badriyah27roy.files.wordpress.com …  · Web viewBila dianalogikan sebagai sebuah pertunjukan,...

35
1 UAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DOSEN : HARTOYO, M.A. Ph.D ANGKATAN XIV DISUSUN OLEH: 1.BADRIYAH NIM 1308056001 PROGRAM MAGISTER BAHASA INDONESIA SEKOLAH PASCA SARJANA UHAMKA JAKARTA 2015

Transcript of badriyah27roy.files.wordpress.com …  · Web viewBila dianalogikan sebagai sebuah pertunjukan,...

Page 1: badriyah27roy.files.wordpress.com …  · Web viewBila dianalogikan sebagai sebuah pertunjukan, pembelajaran ini menjadi berhasil, menarik, dan berkesan bagi siswa, tidak terlepas

1

UAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) DALAM PEMBELAJARAN BAHASA

DOSEN : HARTOYO, M.A. Ph.D

ANGKATAN XIV

DISUSUN OLEH:

1. BADRIYAH NIM 1308056001

PROGRAM MAGISTER BAHASA INDONESIASEKOLAH PASCA SARJANA UHAMKA

JAKARTA 2015

Page 2: badriyah27roy.files.wordpress.com …  · Web viewBila dianalogikan sebagai sebuah pertunjukan, pembelajaran ini menjadi berhasil, menarik, dan berkesan bagi siswa, tidak terlepas

2

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN DAN MINAT TERHADAP

KETERAMPILAN MENULIS PUISI

PADA SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI JAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu hal terpenting dalam kehidupan

manusia. Manusia dilahirkan oleh sang pencipta dari keadaan tidak

mengetahui sesuatu apapun. Melalui pendidikan manusia mengalami

proses segala pengetahuan yang dibutuhkan dalam kehidupan ini.

Pendidikan menjadikan manusia lebih bermakna, keberadaan manusia

sebagai makhluk individu dapat diakui oleh masyarakat disekitarnya.

Pengetahuan yang diperoleh seorang manusia dalam proses pendidikan

dapat bermanfaat bagi kehidupan banyak orang. Kebermanfaatan dari

pendidikan dapat dirasakan pada seluruh aspek kehidupan (agama,

sosial, teknologi, budaya, ekonomi, dll).

Pendidikan adalah suatu usaha sadar manusia untuk menumbuhkan

dan mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun

rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat dan

kebudayaan.1

Pendidikan merupakan investasi yang paling utama bagi setiap

bangsa, apalagi bagi bangsa yang sedang berkembang, yang giat

membangun negaranya. Pembangunan hanya dapat dilakukan oleh

manusia yang siap menghadapi segala tantangan dan persaingan yang

ada. Melalui pendidikanlah manusia dipersiapkan untuk menghadapi itu

semua.

Pembelajaran pada hakekatnya adalah proses komunikasi

transaksional antara guru dan siswa dimana proses tersebut bersifat

1 Fuad Ihsan, Dasar-Dasar Pendidikan, (Jakarta:Rineke Cipta 2010)h. 1

Page 3: badriyah27roy.files.wordpress.com …  · Web viewBila dianalogikan sebagai sebuah pertunjukan, pembelajaran ini menjadi berhasil, menarik, dan berkesan bagi siswa, tidak terlepas

3

timbal balik, proses transaksional juga terjadi antara siswa dengan siswa.

Komunikasi transaksional adalah bentuk komunikasi yang dapat diterima,

dipahami dan disepakati oleh pihak-pihak yang terkait dalam proses

pembelajaran2

Dalam proses pembelajaran, baik guru maupun siswa bersama-

sama menjadi pelaku terlaksananya tujuan pembelajaran. Tujuan

pembelajaran akan mencapai nilai maksimal apabila pembelajaran

berjalan secara efektif.

Proses kegiatan belajar mengajar sebagaian besar yang ada di

tanah air, masih menggunakan pembelajaran konvensional. Pembelajaran

yang seringkali berpusat pada guru seperti ceramah, diskusi, dan lain-lain.

Siswa hanya menerima informasi saja tanpa dilibatkan dalam proses

belajar. Hal ini menyebabkan siswa terbawa dalam kondisi belajar

menjemukan atau membosankan. Siswa terpaku pada aktivitas mencatat

pelajaran, sehingga cepat membuat siswa lupa materi yang diajarkan.

Dengan kondisi tersebut, hasil belajar yang diharapkan tidak tercapai.

Hal yang tak bisa dipungkiri adalah revolusi ilmu pengetahuan dan

teknologi tengah terjadi dengan pesat saat ini, yang berimbas pula pada

dunia pendidikan.teknologi yang berimbas pada pola pengajaran Bahasa

Indonesia.

Keterampilan menulis merupakan muara ilmu bahasa, itu sebabnya

dari keempat kemahiran berbahasa pemerolehan keterampilan menulis

menjadi bagian paling akhir setelah, menyimak (listening), berbicara

(spiking), membaca (reading) dan menulis (writing).

Pembelajaran bahasa Indonesia terutama pada materi menulis puisi

terkait erat dengan keterampilan menulis itu sendiri. Keterampilan

menuangkan ide dan gagasan-gagasan atau pikiran dalam bentuk

kalimat. Gagasan-gagasan, ide-ide kalimat yang memiliki hubungan

kesatuan yang padu, hubungan itu menyatakan kesatuan yang diikat

2 Asep Herry Hernawan, dkk, Belajar dan pembelajaran sekolah Dasar (Bandung :UPI PRESS, 2007) h.3

Page 4: badriyah27roy.files.wordpress.com …  · Web viewBila dianalogikan sebagai sebuah pertunjukan, pembelajaran ini menjadi berhasil, menarik, dan berkesan bagi siswa, tidak terlepas

4

oleh struktur bahasa dan kesatuan secara logis. Namun yang menjadi

permasalahannya adalah masih banyak siswa kelas VIII yang kurang

mampu dan terampil dalam menulis puisi.

