Catatan Perihal Perihal Kim Ki Duk Yang Membosankan Tapi Berkesan

7
CATATAN PERIHAL FILM KIM KI DUK YANG MEMBOSANKAN TAPI BERKESAN Sebenarnya tak perlu saya akui (tetapi tak salah juga diakui saja), bahwasanya saya memang jarang sekali nonton film. Sependek ingatan saya, ada beberapa film yang membuat saya terkesan dan sulit dilupakan. Kalau tidak salah, sewaktu masih SD dulu saya benar-benar terkesan dengan film The Lord of The Rings, yang nyaris membuat saya tidak bisa tidur ketika itu, karena saking takjubnya. Karena masih anak ingusan, tentu saja imajinasi film itu melampaui dunia yang saya bayangkan. Yang kedua, film the Others-nya mbak Nicole Kidman. Film itu dulu juga selalu “menghantui” saya, dan tentu tak pernah terlupakan sampai sekarang. Nah, setelah itu? Setelah dewasa (uhuk), saya benar-benar jarang menonton film. Dan kurang suka film superhero (sukanya film yang lain, uhuk). Kalau pun ada, mungkin itu selintas lalu saja, tidak begitu menghayati. Menonton mungkin sama halnya dengan membaca buku, satu buku yang berkesan dari seorang penulis tertentu, kita akan “ketagihan” dan mencari lagi karya yang ia buat. Pada tahun 2012, saya secara tak sengaja menonton film “The Isle”. Entah kenapa, film ini kembali membuat saya terkesan dengan ceritanya yang sederhana tapi benar-benar memukau dan indah. Tak ada kata yang pas untuk menjelas film yang aneh ini. Dan yang paling saya sukai film ini adalah ketika si perempuan memancing si laki-laki dengan kail pancingannya dan begitu juga sebaliknya. Ini tentu saja menghasilkan penafsiran yang berbeda bagi mereka yang menonton. Dan endingnya yang sureal.

description

aaaaaaaa

Transcript of Catatan Perihal Perihal Kim Ki Duk Yang Membosankan Tapi Berkesan

CATATAN PERIHAL FILM KIM KI DUK YANG MEMBOSANKAN TAPI BERKESAN

Sebenarnya tak perlu saya akui (tetapi tak salah juga diakui saja), bahwasanya saya memang jarang sekali nonton film. Sependek ingatan saya, ada beberapa film yang membuat saya terkesan dan sulit dilupakan. Kalau tidak salah, sewaktu masih SD dulu saya benar-benar terkesan dengan film The Lord of The Rings, yang nyaris membuat saya tidak bisa tidur ketika itu, karena saking takjubnya. Karena masih anak ingusan, tentu saja imajinasi film itu melampaui dunia yang saya bayangkan. Yang kedua, film the Others-nya mbak Nicole Kidman. Film itu dulu juga selalu menghantui saya, dan tentu tak pernah terlupakan sampai sekarang. Nah, setelah itu? Setelah dewasa (uhuk), saya benar-benar jarang menonton film. Dan kurang suka film superhero (sukanya film yang lain, uhuk). Kalau pun ada, mungkin itu selintas lalu saja, tidak begitu menghayati. Menonton mungkin sama halnya dengan membaca buku, satu buku yang berkesan dari seorang penulis tertentu, kita akan ketagihan dan mencari lagi karya yang ia buat. Pada tahun 2012, saya secara tak sengaja menonton film The Isle. Entah kenapa, film ini kembali membuat saya terkesan dengan ceritanya yang sederhana tapi benar-benar memukau dan indah. Tak ada kata yang pas untuk menjelas film yang aneh ini. Dan yang paling saya sukai film ini adalah ketika si perempuan memancing si laki-laki dengan kail pancingannya dan begitu juga sebaliknya. Ini tentu saja menghasilkan penafsiran yang berbeda bagi mereka yang menonton. Dan endingnya yang sureal.

Dan selanjutnya, film 3-Iron. Ini film juga tak kalah membingungkannya, untuk awalnya. Akan tetapi tetap saja saya kembali terhipnotis. Apalagi lagu yang diputar di sela-sela film, begitu puitis dan memabukkan.

Seperti membaca puisi Rumi. Indah dan sulit di-interpretasi. Dan lagi-lagi pemeran utamanya tidak bicara sepatah kata pun. Ini benar-benar gila, saya memaki-maki dalam hati ketika nonton film ini.

Film ketiga karya kim ki-duk yang saya nonton adalah Spring, Summer, Fall, Winter and Spring. Ini film lumayan. Dan lumayan masuk akal. Tentang reinkarnasi. Tentang seorang pemuda mulai dari masa anak-anak yang naif dan sewenang-wenang, lalu beranjak menjadi remaja yang tumbuh dengan hasrat cinta yang berapi-api, lalu kecewafalldan akhirnya menjadi pemuda yang lebih bijaksana dalam bersikap dan berpikir.

Film yang penuh dengan filosofi kehidupan. Saya suka dengan suasana kesunyian yang digambarkan dalam film ini.

