(Clarias gariepinus, Burchell) gariepinus, Burchelll) · Kualitas air pada penelitian ini masih...

40
65 V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Kesimpulan dari penelitian yang dilakukan pada budidaya lele (Clarias gariepinus, Burchell) dengan sistem Bioflok sebagai berikut : 1. Padat tebar berbeda pada masing-masing perlakuan berbeda nyata terhadap kadar amonia, nilai TDS, suhu, DO tetapi tidak ada perbedaan nyata pada kadar nitrit, kadar nitrat dan nilai pH. Kualitas air pada penelitian ini masih baik untuk budidaya ikan lele. 2. Padat tebar berbeda pada budidaya lele sistem bioflok tidak ada perbedaan nyata pada laju pertumbuhan spesifik, kelulushidupan, dan pertumbuhan panjang mutlak dan memenuhi syarat untuk budidaya ikan lele. 3. Padat tebar maksimal yang masih bisa digunakan pada budidaya ikan lele sistem bioflok yaitu padat tebar 4.000 ekor/m 3 dan padat tebar optimal 2.000 ekor/m 3 . B. Saran Saran yang diberikan setelah penelitian ini adalah perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan jangka waktu yang lebih lama dengan ikan air tawar lainnya. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai isolasi, purifikasi bakteri spesifik dan melihat pertumbuhan flok dalam sistem budidaya berbasis teknologi bioflok, sehingga semakin banyak data yang dapat dijadikan acuan dalam kegiatan usaha budidaya berbasis teknologi. A. Kesimpulan Kesimpulan n d dari penelitian yang dilakukan pa ada da budidaya lele (Clarias gariepinus , Bu Burchell ) l dengan sis istem m Bi Biof oflo lok k se eba b gai berikut : 1. Padat at tebar berbeda da p pa ada a masing-masing perl lak akua uan n be ber rbeda nyata te erh r adap kadar amonia a, , ni nila lai i T TDS, s suh uhu, DO tetapi tidak ada per rbe bedaan n nya yata ta p pada kada dar nitrit, kada dar r ni nit trat d dan nilai pH. Kualitas air pada penelitian in i i ma asi sih h ba baik u unt n uk bu budi didaya ya ikan lele. 2. 2. Pa P dat t tebar berbeda pada budidaya lele sistem bioflok tidak ada pe erbed daa aan n ny n ata pada a laju pertumbuhan spesifik, kelulushidupan, dan pertumbuh han panjan ang g mu utlak dan memenuhi syarat untuk budidaya ikan lele. 3. Pad ada at tebar maksima mal l ya yang ng m masih bisa digu guna naka kan n pa pada da budidaya ikan an l lele sist tem em bioflok yaitu padat tebar 4.000 ek eko or /m /m r r 3 3 dan padat tebar optimal 2.000 ekor r/m /m 3 3 . . B. B. S Sar a an Sa S ran ya yang ng d diberikan setel lah a penelit ti ian ini adalah per erlu lu dilakuk ukan an penelitian lanjutan dengan jangka waktu yan ng lebih lam ma dengan ikan air tawar lainnya. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut me m ngenai i isolasi, purifikasi bakteri spesifik dan melihat pertumbuhan flok dalam s siste em m budidaya berbasis teknologi bioflok, sehingga semakin banyak data yang da d pat dijadikan acuan dalam kegiatan usaha

Transcript of (Clarias gariepinus, Burchell) gariepinus, Burchelll) · Kualitas air pada penelitian ini masih...

65

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan dari penelitian yang dilakukan pada budidaya lele (Clarias

gariepinus, Burchell) dengan sistem Bioflok sebagai berikut :

1. Padat tebar berbeda pada masing-masing perlakuan berbeda nyata terhadap kadar

amonia, nilai TDS, suhu, DO tetapi tidak ada perbedaan nyata pada kadar nitrit,

kadar nitrat dan nilai pH. Kualitas air pada penelitian ini masih baik untuk

budidaya ikan lele.

2. Padat tebar berbeda pada budidaya lele sistem bioflok tidak ada perbedaan nyata

pada laju pertumbuhan spesifik, kelulushidupan, dan pertumbuhan panjang

mutlak dan memenuhi syarat untuk budidaya ikan lele.

3. Padat tebar maksimal yang masih bisa digunakan pada budidaya ikan lele sistem

bioflok yaitu padat tebar 4.000 ekor/m3 dan padat tebar optimal 2.000 ekor/m3.

B. Saran

Saran yang diberikan setelah penelitian ini adalah perlu dilakukan penelitian

lanjutan dengan jangka waktu yang lebih lama dengan ikan air tawar lainnya. Perlu

dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai isolasi, purifikasi bakteri spesifik dan

melihat pertumbuhan flok dalam sistem budidaya berbasis teknologi bioflok,

sehingga semakin banyak data yang dapat dijadikan acuan dalam kegiatan usaha

budidaya berbasis teknologi.

A. Kesimpulan

Kesimpulann ddari penelitian yang dilakukan paadada budidaya lele (Clarias

gariepinus, BuBurchell)l dengan sisistem m BiBiofoflolok k seebab gai berikut :

1. Padatat tebar berbedada ppaada a masing-masing perllakakuauann beberrbeda nyata teerhr adap kadar

amoniaa,, ninilalaii TTDS, ssuhuhu, DO tetapi tidak ada perrbebedaan nnyayatata ppada kadadar nitrit,

kadadar r ninittrat ddan nilai pH. Kualitas air pada penelitian ini i maasisih h babaik uuntn uk

bubudididayaya ikan lele.

2.2. PaP dat t tebar berbeda pada budidaya lele sistem bioflok tidak ada peerbeddaaaan n nyn ata

padaa laju pertumbuhan spesifik, kelulushidupan, dan pertumbuhhan panjanangg

muutlak dan memenuhi syarat untuk budidaya ikan lele.

3. Padadaat tebar maksimamall yayangng mmasih bisa digugunanakakann papadada budidaya ikanan llele sisttemem

bioflok yaitu padat tebar 4.000 ekekoor/m/mrr 33 dan padat tebar optimal 2.000 ekorr/m/m33..

B.B. SSara an

SaS ran yayangng ddiberikan setellaha penelittiian ini adalah pererlulu dilakukukanan penelitian

lanjutan dengan jangka waktu yanng lebih lamma dengan ikan air tawar lainnya. Perlu

dilakukan penelitian lebih lanjut mem ngenaii isolasi, purifikasi bakteri spesifik dan

melihat pertumbuhan flok dalam ssisteemm budidaya berbasis teknologi bioflok,

sehingga semakin banyak data yang dad pat dijadikan acuan dalam kegiatan usaha

66

DAFTAR PUSTAKA

Abdillah, I. 2009. Aplikasi Bakteri Nitrifikasi dan Bacillus Subtilis Untuk Meningkatkan Produktivitas Kultur Daphnia Magna. Skripsi S-1. Program Studi Biologi SITH. ITB, Bandung.

Achmad, R. 2004. Kimia Lingkungan. Andi Yogyakarta, Yogyakarta.

Affandi, R., dan Tang, U. 2002. Fisiologi Hewan Air.University Riau Press, Riau.

Ambarsari, H. 1999. Karakteristik dan Peran Bakteri Penitrifikasi dalam Usaha Minimisasi Amonia yang Terakumulasi di dalam System Akuakultur. Jurnal Sains dan Teknologi Indonesia. 1 (2): 43-52.

Asaduzzaman, M., Wahab, M.A., Verdegem, M.C.J., Huque, S., Salam, M.A., & Azim, M.E. 2008. C/N Ratio Control and Substrate Addition for Periphyton Development Jointly Enhance Freshwater Prawn Macrobrachium rosenbergii Production in Ponds. Aquaculture. 280 (2) : 117–123.

Avnimelech, Y. 2006. Bio-Filters: The Need Fot An New Comprehensive Approach. Aquaculture Engineering, 34 (3) : 172-178.

Avnimelech, Y. 2007. Feeding with Microbial Flocs by Tilapia in Minimal Discharge Bio-Flocs Technology Ponds. Aquaculture, 264 (3) : 140-147.

Avnimelech, Y., Diab, S. M., Kochva., & Mokady, S. 1992. Control And Utilization Of Inorganic Nitrogen In Intensive Fish Culture Pond. Aquaculture and fisheries management, 23 (5) : 421-430.

Avnimelech, Y., Diab, S., Kochva, M., & Mokady, S. 1999. Control And Utilization Of Inorganic Nitrogen In Intensive Fish Culture Pond. Aquaculture and fisheries management. 23 (3) : 421-430.

Avnimiech, Y., Kochva, M., & Shaker. 1994. Development of Controlled Intensif Aquaculture Systems with A Limited Water Exchange and Adjusted Carbon to Nitrogen Ratio. Bamidgeh. 46 (3): 1999-131.

Azim, M.E., Little, D.C. 2008. The biofloc technology (BFT) in indoor tanks: Water quality, biofloc composition, and growth and welfare of Nile tilapia (Oreochromis niloticus). Aquaculture 283,29-35

Abdillah, I. 2009. Aplplikikasi Bakteri Nitrifikasi dadan Bacillus Subtilis UntukMeningkatkann PProduktivitas Kultur Daphnia Magna. SkSkripsi S-1. Program StudBiologi SITHTH. ITB, Bandungng.

Achmad, R.R. 2004. Kimim a a LiLinngkungganan. AnAndidi YYoggyayakakartrta,a, YYogyakarta.

Affandndi, R., danan TTana g, U. 200202. FiFi isiologi Hewaann AiA r.Universitity y RiR au Pressss, , Riau.

AAmbarsrsarari,i, HH. 191999. Karakteristik dan Peran Bakteri Peninitrtrifikasasi i dadalal m UUsahaMiMininimisasasi Amonia yang Terakumulasi di dalam System m Akuaakukultlturu . JuurrnaSaS ins dadan Teknologi Indonesia. 1 (2): 43-52.

AsAsadaduuzzaamman, M., Wahab, M.A., Verdegem, M.C.J., Huque, S., SSala amm, , M.M.A., &&Aziim, M.E. 2008. C/N Ratio Control and Substrate Addition ffor PePerir php ytytononDeevelopment Jointly Enhance Freshwater Prawn Macrobrachiumm rosenbeerggiiPrrooduction in Ponds. Aquaculture. 280 (2) : 117–123.

Avninimem lech, Y. 2006. Bio-Filters: The Need Fot An New Comprehensiive AApproaoachchAqAquuaculture EnEngiginneering, 3434 ((3) : 172-117878.

AvAvnimelech, Y. 2007. Feeding with MiMicrcrobo ial Flocs by Tilapia in Minimal DiiscschaharrgeBio-Flocs Technology Ponds. Aquaculture, 264 (3) : 140-147.

AvAvninimemelelechch, YY., DiDiabab,, SS. MM., , KoKochchvava., & MMokokadady,y, SS. 11999922. CConontrtrolol AAndnd UUtitililizzationOfO Inorganic NNititroroggen In Intennsisiveve FFisishh Culture PoPondnd. AqAquaculture anandd fifisheriesmamananagegemementnt, 2323 ((5)5) : 421-44303 .

Avnimelech, Y., Diab, S., Kochva,, M., & MoMokady, S. 1999. Control And UtilizationOf Inorganic Nitrogen In Inteensive Fish CCulture Pond. Aquaculture and fisheriesmanagement. 23 (3) : 421-4330.

Avnimiech, Y., Kochva, M., & Shahaker. 119994. Development of Controlled IntensifAquaculture Systems with A Limmitedd Water Exchange and Adjusted Carbon toNitrogen Ratio. Bamidgeh. 46 (3)):: 11999-131.

67

Avnimelech, Y., dan Ritvo, G. 2003. Shrimp and fish pond soils: Processes and Aquaculture. Aquaculture, 220: 549–567

Boyd, C. E. 1981. Water Quality in Warmwater Fish Pond. Auburn University, Alabama.

Boyd, C. E. 1982. Water Quality Management for Pond fish Culture. Elsevier Scientific Publising Company. Amsterdam, Netherlands.

Boyd, C.E. 1990. Water Quality in Ponds for Aquaculture. Birmingham Publishing Co. Birmingham, Alabama.

Brune, D.E., Schwartz, G., Eversole, A.G., Collier, J.A., & Schwedler, T.E. 2003. Intensification of pound aquaculture and high rate photosynthetic systems. Aquaculture Engineering. 28 (2) : 65-86.

