Case Report General Anesthesi - Siloam

download Case Report General Anesthesi - Siloam

of 55

description

gadvd

Transcript of Case Report General Anesthesi - Siloam

  • CASE REPORTGeneral AnesthesiaYeny Wijayanti07120090065

    Preceptor : dr. Carla, Sp. An

  • IDENTITAS PASIEN

  • ANAMNESISAlloanamnesis02 April 2014 pukul 14.10 WIB di RSUS

  • Riwayat Penyakit Sekarang

  • Riwayat Penyakit KeluargaRiwayat tekanan darah tinggi disangkalRiwayat kencing manis disangkalRiwayat asma disangkalRiwayat tumor atau kankerKeluarga tidak ada yang memiliki atau menderita penyakit yang serupa dengan pasien.Riwayat operasi dan komplikasi dari anestesi

  • Riwayat Kebiasaan

  • Riwayat PengobatanSejak timbul keluhan tidak bisa buang air kecil dan perdarahan, pasien belum mengkonsumsi obat apapun / belum berobat kemanapun untuk mengatasi keluhan yang dideritanya.Saat ini pasien juga tidak sedang menjalani pengobatan apapun.

  • PEMERIKSAAN FISIKStatus GeneralisKeadaan Umum: Sakit SedangKesadaran: Compos Mentis Tanda Vital:Tensi: 90/60 mmHgNadi: 98 x/menitPernafasan : 18 x/menitSuhu : 36,4oCPain Score: 2TB: 108 cmBB: 17,5 Kg

  • Airway Examination

    Mouth opening 3 finger breaths ()Thyro-mental distance 3 finger breaths ()

    Mallampati Score IASA IFACESmall jaw ()Facial hair ()Edema ()Prominent Teeth ()Loose Teeth ()Disfiguring of the jaw ()Thorax / AbdomenBowel Obstruction ()Massive Ascites ()Morbid obesity ()

  • Neck MobilityCan the patient move their jaw forward? ()Can the patient fully band/ext end the head and neck? ()Is the patient in a c-spine collar? ()Airway ObstructionTumors ()Stridor ()T1/T1, hiperemis ()Congenital Defects ()Prominent Teeth ()

  • Pemeriksaan FisikHasil yang ditemukanKulit Pucat (-), sianosis (-), ikterik (-), lesi kulit (-), capillary refill time < 2 detik.KepalaNormosefali, deformitas (-), rambut hitam tidak mudah dicabut, wajah simetris.MataConjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik -/-, eksoftalmus -/-, pupil bulat isokor 3mm/3mm, Refleks Cahaya Langsung dan Tidak Langsung +/+, gerakan bola mata terkonjugasi ke segala arah.THTTelingaDeformitas -/-, serumen -/-HidungSimetris, septum ditengah, deviasi (-), pernapasan cuping hidung (-), sekret -/-, epistaksis -/-Mulut dan TenggorokanBibir : Kering, tidak pucat, simetrisLidah : Normal, kotor (-), deviasi (-), sariawan (-), pergerakan baik, tremor (-)Tonsil : T1/T1, hiperemis (-)

  • Pemeriksaan FisikHasil yang ditemukanLeherBentuk normal, simetris, massa (-), pembesaran KGB (-), hiperpigmentasi (-) ToraksParu : SN vesikuler, rhonki -/-, wheezing -/- Cor : S1S2 regular, murmur (-), gallop (-)AbdomenInspeksiDatar, tidak ada scarPalpasiNyeri supra pubis (+) suspek full blast.Perkusi : TimpaniAuskultasi : BU (+) normalPunggung Inspeksi : Simetris kanan dan kiriPalpasi : Taktil fremitus kanan dan kiri samaPerkusi : Nyeri ketok CVA -/-Auskultasi : Vesikuler pada kedua lapangan paru, rhonkhi -/-, wheezing -/-

  • Pemeriksaan FisikHasil yang ditemukanGenital GenitaliaKesan normal, sudah sirkumsisi, penis agak kemerahan, tampak adanya sedikit darah di sekitar penis. EkstremitasBentuk dan ukuran tangan dan kaki normal, deformitas (-), edema (-/-), akral hangat, capillary refill time < 2 detik.

