PT Siloam International Hospitals Tbk

212
Tanggal Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) : 11 Oktober 2016 Periode Pemecahan SBHMETD : 6 – 9 Desember 2016 Tanggal Efektif : 22 November 2016 Periode Perdagangan HMETD : 6 – 9, 13 Desember 2016 Tanggal Cum HMETD pada perdagangan di - Pasar Reguler dan Negosiasi - Pasar Tunai : : 29 November 2016 2 Desember 2016 Periode Pelaksanaan (Pendaftaran, Pemesanan, dan Pembayaran) HMETD Periode Penyerahan Saham Hasil : : 6 – 9, 13 Desember 2016 8 – 9, 13 – 15 Desember 2016 Tanggal Ex HMETD pada perdagangan di - Pasar Reguler dan Negosiasi : 30 November 2016 Pelaksanaan HMETD Tanggal Terakhir Pembayaran Pemesanan : 15 Desember 2016 - Pasar Tunai Tanggal Terakhir Pencatatan dalam Daftar Pemegang Saham yang Berhak HMETD : : 5 Desember 2016 2 Desember 2016 Saham Tambahan Tanggal Penjatahan Pemesanan Saham Tambahan : 16 Desember 2016 Tanggal Distribusi SBHMETD : 5 Desember 2016 Tanggal Distribusi Saham Hasil Penjatahan : 20 Desember 2016 Tanggal Pencatatan Saham di Bursa Efek : 6 Desember 2016 Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan : 20 Desember 2016 Indonesia Pembelian Saham Tambahan OTORITAS JASA KEUANGAN (”OJK”) TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM. PROSPEKTUS INI PENTING DAN PERLU MENDAPAT PERHATIAN SEGERA. APABILA TERDAPAT KERAGUAN PADA TINDAKAN YANG DIAMBIL, SEBAIKNYA BERKONSULTASI DENGAN PIHAK YANG KOMPETEN. PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk. (“PERSEROAN“) BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI, FAKTA, DATA, ATAU LAPORAN DAN KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI. PT Siloam International Hospitals Tbk Kegiatan Usaha: Jasa Pelayanan Kesehatan Masyarakat Berkedudukan di Kabupaten Tangerang, Indonesia Kantor Pusat Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan – Lantai 32 Jalan Boulevard Sudirman No. 15, Lippo Village Kabupaten Tangerang 15810, Indonesia Tel : (021) 25668000, Fax : (021) 5460075 website: www.siloamhospitals.com email: [email protected] PENAWARAN UMUM TERBATAS I (“PUT I”) KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM PERSEROAN DALAM RANGKA PENERBITAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU (“HMETD”) Perseroan menawarkan sebanyak-banyaknya 144.512.500 (seratus empat puluh empat juta lima ratus dua belas ribu lima ratus) saham biasa atas nama (”Saham Baru”) dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham yang ditawarkan dengan harga pelaksanaan Rp9.000 (sembilan ribu Rupiah) setiap saham, yang mewakili sebanyak-banyaknya 11,11% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah PUT I. Setiap pemegang 8 (delapan) saham biasa atas nama yang namanya tercantum dalam Daftar Pemegang Saham (”DPS”) pada tanggal 2 Desember 2016 pukul 16.15 WIB mendapatkan 1 (satu) HMETD dimana 1 (satu) HMETD berhak untuk membeli 1 (satu) Saham Baru dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham, dengan harga pelaksanaan Rp9.000 (sembilan ribu Rupiah) setiap saham yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pembelian saham. Saham Baru yang ditawarkan dalam rangka PUT I dengan menerbitkan HMETD ini seluruhnya adalah saham yang dikeluarkan dari portepel Perseroan dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham. Saham yang akan diterbitkan dalam rangka PUT I ini akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (“BEI”). Nilai PUT I adalah sebanyak-banyaknya sebesar Rp1.300.612.500.000 (satu triliun tiga ratus miliar enam ratus dua belas juta lima ratus ribu Rupiah). Setiap HMETD dalam bentuk pecahan akan dibulatkan ke bawah (round down). Dalam hal Pemegang Saham memiliki HMETD dalam bentuk pecahan, sesuai dengan Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2015 Tentang Penambahan Modal Perusahaan Terbuka Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, maka hak atas pecahan saham dalam PUT I wajib dijual oleh Perseroan dan hasil penjualannya dimasukkan ke dalam rekening Perseroan. Saham Baru yang akan diterbitkan dalam PUT I ini mempunyai hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham biasa atas nama lainnya yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan termasuk tetapi tidak terbatas pada hak suara, hak dalam pembagian dividen, dan hak atas sisa hasil likuidasi, HMETD dan hak atas pembagian saham bonus. HMETD dapat diperdagangkan di BEI serta di luar Bursa Efek selama 5 (lima) Hari Bursa mulai tanggal 6 Desember 2016 sampai dengan tanggal 9 Desember 2016 dan tanggal 13 Desember 2016. Pencatatan Saham Baru hasil pelaksanaan HMETD akan dilakukan di BEI pada tanggal 6 Desember 2016. Tanggal terakhir pelaksanaan HMETD adalah tanggal 13 Desember 2016 sehingga HMETD yang tidak dilaksanakan pada tanggal tersebut tidak berlaku lagi. Apabila Saham Baru yang ditawarkan dalam PUT I ini tidak seluruhnya diambil atau dibeli oleh pemegang saham atau pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang HMETD lainnya yang melakukan pemesanan lebih besar dari haknya, sebagaimana tercantum dalam SBHMETD atau FPPS Tambahan, secara proporsional berdasarkan HMETD yang telah dilaksanakan. Sesuai dengan Surat Pernyataan Komitmen dan Kecukupan Dana sehubungan dengan Pelaksanaan Penawaran Umum HMETD masing-masing tanggal 1 November 2016, PT Megapratama Karya Persada (”PT MKP”) selaku Pemegang Saham Utama dan Prime Health Company Limited (”PHCL”) selaku pemegang saham akan melaksanakan seluruh HMETD yang akan diperolehnya dan oleh karenanya akan mengambil bagian seluruh HMETD yang dimilikinya sesuai dengan porsi pada tanggal daftar pemegang saham yang berhak untuk memperoleh HMETD. Jika masih terdapat sisa Saham Baru dari jumlah yang ditawarkan, maka sisa Saham Baru tersebut tidak akan dikeluarkan oleh Perseroan dari portepel. RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH TIDAK MAMPUNYA PERSEROAN MENARIK DAN MEMPERTAHANKAN PARA DOKTER DAN TENAGA PROFESIONAL KESEHATAN LAINNYA. RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI PROSPEKTUS INI. PENTING UNTUK DIPERHATIKAN OLEH PARA PEMEGANG SAHAM SELAIN PT MKP DAN PHCL YANG AKAN MENGAMBIL BAGIAN HMETD-NYA, PEMEGANG SAHAM PERSEROAN YANG TIDAK MELAKSANAKAN HMETD YANG DITAWARKAN SESUAI DENGAN PORSI SAHAMNYA, MAKA PROPORSI KEPEMILIKAN SAHAMNYA DALAM PERSEROAN AKAN MENGALAMI PENURUNAN (DILUSI) SAMPAI DENGAN MAKSIMAL 7,67%. Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 24 November 2016 PROSPEKTUS

Transcript of PT Siloam International Hospitals Tbk

Page 1: PT Siloam International Hospitals Tbk

Tanggal Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB)

: 11 Oktober 2016 Periode Pemecahan SBHMETD : 6 – 9 Desember 2016

Tanggal Efektif : 22 November 2016 Periode Perdagangan HMETD : 6 – 9, 13 Desember 2016Tanggal Cum HMETD pada perdagangan di - Pasar Reguler dan Negosiasi- Pasar Tunai

::

29 November 20162 Desember 2016

Periode Pelaksanaan (Pendaftaran, Pemesanan, dan Pembayaran) HMETDPeriode Penyerahan Saham Hasil

:

:

6 – 9, 13 Desember 2016

8 – 9, 13 – 15 Desember 2016Tanggal Ex HMETD pada perdagangan di - Pasar Reguler dan Negosiasi : 30 November 2016

Pelaksanaan HMETDTanggal Terakhir Pembayaran Pemesanan : 15 Desember 2016

- Pasar TunaiTanggal Terakhir Pencatatan dalam Daftar Pemegang Saham yang Berhak HMETD

::

5 Desember 20162 Desember 2016

Saham Tambahan Tanggal Penjatahan Pemesanan SahamTambahan

: 16 Desember 2016

Tanggal Distribusi SBHMETD : 5 Desember 2016 Tanggal Distribusi Saham Hasil Penjatahan : 20 Desember 2016Tanggal Pencatatan Saham di Bursa Efek : 6 Desember 2016 Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan : 20 Desember 2016Indonesia Pembelian Saham Tambahan

OTORITAS JASA KEUANGAN (”OJK”) TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.

PROSPEKTUS INI PENTING DAN PERLU MENDAPAT PERHATIAN SEGERA. APABILA TERDAPAT KERAGUAN PADA TINDAKAN YANG DIAMBIL, SEBAIKNYA BERKONSULTASI DENGAN PIHAK YANG KOMPETEN.

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk. (“PERSEROAN“) BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI, FAKTA, DATA, ATAU LAPORAN DAN KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI.

PT Siloam International Hospitals TbkKegiatan Usaha:

Jasa Pelayanan Kesehatan Masyarakat

Berkedudukan di Kabupaten Tangerang, Indonesia

Kantor PusatFakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan – Lantai 32

Jalan Boulevard Sudirman No. 15, Lippo VillageKabupaten Tangerang 15810, Indonesia

Tel : (021) 25668000, Fax : (021) 5460075

website: www.siloamhospitals.comemail: [email protected]

PENAWARAN UMUM TERBATAS I (“PUT I”) KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM PERSEROAN DALAM RANGKA PENERBITAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU (“HMETD”)

Perseroan menawarkan sebanyak-banyaknya 144.512.500 (seratus empat puluh empat juta lima ratus dua belas ribu lima ratus) saham biasa atas nama (”Saham Baru”) dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham yang ditawarkan dengan harga pelaksanaan Rp9.000 (sembilan ribu Rupiah) setiap saham, yang mewakili sebanyak-banyaknya 11,11% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah PUT I. Setiap pemegang 8 (delapan) saham biasa atas nama yang namanya tercantum dalam Daftar Pemegang Saham (”DPS”) pada tanggal 2 Desember 2016 pukul 16.15 WIB mendapatkan 1 (satu) HMETD dimana 1 (satu) HMETD berhak untuk membeli 1 (satu) Saham Baru dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham, dengan harga pelaksanaan Rp9.000 (sembilan ribu Rupiah) setiap saham yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pembelian saham. Saham Baru yang ditawarkan dalam rangka PUT I dengan menerbitkan HMETD ini seluruhnya adalah saham yang dikeluarkan dari portepel Perseroan dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham. Saham yang akan diterbitkan dalam rangka PUT I ini akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (“BEI”). Nilai PUT I adalah sebanyak-banyaknya sebesar Rp1.300.612.500.000 (satu triliun tiga ratus miliar enam ratus dua belas juta lima ratus ribu Rupiah).

Setiap HMETD dalam bentuk pecahan akan dibulatkan ke bawah (round down). Dalam hal Pemegang Saham memiliki HMETD dalam bentuk pecahan, sesuai dengan Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2015 Tentang Penambahan Modal Perusahaan Terbuka Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, maka hak atas pecahan saham dalam PUT I wajib dijual oleh Perseroan dan hasil penjualannya dimasukkan ke dalam rekening Perseroan. Saham Baru yang akan diterbitkan dalam PUT I ini mempunyai hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham biasa atas nama lainnya yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan termasuk tetapi tidak terbatas pada hak suara, hak dalam pembagian dividen, dan hak atas sisa hasil likuidasi, HMETD dan hak atas pembagian saham bonus.

HMETD dapat diperdagangkan di BEI serta di luar Bursa Efek selama 5 (lima) Hari Bursa mulai tanggal 6 Desember 2016 sampai dengan tanggal 9 Desember 2016 dan tanggal 13 Desember 2016. Pencatatan Saham Baru hasil pelaksanaan HMETD akan dilakukan di BEI pada tanggal 6 Desember 2016. Tanggal terakhir pelaksanaan HMETD adalah tanggal 13 Desember 2016 sehingga HMETD yang tidak dilaksanakan pada tanggal tersebut tidak berlaku lagi.

Apabila Saham Baru yang ditawarkan dalam PUT I ini tidak seluruhnya diambil atau dibeli oleh pemegang saham atau pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang HMETD lainnya yang melakukan pemesanan lebih besar dari haknya, sebagaimana tercantum dalam SBHMETD atau FPPS Tambahan, secara proporsional berdasarkan HMETD yang telah dilaksanakan. Sesuai dengan Surat Pernyataan Komitmen dan Kecukupan Dana sehubungan dengan Pelaksanaan Penawaran Umum HMETD masing-masing tanggal 1 November 2016, PT Megapratama Karya Persada (”PT MKP”) selaku Pemegang Saham Utama dan Prime Health Company Limited (”PHCL”) selaku pemegang saham akan melaksanakan seluruh HMETD yang akan diperolehnya dan oleh karenanya akan mengambil bagian seluruh HMETD yang dimilikinya sesuai dengan porsi pada tanggal daftar pemegang saham yang berhak untuk memperoleh HMETD. Jika masih terdapat sisa Saham Baru dari jumlah yang ditawarkan, maka sisa Saham Baru tersebut tidak akan dikeluarkan oleh Perseroan dari portepel.

RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH TIDAK MAMPUNYA PERSEROAN MENARIK DAN MEMPERTAHANKAN PARA DOKTER DAN TENAGA PROFESIONAL KESEHATAN LAINNYA. RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI PROSPEKTUS INI.

PENTING UNTUK DIPERHATIKAN OLEH PARA PEMEGANG SAHAMSELAIN PT MKP DAN PHCL YANG AKAN MENGAMBIL BAGIAN HMETD-NYA, PEMEGANG SAHAM PERSEROAN YANG TIDAK MELAKSANAKAN HMETD YANG DITAWARKAN SESUAI DENGAN PORSI SAHAMNYA, MAKA PROPORSI KEPEMILIKAN SAHAMNYA DALAM PERSEROAN AKAN MENGALAMI PENURUNAN (DILUSI) SAMPAI DENGAN MAKSIMAL 7,67%.

Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 24 November 2016

PRO

SPEKTU

S

Page 2: PT Siloam International Hospitals Tbk

Perseroan telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran sehubungan dengan Penawaran Umum Terbatas I dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“PUT I”) yang ditujukan kepada Otoritas Jasa Keuangan di Jakarta dengan Surat Pengantar Pernyataan Pendaftaran No. 113/Corsec-SIH/X/2016 tanggal 12 Oktober 2016 sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 32/POJK.04/2015 tanggal 22 Desember 2015 tentang Penambahan Modal Perusahaan Terbuka dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu yang merupakan pelaksanaan dari Undang Undang Republik Indonesia No. 8 Tahun 1995 tanggal 10 November 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya (selanjutnya disebut sebagai “Undang-Undang Pasar Modal”).

Semua Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka PUT I ini bertanggung jawab sepenuhnya atas data yang disajikan sesuai dengan fungsi dan kedudukan mereka sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di sektor Pasar Modal, dan kode etik, norma, serta standar profesi masing-masing.

Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal kecuali PT Sharestar Indonesia, dengan tegas menyatakan tidak terafiliasi dengan Perseroan, sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Pasar Modal. Keterangan selengkapnya mengenai Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dapat dilihat pada Bab XII Prospektus ini.

Sehubungan dengan PUT I ini, setiap Pihak Terafiliasi dilarang untuk memberikan keterangan atau pernyataan mengenai data yang tidak diungkapkan dalam Prospektus ini, tanpa persetujuan tertulis dari Perseroan.

PT Ciptadana Securities menyatakan bahwa telah memberikan persetujuan tertulis mengenai pencantuman nama dalam Prospektus ini sebagai pihak yang membantu Perseroan dalam penyusunan Prospektus ini dan tidak akan mencabut persetujuan tersebut.

PUT I INI TIDAK DIDAFTARKAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG/PERATURAN LAIN SELAIN YANG BERLAKU DI INDONESIA. BARANG SIAPA DI LUAR WILAYAH INDONESIA MENERIMA PROSPEKTUS INI ATAU SBHMETD, ATAU DOKUMEN-DOKUMEN LAIN YANG BERKAITAN DENGAN PUT I INI, MAKA DOKUMEN-DOKUMEN TERSEBUT TIDAK DIMAKSUDKAN SEBAGAI DOKUMEN PENAWARAN UNTUK MEMBELI SAHAM BIASA ATAS NAMA HASIL PELAKSANAAN HMETD, KECUALI BILA PENAWARAN, PEMBELIAN ATAU PELAKSANAAN HMETD TERSEBUT TIDAK BERTENTANGAN DENGAN ATAU BUKAN MERUPAKAN SUATU PELANGGARAN TERHADAP UNDANG-UNDANG YANG BERLAKU DI NEGARA TERSEBUT. DALAM HAL TERDAPAT PEMEGANG SAHAM YANG BUKAN WARGA NEGARA INDONESIA YANG BERDASARKAN KETENTUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI NEGARANYA DILARANG UNTUK MELAKSANAKAN HMETD, MAKA PERSEROAN ATAU PIHAK YANG DITUNJUK OLEH PERSEROAN BERHAK UNTUK MENOLAK PERMOHONAN PIHAK TERSEBUT UNTUK MELAKSANAKAN PEMBELIAN SAHAM BERDASARKAN HMETD YANG DIMILIKINYA.

PROSPEKTUS HANYA DAPAT DIDISTRIBUSIKAN DI INDONESIA. TIDAK SATUPUN YANG TERCANTUM DALAM DOKUMEN INI DAPAT DIANGGAP SEBAGAI SEBUAH PENAWARAN EFEK UNTUK MENJUAL DI WILAYAH YANG MELARANG HAL TERSEBUT. HMETD DAN SAHAM BIASA PERSEROAN YANG AKAN DITERBITKAN DARI PELAKSANAAN HMETD BELUM PERNAH DAN TIDAK AKAN DIDAFTARKAN BERDASARKAN KETENTUAN UNITED STATES SECURITIES ACT OF 1933 BESERTA PERUBAHANNYA ATAU YURISDIKSI DI LUAR SELAIN INDONESIA. OLEH KARENA ITU, PIHAK-PIHAK DI AMERIKA SERIKAT TIDAK DIPERBOLEHKAN UNTUK MELAKSANAKAN HMETD, HMETD MUNGKIN TIDAK DAPAT DILAKSANAKAN OLEH PIHAK-PIHAK DI LUAR WILAYAH INDONESIA DIMANA PENAWARAN ATAU PELAKSANAAN HMETD KE SAHAM DILARANG OLEH HUKUM YANG BERLAKU, DAN PERSEROAN BESERTA PIHAK-PIHAK YANG DITUNJUKNYA BERHAK UNTUK MEMPERLAKUKAN HMETD TERSEBUT ATAU DOKUMENTASI HMETD LAIN YANG DISAMPAIKAN PIHAK TERSEBUT TIDAK SAH. DALAM HAL TERDAPAT PIHAK-PIHAK YANG WALAUPUN TIDAK DIPERBOLEHKAN UNTUK MELAKSANAKAN HMETD KARENA PELAKSANAAN HMETD KE SAHAM DILARANG OLEH HUKUM YANG BERLAKU TETAPI TETAP MELAKUKAN PEMESANAN SAHAM BARU DAN MELAKUKAN PEMBAYARAN UANG PEMESANAN, MAKA PERSEROAN BERHAK UNTUK MEMPERLAKUKAN HMETD TERSEBUT ATAU DOKUMENTASI HMETD LAIN YANG DISAMPAIKAN PIHAK TERSEBUT DALAM PEMBELIAN SAHAM BARU TIDAK SAH DAN MENGEMBALIKAN SELURUH UANG PEMESANAN YANG TELAH DIBAYARKAN TERSEBUT DALAM MATA UANG RUPIAH DENGAN MENTRANSFER KE REKENING BANK ATAS NAMA PEMESAN. PENGEMBALIAN UANG OLEH PERSEROAN AKAN DILAKUKAN SELAMBAT-LAMBATNYA 2 (DUA) HARI KERJA SETELAH TANGGAL PENJATAHAN. PENGEMBALIAN UANG YANG DILAKUKAN SAMPAI DENGAN TANGGAL TERSEBUT TIDAK AKAN DISERTAI BUNGA.

PERSEROAN TELAH MENGUNGKAPKAN SEMUA INFORMASI YANG WAJIB DIKETAHUI OLEH PUBLIK DAN TIDAK ADA LAGI INFORMASI MATERIAL YANG BELUM DIUNGKAPKAN SEHINGGA TIDAK MENYESATKAN PUBLIK.

Page 3: PT Siloam International Hospitals Tbk

i

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................................................................. i

DEFINISI DAN SINGKATAN ..................................................................................................................iii

RINGKASAN ..........................................................................................................................................ix

I. PENAWARAN UMUM TERBATAS I / PUT I ................................................................................. 1

II. RENCANA PENGGUNAAN DANA HASIL PUT I ......................................................................... 6

III. PERNYATAAN UTANG .............................................................................................................. 10

IV. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING ................................................................................... 18

V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN .............................................................. 22

VI. RISIKO USAHA PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK ............................................................... 46

VII. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN .................. 58

VIII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK, KEGIATAN USAHA, SERTA KECENDERUNGAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK ... 59

A. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK ....................................... 591. PERKEMBANGAN PERMODALAN DAN PEMEGANG SAHAM PERSEROAN ......... 602. DOKUMEN PERIZINAN PERSEROAN ....................................................................... 613. KETERANGAN SINGKAT TENTANG PEMEGANG SAHAM PERSEROAN BERBENTUK BADAN HUKUM DENGAN KEPEMILIKAN DI ATAS 5% ...................... 634. KETERANGAN SINGKAT TENTANG ENTITAS ANAK .............................................. 665. STRUKTUR ORGANISASI PERSEROAN .................................................................. 696. PENGURUSAN DAN PENGAWASAN PERSEROAN ................................................. 697. SUMBER DAYA MANUSIA .......................................................................................... 798. SKEMA KEPEMILIKAN PERSEROAN ........................................................................ 879. HUBUNGAN KEPENGURUSAN DAN PENGAWASAN DENGAN PEMEGANG SAHAM BERBENTUK BADAN HUKUM DAN ENTITAS ANAK................................... 8910. KELOMPOK USAHA PERSEROAN ............................................................................ 9411. KETERANGAN TENTANG ASET TETAP PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK ......... 9412. ASURANSI ................................................................................................................... 9413. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING DENGAN PIHAK KETIGA ........................... 10914. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING DENGAN PIHAK TERAFILIASI .................. 12115. PERKARA HUKUM YANG SEDANG DIHADAPI PERSEROAN, ENTITAS ANAK, DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PERSEROAN SERTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI ENTITAS ANAK.................................................................................. 123

Page 4: PT Siloam International Hospitals Tbk

ii

B. KEGIATAN USAHA SERTA KECENDERUNGAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK ................................................................................ 124

1. UMUM ........................................................................................................................ 1242. KEUNGGULAN KOMPETITIF PERSEROAN ............................................................ 1253. STRATEGI BISNIS..................................................................................................... 1304. RUMAH SAKIT PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK ................................................ 1325. CENTERS OF EXCELLENCE ................................................................................... 1586. PROSES EKSPANSI PERSEROAN DAN PROSPEK USAHA.................................. 1617. TITIK MASUK PASIEN............................................................................................... 1638. SUMBER PENDAPATAN DAN KELOMPOK PASIEN ............................................... 1659. PEMASARAN ............................................................................................................ 16710. PEMASOK DAN PENGADAAN ................................................................................. 16811. TATA KELOLA KLINIS DAN STANDAR MUTU .......................................................... 16912. PERSAINGAN ........................................................................................................... 17013. ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN ...................................................... 17114. HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL ............................................................................... 17215. RISET DAN PENGEMBANGAN ................................................................................ 17216. TANGGUNG JAWAB PERSEROAN (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY/CSR) .173

IX. EKUITAS .................................................................................................................................. 174

X. KEBIJAKAN DIVIDEN .............................................................................................................. 176

XI. PERPAJAKAN .......................................................................................................................... 177

XII. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL ..................................................... 179

XIII. KETERANGAN TENTANG HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU DAN TATA CARA PEMESANAN SAHAM ............................................................................................................. 181

XIV. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM ................................................................................................................................... 188

XV. INFORMASI TAMBAHAN PUT I ............................................................................................... 189

Page 5: PT Siloam International Hospitals Tbk

iii

DEFINISI DAN SINGKATAN

Anak Perusahaan / Entitas Anak : Berarti perusahaan dimana i) Perseroan mempunyai kepemilikan saham lebih dari 50% dari seluruh saham yang disetor penuh baik langsung maupun tidak langsung atau ii) apabila Perseroan memiliki 50% atau kurang saham, Perseroan memiliki kemampuan untuk menentukan, baik langsung maupun tidak langsung, dengan cara apapun pengelolaan dan/atau kebijaksanaan perusahaan tersebut atau iii) yang laporan keuangannya dikonsolidasikan dengan Perseroan sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku di Indonesia.

Afiliasi / Terafiliasi : Berarti pihak-pihak sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 angka 1 Undang-Undang Pasar Modal, yaitu:

a. hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal;

b. hubungan antara pihak dengan pegawai, direktur, atau komisaris dari pihak tersebut;

c. hubungan antara 2 (dua) perusahaan dimana terdapat satu atau lebih anggota direksi atau dewan komisaris yang sama;

d. hubungan antara perusahaan dan pihak, baik langsung maupun tidak langsung, mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut;

e. hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan, baik langsung maupun tidak langsung, oleh pihak yang sama; atau

f. hubungan antara perusahaan dengan pemegang saham utama.

ALOS : Berarti Average Length of Stay, yaitu rata-rata lamanya pasien dirawat dalam satuan hari.

BAE : Berarti singkatan dari Biro Administrasi Efek, pihak yang melaksanakan administrasi saham dalam PUT I yang ditunjuk oleh Perseroan, yang dalam hal ini adalah PT Sharestar Indonesia, berkedudukan di Jakarta.

BANI : Berarti singkatan dari Badan Arbitrase Nasional Indonesia, pihak yang memberikan jasa beragam yang berhubungan dengan arbitrase, mediasi dan bentuk-bentuk lain dari penyelesaian sengketa di luar pengadilan.

Bank Kustodian : Berarti Bank Umum yang memperoleh persetujuan dari OJK untuk memberikan jasa penitipan atau melakukan jasa kustodian sebagaimana yang dimaksud dalam Undang-Undang Pasar Modal.

Bapepam-LK : Berarti singkatan dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan atau para pengganti dan penerima hak dan kewajibannya, sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 606/KMK.01/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan tanggal 30 Desember 2005 dan Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan tanggal 11 Oktober 2010, atau pengganti dan penerima hak dan kewajibannya.

Page 6: PT Siloam International Hospitals Tbk

iv

BEI : Berarti singkatan dari PT Bursa Efek Indonesia, suatu Perseroan Terbatas yang berkedudukan di Jakarta, tempat dimana saham Perseroan dicatatkan.

BNRI : Berarti singkatan dari Berita Negara Republik Indonesia.

DPS : Berarti singkatan dari Daftar Pemegang Saham, daftar yang disusun oleh BAE yang memuat keterangan tentang kepemilikan saham dalam Perseroan.

EBITDA : Berarti singkatan dari Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation and Amortization.

FKPS : Berarti singkatan dari Formulir Konfirmasi Penjatahan Saham, formulir konfirmasi hasil penjatahan atas nama pemesan sebagai tanda bukti pemilikan atas bagian dari saham yang ditawarkan.

FPPST : Berarti singkatan dari Formulir Pemesanan Pembelian Saham Tambahan.

Harga Pelaksanaan : Berarti harga tiap saham yang ditawarkan melalui PUT I, yaitu sebesar Rp9.000 (sembilan ribu Rupiah) per saham.

Hari Bank : Berarti hari dimana Bank Indonesia buka untuk kegiatan kliring.

Hari Bursa : Berarti hari diselenggarakannya perdagangan efek di BEI, yaitu hari Senin sampai dengan Jumat, kecuali hari libur nasional sesuai dengan ketetapan Pemerintah atau hari yang dinyatakan sebagai hari libur oleh BEI.

Hari Kalender : Berarti semua hari dalam 1 (satu) tahun sesuai dengan kalender gregorius tanpa kecuali, termasuk hari Minggu dan hari libur nasional yang ditetapkan sewaktu-waktu oleh Pemerintah.

Hari Kerja : Berarti hari Senin sampai dengan hari Jumat, kecuali hari libur nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah.

HMETD Berarti singkatan dari Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, yang berarti hak yang melekat pada Saham Baru yang memungkinkan para pemegang saham Perseroan membeli saham yang akan dikeluarkan dari portepel Perseroan.

KSEI : Berarti singkatan dari PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, suatu perseroan terbatas yang didirikan dan dijalankan berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia serta berkedudukan di Jakarta Selatan, yang mempunyai kegiatan usaha dan mempunyai izin sebagai lembaga penyimpanan dan penyelesaian sebagaimana didefinisikan dan ditentukan dalam Undang-Undang Pasar Modal.

Masyarakat : Berarti perorangan dan/atau badan-badan, baik warga negara Indonesia dan/atau badan hukum Indonesia maupun warga negara asing dan/atau badan hukum asing baik bertempat tinggal/berkedudukan hukum di wilayah Republik Indonesia maupun bertempat tinggal/berkedudukan di luar wilayah Republik Indonesia.

Menkumham : Berarti singkatan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.

Page 7: PT Siloam International Hospitals Tbk

v

OJK : Berarti Otoritas Jasa Keuangan, yang adalah lembaga yang independen dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang No. 21 Tahun 2011 tanggal 22 November 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan.

Pelayanan Primer : Berarti pelayanan untuk pasien rawat jalan yang diberikan oleh dokter umum dan/atau spesialis dalam lingkungan rumah sakit Perseroan.

Pelayanan Sekunder : Berarti pelayanan yang bersifat umum dan juga spesialis untuk pasien rawat jalan dan rawat inap yang memerlukan perawatan di rumah sakit.

Pelayanan Tersier : Berarti pelayanan yang diberikan untuk pasien yang memerlukan perawatan yang bersifat spesialisasi karena kondisi kesehatan yang kompleks dan memerlukan perawatan seperti neonatal intensive care dan IVF.

Pemegang Rekening : Berarti pihak yang namanya tercatat sebagai pemilik rekening efek di KSEI yang meliputi Perusahaan Efek dan/atau pihak lain yang disetujui oleh KSEI dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal dan peraturan KSEI.

Pemegang Saham : Berarti setiap pemegang saham yang memiliki manfaat atas saham yang disimpan dan diadministrasikan dalam: 1) Daftar Pemegang Saham Perseroan; 2) Rekening efek pada KSEI; atau 3) Rekening efek pada KSEI melalui perusahaan efek.

Pemegang Saham Utama : Berarti setiap pihak yang, baik secara langsung maupun tidak langsung, memiliki sekurang-kurangnya 20% (dua puluh persen) dari seluruh saham yang mempunyai hak suara yang dikeluarkan oleh Perseroan.

Pemerintah : Berarti Pemerintah Negara Republik Indonesia.

Penitipan Kolektif : Berarti jasa penitipan atas efek yang dimiliki bersama oleh lebih dari satu Pihak yang kepentingannya diwakili oleh KSEI, sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Pasar Modal.

Peraturan BEI No. I-A : Peraturan BEI No. I-A, Lampiran Surat Keputusan Direksi BEI No. Kep. 00001/BEI/01-2014 Tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat.

Peraturan OJK No. 32/2014 : Berarti Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2014 Tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka.

Peraturan OJK No. 33/2014 : Berarti Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014 Tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik.

Peraturan OJK No. 34/2014 : Peraturan OJK No. 34/POJK.04/2014 Tentang Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik.

Peraturan OJK No. 30/2015 : Berarti Peraturan OJK No. 30/POJK.04/2015 Tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum.

Peraturan OJK No. 32/2015 : Berarti Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2015 Tentang Penambahan Modal Perusahaan Terbuka Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.

Page 8: PT Siloam International Hospitals Tbk

vi

Peraturan OJK No. 33/2015 : Berarti Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2015 Tentang Bentuk dan Isi Prospektus dalam rangka Penambahan Modal Perusahaan Terbuka Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.

Peraturan No. IX.E.1 : Berarti Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal 25 November 2009 Tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu.

Peraturan No. IX.E.2 : Berarti Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-614/BL/2011 tanggal 28 November 2011 Tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama.

Pernyataan Pendaftaran : Berarti dokumen yang wajib disampaikan kepada OJK oleh Perseroan dalam rangka PUT I, sesuai dengan ketentuan-ketentuan Undang-Undang Pasar Modal dan Peraturan OJK No. 32/2015 Pasal 17.

Prospektus : Berarti setiap pernyataan yang dicetak atau informasi tertulis yang digunakan untuk PUT I dengan tujuan agar pihak lain membeli atau memperdagangkan saham, kecuali pernyataan atau informasi yang berdasarkan peraturan OJK dinyatakan bukan sebagai Prospektus.

PUT I : Berarti singkatan dari Penawaran Umum Terbatas I, adalah kegiatan penawaran saham yang dilakukan Perseroan untuk menjual sebanyak-banyaknya 144.512.500 (seratus empat puluh empat juta lima ratus dua belas ribu lima ratus) saham biasa atas nama (”Saham Baru”) yang dikeluarkan dari portepel Perseroan dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham hasil pelaksanaan HMETD.

ROA : Berarti singkatan dari Return on Assets.

ROE : Berarti singkatan dari Return on Equity.

Rumah Sakit atau rumah sakit : Institusi yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan berdasarkan perizinan yang dimilikinya, baik dalam bentuk rumah sakit maupun klinik utama yang memberikan pelayanan serta menyediakan sarana dan prasarana yang sebanding dengan yang diberikan atau disediakan oleh rumah sakit.

RUPS : Berarti singkatan dari Rapat Umum Pemegang Saham.

RUPSLB : Berarti singkatan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa.

Saham Baru : Berarti saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham yang akan dikeluarkan dari dalam simpanan (portepel) Perseroan dalam rangka PUT I ini.

SBHMETD : Berarti singkatan dari Sertifikat Bukti Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.

SBI : Berarti singkatan dari Sertifikat Bank Indonesia.

USD atau Dolar Amerika Serikat : Berarti mata uang yang berlaku di Amerika Serikat

Undang-Undang Pasar Modal : Berarti Undang-undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Lembaran Negara No. 64 Tahun 1995, Tambahan Lembaran Negara No. 3608 beserta peraturan pelaksanaannya berikut perubahan perubahannya.

Page 9: PT Siloam International Hospitals Tbk

vii

UUPT : Berarti Undang-undang Republik Indonesia No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Lembaran Negara No. 106 Tahun 2007, Tambahan Lembaran Negara No. 4756 beserta peraturan pelaksanaannya berikut perubahan-perubahannya.

SINGKATAN NAMA ENTITAS ANAK PERSEROAN

1. PT Adamanisa Karya Sejahtera : “PT AKS”2. PT Aritasindo Permaisemesta : “PT AP”3. PT Brenada Karya Bangsa : “PT BKB”4. PT Guchi Kencana Emas : “PT GKE”5. PT Harmoni Selaras Indah : “PT HSI”6. PT Kusuma Primadana : “PT KP”7. PT Mahkota Buana Selaras : “PT MBS”8. PT Medika Harapan Cemerlang Indonesia : “PT MHCI”9. PT Multiselaras Anugerah : “PT MSA”

10. PT Optimum Karya Persada : “PT OKP”11. PT Pancawarna Semesta : “PT PWS”12. PT Perdana Kencana Mandiri : “PT PKM”13. PT Prawira Tata Semesta : “PT PTS”14. PT Rosela Indah Cipta : “PT RIC”15. PT Sembada Karya Megah : “PT SKM”16. PT Siloam Emergency Services : “PT SES”17. PT Siloam Graha Utama : “PT SGU”18. PT Trijaya Makmur Bersama : “PT TMB”19. PT Tunggal Pilar Perkasa : “PT TPP”20. PT Visindo Galaxi Jaya : “PT VGJ”

SINGKATAN NAMA ENTITAS ANAK PENYERTAAN TIDAK LANGSUNG

1. PT Adijaya Buana Sakti : “PT ABS”2. PT Agung Cipta Raya : “PT ACR”3. PT Aryamedika Teguh Tunggal : “PT ATT”4. PT Balikpapan Damai Husada : “PT BDH”5. PT Berlian Cahaya Indah : “PT BCI”6. PT Bina Bahtera Sejati : “PT BBS”7. PT Bina Cipta Semesta : “PT BCS” 8. PT Buana Utama Sejati : “PT BUS” 9. PT Bumi Unggul Persada : “PT BUP”

10. PT Ciptakarya Tirta Cemerlang : “PT CTC”11. PT Diagram Healthcare Indonesia : “PT DHCI”12. PT East Jakarta Medika : “PT EJM”13. PT Gempita Nusa Sejahtera : “PT GNS”14. PT Genta Raya Internusa : “PT GRI”15. PT Golden First Atlanta : “PT GFA”16. PT Gramari Prima Nusa : “PT GPN”17. PT Indah Kemilau Abadi : “PT IKA”18. PT Inti Pratama Medika : “PT IPM”19. PT Koridor Usaha Maju : “PT KUM”20. PT Krisolis Jaya Mandiri : “PT KJM” 21. PT Kusuma Bhakti Anugerah : “PT KBA” 22. PT Lintang Laksana Utama : “PT LLU”23. PT Lintas Buana Jaya : “PT LBJ”24. PT Medika Rescue International : “PT MRI”

Page 10: PT Siloam International Hospitals Tbk

viii

25. PT Medika Sarana Traliansia : “PT MST”26. PT Mega Buana Bhakti : “PT MBB” 27. PT Mulia Pratama Cemerlang : “PT MPC”28. PT Nusa Medika Perkasa : “PT NMP”29. PT Rashal Siar Cakra Medika : “PT RSCM”30. PT Rumah Sakit Siloam Hospitals Sumsel : “PT RS SHS”31. PT Saritama Mandiri Zamrud : “PT SMZ”32. PT Sembilan Raksa Dinamika : “PT SRD”33. PT Sentra Sehat Sejahtera : “PT SSS”34. PT Sentra Sejahtera Utama : “PT SSU”35. PT Siloam Medika Cemerlang : “PT SMC”36. PT Siloam Radiology Indonesia : “PT SRI”37. PT Siloam Sumsel Kemitraan : “PT SSK”38. PT Taruna Perkasa Megah : “PT TPM” 39. PT Tataka Bumi Karya : “PT TBK” 40. PT Tataka Karya Indah : “PT TKI” 41. PT Tirtasari Kencana : “PT TK”42. PT Trisaka Reksa Waluya : “PT TRW”

SINGKATAN PEMEGANG SAHAM BERBENTUK BADAN HUKUM

1. Prime Health Company Limited : “PHCL”2. PT Gloria Mulia : “PT GM”3. PT Maharama Sakti : “PT MS”4. PT Megapratama Karya Persada : “PT MKP”5. PT Nilam Biru Bersinar : “PT NBB”6. PT Safira Prima Utama : “PT SPU”

SINGKATAN NAMA RUMAH SAKIT PERSEROAN YANG TELAH BEROPERASI

1. BIMC Hospital Kuta : “BIMC Kuta”2. BIMC Hospital Nusa Dua : “BIMC Nusa Dua”3. MRCCC Siloam Hospitals Semanggi : “MRCCC”4. Rumah Sakit Umum Siloam : “RSUS”5. Siloam Hospitals ASRI : “ASRI”6. Siloam Hospitals Balikpapan : “SHBP”7. Siloam Hospitals Buton : “SHBN”8. Siloam Hospitals Cinere : “SHCN”9. Siloam Hospitals Denpasar : “SHDP”

10. Siloam Hospitals Jambi : “SHJB”11. Siloam Hospitals Kebon Jeruk : “SHKJ”12. Siloam Hospitals Kupang : “SHKP”13. Siloam Hospitals Labuan Bajo : “SHLB”14. Siloam Hospitals Lippo Cikarang : “SHLC”15. Siloam Hospitals Lippo Village : “SHLV”16. Siloam Hospitals Makassar : “SHMK”17. Siloam Hospitals Manado : “SHMN”18. Siloam Hospitals Medan : “SHMD”19. Siloam Hospitals Palembang : “SHPL” 20. Siloam Hospitals Purwakarta : “SHPW”21. Siloam Hospitals Samarinda : “SHSM”22. Siloam Hospitals Surabaya : “SHSB”23. Siloam Hospitals TB : “SHTB”

Page 11: PT Siloam International Hospitals Tbk

ix

RINGKASAN

Ringkasan ini memuat fakta-fakta dan pertimbangan-pertimbangan yang paling penting bagi Perseroan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan harus dibaca dalam kaitannya dengan keterangan yang lebih rinci serta Laporan Keuangan Konsolidasian dan penjelasan yang tercantum dalam Prospektus ini. Semua informasi keuangan Perseroan yang berkedudukan hukum di Indonesia disusun dalam mata uang Rupiah dan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

KETERANGAN TENTANG PERSEROAN

PT Siloam International Hospitals Tbk adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan dan menjalankan kegiatan usahanya menurut dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia dan berkedudukan di Kabupaten Tangerang. Perseroan didirikan dengan nama PT Sentralindo Wirasta didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 3 tanggal 3 Agustus 1996, dibuat dihadapan Myra Yuwono, Sarjana Hukum, Notaris di Sukabumi, telah memperoleh pengesahan Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Keputusan No. C2-8639.HT.01.01.TH’96 tanggal 27 Agustus 1996, telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai dengan UU WDP dengan No. TDP 09031623426 pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan dengan No. 927/BH.09.03/X/96 tanggal 4 Oktober 1996, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 97 tanggal 3 Desember 1996 dan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 9518 Tahun 1996 (“Akta Pendirian”).

Anggaran Dasar Perseroan terakhir diubah sebagaimana dinyatakan dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 10 tanggal 12 Juni 2015 yang dibuat di hadapan Nurlani Yusup, S.H., M.Kn., Notaris di Kabupaten Tangerang, tentang perubahan Anggaran Dasar Perusahaan dan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasarnya telah diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan suratnya No. AHU-AH.01.03-0942343 tertanggal 17 Juni 2015, didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-3520086.AH.01.11.Tahun 2015, serta diumumkan dalam Berita Negara No. 95 tanggal 27 November 2015, Tambahan No. 1756/L (“Akta No. 10/2015”). Berdasarkan Akta No. 10/2015, para pemegang saham menyetujui perubahan dan pernyataan kembali Anggaran Dasar Perseroan dalam rangka penyesuaian dengan Peraturan OJK No. 32/2014 dan Peraturan OJK No. 33/2014.

Perseroan membuka rumah sakit pertamanya pada tahun 1996 dan sejak itu Perseroan terus berkembang melalui pendirian rumah sakit baru maupun akuisisi rumah sakit yang sudah berdiri. Kegiatan usaha Perseroan adalah menyelenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat dan kegiatan usaha Entitas Anak Perseroan adalah menyelenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat dan/atau penunjang pelayanan kesehatan masyarakat. Perseroan dan Entitas Anak memiliki keterkaitan dalam kegiatan usahanya, yaitu menyelenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat.

PUT I

1. Jumlah Saham Baru : Sebanyak-banyaknya 144.512.500 (seratus empat puluh empat juta lima ratus dua belas ribu lima ratus) saham biasa atas nama

2. Total Penawaran PUT I : Sebanyak-banyaknya Rp1.300.612.500.000 (satu triliun tiga ratus miliar enam ratus dua belas juta lima ratus ribu Rupiah)

3. Rasio HMETD : 8:1 yaitu setiap pemegang 8 (delapan) Saham mendapatkan 1 (satu) HMETD untuk membeli 1 (satu) Saham Baru

4. Nilai Nominal : Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham

Page 12: PT Siloam International Hospitals Tbk

x

5. Hak atas Saham Baru : Saham Baru ini mempunyai hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham biasa atas nama lainnya yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan termasuk tetapi tidak terbatas pada hak suara, hak dalam pembagian dividen, dan hak atas sisa hasil likuidasi, HMETD dan hak atas pembagian saham bonus.

6. Harga Pelaksanaan HMETD : Rp9.000 (sembilan ribu Rupiah) setiap saham

7. Dilusi Kepemilikan Setelah HMETD

: Maksimal 7,67% (bagi yang tidak melaksanakan HMETD)

STRUKTUR PERMODALAN PERSEROAN SEBELUM DAN SESUDAH PUT I

Komposisi modal saham Perseroan dan sususan pemegang saham Perseroan pada saat Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai berikut:

Jumlah SahamJumlah Nilai Nominal @Rp100 per saham

(Rp) %

Modal Dasar 4.000.000.000 400.000.000.000Modal Ditempatkan dan Disetor PenuhPemegang SahamPT Megapratama Karya Persada 594.951.000 59.495.100.000 51,46Prime Health Company Limited 173.415.000 17.341.500.000 15,00PT Gloria Mulia 50.000.000 5.000.000.000 4,32PT Nilam Biru Bersinar 44.100.000 4.410.000.000 3,81PT Safira Prima Utama 24.700.000 2.470.000.000 2,14PT Maharama Sakti 1.000.000 100.000.000 0,09Masyarakat* 267.934.000 26.793.400.000 23,18

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.156.100.000 115.610.000.000 100,00Jumlah Saham Dalam Portepel 2.843.900.000 284.390.000.000

* Masyarakat masing-masing dengan kepemilikan di bawah 5%

Saham hasil pelaksanaan HMETD yang ditawarkan melalui PUT I ini seluruhnya adalah Saham Baru dengan nilai nominal Rp100 dimana setiap saham dikeluarkan dari portepel Perseroan dan akan dicatatkan di BEI.

Dengan asumsi bahwa seluruh HMETD yang ditawarkan dalam rangka PUT I ini dilaksanakan secara keseluruhan menjadi saham oleh seluruh Pemegang Saham, maka jumlah modal saham yang ditempatkan dan disetor penuh sebelum dan sesudah PUT I secara proforma adalah sebagai berikut:

Keterangan

Sebelum PUT I Sesudah PUT I

Jumlah SahamJumlah Nilai Nominal@Rp100 per saham

(Rp)% Jumlah Saham

Jumlah Nilai Nominal@Rp100 per saham

(Rp)%

Modal Dasar 4.000.000.000 400.000.000.000 4.000.000.000 400.000.000.000Modal Ditempatkan dan Disetor

PenuhPemegang Saham

PT Megapratama Karya Persada 594.951.000 59.495.100.000 51,46 669.319.875 66.931.987.500 51,46Prime Health Company Limited 173.415.000 17.341.500.000 15,00 195.091.875 19.509.187.500 15,00PT Gloria Mulia 50.000.000 5.000.000.000 4,32 56.250.000 5.625.000.000 4,32PT Nilam Biru Bersinar 44.100.000 4.410.000.000 3,81 49.612.500 4.961.250.000 3,81PT Safira Prima Utama 24.700.000 2.470.000.000 2,14 27.787.500 2.778.750.000 2,14PT Maharama Sakti 1.000.000 100.000.000 0,09 1.125.000 112.500.000 0,09Masyarakat* 267.934.000 26.793.400.000 23,18 301.425.750 30.142.575.000 23,18

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.156.100.000 115.610.000.000 100,00 1.300.612.500 130.061.250.000 100,00

Jumlah Saham Dalam Portepel 2.843.900.000 284.390.000.000 2.699.387.500 269.938.750.000* Masyarakat masing-masing dengan kepemilikan di bawah 5%

Page 13: PT Siloam International Hospitals Tbk

xi

Sesuai dengan Surat Pernyataan Komitmen dan Kecukupan Dana sehubungan dengan Pelaksanaan Penawaran Umum HMETD masing-masing tanggal 1 November 2016, PT MKP selaku Pemegang Saham Utama dan PHCL selaku pemegang saham akan melaksanakan seluruh HMETD yang akan diperolehnya dan oleh karenanya akan mengambil bagian seluruh HMETD yang dimilikinya sesuai dengan porsi pada tanggal daftar pemegang saham yang berhak untuk memperoleh HMETD.

Dengan asumsi bahwa HMETD yang ditawarkan dalam rangka PUT I ini hanya dilaksanakan oleh PT MKP dan PHCL sesuai dengan porsi sahamnya, maka jumlah modal saham yang ditempatkan dan disetor penuh sebelum dan sesudah PUT I secara proforma adalah sebagai berikut:

Keterangan

Sebelum PUT I Sesudah PUT I

Jumlah SahamJumlah Nilai Nominal@Rp100 per saham

(Rp)% Jumlah Saham

Jumlah Nilai Nominal@Rp100 per saham

(Rp)%

Modal Dasar 4.000.000.000 400.000.000.000 4.000.000.000 400.000.000.000Modal Ditempatkan dan Disetor

PenuhPemegang Saham

PT Megapratama Karya Persada 594.951.000 59.495.100.000 51,46 669.319.875 66.931.987.500 53,46Prime Health Company Limited 173.415.000 17.341.500.000 15,00 195.091.875 19.509.187.500 15,58PT Gloria Mulia 50.000.000 5.000.000.000 4,32 50.000.000 5.000.000.000 3,99PT Nilam Biru Bersinar 44.100.000 4.410.000.000 3,81 44.100.000 4.410.000.000 3,52PT Safira Prima Utama 24.700.000 2.470.000.000 2,14 24.700.000 2.470.000.000 1,97PT Maharama Sakti 1.000.000 100.000.000 0,09 1.000.000 100.000.000 0,08Masyarakat* 267.934.000 26.793.400.000 23,18 267.934.000 26.793.400.000 21,40

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.156.100.000 115.610.000.000 100,00 1.252.145.750 125.214.575.000 100,00

Jumlah Saham Dalam Portepel 2.843.900.000 284.390.000.000 2.747.854.250 274.785.425.000* Masyarakat masing-masing dengan kepemilikan di bawah 5%

Selain PT MKP dan PHCL yang akan mengambil bagian HMETD-nya, pemegang saham Perseroan yang tidak melaksanakan HMETD yang ditawarkan sesuai dengan porsi sahamnya, maka proporsi kepemilikan sahamnya dalam Perseroan akan mengalami penurunan (dilusi) sampai dengan maksimal 7,67%.

Keterangan selengkapnya mengenai PUT I dapat dilihat pada Bab I Prospektus ini.

RENCANA PENGGUNAAN DANA HASIL PUT I

Dana yang diperoleh dari PUT I setelah dikurangi biaya-biaya dalam rangka PUT I ini akan dipergunakan sebagai berikut :

1. Sekitar 56% akan digunakan oleh Perseroan untuk pengembangan usaha dalam kurun 2017 – 2019 yang terdiri dari:

a. untuk pembiayaan investasi dalam bentuk belanja modal (antara lain seperti peralatan medis dan/atau biaya konstruksi), baik langsung maupun tidak langsung melalui Entitas Anak yang berkaitan dengan pembangunan/pengembangan rumah sakit baru dan/atau penambahan serta perluasan rumah sakit yang ada saat ini.

Pengembangan rumah sakit baru akan dilakukan di beberapa wilayah potensial, antara lain di:i. Bogor, Bangka, Manado, Semarang dan Bekasi yang pada saat Prospektus ini diterbitkan

sedang dalam tahap konstruksi dan/atau pengadaan barang medis; dan/atauii. Ambon, Palangkaraya dan Malang yang pada saat Prospektus ini diterbitkan sedang

dalam tahap evaluasi, melalui Entitas Anak, antara lain PT Tataka Bumi Karya, PT Mega Buana Bhakti,

PT Kusuma Bhakti Anugerah, PT Sembilan Raksa Dinamika, dan/atau Entitas Anak lainnya.

Page 14: PT Siloam International Hospitals Tbk

xii

Perseroan dapat melakukan pembayaran yang diperlukan mulai akhir tahun 2016 dalam rangka pengembangan usaha dalam kurun 2017 – 2019, yaitu kurun waktu di mana rumah sakit akan beroperasi. Manajemen Perseroan akan menentukan prioritas rumah sakit yang akan dikembangkan di wilayah potensial tersebut di atas dengan mempertimbangkan kondisi pasar, kelancaran konstruksi, kelancaran perijinan, kelancaran pemasok dalam menyelesaikan kewajibannya, serta faktor lainnya yang umumnya mempengaruhi pengembangan rumah sakit. Manajemen Perseroan juga akan menentukan prioritas penambahan serta perluasan rumah sakit yang ada saat ini dengan berdasarkan pada kebutuhan belanja modal rumah sakit yang bersangkutan serta peluang pasar di wilayah tersebut; dan/atau

b. untuk investasi yang berkaitan dengan kesempatan akuisisi guna perluasan dan pengembangan

kegiatan usaha Perseroan dan Entitas Anak meliputi akuisisi rumah sakit, akuisisi saham atas perusahaan yang memilki rumah sakit, atau akuisisi aset yang dapat bersinergi dengan Perseroan dan Entitas Anak dan memberikan manfaat tambahan dan mendukung kegiatan usaha Perseroan. Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, belum terdapat target akuisisi maupun jangka waktu dapat ditentukannya pemilihan target akuisisi.

Penyaluran dana hasil PUT I kepada Entitas Anak dapat dilakukan dalam bentuk pinjaman dan/atau dalam bentuk peningkatan penyertaan pada Entitas Anak.

Dalam hal penggunaan dana untuk pengembangan usaha di atas merupakan Transaksi Afiliasi atau Transaksi Benturan Kepentingan dan/atau Transaksi Material, Perseroan akan melaksanakannya sesuai dengan Peraturan No. IX.E.1 dan/atau Peraturan No. IX.E.2.

2. Sekitar 33% akan digunakan untuk pembayaran sebagian utang (pokok dan/atau bunga) kepada pemegang saham (tidak langsung) Perseroan yaitu PT Lippo Karawaci Tbk secara tunai, dengan rincian sebagai berikut:

Rincian KeteranganNama perjanjian Perjanjian Hutang tanggal 30 April 2013, dengan amandemen tanggal

31 Desember 2013

Saldo terutang (jumlah pokok dan bunga)

Pokok utang pada tanggal 30 Juni 2016 sebesar Rp351.127.564.403 dan perhitungan bunga sampai dengan tanggal 30 November 2016 sebesar Rp90.509.589.527.

Tingkat bunga Sampai dengan 31 Desember 2013 tidak dikenakan bunga, setelahnya akan dibebankan bunga pinjaman sesuai kesepakatan kedua belah pihak. Tingkat bunga yang diberlakukan atas pinjaman adalah suku bunga Bank Indonesia yang berlaku ditambah 1%. Riwayat tingkat suku bunga adalah sebagai berikut:

Periode Tingkat Bunga Periode Tingkat BungaJanuari 2014 8,50% Mei 2015 8,50%

Februari 2014 8,50% Juni 2015 8,50%Maret 2014 8,50% Juli 2015 8,50%April 2014 8,50% Agustus 2015 8,50%Mei 2014 8,50% September 2015 8,50%Juni 2014 8,50% Oktober 2015 8,50%Juni 2014 8,50% November 2015 8,50%Juli 2014 8,50% Desember 2015 8,50%

Agustus 2014 8,50% Januari 2016 8,50%September 2014 8,50% Februari 2016 8,50%

Oktober 2014 8,50% Maret 2016 8,50%November 2014 8,75% April 2016 7,75%Desember 2014 8,75% Mei 2016 7,50%

Januari 2015 8,50% Juni 2016 7,50%Februari 2015 8,50% Juli 2016 7,50%

Maret 2015 8,50% Agustus 2016 7,50%April 2015 8,50% September 2016 5,75%

Page 15: PT Siloam International Hospitals Tbk

xiii

Rincian KeteranganJangka waktu/Jatuh tempo

Sampai dengan dilunasinya pinjaman (pokok dan bunga), pada waktu yang disepakati para pihak

Tujuan penggunaan pinjaman

Belanja modal sesuai kegiatan usaha Perseroan, terutama untuk pembelian aset tetap dan pembayaran saham dari rumah sakit yang diakuisisi pada tahun 2011 dan 2012. Adapun rumah sakit yang diakuisisi menggunakan dana pinjaman tersebut adalah Siloam Hospitals Balikpapan, Siloam Hospitals Cinere dan Siloam Hospitals Jambi.

Persetujuan kreditur atas pembayaran/pelunasan dini

Tidak diperlukan persetujuan pemberi pinjaman atas pembayaran/pelunasan dini.

Berdasarkan Perjanjian, Perseroan dapat melakukan pembayaran kembali pinjaman setiap saat dengan pemberitahuan terlebih dahulu kepada PT Lippo Karawaci Tbk sekurang-kurangnya 1 hari kerja.

Sifat hubungan afiliasi PT Lippo Karawaci Tbk merupakan induk Perseroan dari Pemegang Saham Utama Perseroan

Perseroan akan merealisasikan pembayaran sebagian utang menggunakan dana hasil PUT I ini paling lambat pada akhir kuartal pertama tahun 2017. Mekanisme pembayaran sisa utang sampai dengan saat ini belum ditentukan.

Rencana Penggunaan Dana untuk membayar utang kepada PT Lippo Karawaci Tbk merupakan bagian dari transaksi pengadaan utang yang telah diungkapkan sebelumnya dalam Prospektus dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham PT Siloam International Hospitals Tbk. Oleh karena itu, berdasarkan Peraturan IX.E.1 Rencana Penggunaan Dana untuk membayar utang kepada PT Lippo Karawaci Tbk dikecualikan dari persyaratan yang diatur dalam peraturan tersebut.

3. Sisanya sekitar 11% akan digunakan untuk modal kerja Perseroan dan Entitas Anak yang meliputi biaya operasional Perseroan dan Entitas Anak antara lain pembayaran sewa gedung rumah sakit dan biaya lainnya. Penyaluran dana hasil PUT I kepada Entitas Anak dapat dilakukan dalam bentuk pinjaman dan/atau dalam bentuk peningkatan penyertaan pada Entitas Anak.

Apabila penyaluran dana hasil PUT I dilakukan dalam bentuk pemberian pinjaman kepada Entitas Anak dan selanjutnya apabila di kemudian hari terjadi pengembalian atas pinjaman tersebut kepada Perseroan, maka dana tersebut akan digunakan oleh Perseroan untuk pengembangan usaha Perseroan antara lain dalam bentuk pembukaan rumah sakit baru di masa yang akan datang, untuk kebutuhan modal kerja, antara lain untuk biaya operasional Perseroan, dan/atau untuk investasi baru antara lain belanja modal peralatan medis dan/atau biaya konstruksi yang memiliki nilai strategis dan dapat mendukung kegiatan usaha Perseroan. Di samping itu, tidak tertutup opsi bagi Perseroan untuk melakukan konversi atas utang yang diberikan kepada Entitas Anak menjadi penambahan penyertaan modal dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan dalam UUPT dan Undang-Undang Pasar Modal.

Keterangan lebih lanjut mengenai rencana penggunaan dana dari hasil PUT I dapat dilihat pada Bab II Prospektus ini.

RISIKO USAHA

Perseroan menghadapi risiko-risiko terkait kegiatan usaha berikut ini:

A. RISIKO UTAMA YANG MEMPUNYAI PENGARUH SIGNIFIKAN TERHADAP KELANGSUNGAN USAHA PERSEROAN

Kinerja Perseroan dapat mengalami hambatan jika Perseroan tidak mampu menarik dan mempertahankan para dokter dan tenaga profesional kesehatan lainnya

Page 16: PT Siloam International Hospitals Tbk

xiv

B. RISIKO USAHA YANG BERSIFAT MATERIAL BAIK SECARA LANGSUNG MAUPUN TIDAK LANGSUNG YANG DAPAT MEMPENGARUHI HASIL USAHA DAN KONDISI KEUANGAN PERSEROAN

1. Perseroan bergantung pada pemegang saham pengendali Perseroan dan mitra strategis Perseroan sehubungan dengan pengembangan dan penyediaan gedung dan lokasi rumah sakit

2. Kegagalan teknologi dan tantangan lain yang terkait dengan sistem informasi Perseroan dapat mempengaruhi bisnis Perseroan secara negatif

3. Bisnis dan hasil usaha Perseroan bisa terpengaruh jika Perseroan tidak menerima pembayaran secara tepat waktu dari asuransi kesehatan swasta, asuransi yang disponsori pemerintah (termasuk BPJS), klien korporasi atau pasien perseorangan

4. Perseroan mungkin tidak berhasil mengembangkan rumah sakit baru, atau mengakuisisi rumah sakit lain dan mengintegrasikannya ke dalam operasional Perseroan yang sudah berjalan

5. Kemajuan teknologi yang pesat dan tantangan lain yang terkait dengan peralatan medis dapat mempengaruhi bisnis Perseroan secara negatif

6. Perubahan atau ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang kesehatan, lingkungan dan aspek lainnya dapat mempengaruhi bisnis Perseroan

7. Kepentingan pemegang saham pengendali Perseroan mungkin bertentangan dengan kepentingan Perseroan

8. Perseroan mengalami persaingan dari rumah sakit atau penyedia layanan kesehatan lain9. Reputasi Perseroan tergantung pada konsistensi dan kualitas pelayanan medis yang sebagian

besar diberikan oleh dokter spesialis yang bukan karyawan Perseroan 10. Perseroan menyerap kewajiban atau risiko dari rumah sakit yang diakuisisi oleh Perseroan11. Perseroan bergantung pada kemampuannya mengelola persediaan secara efektif12. Struktur grup Perseroan menjadikan Perseroan bergantung pada sejumlah Entitas Anak untuk

arus kas dan dalam hal pailit atau likuidasi, menjadikan prioritas hak Perseroan lebih rendah dibandingkan dengan kreditur dari Entitas Anak

13. Pertanggungan asuransi Perseroan mungkin tidak mencakup semua jenis kerugian dan mungkin tidak cukup untuk menutupi kerugian Perseroan

C. RISIKO UMUM

1. Kondisi perekonomian secara makro dan global2. Perubahan nilai tukar mata uang asing3. Ketidakpastian interpretasi dan pelaksanaan peraturan tentang pemerintahan daerah di

Indonesia dapat berdampak negatif pada Perseroan4. Perseroan kemungkinan menghadapi gugatan malpraktek kedokteran di mana Perseroan

tidak memiliki jaminan asuransi, kecuali dua Entitas Anak, yaitu PT MST dan PT TRW yang memiliki jaminan asuransi

5. Pemogokan tenaga kerja6. Bencana alam7. Perseroan dipengaruhi oleh seluruh risiko yang lazim dalam industri kesehatan

Keterangan lebih lanjut mengenai risiko usaha Perseroan dapat dilihat pada Bab VI Prospektus ini.

IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING

Tabel berikut ini menggambarkan Ikhtisar Data Keuangan Penting Konsolidasian Interim Perseroan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016 dan 2015 (tidak diaudit) serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Data-data keuangan penting tersebut berasal dari Laporan Keuangan Konsolidasian Interim Perseroan dan Entitas Anak yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Rekan dengan opini wajar tanpa pengecualian yang ditandatangani oleh Didik Wahyudiyanto.

Page 17: PT Siloam International Hospitals Tbk

xv

(dalam miliaran Rupiah)

UraianPada tanggal 30 Juni Pada tanggal 31 Desember

2016 2015 2014Jumlah Aset 3.249,6 2.986,3 2.846,2Jumlah Liabilitas 1.431,8 1.246,3 1.186,4Jumlah Ekuitas 1.817,8 1.740,0 1.659,8

(dalam miliaran Rupiah, kecuali laba per saham dasar)

UraianPeriode enam bulan yang

berakhir pada tanggal 30 JuniTahun-tahun yang berakhir pada

tanggal 31 Desember2016 2015* 2015 2014

Pendapatan 2.554,8 1.987,0 4.144,1 3.340,8Beban Pokok Pendapatan (1.788,9) (1.420,9) (2.967,6) (2.388,7)Laba Bruto 765,9 566,1 1.176,5 952,1Laba Periode/Tahun Berjalan 78,5 50,6 61,7 69,0Jumlah Laba Komprehensif Periode/Tahun Berjalan 77,8 76,5 86,1 56,6Laba per Saham Dasar 60,01 41,57 60,90 62,15

*tidak diaudit

UraianPer 30 Juni Per 31 Desember

2016 2015* 2015 2014Rasio-Rasio Keuangan (x)Jumlah Liabilitas / Jumlah Ekuitas 78,8 ** 71,6 71,5Jumlah Liabilitas / Jumlah Aset 44,1 ** 41,7 41,7Aset Lancar / Liabilitas Jangka Pendek 145,0 ** 151,9 174,3

Rasio-Rasio Usaha (x)Laba Bruto / Pendapatan 30,0 28,5 28,4 28,5Laba Usaha / Pendapatan 5,6 5,1 3,8 4,4Laba Periode/Tahun Berjalan / Pendapatan 3,1 2,5 1,5 2,1Laba Bruto / Jumlah Aset 23,6 ** 39,4 33,5Laba Usaha / Jumlah Aset 4,4 ** 5,3 5,1Laba Periode/Tahun Berjalan / Jumlah Aset 2,4 ** 2,1 2,4Laba Bruto / Jumlah Ekuitas 42,1 ** 67,6 57,4Laba Usaha / Jumlah Ekuitas 7,9 ** 9,1 8,8Laba Periode/Tahun Berjalan / Jumlah Ekuitas 4,3 ** 3,5 4,2

Rasio Solvabilitas dan Imbal HasilDebt to Equity 22,4 ** 22,1 27,7Debt to Asset 12,5 ** 11,8 16,1ROA (%) 2,42 ** 2,07 2,42ROE (%) 4,32 ** 3,55 4,16

* Tidak diaudit** Tidak dapat diperbandingkan karena laporan posisi keuangan 30 Juni 2015 tidak disajikan

Page 18: PT Siloam International Hospitals Tbk

xvi

KETERANGAN SINGKAT TENTANG ENTITAS ANAK

Saat Prospektus ini diterbitkan, Perseroan memiliki Entitas Anak yang dikonsolidasikan yang dimiliki baik langsung maupun tidak langsung dengan ringkasan sebagai berikut:

Entitas Anak – Langsung

No. Nama Entitas Anak Kegiatan UsahaKepemilikan Perseroan

(%)

TahunPenyertaan

Status Operasional

Perizinan Material TerkaitKegiatan Usaha

Utama1. PT Medika Harapan Cemerlang

IndonesiaPerdagangan Jasa 99,99 2011 Aktif SIUP Menengah

2. PT Visindo Galaxi Jaya Perdagangan Barang dan Jasa

99,99 2012 Tidak Aktif SIUP Menengah

3. PT Prawira Tata Semesta Penyalur, Ekspor, Impor dan Jasa

99,80 2009 Tidak Aktif SIUP Kecil

4. PT Adamanisa Karya Sejahtera Sub-Distributor, Eksportir, Importir

99,90 2011 Tidak Aktif SIUP Menengah

5. PT Guchi Kencana Emas Perdagangan Jasa 99,97 2011 Tidak Aktif SIUP Menengah6. PT Rosela Indah Cipta Perdagangan Jasa 99,99 2012 Tidak Aktif SIUP Menegah7. PT Brenada Karya Bangsa Perdagangan Jasa 99,99 2012 Tidak Aktif SIUP Menengah8. PT Harmoni Selaras Indah Perdagangan Jasa 99,99 2012 Tidak Aktif SIUP Menengah9. PT Kusuma Primadana Perdagangan Jasa 99,99 2012 Tidak Aktif SIUP Kecil

10. PT Optimum Karya Persada Penyalur, Ekspor, Impor 99,90 2012 Tidak Aktif SIUP Menengah11. PT Pancawarna Semesta Perdagangan Jasa 99,99 2012 Tidak Aktif SIUP Kecil12. PT Sembada Karya Megah Perdagangan Jasa 99,99 2012 Tidak Aktif SIUP Kecil13. PT Siloam Emergency Services Supplier 99,99 2011 Tidak Aktif SIUP Kecil14. PT Aritasindo Permaisemesta Penyalur, Ekspor, Impor 99,99 2010 Tidak Aktif SIUP Menengah15. PT Multi Selaras Anugerah Supplier 99,99 2010 Tidak Aktif SIUP Menengah16. PT Trijaya Makmur Bersama Perdagangan Jasa 99,99 2012 Tidak Aktif SIUP Menengah17. PT Siloam Graha Utama Sub Distributor 99,99 2006 Tidak Aktif SIUP Kecil18. PT Perdana Kencana Mandiri Penyalur, Ekspor, Impor

dan Jasa99,75 2010 Tidak Aktif SIUP Menengah

19. PT Tunggal Pilar Perkasa Perdagangan Jasa 99,99 2013 Tidak Aktif SIUP Menengah20. PT Mahkota Buana Selaras Perdagangan Jasa 99,99 2013 Tidak Aktif SIUP Menengah

Entitas Anak – Tidak Langsung

No. Nama Entitas Anak Kegiatan Usaha

Kepemilikan Tidak

Langsung Perseroan

(%)

Status Operasional

Perizinan Material Terkait

Kegiatan Usaha Utama

Entitas Anak sebagai Pemilik

Entitas Anak Tidak Langsung

1. PT Siloam Sumsel Kemitraan

Perdagangan Jasa 56 Tidak Aktif SIUP Menengah PT Adijaya Buana Sakti

2. PT Diagram Healthcare Indonesia

Penyedia Jasa Kesehatan 80 Aktif Izin Operasional RS di Depok

PT Pancawarna Semesta

3. PT Balikpapan Damai Husada

Penyedia Jasa Kesehatan 79,71 Aktif Izin Operasional RS di Balikpapan

PT Prawira Tata Semesta

4. PT Adijaya Buana Sakti Sub-Distributor, Eksportir, Importir

80 Tidak Aktif SIUP Menengah PT Kusuma Primadana

5. PT Nusa Medika Perkasa Alat Kesehatan/Alat Kedokteran, Kesehatan

59,69 Tidak Aktif SIUP Besar PT Multi Selaras Anugerah,

PT Aritasindo Permaisemesta dan

PT Perdana Kencana Mandiri

6. PT Golden First Atlanta Kesehatan dan Perdagangan Besar

Farmasi

83 Aktif Izin Operasional RS di Jambi

PT Guchi Kencana Emas

7. PT East Jakarta Medika Penyedia Jasa Kesehatan 79,84 Aktif Izin Operasional RS di Bandung

PT Siloam Graha Utama

8. PT RS Siloam Hospitals Sumsel

Penyedia Jasa Kesehatan 70 Aktif Izin Operasional RS di Palembang

PT Adijaya Buana Sakti dan PT Siloam Sumsel Kemitraan

Page 19: PT Siloam International Hospitals Tbk

xvii

No. Nama Entitas Anak Kegiatan Usaha

Kepemilikan Tidak

Langsung Perseroan

(%)

Status Operasional

Perizinan Material Terkait

Kegiatan Usaha Utama

Entitas Anak sebagai Pemilik

Entitas Anak Tidak Langsung

9. PT Tirtasari Kencana Developer, Bidang Usaha Khusus Kesehatan

99,99 Tidak Aktif SIUP PT Tunggal Pilar Perkasa dan

PT Mahkota Buana Selaras

10. PT Gramari Prima Nusa Perumahsakitan/Kesehatan 99,99 Aktif Izin Operasional RS di Medan

PT Tunggal Pilar Perkasa dan

PT Mahkota Buana Selaras

11. PT Krisolis Jaya Mandiri Bidang Usaha Khusus Kesehatan

99,99 Aktif Izin Operasional RS di Kupang

PT Tunggal Pilar Perkasa dan

PT Mahkota Buana Selaras

12. PT Kusuma Bhakti Anugerah

Perdagangan Barang dan Jasa,Bidang Usaha Khusus

Kesehatan

99,99 Tidak Aktif SIUP Menengah PT Tunggal Pilar Perkasa dan

PT Mahkota Buana Selaras

13. PT Agung Cipta Raya Perdagangan Barang dan Jasa, Bidang Usaha

Khusus Kesehatan

99,99 Tidak Aktif SIUP Menengah PT Tunggal Pilar Perkasa dan

PT Mahkota Buana Selaras

14. PT Bina Cipta Semesta Penyalur, Ekspor, Impor, Bidang Usaha Khusus

Kesehatan

99,99 Tidak Aktif SIUP Menengah PT Tunggal Pilar Perkasa dan

PT Mahkota Buana Selaras

15. PT Mega Buana Bhakti Perdagangan Barang dan Jasa, Bidang Usaha

Khusus Kesehatan

99,99 Tidak Aktif SIUP Menengah PT Tunggal Pilar Perkasa dan

PT Mahkota Buana Selaras

16. PT Taruna Perkasa Megah Perdangangan Jasa, Bidang Usaha Khusus

Kesehatan

99,99 Tidak Aktif SIUP Menengah PT Tunggal Pilar Perkasa dan

PT Mahkota Buana Selaras

17. PT Tataka Bumi Karya Perdagangan Jasa, Jasa Properti, Pembangunan,

Percetakan,

99,99 Tidak Aktif SIUP Menengah PT Tunggal Pilar Perkasa dan

PT Mahkota Buana Selaras

18. PT Tataka Karya Indah Perdagangan Jasa 99,99 Tidak Aktif SIUP Menengah PT Tunggal Pilar Perkasa dan

PT Mahkota Buana Selaras

19. PT Siloam Medika Cemerlang

Penyedia Jasa Kesehatan dan Jasa Konsultasi

Manajemen Kesehatan

99,99 Aktif Izin Operasional Klinik di Balikpapan, Cikarang, Jababeka,

Cyber Park (Tangerang) dan Jambi, dan SIUP

Menengah

PT Tunggal Pilar Perkasa

20. PT Koridor Usaha Maju Perdagangan Jasa 99,99 Tidak Aktif SIUP Kecil PT Tunggal Pilar Perkasa dan

PT Mahkota Buana Selaras

21. PT Medika Sarana Traliansia

Penyedia Jasa Kesehatan 99,99 Aktif Izin Operasional RS di Kuta, Bali

PT Tunggal Pilar Sejahtera dan

PT Koridor Usaha Maju

22. PT Trisaka Reksa Waluya Penyedia Jasa Kesehatan 99,99 Aktif Izin Operasional RS di Badung, Bali

PT Medika Sarana Traliansia dan

PT Tunggal Pilar Perkasa

23. PT Buana Utama Sejati Perdagangan Barang 99,99 Tidak Aktif SIUP Menengah PT Koridor Usaha Maju dan PT Tunggal

Pilar Perkasa24. PT Sentra Sejahtera Utama Perdagangan Barang 99,99 Tidak Aktif SIUP Menengah PT Tunggal Pilar

Perkasa dan PT Koridor Usaha

Maju25. PT Bumi Unggul Persada Perdagangan Barang 99,99 Tidak Aktif SIUP Menengah PT Koridor Usaha

Maju dan PT Tunggal Pilar Perkasa

26. PT Berlian Cahaya Indah Penyedia Jasa Kesehatan 99,99 Aktif Izin Operasional RS di Purwakarta

PT Tunggal Pilar Perkasa dan

PT Mahkota Buana Selaras

Page 20: PT Siloam International Hospitals Tbk

xviii

No. Nama Entitas Anak Kegiatan Usaha

Kepemilikan Tidak

Langsung Perseroan

(%)

Status Operasional

Perizinan Material Terkait

Kegiatan Usaha Utama

Entitas Anak sebagai Pemilik

Entitas Anak Tidak Langsung

27. PT Rashal Siar Cakra Medika

Penyedia Jasa Kesehatan 99,99 Aktif Izin Operasional RS di Jakarta

PT Tunggal Pilar Perkasa dan

PT Mahkota Buana Selaras

28. PT Mulia Pratama Cemerlang

Perdagangan Barang 99,99 Tidak Aktif SIUP Menengah PT Tunggal Pilar Perkasa dan

PT Mahkota Buana Selaras

29. PT Medika Rescue International

Perdagangan Barang 99,99 Tidak Aktif SIUP Menengah PT Tunggal Pilar Perkasa dan

PT Mahkota Buana Selaras

30. PT Indah Kemilau Abadi Penyedia Jasa Kesehatan 99,99 Tidak Aktif Belum Memiliki Izin Operasional

PT Tunggal Pilar Perkasa dan

PT Mahkota Buana Selaras

31. PT Siloam Radiology Indonesia

Perdagangan Barang 99,99 Tidak Aktif SIUP Menengah PT Tunggal Pilar Perkasa dan

PT Mahkota Buana Selaras

32. PT Inti Pratama Medika Perdagangan Barang 99,99 Tidak Aktif SIUP Menengah PT Tunggal Pilar Perkasa dan

PT Mahkota Buana Selaras

33. PT Sentra Sehat Sejahtera Perdagangan Barang 99,99 Tidak Aktif SIUP Menengah PT Tunggal Pilar Perkasa dan

PT Mahkota Buana Selaras

34. PT Genta Raya Internusa Perdagangan Barang 99,99 Tidak Aktif SIUP Menengah PT Tunggal Pilar Perkasa dan

PT Mahkota Buana Selaras

35. PT Sembilan Raksa Dinamika

Penyalur dan Penyedia Jasa Kesehatan

99,99 Aktif SIUP Menengah dan Izin Operasional Klinik di Samarinda

PT Tunggal Pilar Perkasa dan

PT Mahkota Buana Selaras

36. PT Saritama Mandiri Zamrud

Sub-Distributor, Ekspor, Impor

99,99 Tidak Aktif SIUP Menengah PT Tunggal Pilar Perkasa dan

PT Mahkota Buana Selaras

37. PT Gempita Nusa Sejahtera Penyedia Jasa Kesehatan 99,99 Tidak Aktif Belum Memiliki Izin Operasional

PT Tunggal Pilar Perkasa dan

PT Mahkota Buana Selaras

38. PT Aryamedika Teguh Tunggal

Penyedia Jasa Kesehatan 99,99 Tidak Aktif Belum Memiliki Izin Operasional

PT Tunggal Pilar Perkasa dan

PT Mahkota Buana Selaras

39. PT Lintas Buana Jaya Penyedia Jasa Kesehatan 99,99 Aktif Izin Operasional RS di Labuan Bajo

PT Tunggal Pilar Perkasa dan

PT Mahkota Buana Selaras

40. PT Bina Bahtera Sejati Penyedia Jasa Kesehatan 99,99 Aktif Izin Operasional RS di Buton

PT Tunggal Pilar Perkasa dan

PT Mahkota Buana Selaras

41. PT Lintang Laksana Utama Penyedia Jasa Kesehatan 99,99 Tidak Aktif Belum Memiliki Izin Operasional

PT Tunggal Pilar Perkasa dan

PT Mahkota Buana Selaras

42. PT Ciptakarya Tirta Cemerlang

Perdagangan Barang 99,99 Tidak Aktif SIUP Menengah PT Tunggal Pilar Perkasa dan

PT Mahkota Buana Selaras

Page 21: PT Siloam International Hospitals Tbk

xix

KETERANGAN MENGENAI KEBIJAKAN DIVIDEN

Saham-saham yang diterbitkan dan ditawarkan kepada para pemegang saham dalam rangka PUT I ini akan mempunyai hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham-saham yang telah diterbitkan oleh Perseroan sebelum PUT I, termasuk tetapi tidak terbatas pada hak atas pembagian dividen.

Berdasarkan UUPT, pembayaran dividen dilakukan melalui keputusan pemegang saham pada RUPS tahunan atau luar biasa atas rekomendasi dari Direksi Perseroan. Perseroan dapat melakukan pembayaran dividen dalam suatu tahun atas hasil laba bersih Perseroan dari tahun sebelumnya. Sebelum berakhirnya tahun buku Perseroan, dividen interim dapat dibagikan selama diizinkan oleh Anggaran Dasar Perseroan dan jika pembagian dividen interim tersebut tidak menyebabkan jumlah kekayaan bersih Perseroan lebih kecil dari jumlah modal ditempatkan dan disetor serta cadangan wajib. Pembagian tersebut ditentukan oleh Direksi setelah disetujui oleh Dewan Komisaris. Apabila setelah akhir tahun buku tersebut, Perseroan mengalami kerugian, maka dividen interim yang telah dibagikan harus dikembalikan oleh pemegang saham kepada Perseroan. Direksi dan Dewan Komisaris akan bertanggung jawab secara tanggung renteng jika dividen interim tersebut tidak dikembalikan kepada Perseroan.

Perseroan bermaksud untuk membayarkan dividen kas kepada pemegang saham Perseroan sejak tahun buku 2013 dan seterusnya, atas laba bersih setelah pajak dengan kisaran sebagai berikut:

Keterangan Persentase Dividen Kas terhadap Laba Bersih setelah PajakBila laba bersih setelah pajak sampai dengan Rp150 miliar 10%Laba bersih setelah pajak di atas Rp150 miliar 15 – 30%

Riwayat pembagian dividen Perseroan adalah sebagai berikut:

Tahun Buku % Keuntungan Bersih Dividen per Saham Jumlah Pembayaran

DividenTanggal Pembayaran

Dividen2014 10,1% Rp 5,20 Rp 6.011.720.000 18 Juni 2015

Keterangan selengkapnya mengenai kebijakan dividen dapat dilihat pada Bab X Prospektus ini.

Page 22: PT Siloam International Hospitals Tbk

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 23: PT Siloam International Hospitals Tbk

1

I. PENAWARAN UMUM TERBATAS I / PUT I

Saham Baru yang ditawarkan oleh Perseroan dalam rangka PUT I dengan menerbitkan HMETD seluruhnya merupakan saham biasa atas nama yang dikeluarkan dari portepel Perseroan yang mengakibatkan terjadinya peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor penuh dalam Perseroan. Sebagaimana disyaratkan dalam Peraturan OJK No. 32/2015, penambahan modal dengan memberikan HMETD harus disetujui oleh RUPS Perseroan terlebih dahulu. Sehubungan dengan rencana pelaksanaan PUT I ini, Perseroan telah memperoleh persetujuan RUPS Perseroan dalam RUPSLB yang diselenggarakan oleh Perseroan pada tanggal 11 Oktober 2016, yang keputusannya dinyatakan dalam Akta Pernyataan Sebagian Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Siloam International Hospitals Tbk No. 29 tanggal 11 Oktober 2016, dibuat di hadapan Sriwi Bawana Nawaksari, S.H., M.Kn, Notaris di Tangerang.

Dengan telah diperolehnya persetujuan RUPSLB dan dilakukannya keterbukaan pada tanggal 12 Oktober 2016 melalui situs web Perseroan dan Bursa Efek Indonesia atas rencana pelaksanaan PUT I, Direksi, atas nama Perseroan, dengan ini melakukan PUT I dalam rangka penerbitan HMETD kepada para pemegang saham Perseroan sebanyak-banyaknya 144.512.500 (seratus empat puluh empat juta lima ratus dua belas ribu lima ratus) Saham Baru atau sebanyak-banyaknya sebesar 11,11% dari modal ditempatkan dan disetor setelah PUT I pada Harga Pelaksanaan, sehingga nilai PUT I adalah sebanyak-banyaknya sebesar Rp1.300.612.500.000 (satu triliun tiga ratus miliar enam ratus dua belas juta lima ratus ribu Rupiah).

Setiap pemegang 8 (delapan) saham biasa atas nama yang namanya tercantum dalam DPS pada tanggal 2 Desember 2016 pukul 16.15 WIB mendapatkan 1 (satu) HMETD dimana 1 (satu) HMETD berhak untuk membeli 1 (satu) Saham Baru pada Harga Pelaksanaan yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pembelian saham. Saham Baru yang ditawarkan dalam PUT I ini mempunyai hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh. Saham yang akan diterbitkan dalam rangka PUT I ini akan dicatatkan di BEI.

Apabila Saham Baru yang ditawarkan dalam PUT I ini tidak seluruhnya diambil atau dibeli oleh pemegang saham atau pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang HMETD lainnya yang melakukan pemesanan lebih besar dari haknya, sebagaimana tercantum dalam SBHMETD atau FPPS Tambahan, secara proporsional berdasarkan HMETD yang telah dilaksanakan.

PT Siloam International Hospitals TbkKegiatan Usaha:

Jasa Pelayanan Kesehatan Masyarakat

Berkedudukan di Kabupaten Tangerang, IndonesiaKantor Pusat

Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan – Lantai 32 Jalan Boulevard Sudirman No. 15, Lippo Village

Kabupaten Tangerang 15810, Indonesia Tel : (021) 25668000, Fax : (021) 5460075

website: www.siloamhospitals.comemail: [email protected]

RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH TIDAK MAMPUNYA PERSEROAN MENARIK DAN MEMPERTAHANKAN PARA DOKTER DAN TENAGA PROFESIONAL KESEHATAN LAINNYA. RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI PROSPEKTUS INI.

Page 24: PT Siloam International Hospitals Tbk

2

Komposisi modal saham dan Pemegang Saham Perseroan pada saat Prospektus ini diterbitkan (berdasarkan DPS yang diterbitkan oleh PT Sharestar Indonesia, selaku Biro Administrasi Efek yang ditunjuk oleh Perseroan, pada tanggal 30 September 2016) adalah sebagai berikut:

Jumlah SahamJumlah Nilai Nominal @Rp100 per saham

(Rp) %

Modal Dasar 4.000.000.000 400.000.000.000Modal Ditempatkan dan Disetor PenuhPemegang SahamPT Megapratama Karya Persada 594.951.000 59.495.100.000 51,46Prime Health Company Limited 173.415.000 17.341.500.000 15,00PT Gloria Mulia 50.000.000 5.000.000.000 4,32PT Nilam Biru Bersinar 44.100.000 4.410.000.000 3,81PT Safira Prima Utama 24.700.000 2.470.000.000 2,14PT Maharama Sakti 1.000.000 100.000.000 0,09Masyarakat* 267.934.000 26.793.400.000 23,18

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.156.100.000 115.610.000.000 100,00Jumlah Saham Dalam Portepel 2.843.900.000 284.390.000.000

* Masyarakat masing-masing dengan kepemilikan di bawah 5%

Tabel Proforma Permodalan Sebelum dan Sesudah PUT I

Dengan asumsi bahwa seluruh HMETD yang ditawarkan dalam rangka PUT I ini dilaksanakan secara keseluruhan menjadi saham oleh seluruh Pemegang Saham, maka jumlah modal saham yang ditempatkan dan disetor penuh sebelum dan sesudah PUT I secara proforma adalah sebagai berikut:

Keterangan

Sebelum PUT I Sesudah PUT I

Jumlah SahamJumlah Nilai Nominal@Rp100 per saham

(Rp)% Jumlah Saham

Jumlah Nilai Nominal@Rp100 per saham

(Rp)%

Modal Dasar 4.000.000.000 400.000.000.000 4.000.000.000 400.000.000.000Modal Ditempatkan dan Disetor

PenuhPemegang Saham

PT Megapratama Karya Persada 594.951.000 59.495.100.000 51,46 669.319.875 66.931.987.500 51,46Prime Health Company Limited 173.415.000 17.341.500.000 15,00 195.091.875 19.509.187.500 15,00PT Gloria Mulia 50.000.000 5.000.000.000 4,32 56.250.000 5.625.000.000 4,32PT Nilam Biru Bersinar 44.100.000 4.410.000.000 3,81 49.612.500 4.961.250.000 3,81PT Safira Prima Utama 24.700.000 2.470.000.000 2,14 27.787.500 2.778.750.000 2,14PT Maharama Sakti 1.000.000 100.000.000 0,09 1.125.000 112.500.000 0,09Masyarakat* 267.934.000 26.793.400.000 23,18 301.425.750 30.142.575.000 23,18

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.156.100.000 115.610.000.000 100,00 1.300.612.500 130.061.250.000 100,00

Jumlah Saham Dalam Portepel 2.843.900.000 284.390.000.000 2.699.387.500 269.938.750.000* Masyarakat masing-masing dengan kepemilikan di bawah 5%

Page 25: PT Siloam International Hospitals Tbk

3

Dengan asumsi bahwa HMETD yang ditawarkan dalam rangka PUT I ini hanya dilaksanakan oleh PT MKP dan PHCL sesuai dengan porsi sahamnya, maka jumlah modal saham yang ditempatkan dan disetor penuh sebelum dan sesudah PUT I secara proforma adalah sebagai berikut:

Keterangan

Sebelum PUT I Sesudah PUT I

Jumlah SahamJumlah Nilai Nominal@Rp100 per saham

(Rp)% Jumlah Saham

Jumlah Nilai Nominal@Rp100 per saham

(Rp)%

Modal Dasar 4.000.000.000 400.000.000.000 4.000.000.000 400.000.000.000Modal Ditempatkan dan Disetor

PenuhPemegang Saham

PT Megapratama Karya Persada 594.951.000 59.495.100.000 51,46 669.319.875 66.931.987.500 53,46Prime Health Company Limited 173.415.000 17.341.500.000 15,00 195.091.875 19.509.187.500 15,58PT Gloria Mulia 50.000.000 5.000.000.000 4,32 50.000.000 5.000.000.000 3,99PT Nilam Biru Bersinar 44.100.000 4.410.000.000 3,81 44.100.000 4.410.000.000 3,52PT Safira Prima Utama 24.700.000 2.470.000.000 2,14 24.700.000 2.470.000.000 1,97PT Maharama Sakti 1.000.000 100.000.000 0,09 1.000.000 100.000.000 0,08Masyarakat* 267.934.000 26.793.400.000 23,18 267.934.000 26.793.400.000 21,40

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.156.100.000 115.610.000.000 100,00 1.252.145.750 125.214.575.000 100,00

Jumlah Saham Dalam Portepel 2.843.900.000 284.390.000.000 2.747.854.250 274.785.425.000* Masyarakat masing-masing dengan kepemilikan di bawah 5%

Selain PT MKP dan PHCL yang akan mengambil bagian HMETD-nya, pemegang saham Perseroan yang tidak melaksanakan HMETD yang ditawarkan sesuai dengan porsi sahamnya, maka proporsi kepemilikan sahamnya dalam Perseroan akan mengalami penurunan (dilusi) sampai dengan maksimal 7,67%.

