CMI2

14
CMI A. PENDAHULUAN 1. Pengantar Manusia adalah makhluk individu yang memiliki keunikan- keunikan. Dengan keunikan ini terjadi perbedaan antara individu satu dengan individu lainnya. Dari perbedaan ini pula yang menyebabkan terjadinya perbedaan status seseorang di masyarakat. Namun di balik keindividuannya manusia juga disebut sebagai makhluk sosial. Sosial dalam arti bahwa manusia sebagai individu tidak dapat dipisahkan dengan indiidu yang lain dalam masyarakat. Manusia saling membantu sesamanya. Dalam kehidupan bermasyarakat tentunya terjadi hubungan antara individu satu dengan individu lainnya. Hubungan ini terjadi karena manusia tersebut memiliki keinginan untuk melengkapinya. Tentunya jalan yang dipakai adalah dengan saling bertukar informasi, yang dalam bahasa lainnya adalah berkomunikasi. Komuniksi adalah proses penyampaian suatu pesan dari sesseorang kepada orang lain, dengan maksud untuk memberi tahu, mengubah sikap, perilaku/pendapat, baik secara langsung maupun tidak langsung melaui media. Pada hakekatnya CMI adalah suatu proses komunikasi, untuk itu sebelum mendalami CMI para peserta KDS harus mengetahui lebih dulu apa itu komunikasi. Seperti halnya komunikasi, terjadinya CMI juga mempunyai syarat sebagai beriut: a. Ada penyampai pesan/komunikator b. Ada penerima/audience/komunikan c. Ada pesan yang disampaikan

description

cmi

Transcript of CMI2

Page 1: CMI2

CMI

A. PENDAHULUAN

1. Pengantar

Manusia adalah makhluk individu yang memiliki keunikan-keunikan. Dengan

keunikan ini terjadi perbedaan antara individu satu dengan individu lainnya. Dari

perbedaan ini pula yang menyebabkan terjadinya perbedaan status seseorang di

masyarakat. Namun di balik keindividuannya manusia juga disebut sebagai makhluk

sosial. Sosial dalam arti bahwa manusia sebagai individu tidak dapat dipisahkan

dengan indiidu yang lain dalam masyarakat. Manusia saling membantu sesamanya.

Dalam kehidupan bermasyarakat tentunya terjadi hubungan antara individu satu

dengan individu lainnya. Hubungan ini terjadi karena manusia tersebut memiliki

keinginan untuk melengkapinya. Tentunya jalan yang dipakai adalah dengan saling

bertukar informasi, yang dalam bahasa lainnya adalah berkomunikasi. Komuniksi

adalah proses penyampaian suatu pesan dari sesseorang kepada orang lain,

dengan maksud untuk memberi tahu, mengubah sikap, perilaku/pendapat, baik

secara langsung maupun tidak langsung melaui media.

Pada hakekatnya CMI adalah suatu proses komunikasi, untuk itu sebelum

mendalami CMI para peserta KDS harus mengetahui lebih dulu apa itu komunikasi.

Seperti halnya komunikasi, terjadinya CMI juga mempunyai syarat sebagai beriut:

a. Ada penyampai pesan/komunikator

b. Ada penerima/audience/komunikan

c. Ada pesan yang disampaikan

d. Efek yang ditimbulkan

e. Media (jika diperlukan)

Komunikasi dikatakan berhasil bila pesan yang disampaikan diterima oleh

komunikan sesuai dengan maksud komunikator.

2. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan disampaikannya naskah ini adalah untuk memberi petunjuk

kepada para anggota Resimen Mahasiswa tentang cara memberi instruksi/CMI dan

dapat dipraktekkan di kesatua masing-masing.

3. Ruang Lingkup

Page 2: CMI2

Pedoman Dasar Instruksia.

a. Pendahuluan

b. Peranan Media dalam CMI

c. Metode CMI

d. Syarat-syarat menjadi Instruktur

e. Penutup

4. Pengertian

Cara memberi instruksi/CMI adalah suatu cara tentang bagaimana seseorang dalam

memberikan pesan atau informasi kepada orang lain sehingga orang tersebut dapat

mengerti apa yang dimaksudkan.

