Case Ruptur Bulbi

Click here to load reader

download Case Ruptur Bulbi

of 40

description

ppt mmm

Transcript of Case Ruptur Bulbi

BAGIAN ILMU KESEHATAN MATA LAPORAN KASUS & REFERAT FAKULTAS KEDOKTERAN MEI 2011 UNIVERSITAS HASANUDDIN

RUPTUR BULBI OD + KATARAK IMATUR OS

OLEH : Nopa Septia Anggraini

PEMBIMBING :dr. M. Yusran, Sp.M, M.Sc.

KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU PENYAKIT MATARSUD ABDUL MOELOEKFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2015

CASE REPORT

IDENTITAS PASIEN

Nama: Ny. MUmur: 70 tahunAlamat : TanggamusPekerjaan: Ibu Rumah TanggaTgl. Pemeriksaan: 17 Maret 2015ANAMNESISKeluhan Utama : Penglihatan mata kanan kabur disertai mata merah sejak 1 hari SMRS

Keluhan Tambahan: Mata kanan terasa nyeri dan isi bola mata menonjol keluar disertai darah.Riwayat Penyakit SekarangRiwayat Penyakit SekarangPemeriksaan FisikStatus generalisKeadaan umum : Tampak sakit sedangKesadaran : Compos mentisTekanan darah : 140/80 mmHgFrekuensi nadi : 84x/ menitSuhu : 36.6oCPernafasan : 20x/ menit

PEMERIKSAAN OFTALMOLOGIODOS0Visus6/60EnoftalmusBulbus oculiOrtoforiaSulit dinilaiPareseNormal ke segala arahTidak ada kelainanPalpebraTidak ada kelainanHiperemis (+)KonjungtivaHiperemis (-)Ruptur (+)KorneaJernihHiperemis (+)SkleraHiperemis (-), anikterikSulit dinilaiCOAKedalaman cukupProlaps (+)IrisCokelat, kripta (+)Tidak dapat dinilaiPupilRegular, 3 mm, reflek cahaya (+)Tidak dapat dinilaiLensaKeruh tidak merata, shadow test (+)Tidak dilakukan pemeriksaanKorpus vitreusTidak dilakukan pemeriksaanTidak dilakukanFunduskopiTidak dilakukanTidak dapat dinilaiTensio okuliT dig normalSulit dinilaiSistem LakrimalDalam batas normal

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Laboratorium (14 Maret 2015)Hb11,3 g/dlSGOT17 U/LBT2SGPT9 U/LCT10Ureum24 mg/dlKreatinin0,6 mg/dlGDS176 mg/dlRESUMENy.M usia 70 tahun datang dengan keluhan penglihatan mata kanan kabur sejak 7 jam SMRS. Mata kanannya juga terasa nyeri dan isi bola mata tampak menonjol keluar disertai darah. 1 hari SMRS pasien mengeluh mata kanan nyeri, gatal dan merah. Pasien menggaruknya dan 7 jam SMRS isi bola mata kanannya keluar disertai perdarahan dan nyeri hebat.1 tahun SMRS pasien jatuh dan membentur dinding, sehingga kelopak mata kanannya bengkak dan lebam. Setelah kejadian itu penglihatan mata kanan pasien makin lama semakin kabur, tetapi selama itu pasien tidak pernah mengeluhkan nyeri, mata merah ataupun mata berair. Demam (-), hipertensi (-), diabetes mellitus (-), riwayat penggunaan kacamata (-), riwayat trauma (+), riwayat operasi mata (-).RESUMEPemeriksaan FisikVOD 0, VOS 6/60Pada okuli dekstra terdapat ruptur kornea, sklera dan konjungtiva hiperemis, seluruh isi bola mata kanan keluar (prolaps) dan mengeluarkan darah sehingga sulit dinilai. Pada okuli sinistra didapatkan lensa keruh tidak merata dengan shadow test (+)

PENATALAKSANAANMedikamentosaIVFD RL 10 gtt/mCiprofloxaxin 2x750mgAsam Traneksamat 2x1 ampGentamicin eye drop 1 gtt /jam ODGentamicin salep mata OD setiap ganti perbanParacetamol tab 3x 500mg

OperatifRencana Tindakan Eviserasi ODRencana Tindakan ECCE fakoemulsifikasi + IOL OSPROGNOSISQuo Ad Vitam: Ad bonamQuo Ad Functionam: Ad malamQuo Ad Sanationam: Dubia ad malamANALISA KASUSPada pemeriksaan oftalmologis didapatkan ruptur kornea OD, prolaps isi bola mata (globe prolapse) yang disertai sklera dan konjungtiva yang hiperemis. Bagian mata yang lain seperti iris, pupil, lensa dan bagian posterior mata sulit dinilai. Keadaan ini menunjukkan adanya suatu ruptur bulbi sehingga terjadi globe prolapse. Tatalaksana yang diberikan adalah antibiotik spektrum luas sebagai profilaksis terhadap risiko terjadinya endoftalmitis. Diberikan pula analgesik, namun pemberiannya kurang tepat karena diberikan paracetamol yang memiliki efek analgesik yang rendah.