Sampai dengan saat Prospektus ini diterbitkan, tidak terdapat efek lain yang dapat dikonversi menjadi saham Perseroan.

Pernyataan Pemegang Saham

Sesuai dengan Surat Pernyataan Komitmen dan Kecukupan Dana PT MKP selaku Pemegang Saham Utama dan PHCL selaku pemegang saham Perseroan untuk melaksanakan HMETD sehubungan dengan PUT I, masing-masing tanggal 1 November 2016, PT MKP dan PHCL menyatakan mempunyai dana dan sanggup untuk mengambil Saham Baru yang diterbitkan oleh Perseroan melalui pelaksanaan HMETD yang akan diperoleh berdasarkan proporsi kepemilikan saham Perseroan dalam PUT I.

Keterangan Tentang HMETD

Efek yang ditawarkan dalam PUT I ini diterbitkan berdasarkan HMETD yang akan diberikan oleh Perseroan kepada pemegang saham yang berhak. HMETD dapat diperdagangkan selama masa perdagangan yang ditentukan.

Beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan sehubungan dengan HMETD ini adalah:

1. Pemegang HMETD Yang Sah

Pemegang HMETD yang sah adalah:a. para Pemegang Saham yang namanya tercatat dengan sah dalam DPS atau memiliki Saham

Perseroan di rekening efek pada Perusahaan Efek atau Bank Kustodian pada tanggal 2 Desember 2016 pukul 16.15 WIB, dan yang HMETD-nya tidak dijual sampai dengan akhir periode perdagangan HMETD;

b. pembeli atau pemegang SBHMETD terakhir yang namanya tercantum di dalam kolom endosemen pada SBHMETD sampai dengan akhir periode perdagangan HMETD; atau

c. pemegang HMETD yang namanya tercatat dalam Penitipan Kolektif KSEI sampai dengan tanggal terakhir periode perdagangan HMETD.

Page 26: PT Siloam International Hospitals Tbk

4

2. Perdagangan SBHMETD

Pemegang HMETD dapat memperdagangkan SBHMETD yang dimilikinya selama periode perdagangan SBHMETD, yaitu mulai tanggal 6 Desember 2016 sampai dengan tanggal 9 Desember 2016 dan tanggal 13 Desember 2016. Perdagangan HMETD harus memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, termasuk tetapi tidak terbatas pada ketentuan perpajakan dan ketentuan di bidang Pasar Modal termasuk peraturan bursa dimana HMETD tersebut diperdagangkan, yaitu BEI, serta peraturan KSEI. Bila pemegang HMETD mengalami keragu-raguan dalam mengambil keputusan, sebaiknya berkonsultasi dengan penasihat investasi, manajer investasi atau penasihat profesional lainnya.

3. Bentuk dari SBHMETD

Bagi Pemegang Saham yang sahamnya belum dimasukan dalam sistem Penitipan Kolektif di KSEI, Perseroan akan menerbitkan SBHMETD yang mencantumkan nama dan alamat pemegang HMETD, jumlah saham yang dimiliki dan jumlah HMETD yang dapat digunakan untuk membeli saham serta kolom jumlah saham yang akan dibeli, jumlah harga yang harus dibayar dan jumlah pemesanan saham tambahan, kolom endosemen dan keterangan lain yang diperlukan.

4. Permohonan Pemecahan SBHMETD

Bagi pemegang SBHMETD yang hendak menjual atau mengalihkan sebagian dari jumlah yang tercantum dalam SBHMETD yang dimilikinya, maka pemegang SBHMETD yang bersangkutan dapat melengkapi Formulir Permohonan Pemecahan SBHMETD dan menyerahkan kepada BAE untuk mendapatkan pecahan SBHMETD dengan denominasi HMETD yang dikehendaki. Pemegang SBHMETD dapat melakukan pemecahan SBHMETD mulai tanggal 6 Desember 2016 sampai dengan tanggal 9 Desember 2016.

5. Nilai HMETD

Nilai HMETD yang ditawarkan oleh pemegang HMETD yang sah akan berbeda-beda antara pemegang HMETD satu dengan yang lainnya, berdasarkan permintaan dan penawaran dari pasar yang ada. Sebagai contoh, perhitungan nilai HMETD dibawah ini merupakan salah satu cara untuk menghitung nilai HMETD, tetapi tidak menjamin bahwa hasil perhitungan nilai HMETD yang diperoleh adalah nilai HMETD yang sesungguhnya berlaku di pasar. Penjelasan dibawah ini diharapkan dapat memberikan gambaran umum untuk menghitung nilai HMETD:

Asumsi:Harga pasar 1 (satu) saham = Rp aHarga saham PUT I = Rp bPUT I dengan perbandingan = c : d(pemegang c lembar saham lama mempunyai hak membeli d lembar saham baru)

Harga teoritis Saham Baru = (Rp a x c) + (Rp b x d)(c + d)

= Rp eHarga HMETD per saham = Rp e – Rp b

6. Penggunaan SBHMETD

SBHMETD adalah bukti hak yang diberikan Perseroan kepada pemegangnya untuk membeli Saham Baru. SBHMETD hanya diterbitkan bagi pemegang saham yang belum melakukan konversi saham dan digunakan untuk memesan Saham Baru. SBHMETD tidak dapat ditukarkan dengan uang atau apapun pada Perseroan, serta tidak dapat diperdagangkan dalam bentuk fotokopi. Bukti kepemilikan HMETD untuk pemegang HMETD dalam Penitipan Kolektif KSEI akan diberikan oleh KSEI melalui Anggota BEI atau Bank Kustodiannya.

Page 27: PT Siloam International Hospitals Tbk

5

7. Pecahan HMETD

Berdasarkan Peraturan OJK No. 32/2015, dalam hal pemegang saham mempunyai HMETD dalam bentuk pecahan, maka hak atas pecahan Saham Baru tersebut tidak akan diserahkan kepada pemegang saham dimaksud, namun akan dikumpulkan oleh Perseroan untuk dijual sehingga Perseroan akan menerbitkan HMETD dalam bentuk bulat, dan selanjutnya hasil penjualan pecahan HMETD tersebut dimasukkan ke dalam rekening Perseroan.

8. Lain-lain

Syarat dan ketentuan HMETD ini tunduk pada hukum yang berlaku di Negara Republik Indonesia. Segala biaya yang timbul dalam rangka pemindahan HMETD menjadi beban tanggungan pemegang SBHMETD atau calon pemegang HMETD.

Keterangan Tentang Penambahan Modal Tanpa HMETD

Berdasarkan RUPSLB Perseroan pada tanggal 19 Mei 2015, para pemegang saham Perseroan telah menyetujui untuk melakukan Penambahan Modal Saham Tanpa HMETD sebanyak-banyaknya 10% dari modal disetor pada tanggal pada tanggal pengumuman RUPS atau sebanyak-banyaknya 115.610.000 saham dengan harga pelaksanaan sekurang-kurangnya sebesar Rp13.354 yang dapat dilaksanakan dalam jangka waktu 2 (dua) tahun sejak tanggal persetujuan RUPSLB Perseroan. Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, Penambahan Modal Saham Tanpa HMETD ini belum dilaksanakan.

Historis Kinerja Saham Perseroan

Historis kinerja saham Perseroan setiap bulan dalam periode 12 (dua belas bulan) terakhir adalah sebagai berikut:

No. Bulan Tertinggi(Rp)

Terendah(Rp)

Volume Perdagangan (Unit)

1. Oktober 2015 12.600 10.900 71.920.0002. November 2015 10.400 8.950 90.710.0003. Desember 2015 9.950 9.375 65.770.0004. Januari 2016 9.725 9.025 106.170.0005. Februari 2016 9.200 7.700 61.440.0006. Maret 2016 8.025 7.250 79.030.0007. April 2016 9.100 7.450 62.180.0008. Mei 2016 10.125 8.600 73.950.0009. Juni 2016 11.600 9.900 73.440.000

10. Juli 2016 11.450 9.775 33.370.00011. Agustus 2016 11.750 9.875 52.520.00012. September 2016 10.825 10.200 19.720.000

Dalam 3 (tiga) tahun terakhir, baik OJK maupun BEI tidak pernah menghentikan perdagangan saham Perseroan di BEI untuk alasan apapun.

PERSETUJUAN DARI PIHAK YANG BERWENANG

Sesuai dengan Peraturan OJK No. 32/2015, PUT I ini menjadi efektif setelah disetujui oleh RUPSLB Perseroan yang telah diadakan pada tanggal 11 Oktober 2016 dan diperolehnya pernyataan efektif dari OJK yang dikeluarkan pada tanggal 22 November 2016.

Dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal efektif Pernyataan Pendaftaran dalam rangka PUT I ini, Perseroan tidak berencana untuk mengeluarkan atau mencatatkan saham dan/ atau efek lainnya yang dapat dikonversikan menjadi saham kecuali Penambahan Modal Saham Tanpa HMETD yang telah memperoleh persetujuan RUPSLB Perseroan pada tanggal 19 Mei 2015. Namun dalam rangka mengantisipasi adanya kesempatan perluasan usaha, Perseroan dapat menerbitkan saham baru dan/atau efek lainnya dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Page 28: PT Siloam International Hospitals Tbk

6

II. RENCANA PENGGUNAAN DANA HASIL PUT I

Dana yang diperoleh dari PUT I setelah dikurangi biaya-biaya dalam rangka PUT I ini akan dipergunakan sebagai berikut:

1. Sekitar 56% akan digunakan oleh Perseroan untuk pengembangan usaha dalam kurun 2017 – 2019 yang terdiri dari:a. untuk pembiayaan investasi dalam bentuk belanja modal (antara lain peralatan medis dan/

atau biaya konstruksi), baik langsung maupun tidak langsung melalui Entitas Anak yang berkaitan dengan pembangunan/pengembangan rumah sakit baru dan/atau penambahan serta perluasan rumah sakit yang ada saat ini.

Pengembangan rumah sakit baru akan dilakukan di beberapa wilayah potensial, antara lain di:i. Bogor, Bangka, Manado, Semarang dan Bekasi yang pada saat Prospektus ini diterbitkan

sedang dalam tahap konstruksi dan/atau pengadaan barang medis; dan/atauii. Ambon, Palangkaraya dan Malang yang pada saat Prospektus ini diterbitkan sedang

dalam tahap evaluasi, melalui Entitas Anak, antara lain PT Tataka Bumi Karya, PT Mega Buana Bhakti, PT Kusuma Bhakti Anugerah, PT Sembilan Raksa Dinamika, dan/atau Entitas Anak lainnya.

Perseroan dapat melakukan pembayaran yang diperlukan mulai akhir tahun 2016 dalam rangka pengembangan usaha dalam kurun 2017 – 2019, yaitu kurun waktu di mana rumah sakit akan beroperasi. Manajemen Perseroan akan menentukan prioritas rumah sakit yang akan dikembangkan di wilayah potensial tersebut di atas dengan mempertimbangkan kondisi pasar, kelancaran konstruksi, kelancaran perijinan, kelancaran pemasok dalam menyelesaikan kewajibannya, serta faktor lainnya yang umumnya mempengaruhi pengembangan rumah sakit. Manajemen Perseroan juga akan menentukan prioritas penambahan serta perluasan rumah sakit yang ada saat ini dengan berdasarkan pada kebutuhan belanja modal rumah sakit yang bersangkutan serta peluang pasar di wilayah tersebut; dan/atau

b. untuk investasi yang berkaitan dengan kesempatan akuisisi guna perluasan dan pengembangan kegiatan usaha Perseroan dan Entitas Anak meliputi akuisisi rumah sakit, akuisisi saham atas perusahaan yang memilki rumah sakit, atau akuisisi aset yang dapat bersinergi dengan Perseroan dan Entitas Anak dan memberikan manfaat tambahan dan mendukung kegiatan usaha Perseroan. Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, belum terdapat target akuisisi maupun jangka waktu dapat ditentukannya pemilihan target akuisisi.

Penyaluran dana hasil PUT I kepada Entitas Anak dapat dilakukan dalam bentuk pinjaman dan/atau dalam bentuk peningkatan penyertaan pada Entitas Anak.

Dalam hal penggunaan dana untuk pengembangan usaha di atas merupakan Transaksi Afiliasi atau Transaksi Benturan Kepentingan dan/atau Transaksi Material, Perseroan akan melaksanakannya sesuai dengan Peraturan No. IX.E.1 dan/atau Peraturan No. IX.E.2.

Page 29: PT Siloam International Hospitals Tbk

7

2. Sekitar 33% akan digunakan untuk pembayaran sebagian utang (pokok dan/atau bunga) kepada pemegang saham (tidak langsung) Perseroan yaitu PT Lippo Karawaci Tbk secara tunai, dengan rincian sebagai berikut:

Rincian KeteranganNama perjanjian Perjanjian Hutang tanggal 30 April 2013, dengan amandemen tanggal

31 Desember 2013

Saldo terutang (jumlah pokok dan bunga)

Pokok utang pada tanggal 30 Juni 2016 sebesar Rp351.127.564.403 dan perhitungan bunga sampai dengan tanggal 30 November 2016 sebesar Rp90.509.589.527.

Tingkat bunga Sampai dengan 31 Desember 2013 tidak dikenakan bunga, setelahnya akan dibebankan bunga pinjaman sesuai kesepakatan kedua belah pihak. Tingkat bunga yang diberlakukan atas pinjaman adalah suku bunga Bank Indonesia yang berlaku ditambah 1%. Riwayat tingkat suku bunga adalah sebagai berikut:

Periode Tingkat Bunga Periode Tingkat BungaJanuari 2014 8,50% Mei 2015 8,50%

Februari 2014 8,50% Juni 2015 8,50%Maret 2014 8,50% Juli 2015 8,50%April 2014 8,50% Agustus 2015 8,50%Mei 2014 8,50% September 2015 8,50%Juni 2014 8,50% Oktober 2015 8,50%Juni 2014 8,50% November 2015 8,50%Juli 2014 8,50% Desember 2015 8,50%

Agustus 2014 8,50% Januari 2016 8,50%September 2014 8,50% Februari 2016 8,50%

Oktober 2014 8,50% Maret 2016 8,50%November 2014 8,75% April 2016 7,75%Desember 2014 8,75% Mei 2016 7,50%

Januari 2015 8,50% Juni 2016 7,50%Februari 2015 8,50% Juli 2016 7,50%

Maret 2015 8,50% Agustus 2016 7,50%April 2015 8,50% September 2016 5,75%

Jangka waktu/Jatuh tempo Sampai dengan dilunasinya pinjaman (pokok dan bunga), pada waktu yang disepakati para pihak

Tujuan penggunaan pinjaman

Belanja modal sesuai kegiatan usaha Perseroan, terutama untuk pembelian aset tetap dan pembayaran saham dari rumah sakit yang diakuisisi pada tahun 2011 dan 2012. Adapun rumah sakit yang diakuisisi menggunakan dana pinjaman tersebut adalah Siloam Hospitals Balikpapan, Siloam Hospitals Cinere dan Siloam Hospitals Jambi.

Persetujuan kreditur atas pembayaran/pelunasan dini

Tidak diperlukan persetujuan pemberi pinjaman atas pembayaran/pelunasan dini.

Berdasarkan Perjanjian, Perseroan dapat melakukan pembayaran kembali pinjaman setiap saat dengan pemberitahuan terlebih dahulu kepada PT Lippo Karawaci Tbk sekurang-kurangnya 1 hari kerja.

Sifat hubungan afiliasi PT Lippo Karawaci Tbk merupakan induk Perseroan dari Pemegang Saham Utama Perseroan

Perseroan akan merealisasikan pembayaran sebagian utang menggunakan dana hasil PUT I ini paling lambat pada akhir kuartal pertama tahun 2017. Mekanisme pembayaran sisa utang sampai dengan saat ini belum ditentukan.

Page 30: PT Siloam International Hospitals Tbk

8

Rencana Penggunaan Dana untuk membayar utang kepada PT Lippo Karawaci Tbk merupakan bagian dari transaksi pengadaan utang yang telah diungkapkan sebelumnya dalam Prospektus dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham PT Siloam International Hospitals Tbk. Oleh karena itu, berdasarkan Peraturan IX.E.1 Rencana Penggunaan Dana untuk membayar utang kepada PT Lippo Karawaci Tbk dikecualikan dari persyaratan yang diatur dalam peraturan tersebut.

3. Sisanya sekitar 11% akan digunakan untuk modal kerja Perseroan dan Entitas Anak yang meliputi biaya operasional Perseroan dan Entitas Anak antara lain pembayaran sewa gedung rumah sakit dan biaya lainnya. Penyaluran dana hasil PUT I kepada Entitas Anak dapat dilakukan dalam bentuk pinjaman dan/atau dalam bentuk peningkatan penyertaan pada Entitas Anak.

Apabila penyaluran dana hasil PUT I dilakukan dalam bentuk pemberian pinjaman kepada Entitas Anak dan selanjutnya apabila di kemudian hari terjadi pengembalian atas pinjaman tersebut kepada Perseroan, maka dana tersebut akan digunakan oleh Perseroan untuk pengembangan usaha Perseroan antara lain dalam bentuk pembukaan rumah sakit baru di masa yang akan datang, untuk kebutuhan modal kerja, antara lain untuk biaya operasional Perseroan, dan/atau untuk investasi baru antara lain belanja modal peralatan medis dan/atau biaya konstruksi yang memiliki nilai strategis dan dapat mendukung kegiatan usaha Perseroan. Di samping itu, tidak tertutup opsi bagi Perseroan untuk melakukan konversi atas utang yang diberikan kepada Entitas Anak menjadi penambahan penyertaan modal dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan dalam UUPT dan Undang-Undang Pasar Modal.

Apabila dana yang dihimpun dari PUT I berkisar antara Rp864.411.750.000 (delapan ratus enam puluh empat miliar empat ratus sebelas juta tujuh ratus lima puluh ribu Rupiah) sampai dengan Rp1.300.612.500.000 (satu triliun tiga ratus miliar enam ratus dua belas juta lima ratus ribu Rupiah), maka dana akan digunakan secara proporsional sesuai dengan persentase penggunaan dana.

Apabila Perseroan tidak berhasil mendapatkan seluruh dana hasil PUT I yang diharapkan, Perseroan akan mencari sumber pembiayaan lainnya, antara lain melalui sewa pembiayaan (leasing) untuk mendanai rencana pengembangan usaha Perseroan. Di samping itu, karena Perseroan tidak memiliki target akuisisi ataupun kewajiban pembayaran kepada pihak ketiga dengan nilai tertentu dan dengan jangka waktu pembayaran sudah ditetapkan, maka tidak berhasilnya Perseroan mendapatkan dana PUT I yang direncanakan secara penuh tidak akan menyebabkan Perseroan menjadi cidera janji kepada pihak ketiga.

Sesuai dengan Peraturan OJK No. 33/2015, total perkiraan biaya yang dikeluarkan dalam rangka PUT I ini adalah sekitar 0,48% dari total penawaran umum, dengan rincian sebagai berikut:

1. Biaya Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal sebesar 0,26% yang terdiri dari:a. Biaya jasa Akuntan sebesar 0,14%;b. Biaya jasa Konsultan Hukum sebesar 0,11%;c. Biaya jasa Notaris sebesar 0,01%;

2. Biaya jasa Biro Administrasi Efek sebesar 0,01%;3. Biaya OJK sebesar 0,05%;4. Biaya BEI sebesar 0,01%;5. Biaya jasa Penasehat Keuangan sebesar 0,13%; dan6. Biaya Percetakan, Pengumuman Koran, penyelenggaraan RUPSLB dan lain-lain sebesar 0,02%.

Rencana penggunaan dana yang diperoleh dari PUT I ini akan dilaksanakan sepenuhnya sesuai dengan peraturan pasar modal yang berlaku di Indonesia. Perseroan bertanggung jawab atas realisasi penggunaan dana yang diperoleh dari PUT I ini Perseroan akan menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana hasil PUT I kepada OJK sesuai dengan Peraturan OJK No. 30/2015. Realisasi penggunaan dana hasil PUT I tersebut juga akan dipertanggungjawabkan secara berkala setiap tahun kepada pemegang saham Perseroan dalam RUPS Tahunan Perseroan. Laporan realisasi penggunaan dana yang disampaikan ke OJK dibuat secara berkala setiap 6 (enam) bulan dengan tanggal laporan 30 Juni dan 31 Desember dan pertama kali wajib dibuat pada tanggal laporan terdekat setelah tanggal penjatahan untuk penambahan modal dengan memberikan HMETD. Penyampaian laporan tersebut selambat-lambatnya pada tanggal 15 bulan berikutnya.

Page 31: PT Siloam International Hospitals Tbk

9

Dalam hal terjadi perubahan penggunaan dana tersebut, Perseroan wajib:

a. menyampaikan rencana dan alasan perubahan penggunaan dana hasil PUT I bersamaan dengan pemberitahuan mata acara RUPS kepada Otoritas Jasa Keuangan; dan

b. memperoleh persetujuan dari RUPS terlebih dahulu.

Dalam hal Perseroan akan melaksanakan transaksi dengan menggunakan dana hasil PUT I yang merupakan Transaksi Afiliasi atau Transaksi Benturan Kepentingan dan/atau Transaksi Material, Perseroan akan melaksanakannya sesuai dengan Peraturan No. IX.E.1 dan/atau Peraturan No. IX.E.2.

Berdasarkan laporan realisasi dana pada bulan Maret 2016 sebagaimana dimuat dalam Surat Perseroan No. 047/Corsec-SIH/IV/2016 tanggal 8 April 2016, dana sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana Saham telah semua digunakan seluruhnya oleh Perseroan. Penggunaan dana ini telah dilaporkan sesuai dengan Peraturan OJK No. 30/2015.

Penggunaan dana hasil PUT I ini akan dilaksanakan dengan mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, khususnya di bidang pasar modal.

Page 32: PT Siloam International Hospitals Tbk

10

III. PERNYATAAN UTANG

Berdasarkan Laporan Keuangan Konsolidasian Interim Perseroan dan Entitas Anak untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016 yang telah diaudit oleh KAP Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Rekan dengan opini wajar tanpa pengecualian yang ditandatangani oleh Didik Wahyudiyanto. Perseroan dan Entitas Anak mempunyai liabilitas konsolidasian yang keseluruhannya berjumlah sebesar Rp1.431,8 miliar.

Perincian lebih lanjut mengenai liabilitas tersebut adalah sebagai berikut:

(dalam miliaran Rupiah)Uraian JumlahLIABILITAS JANGKA PENDEKUtang Usaha – Pihak Ketiga 311,0Utang Bank Jangka Pendek 2,9Beban Akrual 324,8Uang Muka Pasien 20,5Utang Pajak 35,5Bagian Lancar atas Liabilitas Jangka Panjang

Utang Bank 10,3Utang Sewa Pembiayaan 4,6Laba yang Ditangguhkan atas transaksi jual dan sewa balik 11,9

Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya 72,0JUMLAH LIABILITAS JANGKA PENDEK 793,5

LIABILITAS JANGKA PANJANGUtang Bank Jangka Panjang 13,7Utang Pihak Berelasi Non-Usaha 351,3Utang Sewa Pembiayaan 24,5Laba yang Ditangguhkan atas Transaksi Jual dan Sewa Balik 101,1Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang 113,8Liabilitas Pajak Tangguhan 33,9JUMLAH LIABILITAS JANGKA PANJANG 638,3JUMLAH LIABILITAS 1.431,8

Penjelasan atas liabilitas tersebut adalah berikut:

LIABILITAS JANGKA PENDEK

Utang Usaha – Pihak Ketiga

Utang usaha pihak ketiga Perseroan dan Entitas Anak pada tanggal 30 Juni 2016 adalah sebesar Rp311,0 miliar, yang terdiri dari utang usaha kepada pemasok sebesar Rp213,0 miliar dan utang usaha atas jasa dokter sebesar Rp98,0 miliar.

Utang Bank Jangka Pendek

Utang bank jangka pendek Perseroan dan Entitas Anak pada tanggal 30 Juni 2016 merupakan utang kepada PT Bank Central Asia Tbk sebesar Rp2,9 miliar.

Page 33: PT Siloam International Hospitals Tbk

11

PT Bank Central Asia Tbk

Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 1 tanggal 1 April 2003 yang dibuat di hadapan Yandes Effriady, S.H., Notaris di Jambi dan Surat Pemberitahuan Pemberian Kredit No. 0242/JAM/2010 tanggal 3 Pebruari 2010, Perubahan PK No. 54 tanggal 19 Juli 2010 di hadapan Notaris Hasan S.H., Notaris di Jambi, yang terakhir diubah dengan Surat No. 0163-ADD-2015 tanggal 30 Juli 2015, PT Golden First Atlanta (GFA), Entitas Anak, memperoleh fasilitas pinjaman sebagai berikut:

• Fasilitas Kredit Lokal (Rekening Koran) dengan jumlah maksimum sebesar Rp5 miliar• Fasilitas Kredit Investasi dengan jumlah pokok maksimum sebesar Rp32,4 miliar.

Kedua pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 12,25% per tahun untuk fasilitas kredit investasi periode 30 Juni 2016. Kedua pinjaman ini masing-masing akan jatuh tempo pada 5 Mei 2017 dan 20 Desember 2016.

Kedua fasilitas pinjaman tersebut di atas dijamin dengan jaminan sebagai berikut:

• 3 (tiga) bidang tanah dengan jumlah luas area 7.132 m2 berikut bangunan dan segala sesuatu yang telah ada dan akan didirikan masing-masing dengan Surat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 840, No. 841, No. 842/Paal Merah, terdaftar atas nama GFA, Entitas Anak.

• Peralatan kedokteran, perabotan dan peralatan kantor, piutang, persediaan obat dan barang habis pakai serta mesin dan peralatan medis

Atas pinjaman ini GFA harus menjaga rasio utang terhadap modal maksimum 5,83 kali. Pada tanggal 30 Juni 2016, GFA telah memenuhi rasio utang yang disyaratkan. Pembayaran pinjaman untuk periode/ tahun yang berakhir pada 30 Juni 2016 adalah sebesar Rp3,2 miliar.

Beban Akrual

Beban akrual Perseroan dan Entitas Anak pada tanggal 30 Juni 2016 adalah sebesar Rp324,8 miliar, yang terdiri dari:

(dalam miliar Rupiah)Jumlah

Beban Sewa 146,1Beban Bunga 68,4Contract Service 37,4Beban Pokok Pendapatan 32,9Listrik dan Air 12,2Perbaikan dan Pemeliharaan 10,0Gaji dan Kesejahteraan Karyawan 6,6Lain-lain 11,2Jumlah 324,8

Uang Muka Pasien

Uang muka pasien Perseroan dan Entitas Anak pada tanggal 30 Juni 2016 adalah sebesar Rp20,5 miliar.

Page 34: PT Siloam International Hospitals Tbk

12

Utang Pajak

Utang pajak Perseroan dan Entitas Anak pada tanggal 30 Juni 2016 adalah sebesar Rp35,5 miliar, yang terdiri dari:

(dalam miliaran Rupiah)Uraian JumlahPajak Penghasilan

Pasal 4 (2) 0,2Pasal 21 17,4Pasal 23 0,8Pasal 25 2,7Pasal 29

Perseroan 9,0Entitas Anak 4,3

Pajak Pertambahan Nilai 1,1Jumlah 35,5

Bagian Lancar atas Liabilitas Jangka Panjang - Utang Bank

Bagian lancar atas utang bank Perseroan dan Entitas Anak pada tanggal 30 Juni 2016 adalah sebesar Rp10,3 miliar.

Bagian Lancar atas Liabilitas Jangka Panjang - Utang Sewa Pembiayaan

Bagian lancar atas utang sewa pembiayaan Perseroan dan Entitas Anak pada tanggal 30 Juni 2016 adalah sebesar Rp4,6 miliar.

Bagian Lancar atas Liabilitas Jangka Panjang - Laba yang Ditangguhkan atas Transaksi Jual dan Sewa Balik

Bagian lancar atas laba yang ditangguhkan atas transaksi jual dan sewa balik Perseroan dan Entitas Anak ada tanggal 30 Juni 2016 adalah sebesar Rp11,9 miliar.

Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya

Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya Perseroan dan Entitas Anak pada tanggal 30 Juni 2016 adalah sebesar Rp72,0 miliar, yang terdiri dari:

(dalam miliar Rupiah)Jumlah

Utang Titipan 35,4Utang atas Pembelian Saham Entitas Anak 10,7Lain-lain (masing-masing di bawah Rp500 juta) 25,9Jumlah 72,0

Page 35: PT Siloam International Hospitals Tbk

13

LIABILITAS JANGKA PANJANG

Utang Bank Jangka Panjang

Utang bank jangka panjang Perseroan dan Entitas Anak pada tanggal 30 Juni 2016 adalah sebesar Rp13,7 miliar, yang terdiri dari:

(dalam miliar Rupiah)Jumlah

Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur 20,8PT Bank Central Asia Tbk 3,2Sub Jumlah 24,0Dikurangi: Bagian Lancar (10,3)Bagian Jangka Panjang 13,7

Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur

Berdasarkan perjanjian kredit No. 005/870/9200/KI.59/BPDKP/2008/ tanggal 25 Februari 2008, PT Balikpapan Damai Husada (BDH), Entitas Anak, memperoleh fasilitas Kredit Investasi (Non PRK) sebesar maksimum Rp50,0 miliar, dengan suku bunga 11,5% per tahun. Pinjaman ini digunakan untuk tambahan dana investasi untuk membiayai pembangunan rumah sakit dan melunasi pinjaman sebelumnya yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada 25 Februari 2019.

Pinjaman tersebut dijamin dengan: • 1 (satu) bidang tanah seluas 12.562 m2 beserta bangunan kesehatan dan rumah sakit seluas 8.024

m2 dengan Surat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 2069 yang terletak di Jalan MT. Haryono RT 35 Kelurahan Gang Bahagia Balikpapan, terdaftar atas nama PT Balikpapan Damai Husada.

• Sarana pelengkap, mesin dan peralatan dan alat-alat kesehatan dengan nilai taksasi sebesar Rp8,7 miliar.

Atas pinjaman ini tidak terdapat pembatasan-pembatasan atas rasio keuangan tertentu yang harus dipenuhi oleh BDH.

Pembayaran pinjaman untuk periode/tahun yang berakhir pada 30 Juni 2016 adalah sebesar Rp3,2 miliar.

PT Bank Central Asia Tbk

Keterangan mengenai utang kepada PT Bank Central Asia Tbk dapat dilihat pada uraian utang bank jangka pendek.

Utang Pihak Berelasi Non-Usaha

Utang pihak berelasi non-usaha Perseroan dan Entitas Anak pada tanggal 30 Juni 2016 adalah sebesar Rp351,3 miliar, yang terdiri dari utang kepada PT Lippo Karawaci Tbk sebesar Rp351,1 miliar dan utang kepada pihak berelasi lainnya sebesar Rp0,2 miliar. Utang Sewa Pembiayaan

Utang sewa pembiayaan Perseroan dan Entitas Anak pada tanggal 30 Juni 2016 adalah sebesar Rp24,5 miliar. Pada bulan Mei 2016, Perseroan memperoleh fasilitas sewa pembiayaan dari PT Century Tokyo Leasing Indonesia (CTLI) untuk pengadaan peralatan medis, dengan nilai pembiayaan sebesar Rp30,2 miliar dan periode pembayaran 60 bulan, serta dikenakan bunga efektif 12,65% per tahun.

Page 36: PT Siloam International Hospitals Tbk

14

Laba yang Ditangguhkan atas Transaksi Jual dan Sewa Balik

Laba yang ditangguhkan atas transaksi jual dan sewa balik Perseroan dan Entitas Anak pada tanggal 30 Juni 2016 adalah sebesar Rp101,1 miliar. Laba ditangguhkan atas transaksi jual dan sewa balik diamortisasi secara proporsional selama masa sewa 15 tahun dengan menggunakan metode garis lurus.

Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang

Liabilitas imbalan kerja jangka panjang Perseroan dan Entitas Anak dihitung oleh PT Lastika Dipa, sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit” sesuai dengan laporan tanggal 26 Juli 2016.

Asumsi utama yang digunakan oleh aktuaris independen adalah sebagai berikut:

Tingkat Diskonto : 7,9% per tahunTingkat Proyeksi Kenaikan Gaji : 8% per tahunTingkat Mortalita : Indonesia IIITingkat Cacat Tetap : 10% x TMI II Tingkat Pengunduran Diri : 5% sampai dengan usia 25 tahun

dan menurun secara linear hingga 0% di usia 55 tahun

Saldo Liabilitas Imbalan Kerja Perseroan dan Entitas Anak per 30 Juni 2016 adalah sebesar Rp113,8 miliar, yang terdiri dari:

(dalam miliar Rupiah)Jumlah

Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti 100,1Biaya Jasa Kini 9,7Beban Bunga 3,9Pembayaran Pesangon (0,8)Keuntungan (Kerugian) Aktuarial Periode Berjalan 0,9Jumlah 113,8

Liabilitas Pajak Tangguhan

Liabilitas pajak tangguhan Perseroan dan Entitas Anak pada tanggal 30 Juni 2016 adalah sebesar Rp33,9 miliar.

KOMITMEN DAN KONTIJENSI

a. Perjanjian Sewa

• Pada bulan Februari 2005, PT DHCI, Entitas Anak, mengadakan perjanjian sewa bangunan rumah sakit Siloam Hospitals Cinere dengan PT Anadi Sarana Tatahusada. Perjanjian ini berlaku selama 13 tahun dan dapat diperbaharui lagi untuk 5 tahun dengan total nilai sewa Rp12 miliar. Untuk periode yang berakhir pada 30 Juni 2016, beban sewa yang dicatatkan sebesar Rp0,5 miliar.

• Berdasarkan perjanjian sewa yang dibuat oleh Allen & Gledhill Advocates & Solicitors tanggal 8 November 2010, EJM selaku pihak yang menerima novasi sewa dari PT Lippo Karawaci Tbk, entitas induk, terakhir tanggal 10 Oktober 2011, mengadakan perjanjian sewa dengan PT Graha Pilar Sejahtera selama 15 tahun. Atas perjanjian tersebut, EJM akan membayar beban sewa yang terdiri dari tarif sewa pokok dan tarif sewa variabel. Sewa pokok ditentukan pada tahun pertama dan selanjutnya disesuaikan, sedangkan tarif variabel diperhitungkan mulai tahun kedua berdasarkan persentase tertentu dari gross revenue. Sewa dibayarkan setiap 3 bulan. Keterlambatan pembayaran akan dikenakan denda sebesar 2% ditambah suku bunga rata-rata pinjaman dari 3 bank tertentu di Singapura.

Page 37: PT Siloam International Hospitals Tbk

15

Transaksi jual dan sewa-balik tersebut memenuhi klasifikasi sewa operasi dan harga transaksinya di atas nilai wajar sehingga laba yang timbul diakui sebagai laba ditangguhkan.

Untuk periode yang berakhir pada 30 Juni 2016, beban sewa atas transaksi jual dan sewa balik properti masing-masing sebesar Rp10,2 miliar.

• Pada 7 Januari 2012, Perseroan mengadakan perjanjian sewa bangunan rumah sakit Siloam Hospitals Palembang (Siloam Sriwijaya) dengan PT Palembangparagon Mall (PM). Perjanjian ini berlaku selama 10 tahun sejak grand opening rumah sakit dan memiliki tenggang waktu tidak dikenakan sewa (grace period) selama 3 (tiga) bulan sejak grand opening rumah sakit.

Atas perjanjian tersebut, Siloam Sriwijaya akan membayar beban sewa sebesar Rp3 miliar dan meningkat Rp500 juta setiap tiga tahun, yang dibayar di muka untuk tiap periode sewa selambat-lambatnya setiap tanggal 10 (sepuluh) bulan I (pertama) periode sewa.

Pada 5 Oktober 2012, PM menandatangani perjanjian pengalihan kepemilikan bangunan dengan PT Bisma Pratama Karya, sehingga Siloam Sriwijaya menerima novasi kepemilikan sewa. Perjanjian ini tidak mengubah ketentuan sewa di perjanjian sebelumnya.

Pada 2 Januari 2014, PT RS Siloam Hospital Sumsel (RSSH) mengadakan perjanjian sewa bangunan rumah sakit Siloam Hospitals Palembang (Siloam Sriwijaya) dengan PT Bisma Pratama Karya. Perjanjian ini diakhiri berdasarkan perjanjian pengakhiran tanggal 2 Desember 2014 akibat pengalihan kepemilikan atas bangunan. Pada tanggal 2 Desember 2014, RSSH mengadakan perjanjian sewa bangunan rumah sakit Siloam Sriwijaya dengan PT Metropolis Propertindo Utama. Perjanjian ini berlaku selama 15 tahun dari tanggal penerbitan izin usaha Siloam Sriwijaya pada 6 Nopember 2013. Sewa dibayarkan setiap 3 bulan.

Untuk periode yang berakhir pada 30 Juni 2016, beban sewa yang dicatatkan sebesar Rp1,7 miliar.

• Pada 28 Mei 2014, PT Berlian Cahaya Indah, Entitas Anak, mengadakan perjanjian sewa bangunan rumah sakit Siloam Hospitals Purwakarta dengan PT Metropolis Propertindo Utama. Perjanjian ini berlaku selama 15 tahun dari tanggal penerbitan izin usaha dari Siloam Hospitals Purwakarta yaitu pada tanggal 14 Mei 2014. Sewa dibayarkan setiap 3 bulan.

Untuk periode yang berakhir pada 30 Juni 2016, beban sewa yang dicatatkan sebesar Rp1,2 miliar.

• Pada 22 Desember 2014, PT Krisolis Jaya Mandiri, Entitas Anak, mengadakan perjanjian sewa bangunan rumah sakit Siloam Hospitals Kupang dengan PT Nusa Bahana Niaga. Perjanjian ini berlaku selama 15 tahun dari tanggal penerbitan izin usaha dari Siloam Hospitals Kupang yaitu pada tanggal 1 Desember 2014. Sewa dibayarkan setiap 3 bulan.

Untuk periode yang berakhir pada 30 Juni 2016 beban sewa yang dicatatkan sebesar Rp0,7 miliar.

b. Perjanjian Menyewakan Kembali (Sub-Lease) antara Perseroan dengan PT Lippo Karawaci Tbk (LK)

Pada 30 April 2013, 13 Mei 2013 dan 1 Juli 2013 Perseroan menandatangani Perjanjian menyewakan kembali (sub-lease) dengan LK, Entitas Induk, yang meliputi properti Siloam Hospitals Lippo Village, Siloam Hospitals Kebon Jeruk, Siloam Hospitals Surabaya, Siloam Hospitals Semanggi MRCCC, Siloam Hospitals Manado, Siloam Hospitals Makassar, Siloam Hospitals Bali dan Siloam Hospitals TB Simatupang.

Untuk periode enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2016, beban sewa yang dicatatkan sebesar Rp42,6 miliar.

Page 38: PT Siloam International Hospitals Tbk

16

c. Master Agreement antara Perseroan dengan PT Lippo Karawaci Tbk (LK)

Pada 30 April 2013, Perseroan menandatangani Perjanjian Pendahuluan dengan LK, Entitas Induk, yang meliputi:• Perjanjian sewa properti Rumah Sakit Umum Siloam dan properti yang akan digunakan

sebagai Siloam Hospitals Kemang dan Siloam Hospitals St. Moritz;• Hak untuk membangun properti yang akan digunakan sebagai Siloam Hospitals Yogyakarta,

Siloam Hospitals Bintaro dan Siloam Hospitals Surabaya Manyar;• Perjanjian penawaran properti tertentu untuk dioperasikan sebagai Siloam Hospitals Pontianak;

dan• Perjanjian kerjasama operasi Siloam Hospitals Bandung.

d. Master Agreement antara Perseroan dengan PT Metropolis Propertindo Utama (MPU)

Pada 30 April 2013, Perseroan menandatangani Perjanjian Pendahuluan dengan MPU yang meliputi:• Jual beli saham Siloam Hospitals Malang, Siloam Hospitals Salemba, dan Siloam Hospitals

Surabaya Sea Master;• Hak untuk membangun properti yang akan digunakan sebagai Siloam Hospitals Padang,

Siloam Hospitals Bangka Belitung, Siloam Hospitals Semarang Srondol, Siloam Hospitals Bogor Internusa, Siloam Hospitals Jember, Siloam Hospitals Bluemall Bekasi, Siloam Hospitals Bekasi Grand Mall, Siloam Hospitals MT Haryono, Siloam Hospitals Salemba, dan Siloam Hospitals Lampung;

• Hak untuk mengoperasikan dan mengelola Siloam Hospitals Kupang;• Perjanjian sewa properti yang akan digunakan sebagai Siloam Hospitals Surabaya Sea Master,

Siloam Hospitals Pluit dan Siloam Hospitals Cempaka Putih; dan• Perjanjian penawaran properti tertentu untuk dioperasikan sebagai Siloam Hospitals

Purwakarta, Siloam Hospitals Ambon, Siloam Hospitals Lubuk Linggau, Siloam Hospitals Manado Kairagi, Siloam Hospitals Serang dan Siloam Hospitals Pekanbaru.

PINJAMAN

a. Utang Sewa Pembiayaan PT Century Tokyo Leasing Indonesia

Setelah 30 Juni 2016, Perseroan dan Entitas Anak mengadakan perjanjian-perjanjian sewa pembiayaan dengan PT Century Tokyo Leasing Indonesia dalam rangka pengadaan peralatan medis dengan rincian nilai, bunga dan jangka waktu pembiayaan untuk masing-masing perjanjian sebagaimana diungkapkan dalam Bab VIII Prospektus ini pada bagian Perjanjian-Perjanjian Penting dengan Pihak Ketiga.

b. Utang Sewa Pembiayaan PT Mitsubishi UFJ Lease and Finance Indonesia

Setelah 30 Juni 2016, Perseroan dan Entitas Anak mengadakan perjanjian-perjanjian sewa pembiayaan dengan PT Mitsubishi UFJ Lease and Finance Indonesia dalam rangka pengadaan peralatan medis dengan rincian nilai, bunga dan jangka waktu pembiayaan untuk masing-masing perjanjian sebagaimana diungkapkan dalam Bab VIII Prospektus ini pada bagian Perjanjian-Perjanjian Penting dengan Pihak Ketiga.

SELURUH LIABILITAS PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK PADA TANGGAL 30 JUNI 2016 TELAH DIUNGKAPKAN DALAM PROSPEKTUS.

PERSEROAN TELAH MELUNASI SELURUH KEWAJIBAN JANGKA PANJANGNYA YANG TELAH JATUH TEMPO, DAN HINGGA PROSPEKTUS INI DITERBITKAN, TIDAK TERDAPAT KEWAJIBAN JANGKA PANJANG YANG JATUH TEMPO NAMUN BELUM DILUNASI OLEH PERSEROAN.

Page 39: PT Siloam International Hospitals Tbk

17

DENGAN ADANYA PENGELOLAAN YANG SISTEMATIS ATAS ASET DAN LIABILITAS SERTA PENINGKATAN HASIL OPERASI DI MASA YANG AKAN DATANG, PERSEROAN MENYATAKAN KESANGGUPANNYA UNTUK DAPAT MENYELESAIKAN SELURUH KEWAJIBANNYA SESUAI DENGAN PERSYARATAN SEBAGAIMANA MESTINYA.

SAMPAI DENGAN TANGGAL DITERBITKANNYA PROSPEKTUS INI, PERSEROAN TIDAK MEMILIKI LIABILITAS DAN PERIKATAN YANG TERJADI SETELAH TANGGAL 30 JUNI 2016 SAMPAI DENGAN TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK, DAN YANG TERJADI SEJAK TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TERSEBUT DI ATAS SAMPAI DENGAN TANGGAL EFEKTIFNYA PERNYATAAN PENDAFTARAN, SELAIN YANG TELAH DIUNGKAPKAN DALAM PROSPEKTUS INI DAN YANG TELAH DIUNGKAPKAN DALAM LAPORAN KONSOLIDASIAN INTERIM PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK, SERTA SELAIN LIABILITAS DAN PERIKATAN YANG TERJADI DARI KEGIATAN USAHA NORMAL.

TIDAK ADA PELANGGARAN ATAS PERSYARATAN DALAM PERJANJIAN KREDIT YANG DILAKUKAN OLEH PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK YANG BERDAMPAK MATERIAL TERHADAP KELANGSUNGAN USAHA PERSEROAN.

TIDAK TERDAPAT KEADAAN LALAI ATAS PEMBAYARAN POKOK DAN/ATAU BUNGA PINJAMAN SETELAH TANGGAL LAPORAN KEUANGAN TERAKHIR SAMPAI DENGAN TANGGAL EFEKTIFNYA PENDAFTARAN.

TIDAK TERDAPAT PEMBATASAN-PEMBATASAN YANG DAPAT MERUGIKAN HAK-HAK PEMEGANG SAHAM PUBLIK.

Page 40: PT Siloam International Hospitals Tbk

18

IV. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING

Ikhtisar data keuangan penting harus dibaca bersama-sama dengan dan mengacu pada laporan keuangan konsolidasian interim Perseroan dan Entitas Anak pada tanggal dan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 dan catatan atas laporan keuangan.

Tabel berikut ini menggambarkan Ikhtisar Data Keuangan Penting Konsolidasian Interim Perseroan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016 dan 2015 (tidak diaudit) serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Data-data keuangan penting tersebut berasal dari Laporan Keuangan Konsolidasian Interim Perseroan dan Entitas Anak yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Rekan dengan opini wajar tanpa pengecualian yang ditandatangani oleh Didik Wahyudiyanto.

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN

(dalam miliaran Rupiah)

UraianPada tanggal

30 Juni Pada tanggal 31 Desember

2016 2015 2014Aset Aset LancarKas dan Setara Kas 165,4 159,8 280,0Piutang Usaha

Pihak Berelasi 7,2 10,1 3,6Pihak Ketiga 703,6 565,1 389,1

Aset Keuangan Lancar Lainnya 10,6 6,5 9,4Persediaan 159,2 140,4 105,9Pajak Dibayar di Muka 3,5 7,0 7,0Beban Dibayar di Muka 101,3 67,1 45,9Jumlah Aset Lancar 1.150,9 956,1 840,8Aset Tidak LancarUang Muka 189,4 150,3 83,1Piutang Pihak Berelasi Non-Usaha 0,5 1,3 1,3Aset Tetap 1.574,9 1.553,3 1.589,3Goodwill 288,3 288,3 288,3Aset Tak Berwujud 13,4 10,7 9,6Aset Pajak Tangguhan 29,2 23,0 20,4Aset Tidak Lancar Lainnya 3,0 3,3 13,4Jumlah Aset Tidak Lancar 2.098,7 2.030,2 2.005,4Jumlah Aset 3.249,6 2.986,3 2.846,2

Liabilitas dan Ekuitas Liabilitas Jangka PendekUtang Usaha – Pihak Ketiga 311,0 254,7 192,8Utang Bank Jangka Pendek 2,9 2,2 3,5Beban Akrual 324,8 249,7 145,0Uang Muka Pasien 20,5 10,1 14,9Utang Pajak 35,5 29,6 33,1Bagian Lancar atas Liabilitas Jangka Panjang

Utang Bank 10,3 7,5 12,4Utang Sewa Pembiayaan 4,6 - -Laba yang Ditangguhkan atas transaksi jual dan sewa balik 11,9 11,9 11,9

Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya 72,0 64,2 68,7Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 793,5 629,8 482,3

Page 41: PT Siloam International Hospitals Tbk

19

(dalam miliaran Rupiah)

UraianPada tanggal

30 Juni Pada tanggal 31 Desember

2016 2015 2014Liabilitas Jangka PanjangUtang Bank Jangka Panjang 13,7 23,0 30,5Utang Pihak Berelasi Non-Usaha 351,3 354,7 415,9Utang Sewa Pembiayaan 24,5 - -Laba yang Ditangguhkan atas Transaksi Jual dan Sewa Balik 101,1 107,0 118,9Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang 113,8 100,1 110,6Liabilitas Pajak Tangguhan 33,9 31,7 28,1Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 638,3 616,5 704,0Jumlah Liabilitas 1.431,8 1.246,3 1.186,4EkuitasModal Saham - Nilai Nominal Rp 100 per SahamModal Dasar - 4.000.000.000 SahamModal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.156.100.000 Saham pada 30

Juni 2016, 31 Desember 2015, dan 2014 115,6 115,6 115,6Tambahan Modal Disetor – Bersih 1.289,7 1.289,7 1.289,7Selisih Nilai Transaksi dengan Pihak Nonpengendali (25,7) (25,7) (25,7)Saldo Laba 434,2 364,5 275,4Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Kepada

Pemilik Entitas Induk 1.813,7 1.744,0 1.654,9Kepentingan Nonpengendali 4,0 (4,0) 4,9

Jumlah Ekuitas 1.817,8 1.740,0 1.659,8Jumlah Liabilitas dan Ekuitas 3.249,6 2.986,3 2.846,2

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAINNYA KONSOLIDASIAN

(dalam miliaran Rupiah, kecuali laba per saham dasar)

UraianPeriode enam bulan yang

berakhir pada tanggal 30 JuniTahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2016 2015* 2015 2014Pendapatan 2.554,8 1.987,0 4.144,1 3.340,8Beban Pokok Pendapatan (1.788,9) (1.420,9) (2.967,6) (2.388,7)Laba Bruto 765,9 566,1 1.176,5 952,1Beban Usaha (607,6) (440,9) (965,3) (771,6)Beban Lain-lain (15,1) (23,3) (53,2) (34,3)Laba Usaha 143,2 101,9 158,1 146,2Penghasilan Bunga 1,6 3,1 5,0 15,4Beban Keuangan (27,9) (28,0) (57,3) (55,8)Laba Sebelum Pajak 116,9 77,0 105,7 105,9Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan (38,4) (26,5) (44,0) (36,9)Laba Periode/Tahun Berjalan 78,5 50,6 61,7 69,0Penghasilan Komprehensif Lain:

Pengukuran Kembali atas Program Imbalan Pasti (0,9) 34,6 32,6 (16,5)Pajak Penghasilan Terkait Pos yang Tidak akan

Direklasifikasi ke Laba Rugi atas Program Imbalan Pasti 0,2 (8,6) (8,1) 4,1

Jumlah Laba Komprehensif Periode/Tahun Berjalan 77,8 76,5 86,1 56,6Laba Periode/Tahun Berjalan Yang Dapat Diatribusikan

Kepada:Pemilik Entitas Induk 69,4 48,1 70,4 71,8Kepentingan Nonpengendali 9,1 2,5 (8,7) (2,9)

78,5 50,6 61,7 69,0Jumlah Laba Komprehensif Periode/Tahun Berjalan

Yang Dapat Diatribusikan Kepada:Pemilik Entitas Induk 69,7 75,9 95,1 59,5Kepentingan Nonpengendali 8,1 0,6 (9,0) (2,9)

77,8 76,5 86,1 56,6Laba per Saham Dasar 60,0 41,6 60,9 62,2

*tidak diaudit

Page 42: PT Siloam International Hospitals Tbk

20

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN

(dalam miliaran Rupiah)

UraianPeriode enam bulan yang

berakhir pada tanggal 30 JuniTahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2016 2015* 2015 2014ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIPenerimaan Kas dari Pelanggan 2.437,0 1.891,0 3.973,2 3.218,1Pembayaran kepada Pemasok dan Pihak Ketiga Lainnya (1.736,7) (1.392,8) (2.912,7) (2.373,9)Pembayaran kepada Manajemen dan Karyawan (441,9) (342,9) (731,5) (531,1)Arus Kas Diperoleh dari Operasi 258,4 155,3 329,0 313,2Pembayaran Beban Keuangan - Neto (2,9) (4,6) (10,3) (5,8)Pembayaran Pajak Penghasilan (34,7) (12,3) (55,2) (22,2)Arus Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas Operasi 220,8 138,4 263,4 285,2

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASIPembayaran Uang Muka Pembelian Aset Tetap dan

Lainnya (43,7) (22,3) (68,8) (50,9)Aset Tetap dan Perangkat Lunak

Penjualan 0,1 - - 0,5Pembelian (160,6) (160,0) (279,1) (331,5)

Uang Muka Penambahan Goodwill - (4,2) (4,2) (1,5)Pembayaran Utang Saham Entitas Anak (1,3) - (8,3) -Perolehan Saham Kepentingan Non-Pengendali - - - (45,0)Perolehan Entitas Anak, Setelah Dikurangi Kas yang

Diperoleh - - - (83,7)Arus Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas Investasi (205,6) (186,4) (360,3) (512,1)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAANPenambahan Modal Saham melalui Penawaran Umum

Saham PerdanaBiaya Emisi Saham - - - (1,9)

Pembayaran Pinjaman Bank (6,5) (6,7) (13,8) (81,4)Pembayaran Utang Sewa Pembiayaan (1,1) - - -Pembayaran Dividen - (6,0) (6,0) -Penerimaan dari (Pembayaran kepada) Pihak Berelasi -

Bersih (2,7) (3,5) (3,4) 75,8Arus Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan (10,3) (16,2) (23,3) (7,5)

PENURUNAN NETO KAS DAN SETARA KAS 4,9 (64,2) (120,1) (234,4)

Dampak Kurs atas Kas dan Setara Kas pada Akhir Tahun 0,6 1,4 - (1,1)KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN/PERIODE 159,8 280,0 280,0 515,4KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN/PERIODE 165,4 217,1 159,8 280,0

*tidak diaudit

Page 43: PT Siloam International Hospitals Tbk

21

RASIO-RASIO

UraianPer 30 Juni Per 31 Desember

2016 2015 (tidak diaudit) 2015 2014

Rasio Pertumbuhan (%)Pendapatan 28,6 * 24,0 33,4Beban Pokok Pendapatan 25,9 * 24,2 29,5Laba Bruto 35,3 * 23,6 44,5Laba Usaha 40,5 * 8,1 71,0Jumlah Aset 8,8 ** 4,9 9,6Jumlah Liabilitas 14,9 ** 5,1 25,0Jumlah Ekuitas 4,5 ** 4,8 0,7

Rasio-Rasio Keuangan (x)Jumlah Liabilitas / Jumlah Ekuitas 78,8 ** 71,6 71,5Jumlah Liabilitas / Jumlah Aset 44,1 ** 41,7 41,7Aset Lancar / Liabilitas Jangka Pendek 145,0 ** 151,9 174,3

Rasio-Rasio Usaha (x)Laba Bruto / Pendapatan 30,0 28,5 28,4 28,5Laba Usaha / Pendapatan 5,6 5,1 3,8 4,4Laba Periode/Tahun Berjalan /

Pendapatan 3,1 2,5 1,5 2,1Laba Bruto / Jumlah Aset 23,6 ** 39,4 33,5Laba Usaha / Jumlah Aset 4,4 ** 5,3 5,1Laba Periode/Tahun Berjalan / Jumlah

Aset 2,4 ** 2,1 2,4Laba Bruto / Jumlah Ekuitas 42,1 ** 67,6 57,4Laba Usaha / Jumlah Ekuitas 7,9 ** 9,1 8,8Laba Periode/Tahun Berjalan / Jumlah

Ekuitas 4,3 ** 3,5 4,2

Rasio Terkait Industri Kesehatan (%)Debt to Equity 22,4 ** 22,1 27,7Debt to Asset 12,5 ** 11,8 16,1ROA 2,42 ** 2,07 2,42ROE 4,32 ** 3,55 4,16EBITDA Margin 12,2 13,2 11,8 12,2

Rasio Fasilitas Pinjaman yang Diperoleh PT GFA ***

Jumlah Liabilitas / Modal Saham (maksimum 5,83 kali) 4,56 4,12 4,39 4,46

Keterangan:* Tidak dapat diperbandingkan karena laporan keuangan 30 Juni 2014 tidak disajikan** Tidak dapat diperbandingkan karena laporan posisi keuangan 30 Juni 2015 tidak disajikan*** Rasio fasilitas pinjaman yang diperoleh PT GFA (Entitas Anak) telah memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam

perjanjian pinjaman

Page 44: PT Siloam International Hospitals Tbk

22

V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN

Pembahasan dan analisa keuangan berdasarkan Laporan Keuangan Konsolidasian Interim Perseroan dan Entitas Anak untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016 dan 2015 (tidak diaudit) serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Data-data keuangan penting tersebut berasal dari Laporan Keuangan Konsolidasian Interim Perseroan dan Entitas Anak yang telah diaudit oleh KAP Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Rekan dengan opini wajar tanpa pengecualian yang ditandatangani oleh Didik Wahyudiyanto.

1. UMUM

Perseroan membuka rumah sakit pertama di tahun 1996 dan sejak itu terus berkembang melalui pendirian rumah-rumah sakit baru maupun akuisisi rumah sakit yang sudah berdiri. Saat ini Perseroan mengoperasikan 23 rumah sakit, dan menawarkan layanan kesehatan spesialis yang lengkap seperti prosedur bedah kompleks di Indonesia, layanan laboratorium, fasilitas radiologi dan imaging, pengobatan kesuburan, layanan kesehatan umum dan layanan diagnostik dan darurat di Indonesia. Pada tanggal 30 Juni 2016, Perseroan memiliki kapasitas sekitar 5.100 jumlah tempat tidur dan mempekerjakan lebih dari 2.200 dokter dan spesialis yang menawarkan layanan ke pasien Perseroan dan lebih dari 8.200 perawat dan staf medis lainnya. Perseroan berencana untuk mengembangkan usahanya melalui pendirian rumah sakit baru, pengembangan rumah sakit Perseroan yang sudah berdiri dan akuisisi rumash sakit yang berpotensi.

2. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA OPERASIONAL PERSEROAN

Faktor utama yang mempengaruhi kinerja operasional Perseroan meliputi:

• Kapasitas pasien dan permintaan terhadap layanan• Perluasan jaringan rumah sakit Perseroan, belanja modal, beban operasional, dan beban keuangan• Perkembangan teknologi• Beban sewa• Kondisi ekonomi di Indonesia• Peraturan pemerintah

Kapasitas pasien dan permintaan terhadap layanan

Pendapatan rawat inap sangat bergantung terhadap jumlah tempat tidur yang dioperasikan, Bed Occupancy Rate (BOR) yang merupakan hasil konversi dari pasien rawat jalan dan pasien gawat darurat dan pendapatan rata-rata per pasien per hari. Pendapatan rawat jalan sangat bergantung terhadap jumlah dokter spesialis, dan jam praktek pada departemen rawat jalan Perseroan, dan pendapatan rata-rata per pasien rawat jalan. Jumlah pasien rawat inap dan rawat jalan bergantung pada reputasi dan citra rumah sakit Perseroan, jasa yang diberikan, kondisi sosial dan ekonomi komunitas regional, tingkat kompetisi dari rumah sakit lain, reputasi klinik, spesialisasi dan jam praktek para dokter spesialis di rumah sakit Perseroan, efektifitas kegiatan pemasaran, dan aspek keagamaan serta kebudayaan.

Di samping itu, jasa yang ditawarkan Perseroan, khususnya yang ditawarkan oleh Centers of Excellence, khususnya yang berhubungan dengan kasus medis yang memerlukan perawatan kompleks, yang menghasilkan total pendapatan dan pendapatan per pasien yang lebih tinggi dikarenakan adanya tambahan perawatan spesialisasi sebelum dan sesudah pengobatan, utilisasi peralatan diagnostik canggih dan peralatan intervensi yang pada umumnya menghasilkan marjin laba usaha yang lebih tinggi. Penambahan Centers of Excellence dan penawaran jasa tersebut akan berdampak positif pada pendapatan dan marjin Perseroan.

Page 45: PT Siloam International Hospitals Tbk

23

Perluasan jaringan Rumah Sakit Perseroan, belanja modal, beban operasional, dan beban keuangan Perseroan

Perkembangan jaringan rumah sakit Perseroan berkontribusi terhadap peningkatan pendapatan Perseroan dan hal ini merupakan salah satu dari strategi perseroan untuk terus berkembang melalui perluasan jaringan rumah sakit Perseroan di seluruh Indonesia. Pada tahun 2014, Perseroan telah membuka 3 rumah sakit baru dan mengakuisisi 1 rumah sakit yang telah berdiri. Pada tahun 2015, Perseroan menyelesaikan pembangunan dan instalasi atas 1 rumah sakit, yaitu Siloam Hospitals Yogyakarta. Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016, Perseroan telah membuka 3 rumah sakit baru, yaitu Siloam Hospitals Labuan Bajo yang dibuka pada bulan Januari 2016, Siloam Hospitals Buton yang dibuka pada bulan April 2016 dan Siloam Hospitals Samarinda yang dibuka pada bulan Juni 2016. Selain itu, Perseroan berencana untuk menyelesaikan pembangunan 3 rumah sakit tambahan pada tahun 2016, yaitu Siloam Hospitals Bogor, Siloam Hospitals Semarang dan Siloam Hospitals Bekasi Blue Plaza serta membuka Siloam Hospitals Yogyakarta setelah memperoleh izin operasional rumah sakit (seluruhnya pada kuartal keempat 2016), yang akan membuat jumlah rumah sakit Perseroan menjadi sebanyak 27 rumah sakit pada akhir tahun 2016. Keberhasilan perluasan jaringan rumah sakit Perseroan bergantung pada beberapa faktor yang meliputi:

• Kemampuan Perseroan dalam memberikan pelatihan dan mempertahankan karyawan yang berkualitas.

• Kemampuan Perseroan dalam memperoleh perizinan atau persetujuan dari Pemerintah atau pemerintah daerah setempat dalam melanjutkan operasional dan membuka jaringan rumah sakit baru Perseroan.

• Kemampuan Perseroan dalam mengelola beban atau biaya.• Kemampuan Perseroan dalam mengidentifikasi potensi pertumbuhan dan akuisisi.• Kemampuan Perseroan dalam mendapatkan pendanaan dengan persyaratan yang wajar untuk

perluasan operasional Perseroan.

Perseroan mencari lokasi untuk membuka dan mengembangkan rumah sakit Perseroan. Untuk menyewa atau membeli lahan dan mengembangkan rumah sakit, membutuhkan tambahan modal kerja yang lebih besar dari yang tercatat dalam laporan keuangan Perseroan.

Perseroan memperkirakan beban bunga akan meningkat seiring Perseroan meningkatkan belanja modal untuk perluasan jaringan rumah sakit. Sebelum PUT I, pinjaman tanpa bunga dari pemegang saham merupakan salah satu sumber pendanaan Perseroan. Setelah PUT I, Perseroan akan membiaya belanja modal dengan dana yang diterima dari hasil PUT I, dan kas dari aktivitas operasional. Perseroan juga akan menggunakan pinjaman institusi keuangan pihak ketiga sebagai sumber pendanaan untuk perluasan jaringan rumah sakit Perseroan.

Di samping belanja modal dan amortisasi sehubungan dengan perluasan jaringan rumah sakit Perseroan, pembukaan rumah sakit yang baru juga akan meningkatkan beban operasional Perseroan. Sebagai contoh, Perseroan merekrut staf medis empat sampai dengan enam bulan sebelum rumah sakit Perseoran mulai beroperasi. Selanjutnya, Perseroan harus membeli persediaan obat-obatan, akibatnya, maka marjin Perseroan akan menurun.

Perkembangan Teknologi

Perseroan menggunakan peralatan medis yang canggih dan terkini di rumah sakit Perseroan untuk menyelenggarakan layanan medis yang terbaik Peralatan medis sering kali perlu ditingkatkan karena inovasi dengan cepat dapat membuat peralatan yang sudah ada menjadi usang atau tidak dapat menyediakan layanan yang diperlukan atau diminta oleh pasien. Kemampuan Perseroan untuk menyediakan layanan kelas dunia serta mempertahankan reputasi dan jumlah pasien Perseroan bergantung pada kemampuan Perseroan untuk memiliki peralatan medis yang terkini di rumah sakit Perseroan. Perseroan secara teratur mengganti, meningkatkan dan memelihara peralatan Perseroan, demikian juga memberikan pelatihan agar staf Perseroan dapat mengoperasikan peralatan terkini yang dimiliki Perseroan. Biaya terkait penggantian, perbaikan dan pemeliharaan peralatan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016 dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp19,1 miliar, Rp30,0 miliar, dan Rp19,2 miliar.

Page 46: PT Siloam International Hospitals Tbk

24

Kondisi Ekonomi di Indonesia

Saat ini Indonesia saat ini memiliki perekonomian terbesar di Asia Tenggara dengan Produk Domestic Bruto (“PDB”) nominal sekitar USD861,9 miliar pada tahun 2015 (sumber: World Bank, Juli 2016). Perekonomian Indonesia mencapai laju pertumbuhan PDB sebesar rata-rata 5,5% per tahun dari tahun 2011 hingga 2015, dan diperkirakan akan mengalami pertumbuhan sebesar 6,0% per tahun sampai 2021 (sumber: IMF, April 2016). Pertumbuhan ekonomi telah membawa peningkatan pesat dalam kekayaan pribadi dan rumah tangga penduduk Indonesia. PDB per kapita Indonesia tahun 2015 melampaui USD3.400 (sumber: World Bank, Juli 2016) dan diperkirakan akan tumbuh pada tingkat pertumbuhan tahunan majemuk sebesar 6,3% dari tahun 2015 hingga 2020 (sumber: IMF, April 2016), yang Perseroan yakin akan meningkatkan lebih lanjut pertumbuhan pengeluaran konsumen dan pendapatan sesudah dikurangi pajak (disposable income). Lebih spefisiknya, kebanyakan jasa yang ditawarkan Perseroan adalah untuk penduduk kelas menengah dan menengah ke atas, dan Perseroan juga terus berinvestasi dalam personil medis terbaik, dan teknologi terkini untuk memberikan layanannya di Indonesia.

Peraturan Pemerintah

Kegiatan usaha Perseroan sangat bergantung pada peraturan Pemerintah, dan membutuhkan persetujuan dan perizinan dari Pemerintah. Perubahan dan penambahan peraturan Pemerintah dapat berdampak negatif pada harga dan kemampuan Perseroan dalam mengembangkan usahanya. Sebagai tambahan, investasi Pemerintah di sektor kesehatan dapat mempengaruhi permintaan terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan oleh Perseroan.

3. PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI

Pada tanggal 1 Januari 2016, Perseroan menerapkan pernyataan standar akuntansi keuangan (“PSAK”) baru dan revisi yang efektif sejak tanggal tersebut. Perubahan kebijakan akuntansi Perseroan telah dibuat seperti yang disyaratkan, sesuai dengan ketentuan transisi dalam masing-masing standar. Berikut ini adalah dampak atas revisi, amandemen dan penyesuaian standar akuntansi di atas yang relevan dan signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian interim Perseroan:

PSAK No. 5 (Penyesuaian 2015): “Segmen Operasi”

Dampak signifikan dari penyesuaian atas standar ini antara lain:

a. Melakukan penambahan persyaratan pengungkapan atas penetapan kriteria penggabungan segmen operasi dan deskripsi singkat atas segmen operasi yang telah digabung dan indikator ekonomik yang telah dinilai dalam menentukan bahwa segmen operasi yang digabungkan memiliki karakteristik ekonomik yang serupa,

b. Mengatur rekonsiliasi total aset segmen dilaporkan terhadap aset entitas hanya diungkapkan jika aset segmen secara reguler tersedia kepada pengambil keputusan operasional, dan

c. Perubahan terminologi yang sebelumnya adalah “segmen dilaporkan dari entitas” menjadi “segmen dilaporkan milik entitas” dan “berdasarkan perbedaan dalam produk dan jasa” menjadi “berdasarkan produk dan jasa”.

Penerapan penyesuaian atas standar ini tidak memberikan pengaruh material terhadap laporan keuangan konsolidasian interim Perseroan.

PSAK No. 7 (Penyesuaian 2015): “Pengungkapan Pihak Berelasi”

Dampak penyesuaian atas standar ini antara lain:

a. Menambahkan persyaratan pihak-pihak berelasi bahwa suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor ketika entitas, atau anggota dari kelompok yang mana entitas merupakan bagian dari kelompok tersebut, menyediakan jasa personil manajemen kunci kepada entitas pelapor atau kepada entitas induk entitas pelapor,

Page 47: PT Siloam International Hospitals Tbk

25

b. Mengisyaratkan agar entitas pelapor mengungkapkan jumlah yang dibayarkan kepada entitas manajemen atas jasa personil manajemen kunci yang disediakan oleh entitas manajemen dan mengklarifikasi bahwa entitas pelapor tidak disyaratkan untuk mengungkapkan imbalan yang dibayarkan oleh entitas manajemen kepada pekerja atau Direktur entitas manajemen, dan

c. Perubahan terminologi judul “tanggal efektif” menjadi menjadi “tanggal efektif dan ketentuan transisi”.

Perseroan telah menerapkan penyesuaian atas standar ini dan telah melengkapi persyaratan yang diminta.

PSAK No. 13 (Penyesuaian 2015): “Properti Investasi”

Penyesuaian atas standar ini mempertegas perbedaan antara properti investasi dan properti yang digunakan sendiri dan penegasan atas perlunya pertimbangan penentuan apakah akuisisi investasi properti dikategorikan sebagai akuisisi aset atau merupakan kombinasi bisnis dalam lingkup PSAK No. 22.

Penerapan penyesuaian atas standar ini tidak memberikan pengaruh material terhadap laporan keuangan konsolidasian interim Perseroan.

PSAK No. 15 (Amandemen 2015): “Investasi Asosiasi dan Pengaturan Bersama”

Penyesuaian standar ini, menambahkan bahwa sebuah entitas yang bukan merupakan perusahaan investasi yang memiliki kepentingan dalam entitas investasi dan pengaturan bersama, maka ketika menerapkan metode ekuitas dapat mempertahankan pengukuran nilai wajar yang diterapkan oleh entitas investasi, perusahaan asosiasi atau pengaturan bersama di anak perusahaan di mana entitas investasi yaitu entitas asosiasi atau ventura bersama yang bersangkutan.

Penerapan standar amandemen ini tidak memberikan pengaruh material terhadap laporan keuangan konsolidasian interim Perseroan.

PSAK No. 16 (Penyesuaian 2015): “Aset Tetap”

Penyesuaian standar ini menambahkan penjelasan bahwa:

a. Pengurangan yang diperkirakan terjadi di masa depan atas harga jual suatu barang yang diproduksi menggunakan suatu aset takberwujud mengindikasikan perkiraan keusangan teknis atau komersial atas aset tersebut, dan

b. Metode penyusutan yang didasarkan pada pendapatan yang dihasilkan oleh aktivitas yang menggunakan suatu aset adalah tidak tepat.

Penerapan penyesuaian atas standar ini tidak memberikan pengaruh material terhadap laporan keuangan konsolidasian interim Perseroan.

PSAK No. 19 (Penyesuaian 2015): “Aset Takberwujud”

Dampak penyesuaian atas standar ini antara lain:

a. Memberikan tambahan penjelasan bahwa pengurangan yang diperkirakan terjadi di masa depan atas harga jual suatu barang yang diproduksi menggunakan suatu aset takberwujud mengindikasikan perkiraan keusangan teknis atau komersial atas aset tersebut,

b. Terdapat praduga bahwa penggunaan metode amortisasi yang berdasarkan pada pendapatan yang dihasilkan oleh aktivitas yang menggunakan aset takberwujud diduga tidak tepat karena mencerminkan faktor-faktor yang tidak berkaitan langsung dengan pemakaian manfaat ekonomik yang terkandung dalam aset takberwujud tersebut,

c. Dasar pemilihan amortisasi atas aset takberwujud adalah jika mencerminkan perkiraan pola pemakaian manfaat ekonomik aset tersebut, dan

Page 48: PT Siloam International Hospitals Tbk

26

d. Dalam keadaan dimana faktor pembatas paling dominan yang inheren pada aset takberwujud adalah pencapaian ambang batas pendapatan, maka pendapatan yang dihasilkan dapat menjadi dasar yang tepat untuk amortisasi.

Penerapan penyesuaian atas standar ini tidak memberikan pengaruh material terhadap laporan keuangan konsolidasian interim Perseroan.

PSAK No. 22 (Penyesuaian 2015): “Kombinasi Bisnis”

Penyesuaian atas standar ini menambahkan penjelasan bahwa:

a. PSAK No. 22 tidak diterapkan untuk akuntansi pembentukan pengaturan bersama dalam laporan keuangan pengaturan bersama itu sendiri,

b. Kewajiban untuk membayar imbalan kontijen yang memenuhi definisi instrumen keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan atau sebagai ekuitas, dan

c. Seluruh imbalan kontijensi yang bukan merupakan ekuitas, baik keuangan maupun non-keuangan diukur pada nilai wajar pada setiap tanggal pelaporan, dengan perubahan nilai wajar diakui dalam laba rugi.

Penerapan penyesuaian atas standar ini tidak memberikan pengaruh material terhadap laporan keuangan konsolidasian interim Perseroan.

PSAK No. 24 (Amandemen 2015): “Imbalan Kerja”

Amandemen atas standar ini menetapkan bahwa atribusi iuran dari pekerja atau pihak ketiga bergantung pada apakah jumlah iuran ditetapkan berdasarkan jumlah tahun jasa. Jika jumlah iuran pada jumlah tahun jasa, maka iuran diatribusikan pada periode jasa dengan menggunakan metode atribusi yang sama dengan yang disyaratkan. Jika jumlah iuran tidak tergantung pada jumlah tahun jasa, maka iuran tersebut diakui sebagai pengurang biaya jasa dalam periode ketika jasa terkait diberikan oleh pekerja.

Penerapan standar amandemen ini tidak memberikan pengaruh material terhadap laporan keuangan konsolidasian interim Perseroan.

PSAK No. 25 (Penyesuaian 2015): “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”

Perubahan PSAK No. 25 (Penyesuaian 2015), terutama perubahan editorial dalam standar sebelumnya.

Penerapan penyesuaian atas standar ini tidak memberikan pengaruh material terhadap laporan keuangan konsolidasian interim Perseroan.

PSAK No. 65 (Amandemen 2015): “Laporan Keuangan Konsolidasian”

Amandemen atas standar ini memberikan kriteria bahwa entitas investasi hanya mengkonsolidasi entitas anaknya jika kedua kriteria berikut terpenuhi:

a. Entitas anak tersebut bukan merupakan entitas investasi, danb. Tujuan utama entitas anak tersebut adalah untuk memberikan jasa terkait aktivitas investasi entitas

investasinya.

Penerapan standar amandemen ini tidak memberikan pengaruh material terhadap laporan keuangan konsolidasian interim Perseroan.

Page 49: PT Siloam International Hospitals Tbk

27

PSAK No. 66 (Amandemen 2015): “Pengaturan Bersama”

Amandemen atas standar ini mencakup:

a. Bahwa seluruh prinsip kombinasi bisnis dalam lingkup PSAK No. 22 “Kombinasi Bisnis” dan PSAK lain beserta persyaratan pengungkapannya diterapkan untuk akuisisi pada kepentingan awal dalam operasi bersama dan untuk akusisi kepentingan tambahan dalam operasi bersama, namun jika operator bersama mempertahankan pengendalian bersama ketika mengakuisisi kepentingan tambahan dalam operasi bersama yang sama, maka kepentingan yang telah dimiliki sebelumnya tidak diukur kembali, dan

b. Amandemen ini tidak berlaku untuk (i) pembentukan operasi bersama jika seluruh pihak yang berpartisipasi dalam operasi bersama hanya mengkontribusikan aset atau kelompok aset bukan merupakan bisnis untuk operasi bersama dalam pembentukannya dan (ii) akusisi kepentingan dalam operasi bersama ketika para pihak yang berbagi pengendalian bersama dari pihak pengendali utama.

Penerapan standar amandemen ini tidak memberikan pengaruh material terhadap laporan keuangan konsolidasian interim Perseroan.

PSAK No. 67 (Amandemen 2015): “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain”

Amandemen atas standar ini mengklarifikasi bahwa ruang lingkup standar tidak diterapkan untuk laporan keuangan induk yang merupakan entitas investasi dan mengukur entitas anaknya pada nilai wajar melalui laba rugi.

Penerapan standar amandemen ini tidak memberikan pengaruh material terhadap laporan keuangan konsolidasian interim Perseroan.

PSAK No. 68 (Penyesuaian 2015): “Pengukuran Nilai Wajar”

Penyesuaian atas standar ini adalah klarifikasi bahwa pengecualian portofolio, yang memperkenankan entitas mengukur nilai wajar kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan secara neto, diterapkan pada seluruh kontrak (termasuk kontrak non-keuangan) dalam lingkup PSAK No. 55.

Penerapan penyesuaian atas standar ini tidak memberikan pengaruh material terhadap laporan keuangan konsolidasian interim Perseroan.

4. ANALISIS KEUANGAN

Pendapatan

Pendapatan Perseroan terdiri dari:

• Pendapatan rawat inap: pendapatan berasal dari jasa penunjang medis dan jasa tenaga ahli, obat dan perlengkapan medis, kamar rawat inap, pendapatan administrasi, kamar operasi, kamar bersalin dan lain-lain; dan

• Pendapatan rawat jalan: pendapatan berasal dari jasa penunjang medis dan jasa konsultasi, obat dan perlengkapan medis, pendapatan registrasi dan lain-lain.

Page 50: PT Siloam International Hospitals Tbk

28

Tabel berikut menunjukkan pembagian Pendapatan berdasarkan layanan dan sebagai persentase dari pendapatan untuk periode berikut:

(dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)Periode enam bulan yang berakhir pada

tanggal 30 JuniTahun-tahun yang berakhir pada

tanggal 31 Desember2016 2015* 2015 2014

Rawat inapJasa Penunjang Medis dan Jasa

Tenaga Ahli566,0 22% 457,2 23% 970,8 23% 745,1 22%

Obat dan Perlengkapan Medis 551,0 22% 426,0 21% 885,8 21% 734,3 23%Kamar Rawat Inap 237,0 9% 179,9 9% 362,4 9% 286,7 8%Fasilitas Rumah Sakit 109,0 4% 73,0 4% 169,1 4% 104,8 3%Kamar Operasi 56,6 2% 52,3 3% 109,3 3% 80,6 2%Pendapatan Administrasi dan

Lainnya 62,9 2% 43,4 2% 87,1 2% 108,8 3%

Rawat jalanJasa Penunjang Medis dan Jasa

Tenaga Ahli579,6 23% 455,0 23% 961,4 23% 777,2 24%

Obat dan Perlengkapan Medis 299,7 12% 230,5 12% 479,8 12% 390,7 12%Fasilitas Rumah Sakit 41,5 2% 27,9 1% 51,1 1% 36,0 1%Pendapatan Administrasi dan

Lainnya 51,6 2% 41,8 2% 67,2 2% 76,5 2%

Jumlah 2.554,8 100% 1.987,0 100% 4.144,1 100% 3.340,8 100%*tidak diaudit

Beban Pokok Pendapatan

Beban Pokok Pendapatan Perseroan terdiri dari:

• Rawat inap: beban tersebut meliputi gaji dan kesejahteraan karyawan (termasuk jasa tenaga ahli), obat dan perlengkapan medis, perlengkapan klinik, pernyusutan, makanan dan minuman, perbaikan dan pemeliharaan dan lain-lain.

• Rawat jalan: beban tersebut meliputi gaji dan kesejahteraan karyawan (termasuk jasa tenaga ahli), obat dan perlengkapan medis, penyusutan, perlengkapan klinik, perbaikan dan pemeliharaan dan lain-lain.

Tabel berikut menunjukkan pembagian beban pokok pendapatan dan sebagai persentase beban pokok pendapatan:

(dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Periode enam bulan yang berakhir pada

tanggal 30 JuniTahun-tahun yang berakhir pada

tanggal 31 Desember2016 2015* 2015 2014

Rawat inapJasa tenaga ahli, gaji dan

kesejahteraan karyawan 472,1 26% 409,8 29% 856,8 29% 653,5 27%Obat dan perlengkapan medis 307,1 17% 253,9 18% 517,4 17% 460,4 19%Penyusutan 77,8 4% 72,2 5% 148,5 5% 118,1 5%Perlengkapan klinik 44,2 2% 31,6 2% 65,5 2% 58,6 2%Makanan dan minuman 39,1 2% 32,4 2% 64,6 2% 52,5 2%Biaya rujukan 25,2 1% 20,8 1% 43,8 1% 24,9 1%Lain-lain 130,1 7% 40,8 3% 95,4 3% 67,3 3%

Rawat jalanJasa tenaga ahli, gaji dan

kesejahteraan karyawan 313,9 18% 264,7 19% 553,5 19% 453,5 19%Obat dan perlengkapan medis 227,9 13% 188,3 13% 391,8 13% 325,2 14%Penyusutan 46,3 3% 42,7 3% 86,8 3% 68,3 3%Biaya Rujukan 32,6 2% 25,4 2% 51,2 2% 30,4 1%Perlengkapan klinik 17,9 1% 14,8 1% 30,4 1% 31,0 1%Lain-lain 54,9 3% 23,4 2% 61,9 2% 45,0 2%

Jumlah 1.788,9 100% 1.420,9 100% 2.967,6 100% 2.388,7 100%*tidak diaudit

Page 51: PT Siloam International Hospitals Tbk

29

Beban Usaha

Beban usaha Perseroan terdiri dari gaji dan kesejahteraan karyawan, listrik dan air, biaya pemasaran dan iklan, pelatihan dan pengembangan, transportasi dan akomodasi, sewa, perbaikan dan perawatan, penyusutan dan lain-lain.

Tabel berikut menunjukkan pembagian beban operasional dan sebagai persentase beban operasional:

(dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Periode enam bulan yang berakhir

pada tanggal 30 JuniTahun-tahun yang berakhir pada

tanggal 31 Desember2016 2015* 2015 2014

Beban PenjualanPemasaran dan iklan 18,6 3% 6,6 1% 21,0 2% 16,4 2%Gaji dan kesejahteraan karyawan 11,4 2% 9,4 2% 25,3 3% 10,4 1%Lain-lain 0,1 0% 0,1 0% 0,4 0% 0,5 0%

Umum & AdministrasiGaji dan kesejahteraan karyawan 223,2 37% 146,5 33% 330,5 34% 259,4 34%Biaya kantor 70,5 12% 59,9 14% 125,9 13% 121,8 16%Sewa 68,5 11% 44,3 10% 104,5 11% 66,3 9%Listrik dan air 55,1 9% 45,7 10% 95,4 10% 89,0 12%Penyusutan 52,7 9% 49,6 11% 101,7 10% 80,8 10%Perbaikan dan perawatan 19,1 3% 14,2 3% 30,0 3% 19,2 2%Transportasi dan akomodasi 18,8 3% 15,0 3% 32,0 3% 25,3 3%Perlengkapan kantor 15,8 3% 12,3 3% 25,3 3% 20,3 3%Pelatihan dan pengembangan 12,2 2% 4,1 1% 10,9 1% 7,8 1%Komunikasi 10,7 2% 8,5 2% 17,2 2% 15,4 2%Jasa konsultan 8,8 1% 3,5 1% 9,3 1% 6,6 1%Asuransi 8,6 1% 6,8 2% 17,1 2% 8,6 1%Legal dan perizinan 4,4 1% 3,3 1% 7,6 1% 7,4 1%Lain-lain 9,1 1% 11,1 3% 11,2 1% 16,4 2%

Jumlah 607,6 100,0% 440,9 100,0% 965,3 100,0% 771,6 100,0%*tidak diaudit

Penghasilan Bunga

Penghasilan bunga merupakan penghasilan bunga dari rekening bank dan deposito berjangka.

Beban Keuangan

Beban keuangan terdiri dari beban administrasi bank, dan beban bunga dari fasilitasi pinjaman. Meskipun beban adminstrasi bank terkait dengan beban merchant kartu kredit, Perseroan mengklasifikasi beban tersebut sebagai beban keuangan, bukan beban penjualan karena Perseroan mempertimbangkan beban tersebut sebagai beban penagihan.

Page 52: PT Siloam International Hospitals Tbk

30

ANALISIS LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN

(dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Uraian

Periode enam bulan yang berakhir pada

tanggal 30 Juni

30 Jun 2015 - 30 Jun 2016 Pertumbuhan (%)

2016 2015* 2015 201430 Jun 2015

– 30 Jun 2016

31 Des 2014 – 31 Des

2015Pendapatan 2.554,8 1.987,0 4.144,1 3.340,8 28,6 24,0Beban Pokok Pendapatan (1.788,9) (1.420,9) (2.967,6) (2.388,7) 25,9 24,2Laba Bruto 765,9 566,1 1.176,5 952,1 35,3 23,6Beban Usaha (607,6) (440,9) (965,3) (771,6) 37,8 25,1Beban Lain-lain (15,1) (23,3) (53,2) (34,3) (35,2) 55,1Laba Usaha 143,2 101,9 158,1 146,2 40,5 8,1Penghasilan Bunga 1,6 3,1 5,0 15,4 (48,4) (67,7)Beban Keuangan (27,9) (28,0) (57,3) (55,8) (0,3) 2,7Laba Sebelum Pajak 116,9 77,0 105,7 105,9 51,8 (0,2)Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan (38,4) (26,5) (44,0) (36,9) 44,9 19,4Laba Periode/Tahun Berjalan 78,5 50,6 61,7 69,0 55,1 (10,6)Penghasilan Komprehensif Lain:

Pengukuran Kembali atas Program Imbalan Pasti (0,9) 34,6 32,6 (16,5) (102,6) (297,6)

Pajak Penghasilan Terkait Pos yang Tidak akan Direklasifikasi ke Laba Rugi atas Program Imbalan Pasti 0,2 (8,6) (8,1) 4,1 (102,3) (297,6)

Jumlah Laba Komprehensif Periode Berjalan 77,8 76,5 86,1 56,6 1,7 52,1

*tidak diaudit

Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016 dibandingkan dengan periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2015

Pendapatan. Pendapatan Perseroan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016 adalah sebesar Rp2.554,8 miliar, meningkat Rp567,8 miliar atau 28,6% dibandingkan dengan periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2015 sebesar Rp1.987,0 miliar. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan volume pasien di hampir semua rumah sakit dan pembukaan dua rumah sakit baru di awal tahun 2016.

Beban Pokok Pendapatan. Beban pokok pendapatan Perseroan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016 adalah sebesar Rp1.788,9 miliar, meningkat Rp368,0 miliar atau 25,9% dibandingkan dengan periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2015 sebesar Rp1.420,9 miliar. Peningkatan tersebut sejalan dengan peningkatan pendapatan Perseroaan yang disebabkan oleh peningkatan volume pasien, adanya rumah sakit baru di awal tahun dan beberapa rumah sakit yang sudah beroperasi penuh.

Laba Bruto. Laba bruto Perseroan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016 adalah sebesar Rp765,9 miliar, meningkat Rp199,8 miliar atau 35,3% dibandingkan dengan periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2015 sebesar Rp566,1 miliar. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan volume pasien di hampir semua rumah sakit dan pembukaan rumah sakit baru di tahun 2016, yang berdampak pada peningkatan pendapatan lebih tinggi dari peningkatan beban pokok pendapatan.

Beban Usaha. Beban usaha Perseroan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016 adalah sebesar Rp607,6 miliar, meningkat Rp166,7 miliar atau 37,8% dibandingkan dengan periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2015 sebesar Rp440,9 miliar. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh meningkatnya beban penjualan, gaji dan kesejahteraan karyawan, utilitas listrik dan air, penyusutan dan sewa masing-masing sebesar Rp14,0 miliar, Rp76,8 miliar, Rp9,5 miliar, Rp3,0 miliar dan Rp24,2 miliar. Peningkatan tersebut antara lain disebabkan oleh pembukaan dua rumah sakit baru di awal tahun 2016.

Page 53: PT Siloam International Hospitals Tbk

31

Beban Lain-lain. Beban lain-lain Perseroan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016 adalah sebesar Rp15,1 miliar, menurun Rp8,2 miliar atau 35,2% dibandingkan dengan periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2015 sebesar Rp23,3 miliar. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh telah berakhirnya amortisasi dari beban tangguhan.

Penghasilan Bunga. Penghasilan bunga Perseroan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016 adalah sebesar Rp1,6 miliar, menurun Rp1,5 miliar atau 48,4% dibandingkan dengan periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2015 sebesar Rp3,1 miliar. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh pencairan deposito.