B. PEDOMAN DASAR INSTRUKSI

Agar dalam interaksi dapat mencapai sasaran, maka ada beberapa pedoman yang

dapat digunakan sebagai pedoman dasar instruksi, antara lain:

1. Dimulai dengan menggali bahan appersepsi (pedoman yang telah dimiliki oleh

siswa)

2. Gunanya untuk menarik perhatian dan minat siswa.

3. Membangkitkan motivasi belajar siswa.

4. Membangkitkan aktivitas siswa.

5. Memperhatikan perbedaan perorangan.

6. Pakailah bahasa yang sederhana, dalam arti sesuai dengan tingkat pengetahuan

siswa.

7. Sehingga apa yang kita sampaikan dapat diterima dengan baik.

8. Memperhatikan indera siswa.

9. Menggunakan media atau alat peraga untuk memudahkan bagi siswa menangkap

pelajaran.

10. Memberi kesempatan bertanya.

11. Mengadakan evaluasi.

C. METODE/CARA MEMBERI INSTRUKSI

1. Pengertian

Metode adalah cara, yang di dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai

tujuan. Dalam hubugannya dengan CMI adalah cara yang digunakan instruktur

Page 3: CMI2

dalam menyampaikan pesan. Dengan metode ini diharapkan dapat memperjelas

audience dalam menerima pesan yang disampaikan oleh instruktur.

2. Metode-metode Cara Memberi Instruktur

Ada beberapa metode yang dapat digunakan dalam menunjang CMI. Metode

tersebut adalah:

a. Metode Ceramah

1) Metode ceramah adalah suatu uraian lisan yang bersifat instruktif, dimana

audience atau penerima bersifat pasif. Dengan demikian dalam menggunakan

metode ini informan harus aktif dan untuk mencapai tujuan seorang informan dituntut

pandai bicara.

2) Metode ini digunakan bilamana jumlah audience banyak atau referensi terbatas.

3) Keuntungan penggunaan metode ini informan dapat menyampaikan informasi

kepada audience yang berjumlah banyak dalam waktu yang bersamaan.

4) Kelemahan metode ini informan tidak mengetahui apakah pesan atau informasi

yang disampaikan telah diterima audience seperti yang diharapkan.

b. Metode Diskusi

1) Metode Diskusi adalah suatu bentuk penyajian dimana audience disuruh

membicarakan secara bersama-sama dengan menyimpulkan hasil pembicaraan

tersebut.

2) Fungsi informan dalam metode ini adalah sebagai pengantar, pengarah, pengatur

pembicaraan serta membantu merumuskan.

3) Dengan menggunakan metode ini diharapkan audience dapat mengeluarkan

pendapat tentang hal yang dibicarakan sehingga informan dapat mengetahui apakah

audience sudah mengerti atau belum.

c. Metode Seminar

1) Pada metode ini ditampilkan beberapa pembicara atau pemrasaran serta

penyanggahnya.

2) Metode inipun mempunyai kelemahan karena audience yang pasif belum dapat

dianggap bahwa dia sudah mengerti akan apa yang diharapkan.

d. Metode Demontrasi

1) Metode Demontrasi adalah metode dimana informan memberikan cntoh,

Page 4: CMI2

mengerjakan contoh atau mempertunjukkan suatu proses kepada audience.

2) Keuntungan penggunaan metode ini memperjelas penjelasan informan atau

instruktur, serta memberikan gambaran sejelasnya. Selain itu juga lebih

menegaskan.

e. Metode Tanya Jawab

Metode Tanya Jawab hampir sama dengan metode ceramah, bedaya dalam

penyampaiannya. Informan bertanya lebih dahulu tentang apa yang disampaikan,

baru kemudian menjelaskan secara jelas dan terpernci.

f. Metode Driil

Biasanya metode ini digunakan oleh instruktur di lapangan. Metode ini tepat

digunakan dalam menyampaikan meteri yang lebih menekankan pada aspek

psikomotor/ketrampilan audience, misalnya digunakan dalam latihan-latihan PBB.