Penerapan teknologi saat ini akibat adanya revolusi yang terjadi

sangat menguntungkan bagi dunia pendidikan, pelajaran bahasa

Indonesia khususnya. Minat siswa terhadap pelajaran bahasa Indonesia

bidang puisi dapat digali potensi menulsi mereka melalui media teknologi

yang tersedia.

Pada dasarnya keberhasilan sebuah pembelajaran dimotori oleh

guru sebagai sutradara yang bertugas menyusun skenario pembelajaran

sekaligus sebagai pengatur jalannya proses pembelajaran. Bila

dianalogikan sebagai sebuah pertunjukan, pembelajaran ini menjadi 

berhasil, menarik, dan berkesan bagi siswa, tidak terlepas dari

kepiyawaian guru sebagai sutradaranya. Keberhasilan guru dalam

menentukan strategi, metode, dan media dalam pembelajaran sangat

berpengaruh terhadap motivasi dan hasil belajar siswa.

Banyak karya-karya sastra yang telah memotivasi pembacanya,

memberikan gambaran atau kritik kepada suatu keadaan yang tidak

seimbang sekaligus mempengaruhi pembacanya tertarik untuk ikut

berkarya. Akan tetapi, minat siswa khususnya siswa SMP pada sastra

bidang puisi mengalami stagnasi atau kemacetan. Hal ini membuat karya

sastra terkadang hanya dipandang sebelah mata. Padahal dengan karya

sastra akan lebih kreatif dalam mengolah kata-kata, mengeksplorasi

bahasa, dan menjadikan bahasa sebagai acuan utama masyarakat untuk

maju.

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah yang dikemukakan, dapat

diklasifikasikan masalah sebagai berikut :

Page 5: badriyah27roy.files.wordpress.com …  · Web viewBila dianalogikan sebagai sebuah pertunjukan, pembelajaran ini menjadi berhasil, menarik, dan berkesan bagi siswa, tidak terlepas

5

1. Media pembelajaran yang bagaimana yang berpengaruh dalam

pembelajaran menulis, khususnya menulis puisi

2. Minat yang bagaimankah yang harus dimiliki oleh siswa

3. Bagaimana bentuk media pembelajaran dan minat terhadap

keterampilan menulis puisi

C. Pembatasan Masalah

Pada penulisan ini penulis memilih judul Pengaruh Media

Pembelajaran dan Minat terhadap keterampilan Menulis Puisi, karena

dalam kegiatan menulis, khususnya menulis puisi, masih banyak siswa

yang tidak memiliki minat untuk menulis puisi

a. pengaruh media pembelajaran filem dan minat terhadap

keterampilan menulis puisi

b. pengaruh media pembelajaran gambar dan minat terhadap

keterampilan menulis puisi

c. pengaruh media pembelajaran filem dan gambar dan minat

terhadap keterampilan menulis puisi

D. Perumusan Masalah

Perumusan masalah ini adalah :a. Adakah pengaruh media pembelajaran terhadap keterampilan

menulis puisi?

b. Adakah pengaruh minat terhadap keterampilan menulis puisi?

c. Adakah pengaruh media pembelajaran dan minat terhadap

keterampilan menulis puisi?

E. Kegunaan Penelitian

I. Manfaat teoritis Pada penulisan tesis mengenai Pengaruh Media Pembelajaran dan

Minat Terhadap Keterampilan Menulis Puisi di SMPN 141 Jakarta,

Page 6: badriyah27roy.files.wordpress.com …  · Web viewBila dianalogikan sebagai sebuah pertunjukan, pembelajaran ini menjadi berhasil, menarik, dan berkesan bagi siswa, tidak terlepas

6

dirasakan masih perlu ditingkatkan, hal ini disebabkan masih belum

optimalnya penggunaan media pembelajaran pada materi menulis puisi. .

II. Manfaat praktis

Penulisan ini diharapkan berguna bagi

a. mahasiswa sebagai penambah khazanah keilmuan dan memacu

untuk lebih giat dalam penelitian

b. kepada orang tua, agar lebih peduli kepada putra-putrinya dalam

menumbuhkan minat untuk menulis, khususnya menulis puisi.

c. guru selaku mentor di sekolah guna mentransfer keilmuan kepada

peserta didik.

Page 7: badriyah27roy.files.wordpress.com …  · Web viewBila dianalogikan sebagai sebuah pertunjukan, pembelajaran ini menjadi berhasil, menarik, dan berkesan bagi siswa, tidak terlepas

7

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESA PENELITIAN

A. Kajian Teori1. Media Pembelajaran

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong

upaya-upaya pembaharuan dalam memanfaatkan hasil-hasil dari

teknologi, satu diantaranya media pembelajaran. Para guru dituntut agar

mampu menggunakan alat-alat yang dapat disediakan oleh sekolah, dan

tidak tertutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan

perkembangan dan tuntutan zaman. Guru sekurang-kurangnya dapat

menggunakan alat yang murah dan bersahaja tetapi merupakan

keharusan dalam upaya mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan

Perbandingan pemerolehan hasil belajar melalui indera pandang dan

indera dengar sangat menonjol perbedaannya. Kurang lebih 90% hasil

belajar seseorang diperoleh melalui indera pandang. 5 % melalui indera

pendengar dan 5 % lagi dengan indera lainnya 3

Dalam proses belajar mengajar, dua unsur yang amat penting adalah

metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek itu saling

berkaitan.