Laba Sebelum Pajak. Laba sebelum pajak Perseroan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016 adalah sebesar Rp116,9 miliar, meningkat Rp39,9 miliar atau 51,8% dibandingkan dengan periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2015 sebesar Rp77,0 miliar. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan pendapatan operasional yang lebih tinggi dibandingkan dengan peningkatan beban Perseroan.

Beban Pajak. Beban pajak Perseroan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016 adalah sebesar Rp38,4 miliar, meningkat Rp11,9 miliar atau 44,9% dibandingkan dengan periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2015 sebesar Rp26,5 miliar. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh adanya peningkatan penghasilan kena pajak sebagai akibat dari kenaikan laba sebelum pajak.

Laba Tahun Berjalan. Laba tahun berjalan Perseroan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016 adalah sebesar Rp78,5 miliar, meningkat Rp27,9 miliar atau 55,1% dibandingkan dengan periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2015 sebesar Rp50,6 miliar. Peningkatan tersebut disebabkan oleh peningkatan pendapatan dari peningkatan volume pasien dihampir semua rumah sakit Perseroan, serta adanya rumah sakit yang sudah beroperasi penuh.

Pengukuran Kembali atas Program Imbalan Pasti. Pengukuran kembali atas program imbalan pasti untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016 adalah sebesar negatif Rp0,9 miliar, menurun Rp35,5 miliar atau 102,6% dibandingkan dengan periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2015 sebesar Rp34,6 miliar. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh penurunan tingkat diskonto dan peningkatan gaji menyebabkan nilai kini kewajiban aktual lebih tinggi dari nilai perkiraan kewajiban tahun lalu.

Pajak Penghasilan Terkait Pos yang Tidak akan Direklasifikasi ke Laba Rugi atas Program Imbalan Pasti. Pajak penghasilan terkait pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi atas program imbalan pasti untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016 adalah sebesar Rp0,2 miliar, meningkat Rp8,8 miliar atau 102,3% dibandingkan dengan periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2015 sebesar negatif Rp8,6 miliar. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh adanya penurunan beban pajak atas pengukuran kembali program imbalan pasti.

Jumlah Laba Komprehensif Periode Berjalan. Jumlah laba komprehensif periode berjalan Perseroan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016 adalah sebesar Rp77,8 miliar, meningkat Rp1,3 miliar atau 1,7% dibandingkan dengan periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2015 sebesar Rp76,5 miliar. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh adanya peningkatan laba bersih dari unit rumah sakit dan beberapa Entitas Anak Perseroan.

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014

Pendapatan. Pendapatan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp4.144,1 miliar, meningkat Rp803,3 miliar atau 24,0% dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp3.340,8 miliar. Peningkatan tersebut terutama peningkatan volume pasien di hampir semua rumah sakit baik di rawat inap, rawat jalan, unit gawat darurat maupun medical check up.

Page 54: PT Siloam International Hospitals Tbk

32

Beban Pokok Pendapatan. Beban pokok pendapatan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp2.967,6 miliar, meningkat Rp578,9 miliar atau 24,2% dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp2.388,7 miliar. Peningkatan tersebut sejalan dengan peningkatan pendapatan Perseroaan yang disebabkan peningkatan volume pasien, adanya rumah sakit baru di awal tahun, dan adanya rumah sakit yang sudah beroperasi penuh.

Laba Bruto. Laba bruto Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp1.176,5 miliar, meningkat Rp224,4 miliar atau 23,6% dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp952,1 miliar. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan volume pasien di hampir semua rumah sakit Perseroan.

Beban Lain-lain. Beban lain-lain untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp53,2 miliar, meningkat Rp18,9 miliar atau 55,1% dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp34,3 miliar. Penurunan tersebut terutama disebabkan meningkatnya rugi selisih kurs, penambahan cadangan piutang tidak tertagih, dan adanya pembayaran beban dari hasil pemeriksaan pajak.

Penghasilan Bunga. Penghasilan bunga Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp5,0 miliar, menurun Rp10,4 miliar atau 67,5% dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp15,4 miliar. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh pencairan deposito.

Laba Sebelum Pajak. Laba sebelum pajak Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp105,7 miliar, menurun Rp0,2 miliar atau 0,2% dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp105,9 miliar. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh penurunan penghasilan bunga.

Laba Tahun Berjalan. Laba tahun berjalan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp61,7 miliar, menurun Rp7,3 miliar atau 10,6% dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp69,0 miliar pada tahun 2014. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh adanya penurunan laba sebelum pajak yang disebabkan oleh penurunan bunga deposito dan meningkatnya beban pajak.

Pengukuran Kembali atas Program Imbalan Pasti. Pengukuran kembali atas program imbalan pasti untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp32,6 miliar, meningkat Rp49,1 miliar atau 297,6% dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar negatif Rp16,5 miliar. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan aktual gaji lebih tinggi dibandingkan asumsi dan penurunan pembayaran aktual pesangon.

Pajak Penghasilan Terkait Pos yang Tidak akan Direklasifikasi ke Laba Rugi atas Program Imbalan Pasti. Pajak penghasilan terkait pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi atas program imbalan pasti untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar negatif Rp8,1 miliar, menurun Rp12,2 miliar atau 297,6% dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp4,1 miliar. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh adanya peningkatan beban pajak atas pengukuran kembali Program imbalan pasti.

Jumlah Laba Komprehensif Periode Berjalan. Jumlah laba komprehensif periode berjalan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp86,1 miliar, meningkat Rp29,5 miliar atau 52,1% dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp56,6 miliar. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh adanya peningkatan laba bersih dari beberapa unit Rumah sakit dan Entitas Anak Perseroan.

Page 55: PT Siloam International Hospitals Tbk

33

ANALISIS PERTUMBUHAN ASET, LIABILITAS DAN EKUITAS

Aset

(dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Uraian

Pada tanggal 30 Juni Pada tanggal 31 Desember Pertumbuhan (%)

2016 2015 201431 Des 2015

– 30 Jun 2016

31 Des 2014 – 31 Des

2015Aset LancarKas dan Setara Kas 165,4 159,8 280,0 3,4 (42,9)Piutang Usaha

Pihak Berelasi 7,2 10,1 3,6 (28,8) 180,6Pihak Ketiga 703,6 565,1 389,1 24,5 45,2

Aset Keuangan Lancar Lainnya 10,6 6,5 9,4 63,1 (30,9)Persediaan 159,2 140,4 105,9 13,4 32,6Pajak Dibayar di Muka 3,5 7,0 7,0 (49,6) -Beban Dibayar di Muka 101,3 67,1 45,9 51,0 46,2Jumlah Aset Lancar 1.150,9 956,1 840,8 20,4 13,7Aset Tidak LancarUang Muka 189,4 150,3 83,1 26,0 80,9Piutang Pihak Berelasi Non-Usaha 0,5 1,3 1,3 (60,1) (4,1)Aset Tetap 1.574,9 1.553,3 1.589,3 1,4 (2,3)Goodwill 288,3 288,3 288,3 - -Aset Tak Berwujud 13,4 10,7 9,6 25,2 11,4Aset Pajak Tangguhan 29,2 23,0 20,4 27,1 12,8Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya 3,0 3,3 13,4 (7,3) (75,4)Jumlah Aset Tidak Lancar 2.098,7 2.030,2 2.005,4 3,4 1,2Jumlah Aset 3.249,6 2.986,3 2.846,2 8,8 4,9

Pada tanggal 30 Juni 2016 dibandingkan dengan pada tanggal 31 Desember 2015

Aset. Aset Perseroan pada tanggal 30 Juni 2016 adalah sebesar Rp3.249,6 miliar, meningkat sebesar Rp263,3 miliar atau 8,8% jika dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp2.986,3 miliar. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh adanya peningkatan pada Aset Lancar sebesar Rp194,8 miliar dan Aset Tidak Lancar sebesar Rp68,5 miliar.

Aset Lancar. Aset lancar Perseroan pada tanggal 30 Juni 2016 adalah sebesar Rp1.150,9 miliar, meningkat sebesar Rp194,8 miliar atau 20,4% jika dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp956,1 miliar. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh adanya peningkatan pada piutang usaha pihak ketiga, beban dibayar di muka, dan aset keuangan lancar lainnya.

Piutang Usaha – Pihak Ketiga. Piutang usaha – pihak ketiga pada tanggal 30 Juni 2016 adalah sebesar Rp703,6 miliar, meningkat sebesar Rp138,5 miliar atau 24,5% jika dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp565,1 miliar. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan pada pendapatan dari pelanggan korporasi dan asuransi.

Aset Keuangan Lancar Lainnya. Aset keuangan lancar lainnya pada tanggal 30 Juni 2016 adalah sebesar Rp10,6 miliar, meningkat sebesar Rp4,1 miliar atau 63,1% jika dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp6,5 miliar. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh meningkatnya pendapatan sewa dari penyewa ruangan komersial di rumah sakit Perseroan dan meningkatnya piutang sehubungan dengan perkembangan aktifitas bisnis.

Pajak Dibayar di Muka. Pajak dibayar di muka pada tanggal 30 Juni 2016 adalah sebesar Rp3,5 miliar, menurun sebesar Rp3,5 miliar atau 49,6% jika dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp7,0 miliar. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh telah diterbitkannya surat keputusan pajak oleh Dirjen Pajak atas audit pajak tahun 2014.

Page 56: PT Siloam International Hospitals Tbk

34

Beban Dibayar di Muka. Beban dibayar di muka pada tanggal 30 Juni 2016 adalah sebesar Rp101,3 miliar, meningkat sebesar Rp34,2 miliar atau 51,0% jika dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp67,1 miliar. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh adanya peningkatan beban dibayar di muka terkait asuransi, iklan, pemeliharaan perangkat lunak dan lain-lain.

Aset Tidak Lancar. Aset tidak lancar Perseroan pada tanggal 30 Juni 2016 adalah sebesar Rp2.098,7 miliar, meningkat sebesar Rp68,5 miliar atau 3,4% jika dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp2.030,2 miliar. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh adanya peningkatan uang muka, aset tetap, aset tak berwujud dan aset pajak tangguhan.

Uang Muka. Uang Muka pada tanggal 30 Juni 2016 adalah sebesar Rp189,4 miliar, meningkat sebesar Rp39,1 miliar atau 26,0% jika dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp150,3 miliar. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan pada pembayaran uang muka pembelian aset tetap, sewa dan konstruksi.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan pada tanggal 31 Desember 2014

Aset. Aset Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp2.986,3 miliar, meningkat sebesar Rp140,1 miliar atau 4,9% jika dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp2.846,2 miliar. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh adanya peningkatan pada Aset Lancar sebesar Rp115,3 miliar dan Aset Tidak Lancar sebesar Rp24,8 miliar.

Aset Lancar. Aset lancar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp956,1 miliar, meningkat sebesar Rp115,3 miliar atau 13,7% jika dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp840,8 miliar. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh adanya peningkatan pada piutang usaha, persediaan dan beban dibayar di muka.

Kas dan Setara Kas. Kas dan setara kas pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp159,8 miliar, menurun sebesar Rp120,2 miliar atau 42,9% jika dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp280,0 miliar. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh penurunan pada deposito dan peningkatan penggunaan dana untuk keperluan aktivitas ekspansi.

Piutang Usaha – Pihak Berelasi. Piutang usaha – pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp10,1 miliar, meningkat sebesar Rp6,5 miliar atau 180,6% jika dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp3,6 miliar. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh terutama peningkatan piutang usaha dengan PT Lippo General Insurance Tbk.

Piutang Usaha – Pihak Ketiga. Piutang usaha – pihak ketiga pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp565,1 miliar, meningkat sebesar Rp176,0 miliar atau 45,2% jika dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp389,1 miliar. Peningkatan tersebut terutama peningkatan pendapatan dari pelanggan korporasi terutama BPJS Kesehatan.

Aset Keuangan Lancar Lainnya. Aset keuangan lancar lainnya pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp6,5 miliar, menurun sebesar Rp2,9 miliar atau 30,9% jika dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp9,4 miliar. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh penurunan piutang lain-lain pihak ketiga.

Persediaan. Persediaan pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp140,4 miliar, meningkat sebesar Rp34,5 miliar atau 32,6% jika dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp105,9 miliar. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh adanya peningkatan pada volume pasien dan peningkatan pembelian pada persediaan.

Beban Dibayar di Muka. Beban dibayar di muka pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp67,1 miliar, meningkat sebesar Rp21,2 miliar atau 46,2% jika dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp45,9 miliar. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh adanya peningkatan pada beban dibayar dimuka untuk sewa, beasiswa, pemeliharaan perangkat lunak dan lain-lain.

Page 57: PT Siloam International Hospitals Tbk

35

Aset Tidak Lancar. Aset tidak lancar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp2.030,2 miliar, meningkat sebesar Rp24,8 miliar atau 1,2% jika dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp2.005,4 miliar. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh adanya peningkatan uang muka, aset takberwujud dan aset pajak tangguhan.

Uang Muka. Uang Muka pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp150,3 miliar, meningkat sebesar Rp67,2 miliar atau 80,9% jika dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp83,1 miliar. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh terutama oleh peningkatan pada uang muka pembelian aset tetap dan uang muka sewa.

Aset Tidak Lancar Lainnya. Aset tidak lancar lainnya pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp3,3 miliar, menurun sebesar Rp10,1 miliar atau 75,4% jika dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp13,4 miliar. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh adanya penurunan beban tangguhan.

Liabilitas

(dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Uraian

Pada tanggal 30 Juni Pada tanggal 31 Desember Pertumbuhan (%)

2016 2015 2014 31 Des 2015 – 30 Jun 2016

31 Des 2014 – 31 Des

2015Liabilitas Jangka PendekUtang Usaha - Pihak Ketiga 311,0 254,7 192,8 22,1 32,1Utang Bank Jangka Pendek 2,9 2,2 3,5 31,8 (37,1)Beban Akrual 324,8 249,7 145,0 30,1 72,2Uang Muka Pasien 20,5 10,1 14,9 103,0 (32,2)Utang Pajak 35,5 29,6 33,1 20,0 (10,8)Bagian Lancar atas Liabilitas Jangka

PanjangUtang Bank 10,3 7,5 12,4 37,3 (39,8)Utang Sewa Pembiayaan 4,6 - - 100,0 -Laba yang Ditangguhkan atas

transaksi jual dan sewa balik 11,9 11,9 11,9 - -Liabilitas Keuangan Jangka Pendek

Lainnya 72,0 64,2 68,7 12,2 (6,5)Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 793,5 629,8 482,3 26,0 30,6Liabilitas Jangka PanjangUtang Bank Jangka Panjang 13,7 23,0 30,5 (40,4) (24,6)Utang Pihak Berelasi Non-Usaha 351,3 354,7 415,9 (1,0) (14,7)Utang Sewa Pembiayaan 24,5 - - 100,0 -Laba yang Ditangguhkan atas

Transaksi Jual dan Sewa Balik 101,1 107,0 118,9 (5,5) (10,0)Liabilitas Imbalan Kerja Jangka

Panjang Lainnya 113,8 100,1 110,6 13,8 (9,6)Liabilitas Pajak Tangguhan 33,9 31,7 28,1 6,9 12,5Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 638,3 616,5 704,0 3,5 (12,4)Jumlah Liabilitas 1.431,8 1.246,3 1.186,4 14,9 5,1

Page 58: PT Siloam International Hospitals Tbk

36

Pada tanggal 30 Juni 2016 dibandingkan dengan pada tanggal 31 Desember 2015

Liabilitas. Liabilitas Perseroan pada tanggal 30 Juni 2016 adalah sebesar Rp1.431,8 miliar, meningkat sebesar Rp185,5 miliar atau 14,9% jika dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp1.246,3 miliar. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan liabilitas jangka pendek sebesar Rp163,8 miliar.

Liabilitas Jangka Pendek. Liabilitas jangka pendek Perseroan pada tanggal 30 Juni 2016 adalah sebesar Rp793,5 miliar, meningkat sebesar Rp163,7 miliar atau 26,0% jika dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp629,8 miliar. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh adanya peningkatan beban akrual, utang usaha – pihak ketiga, uang muka pasien, dan utang pajak.

Utang Usaha – Pihak Ketiga. Utang usaha – pihak ketiga pada tanggal 30 Juni 2016 adalah sebesar Rp311,0 miliar, meningkat sebesar Rp56,3 miliar atau 22,1% jika dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp254,7 miliar. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan pada pembelian obat-obatan dan jasa dokter karena peningkatan volume pasien.

Utang Bank Jangka Pendek. Utang bank jangka pendek pada tanggal 30 Juni 2016 adalah sebesar Rp2,9 miliar, meningkat sebesar Rp0,7 miliar atau 31,8% jika dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp2,2 miliar. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh adanya penambahan penarikan baru utang bank jangka pendek untuk keperluan operasional.

Beban Akrual. Beban akrual pada tanggal 30 Juni 2016 adalah sebesar Rp324,8 miliar, meningkat sebesar Rp75,1 miliar atau 30,1% jika dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp249,7 miliar. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh terutama peningkatan pada akrual sewa, beban bunga, perbaikan dan pemeliharaan dan listrik dan air.

Uang Muka Pasien. Uang muka pasien pada tanggal 30 Juni 2016 adalah sebesar Rp20,5 miliar, meningkat sebesar Rp10,4 miliar atau 103,0% jika dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp10,1 miliar. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh adanya peningkatan pada volume pasien terutama rawat inap.

Bagian Lancar atas Liabilitas Jangka Panjang – Utang Bank. Bagian lancar atas liabilitas jangka panjang – utang bank pada tanggal 30 Juni 2016 adalah sebesar Rp10,3 miliar, meningkat sebesar Rp2,8 miliar atau 37,3% jika dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp7,5 miliar. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh akan berakhirnya utang bank jangka panjang di SHJB dan SHBP dimana pembayaran bunga menurun dibandingkan dengan pembayaran pokok pinjaman.

Bagian Lancar atas Liabilitas Jangka Panjang – Utang Sewa Pembiayaan. Bagian lancar atas liabilitas jangka panjang – utang sewa pembiayaan pada tanggal 30 Juni 2016 adalah sebesar Rp4,6 miliar, meningkat sebesar Rp4,6 miliar atau 100,0% jika dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp0. Peningkatan tersebut terutama karena diperolehnya fasilitas sewa pembiayaan untuk pengadaan alat medis pada bulan Mei 2016.

Liabilitas Jangka Panjang. Liabilitas jangka panjang Perseroan pada tanggal 30 Juni 2016 adalah sebesar Rp638,3 miliar, meningkat sebesar Rp21,8 miliar atau 3,5% jika dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp616,5 miliar. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh adanya peningkatan pada utang sewa pembiayaan dan liabilitas imbalan kerja jangka panjang.

Utang Bank Jangka Panjang. Utang bank jangka panjang pada tanggal 30 Juni 2016 adalah sebesar Rp13,7 miliar, menurun sebesar Rp 9,3 miliar atau 40,4% jika dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp23,0 miliar. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh akan berakhirnya utang jangka panjang SHJB dan SHBP.

Page 59: PT Siloam International Hospitals Tbk

37

Utang Sewa Pembiayaan. Utang sewa pembiayaan pada tanggal 30 Juni 2016 adalah sebesar Rp24,5 miliar, meningkat sebesar Rp24,5 miliar atau 100,0% jika dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp0 pada tanggal 31 Desember 2015. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh diperolehnya fasilitas sewa pembiayaan untuk pengadaan alat medis pada bulan Mei 2016.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan pada tanggal 31 Desember 2014

Liabilitas. Liabilitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp1.246,3 miliar, meningkat sebesar Rp59,9 miliar atau 5,1% jika dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp1.186,4 miliar. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan liabilitas jangka pendek sebesar Rp147,5 miliar.

Liabilitas Jangka Pendek. Liabilitas jangka pendek Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp629,8 miliar, meningkat sebesar Rp147,5 miliar atau 30,6% jika dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp482,3 miliar. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh meningkatnya utang usaha dan beban akrual.

Utang Usaha – Pihak Ketiga. Utang usaha – pihak ketiga pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp254,7 miliar, meningkat sebesar Rp61,9 miliar atau 32,1% jika dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp192,8 miliar. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan pada pembelian obat-obatan dan jasa dokter karena peningkatan volume pasien.

Utang Bank Jangka Pendek. Utang bank jangka pendek pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp2,2 miliar, menurun sebesar Rp1,3 miliar atau 37,1% jika dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp3,5 miliar. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh adanya pembayaran utang bank jangka pendek.

Beban Akrual. Beban akrual pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp249,7 miliar, meningkat sebesar Rp104,7 miliar atau 72,2% jika dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp145,0 miliar. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh adanya peningkatan pada akrual beban sewa, beban bunga, beban pokok pendapatan, listrik dan air, perbaikan dan pemeliharaan.

Uang Muka Pasien. Uang muka pasien pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp10,1 miliar, menurun sebesar Rp4,8 miliar atau 32,2% jika dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp14,9 miliar. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh adanya penurunan pada rata rata lama pasien dirawat (average length of stay).

Liabilitas Jangka Panjang. Liabilitas jangka panjang Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp616,5 miliar, menurun sebesar Rp87,5 miliar atau 12,4% jika dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp704,0 miliar. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh penurunan utang pihak berelasi non-usaha dan imbalan kerja jangka panjang.

Page 60: PT Siloam International Hospitals Tbk

38

Ekuitas

(dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Uraian

Pada tanggal 30 Juni Pada tanggal 31 Desember Pertumbuhan (%)

2016 2015 2014 31 Des 2015 – 30 Jun 2016

31 Des 2014 – 31 Des 2015

EkuitasModal Saham - Nilai Nominal

Rp 100 per SahamModal Dasar - 4.000.000.000

SahamModal Ditempatkan dan Disetor

Penuh:1.156.100.000 Saham pada 30 Juni 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 115,6 115,6 115,6 - -

Tambahan Modal Disetor - Bersih 1.289,7 1.289,7 1.289,7 - -

Selisih Nilai Transaksi dengan Pihak Nonpengendali (25,7) (25,7) (25,7) - -

Saldo Laba 434,2 364,5 275,4 19,1 32,4Jumlah Ekuitas yang Dapat

Diatribusikan kepadaPemilik Entitas Induk 1.813,7 1.744,0 1.654,9 4,0 5,4Kepentingan Nonpengendali 4,0 (4,0) 4,9 (199,1) (182,8)Jumlah Ekuitas 1.817,8 1.740,0 1.659,8 4,5 4,8

Pada tanggal 30 Juni 2016 dibandingkan dengan pada tanggal 31 Desember 2015

Ekuitas Perseroan pada tanggal 30 Juni 2016 adalah sebesar Rp1.817,8 miliar, meningkat sebesar Rp77,8 miliar atau 4,5% dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp1.740,0 miliar. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh adanya peningkatan dari saldo laba Rp69,7 miliar dan dari kepentingan nonpengendali sebesar Rp8,1 miliar.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan pada tanggal 31 Desember 2014

Ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp1.740,0 miliar, meningkat sebesar Rp80,2 miliar atau 4,8% jika dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp1.659,8 miliar. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh meningkatnya laba bersih Perseroan.

5. LIKUIDITAS DAN SUMBER MODAL

Kebutuhan likuiditas utama Perseroan adalah untuk membiayai operasional, kebutuhan modal kerja, utang dan belanja modal terkait pengembangan usaha. Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016 dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Perseroan telah membiayai persyaratan likuiditasnya terutama melalui penerimaan dari hasil penawaran umum, pinjaman dari pemegang saham, dan penerimaan kas dari pelanggan.

Perseroan memperkirakan kebutuhan modal kerjanya akan terus didanai oleh berbagai sumber pendanaan, termasuk kas dari penerimaan pelanggan. Pada tanggal 30 Juni 2016, Perseroan memiliki kas dan setara kas sebesar Rp165,4 miliar.

Dengan memperhatikan estimasi penerimaan bersih dari PUT I, Perseroan memperkirakan akan mendapatkan sumber yang cukup untuk memenuhi kebutuhan modal kerja. Kemampuan Perseroan untuk mendapatkan pendanaan yang cukup, termasuk penerimaan kas dari pelanggan, untuk memenuhi belanja modalnya dan utang serta biaya bunga terkait, dapat menjadi terbatas karena kondisi keuangannya dan hasil dari kegiatan usahanya. Perseroan tidak dapat memberikan jaminan apakah Perseroan akan mendapatkan pendanaan tersebut dengan persyaratan yang diterima oleh

Page 61: PT Siloam International Hospitals Tbk

39

Perseroan, atau tidak sama sekali. Perseroan berkeyakinan bahwa arus kas dari kegiatan operasional meningkat sejalan dengan peningkatan pendapatan dan laba Perseroan, sehingga dapat mencukupi kebutuhan Perseroan tanpa penerimaan dari PUT I. Namun demikian, ketidakmampuan Perseroan untuk mendapatkan modal kerja yang cukup dapat mempengaruhi rencana ekspansi bisnis Perseroan, yaitu pengembangan rumah sakit baru. Jika nantinya Perseroan menilai bahwa modal kerja tidak mencukupi, maka Perseroaan akan mencari modal kerja tambahan dalam bentuk pinjaman modal kerja.

Manajemen melakukan pengelolaan permodalan melalui pengawasan atas saldo kas dan setara kas, saldo liabilitas dan hasil operasional Perseroan serta rasio liabilitas neto disesuaikan terhadap modal. Pengelolaan permodalan ini bertujuan untuk menjaga kelangsungan usaha Perseroan dan memaksimalkan manfaat bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya. Dalam melakukan pengelolaan permodalan, Perseroan melakukan evaluasi berkala atas kebutuhan dan kecukupan dana untuk menunjang kegiatan operasional Perseroan dan evaluasi atas kinerja proyek yang sedang berlangsung serta pengembangan proyek baru.

Tidak terdapat kecenderungan yang diketahui, permintaan, perikatan atau komitmen, kejadian dan/atau ketidakpastian yang mungkin mengakibatkan terjadinya peningkatan atau penurunan yang material terhadap likuiditas Perseroan.

Likuiditas

Uraian30 Juni 31 Desember

2016 2015 2014Aset lancar/Liabilitas jangka pendek 1,45 1,52 1,74

Tingkat likuiditas mencerminkan kemampuan Perseroan dalam memenuhi liabilitas jangka pendek dengan menggunakan aset lancar yang dimilikinya. Tingkat likuiditas diukur dengan rasio lancar, yaitu perbandingan aset lancar terhadap liabilitas jangka pendek pada waktu tertentu dan merupakan indikator kemampuan Perseroan untuk memenuhi semua liabilitas jangka pendek dengan menggunakan aset lancar yang dimiliki.

Rasio Lancar Perseroan pada tanggal 30 Juni 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar 1,45x; 1,52x; dan 1,74x.

Selain perjanjian-perjanjian yang telah diungkapkan di Prospektus, tidak terdapat perjanjian material lainnya yang menyebabkan peningkatan atau penurunan likuiditas.

Solvabilitas

Uraian30 Juni 31 Desember

2016 2015 2014Jumlah liabilitas / Jumlah ekuitas 0,79 0,72 0,71Jumlah liabilitas / Jumlah aset 0,44 0,42 0,42

Solvabilitas merupakan kemampuan Perseroan untuk memenuhi seluruh liabilitas dengan menggunakan seluruh aset atau ekuitas. Rasio Solvabilitas dapat dihitung dengan dua pendekatan sebagai berikut:

1. Jumlah liabilitas dibagi dengan Jumlah ekuitas (Solvabilitas Ekuitas)2. Jumlah liabilitas dibagi dengan Jumlah aset (Solvabilitas Aset)

Rasio Solvabilitas Ekuitas Perseroan pada tanggal 30 Juni 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar 0,79x; 0,72x; dan 0,71x.

Rasio Solvabilitas Aset Perseroan pada tanggal 30 Juni 2016, 31 Desember 2015, dan 2014 masing-masing sebesar 0,44x; 0,42x; dan 0,42x.

Page 62: PT Siloam International Hospitals Tbk

40

Imbal Hasil Aset (Return on Asset/ROA)

Uraian30 Juni 31 Desember

2016 2015 2014ROA (%) 2,42 2,07 2,42

Imbal hasil aset adalah kemampuan Perseroan dalam menghasilkan laba dari aset yang dimiliki yang dapat dihitung dari perbandingan antara laba tahun berjalan dengan jumlah aset. Imbal hasil aset Perseroan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar 2,42%; 2,07%; dan 2,42%. Imbal Hasil Ekuitas (Return on Equity/ROE)

Uraian30 Juni 31 Desember

2016 2015 2014ROE (%) 4,32 3,55 4,16

Imbal hasil ekuitas adalah kemampuan Perseroan dalam menghasilkan laba periode/tahun berjalan dari ekuitas yang dimiliki yang dapat dihitung dari perbandingan antara laba tahun berjalan dengan jumlah ekuitas. Imbal hasil ekuitas Perseroan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, dan 2014 masing-masing sebesar 4,32%; 3,55%; dan 4,16%.

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN

(dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Uraian

Periode enam bulan yang berakhir pada

tanggal 30 Juni

Tahun-tahun yang berakhir pada

tanggal 31 DesemberPertumbuhan (%)

2016 2015 2015 201430 Jun 2015

– 30 Jun 2016

31 Des 2014 – 31 Des

2015Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi 220,8 138,4 263,4 285,2 59,5 (7,6)Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (205,6) (186,4) (360,3) (512,1) 10,3 (29,6)Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan (10,3) (16,2) (23,3) (7,5) (36,3) 209,5KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS 4,9 (64,2) (120,1) (234,4) (107,7) (48,8)Dampak Kurs atas Kas dan Setara Kas pada

Akhir Tahun 0,6 1,4 - (1,1) (57,9) (103,3)KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE/

TAHUN 159,8 280,0 280,0 515,4 (42,9) (45,7)KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE/

TAHUN 165,4 217,1 159,8 280,0 (23,8) (42,9)

Penerimaan kas, pinjaman dari pemegang saham, dan penerimaan hasil penawaran umum telah menjadi sumber utama likuiditas Perseroan selama lebih dari tiga tahun finansial terakhir. Penggunaan utama dari pendanaan tersebut oleh Perseroan adalah untuk pembayaran kepada pemasok dan pihak ketiga lainnya terkait obat-obatan, pasokan kebutuhan medis, jasa dokter, dan pembelian barang modal.

Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi

Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016 adalah sebesar Rp220,8 miliar. Arus kas yang diperoleh dari aktivitas operasi tersebut terutama berasal dari penerimaan kas dari pelanggan sebesar Rp2.437,0 miliar. Sedangkan arus kas yang digunakan untuk aktivitas operasi terutama digunakan untuk pembayaran kepada pemasok dan pihak ketiga lainnya sebesar Rp1.736,7 miliar.

Page 63: PT Siloam International Hospitals Tbk

41

Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2015 adalah sebesar Rp138,4 miliar. Arus kas yang diperoleh dari aktivitas operasi tersebut terutama berasal dari penerimaan kas dari pelanggan sebesar Rp1.891,0 miliar. Sedangkan arus kas yang digunakan untuk aktivitas operasi terutama digunakan untuk pembayaran kepada pemasok dan pihak ketiga sebesar Rp1.392,8 miliar.

Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp263,4 miliar. Arus kas yang diperoleh dari aktivitas operasi tersebut terutama berasal dari penerimaan kas dari pelanggan sebesar Rp3.973,2 miliar. Sedangkan arus kas yang digunakan untuk aktivitas operasi terutama digunakan untuk pembayaran kepada pemasok dan pihak ketiga lainnya sebesar Rp2.912,7 miliar.

Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp285,2 miliar. Arus kas yang diperoleh dari aktivitas operasi tersebut terutama berasal dari penerimaan kas dari pelanggan sebesar Rp3.218,1 miliar. Sedangkan arus kas yang digunakan untuk aktivitas operasi terutama digunakan untuk pembayaran kepada pemasok dan pihak ketiga sebesar Rp2.373,9 miliar. Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi

Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016 adalah sebesar Rp205,6 miliar. Aktivitas investasi tersebut terutama digunakan untuk pembelian aset tetap dan perangkat lunak sebesar Rp160,6 miliar dan pembayaran uang muka pembelian aset tetap dan lainnya sebesar Rp43,7 miliar.

Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2015 adalah sebesar Rp186,4 miliar. Aktivitas investasi tersebut terutama digunakan untuk pembelian aset tetap dan perangkat lunak sebesar Rp160,6 miliar dan pembayaran uang muka pembelian aset tetap dan lainnya sebesar Rp22,3 miliar.

Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp360,3 miliar. Aktivitas investasi tersebut terutama digunakan untuk pembelian aset tetap dan perangkat lunak sebesar Rp279,1 miliar dan pembayaran uang muka pembelian aset tetap dan lainnya sebesar Rp68,8 miliar.

Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp512,1 miliar. Aktivitas investasi tersebut terutama digunakan untuk pembelian aset tetap dan perangkat lunak sebesar Rp331,5 miliar dan perolehan Entitas Anak sebesar Rp83,7 miliar.

Kas Bersih Diperoleh dari/(Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan

Kas bersih digunakan untuk aktivitas pendanaan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016 adalah sebesar Rp10,3 miliar. Aktivitas pendanaan tersebut terutama digunakan untuk pembayaran pinjaman bank sebesar Rp6,5 miliar.

Kas bersih digunakan untuk aktivitas pendanaan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2015 adalah sebesar Rp16,2 miliar. Aktivitas pendanaan tersebut terutama digunakan untuk pembayaran pinjaman bank sebesar Rp6,7 miliar dan pembayaran dividen sebesar Rp6,0 miliar.

Kas bersih digunakan untuk aktivitas pendanaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp23,3 miliar. Aktivitas pendanaan tersebut terutama digunakan untuk pembayaran pinjaman bank sebesar Rp13,8 miliar dan pembayaran dividen sebesar Rp6,0 miliar.

Kas bersih digunakan untuk aktivitas pendanaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp7,5 miliar. Aktivitas pendanaan tersebut terutama digunakan untuk pembayaran pinjaman bank sebesar Rp81,4 miliar. Sedangkan arus kas aktivitas pendanaan terutama diperoleh dari penerimaan dari pihak berelasi sebesar Rp75,8 miliar.

Page 64: PT Siloam International Hospitals Tbk

42

6. BELANJA MODAL

Belanja modal Perseroan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp198,6 miliar, Rp303,7 miliar, dan Rp508,0 miliar.

Sumber dana Perseroan untuk membiayai pembelian barang modal sebagian besar berasal dari kas dari penerimaan pelanggan, penerimaan bersih dari Penawaran Umum Perdana Saham, dan sewa guna usaha (financing lease).

Pada tanggal 30 Juni 2016, Perseroan memiliki komitmen pembelian barang modal sebesar Rp49,3 miliar. Komitmen pembelian barang modal tersebut sebagian besar terkait dengan pembelian peralatan medis dan infrastruktur teknologi informasi dari PT Siemens Indonesia, PT Philips Indonesia Commercial, PT Visionet Data International, yang akan digunakan pada rumah sakit Perseroan dan Entitas Anak. Sebagian besar nilai komitmen tersebut adalah dalam mata uang Rupiah, dan sisanya dalam mata uang USD. Komitmen tersebut akan direalisasikan pada tahun 2016 dan 2017. Sampai dengan tanggal 31 Oktober 2016, realisasi atas kontrak pembelian barang modal yang ada pada tanggal 30 Juni 2016 adalah sebesar Rp29,4 miliar. Dengan pembelian peralatan medis dan infrastruktur teknologi informasi tersebut, Perseroan berharap akan terjadi modernisasi peralatan medis yang dapat meningkatkan dan/atau mempertahankan kapasitas pemberian jasa pelayanan kesehatan.

Perseroan telah melakukan pembelanjaan investasi barang modal dalam menjalankan kegiatan usahanya, termasuk terkait dengan pemenuhan persyaratan regulasi dan isu lingkungan hidup, antara lain pembangunan fasilitas tempat penampungan sementara limbah medis.

7. SEGMEN OPERASI

Tabel berikut menunjukkan segmen operasi Perseroan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016.

(dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Uraian SHLV SHKJ SHSB MRCCC SHLC SHBP SHMK SHDP SHPL Lain-lain Jumlah

Pendapatan 413,4 318,5 159,5 262,6 110,5 108,4 153,5 154,7 93,9 779,8 2.554,8Kontribusi Pendapatan Segmen

terhadap Pendapatan Perseroan (%) 16,2 12,5 6,2 10,3 4,3 4,2 6,0 6,1 3,7 30,5 100,0

Laba Usaha 141,8 86,8 55,9 83,7 27,8 36,0 41,1 66,2 25,6 201,0 765,9Kontribusi Laba Usaha Segmen

terhadap Laba Usaha Perseroan (%) 18,5 11,3 7,3 10,9 3,6 4,7 5,4 8,6 3,3 26,2 100,0

8. KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kebijakan pemerintah seperti kebijakan fiskal, moneter, pajak atau kebijakan lain yang mempengaruhi kegiatan operasional Perseroan adalah sebagai berikut:

a. Kebijakan moneter seperti kenaikan tingkat suku bunga dan fluktuasi nilai kurs mata uang asing yang terjadi akan mempengaruhi pendapatan Perseroan karena terdapat transaksi belanja modal Perseroan yang dilakukan dalam mata uang asing.

b. Kebijakan fiskal seperti perubahan tarif pajak dan pungutan tertentu akan berdampak pada meningkatnya beban pajak dan biaya Perseroan.

c. Kebijakan perijinan terkait rumah sakit seperti penambahan jenis perijinan yang yang diperlukan atau perubahan persyaratan perpanjangan perijinan akan berdampak pada meningkatnya beban administratif dan dapat menghambat operasional rumah sakit.

Page 65: PT Siloam International Hospitals Tbk

43

Kebijakan pemerintah yang mempengaruhi posisi keuangan keseluruhan Perseroan termasuk dampaknya bagi kondisi keuangan Perseroan adalah sebagai berikut:a. Kebijakan tarif pajak yang akan mempengaruhi beban pajak dan laba bersih Perseroan.b. Kebijakan ketenagakerjaan seperti perubahan tingkat UMR/UMP dan Jaminan sosial yang akan

mempengaruhi biaya gaji Perseroan.c. Kebijakan jaminan kesehatan nasional seperti tarif BPJS kesehatan yang ditanggung oleh

Pemerintah akan berdampak pada pendapatan Perseroan.

9. PINJAMAN

Untuk mendanai modal kerjanya dan kebutuhan belanja modalnya, Perseroan dan Entitas Anak telah memiliki berbagai macam pinjaman dan perjanjian fasilitas dengan berbagai pihak. Pada tanggal 30 Juni 2016, total pinjaman Perseroan dan Entitas Anak adalah sebesar Rp407,1 miliar. Bunga pinjaman yang berlaku terhadap fasilitas yang diterima oleh Perseroan dan Entitas Anak berkisar antara 7,5% dan 12,65% per tahun.

Tabel di bawah ini memuat jumlah saldo pinjaman milik Perseroan dan Entitas Anak pada tanggal 30 Juni 2016.

(dalam miliaran Rupiah)

Uraian JumlahJatuh tempo kontraktual

<1 tahun 1-2 tahun 2-5 tahunPinjaman Pihak Ketiga

Utang Bank Jangka PendekPT Bank Central Asia Tbk 2,9 2,9 - -

Utang Bank Jangka Panjang Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur 20,8 7,1 7,9 5,8PT Bank Central Asia Tbk 3,2 3,2 - -

Utang Sewa Pembiayaan PT Century Tokyo Leasing Indonesia 29,1 4,6 5,3 19,2

Total Pinjaman Pihak Ketiga 56,0 17,8 13,2 25,0

Pinjaman Pihak BerelasiUtang Pihak Berelasi Non-Usaha

PT Lippo Karawaci Tbk 351,1 * * *Keterangan:* Pembayaran atas utang tersebut dapat dilakukan setiap saat dengan pemberitahuan terlebih dahulu

Atas pinjaman tersebut di atas, Perseroan dan Entitas Anak memberikan jaminan berupa tanah dan aset lainnya sebagaimana telah diungkapkan pada Bab III Prospektus ini mengenai Pernyataan Utang. Tidak terdapat pembatasan penggunaan pinjaman, kecuali pinjaman dari Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur yang digunakan untuk tambahan dana investasi untuk membiayai pembangunan rumah sakit dan melunasi pinjaman sebelumnya yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Entitas Anak Perseroan memiliki kebutuhan pinjaman musiman untuk kebutuhan modal kerja, yaitu pinjaman dari PT Bank Central Asia Tbk.

10. TATA KELOLA PERUSAHAAN (GOOD CORPORATE GOVERNANCE)

Dalam rangka menjaga kepentingan seluruh pemangku kepentingan dan meningkatkan nilai bagi pemegang saham, selama ini Perseroan telah menerapkan tata kelola perusahaan yang baik dalam kegiatan usahanya. Perseroan memiliki komitmen untuk senantiasa mengedepankan etika bisnis dan transparansi sesuai dengan peraturan dan ketentuan hukum yang berlaku.

Dalam rangka penerapan Good Corporate Governance (GCG), Perseroan telah memiliki Sekretaris Perusahaan, Unit Audit Intenal, Komite Audit, Komite Nominasi dan Remunerasi, serta telah menunjuk Komisaris Independen dan Direktur Independen.

Page 66: PT Siloam International Hospitals Tbk

44

Tujuan penerapan GCG Perseroan adalah:• Mengatur dan mengendalikan hubungan antar pemangku kepentingan.• Menciptakan komitmen untuk menjalankan usaha sesuai dengan etika bisnis yang baik, tranparan,

dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.• Meningkatkan daya saing dan kemampuan Perseroan dalam menghadapi perubahan industri yang

sangat dinamis.• Melaksanakan manajemen risiko yang baik.• Mencegah terjadinya penyimpangan dalam pengelolaan perusahaan.

11. MANAJEMEN RISIKO

Dalam menghadapi risiko-risiko utama seperti yang dijelaskan pada Bab VI mengenai Risiko Usaha, Perseroan menerapkan manajemen risiko untuk memitigasi risiko usaha yang dihadapi sebagai berikut:

1. Perseroan berupaya untuk selalu melakukan peninjauan secara menyeluruh serta evaluasi baik secara internal maupun external terhadap penerapan strategi pertumbuhan Perseroan, antara lain melakukan peninjauan secara menyeluruh atas peraturan dan ketentuan yang mengatur mengenai izin usaha dan syarat-syarat perolehan izin usaha dalam upaya untuk menghindari kesalahan penafsiran dan penerapan peraturan yang ada saat ini dan di kemudian hari, dan syarat-syarat perjanjian yang saling menguntungkan;

2. Perseroan akan senantiasa melakukan pengkajian secara seksama baik dalam segi harga maupun kualitas, untuk pembelian peralatan-peralatan yang mendukung kegiatan usaha Perseroan, dalam rangka memperoleh aset yang optimal, serta berupaya untuk senantiasa mengkaji rencana atas investasi untuk peralatan medis terdepan yang sesuai dengan kebutuhan dan untuk menanggapi perubahan teknologi;

3. Untuk mengurangi risiko malpraktek, Perseroan membangun sendiri proses dan dana internal untuk mencakup setiap gugatan malpraktek yang timbul dan Perseroan mensyaratkan setiap dokter Perseroan untuk memiliki asuransi malpraktek mereka sendiri. Disamping itu Perseroan memiliki standar operasi yang senantiasa dikaji ulang dan peningkatan pengetahuan para dokter sesuai dengan perkembangan ilmu medis;

4. Untuk menghadapi risiko kehilangan tenaga medis Perseroan secara aktif dan secara terus menerus merekrut dokter dan tenaga medis yang mempunyai reputasi baik dari seluruh Indonesia. Selain itu Perseroan juga melakukan ikatan kerja dan menawarkan paket remunerasi yang menarik;

5. Perseroan melakukan kegiatan usahanya secara profesional dan memenuhi ketentuan yang telah disepakati dengan pemasok obat-obatan dan peralatan mendis untuk menjaga kepercayaan kerja yang telah dibentuk dan berupaya agar selalu menjalin hubungan baik dengan para pemasok obat-obatan dan peralatan mendis, yaitu dengan cara menjaga komitmen yang telah disepakati dan menerapkan pola berpikir yang saling menguntungkan (win-win solution) untuk jangka panjang;

6. Untuk menghadapi persaingan usaha Perseroan senantiasa meningkatkan mutu pelayanan dengan memberikan pelatihan, meningkatkan sararana rumah sakit termasuk gedung, peralatan medis dan fasilitas umum;

7. Untuk mengantisipasi risiko perubahan peraturan dan kebijakan pemerintah, Perseroan senantiasa menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu medis dengan penerapan peralatan medis terkini sehingga Persroan tetap memiliki daya saing tinggi. Perseroan juga berusaha merekrut dokter-dokter yang memiliki reputasi yang baik untuk menunjang pelayanan kesehatan;

8. Perseroan akan terus meningkatkan kemampuannya untuk menjalankan kegiatan usaha secara intergrasi dan efisien dengan Entitas Anak, sehingga Perseroan dapat memberikan jasa yang lebih kompetitif dalam hal harga dan pelayanan dibandingkan dengan pesaing Perseroan;

9. Perseroan secara berkesinambungan melakukan penelaahan secara seksama dalam proses perolehan syarat-syarat perdagangan, perjanjian antara pelanggan dan pemasok obat-obatan dan peralatan medis untuk mengantisipasi adanya risiko gugatan hukum. Sedangkan dalam proses sewa atau pembelian tanah dan bangunan untuk pengembangan rumah sakit, Perseroan selalu melakukan penelahaan atas kepemilikan dan kelengkapan surat-surat untuk menghindari kemungkinan adanya tuntutan dan sengketa mengenai keabsahan hak kepemilikan atau penguasan tanah di kemudian hari;

Page 67: PT Siloam International Hospitals Tbk

45

10. Perseroan akan selalu menerapkan prinsip keuangan yang berhati-hati, perencanaan keuangan yang matang, bijaksana dan konsisten serta tetap menjaga rasio-rasio keuangan dalam upaya untuk memperoleh dana yang direncanakan sesuai jadwal dengan syarat yang kompetitif;

11. Perseroan dan Entitas Anak telah mengasuransikan sebagian besar asetnya dengan nilai yang memadai, untuk meminimalisi kerugian-kerugian yang diakibatkan oleh bencana alam dan musibah.

Page 68: PT Siloam International Hospitals Tbk

46

VI. RISIKO USAHA PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK

Investasi pada saham mengandung risiko yang perlu diperhatikan oleh calon investor. Sebelum berinvestasi pada saham, calon investor harus memperhatikan bahwa dalam menjalankan kegiatan usahanya, usaha Perseroan dipengaruhi oleh beberapa faktor, setiap pelaku industri tidak terlepas dari risiko, demikian pula kegiatan usaha yang dijalankan oleh Perseroan juga tidak terlepas dari berbagai tantangan dan risiko. Risiko-risiko yang material yang dihadapi Perseroan yang dapat mempengaruhi usaha Perseroan, telah disusun berdasarkan bobot dari dampak masing-masing risiko terhadap kinerja Perseroan sebagai berikut:

A. RISIKO UTAMA YANG MEMPUNYAI PENGARUH SIGNIFIKAN TERHADAP KELANGSUNGAN USAHA PERSEROAN

Kinerja Perseroan dapat mengalami hambatan jika Perseroan tidak mampu menarik dan mempertahankan para dokter dan tenaga profesional kesehatan lainnya

Sebagaimana lazimnya di industri kesehatan, kegiatan operasional di rumah sakit Perseroan bergantung pada upaya, kemampuan dan pengalaman para dokter dan staf medis Perseroan. Perseroan bersaing dengan penyedia layanan kesehatan lain di Indonesia dan Asia Tenggara, dalam merekrut dan mempertahankan dokter dan tenaga profesional kesehatan lain yang berkualitas. Sementara hukum Indonesia saat ini tidak mengizinkan Perseroan untuk mempekerjakan dokter atau staf medis asing yang tidak memiliki izin praktek (Surat Izin Praktik) dari Menteri Kesehatan Indonesia. Di beberapa rumah sakit Perseroan, perekrutan dan retensi dokter dipengaruhi oleh kekurangan dokter yang memiliki spesialisasi di bidang tertentu.

Keluarnya beberapa tenaga medis Perseroan atau ketidakmampuan Perseroan untuk menarik atau mempertahankan jumlah dokter dan tenaga medis lainnya yang berkualitas dalam jumlah yang cukup pada akhirnya dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek usaha Perseroan.

Selain itu, beberapa dokter, termasuk mereka yang berpraktek di rumah sakit Perseroan, menghadapi peningkatan premi asuransi malpraktek dan pembatasan cakupan pertanggungan asuransi. Ketidak-mampuan para dokter Perseroan untuk memperoleh perlindungan asuransi yang sesuai dapat menyebabkan para dokter tersebut membatasi praktek mereka. Hal tersebut dapat mengakibatkan berkurangnya prosedur medis yang dilaksanakan ke rumah sakit Perseroan dan menurunkan jumlah pasien yang masuk ke rumah sakit Perseroan, sehingga pada akhirnya dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek usaha Perseroan.

B. RISIKO USAHA YANG BERSIFAT MATERIAL BAIK SECARA LANGSUNG MAUPUN TIDAK LANGSUNG YANG DAPAT MEMPENGARUHI HASIL USAHA DAN KONDISI KEUANGAN PERSEROAN

1. Perseroan bergantung pada pemegang saham pengendali Perseroan dan mitra strategis Perseroan sehubungan dengan pengembangan dan penyediaan gedung dan lokasi rumah sakit

Perseroan secara historis telah dan akan terus bergantung pada pemegang saham pengendali (secara tidak langsung), yaitu PT Lippo Karawaci Tbk (“LK”), serta mitra strategis Perseroan, yaitu First Real Estate Investment Trust, suatu Dana Investasi Real Estate yang tercatat pada Singapore Stock Exchange (“First REIT”) dan PT Metropolis Properti Utama (“MPU”), sehubungan dengan pengembangan gedung rumah sakit dan penyediaan tanah untuk lokasi rumah sakit Perseroan. Secara historis, Perseroan mengandalkan para pihak tersebut untuk mengkonstruksi bangunan rumah sakit di atas tanah miliknya atau yang disewanya dimana Perseroan mengoperasikan bangunan tersebut sebagai rumah sakit. Perseroan kemudian membuat perjanjian sewa sehubungan dengan penggunaan properti tersebut sebagai rumah sakit. Hal ini dikarenakan Perseroan menerapkan strategi asset light

Page 69: PT Siloam International Hospitals Tbk

47

dimana kewajiban dan aset yang terkait dengan bangunan rumah sakit secara fisik tidak dicatat pada pembukuan Perseroan sebagai belanja modal tetapi pada pembukuan pemegang saham pengendali dan mitra strategis Perseroan, sedangkan Perseroan akan mencatat sebagai beban sewa. Strategi ini memberi kebebasan kepada Perseroan untuk fokus pada pengembangan staf medis, pembelian peralatan medis dan memberikan pelayanan berkualitas terbaik.

Pada tanggal 30 Juni 2016, 16 dari rumah sakit yang dioperasikan Perseroan disewa dari LK, First REIT dan MPU. Perseroan akan terus bergantung pada para pihak tersebut untuk mengidentifikasi dan menyediakan lahan untuk rumah sakit Perseroan, dan juga untuk membantu Perseroan sehubungan dengan pengembangan lokasi-lokasi tersebut sesuai dengan kesepakatan antara Perseroan dengan LK dan kesepakatan antara Perseroan dengan MPU. Perseroan juga bermaksud untuk menandatangani perjanjian sewa baru dengan LK dan MPU sehubungan dengan jumlah rumah sakit yang akan dimiliki/dioperasikan Perseroan di kemudian hari. Pelaksanaan transaksi dengan LK tersebut mungkin dapat menyebabkan benturan kepentingan. Perjanjian yang akan dilakukan oleh Perseroan dengan LK dan MPU mungkin memerlukan persetujuan dari pemegang saham atau pemenuhan persyaratan sesuai dengan peraturan OJK.

Walaupun Perseroan telah membuat kesepakatan dengan LK dan MPU sehubungan dengan, antara lain, penyediaan lahan, tidak terdapat kepastian bahwa para pihak tersebut akan memberikan kesempatan pembebasan lahan yang memenuhi spesifikasi yang ditentukan Perseroan di masa mendatang. Ketidakmampuan untuk menjamin lokasi tanah yang cocok untuk rumah sakit Perseroan di masa mendatang, atau untuk memperoleh dukungan yang diperlukan untuk mengembangkan lokasi tersebut, dapat memberikan dampak yang merugikan terhadap strategi pertumbuhan Perseroan dan, pada akhirnya, bepengaruh negatif terhadap hasil operasi Perseroan. Selain itu, setiap perubahan usaha atau kondisi keuangan mitra strategis dapat berdampak negatif terhadap usaha Perseroan.

2. Kegagalan teknologi dan tantangan lain yang terkait dengan sistem informasi Perseroan dapat mempengaruhi bisnis Perseroan secara negatif

Kinerja sistem dan teknologi informasi Perseroan sangat penting bagi operasi bisnis Perseroan. Sistem informasi Perseroan sangat penting untuk sejumlah bidang kritis operasi Perseroan, meliputi:

• akuntansi dan pencatatan keuangan;• rekening penagihan;• sistem klinis;• diagnosa dan perawatan pasien, misalnya melalui sistem komunikasi “Tele-medicine” Perseroan;• catatan medis dan penyimpanan dokumen;• manajemen persediaan; dan• negosiasi, penetapan harga dan pengadministrasian kontrak perawatan yang dikelola dan kontrak

pasokan.

Kegagalan sistem yang menyebabkan gangguan dalam layanan atau ketersediaan sistem Perseroan dapat secara merugikan mempengaruhi operasi atau pendapatan Perseroan. Meskipun Perseroan telah menerapkan upaya perlindungan dan keamanan jaringan, server Perseroan rentan terhadap virus komputer, pembobolan dan gangguan serupa dari peretasan atau gangguan yang tidak sah. Terjadinya salah satu peristiwa ini dapat mengakibatkan interupsi, penundaan, kehilangan atau kerusakan data, penghentian dalam ketersediaan sistem atau kewajiban berdasarkan undang-undang privasi dan keamanan, yang semuanya dapat memiliki efek merugikan material terhadap posisi keuangan dan hasil usaha dan merugikan reputasi bisnis Perseroan.

Page 70: PT Siloam International Hospitals Tbk

48

3. Bisnis dan hasil usaha Perseroan bisa terpengaruh jika Perseroan tidak menerima pembayaran secara tepat waktu dari asuransi kesehatan swasta, asuransi yang disponsori pemerintah (termasuk BPJS), klien korporasi atau pasien perseorangan

Risiko penagihan piutang terjadi apabila para penjamin kesehatan swasta dan pemerintah (termasuk BPJS), serta klien korporasi ataupun pasien perseorangan gagal untuk membayar Perseroan secara tepat waktu dan secara penuh atas layanan yang diberikan oleh Perseroan. Ada kemungkinan bahwa asuransi kesehatan dan klien korporasi dapat mengubah rencana polis dan pertanggungannya dalam waktu sedemikian rupa sehingga layanan yang diberikan oleh Perseroan kepada pasien tidak lagi tertanggung.

Selain itu, pasien perseorangan yang tidak memiliki asuransi kesehatan mungkin tidak mampu membayar biaya secara penuh atas layanan yang mereka terima. Jika Perseroan tidak menerima pembayaran secara tepat waktu dan secara penuh dari asuransi kesehatan swasta, asuransi yang disponsori pemerintah (termasuk BPJS), klien korporasi maupun pasien perseorangan, maka hal tersebut pada akhirnya dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek usaha Perseroan.

4. Perseroan mungkin tidak berhasil mengembangkan rumah sakit baru, atau mengakuisisi rumah sakit lain dan mengintegrasikannya ke dalam operasional Perseroan yang sudah berjalan

Keberhasilan perkembangan Perseroan bergantung pada kemampuan Perseroan untuk mengembangkan rumah sakit yang baru, atau mengakuisisi rumah sakit lain serta mengintegrasikannya ke dalam operasional Perseroan yang sudah berjalan, secara tepat waktu dan dengan biaya yang efisien. Pengembangan rumah sakit baru Perseroan bergantung pada, antara lain, risiko yang berhubungan dengan pengidentifikasian lokasi yang tepat, dan pengembangan, pembangunan dan pendanaan, sedangkan akuisisi rumah sakit bergantung pada risiko pendanaan dan kemampuan Perseroan untuk mengidentifikasi fasilitas yang tepat dan menegosiasikan persyaratan akuisisi yang menguntungkan.

Perseroan memerlukan lahan yang cukup banyak untuk membangun rumah sakit baru dimana saat ini Perseron belum mendapatkan semua lahan yang diperlukan. Tidak ada jaminan bahwa Perseroan akan dapat mengidentifikasikan lokasi untuk rumah sakit baru sesuai kriteria investasi Perseroan. Lokasi yang menarik jumlahnya terbatas dan memerlukan valuasi yang tinggi. Perseroan juga dapat menghadapi masalah sehubungan dengan perolehan hak atas tanah. Setelah Perseroan telah mengidentfikasi lokasi yang sesuai, Perseroan belum tentu mampu mendapatkan lahan tersebut dengan persyaratan atau ketentuan yang wajar.

Pembangunan rumah sakit baru memiliki jangka waktu yang lama dan memiliki risiko yang signifikan, termasuk keterbatasan bahan atau tenaga kerja ahli, masalah teknik, lingkungan atau masalah geologi yang tidak terduga, pemberhentian kerja, litigasi, gangguan cuaca, banjir dan peningkatan biaya yang tidak terduga, yang mana salah satunya dapat mengakibatkan keterlambatan atau tambahan biaya. Sebagai contoh, peningkatan biaya bahan baku secara signifikan akan menyebabkan peningkatan biaya pembangunan, dimana sebelumnya Perseroan belum dikenakan biaya tersebut. Kesulitan dalam mendapatkan segala izin, alokasi atau kewenangan yang dipersyaratkan dari otoritas terkait juga dapat meningkatkan biaya atau menunda pembangunan atau pembukaan rumah sakit baru.

Perseroan mungkin menghadapi kesulitan untuk melakukan akuisisi dengan syarat dan ketentuan yang menguntungkan Perseroan, dan Perseroan juga mungkin menghadapi kesulitan dalam mengintegrasikan rumah sakit yang baru diakuisisi ke dalam operasial Perseroan yang sudah berjalan. Akuisisi dan pengintegrasian rumah sakit juga memiliki beberapa risiko tambahan, termasuk:

• Kesulitan mengintegrasikan aset dan operasi rumah sakit yang diakuisisi ke dalam rumah sakit Perseroan yang sudah ada;

• Tantangan dalam merenovasi dan membangun kembali rumah sakit dan fasilitas yang sudah ada atau mereposisi rumah sakit yang sudah ada yang telah diakuisisi Perseroan atau rumah sakit dimana Perseroan diminta untuk mengelola untuk mencapai standar operasional yang dipersyaratkan;

Page 71: PT Siloam International Hospitals Tbk

49

• Kehilangan pasien atau dokter penting dan staf medis lainnya setelah akuisisi;• Pengalihan perhatian manajemen dari kegiatan operasional yang sudah berjalan;• Interupsi atau hilangnya momentum dalam kegiatan usaha rumah sakit tersebut;• Kegagalan dalam merealisasikan sinergi dan penghematan biaya yang diharapkan;• Kesulitan yang muncul dari koordinasi dan konsolidasi fungsi korporasi dan administrasi, termasuk

integrasi pengendalian internal dan prosedur seperti pelaporan keuangan yang tepat waktu;• Permasalahan hukum, peraturan, kontrak, ketenagakerjaan atau permasalahan lainnya yang tidak

terduga; dan• Dalam hal rumah sakit yang baru diakuisisi berlokasi di pasar yang masih baru, kesulitan yang

muncul karena masalah bahasa, budaya dan letak secara geografis.

Perseroan berencana untuk mendanai pengembangan rumah sakit baru dan akuisisi rumah sakit yang sudah ada dengan dana kas internal, dana dari hasil PUT I, dan pendanaan tambahan dari institusi keuangan dan pihak ketiga lainnya. Kemampuan Perseroan untuk mendapatkan pendanaan eksternal dan biaya untuk perolehan dana tersebut bergantung pada beberapa faktor, termasuk kondisi perekonomian dan pasar modal secara umum, tingkat suku bunga, ketersediaan fasilitas kredit dari bank atau kreditur lainnya, kepercayaan investor pada Perseroan, keberhasilan usaha Perseroan, ketentuan di bidang perpajakan dan pasar modal yang berlaku sehubungan dengan pencarian dana tersebut, batasan yang diberikan oleh Bank Indonesia atau institusi perbankan lainnya dalam memberikan pendanaan kepada perusahaan yang bergerak di industri kesehatan di Indonesia serta kondisi ekonomi dan politik di Indonesia. Tidak terdapat kepastian atas tersedianya pendanaan tambahan tersebut, baik berupa jangka pendek maupun jangka panjang, atau apabila tersedia, akan memiliki persyaratan yang menguntungkan untuk Perseroan.

Di samping risiko yang telah disebutkan di atas, Perseroan juga dapat menghadapi kesulitan lainnya yang muncul dari operasional organisasi yang lebih besar dan kompleks akibat dari pengembangan usaha dan akuisisi rumah sakit dan tidak ada jaminan bahwa Perseroan dapat secara efektif mengelola organisasi yang lebih besar atau mencapai keuntungan yang diharapkan dari bertambah besarnya organisasi. Apabila akuisisi atau pengembangan tersebut terjadi di lokasi yang baru dimana Perseroan sebelumnya belum beroperasi, Perseroan dapat menghadapi risiko terkait dengan otoritas pemerintah dan peraturan yang belum dikenal dan kesulitan yang muncul karena masalah bahasa, budaya dan letak geografis.

Sebagai akibatnya, tidak terdapat kepastian bahwa proyek pengembangan atau akuisisi yang telah dipersiapkan akan berhasil atau dapat terintegrasikan dengan baik.

5. Kemajuan teknologi yang pesat dan tantangan lain yang terkait dengan peralatan medis dapat mempengaruhi bisnis Perseroan secara negatif

Perseroan menggunakan peralatan medis yang canggih dan terkini di rumah sakit Perseroan untuk menyediakan layanan medis. Peralatan medis sering kali perlu ditingkatkan karena inovasi yang berjalan dengan cepat di industri peralatan medis dapat membuat peralatan yang sudah ada menjadi usang atau tidak dapat lagi menyediakan layanan terkini yang diperlukan atau diminta oleh pasien. Penggantian, peningkatan, atau perawatan peralatan mungkin memerlukan waktu yang lama karena terbatasnya suku cadang yang tersedia di dalam negeri. Hal ini dapat mengganggu kemampuan Perseroan untuk menyediakan layanan terkait bagi pasien Perseroan. Di samping itu, jika Perseroan tidak dapat mengikuti kemajuan teknologi, dokter dan pasien Perseroan mungkin beralih ke rumah sakit lain yang memiliki peralatan yang lebih canggih dan keunggulan kompetitif Perseroan akan berkurang, di mana hal ini dapat memiliki dampak merugikan material terhadap bisnis, keadaan keuangan, hasil usaha dan prospek Perseroan.

Page 72: PT Siloam International Hospitals Tbk

50

6. Perubahan atau ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang kesehatan, lingkungan dan aspek lainnya dapat mempengaruhi bisnis Perseroan

Pelayanan kesehatan merupakan industri yang tunduk pada peraturan perundang-undangan yang luas dan perubahan peraturan perundang-undangan yang dinamis. Rumah sakit Perseroan, dokter dan profesional medis lainnya tunduk kepada hukum dan peraturan perundang-undangan, termasuk, namun tidak terbatas pada, perizinan, inspeksi fasilitas dan persyaratan perumahsakitan dan klinis. Terdapat pemeriksaan berkala oleh pemerintah dan otoritas yang berwenang untuk memastikan Perseroan mematuhi peraturan dan hukum yang berlaku. Perseroan diwajibkan memiliki berbagai perizinan atau persetujuan dari Pemerintah atau pemerintah daerah untuk menjalankan usaha Perseroan, termasuk, antara lain, izin operasional rumah sakit. Perseroan harus memperbarui semua perizinan dan persetujuan ketika masa berlakunya berakhir, serta mendapatkan perizinan dan persetujuan yang baru apabila diperlukan. Tidak ada jaminan bahwa Perseroan akan mampu memperpanjang atau mendapatkan izin yang diperlukan yang belum diperoleh dan saat ini sedang dalam proses atau izin-izin lainnya yang mungkin diperlukan di masa mendatang. Tidak ada jaminan bahwa Perseroan tidak akan menerima sanksi yang timbul dari kegagalan memperpanjang atau memperoleh perizinan yang diperlukan. Dikenakannya sanksi hukum secara material dapat mempengaruhi kondisi keuangan dan jalannya usaha Perseroan. Jika Perseroan gagal mendapatkan, mempertahankan atau memperbarui perizinan atau persetujuan yang disyaratkan oleh Pemerintah atau pemerintah daerah untuk menjalankan usaha, maka pada akhirnya dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek usaha Perseroan. Khususnya, Perseroan tunduk pada sejumlah peraturan perundang-undangan yang mempengaruhi jenis layanan yang disediakan Perseroan bagi pasien Perseroan. Perubahan apapun yang terjadi dalam peraturan-peraturan ini dapat berdampak negatif pada usaha Perseroan. Contohnya, kegiatan usaha Perseroan dapat dipengaruhi oleh perubahan-perubahan di dalam peraturan perundang-undangan sehubungan dengan komposisi tempat tidur rumah sakit yang harus disediakan Perseroan di dalam rumah sakit Perseroan khususnya jika peraturan-peraturan diubah sehingga Perseroan dipersyaratkan untuk mengalokasikan jumlah yang lebih besar untuk tempat tidur “Kelas 3”, kelas tempat tidur terendah yang ditawarkan Perseroan. Kemampuan Perseroan untuk mengakomodasi pasien yang menempati kelas tempat tidur lainnya dan yang biasanya merupakan sumber penghasilan yang lebih besar untuk Perseroan, dapat terkena dampak negatif. Hal ini mungkin berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek usaha Perseroan.

Selain itu, rumah sakit Perseroan mungkin memuat, atau operasi rumah sakit Perseroan dapat memanfaatkan, bahan-bahan, proses atau instalasi tertentu yang diatur sesuai dengan hukum dan peraturan perundang-undangan di bidang lingkungan hidup, atau mungkin memerlukan izin terkait lingkungan hidup dari pihak berwenang. Perizinan ini termasuk, namun tidak terbatas pada, limbah medis atau limbah penyakit menular, insinerator, dan bahan-bahan yang mengandung bahan asbes yang mudah pecah. Undang-undang dan peraturan lingkungan hidup juga membebankan tanggung jawab pada Perseroan untuk menghilangkan atau memulihkan bahan-bahan/zat yang berbahaya atau beracun. Sebagai akibatnya, Perseroan juga harus bertanggung jawab atas denda dan kerugian pemerintah untuk cedera kepada orang-orang, sumber daya alam dan properti yang berdekatan. Beban operasional Perseroan bisa lebih tinggi daripada yang diantisipasi dikarenakan biaya untuk memenuhi persyaratan peraturan lingkungan hidup serta peraturan kesehatan kerja dan keselamatan yang ada saat ini dan dimasa depan. Perseroan telah membuat aplikasi permohonan untuk Izin Pembuangan Limbah cair dan/atau Izin Penyimpanan Sementara Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dan/atau Izin penyimpanan bahan berbahaya dan beracun (B3) sehubungan dengan beberapa rumah sakit, yaitu: (i) Siloam Hospitals TB Simatupang, (ii) BIMC Kuta, (ii) BIMC Nusa Dua, (iii) Siloam Hospitals Buton, dan (iv) Siloam Hospitals Labuan Bajo. Permohonan-permohonan tersebut masih berstatus menunggu dan tidak ada jaminan bahwa Perseroan akan dapat memperoleh izin-izin tersebut secara tepat waktu atau tidak sama sekali. Perseroan juga sedang di dalam proses pengajuan (i) laporan Implementasi Izin Lingkungan, dan/atau (ii) laporan yang berkaitan dengan kegiatan pembuangan limbah cair dan/atau (iii) laporan yang dipersyaratkan dalam Izin Penyimpanan Sementara Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), atas beberapa unit rumah sakit Perseroan untuk periode pelaporan semester I tahun 2016 (untuk Izin Lingkungan) dan pelaporan kuartal III tahun 2016 (untuk Izin terkait pembuangan limbah dan

Page 73: PT Siloam International Hospitals Tbk

51

Penyimpanan Sementara Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)). Dikarenakan penyampaian laporan-laporan ini mungkin terlambat, Perseroan mungkin dikenakan sanksi administratif yang dapat berupa peringatan tertulis sampai penghentian sementara izin usaha dan pencabutan izin usaha yang Perseroan butuhkan untuk mengoperasikan rumah sakit-rumah sakit terkait. Beban operasional Perseroan bisa lebih tinggi daripada yang diantisipasi dikarenakan biaya untuk pemenuhan kesesuaian dengan hukum dan peraturan lingkungan yang ada dan dimasa depan dan hukum dan peraturan kesehatan kerja dan keselamatan. Terjadinya peristiwa-peristiwa di atas dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil operasional dan prospek Perseroan.

Meskipun Perseroan akan mengambil semua langkah untuk mematuhi hukum dan peraturan perundang-undangan sehubungan dengan bahan–bahan, proses atau instalasi tersebut, tidak ada jaminan bahwa kewajiban lingkungan tidak akan terjadi lagi di masa depan, atau bahwa setiap kewajiban lingkungan tersebut tidak akan menjadi penting untuk kegiatan usaha Perseroan.

7. Kepentingan pemegang saham pengendali Perseroan mungkin bertentangan dengan kepentingan Perseroan

Pemegang saham pengendali Perseroan memiliki, dan akan terus memiliki, kekuasaan untuk mengendalikan Perseroan, termasuk kekuasaan dalam hal:

• menyetujui setiap penggabungan usaha, konsolidasi, atau pembubaran Perseroan;• menggunakan pengaruh signifikan terhadap kebijakan dan urusan Perseroan;• menyetujui sebagian besar anggota Direksi dan Komisaris Perseroan; dan • menentukan hasil dari setiap tindakan yang membutuhkan persetujuan pemegang saham (selain

persetujuan terhadap transaksi yang mengandung benturan kepentingan dimana pemegang saham pengendali yang memiliki benturan kepentingan atau terafiliasi dengan Direktur, Komisaris, atau LK diwajibkan untuk abstain berdasarkan peraturan OJK), termasuk waktu dan pembayaran dividen di masa depan.

Pemegang saham pengendali mungkin memiliki kegiatan usaha lain dan kepentingan yang lain di luar kegiatan usaha Perseroan, dan dapat mengambil langkah-langkah, baik yang terkait atau tidak dengan Perseroan, yang menguntungkan mereka atau perusahaan lain dibandingkan Perseroan, sehingga dapat berdampak material dan merugikan pada kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil operasi dan prospek Perseroan.

Khususnya, pemegang saham pengendali Perseroan tunduk pada beberapa pembatasan berdasarkan senior notes atau perjanjian yang sebelumnya diterbitkan/ditandatangani dan yang mungkin akan diterbitkan/ditandatangani di masa mendatang. Walaupun Perseroan tidak terikat langsung oleh pembatasan berdasarkan senior notes atau perjanjian tersebut, pemegang saham pengendali Perseroan mungkin, melalui pengaruhnya dan kemampuan untuk mengendalikan Perseroan, dapat membatasi beberapa tindakan Perseroan agar tetap memenuhi pembatasan terhadap senior notes atau perjanjian tersebut. Sebagai contohnya, sebagai entitas anak yang dibatasi yang tidak memberikan garansi (non guarantor restricted subsidiary) berdasarkan ketentuan senior notes pemegang saham pengendali Perseroan, jumlah utang yang dapat Perseroan peroleh mungkin hanya sebatas keseluruhan utang yang dapat diperoleh oleh LK, dan entitas anaknya juga dibatasi berdasarkan ketentuan dalam senior notes. Selanjutnya, ketentuan dalam senior notes menetapkan pembatasan-pembatasan terhadap kemampuan LK untuk melakukan transaksi tertentu, seperti penjualan dan sewa balik, transaksi dengan pihak afiliasi, transaksi penjualan aset, penerbitan modal saham, pembebanan gadai dan pemberian jaminan.

Komisaris Perseroan, termasuk ketiga Komisaris Independen Perseroan, saat ini juga menjabat sebagai Komisaris Independen dan/atau Direktur di LK dan/atau afiliasi lainnya (selain Perseroan). Perseroan tidak dapat menjamin bahwa Komisaris tidak akan menghadapi benturan kepentingan dalam melaksanakan fungsi tata kelolanya atas Perseroan, pada satu sisi, dan pada sisi lainnya, pada fungsi mereka sebagai komisaris ataua direksi LK atau afiliasinya, atau bahwa konflik tersebut akan diselesaikan dengan keuntungan Perseroan.

Page 74: PT Siloam International Hospitals Tbk

52

Dari waktu ke waktu, Perseroan telah dan akan terus terlibat dalam transaksi dengan entitas yang dikendalikan oleh pemegang saham pengendali Perseroan dan pihak terkait lain dalam kegiatan usaha sehari-hari.

Walaupun setiap Transaksi Benturan Kepentingan (sebagaimana didefinisikan dalam Peraturan No. IX.E.1) yang dilakukan Perseroan dengan pihak terkait setelah PUT I harus mendapatkan persetujuan pemegang saham independen sesuai dengan Peraturan No. IX.E.1, ada atau tidaknya benturan kepentingan tunduk kepada interpretasi oleh Perseroan dan pemegang saham pengendali Perseroan. Selain itu, tidak ada jaminan bahwa setiap permbayaran yang dilakukan Perseroan dalam transaksi-transaksi tersebut mencerminkan harga yang akan dibayarkan oleh pihak ketiga independen pada transaksi serupa.

8. Perseroan mengalami persaingan dari rumah sakit atau penyedia layanan kesehatan lain

Industri perawatan kesehatan sangat kompetitif. Umumnya, rumah sakit lain yang terdapat di daerah setempat di mana Perseroan melayani menyediakan layanan yang sama dengan yang ditawarkan oleh rumah sakit Perseroan. Di lokasi tertentu, Perseroan bersaing dengan rumah sakit milik pemerintah dan rumah sakit swasta lain. Selanjutnya, di beberapa lokasi, rumah sakit Perseroan menghadapi persaingan dari rumah sakit di luar Indonesia, termasuk rumah sakit di Singapura dan Malaysia yang dapat memberikan layanan yang lebih kompleks. Beberapa dari para pesaing ini mungkin sudah lebih mapan dan memiliki sumber daya finansial, personil dan sumber daya lain yang lebih besar dibanding rumah sakit Perseroan dan mungkin mencari peluang untuk mendirikan fasilitasnya di Indonesia. Selain itu, di lokasi di mana rumah sakit Perseroan menjadi penyedia dominan atau satu-satunya penyedia layanan perawatan kesehatan di wilayah tersebut, pasien atau dokter mungkin mendukung rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya di kota-kota atau wilayah sekitarnya. Beberapa pesaing Perseroan juga memiliki rencana untuk memperluas jaringan rumah sakit mereka, yang dapat menimbulkan tekanan harga dan perekrutan pada Perseroan. Jika Perseroan terpaksa menurunkan harga layanan Perseroan atau tidak mampu untuk menarik pasien dan para dokter serta tenaga profesional kesehatan lain ke rumah sakit Perseroan, maka pada akhirnya hal ini dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek usaha Perseroan.

9. Reputasi Perseroan tergantung pada konsistensi dan kualitas pelayanan medis yang sebagian besar diberikan oleh dokter spesialis yang bukan karyawan Perseroan

Di Indonesia, dokter spesialis biasanya bekerja secara independen dan bukan karyawan dari rumah sakit. Perseroan menandatangani perjanjian kerjasama dengan sejumlah dokter spesialis yang diizinkan untuk berpraktek di maksimum tiga rumah sakit yang berbeda. Akibatnya, merek dan reputasi Perseroan bisa berdampak negatif karena kinerja yang buruk atau insiden malpraktek oleh dokter yang bekerja di fasilitas rumah sakit Perseroan yang tidak dikendalikan secara penuh oleh Perseroan. Selain itu, kemampuan Perseroan terbatas untuk menegakkan praktik dan standar yang seragam antara dokter non-karyawan Perseroan yang mungkin dapat membatasi kemampuan Perseroan untuk membangun reputasi untuk standar yang konsisten dari pelayanan medis yang berkualitas yang pada akhirnya dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek usaha Perseroan.

10. Perseroan menyerap kewajiban atau risiko dari rumah sakit yang diakuisisi oleh Perseroan

Pada tahun 2013, Perseroan mengakuisisi BIMC Kuta dan BIMC Nusa Dua dan pada tahun 2014, Perseroan mengakuisisi ASRI, masing-masing dari pihak ketiga. Rumah sakit yang diakuisisi oleh Perseroan mungkin memiliki kewajiban yang belum diketahui atau yang sifatnya kontinjen, termasuk kewajiban atas kegagalan mematuhi hukum dan peraturan, gugatan litigasi dan Perseroan dapat menjadi bertanggung jawab atas kegiatan usaha masa lalu tersebut. Kewajiban yang tidak diketahui atau yang sifatnya kontinjen tersebut dapat berpengaruh negatif secara material terhadap hasil usaha dan kinerja keuangan Perseroan. Selain itu, merek dan reputasi Perseroan dapat rusak oleh kewajiban yang tidak diketahui atau yang sifatnya kontinjen tersebut jika diungkapkan kepada publik.

Page 75: PT Siloam International Hospitals Tbk

53

11. Perseroan bergantung pada kemampuannya mengelola persediaan secara efektif

Perseroan bergantung pada kemampuannya untuk mempertahankan tingkat optimal persediaan obat-obatan, peralatan medis dan barang-barang rumah sakit terkait. Jika Perseroan terlalu banyak menimbun persediaan obat-obatan atau mempertahankan sejumlah besar peralatan medis yang kurang dimanfaatkan, maka Perseroan mungkin diharuskan menambah modal kerja Perseroan dan persyaratan pembiayaan dan biaya, yang dapat mempengaruhi secara merugikan hasil usaha atau kondisi keuangan Perseroan. Atau, jika Perseroan tidak dapat memperoleh jumlah obat-obatan dan peralatan medis yang canggih dan barang-barang rumah sakit terkait, kemampuan Perseroan untuk menyediakan layanan rumah sakit Perseroan mungkin akan terpengaruh dan pada akhirnya dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek usaha Perseroan.

12. Struktur grup Perseroan menjadikan Perseroan bergantung pada sejumlah Entitas Anak untuk arus kas dan dalam hal pailit atau likuidasi, menjadikan prioritas hak Perseroan lebih rendah dibandingkan dengan kreditur dari Entitas Anak

Sebagian besar operasi Perseroan dilaksanakan melalui Entitas Anak dan akibatnya, hasil usaha dan arus kas Perseroan tergantung pada laba Entitas Anak tersebut. Kemampuan Entitas Anak Perseroan untuk menyediakan dana bagi Perseroan mungkin dibatasi oleh kewajiban-kewajibannya yang lain. Di samping itu, Perseroan bergantung pada distribusi keuntungan, pinjaman atau pembayaran lain oleh Entitas Anak Perseroan untuk melayani kewajiban-kewajiban Perseroan dan untuk membayar dividen. Selain itu, jika terjadi kepailitan, likuidasi atau reorganisasi lain atas salah satu Entitas Anak, kreditur Entitas Anak tersebut akan berhak atas pembayaran penuh dari penjualan aset Entitas Anak tersebut sebelum Perseroan, sebagai pemegang saham, berhak menerima distribusi dari penjualan tersebut.

13. Pertanggungan asuransi Perseroan mungkin tidak mencakup semua jenis kerugian dan mungkin tidak cukup untuk menutupi kerugian Perseroan

Perseroan memiliki asuransi yang mencakup risiko-risiko termasuk kerusakan pada properti, kerugian akibat kebakaran, banjir dan bencana alam lainnya serta terhadap gangguan bisnis. Namun Perseroan tidak dapat menjamin bahwa nilai pertanggungan asuransi dapat menutup kerugian yang timbul terhadap risiko-risiko tersebut, yang pada akhirnya dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek usaha Perseroan.

C. RISIKO UMUM

1. Kondisi perekonomian secara makro dan global

Krisis ekonomi yang melanda Asia, termasuk Indonesia, di pertengahan tahun 1997 tercemin dari, antara lain, depresiasi nilai mata uang, penurunan PDB riil secara signifikan, tingkat bunga yang tinggi, gejolak sosial dan perubahan kondisi politik yang luar biasa. Krisis ekonomi menyebabkan banyak perusahaan Indonesia mengalami gagal bayar atas kewajibannya pada saat jatuh tempo. Kondisi tersebut berdampak negatif pada iklim usaha di Indonesia. Dari tahun 1999 sampai 2002, Indonesia memasuki masa resesi dengan tingkat pertumbuhan yang relatif rendah.

Dalam beberapa tahun terakhir, Amerika Serikat, Inggris dan beberapa negara anggota Uni Eropa mengalami penurunan peringkat kredit atau perubahan peringkat kredit menjadi negatif. Selain itu, kekhawatiran mengenai beban utang di berbagai negara Uni Eropa terus meningkat, termasuk kekhawatiran mengenai kesanggupan negara-negara tersebut untuk memenuhi kewajibannya di masa mendatang. Krisis ekonomi global yang berawal pada tahun 2008 juga menciptakan suatu periode dimana terjadi kekurangan ketersediaan kredit, penurunan penanaman modal asing langsung, kegagalan pada institusi keuangan global, penurunan nilai pasar saham global, perlambatan ekonomi global dan jatuhnya permintaan berbagai komoditas.

Page 76: PT Siloam International Hospitals Tbk

54

Tidak terdapat jaminan bahwa kondisi ekonomi yang tidak menguntungkan yang pernah terjadi di Indonesia dan Asia tidak akan terulang di masa mendatang. Kehilangan kepercayaan para investor pada sistem keuangan di negara berkembang dan pasar lainnya dapat mengakibatkan kenaikan volatilitas di pasar keuangan Indonesia dan internasional serta menghambat perkembangan ekonomi Indonesia dan ekonomi global.

Kecenderungan penurunan yang signifikan dan berkelanjutan pada ekonomi global, termasuk ekonomi Indonesia, seperti kenaikan tingkat suku bunga dan inflasi yang dapat mempengaruhi pendapatan masyarakat (disposable income), dapat mempengaruhi bisnis dan hasil usaha Perseroan. Situasi ekonomi global saat ini dapat berdampak pada Indonesia dan kegiatan usaha Perseroan. Hal-hal tersebut dapat memberi dampak negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, kinerja, dan prospek usaha Perseroan.

Tidak ada jaminan bahwa situasi ekonomi global saat ini tidak mungkin memburuk atau iklim ekonomi global akan membaik, atau kemerosotan pada ekonomi global tidak akan memberi dampak lebih lanjut bagi Indonesia dan kegiatan usaha Perseroan. Pertumbuhan ekonomi global yang melemah dan perkembangan pada situasi ekonomi global dapat secara material memberi dampak negatif pada kegiatan usaha, kinerja, dan prospek usaha Perseroan.

2. Perubahan nilai tukar mata uang asing

Risiko nilai tukar uang adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrument keuangan akan terpengaruh akibat Perseroan memiliki eksposur dalam mata uang asing yang timbul dari transaksi operasionalnya. Meskipun seluruh pendapatan Perseroan dan Entitas Anak dalam denominasi Rupiah, namun Perseroan dan Entitas Anak terekspos risiko perubahan nilai mata uang asing.

Nilai tukar mata uang berpotensi menimbulkan kerugian bila biaya yang dikeluarkan oleh Perseroan lebih besar daripada pendapatan yang diperoleh dalam Rupiah. Apabila kondisi ini berlangsung lama, maka akan berdampak terhadap pengeluaran dan arus kas, kemampuan pembelanjaan modal dan laba bersih Perseroan. 3. Ketidakpastian interpretasi dan pelaksanaan peraturan tentang pemerintahan daerah di

Indonesia dapat berdampak negatif pada Perseroan

Pemerintah Indonesia mengesahkan ketentuan mengenai otonomi daerah dan urusan keuangan daerah pada tahun 1999 berdasarkan UU Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan UU Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah dan Daerah. Terkait otonomi daerah, pada tahun 2014 Pemerintah Indonesia mengesahkan UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana terakhir diubah oleh UU No. 9 Tahun 2015. Sedangkan untuk urusan keuangan daerah, pada tahun 2004 Pemerintah Indonesia mengesahkan UU Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah. Undang-undang ini diharapkan untuk memberikan kekuasaan dan tanggung jawab yang lebih besar kepada Pemerintah Daerah untuk menggunakan aset nasional dan untuk menciptakan hubungan keuangan yang seimbang dan adil antara Pemerintah Pusat dan Daerah. Undang-undang otonomi daerah telah mengubah kondisi regulasi untuk perusahaan di Indonesia dengan mendesentralisasi regulasi, perpajakan dan kekuasaan lainnya dari Pemerintah Pusat ke Pemerintah Daerah dan ini menyebabkan ketidakpastian. Ketidakpastian ini meliputi implementasi peraturan di area otonomi daerah dan kurangnya personil Pemerintah dengan pengalaman di sektor yang relevan pada beberapa tingkat Pemerintah Daerah. Selanjutnya, saat ini ada keterbatasannya preseden maupun pedoman lainnya untuk implementasi undang-undang dan peraturan otonomi daerah. Selain itu, sesuai dengan undang-undang otonomi daerah, Pemerintah Daerah diberikan wewenang untuk menerapkan peraturan dan dengan dalih otonomi daerah, menempatkan beberapa pembatasan, pajak dan retribusi yang berbeda dengan Pemerintah Daerah lainnya dan/atau merupakan tambahan dari penerapan Pemerintah Pusat. Kegiatan usaha Perseroan terletak di Indonesia dan dapat terkena dampak buruk karena peraturan yang berlawanan atau peraturan tambahan, perpajakan dan pungutan yang mungkin dikenakan oleh pemerintah daerah.

Page 77: PT Siloam International Hospitals Tbk

55

4. Perseroan kemungkinan menghadapi gugatan malpraktek kedokteran di mana Perseroan tidak memiliki jaminan asuransi, kecuali dua Entitas Anak, yaitu PT MST dan PT TRW yang memiliki jaminan asuransi

Rumah sakit Perseroan berisiko untuk mendapatkan gugatan medis dan hukum dari pasien Perseroan. Keberadaan gugatan tersebut dapat berdampak negatif terhadap reputasi rumah sakit Perseroan dan/atau dokter-dokternya. Apabila gugatan-gugatan tersebut berhasil, rumah sakit Perseroan mungkin dapat bertanggung jawab terhadap kerugian, denda bahkan berisiko untuk ditutup. Perseroan tidak memiliki asuransi pertanggungan malpraktek umum kecuali dua Entitas Anak, yaitu PT MST dan PT TRW yang memiliki jaminan asuransi malpraktek. Sebagian dari dokter-dokter yang berpraktek di rumah sakit Perseroan memiliki jaminan asuransi profesi.

Litigasi malpraktek kesehatan pada umumnya diajukan terhadap dokter dan penggugat juga biasanya mengikutsertakan rumah sakit sebagai turut tergugat, tempat di mana pengobatan dilangsungkan. Mengingat Perseroan melakukan perawatan medis yang kompleks di rumah sakit Perseroan, yang tidak dapat memberikan jaminan hasil yang positif, maka Perseroan berhadapan dengan kemungkinan litigasi malpraktek kesehatan. Selanjutnya, sekalipun rumah sakit Perseroan tidak terlibat dalam litigasi malpraktek kesehatan tersebut, reputasi rumah sakit Perseroan dapat dirugikan karena keterkaitan Perseroan dengan dokter yang terlibat dalam litigasi malpraktek kesehatan. Saat ini Perseroan menghadapi dua gugatan yang diajukan oleh mantan pasien Perseroan.

Jika litigasi malpraktek kesehatan tidak dimenangkan oleh Perseroan atau dokter, hal tersebut dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek usaha Perseroan.Tidak terdapat jaminan bahwa prosedur dan dana internal Perseroan yang dipersiapkan untuk menghadapi malpraktek akan cukup untuk memenuhi setiap kewajiban yang timbul akibat adanya litigasi malpraktek kesehatan tersebut.

5. Pemogokan tenaga kerja

Hukum dan peraturan perundang-undangan yang mengatur pembentukan serikat buruh serta kondisi ekonomi yang lemah telah menimbulkan pergolakan buruh dan aktivis di Indonesia. Pada tahun 2000, Pemerintah mengeluarkan Undang-Undang No. 21 Tahun 2000 (“UU No. 21/2000”) tentang Serikat Buruh yang memungkinkan karyawan untuk membentuk serikat pekerja tanpa intervensi dari pemberi kerja. Pada tahun 2003, Pemerintah mengeluarkan Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (“UU Ketenagakerjaan”). UU Ketenagakerjaan berlaku pada 25 Maret 2003 dan memerlukan implementasi lebih lanjut dari peraturan-peraturan yang mungkin secara substantif dapat mempengaruhi hubungan ketenagakerjaan di Indonesia.

