Citra Muhammadiyah dalam novel Laskar Pelangi Karya Andrea ...

10
283 SENASBASA (4) (2020) (E-ISSN 2599-0519) PROSIDING SEMINAR BAHASA DAN SASTRA INDONESIA (SENASBASA) http://research-report.umm.ac.id/index.php/SENASBASA Citra Muhammadiyah dalam novel Laskar Pelangi Karya Andrea Hirata Ni-Ameenah Dereh Universitas Negeri Malang, Indonesia [email protected] Info Artikel Abstrak Sejarah Artikel Diterima 29/9/2020 Direvisi 25/10/2020 Dipublikasikan 27/10/2020 Kata Kunci: Citra, Muhammadiyah, Novel, Laskar Pelangi Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan citra Muhammadiyah dalam novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata. Jenis data penelitian ini merupakan deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini merupakan petikan ayat yang terdapat di dalam novel Laskar Pelangi. Pemilihan ayat dipandukan dengan citra Muhammadiyah. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan tiga teknik, di antaranya: membaca, mencatat dan menggaris isi dalam novel Laskar Pelangi yang mengandungi citra Muhammadiyah. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teori sosiologi sastra. Hasil penelitian citra Muhammadiyah dalam novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata yaitu: 1) pendidikan di sekolah Muhammadiyah yaitu, sistem pendidikan, terbahagi kepada dua sistem yaitu akademik dan Islam; 2) keberagamaan yaitu agama Islam dan agama Kong Hu Cu. Berdasarkan hasil Penelitian, dapat disimpulkan bahwa dalam novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata terdapat citra Muhammadiyah dengan pendidikan sekolah Muhammadiyah, perjuangan dan keberagamaan, citra Muhammadiyah dalam novel tersebut selaras dengan visi misi Muhammadiyah dan teks sosial keagamaan yaitu Al-Qur’an dan Al- Sunnah. PENDAHULUAN Karya sastra adalah fenomena unik, ia juga fenomena organik. Di dalamnya penuh serangkaian makna dan fungsi. Makna dan fungsi ini sering kabur dan tidak jelas. Oleh kerana itu, karya sastra disyarakan dengan imaginasi. Itulah sebabnya, peneliti sastra memiliki tanggungjawab untuk mengungkap kekaburan itu menjadi jelas. Peneliti sastra akan mengungkap elemen-elemen dasar pembentuk sastra dan menafsirkan sesuai paradigma dan teori yang digunakan (Endraswara, 2013:7). Muhammadiyah didirikan oleh KH Ahmad Dahlan pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 Hijriyah bertepatan dengan tanggal 18 November 1912 Masehi di kota Yogyakarta. Muhammadiyah dikenal sebagai organisasi yang telah menghembuskan jiwa pembahasan

Transcript of Citra Muhammadiyah dalam novel Laskar Pelangi Karya Andrea ...

Page 1: Citra Muhammadiyah dalam novel Laskar Pelangi Karya Andrea ...

283

SENASBASA (4) (2020) (E-ISSN 2599-0519)

PROSIDING SEMINAR

BAHASA DAN SASTRA INDONESIA (SENASBASA)

http://research-report.umm.ac.id/index.php/SENASBASA

Citra Muhammadiyah dalam novel Laskar Pelangi Karya Andrea Hirata

Ni-Ameenah Dereh

Universitas Negeri Malang, Indonesia

[email protected]

Info Artikel Abstrak

Sejarah Artikel Diterima 29/9/2020 Direvisi 25/10/2020 Dipublikasikan 27/10/2020 Kata Kunci: Citra, Muhammadiyah, Novel, Laskar Pelangi

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan citra Muhammadiyah dalam novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata. Jenis data penelitian ini merupakan deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini merupakan petikan ayat yang terdapat di dalam novel Laskar Pelangi. Pemilihan ayat dipandukan dengan citra Muhammadiyah. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan tiga teknik, di antaranya: membaca, mencatat dan menggaris isi dalam novel Laskar Pelangi yang mengandungi citra Muhammadiyah. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teori sosiologi sastra. Hasil penelitian citra Muhammadiyah dalam novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata yaitu: 1) pendidikan di sekolah Muhammadiyah yaitu, sistem pendidikan, terbahagi kepada dua sistem yaitu akademik dan Islam; 2) keberagamaan yaitu agama Islam dan agama Kong Hu Cu. Berdasarkan hasil Penelitian, dapat disimpulkan bahwa dalam novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata terdapat citra Muhammadiyah dengan pendidikan sekolah Muhammadiyah, perjuangan dan keberagamaan, citra Muhammadiyah dalam novel tersebut selaras dengan visi misi Muhammadiyah dan teks sosial keagamaan yaitu Al-Qur’an dan Al- Sunnah.

PENDAHULUAN

Karya sastra adalah fenomena unik, ia juga fenomena organik. Di dalamnya penuh serangkaian makna dan fungsi. Makna dan fungsi ini sering kabur dan tidak jelas. Oleh kerana itu, karya sastra disyarakan dengan imaginasi. Itulah sebabnya, peneliti sastra memiliki tanggungjawab untuk mengungkap kekaburan itu menjadi jelas. Peneliti sastra akan mengungkap elemen-elemen dasar pembentuk sastra dan menafsirkan sesuai paradigma dan teori yang digunakan (Endraswara, 2013:7).

