Chapter I

4
  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka kematian maternal dan perinatal di Indonesia masih cukup tinggi. Salah satu  penyebab kematian maternal dan per inatal di Ind onesia dan negara – negara berkembang lainya adalah akibat partus lama. Menurut SDKI tahun 2003 penyebab kematian ibu, yaitu karena komplikasi persalinan (45 %), retensi plasenta (21%), robekan jalan lahir (19%), partus lama (11%), perdarahan dan pre eklamsi masing-masing (10%), komplikasi selama nifas (5%) dan demam infeksi (4%) (Dinkes Sumut, 2008 hlm 24). Dalam proses persalinan ada 3 faktor yang menyebabkan persalinan memanjang atau lama yaitu : tenaga, jalan lahir dan janin. Salah satu cara mengendalikan masalah tersebut seperti masalah tenaga yaitu dengan senam hamil. Senam hamil merupakan  bentuk o lahraga yang berguna u ntuk membantu wanita hamil untuk memperoleh tenaga yang baik sehingga mem perlancar proses persalinan (Huliana, 2001 hlm 90). Selain tujuan persiapan fisik, senam hamil memiliki tujuan untuk mempersiapkan mental ibu hamil, yaitu untuk tercapainya ketenangan rohani dan terbentuknya percaya diri dalam menghadapi persalinan (Huliana, 2001 hlm 91). Menurut Depkes RI, 2003, senam hamil dapat mengoptimalkan keseimbangan fisik, sikap serta gerak s elama kehamilan, mengurangi keluhan-keluhan f isik seperti sakit  pinggang dan kejang otot dan menurut penelitian yang lain menyatakan bahwa wanita yang melakukan senam hamil secara tertur selama kehamilanya, melaporkan tingkat kelemahan yang rendah selama kehamilan dan persalinan, sedikit mengalami ketidaknyamanan dan lebih capat sembuh dari pada ibu yang tidak melakukan Universitas Sumatera Utara

Transcript of Chapter I

Page 1: Chapter I

5/12/2018 Chapter I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/chapter-i-55a4d1a2f1f08 1/4

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang

Angka kematian maternal dan perinatal di Indonesia masih cukup tinggi. Salah satu

penyebab kematian maternal dan perinatal di Indonesia dan negara – negara berkembang

lainya adalah akibat partus lama. Menurut SDKI tahun 2003 penyebab kematian ibu,

yaitu karena komplikasi persalinan (45 %), retensi plasenta (21%), robekan jalan lahir

(19%), partus lama (11%), perdarahan dan pre eklamsi masing-masing (10%),

komplikasi selama nifas (5%) dan demam infeksi (4%) (Dinkes Sumut, 2008 hlm 24).

Dalam proses persalinan ada 3 faktor yang menyebabkan persalinan memanjang

atau lama yaitu : tenaga, jalan lahir dan janin. Salah satu cara mengendalikan masalah

tersebut seperti masalah tenaga yaitu dengan senam hamil. Senam hamil merupakan

bentuk olahraga yang berguna untuk membantu wanita hamil untuk memperoleh tenaga

yang baik sehingga memperlancar proses persalinan (Huliana, 2001 hlm 90).

Selain tujuan persiapan fisik, senam hamil memiliki tujuan untuk mempersiapkan

mental ibu hamil, yaitu untuk tercapainya ketenangan rohani dan terbentuknya percaya

diri dalam menghadapi persalinan (Huliana, 2001 hlm 91).

Menurut Depkes RI, 2003, senam hamil dapat mengoptimalkan keseimbangan fisik,

sikap serta gerak selama kehamilan, mengurangi keluhan-keluhan fisik seperti sakit

pinggang dan kejang otot dan menurut penelitian yang lain menyatakan bahwa wanita

yang melakukan senam hamil secara tertur selama kehamilanya, melaporkan tingkat

kelemahan yang rendah selama kehamilan dan persalinan, sedikit mengalami

ketidaknyamanan dan lebih capat sembuh dari pada ibu yang tidak melakukan

Universitas Sumatera Utara

Page 2: Chapter I

5/12/2018 Chapter I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/chapter-i-55a4d1a2f1f08 2/4

 

 

senam hamil (Ammilliya, ¶ 8 Http://infoolo.blogspot.com diperoleh 28 Agustus 2009).