UU Ketenagakerjaan meningkatkan jumlah pembayaran pesangon, layanan dan kompensasi yang wajib dibayarkan kepada karyawan yang diberhentikan. Berdasarkan UU Ketenagakerjan, karyawan yang mengundurkan diri secara sukarela berhak untuk mendapatkan kompensasi, antara lain, atas (i) cuti tahunan tidak diambil, (ii) biaya relokasi (jika ada), (iii) kompensasi yang mencapai 15% dari uang pesangon dan/atau bonus selama tahun bekerja (bagi yang memenuhi syarat), dan (iv) biaya lainnya. Pegawai yang mengundurkan diri terkait dengan perubahan kendali dari tempatnya bekerja dan telah bekerja setidaknya tiga tahun, berdasarkan UU Ketenagakerjaan, juga berhak atas uang jasa dan kompensasi. UU Ketenagakerjaan mempersyaratkan forum bipartit yang terdiri dari pemberi kerja dan karyawan, dan membutuhkan partisipasi lebih dari 50% dari karyawan suatu perusahaan dalam rangka melakukan negosiasi perjanjian kerja bersama, juga membuat prosedur-prosedur yang lebih permisif dalam pelaksanaan aksi mogok. Setelah diberlakunya UU Ketenagakerjaan, beberapa serikat buruh menentang atas UU Ketenagakerjaan kepada Mahkamah Konstitusi Indonesia, namun Mahkamah Konstitusi Indonesia menyatakan bahwa UU Ketenagakerjaan berlaku kecuali untuk beberapa ketentuan, yang berkaitan dengan (i) prosedur pemecatan karyawan yang melakukan kesalahan berat, (ii) pengenaan pidana penjara atau denda terhadap karyawan yang memulai atau berpartisipasi dalam pemogokan buruh ilegal atau mempengaruhi karyawan lain untuk berpartisipasi dalam aksi mogok buruh, (iii) untuk serikat buruh di perusahaan-perusahaan yang memiliki lebih dari satu serikat buruh, perlunya perwakilan 50% karyawan sebelum serikat buruh tersebut berhak untuk bernegosiasi dengan pemberi kerja, dan (iv) kemampuan usaha untuk menandatangani perjanjian-perjanjian outsourcing

Page 78: PT Siloam International Hospitals Tbk

56

dengan istilah-istilah yang sudah ditentukan yang tidak mengandung ketentuan yang melindungi karyawan outsourcing dalam penempatannya oleh perusahaan outsourcing. Karenanya, Perseroan mungkin tidak dapat mengandalkan ketentuan-ketentuan tertentu di dalam UU Ketenagakerjaan.

6. Bencana alam

Kepulauan Indonesia merupakan salah satu wilayah dengan aktivitas vulkanik yang teraktif di dunia. Hal ini disebabkan karena Indonesia terletak di pertemuan tiga lempengan, sehingga wilayah Indonesia sangat rentan terhadap aktivitas seismik yang dapat menyebabkan gempa, tsunami atau gelombang air pasang. Terjadi berbagai bencana alam yang menimbulkan kerugian signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Sebagai tambahan dari peristiwa-peristiwa geologis ini, Indonesia juga telah dilanda bencana alam lainnya seperti hujan deras dan banjir. Hal-hal di atas mengakibatkan jatuhnya korban jiwa dan kerusakan properti yang parah.

Meskipun kejadian-kejadian ini tidak berdampak secara material pada pasar modal di Indonesia, akan tetapi, Pemerintah harus mengeluarkan dana yang cukup besar untuk bantuan darurat dan usaha-usaha untuk merelokasikan para korban bencana alam tersebut. Sebagian besar dari bantuan darurat atas bencana alam yang terjadi berasal dari pemerintah asing dan lembaga-lembaga bantuan internasional dan terdapat kemungkinan bantuan tersebut tidak diberikan atau tidak diterima para korban secara tepat waktu. Dampak politis dan sosial dapat terjadi apabila Pemerintah tidak dapat menyampaikan bantuan tersebut kepada pihak yang berhak secara tepat waktu. Lebih lanjut, usaha penyelamatan dan bantuan akan membebani keuangan Pemerintah dan dapat berakibat pada kemampuan Pemerintah untuk membayar utang-utang luar negerinya. Setiap kegagalan oleh Pemerintah dalam memenuhi kewajibannya, dapat menyebabkan Pemerintah menjadi wanprestasi berdasarkan berbagai perjanjian pinjaman dan secara langsung maupun tidak langsung pada akhirnya dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek usaha Perseroan.

Bencana geologis di masa depan dapat berpengaruh besar terhadap perkekonomian Indonesia. Gempa yang besar, atau gangguan geologis lainnya maupun bencana alam yang berhubungan degan iklim pada suatu kota yang berpenduduk pada dan pusat-pusat finansial dapat mengganggu ekonomi Indonesia dan mempengaruhi kepercayaan investor, sehingga pada akhirnya dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek usaha Perseroan.

7. Perseroan dipengaruhi oleh seluruh risiko yang lazim dalam industri kesehatan

Umumnya, rumah sakit tunduk pada peraturan perundang-undangan terkait pelayanan medis dan bedah, yang dapat memiliki dampak yang signifikan dan mungkin dapat berpengaruh secara material dari segi harga dan ketersediaan dari layanan tersebut. Selanjutnya, rumah sakit menghadapi risiko meningkatnya persaingan untuk jasa atau produk baru dan risiko bahwa kemajuan teknologi akan menyebabkan layanan medis dan bedah mereka saat ini menjadi usang. Meningkatnya biaya teknologi kesehatan juga dapat merugikan dan mempengaruhi secara material hasil keuangan usaha Perseroan. Rumah sakit juga dapat mengalami kerugian ketika mengadopsi layanan medis atau bedah baru, dan akibatnya pola pendapatan menjadi tidak menentu.

Selanjutnya, karena Perseroan harus mengirimkan ambulans untuk merespon telepon darurat baik oleh pasien mampu membayar ataupun yang tidak mampu membayar dan hanya dapat mentransfer pasien dalam keadaan darurat yang tidak mampu membayar ke sebuah rumah sakit pemerintah setelah rumah sakit Perseroan melakukan stabilisasi keadaan pasien tersebut, maka Perseroan, seperti rumah sakit swasta lainnya yang menyediakan layanan darurat, menghadapi risiko tidak mampunya pasien untuk membayar layanan tersebut. Walaupun penghapusan atas utang usaha Perseroan yang diasosiasikan dengan ketidakmampuan pasien untuk membayar tidak pernah berjumlah material, tidak ada jaminan bahwa penghapusan tersebut tidak akan menjadi lebih signifikan di masa depan.

Page 79: PT Siloam International Hospitals Tbk

57

Selain itu, rumah sakit dapat dipengaruhi oleh peristiwa dan keadaan termasuk, antara lain, permintaan atas layanan, kepercayaan dokter terhadap fasilitas, kemampuan manajemen, persaingan dengan rumah sakit lain, upaya perusahaan asuransi untuk membatasi biaya dan ongkos, keadaan ekonomi, fluktuasi nilai tukar, biaya dan kemungkinan tidak tersedianya asuransi malpraktek. Selain itu, bencana alam seperti gempa bumi dan banjir dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap kelangsungan usaha dan aksesibilitas.

Terjadinya peristiwa-peristiwa di atas pada akhirnya dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek usaha Perseroan.

Manajemen Perseroan menyatakan bahwa semua risiko usaha material yang diketahui saat ini dalam melaksanakan kegiatan usaha telah diungkapkan berdasarkan bobot dari masing-masing risiko terhadap kinerja keuangan Perseroan dalam Prospektus.

Page 80: PT Siloam International Hospitals Tbk

58

VII. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Tidak terdapat kejadian penting dan relevan setelah tanggal Laporan Auditor Independen yaitu tanggal 28 Oktober 2016 atas laporan keuangan konsolidasian untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016 yang perlu diungkapkan dalam Prospektus ini, yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Rekan dengan opini wajar tanpa pengecualian yang ditandatangani oleh Didik Wahyudiyanto.

Page 81: PT Siloam International Hospitals Tbk

59

VIII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK, KEGIATAN USAHA, SERTA KECENDERUNGAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK

A. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK

Perseroan adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan dan menjalankan kegiatan usahanya menurut dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia dan berkedudukan di Kabupaten Tangerang. Perseroan didirikan dengan nama PT Sentralindo Wirasta didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 3 tanggal 3 Agustus 1996, dibuat dihadapan Myra Yuwono, Sarjana Hukum, Notaris di Sukabumi, telah memperoleh pengesahan Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Keputusan No. C2-8639.HT.01.01.TH’96 tanggal 27 Agustus 1996, telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai dengan UU WDP dengan No. TDP 09031623426 pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan dengan No. 927/BH.09.03/X/96 tanggal 4 Oktober 1996, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 97 tanggal 3 Desember 1996 dan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 9518 Tahun 1996 (“Akta Pendirian”).

Sejak Penawaran Umum Perdana Saham sampai dengan tanggal diterbitkannya Prospektus ini, Anggaran Dasar Perseroan mengalami beberapa kali perubahan sebagaimana tercantum dalam:a. Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 80 tanggal 31 Oktober 2013, yang dibuat di hadapan Insinyur

Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, SH, Notaris di Jakarta, sebagaimana telah diberitahukan kepada Menkumham berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan No. AHU-AH.01.10.49711 tanggal 21 November 2013, didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0109732.AH.01.09.Tahun 2013 Tanggal 21 November 2013 (“Akta No. 80/2013”). Berdasarkan Akta No. 80/2013, para pemegang saham menyetujui perubahan Pasal 4 ayat (2) mengenai modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan;

b. Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 2 tanggal 2 Mei 2014 yang dibuat di hadapan Nurlani Yusup, SH, MKn, Notaris di Kabupaten Tangerang, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-02247.40.20.2014 tanggal 6 Mei 2014, didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0039592.40.80.2014 tanggal 6 Mei 2014 serta diumumkan dalam BNRI No. 16 tanggal 26 Februari 2016, Tambahan No. 3273 (“Akta No. 2/2014”). Berdasarkan Akta No. 2/2014, para pemegang saham menyetujui perubahan Pasal 3, Pasal 11 sampai dengan Pasal 14, Pasal 16 dan Pasal 21.

c. Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 10 tanggal 12 Juni 2015 yang dibuat di hadapan Nurlani Yusup, SH, MKn, Notaris di Kabupaten Tangerang, sebagaimana telah diberitahukan kepada Menkumham berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan No. AHU-AH.01.03-0942343 tanggal 17 Juni 2015, didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-3520086.AH.01.11.Tahun 2015 serta diumumkan dalam Berita Negara No. 95 tanggal 27 November 2015, Tambahan No. 1756/L (“Akta No. 10/2015”). Berdasarkan Akta No. 10/2015, para pemegang saham menyetujui perubahan dan pernyataan kembali Anggaran Dasar Perseroan dalam rangka penyesuaian dengan Peraturan OJK No. 32/2014 dan Peraturan OJK No. 33/2014.

Kegiatan Usaha

Kegiatan usaha Perseroan adalah menyelenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat dan kegiatan usaha Entitas Anak Perseroan adalah menyelenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat dan/atau penunjang pelayanan kesehatan masyarakat. Perseroan dan Entitas Anak memiliki keterkaitan dalam kegiatan usahanya, yaitu menyelenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat.

Kantor Pusat Perseroan berlokasi di Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan – Lantai 32, Jalan Boulevard Sudirman No. 15, Lippo Village, Kabupaten Tangerang 15810, Indonesia.

Page 82: PT Siloam International Hospitals Tbk

60

1. PERKEMBANGAN PERMODALAN DAN PEMEGANG SAHAM PERSEROAN

Perkembangan kepemilikan saham Perseroan dari saat berdiri tahun 1996 sampai dengan saat Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan pada bulan September 2013 telah disajikan dalam prospektus Penawaran Umum Perdana Saham yang telah diterbitkan pada tanggal 3 September 2013. Sedangkan perkembangan komposisi permodalan dan pemegang saham Perseroan dari bulan September 2013 (setelah Penawaran Umum Perdana Saham) sampai dengan Prospektus ini diterbitkan dapat dijelaskan sebagai berikut:

Tahun 2013

Berdasarkan DPS Perseroan pada tanggal 31 Desember 2013 yang diterbitkan oleh BAE, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:

Keterangan Jumlah SahamJumlah Nilai Nominal @Rp100 per saham

(Rp) %

Modal Dasar 4.000.000.000 400.000.000.000Modal Ditempatkan dan Disetor PenuhPemegang SahamPT Megapratama Karya Persada 699.000.000 69.900.000.000 60,46PT Kalimaya Pundi Bumi 100.000.000 10.000.000.000 8,65PT Safira Prima Utama 100.000.000 10.000.000.000 8,65Masyarakat* 257.100.000 25.710.000.000 22,24

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.156.100.000 115.610.000.000 100,00Jumlah Saham Dalam Portepel 2.843.900.000 284.390.000.000

* Masyarakat masing-masing dengan kepemilikan di bawah 5%

Tahun 2014

Berdasarkan DPS Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014 yang diterbitkan oleh BAE, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:

Keterangan Jumlah SahamJumlah Nilai Nominal @Rp100 per saham

(Rp) %

Modal Dasar 4.000.000.000 400.000.000.000Modal Ditempatkan dan Disetor PenuhPemegang SahamPT Megapratama Karya Persada 699.000.000 69.900.000.000 60,46PT Safira Prima Utama 100.000.000 10.000.000.000 8,65Masyarakat* 357.100.000 35.710.000.000 30,89

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.156.100.000 115.610.000.000 100,00Jumlah Saham Dalam Portepel 2.843.900.000 284.390.000.000

* Masyarakat masing-masing dengan kepemilikan di bawah 5%

Page 83: PT Siloam International Hospitals Tbk

61

Tahun 2015

Berdasarkan DPS Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 yang diterbitkan oleh BAE, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:

Keterangan Jumlah SahamJumlah Nilai Nominal @Rp100 per saham

(Rp) %

Modal Dasar 4.000.000.000 400.000.000.000Modal Ditempatkan dan Disetor PenuhPemegang SahamPT Megapratama Karya Persada 699.000.000 69.900.000.000 60,46Masyarakat* 457.100.000 45.710.000.000 39,54

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.156.100.000 115.610.000.000 100,00Jumlah Saham Dalam Portepel 2.843.900.000 284.390.000.000

* Masyarakat masing-masing dengan kepemilikan di bawah 5%

Tahun 2016

Berdasarkan DPS Perseroan pada tanggal 30 September 2016 yang diterbitkan oleh BAE, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:

Keterangan Jumlah SahamJumlah Nilai Nominal @Rp100 per saham

(Rp) %

Modal Dasar 4.000.000.000 400.000.000.000Modal Ditempatkan dan Disetor PenuhPemegang SahamPT Megapratama Karya Persada 594.951.000 59.495.100.000 51,46Prime Health Company Limited 173.415.000 17.341.500.000 15,00PT Gloria Mulia 50.000.000 5.000.000.000 4,32PT Nilam Biru Bersinar 44.100.000 4.410.000.000 3,81PT Safira Prima Utama 24.700.000 2.470.000.000 2,14PT Maharama Sakti 1.000.000 100.000.000 0,09Masyarakat* 267.934.000 26.793.400.000 23,18

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.156.100.000 115.610.000.000 100,00Jumlah Saham Dalam Portepel 2.843.900.000 284.390.000.000

* Masyarakat masing-masing dengan kepemilikan di bawah 5%

Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, tidak ada lagi perubahan struktur modal yang terjadi.

2. DOKUMEN PERIZINAN PERSEROAN

Sehubungan dengan kegiatan usaha Perseroan, Perseroan telah memiliki izin-izin material antara lain sebagai berikut:

Unit Izin No. Izin Tanggal Penerbitan Instansi Penerbit Masa Berlaku

SHLVPerpanjangan Izin Tetap Operasional

Rumah Sakit (Kelas B)

09/36/IOT/Kes/BKPMPT/2015

1 Desember 2015Badan Koordinasi Penanaman dan

Pelayanan Terpadu Provinsi Banten

1 Desember 2020

SHKJ Izin Operasional Tetap Rumah Sakit (Kelas B) 3936 TAHUN 2014 18 November

2014Dinas Kesehatan

Provinsi DKI Jakarta

5 tahun terhitung sejak penetapan

izin

SHSBSurat Izin Operasional

Tetap Rumah Sakit (Kelas B)

P2t/5/03.23/02/X/2014 20 Oktober 2014UPT Pelayanan

Perizinan Terpadu Pemprov Jawa Timur

20 Oktober 2019

SHLC Izin Operasional Rumah Sakit (Kelas B)

445.1/Kep.30/I.25.b/IPRSU-B-BPMPT/2015 20 Februari 2015 Gubernur Jawa Barat

5 tahun terhitung sejak penetapan

izin

Page 84: PT Siloam International Hospitals Tbk

62

Unit Izin No. Izin Tanggal Penerbitan Instansi Penerbit Masa Berlaku

SHJBIzin Operasional

Penyelenggaraan Rumah Sakit (Kelas B)

104 Tahun 2015 1 Juli 2015

Badan Penanaman Modal Daerah dan

Pelayanan Perizinan Terpadu

5 tahun terhitung sejak penetapan

izin

SHBP Izin Operasional Rumah Sakit (Kelas B)

503/01/SK/BPPMD-PTSP/V/2013 6 Mei 2013

Badan Perizinan dan Penanaman Modal

Daerah Provinsi Kalimantan Timur

6 Mei 2018

MRCCCIzin Operasional Tetap Rumah Sakit Khusus

Kanker (Kelas A)128/2012 20 Januari 2012 Dinas Kesehatan

Provinsi DKI Jakarta

5 tahun terhitung sejak penetapan

izinRSUS mengikuti SHLV mengikuti SHLV mengikuti SHLV mengikuti SHLV mengikuti SHLV

SHMNIzin Penyelenggaraan

Siloam Hospital Manado (Kelas B)

188.4/SK-Donkes/1703/IV/2013 19 April 2013

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi

Utara

5 tahun terhitung sejak penetapan

izin

SHMKSurat Izin Operasional

Tetap Rumah Sakit (Kelas B)

05936/Yankes-2/V/2013 1 Mei 2013Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi

Selatan1 Mei 2018

SHPL Izin Operasional Rumah Sakit (Kelas C)

205/KPTS/DINKES/2016 8 Mei 2016 Walikota Palembang

5 tahun terhitung sejak penetapan

izin

SHCN*

Surat Keterangan Perpanjangan Izin

Operasional sedang dalam proses

445/3687/Reg/PSDK/VIII/2015 6 Agustus 2015

Dinas Kesehatan Pemerintah Kota

Depok

sampai dengan izin baru

diterbitkan

SHDP Izin Operasional Tetap Rumah Sakit (Kelas B)

445/10019/Yankes/Dikes 6 November 2013 Dinas Kesehatan

Provinsi Bali 6 November 2018

SHTB Izin Operasional Sementara (Kelas B) 062/2.5/31/-1.77/2015 23 Desember

2015

Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi DKI Jakarta

1 tahun terhitung sejak penetapan

izin

BIMC Kuta

Surat Izin Penyelenggaraan

Rumah Sakit (Kelas C)445/668/Yankes Dikes 19 Februari 2012 Dinas Kesehatan

Provinsi Bali 19 Februari 2017

BIMC Nusa Dua

Izin Penyelenggaraan Tetap Rumah Sakit

(Kelas B)445/4893/Yankes Dikes 1 April 2014 Dinas Kesehatan

Provinsi Bali 1 April 2019

SHPW Izin Operasional Rumah Sakit (Kelas B)

445.1/Kep.09/I.25.b/IPRSU-B-BPMPT/2016 21 Juni 2016

Badan Penanaman Modal dan Perizinan

Terpadu Provinsi Jawa Barat

5 tahun terhitung sejak penetapan

izin

ASRI Izin Operasional Tetap Rumah Sakit (Kelas B)

No. 027/2.5/31/-1.77/2015 3 Juli 2015

Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Provinsi Daerah Khusus Ibukota

Jakarta

5 tahun terhitung sejak penetapan

izin

SHKP Izin Operasional Tetap (Kelas B)

445.10/01/KPPTSP/2015

12 November 2015

Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Provinsi

Nusa Tenggara Timur

5 tahun terhitung sejak penetapan

izin

SHMD Izin Operasional (Kelas B)

440.442/14797/IV/Tahun 2015 10 April 2015 Dinas Kesehatan

Provinsi Sumatra Utara

5 tahun terhitung sejak penetapan

izin

SHBN Izin Operasional Rumah Sakit (Kelas C) 445.2/2/IV/2016 1 April 2016 Walikota Baubau

5 tahun terhitung sejak penetapan

izin

SHLB Izin Operasional Sementara (Kelas C) 11 KEP/HK/2016 19 Januari 2016 Bupati Manggarai

Barat

1 tahun terhitung sejak penetapan

izin

SHSM Izin Penyelenggaraan Klinik 503/KL-005/102/V/2016 19 Mei 2016 Dinas Kesehatan

Pemkot Samarinda 18 Mei 2021

* Catatan: Proses permohonan perpanjangan Izin Operasional Siloam Hospitals Cinere masih terus berjalan. Terakhir, petugas dari Dinas Kesehatan Depok melakukan visitasi ke Siloam Hospitals Cinere sebagaimana ternyata dalam daftar hadir pertemuan tanggal 3 Oktober 2016.

Page 85: PT Siloam International Hospitals Tbk

63

Dalam hal jangka waktu perizinan berakhir, Perseroan akan melakukan perpanjangan atas izin-izin tersebut.

3. KETERANGAN SINGKAT TENTANG PEMEGANG SAHAM PERSEROAN BERBENTUK BADAN HUKUM DENGAN KEPEMILIKAN DI ATAS 5%

Sebagaimana telah disebutkan di atas, Pemegang Saham Utama Perseroan adalah PT Megapratama Karya Persada, suatu perusahaan yang dikendalikan oleh PT Lippo Karawaci Tbk. Berikut ini adalah keterangan tentang pemegang saham Perseroan berbentuk badan hukum dengan kepemilikan di atas 5%:

3.1 PT Megapratama Karya Persada (“MKP”)

Riwayat Singkat

MKP adalah sebuah perseroan terbatas yang didirikan dan diatur menurut hukum Republik Indonesia berdasarkan Akta Pendirian No. 02 tanggal 3 Nopember 2006, yang dibuat di hadapan Unik Setyawati, S.H., Notaris di Tangerang, yang telah memperoleh pengesahan dari Menkumham No. W29-00062 HT.01.01-TH.2007 tanggal 09 Januari 2007 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan No. 1202/BH.3006/II/2007 tanggal 08 Pebuari 2007, telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 103 tanggal 24 Desember 2007, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 12426 (“Akta Pendirian MKP”).

Akta Pendirian MKP terakhir kali diubah sebagaimana dinyatakan dalam Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 9 tanggal 17 Maret 2009, dibuat di hadapan Daisy Mihardja, S.H., Notaris di Tangerang, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menkumham No. AHU-19163.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 7 Mei 2009 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan No. AHU-0024463.AH.01.09. Tahun 2009 tanggal 7 Mei 2009 (”Akta No. 9/2009”). Berdasarkan Akta No. 9/2009 para pemegang saham menyetujui untuk menyesuaikan dan menyusun kembali seluruh Anggaran Dasar Perseroan dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

MKP berkantor pusat di 2121 Boulevard Gajah Mada #01-01 Lippo Karawaci, Kelurahan Panunggangan Barat, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang.

Maksud dan Tujuan serta Kegiatan Usaha

Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar MKP maksud dan tujuan MKP ialah berusaha dalam bidang perdagangan, industri, pembangunan, biro teknik, pertambangan, agrobisnis, angkutan, jasa dan percetakan.

Pada saat Prospektus ini diterbitkan, kegiatan usaha MKP adalah bergerak dalam bidang jasa dan perdagangan.

Permodalan dan Susunan Pemegang Saham

Struktur permodalan dan susunan pemegang saham dari MKP berdasarkan Pasal 4 Akta Pendirian adalah sebagai berikut:

Keterangan

Saham Biasa Atas NamaNilai Nominal Rp1.000 per lembar saham

Jumlah Lembar Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) %

Modal Dasar 2.000.000 2.000.000.000Modal Ditempatkan dan Disetor PenuhPemegang Saham

PT Lippo Karawaci Tbk 599.999 599.999.000 99,99PT Maharama Sakti 1 1.000 0,01

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 600.000 600.000.000 100,00Jumlah Saham Dalam Portepel 1.400.000 1.400.000.000

Page 86: PT Siloam International Hospitals Tbk

64

Pengurusan dan Pengawasan

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 31 tanggal 31 Mei 2016, dibuat di hadapan Myra Yuwono, S.H., Notaris di Jakarta, yang pemberitahuannya telah diterima Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat No. AHU-AH.01.03-0056305 tanggal 10 Juni 2014 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0071775.AH.01.11.TAHUN 2016 TANGGAL 10 Juni 2016, susunan pengurus MKP adalah sebagai berikut:

Dewan KomisarisPresiden Komisaris : Tjokro LibiantoKomisaris : Ketut Budi Wijaya

DireksiPresiden Direktur : Ivan Setiawan BudionoDirektur : SusantoDirektur : Norita Alex

Ikhtisar Data Keuangan Penting

Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan penting MKP untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013 yang berasal dari laporan keuangan internal.

Laporan Posisi Keuangan

(dalam miliaran Rupiah)

Uraian31 Desember

2015 2014 2013Jumlah Aset 5.130,1 5.039,9 4.208,5Jumlah Liabilitas 4.278,8 3.919,9 2.969,2Jumlah Ekuitas 851,3 1.120,0 1.239,3

Laporan Laba Rugi

(dalam miliaran Rupiah)

UraianTahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2015 2014 2013Pendapatan 4.144,1 3.340,8 2.503,6Beban Pokok Pendapatan 2.967,6 2.388,7 1.844,9Laba Usaha 208,9 139,7 85,0Rugi Tahun Berjalan (315,1) (68,3) (276,5)Jumlah Rugi Komprehensif Tahun Berjalan (295,4) (78,3) (274,0)

3.2 Prime Health Company Limited (”PHCL”)

Riwayat Singkat

PHCL adalah sebuah Perusahaan yang didirikan berdasarkan hukum negara Cayman Islands berdasarkan Memorandum and Articles of Association tanggal 21 Juli 2016 yang telah disertifikasi berdasarkan Certificate of Incorporation No QH-313451 tertanggal 21 Juli 2016.

PHCL berkantor pusat di Mourant Ozannes Corporate Services (Cayman) Limited, 94 Solaris Avenue, Camana Bay, P.O. Box 1348, Grand Cayman KY1-1108, Cayman Islands.

Maksud dan Tujuan serta Kegiatan Usaha

Berdasarkan Pasal 3 Memorandum of Association PHCL, maksud dan tujuan PHCL tidak dibatasi dan PHCL memiliki kewenangan untuk menyelenggarakan maksud dan tujuan yang tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku di yurisdiksi setempat.

Page 87: PT Siloam International Hospitals Tbk

65

Pada saat Prospektus ini diterbitkan, kegiatan usaha PHCL adalah bergerak dalam bidang investasi (investment holding company).

Permodalan dan Susunan Pemegang Saham

Struktur permodalan dan susunan pemegang saham dari PHCL adalah sebagai berikut:

Keterangan

Saham Biasa Atas NamaNilai Nominal Rp1.000 per lembar saham

Jumlah Lembar Saham

Jumlah Nilai Nominal (Rp) %

Modal Dasar Saham Biasa Saham Preferen

1.500.000348.500.000

10.00010.000

Modal Ditempatkan dan Disetor PenuhPemegang Saham

Prime Health Holdings Limited Saham Biasa Saham Preferensi

1.000.000228.450.000

10.00010.000

100,00

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham Biasa Saham Preferen

1.000.000 228.450.000

10.00010.000

100,00

Jumlah Saham Dalam Portepel Saham Biasa Saham Preferen

500.000120.050.000

Pengurusan dan Pengawasan

Susunan pengurus PHCL adalah sebagai berikut:

DireksiDirektur : Stephen McGrathDirektur : Andy N. PurwohardonoDirektur : Atiff I. GillDirektur : Edward M. Fletcher

Ikhtisar Data Keuangan Penting

Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan penting PHCL untuk pada tanggal 30 September 2016 yang berasal dari laporan keuangan internal.

Laporan Posisi Keuangan(dalam miliaran Rupiah)

Uraian 30 September 2016Jumlah Aset 2.258,2Jumlah Liabilitas -Jumlah Ekuitas 2.258,2

Page 88: PT Siloam International Hospitals Tbk

66

4. KETERANGAN SINGKAT TENTANG ENTITAS ANAK

Saat Prospektus ini diterbitkan, Perseroan memiliki Entitas Anak yang dikonsolidasikan yang dimiliki baik langsung maupun tidak langsung dengan ringkasan sebagai berikut:

Entitas Anak – Langsung

No. Nama Entitas Anak Kegiatan UsahaKepemilikan Perseroan

(%)

TahunPenyertaan

Status Operasional

Perizinan Material TerkaitKegiatan Usaha

Utama1. PT Medika Harapan Cemerlang

IndonesiaPerdagangan Jasa 99,99 2011 Aktif SIUP Menengah

2. PT Visindo Galaxi Jaya Perdagangan Barang dan Jasa

99,99 2012 Tidak Aktif SIUP Menengah

3. PT Prawira Tata Semesta Penyalur, Ekspor, Impor dan Jasa

99,80 2009 Tidak Aktif SIUP Kecil

4. PT Adamanisa Karya Sejahtera Sub-Distributor, Eksportir, Importir

99,90 2011 Tidak Aktif SIUP Menengah

5. PT Guchi Kencana Emas Perdagangan Jasa 99,97 2011 Tidak Aktif SIUP Menengah6. PT Rosela Indah Cipta Perdagangan Jasa 99,99 2012 Tidak Aktif SIUP Menegah7. PT Brenada Karya Bangsa Perdagangan Jasa 99,99 2012 Tidak Aktif SIUP Menengah8. PT Harmoni Selaras Indah Perdagangan Jasa 99,99 2012 Tidak Aktif SIUP Menengah9. PT Kusuma Primadana Perdagangan Jasa 99,99 2012 Tidak Aktif SIUP Kecil

10. PT Optimum Karya Persada Penyalur, Ekspor, Impor 99,90 2012 Tidak Aktif SIUP Menengah11. PT Pancawarna Semesta Perdagangan Jasa 99,99 2012 Tidak Aktif SIUP Kecil12. PT Sembada Karya Megah Perdagangan Jasa 99,99 2012 Tidak Aktif SIUP Kecil13. PT Siloam Emergency Services Supplier 99,99 2011 Tidak Aktif SIUP Kecil14. PT Aritasindo Permaisemesta Penyalur, Ekspor, Impor 99,99 2010 Tidak Aktif SIUP Menengah15. PT Multi Selaras Anugerah Supplier 99,99 2010 Tidak Aktif SIUP Menengah16. PT Trijaya Makmur Bersama Perdagangan Jasa 99,99 2012 Tidak Aktif SIUP Menengah17. PT Siloam Graha Utama Sub Distributor 99,99 2006 Tidak Aktif SIUP Kecil18. PT Perdana Kencana Mandiri Penyalur, Ekspor, Impor

dan Jasa99,75 2010 Tidak Aktif SIUP Menengah

19. PT Tunggal Pilar Perkasa Perdagangan Jasa 99,99 2013 Tidak Aktif SIUP Menengah20. PT Mahkota Buana Selaras Perdagangan Jasa 99,99 2013 Tidak Aktif SIUP Menengah

Entitas Anak – Tidak Langsung

No. Nama Entitas Anak Kegiatan Usaha

Kepemilikan Tidak

Langsung Perseroan

(%)

Status Operasional

Perizinan Material Terkait

Kegiatan Usaha Utama

Entitas Anak sebagai Pemilik Entitas Anak

Tidak Langsung

1. PT Siloam Sumsel Kemitraan

Perdagangan Jasa 56 Tidak Aktif SIUP Menengah PT Adijaya Buana Sakti

2. PT Diagram Healthcare Indonesia

Penyedia Jasa Kesehatan

80 Aktif Izin Operasional RS di Depok

PT Pancawarna Semesta

3. PT Balikpapan Damai Husada

Penyedia Jasa Kesehatan

79,71 Aktif Izin Operasional RS di Balikpapan

PT Prawira Tata Semesta

4. PT Adijaya Buana Sakti

Sub-Distributor, Eksportir, Importir

80 Tidak Aktif SIUP Menengah PT Kusuma Primadana

5. PT Nusa Medika Perkasa

Alat Kesehatan/Alat Kedokteran,

Kesehatan

59,69 Tidak Aktif SIUP Besar PT Multi Selaras Anugerah, PT Aritasindo Permaisemesta dan PT

Perdana Kencana Mandiri6. PT Golden First

AtlantaKesehatan dan

Perdagangan Besar Farmasi

83 Aktif Izin Operasional RS di Jambi

PT Guchi Kencana Emas

7. PT East Jakarta Medika

Penyedia Jasa Kesehatan

79,84 Aktif Izin Operasional RS di Bandung

PT Siloam Graha Utama

8. PT RS Siloam Hospitals Sumsel

Penyedia Jasa Kesehatan

70 Aktif Izin Operasional RS di Palembang

PT Adijaya Buana Sakti dan PT Siloam Sumsel

Kemitraan

Page 89: PT Siloam International Hospitals Tbk

67

No. Nama Entitas Anak Kegiatan Usaha

Kepemilikan Tidak

Langsung Perseroan

(%)

Status Operasional

Perizinan Material Terkait

Kegiatan Usaha Utama

Entitas Anak sebagai Pemilik Entitas Anak

Tidak Langsung

9. PT Tirtasari Kencana

Developer, Bidang Usaha Khusus

Kesehatan

99,99 Tidak Aktif SIUP PT Tunggal Pilar Perkasa dan PT Mahkota Buana

Selaras10. PT Gramari Prima

NusaPerumahsakitan/

Kesehatan99,99 Aktif Izin Operasional RS di

MedanPT Tunggal Pilar Perkasa dan PT Mahkota Buana

Selaras11. PT Krisolis Jaya

MandiriBidang Usaha

Khusus Kesehatan99,99 Aktif Izin Operasional RS di

KupangPT Tunggal Pilar Perkasa dan PT Mahkota Buana

Selaras12. PT Kusuma Bhakti

AnugerahPerdagangan Barang dan

Jasa,Bidang Usaha Khusus Kesehatan

99,99 Tidak Aktif SIUP Menengah PT Tunggal Pilar Perkasa dan PT Mahkota Buana

Selaras

13. PT Agung Cipta Raya

Perdagangan Barang dan Jasa,

Bidang Usaha Khusus Kesehatan

99,99 Tidak Aktif SIUP Menengah PT Tunggal Pilar Perkasa dan PT Mahkota Buana

Selaras

14. PT Bina Cipta Semesta

Penyalur, Ekspor, Impor, Bidang Usaha Khusus

Kesehatan

99,99 Tidak Aktif SIUP Menengah PT Tunggal Pilar Perkasa dan PT Mahkota Buana

Selaras

15. PT Mega Buana Bhakti

Perdagangan Barang dan Jasa,

Bidang Usaha Khusus Kesehatan

99,99 Tidak Aktif SIUP Menengah PT Tunggal Pilar Perkasa dan PT Mahkota Buana

Selaras

16. PT Taruna Perkasa Megah

Perdangangan Jasa, Bidang Usaha Khusus Kesehatan

99,99 Tidak Aktif SIUP Menengah PT Tunggal Pilar Perkasa dan PT Mahkota Buana

Selaras17. PT Tataka Bumi

KaryaPerdagangan Jasa,

Jasa Properti, Pembangunan,

Percetakan,

99,99 Tidak Aktif SIUP Menengah PT Tunggal Pilar Perkasa dan PT Mahkota Buana

Selaras

18. PT Tataka Karya Indah

Perdagangan Jasa 99,99 Tidak Aktif SIUP Menengah PT Tunggal Pilar Perkasa dan PT Mahkota Buana

Selaras19. PT Siloam Medika

CemerlangPenyedia Jasa Kesehatan dan Jasa Konsultasi

Manajemen Kesehatan

99,99 Aktif Izin Operasional Klinik di Balikpapan, Cikarang, Jababeka,

Cyber Park (Tangerang) dan Jambi, dan SIUP

Menengah

PT Tunggal Pilar Perkasa

20. PT Koridor Usaha Maju

Perdagangan Jasa 99,99 Tidak Aktif SIUP Kecil PT Tunggal Pilar Perkasa dan PT Mahkota Buana

Selaras21. PT Medika Sarana

TraliansiaPenyedia Jasa

Kesehatan99,99 Aktif Izin Operasional RS di

Kuta, BaliPT Tunggal Pilar Sejahtera dan PT Koridor Usaha Maju

22. PT Trisaka Reksa Waluya

Penyedia Jasa Kesehatan

99,99 Aktif Izin Operasional RS di Badung, Bali

PT Medika Sarana Traliansia dan PT Tunggal

Pilar Perkasa23. PT Buana Utama

SejatiPerdagangan

Barang99,99 Tidak Aktif SIUP Menengah PT Koridor Usaha Maju dan

PT Tunggal Pilar Perkasa24. PT Sentra Sejahtera

UtamaPerdagangan

Barang99,99 Tidak Aktif SIUP Menengah PT Tunggal Pilar Perkasa

dan PT Koridor Usaha Maju25. PT Bumi Unggul

PersadaPerdagangan

Barang99,99 Tidak Aktif SIUP Menengah PT Koridor Usaha Maju dan

PT Tunggal Pilar Perkasa26. PT Berlian Cahaya

IndahPenyedia Jasa

Kesehatan99,99 Aktif Izin Operasional RS di

PurwakartaPT Tunggal Pilar Perkasa dan PT Mahkota Buana

Selaras27. PT Rashal Siar

Cakra MedikaPenyedia Jasa

Kesehatan99,99 Aktif Izin Operasional RS di

JakartaPT Tunggal Pilar Perkasa dan PT Mahkota Buana

Selaras28. PT Mulia Pratama

CemerlangPerdagangan

Barang99,99 Tidak Aktif SIUP Menengah PT Tunggal Pilar Perkasa

dan PT Mahkota Buana Selaras

Page 90: PT Siloam International Hospitals Tbk

68

No. Nama Entitas Anak Kegiatan Usaha

Kepemilikan Tidak

Langsung Perseroan

(%)

Status Operasional

Perizinan Material Terkait

Kegiatan Usaha Utama

Entitas Anak sebagai Pemilik Entitas Anak

Tidak Langsung

29. PT Medika Rescue International

Perdagangan Barang

99,99 Tidak Aktif SIUP Menengah PT Tunggal Pilar Perkasa dan PT Mahkota Buana

Selaras30. PT Indah Kemilau

AbadiPenyedia Jasa

Kesehatan99,99 Tidak Aktif Belum Memiliki Izin

Operasional PT Tunggal Pilar Perkasa dan PT Mahkota Buana

Selaras31. PT Siloam

Radiology Indonesia

Perdagangan Barang

99,99 Tidak Aktif SIUP Menengah PT Tunggal Pilar Perkasa dan PT Mahkota Buana

Selaras 32. PT Inti Pratama

MedikaPerdagangan

Barang99,99 Tidak Aktif SIUP Menengah PT Tunggal Pilar Perkasa

dan PT Mahkota Buana Selaras

33. PT Sentra Sehat Sejahtera

Perdagangan Barang

99,99 Tidak Aktif SIUP Menengah PT Tunggal Pilar Perkasa dan PT Mahkota Buana

Selaras34. PT Genta Raya

InternusaPerdagangan

Barang99,99 Tidak Aktif SIUP Menengah PT Tunggal Pilar Perkasa

dan PT Mahkota Buana Selaras

35. PT Sembilan Raksa Dinamika

Penyalur dan Penyedia Jasa

Kesehatan

99,99 Aktif SIUP Menengah dan Izin Operasional Klinik

di Samarinda

PT Tunggal Pilar Perkasa dan PT Mahkota Buana

Selaras36. PT Saritama Mandiri

ZamrudSub-Distributor, Ekspor, Impor

99,99 Tidak Aktif SIUP Menengah PT Tunggal Pilar Perkasa dan PT Mahkota Buana

Selaras37. PT Gempita Nusa

SejahteraPenyedia Jasa

Kesehatan99,99 Tidak Aktif Belum Memiliki Izin

OperasionalPT Tunggal Pilar Perkasa dan PT Mahkota Buana

Selaras38. PT Aryamedika

Teguh TunggalPenyedia Jasa

Kesehatan99,99 Tidak Aktif Belum Memiliki Izin

OperasionalPT Tunggal Pilar Perkasa dan PT Mahkota Buana

Selaras39. PT Lintas Buana

JayaPenyedia Jasa

Kesehatan99,99 Aktif Izin Operasional RS di

Labuan BajoPT Tunggal Pilar Perkasa dan PT Mahkota Buana

Selaras40. PT Bina Bahtera

SejatiPenyedia Jasa

Kesehatan99,99 Aktif Izin Operasional RS

di ButonPT Tunggal Pilar Perkasa dan PT Mahkota Buana

Selaras41. PT Lintang Laksana

UtamaPenyedia Jasa

Kesehatan99,99 Tidak Aktif Belum Memiliki Izin

OperasionalPT Tunggal Pilar Perkasa dan PT Mahkota Buana

Selaras42. PT Ciptakarya Tirta

CemerlangPerdagangan

Barang99,99 Tidak Aktif SIUP Menengah PT Tunggal Pilar Perkasa

dan PT Mahkota Buana Selaras

Pada saat Prospektus ini diterbitkan, terdapat Entitas Anak Perseroan, baik yang dimiliki secara langsung maupun tidak langsung, yang tidak aktif yang dipersiapkan untuk menjadi perusahaan yang akan mengoperasikan rumah sakit milik Perseroan yang sedang atau akan dibangun di kemudian hari. Badan hukum yang akan mengoperasikan suatu rumah sakit umumnya dididirikan sebelum rumah sakit mulai dibangun karena badan hukum tersebut perlu melakukan beberapa persiapan, seperti pembelian alat medis, perekrutan karyawan dan lain sebagainya.

Page 91: PT Siloam International Hospitals Tbk

69

5. STRUKTUR ORGANISASI PERSEROAN

Wakil Presiden Direktur

Keuangan dan Akuntansi

Pengembangan Jaringan Rumah Sakit

Operasional Pengembangan Usaha Baru

Klinis Komersial

Enterprise

Manajemen Fasilitas &

Keselamatan

Teknologi Informasi

Hubungan InvestorProduktivitas

Rumah Sakit

Presiden Direktur

Corporate Secretary Internal Audit

Pengembangan SDM

Direksi

Dewan Komisaris

Komite Audit Komite Nominasi dan Remunerasi

6. PENGURUSAN DAN PENGAWASAN PERSEROAN

Sesuai dengan Pasal 11 ayat 3 huruf (b) dan 14 ayat 4 huruf (b) Anggaran Dasar Perseroan, para anggota Direksi dan Dewan Komisaris diangkat oleh RUPS untuk masa jabatan selama 1 (satu) periode yaitu terhitung sejak ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham yang mengangkat mereka sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang ketiga setelah tanggal pengangkatan mereka, dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan sewaktu-waktu.

Berdasarkan Akta Pernyataan Sebagian Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Siloam International Hospitals Tbk No. 30 tanggal 11 Oktober 2016, yang dibuat di hadapan Sriwi Bawana Nawaksari, S.H., M.Kn., Notaris di Tangerang (“Akta No. 30/2016”) susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris

Presiden Komisaris : Lee Heok SengKomisaris : Theo L. SambuagaKomisaris : Jenny KuistonoKomisaris : John Nicholas PitsonisKomisaris : Andy Nugroho PurwohardonoKomisaris Independen : Farid HariantoKomisaris Independen : Dr. Niel Byron NielsonKomisaris Independen : Jonathan L. Parapak

Page 92: PT Siloam International Hospitals Tbk

70

Direksi

Presiden Direktur/Direktur Independen : Romeo Fernandez Lledo Wakil Presiden Direktur : Caroline Riady Direktur : dr. Grace Frelita IndradjajaDirektur : dr. Anang PrayudiDirektur : Dr. dr. Andry, M.M., M.H.Kes.Direktur : Atiff Ibrahim GillDirektur : Budi Raharjo Legowo Direktur : Norita Alex Direktur : Ryanto Marino Tedjomulja *

Keterangan:* efektif sejak 9 Januari 2017

Romeo Fernandez Lledo sebagai Direktur Independen diangkat berdasarkan Akta No. 52/2016, telah memenuhi persyaratan sesuai dengan Peraturan BEI No. I-A.

Penunjukan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan telah memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam Peraturan OJK No. 33/2014. Tidak terdapat pemenuhan kualifikasi tertentu yang wajib dipenuhi oleh Direksi Perseroan.

Berikut ini adalah riwayat singkat mengenai masing-masing anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan:

Dewan Komisaris

Lee Heok Seng, Presiden Komisaris

Warga Negara Singapura, 54 tahun, memperoleh General Certificate of Education “O” and “A” levels dari Raffles Institution pada tahun 1980 dan gelar Bachelor of Business Administration dari National University of Singapore pada tahun 1986.

Menjabat sebagai Presiden Komisaris Perseroan sejak 2016.

Memulai karir di Japanese Manufacturing Firm, Fujitec Corp. dengan jabatan terakhir sebagai Administrative Assistant (1986), UOB dengan jabatan terakhir sebagai Senior Credit Officer (1987-1989), Rabobank Nederland dengan jabatan terakhir sebagai Credit Officer (1989-1990), Teamed with 2 other bankers to set up our own consultancy Company (1991), Bank Austria covering ASEAN Region dengan jabatan terakhir sebagai Assistant Representative (1991-1993), American Express Bank dengan jabatan terakhir sebagai Manager (1993-1994), BHF-Bank dengan jabatan terakhir sebagai Deputy Head and Regional Manager of Corporate Banking Dept (1994-1999), RZB-Austria dengan jabatan terakhir sebagai Deputy Head and Senior Manager of Commercial Banking (1999-2000), UBS Singapore dengan jabatan terakhir sebagai Director in the Recovery Management (2000-2002), RZB-Austria Singapore dengan jabatan terakhir sebagai Assistant GM Head of Risk Control Function (2002-2004), PT Lippobank Indonesia dengan jabatan terakhir sebagai Managing Director dan Board Member (2004-2005), menyelenggarakan pelatihan untuk Lembaga Keuangan di Singapura, Kuala Lumpur, Jakarta dan Shanghai (2016-sekarang).

Page 93: PT Siloam International Hospitals Tbk

71

Theo L. Sambuaga, Komisaris

Warga Negara Indonesia, 67 tahun, memperoleh gelar Sarjana dari FISIP Universitas Indonesia pada tahun 1977 dan Master of International Public Policy dari School of International Studies (SAIS) Johns Hopkins University, USA pada tahun 1990.

Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2011.

Menjabat anggota DPR RI (1982-2004), anggota MPR RI (1982-2009), Wakil Ketua Komisi I DPR RI (1990-1994), Ketua BKSAP (Badan Kerjasama Antar Badan Kerja Sama Antar-Parlemen) DPR RI (1994-1997), Ketua Fraksi Karya Pembangunan DPR RI (1997-1998), Wakil Ketua Fraksi Partai Golkar MPR RI (1999-2004), Menteri Tenaga Kerja, Kabinet Pembangunan VII (1998), Menteri Negara Perumahan dan Permukiman, Kabinet Reformasi Pembangunan (1998-1999), Ketua Komisi I DPR RI (2004-2009).

Memulai karir di Lippo Group dengan bergabung di PT Lippo Karawaci Tbk sebagai Presiden Komisaris (2004-sekarang), Lippo Group sebagai Presiden (2010-sekarang), PT Multipolar Tbk sebagai Presiden Komisaris (2012-sekarang), PT Matahari Putra Prima Tbk sebagai Wakil Presiden Komisaris (2013-sekarang), PT First Media Tbk sebagai Presiden Komisaris (2013-sekarang).

Jenny Kuistono, Komisaris

Warga Negara Indonesia, 54 tahun, lulus dari dari Universitas Trisakti dengan gelar Insinyur Elektro pada tahun 1986. Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2015.

Memulai karir di PT Multipolar Corporation Tbk sebagai Junior System Engineer (1986), PT Sharestar Indonesia dengan jabatan terakhir sebagai Komisaris (1990-2006), PT Jasa Century Permai Nusantara (JCPenny) dengan jabatan terakhir sebagai General Manager (1995-1997), PT Multipolar Tbk sebagai Direktur (2004), PT Lippo Karawaci Tbk sebagai Direktur Independen (2012-sekarang), dan PT Lippo Cikarang Tbk sebagai Komisaris (2015-sekarang).

Page 94: PT Siloam International Hospitals Tbk

72

John Nicholas Pitsonis, Komisaris

Warga Negara Australia, 60 tahun, mendapat gelar Bachelor of Health Administration dari University of New South Wales, Sydney, Australia pada tahun 1980.

Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2016.

Memulai karir di Lingard Private Hospital dengan jabatan terakhir sebagai Deputy Chief Executive Officer (1980-1982), Linacre Private Hospital dengan jabatan terakhir sebagai Chief Executive Officer (1982-1985), Baulkham Hills Private Hospital dengan jabatan terakhir sebagai Chief Executive Officer (1985-1988), Hospital Corporation of Australia dengan jabatan terakhir sebagai Chief Executive Officer (1980-1988), Markalinga Mangement Limited dengan jabatan terakhir sebagai General Manager (1998-1990), Australian Medical Enterprises dengan jabatan terakhir sebagai Regional Manager (1990-1994), Smith Corporation Pty Ltd dengan jabatan terakhir sebagai General Manager (1994-1996), Community Private Health Care Pty Ltd dengan jabatan terakhir sebagai Managing Director and Chief Executive Officer (1996-2009), Ramsay Sante SA dengan jabatan terakhir sebagai Directeur Generale (2010-2011), Ramsay Health Care Limited dengan jabatan terakhir sebagai Chief Executive Officer (2009-2012), St Vincent’s Health Australia dengan jabatan terakhir sebagai Chief Executive Officer (2012-2016), Globestar Investments Pty Ltd sebagai Director (2016-sekarang).

Andy Nugroho Purwohardono, Komisaris

Warga Negara Indonesia, 48 tahun, lulus dari Oregon State University dengan gelar Bachelor of Science pada tahun 1991 dan University of Texas dengan gelar Master of Business Administration pada tahun 1993.

Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2016.

Memulai karir di Intel Corp. dengan jabatan terakhir sebagai Industrial Engineer (1991-1992), PT OCBC Sikap Securities dengan jabatan terakhir sebagai Corporate Finance Officer (1994-1995), PT Peregrine Securities sebagai Assistant Manager (1995), PT SG Securities dengan jabatan terakhir sebagai Direktur Penjualan (1995-2002), ABN Amro Bank dengan jabatan terakhir sebagai Senior Vice President (2002-2003), PT Danareksa Sekuritas dengan jabatan terakhir sebagai Presiden Direktur dan Head of Capital Market (2003-2009), PT Morgan Stanley Asia Indonesia dengan jabatan terakhir sebagai Presiden Direktur (2009-2013), CVC Asia Pacific Limited sebagai Managing Director (2013-sekarang), PT Link Net Tbk sebagai Direktur (2013-sekarang), Matahari Department Store Tbk sebagai Direktur (2014-sekarang), MAP Active sebagai Direktur (2015-sekarang), PT Softex Indonesia sebagai Direktur (2016-sekarang).

Page 95: PT Siloam International Hospitals Tbk

73

Farid Harianto, Komisaris Independen

Warga Negara Indonesia, 64 tahun, memperoleh gelar Sarjana jurusan Teknik Elektro dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1975, gelar Pasca Sarjana di bidang Ekonomi Terapan pada tahun 1988, dan gelar Ph.D dari Wharton School of University of Pennsylvania, USA pada tahun 1989.

Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2013.

Memulai karir di Institut PPM sebagai Direktur Program Pascasarjana (1989-1993), PAU Ekonomi Universitas Indonesia sebagai Peneliti Senior (1990-1993), CIS-University of Toronto sebagai Visiting Professor (1993-1995), PT Pemeringkat Efek Indonesia dengan jabatan terakhir sebagai Presiden Direktur (1994-1998), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dengan jabatan terakhir sebagai Komisaris (1998-2006), Wakil Ketua Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) (1998-2000), Penasihat Gubernur Bank Indonesia (2008-2013), Staf Khusus Wakil Presiden Republik Indonesia (2009-2014), PT Unggul Indah Cahaya Tbk sebagai Komisaris Independen (2004-sekarang), PT Lippo Karawaci Tbk sebagai Komisaris Independen (2005-sekarang), PT Bank Internasional Indonesia Tbk sebagai anggota Komite Pemantau Risiko (2009-sekarang), PT Sepatu Bata Tbk sebagai Komisaris Independen (2011-sekarang), PT Toba Bara Sejahtera Tbk sebagai Komisaris Independen (2012-sekarang).

Dr. Niel Byron Nielson, Komisaris Independen

Warga Negara Amerika Serikat, 62 tahun, lulus dari Wheaton College, Illinois, Amerika Serikat jurusan Philosophy pada tahun 1976, Master of Arts in Philosophy pada tahun 1980, dan Ph.D in Philosophy dari Universitas Vanderbilt, Tennessee, Amerika Serikat pada tahun 1981. Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2015.

Memulai karirnya di Bethel University sebagai Professor of Philosophy (1980-1984), Chicago Research and Trading Group dan Nations Bank dengan jabatan terakhir sebagai Executive Human Resources (1984-1995), Service Master Company dengan jabatan terakhir sebagai Executive Mergers and Acquisitions (1995-1997), Covenant College dengan jabatan terakhir sebagai Presiden (2002-2012), Learning Dew LLC dengan jabatan terakhir sebagai Founder and Chief Executive Officer (2012-2014), First Trust Advisors sebagai Anggota Direksi (1998-sekarang), Universitas Pelita Harapan sebagai Acting Dean of Business School Dean of International Teachers College (2014-sekarang), Yayasan Pendidikan Pelita Harapan sebagai Executive Director (2014-sekarang).

Page 96: PT Siloam International Hospitals Tbk

74

Jonathan L. Parapak , Komisaris Independen

Warga Negara Indonesia, 74 tahun, memperoleh gelar Sarjana Teknik, Universitas Tasmania, Australia pada tahun 1966, gelar Master of Science Engineering dari University of Tasmania, Australia pada tahun 1968, diploma di bidang Dynamic Management for International Executives dari Universitas Syracuse, New York, Amerika Serikat pada tahun 1975. Lulus dari Lembaga Pertahanan Nasional pada tahun 1984 dengan penghargaan “Wibawa Seroja Nugraha” (nilai tertinggi). Mendapat gelar Honorary Doctor of Engineering dari University of Tasmania, Australia pada tahun 2009.

Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2013.

Memulai karir di PT Indosat dengan jabatan terakhir sebagai Komisaris utama (1980-2000), Chairman Intelsat Board of Governors (1989-1990), Departemen Parpostel sebagai Sekretaris Jenderal (1991-1998), PT INTI dengan jabatan terakhir sebagai Komisaris Utama (1993-2000), Anggota Dewan Riset Nasional (1995-2005), Departemen Parsenibud dengan jabatan terakhir sebagai Sekretaris Jenderal (1998-1999), PT Siloam Health Care Group Tbk dengan jabatan terakhir sebagai Komisaris (2002-2004), PT AsiaNet dengan jabatan terakhir sebagai Presiden Komisaris/Chairman (2000-2009), PT First Media dengan jabatan terakhir sebagai Presiden Komisaris/Chairman (2000-2009), Universitas Pelita harapan dengan jabatan terakhir sebagai Rektor (2003-sekarang), PT Lippo Karawaci Tbk dengan jabatan terakhir sebagai Komisaris Independen (2009-2014), PT Multipolar Tbk sebagai Komisaris (2009-sekarang), PT Matahari Department Store sebagai Komisaris Independen (2010-sekarang), PT Link Net Tbk sebagai Komisaris Independen (2013-sekarang).

Direksi

Romeo Fernandez Lledo, Presiden Direktur/Direktur Independen

Warga Negara Filipina, 61 tahun, memperoleh gelar Certified Public Accountant (CPA), Filipina pada tahun 1977. Memperoleh sertifikasi Management Development Program (MDP) dari Asian Institute of Management, Filipina pada tahun 1986. Memperoleh sertifikasi Strategic Business Economics Program untuk Senior Executives (SBEP) dari Center for Research and Communication, Filipina pada tahun 1991.

Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak 2010 dengan jabatan terakhir sebagai Presiden Direktur Perseroan sejak tahun 2014.

Memulai karir di SGV&CO (Member of Ernst & Young) dengan jabatan terakhir sebagai Audit Manager (1977-1988), Nowoven Fabric Philippines, Inc dengan jabatan terakhir sebagai Direktur dan Chief Operating Officer (1988-1992), Salim Group dengan jabatan terakhir sebagai Chief of Internal Audit, Internal Audit Division II (1992-1999), PT Indosiar Visual Mandiri dengan jabatan terakhir sebagai Controller (1994-1997), PT Matahari Lintas Cakrawala, INDOVISIOAN dengan jabatan terakhir sebagai Chief Operating Officer dan Direktur (1995-2007), PT Datakom Asia dengan jabatan terakhir sebagai Direktur (1997-2006, 2002-2006), PT Mitra Kreasidharma dengan jabatan terakhir sebagai Presiden Direktur (2008-2010), PT Inti Everspring Indonesia dengan jabatan terakhir sebagai Presiden Direktur (2008-2010), PT Indonox Mitra Pratama dengan jabatan terakhir sebagai Presiden Komisaris (2008-2010), PT Unggul Indah Cahaya Tbk dengan jabatan terakhir sebagai Presiden Komisaris (2008-2010).

Page 97: PT Siloam International Hospitals Tbk

75

Caroline Riady, Wakil Presiden Direktur

Warga Negara Indonesia, 33 tahun, memperoleh gelar Bachelor of Arts dalam bidang elementary education dan psychology minor dari Wheaton College pada tahun 2004.

Menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur Perseroan sejak tahun 2016, bertanggung jawab atas bidang operasional.

Memulai karir di bidang pendidikan sebagai guru di Lincoln Elementary School District 200 (Wheaton), Illinois, USA (2004) dan Sekolah Pelita Harapan dan Universitas Pelita Harapan, Teachers College, Tangerang (2006-sekarang), PT Siloam International Hospitals Tbk sebagai Chief Executive Officer di Siloam Hospitals Kebun Jeruk (2012-2016).

dr. Grace Frelita Indradjaja, Direktur

Warga Negara Indonesia, 59 tahun. dr. Grace Frelita Indradjaja lulus dengan gelar dokter dari Universitas Katolik Atmajaya, Jakarta pada tahun 1983 dan Magister Manajemen dari Universitas Indonusa Esa Unggul, Jakarta pada tahun 1997.

Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2007, bertanggung jawab di bidang klinis.

Memulai karir di RS Jiwa & Saraf Dharma Jaya sebagai Dokter (1986-1989), Balai Kesehatan Masyarakat Keluarga Mulia Jakarta sebagai Dokter (1989-1991), RS Ongkomulyo Jakarta sebagai Dokter (1992-1995), RS Siloam Karawaci dengan jabatan terakhir sebagai Chief Executive Officer (2001-2007).

dr. Anang Prayudi, Direktur

Warga Negara Indonesia, 54 tahun. Lulus dengan gelar dokter umum dari Universitas Brawijaya, Malang pada tahun 1989 dan Magister Kedokteran Kerja dari Universitas Indonesia, Jakarta pada tahun 2006.

Menjabat sebagai Direktur Independen Perseroan sejak tahun 2011 dengan jabatan terakhir sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2014, bertanggung jawab atas bidang pengembangan rumah sakit-rumah sakit baru.

Memulai karir di Angkatan Bersenjata Indonesia (TNI Angkatan Darat) sebagai dokter (1989-1998), International SOS dengan jabatan terakhir sebagai Direktur Medis (1998-2011).

Page 98: PT Siloam International Hospitals Tbk

76

Dr. dr. Andry, M.M., M.H.Kes., Direktur

Warga Negara Indonesia, 53 tahun, memperoleh gelar dokter dari Universitas Yarsi, Jakarta pada tahun 1989, Magister Manajemen dari Universitas Indonusa Esa Unggul, Jakarta pada tahun 1998, Magister Hukum Kesehatan dari Universitas Katolik Soegiopranoto, Semarang pada tahun 2008, dan Doktor Hukum, Universitas Pelita Harapan, Tangerang pada tahun 2011.

Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2014, bertanggung jawab atas bidang operasional.

Memulai karir di Puskesmas Arso III & Dokter Terbang, Jayapura, Irian Jaya sebagai Dokter (1990-1992), Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat, Jakarta sebagai Dokter (1992-1993), Rumah Sakit Mitra Keluarga, Bekasi sebagai Dokter (1993-1995), Siloam Hospitals Lippo Village, Tangerang dengan jabatan terakhir sebagai Chief Executive Officer (1995-2013).

Atiff Ibrahim Gill, Direktur

Warga Negara Inggris, 42 tahun, lulus dari London University dengan gelar Bachelor of Science (Honors) Management pada tahun 1995 dan Oxford University dengan gelar PG Dip Management pada tahun 1997.

Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2016, bertanggung jawab atas bidang hubungan investor.

Memulai karir di Kingfisher plc, UK, France & Hong Kong dengan jabatan terakhir sebagai Business Development Manager (1995-2000), Kurt Salmon Associate dengan jabatan terakhir sebagai Senior Manager (2000-2006), Metersbonwe Shanghai dengan jabatan terakhir sebagai Executive Vice-President dan Chief Operating Officer (2006-2008), Williamson-Dickie Manufacturing Co. Ltd, Shanghai dengan jabatan terakhir sebagai North Asia President for Greater China & Japan (2008-2013), Lacoste, Shanghai dengan jabatan terakhir sebagai Chief Executive Officer for China and Taiwan (2013-2014), CVC Asia Pacific Pte Ltd sebagai Managing Director (2014-sekarang).

Budi Raharjo Legowo, Direktur

Warga Negara Indonesia, 40 tahun, memperoleh gelar Sarjana Teknik, jurusan Kimia dari Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1997, Master of Business Administration (honors) dari University of Chicago Booth School of Business pada tahun 2015.

Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2016, bertanggung jawab atas bidang keuangan.

Memulai karir di PROCTER & GAMBLE, Jakarta, Indonesia dengan jabatan terakhir sebagai Process Engineering Manager (1998-2000), FAS ENGINEERING, Bangkok, Thailand dengan jabatan terakhir sebagai Engineering Manager/Consultant (2000-2001), PERTAFENIKKI ENGINEERING (JGC), Jakarta, Indonesia sebagai Process Engineer (2002), SCHERING AG, Jakarta, Indonesia sebagai Supply & Facilities Section Head (2003), SKHA CONSULTING, Jakarta, Indonesia dengan jabatan terakhir sebagai Consultant (Team Leader) (2003-2005), Sekolah Pelita Harapan, Tangerang dengan jabatan terakhir sebagai Director of Administration (2005-2009), Pelita Harapan Foundation, Tangerang dengan jabatan terakhir sebagai Executive Director (2010-2014), Universitas Pelita Harapan, Tangerang dengan jabatan terakhir sebagai Vice President for Marketing, Relationship and Development (2013-2016).

Page 99: PT Siloam International Hospitals Tbk

77

Norita Alex, Direktur

Warga Negara Indonesia, 52 tahun, menempuh pendidikan di Sydney Technical College pada tahun 1984-1986. Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2016, bertanggung jawab atas bidang sumber daya manusia.

Memulai karir di Group Lippo sejak tahun 1986, dengan menempati berbagai jabatan di PT Lippo Bank Tbk (1986-2005), PT Lippo Karawaci sebagai Talent Admin Director (2005-sekarang).

Ryanto Marino Tedjomulja, Direktur

Warga Negara Indonesia, 41 tahun, memperoleh gelar Sarjana Teknik Industri dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1999.

Akan menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak 9 Januari 2017, bertanggung jawab atas bidang teknologi informasi.

Memulai karir di Institut Teknologi Bandung/Bank Indonesia dengan jabatan terakhir sebagai Project Consultant (1999) dan Accenture dengan jabatan terakhir sebagai Managing Director (1999-sekarang).

Sekretaris Perusahaan

Berdasarkan Surat Keputusan Pengangkatan Sekretaris Perusahaan No. 046/SKD-SIH/IV/2015 tanggal 15 April 2015, Perseroan mengangkat Cindy Riswantyo sebagai Sekretaris Perusahaan.

Cindy Riswantyo memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Universitas Pelita Harapan pada tahun 2005 dan gelar LLM (Magister Hukum) dari Columbia University, New York pada tahun 2013. Memulai karir di Norton Rose, Singapura sebagai konsultan hukum magang (2005), Hadiputranto, Hadinoto & Partners sebagai konsultan hukum (2006-2010), dan Ginting & Reksodiputro serta Allen & Overy sebagai konsultan hukum (2010-2015).

Adapun fungsi dan/atau tanggung jawab dari Sekretaris Perusahaan sebagaimana diatur dalam Peraturan OJK No. 35/POJK.04/2014 Tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik, antara lain mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal, memberikan masukan pada Dewan Komisaris dan Direksi Emiten atau Perusahaan Publik untuk mematuhi peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal, membantu Direksi dan Dewan Komisaris dalam melaksanakan tata kelola perusahaan, sebagai penghubung antara Emiten atau Perusahaan Publik dengan pemegang saham, OJK, dan pemangku kepentingan lainnya.

Alamat dan email Sekretaris Perusahaan adalah sebagai berikut:

Sekretaris PerusahaanPT Siloam International Hospitals Tbk

Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan – Lantai 32 Jalan Boulevard Sudirman No. 15, Lippo Village

Kabupaten Tangerang 15810, Indonesia Email: [email protected]

Page 100: PT Siloam International Hospitals Tbk

78

Piagam Komite Audit dan Komite Audit

Perseroan telah membentuk Komite Audit sesuai dengan yang disyaratkan dalam Peraturan OJK No. 55/POJK.04/2015 Tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit dan Peraturan BEI No. I-A. Perseroan juga memiliki Piagam Komite Audit (Audit Committee Charter) yang ditetapkan oleh Dewan Komisaris Perseroan pada tanggal 22 Juli 2016. Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Perseroan Tentang Pengangkatan Komite Audit tanggal 23 April 2014 susunan keanggotaan Komite Audit adalah sebagai berikut:

Ketua : Farid Harianto Keterangan singkat mengenai riwayat hidup Farid Harianto dapat dilihat pada sub bab 6 mengenai Pengurusan dan Pengawasan Perseroan pada Prospektus ini.

Anggota : Lim Kwang Tak Warga Negara Indonesia, 59 tahun, memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia pada tahun 1980.

Menjabat sebagai Komite Audit sejak tahun 2013.

Memulai karir di Kantor Akuntan Publik dan Konsultan Touche Ross Management Consultants Darmawan & Co. dengan jabatan terakhir sebagai Konsultan Manajemen (1981-1982), Data Impact Management Consultants dengan jabatan terakhir sebagai Konsultan Manajemen (1983-1984), PT BAS – Mgt Consultant dengan jabatan terakhir sebagai Senior Consultant dan shareholder (1985-sekarang), PT Trimex Sarana Trisula dengan jabatan terakhir sebagai Direktur (1991-2000), PT Southern Cross Textile Industry dengan jabatan terakhir sebagai Direktur (1991-2011), PT Nusantara Cemerlang dengan jabatan terakhir sebagai Komisaris (1997-2005), PT Trisenta Interior Manufacturing dengan jabatan terakhir sebagai Presiden Komisaris (1999-2006), Trisula Corporation Pte Ltd sebagai Direktur (2000-sekarang), PT Trisula Garmindo Manufacturing dengan jabatan terakhir sebagai Komisaris (2008-2016), PT Trimas Sarana Garment Industry dengan jabatan terakhir sebagai Komisaris Utama (2010-2011), PT Trisula Textile Industries dengan jabatan terakhir sebagai Direktur Utama (2010-2011), PT Trisula Insan Tiara dengan jabatan terakhir sebagai Direktur (2011-2014), PT Timas Sarana Garment Industry jabatan terakhir sebagai Direktur Utama (2011-2016), PT Trisula Textile Industries sebagai Komisaris (2011-sekarang), PT Southern Cross Textile Industry dengan jabatan terakhir sebagai Komisaris (2011-2012), PT Mido Indonesia sebagai Komisaris (2011- sekarang), PT Nissiel Garment Manufacturer jabatan terakhir sebagai Komisaris (2011-2012), PT Trisula International Tbk. dengan jabatan terakhir sebagai Komisaris (2011-sekarang), PT Paramount Enterprise sebagai Senior Advisor (2013-sekarang), dan PT Trisco Tailored Manufacturing dengan jabatan terakhir sebagai Komisaris (2015-2016).

Anggota : Siswanto Pramono Warga Negara Indonesia, 60 tahun, memperoleh gelar Bachelor of Science di bidang perdagangan jurusan Ekonomi dari University of Santo Tomas, Filipina pada tahun 1983.

Menjabat sebagai Komite Audit sejak tahun 2013.

Memulai karir di PT Lippo Pacific Finance dengan jabatan terakhir sebagai Account Officer (1984-1989), PT Indo Citra Finance dengan jabatan terakhir sebagai Account Officer (1989-1990), PT Dai-Ichi Kangyo Panin Leasing dengan jabatan terakhir sebagai Marketing Manager (1990-1995), PT GE Astra Finance dengan jabatan terakhir sebagai Marketing Manager (1996-1999), Banten World International Tours and Travel dengan jabatan terakhir sebagai Managing Director (1999-2004), dan Tiga Negeri Music House dengan jabatan terakhir sebagai Managing Director (2003-2014).

Page 101: PT Siloam International Hospitals Tbk

79

Adapun fungsi dan/atau tanggung jawab dari Komite Audit adalah memberikan pendapat profesional yang independen kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris serta mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris, yang antara lain meliputi penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan Perseroan seperti laporan keuangan, proyeksi dan informasi keuangan lainnya; penelaahan atas ketaatan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan usaha Perseroan; dan penelaahan atas kecukupan pemeriksaan yang dilakukan oleh KAP untuk memastikan semua risiko yang penting telah dipertimbangkan. Sedangkan tanggung jawab Komite Audit adalah bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris atas pelaksanaan tugas yang telah ditentukan dan wajib membuat laporan kepada Dewan Komisaris atas setiap penugasan yang diberikan.

Piagam Audit Internal dan Unit Audit Internal

Perseroan telah menyusun Internal Audit Charter sebagaimana diatur dalam Peraturan OJK Nomor 56/POJK.04/2015 Tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal yang ditetapkan oleh Direksi Perseroan dan telah disetujui oleh Dewan Komisaris Perseroan pada tanggal 5 Juni 2013. Perseroan telah menunjuk Hieronimus Gunawan Hadi Prajitno sebagai Kepala Unit Audit Internal dan disetujui oleh Dewan Komisaris berdasarkan Surat Keputusan Direksi tanggal 22 Juli 2016.

Komite Nominasi dan Remunerasi

Komite Nominasi dan Remunerasi adalah komite yang dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris dalam membantu melaksanakan fungsi dan tugas Dewan Komisaris terkait nominasi dan remunerasi. Berdasarkan Peraturan OJK No. 34/2014, maka Perseroan telah membentuk Komite Nominasi dan Remunerasi berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris tanggal 23 Maret 2016, dengan anggota-anggota sebagai berikut:

Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi : Jonathan L. ParapakAnggota : Lee Heok SengAnggota : Ishak Kurniawan

Pedoman dan Tata Kerja Komite Nominasi dan Remunerasi ditetapkan Dewan Komisaris Perseroan pada tanggal 17 Maret 2016.

Fungsi Nominasi dan Remunerasi untuk menentukan gaji, uang jasa, dan/atau tunjangan anggota Direksi dan Dewan Komisaris sebagaimana dimaksud dalam Peraturan OJK No. 34/2014 dijalankan oleh Komite Nominasi dan Remunerasi.

7. SUMBER DAYA MANUSIA

Perseroan menyadari akan pentingnya fungsi dan peran Sumber Daya Manusia (SDM) atas keberhasilan Perseroan oleh karena itu maka Pimpinan Perseroan telah menyusun strategi dan kebijakan yang terarah dan terstruktur untuk memenuhi kebutuhan SDM yang berkualitas baik kuantitatif maupun kualitatif untuk keperluan jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang. Langkah-langkah strategis ini juga diarahkan untuk memenuhi kebutuhan pengembangan rumah sakit yang sudah ada maupun rumah sakit baru yang sedang dan akan dibangun.

Untuk mendapatkan staf medis yang kompeten seperti dokter spesialis, dokter umum, perawat dan tenaga penunjang medis lainnya, Perseroan menggunakan beberapa sistem dan strategi penerimaan pegawai (recruitment strategy) yang selektif dan ketat. Perseroan bukan saja mempertimbangkan pengetahuan dan keterampilan tetapi juga mempertimbangkan karakter atau sikapnya. Hal ini dilakukan mengingat bahwa sikap perorangan itu akan mempengaruhi budaya kerja dan budaya organisasi secara keseluruhan. Pertimbangan lain karena pimpinan Perseroan menyadari bahwa layanan kesehatan merupakan industri layanan jasa yang khas dimana pelanggan yang dilayani dalam kondisi psikologis dan situasi batin yang berbeda dengan tipe pelanggan industri layanan jasa lainnya. Pasien dengan menahan rasa sakit dan harus mengeluarkan sejumlah uang yang tidak produktif memiliki kebutuhan dan harapan yang berbeda, mereka lebih sensitif terhadap sikap pelayanan petugas rumah sakit.

Page 102: PT Siloam International Hospitals Tbk

80

Untuk mendapatkan tenaga medis dan non medis yang memiliki kompetensi yang tinggi Perseroan telah bekerja sama dengan beberapa perguruan tinggi ternama baik di dalam maupun di luar negeri. Sampai dengan tanggal 30 Juni 2016, Perseroan telah menandatangani MOU dengan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga dan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi, ketiganya merupakan universitas regional terkemuka, dan beberapa sekolah tinggi perawat lainnya di Indonesia. Perseroan telah membentuk tim rekrutmen yang melakukan kunjungan ke berbagai kampus diseluruh Indonesia untuk memperkenalkan profil rumah sakit sekaligus untuk menawarkan posisi jabatan yang kosong kepada para alumni dan mahasiswa tingkat akhir yang sudah menyelesaikan studinya. Pada waktu yang bersamaan langsung dilakukan seleksi yang meliputi tes potensi akademik, psikotes, dan wawancara oleh user manager dan psikolog. Untuk memenuhi kebutuhan tenaga dokter spesialis yang memiliki kompetensi, loyalitas, integritas serta akuntabilitas yang tinggi maka Perseroan telah membentuk tim lintas departemen yang terdiri dari unsur Talent Management, Anxcilliary Service and Medical Affair, dan Global Quality Development untuk melakukan seleksi, disamping itu Perseroan juga mempersiapkan lebih dini calon dokter spesialis dengan memberikan beasiswa untuk dokter umum yang memiliki potensi tinggi dan mendapatkan nilai kinerja yang baik sebagai insentif untuk terus tetap bekerja di rumah sakit Perseroan.

Perseroan juga bermitra dengan Sekolah Kedokteran Universitas Pelita Harapan (UPHMS), yang mendidik dan melatih ratusan calon dokter dan perawat setiap tahun, dimana jumlah yang mendaftar terus menambah. Lulusan-lulusan ini ditawarkan pekerjaan dengan Perseroan untuk menjalani program pelatihan untuk menyelesaikan persyaratan lisensi mereka dan menjadi bagian dari tenaga kerja tetap di rumah sakit Perseroan. Sebagai bentuk nyata dalam melakukan adaptasi dan kepedulian lingkungan sekaligus sebagai kontribusi dalam peningkatan kualitas layanan kesehatan kepada masyarakat sekitar rumah sakit milik Perseroan maka Perseroan juga meminta dokter pemerintahan terkemuka untuk bekerja di rumah sakit Perseroan secara paruh waktu. Model kerjasama saling menguntungkan ini menarik beberapa dokter pemerintah untuk bekerja di rumah sakit Perseroan karena adanya fasilitas canggih untuk membantu dalam diagnosa pasien, kesempatan untuk mengerjakan kasus lebih beragam dan kompleks Selain itu dokter yang raktek di rumah sakit Perseroan juga mempunyai kesempatan untuk mengikut Program Siloam Doctor Partnership and Development Program (SDPDP) yaitu program yang menerapkan system kemitraan antara dokter dengan rumah sakit dan system remunerasi dokter yang lebih menarik dan saling menguntungkan.

Selain dari program-program terkait penerimaan pegawai dan pelatihan untuk staf medis, Perseroan juga menetapkan program management associate, yang khususnya dibuat untuk mencari lulusan manajemen yang berpotensi tinggi dan menempatkan mereka sebagai salah satu calon pemimpin di rumah sakit Perseroan. Program 18 bulan ini terdiri dari 4 modul, yaitu kelas persiapan (orientasi, kick-off, kelas Inggris), pendidikan bakat (pengetahuan, keterampilan, sikap, belajar dari orang lain, pelatihan dalam kelas, belajar mandiri), tinjauan buku (pengembangan pribadi, kepemimpinan, manajemen) dan tugas proyek (tugas penasihat, distribusi tim/grup. Kinerja dari management associate secara terus menerus dinilai oleh instruktur program, supervisor departemen, penasihat mereka dan ujian.

Di samping itu, Perseroan juga melakukan Leadership Development Program, yang telah menjadi program unggulan tambahan untuk mempersiapkan pemimpin Perseroan di masa depan. Program ini dirancang bekerja sama dengan Program Pascasarjana Universitas Pelita Harapan, dengan memberikan beasiswa kepada para eksekutif Siloam Hospitals untuk mendapatkan gelar ganda sebagai Master of Business Administration dan Master in Hospital Manangement. Tiga kelas pertama dikembangkan bekerja sama dengan Universitas Pelita Harapan dan Peking University, Beijing China. Kelas-kelas berikutnya akan berkolaborasi dengan Universitas Pelita Harapan Universitas Pelita Harapan dan Massachussets Institute of Technology (MIT) dan Sourbourne Universitas, Perancis. Saat ini, Perseroan memperpanjang beasiswa untuk total 32 eksekutif.

Page 103: PT Siloam International Hospitals Tbk

81

Komposisi Pengurus dan Karyawan

Pada tanggal 30 Juni 2016, Perseroan dan Entitas Anak mempekerjakan 9.828 orang karyawan yang terdiri dari 7.772 karyawan tetap dan 2.056 karyawan kontrak.

Tabel berikut ini menunjukkan komposisi SDM Perseroan dan Entitas Anak, termasuk Direksi, menurut status kerja, jabatan, jenjang pendidikan, dan kelompok usia pada tanggal 30 Juni 2016, 31 Desember 2015, dan 31 Desember 2014.

Komposisi Karyawan Menurut Status Kerja

Keterangan30 Juni 31 Desember

2016 2015 2014P EA Jumlah P EA Jumlah P EA Jumlah

Karyawan Tetap 4.761 3.011 7.772 4.569 2.414 6.983 4.482 2.176 6.658Karyawan Kontrak 812 1.244 2.056 840 914 1.754 619 665 1.284Jumlah 5.573 4.255 9.828 5.409 3.328 8.737 5.101 2.841 7.942

Komposisi Karyawan Menurut Jabatan

Keterangan30 Juni 31 Desember

2016 2015 2014P EA Jumlah P EA Jumlah P EA Jumlah

Direktur 6 - 6 6 - 6 3 0 3Manager 210 158 368 198 123 321 244 129 373Supervisor 555 382 937 537 310 847 540 234 774Staf lainnya 4.802 3.715 8.517 4.668 2.895 7.563 4.314 2.478 6.792Jumlah 5.573 4.255 9.828 5.409 3.328 8.737 5.101 2.841 7.942

Komposisi Karyawan Menurut Jenjang Pendidikan

Keterangan30 Juni 31 Desember

2016 2015 2014P EA Jumlah P EA Jumlah P EA Jumlah

Pasca Sarjana 151 49 200 227 83 310 691 333 1.024Sarjana 1.361 1.054 2.415 1.114 764 1.878 461 404 865Sarjana Muda/Diploma 2.631 2.205 4.836 2.663 1.705 4.368 2638 1455 4.093SLTA, SLTP dan lainnya 1.430 947 2.377 1.405 776 2.181 1.311 649 1.960Jumlah 5.573 4.255 9.828 5.409 3.328 8.737 5.101 2.841 7.942

Komposisi Karyawan Menurut Kelompok Usia

Keterangan30 Juni 31 Desember

2016 2015 2014P EA Jumlah P EA Jumlah P EA Jumlah

s/d 30 tahun 3.408 3.064 6.472 3.331 2.306 5.637 3107 1970 5.07731 s/d 45 tahun 1.697 1.060 2.757 1.622 912 2.534 1555 745 2.30046 s/d 55 tahun 401 107 508 393 89 482 367 87 454> 55 tahun 67 24 91 63 21 84 72 39 111Jumlah 5.573 4.255 9.828 5.409 3.328 8.737 5.101 2.841 7.942

Keterangan:P : Perseroan EA : Entitas Anak

Page 104: PT Siloam International Hospitals Tbk

82

Tabel berikut ini menunjukkan komposisi SDM masing-masing Entitas Anak, termasuk Direksi, menurut status kerja, jabatan, jenjang pendidikan, dan kelompok usia pada tanggal 30 Juni 2016, 31 Desember 2015, dan 31 Desember 2014.

Komposisi Karyawan Masing-Masing Entitas Anak Menurut Status Kerja

KeteranganPT MHCI PT DHCI PT BDH

30 Jun 2016

31 Des 2015

31 Des 2014

30 Jun 2016

31 Des 2015

31 Des 2014

30 Jun 2016

31 Des 2015

31 Des 2014

Karyawan Tetap 34 19 15 100 95 127 337 300 286Karyawan Kontrak 25 37 47 22 27 27 51 67 81Jumlah 59 56 62 122 122 154 388 367 367

KeteranganPT GFA PT EJM PT RS SHS

30 Jun 2016

31 Des 2015

31 Des 2014

30 Jun 2016

31 Des 2015

31 Des 2014

30 Jun 2016

31 Des 2015

31 Des 2014

Karyawan Tetap 313 304 295 350 260 278 395 386 384Karyawan Kontrak 8 16 17 28 121 99 27 49 38Jumlah 321 320 312 378 381 377 422 435 422

KeteranganPT GPN PT KJM PT TPM

30 Jun 2016

31 Des 2015

31 Des 2014

30 Jun 2016

31 Des 2015

31 Des 2014

30 Jun 2016

31 Des 2015

31 Des 2014

Karyawan Tetap 195 83 59 321 282 3 56 - -Karyawan Kontrak 21 136 54 32 71 41 133 - -Jumlah 216 219 113 353 353 44 189 - -

KeteranganPT TBK PT SMC PT MST

30 Jun 2016

31 Des 2015

31 Des 2014

30 Jun 2016

31 Des 2015

31 Des 2014

30 Jun 2016

31 Des 2015

31 Des 2014

Karyawan Tetap 39 - - 34 25 - 152 152 193Karyawan Kontrak 38 - - 24 35 - 55 50 12Jumlah 77 - - 58 60 - 207 202 205

KeteranganPT TRW PT BCI PT RSCM

30 Jun 2016

31 Des 2015

31 Des 2014

30 Jun 2016

31 Des 2015

31 Des 2014

30 Jun 2016

31 Des 2015

31 Des 2014

Karyawan Tetap 179 149 200 294 187 145 160 172 191Karyawan Kontrak 10 42 12 162 218 191 60 45 46Jumlah 189 191 212 456 405 336 220 217 237

KeteranganPT IKA PT SRD PT LBJ

30 Jun 2016

31 Des 2015

31 Des 2014

30 Jun 2016

31 Des 2015

31 Des 2014

30 Jun 2016

31 Des 2015

31 Des 2014

Karyawan Tetap 4 - - 40 - - 3 - - Karyawan Kontrak 34 - - 195 - - 155 - - Jumlah 38 - - 235 - - 158 - -

KeteranganPT BBS

30 Jun 2016

31 Des 2015

31 Des 2014

Karyawan Tetap 5 - - Karyawan Kontrak 164 - - Jumlah 169 - -

Page 105: PT Siloam International Hospitals Tbk

83

Komposisi Karyawan Masing-Masing Entitas Anak Menurut Jabatan

KeteranganPT MHCI PT DHCI PT BDH

30 Jun 2016

31 Des 2015

31 Des 2014

30 Jun 2016

31 Des 2015

31 Des 2014

30 Jun 2016

31 Des 2015

31 Des 2014

Direktur - - 2 1 3 2 4 3 6Manager 1 1 5 4 4 3 21 17 16Supervisor 3 2 8 16 17 18 26 20 15Staf lainnya 55 53 47 101 98 131 337 327 330Jumlah 59 56 62 122 122 154 388 367 367

KeteranganPT GFA PT EJM PT RS SHS

30 Jun 2016

31 Des 2015

31 Des 2014

30 Jun 2016

31 Des 2015

31 Des 2014

30 Jun 2016

31 Des 2015

31 Des 2014

Direktur 3 3 2 5 5 5 4 4 4Manager 7 7 9 7 7 7 9 8 7Supervisor 28 29 30 43 44 48 42 46 43Staf lainnya 283 281 271 323 325 317 367 377 368Jumlah 321 320 312 378 381 377 422 435 422

KeteranganPT GPN PT KJM PT TPM

30 Jun 2016

31 Des 2015

31 Des 2014

30 Jun 2016

31 Des 2015

31 Des 2014

30 Jun 2016

31 Des 2015

31 Des 2014

Direktur 2 1 2 1 1 2 2 - -Manager 8 7 2 7 8 4 7 - -Supervisor 12 12 8 28 27 3 16 - -Staf lainnya 194 199 101 317 317 35 164 - -Jumlah 216 219 113 353 353 44 189 - -

KeteranganPT TBK PT SMC PT MST

30 Jun 2016

31 Des 2015

31 Des 2014

30 Jun 2016

31 Des 2015

31 Des 2014

30 Jun 2016

31 Des 2015

31 Des 2014

Direktur 1 - - 1 1 - 4 3 5Manager 4 - - 5 5 - 11 10 12Supervisor 6 - - 4 3 - 20 18 8Staf lainnya 66 - - 48 51 - 172 171 180Jumlah 77 - - 58 60 - 207 202 205

KeteranganPT TRW PT BCI PT RSCM

30 Jun 2016

31 Des 2015

31 Des 2014

30 Jun 2016

31 Des 2015

31 Des 2014

30 Jun 2016

31 Des 2015

31 Des 2014

Direktur 1 1 9 2 3 9 5 5 2Manager 7 6 7 4 4 7 7 6 13Supervisor 40 43 8 36 29 8 19 20 18Staf lainnya 141 141 188 414 369 188 189 186 204Jumlah 189 191 212 456 405 212 220 217 237

KeteranganPT IKA PT SRD PT LBJ

30 Jun 2016

31 Des 2015

31 Des 2014

30 Jun 2016

31 Des 2015

31 Des 2014

30 Jun 2016

31 Des 2015

31 Des 2014

Direktur - - - 1 - - 2 - -Manager - - - - - - 4 - -Supervisor 1 - - 19 - - 12 - -Staf lainnya 37 - - 215 - - 140 - -Jumlah 38 - - 235 - - 158 - -

KeteranganPT BBS

30 Jun 2016

31 Des 2015

31 Des 2014

Direktur 2 - -Manager 4 - -Supervisor 11 - -Staf lainnya 152 - -Jumlah 169 - -

Page 106: PT Siloam International Hospitals Tbk

84

Komposisi Karyawan Masing-Masing Entitas Anak Menurut Jenjang Pendidikan

KeteranganPT MHCI PT DHCI PT BDH

30 Jun 2016

31 Des 2015

31 Des 2014

30 Jun 2016

31 Des 2015

31 Des 2014

30 Jun 2016

31 Des 2015

31 Des 2014

Pasca Sarjana - - 10 4 6 6 4 5 121Sarjana 14 13 15 26 27 28 137 124 7Sarjana Muda/Diploma 40 39 35 69 66 91 174 166 168SLTA, SLTP dan lainnya 5 4 2 23 23 29 73 72 71Jumlah 59 56 62 122 122 154 388 367 367

KeteranganPT GFA PT EJM PT RS SHS

30 Jun 2016

31 Des 2015

31 Des 2014

30 Jun 2016

31 Des 2015

31 Des 2014

30 Jun 2016

31 Des 2015

31 Des 2014

Pasca Sarjana 4 6 9 2 2 13 3 11 73Sarjana 40 44 37 60 61 48 116 103 22Sarjana Muda/Diploma 182 177 170 214 212 203 212 220 222SLTA, SLTP dan lainnya 95 93 96 102 106 113 91 101 105Jumlah 321 320 312 378 381 377 422 435 422

KeteranganPT GPN PT KJM PT TPM

30 Jun 2016

31 Des 2015

31 Des 2014

30 Jun 2016

31 Des 2015

31 Des 2014

30 Jun 2016

31 Des 2015

31 Des 2014

Pasca Sarjana 3 4 40 3 3 18 1 - -Sarjana 92 91 4 85 89 5 45 - -Sarjana Muda/Diploma 93 95 58 192 188 17 110 - -SLTA, SLTP dan lainnya 28 29 11 73 73 4 33 - -Jumlah 216 219 113 353 353 44 189 - -

KeteranganPT TBK PT SMC PT MST

30 Jun 2016

31 Des 2015

31 Des 2014

30 Jun 2016

31 Des 2015

31 Des 2014

30 Jun 2016

31 Des 2015

31 Des 2014

Pasca Sarjana 1 - - 1 1 - 5 8 26Sarjana 11 - - 16 16 - 56 51 61Sarjana Muda/Diploma 46 - - 35 37 - 82 81 101SLTA, SLTP dan lainnya 19 - - 6 6 - 64 62 17Jumlah 77 - - 58 60 - 207 202 205

KeteranganPT TRW PT BCI PT RSCM

30 Jun 2016

31 Des 2015

31 Des 2014

30 Jun 2016

31 Des 2015

31 Des 2014

30 Jun 2016

31 Des 2015

31 Des 2014

Pasca Sarjana 4 15 10 3 14 4 6 9 3Sarjana 52 40 63 140 58 46 52 44 68Sarjana Muda/Diploma 87 89 104 216 236 190 98 101 96SLTA, SLTP dan lainnya 46 47 35 97 97 96 64 63 70Jumlah 189 191 212 456 405 212 220 217 237

KeteranganPT IKA PT SRD PT LBJ

30 Jun 2016

31 Des 2015

31 Des 2014

30 Jun 2016

31 Des 2015

31 Des 2014

30 Jun 2016

31 Des 2015

31 Des 2014

Pasca Sarjana - - - - - - 4 - -Sarjana - - - 44 - - 45 - -Sarjana Muda/Diploma 26 - - 132 - - 87 - -SLTA, SLTP dan lainnya 12 - - 59 - - 22 - -Jumlah 38 - - 235 - - 158 - -

KeteranganPT BBS

30 Jun 2016

31 Des 2015

31 Des 2014

Pasca Sarjana 1 - -Sarjana 23 - -Sarjana Muda/Diploma 110 - -SLTA, SLTP dan lainnya 35 - -Jumlah 169 - -

Page 107: PT Siloam International Hospitals Tbk

85

Komposisi Karyawan Masing-Masing Entitas Anak Menurut Kelompok Usia

KeteranganPT MHCI PT DHCI PT BDH

30 Jun 2016

31 Des 2015

31 Des 2014

30 Jun 2016

31 Des 2015

31 Des 2014

30 Jun 2016

31 Des 2015

31 Des 2014

s/d 30 tahun 52 49 42 58 58 150 277 262 26531 s/d 45 tahun 7 7 16 48 47 3 102 97 9546 s/d 55 tahun - - 4 12 13 1 8 8 7> 55 tahun - - - 4 4 - 1 - -Jumlah 59 56 62 122 122 154 388 367 367

KeteranganPT GFA PT EJM PT RS SHS

30 Jun 2016

31 Des 2015

31 Des 2014

30 Jun 2016

31 Des 2015

31 Des 2014

30 Jun 2016

31 Des 2015

31 Des 2014

s/d 30 tahun 193 198 204 209 215 220 324 344 34631 s/d 45 tahun 114 109 97 150 146 139 95 87 7446 s/d 55 tahun 12 11 11 17 17 16 2 3 -> 55 tahun 2 2 - 2 3 2 1 1 2Jumlah 321 320 312 378 381 377 422 435 422

KeteranganPT GPN PT KJM PT TPM

30 Jun 2016

31 Des 2015

31 Des 2014

30 Jun 2016

31 Des 2015

31 Des 2014

30 Jun 2016

31 Des 2015

31 Des 2014

s/d 30 tahun 151 152 80 294 298 31 141 - -31 s/d 45 tahun 60 62 29 56 53 9 44 - -46 s/d 55 tahun 4 5 4 2 1 2 4 - -> 55 tahun 1 - - 1 1 2 - - -Jumlah 216 219 113 353 353 44 189 - -

KeteranganPT TBK PT SMC PT MST

30 Jun 2016

31 Des 2015

31 Des 2014

30 Jun 2016

31 Des 2015

31 Des 2014

30 Jun 2016

31 Des 2015

31 Des 2014

s/d 30 tahun 71 - - 42 45 - 106 109 9631 s/d 45 tahun 5 - - 11 11 - 86 78 8646 s/d 55 tahun 1 - - 5 4 - 12 12 13> 55 tahun - - - - - - 3 3 10Jumlah 77 - - 58 60 - 207 202 205

KeteranganPT TRW PT BCI PT RSCM

30 Jun 2016

31 Des 2015

31 Des 2014

30 Jun 2016

31 Des 2015

31 Des 2014

30 Jun 2016

31 Des 2015

31 Des 2014

s/d 30 tahun 111 120 99 363 319 326 137 137 11131 s/d 45 tahun 72 67 89 85 79 10 70 69 9946 s/d 55 tahun 6 4 14 8 6 - 8 5 15> 55 tahun - - 10 - 1 - 5 6 12Jumlah 189 191 212 456 405 212 220 217 237

KeteranganPT IKA PT SRD PT LBJ

30 Jun 2016

31 Des 2015

31 Des 2014

30 Jun 2016

31 Des 2015

31 Des 2014

30 Jun 2016

31 Des 2015

31 Des 2014

s/d 30 tahun 38 - - 217 - - 123 - -31 s/d 45 tahun - - - 15 - - 29 - -46 s/d 55 tahun - - - 2 - - 4 - -> 55 tahun - - - 1 - - 2 - -Jumlah 38 - - 235 - - 158 - -

KeteranganPT BBS

30 Jun 2016

31 Des 2015

31 Des 2014

s/d 30 tahun 157 - -31 s/d 45 tahun 11 - -46 s/d 55 tahun - - -> 55 tahun 1 - -Jumlah 169 - -

Page 108: PT Siloam International Hospitals Tbk

86

Dalam menjalankan kegiatan usahanya di bidang pelayanan kesehatan, Perseroan memiliki karyawan dengan keahlian khusus. Pada tanggal 30 Juni 2016, terdapat 435 dokter umum, 3.834 perawat, 563 apoteker, dan 165 radiografer.