Muhammadiyah didirikan oleh KH Ahmad Dahlan pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 Hijriyah bertepatan dengan tanggal 18 November 1912 Masehi di kota Yogyakarta. Muhammadiyah dikenal sebagai organisasi yang telah menghembuskan jiwa pembahasan

Page 2: Citra Muhammadiyah dalam novel Laskar Pelangi Karya Andrea ...

284

pemikiran Islam di Indonesia, memberantas TBC, mengusahakan umat Islam kembali kepada Al-Qur’an dan Sunnah, dan bergerak di berbagai bidang kehidupan ummat (Hidayat, dkk, 2012:29).

Muhammadiyah adalah organisasi yang lahir sebagai alternatif berbagai persoalan yang dihadapi ummat Islam Indonesia sekitar akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Muhammadiyah merupakan konsekuensi logis munculnya pertanyaan sederhana seorang muslim kepada diri dan masyarakat tentang bagaimana memahami dan mengamalkan kebenaran Islam yang telah diimani sehingga pesan global Islam, yaitu rahmatan lil alamien atau kesejahteraan bagi seluruh kehidupan dapat mewujud dalam kehidupan objektif ummat manusia (Mulkhan, 1990:1).

Faktor-faktor yang mendorong KH Ahmad Dahlan mendirikan organisasi Muhammadiyah antara lain: ajaran Islam dilaksanakan tidak secara murni bersumberkan Qur’an dan hadits, tetapi tercampur dengan perbuatan syirik, bid’ah, dan khurafat. Lembaga-lembaga pendidikan Islam tidak lagi dapat memenuhi tuntutan zaman, akibat dari terlampau mengisolir diri dari pergaruh luar. Keadaan ummat yang sangat menyedihkan dalam bidang sosial, ekonomi, politik, kultural, akibat adanya penjajahan (Rais, dkk., 1985:13). Sementara itu, citra adalah topik yang termasuk dalam bidang psikologi dan studi sastra. Dalam psikologi, kata “citra” berarti reproduksi mental, suatu ingatan masa lalu yang bersifat indriawi dan berdasarkan persepsi dan tidak selalu bersifat visual. Pada tahun 1880, Francis Galton (yang mempelopori bidang ini) menyelidiki seberapa jauh orang dapat memproduksikan masa lalunya. Dalam penelitiannya itu, menemukan bahawa tiap orang melakukan visualisasi dengan kadar yang berbeza-beza, tetapi pencitraan tidak hanya bersifat visual (Warren, 1990:236).

Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat dijelaskan bahawa citra itu penting dalam membawa kefahaman dan cerminan dalam mendeskripsikan citra Muhammadiyah dalam nover Laskar Pelangi (seterusnya disingkat LP) oleh kerana dalam novel LP yang pengkaji akan merumuskan memiliki isi kandungan citra Muhammadiyah yang selaras dengan alasan kajian ini untuk mendapatkan kesimpulan terhadap citra Muhammadiyah. Seperti dalam novel ini.

Dalam novel ini terdapat banyak cerita yang menakjubkan yang terjadi dalam masa kecil para anggota LP yang belajar di Sekolah Muhammadiyah Belitung. Hal ini juga pernah dialami oleh pengkaji sendiri ketika berada di Indonesia. Maka tidak heran lagi jika novel ini menjadi best seller, kerana peran citra Muhammadiyah yang ada dalam novel sangat berpengaruh. Bahkan bukan hanya organisasi yang telah menghembuskan jiwa pembaharuan pemikiran Islam di Indonesia, tetapi masih banyak manusia yang belum memahami tentang Muhammadiyah, masih ada perang pemikiran dengan perselisihan Muhammadiyah dan organisasi lain sedangkan sama-sama organisasi keagamaan. Citra Muhammadiyah sangat jelas tergambar dalam novel LP sehingga membuat peneliti ingin mendeskripsikan bagaimana citra Muhammadiyah dalam novel LP. Dengan demikian pengkaji tertarik untuk menganalisis novel ini dengan judul “Citra Muhammadiyah dalam Novel Laskar Pelangi Karya Andrea Hirata”.

METODE Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis isi (content analysis). Metode ini digunakan untuk menganalisis dan menafsirkan secara mendalam

Page 3: Citra Muhammadiyah dalam novel Laskar Pelangi Karya Andrea ...

285

terhadap data atau isi novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata khususnya konteks Muhammadiyah yang terdapat dalam novel tersebut. Data penelitian yang dikumpulkan berupa kata-kata, dialog ataupun kalimat yang terdapat dalam novel. Pada peneletian ini teknik analisis data digunakan melalui tiga teknik, yaitu membaca, menggaris dan mencatat isi citra Muhammadiyah yang mengandungi konteks Muhammadiyah.