g. Metode Campuran

Merupakan kombinasi dari metode-metode yang telah ada. Dengan memperhatikan

kelemahan dan kelebihan masing-masing metode.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode:

1) Tujuan instruksional khusus

2) Kondisi Peserta didik

3) Waktu

4) Bahan ajaran

5) Alat instruksi

6) Suasana

D. PERANAN MEDIA DALAM CMI

1. Pengertian Media

Secara etimologi “Media” berarti “alat perantara”. Menurut Mc. Luhan hakekat media

dapat memperluas atau memperpanjang kemampuan manusia untuk mengindera

sesuatu (dengar, lihat, cium dan sebagainya). Media juga berarti suatu alat atau

saluran untuk menyampaikan pesan atau “MASSAGE” sehingga dengan demikian

media dapat mempermudah proses komunikasi. Dengan kata lain media adalah

segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan dari pengirim

Page 5: CMI2

kepada penerima. Sehingga dalam komunikasi akan lebih efektif karena pikiran,

perasaan, perhatian dan minat audience akan lebih terangsang dengan adanya

media.

2. Macam-macam Media

Menurut BRETH (1971) mengelompokkan media dalam 7 macam:

a. Media “Audio-Motion-Visual”, merupakan media paling lengkap dalam arti

penggunaan segala kemampuan audio dan visual. Misalnya: TV, Sound Film, Vedio

Tape, dan lain-lain.

b. Media “Audio-Still-Visual”, merupakan media yang cukup lengkap, hanya

mempunyai kelemahan tidak mampu menampilkan “motion” atau gerak. Misalnya

sound-film-strip, rekaman still-TV.

c. Media “audio semi motion”, mampu menampilkan titik-titik, hanya saja tidak

mampu mnstransmit secara utuh untuk motion yang nyata. Misalnya: Telewriting-

recorderd-telewriting.

d. Media “motion-visual”, berkemampuan seperti media a, hanya tidak mampu

mengeluarkan audia (suara). Misalnya: silent film (film bisu).

e. Media “still visual”, mampu menyampaikan informasi secara visual tetapi tidak

bisa menampilkan motion. Misalnya: halaman cetak, film strip, gambar, micro film,

video-film.

f. Media “audio”, semata-mata menggunakan suara. Misalnya: radio, telephone,

audio tape, dan sebagainya

g. Media cetak, media ini hanya mampu menanpilkan informasi berupa alphnumeric

dan simbul tertentu aja. Misalnya teletype, punched paper tape, dan sebagainya.

Kehadiran media merupakan akibat logis dari adanya sistem dan strategi pengajaran

yang ada dalam dunia pendidikan dalam meunjang tercapainya tujuan pendidikan.

Dalam hubungannya dengan CMI media akan membantu tercapainya harapan

informan terhadap apa yang diharapkan.

3. Peranan Media dalam CMI

Secara eksplisit peraan media dalam CMI baik dari segi motivasi dari segi persepsi

penerima “audience” sagat positif. Ada beberapa manfaat atau peranan atau nilai

media dalam proses penyampaian informasi (CMI), yaitu:

a. Meletakkan dasar-dasar berfikir secara konkrit, karena dengan menggunakan

Page 6: CMI2

media akan terhindar terjadinya “verbalisme”.

b. Mengatasi keterbatasan waktu yang tepat

c. Dapat memperbesar perhatian audience atau penerima.

d. Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkn rasa ingin tahu.

e. Menimbulkan pemikiran yang teratur dan kontinyo, terutama dalam gambar hidup.

f. Membantu tumbuhnya pengertian dan dengan demikian membantu perkembangan

kemampuan yang berbahasa

g. Memberi pengalaman-pengalamannya yang tidak diperoleh dengan cara lain

serta membantu perkembangan yang lebih mendalam serta keragaman yang lebih

banyak.

