Cl 3 - Askep Prematuritas pada neonatus
description
Transcript of Cl 3 - Askep Prematuritas pada neonatus
PENGKAJIAN PREMATURITAS
1. Identitas
Berisi nama, usia, jenis kelamin, sumber informasi didapatkan dari orang tua klien
karena prevalensi terbesar pada anak-anak.
2. Riwayat kesehatan saat ini
a. Keluhan Utama :
Umur kehamilan biasanya antara 24 – 37 minggu,
rendahnya berat badan pada saat kelahiran: berat biasanya kurang dari 2500 gr
kurus,lapisan lemak subkutan sedikit atau tidak ada,
kepala relative lebih besar dibanding badan,3 cm lebih besar dibanding lebar
dada,kelainan fisik yang mungkin terlihat,
b. Lama keluhan : -
c. Diagnosa Medis : Prematuritas
3. Pengkajian fokus keperawatan
a. Riwayat kesehatan saat ini
Umur kehamilan biasanya antara 24 – 37 minggu,rendahnya berat badan pada saat
kelahiran : berat biasanya kurang dari 2500 gr,kurus,lapisan lemak subkutan sedikit atau
tidak ada,kepala relative lebih besar dibanding badan,3 cm lebih besar dibanding lebar
dada,kelainan fisik yang mungkin terlihat,nilai APGAR pada satu sampai lima menit,0-3
menunjukkan kegawatan yang parah,4 – 6 kegawatan sedang,dan 7-10 normal.
b. Riwayat Kesehatan Keluarga
Masalah yang berkaitan dengan ibu penyakit seperti :
o hipertensi,
o toksemia,
o placenta previa,
o abrupsio placenta,
o incompeten servikal,
o kehamilan kembar,
o mal nutrisi dan
o diabetes melitus.
o penyakit hubungan seksual.
Riwayat ibu :
o umur dibawah 16 atau diatas 35 tahun
c. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum
Menangis mungkin lemah.
TTV
o TD:
Fungsi kardiovaskuler yang belum optimal yang dapat menyebabkan
penurunan tekanan darah
o Nadi :
Nadi apikal mungkin cepat dam atau tidak teratur dalam batas normal(120 -
160dpm) murmur jantung yang dapat didengar dapat menanadakan duktus
arterious paten (PDA).
o Suhu :
Suhu berfluktuasi dengan mudah
o RR :
Skor agar mungkin rendah .
Pernapasan mungkin dangkal, tidak teratur; retraksi diafragmatik
intermirten atau periodik (40-60x/mnit)
o TB/BB:
Berat badan < 2500 g (5 1b 8oz)
Head to toe
o Kepala dan leher
Kepala lebih besar daripada badan
Tulang rawan dan daun telinga immature elastisitas daun telinga masih
kurang sempurna.
Kepala tidak mampu tegak.
rambut jarang atau tidak ada sama sekali
o Thoraks dan dada
Inspeksi : Mengorok, pernafan cuping hidung, retraksi superasternal atau
substernal, atau berbagai derajat sianosis mu ngkin ada.
Palpasi : pulsasi ictus cordis teraba lemah
Perkusi : batas jantung kiri bergeser ke arah linea aksila anterior
Auskultasi : Adanya bunyi abnormal pada auskultasi , menandakan sindro
distres pernafasan(RDS).
o Abdomen
penonjolan abdomen
pengeluaran mekonium biasanya terjadi dalam waktu 12 jam
refleks menelan dan menghisap yang lemah
ketidaknormalan kongenital lain.
o Integumen
Kulit kemerahan atau tembus pandang; warna mungkin merah muda/
kebiruan, akrosianosis, atau sianosis/pucat.
Lemak subkutan kurang.
o Ekstremitas :
otot hipotonik lemah.
reflek tonus otot masih lemah
Garis pada telapak kaki belum jelas dan kulit teraba halus
Lambatnya kapiller refill (>3detik)
kuku pendek belum melewati ujung jari,
o Genetalia
o Genetalia belum sempurna labio minora belum tertutup oleh labia mayora
dan pada laki-laki testis belum turun
d. Status sosial ekonomi
Status sosial ekomoni yang rendah dan tiadanya perawatan sebelum kelahiran
e. Riwayat Pendidikan
Latar belakang pendidikan yang rendah
f. Riwayat kehamilan
Jarak kehamilan yang berdeketan
Riwayat kelahiran premature atau aborsi, penggunaan obat – obatan, seperti alcohol,
rokok, kafein.