  • PEMERIKSAAN PENUNJANG (020414)

  • Pemeriksaan Penunjang (030414)DS CT WHOLE ABDOMEN NON CONTRASTKESAN :Tidak tampak obstruksi ureter maupun batu traktus urinarius.Blood clots intravesica urinaria.Gambaran konstipasi.Tidak tampak SOL, pembesaran kelenjar getah bening maupun ascites.Tidak tampak gambaran peritonitis, obstruksi usus maupun udara bebas intraabdominal.Organ-organ intraabdominal lainnya dalam batas normal.

  • Pemeriksaan Penunjang (050414)THORAX AP/PAKedua Sinus costophrenicus dan diafragma normal.Cor: CTR < 50%.Aorta: Baik.Hillus, pleura dan mediastinum baik.Pulmo: Corakan bronkho vascular paru normal.Tak tampak infiltrat pada kedua parenkim paru.Tulang-tulang dada baik.KESAN : Cor dan pulmo tak tampak kelainan.

  • PEMERIKSAAN PENUNJANG (060414)

  • EKG : Sinus rhythm, 102x/menit, normo axis.

    TestResultReference RangeBIOCHEMISTRYUreum17,0 mg/dL< 50,00Creatinine Creatinine0,48 mg/dL ()0,7 1,3 eGFR129,4 mL/mnt/1,73 m^2 129,4 mL/mnt/1,73 m^2Electrolyte (Na, K, Cl) Sodium (Na)137 mmol/L137 145 mmol/L Potasium (K)6,0 mmol/L () 3,6 5,0 mmol/L Chloride (Cl)102 mmol/L98 107 mmol/L

  • Evaluasi Pre AnesthesiDiagnosis Pre-Operasi: Retensio urin + gross hematuria et causa benda asing intrauretra.Rencana Tindakan: Cystoscopy, jika perlu bladder washing.Rencana Anesthesi: General Anesthesia.Tanggal Operasi: 07 April 2014.Spesialis Bedah: dr. Edwin, Sp. USpesialis Anasthesi: dr. Carla, Sp.An

  • Persiapan AnesthesiPuasa.Makanan padat selama 9 jam.Makanan cair selama 9 jam.Pemberian infus D5 NS 100 cc.Cek laboratorium (CBC, fungsi ginjal [ureum, creatinine], fungsi hati [PT, aPTT], Bleeding Time, Coagulation Time, GDS).Pemeriksaan EKG.

  • Detail Anasthesi dan IntraoperasiAnesthesia machine (+)Safety belt (+)Arm-board restraint (+)Eye care tappedAkses VaskularIV line No. 22 G Metacarpal sinistra.MonitorEKG lead II, NIBP, pulse oximeter, capnograph.Airway ManagementFacemask.Intubasi dengan laringoskop dan LMA ukuran 2,0 cuff (+).

  • InduksiMidazolam IV 1 mgFentanyl IV 25 mcgPropofol IV 50 mgAtropin IV 0,1 mg

  • Pre-oxygenationFacemask untuk anak-anak, O2 4L/min. Oral IntubationLMA 2,0Attemps 1xBreath sound equalCuff (+) ; Air (+)2014.DaisyWAirway Management

    2014.DaisyW

  • MAINTENANCEGAS FLOWN2O: 1,0 LpmO2: 1,0 LpmVOLATILE AGENTSevoflurane 2 vol%SaO2: 100%ETCO2: 20 mmHgInput cairan: 100 cc D5 NS (loading cairan)

  • Midazolam 1,0 mgAtropin 0,1 mgFentanyl 25 mcgPropofol 50 mgPethidine 12,5 mg

  • Tanda-tanda FisikTIMEADM1530Dis-chargeSirkulasiSBP >20% dari preanestesi214.50222220-50%1>50%0OksigenasiKulit hangat, kering, hangat22222Kulit pucat, remang-remang, berbercak, jaundice1Sianosis0RespirasiMampu nafas dalam & batuk22222Dispnea/gerak,nafas terbatas/dangkal1Apnea0KesadaranSadar penuh22222Sadar dengan panggilan1Respon negative0Aktivitas FisikMenggerakkan 4 ekstremitas22222Menggerakkan 2 ekstremitas1Tidak ada pergerakan0Total10101010Skor Nyeri: 5/10