Hamalik mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran

dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan

minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan

belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap

siswa.4

a. Pengertian Media

Media sering diartikan sebagai segala bentuk dan saluran yang

digunakan untuk menyampaikan pesan atau pengantar, media sering

diganti kata mediator. Pada era globalisasi ini kemajuan teknologi

3 Azhar Arsyad, media Pembelajaran (Jakarta : Grafindo Persada, 2006) h. 104 Ibid, h. 15

Page 8: badriyah27roy.files.wordpress.com …  · Web viewBila dianalogikan sebagai sebuah pertunjukan, pembelajaran ini menjadi berhasil, menarik, dan berkesan bagi siswa, tidak terlepas

8

hendaklah dibarengi dengan majunya Sumber Daya Manusia yang

kompetitif, profesionalis, dan kreatif dalam mendayagunakan hasil-hasil

dari teknologi5

Kata media berasal dari bahasa Latin, yakni medius yang secara

harfiahnya berarti ‘tengah’, ‘pengantar’ atau ‘perantara’.dalam bahasa

Arab, media disebut ‘wasail’ bentuk jama’ dari wasilah yakni sinonim al-

wasth yang artinya juga ‘tengah’. Kata tengah berarti pengantar, antar

satu sisi ke sisi yang lain.6

Acapkalai kata media pendidikan diguanakan secara bergantian

dengan istilah alat bantu atau media komunikasi. Media adalah komponen

sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional

di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar.7

Media Pembelajaran banyak sekali jenis dan macamnya.  Mulai yang

paling kecil sederhana dan murah hingga media yang canggih dan mahal

harganya.  Ada media yang dapat dibuat oleh guru sendiri, ada media

yang diproduksi pabrik.  Ada media yang sudah tersedia di lingkungan

yang langsung dapat kita manfaatkan, ada pula media yang secara

khusus sengaja dirancang untuk keperluan pembelajaran

Menurut Gerlach dan Ely ada tiga ciri media yang dapat digunakan

dalam dunia pendidikan, yaitu

1. Ciri fiksatif

Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan,

melestarikan, dan merekontruksi suatu peristiwa atau objek. Suatu

peristiwa atau objek dapat diurut dan disusun kembali dengan media

seperti fotograsi, video tape, audio tape, disket komputer, dan film.

2. Ciri manipulatif

Transformasi kejadian atau objek memungkinkan karena media

memiliki ciri manipulatif. Kejadian yang memakan waktu berhadi-hari 5 Hartoyo, Teknologi Informasi dan komunikasi dalam Pembelajaran Bahasa, (Semarang: Pelita Insani, 2012) h.1096 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta: Gaung Persada Perss, 2010) h. 6 7 Azhar Arsyad, op.cit h. 5

Page 9: badriyah27roy.files.wordpress.com …  · Web viewBila dianalogikan sebagai sebuah pertunjukan, pembelajaran ini menjadi berhasil, menarik, dan berkesan bagi siswa, tidak terlepas

9

dapat disajikan kepada siswa hanya dengan kurun waktun4 sampai

dengan 5 menit saja.

Manipulasi kejadian atau objek dengan jalan mengedit hasil rekaman

dapat menghemat waktu

3. Ciri dstributif

Ciri distributif dari media memungkinkan suatu objek kejadian

ditransportasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut

disajikan kepada sejumlah siswa dengan stimulus pengalaman yang

rekatif sama mengenai kejadian itu.

Kriteria yang paling utama dalam pemilihan media bahwa media

harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang

ingin dicapa. Jenis-jenis media yang dapat digunakan dalam proses

belajar mengajar berdasarkan perkembangan teknologi dapat

dikelompokkan, yaitu:8

1. Media hasil cetak teknologi

Cara untuk menghasilkan atau menyampaikan materi, seperti buku

dan materi visual statis terutama merupakan hasil percetakan mekanis

atau fotografis.

2. Media hasil teknologi audio visual

Cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan

menggunakan mesin-mesin mekanis dan elektronik untuk menyajikan

pesan-pesan audio visual. Pengajaran melalui audio visual jelas

bercirikanpemakaian perangkat-perangkat keras selama proses belajar,

seperti mesin, proyektor film, tape recorder, dan proyektor visual yang

lebar. Pengajaran melalui audio visual adalah produksi dan penggunaan

materi yang penyerapannya melalui pandangan dan pendengaran serta

tidak seluruhnya tergantung pemahaman kata atau simbol-simbol yang

serupa.

3. Media hasil teknologi yang berdasarkan komputer

8 Ibid., h. 30

Page 10: badriyah27roy.files.wordpress.com …  · Web viewBila dianalogikan sebagai sebuah pertunjukan, pembelajaran ini menjadi berhasil, menarik, dan berkesan bagi siswa, tidak terlepas

10

Merupakan cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan

menggunakan sumber-sumber berbasis mikro prosesor. Pada dasarnya

teknologi berbasis komputer menyajikan informasi kepada siswa memiliki

beragam aplikasi. Aplikasi itu dapat dilihat dari cara penyajian dan tujuan

yang ingin dicapai dalam prose kegiatan belajar mengajar.

4. Media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer

Perpaduan beberapa jenis teknologi ini dianggap teknik yang paling

canggih apabila dikendalikan komputer. Jenis media dengan basis

komputer memiliki

Media Film sebagai media pembelajaran

Film merupakan salah satu alat yang ampuh di tangan orang yang

mempergunakannya secara efektif untuk sesuatu maksud terutama

terhadap masyarakat kebanyakan dan juga anak-anak yang memang

lebih banyak menggunakan aspek emosinya dibanding aspek

rasionalnya, dan langsung berbicara ke dalam hati sanubari penonton

secara meyakinkan.

Film juga sangat membantu dalam proses pembelajaran, apa yang

terpandang oleh mata dan terdengar oleh telinga, lebih cepat dan lebih

mudah diingat daripada apa yang hanya dapat dibaca saja atau hanya

didengar saja.

Pada awalnya, film atau gambar hidup ini hanya berupa serangkaian

gambar diam yang diletakkan rapat-rapat ditunjukkan berganti-ganti

dengan kecepatan tinggi, orang yang melihatnya akan mengalami ilusi

seolah-olah terdapat gerakan. Pada perkembangan selanjutnya, William

Friese Greene dan Thomas Alva Edison menciptakan kamera pertama

yang secara khusus didesain untuk merekam film gambar hidup (disebut

kinetograph).