Sumber data dalam penelitian ini terbagi menjadi dua, yakni sumber data primer dan sekunder, data primer (data utama), yaitu novel Laskar Pelangi karya karya Andrea Hirata yang diterbitkan pada tahun 2005 oleh Penerbit Bentang Anggota IKAPI dengan ketebalan 529 halaman. Pada data kedua merupakan data sekunder yaitu dari buku-buku referensi lain, jurnal, dan lain-lain.

Penelitian yang relevan ini disusun oleh Siti Aminah (2008) Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dengan judul “Analisis Wacana Pesan Moral dalam Novel LP Karya Andrea Hirata”. Siti Aminah menganalisis tentang analisis wacana pesan moral dalam novel LP dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana struktur pesan dalam novel ini dibuat, kerana didorong oleh keinginan yang besar untuk meneliti lebih jauh lagi mengenai cara kajian suatu pesan dalam novel tersebut. Cerita novel ini sarat dengan nilai-nilai moral, pengajaran semangat dalam mencari ilmu, tentang kesederhanaan, persahabatan, kejujuran, ketulusan, toleransi, sabar, tawakal, dan takwa juga kecintaannya pada guru. Banyak hikmah yang dapat kita ambil dari perjalanan anak-anak sederhana ini dalam mengarungi hidup yang keras ini. HASIL DAN PEMBAHASAN

Berikut ini dideskripsikan beberapa temuan citra Muhammadiyah yang menggambarkan pendidikan muhammadiyah dan keberagamaan dalam novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata.

Pendidikan Muhammadiyah: Sekolah Muhammadiyah selalu mengajar nilai agama kepada pelajar sejak dasar hingga dewasa, sekolah yang mengambil Al-Qur’an dan Al-Sunnah menjadi sistem pembelajaran di sekolahnya. Dalam buku Studi Kemuhammadiyahan, KA Ahmad Dahlan mengatakan hakikat Islam itu adalah konsepsi hidup yang dalam bahasa Al-Qur’an risalah Allah. Tujuan Allah memberikan konsepsi Islam ini bagi manusia sebagai konsekuasi bahawa Allah menciptakan manusia di dunia ini secara serius, mempunyai tujuan tertentu dan tidak main-main. Melalui risalah itu, Allah memberikan pesan-pesan ilahiah kepada manusia untuk dijadikan sebagai pedoman dalam mempola hidup dan kehidupan di dunia ini sesuai dengan yang dikehendakiNya (Hidayat, dkk., 2012:38). Sekolah Muhammadiyah mengambil nilai agama sebagai asuhan pertama kepada pelajar, nilai agama penting dan wajib bagi umat Islam di seluruh dunia. Orang tua dan sekolah penting dalam membina generasi demi kemajuan bangasa dan negara nanti. Setiap orang tua ingin melihat anaknya dapat membaca Al-Qur’an dan faham ilmu agama tetapi jika orang tua buta huruf, tanggungjawabnya adalah menyerahkan kepada sekolah yang mendidik ilmu agama kerana hidup kita tidak mengetahui kapan akan meninggalnya. Jika tidak membuat bekalan tentang agama, agar susah mendekati syurga Allah nanti. Seperti kutipan berikut.

Page 4: Citra Muhammadiyah dalam novel Laskar Pelangi Karya Andrea ...

286

“Namanya A Ling…!” bisikan ketika kami sedang khatam Al-Qur’an di Masjid Al-Hikmah. Jantungku berdetak kencang (hlm. 253).

“Jaga adatmu di muka kitab Allah, Anak Muda!!” syahdan meringis dan kembali menekuri Khatamul Qur’an (hlm. 253).

Dari petikan teks di atas menjelaskan bahwa seorang pelajar yang bernama Ikal jatuh cinta kepada seorang gadis yang bernama A Ling, A Ling anak penjual kapur. Ikal yang telah jatuh cintapun menceritakan hal tersebut kepada kawannya Syahdan dan meminta Syahdan menolong mencari informasi tentang gadis tersebut, dengan segera Syahdan langsung berangkat mencari informasi. Tiba-tiba Syahdan datang mencari Ikal, ketika itu Ikal sedang mengkhatamkan Al-Qur’an di masjid Alhikmah. Syahdan menceritakan bahwa A Kiong dengan A Ling itu menjadi sepupu, Ikal kaget dan merasa tidak percaya, kerana A Kiong itu nonmuslim. Setelah beberapa minit mereka berkomunikasi, tiba-tiba seorang guru yang bernama Taikong Razak menghantam rihalan untuk mereka berhenti berkomunikasi dan menminta menjaga adat di depan kitab suci. Dari teks di atas dapat dijelaskan bahawa sekolah Muhammadiyah mempunyai sistem pendidikan agama iaitu ada majlis mengkhatamkan Al-Qur’an, majlis ini diadakan apabila seorang pelajar atau seorang muslim selesai dari membaca Al-Qur’an akan mengadakan bacaan doa khatam Al-Qur’an setiap kali untuk menjadi salah satu sunnah Nabi setelah membaca Al-Qur’an. Membaca Al-Qur’an pasti memiliki adab kerana yang dibaca adalah kalamullah (firman Allah) , bukan perkataan makhluk. Selain itu, sekolah Muhammadiyah juga dihantar majalah dari kantor Muhammadiyah ke sekolah. Seperti kutipan berikut.