Karena itulah media bukan lagi menjadi pelengkap dalam setiap proses terjadinya

komuniksi instruksi, tetapi sudah menjadi kebutuhan pokok bagi para instruktur. Oleh

karena itu penggunaan media dalam setiap instruksi sangatlah dianjurkan untuk

mempertinggi kualitas instruksi itu. Pemanfaatan media yang lain, karena media

sangat membantu untuk mengatasi hambatan-hambatan yang timbul karena latar

belakang pengalaman dan bahasa serta pengalaman yang keliru. Karena itu media

mempunyai kelebihan dan kemampuan teknis, maupun mampu menyajikan suatu

peristiwa secara terpadu dan menyajikan suatu konsep instruksi yang utuh.

Secara singkat dapat disimpulkan bahwa kegunaan media adalah sebagai alat untuk

meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam proses CMI. Dengan penggunaan

media ini akan dihindari kemungkinan-kemungkinan terjadinya distorsi terhadap

informasi-informasi atau pesan yang disampaikan informan secara benar kepada

audience atau penerima.

E. SYARAT-SYARAT MENJADI INSTRUKTUR

1. Umum

Keberhasilan suatu instruksi ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain meliputi

metode, media, macam instruksi, penerima instruksi dan istrukturnya sendiri. Dari

beberapa faktor tersebut instruktur yang mempunyai peranan terpenting dalam

keberhasilan suatu instruksi diperlukan instruktur yang memnuhi persyaratan-

persyaratan.

2. Syarat-syarat Instruktur

Adapun syarat-syarat instruktur adalah sebagai berikut :

Page 7: CMI2

a. Menguasai materi yang akan disampaikan.

Penguasaan materi adalah suatu hal pokok yang harus dimiliki instruktur.

Bagaimana seorang instruktur akan dapat menyampaikan pesan-pesannya,

sementara ia sendiri tidak tahu materi yang akan diberika. Dalam menjelaskan

materi ia akan mengalami banyak kesulitan di hadapan audience. Belum lagi jika ia

harus menjawab pertanyaan yang diajukan audience.

b. Mempunyai kemampuan memilih metode.

Banyak sekali metode dalam CMI. Sementara tidak mungkin instruktur akan

menggunakan metode itu semuanya. Banyak faktor yang mempengaruhi instruktur

dalam memilih metode, yaitu :

1) Audience

2) Tujuan pengajaran

3) Situasi

4) Fasilitas

5) Instruktur

Perpaduan faktor-faktor itulah yang menjadi pertimbangan utama untuk menentukan

metode mana yang paling baik digunakan. Yang pada akhirnya akan megoptimalkan

hasil instruksi.

c. Mempunyai kemampuan memilih media

Seperti metode, media juga banyak macamnya, dalam memilih media

memerlukan suatu pertinbangan tertentu yaitu dapat memnuhi kebutuhan dan dapat

mencapai tujuan yang diinginkan. Lebih dari itu media diharapkan enar-benar dapat

mengefektifkan instruksi. Ada beberapa kriteria yang harus diperhatikan untuk

pemilihan media, yaitu:

1) Tujuan pengajaran

2) Karakteristik siswa

3) Materi pelajaran

4) Metode mengajar

5) Dana/biaya yang tersedia

6) Kemungkinan efektivitas program pengajaran

d. Mempunyai kecakapan mengevaluasi

Evaluasi mempunyai 2 tujuan, yaitu :

1) Untuk mengetahui sejauh mana audience menguasai materi.

2) Untuk mengetahui apakah ada kelemahan pada rencana dan pelaksanaan

Page 8: CMI2

pelajaran yang dibuat.

Ada beberapa prinsip evaluasi yang harus diperhatikan oleh instruksut, yaitu :

a) Evaluasi hendaknya dirancang sedemikian rupa sehingga jelas abilitas yang

harus dicapai, materi penilaian, alat penilaian dan interprestasi hasil penilaian.