g. Pemeriksaan neurologis
Refleks dan gerakan pada tes neurologis tanpa tidak resisten,
Gerak refleks hanya berkembang sebagian;menelan,menghisap,dan batuk sangat lemah
atau tidak efektif;
Tidak ada atau menurunnya neurologis;
Mata mungkin menutup atau mengatup
Mengindikasikan adanya kelainan neurologis.
h. Pemeriksaan Penunjang
Test darah lengkap :
o penurunan pada hemoglobin hematokrit mungkin di hubungkan dengan
anemia atau kehilangan darah .
o sel darah putih mungkin kurang dari 10.000 mm3
Dekstrostik:
o menyatakan hipoglekimia. Tes glukosa serum mungkin di perluan bila hasil
dekstrostik kurang dari 45mg/ml.
Kalsum serum:
o mungkin rendah
Elektrolit :
o Biasanya dalam batas normal pada awalnya.
Gas darah arteri(GDA)
o PO2, mungkin rendah PCO2 mungkin meningkat dan menunjukan asidosis
ringan " spesis atau kesulitan nafas yang lama.
Tes shake aspiral lambung:
o menentukan adanya surfaktan
Sinar X dada (Foto Thorax) padan lateral
o dengan porogram udara: dapat menunjuka penampilan groun-glass (RDS)
ANALISA DATA PREMATURITAS
(Sumber Wong, L. D. 2004. Wong and Whaley’sClinical Manual of Paediatric Nursing4th Edition.
Jakarta : EGC)
No DATA ETIOLOGI MASALAH KEPERAWATAN
1. DS :
- Takipnea
- Dipsnea
- Apnea
DO :
- Perubahan kedalaman
pernafasan
- Penurunan ventilasi
semenit
- Penggunaan otot
aksesorius untuk
Factor resiko dan etiologi
Anatomi fisiologi paru belum imatur
Jumlah surfaktan kurang dari cukup
Kolaps dan tidak mampu menahan sisa
udara fungsional pada akhir ekspirasi
Fungsi pengembangan alveoli terganggu
Ketidakefektifan pola nafas
b/d imaturitas neurologis
dan paru-paru
bernafas
- Pernafasan cuping
hidung
- Pernafasan bibir
- RR < 20 atau >60/ menit
- Perubahan ekskursi
dada
Paru menjadi kaku
Ventilasi paru terganggu
Napas periodik
Ketidakefektfan pola napas
2. DS :
- Kulit dingin
- Pucat sedang
DO :
- Penurunan suhu tubuh
dibawah kisaran normal
- Pengisiian ulang kapiler
yang lambat
- Peningkatan RR
- Takikardi
Factor resiko dan etiologi
Anatomi dan fisiologi termogenik belum
imatur
Kontrol temperatur imatur
Respon menggigil terbatas
Ketidakefektifan termoregulasi
Ketidakefektifan
termoregulasi b/d
imaturitas neurologi dan
kontrol temperatur
metabolis
3. DS :
- Riwayat pecah ketuban
dini
- Riwayat pecah ketuban
lama
- Pengetahuan yang tidak
cukup untuk
menghindari pajanan
patogen
DO :
- Prosedur invasif
- Leukopenia
Factor resiko dan etiologi
Anatomi fisiologi system imun belum imatur
System imunitas belum matang
Rentan terhadap infeksi dan alergi
Resiko infeksi
Resiko infeksi (faktor resiko
termasuk defisiensi
imunologi paparan patogen
dilingkungan dan prosedur
invasif)
4. DS :
- Kurang minat terhadap
Factor resiko dan etiologi Ketidak seimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan b/d
makanan
- Penurunan BB
DO :
- BB 20% atau lebih di
bawah berat badan
ideal
- Bising usus hiperaktif’
- Membran mukosa
pucat
- Tonus otot menurun’
- Kelemahan otot
mengunyah
- Kelemahan otot
menelan
Anatomi fisiologi belum imatur
Jumlah surfaktan kurang dari cukup
Kolaps dan tidak mampu menahan sisa udara fungsional pada akhir ekspirasi
Fungsi pengembangan alveoli terganggu
Paru menjadi kaku
Ventilasi paru paru terganggu
Peningkatan usaha napas
Pemakaian energy bertambah untuk
bernapas
Refleks hisap melemah
Intake nutrisi tidak adekuat
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
ketidak mampuan
mencerna makanan
5. DS :
- Usia prematuritas
- Imobilitas
