlis Tarjih tentang Haramnya Bunga Bank (Studi Kasus Desa Tieng, Kecamatan

Page 114: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

107Pengaruh Fatwa Haram Bunga Bank Terhadap Faktor-Faktor ....

Hendrawan,40 keduanya menyimpulkan bahwa fatwa haram bunga bank berpengaruh terhadap perilaku nasabah.

Di samping itu, sudah menjadi pemahaman umum bagi masyarakat muslim Indonesia bahwa fatwa haram bunga bank tidak berlaku mengikat setiap muslim. Sehingga dalam fatwa terdapat opsi, antara menggunakan atau mengabaikan isi fatwa. Hal itu juga tercermin dari jawaban deskriptif responden, me-reka menghendaki adanya peraturan resmi pemerintah yang mewajibkan setiap muslim untuk mentaati fatwa. Karena pe me-rintah belum memberikan aturan itu, maka tidak menjadi kewa-jiban untuk mentaatinya.

Kendati demikian, data deskriptif responden menunjukkan bahwa mayoritas mereka menjawab positif terhadap keberadaan fatwa, dengan rincian sebanyak 55% menjawab tepat dan 34% menjawab sangat tepat. Sebanyak 11% menjawab negatif, yaitu dengan rincian 9% menjawab tidak tepat dan sebesar 2% men-jawab sangat tidak tepat. Pengaruh pengetahuan fatwa haram akan signifikan terhadap perilaku nasabah, apabila terdapat sinergi antara perbankan dengan tokoh masyarakat seperti ulama, kyai, ustadz dan lain-lain. Pada kenyataannya, tokoh agama di mata responden masih minim perannya dalam rangka ikut so-sialisasi. Kondisi itu didasarkan pada jawaban respon den yang menyatakan sebanyak 58% peran tokoh agama masih kurang, bahkan sebesar 13% responden menyatakan belum ber peran. Res ponden yang menyatakan tokoh agama telah berperan hanya sebesar 20%. Sebagai industri perbankan yang operasional nya menggunakan prinsip syariah, maka peran tokoh agama sangat-lah vital. Namun demikian, kinerja bank syariah tidak kalah pen-ting nya untuk ditingkatkan agar senantiasa memenuhi harapan para nasabah.

Kejajar, Kabupaten Wonosobo),” Jurnal Tajdida, vol. 10, no. 1 (Juni 2011): 40-58. 40 Heru Hendrawan, “Analisi Perilaku Nasabah Tabungan Bank ABC Cabang

Tebet setelah Fatwa MUI Mengenai Bunga Bank,” Thesis, Program Studi Manajemen dan Bisnis IPB (2004).

Page 115: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

108 Dr. Mochlasin, M.Ag

Aktivitas perbankan adalah domain muamalah yang sangat luas, sehingga pertimbangan nasabah tentunya sangat kom pleks. Terdapat banyak faktor yang dipertimbangkan nasabah se hingga dapat mempengaruhi perilakunya. Karena variabel pe ngetahuan fatwa haram bunga bank (X4) tidak berpengaruh langsung ter-hadap keinginan berperilaku menggunakan bank syariah (Y), maka variabel ini berpotensi menjadi moderating variable.

2. Pengetahuan fatwa haram bunga bank memperkuat hubungan kepuasan nasabah dengan keinginan meng-gunakan perbankan syariah Dari hasil analisi, bahwa nilai signifikansi pengaruh varia­

bel kepuasan terhadap keinginan berperilaku yang dimoderasi pengetahuan fatwa. Berpengaruhnya fatwa haram bunga ter-hadap hubungan kepuasan dan keinginan berperilaku nasabah, didukung oleh penelitian sebelumnya sebagaimana dilakukan oleh Muiszudin yang menyatakan bahwa pengetahuan fatwa haram bunga bank dapat memoderasi hubungan budaya dan komitmen organisasi. 41 Hasil ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Besra dan Surya yang menyimpulkan bahwa fatwa haram tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah42. Penelitian lainnya dilakukan oleh Ghafur W (2008), hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa fatwa MUI tentang ke-haraman bunga bank tidak berpengaruh signifikan dalam men­dorong pertumbuhan perbankan syariah.43

41 Muiszudin, “Perilaku Konsumen Perbankan Syariah: Interaksi Budaya, manajemen Komitmen, Pengetahuan Fatwa terhadap Ketaatan Organisasional muhammadiyah Kalimantan Barat,” Disertasi, Universitas Hasanuddin Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Doktor (2013): 149-150.

42 Eri Besra dan Sari Surya, “Pengaruh Fatwa Mui Tentang Bunga Bank Haram Terhadap Keputusan Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Andalas dalam Memilih Bank di Kota Padang,” Jurnal Bisnis dan Manajemen, vol. 1 no. 2 Tahun 2005.

43 Muhammad Ghafur W, “Pengaruh Fatwa MUI tentang Keharaman Bunga/Interest terhadap Perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia”, Jurnal Penelitian Agama, vol. XVII, no. 2 (Mei-Agustus 2008).

Page 116: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

109Pengaruh Fatwa Haram Bunga Bank Terhadap Faktor-Faktor ....

Mengkaji perilaku nasabah Muslim bank syariah di DIY dari pandangan ekonomi, pasif, kognitif dan emosional sebagai-mana dirumuskan oleh Schiffman dan Kanuk.44 Maka hasil uji statistik tentang pengetahuan fatwa yang memperkuat hu-bung an kepuasan dengan keinginan berperilaku, menunjukkan nasabah muslim bank syariah di DIY adalah nasabah kategori pelanggan yang tidak semata-mata mengedepankan aspek kog-nitif, tetapi juga mempertimbangkan aspek emosi. Motif emo-sional mengandung arti bahwa pemilihan sasarannya menurut kriteria pribadi atau subyektif seperti kebanggan, ketakutan, kasih sayang, atau status.45 Asumsi yang mendasari perbeda-an ini bahwa para konsumen selalu berusaha memilih berbagai alter natif yang dalam pandangan mereka dapat membantu me-mak simumkan kepuasan (utility).