  • TERAPI POST OPERATIFDiagnosa Post Operatif : Retensio urin et causa blood clot

  • Tinjauan Pustaka

  • Tujuan dari AnesthesiaHipnosis (unconsciousness)AmnesiaAnalgesiaImmobility / tonus ototMengurangi refleks autonom (gag reflex, takikardia, vasokonstriksi).

  • PENILAIAN PRE OPERASIAnamnesis.Pemeriksaan Fisik : keadaan gigi, tindakan buka mulut, lidah, panjang leher, pemeriksaan rutin.Pemeriksaan Laboratorium : Hb, leukosit, bleeding time, coagulation time, urinalisis, EKG, foto toraks.Masukan oral : puasa 6-8 jam, air putih 3 jam sebelum op.

  • PREMEDIKASIAdalah pemberian obat 1-2 jam sebelum induksi anesthesia dengan tujuan untuk melancarkan induksi, maintenance, dan bangun dari anastesi.Meredakan kecemasan dan ketakutanMemperlancar induksiMengurangi sekresi kelenjar ludah dan bronkusMeminimalkan jumlah obat anastetikMengurangi mual muntah pasca bedahMenciptakan amnesiaMengurangi isi cairan lambungMengurangi refleks yang membahayakan

  • INDUKSIAdalah tindakan untuk membuat pasien dari sadar menjadi tidak sadar. Bisa dilakukan secara intravena, inhalasi, intramuskular, atau rektal. Untuk persiapan induksi dikenal kata STATICS:S: StetoskopT: Tubes (pipa trakea)A: Airway (guedel)T: Tape (plester)I: Introducer C: Connector (penyambung antara pipa dan peralatan anastesi)S: Suction

  • Fase General AnesthesiaInduksi.Initial entry to surgical anesthesia.Maintenance continuous monitoring and medication.Maintain depth of anesthesia, ventilation, fluid balance, hemodynamic control, homeostasis.Emergence-resumption of normal CNS function.Extubation, resumption of normal respiration.

  • Routes of InductionIntravenous Safe, pleasant and rapid.Mask (Inhalation)Common for children under 10Most inhalation agents are pungent, evoke coughing and gagging.

  • Anesthesi TechniquesInhalation AnesthesiaAnesthetics in gaseous state are taken up by inhalation.Total Intravenous AnesthesiaInhalation Plus Intravenous (Balanced Anesthesia)Most common.

  • OBAT ANESTESI InhalasiIntravenaN2OHalotanIsofluraneDesfluraneSevofluranBenzodiazepineBarbituratKetaminePropofolPelumpuh otot (muscle relaxan)Analgesic AgentsOPIOIDCOX-INHIBITORS

  • N2O, merupakan anestesi lemah namun memiliki efek analgesi kuat.

    Efek terhadap sistem organ : COR : merangsang saraf simpatis shg meningkatkan tekanan darah, curah jantung, denyut jantung.PULMO : takipnea.Cerebral : meningkatkan aliran darah otak shg meningkatkan tekanan intrakranial.Ginjal : menurunkan aliran darah ginjal shg menurunkan GFR ( glomerular filtration rate).Hepar : menurunkan aliran darah hepar.

  • HalotanMerupakan anestesi kuat namun memiliki efek analgesik rendah. Gas ini menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah otak, meninggikan aliran darah otak sehingga tidak disukai untuk bedah otak.

    Kelebihan dosis : depresi napas, menurunnya tonus simpatis, hipotensi, bradikardi, vasodilatasi perifer, depresi vasomotor, depresi miokard dan inhibisi baroreseptor.

    Pada bedah sesar penggunaan halotan dibatasi maksimal 1 vol% karena relaksasi uterus yang dapat menimbulkan perdarahan.