DO :
- Hipotermia
- Perubahan pigmentasi
- Perubahan turgor kulit
- Faktor mekanik
(prosedur invasif)
Factor resiko dan etiologi
Anatomi fisiologi kulit belum imatur
Kulit halus, tipis dan mudah lecet
Resiko kerusakan integritas kulit
Resiko kerusakan integritas
kulit (faktor resiko termasuk
stuktur kulit yang imatur,
imobilitas, penurunan
intake cairan, dan prosedur
invasif)
6. DS :
- Penurunan haluaran
Factor resiko dan etiologi Resiko ketidakseimbangan
vol. Cairan ( faktor resiko
urine
- Peningkatan suhu
tubuh
- Penurunan BB tiba –
tiba
- Haus
- Kelemahan
DO :
- Penurunan TD
- Penurunan nadi
- Penurunan turgor kulit
- Membrane mukosa
kering
- Kulit kering
- Peningkatan kosentrasi
urin
- Peningkatan hematokrit
Anatomi fisiologi kulit belum imatur
Kulit halus, tipis dan mudah lecet
Mudah terjadi evaporasi ditambah dengan
kehilangan cairan via paru dan urin
Resiko ketidakseimbangan volume cairan
termasuk imatur stuktur
kulit, kehilangan cairan
ekstrasel via kulit, paru , dan
urin.
7. DS :
- Lesu tidak bersemangat
DO :
- Gangguan
pertumbuhan fisik
- Penurunan waktu
respon
- Terlambat melakukan
keterampilan umum
kelompok usia
Factor resiko dan etiologi
Anatomi fisiologi system tubuh imatur
Keterlambatan pertumbuhan dan
perkembangan
Keterlambatan
pertumbuhan dan
perkembangan b/d
kelahiran premature ,
fisiologi yang imature.
8. DS :
- Perubahan
ketersediaan untuk
menunjukan respon
kasih sayang
- Perubahan pola
komunikasi
Factor resiko dan etiologi
Prematuritas
Kelahiran prematur
Keluarga tidak tahu cara merawat anak yang
Gangguan proses keluarga
b/d kelahiran premature,
krisis sitasional, dan
gangguan interaksi orang
tua dan bayi.
- Perubahan ekspresi
konflik kelurga
- Perubahan prilaku
meredakan stress
DO :
- Perubahan dalam
dukungan bersama
lahir premature
krisis situasional
Gangguan proses keluarga
DAFTAR DIAGNOSA PREMATURITAS
1. Ketidakefektifan pola nafas b/d imaturitas neurologis dan paru-paru
2. Ketidakefektifan termoregulasi b/d imaturitas neurologi dan kontrol temperatur metabolis
3. Resiko infeksi (faktor resiko termasuk defisiensi imunologi paparan patogen dilingkungan
dan prosedur invasif)
4. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan b/d ketidak mampuan mencerna
makanan
5. Resiko kerusakan integritas kulit (faktor resiko termasuk stuktur kulit yang imatur, imobilitas,
penurunan intake cairan, dan prosedur invasif)
6. Resiko ketidakseimbangan vol. Cairan ( faktor resiko termasuk imatur stuktur kulit,
kehilangan cairan ekstrasel via kulit, paru , dan urin.
7. Keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan b/d kelahiran premature , fisiologi yang
imature.
8. Gangguan proses keluarga b/d kelahiran premature, krisis sitasional, dan gangguan interaksi
orang tua dan bayi.
ASUHAN KEPERAWATAN PREMATURITAS
1. Ketidakefektifan pola nafas b/d imaturitas neurologis dan paru-paru
Tujuan : setelah dilakukan intervensi keperawatan 2x24 jam, masalah dapat teratasi
Kriteria Hasil : didapatkan skor NOC sebagai berikut :
NOC : respiratory status : ventilation
no indikator 1 2 3 4 5
1 Dept of inspiration
2 Pulmonary function
test
3 Pursed lips breathing
4 Accessory muscle use
NIC : respiratory monitoring
1. Kaji frekuensi pernafasan dan pola pernafasan. Perhatikan adanya apnea dan perubahan
frekuensi jantung , tonus jantung, tonus otot, dan warna kulit berkenaan dengan prosedur
atau perawatan. Lakukan pemantauan jantung dan pernafasan yang kontinu.