Saat ini dengan berkembangnya teknologi, peralatan film sudah

mengalami perkembangan yang sangat pesat. Perkembangan tekhnologi

perfilman yang serba digital, telah memberikan kemudahan kepada kita

Page 11: badriyah27roy.files.wordpress.com …  · Web viewBila dianalogikan sebagai sebuah pertunjukan, pembelajaran ini menjadi berhasil, menarik, dan berkesan bagi siswa, tidak terlepas

11

sebagai praktisi pendidikan, untuk meningkatkan dan mengembangkan

pemanfaatan film-film pendidikan yang lebih kreatif dan inovatif.

Dalam pembahasan makalah ini, kami hanya membahas mengenai

pengertian film, kegunannya dalam pendidikan, kelebihan dan kelemahan

film sebagai media pembelajaran, dan jenis-jenis film yang digunakan

dalam pendidikan

. Media Gambar

Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak

dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar.

Media adalah pengantar pesan dari pengirim kepenerima pesan. Banyak

batasan yang diberikan orang tentang media. Asosiasi Teknologi dan

Komunikasi Pendidikan di Amerika, membatasi media sebagai segala

bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan /

informasi. Gagne menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis

komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk

belajar. Sementara itu Briggs berpendapat bahwa media adalah segala

alat fisik yang dapat menghasilkan pesan serta merangsang siswa untuk

belajar.

Gambar termasuk media pembelajaran berbasis visual. Telah

diketahui bahwa media berbasis visual seperti gambar dapat

memudahkan pemahaman terhadap suatu materi pelajaran yang rumit

atau kompleks. Media gambar dapat menyuguhkan elaborasi yang

menarik tentang struktur atau organisasi suatu hal, sehingga juga

memperkuat ingatan. Media gambar dapat menumbuhkan minat siswa

dan memperjelas hubungan antara isi materi pembelajaran dengan dunia

nyata. Untuk memperoleh kemanfaatan yang sebesar-besarnya dalam

penggunaan media gambar dalam pembelajaran ini, maka ia haruslah

dirancang dengan sebaik-baiknya.

Beberapa kelebihan media gambar antara lain :

1. Sifatnya konkrit, Maksudnya gambar lebih realistis menunjukkan

pokok masalah dibandingkan dengan media verbal semata.

Page 12: badriyah27roy.files.wordpress.com …  · Web viewBila dianalogikan sebagai sebuah pertunjukan, pembelajaran ini menjadi berhasil, menarik, dan berkesan bagi siswa, tidak terlepas

12

2. Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu. Tidak semua

benda/ peristiwa dapat dibawa kedalam kelas, dan tidak selalu bisa

anak – anak dibawa ke objek / peristiwa tersebut. Media gambar

dapat mengatasi masalah tersebut.

3. Media gambar dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita. Sela

atau penampang daun yang tak mungkin kita lihat dengan mata

telanjang dapat disajikan dengan jelas dalam bentuk gambar.

4. Gambar dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja

dan untuk tingkat usia berapa saja, sehingga dapat mencegah atau

membetulkan kesalahpahaman.

5. Gambar harganya murah dan mudah didapat serta digunakan, tanpa

memerlukan peralatan khusus.

Selain kelebihan – kelebihan tersebut, gambar mempunyai

kelemahan, beberapa kelemahan tersebut adalah :

1. Gambar  hanya menekankan persepsi indera mata

2. Gambar benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan

pembelajaran.

3. Ukurannya sangat terbatas kelompok besar.

Bagaimana gambar yang baik sebagai media pendidikan itu? Tentu

saja adalah gambar yang cocok dengan tujuan pembelajaran. Selain itu,

ada enam syarat yang perlu dipenuhi oleh gambar yang baik sehingga

dapat dijadikan sebagai media pendidikan.

1.      Autentik

Gambar tersebut harus secara jujur melukiskan situasi seperti

kalau orang melihat benda sekitarnya.

2. Sederhana.

Komposisi gambar hendaknya cukup jelas menunjukkan poin – poin

pokok dalam gambar.

3. Ukuran Relatif.

Page 13: badriyah27roy.files.wordpress.com …  · Web viewBila dianalogikan sebagai sebuah pertunjukan, pembelajaran ini menjadi berhasil, menarik, dan berkesan bagi siswa, tidak terlepas

13

Gambar dapat membesarkan atau memperkecil objek/benda

sebenarnya. Apabila gambar tersebut tentang benda / objek yang belum

dikenal atau pernah dilihat anak maka sulitlah membayangkan berapa

besar benda atau objek tersebut. Untuk menghindari itu hendaknya dalam

gambar tersebut terdapat sesuatu yang telah dikenal anak – anak

sehingga dapat membantunya membayangkan berapa besarkah benda

tersebut.

4 Gambar sebaiknya mengandung gerak atau perbuatan.Gambar

yang baik tidaklah menunjukan objek dalam keadaan diam,tapi

memperlihatkan aktifitas tertentu.

5. Gambar yang bagus gambar yang bagus dilihat dari sudut seni

dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan di capai.

b. Pengertian Pembelajaran

Belajar merupakan hal penting dalam dunia pendidikan, karena

dengan belajar maka kita dapat mengetahui segala hal, dari yang tidak

tahu menjadi tahu, dari yang tidak bisa menjadi bisa. Belajar juga

merupakankewajiban bagi setiap muslim untuk menambah pengetahuan

dan menoptimalkan potensi yang Allah anugerahkan. Begitu pentingnya

belajar dalam Islam hingga Allah menjanjikan akan meninggikan derajat

orang-orang yang berilmu dan bertaqwa. Hal ini dinyatakan dalam surat

Al-Mujadilah: 11 yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman, apabila

dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam Majlis”, maka

lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan

apabila dikatakan kepadamu: “Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya

Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan

orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah

Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”. Begitulah Islam memuliakan

orang-orang yang belajar dan menuntut ilmu.

