Cl 3 - Askep Prematuritas pada neonatus

22
PENGKAJIAN PREMATURITAS 1. Identitas Berisi nama, usia, jenis kelamin, sumber informasi didapatkan dari orang tua klien karena prevalensi terbesar pada anak-anak. 2. Riwayat kesehatan saat ini a. Keluhan Utama : Umur kehamilan biasanya antara 24 – 37 minggu, rendahnya berat badan pada saat kelahiran: berat biasanya kurang dari 2500 gr kurus,lapisan lemak subkutan sedikit atau tidak ada, kepala relative lebih besar dibanding badan,3 cm lebih besar dibanding lebar dada,kelainan fisik yang mungkin terlihat, b. Lama keluhan : - c. Diagnosa Medis : Prematuritas 3. Pengkajian fokus keperawatan a. Riwayat kesehatan saat ini Umur kehamilan biasanya antara 24 – 37 minggu,rendahnya berat badan pada saat kelahiran : berat biasanya kurang dari 2500 gr,kurus,lapisan lemak subkutan sedikit atau tidak ada,kepala relative lebih besar dibanding badan,3 cm lebih besar dibanding lebar dada,kelainan fisik yang mungkin terlihat,nilai APGAR pada satu sampai lima menit,0-3 menunjukkan kegawatan yang parah,4 – 6 kegawatan sedang,dan 7- 10 normal. b. Riwayat Kesehatan Keluarga Masalah yang berkaitan dengan ibu penyakit seperti : o hipertensi, o toksemia, o placenta previa,

description

Berikut merupakan asuhan keperawatan pada neonatus dengan prematuritas

Transcript of Cl 3 - Askep Prematuritas pada neonatus

Page 1: Cl 3 - Askep Prematuritas pada neonatus

PENGKAJIAN PREMATURITAS

1. Identitas

Berisi nama, usia, jenis kelamin, sumber informasi didapatkan dari orang tua klien

karena prevalensi terbesar pada anak-anak.

2. Riwayat kesehatan saat ini

a. Keluhan Utama :

Umur kehamilan biasanya antara 24 – 37 minggu,

rendahnya berat badan pada saat kelahiran: berat biasanya kurang dari 2500 gr

kurus,lapisan lemak subkutan sedikit atau tidak ada,

kepala relative lebih besar dibanding badan,3 cm lebih besar dibanding lebar

dada,kelainan fisik yang mungkin terlihat,

b. Lama keluhan : -

c. Diagnosa Medis : Prematuritas

3. Pengkajian fokus keperawatan

a. Riwayat kesehatan saat ini

Umur kehamilan biasanya antara 24 – 37 minggu,rendahnya berat badan pada saat

kelahiran : berat biasanya kurang dari 2500 gr,kurus,lapisan lemak subkutan sedikit atau

tidak ada,kepala relative lebih besar dibanding badan,3 cm lebih besar dibanding lebar

dada,kelainan fisik yang mungkin terlihat,nilai APGAR pada satu sampai lima menit,0-3

menunjukkan kegawatan yang parah,4 – 6 kegawatan sedang,dan 7-10 normal.

b. Riwayat Kesehatan Keluarga

Masalah yang berkaitan dengan ibu penyakit seperti :

o hipertensi,

o toksemia,

o placenta previa,

o abrupsio placenta,

o incompeten servikal,

o kehamilan kembar,

o mal nutrisi dan

o diabetes melitus.

o penyakit hubungan seksual.

Riwayat ibu :

o umur dibawah 16 atau diatas 35 tahun

c. Pemeriksaan Fisik

Page 2: Cl 3 - Askep Prematuritas pada neonatus

Keadaan umum

Menangis mungkin lemah.

TTV

o TD:

Fungsi kardiovaskuler yang belum optimal yang dapat menyebabkan

penurunan tekanan darah

o Nadi :

Nadi apikal mungkin cepat dam atau tidak teratur dalam batas normal(120 -

160dpm) murmur jantung yang dapat didengar dapat menanadakan duktus

arterious paten (PDA).

o Suhu :

Suhu berfluktuasi dengan mudah

o RR :

Skor agar mungkin rendah .

