Case Report Tht
-
Upload
frank-neal -
Category
Documents
-
view
79 -
download
4
Transcript of Case Report Tht
STATUS KEPANITERAAN THT FK.YARSI
RS MOH RIDWAN MEUREKSA JAKARTA
I. IDENTITAS
NAMA : An. M
JENIS KELAMIN : Laki-laki
USIA : 7 tahun
AGAMA : Islam
PEKERJAAN : Pelajar
PENDIDIKAN : -
ALAMAT : Jl. Kp Padurenan RT 002/006 no 25 Duren Jaya
TGL PEMERIKSAAN : 15 November 2010
II. ANAMNESA
KELUHAN UTAMA :
Hidung kiri tersumbat
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG :
Pasien datang ke RS. MRM dengan keluhan hidung tersumbat pada hidung sebelah kirinya. Keluhan ini dirasakan terutama saat pasien sedang tidur. Keluhan ini dirasakan sejak ± 1 minggu, dan terasa semakin memberat sejak 4 hari.
Pasien mengaku sejak ± 2 bulan yang lalu pasien sering mengalami mimisan ketika sedang beraktivitas, terutama saat pasien terlalu lelah. Mimisan terakhir pasien terjadi ± 1 bulan yang lalu. Ketika pasien mimisan, biasanya ibu dari pasien memberikan kompres es di hidung pasien yang keluar darahnya untuk menghentikan darahnya.
Gejala demam, bersin, pilek dan nyeri telan disangkal pasien. Pasien juga mengaku tidak pernah mengalami trauma pada hidungnya.
1
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU :
Pasien mengaku belum pernah mengalami penyakit seperti ini sebelumnya.
Asma, dan alergi makanan disangkal oleh pasien.
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA :
Tidak ada anggota keluarga pasien yang
mengalami keluhan yang sama dengan pasien.
III. PEMERIKSAAN FISIK
KEADAAN UMUM : Baik
KESADARAN : Compos Mentis
TANDA VITAL :
o Tekanan darah : Tidak Diperiksa
o Frekuensi nadi : Tidak Diperiksa
o Pernafasan : Tidak Diperiksa
o Suhu : afebris
STATUS GENERALIS
KEPALA : Normocephal
MATA
KONJUNGTIVA : Anemis -/-
SKLERA : Ikterik -/-
PUPIL : Bulat, Isokor,Reflek Cahaya +/+
LEHER : Pembesaran kelenjar limfe (-)
THORAX :
INSPEKSI : Tidak Diperiksa
PALPASI : Tidak Diperiksa
PERKUSI : Tidak Diperiksa
AUSKULTASI : Tidak Diperiksa
2
ABDOMEN :
INSPEKSI : Tidak Diperiksa
PALPASI : Tidak Diperiksa
PERKUSI : Tidak Diperiksa
AUSKULTASI : Tidak Diperiksa
EKSTREMITAS
EDEMA : - -
SIANOSIS : - -
NEUROLOGIS : Tidak Diperiksa
GENITALIA : Tidak Diperiksa
STATUS LOKALIS
A. TELINGA
BAGIAN KELAINAN KANAN KIRI
Preaurikuler Kongenital
Radang
Tumor
Trauma
Nyeri tekan tragus
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
Aurikuler Kongenital
Radang
Tumor
Trauma
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
Retroaurikuler Edema
Nyeri Tekan
Hiperemis
Sikatriks
Fistula
Fluktuasi
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
CAE Kongenital
Kulit
Sekret
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
3
Cerumen
Edema
Jaringan granulasi
Massa
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
Membran Timpani Warna
Intak
Refleks Cahaya
Gambar
Putih perak
(+)
(+)
Putih perak
(+)
(+)
Cavum Timpani Tidak dapat
dinilai
Tidak dapat
dinilai
TES PENDENGARAN KANAN KIRI
Tes Rinne
Tidak dilakukanTes Weber
Tes Swabach
B. HIDUNG
PEMERIKSAAN KELAINAN KANAN KIRI
Keadaan luar Bentuk dan ukuran
Normal Normal
Rhinoskopi Anterior
Mukosa Hiperemis Hiperemis, tenangSekret Tidak ada Tidak adaKrusta (-) (-)Konka inferior
Eutrofi Konka inferior, edema dan hiperemis
Septum deviasi
(-) (-)
Polip tumor (-) (-)Pasase udara Baik Ada sedikit hambatan
4
Rhinoskopi Posterior
Mukosa Tidak dilakukan Tidak dilakukanSekret Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Choana Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Fossa Rossenmuller
Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Massa/tumor Tidak dilakukan Tidak dilakukanOs.tuba eustachius
Tidak dilakukan Tidak dilakukan
C. CAVUM ORIS DAN OROFARING
BAGIAN KETERANGAN
Mukosa Tenang
Lidah Normal
Gigi geligi Normal
Uvula Tidak ada deviasi
Pilar Tenang, simetris
Halitosis (-)
Tonsil
Mukosa
Besar
Kripta
Detritus
Perlengketan
Gambar
Hiperemis
T1-T2
(-/-)
(-/-)
(-/-)
5
Faring
Mukosa
Granula
Post nasal drip
Tenang
(-)
(-)
Laring
1. Epiglotis
2. Kartilago arytenoid
3. Plika aryepiglotika
4. Plika vestibularis
5. Plika vokalis
6. Rima glotis
7. Trakea
Tidak diperiksa
D. MAXILLOFACIAL
BAGIAN KETERANGAN
Maxillofacial
Bentuk
Parese N.Cranialis
Simetris
(-)
E. LEHER
BAGIAN KETERANGAN
Leher
Bentuk
Massa
Simetris, tidak ada deviasi trakhea
(-)
6
IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG
-
V. RESUME
Seorang anak laki-laki usia 7 tahun datang ke poli THT dengan
keluhan hidung tersumbat sejak 1 minggu yang lalu, dan semakin memberat sejak
4 hari terakhir. Sejak 2 bulan yang lalu pasien sering mengalami epistaksis, dan
terakhir terjadi pada 1 bulan yang lalu.
Gejala demam, rhinorea, batuk, dan nyeri telan disangkal pasien.
Pasien juga mengaku tidak pernah mengalami trauma pada hidungnya.
Pada pemeriksaan rhinoskopi anterior hidung sebelah kiri ditemukan
konka inferior edema dan hipertemis, tidak ada sekret pada kedua hidungnya.
Pada pemeriksaan cavum oris, tonsil tampak hiperemis dan tonsil sinistra tampak
membesar T2, dan tonsil dektra T1
VI. DIAGNOSIS KERJA
Rhinitis kronik et causa suspect rhinitis allergika
VII. DIAGNOSIS BANDING
Hipertrofi konka et causa rhinitis allergika
VIII. PENATALAKSANAAN
Medikamentosa :
Antihistamin
7
Dekongestan
Vitamin C
Non medikamentosa :
Hindari makanan atau minuman yang merangsang seperti minum dingin,
makanan pedas.
Hindari zat zat yang bisa mengakibatkan alergi,
Anjuran minum air hangat.
Istirahat cukup.
Menggunakan obat sesuai anjuran dokter
Tidak mengorek – ngorek hidung
Kembali ke dokter setelah obat habis
Berdoa agar cepat sembuh
IX. RENCANA LANJUTAN
Skin test untuk mengetahui apakah pasien memliki alergi
Tes darah tepi untuk melihat apakah ada peningkatan eosinofil
X. PROGNOSIS
QUO AD VITAM : bonam
QUO AD FUNCTIONAM : bonam
8