Page 14: badriyah27roy.files.wordpress.com …  · Web viewBila dianalogikan sebagai sebuah pertunjukan, pembelajaran ini menjadi berhasil, menarik, dan berkesan bagi siswa, tidak terlepas

14

Menurut Cronbach belajar merupakan suatu aktivitas yang

ditunjukkan oleh tingkah laku sebagai hasil pengalaman.9 Sedangkan

menurut Sabarti belajar adalah suatu proses yang terjadi dalam rentang

waktu, betapapun pendeknya. Suatu proses belajar menghasilkan

perubahan perilaku positif dalam bentuk pengetahuan, keterampilan,

kecakapan, atau sikap bagi subjek belajar10

Lebih lanjut Sabarti menjelas11kan hakikat belajar memerlukan

beberapa prinsip yang perlu disimak, yaitu :

1. Belajar adalah tanggung jawab belajar

2. Sesuai dengan kemampuan yang belajar

3. Penguatan langsung akan menghasilkan belajar yang lebih baik

4. Penguasaan yang sempurna pada setiap langkah yang dilakukan

membuat proses belajar lebih bermakna

5. Motivasi belajar meningkat jika pelajr diberi kepercayaan dan

tanggung jawab

6. Belajar terjadi melalui beberapa proses

Berdasarkan uraian di atas belajar berarti suatu tindakan yang

dilakukan secara sadar untuk memperoleh pengetahuan melalui

pengalaman dan siswa yang menemukannya sendiri. Jadi siswa akan

mendapat lebih banyak pengetahuan jika siswa itu mengalaminya

langsung. Oleh karena itu dibutuhkan pembelajaran yang melibatkan

individu secara totalitas yang kompleks. Yang menyimpan sejumlah

kecakapan.

Dalam kegiatan belajar mengajar, kecakapan inilah yang harus

dikembangkan. Berkaitan dengan pengajaran sastra, kecakapan yang

perlu dikembangkan itu ialah bersifat Indriawi, Nalar, Afektif, Sosial,

9 Jamal Ma’ruf Amani, Belajar Efektif untuk SMP dan SMA, (Jogjakarta : Diva Press, 2009) h. 2010 Sabari Akhadiah M. Karibin, Metodologi Pengajaran Bahasa (Jakarta : makalah SPs Uhamka, 2013)h. 25 11 Ibid, h. 26

Page 15: badriyah27roy.files.wordpress.com …  · Web viewBila dianalogikan sebagai sebuah pertunjukan, pembelajaran ini menjadi berhasil, menarik, dan berkesan bagi siswa, tidak terlepas

15

religius. Kelima kecakapan itu sejalan dengan mengasah, mengasuh, dan

mengasihi nilai-nilai yang disajikan setiap karya sastra.12

Tujuan pembelajaran menuntut siswa agar belajar berpikir (how to

think). Peran guru, membantu siswa untuk mencerna materi pelajaran dan

memberikan petunjuk tentang bagaimana caranya mengambil inti

pelajaran. Selain itu, guru juga dapat memberikan pertanyaan-pertanyaan

yang terarah untuk membantu siswa menggali informasi yang telah

tersimpan.

Proses belajar mengajar yang diselenggarakan di sekolah-sekolah

formal, tidak lain dimaksudkan untuk mengarahkan perubahan pada diri

siswa secara terencana, baik dalam aspek pengetahuan, keterampilan,

maupun sikap. Interaksi yang terjadi selama proses berlangsung

dipengaruhi oleh lingkungannya dimana siswa itu berada, yang antara lain

terdiri dari kepala sekolah, guru, siswa lain, petugas perpustakaan, materi

pelajaran, media pembelajaran, dan beragam sumber belajar.

2. Minat a. Pengertian Minat

Minat merupakan suatu perhatian khusus terhadap suatu hal tertentu

yang tercipta dengan penuh kemauan dan tergantung dari bakat dan

lingkungannya. Minat dapat dikatakan sebagai dorongan kuat bagi

seseorang untuk melakukan sesuatu dalam mewujudkan pencapaian

tujuan dan cita-cita yang menjadi keinginannya. Selain dari itu minat

merupakan faktor yang penting dalam aspek kejiwaan seseorang, karena

minat dapat mendorong seseorang untuk melakukan kegiatan hal ini

sesuai dengan pendapat Semi dkk bahwa “Faktor yang tidak hanya dapat

mewarnai perilaku seseorang, tetapi dapat menyebabkan seseorang itu

tertarik pada suatu kegiatan”.13

12 Boen S. Oemarjati, mengakrabkan Sastra, (Jakarta: Universitas Indonesia, 2012) h.111

13 M. Atar Semi, Menulis kreatif .(Padang: Angkasa Raya.2007) h 104

Page 16: badriyah27roy.files.wordpress.com …  · Web viewBila dianalogikan sebagai sebuah pertunjukan, pembelajaran ini menjadi berhasil, menarik, dan berkesan bagi siswa, tidak terlepas

16

Minat, kemauan, dan konsentrasi memiliki peran penting dalam

kegiatan membaca. Seorang pembaca akan mudah memahami isi bacaan

apabila didukung dengan minat terhadap bacaan yang tinggi. Kemauan

yang tinggi untuk membaca yang memberi dampak positif terbentuknya

kebiasaan membaca yang memadai. Begitu pula dengan konsentrasi

yang dapat memperkuat pemahaman terhadap makna bacaan

3. Kemampuan Menulis Puisia. Pengertian Kemampuan Menulis

Keterampilan menulis merupakan satu jenis keterampilan yang harus

dikuasai siswa. Menurut Saleh Abbas keterampilan menulis adalah

keterampilan mengungkapkan gagasan, pendapat, dan perasaan kepada

pihak lain dengan melalui bahasa tulis.14 Ketepatan menuangkan gagasan

harus didukung dengan ketepatan bahasa yang digunakan, kosa kata

atau diksi , gramatikal dan penggunaan ejaan.