Perseroan saat ini memiliki Peraturan Perusahaan yang telah disahkan berdasarkan Keputusan Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Kementerian Ketenagakerjaan R.I. Nomor KEP. 1452/PHIJSK-PK/PP/XI/2015 tanggal 16 Desember 2015 tentang Pengesahan Peraturan Perusahaan atas nama PT Siloam International Hospitals Tbk. Peraturan Perusahaan ini bersama dengan Kebijakan-kebijakan Perusahaan lainnya menjadi landasan dalam menjamin hak dan kewajiban Perusahaan maupun Karyawan agar tercipta suatu kondisi dan hubungan kerja yang harmonis antara Perusahaan dan Karyawan, yang pada akhirnya dapat mendukung kelancaran dan kemajuan usaha demi tercapainya tujuan bersama.

Perseroan tidak memiliki serikat pekerja yang dibentuk oleh karyawan Perseroan.

Pengembangan Kompetensi, Karir dan Kesejahteraan Sosial Karyawan

Mengingat pentingnya peran karyawan bagi keberhasilan dan kemajuan usaha Perseroan, maka Perseroan terus berupaya dalam meningkatkan kualitas dan kompetensi karyawan serta memacu produktivitas dan motivasi tiap karyawan, antara lain dengan:

a. Sistem Penghargaan

Dengan berdasarkan keputusan rapat, manajemen akan memberikan penghargaan berupa piagam dan/atau hadiah kepada karyawan yang dinilai berjasa tersebut. Bonus produksi bertujuan untuk mendorong pekerja mempertahankan dan meningkatkan kinerja yang telah dicapai dalam satu periode pencapaian produksi aktual.

b. Sistem Kenaikan Gaji

Perseroan selalu mengikuti dan memenuhi ketentuan-ketentuan Pemerintah yang berhubungan dengan kesejahteraan antara lain peninjauan gaji minimal satu kali dalam setahun berdasarkan keputusan Direksi dan berupa penyesuaian besarnya gaji dan upah yang sejalan dengan tingkat kinerja karyawan dan juga laju inflasi dan di atas standar gaji minimum dan UMP (Upah Minimum Provinsi) sesuai dengan peraturan yang berlaku. Paket pengupahan yang diterapkan di perusahaan berusaha selalu mengacu kepada prinsip dasar pengupahan yaitu komparatif secara internal dan kompetitif secara eksternal di industri yang sama.

c. Menyediakan Berbagai Macam Bentuk Tunjangan dan Fasilitas

Perseroan juga memberikan sejumlah tunjangan dan fasilitas yang diharapkan mampu mendorong peningkatan kinerja dan produktivitas karyawan Perseroan. Adapun tunjangan maupun fasilitas yang disediakan oleh Perseroan mencakup:• Pemberian Tunjangan Hari Raya secara teratur pada setiap tahunnya• Asuransi penggantian biaya perawatan rumah sakit; • Asuransi pengobatan dan dokter;• Pemberian bantuan kedukaan bagi karyawan yang meninggal dunia; • Pemberian penghargaan kepada karyawan yang memiliki masa kerja 10 tahun,• Pemberian bantuan bagi karyawan yang mengalami musibah akibat force majeur; • Pemberlakuan program asuransi tenaga kerja melalui Jamsostek yang meliputi jaminan

kecelakaan kerja, jaminan hari tua, jaminan kematian

Page 109: PT Siloam International Hospitals Tbk

87

d. Program Pelatihan

Perseroan menyadari seiring dengan pengembangan usaha Perseroan juga harus diimbangi dengan pengembangan terhadap karyawannya melalui pendidikan maupun pelatihan-pelatihan secara terpadu dan berkesinambungan, baik dalam aspek pengetahuan, ketrampilan maupun peningkatan kompetensi berdasarkan program pengembangan yang telah ditetapkan. Program pelatihan Perseroan terbagi menjadi 2 kelompok yaitu In House Training yang diselenggarakan oleh Perseroan yang berupa program peningkatan kemampuan manajemen umum, manajemen fungsional dan program perluasan wawasan, manajemen keuangan, audit keuangan dan Informasi teknologi dan lain-lain, serta program pelatihan ekseternal yang dilakukan oleh pihak luar. Selain itu, Perseroan juga mengirimkan pegawai untuk berbagai pelatihan atau seminar yang diselenggarakan di dalam maupun luar negeri.

8. SKEMA KEPEMILIKAN PERSEROAN

Berikut merupakan skema kepemilikan saham dari Perseroan:

Keterangan:* Masyarakat dengan kepemilikan masing-masing di bawah 5%

Pengendali Perseroan adalah Pacific Asia Investments Ltd.

Page 110: PT Siloam International Hospitals Tbk

88

Ber

ikut

mer

upak

an s

kem

a ke

pem

ilika

n P

erse

roan

ata

s E

ntita

s A

nak

yang

dim

iliki

nya:

PT

Silo

am In

tern

atio

nal H

ospi

tals

Tbk

SH

LVS

HS

BS

HM

NS

HB

LS

HTB

SH

KJ

MR

CC

C

Mul

ti S

elar

as

Anu

gera

h*

Arit

asin

do

Per

mai

S

emes

ta*

Per

dana

K

enca

na

Man

diri*

Silo

am

Gra

ha

Uta

ma*

Guc

hi

Ken

cana

E

mas

*

Pra

wira

Ta

ta

Sem

esta

*

Kus

uma

Prim

adan

a*

Silo

am

Em

erge

ncy

Ser

vice

s*

Med

ika

Har

apan

C

emer

lang

In

dah

Ada

man

isa

Kar

ya

Sej

ahte

ra*

Vis

indo

Gal

axy

Jaya

*

Trija

ya M

akm

ur

Ber

sam

a*

Opt

imum

Kar

ya

Per

sada

*

Sem

bada

Kar

ya

Meg

ah*

Ros

ela

Inda

h C

ipta

*

Bal

ikpa

pan

Dam

ai

Hus

ada

Gol

den

Firs

t A

tlant

a

Eas

t Ja

karta

M

edik

a

Nus

a M

edik

a P

erka

sa*

SH

MK

RS

US

Har

mon

i Sel

aras

In

dah*

Bre

nada

Kar

ya

Ban

gsa*

Pan

caw

arna

S

emes

ta*

Dia

gram

H

ealth

care

In

done

sia

Adi

jaya

B

uana

Sak

ti*

Silo

am

Sum

sel

Kem

itraa

n*

RS

SH

S

umse

l

Mah

kota

B

uana

S

elar

as*

Tirta

sari

Ken

cana

*

Tung

gal

Pila

r P

erka

sa*

Bin

a C

ipta

S

emes

ta*

Meg

a B

uana

B

hakt

i*

Agu

ng

Cip

ta

Ray

a*

Tata

ka

Bum

i K

arya

*

Tata

ka

Kar

ya

Inda

h*

Kus

uma

Bha

kti

Anu

gera

h*

Mul

ia

Pra

tam

a C

emer

lang

*

Med

ika

Res

cue

Inte

rnat

iona

l*

Inda

h K

emila

u A

badi

*

Silo

am

Rad

iolo

gy

Indo

nesi

a*

Inti

Pra

tam

a M

edik

a*

Sen

tra

Seh

at

Sej

ahte

ra*

Silo

am

Med

ika

Cem

erla

ng

Bin

a B

ahte

ra

Sej

ati

Lint

as

Bua

na

Jaya

Sem

bila

n R

aksa

D

inam

ika

Gen

ta

Ray

a In

tern

usa*

Ras

hal

Sia

r Cak

ra

Med

ika

Ber

lian

Cah

aya

Inda

h

Sar

itam

a M

andi

ri Za

mru

d*

Gra

mar

i P

rima

Nus

a

Gem

pita

N

usa

Sej

ahte

ra*

Taru

na

Per

kasa

M

egah

*

Ary

amed

ika

Tegu

h Tu

ngga

l*

Kris

olis

Ja

ya

Man

diri

Lint

ang

Laks

ana

Uta

ma*

SH

PL

SH

CN

SH

BP

SH

JBS

HLC

Kor

idor

U

saha

M

aju*

Cip

taka

rya

Tirta

C

emer

lang

*

Bua

na

Uta

ma

Sej

ati*

Sen

tra

Sej

ahte

ra

Uta

ma*

Bum

i U

nggu

l P

ersa

da*

Med

ika

Sar

ana

Tral

ians

ia

Tris

aka

Rek

sa

Wal

uya

BIM

C N

US

A

DU

A

SH

KP

SH

YG

**S

HM

DS

HP

WA

SR

IS

HS

MS

HLB

SH

BN

BIM

C K

UTA

99,9

9%99

,99%

99,9

9%99

,99%

99,9

9%99

,99%

99,9

9%99

,99%

99,9

9%99

,99% 99

,99%

99,9

9%

99,9

9%

99,9

9%

99,9

9%

99,9

9%

99,9

9%

99,9

9%

99,9

9%

99,9

9%

75%

75%

75%

75%

75%

75%

75%

75%

75%

75%

75%

75%

75%

75%

75%

75%

75%

75%

75%

75%

75%

75%

75%

75%

75%

75%

75%

75%

0,01

%

25%

25%

25%

25%

25%

25%

25%

25%

25%

25%

25%

25%

25%

25%

25%

25%

25%

25%

25%

25%

25%

25%

25%

25%

25%

25%

25%

80%

70%

60%

40%

80%

79,7

%83

%50

%

50%17

,5%

27,3

%14

,.9%

0,01

%

25%

20%

0.01

%

99,9

9%

0,01

%

75%

99,9

9%

99,9

9%

80%

99,9

9%

0,01

%

Ket

eran

gan:

*

belu

m a

ktif

** ru

mah

sak

it ya

ng te

lah

diba

ngun

nam

un b

elum

ber

oper

asi

Page 111: PT Siloam International Hospitals Tbk

89

9. HUBUNGAN KEPENGURUSAN DAN PENGAWASAN DENGAN PEMEGANG SAHAM BERBENTUK BADAN HUKUM DAN ENTITAS ANAK

I. Hubungan kepengurusan dan pengawasan dengan Pemegang Saham Perseroan dengan kepemilikan di atas 5%

Pihak PerseroanPemegang Saham

PT MKP PHCLLee Heok Seng PK - -Theo L. Sambuaga K - -Jenny Kuistiono K - -John Nicholas Pitsonis K - -Andy Nugroho Purwohardono K - DFarid Harianto KI - -Dr. Niel Byron Nielson KI - -Jonathan L. Parapak KI - -Romeo Fernandez Lledo PD/DI - -Caroline Riady WPD - -dr. Grace Frelita Indradjaja D - -dr. Anang Prayudi D - -Dr. dr. Andry, M.M., M.H.Kes. D - -Atiff Ibrahim Gill D - DBudi Raharjo Legowo D - -Norita Alex D D -

Keterangan:PK : Presiden Komisaris KI : Komisaris Independen K : Komisaris

PD : Presiden Direktur WPD : Wakil Presiden DirekturD : DirekturDI : Direktur Independen

II. Hubungan kepengurusan dan pengawasan dengan Entitas Anak Kepemilikan Langsung Perseroan

Pihak PerseroanEntitas Anak

PT MHCI PT VGJ PT PTS PT AKS PT GKE PT RIC PT BKBLee Heok Seng PK - - - - - - -Theo L. Sambuaga K - - - - - - -Jenny Kuistiono K - - - - - - -John Nicholas Pitsonis K - - - - - - -Andy Nugroho Purwohardono K - - - - - - -Farid Harianto KI - - - - - - -Dr. Niel Byron Nielson KI - - - - - - -Jonathan L. Parapak KI - - - - - - -Romeo Fernandez Lledo PD/DI - - - - - - -Caroline Riady WPD - - - - - - -dr. Grace Frelita Indradjaja D K PD PD PD PD PD -dr. Anang Prayudi D PD D D D D D -Dr. dr. Andry, M.M., M.H.Kes. D D D D D D D -Atiff Ibrahim Gill D - - - - - - -Budi Raharjo Legowo D - - - - - - -Norita Alex D - K K K K K -

Keterangan:PK : Presiden Komisaris KI : Komisaris Independen K : Komisaris

PD : Presiden Direktur WPD : Wakil Presiden DirekturD : DirekturDI : Direktur Independen

Page 112: PT Siloam International Hospitals Tbk

90

Pihak PerseroanEntitas Anak

PT HSI PT KP PT OKP PT PWS PT SKM PT SES PT APLee Heok Seng PK - - - - - - -Theo L. Sambuaga K - - - - - - -Jenny Kuistiono K - - - - - - -John Nicholas Pitsonis K - - - - - - -Andy Nugroho Purwohardono K - - - - - - -Farid Harianto KI - - - - - - -Dr. Niel Byron Nielson KI - - - - - - -Jonathan L. Parapak KI - - - - - - -Romeo Fernandez Lledo PD/DI - - - - - - -Caroline Riady WPD - - - - - - -dr. Grace Frelita Indradjaja D PD PD PD PD PD PD PDdr. Anang Prayudi D D D D D D D DDr. dr. Andry, M.M., M.H.Kes. D D D D D D D -Atiff Ibrahim Gill D - - - - - - -Budi Raharjo Legowo D - - - - - - DNorita Alex D K K K K K K K

Keterangan:PK : Presiden Komisaris KI : Komisaris Independen K : Komisaris

PD : Presiden Direktur WPD : Wakil Presiden DirekturD : DirekturDI : Direktur Independen

Pihak PerseroanEntitas Anak

PT MSA PT TMB PT SGU PT PKM PT TPP PT MBSLee Heok Seng PK - - - - - -Theo L. Sambuaga K - - - - - -Jenny Kuistiono K - - - - - -John Nicholas Pitsonis K - - - - - -Andy Nugroho Purwohardono K - - - - - -Farid Harianto KI - - - - - -Dr. Niel Byron Nielson KI - - - - - -Jonathan L. Parapak KI - - - - - -Romeo Fernandez Lledo PD/DI - - - - - -Caroline Riady WPD - - - - - -dr. Grace Frelita Indradjaja D PD PD PD PD PD PDdr. Anang Prayudi D D D D D D DDr. dr. Andry, M.M., M.H.Kes. D - D - - D DAtiff Ibrahim Gill D - - - - - -Budi Raharjo Legowo D D - D D - -Norita Alex D K K K K K K

Keterangan:PK : Presiden Komisaris KI : Komisaris Independen K : Komisaris

PD : Presiden Direktur WPD : Wakil Presiden DirekturD : DirekturDI : Direktur Independen

Page 113: PT Siloam International Hospitals Tbk

91

III. Hubungan kepengurusan dan pengawasan dengan Entitas Anak Kepemilikan Tidak Langsung Perseroan

Pihak PerseroanEntitas Anak

PT SSK PT DHCI PT BDH PT ABS PT NMP PT GFA PT EJMLee Heok Seng PK - - - - - - -Theo L. Sambuaga K - - PK - - - -Jenny Kuistiono K - - - - - - -John Nicholas Pitsonis K - - - - - - -Andy Nugroho Purwohardono K - - - - - - -Farid Harianto KI - - - - - - -Dr. Niel Byron Nielson KI - - - - - - -Jonathan L. Parapak KI - - - - - - -Romeo Fernandez Lledo PD/DI - - - - - - -Caroline Riady WPD - - - - - - -dr. Grace Frelita Indradjaja D PD PD PD - PD PD PDdr. Anang Prayudi D D WPK K - - D KDr. dr. Andry, M.M., M.H.Kes. D D WPD D - D D DAtiff Ibrahim Gill D - - - - - - -Budi Raharjo Legowo D - - - - - - KNorita Alex D K K - - D K D

Keterangan:PK : Presiden Komisaris KI : Komisaris Independen K : Komisaris

PD : Presiden Direktur WPD : Wakil Presiden DirekturD : DirekturDI : Direktur Independen

Pihak PerseroanEntitas Anak

PT RS SHS PT TK PT GPN PT KJM PT KBA PT ACR PT BCSLee Heok Seng PK - - - - - - -Theo L. Sambuaga K - - - - - - -Jenny Kuistiono K - - - - - - -John Nicholas Pitsonis K - - - - - - -Andy Nugroho Purwohardono K - - - - - - -Farid Harianto KI - - - - - - -Dr. Niel Byron Nielson KI - - - - - - -Jonathan L. Parapak KI - - - - - - -Romeo Fernandez Lledo PD/DI - - - - - - -Caroline Riady WPD - - - - - - -dr. Grace Frelita Indradjaja D PD PD PD PD PD PD PDdr. Anang Prayudi D D D D D D D DDr. dr. Andry, M.M., M.H.Kes. D - D D D D D DAtiff Ibrahim Gill D - - - - - - -Budi R Legowo D - - - - - - -Norita Alex D D K K K K K K

Keterangan:PK : Presiden Komisaris KI : Komisaris Independen K : Komisaris

PD : Presiden Direktur WPD : Wakil Presiden DirekturD : DirekturDI : Direktur Independen

Page 114: PT Siloam International Hospitals Tbk

92

Pihak PerseroanEntitas Anak

PT MBB PT TPM PT TBK PT TKI PT SMC PT KUM PT MSTLee Heok Seng PK - - - - - - -Theo L. Sambuaga K - - - - - - -Jenny Kuistiono K - - - - - - -John Nicholas Pitsonis K - - - - - - -Andy Nugroho Purwohardono K - - - - - - -Farid Harianto KI - - - - - - -Dr. Niel Byron Nielson KI - - - - - - -Jonathan L. Parapak KI - - - - - - -Romeo Fernandez Lledo PD/DI - - - - - - -Caroline Riady WPD - - - - - - -dr. Grace Frelita Indradjaja D PD PD PD PD K PD PKdr. Anang Prayudi D D D D D PD D DDr. dr. Andry, M.M., M.H.Kes. D D D D D D D PDAtiff Ibrahim Gill D - - - - - - -Budi Raharjo Legowo D - - - - - - DNorita Alex D K K K K - K K

Keterangan:PK : Presiden Komisaris WPK : Wakil Presiden KomisarisKI : Komisaris Independen K : Komisaris

PD : Presiden Direktur WPD : Wakil Presiden DirekturD : DirekturDI : Direktur Independen

Pihak PerseroanEntitas Anak

PT TRW PT BUS PT SSU PT BUP PT BCI PT RSCM PT MPCLee Heok Seng PK - - - - - - -Theo L. Sambuaga K - - - - - - -Jenny Kuistiono K - - - - - - -John Nicholas Pitsonis K - - - - - - -Andy Nugroho Purwohardono K - - - - - - -Farid Harianto KI - - - - - - -Dr. Niel Byron Nielson KI - - - - - - -Jonathan L. Parapak KI - - - - - - -Romeo Fernandez Lledo PD/DI - - - - - - -Caroline Riady WPD - - - - - - -dr. Grace Frelita Indradjaja D PK PD PD PD PD K PDdr. Anang Prayudi D D - D D D D DDr. dr. Andry, M.M., M.H.Kes. D PD D D D D WPD DAtiff Ibrahim Gill D - - - - - - -Budi Raharjo Legowo D D - - - - D -Norita Alex D K K K K K K K

Keterangan:PK : Presiden Komisaris WPK : Wakil Presiden KomisarisKI : Komisaris Independen K : Komisaris

PD : Presiden Direktur WPD : Wakil Presiden DirekturD : DirekturDI : Direktur Independen

Page 115: PT Siloam International Hospitals Tbk

93

Pihak PerseroanEntitas Anak

PT MRI PT IKA PT SRI PT IPM PT SSS PT GRI PT SRDLee Heok Seng PK - - - - - - -Theo L. Sambuaga K - - - - - - -Jenny Kuistiono K - - - - - - -John Nicholas Pitsonis K - - - - - - -Andy Nugroho Purwohardono K - - - - - - -Farid Harianto KI - - - - - - -Dr. Niel Byron Nielson KI - - - - - - -Jonathan L. Parapak KI - - - - - - -Romeo Fernandez Lledo PD/DI - - - - - - -Caroline Riady WPD - - - - - - -dr. Grace Frelita Indradjaja D - PD PD PD PD PD PDdr. Anang Prayudi D - D D D D D DDr. dr. Andry, M.M., M.H.Kes. D D D D D D D DAtiff Ibrahim Gill D - - - - - - -Budi Raharjo Legowo D PD - - - - - -Norita Alex D - K K K K K K

Keterangan:PK : Presiden Komisaris WPK : Wakil Presiden KomisarisKI : Komisaris Independen K : Komisaris

PD : Presiden Direktur WPD : Wakil Presiden DirekturD : DirekturDI : Direktur Independen

Pihak PerseroanEntitas Anak

PT SMZ PT GNS PT ATT PT LBJ PT BBS PT LLU PT CTCLee Heok Seng PK - - - - - - -Theo L. Sambuaga K - - - - - - -Jenny Kuistiono K - - - - - - -John Nicholas Pitsonis K - - - - - - -Andy Nugroho Purwohardono K - - - - - - -Farid Harianto KI - - - - - - -Dr. Niel Byron Nielson KI - - - - - - -Jonathan L. Parapak KI - - - - - - -Romeo Fernandez Lledo PD/DI - - - - - - -Caroline Riady WPD - - - - - - -dr. Grace Frelita Indradjaja D PD PD PD PD PD PD PDdr. Anang Prayudi D D D D D D D DDr. dr. Andry, M.M., M.H.Kes. D D D D D D D DAtiff Ibrahim Gill D - - - - - - -Budi Raharjo Legowo D - - - - - - -Norita Alex D K K K K K K K

Keterangan:PK : Presiden Komisaris KI : Komisaris Independen K : Komisaris

PD : Presiden Direktur WPD : Wakil Presiden DirekturD : DirekturDI : Direktur Independen

Page 116: PT Siloam International Hospitals Tbk

94

10. KELOMPOK USAHA PERSEROAN

Berikut ini adalah tabel keterangan ringkas mengenai Kelompok Usaha Perseroan:

Nama Perusahaan Kegiatan Usaha Bentuk Hubungan Dengan Perseroan

PT Lippo Karawaci Tbk Mengusahakan perusahaan real estate dan urban development dan sarana penunjangnya serta menjalankan usaha dalam bidang jasa termasuk pembangunan perumahan, perkantoran, perindustrian, perhotelan, rumah sakit, pusat perbelanjaan, fasilitas umum, hospitality, pelayanan kesehatan beserta fasilitasnya baik secara langsung maupun melalui penyertaan (investasi) ataupun pelepasan (divestasi) modal sehubungan dengan kegiatan usaha utama Perseroan dalam perusahaan lain.

Pemegang Saham Tidak Langsung

11. KETERANGAN TENTANG ASET TETAP PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK

Aset Tanah Perseroan dan Entitas Anak

No. Sertifikat HakTanggal

PenerbitanSertifikat

Tanggal Berakhir Hak Lokasi Luas (m²) Pemegang Hak

1. Sertifikat HGB No. 840

14 Mei 1992 18 Juni 2039 Desa Paal Merah, Kecamatan Jambi, Kodya Jambi, Propinsi

Jambi

2.240 PT Golden First Atlanta

2. Sertifikat HGB No. 841

14 Mei 1992 18 Juni 2039 Desa Paal Merah, Kecamatan Jambi, Kodya Jambi, Propinsi

Jambi

2.260 PT Golden First Atlanta

3. Sertifikat HGB No. 842

3 Juli 2008 18 Juni 2039 Desa Paal Merah, Kecamatan Jambi, Kodya Jambi, Propinsi

Jambi

2.632 PT Golden First Atlanta

4. Sertifikat HGB No. 893

14 April 2005 27 Januari 2036

Desa Paal Merah, Kecamatan Jambi, Kodya Jambi, Propinsi

Jambi

2.817 PT Golden First Atlanta

5. Sertifikat HGB No. 2069

29 Oktober 2003

24 September 2036

Kelurahan Gunung Bahagia, Kecamatan Balikpapan Selatan,

Kota Balikpapan, Propinsi Kalimantan Timur

12.562 PT Balikpapan Damai Husada

6. Sertifikat HGB No. 01151

2 Maret 2011 19 Desember 2033

Kelurahan Pangkalan Jati, Kecamatan Cinere, Depok,

Propinsi Jawa Barat

2.911 PT Diagram Health Care Indonesia

7. Sertifikat HGB No. 1139

6 Juli 2001 5 Juli 2021 Jl. Duren Tiga No. 20 Kelurahan Duren Tiga, Kecamatan

Pancoran, Kodya Jakarta Selatan, Propinsi DKI Jakarta

3.554 PT Rashal Siar Cakra Medika

8. Sertifikat HGB No. 6098

27 Januari 2011

7 Mei 2037 Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten

Badung, Propinsi Bali

7.880 PT Trisaka Reksa Waluya

Selain aset-aset tersebut, Perseroan dan Entitas Anak memiliki peralatan kesehatan dan inventaris kantor yang juga digunakan dalam melakukan kegiatan usaha.

12. ASURANSI

Perseroan memiliki berbagai jenis pertanggungan asuransi, yang dilakukan dengan PT Lippo General Insurance Tbk (“LGI”), pihak terafiliasi Perseroan, namun tidak ada perlakuan yang berbeda dari pihak LGI kepada Perseroan atas transaksi asuransi maupun dari Perseroan kepada LGI untuk menerima penawaran pertanggungan asuransi dibandingkan dengan yang diajukan oleh perusahaan-perusahaan asuransi lainnya. Di samping itu, Perseroan juga mewajibkan setiap dokter untuk memiliki asuransi atas risiko malpraktek medis. Perseroan berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut telah mencukupi untuk menutupi risiko-risiko yang mungkin dihadapi oleh Perseroan dan mencukupi untuk mentutupi kerugian-kerugian yang timbul atas aset yang dipertanggungkan.

Page 117: PT Siloam International Hospitals Tbk

95

Aset Perseroan yang bersifat material telah diasuransikan dan asuransi tersebut cukup untuk menutup seluruh kerugian yang mungkin dapat terjadi apabila aset tersebut mengalami kerusakan atau musnah.

Dalam hal jangka waktu perjanjian/polis asuransi berakhir, Perseroan akan melakukan perpanjangan atau pembaruan atas asuransi-asuransi tersebut, dengan nilai pertanggungan yang cukup untuk menutup kerugian material yang dapat dialami Perseroan.

Tabel berikut merupakan daftar asuransi yang dimiliki Perseroan dan Entitas Anak yang bersifat material dalam kegiatan usaha Perseroan:

a. Siloam Hospitals Lippo Village

No Nomor Polis Nama Tertanggung Jenis Asuransi Nilai Premi Nilai Pertanggungan Tanggal

Berakhir Penanggung

1. 1801281500066-000005 & 1801051500349-000005

PT Lippo Karawaci Tbk dan/atau Siloam Hospitals Lippo Village

a. Semua Resiko Properti (Hanya Bangunan)

b. Semua Resiko - Gangguan Bisnis

a. Rp196.946.000

b. SGD13.315,48

a. Rp320.000.000.000

b. SGD21.640.469

31 Desember 2016

PT Lippo General Insurance Tbk

2. 1801351500096-000006

PT Lippo Karawaci Tbk dan/atau Siloam Hospitals Lippo Karawaci

a. Terorisme dan Sabotase – (Hanya Bangunan)

b. Terorisme dan Sabotase – Gangguan Bisnis

a. Rp84.530.000

b. SGD5.713,08

a. Rp320.000.000.000

b. SGD21.640.469

31 Desember 2016

PT Lippo General Insurance Tbk

3. 1808031500190-000005

PT Lippo Karawaci Tbk dan/atau Siloam Hospitals Lippo Karawaci

Kerusakan Mesin – Hanya Bangunan

Rp32.050.000 Rp64.000.000.000 31 Desember 2016

PT Lippo General Insurance Tbk

4. 1801281500066-000006 & 1801051500349-000006

PT Siloam International Hospitals Tbk

Semua Resiko Properti – Alat Medis + CTNS

Rp239.656.309 Rp111.688.950.769 31 Desember 2016

PT Lippo General Insurance Tbk

5. 1801351500096-000006

PT Siloam International Hospitals Tbk

Terorisme dan Sabotase – Alat Medis + CTNS

Rp29.535.883 Rp111.688.950.769 31 Desember 2016

PT Lippo General Insurance Tbk

6. 1808031500190-000006

PT Siloam International Hospitals Tbk

Kerusakan Mesin – Alat Medis + CTNS

Rp30.964.322 Rp61.828.644.882 31 Desember 2016

PT Lippo General Insurance Tbk

7. 1809011000031 PT Lippo Karawaci Tbk dan/atau Siloam Hospitals Lippo Karawaci

Kewajiban Umum Rp8.050.000 Rp8.000.000.000 31 Desember 2016

PT Lippo General Insurance Tbk

8. 181212900012 PT Siloam International Hospitals Tbk

Asuransi Uang (Penyimpanan)

Rp925.000 Rp350.000.000 31 Desember 2016

PT Lippo General Insurance Tbk

9. 1102211200949-000021-000022-000023-000024-000025

PT Siloam International Hospitals Tbk

Kendaraan Ambulans

Rp17.223.509 Rp850.463.405 31 Desember 2016

PT Lippo General Insurance Tbk

10. 1102051200180-000010

PT Siloam International Hospitals Tbk.

Asuransi Sepeda Motor

Rp446.590 Rp17.000.000 31 Desember 2016

PT Lippo General Insurance Tbk

Page 118: PT Siloam International Hospitals Tbk

96

b. Siloam Hospitals Kebon Jeruk

No Nomor Polis Nama Tertanggung Jenis Asuransi Nilai Premi Nilai Pertanggungan Tanggal

Berakhir Penanggung

1. 1801281500066-000015 & 1801051500349-000015

PT Lippo Karawaci Tbk dan/atau Siloam Hospitals Kebon Jeruk

a. Semua Resiko Properti – Hanya Bangunan

b. Semua Resiko Properti – Gangguan Bisnis

a. Rp138.800.150

b. SGD7.546,58

a. Rp225.500.000.000

b. SGD12.264.884

31 Desember 2016

PT Lippo General Insurance Tbk

2. 1801351500096-000015

PT Lippo Karawaci Tbk dan/atau Siloam Hospitals Kebon Jeruk

a. Terorisme dan Sabotase – Hanya Bangunan

b. Terorisme dan Sabotase – Gangguan Bisnis

a. Rp63.190.000

b. SGD3.434,17

a. Rp225.500.000.000

b. SGD12.264.884

31 Desember 2016

PT Lippo General Insurance Tbk

3. 1808031500190-000015

PT Lippo Karawaci Tbk dan/atau Siloam Hospitals Kebon Jeruk

Kerusakan Mesin – Hanya Bangunan

Rp22.600.000 Rp45.100.000.000 31 Desember 2016

PT Lippo General Insurance Tbk

4. 1801281500066-000016 & 1801051500349-000016

PT Siloam International Hospitals Tbk

Semua Resiko Properti – Alat Medis + CTNS

Rp153.476.852 Rp75.014.351.013 31 Desember 2016

PT Lippo General Insurance Tbk

5. 1801351500096-000016

PT Siloam International Hospitals Tbk

Terorisme dan Sabotase – Alat Medis + CTNS

Rp21.004.018 Rp75.014.351.013 31 Desember 2016

PT Lippo General Insurance Tbk

6. 1808031500190-000016

PT Siloam International Hospitals Tbk.

Kerusakan Mesin – Alat Medis + CTNS

Rp22.471.203,82 Rp44.842.407.642 31 Desember 2016

PT Lippo General Insurance Tbk

7. 1809011400002 PT lippo Karawaci Tbk. dan/atau Siloam Hospitals Kebon Jeruk

Kewajiban Umum Rp8.050.000 Rp8.000.000.000 31 Desember 2016

PT Lippo General Insurance Tbk

8. 1812121000005 PT Siloam International Hospitals Tbk.

Asuransi Uang (Penyimpanan)

Rp800.000 Rp300.000.000 31 Desember 2016

PT Lippo General Insurance Tbk

9. 1102211200949-000011-000012-000013-000014

PT Siloam International Hospitals Tbk.

Kendaraan Ambulans

Rp17.728.067 Rp764.378.579 31 Desember 2016

PT Lippo General Insurance Tbk

10. 1102051200180-000002-000003-000004-000005-000006

PT Siloam International Hospitals Tbk.

Asuransi Sepeda Motor

Rp1,018,878 Rp29.200.000 31 Desember 2016

PT Lippo General Insurance Tbk

c. Siloam Hospitals Surabaya

No Nomor Polis Nama Tertanggung Jenis Asuransi Nilai Premi Nilai Pertanggungan Tanggal

Berakhir Penanggung

1. 1801281500066-000003 & 1801051500349-000003

PT Lippo Karawaci Tbk dan/atau Siloam Hospitals Surabaya

a. Semua Resiko Properti – Hanya Bangunan

b. Semua Resiko Properti – Gangguan Bisnis

a. Rp36.028.600

b. SGD2.814,54

a. Rp62.000.000.000

b. SGD4.850.153

31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

2. 1801351500096-000003

PT Lippo Karawaci Tbk dan/atau Siloam Hospitals Surabaya

a. Terorisme dan Sabotase – Hanya Bangunan

b. Terorisme dan Sabotase – Gangguan Bisnis

a. Rp22.022.800

b. SGD1.718,89

a. Rp62.000.000.000

b. SGD4.850.153

31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

3. 1808031500190-000003

PT Lippo Karawaci Tbk dan/atau Siloam Hospitals Surabaya

Kerusakan Mesin – Hanya Bangunan

Rp6.250.000 Rp12.400.000.000 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

4. 1801281500066-000004 & 1801051500349-000004

PT Siloam International Hospitals Tbk

Semua Resiko Properti – Alat Medis + CTNS

Rp65.380.123 Rp41.340.329.622

31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

Page 119: PT Siloam International Hospitals Tbk

97

No Nomor Polis Nama Tertanggung Jenis Asuransi Nilai Premi Nilai Pertanggungan Tanggal

Berakhir Penanggung

5. 1801351500096-000004

PT Siloam International Hospitals Tbk

Terorisme dan Sabotase – Alat Medis + CTNS

Rp14.701.013 Rp41.340.329.622 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

6. 1808031500190-000024

PT Siloam International Hospitals Tbk

Kerusakan Mesin – Alat Medis + CTNS

Rp12.716.672 Rp25.333.344.384 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

7. 1209011000002 PT Lippo Karawaci Tbk dan/atau Siloam Hospitals Surabaya

Kewajiban Umum Rp8.050.000 Rp8.000.000.000 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

8. 1812121600005 PT Siloam International Hospitals Tbk

Asuransi Uang (Penyimpanan)

Rp675.000 Rp250.000.000 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

9. 1202210900237 PT Siloam International Hospitals Tbk

Kendaraan Ambulans Rp37.508.238 Rp1.994.650.000 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

10. 1102051600042 PT Siloam International Hospitals Tbk

Asuransi Sepeda Motor

Rp657.115 Rp21.500.000 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

d. Siloam Hospitals Lippo Cikarang

No Nomor Polis Nama Tertanggung Jenis Asuransi Nilai Premi Nilai Pertanggungan Tanggal

Berakhir Penanggung

1. 1801281500066-000009 & 1801051500349-000009

PT Lippo Karawaci Tbk dan/atau Siloam Hospitals Lippo Cikarang

a. Semua Resiko Properti – Hanya Bangunan

b. Semua Resiko Properti – Gangguan Bisnis

a. Rp81.417.272

b. SGD3.856,49

a. Rp132.240.000.000

b. SGD6.267.657

31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

2. 1801351500096-000009

PT Lippo Karawaci Tbk dan/atau Siloam Hospitals Lippo Cikarang

a. Terorisme dan Sabotase – Hanya Bangunan

b. Terorisme dan Sabotase – Gangguan Bisnis

a. Rp44.725.961,60

b. SGD2.117,47

a. Rp132.240.000.000

b. SGD6.267.657

31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

3. 1808031500190-000009

PT Lippo Karawaci Tbk dan/atau Siloam Hospitals Lippo Cikarang

Kerusakan Mesin – Hanya Bangunan

Rp13.274.000 Rp26.448.000.000 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

4. 1801281500066-0000010 & 1801051500349-000010

PT East Jakarta Medika

Semua Resiko Properti – Alat Medis + CTNS

Rp71.690.915 Rp39.034.988.567 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

5. 1801351500096-000010

PT East Jakarta Medika

Terorisme dan Sabotase – Alat Medis + CTNS

Rp13.300.037 Rp39.034.988.567 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

6. 1808031500190-000010

PT East Jakarta Medika

Kerusakan Mesin – Alat Medis + CTNS

Rp12.267.973 Rp24.435.946.333 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

7. 1809010900052 PT Lippo Karawaci Tbk dan/atau Siloam Hospitals Lippo Cikarang

Kewajiban Umum Rp8.050.000 Rp8.000.000.000 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

8. 1812120900023 PT East Jakarta Medika

Asuransi Uang (Penyimpanan)

Rp362.500 Rp125.000.000 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

9. 1102211200949-000030

PT East Jakarta Medika

Kendaraan Ambulans Rp4.566.572 Rp155.000.000 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

Page 120: PT Siloam International Hospitals Tbk

98

e. Siloam Hospitals Jambi

No Nomor Polis Nama Tertanggung Jenis Asuransi Nilai Premi Nilai Pertanggungan Tanggal

Berakhir Penanggung

1. 1801281500066-000027 & 1801051500349-000027

Siloam Hospitals Jambi

a. Semua Resiko Properti – Hanya Bangunan

b. Kerusakan Mesin – Hanya Bangunan

a. Rp67.510.034

b. Rp14.298.710

a. Rp42.688.118.610

b. Rp28.497.419.320

31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

2. 1801351500096-000027

Siloam Hospitals Jambi

a. Terorisme dan Sabotase – Hanya Bangunan

b. Semua Resiko Properti – Alat Medis + CTNS

a. Rp17.125.247,44

b. Rp30.543.839

a. Rp42.688.118.610

b. Rp19.296.234.089

31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

3. 1808031500190-000027

Siloam Hospitals Jambi

Terorisme dan Sabotase – Alat Medis + CTNS

Rp7.768.493,64 Rp19.296.234.089 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

4. 1801281500066-000028 & 1801051500349-000028

Siloam Hospitals Jambi

Kerusakan Mesin – Alat Medis + CTNS

Rp7.768.493,64 Rp19.296.234.089 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

5. 1801351500096-000028

Siloam Hospitals Jambi

Terorisme dan Sabotase – Alat Medis + CTNS

Rp7.768.493,64 Rp19.296.234.089 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

6. 1808031500190-000028

Siloam Hospitals Jambi

Kerusakan Mesin – Alat Medis + CTNS

Rp6.220.878 Rp12.341.756.875 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

7. 1809011200007 Siloam Hospitals Jambi

Kewajiban Umum Rp2.550.000 Rp2.500.000.000 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

8. 1812121200005 Siloam Hospitals Jambi

Asuransi Uang (Penyimpanan)

Rp425.000 Rp150.000.000 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

9. 1812121200005 Siloam Hospitals Jambi

Asuransi Uang (Pemindahan)

Rp360.000 Rp1.200.000.000 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

10. 1102211300510 Siloam Hospitals Jambi

Kendaraan Ambulance

Rp17.425.776 Rp582.500.000 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

f. Siloam Hospitals Balikpapan

No Nomor Polis Nama Tertanggung Jenis Asuransi Nilai Premi Nilai Pertanggungan Tanggal

Berakhir Penanggung

1. 1801281500066-000029 & 1801051500349-000029

PT Balikpapan Damai Husada

Semua Resiko Properti – Hanya Bangunan

Rp117.852.400 Rp88.553.258.361 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

2. 1801351500096-000029

PT Balikpapan Damai Husada

Terorisme dan Sabotase – Hanya Bangunan

Rp31.787.488 Rp88.553.258.361 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

3. 1808031500190-000029

PT Balikpapan Damai Husada

Kerusakan Mesin – Hanya Bangunan

Rp1.353.754,26 Rp2.607.508.519 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

4. 1801281500066-000030 & 1801051500349-000030

PT Balikpapan Damai Husada

Semua Resiko Properti – Alat Medis + CTNS

Rp71.757.529 Rp53.903.276.376 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

5. 1801351500096-000030

PT Balikpapan Damai Husada

Terorisme dan Sabotase – Alat Medis + CTNS

Rp19.368.934 Rp53.903.276.376 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

6. 1808031500190-000030

PT Balikpapan Damai Husada

Kerusakan Mesin – Alat Medis + CTNS

Rp21.591.839 Rp43.083.677.310 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

7. 1809011100003 PT Balikpapan Damai Husada

Kewajiban Umum Rp2.550.000 Rp2.500.000.000 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

Page 121: PT Siloam International Hospitals Tbk

99

No Nomor Polis Nama Tertanggung Jenis Asuransi Nilai Premi Nilai Pertanggungan Tanggal

Berakhir Penanggung

8. 1812121100003 PT Balikpapan Damai Husada

Asuransi Uang (Penyimpanan)

Rp815.625 Rp306.250.000 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

9. 1102211200949-000031-000032-000033

PT Siloam International Hospitals, Tbk

Kendaraan Ambulance

Rp13.035.791 Rp755.345.147 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

g. MRCCC

No Nomor Polis Nama Tertanggung Jenis Asuransi Nilai Premi Nilai Pertanggungan Tanggal

Berakhir Penanggung

1. 1801281500066-000007 & 1801051500349-000007

PT Lippo Karawaci Tbk dan/atau MRCCC Siloam Hospitals Semanggi

a. Semua Resiko Properti (Hanya Bangunan)

b. Semua Resiko - Gangguan Bisnis

a. Rp352.493.840

b. SGD19.072,63

a. Rp572.800.000.000 b. SGD30.997.290

31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

2. 1801351500096-000007

PT Lippo Karawaci Tbk dan/atau MRCCC Siloam Hospitals Semanggi

a. Terorisme dan Sabotase - (Hanya Bangunan)

b. Terorisme dan Sabotase – Gangguan Bisnis

a. Rp137.522.000 b. SGD7.439,35

a. Rp572.800.000.000 b. SGD30.997.290

31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

3. 1808031500190-000007

PT Lippo Karawaci Tbk dan/atau MRCCC Siloam Hospitals Semanggi

Kerusakan Mesin – Hanya Bangunan

Rp57.330.000 Rp114.560.000.000 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

4. 1801281500066-000008 & 1801051500349-000008

PT Siloam International Hospitals Tbk

Semua Resiko Properti – Alat Medis + CTNS

Rp276.407.016 Rp128.819.753.122 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

5. 1801351500096-000008

PT Siloam International Hospitals Tbk

Terorisme dan Sabotase – Alat Medis + CTNS

Rp30.966.741 Rp128.819.753.122 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

6. 1808031500190-000008

PT Siloam International Hospitals Tbk

Kerusakan Mesin – Alat Medis + CTNS

Rp48.140.933 Rp96.181.865.040 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

7. 1809011000038 PT Lippo Karawaci Tbk dan/atau MRCCC Siloam Hospitals Semanggi

Kewajiban Umum Rp12.050.000 Rp12.000.000.000 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

8. 1812121200004 PT Siloam International Hospitals Tbk

Asuransi Uang (Penyimpanan)

Rp770.000 Rp150.000.000 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

9. 1812121200004 PT Siloam International Hospitals Tbk

Asuransi Uang (Pemindahan)

Rp375.000 Rp200.000.000 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

10. 1102211200949-000009-000010

PT Siloam International Hospitals Tbk

Kendaraan Ambulans

Rp13.530.476 Rp571.500.000 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

11. 1102051200180-000001

PT Siloam International Hospitals Tbk.

Asuransi Sepeda Motor

Rp271.160 Rp8.000.000 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

Page 122: PT Siloam International Hospitals Tbk

100

h. RSUS

No Nomor Polis Nama Tertanggung Jenis Asuransi Nilai Premi Nilai Pertanggungan Tanggal

Berakhir Penanggung

1. 1801281500066-000025 & 1801051500349-000025

PT Siloam International Hospitals Tbk

Semua Resiko Properti – Hanya Bangunan

Rp106.560.538 Rp52.051.306.899 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

2. 1801351500096-000025

PT Siloam International Hospitals Tbk

Terorisme dan Sabotase – Hanya Bangunan

Rp20.870.523 Rp52.051.306.899 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

3. 1808031500190-000025

PT Siloam International Hospitals Tbk

Kerusakan Mesin – Hanya Bangunan

Rp4.143.426 Rp8.186.852.755 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

4. 1801281500066-000026 & 1801051500349-000026

PT Siloam International Hospitals Tbk

Semua Resiko Properti – Alat Medis + CTNS

Rp67.929.649 Rp33.188.113.899 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

5. 1801351500096-000026

PT Siloam International Hospitals Tbk

Terorisme dan Sabotase – Alat Medis + CTNS

Rp13.325.246 Rp33.188.113.899 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

6. 1808031500190-000026

PT Siloam International Hospitals Tbk

Kerusakan Mesin – Alat Medis + CTNS

Rp11.360.379.09 Rp22.620.794.187 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

7. 1809011300012 PT Siloam International Hospitals Tbk

Kewajiban Umum Rp1.050.000 Rp1.000.000.000 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

8. 1812121300003 PT Siloam International Hospitals Tbk

Asuransi Uang (Penyimpanan)

Rp425.000 Rp150.000.000 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

9. 1102211200949-000001-000002

PT Siloam International Hospitals Tbk

Kendaraan Ambulance

Rp8.708.129 Rp343.340.000 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

i. Siloam Hospitals Manado

No Nomor Polis Nama Tertanggung Jenis Asuransi Nilai Premi Nilai Pertanggungan Tanggal

Berakhir Penanggung

1. 1801281500066-000032 & 1801051500349-000032

PT Lippo Karawaci Tbk dan/atau Siloam Hospitals Manado

a. Semua Resiko Properti – Hanya Bangunan

b. Semua Resiko Properti – Gangguan Bisnis

a. Rp202.052.430

b. SGD7.312

a. Rp348.100.000.000

b. SGD12.600.000

31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

2. 1801351500096-000013

PT Lippo Karawaci Tbk dan/atau Siloam Hospitals Manado

a. Terorisme dan Sabotase – Hanya Bangunan

b. Terorisme dan Sabotase – Gangguan Bisnis

a. Rp96.125.600

b. SGD3.478

a. Rp348.100.000.000

b. SGD12.600.000

31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

3. 1808031500190-000013

PT Lippo Karawaci Tbk dan/atau Siloam Hospitals Manado

Kerusakan Mesin – Hanya Bangunan

Rp34.860.000 Rp69.620.000.000 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

4. 1801281500066-0000014 & 1801051500349-000014

PT Siloam International Hospitals Tbk

Semua Resiko Properti – Alat Medis + CTNS

Rp146.247.319 Rp69.277.979.032 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

5. 1801351500096-000014

PT Siloam International Hospitals Tbk

Terorisme dan Sabotase – Alat Medis + CTNS

Rp19.170.722 Rp69.277.979.032 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

6. 1808031500190-000014

PT Siloam International Hospitals Tbk

Kerusakan Mesin – Alat Medis + CTNS

Rp27.122.513 Rp54.145.025.783 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

7. 1809011200021 PT Lippo Karawaci Tbk dan/atau Siloam Hospitals Manado

Kewajiban Umum USD 1.006 USD 1.000.000 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

8. 1812121200008 PT Siloam International Hospitals Tbk

Asuransi Uang (Penyimpanan)

Rp925.000 Rp350.000.000 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

9. 1102211200949-000017-000018

PT Siloam International Hospitals Tbk

Kendaraan Ambulans

Rp14.220.484 Rp985.311.343 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

Page 123: PT Siloam International Hospitals Tbk

101

j. Siloam Hospitals Makassar

No Nomor Polis Nama Tertanggung Jenis Asuransi Nilai Premi Nilai Pertanggungan Tanggal

Berakhir Penanggung

1. 1801281500066-0000011 & 1801051500349-000011

PT Lippo Karawaci Tbk dan/atau Siloam Hospitals Makassar

a. Semua Resiko Properti – Hanya Bangunan

b. Semua Resiko Properti – Gangguan Bisnis

a. Rp123.804.000

b. SGD7.064

a. Rp162.900.000.000

b. SGD9.294.467

31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

2. 1801351500096-000011

PT Lippo Karawaci Tbk dan/atau Siloam Hospitals Makassar

a. Terorisme dan Sabotase – Hanya Bangunan

b. Terorisme dan Sabotase – Gangguan Bisnis

a. Rp50.952.992 b. SGD2.904.34

a. Rp162.900.000.000 b. SGD9.294.467

31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

3. 1808031500190-000011

PT Lippo Karawaci Tbk dan/atau Siloam Hospitals Makassar

Kerusakan Mesin – Hanya Bangunan

Rp16.340.000 Rp32.580.000.000 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

4. 1801281500066-0000012 & 1801051500349-000012

PT Siloam International Hospitals Tbk

Semua Resiko Properti – Alat Medis + CTNS

Rp114.582.221 Rp85.452.675.670 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

5. 1801351500096-000012

PT Siloam International Hospitals Tbk

Terorisme dan Sabotase – Alat Medis + CTNS

Rp26.752.252 Rp85.452.675.670 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

6. 1808031500190-000012

PT Siloam International Hospitals Tbk

Kerusakan Mesin - Alat Medis + CTNS

Rp33.998.687 Rp67.897.374.691 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

7. 1809011200020 PT Lippo Karawaci Tbk dan/atau Siloam Hospitals Makassar

Kewajiban Publik Rp8.050.000 Rp8.000.000.000 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

8. 1812121200007 PT Siloam International Hospitals Tbk

Asuransi Uang (Penyimpanan)

Rp815.000 Rp306.000.000 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

9. 1102211200949-000003-000004

PT Siloam International Hospitals Tbk

Kendaraan Ambulans

Rp15.319.890 Rp1.066.149.976 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

10. 1102051200180-000007

PT Siloam International Hospitals Tbk

Asuransi Sepeda Motor

Rp242.760 Rp8.000.000 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

k. Siloam Hospitals Palembang

No Nomor Polis Nama Tertanggung Jenis Asuransi Nilai Premi Nilai Pertanggungan Tanggal

Berakhir Penanggung

1. 1801281500066-000017 & 1801051500349-000017

PT Lippo Karawaci, Tbk dan/atau Siloam Hospitals Sriwijaya

a. Semua Resiko Properti – Hanya Bangunan

b. Semua Resiko Properti – Gangguan Bisnis

a. Rp186.989.246 b. SGD5.881,97

a. Rp185.973.000.000 b. SGD5.850.000

31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

2. 1801351500096-000017

PT Lippo Karawaci, Tbk dan/atau Siloam Hospitals Sriwijaya

a. Terorisme dan Sabotase – Hanya Bangunan

b. Terorisme dan Sabotase – Gangguan Bisnis

a. Rp59.415.346 b. SGD1.867,41

a. Rp185.973.000.000 b. SGD5.850.000

31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

3. 1808031500190-000017

PT Lippo Karawaci, Tbk dan/atau Siloam Hospitals Sriwijaya

Kerusakan Mesin – Hanya Bangunan

Rp18.748.925 Rp37.194.600.000 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

4. 1801281500066-000018 & 1801051500349-000018

Siloam Hospitals Palembang

Semua Resiko Properti – Alat Medis + CTNS

Rp119.229.116 Rp75.415.500.923 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

5. 1801351500096-000018

Siloam Hospitals Palembang

Terorisme dan Sabotase – Alat Medis + CTNS

Rp23.992.913.23 Rp75.415.500.923 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

Page 124: PT Siloam International Hospitals Tbk

102

No Nomor Polis Nama Tertanggung Jenis Asuransi Nilai Premi Nilai Pertanggungan Tanggal

Berakhir Penanggung

6. 1808031500190-000018

Siloam Hospitals Palembang

Kerusakan Mesin – Alat Medis + CTNS

Rp31.804.308 Rp63.508.615.506 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

7. 180901150045 PT Lippo Karawaci, Tbk dan/atau Siloam Hospitals Sriwijaya

Kewajiban Umum Rp8.093.715.85 Rp8.000.000.000 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

8. 18012121300006 Siloam Hospitals Palembang

Asuransi Uang (Penyimpanan)

Rp425.000 Rp150.000.000 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

9. 1102211200949-000007-000008

PT RSSHS Kendaraan Ambulans Rp15.319.890 Rp1.066.149.976 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

10. 1102051200180-000012

PT Siloam International Hospitals Tbk

Asuransi Sepeda Motor

Rp212.749 Rp6.500.000 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

l. Siloam Hospitals Denpasar

No Nomor Polis Nama Tertanggung Jenis Asuransi Nilai Premi Nilai Pertanggungan Tanggal

Berakhir Penanggung

1. 1801281500066-000019 & 1801051500349-000019

PT Lippo Karawaci, Tbk dan/atau Siloam Hospitals Denpasar

a. Semua Resiko Properti – Hanya Bangunan

b. Semua Resiko Properti – Gangguan Bisnis

a. Rp186.989.246

b. SGD8.594,48

a. Rp256.000.000.000

b. SGD14.810.400

31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

2. 1801351500096-000019

PT Lippo Karawaci, Tbk dan/atau Siloam Hospitals Denpasar

a. Terorisme dan Sabotase – Hanya Bangunan

b. Terorisme dan Sabotase – Gangguan Bisnis

a. Rp72.754.000

b. SGD4.206,15

a. Rp256.000.000.000

b. SGD14.810.400

31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

3. 1808031500190-000019

PT Lippo Karawaci, Tbk dan/atau Siloam Hospitals Denpasar

Kerusakan Mesin – Hanya Bangunan

Rp25.650.000 Rp51.200.000.000 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

4. 1801281500066-000020 & 1801051500349-000020

PT Siloam International Hospitals Tbk

Semua Resiko Properti – Alat Medis + CTNS

Rp185.077.852 Rp92.039.920.256 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

5. 1801351500096-000019

PT Siloam International Hospitals Tbk

Terorisme dan Sabotase – Alat Medis + CTNS

Rp26.189.337 Rp92.039.920.256 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

6. 1808031500190-000020

PT Siloam International Hospitals Tbk

Kerusakan Mesin – Alat Medis + CTNS

Rp35.822.362.09 Rp71.544.724.181 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

7. 1809011300024 PT Lippo Karawaci, Tbk dan/atau Siloam Hospitals Denpasar

Kewajiban Umum Rp8.050.000 Rp8.000.000.000 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

8. 1812121300005 PT Siloam International Hospitals Tbk

Asuransi Uang (Penyimpanan)

Rp425.000 Rp150.000.000 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

9. 1102211200949-000005-000006

PT Siloam International Hospitals Tbk

Kendaraan Ambulans

Rp15.319.890 Rp1.066.149.976 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

10. 1102051200180-000008-000009

PT Siloam International Hospitals Tbk

Asuransi Sepeda Motor

Rp485.520 Rp16.000.000 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

Page 125: PT Siloam International Hospitals Tbk

103

m. Siloam Hospitals TB

No Nomor Polis Nama Tertanggung Jenis Asuransi Nilai Premi Nilai Pertanggungan Tanggal

Berakhir Penanggung

1. 1801281500066-000021 & 1801051500349-000021

PT Lippo Karawaci, Tbk dan/atau Siloam Hospitals TB Simatupang

a. Semua Resiko Properti – Hanya Bangunan

b. Semua Resiko Properti – Gangguan Bisnis

a. Rp138.123.320

b. SGD8.717

a. Rp224.400.000.000

b. SGD14.167.800

31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

2. 1801351500096-000021

PT Lippo Karawaci, Tbk dan/atau Siloam Hospitals TB Simatupang

a. Terorisme dan Sabotase – Hanya Bangunan

b. Terorisme dan Sabotase – Gangguan Bisnis

a. Rp61.984.400

b. SGD3.910,31

a. Rp224.400.000.000

b. SGD14.167.800

31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

3. 180831500190-000021

PT Lippo Karawaci, Tbk dan/atau Siloam Hospitals TB Simatupang

Kerusakan Mesin – Hanya Bangunan

Rp22.490.000 Rp44.880.000.000 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

4. 1801281500066-000022 & 1801051500349-000022

PT Siloam International Hospitals Tbk

Semua Resiko Properti – Alat Medis + CTNS

Rp347.028.369,32 Rp161.738.856.718 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

5. 1801351500096-000022

PT Siloam International Hospitals Tbk

Terorisme dan Sabotase – Alat Medis + CTNS

Rp44.689.924,45 Rp161.738.856.718 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

6. 1808031500190-000022

PT Siloam International Hospitals Tbk

Kerusakan Mesin – Alat Medis + CTNS

Rp71.977.747 Rp143.855.493.038 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

7. 1809011300022 PT Lippo Karawaci, Tbk dan/atau Siloam Hospitals TB Simatupang

Kewajiban Umum Rp8.050.000 Rp8.000.000.000 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

8. 181212300010 PT Siloam International Hospitals Tbk

Asuransi Uang (Penyimpanan)

Rp425.000 Rp150.000.000 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

9. 1102211200949-000015-000016

PT Siloam International Hospitals Tbk

Kendaraan Ambulans

Rp15.319.890 Rp1.066.149.976 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

10. 1102051200180-000011

PT Siloam International Hospitals Tbk

Asuransi Sepeda Motor

Rp212.755 Rp6.500.000 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

n. Siloam Hospitals Medan

No Nomor Polis Nama Tertanggung Jenis Asuransi Nilai Premi Nilai Pertanggungan Tanggal

Berakhir Penanggung

1. 1801281500066-000032 & 1801051500349-000032

PT Crystal Cakrawala Indah

Semua Resiko Properti – Hanya Bangunan

Rp178.113.000 Rp215.000.000.000 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

2. 1801351500036 PT Crystal Cakrawala Indah

Terorisme dan Sabotase – Hanya Bangunan

Rp67.233.200 Rp215.000.000.000 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

3. 1808031500190-000032

PT Crystal Cakrawala Indah

Kerusakan Mesin – Hanya Bangunan

Rp10.050.000 Rp20.000.000.000 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

4. 1801281500066-000032 & 1801051500349-000032

PT Gramari Prima Nusa

Semua Resiko Properti – Alat Medis + CTNS

Rp258.218.585 Rp122.337.385.846 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

5. 1801351500096-000032

PT Gramari Prima Nusa

Terorisme dan Sabotase – Alat Medis + CTNS

Rp38.277.986 Rp122.337.385.846 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

6. 1808031500190-000032

PT Gramari Prima Nusa

Kerusakan Mesin – Alat Medis + CTNS

Rp58.327.146.12 Rp116.654.292.233 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

7. 181212300010 PT Crystal Cakrawala Indah

Kewajiban Umum Rp1.050.000 Rp1.000.000.000 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

Page 126: PT Siloam International Hospitals Tbk

104

No Nomor Polis Nama Tertanggung Jenis Asuransi Nilai Premi Nilai Pertanggungan Tanggal

Berakhir Penanggung

8. 181212300010 PT Gramari Prima Nusa

Asuransi Uang (Penyimpanan)

Rp300.000 Rp100.000.000 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

9. 1102211200949-000019-000020

PT Gramari Prima Nusa

Kendaraan Ambulance

Rp15.319.890 Rp1.066.149.976 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

o. BIMC Kuta

No Nomor Polis Nama Tertanggung Jenis Asuransi Nilai Premi Nilai Pertanggungan Tanggal

Berakhir Penanggung

1. 1801281500066-000172 & 1801051500349-000172

Siloam Hospitals Kuta

Semua Resiko Properti – Hanya Bangunan

Rp51.046.163 Rp25.367.439.317 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

2. 1801281500066-000159

Siloam Hospitals Kuta

Terorisme dan Sabotase – Hanya Bangunan

Rp10.196.975.73 Rp25.367.439.317 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

3. 1808031500190-000156

Siloam Hospitals Kuta

Kerusakan Mesin – Hanya Bangunan

Rp1.024.106 Rp1.948.212.854 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

4. 1801281500066-000173 & 1801051500349-000172

Siloam Hospitals Kuta

Semua Resiko Properti – Alat Medis + CTNS

Rp73.103.986 Rp36.339.842.870 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

5. 1801351500096-000160

Siloam Hospitals Kuta

Terorisme dan Sabotase – Alat Medis + CTNS

Rp14.585.937 Rp36.339.842.870S 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

6. 1808031500190-000157

Siloam Hospitals Kuta

Kerusakan Mesin – Alat Medis + CTNS

Rp13.734.189 Rp27.368.378.121 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

7. 1809011500005 Siloam Hospitals Kuta

Kewajiban Umum Rp2.550.000 Rp2.500.000.000 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

8. 1812121500008 Siloam Hospitals Kuta

Asuransi Uang (Penyimpanan)

Rp550.000 Rp200.000.000 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

9. 1812121500008 Siloam Hospitals Kuta

Asuransi Uang (Pemindahan)

Rp30.000 Rp100.000.000 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

10. 2902211600005 PT Medika Sarana Traliansia

Kendaraan Ambulans

Rp3.435.100 Rp496.948.588 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

11. 2902281400004 PT Medika Sarana Traliansia

Kendaraan Ambulans

Rp4.059.025 Rp230.850.000 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

12. 2902281400005 PT Medika Sarana Traliansia

Kendaraan Ambulans

Rp2.328.125 Rp125.000.000 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

13. 2902281400006 PT Medika Sarana Traliansia

Kendaraan Ambulans

Rp4.003.900 Rp115.000.000 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

14. 2902281500002 PT Medika Sarana Traliansia

Kendaraan Ambulans

Rp3.266.000 Rp90.000.000 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

15. 2902281500003 PT Medika Sarana Traliansia

Kendaraan Ambulans

Rp4.404.700 Rp130.000.000 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

16. 2902281500005 PT Medika Sarana Traliansia

Kendaraan Ambulans

Rp5.109.250 Rp294.500.000 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

17. 2902281500006 PT Medika Sarana Traliansia

Kendaraan Ambulans

Rp4.404.700 Rp251.800.000 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

18. 2902051400001 PT Medika Sarana Traliansia

Asuransi Sepeda Motor

Rp242.000 Rp24.000.000 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

Page 127: PT Siloam International Hospitals Tbk

105

p. BIMC Nusa Dua

No Nomor Polis Nama Tertanggung Jenis Asuransi Nilai Premi Nilai Pertanggungan Tanggal

Berakhir Penanggung

1. 1801281500066-000033 & 1801051500349-000033

Siloam Hospitals Nusa Dua

Semua Resiko Properti – Hanya Bangunan

Rp180.725.453 Rp89.874.870.871 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

2. 1801351500096-000033

Siloam Hospitals Nusa Dua

Terorisme dan Sabotase – Hanya Bangunan

Rp32.836.352.89 Rp89.874.870.871 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

3. 1808031500190-000034

Siloam Hospitals Nusa Dua

Kerusakan Mesin – Hanya Bangunan

Rp974.106.43 Rp1.948.212.854 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

4. 1801281500066-000034 & 1801051500349-000034

Siloam Hospitals Nusa Dua

Semua Resiko Properti – Alat Medis + CTNS

Rp70.648.494.28 Rp35.118.387.446 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

5. 1801351500096-000034

Siloam Hospitals Nusa Dua

Terorisme dan Sabotase – Alat Medis + CTNS

Rp12.861.188 Rp35.118.387.446 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

6. 1808031500190-000034

Siloam Hospitals Nusa Dua

Kerusakan Mesin – Alat Medis + CTNS

Rp13.734.189 Rp27.368.378.121 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

7. 1809011500004 Siloam Hospitals Nusa Dua

Kewajiban Umum Rp2.550.000 Rp2.500.000.000 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

8. 1812121500007 Siloam Hospitals Nusa Dua

Asuransi Uang (Penyimpanan)

Rp4.500 Rp50.000.000 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

9. 1812121500007 Siloam Hospitals Nusa Dua

Asuransi Uang (Pemindahan)

Rp125.000 Rp15.000.000 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

10. 2902281500001 PT Trisaka Reksa Waluya

Kendaraan Ambulans

Rp3.599.500.00 Rp203.000.000 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

11. 2902281400004 PT Trisaka Reksa Waluya

Kendaraan Ambulans

Rp3.539.978.32 Rp200.907.777 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

12. 2902281400003 PT Trisaka Reksa Waluya

Kendaraan Ambulans

Rp3.613.469.32 Rp205.361.777 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

q. Siloam Hospitals Cinere

No Nomor Polis Nama Tertanggung Jenis Asuransi Nilai Premi Nilai Pertanggungan Tanggal

Berakhir Penanggung

1. 1801281500066-000189 & 1801051500349-000189

Siloam Hospitals Cinere

Semua Resiko Properti – Hanya Bangunan

Rp23.928.597 Rp25.830.000.000 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

2. 1808031500196-000178

Siloam Hospitals Cinere

Terorisme dan Sabotase – Hanya Bangunan

Rp4.720.630 Rp25.830.000.000 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

3. 1808031500190-000173

Siloam Hospitals Cinere

Kerusakan Mesin – Hanya Bangunan

Rp3.924.500 Rp7.749.000.000 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

4. 1801281500066-000039 & 1801051500349-000039

Siloam Hospitals Cinere

Semua Resiko Properti – Alat Medis + CTNS

Rp27.762.282 Rp13.549.250.421 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

5. 1801351500096-000039

Siloam Hospitals Cinere

Terorisme dan Sabotase – Alat Medis + CTNS

Rp5.469.700,17 Rp13.549.250.421 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

6. 1808031500190-000038

Siloam Hospitals Cinere

Kerusakan Mesin – Alat Medis + CTNS

Rp3.753.316 Rp7.406.632.958 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

7. 1809011500006 Siloam Hospitals Cinere

Kewajiban Umum Rp2.550.000 Rp2.500.000.000 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

8. 1812121200004 Siloam Hospitals Cinere

Asuransi Uang (Penyimpanan)

Rp30.000 Rp100.000.000 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

Page 128: PT Siloam International Hospitals Tbk

106

No Nomor Polis Nama Tertanggung Jenis Asuransi Nilai Premi Nilai Pertanggungan Tanggal

Berakhir Penanggung

9. 1102211200949-000026-000027-000028-000029

PT Diagram Healthcare Indonesia

Kendaraan Ambulance

Rp22.444.225 Rp864.055.240 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

10. 1102051600043 PT Diagram Healthcare Indonesia

Asuransi Sepeda Motor

Rp320.035 Rp13.000.000 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

r. Siloam Hospitals Asri

No Nomor Polis Nama Tertanggung Jenis Asuransi Nilai Premi Nilai Pertanggungan Tanggal

Berakhir Penanggung

1. 1801281500066-000036 & 1801051500349-000036

PT Siloam International Hospitals Tbk

Semua Resiko Properti – Hanya Bangunan

Rp95.938.398,85 Rp46.882.314.990 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

2. 1808031500196-000036

PT Siloam International Hospitals Tbk

Terorisme dan Sabotase – Hanya Bangunan

Rp18.802.926 Rp46.882.314.990 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

3. 1808031500190-000035

PT Siloam International Hospitals Tbk

Kerusakan Mesin – Hanya Bangunan

Rp283.448 Rp466.896.948 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

4. 1801281500066-000037 & 1801051500349-000037

PT Siloam International Hospitals Tbk

Semua Resiko Properti – Alat Medis + CTNS

Rp32.767.875,04 Rp15.996.614.207 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

5. 1801351500096-000037

PT Siloam International Hospitals Tbk

Terorisme dan Sabotase – Alat Medis + CTNS

Rp6.448.646 Rp15.996.614.207 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

6. 1808031500190-000036

PT Siloam International Hospitals Tbk

Kerusakan Mesin – Alat Medis + CTNS

Rp4.396.493,02 Rp8.692.986.031 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

7. 1809011500008 PT Siloam International Hospitals Tbk

Kewajiban Umum Rp2.550.000 Rp2.500.000.000 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

8. 1812121500011 PT Siloam International Hospitals Tbk

Asuransi Uang (Penyimpanan)

Rp300.000 Rp100.000.000 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

9. 1102211600181 PT Siloam International Hospitals Tbk

Kendaraan Ambulance

Rp7.151.294 Rp435.667.125 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

s. Siloam Hospitals Kupang

No Nomor Polis Nama Tertanggung Jenis Asuransi Nilai Premi Nilai Pertanggungan Tanggal

Berakhir Penanggung

1. 1801281500066-000001 & 1801051500349-000001

PT Lippo Karawaci Tbk dan/atau Rumah Sakit Umum Siloam Hospitals Kupang

a. Semua Resiko Properti – Hanya Bangunan

b. Semua Resiko Properti – Gangguan Bisnis

a. Rp55.994.520

b. SGD3.108,55

a. Rp166.700.000.000

b. SGD5.760.000

31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

2. 1801351500096-000001

PT Lippo Karawaci Tbk dan/atau Rumah Sakit Umum Siloam Hospitals Kupang

a. Terorisme dan Sabotase – Hanya Bangunan

b. Terorisme dan Sabotase – Gangguan Bisnis

a. Rp96.786.010

b. SGD1.797,74

a. Rp166.700.000.000

b. SGD5.760.000

31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

5. 1808031500190-000001

PT Lippo Karawaci Tbk dan/atau Rumah Sakit Umum Siloam Hospitals Kupang

Kerusakan Mesin – Hanya Bangunan

Rp16.720.000 Rp33.340.000.000 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

6. 1801281500066-000038 & 1801051500349-000038

Siloam Hospitals Kupang

Semua Resiko Properti – Alat Medis + CTNS

Rp160.776.923 Rp79.951.710.233 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

Page 129: PT Siloam International Hospitals Tbk

107

No Nomor Polis Nama Tertanggung Jenis Asuransi Nilai Premi Nilai Pertanggungan Tanggal

Berakhir Penanggung

7. 1801351500096-000038

Siloam Hospitals Kupang

Terorisme dan Sabotase – Alat Medis + CTNS

Rp26.881.794 Rp79.951.710.233 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

8. 1808031500190-000037

Siloam Hospitals Kupang

Kerusakan Mesin – Alat Medis + CTNS

Rp34.690.851 Rp69.281.701.300 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

9. 1809011500043 PT Lippo Karawaci Tbk dan/atau Rumah Sakit Umum Siloam Hospitals Kupang

Kewajiban Umum Rp8.050.000 Rp8.000.000.000 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

10. 1812121600004 Siloam Hospitals Kupang

Asuransi Uang (Penyimpanan)

Rp300.000 Rp100.000.000 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

11. 1102211600013 PT Krisolis Jaya Mandiri

Kendaraan Ambulans

Rp6.899.244 Rp415.600.000 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

t. Siloam Hospitals Labuan Bajo

No Nomor Polis Nama Tertanggung Jenis Asuransi Nilai Premi Nilai Pertanggungan Tanggal

Berakhir Penanggung

1. 1801281500066-000191 & 1801051500349-000191

Siloam Hospitals Labuan Bajo

Semua Resiko Properti – Hanya Bangunan

Rp48.274.315 Rp55.265.000.000.000 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

2. 1801351500096-000180

Siloam Hospitals Labuan Bajo

Terorisme dan Sabotase – Hanya Bangunan

Rp10.043.123 Rp55.265.000.000.000 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

3. 1808031500190-000177

Siloam Hospitals Labuan Bajo

Kerusakan Mesin – Hanya Bangunan

Rp3.797.421 Rp16.579.500.000 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

4. 1801281500066-000031 & 1801051500349-000031

Siloam Hospitals Labuan Bajo

Semua Resiko Properti – Alat Medis + CTNS

Rp34.688.344 Rp21.950.480.518 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

5. 1801351500096-000031

Siloam Hospitals Labuan Bajo

Terorisme dan Sabotase – Alat Medis + CTNS

Rp8.830.192 Rp21.950.480.518 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

6. 1808031500190-000171

Siloam Hospitals Labuan Bajo

Kerusakan Mesin – Alat Medis + CTNS

Rp2.945.455 Rp11.518.876.193 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

7. 1809011600017 Siloam Hospitals Labuan Bajo

Kewajiban Umum Rp1.365.068,49 Rp2.500.000.000 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

8. 1102211600166 PT Lintas Buana Jaya

Kendaraan Ambulance

Rp3.991.488 Rp332.627.000 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

u. Siloam Hospitals Purwakarta

No Nomor Polis Nama Tertanggung Jenis Asuransi Nilai Premi Nilai Pertanggungan Tanggal

Berakhir Penanggung

1. 1801281500066-000023 & 1801051500349-000023

PT Lippo Karawaci Tbk dan/atau Siloam Hospitals Purwakarta

a. Semua Resiko Properti – Hanya Bangunan

b. Semua Resiko Properti – Gangguan Bisnis

a. Rp47.191.209,50b. SGD3.138,03

a. Rp76.615.000.000 b. SGD5.100.000

31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

2. 1801351500096-000023

PT Lippo Karawaci Tbk dan/atau Siloam Hospitals Purwakarta

a. Terorisme dan Sabotase – Hanya Bangunan

b. Terorisme dan Sabotase – Gangguan Bisnis

a. Rp27.447.524,00 b. SGD1.823,76

a. Rp76.615.000.000 b. SGD5.100.000

31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

Page 130: PT Siloam International Hospitals Tbk

108

No Nomor Polis Nama Tertanggung Jenis Asuransi Nilai Premi Nilai Pertanggungan Tanggal

Berakhir Penanggung

3. 1808031500190-000023

PT Lippo Karawaci Tbk dan/atau Siloam Hospitals Purwakarta

Kerusakan Mesin – Hanya Bangunan

Rp7.711.500 Rp15.323.000.000 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

4. 1801281500066-000024 & 1801051500349-000024

Siloam Hospitals Purwakarta

Semua Resiko Properti – Alat Medis + CTNS

Rp81.751.297 Rp39.945.874.414 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

5. 1801351500096-000024

Siloam Hospitals Purwakarta

Terorisme dan Sabotase – Alat Medis + CTNS

Rp14.334.644,69 Rp39.945.874.414 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

6. 1808031500190-000024

Siloam Hospitals Purwakarta

Kerusakan Mesin – Alat Medis + CTNS

Rp14.805.729 Rp29.511.458.329 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

7. 1809011500046 PT Lippo Karawaci Tbk dan/atau Siloam Hospitals Purwakarta

Kewajiban Umum Rp8.050.000 Rp8.000.000.000 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

8. 1812121500009 Siloam Hospitals Purwakarta

Asuransi Uang (Penyimpanan)

Rp300.000 Rp100.000.000 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

v. Siloam Hospitals Samarinda

No Nomor Polis Nama Tertanggung Jenis Asuransi Nilai Premi Nilai Pertanggungan Tanggal

Berakhir Penanggung

1. 1801281500066-000192 & 1801051500349-000192

PT Sembilan Raksa Dinamika

Semua Resiko Properti – Hanya Bangunan

Rp5.772.623 Rp9.516.000.000 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

2. 1801351500096-000179

PT Sembilan Raksa Dinamika

Terorisme dan Sabotase – Hanya Bangunan

Rp1.770.701 Rp9.516.000.000 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

3. 1808031500190-000176

PT Sembilan Raksa Dinamika

Kerusakan Mesin – Hanya Bangunan

Rp910.351 Rp3.806.400.000 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

4. 1801281500066-000177 & 1801051500349-000177

PT Sembilan Raksa Dinamika

Semua Resiko Properti – Alat Medis + CTNS

Rp12.355.318,86 Rp11.200.000.000 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

5. 1801351500096-000031

PT Sembilan Raksa Dinamika

Terorisme dan Sabotase – Alat Medis + CTNS

Rp3.749.180,33 Rp11.200.000.000 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

6. 1808031500190-000175

PT Sembilan Raksa Dinamika

Kerusakan Mesin – Alat Medis + CTNS

Rp104.192 Rp239.759.765 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

7. 1809011600022 PT Sembilan Raksa Dinamika

Kewajiban Umum Rp502.055 Rp1.000.000.000 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

8. 608000604 PT Sena Mulia Investama

Kendaraan Ambulance

Rp13.386.370 Rp140.500.000 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

w. Siloam Hospitals Buton

No Nomor Polis Nama Tertanggung Jenis Asuransi Nilai Premi Nilai

PertanggunganTanggal Berakhir Penanggung

1. 1801281500066-000182 & 1801051500349-000182

PT Bina Bahtera Sejati

Semua Resiko Properti – Hanya Bangunan

Rp25.247.108 Rp41.587.000.000 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

2. 1808031500196-000177

PT Bina Bahtera Sejati

Terorisme dan Sabotase – Hanya Bangunan

Rp7.569.841 Rp41.587.000.000 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

3. 1808031500190-000172

PT Bina Bahtera Sejati

Kerusakan Mesin – Hanya Bangunan

Rp2.869.940 Rp12.476.100.000 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

Page 131: PT Siloam International Hospitals Tbk

109

No Nomor Polis Nama Tertanggung Jenis Asuransi Nilai Premi Nilai

PertanggunganTanggal Berakhir Penanggung

4. 1801281500066-000182 & 1801051500349-000182

PT Bina Bahtera Sejati

Semua Resiko Properti – Alat Medis + CTNS

Rp14.571.164 Rp16.581.703.435 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

5. 1801351500096-000168

PT Bina Bahtera Sejati

Terorisme dan Sabotase – Alat Medis + CTNS

Rp4.418.784 Rp16.581.703.435 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

6. 1808031500190-000165

PT Bina Bahtera Sejati

Kerusakan Mesin – Alat Medis + CTNS

Rp3.197.540,98 Rp8.000.000.000 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

7. 1809011600018 Siloam Hospitals Buton

Kewajiban Umum Rp1.365.068,49 Rp2.500.000.000 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

8. 1102211600167 PT Bina Bahtera Sejati

Kendaraan Ambulance

Rp399.148.793 Rp436.627.000 31 Desember

2016

PT Lippo General Insurance Tbk

13. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING DENGAN PIHAK KETIGA

Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan dan Entitas Anak telah membuat dan menandatangani perjanjian-perjanjian penting dengan pihak ketiga, antara lain berupa perjanjian-perjanjian sebagai berikut:

13.1 Perjanjian/Instrumen Utang dengan Pihak Ketiga

No Perjanjian Pihak Fasilitas Kredit/Pembiayaan Jatuh Tempo Ketentuan Yang Mempengaruhi PUT I

1. Perjanjian Kredit No. 005/870/9200/KI.59/BPDKP/2008 tanggal 25 Februari 2008 sebagaimana terakhir kali diubah dengan Addendum No. 011/PK-005/KI.59/IV/2015 tanggal 20 April 2015

1. PT BDH

2. PT Bank BPD Kaltim

Jenis Fasilitas: Kredit Investasi Non-RPK

Jumlah Fasilitas: Rp.50.000.000.000

Bunga: 11,5% per tahun

25 Februari 2019 Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT I maupun menggunakan dana hasil PUT I sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana, dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik.

2. Akta Perjanjian Kredit No. 1 tanggal 1 April 2003 yang dibuat di hadapan Yanes Effriady, SH, Notaris di Kota Jambi, sebagaimana terakhir kali diubah dengan Surat Pemberitahuan Perpanjangan Jangka Waktu (SPPJ) No. 0908/JAM/2016 tanggal 11 Mei 2016

1. PT GFA

2. PT Bank Central Asia Tbk (“BCA)

Jenis Fasilitas: 1. Kredit Lokal2. Kredit Investasi

Jumlah Fasilitas:1. Kredit Lokal: maksimum

Rp5.000.000.0002. Kredit Investasi: maksimum

Rp32.419.314.945,91

Bunga: 1. Kredit Lokal:12,5% per tahun,

yang dihitung dari utang yang timbul dari fasilitas Kredit Lokal

2. Kredit Investasi: 11% per tahun, yang dihitung dari jumlah fasilitas Kredit Investasi yang telah ditarik dan belum dibayar kembali

1. Kredit Lokal: 5 Mei 2017

2. Kredit Investasi: 20 Desember 2016 atau tanggal lain yang disepakati oleh BCA atau PT GFA

Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT I maupun menggunakan dana hasil PUT I sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana, dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik.

3. Perjanjian Induk Pembiayaan Investasi Melalui Fasilitas Sewa Pembiayaan No. L16070006 tanggal 8 Agustus 2016 (“Perjanjian Pembiayaan CTLI L16070006”)

1. PT Century Tokyo Leasing Indonesia (“CTLI”)

2. PT LBJ

CTLI akan memberikan pembiayaan dari waktu ke waktu kepada PT LBJ untuk sewa guna usaha atas peralatan-peralatan yang diperlukan oleh PT LBJ untuk menunjang usahanya di bidang perumahsakitan. Setiap sewa pembiayaan atas suatu peralatan dilaksanakan berdasarkan kontrak pembiayaan yang terpisah. PT LBJ memiliki opsi untuk membeli peralatan yang disewa guna usahakan berdasarkan kontrak pembiayaan.

Tidak terdapat jangka waktu Perjanjian. Kesepakatan terkait dengan masa penggunaan pembiayaan akan diatur pada tiap-tiap kontrak pelaksanaan pembiayaan terpisah.

Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT I maupun menggunakan dana hasil PUT I sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana, dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik.

Page 132: PT Siloam International Hospitals Tbk

110

No Perjanjian Pihak Fasilitas Kredit/Pembiayaan Jatuh Tempo Ketentuan Yang Mempengaruhi PUT I

4. Kontrak Pembiayaan Investasi (Melalui Fasilitas Sewa Pembiayaan) No. L16070006 tanggal 8 Agustus 2016

1. CTLI

2. PT LBJ

CTLI menyediakan pembiayaan investasi kepada PT LBJ untuk keperluan sewa guna usaha atas peralatan IT and Medical Equipment sebagaimana dirinci lebih lanjut dalam perjanjian.

Total pembiayaan: Rp1.118.750.298

Pembayaran Sewa Pembiayaan Periode Utama: Rp24.971.000/bulan

Syarat dan ketentuan dalam perjanjian ini mengacu kepada Perjanjian Pembiayaan CTLI L16070006.

Periode Utama: 60 bulan

Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT I maupun menggunakan dana hasil PUT I sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana, dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik.

5. Perjanjian Induk Pembiayaan Investasi Melalui Fasilitas Sewa Pembiayaan No. L16070006 tanggal 8 Agustus 2016 (“Perjanjian Pembiayaan CTLI L16070006”)

1. CTLI

2. PT MPC

CTLI akan memberikan pembiayaan dari waktu ke waktu kepada PT MPC untuk sewa guna usaha atas peralatan-peralatan yang diperlukan oleh PT MPC untuk menunjang usahanya di bidang perumahsakitan. Setiap sewa pembiayaan atas suatu peralatan dilaksanakan berdasarkan kontrak pembiayaan yang terpisah. PT MPC memiliki opsi untuk membeli peralatan yang disewa guna usahakan berdasarkan kontrak pembiayaan.