Bu Mus tersenyum ramah pada Tuan Pos yang tiba-tiba muncul. Beliau biasa menerima kiriman majalah syiar Islam Panji Masyarakat dari sebuah kantor Muhammadiyah di Jawa Tengah. Tapi kali ini Tuan Pos membawa surat untukku (hlm. 279).

Dari kutipan teks tersebut dapat dijelaskan bahawa di sekolah Muhammadiyah sering

mendapat Majalah Syiar Islam dari kantor Muhammadiyah melalui kiriman pos. Kedatangan bapak pos biasanya, mengirim Majalah Syiar Islam, tetapi pada kali ini kedatangan bapak pos bersama dengan surat untuk pelajar yang bernama Ikal.

Dari teks tersebut dapat dijelaskan bahawa organisasi Muhammadiyah memberi kepentingan terhadap sekolah di bawah bangunan Muhammadiyah di setiap tempat. Majalah Syiar Islam salah satu majalah yang diisikan ilmu agama untuk menjadi bahan pelajaran kepada pelajar dan guru di sekolah. Organisasi atau kantor Muhammadiyah menghantar Majalah Syiar Islam bukan kerana peduli umat Islam yang berada di Indonesia, sebagai mana pengkaji mengetahui bahwa tempat pembangunan organisasi Muhammadiyah terletak di Yogyakarta, kalau ingin mengirim ke Pulau Sumatera akan memakai waktu yang lama, tetapi demi sekolah Muhammadiyah walaupun jaraknya jauh, kantor selalu menghantar kepada sekolah Muhammadiyah dengan sebab potensi gerakan Muhammadiyah untuk membangun dan mencerdaskan masyarakat cukup penting dengan sejumlah lembaga yang relatif stabil dan terorganisasi dengan baik, khususnya di bidang pendidikan. Demikian pula sumber daya manusia unggulan yang berada di dalam sistem organisasi tersebut dengan fasilitas yang cukup memadai. Seperti Allah mewahyukan kitab

Page 5: Citra Muhammadiyah dalam novel Laskar Pelangi Karya Andrea ...

287

cuci kepada Nabi Muhammad untuk menyebar agama Islam kepada umatnya. Seperti kutipan berikut.

Ini mulai serius, Mahar terunduk makin dalam. Kami diam mendengarkan dan khotbah berlanjut. Berita utama: “Hiduplah hanya dari ajaran Al-Qur’an, hadist dan sunatullah, itulah pokok-pokok tuntunan Muhammadiyah. InsyaAllah nanti setelah besar engkau akan dilimpahi rezeki yang halal dan pendamping hidup yang sakinah.” (hlm. 350).

Dari petikan tersebut dapat dijelaskan bahwa Ibu Mus memanggil pelajar yang bermana Mahar dan Flo untuk memberi nasihat, kerana mereka melalai dengan dunia berdukun hal ini menjadi hal yang syirik terhadap Allah SWT Ibu Mus menasihati Mahar dan Flo bahwa harus hidup dengan menggunakan ajaran dari Al-Qur’an hadis dan sunnah. Seterusnya, Ibu Mus mengatakan bahawa kalau kamu hidup benar-benar mengikuti perintah Allah SWT kamu akan dapat rezeki yang halal dan berkat, selain itu, kamu akan mendapat pasangan hidup yang baik dan bahagia.

Sementara itu, Ibu Mus berpesan hal yang terbaik terhadap kedua pelajar tersebut, menasihati salah satu cara mendidik yang Islam mengaturkan untuk menjadi solusi membangkitkan pengharapan yang baru bagi orang lain, manakala menasihati adalah kurnia dari Allah yang diberikan kepada manusia agar dapat disalurkan kepada sesama untuk menjauhi perbuatan jahat dan akan menjadi contoh kepada murid lain. Salah satu ciri khas yang dimiliki oleh lembaga pendidikan Muhammadiyah adalah adanya kurikulum tambahan dalam bidang keislaman. TK atau Sekolah Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah diberi pelajaran keislaman dengan muatan yang cukup banyak, misalnya: mata pelajaran Aqidah, Ibadah/Mu’amalah, Al-Qur’an, demikian juga di tingkat Perguruan Tinggi, mata kuliah Studi Islam dan Kemuhammadiyahan diajarkan secara memadai. Seperti kutipan berikut.

“Baiklah selamat datang di kelas kami, setelah ini pelajaran kemuhammadiyah, silakan Ananda duduk di sana dengan Sahara.” “Aku hanya ingin duduk di samping Mahar” (hlm. 355).

