Chapter II Air Ozon Disinfektan Alginat

7
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pencetakan merupakan proses untuk mendapatkan suatu cetakan yang tepat dari gigi dan jaringan mulut, sedangkan hasil cetakan merupakan negative reproduction dari jaringan mulut tersebut. Untuk menghasilkan cetakan yang akurat, bahan cetak yang digunakan harus memenuhi beberapa kriteria, seperti bahan harus memiliki kekentalan yang sesuai untuk dapat beradaptasi dengan jaringan mulut dan tetap berada dalam sendok cetak, dapat mengeras dalam waktu tertentu, tidak berubah atau robek ketika dikeluarkan dari mulut, serta dimensi bahan harus tetap stabil saat diisi gips. Karakteristik jaringan sering digunakan untuk menentukan pemilihan bahan, kualitas cetakan, dan kualitas hasil pengisian, karena masing- masing karakteristik bahan cetak akan mempengaruhi kualitas cetakan. 11 2.1 Bahan Cetak Alginat Salah satu bahan cetak ireversibel yang sering digunakan sejak lama ialah bahan cetak alginat. Bahan cetak alginat ditemukan oleh seorang ahli kimia dari Skotlandia. Beliau memperhatikan bahwa rumput laut tertentu yang berwarna coklat (algae) bisa menghasilkan suatu ekstrak lendir yang bernama algin. Substansi alami ini diidentifikasi sebagai suatu polimer linier dengan berbagai kelompok asam karboksil dan dinamakan asam alginik. Alginat yang sering digunakan adalah dalam bentuk bubuk yang dicampur dengan air. Alginat biasanya disediakan dengan indikator reaksi dimana akan terjadi perubahan warna bahan cetak pada waktu yang telah ditentukan. Bahan cetak alginat ini dimanipulasikan dengan mencampurkan bubuk dan air sesuai dengan aturan pabrik. Bubuk alginat Universitas Sumatera Utara

description

ozon

Transcript of Chapter II Air Ozon Disinfektan Alginat

Page 1: Chapter II Air Ozon Disinfektan Alginat

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

Pencetakan merupakan proses untuk mendapatkan suatu cetakan yang tepat dari gigi

dan jaringan mulut, sedangkan hasil cetakan merupakan negative reproduction dari jaringan

mulut tersebut. Untuk menghasilkan cetakan yang akurat, bahan cetak yang digunakan harus

memenuhi beberapa kriteria, seperti bahan harus memiliki kekentalan yang sesuai untuk

dapat beradaptasi dengan jaringan mulut dan tetap berada dalam sendok cetak, dapat

mengeras dalam waktu tertentu, tidak berubah atau robek ketika dikeluarkan dari mulut, serta

dimensi bahan harus tetap stabil saat diisi gips. Karakteristik jaringan sering digunakan untuk

menentukan pemilihan bahan, kualitas cetakan, dan kualitas hasil pengisian, karena masing-

masing karakteristik bahan cetak akan mempengaruhi kualitas cetakan.11

2.1 Bahan Cetak Alginat

Salah satu bahan cetak ireversibel yang sering digunakan sejak lama ialah bahan cetak

alginat. Bahan cetak alginat ditemukan oleh seorang ahli kimia dari Skotlandia. Beliau

memperhatikan bahwa rumput laut tertentu yang berwarna coklat (algae) bisa menghasilkan

suatu ekstrak lendir yang bernama algin. Substansi alami ini diidentifikasi sebagai suatu

polimer linier dengan berbagai kelompok asam karboksil dan dinamakan asam alginik.

Alginat yang sering digunakan adalah dalam bentuk bubuk yang dicampur dengan air.

Alginat biasanya disediakan dengan indikator reaksi dimana akan terjadi perubahan warna

bahan cetak pada waktu yang telah ditentukan. Bahan cetak alginat ini dimanipulasikan

dengan mencampurkan bubuk dan air sesuai dengan aturan pabrik. Bubuk alginat

Universitas Sumatera Utara

Page 2: Chapter II Air Ozon Disinfektan Alginat

mengandung sodium alginat, kalsium sulfat, trisodium posfat, diatomaceous earth, zink

oksida, dan potasium titanium fluor.11-12

Bahan cetak alginat memiliki kualitas detail permukaan yang baik dan reaksi yang

cepat pada suhu yang lebih tinggi. Bahan ini bersifat nontoksik dan noniritan. Bahan cetak

alginat mempunyai kelebihan seperti mudah digunakan, murah, dan setting time yang cepat.