Selain itu, menurut Supriatmaja (2005), Senam hamil juga memberikan efek positif 

terhadap pembukaan serviks dan aktifitas uterus yang terkoordinasi saat persalinan, hal

ini menyebabkan proses persalinan yang lebih cepat dan dan singkat dibandingkan

dengan yang tidak melakukan senam hamil. Penemuan ini juga didukung oleh penelitian

Artal dkk (1999) menyatakan bahwa lama persalinan lebih singkat pada wanita yang

melakukan senam hamil dibandingkan yang tidak melakukan senam hamil, dengan

perbandingan 233 menit vs 302 menit.

Salah satu penelitian yang dilakukann di Yogyakarta oleh Oetomo,Sofoewan (1998)

 juga menunjukkan bahwa 100 wanita primigravida, didapat bahwa kejadian partus lama

lebih kecil secara bermakna (1,9 %-15%). Dikalangan wanita hamil yang melakukan

senam hamil juga lama persaliann kala II nya juga bermakna lebih singkat dari pada

yang tidak melakukan senam hamil. Secara statistik resiko relatifnya 0,125; artinya

resiko partus lama pada ibu yang melakukan senam hamil 0,125 kali dibandingkan

dengan ibu yang tidak melakukan senam hamil. (Supriatmaja, ¶ 5, www.resep.web.id

diperoleh 28 September 2009).

Manfaat lainya menurut penelitian Hatch (2001), diungkapkan bahwa ibu hamil yang

melakukan senam hamil sekitar 3-5 jam setiap minggunya mempunyai peluang yang

lebih kecil untuk melahirkan dini (prematur) dari pada yang tidak melakukan senam

hamil. (Kurnia,2009 hlm 48).

Semua sasaran ini akan mengarah kepersiapan untuk menjadi orang tua yang

berhasil, maka diperlukan upaya-upaya untuk meningkatkan hal tersebut terutama bagi

ibu-ibu hamil dalam hal peningkatan pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil.

Universitas Sumatera Utara

Page 3: Chapter I

5/12/2018 Chapter I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/chapter-i-55a4d1a2f1f08 3/4

 

 

Di negara maju Metode senam hamil telah lama diterapkan, begitu juga dinegara

berkembang seperti Indonesia. Namun, penerapanya belum merata diseluruh daerah

hanya diterapkan dibeberapa klinik terkemuka, seperti Medan misalnya, metode senam

hamil hanya diterapkan dibeberapa klinik terkemuka saja seperti RS. Santa Elisabeth

dan beberapa klinik lainya, di Rumah Sakit pemerintah sekalipun seperti RS. Pirngadi

Medan, senam hamil tampaknya belum diterapkan, hal ini mungkin dikarenakan belum

tersedianya tempat atau lokasi untuk melakukan senam hamil tersebut.

Berdasarkan dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan di RS.Santa Elisabeth

Medan pada bulan Januari – Oktober 2009, dari 430 ibu hamil yang melakukan

kunjungan atau ANC terdapat 129 orang yang mengikuti kelas ibu hamil. Alasan peneliti

memilih Rumah Sakit Elisabeth Medan karena di RS tersebut menyediakan kelas senam

hamil dan rutin dilaksakan yaitu satu kali seminggu serta didapatkan dari hasil studi

pendahuluan, yaitu banyak ibu hamil yang memeriksakan kehamilanya di RS Santa

Elisabeth tetapi sedikit yang melakukan senam hamil.

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk menyusun Karya Tulis

Ilmiah yang berjudul “ Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil terhadap Senam

Hamil di Rumah Sakit Elisabeth Medan Tahun 2010”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk mengetahui

apakah terdapat hubungan pengetahuan dengan sikap sbu hamil terhadap senam hamil

di Rumah Sakit Elisabet Medan Tahun 2010?

Universitas Sumatera Utara

Page 4: Chapter I

5/12/2018 Chapter I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/chapter-i-55a4d1a2f1f08 4/4

 

 

C. Tujuan Penelitian

1.  Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan sikap ibu hamil terhadap

senam hamil di Rumah Sakit Elisabet Medan Tahun 2010

2.  Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui pengetahuan responden.

b.  Untuk mengetahui sikap responden.

c.  Untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan sikap responden

D. Manfaat Penelitaian

1.  Bagi petugas kesehatan

Memberikan informasi kepada petugas tentang pengukuran pengetahuan ibu

hamil dan sikap sikap ibu hamil oleh petugas RS. St. Elisabeth Medan.

2. Bagi Ibu hamil 

Sebagai bahan masukan agar menambah pengetahuan dan wawasan ibu hamil

tentang senam hamil.

3.  Bagi peneliti

Untuk menambah pengetahuan dan mempromosikan tentang pentingnya

dilakukan senam hamili. Dan saran yang membangun untuk penelitian

selanjutnya.

Universitas Sumatera Utara