Tidak terdapat jangka waktu Perjanjian. Kesepakatan terkait dengan masa penggunaan pembiayaan akan diatur pada tiap-tiap kontrak pelaksanaan pembiayaan terpisah.

Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT I maupun menggunakan dana hasil PUT I sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana, dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik.

6. Kontrak Pembiayaan Investasi (Melalui Fasilitas Sewa Pembiayaan) No. L16070006 tanggal 8 Agustus 2016

1. CTLI

2. PT MPC

CTLI menyediakan pembiayaan investasi kepada PT MPC untuk keperluan sewa guna usaha atas peralatan IT and Medical Equipment sebagaimana dirinci lebih lanjut dalam perjanjian.

Total pembiayaan: Rp9.225.798.618

Pembayaran Sewa Pembiayaan Periode Utama: Rp200.974.000/bulan

Syarat dan ketentuan dalam perjanjian ini mengacu kepada Perjanjian Pembiayaan CTLI L16070006.

Periode Utama: 60 bulan

Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT I maupun menggunakan dana hasil PUT I sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana, dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik.

7. Kontrak Pembiayaan Investasi (Melalui Fasilitas Sewa Pembiayaan) No. L16100002 tanggal 24 Oktober 2016

1. CTLI2. PT MPC

CTLI menyediakan pembiayaan investasi kepada PT MPC untuk keperluan sewa guna usaha atas IT Equipment sebagaimana dirinci lebih lanjut dalam perjanjian.

Total pembiayaan: Rp349.835.338

Pembayaran Sewa Pembiayaan Periode Utama: Rp7.621.000/bulan

Syarat dan ketentuan dalam perjanjian ini mengacu kepada Perjanjian Pembiayaan CTLI L16070006.

Periode Utama: 60 bulan

Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT I maupun menggunakan dana hasil PUT I sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana, dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik.

Page 133: PT Siloam International Hospitals Tbk

111

No Perjanjian Pihak Fasilitas Kredit/Pembiayaan Jatuh Tempo Ketentuan Yang Mempengaruhi PUT I

8. Perjanjian Induk Pembiayaan Investasi Melalui Fasilitas Sewa Pembiayaan No. L16070003 tanggal 8 Agustus 2016 (“Perjanjian Pembiayaan CTLI L16070003”)

1. CTLI

2. PT SRD

CTLI akan memberikan pembiayaan dari waktu ke waktu kepada PT SRD untuk sewa guna usaha atas peralatan-peralatan yang diperlukan oleh PT SRD untuk menunjang usahanya di bidang perumahsakitan. Setiap sewa pembiayaan atas suatu peralatan dilaksanakan berdasarkan kontrak pembiayaan yang terpisah. PT SRD memiliki opsi untuk membeli peralatan yang disewa guna usahakan berdasarkan kontrak pembiayaan.

Tidak terdapat jangka waktu Perjanjian. Kesepakatan terkait dengan masa penggunaan pembiayaan akan diatur pada tiap-tiap kontrak pelaksanaan pembiayaan terpisah.

Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT I maupun menggunakan dana hasil PUT I sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana, dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik.

9. Kontrak Pembiayaan Investasi (Melalui Fasilitas Sewa Pembiayaan) No. L16070003 tanggal 8 Agustus 2016

1. CTLI

2. PT SRD

CTLI menyediakan pembiayaan investasi kepada PT SRD untuk keperluan sewa guna usaha atas peralatan IT and Medical Equipment sebagaimana dirinci lebih lanjut dalam perjanjian.

Total pembiayaan: Rp7.866.038.901

Pembayaran Sewa Pembiayaan Periode Utama: Rp171.353.000/bulan

Syarat dan ketentuan dalam perjanjian ini mengacu kepada Perjanjian Pembiayaan CTLI L16070003.

Periode Utama: 60 bulan

Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT I maupun menggunakan dana hasil PUT I sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana, dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik.

10. Kontrak Pembiayaan Investasi (Melalui Fasilitas Sewa Pembiayaan) No. L16100005 tanggal 24 Oktober 2016

1. CTLI2. PT SRD

CTLI menyediakan pembiayaan investasi kepada PT SRD untuk keperluan sewa guna usaha atas kesehatan sebagaimana dirinci lebih lanjut dalam perjanjian.

Total pembiayaan: Rp1.620.984.750

Pembayaran Sewa Pembiayaan Periode Utama: Rp35.312.000/bulan

Syarat dan ketentuan dalam perjanjian ini mengacu kepada Perjanjian Pembiayaan CTLI L16070003.

Periode Utama: 60 bulan

Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT I maupun menggunakan dana hasil PUT I sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana, dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik.

11. Kontrak Pembiayaan Investasi (Melalui Fasilitas Sewa Pembiayaan) No. L16100006 tanggal 24 Oktober 2016

1. CTLI2. PT SRD

CTLI menyediakan pembiayaan investasi kepada PT SRD untuk keperluan sewa guna usaha atas kesehatan sebagaimana dirinci lebih lanjut dalam perjanjian.

Total pembiayaan: Rp1.242.594.095

Pembayaran Sewa Pembiayaan Periode Utama: Rp27.069.000/bulan

Syarat dan ketentuan dalam perjanjian ini mengacu kepada Perjanjian Pembiayaan CTLI L16070003.

Periode Utama: 60 bulan

Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT I maupun menggunakan dana hasil PUT I sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana, dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik.

Page 134: PT Siloam International Hospitals Tbk

112

No Perjanjian Pihak Fasilitas Kredit/Pembiayaan Jatuh Tempo Ketentuan Yang Mempengaruhi PUT I

12. Perjanjian Induk Pembiayaan Investasi Melalui Fasilitas Sewa Pembiayaan No. L16070016 tanggal 9 September 2016 (“Perjanjian Pembiayaan CTLI L16070016”)

1. CTLI

2. PT RSCM

CTLI akan memberikan pembiayaan dari waktu ke waktu kepada PT RSCM untuk sewa guna usaha atas peralatan-peralatan yang diperlukan oleh PT RSCM untuk menunjang usahanya di bidang perumahsakitan. Setiap sewa pembiayaan atas suatu peralatan dilaksanakan berdasarkan kontrak pembiayaan yang terpisah. PT RSCM memiliki opsi untuk membeli peralatan yang disewa guna usahakan berdasarkan kontrak pembiayaan.

Tidak terdapat jangka waktu Perjanjian. Kesepakatan terkait dengan masa penggunaan pembiayaan akan diatur pada tiap-tiap kontrak pelaksanaan pembiayaan terpisah.

Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT I maupun menggunakan dana hasil PUT I sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana, dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik.

13. Kontrak Pembiayaan Investasi (Melalui Fasilitas Sewa Pembiayaan) No. L16070016 tanggal 9 September 2016

1. CTLI

2. PT RSCM

CTLI menyediakan pembiayaan investasi kepada PT RSCM untuk keperluan sewa guna usaha atas peralatan Patient Monitor, Operating Tables and Surgical Laights sebagaimana dirinci lebih lanjut dalam perjanjian.

Total pembiayaan: Rp1.663.200.000

Pembayaran Sewa Pembiayaan Periode Utama: Rp36.231.000/bulan

Syarat dan ketentuan dalam perjanjian ini mengacu kepada Perjanjian Induk Perjanjian Pembiayaan CTLI L16070016.

Periode Utama: 60 bulan

Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT I maupun menggunakan dana hasil PUT I sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana, dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik.

14. Perjanjian Induk Pembiayaan Investasi (Melalui Fasilitas Sewa Pembiayaan) No. L16070004 tanggal 8 Agustus 2016 (“Perjanjian Pembiayaan CTLI L16070004”)

1. CTLI

2. PT BBS

CTLI akan memberikan pembiayaan dari waktu ke waktu kepada PT BBS untuk sewa guna usaha atas peralatan-peralatan yang diperlukan oleh PT BBS untuk menunjang usahanya di bidang perumahsakitan. Setiap sewa pembiayaan atas suatu peralatan dilaksanakan berdasarkan kontrak pembiayaan yang terpisah. PT BBS memiliki opsi untuk membeli peralatan yang disewa guna usahakan berdasarkan kontrak pembiayaan.

Tidak terdapat jangka waktu Perjanjian. Kesepakatan terkait dengan masa penggunaan pembiayaan akan diatur pada tiap-tiap kontrak pelaksanaan pembiayaan terpisah.

Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT I maupun menggunakan dana hasil PUT I sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana, dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik.

15. Kontrak Pembiayaan Investasi (Melalui Fasilitas Sewa Pembiayaan) No. L16070004 tanggal 8 Agustus 2016

1. CTLI

2. PT BBS

CTLI menyediakan pembiayaan investasi kepada PT BBS untuk keperluan sewa guna usaha atas peralatan IT & Medical Equipment sebagaimana dirinci lebih lanjut dalam perjanjian.

Total pembiayaan: Rp1.359.581.399

Pembayaran Sewa Pembiayaan Periode Utama: Rp29.617.000/bulan

Syarat dan ketentuan dalam perjanjian ini mengacu kepada Perjanjian Pembiayaan CTLI L16070004.

Periode Utama: 60 bulan

Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT I maupun menggunakan dana hasil PUT I sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana, dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik.

Page 135: PT Siloam International Hospitals Tbk

113

No Perjanjian Pihak Fasilitas Kredit/Pembiayaan Jatuh Tempo Ketentuan Yang Mempengaruhi PUT I

16. Kontrak Pembiayaan Investasi (Melalui Fasilitas Sewa Pembiayaan) No. L16100008 tanggal 24 Oktober 2016

1. CTLI

2. PT BBS

CTLI menyediakan pembiayaan investasi kepada PT BBS untuk keperluan sewa guna usaha atas peralatan kesehatan sebagaimana dirinci lebih lanjut dalam perjanjian.

Total pembiayaan: Rp1.794.023.000

Pembayaran Sewa Pembiayaan Periode Utama: Rp39.081.000/bulan

Syarat dan ketentuan dalam perjanjian ini mengacu kepada Perjanjian Pembiayaan CTLI L16070004.

Periode Utama: 60 bulan

Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT I maupun menggunakan dana hasil PUT I sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana, dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik.

17. Perjanjian Induk Pembiayaan Investasi Melalui Fasilitas Sewa Pembiayaan No. L16070005 tanggal 8 Agustus 2016 (“Perjanjian Pembiayaan CTLI L16070005”)

1. CTLI

2. PT TBK

CTLI akan memberikan pembiayaan dari waktu ke waktu kepada PT TBK untuk sewa guna usaha atas peralatan-peralatan yang diperlukan oleh PT TBK untuk menunjang usahanya di bidang perumahsakitan. Setiap sewa pembiayaan atas suatu peralatan dilaksanakan berdasarkan kontrak pembiayaan yang terpisah. PT TBK memiliki opsi untuk membeli peralatan yang disewa guna usahakan berdasarkan kontrak pembiayaan.

Tidak terdapat jangka waktu Perjanjian. Kesepakatan terkait dengan masa penggunaan pembiayaan akan diatur pada tiap-tiap kontrak pelaksanaan pembiayaan terpisah.

Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT I maupun menggunakan dana hasil PUT I sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana, dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik.

18. Kontrak Pembiayaan Investasi (Melalui Fasilitas Sewa Pembiayaan) No. L16070005 tanggal 8 Agustus 2016

1. CTLI

2. PT TBK

CTLI menyediakan pembiayaan investasi kepada PT TBK untuk keperluan sewa guna usaha atas peralatan IT Equipment sebagaimana dirinci lebih lanjut dalam perjanjian.

Total pembiayaan: Rp1.205.050.000

Pembayaran Sewa Pembiayaan Periode Utama: Rp26.251.000/bulan

Syarat dan ketentuan dalam perjanjian ini mengacu kepada Perjanjian Pembiayaan CTLI L16070005.

Periode Utama: 60 bulan

Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT I maupun menggunakan dana hasil PUT I sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana, dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik.

19. Kontrak Pembiayaan Investasi (Melalui Fasilitas Sewa Pembiayaan) No. L16100017 tanggal 24 Oktober 2016

1. CTLI

2. PT TBK

CTLI menyediakan pembiayaan investasi kepada PT TBK untuk keperluan sewa guna usaha atas peralatan kesehatan sebagaimana dirinci lebih lanjut dalam perjanjian.

Total pembiayaan: Rp7.861.771.500

Pembayaran Sewa Pembiayaan Periode Utama: Rp171.260.000/bulan

Syarat dan ketentuan dalam perjanjian ini mengacu kepada Perjanjian Pembiayaan CTLI L16070005.

Periode Utama: 60 bulan

Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT I maupun menggunakan dana hasil PUT I sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana, dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik.

Page 136: PT Siloam International Hospitals Tbk

114

No Perjanjian Pihak Fasilitas Kredit/Pembiayaan Jatuh Tempo Ketentuan Yang Mempengaruhi PUT I

20. Kontrak Pembiayaan Investasi (Melalui Fasilitas Sewa Pembiayaan) No. L16100009 tanggal 24 Oktober 2016

1. CTLI

2. PT TBK

CTLI menyediakan pembiayaan investasi kepada PT TBK untuk keperluan sewa guna usaha atas peralatan kesehatan sebagaimana dirinci lebih lanjut dalam perjanjian.

Total pembiayaan: Rp12.185.431.558

Pembayaran Sewa Pembiayaan Periode Utama: Rp265.446.000/bulan

Syarat dan ketentuan dalam perjanjian ini mengacu kepada Perjanjian Pembiayaan CTLI L16070005.

Periode Utama: 60 bulan

Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT I maupun menggunakan dana hasil PUT I sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana, dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik.

21. Perjanjian Induk Pembiayaan Investasi Melalui Fasilitas Sewa Pembiayaan No. L15110003 tanggal 1 April 2016 (“Perjanjian Pembiayaan CTLI L15110003”)

1. CTLI

2. Perseroan

CTLI akan memberikan pembiayaan dari waktu ke waktu kepada Perseroan untuk sewa guna usaha atas peralatan-peralatan yang diperlukan oleh Perseroan untuk menunjang usahanya di bidang perumahsakitan. Setiap sewa pembiayaan atas suatu peralatan dilaksanakan berdasarkan kontrak pembiayaan yang terpisah. Perseroan memiliki opsi untuk membeli peralatan yang disewa guna usahakan berdasarkan kontrak pembiayaan.

Tidak terdapat jangka waktu Perjanjian. Kesepakatan terkait dengan masa penggunaan pembiayaan akan diatur pada tiap-tiap kontrak pelaksanaan pembiayaan terpisah.

Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT I maupun menggunakan dana hasil PUT I sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana, dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik.

22. Kontrak Pembiayaan Investasi (Melalui Fasilitas Sewa Pembiayaan) No. L15110003 tanggal 10 Mei 2016

1. CTLI

2. Perseroan

CTLI menyediakan pembiayaan investasi kepada Perseroan untuk keperluan sewa guna usaha atas peralatan kesehatan sebagaimana dirinci lebih lanjut dalam perjanjian.

Total pembiayaan: Rp30.237.991.386

Pembayaran Sewa Pembiayaan Periode Utama:Rp675.481.000/bulan

Syarat dan ketentuan dalam perjanjian ini mengacu kepada Perjanjian Pembiayaan CTLI L15110003.

Periode Utama: 60 bulan

Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT I maupun menggunakan dana hasil PUT I sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana, dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik.

23. Kontrak Pembiayaan Investasi (Melalui Fasilitas Sewa Pembiayaan) No. L16100012 tanggal 24 Oktober 2016

1. CTLI

2. Perseroan

CTLI menyediakan pembiayaan investasi kepada Perseroan untuk keperluan sewa guna usaha atas peralatan kesehatan sebagaimana dirinci lebih lanjut dalam perjanjian.

Total pembiayaan: Rp453.750.000

Pembayaran Sewa Pembiayaan Periode Utama:Rp9.885.000/bulan

Syarat dan ketentuan dalam perjanjian ini mengacu kepada Perjanjian Pembiayaan CTLI L15110003.

Periode Utama: 60 bulan

Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT I maupun menggunakan dana hasil PUT I sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana, dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik.

Page 137: PT Siloam International Hospitals Tbk

115

No Perjanjian Pihak Fasilitas Kredit/Pembiayaan Jatuh Tempo Ketentuan Yang Mempengaruhi PUT I

24. Kontrak Pembiayaan Investasi (Melalui Fasilitas Sewa Pembiayaan) No. L16070015 tanggal 26 September 2016

1. CTLI

2. Perseroan

CTLI menyediakan pembiayaan investasi kepada Perseroan untuk keperluan sewa guna usaha atas peralatan kesehatan sebagaimana dirinci lebih lanjut dalam perjanjian.

Total pembiayaan: Rp4.887.750.736

Pembayaran Sewa Pembiayaan Periode Utama:Rp106.178.000/bulan

Syarat dan ketentuan dalam perjanjian ini mengacu kepada Perjanjian Pembiayaan CTLI L15110003.

Periode Utama: 60 bulan

Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT I maupun menggunakan dana hasil PUT I sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana, dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik.

25. Kontrak Pembiayaan Investasi (Melalui Fasilitas Sewa Pembiayaan) No. L16100003 tanggal 24 Oktober 2016

1. CTLI

2. Perseroan

CTLI menyediakan pembiayaan investasi kepada Perseroan untuk keperluan sewa guna usaha atas peralatan kesehatan sebagaimana dirinci lebih lanjut dalam perjanjian.

Total pembiayaan: Rp340.000.000

Pembayaran Sewa Pembiayaan Periode Utama:Rp7.407.000/bulan

Syarat dan ketentuan dalam perjanjian ini mengacu kepada Perjanjian Pembiayaan CTLI L15110003.

Periode Utama: 60 bulan

Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT I maupun menggunakan dana hasil PUT I sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana, dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik.

26. Kontrak Pembiayaan Investasi (Melalui Fasilitas Sewa Pembiayaan) No. L16100004 tanggal 24 Oktober 2016

1. CTLI

2. Perseroan

CTLI menyediakan pembiayaan investasi kepada Perseroan untuk keperluan sewa guna usaha atas peralatan kesehatan sebagaimana dirinci lebih lanjut dalam perjanjian.

Total pembiayaan: Rp359.177.280

Pembayaran Sewa Pembiayaan Periode Utama:Rp7.825.000/bulan

Syarat dan ketentuan dalam perjanjian ini mengacu kepada Perjanjian Pembiayaan CTLI L15110003.

Periode Utama: 60 bulan

Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT I maupun menggunakan dana hasil PUT I sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana, dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik.

27. Kontrak Pembiayaan Investasi (Melalui Fasilitas Sewa Pembiayaan) No. L16100011 tanggal 24 Oktober 2016

1. CTLI

2. Perseroan

CTLI menyediakan pembiayaan investasi kepada Perseroan untuk keperluan sewa guna usaha atas peralatan kesehatan sebagaimana dirinci lebih lanjut dalam perjanjian.

Total pembiayaan: Rp152.240.000

Pembayaran Sewa Pembiayaan Periode Utama:Rp3.317.000/bulan

Syarat dan ketentuan dalam perjanjian ini mengacu kepada Perjanjian Pembiayaan CTLI L15110003.

Periode Utama: 60 bulan

Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT I maupun menggunakan dana hasil PUT I sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana, dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik.

Page 138: PT Siloam International Hospitals Tbk

116

No Perjanjian Pihak Fasilitas Kredit/Pembiayaan Jatuh Tempo Ketentuan Yang Mempengaruhi PUT I

28. Perjanjian Induk Pembiayaan Investasi Melalui Fasilitas Sewa Pembiayaan No. L16100016 tanggal 24 Oktober 2016 (“Perjanjian Pembiayaan CTLI L16100016”)

1. CTLI2. PT DHCI

CTLI akan memberikan pembiayaan dari waktu ke waktu kepada PT DHCI untuk sewa guna usaha atas peralatan-peralatan yang diperlukan oleh PT DHCI untuk menunjang usahanya di bidang perumahsakitan. Setiap sewa pembiayaan atas suatu peralatan dilaksanakan berdasarkan kontrak pembiayaan yang terpisah. PT DHCI memiliki opsi untuk membeli peralatan yang disewa guna usahakan berdasarkan kontrak pembiayaan.

Tidak terdapat jangka waktu Perjanjian. Kesepakatan terkait dengan masa penggunaan pembiayaan akan diatur pada tiap-tiap kontrak pelaksanaan pembiayaan terpisah.

Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT I maupun menggunakan dana hasil PUT I sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana, dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik.

29. Kontrak Pembiayaan Investasi (Melalui Fasilitas Sewa Pembiayaan) No. L16100016 tanggal 24 Oktober 2016

1. CTLI2. PT DHCI

CTLI menyediakan pembiayaan investasi kepada PT DHCI untuk keperluan sewa guna usaha atas peralatan kesehatan sebagaimana dirinci lebih lanjut dalam perjanjian.

Total pembiayaan: Rp1.640.161.723

Pembayaran Sewa Pembiayaan Periode Utama:Rp35.730.000/bulan

Syarat dan ketentuan dalam perjanjian ini mengacu kepada Perjanjian Pembiayaan CTLI L16100016.

Periode Utama: 60 bulan

Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT I maupun menggunakan dana hasil PUT I sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana, dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik.

30. Perjanjian Pembiayaan Investasi - Sewa Pembiayaan No. BBS16061118 tanggal 22 Juli 2016 antara PT BBS dan PT Mitsubishi UFJ Lease & Finance Indonesia (“Mitsubishi UFJ”)

1. Mitsubishi UFJ

2. PT BBS

Pembiayaan investasi dengan cara sewa pembiayaan oleh Mitsubishi UFJ terhadap peralatan-peralatan dan mesin-mesin yang digunakan oleh PT BBS senilai: 1. Rp5.646.566.607 dengan

suku bunga 11,25%, untuk periode 60 bulan atau 5 tahun, dimulai dari 29 Juli 2016 sampai 28 Juli 2021.

2. Rp3.074.123.320 dengan suku bunga 11,25%, untuk periode 60 bulan atau 5 tahun, dimulai dari 29 Juli 2016 sampai 28 Juli 2021.

Perjanjian ini berlaku sampai PT BBS melakukan pembayaran dini terhadap peralatan-peralatan yang diberikan pembiayaan investasi atau sampai masa pembiayaan berakhir pada 28 Juli 2021.

Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT I maupun menggunakan dana hasil PUT I sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana, dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik.

31. Perjanjian Pembiayaan Investasi - Sewa Pembiayaan No. SIH16071112 tanggal 22 Juli 2016 antara Perseroan dan Mitsubishi UFJ

1. Mitsubishi UFJ

2. Perseroan

Pembiayaan investasi dengan cara sewa pembiayaan oleh Mitsubishi UFJ terhadap peralatan-peralatan dan mesin-mesin yang digunakan oleh Perseroan senilai Rp 1.736.012.935 dengan suku bunga 11,25%, untuk periode 60 bulan atau 5 tahun, dimulai dari 29 Juli 2016 sampai 28 Juli 2021.

Perjanjian ini berlaku sampai Perseroan melakukan pembayaran dini terhadap peralatan-peralatan yang diberikan pembiayaan investasi atau sampai masa pembiayaan berakhir pada 28 Juli 2021.

Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT I maupun menggunakan dana hasil PUT I sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana, dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik.

32. Perjanjian Pembiayaan Investasi - Sewa Pembiayaan No. BCI16071114 tanggal 22 Juli 2016 antara PT BCI dan Mitsubishi UFJ

1. Mitsubishi UFJ

2. PT BCI

Pembiayaan investasi dengan cara sewa pembiayaan oleh Mitsubishi UFJ terhadap peralatan-peralatan dan mesin-mesin yang digunakan oleh PT BCI senilai:1. Rp332.385.365 dengan suku

bunga 11,25%, untuk periode 60 bulan atau 5 tahun, dimulai dari 29 Juli 2016 sampai 28 Juli 2021 (“Sewa Pembiayaan BCI I”); dan

2. Rp272.869.111 dengan suku bunga 11,25% untuk periode 60 bulan atau 5 tahun, dimulai dari 30 Agustus 2016 sampai 30 Juli 2021 (“Sewa Pembiayaan BCI II”).

Perjanjian ini berlaku sampai BCI melakukan pembayaran dini terhadap peralatan-peralatan yang diberikan pembiayaan investasi atau sampai masa pembiayaan berakhir, yakni:1. untuk Sewa

Pembiayaan BCI I pada 28 Juli 2021; dan

2. untuk Sewa Pembiayaan BCI II pada 30 Juli 2021

Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT I maupun menggunakan dana hasil PUT I sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana, dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik.

Page 139: PT Siloam International Hospitals Tbk

117

No Perjanjian Pihak Fasilitas Kredit/Pembiayaan Jatuh Tempo Ketentuan Yang Mempengaruhi PUT I

33. Perjanjian Pembiayaan Investasi - Sewa Pembiayaan No. KJM16071116 tanggal 22 Juli 2016 antara PT KJM dan Mitsubishi UFJ

1. Mitsubishi UFJ

2. PT KJM

Pembiayaan investasi dengan cara sewa pembiayaan oleh Mitsubishi UFJ terhadap peralatan-peralatan dan mesin-mesin yang digunakan oleh PT KJM senilai:1. Rp330.000.000 dengan suku

bunga 11,25%, untuk periode 60 bulan atau 5 tahun, dimulai dari 29 Juli 2016 sampai 30 Juni 2021 (“Sewa Pembiayaan KJM I”); dan

2. Rp320.198.398 dengan suku bunga 11,25% untuk periode 60 bulan atau 5 tahun, dimulai dari tanggal 30 Oktober 2016 sampai 30 September 2021 (“Sewa Pembiayaan KJM II”).

Perjanjian ini berlaku sampai KJM melakukan pembayaran dini terhadap peralatan-peralatan yang diberikan pembiayaan investasi atau sampai masa pembiayaan berakhir, yakni:1. untuk Sewa

Pembiayaan KJM I pada 30 Juni 2021; dan

2. untuk Sewa Pembiayaan KJM II pada 30 September 2021.

Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT I maupun menggunakan dana hasil PUT I sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana, dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik.

34. Perjanjian Pembiayaan Investasi - Sewa Pembiayaan No. LBJ16071113 tanggal 22 Juli 2016 antara PT LBJ dan Mitsubishi UFJ

1. Mitsubishi UFJ

2. PT LBJ

Pembiayaan investasi dengan cara sewa pembiayaan oleh Mitsubishi UFJ terhadap peralatan-peralatan dan mesin-mesin yang digunakan oleh PT LBJ senilai Rp552.882.466 dengan suku bunga 11,25%, untuk periode 60 bulan atau 5 tahun, dimulai dari 29 Juli 2016 sampai 28 Juli 2021.

Perjanjian ini berlaku sampai PT LBJ melakukan pembayaran dini terhadap peralatan-peralatan yang diberikan pembiayaan investasi atau sampai masa pembiayaan berakhir pada 28 Juli 2021.

Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT I maupun menggunakan dana hasil PUT I sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana, dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik.

35. Perjanjian Pembiayaan Investasi - Sewa Pembiayaan No. RCM16071117 tanggal 22 Juli 2016 antara PT RSCM dan Mitsubishi UFJ

1. Mitsubishi UFJ

2. PT RSCM

Pembiayaan investasi dengan cara sewa pembiayaan oleh Mitsubishi UFJ terhadap peralatan-peralatan dan mesin-mesin yang digunakan oleh PT RSCM senilai Rp1.158.818.691 dengan suku bunga 11,25%, untuk periode 60 bulan atau 5 tahun, dimulai dari 29 Juli 2016 sampai 28 Juli 2021.

Perjanjian ini berlaku sampai PT RSCM melakukan pembayaran dini terhadap peralatan-peralatan yang diberikan pembiayaan investasi atau sampai masa pembiayaan berakhir pada 28 Juli 2021.

Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT I maupun menggunakan dana hasil PUT I sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana, dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik.

36. Perjanjian Pembiayaan Investasi - Sewa Pembiayaan No. TBKJ16071119 tanggal 22 Juli 2016 antara PT TBK dan Mitsubishi UFJ

1. Mitsubishi UFJ

2. PT TBK

Pembiayaan investasi dengan cara sewa pembiayaan oleh Mitsubishi UFJ terhadap peralatan-peralatan dan mesin-mesin yang digunakan oleh PT TBK senilai Rp3.406.689.733 dengan suku bunga 11,25%, untuk periode 60 bulan atau 5 tahun, dimulai dari 29 Juli 2016 sampai 28 Juli 2021.

Perjanjian ini berlaku sampai PT TBK melakukan pembayaran dini terhadap peralatan-peralatan yang diberikan pembiayaan investasi atau sampai masa pembiayaan berakhir pada 28 Juli 2021.

Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT I maupun menggunakan dana hasil PUT I sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana, dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik.

37. Perjanjian Pembiayaan Investasi - Sewa Pembiayaan No. MTC16071120 tanggal 22 Juli 2016 antara PT MPC dan Mitsubishi UFJ

1. Mitsubishi UFJ

2. PT MPC

Pembiayaan investasi dengan cara sewa pembiayaan oleh Mitsubishi UFJ terhadap peralatan-peralatan dan mesin-mesin yang digunakan oleh PT MPC senilai Rp406.147.411 dengan suku bunga 11,25%, untuk periode 60 bulan atau 5 tahun, dimulai dari 29 Juli 2016 sampai 28 Juli 2021.

Perjanjian ini berlaku sampai PT MPC melakukan pembayaran dini terhadap peralatan-peralatan yang diberikan pembiayaan investasi atau sampai masa pembiayaan berakhir pada 28 Juli 2021.

Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT I maupun menggunakan dana hasil PUT I sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana, dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik.

38. Perjanjian Pembiayaan Investasi - Sewa Pembiayaan No. SRD16071121 tanggal 22 Juli 2016 antara PT SRD dan Mitsubishi UFJ

1. Mitsubishi UFJ

2. PT SRD

Pembiayaan investasi dengan cara sewa pembiayaan oleh Mitsubishi UFJ terhadap peralatan-peralatan dan mesin-mesin yang digunakan oleh PT SRD senilai:1. Rp981.841.023 dengan suku

bunga 11,25%, untuk periode 60 bulan atau 5 tahun, dimulai dari 29 Juli 2016 sampai 28 Juli 2021 (“Sewa Pembiayaan SRD I”); dan

2. Rp 447.126.327 dengan suku bunga 11,25%, untuk periode 60 bulan atau 5 tahun, dimulai dari 30 Agustus 2016 sampai 29 Agustus 2021. (“Sewa Pembiayaan SRD II”)

Perjanjian ini berlaku sampai PT SRD melakukan pembayaran dini terhadap peralatan-peralatan yang diberikan pembiayaan investasi atau sampai masa pembiayaan berakhir, yakni:1. untuk Sewa

Pembiayaan SRD I pada 28 Juli 2021; dan

2. untuk Sewa Pembiayaan SRD II pada tanggal 29.

Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT I maupun menggunakan dana hasil PUT I sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana, dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik.

Page 140: PT Siloam International Hospitals Tbk

118

13.2 Perjanjian Material dengan Pihak Ketiga

a. Pada tanggal 30 April 2012, Perseroan menandatangani Perjanjian Induk (Master Agreement) dengan MPU. Perjanjian ini berlaku sebagai perjanjian induk bagi kerjasama-kerjasama antara Perseroan dan MPU. Untuk pelaksanaan perjanjian kerjasama berdasarkan perjanjian ini, para pihak dapat menunjuk atau menugaskan anak perusahaannya masing-masing. Berdasarkan perjanjian ini, Perseroan dan MPU sepakat untuk melaksanakan beberapa kerjasama sebagai berikut: (i) jual beli saham sehubungan dengan transaksi sebagaimana dirinci lebih lanjut dalam perjanjian, (ii) pemberian hak untuk melaksanakan pembangunan rumah sakit di lokasi-lokasi sebagaimana ditentukan lebih lanjut dalam perjanjian, (iii) pemberian hak untuk mengoperasikan rumah sakit di lokasi-lokasi sebagaimana ditentukan lebih lanjut dalam perjanjian dan (iv) sewa menyewa gedung di lokasi-lokasi sebagaimana ditentukan lebih lanjut dalam perjanjian. Ketentuan lebih lanjut mengenai kerjasama tersebut akan dituangkan lebih lanjut dalam perjanjian terpisah antara para pihak dan/atau anak perusahaan masing-masing pihak. Perjanjian ini berlaku selama 5 tahun sejak tanggal penyelesaian, dimana tanggal penyelesaian tidak boleh lebih lama dari 31 Desember 2013.

b. Pada tanggal 20 Desember 2014, Perseroan menandatangani Perjanjian Sewa Bangunan Rumah Sakit dengan PT Nusa Bahana Niaga (“NBN”). Berdasarkan perjanjian ini, PT KJM menyewa (i) tanah seluas 60.060 M2 dengan status hak guna bangunan (HGB) berdasarkan Sertipikat HGB No. 828/Lorok Pakjo yang berlokasi di R.W. Monginsidi RT. 014, RW. 004, Fatululi, Oebobo, Kupang beserta dengan (ii) bangunan yang berada di atas tanah tersebut, dengan harga sewa yang diperhitungkan berdasarkan gross operating revenue (“GOR”) rumah sakit SHKP. Perjanjian ini berlaku selama 15 tahun sejak tanggal mulai digunakannya tanah dan bangunan oleh PT KJM.

c. Pada tanggal 2 Desember 2014, Perseroan melalui entitas anaknya PT RSSHS mengadakan perjanjian penyewaan kembali dengan MPU sebagai pemberi sewa sehubungan dengan penyewaan kembali properti untuk SHPL. Berdasarkan perjanjian ini, Perseroan berhak menyewa gedung bersama dengan peralatan mekanik dan elektrik dari MPU, dan untuk itu Perseroan berkewajiban untuk membayar biaya sewa tahunan yang diperhitungkan berdasarkan GOR rumah sakit SHPL. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal diterbitkannya izin operasional dari SHPL yaitu tanggal 8 Mei 2016 sampai dengan 15 tahun kemudian.

d. Pada tanggal 1 September 2014, Perseroan melalui entitas anaknya PT GPN mengadakan perjanjian penyewaan dengan PT Crystal Cakrawala Indah (“CCI”) sebagai pemberi sewa sehubungan dengan penyewaan properti untuk SHMD, yang diamandemen dengan amandemen perjanjian sewa tanggal 2 Januari 2015. Berdasarkan perjanjian ini, Perseroan berhak menyewa gedung bersama dengan peralatan mekanik dan elektrik dari CCI, dan untuk itu Perseroan berkewajiban untuk membayar biaya sewa tahunan yang diperhitungkan berdasarkan GOR rumah sakit SHMD. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal diterbitkannya izin operasional dari SHMD yaitu tanggal 10 April 2015 sampai dengan 15 tahun kemudian.

e. Pada tanggal 28 Mei 2014, Perseroan melalui entitas anaknya PT BCI mengadakan perjanjian penyewaan kembali dengan MPU sebagai pemberi sewa sehubungan dengan penyewaan kembali properti untuk SHPW. Berdasarkan perjanjian ini, Perseroan berhak menyewa gedung bersama dengan peralatan mekanik dan elektrik dari MPU, dan untuk itu Perseroan berkewajiban untuk membayar biaya sewa tahunan yang diperhitungkan berdasarkan GOR rumah sakit SHPW. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal diterbitkannya izin operasional dari SHPW yaitu tanggal 21 Januari 2016 sampai dengan 15 tahun kemudian.

f. Pada tanggal 4 November 2015, Perseroan melalui entitas anaknya PT MBB menandatangani Nota Kesepahaman dengan PT Cahaya Zamrud Indah untuk melakukan penyewaan atas tanah dan bangunan yang nantinya akan digunakan untuk penyelenggaraan rumah sakit. Berdasarkan Nota Kesepahaman, para pihak bersedia untuk mengadakan kerjasama penyelenggaraan fasilitas kesehatan dimana Perseroan akan menyewa tanah guna pendirian dan penyelenggaraan RS Siloam Bangka. Sebagai tindak lanjut atas Nota Kesepahaman ini, para pihak akan membuat suatu perjanjian sewa. Nota Kesepahaman ini berakhir pada saat para pihak menandatangani perjanjian sewa tersebut.

Page 141: PT Siloam International Hospitals Tbk

119

g. Pada tanggal 2 November 2015, Perseroan melalui entitas anaknya PT TBK menandatangani Nota Kesepahaman dengan PT Girimulia Perkasajaya untuk melakukan penyewaan atas tanah dan bangunan yang nantinya akan digunakan untuk penyelenggaraan rumah sakit. Berdasarkan Nota Kesepahaman, para pihak bersedia untuk mengadakan kerjasama penyelenggaraan fasilitas kesehatan dimana Perseroan akan menyewa tanah guna pendirian dan penyelenggaraan RS Siloam Bogor. Sebagai tindak lanjut atas Nota Kesepahaman ini, para pihak akan membuat suatu perjanjian sewa. Nota Kesepahaman ini berakhir pada saat para pihak menandatangani perjanjian sewa tersebut.

h. Pada tanggal 4 November 2015 Perseroan melalui entitas anaknya PT LLU menandatangani Nota Kesepahaman dengan PT Rekatama Dinamika Unggul untuk melakukan penyewaan atas tanah dan bangunan yang nantinya akan digunakan untuk penyelenggaraan rumah sakit. Berdasarkan Nota Kesepahaman, para pihak bersedia untuk mengadakan kerjasama penyelenggaraan fasilitas kesehatan dimana Perseroan akan menyewa tanah guna pendirian dan penyelenggaraan RS Siloam Lubuk Linggau. Sebagai tindak lanjut atas Nota Kesepahaman ini, para pihak akan membuat suatu perjanjian sewa. Nota Kesepahaman ini berakhir pada saat para pihak menandatangani perjanjian sewa tersebut.

i. Pada tanggal (i) 2 Januari 2004, Perseroan melalui entitas anaknya PT MST menandatangani Akta Sewa Menyewa Bangunan No. 3 sebagaimana diubah oleh Akta Addendum No. 27 tanggal 10 Maret 2004 dan Akta Addendum No. 136 tanggal 25 September 2009, yang kesemuanya dibuat di hadapan Eddy Nyoman Winarta, SH, Notaris di Kabupaten Badung dengan I Gede Karsika sebagai penyewa dan (ii) Perseroan melalui entitas anaknya PT MST menandatangani (a) Akta Sewa Menyewa No. 2 tanggal 10 Maret 2015 dengan I Wayan Sareng sebagai pemberi sewa dan (b) Akta No. 2 tanggal 22 Maret 2016 dengan I Kadek Susila sebagai kuasa dari para ahli waris I Made Seneng sebagai pemberi sewa, yang keduanya dibuat di hadapan Agung Satrya Wibawa Taira, SH, MKn, Notaris di Denpasar. Berdasarkan perjanjian-perjanjian tersebut, Perseroan berhak menyewa bangunan ruko serta lahan yang digunakan untuk BIMC Kuta. Berdasarkan perjanjian-perjanjian tersebut, Perseroan berkewajiban untuk membayar total sejumlah Rp 4.020.312.500. Perjanjian-perjanjian tersebut berlaku paling lama sampai dengan 6 Februari 2025.

j. Pada tanggal 7 November 2007 Perseroan melalui entitas anaknya PT TSW menandatangani Land Utilization and Land Development Agreement dengan PT (Persero) Pengembangan Pariwisata Bali sebagaimana terakhir diubah oleh Amandemen kedua tanggal 30 Maret 2012. Berdasarkan Perjanjian tersebut, Perseroan berhak untuk memanfaatkan tanah yang dikonversi menjadi Sertipikat Hak Guna Bangunan, yang di atas tanah tersebut kemudian dibangun BIMC ND. Berdasarkan perjanjian tersebut, Perseroan berkewajiban untuk membayar uang kompensasi sejumlah yang ditetapkan dalam Perjanjian. Perjanjian berlaku selama masa Hak Guna Bangunan atas tanah tersebut.

k. Pada tanggal 1 Juni 2006 Perseroan melalui entitas anaknya PT DCHI menandatangani Perjanjian Kerjasama tentang Pembangunan dan Pemakaian dengan Sistem Sewa Menyewa No. 14/001b/AST-PK/DIRUT dengan PT Anandi Sarana Tatahusada (“Anandi”) sebagai pemberi sewa sehubungan dengan pembangunan dan penyewaan properti untuk SHCN. Berdasarkan perjanjian ini, Perseroan berhak untuk menggunakan bangunan yang dibangun oleh Anandi untuk kepentingan pelaksanaan kegiatan usahanya, dan untuk itu Perseroan berkewajiban untuk melakukan penyetoran uang muka penyewaan gedung sebesar Rp12.000.000.000. Perjanjian ini berlaku selama 13 tahun sejak serah terima gedung beserta kelengkapannya dari Anandi kepada Perseroan.

l. Pada tanggal 12 Oktober 2015 Perseroan melalui entitas anaknya PT SRD menandatangani Akta Perjanjian Sewa Menyewa No. 23 yang dibuat di hadapan Notaris Sriwi Bawana Nawaksari, SH, MKn, Notaris di Kabupaten Tangerang dengan Alan Rusli sebagai pemberi sewa sehubungan dengan sewa bangunan ruko yang terletak di Jalan Ahmad Yani Kilometer 2 Gang 2, Kelurahan Sungai Baru, Kecamatan Banjar Timur, Banjarmasin, untuk SM Banjarmasin. Berdasarkan perjanjian ini, Perseroan berkewajiban untuk membayar biaya sewa dengan total jumlah sebesar Rp12.182.333.335 untuk jangka waktu sewa yang berlangsung sejak tanggal 12 Oktober 2015 sampai dengan 11 Oktober 2027.

Page 142: PT Siloam International Hospitals Tbk

120

m. Pada tanggal 11 Juni 2015 Perseroan melalui entitas anaknya PT SRD menandatangani Akta Perjanjian Sewa Menyewa No.12 yang dibuat di hadapan Notaris Fudrawanto Juanda, SH, Notaris di Samarinda dengan Rosali sebagai pemberi sewa sehubungan dengan sewa bangunan ruko yang terletak di Jalan Pemuda, Kelurahan Temindung Permai, Kecamatan Samarinda Utara, Samarinda, untuk SM Samarinda. Berdasarkan perjanjian ini, Perseroan berkewajiban untuk membayar biaya sewa dengan total jumlah sebesar Rp13.737.333.336 untuk jangka waktu sewa yang berlangsung sejak tanggal 8 Juni 2015 sampai dengan 8 Juni 2030.

n. Pada tanggal 6 November 2015 Perseroan melalui entitas anaknya PT SRD menandatangani Akta Perjanjian Sewa Menyewa No. 4 yang dibuat di hadapan Notaris Sriwi Bawana Nawaksari, SH, MKn, Notaris di Kabupaten Tangerang dengan Eddy Kurniawan sebagai pemberi sewa sehubungan dengan sewa bangunan ruko yang teletak di Jalan Kolonel Soegiono Blok 2 Nomor 16, 17 dan 18, Kelurahan Duren Sawit, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur untuk SM BKT. Berdasarkan perjanjian ini, Perseroan berkewajiban untuk membayar biaya sewa dengan total jumlah sebesar Rp27.307.500.000 untuk jangka waktu sewa yang berlangsung sejak tanggal 6 November 2015 sampai dengan 5 November 2030.

o. Pada tanggal 19 Juni 2015 Perseroan melalui entitas anaknya PT SRD menandatangani Perjanjian Sewa Menyewa No. 058/Legal-SRDI/VI/2015 dengan Ruben Hana dan Wenda Limowaty Liem sebagai pemberi sewa sehubungan dengan sewa bangunan yang terletak di Jalan Yos Sudarso No. 30-40 Paal Dua, Manado untuk SM Manado. Berdasarkan perjanjian ini, Perseroan berkewajiban untuk membayar biaya sewa dengan total jumlah sebesar Rp2.500.000.000 untuk jangka waktu sewa yang berlangsung sejak tanggal berakhirnya periode renovasi yang merupakan 10 bulan sejak serah terima obyek sewa tanggal 19 November 2015 sampai dengan 5 tahun kedepan.

p. Pada tanggal 28 Desember 2015, PT SRD menandatangani perjanjian sewa menyewa dengan Budi Purnomo sebagaimana dituangkan dalam Akta No. 62 tanggal 28 Desember 2015, dibuat di hadapan Sriwi Bawana Nawaksari, S.H., M.Kn., Notaris di Tangerang. Berdasarkan perjanjian ini, PT SRD menyewa dari Budi Purnomo selama 10 tahun (i) sebidang tanah seluas 1.077 m2 yang terletak di Jalan Kompol Maksum 296, Semarang, dengan status Hak Guna Bangunan (HGB) berdasarkan Sertipikat HGB No. 592 tanggal 22 Januari 2003 yang diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Semarang, (ii) bangunan yang berdiri di atas tanah tersebut dengan luas bangunan 1.254 m2 yang didirikan berdasarkan Izin Mendirikan Bangunan No. 645.3/152/2003 tanggal 9 Juli 2003 yang diterbitkan oleh Walikota Semarang beserta dengan (iii) seluruh perlengkapannya sebagaimana dirinci lebih lanjut dalam perjanjian. Harga sewa untuk 5 tahun pertama adalah sebesar Rp2.222.222.223 dan untuk 5 tahun berikutnya adalah sebesar Rp2.333.333.334. Perjanjian ini berlaku hingga 27 Desember 2025.

Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam perjanjian-perjanjian penting dengan pihak ketiga sebagaimana disebutkan di atas untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT I maupun menggunakan dana hasil PUT I sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana.

Page 143: PT Siloam International Hospitals Tbk

121

14. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING DENGAN PIHAK TERAFILIASI

Perseroan dan Entitas Anak mengadakan perjanjian penting dengan pihak terafiliasi, yaitu sebagai berikut:

14.1 Perjanjian/Instrumen Utang dengan Pihak Terafiliasi

No. Perjanjian Pihak Fasilitas Kredit Jatuh Tempo Ketentuan Yang Mempengaruhi PUT

1. Perjanjian Hutang tanggal 30 April 2013 sebagaimana telah diubah berdasarkan Addendum tanggal 31 Desember 2013

1. Siloam

2. Lippo

Jumlah Fasilitas:Rp 827.161.768.449,00

Bunga: Sampai dengan 31 Desember 2013 tidak dikenakan bunga, setelahnya akan dibebankan bunga pinjaman sesuai kesepakatan kedua belah pihak. Saat ini bunga yang disepakati adalah suku bunga deposito Bank Indonesia yang berlaku ditambah 1%

Tujuan Penggunaan Fasilitas:Belanja modal sesuai kegiatan usaha Perseroan, terutama untuk pembelian aset tetap dan pembayaran saham dari rumah sakit yang diakuisisi pada tahun 2011 dan 2012

Tidak terdapat ketentuan mengenai jatuh tempo. Perjanjian berlaku sampai pelunasan seluruh pinjaman Debitor.

Tidak terdapat pembatasan/larangan/persyaratan di dalam Perjanjian untuk Perseroan dapat melaksanakan PUT I maupun menggunakan dana hasil PUT I sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana

Perjanjian Hutang ini telah dilakukan dengan syarat dan ketentuan yang wajar (arm’s length) sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga.

14.2 Perjanjian dengan PT Lippo Karawaci Tbk. (“Lippo”)(Lippo merupakan Induk Perseroan dari Pemegang Saham Utama Perseroan)

a. Pada tanggal 30 April 2013, Perseroan mengadakan perjanjian sewa kembali (sublease) MRCCC dengan Lippo, dimana Perseroan menyewa dari Lippo gedung Siloam MRCCC yang beralamat di Jalan Garnisun Dalam RT 010/001, Kelurahan Karet Semanggi, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan. Perjanjian ini berlaku selama lima belas tahun atau sampai dengan 29 April 2028.

b. Pada tanggal 30 April 2013, Perseroan mengadakan perjanjian sewa gedung rumah sakit dengan Lippo, untuk penyewaan gedung Rumah Sakit Umum Siloam yang beralamat di Jl. Siloam No. 6, Tangerang 15811. Perjanjian ini berlaku sampai dengan 29 April 2028.

c. Pada tanggal 30 April 2013, Perseroan mengadakan perjanjian sewa kembali (sublease) gedung rumah sakit Siloam Hospitals Jakarta Barat dengan Lippo Perjanjian ini bermaksud untuk menyewakan gedung rumah sakit di Jalan Raya Perjuangan Kav. 8, Kelurahan Kebon Jeruk, Kecamatan Kebon, Jeruk, Jakarta Barat oleh Lippo kepada Siloam. Perjanjian ini berlaku samapi dengan 29 April 2028.

d. Pada tanggal 30 April 2013, Perseroan mengadakan perjanjian sewa kembali (sublease) gedung rumah sakit dengan Lippo, untuk penyewaan gedung Siloam Hospitals Lippo Village yang beralamat di Jl. Siloam No. 6, Lippo Karawaci, 1600, Tangerang, Banten. Perjanjian ini berlaku sampai dengan 29 April 2028.

e. Pada tanggal 30 April 2013, Perseroan menandatangani perjanjian sewa kembali (sublease) dengan Lippo sebagai pemberi sewa sehubungan dengan penyewaan kembali properti untuk SHMK. Berdasarkan perjanjian ini Perseroan berhak menyewa gedung bersama dengan peralatan mekanik serta elektrik dari Lippo, dan untuk itu Perseroan berkewajiban untuk membayar biaya sewa tahunan yang diperhitungkan berdasarkan GOR rumah sakit SHMK. Perjanjian ini akan berlaku sejak ditandatanganinya perjanjian sampai dengan 15 tahun dari tanggal 30 November 2012.

f. Pada tanggal 30 April 2013, Perseroan menandatangani perjanjian sewa kembali (sublease) dengan Lippo sebagai pemberi sewa sehubungan dengan penyewaan kembali properti untuk SHMN. Berdasarkan perjanjian ini Perseroan berhak menyewa gedung bersama dengan peralatan mekanik serta elektrik dari Lippo, dan untuk itu Perseroan berkewajiban untuk membayar biaya sewa tahunan yang diperhitungkan berdasarkan GOR rumah sakit SHMN. Perjanjian ini akan

Page 144: PT Siloam International Hospitals Tbk

122

berlaku sejak ditandatanganinya perjanjian sampai dengan 15 tahun dari tanggal 30 November 2012.

g. Pada tanggal 30 April 2013, Perseroan menandatangani perjanjian sewa kembali (sublease) dengan Lippo sebagai pemberi sewa sehubungan dengan penyewaan kembali properti untuk SHSB. Berdasarkan perjanjian ini Perseroan berhak menyewa gedung bersama dengan peralatan mekanik serta elektrik dari Lippo, dan untuk itu Perseroan berkewajiban untuk membayar biaya sewa tahunan yang diperhitungkan berdasarkan GOR rumah sakit SHSB. Perjanjian ini akan berlaku sejak ditandatanganinya perjanjian sampai dengan 15 tahun dari tanggal 11 Desember 2006.

h. Pada tanggal 1 Juli 2013, Perseroan menandatangani perjanjian sewa kembali (sublease) dengan Lippo sebagai pemberi sewa sehubungan dengan penyewaan kembali properti untuk SHTB. Berdasarkan perjanjian ini Perseroan berhak menyewa gedung bersama dengan peralatan mekanik serta elektrik dari Lippo, dan untuk itu Perseroan berkewajiban untuk membayar biaya sewa tahunan yang diperhitungkan berdasarkan GOR rumah sakit SHTB. Perjanjian ini akan berlaku sejak ditandatanganinya perjanjian sampai dengan 15 tahun dari tanggal 23 Mei 2013.

i. Pada tanggal 13 Mei 2013, Perseroan menandatangani perjanjian sewa kembali (sublease) dengan Lippo sebagai pemberi sewa sehubungan dengan penyewaan kembali properti untuk SHDP. Berdasarkan perjanjian ini Perseroan berhak menyewa gedung bersama dengan peralatan mekanik serta elektrik dari Lippo, dan untuk itu Perseroan berkewajiban untuk membayar biaya sewa tahunan yang diperhitungkan berdasarkan GOR rumah sakit SHDP. Perjanjian ini akan berlaku sejak ditandatanganinya perjanjian sampai dengan 15 tahun dari tanggal 13 Mei 2013.

j. Pada tanggal 24 Agustus 2016, Perseroan dan Lippo menandatangani Amandemen dan Pernyataan Kembali atas Master Agreement yang ditandatangani tanggal 30 April 2013. Para Pihak sepakat untuk mengubah beberapa syarat dan ketentuan yang terdapat dalam Master Agreement sehubungan dengan kerja sama penyediaan aset atau lahan untuk kegiatan usaha jasa pelayanan kesehatan bagi Perseroan. Implementasi atas kerja sama akan diaturlebih lanjut dalam suatu perjanjian terpisah. Perjanjian ini berlaku sejak 24 Agustus 2016 sampai dengan 24 Agustus 2021.

k. Pada tanggal 28 Desember 2010, Perseroan melalui entitas anaknya PT EJM menandatangani Akta Novasi dengan PT Graha Pilar Sejahtera dan Lippo dimana Lippo sebelumnya telah menandatangani Perjanjian Sewa Menyewa untuk gedung rumah sakit SHLC dengan PT Graha Pilar Sejahtera. Lippo melalui Akta Novasi menetapkan, mengalihkan dan novasi seluruh hak, manfaat, bunga, kewajiban, syarat dalam Perjanjian Sewa Menyewa kepada PT EJM.

14.3 Perjanjian dengan Anak Perusahaan dari Lippo

a. Pada tanggal 24 Agustus 2016, Perseroan melalui entitas anaknya PT LBJ mengadakan perjanjian sewa kembali (sublease) gedung rumah sakit dengan PT Pancuran Intan Makmur. Perjanjian ini bermaksud untuk menyewakan gedung rumah sakit di Jl. Gabriel Gampur, RT 013/RW 005, Dusun V, Desa Gorontalo, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur oleh PT Pancuran Intan Makmur kepada PT LBJ. Perjanjian ini berlaku sampai dengan 23 Agustus 2031.

b. Pada tanggal 24 Agustus 2016, Perseroan melalui entitas anaknya PT TPM menandatangani perjanjian sewa dengan PT Mulia Citra Abadi sebagai pemberi sewa sehubungan dengan penyewaan properti untuk SHYG yang berlokasi di Jl. Laksda Adisucipto No. 32-34, Yogyakarta, Jawa Tengah. Berdasarkan perjanjian ini, PT TPM berkewajiban untuk membayar biaya sewa tahunan yang diperhitungkan berdasarkan GOR rumah sakit SHYG. Perjanjian ini akan berlaku sampai dengan 15 tahun sejak izin operasional diterbitkan.

c. Pada tanggal 11 Februari 2016, Perseroan melalui entitas anaknya PT MPC menandatangani perjanjian sewa dengan PT Bayu Buana Nusa sebagai pemberi sewa sehubungan dengan penyewaan suatu ruang/tempat dengan luas 1.467 m2 didalam gedung Grand Mall Bekasi untuk

Page 145: PT Siloam International Hospitals Tbk

123

Siloam Medika. Pembayaran atas harga sewa dihitung berdasarkan sewa bagi hasil keuntungan (profit sharing) yang dihitung dari hasil pendapatan kegiatan usaha bersih (nett operating revenue) PT MPC. Jangka waktu sewa dihitung sejak tanggal 1 Juni 2016 sampai dengan tanggan 31 Mei 2026.

d. Pada tanggal 1 September 2015, Perseroan melalui entitas anaknya PT SRD menandatangani Surat Persetujuan Sewa dengan PT Rekapastika Asri atas suatu ruang sewa seluas 2.907m2 yang terdiri dari Unit No: BG-35,B1-19,20,21 yang terletak di Blu Plaza. Pembayaran sewa yang disepakati adalah pemabayaran sewa bagi hasil (profit sharing) murni tanpa minimum yang dihitung dari hasil pendapatan kegiatan usaha bersih (nett operating revenue). Tanggal mulai sewa adalah sejak 18 November 2015 sampai dengan 17 November 2025.

e. Pada tanggal 14 Januari 2016, Perseroan melalui entitas anaknya PT SRD menandatangani Surat Persetujuan Sewa dengan PT Duta Wisata Loka atas suatu ruang sewa seluas 1.471,41m2 yang berlokasi di Lantai Ground Unit 118C Pluit Village. Harga sewa yang disepakati adalah pembayaran sewa dengan system bagi hasil (Harga Sewa Turnover) yang dihitung dari persentasi hasil penjual bruto. dengan minimum Harga Dasar Sewa yang dihitung berdasaran target pendapatan kegiatan usaha bersih (net operating revenue). Jangka waktu sewa terhitung sejak 1 Juli 2016 sampai dengan 30 Juni 2026.

f. Pada tanggal 22 Juli 2015, Perseroan menandatangani perjanjian lisensi merek dengan PT Sentra Dwimandiri yang memberikan Perseroan hak untuk menggunakan Merek Dagang yang tercancum dalam Lampiran 1 Perjanjian, secara non-ekslusif dan non-transferable. Biaya Lisensi yang dibayarkan oleh Perseroan sejumlah Rp. 50.000.000- yang dibayarkan satu kali untuk seluruh jangka waktu Perjanjian ini. Jangka waktu perjanjian terus berlaku sampai (a) salah satu Pihak bermaksud mengahiri Perjanjian (b) saat Lippo selaku pemegang saham PT Sentra Dwimandiri tidak lagi secara langsung atau tidak langsung menjadi pemegang saham mayoritas (c) jika Perseroan melakukan pelanggatan terhadap Perjanjian.

g. Pada tanggal 24 Agustus 2016, Perseroan melalui entitas anaknya PT BBS menandatangani perjanjian sewa dengan PT Andromeda Sakti sebagai pemberi sewa sehubungan dengan penyewaan properti untuk SHBN yang berlokasi di Jl. Sultan Hasanuddin No.58, Batulo, Wolio, Baubau, Sulawesi Tenggara. Berdasarkan perjanjian ini, PT BBS berkewajiban untuk membayar biaya sewa tahunan yang diperhitungkan berdasarkan GOR rumah sakit SHBN. Perjanjian ini akan berlaku sampai dengan 15 tahun sejak izin operasional diterbitkan.

14.4 Perjanjian dengan Pihak di bawah Pengendali yang Sama

a. Pada tanggal 24 April 2012, Perseroan mengadakan perjanjian lisensi, penyediaan dan pemeliharaan perangkat lunak dengan PT Solusi Informasi Medika, di mana PT Solusi Informasi Medika menyediakan lisensi perangkat lunak (software) dan pemeliharaannya. Perjanjian tersebut telah diamandemen dengan Addendum No. 033/SIH/ICT/IV 2015 tanggal 23 Februari 2015, yang menambahkan spesifikasi perjanjian namun tidak mengubah syarat dan ketentuan perjanjian. Perjanjian ini tidak mempunyai jangka waktu, dan berakhir hanya ketika diakhiri oleh para pihak.

Seluruh perjanjian-perjanjian dengan pihak terafiliasi di atas telah dilakukan dengan syarat dan ketentuan yang wajar (arm’s length) sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga.

15. PERKARA HUKUM YANG SEDANG DIHADAPI PERSEROAN, ENTITAS ANAK, DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PERSEROAN SERTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI ENTITAS ANAK

Perseroan dan Entitas Anak serta masing-masing anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan dan Entitas Anak, tidak tersangkut dan/atau terlibat sebagai penggugat, tergugat, pemohon atau termohon dalam perkara perdata, pidana, tata usaha negara, hubungan industrial, kepailitan, PKPU, pajak, dan perkara arbitrase di BANI yang mempunyai dampak material yang dapat mempengaruhi kegiatan usaha, kelangsungan usaha Perseroan dan Entitas Anak, dan Rencana PUT I.

Page 146: PT Siloam International Hospitals Tbk

124

B. KEGIATAN USAHA SERTA KECENDERUNGAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK

1. UMUM

Perseroan membuka rumah sakit pertamanya pada tahun 1996 dan sejak itu Perseroan terus berkembang melalui pendirian rumah sakit baru maupun akuisisi rumah sakit yang sudah berdiri. Saat ini Perseroan mengoperasikan 23 rumah sakit, dan menawarkan layanan kesehatan spesialis yang lengkap seperti prosedur bedah kompleks, layanan laboratorium, fasilitas radiologi dan imaging, layanan kesehatan umum dan layanan diagnostik dan darurat di Indonesia. Pada tanggal 30 Juni 2016, Perseroan memiliki kapasitas sekitar 5.100 jumlah tempat tidur dan mempekerjakan 2.200 dokter dan spesialis yang memberikan layanan ke pasien Perseroan dan 8.200 perawat dan staf medis lainnya. Perseroan berencana untuk mengembangkan usahanya melalui pendirian rumah sakit baru, pengembangan rumah sakit Perseroan yang sudah berdiri dan akuisisi rumah sakit yang berpotensi baik.

Perseroan yakin bahwa Perseroan dikenal sebagai pemimpin dalam penyelenggaraan model layanan klinis yang inovatif dengan peralatan canggih, fasilitas yang berorientasi pada pasien dan layanan klinik maupun non-klinik yang terpadu di seluruh Indonesia. Selama 20 tahun, Perseroan telah menjadi pelopor dan memberikan kontribusi penting dalam perkembangan layanan kesehatan di Indonesia. Sebagai contoh, Siloam Hospitals Lippo Village adalah rumah sakit Indonesia pertama yang terakreditasi oleh Joint Commission International (“JCI”) pada tahun 2007 dan telah berhasil mempertahankan akreditasi tersebut sampai dengan saat ini. Perseroan percaya Perseroan juga merupakan pelopor dalam penggunaan teknologi MRI 3-Tesla, 256 Slice CT, Rapid Arc Linac Anciliator dan Gamma Knife di Indonesia. Perseroan juga memperoleh penghargaan “Indonesia Hospital of the Year” dari Frost & Sullivan pada tahun 2015 dan “Indonesia Best Practices Awards: Indonesia Healthcare Services Provider of the Year” dan “Indonesia Healthcare Most Reputable Brand” berdasarkan penelitian pelayanan kesehatan untuk kategori rumah sakit swasta di kawasan Jabodetabek pada tahun 2015. Untuk memastikan bahwa fasilitas-fasilitas medis Perseroan dioperasikan dengan standar tertinggi, Perseroan secara aktif berkolaborasi dengan pemberi layanan kesehatan internasional. Perseroan percaya bahwa Perseroan adalah organisasi kesehatan di Indonesia yang menyelenggarakan pelayanan klinis dengan fasilitas riset dan akademis unggulan. Perseroan ada bagian dari kelompok ilmu pengetahuan medis, yang terdiri dari UPHMS, yaitu suatu sekolah kedokteran dan keperawatan ternama di Indonesia, dan Mochtar Riady Institut Nanoteknologi, suatu lembaga riset berfokus pada riset genetik dan kanker. Hal ini memungkinkan Perseroan untuk mendorong inovasi dan menghasilkan generasi dokter dan perawat di masa mendatang untuk pengembangan usaha Perseroan.

Perseroan telah mengembangkan “Centers of Excellence” di beberapa bidang spesialisasi di rumah-rumah sakit Perseroan, termasuk di bidang kanker, jantung, syaraf, fertilitas, kardiologi, neuroscience, urologi dan ortopedik. Perseroan percaya bahwa “Centers of Excellence” tersebut sangat dikenal dalam memberikan layanan kesehatan yang paling mutakhir di Indonesia. Para dokter yang berpraktek di rumah-rumah sakit lainnya, baik swasta maupun non-swasta, secara reguler merekomendasikan layanan Perseroan di bidang-bidang spesialisasi tersebut. Perseroan juga percaya bahwa reputasi Perseroan pada kemampuan klinik, peralatan medis dengan teknologi terkini dan program-program pelatihan di “Centers of Excellence” tersebut telah membantu Perseroan dalam menarik dan mempertahankan tenaga medis di rumah sakit Perseroan. Dokter-dokter spesialis pada umumnya merupakan dokter independen, yaitu tidak dipekerjakan oleh rumah sakit dan diperkenankan untuk melakukan praktek sebanyak-banyaknya pada tiga rumah sakit. Perseroan percaya bahwa kemampuan Perseroan untuk menarik dan mempertahankan dokter dan staf medis profesional ternama memberikan Perseroan kelebihan daripada para pesaing dalam pasar yang sangat kompetitif.

Pada tanggal 30 Juni 2016, dari seluruh tanah dan bangunan rumah sakit Perseroan yang telah beroperasi (“Properti Rumah Sakit”): (i) sebanyak 11 Properti Rumah Sakit disewa Perseroan dan/atau Entitas Anak melalui perjanjian sublease dari LK dan MPU (dan entitas anak LK dan MPU) yang menyewa dari anak-anak perusahaan First REIT, (ii) 1 Properti Rumah Sakit Perseroan dimiliki oleh dan disewa langsung dari anak perusahaan First REIT, (iii) 3 Properti Rumah Sakit Perseroan disewa langsung dari LK atau entitas anak LK, (iv) 1 Properti Rumah Sakit disewakan langsung kepada Perseroan oleh entitas anak MPU, dan (v) Properti Rumah Sakit lainnya disewa dari pihak ketiga dan dimiliki oleh Perseroan.

Page 147: PT Siloam International Hospitals Tbk

125

Grafik di bawah ini menunjukkan peningkatan jumlah admisi rawat inap, kunjungan rawat jalan, dan kunjungan gawat darurat pada rumah sakit Perseroan selama periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016 serta tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013, 2012, dan 2011.

Sumber: Perseroan, November 2016

2. KEUNGGULAN KOMPETITIF PERSEROAN Posisi pasar terkemuka di pasar kesehatan Indonesia yang sangat menarik

Pada tanggal 30 Juni 2016, Perseroan mengoperasikan 23 rumah sakit, yang memberikan layanan konsultasi kesehatan dan layanan klinis dan diagnostik. Pada tanggal 30 Juni 2016, Perseroan memiliki kapasitas sekitar 5.100 jumlah tempat tidur dan mempekerjakan 2.200 dokter dan spesialis) yang menawarkan layanan ke pasien Perseroan dan 8.200 perawat dan staf medis lainnya. Perseroan berencana untuk lebih memperluas operasi dan kehadiran Perseroan melalui pembangunan rumah sakit baru, perluasan rumah sakit yang sudah ada dan melakukan akuisisi. Perseroan juga diakui di Indonesia sebagai pemimpin dalam model layanan klinis inovatif, peralatan terkini, fasilitas yang berpusat pada pasien dan layanan klinis dan non-klinis terpadu. Selama 20 tahun terakhir, Perseroan telah merintis dan banyak melahirkan capaian penting dalam perkembangan kesehatan di Indonesia. Misalnya, Siloam Hospitals Lippo Village adalah rumah sakit pertama di Indonesia yang diakreditasi oleh JCI pada tahun 2007 dan sampai dengan saat ini masih berhasil untuk mempertahankan akreditasinya.

Perseroan memiliki fokus yang kuat pada Indonesia, yang Perseroan yakini sebagai pasar pertumbuhan yang sangat menarik dan yang mendapatkan keuntungan dari berbagai dinamika meliputi penduduk yang semakin makmur dan bertambah usia, kondisi ekonomi makro yang kondusif serta peningkatan permintaan untuk layanan kesehatan swasta berkualitas, yang ditopang oleh kebijakan pemerintah yang mendukung.

Indonesia memiliki penduduk terbesar di Asia Tenggara dan penduduk terbesar keempat di dunia berdasarkan data dari Departemen Ekonomi dan Sosial PBB. Jumlah penduduk Indonesia diperkirakan akan mencapai sekitar 272 juta pada tahun 2020 dan mengalami laju urbanisasi yang pesat. Namun, rasio tempat tidur rata-rata global per 10.000 penduduk masih berada di angka 11, jauh di bawah angka 49 di negara-negara OECD (Frost & Sullivan, 2016). Selanjutnya, populasi Indonesia didominasi oleh penduduk yang berusia relatif muda, dengan hanya 8,2% dari populasi pada tahun 2015 berusia di atas 60 tahun. Namun, dengan meningkatnya harapan hidup dan menurunnya angka kematian, proporsi populasi Indonesia yang berusia lebih dari 60 tahun akan tumbuh menjadi sekitar 19,2% pada tahun 2050 (sumber: Departemen Ekonomi dan Sosial PBB, 2015). Meningkatnya populasi berusia lanjut akan semakin menempatkan beban yang besar pada infrastruktur kesehatan yang sudah diupayakan di Indonesia dan akan memperkuat pertumbuhan layanan kuratif dan rawat inap selama beberapa dekade mendatang.

Page 148: PT Siloam International Hospitals Tbk

126

Saat ini Indonesia saat ini memiliki perekonomian terbesar di Asia Tenggara dengan PDB nominal sekitar USD861,9 miliar pada tahun 2015 (sumber: World Bank, Juli 2016). Perekonomian Indonesia mencapai laju pertumbuhan PDB sebesar rata-rata 5,5% per tahun dari tahun 2011 hingga 2015, dan diperkirakan akan mengalami pertumbuhan sebesar 6,0% per tahun sampai 2021 (sumber: IMF, April 2016). Pertumbuhan ekonomi telah membawa peningkatan pesat dalam kekayaan pribadi dan rumah tangga penduduk Indonesia. PDB per kapita Indonesia tahun 2015 melampaui USD3.400 (sumber: World Bank, Juli 2016) dan diperkirakan akan tumbuh pada tingkat pertumbuhan tahunan majemuk sebesar 6,3% dari tahun 2015 hingga 2020 (sumber: IMF, April 2016), yang Perseroan yakin akan meningkatkan lebih lanjut pertumbuhan pengeluaran konsumen dan pendapatan sesudah dikurangi pajak (disposable income). Pertumbuhan pendapatan sesudah dikurangi pajak (disposable income) ini diperkirakan akan meningkatkan permintaan akan layanan kesehatan swasta bermutu. Selain itu, walaupun penyakit menular telah secara historis bertanggungjawab atas jumlah signifikan morbiditas dan mortalitas di Indonesia, perubahan gaya hidup di kalangan penduduk Indonesia telah memberikan kontribusi pada transisi epidemiologi di mana penyakit tidak menular (seperti kanker, diabetes dan penyakit jantung) semakin sering bermunculan. Penyakit tidak menular diperkirakan tumbuh dengan meningkatnya jumlah rumah tangga kelas menengah, sehingga permintaan akan perawatan tersier (tertiary) dan kuater (quaternary) diperkirakan akan meningkat.

Rekam jejak yang terbukti berhasil merambah pasar Indonesia dengan strategi dan visi yang jelas

Perseroan memiliki rekam jejak yang terbukti berhasil mengembangkan rumah sakit baru serta mengintegrasikan dan mengubah rumah sakit dengan kinerja rendah (“brownfield”) yang ada di Indonesia. Perseroan mengadopsi metodologi yang ketat dalam mengevaluasi proyek baru dan pendekatan ini disertai dengan pengalaman Perseroan yang luas dalam mengidentifikasi, melaksanakan dan mengembangkan proyek rumah sakit greenfield dan brownfield, telah memungkinkan Perseroan untuk mengembangkan lima rumah sakit greenfield dan tiga rumah sakit akuisisi yang diperoleh antara 30 September 2013 hingga 30 Juni 2016.

Selanjutnya, dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat akan standar kesehatan yang lebih tinggi dan menangkap peluang baru dari reformasi pelayanan kesehatan pemerintah, Perseroan mendirikan Rumah Sakit Umum Siloam pada tahun 2010 untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien berpenghasilan rendah dan pasien yang dijamin pemerintah tetapi tanpa mengorbankan potensi keuntungan. Rumah Sakit Umum Siloam dibuka pada Maret 2012 dan Perseroan percaya bahwa Perseroan merupakan rumah sakit umum pertama di Indonesia yang dibangun di atas model sektor kemitraan publik dan swasta. Rumah Sakit Umum Siloam mendemonstrasikan pendekatan inovatif Perseroan terhadap pengembangan usaha dan juga kemampuan untuk bekerja sama dengan Pemerintah dalam memenuhi kebutuhan publik akan standar kesehatan yang lebih tinggi serta kebutuhan sektor swasta akan model bisnis yang potensial.

Terbukti model bisnis inovatif melalui model empat pilar Perseroan Masing-masing rumah sakit Perseroan dibangun berdasarkan “Model Empat Pilar” yaitu “Kualitas Internasional, Jangkauan, Skala, Belas Kasih Ilahi” yang Perseroan yakini telah menjadi kunci keberhasilan rumah sakit yang ada dan akan berfungsi sebagai dasar untuk mereplikasi kesuksesan ini di rumah sakit Perseroan di masa depan. Melalui strategi “Model Empat Pilar”, Perseroan telah menarik, melatih dan mempertahankan bakat terbaik, dan memposisikan “Siloam” di garis terdepan dalam pelayanan kesehatan, serta merefleksikan misi Perseroan dalam menyediakan jasa pelayanan kesehatan yang berkualitas di Indonesia.

Keunggulan dalam layanan gawat darurat

Perseroan berkomitmen untuk menjadi yang terbaik di kelasnya untuk menyediakan layanan darurat di Indonesia, di mana setiap rumah sakit yang ada dan semua rumah sakit masa depan mengoperasikan unit darurat yang komprehensif sesuai dengan pedoman praktek terbaik internasional yang ditetapkan oleh American College of Emergency dan Australasian College of Emergency. Perseroan pada umumnya mengharuskan semua staf klinis di unit darurat untuk menyelesaikan pelatihan formal dan program

Page 149: PT Siloam International Hospitals Tbk

127

berbasis web milik pelatihan pengobatan darurat pada tiga tingkatan: keterampilan bantuan hidup dasar, menengah dan lanjutan, yang akan selesai selama periode 18 - 24 bulan. Semua rumah sakit memiliki ambulans modern dengan peralatan dan perlengkapan untuk stabilisasi pasien di jalan. Tim Ambulans yang dikirim untuk setiap panggilan menyertakan obat darurat dan dokter terlatih penuh dan perawat paramedis. Mengingat Indonesia tidak memiliki nomor telepon layanan darurat yang distandarisasi, Perseroan percaya bahwa Perseroan adalah rumah sakit pertama yang telah menerapkan standar nasional “1-500-911” sebagai layanan panggilan terpusat yang merespon panggilan untuk setiap layanan darurat yang dibutuhkan oleh pasien di seluruh daerah jangkauan rumah sakit Perseroan. Call center pusat mengelola pengiriman semua ambulans untuk panggilan darurat, menggunakan telepon radio dan switch IP untuk melacak kiriman ambulans sampai kedatangan pasien di rumah sakit. Perseroan bertujuan untuk mencapai standar respon 100% dan pengiriman ambulans dalam waktu tiga menit dari waktu panggilan. Selanjutnya, unit gawat darurat Perseroan adalah salah satu dari empat poin utama masuknya pasien ke rumah sakit Perseroan. Selama periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016 serta tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, unit gawat darurat Perseroan merawat 127.127, 207.777, dan 171.105 pasien. Selama periode enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2016, sekitar 37,5% dari pasien unit gawat darurat Perseroan menjadi pasien rawat inap. Unit pelayanan rawat inap Perseroan adalah kontributor terbesar terhadap pendapatan Perseroan. Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016 serta tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, unit pelayanan rawat inap Perseroan memberikan kontribusi sebesar masing-masing 62,3%, 62,5%, dan 61,9% dari pendapatan kotor Perseroan.

Peralatan dan sistem kedokteran dengan teknologi terkini (state-of-the-art)

Perseroan berkomitmen untuk berinvestasi pada peralatan kedokteran dengan teknologi terkini di semua rumah sakit Perseroan yang ada saat ini maupun di masa mendatang, baik untuk pemeriksaan, diagnosis maupun pengobatan. Oleh karena itu, rencana Perseroan adalah agar rumah sakit Perseroan memiliki minimal satu ruang (suite) standar untuk 1,5 Tesla MRI, 128 Slice CT-Scan, 4D Ultrasound, Digital Mamografi dan Digital X-ray. Rumah sakit Perseroan juga dilengkapi dengan kamar operasi dengan horizontal laminar flow Hepa filter, Central Sterile Supply Department (CSSD), Cath labs dan unit-unit Critical Care. Perseroan percaya bahwa Perseroan telah menjadi salah satu pelopor di Indonesia untuk peralatan kedokteran yang sangat canggih di rumah sakit Perseroan yang memiliki Centers of Excellence, dengan model terbaru 3-Tesla MRI, 256 Slice CT, Rapid Arc Linac Anciliator dan Gamma Knife yang tersedia di beberapa rumah sakit Perseroan. Peralatan kedokteran yang digunakan di rumah sakit Perseroan mengikuti standar Internasional “protokol radiologi dan pelaporan” dan “protokol prosedur intervensi” yang tercantum di dalam prosedur operasi standar Perseroan.

Layanan kesehatan Perseroan juga didukung oleh sistim teknologi informasi terpusat yang membantu Perseroan mengelola sistim klinis, catatan dan inventarisasi medis dan memfasilitasi konsultasi spesialis secara langsung (real-time) pada rumah sakit Perseroan dengan keahlian pada spesialisasi tertentu (hub) dengan rumah sakit Perseroan lainnya yang hanya memiliki keahlian terbatas atas spesialisasi tersebut dibandingkan dengan hub (spoke) melalui infrastruktur “Tele-Medicine” Perseroan.

Digital Tele-Medicine

Perseroan melaksanakan strategi hub-and-spoke, dimana “spoke” kami di kota-kota yang lebih kecil merujuk kasus-kasus yang lebih kompleks ke rumah sakit “hub”, yang pada umumnya beroperasi di pusat kota besar dan menawarkan jumlah spesialis klinis yang lebih besar. Melalui sistim komunikasi “Tele-Medicine” Perseroan mampu melakukan akses real-time ke informasi klinis berkualitas tinggi dari Centers of Excellence Perseroan, dimana satu rumah sakit atau lebih bertindak sebagai “hubs” spesialisasinya, untuk memungkinkan diagnosis dan pengobatan para pasien pada rumah sakit Perseroan di daerah terpencil, yang secara efektif memperluas cakupan spesialis, mengurangi animo pasien domestik untuk berobat ke luar negeri, pemberian diagnosis ahli secara real-time, mengurangi biaya baik bagi para pasien maupun bagi Perseroan, dan juga mengurangi keterbatasan dokter spesialis yang berkualitas tinggi di daerah terpencil di Indonesia. Berikut adalah contoh ilustratif dari strategi hub-and-spoke Perseroan dan sistem komunikasi “Tele-Medicine”: seorang pasien diterima di salah satu rumah sakit “spoke” Perseroan dan setelah pengecekan medis, diyakini telah megidap kanker tumor. Dokter di rumah sakit “spoke” membagikan informasi medis tersebut melalui sistem teknologi

Page 150: PT Siloam International Hospitals Tbk

128

informasi Perseroan dengan spesialis kanker di MRCCC, salah satu rumah sakit “hub” Perseroan untuk perawatan kanker, dan mereka bersama-sama meninjau kasus tersebut. Pasien lalu ditransfer ke MRCCC untuk perawatan akut dan operasi. Setelah itu, pasien bisa ditransfer kembali ke lokasi asalnya untuk menerima kemoterapi dan pengawasan. Jika dokter setempat memiliki pertanyaan apapun selama terapi, dokter tersebut dapat menghubungi spesialis MRCCC secara langsung melalui sistem “Tele-Medicine” Perseroan, atau bahkan meminta dokter spesialis untuk membimbingnya dalam melakukan prosedur yang kompleks.

Transformasi Radiologi

Dengan tujuan untuk menyediakan layanan tele-radiologi berkualitas tinggi yang terjangkau dan memastikan pelayanan kesehatan yang berkualitas tinggi di semua rumah sakit di Indonesia, Siloam sedang membangun Siloam Radiologi Indonesia dengan model tele dan ‘hub and spoke’.

Berfokus pada struktur, sistem dan sumber daya, pengembangan bisnis ini sendiri berfokus kepada dua hal yaitu:1. peningkatan akurasi dan kualitas radiologi diagnostik melalui standarisasi protokol klinis,

peningkatan keterampilan klinis dan pengembangan model praktik sub-spesialisasi; dan2. peningkatan produktivitas dan efisiensi bisnis melalui optimalisasi alur kerja dan pemanfaatan

platform virtual, digital dan radiologi tanpa film.

Tim dokter spesialis radiologi yang tersebar di seluruh Indonesia terhubung pada platform virtual dimana keragaman dalam keterampilan, latar belakang dan pengalaman akan memberikan akses kepada komprehensif diagnostik kepada pasien. Pasien tidak perlu melakukan perjalanan untuk mendapatkan pendapat lain dan dokter spesialis radiologi dapat berkonsultasi dengan tim ahli lainnya secara real time. Hal ini untuk mengatasi terbatasnya jumlah dokter spesialis radiologi, menjamin akses ke layanan dengan kualitas internasional yang sama di seluruh Indonesia dan efisiensi biaya baik untuk pasien dan untuk perusahaan. Program Pengembangan Kemitraan Dokter Siloam

Para dokter spesialis di Indonesia pada umumnya tidak dipekerjakan secara langsung oleh rumah sakit dan diizinkan untuk bekerja pada maksimal sampai tiga rumah sakit. Untuk menarik dokter berkualitas tinggi untuk bekerja di rumah sakit Perseroan, Perseroan telah mengembangkan sebuah program kemitraan dokter, “Program pengembangan Kemitraan Dokter Siloam” (“Siloam Doctor Partnership Development Program/SDPDP”), dimaksudkan untuk menciptakan kemitraan sejati dengan para dokter Perseroan dan untuk memfasilitasi retensi dan pertumbuhan layanan spesialis Perseroan. Dokter pada program ini menikmati berbagai hak istimewa dan manfaat termasuk asuransi jiwa, asuransi kesehatan, program pensiun, pendidikan anak, keanggotaan klub, pendidikan kedokteran berkelanjutan dan layanan penasehat keuangan. Penerimaan hak dan tingkat manfaat didasarkan pada tingkat eksklusivitas yang diberikan oleh dokter yang berpraktek di rumah sakit Perseroan dan jumlah kontribusi mereka terhadap Perseroan. Perseroan juga menjalin kemitraan dengan tim dokter spesialis Perseroan yang memberikan perawatan klinis yang rumit melalui “Center of Excellence” di hubs Perseroan, dengan menerapkan skema remunerasi khusus agar mereka dapat memberikan akses “Tele-Medicine” rendah biaya kepada para dokter dan pasien di rumah sakit spoke Perseroan. Dengan demikian, Perseroan dapat melakukan ekspansi penyediaan layanan kesehatan berkualitas dengan biaya yang terjangkau di tempat terpencil di seluruh Indonesia. Perseroan yakin bahwa peloporan model SDPDP Perseroan telah menarik lebih dari 900 orang spesialis untuk bersedia bekerjasama di rumah sakit Perseroan sejak 2008. SDPDP juga telah membantu Perseroan mempertahankan dokter Perseroan, sehingga mempertahankan keunggulan kompetitif dibandingkan para pesaing Perseroan.

Peluang pertumbuhan yang luar biasa baik dari rumah sakit yang sudah mapan maupun proyek-proyek baru

Pertumbuhan ekonomi Indonesia telah menyebabkan kecenderungan jangka panjang menuju negara profil penyakit Negara maju, yakni transisi epidemiologis dimana penyakit tidak menular menjadi semakin penting. Karena penyakit tidak menular diperkirakan tumbuh dengan seiring meningkatnya jumlah rumah

Page 151: PT Siloam International Hospitals Tbk

129

tangga kelas menengah dan perubahan gaya hidup terkait, permintaan untuk perawatan tersier dan kuaterner yang lebih mahal diperkirakan meningkat. Kompleksitas yang lebih tinggi terkait perawatan tersier dan kuaterner dan prosedur yang rumit biasanya mengharuskan marjin yang lebih tinggi yang dapat dikonversi menjadi pendapatan rata-rata yang lebih tinggi per kunjungan pasien. Sebagai contoh, selama periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016, pendapatan rata-rata per hari rawat untuk Siloam Hospitals Cinere, salah satu rumah sakit Perseroan yang menkhususkan diri di bidang kardiologi, adalah Rp13.943.000, sedangkan pendapatan rata-rata per hari rawat untuk Siloam Hospitals Jambi, sebuah rumah sakit umum, adalah Rp3.064.000. Perseroan yakin bahwa kemampuan Perseroan untuk menarik dan mempertahankan para dokter spesialis di seluruh bidang spesialisasi yang berbeda-beda dan memaksimalkan spesialisasi mereka di dalam jaringan rumah sakit Perseroan melalui model hub-and-spoke membuat Perseroan berada pada posisi yang tepat untuk memanfaatkan tren ini menuju layanan medis terspesialisasi dengan marjin yang lebih tinggi.

Selain itu, mengikuti prinsip dasar Perseroan dalam menggunakan sistem modular yang dapat diatur sesuai permintaan, hampir semua ruangan pasien Perseroan di rumah sakit Perseroan memiliki infrastruktur dan komponen dasar yang sama. Hal ini memungkinkan Perseroan untuk secara cepat mengganti desain ruangan dalam rangka menyesuaikan dengan permintaan terkini (seperti mengubah ruangan kelas 1 ke ruangan VIP atau sebaliknya).

Lebih lanjut, dengan proses mendetil dalam pemilihan lokasi Perseroan untuk rumah sakit baru, dan konsep modular yang dapat diperluas dan dapat diduplikasi sebagai infrastruktur fisik dan operasional yang telah dibakukan dan teruji, Perseroan dapat dengan cepat menjalankan rumah sakit baru yang menyesuaikan dengan perilaku demografi penduduk, epidemiologi, dan perilaku belanja kesehatan dan kecenderungan perilaku konsumsi wilayah-wilayah sasaran yang beraneka ragam.

Dukungan pemegang saham beserta afiliasinya meningkatkan kepastian pelaksanaan dan menyediakan jaringan untuk mendapatkan pemahaman mendalam tentang pasar utama

Perseroan merupakan bagian dari LK beserta afiliasinya, yang merupakan salah satu konglomerasi layanan terpadu terbesar di Indonesia, yang memiliki rekam jejak keberhasilan yang tinggi. Di luar pelayanan kesehatan, LK beserta afiliasinya telah mengembangkan usaha ke seluruh Indonesia, antara lain, di industry kawasan pemukiman dan riil estat komersial, sektor ritel, media, asuransi, dan sektor pendidikan. Sebagai pengembang riil estat terpadu, LK beserta afiliasinya melakukan pendekatan komprehensif terhadap urbanisasi dan telah menyelesaikan penyusunan profil demografis dan perkotaan yang sangat banyak, memetakan kota-kota dengan pertumbuhan paling pesat di Indonesia untuk mengerti kebutuhan pasar spesifik di masing-masing kota dan untuk membangun eksistensi yang signifikan. LK beserta afiliasinya memiliki lahan yang luas di beberapa wilayah yang tumbuh paling pesat di Indonesia dan telah membangun hubungan yang kuat dengan otoritas di berbagai tingkatan dan masyarakat. Sebagai contoh, untuk menjalankan rumah sakit baru, operator rumah sakit harus mendapatkan berbagai sertifikat dan surat izin dengan berbagai tingkatan pemerintah dan masyarakat sekitar. Perseroan yakin bahwa jaringan hubungan dan pengetahuan yang disediakan melalui asosiasi yang sudah lama dengan LK dan afiliasinya telah memungkinkan Perseroan untuk mengelola risiko-risiko ini, sebagaimana dibuktikan dengan fakta bahwa Perseroan tidak sering mengalami kendala besar dalam memperoleh izin tersebut. Hubungan Perseroan dengan LK beserta afiliasinya memberi Perseroan sebuah platform yang stabil untuk menumbuhkan usaha Perseroan dan mencapai skala besar, peluang pengembangan profil tinggi, keuntungan dari economies of scale. Hal ini juga memberikan kesempatan yang besar bagi Perseroan untuk melakukan penjualan silang (cross-selling) di seluruh unit usaha di dalam LK beserta afiliasinya, seperti pengembangan kota-kota terpadu untuk kota-kota daerah di Indonesia, dan memungkinkan Perseroan untuk menyediakan sejumlah layanan yang disediakan melalui LK beserta terafiliasi untuk para dokter Perseroan.

Kemampuan manajemen senior untuk menggerakkan pertumbuhan Perseroan

Perseroan yakin bahwa pengalaman, kedalaman dan keragaman tim manajemen Perseroan merupakan keunggulan kompetitif khas di industri pelayanan kesehatan yang kompleks dan berubah dengan cepat di mana Perseroan beroperasi. Tim manajemen Perseroan yang berpengalaman terdiri dari para profesional kesehatan, administrator kesehatan dan para profesional industri. Banyak anggota dari

Page 152: PT Siloam International Hospitals Tbk

130

tim manajemen senior Perseroan dan manajer rumah sakit juga adalah para dokter yang berkualitas, yang memiliki pengetahuan yang mendalam tentang operasional rumah sakit, serta pengalaman dalam bekerja bersama dokter-dokter lain.

Para anggota tim manajemen senior Perseroan memiliki pengalaman industri yang luas dan telah menjadi alat bagi dan memiliki rekam jejak yang kuat dalam membangun usaha Perseroan di Indonesia.