Dengan demikian, hasil penelitian ini didukung secara teo-retik maupun penelitian-penelitian sebelumnya. Hasil penelitian ini juga memperkuat teori di atas, bahwa harapan yang muncul pada nasabah tidak sebatas functional benefit seperti keuntungan, keamanan dan lain-lain tetapi juga emotional benefit seperti ke-halalan sistem. Kategorisasi perilaku demikian juga selaras dengan pendapat Engel, Blackwell dan Miniard, menurut mereka konsumen dalam memilih sesuatu didasarkan pada manfaat utilitarian dan manfaat hedonik. Utilitarian merupakan atribut produk fungsional yang obyektif, sedangkan hedonik meliputi respon emosional, pancaindera dan pertimbangan estetis.46 Dalam konteks relasi nasabah muslim dengan perbankan syariah, ber-arti telah terjadi spiritual perceived value.47 Hasil penelitian ini

44 Leon G Schiffman and Leslie Lazar Kanuk, Consumer Behaviour, Seventh Edition (New Jersey: Prentice-Hall, Inc., 2000).

45 Schiffman, Leon G and Leslie Lazar Kanuk, Consumer Behaviour, Seventh Edition (New Jersey: Prentice-Hall, Inc., 2000), 78-9.

46 James F. Engel, Roger D. Blacwell dan Paul W. Miniard, Perilaku Konsumen (Consumer Behavior), alih bahasa F.X. Budiyanto dan Lyndon Saputra (Tanggerang: Binarupa Aksara Publisher, tt), 285.

47 H. Kartajaya, et all., Rethinking Marketing, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,

Page 117: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

110 Dr. Mochlasin, M.Ag

memberikan gambaran, adanya perbedaan karakter pada tingkat tertentu antara nasabah bank syariah dengan konvensional. Hal ini juga terlihat dari jawaban deskriptif responden, di mana se-banyak 75% responden berpendapat bahwa bunga bank termasuk riba yang dilarang Alqur’an sebagaimana terlihat pada gambar 4.14.

3. Pengetahuan fatwa haram bunga bank memperkuat hu-bung an kepercayaan nasabah dengan keinginan meng-gunakan perbankan syariah Perbankan syariah sebagai trust industry, maka kepercayaan

nasabah sangatlah penting untuk mendukung keberlanjutan bank syariah. Dari hasil analisis, kepercayaan nasabah terhadap keinginan untuk menggunakan bank syariah diperkuat oleh variabel fatwa haram bunga bank. Fatwa haram bunga bank, di pandang oleh responden sebagai bentuk penegasan dan pen-jelasan dari Alquran maupun al-Hadis. Kondisi ini yang menye-babkan nasabah mempertimbangkan kemunculan fatwa haram bunga bank, sehingga mempengaruhi pola berperilaku mereka terhadap bank syariah. Hasil penelitian ini didukung oleh salah satu kesimpulan penelitian Muiszudin yang menyatakan bahwa pengetahuan fatwa haram bunga bank dapat memoderasi hu-bung an budaya dan komitmen organisasi. 48

Fatwa haram bunga bank dipandang oleh responden, seba -gai upaya untuk mempertegas bahwa bank syariah dalam opera-sionalnya tidak mempraktekkan sistem bunga. Dengan demikian, pengetahuan fatwa telah menjadi referensi pandangan responden

2003. Lihat pula Yoki K uncoro, “Aliansi Strategis, Solusi Meningkatkan Pasar perbankan Syariah,” yokikuncoro.wordpress.com, diunduh hari Jumat tanggal 19 September 2 014.

48 Muiszudin, “Perilaku Konsumen Perbankan Syariah: Interaksi Budaya, manajemen Komitmen, Pengetahuan Fatwa terhadap Ketaatan Organisasional muhammadiyah Kalimantan Barat,” Disertasi, Universitas Hasanuddin Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Doktor (2013): 149-150.

Page 118: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

111Pengaruh Fatwa Haram Bunga Bank Terhadap Faktor-Faktor ....

sehingga memunculkan kepercayaan pada diri responden. Hal itu juga dikuatkan oleh jawaban responden sebagaimana digam-barkan dalam jawaban deskriptif yang menyatakan bahwa se-banyak 78% atau sejumlah 234 orang berpendapat bahwa terbit-nya fatwa berpengaruh positif terhadap perkembangan bank syariah, 59% berpendapat berpengaruh dan 19% sangat ber pe-ngaruh. Sementara 22% berpendapat negatif, yaitu 19% tidak berpengaruh dan 3% sangat tidak berpengaruh.

Selain faktor di atas, pengetahuan fatwa haram bunga ber-peran terhadap hubungan kepercayaan dengan keinginan nasabah menggunakan bank syariah dikarenakan materi fatwa haram juga telah tersosialisasi dalam acara keagamaan seperti pengajian. Hal itu dibuktikan dengan jawaban responden yang menyatakan kebanyakan yaitu sebesar 78 % (234 orang) pernah memperoleh materi tentang fatwa haram bunga bank. Nasabah yang belum pernah mendengar fatwa dalam kajian keagamaan hanya sebesar 22% atau 36 orang, hal itu bisa disebabkan nasabah benar-benar tidak pernah mendengar atau kemungkinan mereka tidak aktif dalam kajian keagamaan (pengajian).

4. Pengetahuan fatwa haram bunga bank tidak memperkuat hubungan motif agama dengan keinginan menggunakan perbankan syariah.Dari hasil analisis, motif agama nasabahterhadap keinginan

menggunakan perbankan syariah tidak mampu diperkuat oleh variabel pengetahuan fatwa haram bunga bank. Hasil penelitian ini berbeda dengan salah satu kesimpulan penelitian Muiszudin yang menyatakan bahwa pengetahuan fatwa haram bunga bank dapat memoderasi hubungan budaya dan komitmen organisasi.49

49 Muiszudin, “Perilaku Konsumen Perbankan Syariah: Interaksi Budaya, manajemen Komitmen, Pengetahuan Fatwa terhadap Ketaatan Organisasional muhammadiyah Kalimantan Barat,” Disertasi, Universitas Hasanuddin Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Doktor (2013): 149-150.