Cholik. 1991. Pengolahan Kualitas Air Kolam Ikan. Direktorat Jendral Perikanan, Jakarta.

Crab, R., Bossier, P., Avnimelech, Y., Defoirdt, T., & Verstraete, W. 2007. Nitrogen Removal Techniques in Aquaculture for Sustainable Production. Aquaculture.270 (2): 1-14.

De Schryver, P., Crab, R., Defoirdt, T., Boon, N., & Verstraete, W. 2008. The Basics of Bio-Flocs Technology. The Added Value for Aquaculture. Aquaculture. 277 (2): 125–137.

Djangkaru, Z., 1974. Makanan Ikan. Lembaga Penelitian Perikanan Darat Direktoral Jendral Perikanan. Bogor.

Ebeling J.M. Timmons MB, Bisogni JJ. 2006. Engineering Analysis Of The Stoichiometry Of Photoautotrophic, Autotrophic, And Heterotrophic Removal Of Ammonia-Nitrogen In Aquaculture Systems. Aquaculture 257: 346-358

Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya danLingkungan Perairan. Kanasius, Yogyakarta.

Effendi, M. I. 1979. Metoda biologi perikanan. Yayasan Dewi Sri, Bogor.

Effendie, M. I. 1997. Biologi Perikanan. Penerbit Yayasan Pustaka Nusantara,Yogyakarta.

Boyd, C. E. 1981. Waateter Quality in Warmwater FFisish Pond. Auburn UniversityAlabama.

Boyd, C. E.. 1982. Water Qualliti yy MaMananagegemementnt ffor Pond fishh Culture. ElsevieScientntific Publisisingng CCoompanyny. AmAmsts ererdadam,m NNettheherlrlana ds.

Boydd, C.E. 199990.0. Water Qualalitityy iin Ponds ffor AAququaculture. BiBirmrmingham PPublishingCo. Biirmrmininghgham,, AlAlabama.

BBrune,, DD.E.E., Schhwartz, G., Eversole, A.G., Collier, J.A., & ScS hwededleler,r, TT.E. 202 03InIntetensificcation of pound aquaculture and high rate phototosyntthehetitic c systeemsAquacuulture Engineering. 28 (2) : 65-86.

ChChololikik. 19991. Pengolahan Kualitas Air Kolam Ikan. Direktorat Jenndrd al PPererikikanannJakakarta.

CrC ab, R.R., Bossier, P., Avnimelech, Y., Defoirdt, T., & Verstraete, W. 20007. NittrroggennReemoval Techniques in Aquaculture for Sustainable Production. Aquaaccultururee2770 (2): 1-14.

DDe Schryver, P., CCrabb, R., Deffoirirdtdt, , T.T , Booonon, NN., && Verstraete, W. 2008. The BBaasiicof Bio-Flocs Technology. The AAddddeded Value for Aquaculture. Aquacultururee. 2277(2( ): 125–137.

DjDjanangkgkararu,u, ZZ., 11979744. MaMakakanaann IkIkanan. Lembmbagagaa PePenen lilititianan PPererikikanananan DDararatat DDirirekektoraJeJendral Perikaananan.n. BBoggor.

Ebeling J.M. Timmons MB, Bissoogni JJ.J 2006. Engineering Analysis Of ThStoichiometry Of Photoautotroophic, Autootrophic, And Heterotrophic Removal OAmmonia-Nitrogen In Aquacuulture Systemems. Aquaculture 257: 346-358

Effendi, H. 2003. Telaah Kualitatas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya danLingkungan Perairan. Kanasiuss,, Yoggyakarta.

Effendi, M. I. 1979. Metoda biologi perrikikanan. Yayasan Dewi Sri, Bogor.

68

Esoy, A., Odegaard, H., and Bentzen, G. 1998. The Effect of Sulphide and Organic Matter on The Nitrification Activity In Biofilm Procces. Water ScienceTechnology. 37 (1): 115-122.

Fauzi, Faisal Nur. 2013. Pasti Panen Lele. Sahabat. Klaten

Fitriah, H. 2004. Pengaruh Penambahan Dosis Karbon Berbeda pada Media Pemeliharaan terhadap Produksi Benih Lele Dumbo (Clarias sp.). Skripsi.Departemen Budidaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Forteath, N. 1993. Types of Recirculation Systems. P: 33–39. In P. Hart and D. O. Sullivan (Eds.): Recirculation Systems: Design, Construction and Management. University of Tasmania. Launceston, Australia.

Gottschalk, G. 1986. Bacterial metabolism. 2nd ed. Springer-Verlag, New York.

Gross, A., C.E. Boyd, & C. W. 2000. Nitrogen transformations And Balance In Channel Catfish Ponds. Aquacultural Engineering. 24 (2) : 1 14.

Gunadi, B. dan R. Hafsaridewi. 2009. Pemanfaatan Limbah Budidaya Ikan Lele (Clarias gariepinus) Intensif Dengan Sistem Heterotrofik Untuk Pemeliharaan Ikan Nila. Laporan Akhir Kegiatan Riset 2007. Loka Riset Pemuliaan dan Teknologi Budidaya Perikanan Air Tawar, Sukamandi.

Gustav, F. 1988. Pengaruh Tingkat Kepadatan Terhadap Kelangsungan Hidup dan Pertumbuhan Benih Ikan Kakap Putih (Lates calcalifer,Bloch) dalam Sistem Resirkulasi. Skripsi. Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan IPB. Bogor.

Hagopian, D.S., Riley, J.G., 1998. A Closer Look At The Bacteria Of Nitrification. Aquacultural Engineering. Volume 18 (4) 223-244

Hanggono, B. 2004. Parameter Kualitas Air Dalam Akuakultur : Pelatihan Pembenihan Multispesies Bagi Pengelola Balai Benih Ikan Pantai di BBAP Situbondo. Dirjen Perikanan Budidaya. Departemen Kelautan dan Perikanan.

Hapsari, P. U. 2011. Kajian peluang implementasi produksi bersih di industri pengolahan karet (studi kasus di PT di Condong Garut). Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian. IPB. Bogor.

Technology. 37 (1): 115-12222.

Fauzi, Faisal Nur. 201133. Pasti Panen Lele. Sahabat. Klateten n

Fitriah, H. 2004. PePenggararuhu Penenamambabahahann DoDosiis s Karbon Berbebeda pada MediaPemmeliharaan tererhahadadapp Proddukksi Beniih LLelele e DuDummbo (Clariass sp.). SkripsiDDepartemenen Budididaya Peraairiranan FFakakulultatas s Perikananann dann Ilmu Kelauautan InstituPertanniaian n BoBogor. Bogogoor.

FForteaathth, N.N. 199933. Types of Recirculation Systems. P: 33–399. In P. HaHartrt and DD. OSuSullllivivan ((EEds.): Recirculation Systems: Design, Constructionon andd MMananagemmentUnU iversisitty of Tasmania. Launceston, Australia.

GoGottttscs halklk, G. 1986. Bacterial metabolism. 2nd ed. Springer-Verlag, NNew YYorork.k

Gross, AA., C.E. Boyd, & C. W. 2000. Nitrogen transformations Andnd Balancce InnChhannel Catfish Ponds. Aquacultural Engineering. 24 (2) : 1 14.

Gunadidi, , B. dan R. Hafsfsararididewewi. 2009. Pemannfafaatatanan Limbah Budidaayaya Ikan LeLelle(Clarias gararieiepipinunus)s) IIntntenensis f DeD ngan SSiisteemm HeHeteterorotrtrofofikik Untuk PemelihhararaaaanIkan Nila. Laporan Akhir KeKegigiatanan Riset 2007. Loka Riset Pemuliaanan ddanTeknologi Budidaya Perikanan Airir Tawar, Sukamandi.

GuGuststavav,, F.F. 11989888. PPenengagaruruhh TiTingngkak t Kepadaatatann TeTerhrhadadapap KKelelananggsungagann HiHidudupp danPerttumumbubuhahann BeBeninih h IkIkan KKakakapap PPututihih ((LLatetess cacalclcalalififerer B,Blolochch)) ddalalamm SSistemReResisirkulassi.i. SkSkriripsii. JuJururusasan n Budididadayya Pereraiairann, FFakkulultatass PeP rikananan n IPIPBB. Bogor

Hagopian, D.S., Riley, J.G., 1998. AA Closeer r Look At The Bacteria Of NitrificationAquacultural Engineering. VoVolume 18 (4(4) 223-244

Hanggono, B. 2004. Parameter Kualitass Air Dalam Akuakultur : PelatihanPembenihan Multispesies Bagigi Penggelola Balai Benih Ikan Pantai di BBAPSitubondo. Dirjen Perikanan Budid daayya. Departemen Kelautan dan Perikanan. dd

H i P U 2011 K ji l i l t i d k i b ih di i d t

69

Hepher. B., dan Pruginin, Y. 1984. Commercial fish farming: With special reference to fish culture in Israel. John Wiley and Sons, New York.

Hermawan, T. E. S. A., Sudaryono, A., dan Prayitno, S. B. 2014. Pengaruh Padat Tebar Berbeda Terhadap Pertumbuhan Dan Kelulushidupan Benih Lele (Clarias Gariepinus) Dalam Media Bioflok. Journal of Aquaculture Management and Technology. 3 (3) : 35-42.

Huet, M., 1971. Texbook of Fish Culture, Breeding Cultivation of fish. Fishing New Book, Survey, England.

Husin, A., 2003. ”Pengolahan Limbah Cair Industri Tahu dengan Biofiltrasi Anaerobdalam Reaktor Fixed – Bed”. Tesis. Program Studi Teknik Kimia, Sekolah Pasca Sarjana, Universitas Sumatera Utara

Ida, Y. 2009. Penentuan Kadar Nitrit Pada Beberapa Air Sungai di Kota Medan Dengan Metode Spektrofotometri (Visible). Karya Ilmiah. Departemen Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Sumatra Utara. Medan.

Imron, A., Sudaryono, A., dan Herwanto. 2014. Pengaruh Rasio C/N Berbeda Terhadap Rasio Konversi Pakan Dan Pertumbuhan Benih Lele (Clarias Sp.) Dalam Media Bioflok. Journal of Aquaculture Management and Technology. 3 (3) : 17-25.

Irianto, A., dan Hendrati, P. M. 2003. Keragaman Hayati Bakteri Heterotrofik Aerobik Perairan Pantai Baron, Gunung Kidul, Yogyakarta. Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto. BIODIVERSITAS. 4 (2) : 45-53.

Irianto, H.E. 1996. Pengolahan Surimi dan Hasil Olahannya. Penuntun Praktikum. Jurusan Pengolahan Hasil Perikanan. Fakultas Perikanan IPB,. Bogor.

Jauncey, K. 1998. Tilapia Feed and Feeding. Pisces Press, England.

Joklik, W. K., Willet, H. P., Amos, D. B., dan Wilfert, C. M. 1992. Zinsser microbiology. 20th ed. Appleton dan Lange, Norwalk.

Kapoor, B.S. 2000. Environmental Sanitation. S.Chand & Company LTD. New Delhi.

Khairuman. 2008. Syarat Hidup lingkungan bagi lele dumbo. Agro Media Pustaka. Jakarta

Hermawan, T. E. S. A., Suddararyono, A., dan Prayitno, S.S B. 2014. Pengaruh Padat TebaBerbeda Terhaddapap Pertumbuhan Dan Kelulushihidudupan Benih Lele (ClariaGariepinus) DDalam Media Bioflok. Journal of Aquaccululture Management andTechnoloogygy. 3 (3) : 35-42.

Huet, M.., 1971. Texbooook k ofof Fish CCulture, Breededining g CuCultltiivation of fishh. Fishing NewBoook, Survveyey,, Englglaand.

HuHusin, AA.,, 2200003. ”PePenngolahan Limbah Cair Industri Tahu ddenengan n BiBiofofili trt asi AAnaerobdaalalamm ReR aktotor Fixed – Bed”. Tesis. Program Studi Teknikik Kimiaia, SeSekok lah PaP scSaSarjrjana a, UUnniversitas Sumatera Utara

Ida,a, YY. 200909. Penentuan Kadar Nitrit Pada Beberapa Air Sungai di Kotta a Medadan n DengaanMMetotode Spektrofotometri (Visible). Karya Ilmiah. Departemen KKimiaia, FaFakultaaMIPPA, Universitas Sumatra Utara. Medan.