Pernapasan mungkin dangkal, tidak teratur; retraksi diafragmatik

intermirten atau periodik (40-60x/mnit)

o TB/BB:

Berat badan < 2500 g (5 1b 8oz)

Head to toe

o Kepala dan leher

Kepala lebih besar daripada badan

Tulang rawan dan daun telinga immature elastisitas daun telinga masih

kurang sempurna.

Kepala tidak mampu tegak.

rambut jarang atau tidak ada sama sekali

o Thoraks dan dada

Inspeksi : Mengorok, pernafan cuping hidung, retraksi superasternal atau

substernal, atau berbagai derajat sianosis mu ngkin ada.

Palpasi : pulsasi ictus cordis teraba lemah

Perkusi : batas jantung kiri bergeser ke arah linea aksila anterior

Auskultasi : Adanya bunyi abnormal pada auskultasi , menandakan sindro

distres pernafasan(RDS).

o Abdomen

penonjolan abdomen

Page 3: Cl 3 - Askep Prematuritas pada neonatus

pengeluaran mekonium biasanya terjadi dalam waktu 12 jam

refleks menelan dan menghisap yang lemah

ketidaknormalan kongenital lain.

o Integumen

Kulit kemerahan atau tembus pandang; warna mungkin merah muda/

kebiruan, akrosianosis, atau sianosis/pucat.

Lemak subkutan kurang.

o Ekstremitas :

otot hipotonik lemah.

reflek tonus otot masih lemah

Garis pada telapak kaki belum jelas dan kulit teraba halus

Lambatnya kapiller refill (>3detik)

kuku pendek belum melewati ujung jari,

o Genetalia

o Genetalia belum sempurna labio minora belum tertutup oleh labia mayora

dan pada laki-laki testis belum turun

d. Status sosial ekonomi

Status sosial ekomoni yang rendah dan tiadanya perawatan sebelum kelahiran

e. Riwayat Pendidikan

Latar belakang pendidikan yang rendah

f. Riwayat kehamilan

Jarak kehamilan yang berdeketan

Riwayat kelahiran premature atau aborsi, penggunaan obat – obatan, seperti alcohol,

rokok, kafein.

g. Pemeriksaan neurologis

Refleks dan gerakan pada tes neurologis tanpa tidak resisten,

Gerak refleks hanya berkembang sebagian;menelan,menghisap,dan batuk sangat lemah

atau tidak efektif;

Tidak ada atau menurunnya neurologis;

Mata mungkin menutup atau mengatup

Mengindikasikan adanya kelainan neurologis.

h. Pemeriksaan Penunjang

Test darah lengkap :

Page 4: Cl 3 - Askep Prematuritas pada neonatus

o penurunan pada hemoglobin hematokrit mungkin di hubungkan dengan

anemia atau kehilangan darah .

o sel darah putih mungkin kurang dari 10.000 mm3

Dekstrostik:

o menyatakan hipoglekimia. Tes glukosa serum mungkin di perluan bila hasil

dekstrostik kurang dari 45mg/ml.

Kalsum serum:

o mungkin rendah

Elektrolit :

o Biasanya dalam batas normal pada awalnya.

Gas darah arteri(GDA)

o PO2, mungkin rendah PCO2 mungkin meningkat dan menunjukan asidosis

ringan " spesis atau kesulitan nafas yang lama.

Tes shake aspiral lambung:

o menentukan adanya surfaktan

Sinar X dada (Foto Thorax) padan lateral

o dengan porogram udara: dapat menunjuka penampilan groun-glass (RDS)

ANALISA DATA PREMATURITAS

(Sumber Wong, L. D. 2004. Wong and Whaley’sClinical Manual of Paediatric Nursing4th Edition.