Dari petikan di atas dapat diceritakan bahawa ada seorang anak perempuan yang bernama Flo, datang bersama ayahnya di sekolah Muhammadiyah untuk mendaftar belajar. Ayahnya menceritakan tentang Flo kepada Ibu Mus dan pelajar di sekolah Muhammadiyah bahwa Flo sudah tidak masuk kelas di sekolah PN selama 2 minggu dan dia tidak pergi sekolah lagi, dia hanya ingin belajar di sekolah Muhammadiyah saja. Bapaknya menceritakan lagi bahwa dia seorang anak yang sangat keras kepala, jika anaknya melakukan kesalahan apa saja silakan Ibu Mus mengambil tindakan. Ibu Mus sangat senang dan mempersilakan Flo masuk ke kelas dan disediakan tempat duduk di samping Sahara, tetapi Flo menjawab “Saya ingin duduk di samping Mahar sahaja” Ibu Mus merasa tidak tenang kerana di sekolah Muhammadiyah mengutamakan ajaran Islam iaitu dalam pembelajaran dalam kelas harus dipisahkan meja antara pelajar lelaki dan pelajar perempuan, masalahnya adalah di samping Mahar itu ada pelajar yang bernama Trapani semeja dengan Mahar selama 9 tahun, hal ini membuat Ibu Mus merasa sangat keberatan. Akhirnya, Ibu Mus mengambil keputusan mengizinkan Flo duduk di samping Mahar dan Trapani berpindah duduk sebangku dengan Sahara.

Page 6: Citra Muhammadiyah dalam novel Laskar Pelangi Karya Andrea ...

288

Dari teks di atas dapat dijelaskan bahawa seorang pelajar baru yang bernama Flo, ia meminta kepada Ibu Mus dan tidak sebangku dengan Sahara sedangkan Ibu Mus meminta ia sebangku dengan perempuan kerana sesuai dengan sekolah Islam dan peraturan Islam. Islam mengajar kita untuk menjauhi dari zina, apa lagi melakukannya.

Flo pelajar baru tadi berkata “aku hanya ingin duduk bersama Mahar” hal ini membuat Ibu Mus sangat keberatan sebab anak perempuan itu ingin duduk bersama laki-laki, sedangkan peraturan sekolah harus duduk sesama kelamin tetapi Ibu Mus juga mengizinkan Flo duduk bersama Mahar, dan Trapani harus berpindah duduk sebangku dengan Sahara, untuk menjaga perasaan pelajar baru. Seperti kutipan berikut.

Ia jelas bukan orang Muhammadiyah karena semua wanita Muhammadiyah berjilbab (hlm. 353).

Pada Senin pagi yang biasa saja, kami menerima kejutan yang luar biasa mengagetkan, dan amat mengharukan, Flo datang ke sekolah mengenakan jilbab (hlm. 473).

Dari petikan tersebut dapat diceritakan bahawa Flo pelajar yang datang dari sekolah

PN itu tidak memakai jilbab, hal ini membuatkan Flo berbeza dengan pelajar di sekolah Muhammadiyah kerana pelajar perempuan di sekolah Muhammadiyah harus memakai jilbab. Setelah Ibu Mus memberi beberapa nasihat kepada Mahar dan Flo untuk memperbaiki diri supaya kembali menjadi pelajar yang berjaya di dunia dan di akhirat. Pada pagi hari Isnin Flo datang sekolah bersama memakai jilbab membuat kawan-kawan dan Ibu Mus merasa kagum dengan perubahannya.

Dari teks di atas dapat digambarkan bahawa hasil menasihati dari Ibu Mus terhadap Flo sangat bermanfaat kerana ia langsung memperbaiki diri, dengan kembali memakai jilbab. Manusia setiap hari membuat dosa dan kesalahan, jika yang terus membuat akan merusak jiwanya. Akan tetapi Allah SWT dengan kasih sayangnya telah memberi jalan bagi kita untuk memperbaiki diri kita di hadapannya, dengan menghapus dosa-dosa dan mengangkat derajat kita. Salah satu cara untuk memperbaiki diri kita sendiri iaitu kita tidak kembali berbuat benda yang pernah melakukan.Organisasi Muhammadiyah memberi kepentingan terhadap aurat wanita, termasuk rambut atau pakaian lain. Lebih-lebih lagi di sekolah yang ada guru selalu mengajar pelajar mengenal halal dan haram terhadap aurat perempuan.

Keberagamaan: 1) Agama Kong Hu Cu

Kepercayaan ini adalah berasal dari Negara Cina, karena di Indonesia banyak Imigran yang datang dari negara Cina. Mereka tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Kong Hu Cu sendiri adalah nama tokoh yang menjadi penyelamat bagi agama Kong Hu Cu. Hari pembesaran agama Kong Hu Cu adalah hari raya Imlek dan Cap Go Merah yang menjadi hari besar bagi agama ini, bahkan masyarakat Indonesia sudah kental dengan perayaan ini dan tidak pernah dilewati termasuk membagi angpau di setiap perayaan tersebut. Dalam novel Laskar Pelangi ada di sebutkan juga pada agama Kong Hu Cu sebagai berikut.

Jumlah orang Tionghoa di kampung kami sepertiga dari total populasi. Ada orang Kek, ada orang Hokian, ada orang Tongsan, dan ada yang tak tahu asal usulnya (hlm. 35).

Page 7: Citra Muhammadiyah dalam novel Laskar Pelangi Karya Andrea ...

289

Dari kutipan di atas dijelaskan bahwa di Kampung Belitung memiliki orang Tionghoa seperti tiga dari semua penduduk di kampung Belitung. Di kampung Belitung tidak hanya ada orang muslim saja tetapi ada juga yang nonmuslim di kampung mereka. Jadi, di sekolah Muhammadiyah ada anak Tionghua yang bersekolah di Muhammadiyah dengan sebab ketidakmampu dari keluarga mereka untuk menyekolahkan di tempat lain dan sekolah Muhammadiyah sendiri juga senang dalam menerima pelajar nonmuslim.