ImI ron, A., Sudaryono, A., dan Herwanto. 2014. Pengaruh Rasio CC/N BererbeedadTeerhadap Rasio Konversi Pakan Dan Pertumbuhan Benih Lele (Clarriaias SpSp.Daalam Media Bioflok. Journal of Aquaculture Management and TTechchnologygy. 3(33)) : 17-25.

Irriaiantnto, A., dan Hendrati, P. M. 2003. Keragaman Hayati Bakteri Heterotroffikik AAereroobikPePerarairiranan Pantai Baron,, Gunung Kidul, Yogyay karta. Fakultas Biiolologogii UnUniviverersitaJeJendndereralal SSoeoedidirmrmanan PPurwowokekertrto.o. BIODODIVIVERERSISITATASS. 44 (2(2) ) :: 4545-5-533.

Iriantnto,o HH.E.E. 19199696. PePenngolahan SSuru imi i ddan HaHasil Ollahahanannyaa. PePenununtntuun PPraktikumJururusasann PePengngolahan Hasil Perikikanan. FFakultas Perikanann IIPBPB,. BBoogor.

Jauncey, K. 1998. Tilapia Feed and Feeding. Pisces Press, England.

Joklik, W. K., Willet, H. P., Ammos, D. BB., dan Wilfert, C. M. 1992. Zinssermicrobiology. 20th ed. Appletoon n dan LLange, Norwalk.

Kapoor, B.S. 2000. Environmental Saniitatation. S.Chand & Company LTD. New Delhi

70

Khairuman., K. Amri, dan T. Sihombing. 2008. Budidaya Lele Dumbo di Kolam Terpal. PT. Agromedia Pustaka. Depok.

Kordi, M., dan A.B. Tancung. 2007. Pengelolaan Kualitas Air dalam Budidaya Perairan. Rineka Cipta, Jakarta.

Lesmana, D.S. 2002. Kualitas Air untuk Ikan Hias Air Tawar. Penebar Swadaya. Jakarta.

Lovell, R.T. 1988. Nutrition and Feeding of Fish. An A VI Book. Van Nostrand Reinhold. Auburn Universitiy, New York.

Lucas. 2002. Bioenergetics of Aquatic Animals. Departemen of Zoology University of Aberdeen Scotland.UK

Mahyuddin, K. 2010. Panduan Lengkap Agribisnis Lele. Penebar Swadaya, Jakarta.

Merino, G. E. 2007. Ammonia And Urea Excretion Rates Of California Halibut (Paralichthys Californicus, Ayres) Under Farm-Like Conditions. Aquaculture.271 (1-4): 227-243.

Mintardjo, K., A. Sunaryanto dan Hermiyaningsih. 1985. Pedoman Budidaya Tambak.Dinas Perikanan. BBAP Jepara

Molleda, M.I. 2007. Water Quality In Recirculating Aquaculture Systems For Arctic Charr (Salvelinus alpinus L.) Culture. United Nation University, Iceland.

Montoya, R., and Velasco, M. 2000. Role Of Bacteria On Nitritional And Management Strategis In Aquaculture System. The Advocate, UK.

Moriarty, D. J. W. 1996. Microbial Biotechnology : A Key Inggradient For Sustainable Aaquaculture. Infofish International, England.

Mudjiman, A. 1995. Pakan Alami. Penebar Swadaya, Jakarta.

Mudjiman. A. 1998. Makanan Ikan. PT. Penebar Swadaya, Jakarta

Khairuman., K. Amri, dan T. Sihoombmbining.g. 2008. Budidaya Lele Dumbo di KolamTerpal. PT. Agromedia a PuPustaka. Depok.

Kordi, M., dan AA B.B. Tancung. 2007. Pengelolaan Kualititasas Air dalam BudidayaPerairann. RRineka Cipta, Jakak rtta.a.

Lesmannaa, D.S. 2002. KuKualaliitas Air untuk Ikan Hiasa AAirir Tawwar. Peneebab r SwadayaJakarta.a

LLovell, R.R.T.T. 1988.8. Nutrition and Feeding of Fish. An A VVI Boookok.. VaVan n Noosts randReReininhoh ld.. AAuburn Universitiy, New York.

Luucacas.s. 200022. Bioenergetics of Aquatic Animals. Departemen of Zoologogy UnUniviversity ooAbeerdeen Scotland.UK

Mahyuddddin, K. 2010. Panduan Lengkap Agribisnis Lele. Penebar Swadaaya, Jakarrtata.

MeMerir no, G. E. 2007. Ammonia And Urea Excretion Rates Of Califoforniaa Halibbuu(P(Paaralichthys Califofornrnicicusus, , Ayres) Under FFararm-m LiL ke Conditions.. AqAquacultlturure271 (1-4): 222727-2-24343.

MiMintn ardjo, K., A. Sunaryanto dan Hermimiyay ningsih. 1985. Pedoman Budidayaa TTamambbakDiD nas Perikanan. BBAP Jepara

MoMollllededa,a M.I. 20077.. WaWatter QuQ ality InIn RRececirirculatingg AAququacaculu ture Systemsms FForor ArcticChChararrr (S(Salalvevelilinuss alalpinus L.)) CuC lture. Unnitited Natioionn UnUniviverersisityty, , IcIcelelanandd.

Montoya, R., and Velasco, M. 20000. Role Of BBacteria On Nitritional And ManagemenStrategis In Aquaculture Systtem. The Addvocate, UK.

Moriarty, D. J. W. 1996. Microbial BBiotechnnoology : A Key Inggradient For SustainableAaquaculture. Infofish Internatiiono al, EEngland.

Mudjiman, A. 1995. Pakan Alami. Peneebbar Swadaya, Jakarta.

71

Nasution, F. 2002. Pengaruh Frekuensi Pemberian Tubifex sp Terhadap Pertumbuhan Benih Ikan Gabus (Channa Striatus Bloch). Skripsi. Fakultas Pertanian Jurusan Budidaya Perairan. Universitas Islam Riau, Pekanbaru.

Pantjara, B., Nawang, A., Usman., dan Rachmansyah. 2010. Budidaya Udang Vaname Sistem Bioflok. Media Akuakultur. 5 (2)

Parwanayoni, S. M. N. 2008. Pergantian Populasi Bakteri Heterotrof, Algae, dan Protozoa di Logoon BTDC Unit Penanganan Limbah Nusa Dua Bali. Universitas Udayana. Jurnal Bumi Lestari. 8 (2) : 180-185.

Pescod, N. B. 1973. Investigation of Rational Effluent and Strem for Tropicalcountries. AIT, Bangkok.

Pillay. 1993. Aquaculture Principles and Practices. Fishing News Book. Blackwell.Sc.publ.Ltd

Poernomo. 1992. Pemilihan Lokasi Tambak Udang Berwawasan Lingkungan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Jakarta.

Purnama, R. S. 2003. Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Ikan Botia (Botiamacracanthus Bleeker) Pada berbagai Padat Penebaran. Skripsi. FPIK. IPB

Purnomo, P. D. 2012. Pengaruh Penambahan Karbohidrat pada Media Pemeliharaan Melalui Teknologi Bioflok Terhadap Produksi Budidaya Intensif Nila (Oreochromis niloticus). Skripsi S-1. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Semarang.

Rohmana, D. 2009. Konversi Limbah Budidaya Ikan Lele, Clarias Sp. Menjadi Biomassa Bakteri Heterotrof Untuk Perbaikan Kualitas Air Dan Makanan Udang Galah, Macrobrachium Rosenbergii. Tesis. Sekolah Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Rosmaniar. 2011. Dinamika Biomassa Bakteri Dan Kadar Limbah Nitrogen Pada Budidaya Ikan Lele (Clarias Gariepinus) Intensif Sistem Heterotrofik. Skripsi S-1. Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Saanin, P. 1984. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan Volume I dan II. Bina Rupa

Nasution, F. 2002. Pengaruh Frekueensnsii PePembmberian Tubifex sp Terhadap PertumbuhanBenih Ikan Gabus (Chanannna Striatus Bloch)h). SkS ripsi. Fakultas Pertanian JurusanBudidaya Perairan.n. UUniversitas Islam Riau, Pekkananbab ru.

Pantjara, B., Nawawang, A., Usman.n.,, dan Rachmansyah. 2010. Buudid daya Udang VanamSistem BBioflok. Media Akuaakukultl uru . 55 (2(2))

Parwannaayoni, S. M. NN.. 2020008. Pergantian Populassi i BaBaktk eri HeH terotrofof,, Algae, danPProtozoaa ddii LoL goon BTDDCC UnUnit Penangananann LiL mbah Nussa a DuD a Bali. UnU iversitaUdayanana.a JuJurnal BBuumi Lestari. 8 (2) : 180-185.

PPescodd,, N.N. B. 191973. Investigation of Rational Effluent andnd Strremem fforor Troopip cacocounu tries.s. AIT, Bangkok. TT

Pillllayay.. 199993. Aquaculture Principles and Practices. Fishing g Neewsws BoookkBlB ackwkwell.Sc.publ.Ltd

Poernommo. 1992. Pemilihan Lokasi Tambak Udang Berwawasan Lingkkungan. PPusasaPeenelitian dan Pengembangan Perikanan. Badan Penelitian dan PeengembabanggaanPeertanian, Jakarta.

PuP rnama, R. S.S 22000033. PPerertutumbmbuhu an ddaan KKelelanangsgsunungagan n Hidup Ikan BBototia(Botiamacracanthus Bleeker) PaPadad bbererbbagai Padat Penebaran. Skripsi. FPIIK.K IIPPB

PuPurnrnomo o,o PP. D. 2012. Pengag ruh Penambahan Karbohidrat ppada MeMedidiaa PPememelil haharaanMeMelalaluluii TeTeknknolologogii BiBiofoflolok k TeT rhadadapap PPror duduksksii BuBudididadayaya IIntntennsisif f Nila((OrO eochromis s ninilolotiticus).) Skriipspsii S-S-1.1. Fakultas PPererikikana an dan Ilmmu u KeKelautanUnUniviverersisitatass DiDipoponenegoro, Semmarang.

Rohmana, D. 2009. Konversi Limmbah Buddidaya Ikan Lele, Clarias Sp. MenjadBiomassa Bakteri Heterotrof Untuk Perbbaikan Kualitas Air Dan Makanan UdangGalah, Macrobrachium Rossenbergii. TTesis. Sekolah Pasca Sarjana. InstituPertanian Bogor, Bogor.

Rosmaniar. 2011. Dinamika Biomassas BBakteri Dan Kadar Limbah Nitrogen PadaBudidaya Ikan Lele (Clarias Gariepepinus) Intensif Sistem Heterotrofik. Skripsi S1 F k lt S i D T k l i U i it I l N i S if Hid t ll h

72

Aksara, Jakarta.

Sastrawijaya, T. A. 2009. Pencemaran Lingkungan. Rineka Cipta, Jakarta.

Schneider, O., V., Sereti, E. H. & Verreth, J. A. J. 2005. Protein Production by Heterotrophic Bacteria Using Carbon Supplemented Fish Waste. Paper Presented In World Aquaculture 2005. Bali, Indonesia.

Shafrudin, D, Yuniarti dan M. Setiawati. 2006. Pengaruh Kepadatan Benih Ikan Lele Dumbo (Clarias Sp) Terhadap Produksi Pada Sistem Budidaya Dengan Pengendalian Nitrogen Melalui Penambahan Tepung Terigu. Jurnal Akuakultur Indonesia. 5(2): 137-147

Soetomo, M.J.A., 1990. Teknik Budidaya Udang Windu (Penaeus monodon). Kanisius, Yogyakarta.

Stickney, R. R. 1979. Principle of Warm Aquaculture. John Willey and Sons, New York.

Suastuti, M. 1998. Pemanfaatan Hasil Samping Industri Pertanian Molases Dan Limbah Cair Tahu Sebagai Sumber Karbon Dan Nitrogen Untuk Produksi Biosurfactan Oleh Bacillus Sp. Galur Komersial Dan Lokal. Tesis. Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor

Sugiarto. 1998. Teknik Pembenihan Ikan Mujair dan Nila. CV Simplex, Jakarta

Sulastri, T. 2006. Pengaruh Pemberian Pakan Pasta Dengan Penambahan Lemak yang berbeda Terhadap Pertumbuhan dan Kelulushidupan Benih Ikan Selais. Skripsi.Fakultas Pertanian Jurusan Budidaya Perairan. Universitas Islam Riau, Pekanbaru.