Menurut Henry Guntur Tarigan keterampilan menulis adalah salah

satu keterampilan bahasa yang produktif dan ekspresif yang

dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung dan tidak

secara tatap muka dengan pihak lain.15 Bahasa sebagai alat media dalam

berkomunikasi yang menyangkut pemakian lambang bunyi bahasa.

Menurut Remy Silado menulis itu merupakan upaya menjaga

intensitas nalar sebagai potensi rohani manusia.16 Sebuah tulisan dimulai

dengan memilih kata-kata yang terangkai dalam kalimat. Semua kalimat

yang tertulis bertujuan mencerdaskan pembacanya.

Menulis adalah keterampilan bahasa yang padu dan ditujukan untuk

menghasilkan sesuatu. Jabrohim mengemukakan bahwa kegiatan menulis

membelajarkan siswa untuk menggerakkan otak dan indera secara

bersama-sama17

14 Saleh Abbas, 2006. Hal.12515 Henry Guntur Tarigan, 2008 , Menulis, Gramedia : Jakarta hlm 2116 Alif Danya Munsyi alias Remy Silado, Jadi Penulis? Siapa Takut!, (Kaifa: Bandung, 2002) hlm. 12 17 Jabrohim, dkk. 2001. Cara Menulis Kreatif Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Page 17: badriyah27roy.files.wordpress.com …  · Web viewBila dianalogikan sebagai sebuah pertunjukan, pembelajaran ini menjadi berhasil, menarik, dan berkesan bagi siswa, tidak terlepas

17

Berdasarkan pendapat mengenai menulis dapat disimpulkan menulis

itu merupakan mengungkapkan gagasan melalui bahasa yang bernalar

secara komunikatif.

Kehidupan di alam semesta ini beragam corak warna yang dapat

dirasakan, didengar dan dilihat oleh manusia. Sebagai manusia yang

dapat menangkap realita kehidupan, tertuanglah semua dalam bentuk

tuisan. Puisi sebagai wadah sastra untuk menuangkan pengalaman atau

kritik kehidupan yang ditulis dengan kata yang menarik dan terbaik serta

susunan yang terbaik pula.

Menurut Riris K. Toha Sarumpaet ada dua hal yang amat penting

dalam menulis puisi, yaitu ceritanya, dan bagaimana menceritakannya.18

Para penyair menulis puisi berarti mereka menceritakan kehidupan lewat

tulisan-tulisannya, puisi.

Penyair/sastrawan menulis tentang manusia, tentang kehidupan dan

pengalaman hidup lelaki, wanita dan anak-anak. Tentang pikiran mereka,

duka nestapa dan kebahagiaan mereka, kemarahan dan kebencian

mereka, frustasi dan kekecewaan mereka, air mata dan gelak tertawa

mereka, kerinduan dan cinta mereka, kejahatan dan kebengisan mereka,

malahan juga ketidakprikemanusiaan mereka.19

Menulis puisi merupakan salah satu bentuk menulis kreatif. Menulis puisi

adalah suatu kegiatan intelektual, yakni kegiatan yang menuntut

seseorang harus benar-benar cerdas, menguasai bahasa, luas

wawasannya, dan peka perasaannya. Menulis puisi bermula dari proses

kreatif, yakni mengimajikan atau mengembangkan fakta-fakta empirik

yang kemudian diwujudkan dalam bentuk puisi. Kemudian, untuk

menuangkannya menjadi sebentuk puisi, kita harus terlebih dahulu

memahami unsur-unsur pembentuk puisi

18 Riris K. Toha-Sarumpaet, Apresiasi Puisi Remaja, Catatan Mengolah Cinta, (Grasindo:Jakarta, 2002) hlm15419 Mochtar Lubis, Sastra dan Tekniknya, yayasan Obor Yogyakarta, 1997, hlm 36

Page 18: badriyah27roy.files.wordpress.com …  · Web viewBila dianalogikan sebagai sebuah pertunjukan, pembelajaran ini menjadi berhasil, menarik, dan berkesan bagi siswa, tidak terlepas

18

Adapun pengimajian berguna untuk memberi gambaran yang jelas,

menimbulkan suasana khusus, membuat hidup gambaran dalam pikiran

dan pengindraan, untuk menarik perhatian, dan untuk memberikan kesan

mental atau bayangan visual penyair. Gambaran angan, gambaran

pikiran, kesan mental, dan bahasa yang menggambarkannya biasa

disebut dengan istilah citra atau imaji. adapun cara membentuk kesan

mental atau gambaran sesuatu biasa disebut

b. Pengertian PuisiMelalui puisi seseorang menyampaikan peristiwa angannya dan

mengajak orang lain ikut merasakan apa yang mereka rasakan. H.B.

Jassin menjelaskan bahwa puisi adalah pengucapan dengan perasaan

yang didalamnya mengandung pikiran-pikiran dan tanggapan-

tanggapan.20

Puisi merupakan pengejawantahan apa yang dilihat, dirasakan

kemudian ditulis dalam untaian kata-kata yang apabila dibaca akan

membawa perubahan psikologi. Untuk semua itu ada beberapa unsur-

unsur dalam membentuk puisi. Unsur tersebut yaitu :

i. Diksi

Diksi adalah bentuk serapan dari kata diction yang oleh Homby

diartikan sebagai choise and use of words. Diksi atau pilihan kata

mempunyai peranan penting dan utama untuk mencapai keefektifan

dalam penulisan suatu karya sastra.

Kata-kata dalam puisi merupakan kata-kata terpilih dan tepat untuk

menyampaikan ide serta bunyi yang dibentuk. Kata tersebut harus sesuai

dengan situasi yang dihadapi.