Dari teks tersebut dapat dicerminkan bahwa di kampung Belitung banyak penduduk asal Cina yang datang untuk tinggal di Indonesia. Mereka tinggal bersama penduduk asal Melayu dan hidup bersama dengan tidak ada pemasalahan sama sekali. Agama Kong Hu Cu salah satu agama di Indonesia yang baru terima oleh pemerintah dan diakui oleh masyarakat Indonesia. Mereka bebas dalam menunaikan ibadah dan merayakan hari kebesaran bagi agama mereka. Pemeluk agama Kong Hu Cu memang tidak banyak dibandingkan dengan agama lain tetapi mereka tetap menyatukan dalam menunaikan ibadah. Seperti kutipan berikut.

Chiong Si Ku atau sembahyang rebut diadakan setiap tahun. Sebuah acara semarak di

mana seluruh warga Tionghoa berkumpul. Tak jarang anak-anaknya yang merantau pulang kampung untuk acara ini. Banyak hiburan lain ditempelkan pada ritual keagamaan ini. Misalnya panjat pinang, komidi putar, dan orkes Melayu, sehingga menarik minat setiap orang untuk berkunjung. Dengan demikian ajang ini dapat disebut sebaik media tempat empat komponen utama kelompok subetnik di kampung kami orang Tionghoa, orang Melayu, orang pulau bersarung, dan orang Sawang berkumpul (hlm. 259).

Sepanjang sore dan malam hari, warga Tionghoa Kong Hu Cu tentu saja melakukan

sembahyang di depan Thai Tse Ya ini (hlm. 260).

Dari kutipan teks di atas dinyatakan tentang adat sembahyang rebut atau Chiong Si

Ku yang dilakukan oleh agama Kong Hu Cu setiap tahun. Sebuah acara yang penting bagi kaum Tionghua, mereka berkumpul membuat acara untuk sembahyang rebut. Rebut yang dimaksudkan dalam sembahyang rebut adalah merebut sesaji yang menyedia kepada arwah mereka. Mereka percaya jika sudah ikut acara sembahyang harus ikut acara merebut makanan atau sesaji yang sudah mereka berdoakan. Acara ini banyak peserta yang ikut terutama kaum Tionghoa, keturunan Cina dan orang Melayu asal. Acara sembahyang dimulaikan sejak petang hari hingga malam hari, mereka sembahyang di depan Thai Tse Ya.

Dari teks di atas dapat dijelaskan bahawa sembahyang Rebut (Chit Ngiat Pan) merupakan salah satu warisan budaya Tionghoa yang jatuh pada bulan 7 tanggal 15 kalender Cina, sembahyang Rebut masih dilakukan hingga kini. Adat kepercayaan warga Tionghoa mempercayai bahwa pada Chit Ngiat Pan pintu akhirat terbuka lebar di mana arwah-arwah yang berada di dalamnya keluar dan bergentayangan.Arwah-arwah tersebut turun ke dunia ada yang pulang ke rumah keluarganya ada pula yang turun dengan keadaan terlantar dan tidak terawat, sehingga para manusia akan menyiapkan ritual khusus untuk diberikan kepada arwah yang terlantar tersebut. Selain itu juga disediakan rumah-rumahan yang terbuat dari kertas, uang dari kertas dan baju-baju dari kertas pula

Page 8: Citra Muhammadiyah dalam novel Laskar Pelangi Karya Andrea ...

290

rumah-rumahan, uang dan baju-baju tersebut yang memang diperuntukkan bagi para arwah.

Selain dikunjungi oleh warga Tionghoa yang memang ingin mengikuti ritual sembayang, juga datang warga lainnya yang memang sekedar ingin menyaksikan ritual yang dipenuhi dengan nuansa mistis ini. Inilah salah satu potret kerukunan umat beragama Chiong Si Ku di Belitung. Sehari sebelum Sembahyang Rebut, yaitu pada tanggal 14-7 kalender Cina, warga Tionghoa melakukan ibadah di rumah masing-masing untuk menghormati leluhur, mereka mengirimkan dan memanjatkan doa kepada leluhur dan orang tua yang telah meninggal. Ini sebagai wujud bakti bahwa tidak ada yang dapat memisahkan hubungan orang tua, anak, cucu dan generasi berikutnya. Itulah acara sembahyang rebut oleh warga Tionghua kampung Belitung. Indonesia memberi kebebasan bagi setiap agama yang berada di Indonesia.

Muhammadiyah sebagai gerakan Islam yang berlandaskan Al-Qur’an dan As-sunnah dengan watak tajdid yang dimilikinya senantiasa istiqomah dan aktif dalam melaksanakan dakwah Islam amar ma’ruf nahi munkar di semua bidang dalam upaya mewujudkan Islam sebagai rahmatan lil’alamin menuju terciptanya dan terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Agama Islam menjunjung tinggi dengan keadilan, tidak fokus kemana satu tetapi selaras terhadap siapa saja, dengan menempatkan sesuatu sesuai tempatnya dan memberikan hak sesuai dengan haknya. Begitu juga dengan toleransi dalam beragama. Sebagai firman Allah SWT dalam Al-Qur’an.