Sunarma, A. 2004. Peningkatan Produktifitas Usaha Lele Sangkuriang (Clarias sp.).Balai Budidaya Air Tawar Sukabumi. Direktorat Jendral Perikanan Budidaya, Departemen Kelautan dan Perikanan, Sukabumi.

Supratno, K. P. T. dan Kasnadi. 2003. Peluang Usaha Budidaya Alternatif Dengan pembesaran Kerapu Di Tambak Melalui Sistem Modular. Pelatihan Budidaya Udang Windu Sistem Tertutup bagi Petani Kab. Tegal dan Jepara- Jateng 19 Mei - 8 Juni 2003, di BBPBAP. Jepara

Supratno, K. P. T., dan Kasnadi. 2003. Peluang Usaha Budidaya Alternatif Dengan

Sastrawijaya, T. A. 2009. Pencemmararan Lingkgkunungagan. Rineka Cipta, Jakarta.

Schneider, O., V., Serereeti, E. H. & Verreth, J. A. J. 202005. Protein Production byHeterotrophiicc Bacteria UUsis ng Carbon Supplementteded Fish Waste. PaperPresented d IIn World Aquacululturere 22000055. BaB lii,, Indonesia.

Shafrudinn, D, Yuniartii ddanan MM. Setitiawati. 2000066. PPenengagaruruh h Kepadatan BeBenih Ikan LeleDDumbo (C(Clarias Sp) Terhahadadapp PrPrododuku si Paddaa Sistemem Budiddayaya DenganPengenndadalilianan Nitrogegenn Melalui Penambahan TTepepung Teeririgugu. JuJ rnal AAkuakultuIndoonenesisiaa. 5(2)):: 13137-147

Soetommo,o, MM.J.AA., 1990. Teknik Budidaya Udang Windu (Penaeuss monoddonon)). Kaninisis usYoY gygyakarta.

StSticicknkney, RR. R. 1979. Principle of Warm Aquaculture. John Willey ana d SoSonsns, NewwYorrk.

SuS astutii, M. 1998. Pemanfaatan Hasil Samping Industri Pertanian MMolases s DaDannLiimbah Cair Tahu Sebagai Sumber Karbon Dan Nitrogen Untuk PrProdukkssBioosurfactan Oleh Bacillus Sp. Galur Komersial Dan Lokal. Teesiss. ProggrammPaPasscasarjana. InInststititut Pertat niniana Bogor. BoBogor

SuSugig arto. 1998. Teknik Pembenihan Ikkanan MMujair dan Nila. CV Simplex, Jakartrtaa

SuSulalasts rii, T.T. 22006. Pengag ruh Pemberian Pakan Pasta Denggan Penambabahahann LeLemamakk yangbeberbrbededaa TeTerhrhadadapap PPeertutumbmbuhuhanan dan KKelelululusushihidudupapann BeBeninihh IkIkanan SSelelaiais.s. SkSkripsiFaF kultas Perrtataninianan Jurusan BBududididaaya Perairanan.. UnU iversitas IsIslalamm RiauPePekakanbnbararu.u.

Sunarma, A. 2004. Peningkatan PrProduktifitass Usaha Lele Sangkuriang (Clarias sp.)Balai Budidaya Air Tawar SSukabumi. DDirektorat Jendral Perikanan BudidayaDepartemen Kelautan dan Peerir kanan, SSuukabumi.

Supratno, K. P. T. dan Kasnadi. 20033. PePeluang Usaha Budidaya Alternatif Denganpembesaran Kerapu Di Tambak MMelalui Sistem Modular. Pelatihan BudidayaUd Wi d Si t T t t b i P t i K b T l d J J t 19 M

73

pembesaran Kerapu Di Tambak Melalui Sistem Modular. Pelatihan Budidaya Udang Windu Sistem Tertutup bagi Petani Kab. Tegal dan Jepara- Jateng 19 Mei - 8 Juni 2003, di BBPBAP, Jepara.

Suyanto, S. R. 2007. Budidaya Ikan Lele. Penebar Swadaya, Jakarta

Svobodova, Z., R. Lioyd, J. Machova dan B. Vykusova. 1993. Water Quality and Fish Health. EIPAC Technical Paper. FAO Fisheries Department.

Sylvia, D. M., J.J. Furbrman, and D.A Zuberer. 1990. Principles and Application of Soil Microbiology. Prentice, New Jersey.

Utaminingsih. 1990. Kualitas Tanah dan Air . Latihan Block Manager Angkatan III. Balai Budidaya Air Payau. Jepara.

Wahyudi. 2006. Pengaruh Penggunaan Aerator Dan Padat Penebaran Terhadap Efisiensi Pakan Dan Pertumbuhan Ikan Nila ( Oreochromis niloticus Linn) Dalam Keramba Jaring Apung Di Waduk Cirata. Skripsi. Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan. Universitas Padjadjaran, Jatinagor.

Waluyo, L. 2009. Mikrobiologi Lingkungan. UMM press, Malang.

Wyk, P.V., dan Avnimelech, Y. 2007. Management Of Nitrogen Cycling And Microbial Populations In Biofloc-Based Aquaculture Systems. Presentation in World Aquaculture 2007, AES Special Session: BIO FLOC Technology, February 28, 2007. San Antonio, Texas, USA.

- 8 Juni 2003, di BBPBAP, , JeJeppara.

Suyanto, S. R. 2007. BuBuddidaya Ikan Lele. Penebar Swaddayaya, Jakarta

Svobodova, Z.,., RR. Lioyd, J. Machhovova a dad n n B.B VVykkusu ova. 1993. WaWater Quality and FishHealth.. EEIPAC TeTechhninicac l Papep r.r FFAOAO FFissheherrieses DDepartment.

Sylviaia, D. M.,., JJ.J.J.. Furbrmann,, anandd DD.A Zubererr. 11999 0. Princiiplpleses and Apppplication ofSoil Miccrrobibiolology. PrPrentice, New Jersey.

UUtaminniningsgsihih. 199990. Kualitas Tanah dan Air . Latihan Block MManaggere AAnngkataan n IIIrBaBalalaii Buuddidaya Air Payau. Jepara.

WaWahyhyuudi. 2006. Pengaruh Penggunaan Aerator Dan Padat Penebebarann TTererhadaapEfissiensi Pakan Dan Pertumbuhan Ikan Nila ( Oreochromis nnilotiticucuss LinnnnDaalam Keramba Jaring Apung Di Waduk Cirata. Skripsi. Fakultas PPerikkana an DDannIlmmu Kelautan. Universitas Padjadjaran, Jatinagor.

WaWalul yo,, L. 2009. Mikrobiologi Lingkungan. UMM press, Malang.

WyW k, P.V., dann AAvnvnimimelelecech,h, Y. 202 07. MMananagegemementnt OOf f NiNitrogen Cyclingg AAnndMicrobial Populations In Bioflflooc-BBasased Aquaculture Systems. Presentaatitionon inWorld Aquaculture 2007, AES SSpecial Session: BIO FLOC TechchnonolologyFeFebruary 28, 2007. San Antonio, Texas, USA.

74

LAMPIRAN

Lampiran 1. Foto – Foto Pengukuran Benih Ikan Lele, Pembentukan Flok, dan

Skema Penelitian

A. Panjang Benih Lele Awal Penelitian

B. Panjang Benih Lele Akhir Penelitian

Lampiran 1. Foto – Foto PePengukuran Benih Ikan n LeL le, Pembentukan Flok, dan–Skema a PPenelitian

A. Panjang Benih Lele Awal Penelitian

B. Panjang Benihih Lele Akhir Penelitian

75

C. Flok yang Menempel di Aquarium

D. Aquarium dan Skeman Penelitian

C. Flok yang Menempel di Aquarium

D. Aquarium dadann Skeman Penelitian

76

Lampiran 2. Analisis Varian dan Uji Duncan Amonia Pada Budidaya Lele Sistem

Bioflok

A. Hasil Pengukuran Kadar Amonia Minggu Ke 0, 1 dan 2.

Perlakuan Ulangan

Parameter

Kadar Amonia ( mg/l)

Minggu ke 0 Minggu ke 1 Minggu ke 2

AA 1 0.0150 0.6524 < 0.0003

2 0.1040 1.4794 < 0.0003

3 0.1520 0.5235 0.2442

BB 1 0.1156 1.9388 0.3875

2 0.1135 1.0388 0.2830

3 0.1531 2.1580 < 0.0003

CC 1 0.1682 1.9177 < 0.0003

2 0.0835 3.0810 < 0.0003

3 0.1469 1.6134 0.3170

DD 1 0.1527 1.4230 0.5675

2 0.1789 2.4330 0.2877

3 0.1790 1.5848 0.1718

KONTROL 1 0.0067 0.2504 0.5711

2 0.0124 0.3873 0.4097

3 0.0136 0.2919 0.3359

Bioflok

A. Hasil Pengukuran n KKadar Amonia Minggu Ke 0, 1 dan 2.2

Perlakkuuan UlU anangagan

Parameterr

KaKadadar r AmAmonia ( mg/g/l)l)

MiMingnggugu kkee 0 MiMinggu kke 1 MiMingn gu ke 2

AA 11 0.0150 0.0 6524 < 0.000 03

2 0.1040 1.479494 << 0.0 00030

3 0.1520 0.5235 0.0.242 42

BBB 1 0.1156 1.9388 0.0.3838775

2 0.1135 1.0388 0.0 2828303

3 0.1531 2.1580 < 0.0003

CCC 1 0.1682 1.9177 < 0.00003

2 0.0835 3.0810 < 0.0.000033

33 0.1446969 11.61613434 0.31700

DD 1 0.0.11527 1.4230 0.5667575

2 0.1789 2.4330 00.28287777

33 0.17179090 11.58584848 00.17171818

KOKONTNTROR L 11 0.0 00067 0.25250404 00.575711

2 0.011224 0.387373 0.4097

3 0.01366 0.2919 0.3359

77

B. Uji Anava Kadar Amonia Minggu 0

Jumlah Kuadrat

Derajat Bebas

Kuadrat Tengah F Sig.

Perlakuan .044 4 .011 7.282 .005Galat .015 10 .002Total .059 14

C. Uji Duncan Kadar Amonia Minggu 0

perlakuanN

Tingkat Kepercayaan = 0,051 2 3

Duncana kontrol 3 .010tebar seribu 3 .090tebar duaribu 3 .127 .127tebar tigaribu 3 .132 .132tebar empat ribu

3 .170

Sig. 1.000 .228 .226

D. Uji Anava Kadar Amonia Minggu 1

Jumlah Kuadrat

Derajat Bebas

Kuadrat Tengah F Sig.

Perlakuan 7.102 4 1.775 5.840 .011Galat 3.040 10 .304Total 10.141 14

Jumlmlahah KuKuadrat

Derajat Bebas

Kuaddrarat tTengah F Sig.

Perlakuan .044 4 .011 7.7 282 .005Galat .015 1010 .002Total .0. 59 1414

CC. Uji DuDuncncanan Kadarar Amonia Minggu 0

peerlrlakuanN

Tingkat Kepercayaan = 0,0 0501 2 3

DuDuncncana kontrol 3 .010tebar seribu 3 .090tebar duaribu 3 .127 .127tebar tigaribu 3 .132 .132tebar empat ribu

3 .170

Sig. 1.000000 .222828 .226

D.D. UUjiji AAnanavava KKadadarar AAmomoniniaa MiMingnggugu 11

JuJumlah Kuadrat

DeD rajat BBebas

Kuadrat Tengah F Sig.

Perlakuan 7.102 4 1.775 5.840 .011Galat 3.040 10 .304Total 10.141 14

78

E. Uji Duncan Kadar Amonia Minggu 1

perlakuan

N

Tingkat Kepercayaan = 0,05

1 2Duncana tebar seribu 3 .081

tebar tigaribu 3 .105 .105tebar duaribu 3 .223 .223tebar empat ribu

3 .342 .342

kontrol 3 .438Sig. .115 .052

F. Uji Anava Kadar Amonia Minggu 2

Jumlah

Kuadrat

Derajat

Bebas

Kuadrat

Tengah F Sig.