Sebagai patokan dalam merancang penilaian adalah tujuan kurikulum dan tujuan

instruksional.

b) Evaluasi harus menggerakkan berbagai alat penilaian dan sifatnya komprehensif.

c) Evaluasi tidak perlu dibatasi hanya pada test akhir suatu topik materi, melainkan

dapat selama pelajaran itu berlangsung. Bentuknya pun tidak harus tertulis, bisa

saja lisan ataupun praktek, artinya abilitas yang dinilai tidak hanya aspek kognitif,

tetapi juga aspek afektif dan psikomotorik.

d) Evaluasi hendaknya diikuti dengan tindak lanjut.

e. Berbadan dan bermental sehat

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memberikan instruksi

1) Tempat memberikan instruksi

Tempat juga mempengaruhi akan keberhasilan pemberian instruksi. Tempat ini

dibedakan menjadi 2 yaitu :

a) Di dalam ruangan :

Yang perlu diperhatikan adalah :

(1) Lingkungan harus terang

(2) Di luar lingkungan diusahakan agar tidak ada hal-hal yang sekiranya lebih

menarik dari apa yang diinstruksikan.

(3) Keadaan ruangan harus diperhatikan tentang pertukaran udara bilamana

diperlukan waktu yang cukup lama.

(4) Cara memandang atau memperhatikan audience harus diperhatikan :

(a) Dalam memberikan instruksi, instruktur jangan membelakangi audience. Bila

terjadi seorang instruktur membelakangi yang diberi instruksi, maka ada

kemungkinan yang diberi instruksi mengejek, atau berbicara dengan teman

sebelahnya.

(b) Pandangan instruktur hendaknya meluas, sehingga dapat mengawasi mereka

yang ada di dalam ruangan. Untuk mengatasi hal ini pandangan hendaknya disebar

ke atas kepala mereka. Bila yang diberi instruksi hanya satu atau dua orang saja

jangan mencoba beradu pandang (melihat matanya), karena bila sorot matanya

Page 9: CMI2

lebih kuat dariapda sinar mata instruktur, akan mengurangi kewibawaan. Untuk

mengatasi hal ini pandanglah titik di tengah antara kedua mata.

(c) Instruktur jangan memandang dari belakang.

b) Di luar ruangan

Pemberian instruksi di luar ruangan haruslah diperhatikan tentang jumlah yang akan

diberi instruksi. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan sebagai berikut :

(1) Jarak antara instruktur dengan yang diberi instruksi jangan terlalu dekat atau

terlalu jauh.

(2) Jauhkan dari keramaian sekitarnya yang akan merampas perhatiannya.

(3) Usahakan yang diberi instruksi agar tidak menentang sinar matahari.

(4) Perlu diperhatikan tentang suara instruktur, hendaknya dapat didengar oleh yang

diberi instruksi. Suara jangan terlalu keras atau lemah.

2) Suara

a) Jelas dan lantang

b) Perhatikan tekanan suara pada perkataan-perkataan penting

c) Menarik

d) Patah-patah

3) Penampilan

Penampilan seorang instruktur juga mempengaruhi keberhasilan.

a) Lengkap tidaknya seragam

b) Tidak mengganggu bila dipakai, tidak berbau karena sudah dipakai beberapa hari

sebelumnya

c) Rapi dan lain sebagainya

4) Waktu

Waktu memberikan instruksi juga mempengaruhi keberhasilan penyampaian

instruksi. Dalam hal ini instruktur harus menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya.

a) Panjang pendeknya waktu yang tersedia dikaitkan dengan kualitas materi.

b) Pemberian instruksi dengan materi banyak dan waktu yang panjang harus diberi

selingan humor, agar yang diberi instruksi tidak tegang atau suasana tidak tegang

terus, sehingga akan tercipta suasana yang menarik.

c) Instruktur juga harus menyediakan waktu untuk membuka dan menutup materi

yang disampaikan.

5) Aspek psikologi siswa

Page 10: CMI2

Instruktur hendaknya dapat menciptakan suasana yang kondusif, mengingat

keseragaman karakter audience, sehingga pesan yang disampaikan dapat diterima.

F. PENUTUP

Demikian sekilas uraian tentang Cara Memberikan Instruksi. Keberhasilan suatu

instruksi pada dasarnya ditentukan oleh kemampuan instruktur dalam memilih

metode, media yang disesuaikan dengan macam atau banyaknya instruksi itu

diberikan.

Dari uraian di atas jelas bahwa instruktur memegang peranan penting dalam

keberhasilan instruksi. Karena penyampaian materi singkat ini paling tidak dapat

memberikan gambaran kepada pembaca tentang Cara Memberikan Instruks