Selanjutnya Film Bad Guy. Ini film lumayan membosankan diawal, tetapi tetap saja unik. Seorang pemuda yang sedang berjalan-jalan di keramaian kota, lalu melihat ada seorang perempuan yang duduk sendirian di tepi jalanmenunggu kekasihnya. Singkatnya, ia terpesona akan kecantikan si perempuan. Si pemuda lalu mendekati dan duduk di samping perempuan tersebut, namun perempuan itu segera bangkit dan memandang jijik kepada si pemuda. Dan yang membuat saya tertawa adalah saat ketika si pemuda tersebut kembali ke arah si perempuan tadi dan menciumnya dengan ganas tanpa menghiraukan pacar si perempuan di sampingnya. Dan si pemuda pun dihajar masa.

Tak ada keindahan tipikal film kim-ki duk di film ini, tetapi tetap saja saya tetap penasaran dan menontonnya sampai habis. Dan ya, kalau anda yang masih di bawah umur, sebaiknya menghindari film ini, karena memang tak ada manfaatnya sama sekali. Karena ceritanya- si pemuda tadi (entah balas dendam atau karena saking cintanya) ia menjadikan si perempuan yang dijumpai di tepi jalan tadi sebagai pelacur--karena terlilit hutang. Dan ia menonton si perempuan bekerja dari balik cermin setiap kali perempuan itu melayani pelanggannya.

Film Pieta. Ini mungkin seperti sebuah karya seni yang tak perlu disanjung-sanjung terlalu tinggi. Kenapa? Dari awal sangat mudah menebak jalan ceritanya. Tapi bagi anda pecinta film moralis nan tragis, antara hubungan ibu dan anak. Film ini bisa dibilang bagus. Karena pesan yang disampaikan adalah betapa pentingnya sosok Ibu bagi seorang manusia yang kehilangan jalannya.

Si pemuda yang bekerja sebagai rentenir dan nyaris kehilangan rasa empatinya. Rasa empatinya yang mungkin saja sudah sampai taraf tinggal kerlip lilin di kelam sunyi. Lalu datang seorang perempuan paruh baya yang mengaku dirinya seorang Ibu dari si pemuda tadi. dan membuat si pemuda menjadi berubah, dari seorang yang tidak punya hati, lalu menjadi seorang yang lebih manusia. Dan lagi dan lagi endingnya yang sureal, ketika darah melukis jalanan.

Selanjutnya film Dream. Jalan ceritanya yang lambat, tetapi membuat penasaran. Di film ini mungkin si pembuat film masih mempertanyakan pertanyaan yang sama seperti film 3 Iron : batas antara dunia mimpi dan dunia realitas, yang dianggapnya tak berbeda. Mungkin ini hanya penafsiran saya, boleh benar dan boleh salah.

Adegan pertama film ini dimulai ketika seorang seorang pemuda yang sedang mengendarai sebuah mobil, lalu menambrak mobil lain. Dan ternyata si pemuda hanya bermimpi. Karena terasa seperti benar-benar terjadi, ia masih mengingat tempat kejadian, si pemuda pergi ke sana dan memeriksa. Dan apa yang ia dapati? Adalah benar telah terjadi insiden penambrakan di tempat itu. Hanya saja melalui rekaman CCTV setempat, pelakunya bukan si pemuda tadi, tetapi seorang perempuan. Ada benang merah yang terhubung antara si pemuda dan si perempuan. Kepada polisi, si perempuan itu membatah bahwa bukan dia yang melakukan penambrakan. Sementara si pemuda yang bermimpi tadi (juga mendatangi polisi dan perempuan yang sedang di-interogasi) sangat yakin sekali bahwa dirinyalah yang melakukan penambrakan itu. Dan yang sangat saya suka dari film ini adalah ketika si perempuan menjadi kupu-kupu di ujung cerita. Membingungkan? Alangkah baiknya jika anda menonton sendiri film ini. Kalau boleh saya urutkan peringkat untuk film-filmyang sudah saya tonton ini.1. The Isle (saya menontonnya sebanyak dua kali).2. The 3 Iron (juga dua kali. Seperti tidak pernah bosan membaca puisi yang bagus).3. Dream.4. Spring, Summer, Fall, Winter and Spring.5. Bad Guy.6. Pieta. Sebenarnya ada dua film lagi karya kim-ki duk yang saya tonton, yaitu The Bow dan Breath--tapi saya tidak menontonnya sampai habis, karena saya lupa makan ketika itu).Sebenarnya film-film ini saya tonton sudah lumayan lama. Dan itulah sebabnya saya tidak pengingat nama-nama si pemeran yang ada di dalam film. Oh, ya, di dunia nyata pun saya mudah lupa akan nama orang, dan hal-hal lainnya. Dan untuk tidak lupa itulah saya menulis catatan ini.

Sumber gambar : http://www.finecut.co.kr/renew/library/review_view.asp?idx=101&num=44http://tetsu-eiga.at.webry.info/201010/article_66.htmlhttp://thesocietyforfilm.com/2013/04/spring-summer-fall-winter-and-spring/http://asianfilmseries.blogspot.com/2011/10/bad-guy-2001.htmlhttp://www.hancinema.net/korean_movie_Dream.php