( 6لكم دينكم ولي دين )الكا فرون : Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku". (Surah Al-Kafirun:6), (Haji Fadlul Abdulrahman Bilfad, dkk, 2006:603).

Ayat Al-Qur’an tersebut menguatkan tentang keadilan kepada semua agama. Islam memberi hak untuk memelihara agama dan keyakinan yang kita percaya. Tidak ada memaksa dalam memeluk agama dalam agama Islam.

Keberagamaan: Agama Islam

Umat Islam Indonesia merupakan mayoritas penduduk negara Republik Indonesia. Mereka tersebar di seluruh pelosok Indonesia. Mereka terdiri dari berbagai suku bangsa yang memiliki bangsa daerah, watak atau perangai dan adat istiadat yang berbeda (Syamsuri, dkk, 2000:142).

Umat Islam diwajibkan supaya menyebarkan agama ini kepada seluruh manusia. Setiap orang mempunyai hak dan tanggungjawab terhadap agama, seperti sekolah Muhammadiyah yang selalu menyebar agama Islam melalui sistem pendidikan dalam kelas dan guru selalu menjadi contoh terbaik kepada pelajar. Ibu Mus selalu mendidik anak murid dengan Al-Qur’an dan Sunnah mengikut konsep Muhammadiyah. Muhammadiyah sebagai organisasi sosial keagamaan (organisasi kemasyarakatan) yang mengemban misi da’wah amar ma’ruf nahi munkar senantiasa bersikap aktif dan konstruktif dalam usaha-usaha pembangunan dan reformasi nasional sesuai dengan khittah (garis) perjuangannya serta tidak akan tinggal diam dalam menghadapi kondisi-kondisi kritis yang dialami oleh bangsa dan negara karena itu, Muhammadiyah senantiasa terpanggil untuk berkiprah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Seperti kutipan berikut.

Page 9: Citra Muhammadiyah dalam novel Laskar Pelangi Karya Andrea ...

291

Ia telah terpilih oleh Allah untuk diselamatkan. A Kiong, makhluk pendusta agama ini, bagian dari sebagian kecil orang yang amat beruntung, mendapat magfirah*. Ia memeluk Islam, disunat, dan mengucapkan kalimat syahadat disaksikan Pak Harfan dan Bu Mus. Bu Mus menganugerahkan sebuah nama untuknya: MuhammadJundullah Gufron Nur Zaman. Nama yang sangat hebat. Artinya tentara Allah, orang yang mendapat ampunan dan cahaya, A Kiong tinggal sejarah, bagian dari sebuah masa lalu yang gelap. Ia segera menjadi muslim yang taat. Hidupnya tenang, namun kesepian sepanjang malam masihmerisaukanya (hlm. 465).

Dari kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa dengan usaha sekolah dan para guru Muhammadiyah yang selalu mengajar mengikut sistem pembelajaran Islam, sampai seorang anak murid yang satu-satunya nonmuslim di kelas Laskar Pelangi karya, ia adalah A Kiong, berasal dari keluarga Hokian keturunan Cina. Selama ia belajar di sekolah Muhammadiyah seorang yang sopan santun terhadap kawan dan guru. Ia beragama Kong Hu Cu sejak lahir, lalu didaftarkan ke sekolah Muhammadiyah oleh bapaknya. Dari teks di atas dapat dijelaskan bahawa akhirnya Allah SWT menghidayahkan A Kiong memeluk Islam. Sebelum memeluk Islam ia sudah percaya kepada Allah tetapi belum mengucap kalimah syahadah, ia bingung dengan diri sendiri tidak mengetahui hidupnya harus kemana, ia kafir bagi agama manapun. Namun menjelang dewasa ia mengalami suatu masa di saat setiap mendengar suara azan ia sering disergap perasaan sepi dan indah yang menyelusup ke dalam kalbunya, membuatnya terpaku dan melelehkan air mata, itu salah satu tanda sebagai bukti bahawa ia sudah tenang dengan agama Islam. Ia yakin sampai memlilih Islam sebagai agamanya, ia disunat dan mengucap kalimah syahadah yang dipimpin oleh Ibu Mus dan Pak Harfan serta mereka berdua memberi satu nama yang indah iaitu Muhammad Jundullah Gufron Nur Zaman. Artinya tentara Allah, orang yang mendapat ampunan dan cahaya sekolah Muhammadiyah sudah berhasil menyebar agama Islam dan dapat menambahkan satu ummat Islam dimuka bumi Belitung. Inilah hasil pendidikan guru dan contoh yang baik kepada murid. Tidak ada paksaan memeluk Islam. Umat beragama yang berjiwa toleransi tentu tidak akan memaksa orang lain untuk memeluk agama yang mereka anut. Memeluk suatu agama merupakan hak yang paling asasi bagi manusia. Sebagai firman Allah SWT dalam Al-Qur’an.