Perlakuan .280 4 .070 2.346 .125

Galat .298 10 .030

Total .579 14

G. Uji Duncan Kadar Amonia Minggu 2

perlakuan

N

Tingkat Kepercayaan = 0,05

1 2Duncana tebar seribu 3 .081

tebar tigaribu 3 .105 .105tebar duaribu 3 .223 .223tebar empat ribu

3 .342 .342

kontrol 3 .438Sig. .115 .052

perlakuan

N

TiTinggkakat t Kepercayaan = 0,0 0505

1 22Duncana tebar seseribu 3 .081

tebabar tigaribu 33 .1.1055 .105ttebar duaribibuu 33 .2.22323 .2.223tebar eme pat tribubu

3 .342 .3. 42

kokontntrrol 3 .4.438SiSig. .115 .0522

F. UUjiji Anavaa Kadar Amonia Minggu 2

Jumlah

Kuadrat

Derajat

Bebas

Kuadrat

Tengah F Sig.

Perlakuuan .280 4 .070 2.346 .125

GaGalat .298 10 .030

Totall 5.57979 14

GG. . UjUji i DuDuncn an KK dadar AAmomoniniaa MiMingnggug 2

perlakkuauann

N

TiTinngkat KeKepepercrcayaaaan n = 0,05

11 2Duncana tebar seribu 3 .0081

tebar tigaribu 3 .105 .105tebar duaribu 3 .223 .223tebar empat ribu

33 .342 .342

kontrol 3 .438

79

Lampiran 3. Analisis Varian dan Uji Duncan Nitrit Pada Budidaya Lele Sistem

Bioflok

A. Hasil Pengukuran Kadar Nitrit Minggu Ke 0, 1 dan 2.

Perlakuan Ulangan

Parameter

Kadar Nitrit ( mg/l)

Minggu ke 0 Minggu ke 1 Minggu ke 2

AA 1 0.0150 < 0.0013 0.0359

2 0.0454 0.0101 < 0.0013

3 0.0122 0.0210 0.0162

BB 1 0.1076 0.0280 0.0056

2 0.0041 0.0143 < 0.0013

3 0.0022 0.0299 1.6020

CC 1 0.0136 0.0097 < 0.0013

2 0.0038 0.0236 < 0.0013

3 0.0198 0.0118 0.0158

DD 1 < 0.0013 < 0.0013 0.0178

2 0.0368 0.0230 0.0135

3 0.0328 0.0265 0.0135

KONTROL 1 0.0292 0.0110 0.0197

2 0.1657 0.0203 0.0168

3 0.0562 0.0147 0.0336

Bioflok

A. Hasil Pengukuran n KKadar Nitrit Minggu Ke 0, 1 dan 2.

Perlakkuuan UlU anangagan

Parameterr

KaKadadar r NiN trit ( mg/l)l)

MiMingnggugu kkee 0 MiMinggu kke 1 MiMingn gu ke 2

AA 11 0.0150 << 0.00133 0.030359

2 0.0454 0.010101 << 0.0 00131

3 0.0122 0.0210 0.0.010 62

BBB 1 0.1076 0.0280 0.0.0000556

2 0.0041 0.0143 < 0.0 000013

3 0.0022 0.0299 1.6020

CCC 1 0.0136 0.0097 < 0.00113

2 0.0038 0.0236 < 0.0.000133

33 0.019898 00.01011818 0.01588

DD 1 << 0.0.0013 < 0.0013 0.0117878

2 0.0368 0.0230 00.01013535

33 0.03032828 00.02026565 00.01013535

KOKONTNTROR L 11 0.0 00292 0.01011010 00.010197

2 0.166557 0.020303 0.0168

3 0.05622 0.0147 0.0336

80

B. Uji Anava Kadar Nitrit Minggu 0

Jumlah Kuadrat

Derajat Bebas

Kuadrat Tengah F Sig.

Perlakuan .009 4 .002 1.216 .363Galat .019 10 .002Total .029 14

C. Uji Duncan Kadar Nitrit Minggu 0

perlakuan

N

Tingkat Kepercayaan

= 0,051

Duncana tebar tigaribu 3 .012tebar empat ribu

3 .023

tebar seribu 3 .024tebar duaribu 3 .038kontrol 3 .083Sig. .098

D. Uji Anava Kadar Nitrit Minggu 1

Jumlah Kuadrat

Derajat Bebas

Kuadrat Tengah F Sig.

Perlakuan .000 4 .000 .807 .548Galat .001 10 .000Total .001 14

Jumlah Kuadraatt

DeDerarajajatt Bebas

Kuadrat Tengngah F Sig.

Perlakuan .009 4 .00202 1.216 .363Galat .019 10 .002Total .029 14

C. Uji DDuncan KaKadar NiNitrtriit Minggggu 00

peperlr aka uann

N

Tingkat Kepercayaan

= 0,051

DuDuncncaana ttebar tigaribu 3 .012tebar empat ribu

3 .023

tebar seribu 3 .024tebar duaribu 3 .038kontrol 3 .083Sig. 0.09898

D.D. UUjiji AAnanavava KKadadar NNititriritt MiMingnggugu 11

JuJumlmlah Kuadrat

Derajjat BBebas

KKuadrat tTengah FF SiSig.

Perlakuan .000 4 .000 .807 .548Galat .001 10 .000Total .001 14

81

E. Uji Duncan Kadar Nitrit Minggu 1

perlakuan

N

Tingkat Kepercayaan

= 0,051

Duncana tebar seribu 3 .010tebar tigaribu 3 .015kontrol 3 .015tebar empat ribu

3 .016

tebar duaribu 3 .024Sig. .140

F. Uji Anava Kadar Nitrit Minggu 2

Jumlah Kuadrat

Derajat Bebas

Kuadrat Tengah F Sig.

Perlakuan .651 4 .163 .955 .472Galat 1.705 10 .170Total 2.356 14

G. Uji Duncan Kadar Nitrit Minggu 2

perlakuan

N

Tingkat Kepercayaan

= 0,051

Duncana tebar tigaribu 3 .006tebar empat ribu

3 .014

tebar seribu 3 .017kontrol 3 .023tebar duaribu 3 .536Sig. .178

perlakuan

NN

Tiingngkakat Kepercayaan n

= 0,051

Duncana teebabar seribu 3 .0.0101tebar tigariribubu 33 .001515kontrorol 3 .0155tetebabar emempat riribubu

3 .001616

tetebar duduaribu 3 .024Sig.g. .140

F.F. UUjij Annava Kadar Nitrit Minggu 2

Jumlah Kuadrat

Derajat Bebas

Kuadrat Tengah F SSig.

Perlrlaka uuan .651 4 .163 .955 .44772Galat 1.7055 10 .1700Total 2.356 144

G.G. UUjiji DDununcacan n KaKadadarr NiNitrt itit MMininggggu u 22

peperlrl kakuaann

N

Tinngkat Kepepercayaan

= 00,051

Duncana tebar tigaribu 3 .006tebar empat ribu

33 .014

tebar seribu 3 .017k l 3 023

82

Lampiran 4. Analisis Varian dan Uji Duncan Nitrat Pada Budidaya Lele Sistem

Bioflok

A. Hasil Pengukuran Kadar Nitrat Minggu Ke 0, 1 dan 2.

Perlakuan Ulangan

Parameter

Kadar Nitrat( mg/l)

Minggu ke 0 Minggu ke 1 Minggu ke 2

AA 1 1.70 16.17 9.23

2 0.21 37.57 4.64

3 0.61 7.41 0.45

BB 1 < 0.04 8.10 6.56

2 < 0.04 7.62 11.90

3 < 0.04 7.62 3.82

CC 1 0.20 9.48 5.69

2 0.45 15.19 8.73

3 0.05 17.53 4.59

DD 1 0.20 2.09 3.33

2 0.81 1.41 10.03

3 0.14 6.01 2.39

KONTROL 1 18.93 1.56 5.85

2 19.14 2.79 3.60

3 18.93 2.84 4.38

Lampiran 4. Analisis Varian dan UjUjii DuDuncn an Nitrat Pada Budidaya Lele Sistem

Bioflok

A. Hasil Pengugukukuran Kadar Nitratat MMinnggggu u KeKe 0, 11 dan 2.

Peerlrlakuan UlUlangan

PaParar meter

Kadarr Nitratat( ( mgm /l)

Minggu ke 0 MiMingnggu kee 11 Minggugu ke 2

AAAA 1 1.70 16.1177 9.23

2 0.21 37.57 4.4 64

3 0.61 7.41 0.0.4545

BBB 1 < 0.04 8.10 6.6 5656

2 < 0.04 7.62 11.90

3 < 0.04 7.62 3.822

CCC 1 0.20 9.48 5.5.669

22 0.455 1515 1.199 8.73

3 0.0.05 17.53 4.5959

DDD 1 0.20 2.09 3.3.3333

22 0..8181 11.4141 1010.0.033

33 00.14 66.0101 2.2.339

KONTTROROLL 1 18.993 1.566 5.85

2 19.144 2.79 3.60

3 18.933 2.84 4.38

83

B. Uji Anava Kadar Nitrat Minggu 0

Jumlah Kuadrat

Derajat Bebas

Kuadrat Tengah F Sig.

Perlakuan 833.658 4 208.414 1322.986 .000Galat 1.575 10 .158Total 835.233 14

C. Uji Duncan Kadar Nitrat Minggu 0

perlakuanN

Tingkat Kepercayaan = 0,051 2 3

Duncana tebar duaribu 3 .040a

tebar tigaribu 3 .233ab .233ab

tebar empat ribu

3 .383ab .383ab

tebar seribu 3 .840b

kontrol 3 19.000c

Sig. .336 .104 1.000

D. Uji Anava Kadar Nitrat Minggu 1

Jumlah Kuadrat

Derajat Bebas

Kuadrat Tengah F Sig.

Perlakuan 698.305 4 174.576 3.298 .057Galat 529.270 10 52.927Total 1227.575 14

B. Uji Anava Kadar Nitrat MiMinggu 0

Jumlah Kuadrat

Derajat Bebas

Kuadrat Tengah FF Sig.

Perlakuan 833.3 658 44 20208.8.414 1322.98686 .000Galat 1.1.575 101 .1.15858Total 83835.233 14

C. Uji DDununcan KKadar Nitrat Minggu 0

pperlakuanN

Tingkat Kepercayaan = 0,0551 2 3

DuDunncanaa tebar duaribu 3 .040a

tebar tigaribu 3 .233ab .233ab

tebar empat ribu

3 .383ab .383ab

tebar seribu 3 .840b

konttroroll 3 1919.000c

Sig. .336 .104 1.000

D. UUjiji AAnanavava KKadadarar NNittraratt MMingggugu 1

Jumlah Kuadrat

DDerajat Bebas

Kuadrat Tengah F Sig.

Perlakuan 698.305 4 174.576 3.298 .057Galat 529.270 10 52.927Total 1227.575 14

84

E. Uji Duncan Kadar Nitrat Minggu 1

perlakuan

N

Tingkat Kepercayaan = 0,05

1 2Duncana kontrol 3 2.396a

tebar empat ribu

3 3.170a

tebar duaribu 3 7.780ab 7.780ab

tebar tigaribu 3 14.066ab 14.066ab

tebar seribu 3 20.3833b

Sig. .097 .070

F. Uji Anava Kadar Nitrat Minggu 2

Jumlah Kuadrat

Derajat Bebas

Kuadrat Tengah F Sig.

Perlakuan 16.902 4 4.225 .355 .835Galat 118.863 10 11.886Total 135.764 14

G. Uji Duncan Kadar Nitrat Minggu 2

perlakuan

N

Tingkat Kepercayaan

= 0,051

Duncana kontrol 3 4.610a

tebar seribu 3 4.773a

tebar empat ribu

3 5.250a

tebar tigaribu 3 6.336a

tebar duaribu 3 7.426a

Sig. .377

perlakuan

N

Tingkakatt KeK percayaan = 0,0505

1 2Duncana kontroroll 3 2.396a

teebbar empat ribu

3 3.3.171 00aa

tebar r duaribbuu 3 7.780ab 7.7 787 0ab

teebabar titiggaribu 3 14.066abab 141 .066ab

tetebabarr seribubu 3 20.3838333b

SiSig. .097 .070

F. UUjiji AAnavva Kadar Nitrat Minggu 2

Jumlah Kuadrat

Derajat Bebas

Kuadrat Tengah F SiS g.