Contoh: kata-kata menderai, ditangkap, merapuh, dipukul angin

yang terpendam, pada puisi “Derai-derai Cemara” merupakan kata- kata

yang terpilih selain mengandung makna yang dalam juga menimbulkan

20 H. B. Jassin. Sastra dalam kritik dan essay 1

9

Page 19: badriyah27roy.files.wordpress.com …  · Web viewBila dianalogikan sebagai sebuah pertunjukan, pembelajaran ini menjadi berhasil, menarik, dan berkesan bagi siswa, tidak terlepas

19

bunyi yang indah. Untuk menyatakan terkena angin pengarang

mempergunakan kata terpukul angin.

ii. Pengimajian

Pengimajian dari kata imaji (image) yang berarti pula citra atau

gambar. Pengimajian atau pencitraan adalah penggambaran yang jelas

melalui kata-kata agar dapat menimbulkan suasana khusus, yaitu

membuat lebih hidup.

Jenis pencitraan sebenarnya cukup banyak, naum secara garis

besar, citraan dapat dikelompokkan menjadi 6, yaitu:

a. Citraan penglihatan (visual), citraan yang dihasilkan dengan

memberi rangsangan indera penglihatan sehingga hal-hal yang tidak

terlihat seolah-olah terlihat.

b. Citraan pendengaran (auditif), yaitu citraan yang dihasilkan

dengan memberi rangsangan indera pendengaran.

c. Citraan penciuman, aitu citraan yang dihasilkan dengan

memberi rangsangan penciuaman.

d. Citraan pengecapan

e. Citraan gerakan

f. Citraan perabaan

g. Citraan perasaan.

iii. Rima

Salah satu unsur penting dalam puisi adalah unsur musikalitas.

Unsur musikalitas berfungsi sebagai hiasan dan pemanis serta

mempertajam dan menegaskan makna. Musikalitas bisa dihadirkan

melalui permainan bunyi, yaitu rima dan irama.

iv. Kata konkrit

Kata konkrit merupakan kata-kata yang digunakan oleh

penyair untuk menggambarkan suatu lukisan keadaan atau suasana

batin dengan maksud untuk membangkitkan imaji pembaca.21

21 Jabrohim, opcit, hlm 37

Page 20: badriyah27roy.files.wordpress.com …  · Web viewBila dianalogikan sebagai sebuah pertunjukan, pembelajaran ini menjadi berhasil, menarik, dan berkesan bagi siswa, tidak terlepas

20

Bahasan berusaha mengkonkritkan kata-kata, maksudnya kata-kata

itu diupayakan agar dapat mengarah kepada arti yang menyeluruh.

v. Bahas figuratif

Penggunaan majas dalam puisi bertujuan untuk menimbulkan efek

tertentu, menghidupkan lukisan, menjadikan puisi lebih hidup, indah, dan

ekspresif.

vi. Tipografi

Tipografi adalah bentuk-bentuk puisi, tipografi puisi ini bila menurut

Remy Silado terbagi atas tiga, yaitu yang terikat, yang bebas dan yang

mbeling..

Pada yang terikat dapat dilihat puisi lama baik baris, rima mengikuti

pakem yang sudha ditentukan. Contoh: Pantun.

Dari mana punai melayang

Dari paya turun ke padi

Dari mana kasih dan sayang

Dari mata turun ke hati.

4. Penelitian yang RelevanPenulisan tesis ini didasarkan penenlitian yang telah dilakukan di

beberapa tempat, dengan rincian sebagai berikut:1. penelitian oleh mahasisa FBS Universitas Negeri Padang, yaitu

Juvrizl, Elliya Ratna, dan Afnita di SMP N Negeri Tigo Nagari Kabupaten

Pasaman lBerdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, disimpulkan

empat hal berikut. Pertama, keterampilan menulis puisi dengan

menggunakan media gambar siswa kelas VIII SMP Negeri Tigo Nagari

Kabupaten Pasaman berada pada kualifikasi Lebih dari Cukup (LdC)

dengan nilai rata-rata 75,19 Kedua siswa yang memperoleh nilai

dengan kualifikasi Baik Sekali (BS) berjumlah 3 orang. Ketiga. siswa

yang memperoleh nilai dengan kualifikasi Baik(B) berjumlah 7

2. penelitian yang dilakukan oleh Joni Mulyanti dari Universitas

Negeri Semarang (UNES) menyimpulkan bahwa pada pembelajaran

Page 21: badriyah27roy.files.wordpress.com …  · Web viewBila dianalogikan sebagai sebuah pertunjukan, pembelajaran ini menjadi berhasil, menarik, dan berkesan bagi siswa, tidak terlepas

21

dengan media gambar dan filem dapat meningkatkan keterampilan

menulis puisi peserta didik.

3. penelitian yang dilakukan di SMP Negeri Banguntapan Bantul

kelas VIII, oleh Raharto menyimpulkan ada hubungan yang signifikan

antara siswa yang menulis puisi dengan menggunakan media gambar

daripada sisiwa yan tidak menggunakan gambar.

5. Kerangka Berpikir dan Hipotesis1. Kerangka berpikir

a. Terdapat hubungan yang positif antara media pembelajaran dengan

keterampilan menulis puisi.

b. Terdapat hubungan yang positif antara penguasaan diksi dengan

keterampilan menulis puisi.

c. Terdapat hubungan yang positif antara media pembelajaran dan

penguasaan diksi dengan keterampilan menulis puisi.

2. Hipotesis Penelitian

Terdapat hubungan yang efektif antara media pembelajaran dan

penguasaan diksi terhadap keterampilan menulis puisi pada siswa kelas

VIII di SMPN 141 Jakarta.