3. STRATEGI BISNIS

Terus memperkuat dan mengembangkan posisi memimpin Perseroan di industri layanan kesehatan Indonesia

Untuk memenuhi permintaan yang terus tumbuh akan layanan kesehatan yang berkualitas tinggi di Indonesia, Perseroan menerapkan rencana untuk meningkatkan jumlah tempat tidur di seluruh jaringan rumah sakit Perseroan secara signifikan melalui pembangunan rumah sakit baru, perluasan fasilitas yang sudah ada dan melakukan akuisisi yang potensial. Rumah sakit baru ini tidak hanya akan melayani pusat-pusat kota utama di Jawa dan Sumatera, tetapi juga melayani pasar penting lainnya di seluruh Indonesia. Perseroan akan terus menerapkan strategi ekspansi yang sistimatis dan efektif,merintis model rumah sakit modular, untuk mengidentifikasi pasar yang tidak terlayani yang membutuhkan infrastruktur layanan kesehatan dan untuk membangun atau mengakuisisi rumah sakit baru dengan layanan klinis yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Perseroan juga berencana untuk terus mengembangkan bisnis Perseroan melalui model hub-dan-spoke, yang secara efektif mengembangkan cakupan spesialis, memberikan diagnosa ahli secara real-time, mengurangi biaya bagi kedua sisi baik pasien maupun Perseroan dan juga mengatasi kekurangan pasokan spesialis berkualitas tinggi di Indonesia. Dengan memberikan layanan kesehatan berkualitas yang mudah diakses secara nasional, Perseroan berharap bisa memperluas pasar untuk tingkat margin yang lebih tinggi dalam memberikan layanan spesialis di Indonesia dan membalikkan tren saat ini, perjalanan medis keluar dari Indonesia ke negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia.

Menerapkan model pemberian layanan klinis holistik Siloam dan perbaikan kualitas berkesinambungan

Perseroan berencana untuk melanjutkan pendekatan holistik Perseroan dalam menyediakan layanan kesehatan yang komprehensif dan terpadu pada seluruh pilihan pelayanan dengan menggunakan standar kualitas tinggi dan aturan klinis yang ketat.

Berbeda dengan model kesehatan Barat, masyarakat Indonesia cenderung mencari perawatan spesialis di rumah sakit, untuk semua kebutuhan kesehatan mereka mulai dari primer, sekunder, tersier hingga perawatan kuaterner. Keunggulan Perseroan terletak pada kemampuan Perseroan untuk menyediakan layanan kesehatan di berbagai tingkat dan berhasil mengintegrasikan berbagai layanan.

Misalnya, kemitraan Perseroan dengan UPHMS yang memberikan pasokan tenaga medis, yang bisa dilatih di Rumah Sakit Umum Siloam dalam kapasitasnya sebagai rumah sakit pendidikan dan rumah sakit tersier Perseroan lainnya dengan kapasitas sebagai rumah sakit pelatihan seperti Siloam Hospitals Lippo Village dan Siloam Hospitals Kebon Jeruk.

Perseroan juga telah menciptakan model pelayanan yang terintegrasi untuk melayani kalangan masyarakat berpenghasilan rendah di Indonesia khususnya dalam rangka pelaksanaan layanan BPJS di Indonesia.

Untuk memberikan pelayanan kesehatan tingkat tersier dan kuaterner, Perseroan telah mendirikan Center of Excellence di beberapa rumah sakit Perseroan, mempekerjakan dokter yang sangat khusus dan menjalin kemitraan dengan berbagai lembaga kesehatan internasional yang memungkinkan Perseroan untuk berada di garis depan pemberian pelayanan medis. Pembukaan Mochtar Riady Comprehensive Cancer Centre (”MRCCC”) adalah sebuah contoh dari upaya Perseroan untuk memberikan pelayanan terbaik di kelasnya dalam memberikan layanan kesehatan di tingkat perawatan kuaterner. Perseroan

Page 153: PT Siloam International Hospitals Tbk

131

menyakini bahwa MRCCC adalah salah satu pusat kanker yang terbesar dan terlengkap di Indonesia dan merupakan yang pertama di Indonesia yang menawarkan fasilitas pengobatan nuklir terintegrasi. Instalasi pertama fasilitas Gamma Knife di Indonesia merupakan bukti lanjutan dari investasi Perseroan meningkatkan kemampuan Perseroan untuk memberikan layanan kesehatan tingkat kuaterner.

Strategi Hub-dan-Spoke Perseroan melalui sistim komunikasi ”Tele-Medicine” juga memungkinkan akses real-time ke informasi klinis kualitas medis dan untuk memungkinkan diagnosis dan pengobatan pasien di daerah terpencil.

Mendorong efisiensi operasional melalui sistem teknologi informasi

Perseroan selalu mengedepankan Teknologi Informasi (TI) untuk mendukung pelayanan Perseroan di dalam industri kesehatan. Sejak tahun 2010, Perseroan melakukan proses sentralisasi jaringan infrastruktur yang memungkinkan setiap rumah sakit untuk saling terhubung dan memungkinkan adanya proses pertukaran data antar rumah sakit dan juga ke kantor pusat. Hal ini memungkinkan proses efisiensi dan efektivitas teknologi dan sistem informasi yang digunakan oleh Perseroan. Per Agustus 2016, total 25 rumah sakit sudah terhubung dalam Wide Area Network (WAN) yang didukung oleh beberapa penyedia layanan terpercaya seperti Link Net, Indosat, Telkom, Icon+ dan juga penyedia jasa VSAT Telenet untuk khususnya rumah sakit yang berada di wilayah Indonesia Timur. Selain sentralisasi infrastruktur, server pusat Perseroan terletak pada perusahaan penyedia jasa teknologi informatika yang melayani jasa perawatan 24 jam untuk semua server sentralisasi Perseroan. Untuk lebih memaksimalkan utilisasi infrastruktur jaringan tersentralisasi Perseroan menggunakan system IP PBX terkemuka yang didukung oleh Cisco dan Asterisk dan juga video conference dari Lifesize yang dapat diandalkan untuk komunikasi antar rumah sakit yang secara langsung meningkatkan efisiensi dan efektivitas komunikasi internal. Selain itu Perseroan mengoperasionalkan pusat layanan darurat (emergency call center) dengan nomor nasional 1500-911 untuk tanggapan yang cepat dan dapat diandalkan selama kondisi darurat dan juga bekerjasama dengan pihak ketiga untuk mengoperasikan pusat registrasi layanan rawat jalan 1-500-181.

Perseroan saat ini menggunakan beberapa sistim informasi rumah sakit yang berbeda (”HIS”) yang mencakup semua transaksi dalam jaringan usaha Perseroan seperti sistim informasi laboratorium, sistim keuangan rumah sakit, sistim informasi radiologi, PACS Imaging, sistim informasi manajemen gedung, sistim informasi sumber daya manusia dan sistim pembelian terpusat. Perseroan memiliki target untuk menstandarisasikan HIS yang digunakan menjadi 1 jenis HIS dalam tempo setidaknya 2 tahun ke depan untuk bisa mendukung konsep strategis Perseroan dalam melakukan standarisasi EMR yang memungkinkan Perseroan dapat memberikan layanan di berbagai hospital milik Perseroan. Perseroan setiap saat melakukan proses peningkatan HIS yang independent berdasarkan prosedur standar operasional internasional dan praktek klinis secara umum. Fitur-fitur tertentu dari HIS telah berjalan, seperti sistim saat ini telah menggunakan sebuah Controlled Medical Vocabulary (CMV) nstandar internasional, yang menstandarisasi kosakata yang digunakan dalam semua catatan, sehingga meminimalkan kemungkinan pasien salah diagnosis. Dengan dikembangkannya proses standarisasi EMR/HIS yang merupakan bagian dari sistim database rekam medis elektronik terpusat Perseroan yang sedang dikembangkan dan mendukung e-prescription, dan EMR terpusat, memungkinkan dokter Perseroan untuk memberikan layanan yang lebih baik kepada pasien dan manajemen untuk menganalisa dan memonitor biaya pada tingkat setiap tahapan layanan dan mengembangkan penilaian profitabilitas bisnis yang lebih rinci. HIS yang saat ini digunakan juga bermanfaat untuk menunjang sistem manajemen pasien, yang membantu Perseroan untuk merencanakan seluruh proses perawatan, serta pembatalan rencana. Tujuan dari sistem ini adalah untuk mengurangi rata-rata lama tinggal pasien, oleh karenanya dapat menyesuaikan kapasitas dan operasional rumah sakit.

Klinis dengan penelitian dan fasilitas akademik teratas untuk memberikan pelayanan prima

Dengan penduduk lebih dari 255 juta (Sumber: Badan Pusat Statistik, 2015), kesehatan masyarakat merupakan masalah serius di Indonesia, terutama karena pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan di Indonesia pada tahun-tahun terakhir ini telah menyebabkan munculnya profil penyakit negara maju, yaitu transisi epidemiologi dimana penyakit tidak menular (seperti kanker dan diabetes) menjadi semakin marak. Perseroan berkontribusi pada sektor layanan kesehatan di Indonesia dengan menyediakan

Page 154: PT Siloam International Hospitals Tbk

132

layanan kesehatan yang berkualitas untuk setiap golongan sosial ekonomi, memberikan pendidikan dan pelatihan kepada dokter dan perawat dan memfasilitasi penelitian yang inovatif. Untuk memastikan rumah sakit Perseroan dioperasikan dengan standar tertinggi dan dilengkapi dengan baik untuk menangani transisi epidemiologi ini, Perseroan secara aktif berkolaborasi dengan penyedia medis internasional dan universitas serta lembaga penelitian lokal. Pada tahun 2006, Perseroan bermitra dengan UPHMS, sebuah sekolah kedokteran dan sekolah perawat papan atas Indonesia, dan Mochtar Riady Institute of nanotechnology, sebuah lembaga penelitian yang fokus pada penelitian tentang pencegahan kanker dan pemahaman akan penyebab, diagnosis awal, kontrol dan penyembuhan kanker. Perseroan juga telah menandatangani MOU dengan Sekolah Kedokteran Universitas Hasanuddin, Sekolah Kedokteran Universitas Air Langga dan Sekolah Kedokteran Universitas Sam Ratulangi, ketiganya merupakan universitas regional terkemuka, dan beberapa sekolah tinggi perawat di Indonesia. Perseroan akan terus mencari peluang untuk berkolaborasi dengan universitas, institusi riset dan pemberi layanan medis regional dan internasional lainnya.

Terus merekrut, mempertahankan dan memberi insentif kepada tenaga medis yang handal

Kemampuan Perseroan untuk menarik, mempertahankan dan mengembangkan tenaga medis yang berkualitas untuk mendukung rencana ekspansi Perseroan adalah sangat penting bagi strategi pertumbuhan Perseroan dan Perseroan terus mengimplementasikan inisiatif untuk merekrut dokter dan staf pendukung medis terkemuka. Perseroan percaya Perseroan menawarkan lingkungan kerja yang menarik dengan nama yang terkemuka dan berkualitas, layanan kesehatan spesialis yang berkualitas tinggi, aliran pasien berkelanjutan, fasilitas dan sistim kelas dunia, inisiatif pelatihan berkelanjutan, otonomi dokter tingkat tinggi, serta peluang untuk pengembangan karir pribadi. Perseroan telah sukses menarik dokter-dokter untuk bekerja di rumah sakit baru Perseroan dikarenakan sejarah arus pasien yang tinggi di rumah sakit Perseroan dan fasilitas yang berkualitas tinggi. Perseroan umumnya menerima lamaran kerja lebih banyak dari yang tenaga yang diperlukan dalam kegiatan usahanya.

Perseroan mengadopsi sejumlah strategi akuisisi sumber daya manusia. Sebagai contoh, Perseroan aktif merekrut staf keperawatan dan kesehatan berkualitas tinggi dari negara lain di ASEAN dan India. Perseroan juga mendirikan supply pool lulusan medis melalui penandatanganan nota kesepahaman dengan berbagai perguruan tinggi regional yang terkemuka. Perseroan bermitra dengan UPHMS, yang melatih sejumlah dokter dan perawat dari UPHMS setiap tahun. Perseroan mempromosikan rumah sakit Perseroan dengan mengunjungi universitas kedokteran pasca-sarjana terkemuka untuk melakukan wawancara dan penawaran pekerjaan setelah menyelesaikan studi spesialis mereka. Dalam beberapa kasus, Perseroan juga menawarkan beasiswa bagi dokter berpotensi tinggi sebagai insentif untuk mendaftar kepada Perseroan. Sebagai tambahan, Perseroan telah mengimplementasikan SDPDP, program manfaat untuk menarik dan mempertahankan dokter spesialis untuk bekerja di rumah sakit Perseroan. 4. RUMAH SAKIT PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK

Informasi mengenai Rumah Sakit Perseroan

Sampai dengan tanggal 30 Juni 2016, Perseroan dan/atau Entitas Anak menyewa 11 tanah dan bangunan rumah sakit melalui perjanjian sub-lease dari LK dan MPU (atau entitas anak LK dan MPU) yang menyewa langsung dari anak Perusahaan First REIT, sebagai pemilik aset, Perseroan dan/atau Entitas Anak menyewa 1 tanah dan bangunan rumah sakit dari anak perusahaan First REIT, Perseroan dan/atau Entitas Anak menyewa 3 tanah dan bangunan rumah sakit langsung dari LK atau entitas anak LK, Perseroan dan/atau Entitas Anak menyewa 1 tanah dan bangunan rumah sakit dari entitas anak MPU, dan sisanya disewa dari pihak ketiga atau dimiliki oleh Perseroan dan/atau Entitas Anak. Pengaturan Perseroan dan/atau Entitas Anak dengan First REIT, LK dan MPU secara langsung maupun tidak langsung memperbolehkan Perseroan untuk memfokuskan dana untuk pertumbuhan.

Page 155: PT Siloam International Hospitals Tbk

133

Tabel berikut ini menggambarkan informasi mengenai rumah sakit Perseroan pada tanggal 30 Juni 2016:

SHLV SHKJ SHSB SHLC SHJB SHBP MRCCC RSUS SHMN SHMK SHPL SHCN SHDPTanah (meter persegi) 17,442 11,420 6,306 9,900 9.949 12,562 4.145 39,317 5,518 3,963 23,285 1,359 9,025Dimiliki Perseroan - - - - √ √ - - - - - - -Disewa dari LK - - - - - - - √ - - - - Disewa dari First REIT

(langsung dan tidak langsung) √ √ √ √ - - √ - √ √ √ - √

Sewa dari MPU - - - - - - - - - - - - -Sewa dari Pihak

Ketiga - - - - - - - - - - - √ -Tahun berakhirnya

sewa 2021 2021 2021 2025 - - 2025 2028 2027 2027 2029 2018 2028Opsi untuk

memperpanjang sewa √ √ √ √ - - √ √ √ √ √ - √

SHTB BIMC Kuta BIMC Nusa Dua SHPW ASRI SHKP SHMD SHBN SHLB SHSMTanah (meter persegi) 2,489 2.450 7.880 7,990 3.554 66,060 7.596 2.880 2.837 947Dimiliki Perseroan - - √* - √ - - - - -Disewa dari LK - - - - - - - √ √ -Disewa dari First REIT

(langsung dan tidak langsung) √ - - √ - √ - - - -

Sewa dari MPU - - - - - - √ - - -Sewa dari Pihak Ketiga - √ - - - - - - - √Tahun berakhirnya sewa 2028 2021 - 2025 2041 2029 - 2030 2030 2031 2031 2030Opsi untuk

memperpanjang sewa √ - √ √ - √ √ √ √ √

*BOT dengan PT (Persero) Pengembang Pariwisata Bali (BTDC) selama 30 tahun dengan masa perpanjangan 20 tahun

Sewa

Perseroan telah menandatangani delapan perjanjian sewa dengan LK dimana Perseroan menyewa Properti Rumah Sakit SHLV, SHKJ, SHSB, MRCCC, SHDP, SHMN, SHMK dan SHTB, yang telah disewa oleh LK dari entitas anak First REIT. Perseroan telah menandatangani tiga perjanjian sewa dengan LK atau entitas anak LK dimana Perseroan menyewa Properti Rumah Sakit RSUS, SHLB dan SHBN yang dimiliki oleh LK atau entitas anak LK. Perseroan juga telah menandatangani satu perjanjian sewa dengan entitas anak First REIT dimana Perseroan menyewa Properti Rumah Sakit SHLC yang dimiliki oleh entitas anak First REIT. Selanjutnya, Perseroan telah menandatangani tiga perjanjian sewa dengan MPU atau entitas anak MPU dimana Perseroan menyewa Properti Rumah Sakit SHKP, SHPW dan SHPL, yang disewa oleh MPU atau entitas anak MPU dari entitas anak First REIT. Perseroan telah menandatangani satu perjanjian sewa dengan entitas anak MPU dimana Perseroan menyewa Properti Rumah Sakit SHMD yang dimiliki oleh entitas anak MPU. Perseroan juga telah menandatangani perjanjian sewa dengan entitas anak LK dimana Perseroan menyewa Properti Rumah sakit Siloam Hospitals Yogyakarta (“SHYG”) dimana perjanjian sewa akan berlaku setelah diperolehnya izin operasional rumah sakit oleh SHYG. Berdasarkan perjanjian sewa tersebut, pemberi sewa setuju untuk menyewakan properti-properti tersebut bersama dengan peralatan mekanikal dan elektrikal terkait untuk jangka waktu awal selama 15 tahun dari permulaan perjanjian master lease LK (atau entitas anak LK) dan MPU (atau entitas anak MPU) dengan entitas anak First REIT atau diperolehnya izin operasional rumah sakit bersangkutan (dapat diperbaharui untuk 15 tahun lagi). Biaya sewa sebesar 1% dari pendapatan operasional kotor (“GOR”) untuk tahun pertama, 2% dari GOR untuk tahun kedua dan 3% dari GOR untuk tahun ketiga dan seterusnya untuk SHLV, SHKJ, SHSB, MRCCC, SHDP, SHMN, SHMK, SHTB, RSUS, SHPL, SHPW, SHKP dan SHMD. Biaya sewa sebesar yang lebih rendah antara 2% dari GOR atau Rp40.000/m2/bulan untuk tahun pertama, yang lebih rendah antara 4% dari GOR atau Rp55.000/m2/bulan untuk tahun kedua, yang lebih rendah antara 6% dari GOR atau Rp65.000 untuk tahun ketiga, yang lebih rendah antara 6% dari GOR atau Rp75.000 untuk tahun keempat dan kelima, dan untuk tahun-tahun seterusnya biaya sewa tahun sebelumnya ditambah dengan tingkat inflasi ditambah 2% dimana tingkat inflasi tidak akan melebihi 5%, untuk SHBN, SHLB, SHYG serta beberapa rumah sakit baru lainnya di kemudian hari.

Page 156: PT Siloam International Hospitals Tbk

134

SHLC

PT EJM menandatangani perjanjian pengalihan pada tanggal 10 Oktober 2011 dengan First REIT dan LK, dimana LK mentransfer, mengalihkan dan menovasi seluruh hak, keuntungan, bunga dan kewajiban berdasarkan perjanjian sewa antara First REIT dan LK sehubungan dengan Properti Rumah Sakit (dan peralatan mekanik dan elektrik tertentu) dari SHLC. Sesuai dengan ketentuan dari perjanjian sewa dan perjanjian novasi, sewa akan berakhir pada tahun 2025 (dapat diperbaharui lagi untuk 15 tahun) dan PT EJM membayar biaya sewa tahunan (jumlah keseluruhan sewa dasar dan sewa variabel yang ditentukan oleh GOR) kepada First REIT.

SHCN

PT DHCI menandatangani perjanjian sewa pada tanggal 23 Februari 2005, dimana PT DHCI menyewa dari PT Anadi Sarana Tatahusada Properti Rumah Sakit SHCN. Sesuai dengan ketentuan dari perjanjian sewa, PT Anadi Sarana Tatahusada setuju untuk menyewakan Properti Rumah Sakit tersebut kepada PT DHCI untuk jangka waktu awal selama 13 tahun terhitung sejak tanggal serah terima bangunan (dapat diperbaharui lagi untuk 5 tahun) dengan biaya sewa sebesar Rp12 miliar. PT DHCI saat ini sedang dalam proses perizinan untuk membangun sarana rumah sakit baru di atas tanah yang dimiliki oleh PT DHCI.

BIMC Nusa Dua

BIMC Nusa Dua berdiri di atas tanah milik BTDC (Bali Tourism Development Corporation) yang dikonsesikan kepada BIMC Nusa Dua berdasarkan suatu perjanjian pemanfaatan dan pengembangan lahan. Perjanjian ini berlaku untuk periode 30 tahun sejak diterbitkannya sertifikat hak bangunan atas nama PT MST dan dapat diperpanjang selama 20 tahun. Hubungan dengan First REIT

First REIT merupakan dana investasi real estat (“DIRE”) yang disponsori oleh LK dan merupakan DIRE pertama yang didaftarkan serta DIRE kesehatan pertama yang tercatat pada Singapore Stock Exchange (“SGX”). Saat ini, First REIT dikelola oleh Bowsprit Capital Corporation Limited, entitas anak yang seluruhnya dimiliki oleh LK. Pada tanggal 30 Juni 2016, LK secara langsung atau tidak langsung memiliki 33,06% dari total unit First REIT.

Pada bulan Oktober 2006, tiga Properti Rumah Sakit yaitu SHLV, SHKJ dan SHSB dijual kepada First REIT dan selanjutnya disewa kembali oleh LK untuk 15 tahun. Pada bulan Desember 2010, Properti Rumah Sakit dari rumah sakit Perseroan, SHLC, dijual kepada First REIT. Pada saat bersamaan, First REIT juga mengakuisisi Properti Rumah Sakit MRCCC. Perseroan lalu menyewa Properti Rumah Sakit SHLC dan LK menyewa Properti Rumah Sakit MRCCC dari First REIT untuk 15 tahun. Pada bulan November 2012, transaksi penjualan dan penyewaan kembali ditandatangani dengan First REIT dimana berdasarkan transaksi tersebut Properti Rumah Sakit SHMK dan SHMN dijual kepada First REIT dan disewa oleh LK untuk 15 tahun. Pada bulan Mei 2013, transaksi penjualan dan penyewaan kembali ditandatangani dengan First REIT dimana berdasarkan transaksi tersebut Properti Rumah Sakit SHDP dijual kepada First REIT dan disewa oleh LK untuk 15 tahun. Pada tahun 2014 dan 2015, transaksi serupa dilakukan terhadap Properti Rumah Sakit SHPW, SHKP dan SHPL.

Page 157: PT Siloam International Hospitals Tbk

135

Informasi Operasional mengenai Rumah Sakit Perseroan

Tabel berikut menggambarkan informasi mengenai rumah sakit yang dimilki oleh Perseroan dan Anak Perusahan sampai dengan Prospektus ini diterbitkan:

SHLV SHKJ SHSB SHLC SHJB SHBP MRCCC RSUS SHMN SHMK SHPL SHCN SHDPMulai beroperasi 1996 1991 1977 2002 2004 2008 2011 2012 2012 2012 2012 2006 2013Tahun akuisisi -(2) 2002(1)(2) 2002(2) -(2) 2011 2011 - - - - - 2012 -Kapasitas tempat

tidur 308 285 162 114 100 232 334 640 238 362 357 50 281Tempat tidur

operasional 274 215 160 108 90 165 140 300 177 215 150 37 110Staf medisDokter umum 34 32 20 23 15 16 32 34 26 21 15 5 29Dokter spesialis –

dokter tetap 90 49 6 23 15 30 45 16 15 19 14 - 17Dokter spesialis –

paruh waktu 108 127 130 48 39 63 100 2 69 80 109 16 78Perawat 403 339 255 166 133 164 289 236 220 236 178 42 199

SHTB BIMC Kuta BIMC Nusa Dua SHPW ASRI SHKP SHMD SHBN SHLB SHSM Total

Mulai beroperasi 2013 1998 2012 2014 2008 2014 2014 2016 2016 2016Tahun akuisisi - 2013 2013 - 2014 - - - - -Kapasitas tempat

tidur 269 19 39 202 40 416 356 140 124 34 5.102Tempat tidur

operasional 100 18 20 190 40 100 80 30 30 10 2.759Staf medisDokter umum 18 27 24 15 14 13 9 9 10 4 445Dokter spesialis –

dokter tetap 23 2 2 7 4 9 15 4 7 19 431Dokter spesialis –

paruh waktu 108 22 31 34 80 30 63 10 3 8 1.358Perawat 135 64 65 190 79 150 86 69 56 16 3.770

Keterangan:(1) Tahun diakuisisi oleh LK(2) Perseroan mengakuisisi rumah sakit ini dari LK pada tahun 2010(3) Jumlah tempat tidur operasional berarti jumlah tempat tidur yang beroperasi di rumah sakit

Page 158: PT Siloam International Hospitals Tbk

136

Siloam Hospitals Lippo Village (“SHLV”)

SHLV menawarkan layanan rumah sakit umum dan diposisikan Perseroan sebagai Center of Excellence untuk penyakit dalam, kardiologi, neuroscience, ortopedi dan gawat darurat. SHLV menawarkan berbagai layanan yang komprehensif jantung mulai dari langkah-langkah pencegahan sampai dengan pelaksaanan operasi yang rumit. SHLV merupakan rumah sakit pertama di Indonesia yang diberikan akreditas JCI pada tahun 2007 dan sampai saat ini SHLV tetap mempertahankan akreditasi tersebut. SHLV terletak di Jl. Siloam No 6, Lippo Village, Karawaci, Tangerang, dan berdiri di atas lahan seluas 17.442 meter persegi. SHLV mulai beroperasi pada tahun 1996 dan memperoleh Sertifikasi ISO di 2001. Per tanggal 30 Juni 2016, SHLV memiliki kapasitas tempat tidur sebanyak 308 tempat tidur dengan 274 tempat tidur yang beroperasi dan memiliki tenaga kerja sebanyak 232 dokter umum dan spesialis (termasuk spesialis yang bekerja paruh waktu) serta 403 perawat. SHLV merupakan Center of Excellence untuk kardiologi, neuroscience dan ortopedi serta memiliki peralatan medis dengan teknologi terkini, yaitu 3-Tesla MRI dan Cath Lab.

Tabel berikut menggambatkan keterangan singkat mengenai operasional SHLV, untuk periode dibawah ini:

Periode enam bulan yang

berakhir pada tanggal 30 Juni

Tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2016 2015 2014In-patientKapasitas tempat tidur(1) di akhir periode 308 308 308Jumlah tempat tidur operasional(2) di akhir periode 274 274 260Tingkat Hunian(3) 79,8% 69,3% 77,0%Pendaftaran rawat inap (4) 10.027 17.663 17.681Jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap (dalam jutaan Rupiah) 227.451 425.310 422.617ALOS (hari)(5) 4,0 3,9 4,1Rata-rata pendapatan per pasien rawat inap (6) (dalam ribuan Rupiah) 22.684 24.079 23.902Pendapatan rata-rata per hari rawat (dalam ribuan Rupiah)(7) 5.719 6.136 5.782

OutpatientJumlah kedatangan rawat jalan 130.526 248.553 251.169Jumlah pendapatan dari pasien rawat jalan (dalam jutaan Rupiah) 185.994 321.915 296.502Rata-rata pendapatan per pasien (dalam ribuan Rupiah)(8) 1.258 1.152 1.029

Keterangan:(1) “Kapasitas tempat tidur” berarti jumlah maksimal tempat tidur yang bisa dipasang di rumah sakit (2) “tempat tidur operasional” berarti jumlah tempat tidur sebenarnya yang beroperasi(3) Merupakan persentase tempat tidur operasional yang di diisi oleh pasien bermalam (4) Merupakan jumlah pasien bermalam yang didaftarkan ke rumah sakit (5) Merupakan rata-rata jumlah hari dimana pasien yang bermalam (6) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap oleh jumlah pendaftaran rawat inap selama

periode tersebut (7) Dikalkulasikan dengan membagi rata-rata pendapatan per pendaftaran rawat inap dengan ALOS (8) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan rawat jalan oleh jumlah kedatangan rawat jalan

Page 159: PT Siloam International Hospitals Tbk

137

Siloam Hospitals Kebon Jeruk (“SHKJ”)

SHKJ menawarkan layanan rumah sakit umum yang diposisikan Perseroan sebagai Center of Excellence untuk urologi dan ortopedi. SHKJ terletak di Jl. Pejuangan raya Kav. 8, Kel. Kebon Jeruk, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, dan berdiri di atas lahan seluas 11.420 meter persegi. SHKJ memperoleh Sertifikasi ISO di 2001. Pada tanggal 30 Juni 2016, SHKJ memiliki kapasitas tempat tidur sebanyak 285 tempat tidur dengan 215 tempat tidur yang beroperasional dan memiliki tenaga kerja sebanyak 208 dokter umum dan spesialis (termasuk spesialis yang bekerja paruh waktu) serta 339 perawat. Pada tahun 2007, SHKJ menjadi salah satu rumah sakit pertama di Indonesia untuk menggunakan Siemens Somatom Definition Dual Source Multi Slice CT Technology yang paling canggih. Untuk menawarkan layanan komprehensif di Jakarta Barat, SHKJ juga memasang Cath Laboratory dengan teknologi terkini untuk membantu layanan kardiologi. Selanjutnya, SHKJ telah merintis Emergency Motorbike Advance Party untuk melewati kemacetan jalan dan mencapai dan menstabilisasikan pasien selagi menunggu ambulans.

Tabel berikut menggambatkan keterangan singkat mengenai operasional SHKJ, untuk periode dibawah ini:

Periode enam bulan yang

berakhir pada tanggal 30 Juni

Tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2016 2015 2014In-patientKapasitas tempat tidur(1) di akhir periode 285 285 283Jumlah tempat tidur operasional(2) di akhir periode 215 217 205Tingkat Hunian(3) 70,3% 63,1% 71,1%Pendaftaran rawat inap (4) 6.961 11.356 11.413Jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap (dalam jutaan Rupiah) 190.606 296.402 270.561ALOS (hari)(5) 4,0 4,4 4,7Rata-rata pendapatan per pasien rawat inap (6) (dalam ribuan Rupiah) 27.382 26.101 23.706Pendapatan rata-rata per hari rawat (dalam ribuan Rupiah)(7) 6.926 5.928 5.082

OutpatientJumlah kedatangan rawat jalan 115.050 200.029 193.347Jumlah pendapatan dari pasien rawat jalan (dalam jutaan Rupiah) 127.868 217.015 198.362Rata-rata pendapatan per pasien (dalam ribuan Rupiah)(8) 966 941 878

Keterangan:(1) “Kapasitas tempat tidur” berarti jumlah maksimal tempat tidur yang bisa dipasang di rumah sakit (2) “tempat tidur operasional” berarti jumlah tempat tidur sebenarnya yang beroperasi(3) Merupakan persentase tempat tidur operasional yang di diisi oleh pasien bermalam (4) Merupakan jumlah pasien bermalam yang didaftarkan ke rumah sakit (5) Merupakan rata-rata jumlah hari dimana pasien yang bermalam (6) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap oleh jumlah pendaftaran rawat inap selama

periode tersebut (7) Dikalkulasikan dengan membagi rata-rata pendapatan per pendaftaran rawat inap dengan ALOS (8) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan rawat jalan oleh jumlah kedatangan rawat jalan

Page 160: PT Siloam International Hospitals Tbk

138

Siloam Hospitals Surabaya (“SHSB”)

SHSB terletak di Jl. Raya Gubeng 70, Surabaya, Jawa Timur, dan berdiri di atas lahan seluas 6.306 meter persegi. SHSB mulai beroperasi pada tahun 1997 dan memperoleh Sertifikasi ISO di Juni 2009. Pada tanggal 30 Juni 2016, SHSB memiki kapasitas tempat tidur sebanyak 162 tempat tidur dengan 160 tempat tidur yang beroperasional dan memiliki tenaga kerja sebanyak 156 dokter umum dan spesialis (termasuk spesialis yang bekerja paruh waktu) serta 255 perawat. SHSB merupakan Center of Excellence untuk kardiologi dan gawat darurat. SHSB telah mendapatkan “Service Excellence Award” dari Markplus Insight, yang merupakan perusahaan riset pasar, pada tahun 2010 serta “Azima Infection Management Award” pada tahun 2011.

Tabel berikut menggambatkan keterangan singkat mengenai operasional SHSB, untuk periode dibawah ini:

Periode enam bulan yang

berakhir pada tanggal 30 Juni

Tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2016 2015 2014In-patientKapasitas tempat tidur(1) di akhir periode 162 162 162Jumlah tempat tidur operasional(2) di akhir periode 160 160 160Tingkat Hunian(3) 68,1% 64,8% 70,7%Pendaftaran rawat inap (4) 4.883 9.110 9.483Jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap (dalam jutaan Rupiah) 105.869 186.469 178.496ALOS (hari)(5) 4,1 4,2 4,4Rata-rata pendapatan per pasien rawat inap (6) (dalam ribuan Rupiah) 21.681 20.469 18.823Pendapatan rata-rata per hari rawat (dalam ribuan Rupiah)(7) 5.341 4.925 4.325

OutpatientJumlah kedatangan rawat jalan 59.212 112.431 118.779Jumlah pendapatan dari pasien rawat jalan (dalam jutaan Rupiah) 53.669 93.620 89.618Rata-rata pendapatan per pasien (dalam ribuan Rupiah)(8) 750 698 641

Keterangan:(1) “Kapasitas tempat tidur” berarti jumlah maksimal tempat tidur yang bisa dipasang di rumah sakit (2) “tempat tidur operasional” berarti jumlah tempat tidur sebenarnya yang beroperasi(3) Merupakan persentase tempat tidur operasional yang di diisi oleh pasien bermalam (4) Merupakan jumlah pasien bermalam yang didaftarkan ke rumah sakit (5) Merupakan rata-rata jumlah hari dimana pasien yang bermalam (6) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap oleh jumlah pendaftaran rawat inap selama

periode tersebut (7) Dikalkulasikan dengan membagi rata-rata pendapatan per pendaftaran rawat inap dengan ALOS (8) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan rawat jalan oleh jumlah kedatangan rawat jalan

Page 161: PT Siloam International Hospitals Tbk

139

Siloam Hospitals Lippo Cikarang (“SHLC”)

SHLC menawarkan layanan rumah sakit umum. SHLC terletak di Jl. M.H. Thamrin Kav. 105, Lippo Cikarang, Bekasi 17550, dan berdiri di atas lahan seluas 9.900 meter persegi. SHLC memperoleh Sertifikasi ISO di 2008. Pada tanggal 30 Juni 2016, SHLC memiki tempat tidur sebanyak 1144 tempat tidur dengan 108 tempat tidur yang operasional dan memiliki tenaga kerja sebanyak 94 dokter umum dan spesialis (termasuk spesialis yang bekerja paruh waktu) serta 166 perawat. SHLC merupakan salah satu rumah sakit pertama dalam jaringan rumah sakit Perseroan yang mendapatkan manfaat dari strategi “hub-and-spoke”. Jalan tol Jakarta-Cikampek dan daerah industri Cikarang membuat SHLC rumah sakit ideal untuk menawarkan layanan gawat darurat dan trauma. SHLC didukung oleh departemen gawat darurat 24 jam dengan fasilitas evakuasi medis, termasuk evakuasi helikopter siang hari. SHLC memiliki Center of Excellence dalam occupational medicine, ortopedi, dan gawat darurat.

Tabel berikut menggambarkan keterangan singkat mengenai operasional SHLC, untuk periode dibawah ini:

Periode enam bulan yang

berakhir pada tanggal 30 Juni

Tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2016 2015 2014In-patientKapasitas tempat tidur(1) di akhir periode 114 114 109Jumlah tempat tidur operasional(2) di akhir periode 108 108 108Tingkat Hunian(3) 71,8% 54,5% 53,2%Pendaftaran rawat inap (4) 3.804 6.023 5.850Jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap (dalam jutaan Rupiah) 58.098 91.807 82.498ALOS (hari)(5) 3,7 3,6 3,6Rata-rata pendapatan per pasien rawat inap (6) (dalam ribuan Rupiah) 15.273 15.243 14.102Pendapatan rata-rata per hari rawat (dalam ribuan Rupiah)(7) 4.119 4.272 3.933

OutpatientJumlah kedatangan rawat jalan 63.901 110.229 103.532Jumlah pendapatan dari pasien rawat jalan (dalam jutaan Rupiah) 52.378 94.452 83.745Rata-rata pendapatan per pasien (dalam ribuan Rupiah)(8) 634 634 610

Keterangan:(1) “Kapasitas tempat tidur” berarti jumlah maksimal tempat tidur yang bisa dipasang di rumah sakit (2) “tempat tidur operasional” berarti jumlah tempat tidur sebenarnya yang beroperasi(3) Merupakan persentase tempat tidur operasional yang di diisi oleh pasien bermalam (4) Merupakan jumlah pasien bermalam yang didaftarkan ke rumah sakit (5) Merupakan rata-rata jumlah hari dimana pasien yang bermalam (6) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap oleh jumlah pendaftaran rawat inap selama

periode tersebut (7) Dikalkulasikan dengan membagi rata-rata pendapatan per pendaftaran rawat inap dengan ALOS (8) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan rawat jalan oleh jumlah kedatangan rawat jalan

Page 162: PT Siloam International Hospitals Tbk

140

Siloam Hospitals Jambi (“SHJB”)

Pada bulan Maret 2011, Perseroan mengakuisisi 99,98% dari kepemilikan di PT Guchi Kencana Emas, yang memiliki 83% dari perusahaan yang mengoperasikan SHJB, dengan harga Rp27,5 miliar. Rumah sakit tersebut memiliki total lahan seluas 9.949 meter persegi. SHJB mendapatkan Hospital Accreditation Certificate yang diberikan oleh Committee on Hospital Accreditation (KARS) pada tahun 2011. Pada tanggal 30 Juni 2016, rumah sakit ini memiliki kapasitas tempat tidur sebanyak 100 tempat tidur dengan 90 tempat tidur beroperasional dan memiliki tenaga kerja sebanyak 69 dokter umum dan spesialis (termasuk spesialis yang bekerja paruh waktu), serta 133 perawat. SHJB merupakan rumah sakit terkemuka di Sumatera, yang merupakan daerah kaya yang akan sumber daya alam. Lokasinya di sebelah Bandara Sultan Thaha memposisikannya sebagai pusat rujukan penting untuk layanan gawat darurat dan trauma untuk daerah sekitarnya. Tabel berikut menggambarkan keterangan singkat mengenai operasional SHJB, untuk periode dibawah ini:

Periode enam bulan yang

berakhir pada tanggal 30 Juni

Tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2016 2015 2014In-patientKapasitas tempat tidur(1) di akhir periode 100 100 100Jumlah tempat tidur operasional(2) di akhir periode 90 90 92Tingkat Hunian(3) 65,0% 62,1% 55,7%Pendaftaran rawat inap (4) 3.059 6.054 5.708Jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap (dalam jutaan Rupiah) 32.645 59.577 56.442ALOS (hari)(5) 3,5 3,4 3,3Rata-rata pendapatan per pasien rawat inap (6) (dalam ribuan Rupiah) 10.672 9.841 9.888Pendapatan rata-rata per hari rawat (dalam ribuan Rupiah)(7) 3.064 2.922 3.016

OutpatientJumlah kedatangan rawat jalan 33.029 57.561 51.673Jumlah pendapatan dari pasien rawat jalan (dalam jutaan Rupiah) 25.207 40.171 32.205Rata-rata pendapatan per pasien (dalam ribuan Rupiah)(8) 666 602 541

Keterangan:(1) “Kapasitas tempat tidur” berarti jumlah maksimal tempat tidur yang bisa dipasang di rumah sakit (2) “tempat tidur operasional” berarti jumlah tempat tidur sebenarnya yang beroperasi(3) Merupakan persentase tempat tidur operasional yang di diisi oleh pasien bermalam (4) Merupakan jumlah pasien bermalam yang didaftarkan ke rumah sakit (5) Merupakan rata-rata jumlah hari dimana pasien yang bermalam (6) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap oleh jumlah pendaftaran rawat inap selama

periode tersebut (7) Dikalkulasikan dengan membagi rata-rata pendapatan per pendaftaran rawat inap dengan ALOS (8) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan rawat jalan oleh jumlah kedatangan rawat jalan

Page 163: PT Siloam International Hospitals Tbk

141

Siloam Hospitals Balikpapan (“SHBP”)

Pada bulan Maret 2011, Perseroan mengakuisisi 99,80% kepemilikan di PT Prawira Tata Semesta, yang memiliki 79,61% kepemilikan di SHBP dengan nilai sebesar Rp45,7 miliar. Rumah sakit SHBP berdiri di atas lahan seluas 12.562 meter persegi. Pada tanggal 30 Juni 2016, SHBP memiki kapasitas tempat tidur sebanyak 232 tempat tidur dengan 165 tempat tidur yang beroperasional dan tenaga kerja sebanyak 109 dokter umum dan spesialis (termasuk spesialis yang bekerja paruh waktu) serta 164 perawat. SHBP berlokasi di dekat bandara internasional, pelabuhan dan terminal bis dan juga merupakan rumah sakit “spoke”. Karena adanya banyak perusahaan multinasional di Balikpapan, SHBP mendirikan klinik khusus ekspatriat yang ditargetkan untuk melayani keperluan keluarga-keluarga ekspatriat. SHBP dilayani oleh dokter umum dan perawat yang dilatih secara khusus untuk menawarkan layanan konsultasi umum, antara lain, dari obat pencegahan, manajemen penyakit kronis, stabilisasi dan evakuasi untuk kecelakaan lalu lintas atau industri, sampai saran travel dan vaksinasi, ibu dan anak serta perujukan untuk perawatan sekunder. SHBP merupakan Center of Excellence di bidang kardiologi, ortopedi, dan gawat darurat.

Tabel berikut menggambarkan keterangan singkat mengenai operasional SHBP, untuk periode dibawah ini:

Periode enam bulan yang

berakhir pada tanggal 30 Juni

Tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2016 2015 2014In-patientKapasitas tempat tidur(1) di akhir periode 232 232 232Jumlah tempat tidur operasional(2) di akhir periode 165 165 165Tingkat Hunian(3) 57,7% 53,5% 42,9%Pendaftaran rawat inap (4) 5.240 9.273 7.027Jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap (dalam jutaan Rupiah) 64.299 107.027 90.824ALOS (hari)(5) 3,3 3,5 3,7Rata-rata pendapatan per pasien rawat inap (6) (dalam ribuan Rupiah) 12.271 11.542 12.925Pendapatan rata-rata per hari rawat (dalam ribuan Rupiah)(7) 3.710 3.320 3.513

OutpatientJumlah kedatangan rawat jalan 59.329 111.164 101.284Jumlah pendapatan dari pasien rawat jalan (dalam jutaan Rupiah) 44.128 77.769 74.113Rata-rata pendapatan per pasien (dalam ribuan Rupiah)(8) 649 612 634

Keterangan:(1) “Kapasitas tempat tidur” berarti jumlah maksimal tempat tidur yang bisa dipasang di rumah sakit (2) “tempat tidur operasional” berarti jumlah tempat tidur sebenarnya yang beroperasi(3) Merupakan persentase tempat tidur operasional yang di diisi oleh pasien bermalam (4) Merupakan jumlah pasien bermalam yang didaftarkan ke rumah sakit (5) Merupakan rata-rata jumlah hari dimana pasien yang bermalam (6) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap oleh jumlah pendaftaran rawat inap selama

periode tersebut (7) Dikalkulasikan dengan membagi rata-rata pendapatan per pendaftaran rawat inap dengan ALOS (8) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan rawat jalan oleh jumlah kedatangan rawat jalan

Page 164: PT Siloam International Hospitals Tbk

142

Mochtar Riady Comprehensive Cancer Centre (“MRCCC”)

MRCCC dibuka pada kuartal 3 (tiga) tahun 2011 dengan 29 lantai yang terdiri dari 80 tempat tidur. MRCCC merupakan rumah sakit pertama di Indonesia dengan spesialiasi kanker dan diposisikan Perseroan sebagai Center of Excellence untuk perawatan kanker dan liver. MRCCC terletak di Jl. Garnisun Dalam Kav. 2-3, Kel. Karet Semanggi, Kec. Setiabudi, Jakarta Selatan, Kode Pos 12930, dan berdiri di atas lahan seluas 4.145 meter persegi. Pada tanggal 30 Juni 2016, MRCCC memiliki kapasitas tempat tidur sebanyak 334 dengan 140 tempat tidur yang beroperasi dan memiliki tenaga kerja sebanyak 177 dokter umum dan spesialis (termasuk spesialis yang bekerja paruh waktu) serta 289 perawat. MRCCC merupakan Center of Excellence untuk kanker dan liver dalam jaringan rumah sakit Perseroan.

Tabel berikut menggambarkan keterangan singkat mengenai operasional MRCCC, untuk periode dibawah ini:

Periode enam bulan yang

berakhir pada tanggal 30 Juni

Tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2016 2015 2014In-patientKapasitas tempat tidur(1) di akhir periode 334 334 334Jumlah tempat tidur operasional(2) di akhir periode 140 122 122Tingkat Hunian(3) 66,1% 64,4% 56,5%Pendaftaran rawat inap (4) 4.231 6.734 5.646Jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap (dalam jutaan Rupiah) 157.173 251.636 204.494ALOS (hari)(5) 4,0 4,3 4,5Rata-rata pendapatan per pasien rawat inap (6) (dalam ribuan Rupiah) 37.148 37.368 36.219Pendapatan rata-rata per hari rawat (dalam ribuan Rupiah)(7) 9.333 8.768 8.125

OutpatientJumlah kedatangan rawat jalan 52.030 84.962 58.489Jumlah pendapatan dari pasien rawat jalan (dalam jutaan Rupiah) 105.419 176.192 151.604Rata-rata pendapatan per pasien (dalam ribuan Rupiah)(8) 1.685 1.664 2.081

Keterangan:(1) “Kapasitas tempat tidur” berarti jumlah maksimal tempat tidur yang bisa dipasang di rumah sakit (2) “tempat tidur operasional” berarti jumlah tempat tidur sebenarnya yang beroperasi(3) Merupakan persentase tempat tidur operasional yang di diisi oleh pasien bermalam (4) Merupakan jumlah pasien bermalam yang didaftarkan ke rumah sakit (5) Merupakan rata-rata jumlah hari dimana pasien yang bermalam (6) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap oleh jumlah pendaftaran rawat inap selama

periode tersebut (7) Dikalkulasikan dengan membagi rata-rata pendapatan per pendaftaran rawat inap dengan ALOS (8) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan rawat jalan oleh jumlah kedatangan rawat jalan

Page 165: PT Siloam International Hospitals Tbk

143

Rumah Sakit Umum Siloam (“RSUS”)

Pembangunan RSUS, rumah sakit pendidikan yang berlokasi di Lippo Village, dimulai pada kuartal pertama tahun 2010. Konstruksi selesai pada kuartal terakhir tahun 2011 dan rumah sakit pendidikan mulai beroperasi pada kuartal kedua tahun 2012 dengan 120 tempat tidur operasional. Perseroan percaya bahwa rumah sakit ini merupakan rumah sakit pertama di Indonesia yang dibangun dengan model sektor publik yang didanai oleh penyedia layanan kesehatan swasta dan dirancang untuk memenuhi kebutuhan individu berpenghasilan rendah dan juga menyediakan kesempatan pelatihan bagi siswa di sekolah medis lokal. RSUS terletak di Jl. Siloam No. 6, Lippo Village, Kel. Bencongan Indah, Kec. Kelapa Dua, Kab. Tangerang, Kode Pos 15811. Luas total lahan rumah sakit ini adalah 39.317 meter persegi. Pada tanggal 30 Juni 2016, memiliki kapasitas tempat tidur sebanyak 640 tempat tidur dengan 300 tempat tidur yang beroperasi dan memiliki 52 dokter umum dan spesialis serta 236 perawat. Tabel berikut statistik operasional tertentu RSUS pada tanggal dan untuk periode yang disebutkan.

Periode enam bulan yang

berakhir pada tanggal 30 Juni

Tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2016 2015 2014In-patientKapasitas tempat tidur(1) di akhir periode 640 640 640Jumlah tempat tidur operasional(2) di akhir periode 300 300 220Tingkat Hunian(3) 67,2% 54,9% 72,4%Pendaftaran rawat inap (4) 9.150 15.060 12.345Jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap (dalam jutaan Rupiah) 74.782 118.503 85.881ALOS (hari)(5) 4,0 4,0 4,7Rata-rata pendapatan per pasien rawat inap (6) (dalam ribuan Rupiah) 8.173 7.869 6.957Pendapatan rata-rata per hari rawat (dalam ribuan Rupiah)(7) 2.038 1.973 1.477

OutpatientJumlah kedatangan rawat jalan 84.133 143.259 83.302Jumlah pendapatan dari pasien rawat jalan (dalam jutaan Rupiah) 32.745 48.417 25.565Rata-rata pendapatan per pasien (dalam ribuan Rupiah)(8) 360 315 280

Keterangan:(1) “Kapasitas tempat tidur” berarti jumlah maksimal tempat tidur yang bisa dipasang di rumah sakit (2) “tempat tidur operasional” berarti jumlah tempat tidur sebenarnya yang beroperasi(3) Merupakan persentase tempat tidur operasional yang di diisi oleh pasien bermalam (4) Merupakan jumlah pasien bermalam yang didaftarkan ke rumah sakit (5) Merupakan rata-rata jumlah hari dimana pasien yang bermalam (6) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap oleh jumlah pendaftaran rawat inap selama

periode tersebut (7) Dikalkulasikan dengan membagi rata-rata pendapatan per pendaftaran rawat inap dengan ALOS (8) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan rawat jalan oleh jumlah kedatangan rawat jalan

Page 166: PT Siloam International Hospitals Tbk

144

Siloam Hospitals Manado (“SHMN”)

Pembangunan SHMN, yang terletak di Manado, Sulawesi Utara, dimulai pada bulan Januari 2011. Rumah sakit ini mulai beroperasi pada bulan Mei 2012 dengan 94 tempat tidur operasional. Luas total lahan rumah sakit ini adalah 5.518 meter persegi. Pada tanggal 30 Juni 2016, memiliki kapasitas tempat tidur sebanyak 238 tempat tidur dengan 177 tempat tidur yang beroperasi dan memiliki tenaga kerja sebanyak 110 dokter umum dan spesialis (termasuk 69 spesialis yang bekerja paruh waktu) dan 220 perawat. SHMN merupakan rumah sakit “spoke”. SHMN memiliki Center of Excellence untuk penyakit dalam dan gawat darurat.

Tabel berikut statistik operasional tertentu SHMN pada tanggal dan untuk periode yang disebutkan.

Periode enam bulan yang

berakhir pada tanggal 30 Juni

Tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2016 2015 2014In-patientKapasitas tempat tidur(1) di akhir periode 238 238 230Jumlah tempat tidur operasional(2) di akhir periode 177 177 139Tingkat Hunian(3) 76,0% 71,2% 45,5%Pendaftaran rawat inap (4) 4.384 8.377 5.520Jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap (dalam jutaan Rupiah) 97.717 155.607 73.467ALOS (hari)(5) 5,6 5,5 4,2Rata-rata pendapatan per pasien rawat inap (6) (dalam ribuan Rupiah) 22.290 18.575 13.309Pendapatan rata-rata per hari rawat (dalam ribuan Rupiah)(7) 3.990 3.384 3.182

OutpatientJumlah kedatangan rawat jalan 25.893 42.381 30.919Jumlah pendapatan dari pasien rawat jalan (dalam jutaan Rupiah) 37.626 51.649 24.380Rata-rata pendapatan per pasien (dalam ribuan Rupiah)(8) 1.192 1.002 626

Keterangan:(1) “Kapasitas tempat tidur” berarti jumlah maksimal tempat tidur yang bisa dipasang di rumah sakit (2) “tempat tidur operasional” berarti jumlah tempat tidur sebenarnya yang beroperasi(3) Merupakan persentase tempat tidur operasional yang di diisi oleh pasien bermalam (4) Merupakan jumlah pasien bermalam yang didaftarkan ke rumah sakit (5) Merupakan rata-rata jumlah hari dimana pasien yang bermalam (6) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap oleh jumlah pendaftaran rawat inap selama

periode tersebut (7) Dikalkulasikan dengan membagi rata-rata pendapatan per pendaftaran rawat inap dengan ALOS (8) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan rawat jalan oleh jumlah kedatangan rawat jalan

Page 167: PT Siloam International Hospitals Tbk

145

Siloam Hospitals Makassar (“SHMK”)

Pembangunan SHMK, yang terletak di Makassar, Sulawesi Selatan, dimulai pada bulan Januari 2011. Rumah sakit ini mulai beroperasi pada bulan September 2012 dengan 47 tempat tidur operasional. Luas total lahan rumah sakit ini adalah 3.963 meter perseg. SHMK diposisikan oleh Perseroan sebagai Center of Excellence untuk kardiologi, ortopedi, endokrinologi dan gawat darurat. Pada tanggal 30 Juni 2016, memiliki kapasitas tempat tidur sebanyak 362 tempat tidur dengan 215 tempat tidur beroperasi dan memiliki tenaga kerja sebanyak 120 dokter umum dan spesialis (termasuk 80 spesialis yang bekerja paruh waktu) dan 236 perawat. SHMK merupakan “hub” untuk Center of Excellence yang mendukung jaringan rumah sakit Perseroan di Indonesia bagian timur. Tabel berikut statistik operasional tertentu SHMK pada tanggal dan untuk periode yang disebutkan.

Periode enam bulan yang

berakhir pada tanggal 30 Juni

Tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2016 2015 2014In-patientKapasitas tempat tidur(1) di akhir periode 362 360 360Jumlah tempat tidur operasional(2) di akhir periode 215 215 180Tingkat Hunian(3) 81,2% 62,7% 50,5%Pendaftaran rawat inap (4) 7.131 11.628 7.798Jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap (dalam jutaan Rupiah) 106.024 160.074 111.212ALOS (hari)(5) 4,5 4,2 4,3Rata-rata pendapatan per pasien rawat inap (6) (dalam ribuan Rupiah) 14.868 13.766 14.262Pendapatan rata-rata per hari rawat (dalam ribuan Rupiah)(7) 3.335 3.254 3.352

OutpatientJumlah kedatangan rawat jalan 52.037 85.933 54.659Jumlah pendapatan dari pasien rawat jalan (dalam jutaan Rupiah) 47.523 66.637 44.997Rata-rata pendapatan per pasien (dalam ribuan Rupiah)(8) 787 669 684

Keterangan:(1) “Kapasitas tempat tidur” berarti jumlah maksimal tempat tidur yang bisa dipasang di rumah sakit (2) “tempat tidur operasional” berarti jumlah tempat tidur sebenarnya yang beroperasi(3) Merupakan persentase tempat tidur operasional yang di diisi oleh pasien bermalam (4) Merupakan jumlah pasien bermalam yang didaftarkan ke rumah sakit (5) Merupakan rata-rata jumlah hari dimana pasien yang bermalam (6) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap oleh jumlah pendaftaran rawat inap selama

periode tersebut (7) Dikalkulasikan dengan membagi rata-rata pendapatan per pendaftaran rawat inap dengan ALOS (8) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan rawat jalan oleh jumlah kedatangan rawat jalan

Page 168: PT Siloam International Hospitals Tbk

146

Siloam Hospitals Palembang (“SHPL”)

Pembangunan SHPL, terletak di Palembang, Sumatera Selatan, dimulai pada kuartal pertama tahun 2011. Rumah sakit ini mulai beroperasi pada Oktober 2012 dan telah berhasil membangun Center of Excellence dalam bidang gastroenterologi dan gawat darurat. Luas total lahan rumah sakit ini adalah 23.285 meter persegi. Pada tanggal 30 Juni 2016, memiliki kapasitas tempat tidur sebanyak 357 dengan 150 tempat tidur yang beroperasi dan memiliki tenaga kerja sebanyak 138 dokter umum dan spesialis (termasuk 109 spesialis yang bekerja paruh waktu) dan 178 perawat. SHPL merupakan rumah sakit “spoke”. Tabel berikut statistik operasional tertentu SHPL pada tanggal dan untuk periode yang disebutkan.

Periode enam bulan yang

berakhir pada tanggal 30 Juni

Tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2016 2015 2014In-patientKapasitas tempat tidur(1) di akhir periode 357 357 357Jumlah tempat tidur operasional(2) di akhir periode 150 135 135Tingkat Hunian(3) 69,2% 69,2% 59,1%Pendaftaran rawat inap (4) 4.520 7.831 6.692Jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap (dalam jutaan Rupiah) 62.219 107.551 94.490ALOS (hari)(5) 4,2 4,4 4,4Rata-rata pendapatan per pasien rawat inap (6) (dalam ribuan Rupiah) 13.765 13.734 14.120Pendapatan rata-rata per hari rawat (dalam ribuan Rupiah)(7) 3.292 3.153 3.242

OutpatientJumlah kedatangan rawat jalan 38.088 63.938 49.981Jumlah pendapatan dari pasien rawat jalan (dalam jutaan Rupiah) 31.636 50.304 40.705Rata-rata pendapatan per pasien (dalam ribuan Rupiah)(8) 620 600 614

Keterangan:(1) “Kapasitas tempat tidur” berarti jumlah maksimal tempat tidur yang bisa dipasang di rumah sakit (2) “tempat tidur operasional” berarti jumlah tempat tidur sebenarnya yang beroperasi(3) Merupakan persentase tempat tidur operasional yang di diisi oleh pasien bermalam (4) Merupakan jumlah pasien bermalam yang didaftarkan ke rumah sakit (5) Merupakan rata-rata jumlah hari dimana pasien yang bermalam (6) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap oleh jumlah pendaftaran rawat inap selama

periode tersebut (7) Dikalkulasikan dengan membagi rata-rata pendapatan per pendaftaran rawat inap dengan ALOS (8) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan rawat jalan oleh jumlah kedatangan rawat jalan

Page 169: PT Siloam International Hospitals Tbk

147

Siloam Hospitals Cinere (“SHCN”)

Pada 2012, Perseroan mengakuisisi 80% kepemilikan di PT Diagram Healthcare Indonesia, yang merupakan perusahaan yang mengoperasikan SHCN. SHCN terletak di Jl. Maribaya 1, Puri Cinere, Depok 16514 dan menempati bangunan bertingkat 5.5 yang terletak di lahan seluas 1.359 meter persegi. SHCN diposisikan oleh Perseroan sebagai Center of Excellence untuk kardiologi. Pada tanggal 30 Juni 2016, SHCN memiliki kapasitas tempat tidur sebanyak 50 dengan 37 tempat tidur yang beroperasi dan memiliki tenaga kerja sebanyak 21 dokter umum dan spesialis dan 42 perawat. SHCN merupakan “hub” Center of Excellence dalam kardiologi untuk jaringan rumah sakit Perseroan. Tabel berikut statistik operasional tertentu SHCN pada tanggal dan untuk periode yang disebutkan.

Periode enam bulan yang

berakhir pada tanggal 30 Juni

Tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2016 2015 2014In-patientKapasitas tempat tidur(1) di akhir periode 50 50 40Jumlah tempat tidur operasional(2) di akhir periode 37 37 37Tingkat Hunian(3) 20,3% 18,0% 16,1%Pendaftaran rawat inap (4) 446 851 849Jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap (dalam jutaan Rupiah) 19.088 31.124 35.230ALOS (hari)(5) 3,1 2,9 2,6Rata-rata pendapatan per pasien rawat inap (6) (dalam ribuan Rupiah) 42.798 36.574 41.496Pendapatan rata-rata per hari rawat (dalam ribuan Rupiah)(7) 13.943 12.803 16.153

OutpatientJumlah kedatangan rawat jalan 3.420 8.286 6.790Jumlah pendapatan dari pasien rawat jalan (dalam jutaan Rupiah) 4.787 10.237 4.086Rata-rata pendapatan per pasien (dalam ribuan Rupiah)(8) 1.198 1.069 491

Keterangan:(1) “Kapasitas tempat tidur” berarti jumlah maksimal tempat tidur yang bisa dipasang di rumah sakit (2) “tempat tidur operasional” berarti jumlah tempat tidur sebenarnya yang beroperasi(3) Merupakan persentase tempat tidur operasional yang di diisi oleh pasien bermalam (4) Merupakan jumlah pasien bermalam yang didaftarkan ke rumah sakit (5) Merupakan rata-rata jumlah hari dimana pasien yang bermalam (6) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap oleh jumlah pendaftaran rawat inap selama

periode tersebut (7) Dikalkulasikan dengan membagi rata-rata pendapatan per pendaftaran rawat inap dengan ALOS (8) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan rawat jalan oleh jumlah kedatangan rawat jalan

Page 170: PT Siloam International Hospitals Tbk

148

Siloam Hospitals Denpasar (“SHDP”)

Pembangunan SHDP, yang berlokasi di Bali, dimulai pada kuartal pertama tahun 2011. SHDP mulai beroperasi pada Januari 2013. Luas total lahan rumah sakit ini adalah 9.025 meter persegi. SHDP diposisikan Perseroan sebagai Center of Excellence untuk ortopedik, kardiologi dan gawat darurat. Sampai dengan tanggal 30 Juni 2016, SHDP memiliki kapasitas tempat tidur sebanyak 281 tempat tidur dengan 110 tempat tidur yang beroperasi dan memiliki tenaga kerja sebanyak 124 dokter umum dan spesialis (termasuk spesialis yang bekerja paruh waktu), dan 199 perawat. SHDP merupakan “hub” dari Centre of Excellence bidang ortopedi dan kardiologi untuk jaringan rumah sakit Perseroan dan juga menargetkan untuk memberikan layanan kesehatan kepada turis, khususnya turis dari Australia. Tabel berikut statistik operasional tertentu SHDP pada tanggal dan untuk periode yang disebutkan.

Periode enam bulan yang

berakhir pada tanggal 30 Juni

Tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2016 2015 2014In-patientKapasitas tempat tidur(1) di akhir periode 281 281 283Jumlah tempat tidur operasional(2) di akhir periode 110 127 127Tingkat Hunian(3) 73,6% 47,5% 31,0%Pendaftaran rawat inap (4) 3.662 5.588 3.746Jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap (dalam jutaan Rupiah) 93.401 126.664 76.024ALOS (hari)(5) 4,0 3,9 3,8Rata-rata pendapatan per pasien rawat inap (6) (dalam ribuan Rupiah) 25.505 22.667 20.295Pendapatan rata-rata per hari rawat (dalam ribuan Rupiah)(7) 6.340 5.755 5.298

OutpatientJumlah kedatangan rawat jalan 50.339 68.366 41.613Jumlah pendapatan dari pasien rawat jalan (dalam jutaan Rupiah) 61.280 87.431 65.002Rata-rata pendapatan per pasien (dalam ribuan Rupiah)(8) 999 1.024 1.189

Keterangan:(1) “Kapasitas tempat tidur” berarti jumlah maksimal tempat tidur yang bisa dipasang di rumah sakit (2) “tempat tidur operasional” berarti jumlah tempat tidur sebenarnya yang beroperasi(3) Merupakan persentase tempat tidur operasional yang di diisi oleh pasien bermalam (4) Merupakan jumlah pasien bermalam yang didaftarkan ke rumah sakit (5) Merupakan rata-rata jumlah hari dimana pasien yang bermalam (6) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap oleh jumlah pendaftaran rawat inap selama

periode tersebut (7) Dikalkulasikan dengan membagi rata-rata pendapatan per pendaftaran rawat inap dengan ALOS (8) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan rawat jalan oleh jumlah kedatangan rawat jalan

Page 171: PT Siloam International Hospitals Tbk

149

Siloam Hospitals TB (“SHTB”)

Siloam Hospitals TB, berlokasi di Jakarta, memulai kegiatan usaha terbatas pada Juni 2013. SHTB terletak di Jl. R.A. Kartini No. 8, Kel. Cilandak Barat, Kec. Cilandak, Jakarta Selatan, Kode Pos 12410. Total area tanah rumah sakit ini adalah 2.489 meter persegi. Perseroan telah memposisikan rumah sakit ini sebagai Center of Excellence untuk kardiologi, ortopedi, onkologi, neuroscience dan gawat darurat. Pada tanggal 30 Juni 2016, memiliki kapasitas tempat tidur sebanyak 269 tempat tidur dengan 100 tempat tidur yang beroperasi dan memiliki tenaga kerja sebanyak 149 dokter umum dan spesialis (termasuk spesialis yang bekerja paruh waktu), dan 135 perawat.

Tabel berikut statistik operasional tertentu SHTB pada tanggal dan untuk periode yang disebutkan.

Periode enam bulan yang

berakhir pada tanggal 30 Juni

Tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2016 2015 2014In-patientKapasitas tempat tidur(1) di akhir periode 269 269 269Jumlah tempat tidur operasional(2) di akhir periode 100 80 80Tingkat Hunian(3) 63,3% 47,0% 42,9%Pendaftaran rawat inap (4) 2.782 3.475 2.863Jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap (dalam jutaan Rupiah) 60.053 90.221 69.102ALOS (hari)(5) 4,1 3,9 4,4Rata-rata pendapatan per pasien rawat inap (6) (dalam ribuan Rupiah) 21.586 25.963 24.136Pendapatan rata-rata per hari rawat (dalam ribuan Rupiah)(7) 5.215 6.573 5.512

OutpatientJumlah kedatangan rawat jalan 30.096 40.329 28.008Jumlah pendapatan dari pasien rawat jalan (dalam jutaan Rupiah) 49.797 72.234 43.510Rata-rata pendapatan per pasien (dalam ribuan Rupiah)(8) 1.288 1.327 1.175

Keterangan:(1) “Kapasitas tempat tidur” berarti jumlah maksimal tempat tidur yang bisa dipasang di rumah sakit (2) “tempat tidur operasional” berarti jumlah tempat tidur sebenarnya yang beroperasi(3) Merupakan persentase tempat tidur operasional yang di diisi oleh pasien bermalam (4) Merupakan jumlah pasien bermalam yang didaftarkan ke rumah sakit (5) Merupakan rata-rata jumlah hari dimana pasien yang bermalam (6) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap oleh jumlah pendaftaran rawat inap selama

periode tersebut (7) Dikalkulasikan dengan membagi rata-rata pendapatan per pendaftaran rawat inap dengan ALOS (8) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan rawat jalan oleh jumlah kedatangan rawat jalan

Page 172: PT Siloam International Hospitals Tbk

150

BIMC Hospital Kuta (“BIMC Kuta”)

BIMC Hospital Kuta, berlokasi di Bali, diakuisisi oleh Persero pada Desember 2013. BIMC Kuta terletak di Jl. By Pass Ngurah Rai No.100X Kuta 80361, Bali, Indonesia. Total area tanah rumah sakit ini adalah 2.450 meter persegi. Perseroan telah memposisikan rumah sakit ini sebagai Center of Excellence untuk gawat darurat juga menargetkan untuk memberikan layanan kesehatan kepada turis, khususnya turis dari Australia. Pada tanggal 30 Juni 2016, memiliki kapasitas tempat tidur sebanyak 19 tempat tidur dengan 18 tempat tidur yang beroperasi dan memiliki tenaga kerja sebanyak 51 dokter umum dan spesialis (termasuk spesialis yang bekerja paruh waktu), dan 64 perawat.

Tabel berikut statistik operasional tertentu BIMC Kuta pada tanggal dan untuk periode yang disebutkan.

Periode enam bulan yang

berakhir pada tanggal 30 Juni

Tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2016 2015 2014In-patientKapasitas tempat tidur(1) di akhir periode 19 19 21Jumlah tempat tidur operasional(2) di akhir periode 18 18 18Tingkat Hunian(3) 81,1% 77,5% 82,0%Pendaftaran rawat inap (4) 973 1.939 2.195Jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap (dalam jutaan Rupiah) 49.283 110.720 99.698ALOS (hari)(5) 2,7 2,6 2,5Rata-rata pendapatan per pasien rawat inap (6) (dalam ribuan Rupiah) 50.650 57.102 45.421Pendapatan rata-rata per hari rawat (dalam ribuan Rupiah)(7) 18.548 21.744 18.497

OutpatientJumlah kedatangan rawat jalan 7.934 22.510 20.111Jumlah pendapatan dari pasien rawat jalan (dalam jutaan Rupiah) 14.029 30.625 35.149Rata-rata pendapatan per pasien (dalam ribuan Rupiah)(8) 1.190 1.135 1.469

Keterangan:(1) “Kapasitas tempat tidur” berarti jumlah maksimal tempat tidur yang bisa dipasang di rumah sakit (2) “tempat tidur operasional” berarti jumlah tempat tidur sebenarnya yang beroperasi(3) Merupakan persentase tempat tidur operasional yang di diisi oleh pasien bermalam (4) Merupakan jumlah pasien bermalam yang didaftarkan ke rumah sakit (5) Merupakan rata-rata jumlah hari dimana pasien yang bermalam (6) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap oleh jumlah pendaftaran rawat inap selama

periode tersebut (7) Dikalkulasikan dengan membagi rata-rata pendapatan per pendaftaran rawat inap dengan ALOS (8) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan rawat jalan oleh jumlah kedatangan rawat jalan

Page 173: PT Siloam International Hospitals Tbk

151

BIMC Hospital Nusa Dua (“BIMC Nusa Dua”)

BIMC Hospital Nusa Dua, berlokasi di Bali, diakuisisi oleh Persero pada Desember 2013. BIMC Nusa Dua terletak di Jl. Kawasan BTDC Blok D Nusa Dua 80363, Bali, Indonesia. Total area tanah rumah sakit ini adalah 7.880 meter persegi. Perseroan telah memposisikan rumah sakit ini sebagai Center of Excellence untuk gawat darurat, bedah plastik dan rekonstruksi Pada tanggal 30 Juni 2016, BIMC Nusa Dua memiliki kapasitas tempat tidur sebanyak 39 tempat tidur dengan 20 tempat tidur yang beroperasi dan memiliki tenaga kerja sebanyak 57 dokter umum dan spesialis (termasuk spesialis yang bekerja paruh waktu), dan 65 perawat.

Tabel berikut statistik operasional tertentu BIMC Nusa Dua pada tanggal dan untuk periode yang disebutkan.

Periode enam bulan yang

berakhir pada tanggal 30 Juni

Tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2016 2015 2014In-patientKapasitas tempat tidur(1) di akhir periode 39 39 20Jumlah tempat tidur operasional(2) di akhir periode 20 20 20Tingkat Hunian(3) 41,2% 32,8% 35,8%Pendaftaran rawat inap (4) 499 915 998Jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap (dalam jutaan Rupiah) 23.913 44.702 38.481ALOS (hari)(5) 3,0 2,6 2,6Rata-rata pendapatan per pasien rawat inap (6) (dalam ribuan Rupiah) 47.921 48.854 38.558Pendapatan rata-rata per hari rawat (dalam ribuan Rupiah)(7) 15.942 18.680 14.715

OutpatientJumlah kedatangan rawat jalan 7.784 12.499 11.357Jumlah pendapatan dari pasien rawat jalan (dalam jutaan Rupiah) 12.508 26.068 21.920Rata-rata pendapatan per pasien (dalam ribuan Rupiah)(8) 1.562 1.998 1.819

Keterangan:(1) “Kapasitas tempat tidur” berarti jumlah maksimal tempat tidur yang bisa dipasang di rumah sakit (2) “tempat tidur operasional” berarti jumlah tempat tidur sebenarnya yang beroperasi(3) Merupakan persentase tempat tidur operasional yang di diisi oleh pasien bermalam (4) Merupakan jumlah pasien bermalam yang didaftarkan ke rumah sakit (5) Merupakan rata-rata jumlah hari dimana pasien yang bermalam (6) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap oleh jumlah pendaftaran rawat inap selama

periode tersebut (7) Dikalkulasikan dengan membagi rata-rata pendapatan per pendaftaran rawat inap dengan ALOS (8) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan rawat jalan oleh jumlah kedatangan rawat jalan

Page 174: PT Siloam International Hospitals Tbk

152

Siloam Hospitals Purwakarta (“SHPW”)

Siloam Hospitals Purwakarta, berlokasi di Jawa Barat, memulai kegiatan usaha terbatas pada Mei 2014. SHPW terletak di Jl. Bungursari No. 1 Purwakarta, Jawa Barat. Total area tanah rumah sakit ini adalah 7.990 meter persegi. Perseroan telah memposisikan rumah sakit ini sebagai Center of Excellence untuk gawat darurat. Pada tanggal 30 Juni 2016, memiliki kapasitas tempat tidur sebanyak 202 tempat tidur dengan 190 tempat tidur yang beroperasi dan memiliki tenaga kerja sebanyak 56 dokter umum dan spesialis (termasuk spesialis yang bekerja paruh waktu), dan 190 perawat.

Tabel berikut statistik operasional tertentu SHPW pada tanggal dan untuk periode yang disebutkan.

Periode enam bulan yang

berakhir pada tanggal 30 Juni

Tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2016 2015 2014In-patientKapasitas tempat tidur(1) di akhir periode 202 202 210Jumlah tempat tidur operasional(2) di akhir periode 190 176 169Tingkat Hunian(3) 83,9% 73,4% 59,8%Pendaftaran rawat inap (4) 9.011 15.882 8.123Jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap (dalam jutaan Rupiah) 66.965 110.140 55.979ALOS (hari)(5) 3,2 3,0 3,0Rata-rata pendapatan per pasien rawat inap (6) (dalam ribuan Rupiah) 7.431 6.935 6.891Pendapatan rata-rata per hari rawat (dalam ribuan Rupiah)(7) 2.307 2.334 2.262

OutpatientJumlah kedatangan rawat jalan 59.343 89.360 33.717Jumlah pendapatan dari pasien rawat jalan (dalam jutaan Rupiah) 24.522 34.086 12.338Rata-rata pendapatan per pasien (dalam ribuan Rupiah)(8) 335 316 289

Keterangan:(1) “Kapasitas tempat tidur” berarti jumlah maksimal tempat tidur yang bisa dipasang di rumah sakit (2) “tempat tidur operasional” berarti jumlah tempat tidur sebenarnya yang beroperasi(3) Merupakan persentase tempat tidur operasional yang di diisi oleh pasien bermalam (4) Merupakan jumlah pasien bermalam yang didaftarkan ke rumah sakit (5) Merupakan rata-rata jumlah hari dimana pasien yang bermalam (6) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap oleh jumlah pendaftaran rawat inap selama

periode tersebut (7) Dikalkulasikan dengan membagi rata-rata pendapatan per pendaftaran rawat inap dengan ALOS (8) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan rawat jalan oleh jumlah kedatangan rawat jalan

Page 175: PT Siloam International Hospitals Tbk

153

Siloam Hospitals ASRI (“ASRI”)

Siloam Hospitals ASRI, berlokasi di Jakarta, diakuisisi oleh Persero pada Agustus 2014. ASRI terletak di Jl. Duren Tiga No. 20 Kelurahan Duren Tiga, Kecamatan Pancoran, Kota Administrasi Jakarta Selatan, DKI Jakarta. Total area tanah rumah sakit ini adalah 3.554 meter persegi. Perseroan telah memposisikan rumah sakit ini sebagai Center of Excellence untuk urologi dan pulmonologi. Pada tanggal 30 Juni 2016, memiliki kapasitas tempat tidur sebanyak 40 tempat tidur (semua beroperasional) dan memiliki tenaga kerja sebanyak 98 dokter umum dan spesialis (termasuk spesialis yang bekerja paruh waktu), dan 79 perawat.

Tabel berikut statistik operasional tertentu ASRI pada tanggal dan untuk periode yang disebutkan.

Periode enam bulan yang

berakhir pada tanggal 30 Juni

Tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2016 2015 2014In-patientKapasitas tempat tidur(1) di akhir periode 40 40 40Jumlah tempat tidur operasional(2) di akhir periode 40 40 40Tingkat Hunian(3) 59,5% 46,0% 49,2%Pendaftaran rawat inap (4) 1.386 2.427 1.077Jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap (dalam jutaan Rupiah) 31.914 51.049 14.758ALOS (hari)(5) 3,1 2,8 2,8Rata-rata pendapatan per pasien rawat inap (6) (dalam ribuan Rupiah) 23.026 21.034 13.703Pendapatan rata-rata per hari rawat (dalam ribuan Rupiah)(7) 7.365 7.597 4.903

OutpatientJumlah kedatangan rawat jalan 22.425 41.022 15.600Jumlah pendapatan dari pasien rawat jalan (dalam jutaan Rupiah) 21.259 34.076 22.163Rata-rata pendapatan per pasien (dalam ribuan Rupiah)(8) 836 743 1.222

Keterangan:(1) “Kapasitas tempat tidur” berarti jumlah maksimal tempat tidur yang bisa dipasang di rumah sakit (2) “tempat tidur operasional” berarti jumlah tempat tidur sebenarnya yang beroperasi(3) Merupakan persentase tempat tidur operasional yang di diisi oleh pasien bermalam (4) Merupakan jumlah pasien bermalam yang didaftarkan ke rumah sakit (5) Merupakan rata-rata jumlah hari dimana pasien yang bermalam (6) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap oleh jumlah pendaftaran rawat inap selama

periode tersebut (7) Dikalkulasikan dengan membagi rata-rata pendapatan per pendaftaran rawat inap dengan ALOS (8) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan rawat jalan oleh jumlah kedatangan rawat jalan

Page 176: PT Siloam International Hospitals Tbk

154

Siloam Hospitals Kupang (“SHKP”)

Siloam Hospitals Kupang, berlokasi di Nusa Tenggara Timur, memulai kegiatan usaha terbatas pada Desember 2014. SHKP terletak di Jalan Veteran No. 4, Arena Pameran Fatululi, Kupang, Nusa Tenggara Timur. Total area tanah rumah sakit ini adalah 66,060 meter persegi. Perseroan telah memposisikan rumah sakit ini sebagai Center of Excellence untuk gawat darurat. Pada tanggal 30 Juni 2016, memiliki kapasitas tempat tidur sebanyak 416 tempat tidur dengan 110 tempat tidur yang beroperasi dan memiliki tenaga kerja sebanyak 52 dokter umum dan spesialis (termasuk spesialis yang bekerja paruh waktu), dan 150 perawat.

Tabel berikut statistik operasional tertentu SHKP pada tanggal dan untuk periode yang disebutkan.

Periode enam bulan yang

berakhir pada tanggal 30 Juni

Tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2016 2015 2014In-patientKapasitas tempat tidur(1) di akhir periode 416 416 405Jumlah tempat tidur operasional(2) di akhir periode 110 100 40Tingkat Hunian(3) 69,7% 56,8% 18,5%Pendaftaran rawat inap (4) 3.241 4.538 53Jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap (dalam jutaan Rupiah) 38.503 46.458 69ALOS (hari)(5) 4,3 4,6 4,3Rata-rata pendapatan per pasien rawat inap (6) (dalam ribuan Rupiah) 11.880 10.238 1.294Pendapatan rata-rata per hari rawat (dalam ribuan Rupiah)(7) 2.758 2.242 298

OutpatientJumlah kedatangan rawat jalan 28.534 24.350 112Jumlah pendapatan dari pasien rawat jalan (dalam jutaan Rupiah) 16.383 13.191 82Rata-rata pendapatan per pasien (dalam ribuan Rupiah)(8) 492 414 252

Keterangan:(1) “Kapasitas tempat tidur” berarti jumlah maksimal tempat tidur yang bisa dipasang di rumah sakit (2) “tempat tidur operasional” berarti jumlah tempat tidur sebenarnya yang beroperasi(3) Merupakan persentase tempat tidur operasional yang di diisi oleh pasien bermalam (4) Merupakan jumlah pasien bermalam yang didaftarkan ke rumah sakit (5) Merupakan rata-rata jumlah hari dimana pasien yang bermalam (6) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap oleh jumlah pendaftaran rawat inap selama

periode tersebut (7) Dikalkulasikan dengan membagi rata-rata pendapatan per pendaftaran rawat inap dengan ALOS (8) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan rawat jalan oleh jumlah kedatangan rawat jalan

Page 177: PT Siloam International Hospitals Tbk

155

Siloam Hospitals Medan (“SHMD”)

Siloam Hospitals Medan, berlokasi di Sumatera Utara, memulai kegiatan usaha terbatas pada Desember 2014. SHMD terletak di Jl. Imam Bonjol No. 6, Kelurahan Petisah Tengah, Kecamatan Medan Petisah, Medan, Indonesia. Total area tanah rumah sakit ini adalah 7.596 meter persegi. Perseroan telah memposisikan rumah sakit ini sebagai Center of Excellence untuk gawat darurat dan trauma. Pada tanggal 30 Juni 2016, memiliki kapasitas tempat tidur sebanyak 356 tempat tidur dengan 80 tempat tidur yang beroperasi dan memiliki tenaga kerja sebanyak 91 dokter umum dan spesialis (termasuk spesialis yang bekerja paruh waktu), dan 86 perawat.

Tabel berikut statistik operasional tertentu SHMD pada tanggal dan untuk periode yang disebutkan.

Periode enam bulan yang

berakhir pada tanggal 30 Juni

Tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2016 2015 2014In-patientKapasitas tempat tidur(1) di akhir periode 356 356 388Jumlah tempat tidur operasional(2) di akhir periode 80 80 80Tingkat Hunian(3) 38,3% 15,3%Pendaftaran rawat inap (4) 1.249 1.029Jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap (dalam jutaan Rupiah) 18.961 13.534ALOS (hari)(5) 4,5 4,3Rata-rata pendapatan per pasien rawat inap (6) (dalam ribuan Rupiah) 15.181 13.152Pendapatan rata-rata per hari rawat (dalam ribuan Rupiah)(7) 3.401 3.031

OutpatientJumlah kedatangan rawat jalan 5.465 6.401Jumlah pendapatan dari pasien rawat jalan (dalam jutaan Rupiah) 7.484 7.209Rata-rata pendapatan per pasien (dalam ribuan Rupiah)(8) 966 779

Keterangan:(1) “Kapasitas tempat tidur” berarti jumlah maksimal tempat tidur yang bisa dipasang di rumah sakit (2) “tempat tidur operasional” berarti jumlah tempat tidur sebenarnya yang beroperasi(3) Merupakan persentase tempat tidur operasional yang di diisi oleh pasien bermalam (4) Merupakan jumlah pasien bermalam yang didaftarkan ke rumah sakit (5) Merupakan rata-rata jumlah hari dimana pasien yang bermalam (6) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap oleh jumlah pendaftaran rawat inap selama

periode tersebut (7) Dikalkulasikan dengan membagi rata-rata pendapatan per pendaftaran rawat inap dengan ALOS (8) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan rawat jalan oleh jumlah kedatangan rawat jalan

Page 178: PT Siloam International Hospitals Tbk

156

Siloam Hospitals Buton (“SHBN”)

Siloam Hospitals Buton, berlokasi di Baubau, memulai kegiatan usaha terbatas pada April 2016. SHBN terletak di Jl. Sultan Hasanuddin No. 58, Batulo, Wolio, Baubau, Sulawesi Tenggara. Total area tanah rumah sakit ini adalah 2.880 meter persegi. Perseroan telah memposisikan rumah sakit ini sebagai Center of Excellence untuk gawat darurat. Pada tanggal 30 Juni 2016, memiliki kapasitas tempat tidur sebanyak 140 tempat tidur dengan 30 tempat tidur yang beroperasi dan memiliki tenaga kerja sebanyak 23 dokter umum dan spesialis (termasuk spesialis yang bekerja paruh waktu), dan 69 perawat.

Tabel berikut statistik operasional tertentu SHBN pada tanggal dan untuk periode yang disebutkan.

Periode enam bulan yang

berakhir pada tanggal 30 Juni

Tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2016 2015 2014In-patientKapasitas tempat tidur(1) di akhir periode 140 - -Jumlah tempat tidur operasional(2) di akhir periode 30 - -Tingkat Hunian(3) 4,5% - -Pendaftaran rawat inap (4) 86 - -Jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap (dalam jutaan Rupiah) 592 - -ALOS (hari)(5) 2,8 - -Rata-rata pendapatan per pasien rawat inap (6) (dalam ribuan Rupiah) 6.885 - -Pendapatan rata-rata per hari rawat (dalam ribuan Rupiah)(7) 2.417 - -

OutpatientJumlah kedatangan rawat jalan 834 - -Jumlah pendapatan dari pasien rawat jalan (dalam jutaan Rupiah) 453 - -Rata-rata pendapatan per pasien (dalam ribuan Rupiah)(8) 398 - -

Keterangan:(1) “Kapasitas tempat tidur” berarti jumlah maksimal tempat tidur yang bisa dipasang di rumah sakit (2) “tempat tidur operasional” berarti jumlah tempat tidur sebenarnya yang beroperasi(3) Merupakan persentase tempat tidur operasional yang di diisi oleh pasien bermalam (4) Merupakan jumlah pasien bermalam yang didaftarkan ke rumah sakit (5) Merupakan rata-rata jumlah hari dimana pasien yang bermalam (6) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap oleh jumlah pendaftaran rawat inap selama

periode tersebut (7) Dikalkulasikan dengan membagi rata-rata pendapatan per pendaftaran rawat inap dengan ALOS (8) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan rawat jalan oleh jumlah kedatangan rawat jalan

Page 179: PT Siloam International Hospitals Tbk

157

Siloam Hospitals Labuan Bajo (“SHLB”)

Siloam Hospitals Labuan Bajo, berlokasi di Nusa Tenggara Timur, memulai kegiatan usaha terbatas pada Januari 2016. SHLB terletak di Jl. Gabriel Gampur RT 013 RW 005, Dusun V, Labuan Bajo, Kec Komodo, Kab. Manggarai Barat – Nusa Tenggara Timur 86711. Total area tanah rumah sakit ini adalah 2.837 meter persegi. Perseroan telah memposisikan rumah sakit ini sebagai Center of Excellence untuk gawat darurat. Pada tanggal 30 Juni 2016, memiliki kapasitas tempat tidur sebanyak 124 tempat tidur dengan 30 tempat tidur yang beroperasi dan memiliki tenaga kerja sebanyak 20 dokter umum dan spesialis (termasuk spesialis yang bekerja paruh waktu), dan 56 perawat.

Tabel berikut statistik operasional tertentu SHLB pada tanggal dan untuk periode yang disebutkan.

Periode enam bulan yang

berakhir pada tanggal 30 Juni

Tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2016 2015 2014In-patientKapasitas tempat tidur(1) di akhir periode 124 - -Jumlah tempat tidur operasional(2) di akhir periode 30 - -Tingkat Hunian(3) 42,3% - -Pendaftaran rawat inap (4) 517 - -Jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap (dalam jutaan Rupiah) 3.093 - -ALOS (hari)(5) 4,5 - -Rata-rata pendapatan per pasien rawat inap (6) (dalam ribuan Rupiah) 5.983 - -Pendapatan rata-rata per hari rawat (dalam ribuan Rupiah)(7) 1.341 - -

OutpatientJumlah kedatangan rawat jalan 3.362 - -Jumlah pendapatan dari pasien rawat jalan (dalam jutaan Rupiah) 1.645 - -Rata-rata pendapatan per pasien (dalam ribuan Rupiah)(8) 424 - -

Keterangan:(1) “Kapasitas tempat tidur” berarti jumlah maksimal tempat tidur yang bisa dipasang di rumah sakit (2) “tempat tidur operasional” berarti jumlah tempat tidur sebenarnya yang beroperasi(3) Merupakan persentase tempat tidur operasional yang di diisi oleh pasien bermalam (4) Merupakan jumlah pasien bermalam yang didaftarkan ke rumah sakit (5) Merupakan rata-rata jumlah hari dimana pasien yang bermalam (6) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap oleh jumlah pendaftaran rawat inap selama

periode tersebut (7) Dikalkulasikan dengan membagi rata-rata pendapatan per pendaftaran rawat inap dengan ALOS (8) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan rawat jalan oleh jumlah kedatangan rawat jalan

Page 180: PT Siloam International Hospitals Tbk

158

Siloam Hospitals Samarinda (“SHSM”)

Siloam Hospitals Samarinda, berlokasi di Kalimantan Timur, memulai kegiatan usaha terbatas pada Juni 2016. SHSMD terletak di Temindung Permai, Samarinda. Total area tanah rumah sakit ini adalah 947 meter persegi. Perseroan telah memposisikan rumah sakit ini sebagai Center of Excellence untuk gawat darurat. Pada tanggal 30 Juni 2016, memiliki kapasitas tempat tidur sebanyak 34 tempat tidur dengan 10 tempat tidur yang beroperasi dan memiliki tenaga kerja sebanyak 34 dokter umum dan spesialis (termasuk spesialis yang bekerja paruh waktu), dan 16 perawat.

Tabel berikut statistik operasional tertentu SHSMD pada tanggal dan untuk periode yang disebutkan.

