chapel 10

download chapel 10

of 2

description

refleksi chapel 10

Transcript of chapel 10

Rangkuman:

Nama: Valencia Clarissa WijayaJurusan: Sistem InformasiNIM: 08120090014Kelas Rabu

CHAPEL 10Gereja : Santa Maria Regina, BintaroHari/tanggal : Minggu, 8 April 2012Pengkotbah : Rm. H.W. Natawardaya, PrTema : Bagaimanakah Petrus dan kita dapat melihat Yesus yang telah bangkit? (Perayaan Minggu Paskah)Nats : Yohanes 20:1-9

Rangkuman:Yesus dari Nazaret yang wafat dan bangkit adalah sumber dasar iman kita. Pada detik Yesus bangkit dan caranya Ia bangkit tidak disaksikan siapapun. Pengalaman tersebut merupakan pengalaman iman. Keempat penginjil, Matius, Markus, Lukas, Yohanes menyampaikan hal yang terpenting, yaitu bagaimana kawan-kawannya telah mengalami bahwa Yesus hidup setelah ia wafat di salib.

Di dalam Yohanes 20:25, para murid mengatakan kepada Tomas, Kami telah melihat Tuhan!. Melihat disini berarti dua, bisa melihat blepein yang secara fisik, seperti orang buta melihat. (Lukas 2:71) Bisa juga orao yang berarti melihat dengan mata batin atau iman. Di dalam injil, dipakai kata kerja orao sebagai kata kerja orang-orang yang melihat Tuhan. Maka yang dialami murid-murid Yesus tidak hanya penampakan fisik, tetapi merupakan pengalaman iman.

Saat Yesus bangkit di Yerusalem, murid-murid disuruh pergi oleh Yesus ke Galilea untuk melihat-Nya (Mat 28:10). Yesus pernah mewartakan 8 sabda bahagia bagi orang-orang yang merasa miskin di bukit di Galilea itu. Miskin adalah mereka yang dengan sukarela mengambil keputusan untuk berbagi kekayaan pribadinya dan miliknya dengan orang-orang yang menderita kekurangan. Yesus telah berbagi diri-Nya dan segala yang dimiliki-Nya kepada sesama manusia untuk mendukung kehidupan dan kebahagiaan manusia.

Refleksi:Pengalaman iman yang dialami oleh murid-murid Yesus merupakan pengalaman yang eksklusif karena tidak semua orang percaya bisa membuktikan sendiri kebangkitan-Nya dan melihat secara langsung Yesus yang telah bangkit. Ketika kubur itu kosong, murid-murid percaya mengetahui bahwa apa yang dikatakan di dalam Kitab Suci telah digenapi, dan berarti kita telah diselamatkan oleh Yesus. Seperti yang Yesus katakan di dalam Yohanes 20:29b ,Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya, seharusnya sikap kita sebagai orang percaya adalah bersukacita atas iman kita karena kita telah dimenangkan atas maut lewat kebangkitan-Nya. Selain itu kita juga dilahirbarukan menjadi manusia baru, sehingga kita harusnya memperbaiki cara hidup kita sesuai teladan Yesus.Pergi ke Galilea diibaratkan di dalam kehidupan nyata adalah untuk mengingatkan kita berbagi dengan sesama. Jika kita percaya kepada Yesus, kita harus menjadi miskin, dalam arti rela untuk membagikan apa yang kita miliki dengan sesama yang berkekurangan karena semua harta benda kita itu sebenarnya milik Tuhan. Jika bersama Yesus dan ingin seperti Yesus, saya akan mengikhlaskan hidup untuk membantu sesama dengan pelayanan kasih yang nyata. Maka saat itulah Yesus hidup dan hadir di dalam hidup saya. Seperti apa yang dilakukan oleh para rasul, Dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus sebab tidak ada seorang pun yang berkekurangan di antara mereka. (Kis 4:33-34). Dengan berbagi kepada sesama saya tidak akan pernah merasa kekurangan lagi karena saya akan merasakan kekurangan yang lebih lagi dirasakan mereka, dan saya akan semakin mensyukuri karunia yang Allah berikan dalam hidup saya.