Page 119: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

112 Dr. Mochlasin, M.Ag

Dengan demikian, data hasil penelitian menjelaskan bahwa motif agama memiliki hubungan yang sangat kuat terhadap ke-inginan menggunakan jasa perbankan syariah, sehingga tidak mampu diperkuat oleh pengetahuan haram bunga bank. Hasil analisis ini juga sejalan dengan respon nasabah terhadap variabel motif agama yang menempatkan indikator satu pada skor ter-tinggi yaitu 8,06 (Tabel 3.15). Indikator satu menyatakan bahwa niat nasabah menggunakan bank syariah hanya untuk ber ibadah kepada Allah, sehingga pengetahuan fatwa haram bunga bank yang bersifat komplementer kurang diperhitungkan oleh na-sabah bank syariah di DIY.

Kondisi di atas sejalan dengan pemahaman responden, bahwa fatwa haram bunga menjadi bagian integral dari syariat atau ajaran Islam itu sendiri. Sehingga kehadiran fatwa menjadi tidak begitu diperlukan bagi nasabah bank syariah di DIY. Kondisi ini menunjukkan bahwa keharaman riba telah dipahami sebagai bagian integral dari syariat atau ajaran Islam itu sendiri yang bersendikan Alquran dan al-Hadis. Sehingga keberadaan pengetahuan fatwa haram bunga bank menjadi tidak begitu di-perlukan bagi nasabah bank syariah di DIY. Syariat Islam adalah domain keyakinan, sedangkan pengetahuan fatwa haram bunga bank dipandang oleh responden hanyalah pandangan ulama yang bersifat opsional (ijtihadi).

Tidak berperannya pengetahuan fatwa haram untuk mem-perkuat hubungan motif agama terhadap keinginan meng-guna kan perbankan syariah, hal itu terjadi dimungkinkan pula karena rendahnya pengetahuan responden tentang segala infor-masi yang berkaitan dengan konten fatwa. Pengetahuan yang dimaksud dalam variabel penelitian ini terdapat enam level mulai dari mengetahui terbitnya fatwa, tujuan fatwa, alasan fatwa, kriteria dan kemampuan menilai produk perbankan yang di kate gorikan mengandung unsur riba. Jawaban responden yang menyatakan bahwa sosialisasi tentang pengetahuan fatwa

Page 120: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

113Pengaruh Fatwa Haram Bunga Bank Terhadap Faktor-Faktor ....

oleh pemangku kepentingan masih kurang (64%) sebagaimana terlihat pada gambar 4.18, memiliki kontribusi mengapa penge-tahuan fatwa tidak mampu memperkuat hubungan motif agama terhadap keingginan menggunakan perbankan syariah. Rendahnya pengetahuan fatwa haram bunga bank juga di akibat-kan masih rendahnya peran para tokoh agama (hanya 20%) untuk melakukan sosialisasi. Rendahnya peran tokoh agama ter lihat pada jawaban responden yang mayoritas mendapatkan informasi tentang fatwa bersumber dari televisi, yaitu sebesar 31% sebagaimana terpapar pada gambar.

Page 121: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

114

Dalam tulisan ini menunjukkan adanya model baru dalam melihat faktor-faktor yang mempengaruhi nasabah di per-

bankan syariah, yaitu kemunculan variabel pengetahuan fatwa haram bunga bank sebagai moderating variable. Variabel ini me-moderasi bagi faktor-faktor yang mempengaruhi ke ingin an ber-perilaku nasabah (behavioral intention), utamanya kepuasan dan kepercayaan. Penelusuran penelitian terdahulu menun juk kan, bahwa selama ini fatwa haram bunga bank hanya dikait kan dengan kinerja industri perbankan syariah maupun untuk meng-ukur persepsi nasabah muslim. Dalam penelitian ini, pe nge-ta huan fatwa haram bunga bank telah terbukti secara empirik berperan sebagai moderating variable terhadap perilaku utama-nya hubungan kepuasan dan kepercayaan terhadap keinginan nasabah muslim dalam menggunakan bank syariah.

Tulisan ini juga semakin mengukuhkan, bahwa motif agama sangat berpengaruh terhadap perilaku dan keputusan nasabah. Sehingga teori perilaku konsumen Islam yang telah dimuncul-kan para teoretis ekonomi Islam semakin mendapatkan justi-fikasi teoretik, terutama dalam menganalisa faktor­faktor yang mempengaruhi keputusan nasabah muslim di perbank an syariah. Dengan demikian, teori perilaku konsumen konvensional yang telah berkembang dengan munculnya Theory of Reasonned Action, Theori of Planned Behavior dan Technology Acceptance Model yang mengabaikan faktor religious, sedikit banyak telah mengalami

BAB VIII

CATATAN PENUTUP

Page 122: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

115Catatan Penutup

krisis relevansi untuk diterapkan pada masyarakat muslim yang semakin dinamis.

Analisis Moderating Regression Analysis (MRA), menunjukkan bahwa pengetahuan fatwa haram bunga bank mampu memo-derasi hubungan kepuasan dan kepercayaan terhadap keinginan menggunakan bank syariah bagi nasabah muslim di DIY. Hal ini berarti nasabah muslim di DIY, adalah kategori nasabah rasional yang sangat memperhatikan kualitas produk dan pelayanan. Namun di sisi lain, nasabah menganggap penting terhadap ke-be radaan fatwa haram bunga bank. Pihak perbankan syariah hendaknya secara terus menerus meningkatkan kinerja diiringi dengan sosialisasi tentang sistem perbankan syariah melalui tokoh agama.

Nasabah muslim bank syariah di DIY, didominasi usia antara 20-39 tahun yang mencerminkan usia produktif yang sering di-sebut sebagai generasi millenial atau generasi Y. Dengan demi-kian, nasabah bank syariah di DIY berpotensi akan menjadi pelanggan dalam waktu yang lama. Di sisi lain, usia ini sangat rawan akan meninggalkan karena mereka cenderung kritis dan dinamis. Perbankan syariah harus mampu memberikan produk yang inovatif seperti penggunaan teknologi informasi dan pe-layanan yang berkualitas untuk menjaga loyalitas nasabah. Di samping itu, harus terus bersinergi dengan para tokoh agama untuk melakukans sosialisasi tentang pengetahuan fatwa.