Setting time dapat dikontrol dengan suhu air yang digunakan. Sekarang ini diproduksi alginat

yang mempunyai rasa. Namun, jika dibandingkan dengan bahan cetak hidrokoloid reversibel,

alginat memiliki kelemahan kurang akurat untuk mendapatkan detail dan kurang dapat

mempertahankan stabilitas dimensi. Umumnya alginat digunakan sebagai cetakan awal untuk

membuat sendok cetak individual, membuat model studi yang membantu dalam pembuatan

rencana perawatan dan diskusi dengan pasien, bahan cetak mahkota dan jembatan sementara,

untuk model ortodontik, mouth guard, dan sebagainya. Alginat bersifat hidrofilik, sehingga

jika bahan berkontak dengan cairan akan terjadi proses imbibisi.11

2.2 Gyps Stone

Produk gipsum digunakan dalam kedokteran gigi untuk membuat model studi dari

rongga mulut sebagai piranti penting untuk pekerjaan laboratorium kedokteran gigi yang

melibatkan pembuatan protesa gigi. Kriteria pemilihan produk gipsum bergantung pada

penggunaannya serta sifat fisik tertentu. Berbagai jenis produk gipsum yang terdaftar oleh

Spesifikasi ADA No. 25 dapat dilihat pada Tabel 1.11

Universitas Sumatera Utara

Page 3: Chapter II Air Ozon Disinfektan Alginat

Tabel 1. Jenis-Jenis Produk Gipsum11

Ekspansi Pengerasan Kekuatan Kompresi

Jenis

Kehalusan pada 2 jam pada 1 jam

Rasio w:p

Waktu Pengerasan Passes

Sieves

(menit) 150μm (%)

75μm (%)

Min (%)

Maks (%) kg/cm

psi

I. Plaster, cetakan 4 ± 1 98 85 0,00 0,15 40 ± 20 580 ± 290 0,50-0,75

II. Plaster, model

12 ± 4

98

90

0,00

0,30

90

1300

0,45-0,50 III. Stone Kedokteran Gigi

12 ± 4

98

90

0,00

0,20

210

3000

0,28-0,30

IV. Stone Kedokteran Gigi kekuatan tinggi

12 ± 4 98 90 0,00 0,10 350 5000 0,22-0,24

V. Stone Kedokteran Gigi kekuatan tinggi, ekspansi tinggi

12 ± 4 98 90 0,10 0,30 490 7000 0,18-0,22

Gyps stone (Stone tipe III) memiliki kekuatan kompresi minimal 1 jam sebesar 20,7

MPa (3000 psi), tetapi tidak melebihi 34,5 MPa (5000 psi). Bahan ini ditujukan untuk

pengisian gips dalam pembuatan model gigi tiruan penuh. Die stone merupakan reproduksi

gigi yang dipreparasi dimana protesa dibuat pada atau didalam model tersebut. Jenis gipsum

ini sering dipakai untuk pembuatan model yang digunakan pada konstruksi protesa, karena

gyps stone memiliki kekuatan yang cukup untuk tujuan itu serta protesa lebih mudah

dikeluarkan setelah proses selesai.11

2.3 Stabilitas Dimensi Hasil Cetakan dari Bahan Cetak

Efek perendaman hasil cetakan dalam desinfektan pada stabilitas dimensi masih terus

diteliti. Bahan cetak yang telah dimanipulasi dapat mengalami perubahan dimensi oleh proses

sineresis, penguapan, dan imbibisi. Bila kandungan air dalam cetakan dikurangi, cetakan

akan mengerut, dan jika menyerap air maka akan mengembang. Perubahan dimensi perlu

Universitas Sumatera Utara

Page 4: Chapter II Air Ozon Disinfektan Alginat

dipertimbangkan dalam kedokteran gigi karena perubahan dimensi apapun yang terjadi

menyebabkan hasil cetakan tidak akurat.11

Motegi (1988) menyatakan bahwa dengan direndamnya hasil cetakan dalam larutan

desinfektan hanya akan terjadi perubahan dimensi sekitar 0 – 0,2%. Hal ini masih dalam

batas toleransi klinik.5

2.4 Bahan Desinfektan

Salah satu prosedur yang dilakukan dalam proses pencetakan ialah desinfeksi bahan

cetak dengan menggunakan bahan desinfektan. Kebutuhan desinfektan ini telah berkembang

luas karena meningkatnya kesadaran potensi jalur infeksi silang ketika mempergunakan

bahan cetak. Desinfektan adalah bahan kimia atau pengaruh fisika yang digunakan untuk

mencegah terjadinya infeksi atau pencemaran jasad renik seperti bakteri dan virus, juga untuk

membunuh atau menurunkan jumlah mikroorganisme atau kuman penyakit lainnya. Selain

perendaman, desinfektan dapat diaplikasikan dengan mempergunakan spray. Durasi dan

mode pengaplikasian desinfektan bergantung pada potensi bahan cetak dalam mengabsorbsi

air dan waktu yang sudah berlalu sejak cetakan diambil.13

Kebanyakan pabrik menganjurkan desinfektan tertentu, dan harus dilakukan sesuai

dengan petunjuk pabrik. Distorsi minimal bila waktu perendaman seperti yang disarankan

diikuti dan bila cetakan diisi dengan cepat.11

Ada beberapa jenis cairan yang dapat dipakai sebagai bahan desinfektan, dalam

bentuk spray maupun cairan rendam, seperti:

a. Chlorine solution, cenderung berbahaya untuk kulit, mata dan lain sebagainya, dapat

memutihkan pakaian, mempunyai bau yang kurang menyenangkan dan sangat korosif

terhadap logam.