Jakarta : EGC)

No DATA ETIOLOGI MASALAH KEPERAWATAN

1. DS :

- Takipnea

- Dipsnea

- Apnea

DO :

- Perubahan kedalaman

pernafasan

- Penurunan ventilasi

semenit

- Penggunaan otot

aksesorius untuk

Factor resiko dan etiologi

Anatomi fisiologi paru belum imatur

Jumlah surfaktan kurang dari cukup

Kolaps dan tidak mampu menahan sisa

udara fungsional pada akhir ekspirasi

Fungsi pengembangan alveoli terganggu

Ketidakefektifan pola nafas

b/d imaturitas neurologis

dan paru-paru

Page 5: Cl 3 - Askep Prematuritas pada neonatus

bernafas

- Pernafasan cuping

hidung

- Pernafasan bibir

- RR < 20 atau >60/ menit

- Perubahan ekskursi

dada

Paru menjadi kaku

Ventilasi paru terganggu

Napas periodik

Ketidakefektfan pola napas

2. DS :

- Kulit dingin

- Pucat sedang

DO :

- Penurunan suhu tubuh

dibawah kisaran normal

- Pengisiian ulang kapiler

yang lambat

- Peningkatan RR

- Takikardi

Factor resiko dan etiologi

Anatomi dan fisiologi termogenik belum

imatur

Kontrol temperatur imatur

Respon menggigil terbatas

Ketidakefektifan termoregulasi

Ketidakefektifan

termoregulasi b/d

imaturitas neurologi dan

kontrol temperatur

metabolis

3. DS :

- Riwayat pecah ketuban

dini

- Riwayat pecah ketuban

lama

- Pengetahuan yang tidak

cukup untuk

menghindari pajanan

patogen

DO :

- Prosedur invasif

- Leukopenia

Factor resiko dan etiologi

Anatomi fisiologi system imun belum imatur

System imunitas belum matang

Rentan terhadap infeksi dan alergi

Resiko infeksi

Resiko infeksi (faktor resiko

termasuk defisiensi

imunologi paparan patogen

dilingkungan dan prosedur

invasif)

4. DS :

- Kurang minat terhadap

Factor resiko dan etiologi Ketidak seimbangan nutrisi

kurang dari kebutuhan b/d

Page 6: Cl 3 - Askep Prematuritas pada neonatus

makanan

- Penurunan BB

DO :

- BB 20% atau lebih di

bawah berat badan

ideal

- Bising usus hiperaktif’

- Membran mukosa

pucat

- Tonus otot menurun’

- Kelemahan otot

mengunyah

- Kelemahan otot

menelan

Anatomi fisiologi belum imatur

Jumlah surfaktan kurang dari cukup

Kolaps dan tidak mampu menahan sisa udara fungsional pada akhir ekspirasi

Fungsi pengembangan alveoli terganggu

Paru menjadi kaku

Ventilasi paru paru terganggu

Peningkatan usaha napas

Pemakaian energy bertambah untuk

bernapas

Refleks hisap melemah

Intake nutrisi tidak adekuat

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh

ketidak mampuan

mencerna makanan

5. DS :

- Usia prematuritas

- Imobilitas

DO :

- Hipotermia

- Perubahan pigmentasi

- Perubahan turgor kulit

- Faktor mekanik

(prosedur invasif)

Factor resiko dan etiologi

Anatomi fisiologi kulit belum imatur

Kulit halus, tipis dan mudah lecet

Resiko kerusakan integritas kulit

Resiko kerusakan integritas

kulit (faktor resiko termasuk

stuktur kulit yang imatur,

imobilitas, penurunan

intake cairan, dan prosedur

invasif)

6. DS :

- Penurunan haluaran

Factor resiko dan etiologi Resiko ketidakseimbangan

vol. Cairan ( faktor resiko

Page 7: Cl 3 - Askep Prematuritas pada neonatus

urine

- Peningkatan suhu

tubuh

- Penurunan BB tiba –

tiba

- Haus

- Kelemahan

DO :

- Penurunan TD

- Penurunan nadi

- Penurunan turgor kulit

- Membrane mukosa

kering

- Kulit kering

- Peningkatan kosentrasi

urin

- Peningkatan hematokrit

Anatomi fisiologi kulit belum imatur

Kulit halus, tipis dan mudah lecet

Mudah terjadi evaporasi ditambah dengan

kehilangan cairan via paru dan urin

Resiko ketidakseimbangan volume cairan

termasuk imatur stuktur

kulit, kehilangan cairan

ekstrasel via kulit, paru , dan

urin.