Page 123: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang
Page 124: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

117

Sumber dari Buku:Ajzen, Icek, Attitude, Personality and Behavior, New York: Open

University Press, 2005.---------, dan Martin Fishbein, Understanding Attitudes and Predicting

Social Behavior, Eaglewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall, Inc., 1980.Al Arief, M Nur Rianto. Dasar Pemasaran Bank Syariah. Bandung:

Alfabeta, 2010.Al-Amidi, Ali bin Muhammad bin Salim at-Taghlibi Abul Hasan

Saifuddin. Al-Ahkâm fi Ushûl al-Ihkâm. Beirut: Dar al-Fikr, 1996.

Al-Ghazali. Ihya Ulumuddin. Beirut: Dar an-Nahdah, tt.Al-Ghazali, Muhammad bin Muhammad bin Muhammad Abu

Hamid. Al-Mustashfa fi Ushûlil Fiqh. Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyah, 1993.

Ancok. Djamaludin dan Fuat Nasori Suroso. Psikologi Islami: Solusi Islam atas Problem-Problem Psikologi. Cetakan VII, Yogya karta: Pustaka Pelajar, 2008.

Archer, Simon dan Rifaat Ahmed Abdul Karim. Islamic Finance the Regulatory Challenge. Singapura: John Wiley&Sons (Asia) Pte Ltd., 2007.

Asy-Syatibi. al-Muwāfaqāt fi Ushul al- Ahkam. ttp; Dar al-Fikri, tt.----------, al-Muwāfaqāt fi Ushul asy-Syariah, Beirut: Ar-Rahmaniyah,

1960.

DAFTAR PUSTAKA

Page 125: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

118 Dr. Mochlasin, M.Ag

Ausaf, Ahmad dan Tariqullah Khan. Islamic Financial Instruments for public Sector Resource Mobilization. Jeddah: IRTI, 1997.

Baharuddin. Paradigma Psikologi Islami: Studi tentang Elemen Psikologi dari al-Qur’an. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004.

Baidhawi, Zakiyuddin. Etika Bisnis Syariah: Prinsip-prinsip Kepe-milikan dan Produksi. Yogyakarta: Kurnia Kalam Semesta, 2008.

Bakar, Mohd Daud dan Engku Rabiah Adawiyah Engku Ali. Essential Reading in Islamic Finance. Kualalumpur: CERT Publication, 2008.

Bank Indonesia. Tentang Perubahan Undang-Undang No. 7 tahun 1992, 1998.

-------------, Cetak Biru Pengembangan Perbankan Syariah Nasional Periode 2002-2011, Jakarta: BI, 2002.

-------------. Statistik Perbankan Syariah Juni 2009. Jakarta: Direktorat Perbankan Syariah, 2010.

Barinti, “Fatwa dalam Perundang-undangan” dalam Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MJUI): Dalam Perspektif Hukum dan Perundang-undangan, Jakarta: Puslitbang Lektur dan Khasanah Keagamaan Balitbang Kemenag RI, 2012.

Bawono, Anton Multivariate. Analysis. Salatiga: STAIN Salatiga Press, 2006.

Besra, Eri dan Sari Surya. “Pengaruh Fatwa MUI Tentang Bunga Bank Haram Terhadap Keputusan Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Andalas dalam Memilih Bank di Kota Padang”. Jurnal Bisnis dan Manajemen, vol. 1 No. 2 Tahun 2005.

Bloom, Benjamin S. etc. Taxonomy of Educational Objectives: The Classification of Educational Goals. Handbook Domain. New York: Longmans, Green and Co, 1956.

BNI, Syariah. Prospek Bank Syariah Pasca Fatwa MUI. Yogyakarta: Suara Muhammadiyah, 2005.

Boediono, Ekonomi Mikro. Yogyakarta: BPFE, 2002.

Page 126: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

119Daftar Pustaka

Buchory, Herry Ahmad dan Djasmin Saladin. Dasar-dasar Pema-saran Bank. Bandung: Linda Karya, 2006.

Chapra, M. Umer & Habib Ahmed, Kata Pengantar dalam The Future of Economics: An Islamic Perspective (Masa Depan Ilmu Ekonomi: Sebuah Tinjauan Islam). alih bahasa Ikhwan Abidin Basri, Jakarta: Gema Insani Press, 2001.

Chapra, M. Umer & Habib Ahmed. The Future of Economics: An Islamic Perspective. Leicester, UK: The Islamic Foundation, 2000.

---------------. Corporate Governance in Islamic Financial Institution. Jeddah: Ocasional Paper IDB, 2002.

Dillon, William R. Multivariate Analysis Methods and Applications. Toronto: John Wiley & Sons Inc., 1984).

Ferdinand, Augusty. Metode Penelitian Manajemen: Pedoman Pene-litian untuk Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi Ilmu Manajemen.

Ghazali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2013.

Griffin, Jill. Customer Loyalty edisi revisi. Jakarta: Erlangga, 2005.Hadi, Sutrisno. Statistik. Yogyakarta: Andi Offset, 1991.Hanan, Mack dan Peter Karp. Customer Satisfaction: How to

Maximize Measure and Market Your Company’s Ultimate Product. New York: American Management Association, 1991.

Hasan, Iqbal. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: Bumi aksara, 2006.

Hassan, Rusni. Islamic Banking and Takaful. 2nd Edition. Selangor: Pearson Malaysia Sdn Bhd, 2011.

Ismail, Abdul Ghafar. Money Islamic Banks and the Real Economy. Singapore: Cengage learning Asia Pte ltd., 2010.

Ka’bah, Rifyal. Hukum Islam di Indonesia: Perspektif Muhammadiyah dan NU. Jakarta: Universitas Yarsi, 1999.

Kahf, Monzer. The Demand Side of Consumer Behavior: Islam Per-spective. ttp, tt.