Perlakuuan 16.902 4 4.225 .355 .835GGalat 118.863 10 11.886Totatal 135.764 14

G.G. UUjiji Duncan Kadar Nitrat Minggu 2

peperlrlakakuauann

N

TiTingngkakatt KeKepercayayaaaann

= 00,051

Duncana kontrol 3 4.610a

tebar seribu 3 4.773a

tebar empat ribu

3 5.250a

tebar tigaribu 3 6.336a

tebar duaribu 3 7.426a

85

Lampiran 5. Analisis Varian dan Uji Duncan pH Pada Budidaya Lele Sistem

Bioflok

A. Hasil Pengukuran Nilai pH Minggu Ke 0, 1 dan 2.

Perlakuan Ulangan

Parameter

Nilai pH

Minggu ke 0 Minggu ke 1 Minggu ke 2

AA 1 7.1 7.0 6.5

2 7.2 7.2 6.6

3 7.3 7.7 6.8

BB 1 7.3 7.6 6.8

2 7.2 7.2 6.9

3 7.4 7.6 6.6

CC 1 7.4 7.3 6.5

2 7.1 7.7 6.4

3 7.2 7.3 6.9

DD 1 7.2 7.6 6.8

2 7.3 7.6 6.8

3 7.3 7.3 6.7

KONTROL 1 7.7 7.3 6.9

2 7.5 7.3 6.8

3 7.4 7.4 7.1

Bioflok

A. Hasil Pengukuran n NNilai pH Minggu Ke 0, 1 dan 2.

Perlakkuuan UlU anangagan

Parameterr

NiNilai pH

MiMingnggugu kkee 0 MiMinggu kke 1 MiMingn gu ke 2

AA 11 7.1 7.0 6.6.5

2 7.2 7.22 6.6

3 7.3 7.7 6.6 8

BBB 1 7.3 7.6 6.6.88

2 7.2 7.2 6.6.99

3 7.4 7.6 6.6

CCC 1 7.4 7.3 6.5

2 7.1 7.7 66.4

33 7.22 7.7.33 6.9

DD 1 7.7 2 7.6 6.88

2 7.3 7.6 6.6.88

33 7.7.33 77.33 6.6.77

KOKONTNTROR L 11 77.7 77.33 6.6.9

2 7.55 7.33 6.8

3 7.4 7.4 7.1

86

B. Uji Anava Kadar pH Minggu 0

Jumlah Kuadrat

Derajat Bebas

KuadratTengah F Sig.

Perlakuan .209 4 .052 3.738 .041Galat .140 10 .014Total .349 14

C. Uji Duncan Kadar pH Minggu 0

perlakuan

N

Tingkat Kepercayaan = 0,05

1 2Duncana tebar seribu 3 7.200a

tebar tigaribu 3 7.233a

tebar empat ribu

3 7.266a

tebar duaribu 3 7.300a

kontrol 3 7.533b

Sig. .357 1.000

D. Uji Anava Kadar pH Minggu 1

Jumlah Kuadrat

Derajat Bebas

Kuadrat Tengah F Sig.

Perlakuan .089 4 .022 .414 .795Galat .540 10 .054Total .629 14

Jumlah Kuadraatt

DeDerarajajatt Bebas

KuadratTengngah F Sig.

Perlakuan .209 4 .05252 3.738 .041Galat .140 10 .014Total .349 14

C. Uji DDuncan KaKadar pHH MMinggu 0

peperlr aka uann

N

Tingkat Kepercayaaaan = 0,05

1 2Duuncn ana teebbar seribu 3 7.200a

tebar tigaribu 3 7.233a

tebar empat ribu

3 7.266a

tebar duaribu 3 7.300a

kontrol 3 7.533b

Sig. .357 1.000

DD. UUjij Anava Kadar pH Minggu 1

JuJumlmlahah KuKuadadrat

DeDerar jat BeBebabass

KuKuadadraratt Tenggahh F Siig.g.

Perlrlakakuauann .089 4 .02222 .4.41414 .77995Galat .540 10 .054Total .629 14

87

E. Uji Duncan Kadar pH Minggu 1

perlakuan

N

Tingkat Kepercayaan

= 0,051

Duncana tebar seribu 3 7.300a

kontrol 3 7.333a

tebar tigaribu 3 7.433a

tebar duaribu 3 7.466a

tebar empat ribu

3 7.500a

Sig. .353

F. Uji Anava Kadar pH Minggu 2

Jumlah Kuadrat

Derajat Bebas

Kuadrat Tengah F Sig.

Perlakuan .209 4 .052 1.826 .201Galat .287 10 .029Total .496 14

G. Uji Duncan Kadar pH Minggu 2

perlakuan

N

Tingkat Kepercayaan

= 0,051

Duncana tebar tigaribu 3 6.600a

tebar seribu 3 6.633a

tebar duaribu 3 6.766a

tebar empat ribu

3 6.766a

kontrol 3 6.933a

Sig. .051

perlakuan

NN

Tiingngkakat Kepercayaan n

= 0,051

Duncana teebabar seribu 3 7..303 00a

kontrol 33 77.33333aa

tebar r tit garibubu 3 7.4333aa

teebabar duduaribu 3 7.464666a

tetebabarr empapatt riribbu

3 7.500a

Sig.g. .353

F. UUjiji Anaava Kadar pH Minggu 2

Jumlah Kuadrat

Derajat Bebas

Kuadrat Tengah F SSig.

PPerlakuuan .209 4 .052 1.826 .2011Galalat .287 10 .029Total .4966 14

G.G. UUjiji Duncan Kadar pH Minggu 2

peperlrlakakuauann

N

TiTingngkakatt KeKepercayayaaaann

= 00,051

Duncana tebar tigaribu 3 6.600a

tebar seribu 3 6.633a

tebar duaribu 3 6.766a

tebar empat ribu

33 6.766a

kontrol 3 6.933a

88

Lampiran 6. Analisis Varian dan Uji Duncan TDS Pada Budidaya Lele Sistem

Bioflok

A. Hasil Pengukuran Nilai TDS Minggu Ke 0, 1 dan 2.

Perlakuan Ulangan

Parameter

Nilai TDS

Minggu ke 0 Minggu ke 1 Minggu ke 2

AA 1 264 455.6 571.62 267 521 8833 230.3 344.6 576.3

BB 1 253 416.3 694.62 248 437.3 566.63 309.3 519.3 716

CC 1 243.6 487.6 8912 264 548.3 748.63 212 491.6 774.3

DD 1 235.6 390.6 6442 225 468.6 6513 226.3 424.3 693.6

KONTROL 1 128.3 206.3 352.62 168.3 230 2563 169 189 262

Bioflok

A. Hasil Pengukuran n NNilai TDS Minggu Ke 0, 1 dan 2.

Perlakkuuan UlU anangagan

Parameterr

NiNilal i TDS

MiMingnggugu kkee 0 MiMinggu kke 1 MiMingn gu ke 2

AA 11 264 45455.6 571.1 62 267 521 8833 230.3 344.6 57576.3

BBB 1 253 416.3 696944.62 248 437.3 56566.6.663 309.3 519.3 716

CCC 1 243.6 487.6 89112 264 548.3 74748.633 21122 494911.66 774.33

DD 1 23235.6 390.6 644442 225 468.6 65651133 2226.6.33 42424.4 33 696933.66

KOKONTNTROR L 11 12128.3 20066.33 35352.62 168.8.3 230 2563 169 189 262

89

B. Uji Anava Kadar TDS Minggu 0

Jumlah Kuadrat

Derajat Bebas

Kuadrat Tengah F Sig.

Perlakuan 70488.978 4 17622.244 40.712 .000Galat 17314.222 40 432.856Total 87803.200 44

C. Uji Duncan Kadar TDS Minggu 0

perlakuanN

Tingkat Kepercayaan = 0,051 2 3 4

Duncana kontrol 9 155.2222tebar empat ribu

9 229.0000

tebar tigaribu 9 239.8889 239.8889tebar seribu 9 253.1111 253.1111tebar duaribu 9 270.1111Sig. 1.000 .274 .185 .091

D. Uji Anava Kadar TDS Minggu 1

Jumlah Kuadrat

Derajat Bebas

Kuadrat Tengah F Sig.

Perlakuan 485825.911 4 121456.478 50.828 .000Galat 95582.889 40 2389.572Total 581408.800 44

Jumlah Kuadraatt

DeDerarajajatt Bebas

Kuadrat TeTengngah F Sig.

Perlakuan 70704488.978 4 17622.242444 40.712 .000Galat 17314.222 40 432.856Total 87803.200 44

C.. UUji Dununcacan n KaK dar TDTDS Minggu 0

perlrlaakuanN

Tingkat Kepercayyaan == 0,0 0051 2 33 4

DuDuncncaana kkontrol 9 155.2222tebar empat ribu

9 229.0000

tebar tigaribu 9 239.8889 239.88899tebar seribu 9 253.11111 253.1111111tebar duaribu 9 27700.11111Sig. 1.00000 .274 .1855 .00919

D.D. UUjiji AAnan va Kadar TDS Minggu 1

JuJumlmlah KuKuadadrat

DeDerarajajatt Bebab s

Kuadratt TTengahh FF SiSig.g.

Perlakuaann 485825.911 4 121456.478 5050 8.82828 .000Galat 95582.889 40 2389.572Total 581408.800 44

90

E. Uji Duncan Kadar TDS Minggu 1

perlakuanN

Tingkat Kepercayaan = 0,051 2 3

Duncana kontrol 9 208.4444tebar empat ribu

9 427.8889

tebar seribu 9 440.4444tebar duaribu 9 457.6667tebar tigaribu 9 509.2222Sig. 1.000 .230 1.000

F. Uji Anava Kadar TDS Minggu 2

Jumlah Kuadrat

Derajat Bebas

Kuadrat Tengah F Sig.

Perlakuan 1345192.444 4 336298.111 46.885 .000Galat 286911.333 40 7172.783Total 1632103.778 44

G. Uji Duncan Kadar TDS Minggu 2

perlakuanN

Tingkat Kepercayaan = 0,051 2 3

Duncana kontrol 9 290.2222tebar duaribu 9 659.1111tebar empat ribu

9 662.8889

tebar seribu 9 677.0000tebar tigaribu 9 804.6667Sig. 1.000 .677 1.000

perlakuanN

Tiinggkakat Kepercayaan = 0,051 2 3

Duncana kontrol 9 208.4444tebaar r empat riibubu

9 427.8889

tebar seribubu 99 44440.0.444444tebaar r duaribbuu 99 457.7 666 67tetebabar titigaribu 9 50509.9.222 22Siigg. 1.000 .22303 1..00000

F. UUjiji AAnavva Kadar TDS Minggu 2

Jumlah Kuadrat

Derajat Bebas

Kuadrat Tengah F Sig.

Perlakuuan 1345192.444 4 336298.111 46.885 .000GGalat 286911.333 40 7172.783Totatal 1632103.778 44

G.G. UUjiji Duncan Kadar TDS Minggu 2

peperlrlakakuauannNN

TiTingngkakatt KeKepepercrcayayaaaann = 0,0 05051 22 3

Duncanana kontroroll 9 290..22222tebar duaribu 9 659.1111tebar empat ribu

9 662.8889

tebar seribu 9 677.0000tebar tigaribu 99 804.6667Sig. 1.000 .677 1.000

91

Lampiran 7. Analisis Varian dan Uji Duncan Suhu Pada Budidaya Lele Sistem

Bioflok

A. Hasil Pengukuran Nilai Suhu Minggu Ke 0, 1 dan 2.

Perlakuan Ulangan

Parameter

Suhu (0C)

Minggu ke 0 Minggu ke 1 Minggu ke 2

AA 1 26.6 26.2 25.52 26.4 25.9 25.33 26.3 26.6 25.6

BB 1 26.3 26.1 252 26.4 26.8 253 26.3 26 25

CC 1 26.3 26.1 25.52 26.3 25.6 25.63 26.4 25.6 25.5

DD 1 26.3 25.6 25.12 26.6 26.2 25.13 26.4 25.5 25.2

KONTROL 1 26.3 25.5 25.12 27.1 26.6 253 27 26.7 25.1

Bioflok

A. Hasil Pengukuran n NNilai Suhu Minggu Ke 0, 1 dan 2.

Perlakkuuan UlU anangagan

Parameterr

SuSuhu (0C)

MiMingnggugu kkee 0 MiMinggu kke 1 MiMingn gu ke 2

AA 11 26.6 2626.2.2 25.52 26.4 252 .9 252 .33 26.3 26.66 255.6

BBB 1 26.3 26.1 2552 26.4 26.8 2523 26.3 26 225

CCC 1 26.3 26.1 25.5.52 26.33 25.6 2525.6633 2626 4.4 25.6 2525..5

DD 1 26.3 25.6 2525.12 26.6 26.2 225.133 2626 4.4 2525 5.5 25.2

KOKONTNTROR L 11 226.3 2525.5.5 25.12 27.1 26.6 253 27 26.7 25.1

92

B. Uji Anava Kadar Suhu Minggu 0

Jumlah Kuadrat

Derajat Bebas

Kuadrat Tengah F Sig.