7. DS :

- Lesu tidak bersemangat

DO :

- Gangguan

pertumbuhan fisik

- Penurunan waktu

respon

- Terlambat melakukan

keterampilan umum

kelompok usia

Factor resiko dan etiologi

Anatomi fisiologi system tubuh imatur

Keterlambatan pertumbuhan dan

perkembangan

Keterlambatan

pertumbuhan dan

perkembangan b/d

kelahiran premature ,

fisiologi yang imature.

8. DS :

- Perubahan

ketersediaan untuk

menunjukan respon

kasih sayang

- Perubahan pola

komunikasi

Factor resiko dan etiologi

Prematuritas

Kelahiran prematur

Keluarga tidak tahu cara merawat anak yang

Gangguan proses keluarga

b/d kelahiran premature,

krisis sitasional, dan

gangguan interaksi orang

tua dan bayi.

Page 8: Cl 3 - Askep Prematuritas pada neonatus

- Perubahan ekspresi

konflik kelurga

- Perubahan prilaku

meredakan stress

DO :

- Perubahan dalam

dukungan bersama

lahir premature

krisis situasional

Gangguan proses keluarga

DAFTAR DIAGNOSA PREMATURITAS

1. Ketidakefektifan pola nafas b/d imaturitas neurologis dan paru-paru

2. Ketidakefektifan termoregulasi b/d imaturitas neurologi dan kontrol temperatur metabolis

3. Resiko infeksi (faktor resiko termasuk defisiensi imunologi paparan patogen dilingkungan

dan prosedur invasif)

4. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan b/d ketidak mampuan mencerna

makanan

5. Resiko kerusakan integritas kulit (faktor resiko termasuk stuktur kulit yang imatur, imobilitas,

penurunan intake cairan, dan prosedur invasif)

6. Resiko ketidakseimbangan vol. Cairan ( faktor resiko termasuk imatur stuktur kulit,

kehilangan cairan ekstrasel via kulit, paru , dan urin.

7. Keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan b/d kelahiran premature , fisiologi yang

imature.

8. Gangguan proses keluarga b/d kelahiran premature, krisis sitasional, dan gangguan interaksi

orang tua dan bayi.

ASUHAN KEPERAWATAN PREMATURITAS

1. Ketidakefektifan pola nafas b/d imaturitas neurologis dan paru-paru

Tujuan : setelah dilakukan intervensi keperawatan 2x24 jam, masalah dapat teratasi

Kriteria Hasil : didapatkan skor NOC sebagai berikut :

NOC : respiratory status : ventilation

Page 9: Cl 3 - Askep Prematuritas pada neonatus

no indikator 1 2 3 4 5

1 Dept of inspiration

2 Pulmonary function

test

3 Pursed lips breathing

4 Accessory muscle use

NIC : respiratory monitoring

1. Kaji frekuensi pernafasan dan pola pernafasan. Perhatikan adanya apnea dan perubahan

frekuensi jantung , tonus jantung, tonus otot, dan warna kulit berkenaan dengan prosedur

atau perawatan. Lakukan pemantauan jantung dan pernafasan yang kontinu.

Rasional : membantu dalam memberikan periode perpytaran pernfasan normal dari

serangan apneik sejati, yang terutama sering terjadi seblum gestasi mingu ke-30.

2. Hisap jalan nafas sesuai kebutuhan.

Rasional : Menghilangkan mucus yang menyumbat jalan napas.

3. Tinjau ulang riwayat ibu terhadap obat-obatan yang dapat memperberat depresi

pernapasan pada bayi.

Rasional : madnesium sulfat dan narkotik menekan pusat pernafasan aktifitas SSP. Ikan

4. Posisikan bayi pada abdomen atau posisi telentang dengan gulungan pokok di bawah bahu

untuk menghasilkan sedikit hiperektensi .

Rasional: posisi ini dapat memoermudah pernafasan dan menurunkan episode apneik,

khususnya pada adanya hipoksia, asidosis metabolik, atau hiperkapnia.

5. Pertahankan suhu tubuh optimal.(rujuk pada DK: termoregulasi , tidak efektif, resiko tinggi

terhadap).