  • Isofluran

    Efek terhadap sistem organ :COR : efek minimal depresi ventrikel kiri.PULMO : depresi pernapasan.Cerebral : meningkatkan aliran darah otak dan meningkatkan tekanan intrakranial.Neuromuskular : relaksasi otot rangka.Ginjal : menurunkan aliran darah ginjal.Hepar : menurunkan aliran darah hepar.

  • Desfluran, halogen eter lebih baik dibandingkan dengan isofluran.

    Efek terhadap sistem organ :COR : meningkatkan denyut jantung.PULMO : menurunkan volum tidal, takipnea, iritasi jalan napas slm induksi (batuk, laringospasme).Cerebral : meningkatkan aliran darah otak.Ginjal : tidak nephrotoksik.Hepar : anesthetic induced hepatitis minimal.

  • Sevofluran

    Induksi dan pulih dari anestesi lebih cepat dibanding isofluran.

    Baunya tidak menyengat dan tidak merangsang jalan napas.

    Efek kejantung stabil dan jarang menyebabkan aritmia.

  • Common IV Anesthetic DrugsPropofolFentanylMidazolamAtracuriumKetamine

  • OBAT ANESTESI INTRAVENABENZODIAZEPINE

  • KETAMIN

  • Mekanisme kerja : berikatan dengan reseptor GABA di SSP.

    Berperan sbg anti-anxiety dan efek sedasi.

    Efek terhadap sistem organ :COR : depresi jantung minimal, menurunkan tekanan darah, curah jantung, resistensi vaskular perifer.PULMO : depresi pernapasan, bahkan bisa membuat respiratory arrest.Cerebral : menurunkan konsumsi oksigen otak dan aliran darah otak shg menurunkan tekanan intrakranial.

  • Mekanisme kerja : menghambat reseptor NMDA ( N-methyl-D-aspartate) ditalamus shg terjadi disosiasi sensorik.

    Efek terhadap sistem organ :COR : merangsang saraf simpatis dan menghambat reuptake norepinefrin.PULMO: bronkodilator.Efek lain : halusinasi, hipersalivasi, gangguan motorik, kekakuan otot.

    Antagonis : Sulfas atropine.

  • PROPOFOLMekanisme kerja : menghambat neurotransmiter agar tidak berikatan dengan reseptor GABA.

    Berperan sebagai deep sedation.

    Efek terhadap sistem organ :COR : hipotensi, bradikardia.PULMO : propofol-induced depression of upper airway reflex.Cerebral : menurunkan aliran darah otak sehingga menurunkan tekanan intrakranial.

  • Induksi terkadang berhubungan dengan excitatory phenomenon, diantaranya :Muscle twitching.Gerakan spontan.Opistotonus.Pernapasan cuping hidung.

  • PELUMPUH OTOT (MUSCLE RELAXAN)

  • Mekanisme kerja : memblokir neuro-muskular.

    2 jenis pelumpuh otot :Depolarisasi : asetilkolin tidak dipecah.Non-depolarisasi : berikatan dengan reseptor nikotinik namun tidak terjadi depolarisasi. Penawar : Neostigmin dgn sifat muskarinik (parasimpatis) dengan bekerja pada neuro-muskular junction untuk mencegah asetilkolinesterase bekerja.

  • Analgesic (OPIOID)Mekanisme kerja: berikatan dengan reseptor spesifik di SSP.

  • Efek terhadap sistem organ :COR : menurunkan refleks simpatik ( bradikardia, menurunkan curah jantung).PULMO : bradipnea.Cerebral : menurunkan aliran darah otak shg terjadi penurunan tekanan intrakranial.Pencernaan : meningkatkan motilitas usus.Sistem bilier : spasme pada sistem bilier.Endokrin : memblok pelepasan hormon ADH, kortisol dan katekolamin.

  • INDIKASI EKSTUBASIAdequate OxygenationSaO2 > 92%Adequate VentilationPaCo2 < 60 mmHg ; napas spontan > 7x/menitHemodinamically stableFull reversal of muscle relaxationNeurologically intactBatuk (+)/ gag refleksAppropriate acid-base statusNormal metabolic status (elektrolit, normovolemik)Normothermic Suhu > 35,5

  • *