ق ه ف ل ل ا ب ن م ؤ ي وت و اغ الط ر ب ف ك ي ن م ف ي غ ل ن ا م ش ن الر ي ب ت ق ين ل ي ا ف اه ر ك إ ل

لبقره( يم )656:ا ل يع ع م س ه ل ل ا و ا ه ل ام ص ف ان ى ل ق ث و ل ا ة و ر ع ل ا ب ك س م ت اس Maksunya “Tidak ada paksaan untuk memeluk agama Islam, sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Kerana itu, barang siapa yang ingkar pada Thaghur dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Surat Al-Baqoroh: 256), (Haji Fadlul Abdulrahman Bilfad, dkk, 2006:42).

Ayat Al-Qur’an tersebut menguatkan tentang tidak ada paksaan dalam memeluk agam Islam, hal ini menjadi hak manusia tergantung keyakinan peribadi. Bagi seorang yang mengajak orang yang belum beragama agar masuk Islam dengan cara yang bijaksana bukan dengan paksaan, maka muslim tersebut bukan berarti tidak berjiwa toleransi, tetapi muslim tersebut melaksanakan salah satu kewajiban agamanya iaitu berdakwah. Seperti pembangunan Muhammadiyah juga menjadi salah satu cara dakwah umat Islam di Indonesia. Dulu, sekolah-sekolah misi Kristen mulai ikut serta dalam program pendidikan

Page 10: Citra Muhammadiyah dalam novel Laskar Pelangi Karya Andrea ...

292

pemerintah. Tumbuhnya sekolah misi yang demikian banyak telah membangkitkan kesadaran keagaman kaum Muslim dan menghentakkan perasaan mereka di negera ini, walaupun mayoritisi masyarakat Jawa bukanlah Muslim yang dari varian santri, mereka tetap merasa terkait erat dengan Islam. Oleh sebab itu, lahirnya organisasi yang berorentasi Islam, seperti Serekat Islam dan Muhammadiyah mendapat dukungan sangat besar. Sepertimana organisasi Muhammadiyah mengadakan sekolah Muhammadiyah di seluruh Indonesia ini untuk menjadi gerakan dalam menunaikan ibadah dakwah Islam kepada nonmuslim. Allah SWT berjanji bagi yang memeluk Islam, beliau adalah orang beruntung di dunia dan akhirat kelak. Allah takkan menzalimi bagi yang memilih Islam dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mendengar.

SIMPULAN Berasarkan penelitian dan pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa: 1) Pendidikan, pendidikan ini terbahagi kepada sistem pendidikan dan ajaran Islam. sistem pendidikan merupakan ilmu pengetahuan yang berkaitan ilmu alam. Kemudian, Islam merupakan ilmu agama yang penting bagi sekolah Muhammadiyah kerana betul dengan konsep pembangunan sekolah yang mewajibkan semua guru dan pelajar memahami ilmu agama. Ilmu yang akan membawa seseorang menuju syurga nanti.

(2) keberagaman agama; adalah variasi agama yang berada di kampung Belitung dan pelajar nonmuslim yang belajar di sekolah Muhammadiyah. Keberagamaan tersebut terbahagi kepada dua bahagian iaitu (1) agama Islam merupakan agama yang paling sempurna di dunia ini. Agama yang percaya kepada Allah SWT sebagai tuhan dan Nabi Muhammad sebagai pesuruh Allah. Agama Islam di Indoensia sebagai agama yang mayoriti, memiliki umat terbanyak dari agama lain. (2) Agama Kong Hu Cu adalah agama yang percaya kepada Thai Tse Ya, agama yang baru akui oleh pemerintah Indonesia. Di kampung Belitung banyak warga Tionghua yang tinggal di Bangka Belitung. Setiap tahun kaum Kong Hu Cu di kampung Belitung melakukan sembahyang di depan Thai Tse Ya sebagai kepercayaan bagi agama mereka terhadap tuhannya. Muhammadiyah memberi hak bagi pelajar yang beragama Kong Hu Cu untuk menunaikan ibadahnya dan memberi keadilan dalam menghidupi selama di sekolah Muhammadiyah.

DAFTAR RUJUKAN Hirata, A. 2005. Laskar Pelangi. Yogyakarta: Benteng Pustaka. Mulkhan, A. 1990. Pemikiran Kyai Haji Ahmad Dahlan dan Muhammadiyah dalam Perspektif

Perubahan Sosial. Jakarta: Bumi Aksara. Rais, dkk. 1985. Pendidikan Muhammadiyah dan Perubahan Sosial. Yogyakarta: PLP2M. Endraswara, S. 2011. Metodologi Penelitian Sosiologi Sastra. Yogyakarta: CAPS. Hidayat, dkk. 2012. Studi Kemuhammadiyah. Surakarta: LembagaPengem bangan Ilmu-ilmu

Dasar. Syamsuri, dkk. 2000. Pendidikan Agama Islam. Jakara: Erlangga. Aminah, S. 2008. Analisis Wacana Pesan Moral dalam Novel Laskar Pelangi Karya Andrea

Hirata (Skripsi). Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Wellek, R, & Warren, A. 2014. Teori Kesusastraan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka

UtamaKompas Gramedia Building.