Rasional : membantu dalam memberikan periode perpytaran pernfasan normal dari
serangan apneik sejati, yang terutama sering terjadi seblum gestasi mingu ke-30.
2. Hisap jalan nafas sesuai kebutuhan.
Rasional : Menghilangkan mucus yang menyumbat jalan napas.
3. Tinjau ulang riwayat ibu terhadap obat-obatan yang dapat memperberat depresi
pernapasan pada bayi.
Rasional : madnesium sulfat dan narkotik menekan pusat pernafasan aktifitas SSP. Ikan
4. Posisikan bayi pada abdomen atau posisi telentang dengan gulungan pokok di bawah bahu
untuk menghasilkan sedikit hiperektensi .
Rasional: posisi ini dapat memoermudah pernafasan dan menurunkan episode apneik,
khususnya pada adanya hipoksia, asidosis metabolik, atau hiperkapnia.
5. Pertahankan suhu tubuh optimal.(rujuk pada DK: termoregulasi , tidak efektif, resiko tinggi
terhadap).
Rasional: bahkan adanya sedikit peningkatan atau penurunn suhu lingkungan dapat
menimbulkan apnea.
2. Ketidakefektifan termoregulasi b/d imaturitas neurologi dan kontrol temperatur metabolis
Tujuan :
Setelah dilakukan keperawatan 2x24 jam termoregulasi bayi baru lahir kembali normal
Kriteria hasil :
Didapatkan skor 4 pada indikator NOC
NOC : Thermoregulation : Newborn
NO INDIKATOR 1 2 3 4 5
1 Thermoregulation instability V
2 Hypotermia V
3 Irregular respiration V
4 Tachypnea V
5 Skin colour changes V
NIC : Hypotermia Treatment
o Monitor temperatur klien dengan menggunakan alat dan langkah yang tepat
o Jauhkan klien dari lingkungan yang dingin
o Lepas pakaian basah / dingin klien
o Ajurkan pasien dengan hipotermia untuk mengkonsumsi asupan yang
menghangatkan tubuh, seperti : meminum minuman yang tinggi karbohidrat namun
bebas alkohiol dan kafein
o Gunakan peralatan penghangat pasif, seperti : selimut, penutup kepala dan baju
hangat
o Gunakan penghangat eksternal aktif, seperti : heating pad yang diletakkan di sekitar
ekstremitas, air hangat di botol, selimut penghangat, cahaya radiasi, dan pengangat
udara konvektif)
o Monitor tanda gejala mild hipotermi (seperti : takipnea, dysartria, shivering,
hipertension, dll), moderate hipotermi (seperti : aritmia, hipotensi, koagulopati, dll) ,
severe hipotermia (seperti: absent neurogical reflex, oliguria, acid-base
abnomarlities)
o Monitor warna kulit dan temperatur
3. Resiko infeksi (faktor resiko termasuk defisiensi imunologi paparan patogen dilingkungan dan
prosedur invasif)
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24jam diharapkan klien dapat memenuhi
kriteria hasil
Kriteria Hasil :
Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi
Jumlah leukosit dalam batas normal
Dan sesuai indikator NOC dibawah ini
NOC Infection Severity Newborn
dengan skala 1-5 (severe-none)
NO
Indikator 1 2 3 4 5
1. Tidak terjadi Infeksi umbilikus
√
2. Konjungtivitis (-) √3. Kemerahan (-) √4. Vesikel (-) √
NIC Infection Control (Kontrol infeksi)
1. Bersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain
2. Pertahankan teknik isolasi
3. Batasi pengunjung bila perlu
4. Instruksikan pada pengunjung untuk mencuci tangan saat berkunjung dan setelah
berkunjung meninggalkan pasien
5. Gunakan sabun antimikrobia untuk cuci tangan
6. Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan keperawatan
7. Gunakan baju, sarung tangan sebagai alat pelindung
8. Pertahankan lingkungan aseptik selama pemasangan alat
9. Tingkatkan intake nutrisi
10. Berikan terapi antibiotik bila perlu