Page 127: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

120 Dr. Mochlasin, M.Ag

Kahf, Monzer. The Islamic Economy of the Functioning of the Islamic Economic System (Ekonomi Islam: Telaah Analitik terhadap Fungsi Sistem Ekonomi Islam). alih bahasa Machnun Husen, Yogyakarta; Pustaka Pelajar, 1995.

-------------, The Islamic Economy: Analytical of the Functioning of the Islamic Economic System. Palinfield In: Muslim Studies Associations of USA and Canada, 1979.

Karim, Adiwarman A. Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan. Jakarta: Rajawali Press, 2010.

Kartajaya, H., et all. Rethinking Marketing. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2003.

Kasmir, Pemasaran Bank. Jakarta: Kencana, 2004.Khan, M. Fahim. Essays in Islamic Economic. United Kingdom:

The Islamic Foundation. 1995.Kotler, Philip and Gary Armstrong. Principles of Marketing. Tenth

edition, New York: Prentice-Hall, 2004.Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. Manajemen Pemasaran

(Marketing Management). Edisi Tiga Belas, alih bahasa Bob Sabran, Jakarta Air Langga, 2008.

------------, Marketing Management: Analysis Planning Implementation and Control. Ninth Edition, New York: Prentice-Hall, 1997.

Loudon, D. L., Della Bitta. A.J. Consumer Behavior: Concepts and Applications. 4th Edition. New York: McGrqaw-Hill, 1995.

Lupioyadi, R. Manajemen Pemasaran Jasa: Teori dan Praktek (Service Marketing Management: Theory and Practice. Jakarta: Salemba Empat, 2001.

Madjid, Nurcholish. Islam Kemodernan dan Ke-Indonesiaan. Bandung: Mizan Pustaka, 1997.

Magill, Survey of Social Science: Psychology Series, California: Salem Press, 1993.

Mangunwijaya, Y.B. Menumbuhkan Sikap Religiusitas Anak. Jakarta: Gramedia, 1982.

Page 128: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

121Daftar Pustaka

Mannan, M. Abdul. Islamic Economic; Theory and Practice. Delhi: Sh. M. Ashraf, 1970.

Mas’ud, Muhammad Khalid. Filsafat Hukum Islam dan Perubahan Sosial (Islamic Legal Philosofy: A Studi of Abu Ishaq asy-Syatibi’s Life and Thought). Surabaya: al-Ikhlas, 1995.

Mochlasin. Etika Bisnis dan Perbankan Perspektif Islam. Salatiga: STAIN Salatiga Press, 2012.

Mowen, John C. dan Michael Minor. Perilaku Konsumen (Consumer Behavior). alih bahasa Lina Salim, Jakarta: Erlangga, 2002.

Mowen, John C. dan Michael. Perilaku Konsumen (Consumer Behavior). Jilid 1 Edisi kelima, Jakarta: Erlangga, 2012.

Mudzhar, Atho. Membaca Gelombang Ijtihad: Antara Tradisi dan Liberasi. Yogyakarta: Titian Ilahi Press, 1998.

Mudzhar, Atho. Fatwa-fatwa Majelis Ulama Indonesia. Jakarta: INIS, 1993.

Munawir, Ahmad Warson. Kamus al-Munawwir. Yogyakarta: PP Al-Munawwir, 1997.

Naqvi, Syed Nawab Haider. Ethics and Economics: An Islamic Synthesis. London; Islamic Foundation, 1981.

------------, Islam, Economics and Society. London and New York: Kegan Paul International, 1994.

Nashori, Fuad dan Rachmy Diana Mucharam. Mengembangkan Kreativitas dalam Perspektif Psikologi Islam. Yogyakarta: Menara Kudus, 2002.

Neuman, W. Lawrence. Social Research Methods: Qualitative and Quantitative Approaches. San Fransisco: Pearson Education Inc., 2003.

Notoatmodjo, Soekijo. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta, 2012.

Oliver, R.L. “Customer Satisfaction Research”. in R. Grover and M. Vriens (ed.), Handbook of Marketing Research. CA: Sage Publication, 2006.

Page 129: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

122 Dr. Mochlasin, M.Ag

Peter, Paul J. and Jerry C. Olson. Consumer Behavior and Marketing Strategy, 3th Chicago: Irwin, 1990.

---------------, Consumer Behaviour and Marketing Strategy. 4 ed., New Jersey: Ricard D. Irwin, 1996.

Prasetijo, Ristiyanti dan John J.O.I Ihalauw. Perilaku Konsumen. Yogyakarta: Andi, 2005.

Prasetyantoko, A. Bencana Finansial: Stabilitas Sebagai Barang Publik. Jakarta: Kompas, 2008.

Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam (P3EI) UII Yogyakarta dan Bank Indonesia, Ekonomi Islam. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2008.

Rahardjo, M. Dawam. Islam dan Transformasi Sosial-Ekonomi. Jakarta: LSAF, 1998.

Rahman, Afzalur. Economic Doctrine of Islam: Banking and Insurance. London: Muslim School Trust, 1979.

Rayner, S.E. The Theory of in Islamic Contracts in Islamic law: A Comparative Analysis with Particular Reference to the Modern Legislation in Kuwait. Bahrain and the United Arab Emirate, London: Graham&Trotman, 1991.

Reksoprayitno, Soediyono. Pengantar Ekonomi Mikro.Yogyakarta: BPFE, 2007.

Ridwan, Samir Abdul Hamid. Aswāq al-Aurāq al-Māliyah. Mesir: al­Ma’had al­‘Ali lilfikr al­Islami, 1996.

Saat, Mohammad Khairi, Razli Ramli, Haryani dan Aminuddin. Islamic Banking Practices: From the Practitioner’s Perspective. Kualalumpur; IDFIM, 2011.

Saeed, Abdullah. Islamic Banking and Interest. Leiden, New York, Koln: E.J Brill, 1996.

Schiffman, L., Bednall, D, O¶Cass, A, Paladino, A. & Kanuk, L. Consumer behavior. 3rd ed., Australia: Pearson Education, 2005.

Schiffman, Leon G dan Leslie Lazar Kanuk. Consumer Behaviour. Seventh Edition, New Jersey: Prentice-Hall, Inc., 2000.