Rasional: bahkan adanya sedikit peningkatan atau penurunn suhu lingkungan dapat

menimbulkan apnea.

2. Ketidakefektifan termoregulasi b/d imaturitas neurologi dan kontrol temperatur metabolis

Tujuan :

Setelah dilakukan keperawatan 2x24 jam termoregulasi bayi baru lahir kembali normal

Kriteria hasil :

Didapatkan skor 4 pada indikator NOC

NOC : Thermoregulation : Newborn

Page 10: Cl 3 - Askep Prematuritas pada neonatus

NO INDIKATOR 1 2 3 4 5

1 Thermoregulation instability V

2 Hypotermia V

3 Irregular respiration V

4 Tachypnea V

5 Skin colour changes V

NIC : Hypotermia Treatment

o Monitor temperatur klien dengan menggunakan alat dan langkah yang tepat

o Jauhkan klien dari lingkungan yang dingin

o Lepas pakaian basah / dingin klien

o Ajurkan pasien dengan hipotermia untuk mengkonsumsi asupan yang

menghangatkan tubuh, seperti : meminum minuman yang tinggi karbohidrat namun

bebas alkohiol dan kafein

o Gunakan peralatan penghangat pasif, seperti : selimut, penutup kepala dan baju

hangat

o Gunakan penghangat eksternal aktif, seperti : heating pad yang diletakkan di sekitar

ekstremitas, air hangat di botol, selimut penghangat, cahaya radiasi, dan pengangat

udara konvektif)

o Monitor tanda gejala mild hipotermi (seperti : takipnea, dysartria, shivering,

hipertension, dll), moderate hipotermi (seperti : aritmia, hipotensi, koagulopati, dll) ,

severe hipotermia (seperti: absent neurogical reflex, oliguria, acid-base

abnomarlities)

o Monitor warna kulit dan temperatur

3. Resiko infeksi (faktor resiko termasuk defisiensi imunologi paparan patogen dilingkungan dan

prosedur invasif)

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24jam diharapkan klien dapat memenuhi

kriteria hasil

Kriteria Hasil :

Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi

Jumlah leukosit dalam batas normal

Dan sesuai indikator NOC dibawah ini

NOC Infection Severity Newborn

dengan skala 1-5 (severe-none)

Page 11: Cl 3 - Askep Prematuritas pada neonatus

NO

Indikator 1 2 3 4 5

1. Tidak terjadi Infeksi umbilikus

2. Konjungtivitis (-) √3. Kemerahan (-) √4. Vesikel (-) √

NIC Infection Control (Kontrol infeksi)

1. Bersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain

2. Pertahankan teknik isolasi

3. Batasi pengunjung bila perlu

4. Instruksikan pada pengunjung untuk mencuci tangan saat berkunjung dan setelah

berkunjung meninggalkan pasien

5. Gunakan sabun antimikrobia untuk cuci tangan

6. Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan keperawatan

7. Gunakan baju, sarung tangan sebagai alat pelindung

8. Pertahankan lingkungan aseptik selama pemasangan alat

9. Tingkatkan intake nutrisi

10. Berikan terapi antibiotik bila perlu

NIC Infection Protection (proteksi terhadap infeksi)

1. Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal

2. Monitor hitung granulosit, WBC

3. Monitor kerentanan terhadap infeksi

4. Batasi pengunjung

5. Inspeksi kulit dan membran mukosa terhadap kemerahan, panas, drainase

6. Dorong masukkan nutrisi yang cukup

7. Dorong masukan cairan

8. Ajarkan keluarga tanda dan gejala infeksi

9. Ajarkan cara menghindari infeksi

10. Laporkan kecurigaan infeksi

11. Laporkan kultur positif

4. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan b/d ketidak mampuan mencerna makanan

Page 12: Cl 3 - Askep Prematuritas pada neonatus

5. Resiko kerusakan integritas kulit (faktor resiko termasuk stuktur kulit yang imatur, imobilitas,

penurunan intake cairan, dan prosedur invasif)