NIC Infection Protection (proteksi terhadap infeksi)
1. Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal
2. Monitor hitung granulosit, WBC
3. Monitor kerentanan terhadap infeksi
4. Batasi pengunjung
5. Inspeksi kulit dan membran mukosa terhadap kemerahan, panas, drainase
6. Dorong masukkan nutrisi yang cukup
7. Dorong masukan cairan
8. Ajarkan keluarga tanda dan gejala infeksi
9. Ajarkan cara menghindari infeksi
10. Laporkan kecurigaan infeksi
11. Laporkan kultur positif
4. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan b/d ketidak mampuan mencerna makanan
5. Resiko kerusakan integritas kulit (faktor resiko termasuk stuktur kulit yang imatur, imobilitas,
penurunan intake cairan, dan prosedur invasif)
Tujuan : Setelah dilakukan perawatan 3x 24 jam resiko kerusakan integritas kulit
berkurang setelah dilakukan perbaikan struktur kulit yang imatur dan di biasakan mobilisasi
Kriteria Hasil : Didapatkan skor 4 pada indikator NOC
NOC : Thermoregulation : New Born
NO INDIKATOR 1 2 3 4 5
1 Penurunan BB
2 Ketidakstabilan temperature tubuh
3 Hipotermia
4 Takipnea
5 Istirahat total (imobilisasi)
6 Perubahan warna kulit
7 Hiperbilirubin
NIC : Vital sign
1. Monitor temperature, tekanan darah, respiratori status, dan denyut nadi
2. Monitor secara teratur dan berulang suhu tubuh meningkat atau menurun
3. Monitor dan laporkan tanda gejala hipotermi
4. Monitor perubahan warna kulit dan suhu
5. Monitor suara nafas dan lapang paru
6. Identifikasi kemungkinan perubahan vital sign
NIC : Skin surveillance
1. Lihat adanya kemeraha, edema atau drainase pada kulit
2. Observasi warna kulit, kehangatan, tekanan, tekstur, dan bekas luka
3. Inspeksi daerah bekas operasi
4. Monitor warna kulit dan temperature
5. Anjurkan penggunaan pakaian yang nyaman dan sedikit tipis
6. Resiko ketidakseimbangan vol. Cairan ( faktor resiko termasuk imatur stuktur kulit,
kehilangan cairan ekstrasel via kulit, paru , dan urin.
TUJUANSetelah diberikan asuhan keperawatan selama 2x24 diharapkan keseimbangan cairan pada pasien kembali membaik/normal dengan kriteria hasil sebagai berikut:1. Suhu tubuh dalam batas normal
Keterangan :
1 :Severe deviation
2 : Substansial deviation
3 : Moderate
4 : Mild
5 : No deviation
2. TD dalam rentang normal3. Turgor kulit baik4. Output urin seimbang
NOC FLUID BALANCE
No Indicators 1 2 3 4 5
1 Elastisitas turgor kulit2 Intake dan output cairan seimbang3 Hematocrit normal4 TD normal5 Denyut nadi teraba normal6. BB seimbang7. Kelembapan mukosa bibir
NIC FLUID MANAGEMENT & FLUID MONITORING
1. Tentukan riwayat jumlah dan tipe intake cairan dan eliminasi2. Catat secara akurat intake dan output3. Tentukan kemungkinan faktor resiko dari ketidakseimbangan cairan (Hipertermia, terapi
diuretik, kelainan renal, gagal jantung, diaporesis, disfungsi hati, dll)4. Monitor berat badan5. Monitor BP<HR, dan RR6. Monitor membran mukosa dan turgor kulit serta rasa haus7. Monitor dan catat warna kulit8. Monitor tanda dan gejala dari odema9. Bari cairan sesuai keperluan10. Kolaborasi pemberian medikasi yang dapat meningkatkan output urin
7. Keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan b/d kelahiran premature , fisiologi yang
imature.
Diagnosa : Keterlambatan Pertumbuhan dan Perkembangan b/d efek ketunadayaan fisik,
responsivitas yang tidak konsisten d.d gangguan pertumbuhan fisik, penurunan waktu respon,
terlambat dalam melakukan keterampilan umum kelompok usia.