Page 130: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

123Daftar Pustaka

Siddiqi, Muhammad Nejatullah. Muslim Economic Thinking: A Survey Contemporary Literature. Jeddah: The Islamic Foundation, 1981.

--------------, The Economic Enterprise in Islam. Lahore: Islamic Publications LTD. 1988.

Simamora, Henry. Manajemen Sumberdaya Manusia. Edisi Ketiga, Yogyakarta: STIE YKPN, 2003.

Smit, Adam. The Theory of Moral Sentiment. New York: Augustus M. Kelley, 1966.

-----------, An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations. New York: Moder Library, 1937

Sutisna, Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Edisi III. Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2003.

Tim, Ensiklopedi Islam. Jakarta; PT. Ikhtiar Baru van Hoeven, 1999.--------, Ensiklopedi Islam. Jakarta; PT. Ikhtiar Baru van Hoeven,

1997. Tjiptono, Fandy dan Anastasia Diana. Pelanggan Puas? Tak Cukup.

Yogyakarta: Andi, 2015.Toutounchian, Iraj. Islamic Money and Banking: Integrating Money

in Capital Theory. Singapore: John Wiley&Sons (Asia) Pte. Ltd., 2009.

Undang-undang No.21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah.Zeithaml, Berry dan Parasuraman. Service Marketing. Fourth

edition, Prentice Hall: Exclusive Right by Mc Graw-Hill, 2006.

Sumber dari Jurnal, Disertasi dan Thesis:Abdullah, Nurdianawati Irwani dan Asyraf Wajdi Dusuki.

“Customers Perceptions of Islamic Hire-purchase Facility in Malaysia: An Empirical Analysis,” IIUM Journal of Economics and Management 14, no. 2 (2006): 177-204.

Adji, Jennifer dan Hatane Semuel, MS. “Pengaruh Satisfaction dan Terus terhadap Minat Beli Konsumen (Purchase Intention) di

Page 131: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

124 Dr. Mochlasin, M.Ag

Starbucks the Square Surabaya,” Jurnal Manajemen Pemasaran Petra 2, no. 1 (2014): 1-10.

Afiff, Adi Zakaria dan Rifelly Dewi Astuti, The Addition of Spiritual Dimension on Customer Value to Investigate the Relationship of Customer Value, Customer Satisfaction and Behavior Intention on Islamic Banks Saving Products in Indonesia, ASEAN Marketing Journal, Vol. 1, No. 1, June 2009.

Ahmad, Ashfaq. “Islamic Banking Experience of Pakistan: Comparison between Islamic and Conventional Banks,” International Journal of Business and Management 5, no. 2 (2010): 137-148.

Ahmad, Norafifah dan Sudin Haron. “Perceptions of Malaysian Corporate Customers Towards Islamic Banking Products & Services,” International Journal of Islamic Financial Services 3, no. 4 (2002): 1-16.

Ahmed, Siddique, Shahnur Azad Chowdhury dan Maruf Ullah. “Performance Challenges and Prospects of Islamic Banking in Bangladesh,” Sokoto Journal of Management Studies 4, no. 1 (2013): 129-142.

Ajzen, Icek. The Theory of Planned Behavior: Organizational Behavior and Human Decision Processes 50, 179-211.

------------, “The Theory of Planned Behavior dalam Icek Ajzen,” The Theory of Planned Behavior, Organizational Behavior and Human Decision Processes, vol. 50, (1991), 179-211.

----------- dan Martin Fisbein, “The Prediction of Behavioral Intentions in a Choice Situation,” Journal of Experimental Social Psychology, vol 5 (1969), 400-416.

Akbar, Mohammad Muzahid dan Parvez, Noorjahan. 2009. “Impact of Service Quality, Trust and Customer Satisfaction On Customers Loyalty,” ABAC Journal 29, no. 1 (January-April 2009): 24-38.

Almossawi, Mohammed. “Bank Selection Criteria Employed by College Student in Bahrain: An Empirical Analysis,”

Page 132: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

125Daftar Pustaka

International Journal of Bank Marketing, 19, no. 3 (11 Jun 2001).

Amelia, Amelia dan Ronald Ronald. “Factors Influencing Internet Banking’s Actual Usage,” European Journal of Business and Management, 7, no. 3 (2015): 141-150.

Amin, Muslim, Zaidi Isa dan Rodrigue Fontaine, “The Role of Customer Satisfaction in Enhancing Customer Loyalty in Malaysian Islamic Banks the Service,” Industries Jurnal, September (2010): 1519-1532.

Anatole, Tatiana dan Vena Anisimova. “The Effects of Corporate Brand Attributes on Attitudinal and Behavioural Consumer Loyalty,” The Journal of Consumer Marketing, 2007.

Anderson, James C. dan James A Narus. “A Model of Distributor Firm and Manufacturer Firm Working Partnership,”Journal of Marketing 54 (1990): 42-58.

Asraf, “Pengaruh Kualitas Produk terhadap Keputusan Menyim-pan Dana di Bank Muamalat Indonesia Cabang Pasaman Barat dengan Religiusitas sebagai Variabel Modefrator,” E-Journal Apresiasi Ekonomi 2, no 1 (Januari 2014): 61-62.

Benda. “Personal Religiosity and Drug Use and Other legal act”, Journal of Law and Society, Oxford.

Besra, Eri dan Sari Surya. Pengaruh Fatwa Mui Tentang Bunga Bank Haram Terhadap Keputusan Mahasiswa Fakultas Eko nomi Universitas Andalas dalam Memilih Bank di Kota Padang,” Jurnal Bisnis dan Manajemen, 1 no. 2, 2005.

Bley, Jorg and Kermit Kuehn. “Conventional Versus Islamic Finance: Student Knowledge and Perception in the United Arab Emirates International,” Journal of Islamic Financial Services 5 no.4 (2004): 1-13.

Carlander, Anders, Daniel Peterson, Amelie Gamble, Tommy Gärling, Lars-Olof Johansson et al. “Trust-Mediated Effects of Personal Services on Satisfaction with Banks,” Journal of Financial Services Marketing 18, no 2(2013): 121-136.