Perlakuan 1.340 4 .335 9.178 .000Galat 1.460 40 .037Total 2.800 44

C. Uji Duncan Kadar Suhu Minggu 0

perlakuan

N

Tingkat Kepercayaan = 0,05

1 2Duncana tebar tigaribu 9 26.3333

tebar duaribu 9 26.3333tebar empat ribu

9 26.4333

tebar seribu 9 26.4333kontrol 9 26.8000Sig. .320 1.000

D. Uji Anava Kadar Suhu Minggu 1

Jumlah Kuadrat

Derajat Bebas

Kuadrat Tengah F Sig.

Perlakuan 2.720 4 .680 4.610 .004Galat 5.900 40 .148Total 8.620 44

Jumlah Kuadraatt

DeDerarajajatt Bebas

Kuadrat TeTengngah F Sig.

Perlakuan 1.340 4 .333535 9.178 .000Galat 1.460 40 .037Total 2.800 44

C. UUjji Duncaan n KaKaddar Suhuu MMiinggu 0

peperlakkuuan

N

Tingkat Kepercayaan = 0,05

1 2DuDuncncaana tebar tigaribu 9 26.3333

tebar duaribu 9 26.3333tebar empat ribu

9 26.4333

tebar seribu 9 26.4333kontrol 9 26.8000Sig. .32020 1.1 000

D.D. UUjiji Anava KK dadar SSuhuhuu MMinggu 11

Jumlah Kuadrat

DDerajat BBebas

Kuadrat Tengah F Sig.

Perlakuan 2.720 4 .680 4.610 .004Galat 5.900 40 .148Total 8.620 44

93

E. Uji Duncan Kadar Suhu Minggu 1

perlakuan

N

Tingkat Kepercayaan = 0,05

1 2Duncana tebar tigaribu 9 25.7667

tebar empat ribu

9 25.7667

tebar seribu 9 26.2333kontrol 9 26.2667tebar duaribu 9 26.3000Sig. 1.000 .732

F. Uji Anava Kadar Suhu Minggu 2

Jumlah Kuadrat

Derajat Bebas

Kuadrat Tengah F Sig.

Perlakuan 2.128 4 .532 106.400 .000Galat .200 40 .005Total 2.328 44

G. Uji Duncan Kadar Suhu Minggu 1

perlakuanN

Tingkat Kepercayaan = 0,051 2 3

Duncana tebar duaribu 9 25.0000kontrol 9 25.0667 25.0667tebar empat ribu

9 25.1333

tebar seribu 9 25.4667tebar tigaribu 9 25.5333Sig. .052 .052 .052

perlakuan

N

Tingkakatt KeK percayaan = 0,0505

1 22Duncana tebar r titigaribu 9 25.7667

tetebbar empat ribu

99 2525.7.7666677

tebar r seribuu 9 2626.2.2333kokontntroroll 9 262 .2667tetebabarr duarribibu 9 26.33000 0SiSig. 1.000 .7322

F. UUjiji Anaava Kadar Suhu Minggu 2

Jumlah Kuadrat

Derajat Bebas

Kuadrat Tengah F Sig.

PPerlakuuan 2.128 4 .532 106.400 .0000Galalat .200 40 .005Total 2.3288 44

G.G. UUjiji DDununcacan n KaKadadarr SuSuhuhu MMininggggu u 11

peperlrl kakuaannN

Tinggkkat Kepercayyaaaan = 00,050511 2 3

Duncana tebar duaribu 9 25.00000kontrol 9 25.06667 25.0667tebar empat ribu

9 25.1333

tebar seribu 99 25.4667tebar tigaribu 9 25.5333

94

Lampiran 8. Analisis Varian dan Uji Duncan Oksigen Terlarut Pada Budidaya

Lele Sistem Bioflok

A. Hasil Pengukuran Nilai Oksigen Terlarut Minggu Ke 0, 1 dan 2.

Perlakuan Ulangan

Parameter

Oksigen Terlarut (mg/l)

Minggu ke 0 Minggu ke 1 Minggu ke 2

AA 1 7.9 2.9 1.52 11.4 6.4 1.23 9 4 1.5

BB 1 9.8 4.8 1.32 8.9 3.9 0.73 8.3 3.3 0.6

CC 1 9.1 4.1 0.92 7.6 4.6 1.63 6 3.7 1

DD 1 6.6 3.6 0.52 8.1 4.1 0.43 7.1 3.5 0.6

KONTROL 1 9.3 5.6 1.72 8.9 6.6 1.63 8.8 5.5 1.6

Lele Sistem Bioflok

A. Hasil Pengukuran n NNilai Oksigen Terlarut Minggu Ke 00, 11 dan 2.

Perlakkuuan UlU anangagan

Parameterr

OkOksisigegen n TeT rlarut (mgg/l/l)

MiMingnggugu kkee 0 MiMinggu kke 1 MiMingn gu ke 2

AA 11 7.9 2.2 9 1.552 11.4 6.4 1.23 9 4 1.5

BBB 1 9.8 4.8 1.1.32 8.9 3.9 0.0.773 8.3 3.3 0.6

CCC 1 9.1 4.1 0.992 7.6 4.6 11.633 66 33.77 1

DD 1 66.6 3.6 0..552 8.1 4.1 0.0.4433 7.7.11 3.3 55 0.0.66

KOKONTNTROR L 11 99.3 5.5 66 11.72 8.99 6.6 1.63 8.8 5.5 1.6

95

B. Uji Anava Nilai Oksigen Terlarut Minggu 0

Jumlah Kuadrat

Derajat Bebas

Kuadrat Tengah F Sig.

Perlakuan 32.579 4 8.145 7.415 .000Galat 43.933 40 1.098Total 76.512 44

C. Uji Duncan Nilai Oksigen Terlarut Minggu 0 perlakuan

N

Tingkat Kepercayaan = 0,05

1 2Duncana tebar empat

ribu9 7.3000

tebar tigaribu 9 7.5667tebar duaribu 9 8.9778kontrol 9 9.0111tebar seribu 9 9.4111Sig. .592 .415

D. Uji Anava Nilai Oksigen Terlarut Minggu 1 Jumlah Kuadrat

Derajat Bebas

Kuadrat Tengah F Sig.

Perlakuan 26.374 4 6.594 4.514 .004Galat 58.422 40 1.461Total 84.796 44

Jumlah Kuadraatt

DeDerarajajatt Bebas

Kuadrat TeTengngah F Sig.

Perlakuan 32.579 4 8.14455 7.415 .000Galat 43.933 40 1.098Total 76.512 44

C.. UUji Dununcacan n NiN lai OkOksigen Terlarut Minggu 0 peperlakkuuan

N

Tingkat Kepercayaan = 0,05

1 2DuDuncncaana tebar empat

ribu9 7.3000

tebar tigaribu 9 7.5667tebar duaribu 9 8.9778kontrol 9 9.0111tebar seribu 9 9.4111Sig. .59292 .415

D. UUjiji AAnanavava NNililaiai OO sksigigeen Terlalarur t MiMinnggu 11 Jumlah Kuadrat

DDerajat BBebas

Kuadrat Tengah F Sig.

Perlakuan 26.374 4 6.594 4.514 .004Galat 58.422 40 1.461Total 84.796 44

96

E. Uji Duncan Nilai Oksigen Terlarut Minggu 1

perlakuan

N

Tingkat Kepercayaan = 0,05

1 2Duncana tebar empat

ribu9 3.7444

tebar duaribu 9 3.9778tebar tigaribu 9 4.1222tebar seribu 9 4.4111kontrol 9 5.9000Sig. .294 1.000

F. Uji Anava Nilai Oksigen Terlarut Minggu 2

Jumlah Kuadrat

Derajat Bebas

Kuadrat Tengah F Sig.

Perlakuan 7.050 4 1.762 19.902 .000Galat 3.542 40 .089Total 10.592 44

G. Uji Duncan Nilai Oksigen Terlarut Minggu 2

perlakuanN

Tingkat Kepercayaan = 0,051 2 3 4

Duncana tebar empat ribu

9 .5111

tebar duaribu 9 .8667tebar tigaribu 9 1.1556tebar seribu 9 1.3889 1.3889kontrol 9 1.6444Sig. 1.000 1.000 .104 .076

perlakuan

N

Tingkakatt KeK percayaan = 0,0505

1 22Duncana tebar r eempat

riibubu9 3.7444

tebar duaribibuu 99 33.979 7878tebar r tigaribubu 9 4.1222teebabar seseribu 9 4.41111kokontntrrol 9 5.909000SiSig. .294 1.0000

F.F. UUjij Annava Nilai Oksigen Terlarut Minggu 2

Jumlah Kuadrat

Derajat Bebas

Kuadrat Tengah F SSig.

Perlrlaka uuan 7.050 4 1.762 19.902 .0.0000Galat 3.5422 40 .08989Total 10.592 444

G. UUjiji DDununcacann NiNillai OkOksigen Terllararut Minggguu 2

perlakuanNN

Tingkat Kepercayaan = 0,051 2 3 4

Duncana tebar empat ribu

9 .55111

tebar duaribu 99 .8667tebar tigaribu 9 1.1556

b ib 9 1 3889 1 3889

97

Lampiran 9. Analisis Varian dan Uji Duncan Laju Pertumbuhan Spesifik Pada

Budidaya Lele Sistem Bioflok

A. Hasil Pengukuran Laju Pertumbuhan Spesifik

Perlakuan Ulangan LAJU PERTUMBUHAN SPESIFIK ( % )Berat Awal Berat Akhir Waktu Hasil

AA1 I 1,6 2,8 14 3,73 %II 1,7 2,8III 1,6 2,9

Rata-rata 1,63 2,75AA2 I 1,6 3,0 14 4,57

II 1,6 2,9III 1,5 3,0

Rata-rata 1,56 2,96AA3 I 1,6 2,7 14 3,99

II 1,6 3III 1,6 2,7

Rata-rata 1,6 2,8

Rata-rata perlakuan AA 4.1 %

BB1 I 1,6 2,8 14 4,17II 1,6 2,8III 1,5 2,8

Rata-rata 1,56 2,8BB2 I 1,7 2,8 14 3,94

II 1,6 2,8III 1,6 2,9

Rata-rata 1,63 2,83BB3 I 1,6 3 14 4,41

II 1,6 3,1III 1,6 2,8

Rata-rata 1,6 2,97

Rata-rata perlakuan BB 4.2 %

CC1 I 1,8 2,8 14 3,86II 1,6 2,8III 1,5 2,8

Budidaya Lele Sistem BBioioflflokok

A. Hasil Pengukuran n LLaju Pertumbuhan Spesifik

Perlakuan Ulangan LALAJUJU PERERTUMBUHANN SPESIFIK ( % )BeBerarat t AwAwall BeB rat Akhir WaW ktu Hasil