Tujuan : Setelah dilakukan intervensi selama 7x24 jam, ada peningkatan perkembangan bayi
Kriteria Hasil : ditemukan skor sesuai indikator NOC
NOC : Preterm Infant Organization
Data 1 2 3 4 5
Denyut jantung apical (120-160)
Index usia kehamilan
RR (30-60)
Saturasi O2 > 85%
Warna kulit
Relaksasi otot
Perhatian terhadap rangsangan
Respon terhadap rangsangan
Tangan dibawa ke mulut
Posisi fleksi
Ket : 1. Severely
2. Substantially
3. Moderately
4. Mildly
5. Not
NIC∶ Infant Care∶ Preterm
menciptakan hubungan terapeutik dengan orang tua
memberikan orang tua informasi akurat dan faktual mengenai kondisi bayi, pengobatan dan
kebutuhan
menginformasikan orang tua tentang perkembangan pada bayi prematur
menunjukkan aktivitas bayi self-regulatory (tangan ke mulut, mengisap, penggunaan visual
atau pendengaran)
menghindari overstimulasi dengan merangsang satu sisi pada saat itu (menghindari
berbicara sambil menangani)
memberikan batas-batas yang menjaga fleksi ekstremitas (nesting, swaddling, bunting,
hammock, topi, dan pakaian)
memberikan dukungan untuk mempertahankan posisi dan mencegah reposisi bayi
Monitor rangsangan (cahaya, suara, penanganan, dan prosedur) di lingkungan bayi
reposisi bayi
dukung proses menyusui
8. Gangguan proses keluarga b/d kelahiran premature, krisis sitasional, dan gangguan interaksi
orang tua dan bayi serta perubahan peran orangtua dengan adanya anggota keluarga baru
yang lahir premature.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 5X24 jam diharapkan keluarga dapat melakukan perannya sesuai dengan proses keluarga yang seharusnya.
NOC :
1. Caregiver Home Care Readiness
NO
Indikator 1 2 3 4 5
1. Partisipasi dalam memberi keputusan home care
√
2. Pengetahuan mengenai peran pemberi asuhan
√
3. Pengetahuan mengenai pengobatan atau perawatan yang direkomendasikan
√
4. Dukungan finansial sebagai pemberi asuhan
√
5. Pengetahuan mengenai kapan waktu untuk komunikasi dengan tenaga kesehatan
√
6. Partipasi dalam rencana pemulangan klien
√
2. Family Functioning
NO
Indikator 1 2 3 4 5
1. Bersosialisasi dengan anggota keluarga baru
√
2. Peduli dengan anggota keluarga
√
3. Memperlihatkan respon dan kepedulian diantara anggota keluarga
√
4. Beradaptasi dengan transisi atau perubahan struktur keluarga
√
5. Menerima perbedaan diantara keluarga
√
6. Saling mendukung, dan saling mendampingi satu sama lain
√
3. Parenting Performance
NO
Indikator 1 2 3 4 5
1. Menyediakan kebutuhan fisik bayi/anak
√
2. Menyediakan kebutuhan nutrisi yang baik untuk bayi sesuai usianya
√
3. Monitor supplemental pemberi asuhan
√
4. Memperlihatkan hubungan saling mencintai satu sama lain
√
Keterangan :
1. Tidak pernah diperlihatkan2. Jarang diperlihatkan3. Kadang-kadang diperlihatkan4. Sering diperlihatkan5. Selalu diperlihatkan
NIC :
1. Family Integrity Promotion- Menciptakan hubungan rasa saling percaya dengan anggota keluarga- Memastikan pemahaman keluarga mengenai kondisi sekarang- Memastikan bagaimana perasaan keluarga menghadapi situasi saat ini- Monitor hubungan antar keluarga yang terjalin saat ini- Beritahukan anggota keluarga bahwa saling mendukung dan saling memberikan kasih
saying satu sama lain sangat diperlukan bagi pasien- Berikan anggota keluarga informasi mengenai kondisi klien saat ini.
2. Family process maintenance- Identifikasi efek perubahan peran orangtua terhadap proses pada keluarga- Anjurkan melakukan kontak dan komunikasi yang secara rutin bagi anggota keluarga- Dampingi anggota keluarga untuk melakukan strategi dalam membiasakan diri dengan
situasi yang terjadi saat ini.- Anjurkan perawatan bayi dengan fasilitas rumah sakit yan memadai, dan beritahukan
keuntungannya kepada anggota keluarga- Identifikasi kebutuhan perawatan dirumah termasuk bagaimana pola asuh, pola hidup
maupun kebiasaan adat istiadat keluarga yang mempengaruhi perawatan.- Ajarkan keluarga mengenai managemen waktu dalam perawatan terhadap bayi yang
dilakukan dirumah