Universitas Sumatera Utara

Page 5: Chapter II Air Ozon Disinfektan Alginat

b. Aldehyde solution, mempunyai bau yang mencekik dan iritasi terhadap kulit dan mata.

Produk-produk komersial biasanya dibuat dari cairan berbasis glutaraldehyde daripada

cairan berbasis formaldehyde. Glutaraldehyde 2% merupakan desinfektan pilihan.

c. Iodine solution atau iodophor 1%

d. Phenols.13

2.5 Air Ozon sebagai Bahan Desinfektan

Salah satu bahan desinfektan yang dapat digunakan dalam perendaman hasil cetakan

adalah air ozon. Ozon merupakan gas kontroversial karena walaupun bersifat toksik tapi bila

digunakan dengan teknik yang benar maka dapat bermanfaat dalam dunia kedokteran sebagai

terapi ozon, seperti terapi eritrosit, leukosit, platelet, sel endothelial, sistem vascular, sel

parenkim, iskemik, infeksi akut dan kronik (oleh bakteri, virus atau jamur), penyakit

ortopedik, dermatologikal, dan bidang kedokteran gigi. Oleh karena itu ketika akan

menggunakan ozon untuk terapi maka harus mengenyampingkan sifat toksiknya yang dapat

dikontrol dengan cara menggunakan generator ozon yang tepat dimana memiliki standar

bagus dan volume gas yang tepat dengan konsentrasi ozon tertentu.14-16

Bachanek, dkk (2008) menyatakan penggunaan ozon di bidang kedokteran gigi

didapatkan sebagai hasil reaksi fisika-kimia (1) ozon meningkatkan metabolisme jaringan

yang terinflamasi dengan meningkatkan proses oksidasi reduksi; (2) ozon mengaktifkan

respon imun; (3) ozon mempengaruhi keseimbangan oksidasi organisme; (4) ozon bekerja

merusak bakteri, virus dan jamur; (5) ozon menambah konsentrasi sitokin dan monosit; (6)

ozon mengaktifkan angiogenesis; (7) ozon pada subtansi organik jaringan mineral gigi akan

meningkatkan potensi remineralisasi.17

Universitas Sumatera Utara

Page 6: Chapter II Air Ozon Disinfektan Alginat

Indikasi aplikasi ozon di bidang kedokteran gigi antara lain (1) pencegahan karies; (2)

terapi early carious caries; (3) terapi karies media dan karies profunda; (4) terapi karies akar;

(5) fraktur enamel; (6) terapi dentin hipersentif; (7) pemutihan gigi; (8) desinfeksi; (9) terapi

penyakit infeksi pada mukosa rongga mulut; (10) penyakit periodontal; (11) prostodontik,

bedah mulut dan implantologi.17

Air ozon merupakan campuran air dengan partikel ozon (O3) yang bisa didapatkan

dengan bantuan generator khusus. Ozon tersebut terbentuk dari O2 dengan cara pemisahan

air leding bersih menjadi oksigen dan hidrogen melalui suatu membran (lihat gambar 1 dan

2). Ozon yang di bentuk dengan bantuan generator elektrik mempunyai konsentrasi yang

tinggi dan sangat murni, dimana oksigen menggantikan 88.8% massa air murni. Generator

ozon elektrik tidak menyebabkan pembentukan substansi berbahaya ataupun produk

semacamnya.18

Gambar 1. Kontruksi generator air ozon18

Gambar 2. Pembentukan Ozon (O3)18

Universitas Sumatera Utara

Page 7: Chapter II Air Ozon Disinfektan Alginat

Air merupakan carrier terbaik bagi molekul ozon karena air memiliki tingkat

penetrasi dan kemampuan permeabilitas yang tinggi. Air ozon harus diproduksi langsung

ketika diperlukan, karena konsentrasi ozon dalam air ozon akan berkurang setengahnya

setelah 30 menit dalam temperatur air 15o C, dan makin cepat berkurang konsentrasinya jika

terdapat kontaminasi atau peningkatan suhu air.18

Universitas Sumatera Utara