Page 133: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

126 Dr. Mochlasin, M.Ag

Cheriyah, Yayah Widya Sulistyowati, Ade D Cornelia dan Viverita, “Factors Affecting Customers’ Satisfaction and Perception: Case Study of Islamic Banks’ Service Quality,” Asean Marketing Journal, Vol.I No. 1, June 2010.

Davis, F. D. “Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, and User Acceptance of Information Technology,”MIS Quarterly 13, 1989.

Dugree, Jeffery F., dkk. “Observation Translating Values into Product Wants,” Journal of Advertising Research 36, no.6 (November 1996): 93.

Dusuki, Asyraf Wajdi dan Nurdianawati Irwani Abdullah. “Why do Malaysian Customers Patronise Islamic Banks”. The International Journal of Bank Marketing 25, no. 3 (2007): 142-160.

Erol, Cengiz and Radi El-Bdour. “Attitude Behavior and Patronage Factors of Bank Customer toward Islamic Banks,” International Journal Banking and Marketing 7, no. 6 (1989): 31-37.

Ferrinadewi, Erna dan Didit Darmawan. Perilaku Konsumen: Analisis Model Keputusan. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya, 2004.

Gerrard, Philip dan Cunningham, J. Barton. “Islamic Banking: a Study in Singapore,” International Journal of Bank Marketing 15 no. 6 (1997): 204-216.

Ghafur, Muhammad. “Pengaruh Fatwa MUI tentang Keharaman Bunga/Interest terhadap Perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia,” Jurnal Penelitian Agama XVII, no. 2 (Mei-Agustus 2008).

Hafeez, Samraz dan Bakhtiar Muhammad. “The Impact of Service Quality, Customer Satisfaction and Loyalty Programs on Customer’s Loyalty: Evidence from Banking Sector of Pakistan,” International Journal of Business and Social Science 3 no. 16 (August 2012): 200-209.

Page 134: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

127Daftar Pustaka

Haque, Ahasanul. “Islamic Banking in Malaysia: A Study of Attitudinal Differences of Malaysian Customers,” European Journal of Economics, Finance and Administrative Sciences, 18 (2010): 7-18.

Haryadi, “Persepsi Masyarakat terhadap Perbankan Syariah”. Jurnal Bisnis dan Manajemen 7, no. 2 (2007): 189-204.

Hasan, Haslinda, Teo Poh Kiong, Raja Azimah Ainuddin. “Effects of Perceived Value and Trust on Customer Loyalty towards Foreign Banks in Sabah, Malaysia,” Global Journal of Emerging Trends in e-Business, Marketing and Consumer Psychology (GJETeMCP) An Online International Research Journal 1, no 2 (2014).

Hasan, Syed Akif, Subhani, Muhammad Imtiaz dan Osman. “Consumer Criteria for the Selection of an Islamic Bank: Evidence from Pakistan,” International Research Journal of Finance and Economics (IRJFE) 94 (2012): 114-124.

Hendrawan, “Analisis Perilaku Nasabah Tabungan Bank ABC Cabang Tebet setelah Fatwa MUI mengenai Bunga Bank,” Thesis, Progam Studi manajemen dan Bisnis IPB (2004).

Hoq, Mohammad Ziaul dkk. “The Effet of Trust, Customer Satisfaction and Image on Customer Loyalty in Islamic Banking Sector,” South Asean Journal Management 17, no. 1 (2010): 70-93.

Hussain, Al-Hameeda Abo dan Nadhem. “Clients of Conventional and Islamic Banks in Bahrain How They Choose Which Bank to Patronize Jasim Al-Ajmi Saleh,” International Journal of Social Economics 36, no. 11 (2009): 1086-1112.

Ismail, Ahmad Zaki Hj. “Influences Selection of Islamic Banking: A study on Malaysian Customer Preferences,” American Journal of Applied Sciences 6, no. 5 (2009).

Khatimah, Khusnul, “Sikap Pengusaha Muhammadiyah ter-hadap fatwa Majlis Tarjih tentang Haramnya Bunga Bank

Page 135: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

128 Dr. Mochlasin, M.Ag

(Studi Kasus Desa Tieng, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo),” Jurnal Tajdida 10, no. (1 Juni 2011): 40-58.

Khattak, Naveed Azeem dan Kashif-Ur-Rehman. “Customer Satisfaction dan Awareness of Islamic Banking System in Pakistan,” African Journal of Business Management 4 (2010): 662-671.

Lajuni, Ming, Yusman, “Intention to Use Islamic Banking Products and Its Determinants,” International Journal of Economics and Financial, Januari 2017.

Logiawan, Yenny dan Hartono Subagio, “Analisa Customer Value terhadap Customer Loyalty dengan Customer Satis-faction sebagai variabel intervening pada Restoran Bandar Djakarta Surabaya, Jurnal Manajemen Pemasaran Petra, Vol. 2, No. 1 (2014): 1-11.

Lujja, Sulaiman Mustafa Omar Mohammad and Rusni Hassan, “Modelling public behavioral intention to adopt Islamic banking in Uganda: The theory of reasoned action” Inter-national Journal of Islamic and Middle Eastern Finance and Management, vol. 9, (2016): 583-600.

Madjid, Rahmat. “Customer Trust as Relationship Mediation Between Customer Satisfaction and Loyalty At Bank Rakyat Indonesia (BRI) Southeast Sulawesi,” The International Journal Of Engineering And Science (IJES) 2 no. 5 (2013): 48-59.

Mamman, Muhammed dan Ahamad Faosiy Ogunbado, “The Moderating Role of Religiosity on the Relationship between Customer Attitudes and Intention to Adopt Islamic Banking in Nigeria,” Asian Journal of Multidisciplinary Studies, Vol. 4 Mei (2016): 8-12.

­­­­­­­­­­, Ahamad Faosiy Ogunbado dan Abu Sufian Abu­Bakr, “Factors Influencing Customer’s Behavioral Intention to Adopt Islamic Banking in Northern,” Nigeria: a Proposed, 2016.

Page 136: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

129Daftar Pustaka

Mayer, R.C., J.H. Davis dan F.D. Schoorman. “An Integratif Model of Organizational Trust,” Akademi Management Review 30, no.3 (1995): 709-734.