Tujuan : Setelah dilakukan perawatan 3x 24 jam resiko kerusakan integritas kulit

berkurang setelah dilakukan perbaikan struktur kulit yang imatur dan di biasakan mobilisasi

Kriteria Hasil : Didapatkan skor 4 pada indikator NOC

NOC : Thermoregulation : New Born

NO INDIKATOR 1 2 3 4 5

1 Penurunan BB

2 Ketidakstabilan temperature tubuh

3 Hipotermia

4 Takipnea

5 Istirahat total (imobilisasi)

6 Perubahan warna kulit

7 Hiperbilirubin

NIC : Vital sign

1. Monitor temperature, tekanan darah, respiratori status, dan denyut nadi

2. Monitor secara teratur dan berulang suhu tubuh meningkat atau menurun

3. Monitor dan laporkan tanda gejala hipotermi

4. Monitor perubahan warna kulit dan suhu

5. Monitor suara nafas dan lapang paru

6. Identifikasi kemungkinan perubahan vital sign

NIC : Skin surveillance

1. Lihat adanya kemeraha, edema atau drainase pada kulit

2. Observasi warna kulit, kehangatan, tekanan, tekstur, dan bekas luka

3. Inspeksi daerah bekas operasi

4. Monitor warna kulit dan temperature

5. Anjurkan penggunaan pakaian yang nyaman dan sedikit tipis

6. Resiko ketidakseimbangan vol. Cairan ( faktor resiko termasuk imatur stuktur kulit,

kehilangan cairan ekstrasel via kulit, paru , dan urin.

TUJUANSetelah diberikan asuhan keperawatan selama 2x24 diharapkan keseimbangan cairan pada pasien kembali membaik/normal dengan kriteria hasil sebagai berikut:1. Suhu tubuh dalam batas normal

Keterangan :

1 :Severe deviation

2 : Substansial deviation

3 : Moderate

4 : Mild

5 : No deviation

Page 13: Cl 3 - Askep Prematuritas pada neonatus

2. TD dalam rentang normal3. Turgor kulit baik4. Output urin seimbang

NOC FLUID BALANCE

No Indicators 1 2 3 4 5

1 Elastisitas turgor kulit2 Intake dan output cairan seimbang3 Hematocrit normal4 TD normal5 Denyut nadi teraba normal6. BB seimbang7. Kelembapan mukosa bibir

NIC FLUID MANAGEMENT & FLUID MONITORING

1. Tentukan riwayat jumlah dan tipe intake cairan dan eliminasi2. Catat secara akurat intake dan output3. Tentukan kemungkinan faktor resiko dari ketidakseimbangan cairan (Hipertermia, terapi

diuretik, kelainan renal, gagal jantung, diaporesis, disfungsi hati, dll)4. Monitor berat badan5. Monitor BP<HR, dan RR6. Monitor membran mukosa dan turgor kulit serta rasa haus7. Monitor dan catat warna kulit8. Monitor tanda dan gejala dari odema9. Bari cairan sesuai keperluan10. Kolaborasi pemberian medikasi yang dapat meningkatkan output urin

7. Keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan b/d kelahiran premature , fisiologi yang

imature.

Diagnosa : Keterlambatan Pertumbuhan dan Perkembangan b/d efek ketunadayaan fisik,

responsivitas yang tidak konsisten d.d gangguan pertumbuhan fisik, penurunan waktu respon,

terlambat dalam melakukan keterampilan umum kelompok usia.

Tujuan : Setelah dilakukan intervensi selama 7x24 jam, ada peningkatan perkembangan bayi

Kriteria Hasil : ditemukan skor sesuai indikator NOC

NOC : Preterm Infant Organization

Page 14: Cl 3 - Askep Prematuritas pada neonatus

Data 1 2 3 4 5

Denyut jantung apical (120-160)

Index usia kehamilan

RR (30-60)