Pada pemeriksaan oftalmologis mata kiri pasien didapatkan visus 6/60 dan lensa tampak keruh tidak merata. Ketika dilakukan shadow test didapatkan hasil positif yang ditunjukkan adanya bayangan iris pada lensa. Hal ini menunjukkan pasien mengalami katarak tahap imatur. Direncakan tindakan operatif ECCE fakoemulsifikasi dilanjutkan pemasangan IOL OS. Hal ini ditujukan agar tajam penglihatan pasti dapat kembali optimal seperti sebelumnya selama tidak ada kelainan lain pada mata kiri pasien.TINJAUAN PUSTAKA24KorneaKornea berfungsi sebagai membran pelindung dan jendela yang dilalui berkas cahaya menuju retina. Sifat tembus cahayanya disebabkan strukturnya yang uniform, avaskuler dan deturgenes.Kerusakan sel-sel endotel menyebabkan edema kornea dan hilangnya sifat transparan.KonjungtivaKonjungtiva adalah membran yang tipis dan transparan yang melapisi permukaan posterior kelopak mata (konjungtiva palpebralis) dan permukaan anterior sklera (konjungtiva bulbaris).Fungsi dari konjungtiva memproduksi air matamenyediakan kebutuhan oksigen ke korneamelindungi mata dengan mekanisme pertahanan nonspesifik yang berupa barier epitel dan aktivitas lakrimasi

LensaLensa di dalam bola mata terletak di belakang iris yang terdiri dari zat tembus cahaya yang dapat menebal dan menipis pada saat terjadi akomodasi.Secara fisiologik, lensa memiliki sifat tertentu:Kenyal atau lentur karena memegang peranan penting dalam akomodasi untuk menjadi cembungJernih atau transparan karena diperlukan sebagai media penglihatanTerletak di tempatnya

Trauma KorneaTrauma kornea adalah segala bentuk perlukaan yang mengenai kornea, yang menyebabkan kerusakan baik sebagian maupun keseluruhan lapisan kornea. Perlukaan yang ditimbulkan dapat ringan sampai berat atau menimbulkan kebutaan bahkan kehilangan mata, mulai dari erosi kornea, laserasi sampai perforasi kornea.

Erosi kornea merupakan keadaan terlepasnya epitel kornea yang disebabkan trauma tumpul ataupun tajam pada kornea. Defek pada epitel kornea memudahkan kuman menyerang kornea sehingga mengakibatkan terjadinya infeksi sekunder. Erosi kornea sering kali diawali dengan trauma pada mata.Laserasi kornea adalah luka pada keseluruhan tebal dinding konea yang disebabkan oleh benda tajam. Bila sampai terjadi robekan kornea, akan terjadi pengeluaran isi bola mata dimulai dari lapisan yang paling depan. Keluarnya bagian bola mata di sebut dengan prolaps.Ruptur BulbiPatofisiologiDiagnosisAnamnesisPemeriksaan Fisik (Generalis dan Oftalmologis)Laserasi sklera/kornea, subconjunctiva hemoragik berat, COA yang dalam/dangkal jika dibandingkan mata kontralateral, pupil ireguler, material lensa maupun vitreous di COA, benda asing atau katarak pada lensa, atau keterbatasan gerakan ekstraokuler. Isi intraokuler dapat berada di luar bulbi.TIO rendah (walaupun dapat pula normal atau meningkat, tapi jarang), iridodyalisis, hifema, ekimosis periorbital, vitreous hemoragik, dislokasi atau subluksasi lensa.Commotio retinae, ruptur koroid, dan putusnya retina dapat dijumpai namun sering disamarkan oleh vitreous hemoragik

PENATALAKSANAANDAFTAR PUSTAKAAcerra J.R. 2012. Globe Rupture. http://emedicine.medscape.com/article/798223-overview#a0104Acerra J.R. 2012. Globe Rupture Clinical Presentation. http://emedicine.medscape.com/article/798223-clinical#a0217Alford M. Enucleation, Evisceration, and Exenteration Techniques dalam Duanes Clinical Ophtahlmology online. Diakses dari http://80.36.73.149/almacen/medicina/oftalmologia/enciclopedias/duane/index.html pada 21 maret 2015.Doyle J. 2009. Patient options after a ruptured globe in Journal of Ophthalmic Medical Technology Vol 5 Number 2 August 2009.Gerstenblith A.T dan Rabinowitz M.P. 2012. The Wills eye manual: office and emergency room diagnosis and treatment of eye disease sixth edition. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. Pp: 46-7Ilyas, Sidarta. 2008. Ilmu Penyakit Mata. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.Ilyas, S., Mailangkay, HHB., Taim, H., Saman, R., Simarwata, M., Widodo, PS. (eds). 2010. Ilmu Penyakit Mata Untuk Dokter Umum dan Mahasiswa Kedokteran. Jakarta: Sagung Seto.John T. 2011. The Chicago Eye and Emergency Manual. New Delhi: Jaypee Brothers Medical Publisher. P: 371Kitzmann AS, Weaver AL, Lohse CM, Buettner H, Salomao DR. Clinicopathologic correlations in 646 consecutive surgical eye specimens, 1990-2000. 2003;119(4):594-601.Lindsey JL, Hamill MB. Scleral and Corneoscleral Injuries. In : Kuhn F,Pieramici DJ (eds). Ocular Trauma. New York: Thieme Medical Publisher,Inc;2002Schueler, S.J. Beckett J.H. Gettings D.S. 2011. Ruptured Globe Symptoms. http://www.freemd.com/ruptured-globe/symptoms.htmSmiddy W.E. 2002. Ruptured Globe in Singh K. Smiddy W.E. Lee A.G. Ophthalmology Review: A Case-Study Approach. New York: Thieme Medical Publishing. Pp: 223-6.TERIMA KASIH