AAA11 I 1,6 2,2 8 14 3,73III 11,77 22,8IIII 1,6 2,9

RaRatata-rataa 1,63 2,7575AAAA22 I 1,6 3,0 1414 4,5

II 1,6 2,9III 1,5 3,0

RRata-rata 1,56 2,96AA33 I 1,6 2,7 144 3,99

II 1,6 3III 1,6 2,7

Rata-rata 1,6 2,8

Rata-rata perlakuan AA 44.1 %%

BB1 I 1,6 2,8 14 4,4,1II 1,1,66 2,8III 1,5 2,8

RaRatata-raratata 1,56 2,2,88BBBB22 II 1,77 2,2,88 1414 3,9

III 1,1,66 22,88IIII 1,6 22,99

RRatta-rata 1,63 2,83BB3 I 1,6 3 14 4,4

II 1,6 3,1III 1,6 2,8

Rata-rata 1,6 2,97

Rata-rata perlakuuann BB 4.2 %

98

Rata-rata 1,63 2,8CC2 I 1,6 2,7 14 3,81

II 1,6 2,7III 1,6 2,8

Rata-rata 1,6 2,73CC3 I 1,6 2,8 14 3,81

II 1,6 2,9III 1,6 2,5

Rata-rata 1,6 2,73

Rata-rata perlakuan CC 3.8 %

DD1 I 1,8 3,0 14 3,51II 1,8 2,8III 1,6 2,7

Rata-rata 1,73 2,83DD2 I 1,6 2,8 14 3,99

II 1,6 2,8III 1,6 2,8

Rata-rata 1,6 2,8DD3 I 1,6 2,9 14 3,18

II 1,7 2,9III 1,6 2,5

Rata-rata 1,63 2,76

Rata-rata perlakuan DD 3.6 %

KONTROL 1 I 1,6 3,0 14 3,71II 1,6 3,1III 1,6 2,8

Rata-rata 1,6 2,96KONTROL 2 I 1,6 2,9 14 4,24

II 1,6 2,9III 1,6 2,9

Rata-rata 1,6 2,9KONTROL 3 I 1,8 3,0 14 4,14

II 1,6 2,7III 1,6 2,9

Rata-rata 1,6 2,86Rata-rata perlakuan Kontrol 4 %

II 1,6 2,7III 1,6 2,8

Rata-rata 1,6 2,2 7373CC3 I 1,6 2,8 14 3,8

II 1,1 66 2,9IIIII 11,66 2,2 5

Rata-rata 1,6 2,2,73

RaRatata-rata perlakuan CC 33.8 %

DDDD11 I 1,8 3,0 1414 3,5II 1,8 2,8III 1,6 2,7

RRata-rata 1,73 2,83DD22 I 1,6 2,8 14 3,99

II 1,6 2,8III 1,6 2,8

Rata-rata 1,6 2,8DD3 I 1,6 2,9 114 3,11

II 1,7 2,9III 1,6 2,2,55

Rata-rata 1,1 633 2,76

Rata-rata perlakuan DD .3.66 %%

KOKONTNTROROLL 11 II 1,1 66 3,3,00 1414 3,7II 1,1,66 3,3 11III 1,6 2,2 88

Rata-rata 1,6 2,96KONTROL 2 I 1,6 2,9 14 4,2

II 1,6 2,9III 1,6 2,9

Rata-rata 1,6 2,9KONTROL 3 I 1,8 3,0 14 4,1

II 1,1 66 2,7III 1 6 2 9

99

B. Uji Anava Pengukuran Laju Pertumbuhan Spesifik

Jumlah Kuadrat

Derajat Bebas

Kuadrat Tengah F Sig.

Perlakuan .733 4 .183 1.884 .190Galat .972 10 .097Total 1.705 14

C. Uji Duncan Pengukuran Laju Pertumbuhan Spesifik

perlakuan

N

Tingkat Kepercayaan

= 0,051

Duncana tebar empat ribu

3 3.5600

tebar tigaribu 3 3.8267kontrol 3 4.0300tebar seribu 3 4.0967tebar duaribu 3 4.1733Sig. .051

Jumlmlahah KuKuadrat

Derajat Bebas

Kuaddrarat tTengah F Sig.

Perlakuan .733 4 .183 1.1 884 .190Galat .972 1010 .097Total 1.1.705 1414

C. UUjii DDunnccan Pengukuran Laju Pertumbuhan Spesifik

perlakuan

N

Tingkat Kepercayaan

= 0,051

Duncncanana tebar empat ribu

3 3.5660000

tebar tigaribu 33 3.8267kontrol 3 4.0300tebar seribu 3 4.0967tetebabarr duduararibibuu 33 4.4 17173333Sig. .005151

100

Lampiran 10. Analisis Varian dan Uji Duncan Kelulushidupan Pada Budidaya

Lele Sistem Bioflok

A. Hasil Pengukuran Kelulushidupan

PERLAKUAN PARAMETER

KELULUSHIDUPAN (% )Jumalah Awal Jumlah Akhir Hasil

AA10 6 60 %10 4 40 %10 8 80 %

Rata-rata perlakuan AA 60 %

BB20 9 45 %20 12 60 %20 10 50 %

Rata-rata perlakuan BB 51.7 %

CC1 30 18 60 %30 15 50 %30 21 70 %

Rata-rata perlakuan CC 60 %

DD1 40 23 57,5 %40 28 70 %40 16 40 %

Rata-rata perlakuan DD 55.9 %

KONTROL2 2 100 %2 1 50 %2 1 50 %

Rata-rata perlakuan Kontrol 66.7 %

Lele Sistem Bioflok

A. Hasil Pengukuran n KKelulushidupan

PERLAKUAUANPAARAMETER

KEKELULULULUSHSHIDUPAN (% ))Juumalah Awal JuJumlmlahah AAkkhir Hasil

AAA1010 6 6060 %10 44 40 %%10 8 80 %%

Rata-rata perlakuan AA 6060 %

BBB20 9 455 %%20 12 6060 %%20 10 50 %%

Rata-rata perlakuan BB 551.7 %

CC1 3030 1818 660 %3030 15 50 %30 21 70 %%

Rata-rata pperlakuan CC 060 %%

DDDD1 40 233 5757,5,5 %%4040 288 7070 %40 16 40 %

Rata-rata perlaakuan DD 55.9 %

KONTROL2 2 100 %2 1 50 %2 1 50 %

101

B. Uji Anava Kelulushidupan Benih Ikan Lele

Jumlah Kuadrat

Derajat Bebas

Kuadrat Tengah F Sig.

Perlakuan 1823.333 4 455.833 1.408 .300Galat 3237.500 10 323.750Total 5060.833 14

C. Uji Duncan Kelulushidupan Benih Ikan Lele

perlakuan

N

Tingkat Kepercayaan

= 0,051

Duncana tebar duaribu 3 51.6667tebar empat ribu

3 55.8333

tebar seribu 3 60.0000tebar tigaribu 3 60.0000kontrol 3 83.3333Sig. .076

B. Uji Anava Kelulushidupan Benih IkIkanan LLelele

Jumlah Kuadrat

Derajat Bebas

Kuadrat Tengah FF Sig.

Perlakuan 18233.333 44 45455.5 833 1.40088 .300Galat 3223737..500 101 32323.3.757500Total 50506060.833 14

C. UUjji DDuuncan Kelulushidupan Benih Ikan Lele

perlakuan

NN

Tingkat Kepercayaan

= 0,,050511

DDuncana tebar duaribu 33 51.6667tebar empat rir bu

3 55.8333

tetebabarr seseriribubu 33 6060.00000000tebar titigagariribubu 33 60.0.0000000kokontntrol 3 883.3333Sig. .076

102

Lampiran 11. Analisis Varian dan Uji Duncan Pertumbuhan Panjang Mutlak

Pada Budidaya Lele Sistem Bioflok

A. Hasil Pengukuran Pertumbuhan Panjang Mutlak

Perlakuan Ulangan Pertumbuhan Panjang Mutlak ( cm )Panjang AWAL Panjang AKHIR HASIL

AA1 I 3,5 5,8 2,54II 3,3 6,1III 3,0 5,5

Rata-rata 3,26 5,8AA2 I 3,2 5,5 2,47

II 3,4 6.0III 3,5 6.0

Rata-rata 3,36 5,8AA3 I 3,3 5,4 2,10

II 3,3 5,5III 3,5 5,5

Rata-rata 3,36 5,46

Rata-rata perlakuan AA 2.37

BB1 I 3,5 6,0 2,50II 3,5 6,0III 3,3 5,8

Rata-rata 3,43 5,93BB2 I 3,2 6,1 2,50

II 3,5 6,0III 3,4 5,5

Rata-rata 3,36 2,50BB3 I 3,6 5,5 2,20

II 3,3 5,0III 3,5 6,5

Rata-rata 3,46 5,6

Rata-rata perlakuan BB 2.4

CC1 I 3,5 5,5 2,3II 3,0 5,8

Pada Budidaya Lele SSisistetemm BiB oflok

A. Hasil Pengukuran n PPertumbuhan Panjang Mutlak

Perlakuann Ulangan Pertrtumbuhan Panjjanang Mutlak ( cm )PaPanjnjanang g AWAWALAL Panjang AKA HIR HASI

AAAA1 II 33,55 5,8 2,5II 3,3,33 6,1IIIII 3,0 5,5,55

RaRata-raatata 3,26 5,5,88AAAA22 I 3,2 5,5 5 2,4

II 3,4 6.0III 3,5 6.6.0

Rata-rata 3,36 5,88AAA3 I 3,3 5,4 2,,

II 3,3 5,5III 3,5 5,5

Rata-rata 3,36 5,46

Rata-rata perlakuan AA 2.2.3

BB1 I 3,5 6,0 2,5II 3,5 6,0IIIIII 3,3 5,5,88

RaRatata-raratata 3,3,4343 5,5,9393BBB 2 II 3,2 6,1 2,5

II 33,5 6,6 00III 3,4 55,55

Rata-rata 33,36 2,50BB3 I 33,6 5,5 2,2

II 3,3 5,0III 3,5 6,5

Rata-rata 3,46 5,6

Rata-rata perlrlakuan BB 2.

103

III 3,4 5,5Rata-rata 3,3 5,6

CC2 I 3,5 6,0 2II 3,1 6,5III 3,0 5,5

Rata-rata 3,2 6CC3 I 3,0 6,0 2,9

II 3,3 6,0III 3,0 6,0

Rata-rata 3,1 6,0

Rata-rata perlakuan CC 2.4

DD1 I 3,4 5,5 2,67II 3,1 6,0III 3,0 6,0

Rata-rata 3,16 5,8DD2 I 3,7 6,0 2,5

II 3,3 6,0III 3,5 6,0

Rata-rata 3,5 6,0DD3 I 3,0 5,5 2,74

II 3,3 5,8III 3,1 6,4

Rata-rata 3,16 5,9

Rata-rata perlakuan DD 2.6

KONTROL 1 I 3,5 5,5 2II 3,5 5,5

Rata-rata 3,5 5,5KONTROL 2 I 3,0 5,5 2,3

II 3,2 5,5

Rata-rata 3,1 5,5KONTROL 3 I 3,5 6,0 2,65

II 3,2

CC2 I 33,55 6,0 2IIII 3,1 6,5III 3,0 5,5

Ratata-rata 3,2 6CC3 I 3,3 00 6,6 0 2,

III 3,3 33 6,00IIIII 3,0 6,0

RaRatata-rata 33,11 6,0

Rata-rata perlakuan CC 2.

DD1 I 3,4 5,5,5 2,2 6II 3,1 6,00III 3,0 6,0

Rata-rata 3,16 5,8DDD2 I 3,7 6,0 2,

II 3,3 6,0III 3,5 6,0

Rata-rata 3,5 6,0DDD 3 I 33,0 5,5 22,7

II 33,3 5,8III 3,1 6,4

Rata-rata 3,16 5,9

RaRatata-raratata ppere laakukuanan DDDD 2.

KONTROROLL 1 I 3,5 55,55 2II 3,3 5 5,5

Rata-rata 3,5 5,5KONTROL 2 I 3,0 5,5 2,

II 3,2 5,5

Rata-rata 3,1 5,5

104

Rata-rata 3,35 6,0

Rata-rata perlakuan Kontrol 2.3

B. Uji Anava Pertumbuhan Panjang Mutlak Benih Ikan Lele

Jumlah Kuadrat

Derajat Bebas

Kuadrat Tengah F Sig.

Perlakuan .024 4 .006 .051 .994Galat 1.166 10 .117Total 1.190 14

C. Uji Duncan Pertumbuhan Panjang Mutlak Benih Ikan Lele

perlakuan

N

Tingkat Kepercayaan

= 0,051

Duncana tebar tigaribu 3 2.3000kontrol 3 2.3167tebar seribu 3 2.3700tebar empat ribu

3 2.3900

tebar duaribu 3 2.4000Sig. .746

Rata-raatata pperlakuan KKono trol 2.

B. Uji Anavava Pertumbbuhuhanan PPanjangng MMuutlalak k BeBeninih IkIkana Lele

Juumlmlahh Kuadraratt

Derajaj t Bebas

Kuaddrat tTeT ngngaha FF Sig.

PePerlakuann .024 4 .0066 .005151 .9944GGalat 1.166 10 .117Total 1.190 14

C.C. UUjij Duuncan Pertumbuhan Panjang Mutlak Benih Ikan Lele

perlakuan

NN

Tingkat Kepercayaan

= 0,0511

Duncana tebar itigaribu 33 22.3030000kontrol 3 2.3167tebar seribu 3 2.3700tetebabarr emempapatt riribubu

3 2.2.39390000

tebaarr duduararibibuu 33 2.2.40400000Sig.g .746