Saturasi O2 > 85%

Warna kulit

Relaksasi otot

Perhatian terhadap rangsangan

Respon terhadap rangsangan

Tangan dibawa ke mulut

Posisi fleksi

Ket : 1. Severely

2. Substantially

3. Moderately

4. Mildly

5. Not

NIC∶ Infant Care∶ Preterm

menciptakan hubungan terapeutik dengan orang tua

memberikan orang tua informasi akurat dan faktual mengenai kondisi bayi, pengobatan dan

kebutuhan

menginformasikan orang tua tentang perkembangan pada bayi prematur

menunjukkan aktivitas bayi self-regulatory (tangan ke mulut, mengisap, penggunaan visual

atau pendengaran)

menghindari overstimulasi dengan merangsang satu sisi pada saat itu (menghindari

berbicara sambil menangani)

memberikan batas-batas yang menjaga fleksi ekstremitas (nesting, swaddling, bunting,

hammock, topi, dan pakaian)

memberikan dukungan untuk mempertahankan posisi dan mencegah reposisi bayi

Monitor rangsangan (cahaya, suara, penanganan, dan prosedur) di lingkungan bayi

reposisi bayi

dukung proses menyusui

Page 15: Cl 3 - Askep Prematuritas pada neonatus

8. Gangguan proses keluarga b/d kelahiran premature, krisis sitasional, dan gangguan interaksi

orang tua dan bayi serta perubahan peran orangtua dengan adanya anggota keluarga baru

yang lahir premature.

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 5X24 jam diharapkan keluarga dapat melakukan perannya sesuai dengan proses keluarga yang seharusnya.

NOC :

1. Caregiver Home Care Readiness

NO

Indikator 1 2 3 4 5

1. Partisipasi dalam memberi keputusan home care

2. Pengetahuan mengenai peran pemberi asuhan

3. Pengetahuan mengenai pengobatan atau perawatan yang direkomendasikan

4. Dukungan finansial sebagai pemberi asuhan

5. Pengetahuan mengenai kapan waktu untuk komunikasi dengan tenaga kesehatan

6. Partipasi dalam rencana pemulangan klien

2. Family Functioning

NO

Indikator 1 2 3 4 5

1. Bersosialisasi dengan anggota keluarga baru

2. Peduli dengan anggota keluarga

3. Memperlihatkan respon dan kepedulian diantara anggota keluarga

4. Beradaptasi dengan transisi atau perubahan struktur keluarga

5. Menerima perbedaan diantara keluarga

6. Saling mendukung, dan saling mendampingi satu sama lain

Page 16: Cl 3 - Askep Prematuritas pada neonatus

3. Parenting Performance

NO

Indikator 1 2 3 4 5

1. Menyediakan kebutuhan fisik bayi/anak

2. Menyediakan kebutuhan nutrisi yang baik untuk bayi sesuai usianya

3. Monitor supplemental pemberi asuhan

4. Memperlihatkan hubungan saling mencintai satu sama lain

Keterangan :

1. Tidak pernah diperlihatkan2. Jarang diperlihatkan3. Kadang-kadang diperlihatkan4. Sering diperlihatkan5. Selalu diperlihatkan

NIC :

1. Family Integrity Promotion- Menciptakan hubungan rasa saling percaya dengan anggota keluarga- Memastikan pemahaman keluarga mengenai kondisi sekarang- Memastikan bagaimana perasaan keluarga menghadapi situasi saat ini- Monitor hubungan antar keluarga yang terjalin saat ini- Beritahukan anggota keluarga bahwa saling mendukung dan saling memberikan kasih

saying satu sama lain sangat diperlukan bagi pasien- Berikan anggota keluarga informasi mengenai kondisi klien saat ini.

2. Family process maintenance- Identifikasi efek perubahan peran orangtua terhadap proses pada keluarga- Anjurkan melakukan kontak dan komunikasi yang secara rutin bagi anggota keluarga- Dampingi anggota keluarga untuk melakukan strategi dalam membiasakan diri dengan

situasi yang terjadi saat ini.- Anjurkan perawatan bayi dengan fasilitas rumah sakit yan memadai, dan beritahukan

keuntungannya kepada anggota keluarga- Identifikasi kebutuhan perawatan dirumah termasuk bagaimana pola asuh, pola hidup

maupun kebiasaan adat istiadat keluarga yang mempengaruhi perawatan.- Ajarkan keluarga mengenai managemen waktu dalam perawatan terhadap bayi yang

dilakukan dirumah