Keterampilan menulis puisi yang terjadi di SMPN 141 Negeri

Mampang Prapatan dirasakan memang masih kurang diminati oleh

peserta didik. Hal ini disebabkan beberapa faktor

1. Faktor keluarga

Faktor keluarga merupakan ujung tombak dari timbulnya minat dan

gairah terhadap puisi, khususnya menuangkan ide-ide atas apa yang

sudah dilihat, didengar, dan dirasakan. Keluarga peserta didik di

lingkungan Mampang masih perlu mensuport lebih giat terhadap

keberminatan peserta didik terhadap menulis puisi

2. Beban kerja

Beban pekerjaan ataupun kurang teraturnya pulang kerja sehingga

orangtua pun kurang memperhatikan anaknya untuk gemar membaca

hasil karya sastra, khususnya puisi. Masih banyak juga orangtua di rumah

Page 22: badriyah27roy.files.wordpress.com …  · Web viewBila dianalogikan sebagai sebuah pertunjukan, pembelajaran ini menjadi berhasil, menarik, dan berkesan bagi siswa, tidak terlepas

22

senang menonton televisi sehingga anak-anaknya ikut menonton juga,

lupa untuk memperhatikan aktivitas anaknya di rumah.

3. Faktor sekolah

Faktor sekolah, tidak semua guru bahasa Indonesia berminat

terhadap puisi, membiasakan peserta didik untuk gemar

menyenangi ,membaca karya sastra. Perpustakaan jarang sekali

dikunjungi siswa untuk membaca, hanya beberapa guru saja yang

menyuruh siswa membaca di perpustakaan.

4. Faktor masyarakat

Masyarakat ikut memberi warna terhadap apresiasi terhadap hasil

karya sastra bagi peserta didik. Begitu banyak hasil karya sastra yang

bisa dinikmati hanya tersimpan rapi diperpustakaan.

Menulis adalah salah satu dari keterampilan bahasa. Untuk menulis

diperlukan proses berpikir kreatif. Banyak peserta didik yang mengalami

kesulitan saat mereka diberikan tugas oleh guru bahasa Indonesia dalam

menulis puisi. Hal ini dapat terjadi karena peserta didik kurang mampu

mengembangkan berpikir kreatif, contohnya: memiliki kemampuan

merangkai kalimat, memiliki penguasaan kosa kata yang banyak, dapat

mengekplorasi bahasa dan sebagainya.

Sekolah-sekolah negeri di wilayah Mampang, hampir semua sudah

terpenuhi dengan sarana multimedia yang lengkap. Kiranya dengan

pemanfaatan multimedia dengan baik dapat menimbulkan minat peserta

didik dengan baik.

Media pembelajaran sangat penting untuk diterapkan dengan baik

dalam proses belajar mengajar. Media pembelajaran yang dibutuhkan

saat ini adalah media yang tepat guna, yang sesuai dengan program

kegiatan belajar mengajar yang dirancang oleh guru, selaku pengajar.

Penggunaan media filem dan gambar yang tepat kiranya memang

dapat menimbulkan minat yang besar terhadap penulisan puisi. Dengan

fakta yang menyatakan 90% manusia mempergunakan indera

penglihatan.

Page 23: badriyah27roy.files.wordpress.com …  · Web viewBila dianalogikan sebagai sebuah pertunjukan, pembelajaran ini menjadi berhasil, menarik, dan berkesan bagi siswa, tidak terlepas

23

Pada proses kegiatan Belajar mengajar yang telah dijalankan,

penulis memutarkan filem kehidupan aneka binatang pada satu kelas.

Kemudian meminta peserta didik untuk menuliskan apa yang dilihat,

dirasakan dengan hati dan dituangkan dalam bentuk tulisan puisi.

Kesimpulan1. Kegiatan belajar mengajar hendaklah dibuat dengan sangat

menarik, guna menarik minat belajar peserta didik.

2. Guru selaku pengajar merupakan ujung tombak pengguna untuk

mengeksplor media pembelajaran yang sesuai dengan program

KBM

3. Media pembelajaran yang tersedia dapat dipilih dan digunakan

sebagai media yang dapat menimbulkan minat belajar peserta

didik lebih tinggi.

Page 24: badriyah27roy.files.wordpress.com …  · Web viewBila dianalogikan sebagai sebuah pertunjukan, pembelajaran ini menjadi berhasil, menarik, dan berkesan bagi siswa, tidak terlepas

24

DAFTAR PUSTAKA

Akhadiah M. Karibin, Sabarti ; Metodologi Pengajaran Bahasa Jakarta :

makalah SPs Uhamka, 2013

Amani,Jamal Ma’ruf ; Belajar Efektif untuk SMP dan SMA, Jogjakarta :

Diva Press, 2009

Arsyad,Azhar; media Pembelajaran Jakarta : Grafindo Persada, 2006

Danya Munsyi, Alif alias Remy Silado, Jadi Penulis? Siapa Takut!, (Kaifa:

Bandung, 2002)

Hartoyo, Teknologi Informasi dan komunikasi dalam Pembelajaran

Bahasa, Semarang: Pelita Insani, 2012

Herry Hernawan dkk,AseP; Belajar dan pembelajaran sekolah Dasar

Bandung :UPI PRESS, 2007

H. B. Jassin. Sastra dalam kritik dan essay 1

Ihsan, Fuad; Dasar-Dasar Pendidikan, Jakarta:Rineke Cipta 2010

Jabrohim, dkk. 2001. Cara Menulis Kreatif Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Lubis, Mochtar ; Sastra dan Tekniknya, yayasan Obor Yogyakarta, 1997

Munadi,Yudhi; Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru, Jakarta:

Gaung Persada Perss, 2010

Oemarjati, Boen S; mengakrabkan Sastra, Jakarta: Universitas

Indonesia, 2012

Sarumpaet, Riris K. Toha ; Apresiasi Puisi Remaja, Catatan Mengolah

Cinta, (Grasindo:Jakarta, 2002)

Semi,M. Atar: Menulis kreatif .Padang: Angkasa Raya.2007

Tarigan,Henry Guntur ; 2008 , Menulis, Gramedia : Jakarta hlm

Page 25: badriyah27roy.files.wordpress.com …  · Web viewBila dianalogikan sebagai sebuah pertunjukan, pembelajaran ini menjadi berhasil, menarik, dan berkesan bagi siswa, tidak terlepas

25

BAB III METODOLOGI PENELITIANA. Tempat dan Waktu PenelitianB. Metode dan desain PenelitianC.