Metawa, Saad A dan Mohammed Almosawi. “Banking Behavior of Islamic Bank Customers: Perspective and Implication,” International journal of Banking Marketing 16. No. 7 (1998): 299-213.

Mohammad , Mustafa Omar dan Rusni Hassan. “To adopt Islamic banking in Uganda: The Theory of Reasoned Action,” International Journal of Islamic and Middle Eastern Finance and Management 9, no 4 (2016): 583-600.

Muiszudin, “Perilaku Konsumen Perbankan Syariah; Interaksi antara Budaya, Manajemen, Komitmen, dan Pengetahuan Fatwa terhadap Ketaatan Organisasional Muhammadiyah di Provinsi Kalimantan Barat,” Disertasi, Universitas Andalas, 2015.

Mylonakis, John. “A Research Study of Customer Preferences in the Home Loans Market: The Mortgage Experience of Greek Bank Customers, ”International Research Journal of Finance and Economics,” 10 (2007).

Naser, Kamal, Ahmad Jamal dan Khalid Al-Khatib. “Islamic Banking: A Study of Customer Satisfaction and Preferences in Jordan,” International Journal of Banking Marketing 17, no. 3 (1999) 135-151.

Oliver, R.L. “Cognnitive, Affective, and Attribute Bases of the Satisfaction Responses,” Journal of Consumer Research (Desember 1993).

Rahmawaty, Anita. “Model Perilaku Penerimaan Teknologi Informasi Nasabah Perbankan Syari’ah: Peran Motivasi Spiritual,” Disertasi. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2012.

Rashid, Mamunur dan M. Kabir Hassan. “Customer Demo-graphics Affecting Bank Selection Criteria, Preference, and Market Segmentation: Study on Domestic Islamic Banks in

Page 137: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

130 Dr. Mochlasin, M.Ag

Bangladesh,” International Journal of Business and Management 4, no. 6 (2009): 131-146.

Reni, Andi Nor Hayati Ahmad, “Application Of Theory Reasoned Action In Intention To Use Islamic Banking In Indonesia,” Al-Iqtishad: Jurnal Ilmu Ekonomi Syariah (Journal of Islamic Economics), Volume 8 (1), Januari (2016): 137 – 148.

Rivai, Harif Amali. Identifikasi Faktor Penentu Keputusan Konsumen dalam Memilih Jasa Perbankan: Bank Syariah vs. Bank Konvensional. Laporan penelitian kerjasama Bank Indonesia dan Center for Banking Research (CBR) Universitas Andalas , 2008.

Rusydi, M. “Syariah Compliance dalam Penerimaan Produk Perbankan Syariah: Aplikasi Theory of Planned Behavior,” Disertasi, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2011.

Shafie, Shahril, Wan Nursofiza Wan Azmi dan Sudin Haron. “Adopting And Measuring Customer Service Quality In Islamic Banks: A Case Study of Bank Islam Malaysia Berhad. Journal of Muamalat and Islamic Finance Research 1, no.1 (2004) 2-19.

Suastuti, Ni Luh. “Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Wisatawan terhadap Produk Freestanding Restaurant di Kawasan Pariwisata Nusa Dua – Kabupaten Badung,” Jurnal Studi Manajemen & Organisasi 4, no. 2, (Juli 2007): 20-26.

Sweeney, J.C. and Soutar, G.N.,“Consumer Perceived Value: The Development of A Multiple item Scale,” Journal of Retailing, Vol. 77, No. 2 (2001): 203-220.

Usman, Hardius” Customers Trust on Islamic Banks in Indo-nesia,” The Journal of Asian Finance, Economics and Business, Vol.2 No.1, (2015): 5-13.

W, Muhammad Ghafur. “Pengaruh Fatwa MUI tentang Keha-raman Bunga/Interest terhadap Perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia,” Jurnal Penelitian Agama XVII, no. 2 (Mei-Agustus 2008): 355-371.

Page 138: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

131Daftar Pustaka

Wahyuni, Salamah “Moslem Community Behavior in the Conduct of Islamic Bank: The Moderation Role of Knowledge and Pricing”, Procedia - Social and Behavioral Sciences, vol. 57 Oktober (2012): 290-298.

Zeng, Fue. Hu, Zuohao. Chen, Rong dan Yang Zhilin. “Deter-minants of Online Service Satisfaction and their Impacts on Behavioral Intention,” Total Quality Management 20, no. 9 (2009): 953-969.

Ziyad, Muhammad “Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Muamalat sebelum dan sesudah terbitnya Fatwa Haram Bunga Perbankan oleh MUI,” Jurnal Manajemen dan Akuntans, vol. 2, N o. 1 (2010).

Sumber dari Internet:Bank Indonesia dan IPB. “Potensi, Preferensi dan perilaku

Masya rakat terhadap Bank Syari’ah di Kalimantan Selatan,” 2004, www.bi.go.id, diakses tanggal 21 April 2013.

Bank Indonesia–CBR Universitas Andalas. “Identifikasi Faktor Penentu Keputusan Konsumen dalam Memilih Jasa Per-bankan: Bank Syariah vs Bank Konvensional,” 2007, http://www.bi.go.id, diakses tanggal 21 April 2013.

Bank Indonesia–IPB. “Potensi, Preferensi dan Perilaku Masya-rakat terhadap Bank Syariah: Studi Kasus pada wilayah Sumatra Selatan,” 2004, http://www.bi.go.id, diakses tanggal 21 April 2013.

Bank Indonesia–PPKPLP Undip. “Penelitian Potensi, Preferensi dan Perilaku Masyarakat terhadap Bank Syariah di wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta,” 2000, http://www.bi.go.id, diakses tanggal 10 September 2012.

Yoki “Aliansi Strategis. Solusi Meningkatkan Pasar perbankan Syariah” dalam yokikuncoro.wordpress.com, diakses tanggal 19 September 2014.

Page 139: CONSUMER BEHAVIORe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5639/1/Consumer Behaviour.pdf · CONSUMER BEHAVIOR PERBANKAN SYARIAH Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor yang

132