Periode enam bulan yang

berakhir pada tanggal 30 Juni

Tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2016 2015 2014In-patientKapasitas tempat tidur(1) di akhir periode 34 - -Jumlah tempat tidur operasional(2) di akhir periode 10 - -Tingkat Hunian(3) 1,2% - -Pendaftaran rawat inap (4) 6 - -Jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap (dalam jutaan Rupiah) 50 - -ALOS (hari)(5) 3,7 - -Rata-rata pendapatan per pasien rawat inap (6) (dalam ribuan Rupiah) 8.400 - -Pendapatan rata-rata per hari rawat (dalam ribuan Rupiah)(7) 2.291 - -

OutpatientJumlah kedatangan rawat jalan 63 - -Jumlah pendapatan dari pasien rawat jalan (dalam jutaan Rupiah) 51 - -Rata-rata pendapatan per pasien (dalam ribuan Rupiah)(8) 523 - -

Keterangan:(9) “Kapasitas tempat tidur” berarti jumlah maksimal tempat tidur yang bisa dipasang di rumah sakit (10) “tempat tidur operasional” berarti jumlah tempat tidur sebenarnya yang beroperasi(11) Merupakan persentase tempat tidur operasional yang di diisi oleh pasien bermalam (12) Merupakan jumlah pasien bermalam yang didaftarkan ke rumah sakit (13) Merupakan rata-rata jumlah hari dimana pasien yang bermalam (14) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan dari pendaftaran rawat inap oleh jumlah pendaftaran rawat inap selama

periode tersebut (15) Dikalkulasikan dengan membagi rata-rata pendapatan per pendaftaran rawat inap dengan ALOS (16) Dikalkulasikan dengan membagi jumlah pendapatan rawat jalan oleh jumlah kedatangan rawat jalan

5. CENTERS OF EXCELLENCE

Sebagai bagian dari visi dan komitmen Perseroan untuk memberikan layanan kesehatan dengan kualitas terbaik, Perseroan telah mendirikan Center of Excellence di rumah sakit yang dipilih, yang didedikasikan untuk menyediakan perawatan tim medis spesialisasi dalam berbagai bidang dan didukung oleh fasilitas yang terkini. Strategi ini memungkinkan untuk pengembangan teknologi paling terkini di Indonesia, penyatuan keahlian dan peningkatan pengalaman pasien di Indonesia dan di daerah. Center of Excellence Perseroan membedakan Perseroan dari penyedia layanan kesehatan lainnya di Indonesia. Center of Excellence juga merupakan hal penting dalam model “hub-and-spoke” Perseroan. Jaringan rumah sakit Perseroan disegmentasi secara demografi, epidemiologi dan geografi dan masing-masing rumah sakit dikomplemen oleh lainnya melalui model “hub-and-spoke” Perseroan via infrastruktur “Tele-Medicine” Perseroan, dimana rumah sakit “spoke”, yang biasanya beroperasi di kota lebih kecil berlaku sebagai rujukan untuk kasus yang lebih kompleks kepada rumah sakit “hub”, yang biasanya beroperasi di pusat perkotaan dan menawarkan beberapa spesialisasi medis dan klinis.

Page 181: PT Siloam International Hospitals Tbk

159

Berikut ini merupakan daftar rumah sakit dengan Centers of Excellence:

Rumah Sakit SpesialisasiSHLV Penyakit Dalam, Kardiologi, Neuroscience, Ortopedi dan Gawat DaruratSHKJ Urologi, Penyakit Dalam, Ortopedi, Kardiologi dan Gawat DaruratSHSB Kardiologi, Bedah Digestif, Neurologi, Ortopedi, dan Gawat Darurat SHLC Occupational Medicine, Ortopedi, dan Gawat DaruratSHJB Gawat DaruratSHBP Kardiologi, Ortopedi, dan Gawat DaruratMRCCC Onkologi, Liver dan Gawat DaruratRSUS Gawat DaruratSHMN Penyakit Dalam dan Gawat DaruratSHMK Kardiologi, Ortopedi, Endokrinologi dan Gawat DaruratSHPL Gastroenterologi dan Gawat DaruratSHCN KardiologiSHDP Ortopedi, Kardiologi dan Gawat DaruratSHTB Kardiologi, Ortopedi, Onkologi, Neuroscience dan Gawat DaruratBIMC Kuta Gawat DaruratBIMC Nusa Dua Gawat Darurat, Bedah Plastik dan RekonstruksiSHPW Gawat DaruratASRI Urologi dan PulmonologiSHKP Gawat DaruratSHMD Gawat Darurat SHBN Gawat DaruratSHLB Gawat Darurat

Semua rumah sakit Perseroan terkoneksi baik data, suara dan video melalui infrastruktur “Tele-Medicine” yang menggunakan jaringan fiber. Perseroan menggunakan konektivitas ini untuk mengakses sistem real-time pada informasi klinis yang berkualitas dan untuk menawarkan pelayanan diagnosa dan pengobatan melalui media audiovisual interaktif antara dokter dan pasien di rumah sakit. Sistem “hub-and-spoke” ini merupakan pendorong utama untuk mengurangi biaya dan meningkatkan akses masyarakat untuk berbagai pelayanan medis yang khusus dengan harga terjangkau. Fitur ini juga mendukung pendidikan medis berkelanjutan dan evaluasi profesional.

Pusat Penyakit Dalam

Dilayani oleh 24 dokter penyakit dalam dan sub-spesialis di bidang endokrin, nefrologi, gastroentrologi, hematologi, reumatologi, alergi dan imunologi.

Layanan ini berpusat di SHLV yang menerima kunjungan pasien rata-rata 3.026 pasien per bulan.

Pusat Kanker

Pusat Kanker Perseroan berpusat di MRCCC di Semanggi, Jakarta Selatan, yang memberikan pelayanan skrining, deteksi, diagnosa, rehabilitasi dan pengobatan peringanan kanker yang paling umum di Indonesia yang meliputi kanker serviks, kanker payudara, kanker kolorektal, kanker nasofaring, kanker paru-paru, kanker anak, leukemia, kanker hati, kanker prostat, kanker ginjal dan kanker kulit.

Hampir 8 juta orang meninggal di seluruh dunia setiap tahunnya akibat kanker. Di Indonesia, tingkat prevalensi penyakit ini meningkat dengan cepat dan diprediksi oleh Kementerian Kesehatan Indonesia menjadi salah satu penyebab utama kematian setelah penyakit kardiovaskuler.

Pusat Kanker Perseroan mempekerjakan dokter spesialis terkemuka dan memanfaatkan teknologi medis yang paling canggih, termasuk PET / CT, SPECT / CT, brachytherapy IBA Cyclotron (untuk memproduksi isotop) dari Phillips yang paling canggih dan Varian Linear Accelerator (Rapid Arc LINAC) yang didukung dengan CT Simulator. Dengan demikian, Pusat Kanker Perseroan menyediakan pengobatan one-stop kemoterapi, radioterapi dan pengobatan nuklir layanan kanker, yang dipercaya Perseroan sebagai pertama dari jenisnya di Indonesia.

Page 182: PT Siloam International Hospitals Tbk

160

Pelayanan penyakit kanker yang lengkap juga dilakukan di Siloam Hospitals TB, yang berlokasi di daerah pemukiman premium dan distrik bisnis untuk perusahaan berskala internasional di Jakarta Selatan.

Pusat Neurosciences

Didirikan pada tahun 1996, tujuan dari Pusat Neurosciences Perseroan adalah untuk menyediakan perawatan dan pengobatan dan mempertahankan fungsi yang optimal dari sistem otak dan saraf melalui pendidikan, penelitian dan perawatan kontemporer. Pusat Neurosciences mengkhususkan diri dalam perawatan otak, sumsum tulang belakang dan gangguan saraf perifer dengan memberikan pelayanan preventif, skrining dan kuratif. Saat ini Pusat Neurosciences terdiri dari 22 spesialis.

Microsurgery adalah spesialisasi utama Perseroan. Operasi ini dilakukan dengan pembesaran tinggi menggunakan alat kecil pada pembuluh mikroskopis. Pusat Neurosciences Perseroan menggunakan peralatan medis termodern, seperti penambahan terbaru pada Gamma Knife (yang pertama di Indonesia dan model terbaru di regional), dan bekerjasama dengan universitas dan rumah sakit internasional. Pusat ini juga terkenal untuk manajemen sakit akut dan kronis yang efektif.

Pusat Neurosciences terletak di Siloam Hospitals Lippo Village dan Siloam Hospitals TB.

Pusat Kardiologi

Perseroan telah mendirikan Siloam Heart Institute yang merupakan pusat pelayanan jantung terpadu yang dilengkapi dengan peralatan berteknologi terkini dan dipimpin oleh ahli bedah jantung senior. Operasi bedah jantung yang telah dilakukan di Siloam Heart Institute adalah sebanyak lebih dari 500.

Memberikan pelayanan dan perawatan untuk pasien penyakit jantung anak dan dewasa serta pelayanan intervensi (kateterisasi dan pemasangan stent), pemasangan alat pacu jantung serta operasi bedah jantung dan vaskuler. Pusat pelayanan jantung ini juga dilengkapi dengan pelayanan rehabilitasi untuk pasien-pasien sebelum dan setelah dilakukan tindakan operasi bedah jantung. Terdiri dari tim multi-disiplin di bidang jantung intervensi, bedah jantung, teknisi medis, spesialis rehabilitasi, perawat dan ahli gizi.

Pusat pelayanan jantung terpadu ini juga dilengkapi dengan fasilitas Cath Laboratory dan CT Scan yang digunakan untuk deteksi dini penyakit jantung dan pembuluh darah agar apabila ada kelainan, dapat segera diberikan penanganan dan pengobatan yang lebih cepat dan akurat.

Pusat kardiologi terletak di Siloam Hospitals Lippo Village, Siloam Hospitals Kebon Jeruk, Siloam Hospitals Makassar, Siloam Hospitals Denpasar, Siloam Hospitals Cinere, Siloam Hospitals Balikpapan, Siloam Hospitals Surabaya, dan Siloam Hospitals TB.

Pusat Ortopedi

Merupakan pusat pelayanan ortopedi komprehensif yang didukung oleh peralatan dan para ahli yang kompeten dan berpengalaman. Pusat pelayanan ini memberikan pelayanan kesehatan untuk deteksi dini, perawatan dan pengobatan, serta tindakan operasi dan rehabilitasi kelainan musculoskeletal (penyakit tulang dan sendi), penggantian sendi lutut, penggantian sendi pangkal paha, osteoarthritis dan osteoporosis.

Pusat ortopedi terletak di Siloam Hospitals Lippo Village, Siloam Hospitals Kebon Jeruk dan Siloam Hospitals Denpasar, Siloam Hospitals Surabaya, Siloam Hospitals Lippo Cikarang, Siloam Hospitals Balikpapan, Siloam Hospitals Makassar, dan Siloam Hospitals TB.

Page 183: PT Siloam International Hospitals Tbk

161

Pusat Urologi

Pusat urologi ini memberikan layanan untuk deteksi dini kelainan saluran kemih, perawatan dan pengobatan prostat, batu ginjal, dan gangguan sistem urogenital. Pusat urologi ini juga dilengkapi dengan berbagai alat canggih untuk penanganan kelainan saluran kemih, termasuk Extracorporeal Shockwave Lithotripsy (ESWL) untuk menghilangkan batu ginjal dengan gelombang listrik.

Pusat urologi terletak di Siloam Hospitals Kebon Jeruk dan ASRI.

6. PROSES EKSPANSI PERSEROAN DAN PROSPEK USAHA

Perseroan secara terus menerus meninjau kemungkinan perluasan jaringan rumah sakit yang akan dimiliki Perseroan dan menilai kesempatan ekspansi melalui pembangunan rumah sakit baru maupun akuisisi rumah sakit yang sudah ada. Ekspansi yang telah dilakukan oleh Perseroan pada periode Januari sampai dengan Juni 2016 adalah membuka Siloam Hospitals Labuan Bajo, Siloam Hospitals Buton dan Siloam Hospitals Samarinda.

Tahapan yang ditempuh oleh Perseroan dalam mengembangkan jaringan rumah sakit adalah sebagai berikut:

Tahap 1 Seleksi Lokasi

Dalam tahap ini, kegiatan utama yang dilakukan Perseroan adalah melakukan pemetaan dan menentukan lokasi menjadi lokasi primer dan lokasi sekunder. Tren makroekonomi dan statistik kesehatan masing-masing kota dianalisa secara teliti. Statistik yang dianalisa termasuk demografi populasi (seperti umur, jenis kelamin, pendidikan dan segmen penghasilan), epidemiologi (seperti prevalensi penyakit dan tingkat mortalitas), keberadaan layanan klinik dan kapasitas (seperti tempat tidur, fasilitas kesehatan dan dokter), belanja kesehatan dan tren konsumsi, serta lingkungan regulasi dan kompetisi. Dengan pengertian lebih dalam mengenai kebutuhan lokal dan statistik kesehatan, tim Perseroan mengeluarkan peta keputusan untuk kemungkinan pembuatan rumah sakit di masing-masing kota. Kemungkinan perluasan usaha rumah sakit tersebut dapat berbentuk:

• ekspansi rumah sakit Perseroan yang sudah ada, • akuisisi rumah sakit baru (baik melalui pembelian rumah sakit maupun pembelian saham perusahaan

yang memiliki rumah sakit), • pengembangan rumah sakit pada lokasi yang dimilki LK dan/atau MPU, • melakukan pembelian dan/atau sewa tanah dan/atau bangunan serta pembangunan rumah sakit,• kerjasama Build-Operate-Transfer dengan pihak ketiga, dan• kerjasama pengelolaan rumah sakit.

Tim Perseroan melakukan pemilihan lokasi rumah sakit baru berdasarkan kombinasi terbaik antara faktor makroekonomi serta kesempatan/peluang pembangunan rumah sakit. Tim tersebut selanjutnya menyampaikan sarannya kepada direksi Perseroan untuk mendapatkan persetujuan atas lokasi yang diajukan. Sebagai bagian dari proses persetujuan, tim tersebut juga harus menetapkan rencana layanan klinis yang akan didirikan untuk demografi di daerah lokasi tersebut dan memetakan pembagian kegiatan operasional rumah sakit sesuai konsep modular untuk rencana layanan klinis tersebut. Jika lokasi sudah disetujui, maka lokasi-lokasi diurut kembali berdasarkan terbatasnya keberadaan fasilitas rumah sakit, kondisi konsumen, peraturan yang kondusif, serta kesempatan yang ada pada lokasi.

Tahap 2 – Evaluasi Proyek

Pada tahap ini, setelah seleksi lokasi, tim akan melakukan studi kelayakan secara detil dan mulai merancang rencana perkembangan bisnis untuk lokasi yang telah disetujui. Bagian pertama dari studi kelayakan merupakan pembuatan profil sektor kesehatan untuk kota dan daerah tersebut, yang terdiri dari profil segmen pasien dan masyarakat, profil staf kesehatan dan dokter, volume bisnis, tingkat harga dan posisi kompetisi rumah sakit lainnya serta keberadaan fasilitas, kondisi supply chain, dan lain-lain. Selain pembentukan profil, tim Perseroan juga mempertimbangkan keberadaan kesempatan untuk membangun rumah sakit baru atau mengakuisisi rumah sakit yang sudah beroperasi di daerah tersebut.

Page 184: PT Siloam International Hospitals Tbk

162

Langkah terakhir dalam tahap dua adalah untuk memformulasikan rencana bisnis secara detil yang mencakup beberapa hal penting seperti: penetapan konsep modular yang sesuai dan konfigurasi layanan klinis untuk lokasi tersebut, penetapan kebutuhan perizinan dan jangka waktu proses pengurusan perizinan serta pembangunan fisik rumah sakit yang diusulkan dan menetapkan jadwal rencana atas tindakan migrasi, transisi dan commissioning. Rencana bisnis yang sudah lengkap akan diberikan kepada direksi Perseroan untuk mendapatkan persetujuan. Tahap kedua ini kira-kira mengambil waktu selama dua sampai tiga bulan untuk diselesaikan. Saat rencana bisnis sudah disetujui, tim akan masuk ke dalam tahap finalisasi proyek.

Tahap 3 – Finalisasi Proyek

Pada tahap ini, manajemen Perseroan bersama dengan tim Perseroan mulai memfinalisasikan proses uji tuntas serta negosiasi dengan kontraktor mengenai ketentuan dan persyaratan pembangunan rumah sakit termasuk pendanaan. Perseroan juga akan mulai mendapatkan persetujuan pendahuluan dari badan regulator kesehatan serta masyarakat yang relevan. Pada saat yang sama, rencana bisnis, anggaran dan rencana akan disetujui dan difinalisasikan. Saat semua dokumen telah difinalisasikan dan disetujui oleh direksi Perseroan, maka tim akan memulai tahap eksekusi proyek.

Tahap 4 – Eksekusi Proyek

Semua proyek rumah sakit baru pada tahap eksekusi mengikuti metodologi, protokol dan sarana yang telah ditetapkan oleh Perseroan. Proses tersebut dikendalikan melalui sistem informasi terpusat Perseroan yang digunakan untuk menyimpan dokumen terkait masing-masing proyek, dan dibagi kepada pengelola proyek serta anggota tim terkaitnya. Perseroan kemudian membuat rencana detil dan melaksanakan pekerjaan sebagai berikut:

• eksekusi commissioning dan perizinan, yang meliputi perolehan perizinan pra-operasi (tanah dan bangunan), perizinan operasi rumah sakit, perizinan peralatan dan memastikan semua syarat-syarat terpenuhi;

• pembangunan infrastruktur fisik, yang meliputi struktur bangunan, mekanik, pelistrikan dan pemasangan sistem pipanisasi, instalasi perabot dan peralatan operasi dan perencanaan infrastruktur informasi dan komunikasi;

• pembangunan infrastruktur operasi, yang meliputi pemasangan peralatan medis dan radiologi, pemilihan dan eksekusi rencana informasi dan komunikasi (termasuk jaringan dan peralatan), manajemen fasilitas dan keamanan (termasuk simulasi dan pelatihan gawat darurat), rekrutmen dan pelatihan staf rumah sakit, rekrutmen dan orientasi dokter serta spesialis dan manajemen pengadaan persediaan. Perseroan pada umumnya merekrut dokter dan perawat tiga sampai lima bulan sebelum commissioning rumah sakit supaya dapat dilatih di rumah sakit lain yang sudah dimiliki Perseroan. Perseroan juga mungkin memindahkan beberapa staf di rumah sakit yang sudah ada ke rumah sakit baru;

• perencanaan pemasaran, yang meliputi branding, mass and intermediary marketing, yang berfokus pada saluran dan media distribusi; dan

• pelaksanaan manajemen keuangan, yang meliputi penentuan harga standar; anggaran operasional, termasuk penetapan sistem pengendalian biaya dan perencanaan keuangan dan proyeksinya.

Sesuai dengan strategi Perseroan untuk terus berkembang melalui perluasan jaringan rumah sakit Perseroan di seluruh Indonesia, Perseroan melalui Entitas Anak akan memperluas perkembangan jaringan rumah sakit Perseroan yang akan berkontribusi terhadap peningkatan pendapatan Perseroan.

Perizinan

Untuk melakukan commissioning rumah sakit secara lengkap, Perseroan harus melalui proses perizinan yang melibatkan pemerintah daerah dan kementerian kesehatan tingkat provinsi.

Page 185: PT Siloam International Hospitals Tbk

163

Bagan berikut ini menggambarkan proses perizinan rumah sakit baru:

Prospek Usaha

Pada periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016, Perseroan membuka 3 rumah sakit, yaitu SHLB, SHBN dan SHSM dan Perseroan berencana untuk menyelesaikan pembangunan 3 rumah sakit tambahan pada tahun 2016, yaitu Siloam Hospitals Bogor, Siloam Hospitals Semarang dan Siloam Hospitals Bekasi Blue Plaza serta membuka Siloam Hospitals Yogyakarta (seluruhnya pada kuartal keempat 2016), yang akan membuat jumlah rumah sakit Perseroan menjadi sebanyak 27 rumah sakit pada akhir tahun 2016.

Semua rumah sakit ini akan didanai oleh kas internal, dana hasil PUT I, dan pendanaan tambahan dari institusi keuangan dan pihak ketiga lainnya.

7. TITIK MASUK PASIEN

Titik masuk pasien dimana pasien mengakses dan membayar pelayanan di rumah sakit Perseroan adalah melalui lima jalur bisnis utama berikut yang mendorong peningkatan pendapatan secara keseluruhan, yaitu:

• Gawat Darurat• Layanan Rawat Jalan• Medical check-up• Rujukan• Layanan Rawat Inap

Lini bisnis umumnya didorong oleh biaya konsultasi, perawatan dan administrasi, tetapi dilengkapi juga dengan penjualan obat dan peralatan medis, dan diagnostik lainnya seperti tes laboratorium, diagnosa umum, radiologi dan biaya untuk berbagai layanan lainnya. Penerimaan untuk layanan rawat inap Perseroan sebagian besar didorong oleh pasien yang datang melalui layanan rawat jalan atau gawat darurat.

Page 186: PT Siloam International Hospitals Tbk

164

Unit Gawat Darurat Dengan keahlian teknologi dan reputasi Perseroan dalam kualitas kesehatan, unit gawat darurat Perseroan dianggap sebagai yang terbaik di Indonesia. Unit Gawat Darurat Perseroan menggunakan proses terbaik di kelasnya termasuk sistem panggilan telepon gawat darurat nasional “1-500-911” yang efektif yang memberikan kesempatan kepada pasien untuk mengakses layanan gawat darurat Perseroan. Semua rumah sakit Perseroan telah dilengkapi dengan mobil ambulans modern untuk menstabilkan pasien selama dalam perjalanan ke rumah sakit Perseroan. Semua staf klinis Perseroan terlatih dalam pengobatan darurat standar internasional dan protokol untuk jantung, stroke dan perawatan trauma, sesuai dengan pedoman dari American and Australasian Schools of Emergency Medicine. Pada tahun 2015 dan per tanggal 30 Juni 2016, unit gawat darurat masing-masing merawat 207.777 dan 127.127 pasien.

Untuk periode tiga tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016, sekitar 37,5% dari pasien gawat darurat Perseroan menjadi pasien rawat inap.

Layanan Rawat Jalan

Semua rumah sakit Perseroan memiliki fasilitas rawat jalan dengan klinik dan prosedur rawat jalan yang dikelola oleh spesialis dalam berbagai spesialisasi medis dan didukung oleh perawat yang berpengalaman dan sistem manajemen antrian yang efisien yang fokus pada kenyamanan pasien. Layanan rawat jalan Perseroan merupakan titik masuk terbesar dengan lalu lintas pasien mencakup sekitar 78% dari seluruh pasien Perseroan di tahun 2015. Layanan rawat jalan juga mencakup penggunaan fasilitas tercanggih untuk bedah harian atau prosedur atau perawatan invasif yang minimal, seperti operasi minor, fisioterapi, endoskopi, hemodialisa dan kemoterapi. Pada tahun 2015 dan periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016, Perseroan masing-masing mencatat 1.573.563 dan 933.527 kunjungan rawat jalan.

Untuk periode tiga tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, sekitar 3,7% dari pasien rawat jalan Perseroan menjadi pasien rawat inap.

Medical Check Up

Semua rumah sakit Perseroan menyediakan berbagai macam program medical check up menggunakan peralatan diagnostik dan tes tercanggih. Medical check up adalah titik masuk utama yang digunakan oleh Perseroan untuk mengambil bisnis dari perusahaan asuransi dan perusahaan yang membutuhkan medical check up untuk anggota dan karyawan mereka, dengan menjual paket medical check up dan pengecekan kesehatan yang kompetitif.

Pada tahun 2015 dan periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016, unit medical check up Perseroan masing-masing melayani 84.568 dan 44.682 pasien.

Rujukan

Rujukan merupakan pasien yang dirujuk oleh rumah sakit lain dan dokter untuk rawat inap dan jasa lainnya (seperti radiologi, laboratorium dan jasa peralatan diagnostik lainnya).

Rawat Inap

Unit layanan rawat inap Perseroan menawarkan pelayanan kepada pasien rawat jalan dan gawat darurat yang diterima di rumah sakit Perseroan untuk dirawat lebih lanjut. Layanan rawat inap Perseroan memberikan kontribusi terbesar terhadap pendapatan Perseroan, yaitu terhitung sekitar 62% untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016. Jumlah pasien rawat inap didorong oleh jumlah konversi pasien rawat jalan dan gawat darurat, sedangkan rata-rata pendapatan per hari pasien rawat inap didorong oleh tipe kamar yang dipilih pasien serta kerumitan perawatan medisnya. Pendapatan rawat inap meliputi biaya jasa konsultasi dan profesional dokter, biaya kamar,

Page 187: PT Siloam International Hospitals Tbk

165

biaya administrasi, biaya laboratorium, penjualan obat dan peralatan medis, radiologi dan pendapatan peralatan tambahan dan biaya ruang operasi. Perseroan memiliki empat tipe tempat tidur di rumah sakitnya, sebagai berikut:

• VIP - kamar eksklusif mulai dari presidential suites sampai executive room;• Kelas 1 - kamar pribadi dengan sebanyak-banyaknya dua tempat tidur per kamar; dan• Kelas 2 dan Kelas 3 - berkisar dari empat sampai 24 tempat tidur per kamar.

Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016, rata-rata lama menginap (“ALOS”) di rumah sakit Perseroan saat ini adalah sekitar 4,0 hari.

Tabel di bawah ini menguraikan pendapatan Perseroan per kategori bisnis untuk periode dibawah ini:

(dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)Periode enam bulan yang berakhir

pada tanggal 30 JuniTahun yang berakhir pada tanggal

31 Desember2016 ∆% 2015 2015 ∆% 2014

Rawat inapJasa Penunjang Medis dan Jasa Tenaga Ahli 566,0 23,8 457,2 970,8 30,3 745,1Obat dan Peralatan Medis 551,0 29,3 426,0 885,8 20,6 734,3Kamar Rawat Inap 237,0 31,7 179,9 362,4 26,4 286,7Fasilitas Rumah Sakit 109,0 49,3 73,0 169,1 61,4 104,8Kamar Operasi 56,6 8,2 52,3 109,3 35,6 80,6Pendapatan Administrasi dan Lainnya 62,9 44,9 43,4 87,1 (19,9) 108,8

Rawat jalanJasa Penunjang Medis dan Jasa Tenaga Ahli 579,6 27,4 455,0 961,4 23,7 777,2Obat dan Perlengkapan Medis 299,7 30,0 230,5 479,8 22,8 390,7Fasilitas Rumah Sakit 41,5 48,7 27,9 51,1 41,9 36,0Pendapatan Administrasi dan Lainnya 51,5 23,2 41,8 67,3 (12,1) 76,6JUMLAH 2.554,8 28,6 1.987,0 4.144,1 24,0 3.340,8

8. SUMBER PENDAPATAN DAN KELOMPOK PASIEN

Out-of-Pocket Expense (“OPE”) dari Pasien yang Datang Langsung

Pasien OPE terdiri dari pasien yang datang langsung ke rumah sakit Perseroan dengan biaya sendiri, yang melakukan pembayaran secara tunai atau dengan menggunakan kartu kredit untuk layanan yang diberikan oleh rumah sakit Perseroan.

Pasien OPE secara historis berkontribusi sebagian besar hasil rumah sakit Perseroan, yaitu sekitar 47% dari total pasien untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016. Tidak seperti di banyak negara lain seperti Amerika Serikat atau Australia, pasien OPE Indonesia tidak perlu berkonsultasi ke dokter umum sebelum melakukan konsultasi medis dengan spesialis di rumah sakit, bahkan untuk penyakit ringan. Oleh karena itu, Perseroan menerima pasien OPE yang mencari pelayanan kesehatan primer dari spesialis yang praktek di rumah sakit Perseroan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah pasien OPE adalah kedekatan dan aksesibilitas rumah sakit, hubungan dengan dokter di rumah sakit, merek dan reputasi untuk perawatan kesehatan yang berkualitas dan layanan spesialis termasuk akses ke Centers of Excellence.

Peraturan Pembayaran Perusahaan

Perseroan secara aktif melibatkan perusahaan dalam program kesehatan dan medis bagi karyawan melalui tenaga pemasaran Perseroan dalam negosiasi paket untuk berbagai perawatan. Klien korporasi Perseroan mencakup perusahaan multinasional dan Indonesia seperti PT PLN (Persero) Tbk, Yayasan Kesejahteraan (Yakes) Karyawan Bank Indonesia (Pensiunan), PT Unilever, Japan Medical Health J-Clinic dan Yayasan Kesejahteraan (Yakes) Karyawan Bank Indonesia. Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016, sekitar 10% dari total pasien Perseroan berasal dari klien

Page 188: PT Siloam International Hospitals Tbk

166

korporasi. Mayoritas klien korporasi tersebut tercatat di SHLC dan SHLV, masing-masing mencapai sekitar 20% dan 19% dari pasien Perseroan. Hal ini terutama disebabkan adanya perusahaan besar dan industri yang berada di dekat area rumah sakit tersebut.

Peraturan Pembayaran Perusahaan Asuransi Swasta

Segmen ini mewakili sekitar 21% dari total pasien Perseroan. Perseroan memiliki hubungan dengan asuransi swasta besar seperti Prudential, Lippo General Insurance, International SOS, JLT Gesa – Medilum dan Allianz. Pasien yang ditanggung oleh asuransi swasta memperoleh manfaat dari berbagai diskon pada beberapa layanan sebagai hasil dari kerja sama dan promosi yang Perseroan jalankan bersama dengan penyedia asuransi. Mayoritas pasien asuransi swasta yang dirawat di rumah sakit Perseroan berasal dari rumah sakit di Jakarta dan Balikpapan karena penduduk kota yang relatif lebih besar dan banyaknya perusahaan di kedua kota tersebut yang memberikan perlindungan asuransi swasta kepada karyawannya.

Pengaturan Pembayaran Program Asuransi Kesehatan Pemerintah (BPJS)

Asuransi kesehatan dari pemerintah saat ini memberikan kontribusi yang relatif kecil terhadap jumlah pasien, mewakili 22% dari pasien Perseroan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016. Sekitar 34% dari pasien kesehatan pemerintah dicatat di RSUS dan sekitar 21% dari pasien kesehatan pemerintah dicatat di SHPW. Melalui model rumah sakit murah yang dipelopori oleh RSUS, Perseroan telah masuk ke pasar Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Indonesia untuk memberikan layanan kesehatan kepada lebih dari 168 juta orang yang tergabung dalam program BPJS Kesehatan (sumber: www.bpjs-kesehatan.go.id, September 2016).

Perseroan mendukung program JKN dan telah secara substansial mengubah desain rumah sakit untuk mengakomodasi pelayanan Perseroan melalui “BPJS Kesehatan”. Sampai Prospektus ini diterbitkan, ada 14 rumah sakit Perseroan yang menerima pasien BPJS, yaitu:

No. Nama Rumah Sakit Mulai Mengakomodasi BPJS1. Siloam Hospitals Lippo Village Januari 20142. Rumah Sakit Umum Siloam Januari 20143. Siloam Hospitals Purwakarta Mei 20144. Siloam Hospitals Manado Oktober 20145. Siloam Hospitals Balikpapan November 20146. Siloam Hospitals Denpasar November 20147. Siloam Hospitals Lippo Cikarang November 20148. Siloam Hospitals Jambi Desember 20149. Siloam Hospitals Kupang Desember 2014

10. MRCCC Siloam Hospitals Semanggi Januari 201511. Siloam Hospitals Makassar Januari 201512. Siloam Hospitals Kebon Jeruk Oktober 201513. Siloam Hospitals TB Februari 201614. Siloam Hospitals Labuan Bajo Agustus 2016

Rujukan

Perseroan juga melayani pasien yang dirujuk oleh dokter pihak ketiga. Perseroan berharap segmen ini tumbuh dari waktu ke waktu seiring pengembangan rumah sakit baru di kota-kota yang belum terlayani. Dokter dari pusat kesehatan utama di kota-kota tersebut diharapkan untuk merujuk pasien ke salah satu rumah sakit terdekat Perseroan untuk perawatan sekunder, tersier dan kuaterner daripada mengirim mereka ke kota-kota besar seperti Jakarta.

Perseroan tidak memiliki kecenderungan, ketidakpastian, permintaan, komitmen, atau peristiwa yang dapat diketahui yang dapat mempengaruhi secara signifikan penjualan bersih atau pendapatan usaha, pendapatan dari operasi berjalan, profitabilitas, likuiditas atau sumber modal, atau peristiwa yang akan menyebabkan informasi keuangan yang dilaporkan tidak dapat dijadikan indikasi atas hasil operasi atau kondisi keuangan masa datang.

Page 189: PT Siloam International Hospitals Tbk

167

9. PEMASARAN Perseroan telah merancang suatu strategi pemasaran hub and spoke yang terintegrasi beberapa untuk menarik pasien baru maupun mempertahankan pasien yang sudah ada sekarang. Strategi pemasaran hub and spoke tersebut meliputi:

a. Kerangka pemasaran

Strategi menyeluruh meliputi: a. Pemasaran above the line, melingkupi penggunaan media massa, termasuk media cetak,

televisi dan radio untuk mempromosikan produk pelayanan kesehatan di rumah sakit Perseroan.

b. Pemasaran below the line, melingkupi penggunaan materi promosi seperti brosur, katalog dan juga engine pencarian, yang merupakan strategi pemasaran yang fokus dan tepat sasaran kepada konsumen.

c. Pemasaran berbasis digital.

b. Media

Meliputi advertorial, editorial dan iklan dengan sasaran untuk membangun kesadaran akan merek Siloam dan memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai perkembangan terkini di bidang pelayanan kesehatan. Rata-rata setiap tahun Perseroan mengadakan wawancara media lebih dari 50 kali.

c. Komunikasi pemasaran dan media sosial

Komunikasi pemasaran adalah divisi di dalam Perseroan yang difokuskan terutama pada:a. Advertorial – Online dan Offlineb. Press release – Online dan Offlinec. Design kreatif d. Media sosiale. Majalah ‘Silver’ – yaitu majalah in-house Perseroan yang informatif dan fokus kepada pelayanan

kesehatan dan gaya hidup

Suatu situs yang baru yang interaktif, informatif dan meningkatkan penjualan diluncurkan pada bulan Februari 2016 dan merupakan situs pertama di Indonesia yang membuka pelayanan pembuatan janji dengan dokter secara online.

d. Kontrak dan kemitraan

Kontrak dan kemitraan fokus pada membangun hubungan yang baik dan erat dengan pelanggan-pelanggan yang merupakan target Perseoran. Pelanggan Perseroan berbasis pada:a. Business to Businessb. Business to Consumerc. Business to Government

e. Service Excellence

Tujuan utama dari Service Excellence adalah untuk memberikan pengalaman yang menyeluruh kepada pasien Perseroan yang mempercayakan perawatan kesehatan di rumah sakit Perseroan.

Modul dari Service Excellence adalah:a. Greet, Smile and Thank (GST) b. Go the extra miles (GEMS) c. Communication skills d. Groominge. Delighting Customers f. Service Recovery g. Customer Journey Mapping

Page 190: PT Siloam International Hospitals Tbk

168

f. Harga dan riset pasar

Harga merupakan bagian yang sangat krusial yang dapat memperkuat dan mengoptimalkan sumber pendapatan Perseroan. Harga didasarkan pada riset pasar yang mendalam di setiap pasar yang berbeda di mana rumah sakit yang dikelola oleh Perseroan dan Anak Perusahaan berada.

Perseroan tidak memiliki ketergantungan terhadap satu dan/atau sekelompok pelanggan tertentu maupun kontrak-kontrak dengan pemerintah.

10. PEMASOK DAN PENGADAAN Perseroan mengoperasikan sistem pengadaan terpusat untuk menjaga dan memanfaatkan lokasi Perseroan yang tersebar di Indonesia secara baik dan mencapai economies of scale. Untuk mayoritas pemesanan obat Perseroan yang kepada pemasok utama, Perseroan telah menegosiasikan supaya beberapa rumah sakit bisa menempatkan pemesanan secara langsung yang memungkinkan Perseroan untuk mempertahankan harga sekaligus memanfaatkan economies of scale. Penempatan pemesanan secara langsung ini oleh rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya kepada pemasok membantu untuk menghindari penanganan ganda dan membuat proses pengadaan lebih efisien.

Tabel di bawah ini memperlihatkan 10 pemasok utama Perseroan untuk obat dan peralatan medis untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016 serta persentase kontribusi masing-masing pemasok terhadap jumlah biaya obat dan peralatan medis Perseroan:

10 Pemasok Utama untuk Obat & Bahan Medis

Distributor Merek% dari Total Biaya

Obat & Bahan Medis

PT Anugerah Pharmindo Lestari Astellas, Astra Zeneca, Combiphar, Darya Varia, Fresenius Kabi, Futamed, Glaxo Smith Kline, Pfizer, Sanofi Aventis, Sanofi Pasteur, Zambon, Ely Lilly, Abbott, Novartis, Alcon, Eisai, Merck, Merck Sharp Dohme

13%

PT Enseval Putera Megatrading Tbk Interbat, Kalbe Farma, Hexpharm 9%PT Anugrah Argon Medica Actavis, Dexa Medica, Ferron, Pfizer, Novo Nordisk 7%PT Dos Ni Roha B Braun, Bernofarm, Medikon Prima Lab 4%PT Mensa Bina Sukses Actavis, Indofarma, Interbat, Landson, Otto 4%PT Parit Padang Global Pharos, Bayer, Dipa, Ethica, Fahrenheit, Johnson&Johnson,

Mahakam Beta Farma, Taisho, Yarindo2%

PT Tempo Scan Pacific Boehringer, Tempo, Roche 2%PT Antar Mitra Sembada Novell, Pharos, Takeda, Dipa 1%PT Merapi Utama Pharma Otsuka, Mersifarma, Makaham Beta Farma, Medikon Prima

Lab2%

PT Bina San Prima Sanbe Farma 2%Sumber: Perseroan

10 Pemasok Utama untuk Peralatan MedisDistributor % dari Total Biaya Peralatan Medis

PT Philips Indonesia 15,74%PT GE Operations Healthcare 10,08%PT Setio Harto Ltd 6,02%PT Mindray Medical Indonesia 5,17%PT B Braun Medical Indonesia 3,72%PT Advance Medicare Corpora 2,59%PT Intergastra Nusantara 2,47%PT Siemens Indonesia 2,02%PT Draeger Medical Indonesia/Airindo Sentra Medika 1,75%PT IDS Medical Systems Indonesia 0,44%

Sumber: Perseroan

Page 191: PT Siloam International Hospitals Tbk

169

Sesuai dengan peraturan Pemerintah, Perseroan melakukan pengadaan obat dan peralatan medis melalui distributor yang ditunjuk oleh pabrik. Akan tetapi, untuk menjaga harga, Perseroan bernegosiasi langsung dengan pabrik. Untuk peralatan medis, dengan kondisi perundang-undangan yang sedang berubah di Indonesia, Perseroan sudah mulai untuk bernegosiasi dan melakukan pengadaan peralatan medis langsung dengan pabrik.

Perseroan tidak memiliki ketergantungan terhadap pemasok obat atau peralatan medis tertentu.

Obat dan Bahan Medis

Porsi signifikan pengadaan dari obat Perseroan berasal dari perusahaan obat nasional terkenal seperti Kalbe Farma dan Sanbe Farma serta perusahaan obat global seperti Pfizer, Merck dan Novartis. Strategi pengadaan obat dan bahan medis Perseroan dikaitkan secara dekat dengan strategi ekspansi dimana memanfaatkan economies of scale dan mempunyai pusat pengadaan yang sentral akan mengurangi biaya obat untuk Perseroan.

Peralatan Medis

Perseroan mengembangkan kemitraan jangka panjang dengan produsen global peralatan diagnostik dan medis dalam rangka mendukung migrasi, transisi dan komisioning semua rumah sakit baru maupun rumah sakit Perseroan yang sudah ada. Tingkat kemitraan Perseroan meliputi harga bedasarkan economies of scale, perbaharuan teknologi, pelatihan & pendidikan, planned & preventive maintenance (PPM) dan pemasaran bersama.

Saat ini, peralatan pencitraan Perseroan distandarisasikan menggunakan Philips. Peralatan laboratorium distandarisasikan menggunakan Roche dan Sysmex. Ruang operasi dan peralatan departemen steril pusat distandarisasikan menggunakan Mindray, Draeger dan Getinge. Perseroan biasa menggunakan Aesculap (B.Braun), Karl Storz dan Olympus untuk peralatan peralatan bedah Perseroan. Tergantung pada keperluan khusus dari beberapa rumah sakit, Perseroan juga meggunakan peralatan dari beberapa produsen lain seperti Siemens, GE, Philips dan produsen global peralatan medis lainnnya.

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016, PT Philips Indonesia dan PT GE Operations Healthcare dan masing-masing berkontribusi lebih dari 10% dari jumlah pembelian Perseroan.

11. TATA KELOLA KLINIS DAN STANDAR MUTU Perseroan berkomitmen untuk menyediakan layanan kesehatan yang berkualitas kepada pasien. Setiap rumah sakit Perseroan mengikuti protokol standar yang ditetapkan oleh JCI dan National Healthcare Regulation. Pendekatan Perseroan terhadap tata kelola klinis dibagi menjadi empat unsur utama, yaitu akreditasi Sumber Daya Manusia, tata kelola praktek klinis, manajemen risiko klinis dan komitmen untuk pendidikan klinis berkelanjutan.

Kredensial Sumber Daya Manusia

Untuk memastikan bahwa semua dokter Perseroan telah memenuhi persyaratan yang baik dan benar sesuai dengan standar yang tertinggi, semua dokter yang akan bergabung harus melalui proses kredensial sebelum bekerja dengan Perseroan, kredensial ulang dilakukan setiap 3 tahun untuk semua dokter yang saat ini bekerja bersama Perseroan harus melakukan proses mandat ulang setiap 3 tahun di masing-masing lingkup praktek mereka. Sebagai tambahan, Perseroan bekerjasama dengan Universitas Hasanuddin untuk menyediakan program PhD untuk dokter.

Page 192: PT Siloam International Hospitals Tbk

170

Tinjauan Praktek Klinis

Perseroan telah membentuk struktur organisasi di setiap rumah sakit yang melibatkan semua tingkat staf klinis di rumah sakit, termasuk komite medis dan komite perawatan, yang melakukan peninjauan atas laporan pagi, laporan kasus dan komen apapun yang diterima setiap hari. Manajemen Perseroan juga terus memantau dan meninjau standar klinis rumah sakit Perseroan untuk memastikan adanya perbaikan secara terus menerus serta untuk memastikan bahwa program saat ini berfungsi secara efektif dan staf medis rumah sakit memenuhi standar yang ditetapkan. Ulasan praktek klinis Perseroan meliputi audit klinis atas catatan medis dan kasus penyakit, pembentukan prosedur yang ketat untuk mengatur pasien bedah, pengendalian infeksi dan kesadaran keselamatan kerja. Saat ini terdapat 23 panduan praktek klinis dan 30 pedoman pelayanan dan lebih dari 400 prosedur operasi standar guna mengelola dan mendukung kinerja klinis. Semua dokumen ini disimpan oleh aplikasi Q-Pulse Enterprise sebagai e-document yang mendukung proses pelaporan dan investigasi insiden serta CAPA (Corrective Action & Preventive Action).

Dalam rangka menyediakan layanan terbaik kepada pasien, Perseron berfokus pada IPSG (International Patient Safety Goals).

Manajemen Risiko Klinis

Selain pengawasan dan penilaian internal, Perseroan juga melakukan penilaian dan kritik eksternal terhadap praktek klinis melalui penggunaan konsultan eksternal dalam bidang-bidang seperti pengendalian infeksi, protokol klinis, pedoman klinis dan tata kelola klinis. Melakukan peniliain dan kritik eksternal memungkinkan staf klinis dan manajemen untuk mendapatkan perspektif obyektif pada bidang tertentu yang berfungsi dengan baik maupun daerah yang membutuhkan perbaikan dari praktek. Ini juga termasuk pengakuan eksternal dalam bentuk akreditasi, secara nasional oleh Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS) dan secara internasional oleh JCI, ACHSI dan ISO.

Selanjutnya, Perseroan juga menerima masukan dari pasien.

Komitmen Untuk Pendidikan Klinis Berkelanjutan

Pendidikan berkelanjutan staf medis Perseroan merupakan bagian integral untuk menjaga pengetahuan dan keterampilan staf, sehingga mereka dapat menegakkan protokol praktek klinis dan menerapkan solusi inovatif untuk mengatasi masalah klinis. Perseroan menyediakan pelatihan untuk staf klinis melalui kombinasi pelatihan on-the-job, program internal dan eksternal dan workshop. Polis Perseroan menyatakan bahwa staf medis harus menyelesaikan 40 jam pelatihan, sedangkan staf non-medis menyelesaikan 20 jam pelatihan per tahun. Perseroan percaya bahwa pemahaman atas inovasi baru dan pentingnya protokol tertentu memfasilitasi penerimaan dan penggunaan protokol, yang pada akhirnya menjunjung tinggi keselamatan pasien. Perseroan berlangganan pada database online, Uptodate.com, yang menyediakan akses kepada staf klinis ke lebih dari 300.000 artikel medis terkini. Selain itu, SDPDP menyediakan spesialis pengujung dengan manfaat dan hak istimewa untuk mendukung pertumbuhan profesional mereka. Berpartisipasi dalam program tersebut juga memungkinkan dokter untuk mendapatkan akses ke program-program Continuous Medical Education melalui seminar dan konferensi di Indonesia maupun di luar negeri.

12. PERSAINGAN

Perseroan bersaing dengan rumah sakit umum, rumah sakit swasta, klinik yang lebih kecil, rumah sakit yang dioperasi oleh organisasi non profit dan dermawan dan rumah sakit yang terafiliasi dengan kuliah medis di Indonesia dan secara regional. Di Indonesia, pesaing utama Perseroan adalah Grup Mitra Keluarga, Grup Mayapada, Grup Omni, Grup Awal Bros, Grup Sari Asih dan Ramsay Sime Darby Health Care, yang merupakan grup-grup rumah sakit swasta yang beroperasi di kota-kota besar, serta rumah sakit swasta lainnya yang beroperasi di berbagai daerah lainnya dimana terdapat rumah sakit milik Perseroan.

Page 193: PT Siloam International Hospitals Tbk

171

Perseroan juga menghadapi persaingan dari grup regional yang beroperasi di Singapura dan Malaysia.

Fokus utama Perseroan saat ini adalah melayani seluruh wilayah Indonesia yang bertujuan untuk mengubah layanan dan akses pelayanan kesehatan menjadi pelayanan kesehatan berkualitas dan bermutu internasional untuk masyarakat Indonesia pada umumnya dalam 5 tahun kedepan. Dengan membangun rumah sakit di seluruh Indonesia, Perseroan ingin dikenal sebagai penyedia pelayanan kesehatan yang melakukan transformasi dimana penduduk Indonesia akan menyadari bahwa mereka dapat menemukan pelayanan kesehatan berkualitas dengan hasil yang memuaskan dari rumah sakit-rumah sakit Perseroan yang tidak kalah kualitasnya dengan pelayanan kesehatan di luar negeri. Dengan populasi lebih dari 265 juta orang untuk dilayani, Perseroan melihat tidak ada masalah yang timbul dari persaingan dengan Singapura dan Malaysia.

Perseroan akan bersaing dengan rumah sakit baru yang memiliki kemampuan dan kapasitas yang setara dengan rumah sakit milik Perseroan, dan persaingan tersebut dapat mempengaruhi pendapatan Perseroan apabila pasien yang biasanya dirawat di rumah sakit Perseroan atau calon pasien memilih untuk dirawat di rumah sakit lainnya. Namun, hal ini bukan merupakan ancaman bagi kegiatan usaha Perseroan karena kebutuhan akan pelayanan kesehatan di Indonesia masih jauh lebih tinggi dari pada kemampuan rumah sakit yang ada untuk melayani kebutuhan tersebut. Terhadap rumah sakit baru yang lebih kecil baik dari segi kapasitas kamar ataupun kapasitas peralatan medis, hadirnya rumah sakit tersebut dapat membawa peluang baru bagi Perseroan di mana rumah sakit Perseroan dapat menjadi rumah sakit rujukan apabila rumah sakit yang lebih kecil tersebut tidak dapat memberikan perawatan kesehatan yang kompleks yang bagi pasiennya sehingga memerlukan rujukan ke rumah sakit lain. Selain itu, Perseroan terus giat memperbesar jaringan rumah sakitnya di seluruh Indonesia agar mampu memberikan pelayanan kesehatan bagi pasien dari berbagai segmen pasar secara terintegrasi dan terkoneksi dengan luas.

Dalam menghadapi persaingan bisnis, Perseroan berkeyakinan bahwa Perseroan mampu bersaing dengan para pesaingnya dalam memberikan pelayanan kepada konsumennya dengan berlandaskan kepada strategi bisnis Perseroan yang memiliki 4 pilar utama, yaitu:

• Pelayanan gawat darurat yang sigap dan cermat• Peralatan dan teknologi medis yang canggih• Pelayanan medis jarak jauh dan sistem ‘hub-and-spoke’ yang efisien• Program kemitraan dengan dokter

13. ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN

Berikut adalah surat persetujuan atas dokumen ANDAL, RKL, dan RPL yang dimiliki rumah sakit Perseroan dan Entitas Anak:

No Rumah Sakit No Izin Dikeluarkan oleh1. SH Lippo Village 660/Kep.323-Huk/2005 Bupati Tangerang2. RSUS 660.1/Kep.80 BP2T/2011 Dinas Lingkungan Hidup Kab.

Tangerang3. SH Lippo Cikarang 660.2.1/691/TL&ADL/BPLH Badan Pengendalian Lingkungan Hidup

Kab. Bekasi4. MRCCC 24/Andal/-I.774.151 Komisi Penilai Amdal Provinsi DKI

Jakarta5. SH Jambi 660.2/50/BLH/2010 Badan Lingkungan Hidup Kota Jambi6. SH Balikpapan 660/08/BLH/IL Walikota Balikpapan7. SH Manado 122 TAHUN 2011 Walikota Manado8. SH Makassar 660/1027/Kep/X/2011 Walikota Makassar9. SH Denpasar 660.1/027LH Badan Lingkungan Hidup Kab. Badung

10. SH Surabaya 660/5003/436.6.3/2006 Walikota Surabaya11. SH Kebon Jeruk 10/DPL/-1.774.151 Komisi Penilai Amdal Daerah Provinsi

DKI Jakarta12. SH Palembang 512 Tahun 2011 Walikota Palembang13. Klinik Utama Jantung

Cinere (SH Cinere)660.1/81/VI/BLH Walikota Depok

Page 194: PT Siloam International Hospitals Tbk

172

No Rumah Sakit No Izin Dikeluarkan oleh14. SH TB Simatupang 02/Andal/-1.774.151 Badan Pengelola Lingkungan Hidup

DKI Jakarta15. SH Purwakarta 188.4/SK.04/BLH/2015 Badan Lingkungan Hidup Kab.

Purwakarta16. BIMC Kuta 660.1/368/LH Badan Lingkungan Hidup Kab. Badung17. BIMC Nusa Dua 660.41/070/PU/LH Badan Lingkungan Hidup Kab. Badung18. SH Medan 660/2522/BLH/VIII/Tahun 2013 Badan Lingkungan Hidup Kota Medan 19. SH ASRI 85/UKL-UPL/-1.774.151 Badan Pengelola Lingkungan Hidup

DKI Jakarta20. SH Kupang 230/KEP/HK/2014 Walikota Kupang21. SH Buton 660/12/1KL/2014 Walikota Baubau22. SH Labuan Bajo BLH.660.1/03/IL/IV/2015 Bupati Manggarai Barat23. RS Samarinda 660/558/HK-KS/XI/2015 Walikota Samarinda

14. HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL

Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan dan afiliasi memiliki aset hak atas kekayaan intelektual berupa merek sebagai berikut:

Dimiliki oleh Perseroan

No. Uraian Klasifikasi Nomor Registrasi1. Siloam Hospitals 44 IDM0001260842. Siloam Hospitals ABCDe Assesment Baby & Child Development Early &

Gambar41 IDM000281464

3. Siloam Hospitals ABCDe Assesment Baby & Child Development Early & Gambar

44 IDM000281463

4. Siloam & Gambar* 44 IDM0004578615. Siloam Clinics & Gambar* 44 IDM000464796

* Catatan:1. Merek ‘Siloam Hospitals’ sedang dalam proses permohonan perpanjangan.2. Merek ‘Siloam & Gambar’ dan ‘Siloam Clinics & Gambar’ sudah terdaftar namun masih dalam proses permohonan

penerbitan sertifikat

Dimiliki oleh PT Sentra Dwimandiri (entitas anak LK) dan digunakan Perseroan berdasarkan Perjanjian Lisensi Merek

No. Uraian Klasifikasi Nomor Registrasi1. MRCCC 41 IDM0002055312. MRCCC 42 IDM0002035983. MRCCC 44 IDM0001940964. Siloam Hospitals Semanggi Specialist Clinic 44 IDM000186101

Dimiliki oleh PT MST

No. Uraian Klasifikasi Nomor Registrasi1. BIMC Hospital 44 IDM0002690782. BIMC 44 IDM0003446323. BIMC Hospital CosMedic 44 IDM0004515524. Bali Indonesia Medika Citra 44 IDM000344633

15. RISET DAN PENGEMBANGAN

Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, Perseroan belum memiliki divisi Riset dan Pengembangan secara khusus, sehingga Perseroan tidak melakukan alokasi biaya secara khusus untuk kegiatan riset dan pengembangan. Namun Perseroan adalah bagian dari kelompok ilmu pengetahuan medis, yang terdiri dari UPHMS, yaitu suatu sekolah kedokteran dan keperawatan ternama di Indonesia, dan Mochtar Riady Institut Nanoteknologi, suatu lembaga riset berfokus pada riset genetik dan kanker

Page 195: PT Siloam International Hospitals Tbk

173

yang memungkinkan Perseroan untuk mendorong inovasi dan menghasilkan generasi dokter dan perawat di masa mendatang untuk pengembangan usaha Perseroan. Selain itu, Perseroan senantiasa berupaya untuk melakukan inovasi dengan cara melakukan identifikasi terhadap kebutuhan konsumen, yang kemudian diikuti dengan upaya perolehan peralatan medis serta pelatihan para staf medis untuk mendukung kebutuhan tersebut. Selanjutnya, Perseroan juga memperoleh masukan dari para pemasok Perseroan mengenai peralatan medis yang terkini. 16. TANGGUNG JAWAB PERSEROAN (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY/CSR)

Perseroan telah melakukan berbagai kegiatan Corporate Social Responsibility dalam periode 2014 hingga 30 Juni 2016 diantaranya:

a. Pembangunan klinik dalam rangka penyediaan fasilitas kesehatan bagi masyarakat luas

Perseroan telah menyediakan tempat dan membangun klinik sebagai sarana pelayanan kesehatan dasar di wilayah daerah terpencil di desa Mamit dan desa Daboto, Papua.

b. Pengobatan Gratis

Perseroan telah melakukan beberapa bakti sosial dengan memberikan pemeriksaan dan pengobatan gratis untuk masyarakat di sekitar tiap unit rumah sakit Perseroan. Misalnya, Perseroan telah memberikan bantuan Operasi Bibir Sumbing Gratis bagi masyarakat di Kupang, Nusa Tenggara Timur dan di Karawaci, Banten.

c. Khitanan Gratis

Perseroan secara berkala memberikan khitanan gratis sebagai bentuk sinergi antara pemerintah dan pihak swasta untuk memberikan dukungan medis bagi khalayak yang kurang mampu. Pada tahun 2015, Perseroan bekerjasama dengan Tentara Nasional untuk memberikan khitan gratis dengan mendonasikan peralatan medis untuk 70 pasien khitan.

d. Pengadaan Program Kesehatan Pendidikan Masyarakat Rumah Sakit (PKMRS)

Perseroan secara berkala mengadakan Seminar, Edukasi dan Talk show bertema Kesehatan yang beragam seperti contohnya Seminar Kesehatan Gigi Anak dan pemeriksaan gigi gratis serta Sosialisasi alat KB, Talk Show Saturday Health gratis kegiatan-kegiatan tersebut diadakan di beberapa Siloam Hospitals milik Perseroan.

e. Pemberian Bantuan Bagi Korban Bencana Alam

Perseroan juga aktif memberikan bantuan berupa tenaga medis, obat-obatan dan kebutuhan dasar hidup para korban bencana dalam bencana-bencana alam nasional yang telah terjadi.

f. Lainnya

Selain itu, Perseroan juga kerap menyediakan atau menyumbang tenaga ahli dokter pada Program Bakti Sosial yang dilakukan di daerah Tangerang dan sekitarnya. Dalam pengadaan maupun kontribusi Program-program Sosial Perseroan melakukan hal tersebut secara periodik guna memberikan kontribusi dan pelayanan jasa kesehatan pada masyarakat yang membutuhkan.

Jumlah biaya CSR yang telah dikeluarkan oleh Perseroan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp1.346,3 juta, Rp484,3 juta, dan Rp335,1 juta.

Page 196: PT Siloam International Hospitals Tbk

174

IX. EKUITAS

Tabel di bawah ini menunjukkan posisi ekuitas Perseroan yang didasarkan pada Laporan Keuangan Konsolidasian Interim Perseroan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Data-data tersebut berasal dari Laporan Keuangan Konsolidasian Interim Perseroan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Rekan dengan opini wajar tanpa pengecualian yang ditandatangani oleh Didik Wahyudiyanto.

(dalam miliaran Rupiah)

KeteranganPada tanggal

30 JuniPada tanggal 31 Desember

2016 2015 2014EKUITASModal Ditempatkan dan Disetor Penuh – 1.156.100.000 Saham pada tanggal 30

Juni 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 115,6 115,6 115,6Tambahan Modal Disetor - Neto 1.289,7 1.289,7 1.289,7Selisih Nilai Transaksi dengan Pihak Nonpengendali (25,7) (25,7) (25,7)Saldo Laba 434,2 364,5 275,4Jumlah Ekuitas yang dapat Diatribusikan kepada:

Pemilik Entitas Induk 1.813,7 1.744,0 1.654,9Kepentingan Nonpengendali 4,0 (4,0) 4,9

JUMLAH EKUITAS 1.817,8 1.740,0 1.659,8

Setelah tanggal Laporan Keuangan 30 Juni 2016 hingga Prospektus ini diterbitkan, tidak ada perubahan struktur modal yang terjadi.

Perseroan telah mengajukan Pernyataan Pendaftaran dalam rangka PUT I sebanyak-banyaknya 144.512.500 (seratus empat puluh empat juta lima ratus dua belas ribu lima ratus) Saham Baru dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham yang dikeluarkan dari portepel Perseroan. Setiap pemegang 8 (delapan) saham biasa atas nama yang namanya tercantum dalam Daftar Pemegang Saham pada tanggal 2 Desember 2016 pukul 16.15 WIB mendapatkan 1 (satu) HMETD, dimana 1 HMETD berhak untuk membeli 1 (satu) Saham Baru pada Harga Pelaksanaan setiap saham yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pembelian saham.

Page 197: PT Siloam International Hospitals Tbk

175

Apabila seluruh HMETD yang ditawarkan dalam rangka PUT I ini dilaksanakan seluruhnya menjadi saham Perseroan pada tanggal 30 Juni 2016, maka susunan proforma struktur permodalan Perseroan pada tanggal tersebut adalah sebagai berikut:

(dalam miliaran Rupiah)

Modal

Ditempatkan dan Disetor

Penuh

Tambahan Modal

Disetor

Selisih Nilai Transaksi

dengan Pihak Nonpengendali

Saldo Laba

Kepentingan Nonpengendali

Jumlah Ekuitas

Posisi Ekuitas menurut Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2016 dengan Modal Dasar Rp400.000.000.000 (empat ratus miliar Rupiah) dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham 115,6 1.289,7 (25,7) 434,2 4,0 1.817,8Perubahan Ekuitas seandainya PUT I sebanyak-banyaknya 144.512.500 saham dengan harga pelaksanaan Rp9.000 per saham, dengan nilai nominal Rp100 per saham, terjadi pada tanggal 30 Juni 2016 14,5 1.279,91) - - - 1.294,4Proforma Ekuitas pada Tanggal 30 Juni 2016 Setelah PUT I 130,1 2.569,6 (25,7) 434,2 4,0 3.112,2

Keterangan:1) Setelah dikurangi biaya emisi porsi Perseroan

Page 198: PT Siloam International Hospitals Tbk

176

X. KEBIJAKAN DIVIDEN

Saham-saham yang diterbitkan dan ditawarkan kepada para pemegang saham dalam rangka PUT I ini akan mempunyai hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham-saham yang telah diterbitkan oleh Perseroan sebelum PUT I, termasuk tetapi tidak terbatas pada hak atas pembagian dividen.

Berdasarkan UUPT, pembayaran dividen dilakukan melalui keputusan pemegang saham pada RUPS tahunan atau luar biasa atas rekomendasi dari Direksi Perseroan. Perseroan dapat melakukan pembayaran dividen dalam suatu tahun atas hasil laba bersih Perseroan dari tahun sebelumnya. Sebelum berakhirnya tahun buku Perseroan, dividen interim dapat dibagikan selama diizinkan oleh Anggaran Dasar Perseroan dan jika pembagian dividen interim tersebut tidak menyebabkan jumlah kekayaan bersih Perseroan lebih kecil dari jumlah modal ditempatkan dan disetor serta cadangan wajib. Pembagian tersebut ditentukan oleh Direksi setelah disetujui oleh Dewan Komisaris. Apabila setelah akhir tahun buku tersebut, Perseroan mengalami kerugian, maka dividen interim yang telah dibagikan harus dikembalikan oleh pemegang saham kepada Perseroan. Direksi dan Dewan Komisaris akan bertanggung jawab secara renteng jika dividen interim tersebut tidak dikembalikan kepada Perseroan.

Perseroan bermaksud untuk membayarkan dividen kas kepada pemegang saham Perseroan sejak tahun buku 2013 dan seterusnya, atas laba bersih setelah pajak dengan kisaran sebagai berikut:

Keterangan Persentase Dividen Kas terhadap Laba Bersih setelah PajakBila laba bersih setelah pajak sampai dengan Rp150 miliar 10%Laba bersih setelah pajak di atas Rp150 miliar 15 – 30%

Tingkat dividen kas Perseroan juga dipengaruhi oleh aliran dana dan rencana investasi dari Perseroan dan entitas anak, di samping batasan peraturan perundangan yang digambarkan di atas dan persyaratan lainnya, termasuk pembayaran dividen kas oleh entitas anak kepada Perseroan, kepatuhan pada persyaratan fasilitas kredit untuk memastikan kemampuan Perseroan dalam memenuhi kewajibannya kepada kreditur, kondisi keuangan dan prospek usaha di masa mendatang dari Perseroan, dan faktor-faktor yang dianggap relevan oleh Direksi Perseroan dan pemegang saham, termasuk pemegang saham pengendali.

Apabila keputusan telah dibuat untuk membayar dividen kas, dividen kas tersebut akan dibayar dalam Rupiah. Pemegang saham pada tanggal pencatatan yang berlaku berhak atas sejumlah penuh dividen kas yang disetujui, dan dapat dikenai pajak penghasilan (withholding tax) yang berlaku di Indonesia, jika ada. Dividen kas yang diterima oleh pemegang saham asing akan dikenai pajak penghasilan (withholding tax) Indonesia sebesar 20%.

Perseroan tidak memiliki negative covenants sehubungan dengan pembatasan pihak ketiga dalam rangka pembagian dividen.

Riwayat pembagian dividen Perseroan adalah sebagai berikut:

Tahun Buku % Keuntungan Bersih

Dividen per Saham Jumlah Pembayaran Dividen Tanggal Pembayaran

Dividen2014 10,1% Rp 5,20 Rp 6.011.720.000 18 Juni 2015

Pada tahun buku 2013 dan 2015, Perseroan tidak membagikan dividen.

Page 199: PT Siloam International Hospitals Tbk

177

XI. PERPAJAKAN

Pajak Penghasilan atas dividen saham akan dikenakan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2008 Tentang Perubahan Keempat Atas Undang-Undang No. 7 tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan, dividen atau bagian keuntungan yang diterima atau diperoleh perseroan terbatas sebagai Wajib Pajak dalam negeri, koperasi, Badan Usaha Milik Negara, atau Badan Usaha Milik Daerah, dari penyertaan modal pada Badan usaha yang didirikan dan bertempat kedudukan di Indonesia tidak termasuk sebagai objek Pajak Penghasilan dengan syarat:

1. Dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan; dan

2. Bagi Perseroan Terbatas, Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah yang menerima dividen, kepemilikan saham pada badan yang memberikan dividen paling rendah 25% dari jumlah modal yang disetor.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 234/PMK-03/2009 tanggal 29 Desember 2009 tentang Bidang Penanaman Modal Tertentu Yang Memberikan Penghasilan Kepada Dana Pensiun Yang Dikecualikan Sebagai Objek Pajak Penghasilan, maka penghasilan yang diterima atau diperoleh Dana Pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia tidak termasuk sebagai Objek Pajak Penghasilan apabila penghasilan tersebut diterima atau diperoleh dari penanaman modal berupa dividen dari saham pada perseroan terbatas yang tercatat di Bursa Efek di Indonesia.

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 1997 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No.41 tahun 1994 tentang Penghasilan Atas Penghasilan Atas Penghasilan Dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek, telah ditetapkan sebagai berikut:

1. Atas penghasilan yang diterima atau diperoleh orang pribadi dan badan dari transaksi penjualan saham di Bursa Efek dipungut Pajak Penghasilan sebesar 0,10% dari jumlah bruto nilai transaksi dan bersifat final. Pembayaran dilakukan dengan cara pemotongan oleh penyelenggara Bursa Efek melalui perantara pedagang efek pada saat pelunasan transaksi penjualan saham;

2. Pemilik saham Pendiri dikenakan tambahan pajak penghasilan sebesar 0,50% dari nilai seluruh saham Pendiri yang dimilikinya pada saat penawaran umum perdana. Besarnya nilai saham tersebut adalah nilai saham pada saat penawaran umum. Penyetoran tambahan pajak penghasilan dilakukan oleh Perseroan atas nama pemilik saham Pendiri sebelum penjualan saham Pendiri, selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah saham tersebut diperdagangkan di Bursa Efek.

Yang dimaksud dengan “Pendiri” adalah orang pribadi atau badan yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan Terbatas atau tercantum dalam anggaran dasar Perseroan Terbatas sebelum Pernyataan Pendaftaran yang diajukan kepada OJK dalam rangka penawaran umum perdana menjadi efektif.

3. Penyetoran tambahan Pajak Penghasilan yang terutang dapat dilakukan oleh Perseroan atas nama masing-masing pemilik saham pendiri dalam jangka waktu selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah saham tersebut diperdagangkan di Bursa Efek. Namun apabila pemilik saham pendiri tidak memilih metode pembayaran berdasarkan 0,5% Pajak Penghasilan yang bersifat final, maka penghitungan Pajak Penghasilannya dilakukan berdasarkan tarif Pajak Penghasilan yang berlaku umum sesuai Pasal 17 Undang-Undang No. 36 tahun 2008.

Page 200: PT Siloam International Hospitals Tbk

178

4. Berdasarkan Pasal 23.a.1 Undang-Undang No. 36 Tahun 2008, dividen yang berasal dari saham, baik yang diperdagangkan di Pasar Modal maupun yang tidak, yang terutang atau dibayarkan kepada Wajib Pajak Dalam Negeri atau bentuk usaha tetap, dipotong PPh Pasal 23 sebesar 15% (lima belas persen) dari jumlah bruto.

5. Berdasarkan Pasar 17.2.c Undang-Undang No. 36 Tahun 2008, dividen yang dibagikan kepada wajib pajak orang pribadi dalam negeri dipotong PPh Pasal 4 (2) sebesar 10% dan bersifat final.

HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU (HMETD)

Pembagian Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu Pemegang Saham Indonesia

Pembagian HMETD sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di Indonesia tidak menjadi Objek Pajak Penghasilan, kecuali apabila HMETD tersebut dijual kepada pemegang sahamnya. Berdasarkan Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak No. SE-03/PJ.42/1993 tanggal 29 Januari 1993 tentang Pajak Penghasilan atas HMETD (bukti rights) apabila Pemegang Saham menjual bukti rights, maka hasil penjualan tersebut adalah penghasilan yang merupakan Objek Pajak Penghasilan.

Pembagian Pre-emptive Rights kepada Pemegang Saham Asing

Penghasilan dari penjualan HMETD yang diterima oleh Pemegang Saham Asing, dikenakan pemotongan pajak Penghasilan yang pada saat ini sebesar 20% (dua puluh persen) dari jumlah perkiraan pendapatan bersih. Namun mengingat hingga saat ini perkiraan pendapatan bersih tersebut belum ditetapkan maka dalam praktek pengenaan Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari penjualan HMETD tersebut oleh pemegang saham asing masih diperdebatkan. Dalam beberapa Tax Treaty tertentu terdapat ketentuan yang mengecualikan pengenaan pajak penghasilan tersebut. Dalam hal ini penerima wajib menyediakan surat keterangan domisili yang dikeluarkan oleh pihak yang berwenang di Negara yang menjadi salah satu pihak dalam Tax Treaty tersebut.

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2000 tentang Perubahan Tarif Bea Meterai dan Besarnya Batas Pengenaan Harga Nominal yang Dikenakan Biaya Meterai, dokumen sehubungan dengan penjualan saham terutang bea meterai. Pada saat ini, bea meterai dikenakan sebesar Rp6.000,00 untuk transaksi di atas Rp1.000.000,00 dan sebesar Rp3.000,00 untuk transaksi dengan harga nominal lebih dari Rp250.000,00 sampai dengan Rp1.000.000,00. Bea meterai ini terutang pada saat dokumen dipergunakan.

B. PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN PERSEROAN

Sebagai Wajib Pajak, Perseroan memiliki kewajiban perpajakan untuk Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan nilai (PPN) dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Perseroan telah memenuhi kewajiban perpajakannya sesuai dengan perundang-undangan dan peraturan perpajakan yang berlaku. Sampai dengan tanggal prospektus ini diterbitkan, Perseroan tidak memiliki tunggakan pajak. Perhitungan pajak penghasilan badan untuk tahun yang berakhir adalah suatu perhitungan sementara yang dibuat untuk tujuan akuntansi dan dapat berubah pada waktu Perseroan menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) pajaknya.

CALON PEMBELI SAHAM DALAM PUT I INI DIHARAPKAN UNTUK BERKONSULTASI DENGAN KONSULTAN PAJAK MASING-MASING MENGENAI AKIBAT PERPAJAKAN YANG TIMBUL DARI PEMBELIAN, PEMILIKAN MAUPUN PENJUALAN SAHAM YANG DIBELI MELALUI PUT I INI.

PERSEROAN TELAH MEMENUHI SEMUA KEWAJIBAN PERPAJAKANNYA SAMPAI DENGAN PROSPEKTUS INI DITERBITKAN

Page 201: PT Siloam International Hospitals Tbk

179

XII. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL

Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang berperan dalam PUT I ini adalah sebagai berikut:

Akuntan Publik Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Rekan Plaza ASIA Lantai 10 Jl. Jend. Sudirman Kav. 59Jakarta 12190, IndonesiaTelp. (6221)5140-1340Fax. (6221)5140-1350

STTD No. 212/BL/STTD-AP/2012 tanggal 17 Desember 2012Keanggotaan Asosiasi Anggota IAPI No. 1546Surat Penunjukan 0930616/DWD/104/EL tanggal 28 Juni 2016

Tugas dan fungsi Akuntan Publik yang diuraikan tersebut dibawah ini berpedoman pada standar auditing yang ditetapkan oleh IAPI (Institut Akuntan Publik Indonesia).

Tugas dan Kewajiban Pokok :

Melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Di dalam standar tersebut, Akuntan Publik diharuskan untuk merencanakan dan melaksanakan audit agar memperoleh keyakinan yang memadai bahwa Laporan Keuangan bebas dari salah saji yang material. Audit yang dilakukan Akuntan Publik mencakup pemeriksaan atas dasar pengujian bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam Laporan Keuangan dan juga penilaian atas prinsip-prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian Laporan Keuangan secara keseluruhan.

Akuntan Publik bertanggung jawab atas pendapat yang diberikan dalam Laporan Keuangan Konsolidasian yang digunakan dalam rangka PUT I ini berdasarkan audit yang dilakukan.

Konsultan Hukum Hadiputranto, Hadinoto & PartnersThe Indonesia Stock Exchange Building Tower II, 21st Floor Sudirman Central Business District Jl. Jendral Sudirman Kav 52-53 Jakarta 12190, Indonesia Telp. (6221) 2960-8888Fax. (6221) 2960-8999

STTD 93/STTD-KJ/PM/1996 tanggal 22 Juli 1996 atas nama Indah N. Respati, S.H.

Keanggotaan Asosiasi Anggota HKHPM No. 89021Surat Penunjukan No. 649925-v1 tanggal 26 Agustus 2016

Tugas dan fungsi Konsultan Hukum yang diuraikan tersebut dibawah ini berpedoman pada standar profesi dan peraturan pasar modal yang berlaku guna melaksanakan prinsip keterbukaan.

Tugas dan Kewajiban Pokok:

Memberikan Pendapat Hukum mengenai Perseroan yang berkaitan dengan aspek hukum dari penambahan modal dengan memberikan HMETD termasuk penggunaan dananya sebagaimana dipersyaratkan oleh Peraturan OJK No. 32/2015. Konsultan Hukum melakukan uji tuntas dari segi hukum atas fakta mengenai Perseroan yang berkaitan dengan aspek hukum dari penambahan modal dengan memberikan HMETD termasuk penggunaan dananya sebagaimana dipersyaratkan oleh Peraturan OJK No. 32/2015. Hasil uji tuntas tersebut telah dimuat dalam Laporan Hasil Uji Tuntas yang menjadi dasar dari Pendapat Hukum sehubungan dengan PUT I. Tugas lainnya adalah meneliti informasi yang dimuat dalam Prospektus sepanjang menyangkut segi hukum.

Page 202: PT Siloam International Hospitals Tbk

180

Notaris Sriwi Bawana Nawaksari, S.H., M.KnRuko Saint Petersburg Blok AE No. 39Jl. Kelapa Puan Raya, Gading Serpong, TangerangTelp. (6221) 5421-5486Fax. (6221) 5420-2011

STTD No. 551/BL/STTD-N/2011 tanggal 14 Nopember 2011Keanggotaan Asosiasi Anggota Pengurus Daerah Kabupaten Tangerang INI No. 603/

Pengda-Kab.Tng/Ket/IX/2016Surat Penunjukan No. 104/Corsec-SIH/IX/2016 tanggal 23 September 2016

Tugas dan fungsi Notaris yang diuraikan tersebut dibawah ini berpedoman pada Kode Etik Notaris yang berlaku.

Tugas dan Kewajiban Pokok:

Membuat Akta-akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan dan Perjanjian-perjanjian sehubungan dengan PUT I, sesuai dengan Peraturan Jabatan Notaris dan Kode Etik Notaris serta menghadiri rapat-rapat mengenai pembahasan dalam rangka PUT I kecuali rapat-rapat mengenai keuangan, penentuan harga, dan strategi pemasaran.

Biro Administrasi Efek PT Sharestar IndonesiaBeritaSatu Plaza (d/h Citra Graha Building) Lantai 7Jl. Jend. Gatot Subroto Kav 35-36Jakarta 12950Telp. (6221) 527-7966Fax. (6221) 527-7967

STTD KEP-25/PM/1991 tanggal 14 Mei 1991 Keanggotaan Asosiasi Anggota ABI No. ABI/V/2013-004 Surat Penunjukan No. SSI/BAE-0421/2016 tanggal 27 September 2016

Tugas dan fungsi Biro Administrasi Efek yang diuraikan tersebut dibawah ini berpedoman pada Standar Profesi Biro Administrasi Efek dan Peraturan Pasar Modal.

Tugas dan Kewajiban Pokok:

Melaksanakan administrasi Daftar Pemegang Saham, menghitung HMETD, distribusi HMETD, administrasi pelaksanaan HMETD, deposit saham hasil pelaksanaan HMETD ke dalam sistem elektronik, melaksanakan penjatahan, menerbitkan formulir konfirmasi penjatahan, menyajikan laporan pelaksanaan HMETD dan menerbitkan Surat Kolektif Saham.

Para Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal kecuali PT Sharestar Indonesia dengan ini menyatakan bahwa tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Perseroan, baik secara langsung maupun tidak langsung sebagaimana ditentukan dalam Undang-Undang Pasar Modal.

Page 203: PT Siloam International Hospitals Tbk

181

XIII. KETERANGAN TENTANG HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU DAN TATA CARA PEMESANAN SAHAM

Dalam rangka PUT I ini, Perseroan telah menunjuk PT Sharestar Indonesia sebagai Pelaksana Pengelolaan Administrasi Saham dan sebagai Agen pelaksana yang bertugas pula menyampaikan saham hasil pelaksanaan kepada para pemesan dalam rangka PUT I, sesuai dengan Akta Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham dan Agen Pelaksanaan Dalam Rangka PUT I PT Siloam International Hospitals Tbk No. 31 tanggal 11 Oktober 2016 yang dibuat dihadapan Sriwi Bawana Nawaksari, S.H., M.Kn , Notaris di Tangerang.

Persyaratan dan tatacara pemesanan pembelian saham dalam PUT I adalah sebagai berikut:

1. Pemesan yang Berhak

Para Pemegang Saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada tanggal 2 Desember 2016 pukul 16.15 WIB, berhak untuk mengajukan pembelian saham baru dalam rangka PUT I ini dengan ketentuan bahwa setiap Pemegang Saham yang memiliki 8 (delapan) Saham Lama mempunyai 1 (satu) HMETD, dimana 1 HMETD berhak untuk membeli 1 (satu) Saham Baru pada Harga Pelaksanaan yang harus dibayar penuh pada saat pengajuan pemesanan pembelian saham.

Apabila terdapat pecahan atas HMETD maka akan diadakan pembulatan ke bawah dan pecahan tersebut menjadi milik Perseroan dan harus dijual oleh Perseroan serta hasil penjualannya dimasukkan ke rekening Perseroan.

Pemesan yang berhak membeli Saham Baru adalah pemegang HMETD yang sah, yaitu Pemegang Saham yang HMETD-nya tidak dijual atau pembeli / pemegang HMETD terakhir yang namanya tercantum di dalam SBHMETD atau dalam kolom Endorsemen pada SBHMETD atau daftar pemegang HMETD yang dikeluarkan oleh KSEI. Pemesan dapat terdiri dari perorangan dan / atau Lembaga / Badan Hukum Indonesia / Asing sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Pasar Modal.

Untuk memperlancar serta terpenuhinya jadwal pendaftaran pemegang saham yang berhak, maka para pemegang saham yang memegang saham Perseroan dalam bentuk warkat yang akan menggunakan haknya untuk memperoleh HMETD dan belum melakukan pencatatan peralihan kepemilikan sahamnya disarankan untuk mendaftar Surat Kolektif Sahamnya untuk diregistrasi, yaitu sebelum batas akhir pencatatan dalam DPS yakni sebelum tanggal 2 Desember 2016.

2. Distribusi SBHMETD

Bagi Pemegang Saham yang sahamnya berada dalam sistem Penitipan Kolektif di KSEI, HMETD akan didistribusikan secara elektronik ke dalam rekening efek di KSEI melalui rekening efek Anggota Bursa dan/atau Bank Kustodian masing-masing di KSEI selambat-lambatnya 1 (satu) Hari Bursa setelah tanggal pencatatan pada DPS yang berhak atas HMETD, yaitu tanggal 5 Desember 2016.

Prospektus Final, Formulir Pemesanan Pembelian Saham Tambahan (“FPPS Tambahan”) dan formulir lainnya tersedia dan dapat diperoleh pemegang saham di kantor BAE, yaitu PT Sharestar Indonesia dengan alamat:

PT Sharestar IndonesiaBeritaSatu Plaza (d/h Citra Graha Building) Lantai 7

Jl. Jend. Gatot Subroto Kav 35-36Jakarta 12950

Page 204: PT Siloam International Hospitals Tbk

182

dengan menunjukkan bukti identitas atas nama pemegang saham yang tercatat dari masing-masing Anggota Bursa atau Bank Kustodiannya.

Bagi pemegang saham yang sahamnya tidak dimasukkan dalam Penitipan Kolektif di KSEI, Perseroan akan menerbitkan SBHMETD atas nama pemegang saham, yang dapat diambil oleh pemegang saham yang berhak atau kuasanya di BAE pada setiap Hari Kerja dan jam kerja mulai tanggal 5 Desember 2016 sampai dengan tanggal 9 Desember 2016 dan tanggal 13 Desember 2016 dengan membawa:

a) Fotokopi identitas diri yang masih berlaku (bagi pemegang saham perorangan) dan fotokopi anggaran dasar (bagi pemegang saham badan hukum/lembaga). Pemegang saham juga wajib menunjukkan asli dari fotokopi tersebut.

b) Asli surat kuasa (jika dikuasakan) bermaterai Rp6.000 (enam ribu Rupiah) dilengkapi fotokopi identitas diri lainnya yang masih berlaku baik untuk pemberi kuasa maupun penerima kuasa (asli identitas pemberi dan penerima kuasa wajib diperlihatkan).

3. Pendaftaran Pelaksanaan HMETD

A. Prosedur Pelaksanaan HMETD yang berada dalam Penitipan Kolektif

1. Pemegang HMETD memberikan instruksi pelaksanaan HMETD kepada Anggota Bursa atau Bank Kustodian dan membayar Harga Pelaksanaan HMETD dengan memasukkannya ke dalam rekening yang khusus ditunjuk oleh KSEI;

2. Pada Hari Bursa yang sama dengan saat disampaikannya instruksi pelaksanaan HMETD oleh Anggota Bursa atau Bank Kustodian kepada KSEI, maka:a. KSEI akan mendebet HMETD dari masing-masing sub rekening pemegang HMETD yang memberikan instruksi pelaksanaan HMETD ke dalam rekening KSEI dengan menggunakan

fasilitas C-BEST; b. Segera setelah uang Harga Pelaksanaan HMETD diterima di dalam rekening bank yang

ditunjuk oleh KSEI, KSEI akan melakukan pemindahbukuan uang Harga Pelaksanaan HMETD dari rekening bank yang ditunjuk oleh KSEI tersebut ke rekening bank yang ditunjuk oleh Perseroan pada Hari Bursa berikutnya.

3. 1 (satu) Hari Bursa setelah KSEI menerima instruksi pelaksanaan HMETD, KSEI akan menyampaikan kepada BAE, dokumen sebagai berikut:a. Daftar rincian instruksi pelaksanaan HMETD yang diterima KSEI, berikut rincian data pemegang HMETD (nomor identitas, nama, alamat, status kewarganegaraan dan domisili) pemegang HMETD yang melakukan pelaksanaan HMETD; b. Surat atau bukti pemindahbukuan uang Harga Pelaksanaan HMETD yang dilakukan oleh KSEI,

dari rekening bank yang ditunjuk KSEI ke dalam rekening bank yang ditunjuk oleh Perseroan; c. Instruksi untuk mendapatkan sejumlah Saham Baru hasil pelaksanaan HMETD ke dalam

rekening khusus yang telah disediakan oleh KSEI.

4. Segera setelah BAE menerima dokumen-dokumen dari KSEI sebagaimana dimaksud dalam butir A.3 di atas, BAE akan melakukan pemeriksaan terhadap dokumen pendukung dari instruksi pelaksanaan HMETD, bukti pemindahbukuan uang Harga Pelaksanaan HMETD kedalam rekening bank khusus berdasarkan data pada rekening bank khusus, serta instruksi untuk mendepositokan sejumlah Saham Baru hasil pelaksanaan HMETD.

5. Selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Bursa setelah permohonan pelaksanaan HMETD diterima dari KSEI dan uang Harga Pelaksanaan HMETD telah dibayar penuh (in good funds) di rekening bank khusus, BAE akan menerbitkan/mendepositokan sejumlah Saham Baru hasil pelaksanaan HMETD ke dalam rekening khusus yang telah disiapkan KSEI, dan KSEI akan langsung mendistribusikan Saham Baru hasil pelaksanaan HMETD dengan menggunakan fasilitas CBEST. Selanjutnya, setelah melakukan pendistribusian Saham Baru hasil pelaksanaan HMETD tersebut maka KSEI akan memberikan laporan hasil distribusi Saham Baru hasil pelaksanaan HMETD tersebut kepada Perseroan dan BAE.

Page 205: PT Siloam International Hospitals Tbk

183

B. Prosedur Pelaksanaan HMETD yang berada di luar Penitipan Kolektif

1. Pendaftaran pelaksanaan HMETD dilakukan di kantor pusat BAE.2. Pemegang HMETD yang berada di luar Penitipan Kolektif yang akan melakukan pelaksanaan

HMETD harus membayar Harga Pelaksanaan HMETD ke dalam rekening bank khusus serta menyerahkan dokumen sebagai berikut:a. Asli SBHMETD yang telah ditandatangani dan diisi lengkap;b. Asli bukti pembayaran Harga Pelaksanaan HMETD;c. Fotokopi identitas yang masih berlaku dari pemegang HMETD (perorangan) yang akan

melakukan pelaksanaan HMETD (Kartu Tanda Penduduk (”KTP”)/paspor/Kartu Izin Tinggal Terbatas (”KITAS”); atau fotokopi anggaran dasar dan lampiran susunan terakhir anggota Direksi/pengurus dari pemegang HMETD (lembaga/badan hukum) yang akan melakukan pelaksanaan HMETD;

d. Asli surat kuasa, jika pelaksanaan HMETD dilakukan oleh pemegang HMETD melalui kuasanya dan dilampirkan fotokopi identitas yang masih berlaku dari pemberi dan penerima kuasa (KTP/paspor/KITAS);

e. Apabila pemegang HMETD menghendaki Saham Baru hasil pelaksanaan HMETD dimasukkan dalam Penitipan Kolektif, maka permohonan pelaksanaan HMETD kepada BAE harus diajukan melalui Anggota Bursa atau Bank Kustodian yang ditunjuk dengan menyerahkan dokumen tambahan berupa: • Asli surat kuasa dari pemegang HMETD kepada Anggota Bursa atau Bank Kustodian

untuk mengajukan permohonan pelaksanaan HMETD dan melakukan pengelolaan Efekatas Saham Baru hasil pelaksanaan HMETD dalam Penitipan Kolektif KSEI atas nama pemberi kuasa;

• Asli formulir penyetoran Efek yang diterbitkan KSEI yang telah diisi dan ditandatangani dengan lengkap.

3. BAE akan melakukan pemeriksaan terhadap dokumen pendukung untuk pelaksanaan HMETD sebagaimana dimaksud dalam butir B.2 di atas.

4. Selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Bursa setelah permohonan pelaksanaan HMETD diterima oleh BAE dan uang Harga Pelaksanaan HMETD telah dibayar penuh (in good funds) ke dalam rekening bank yang ditunjuk oleh Perseroan, BAE akan menerbitkan sejumlah Saham Baru hasil pelaksanaan HMETD dan mendistribusikan Saham Baru hasil pelaksanaan HMETD tersebut ke dalam Penitipan Kolektif KSEI.

4. Pemesanan Pembelian Tambahan Saham

Pemegang saham yang HMETD-nya tidak dijual atau pembeli/pemegang HMETD yang terakhir yang namanya tercantum dalam SBHMETD atau pemegang HMETD dalam Penitipan Kolektif KSEI dapat memesan saham tambahan melebihi hak yang dimilikinya dengan cara mengisi kolom pemesanan pembelian saham tambahan dan/atau FPPS Tambahan yang telah disediakan dan menyerahkan kepada BAE paling lambat hari terakhir periode pelaksanaan HMETD yakni 13 Desember 2016.

Pemegang HMETD dalam bentuk warkat/SBHMETD harus mengajukan permohonan kepada BAE melalui Anggota Bursa atau Bank Kustodian dengan menyerahkan dokumen sebagai berikut:

a. Asli FPPS Tambahan yang telah diisi dengan lengkap dan benar;b. Asli surat kuasa dari pemegang HMETD kepada Anggota Bursa atau Bank Kustodian untuk

mengajukan permohonan pemesanan pembelian saham tambahan dan melakukan pengelolaan efek atas saham hasil penjatahan dalam Penitipan Kolektif KSEI dan kuasa lainnya yang mungkin diberikan sehubungan dengan pemesanan pembelian saham tambahan atas nama pemberi kuasa;

c. Fotokopi KTP/Paspor/KITAS yang masih berlaku (untuk perorangan) atau fotokopi Anggaran Dasar dan lampiran susunan Direksi/pengurus (bagi lembaga/badan hukum);

d. Asli bukti pembayaran dengan transfer/pemindahbukuan/giro/cek/tunai ke rekening Perseroan dari bank tempat menyetorkan pembayaran; e. Asli Formulir Penyetoran Efek yang diterbitkan oleh KSEI yang telah diisi dan ditandatangani secara

lengkap untuk keperluan pendistribusian saham hasil pelaksanaan oleh BAE.

Page 206: PT Siloam International Hospitals Tbk

184

Bagi pemegang HMETD dalam Penitipan Kolektif KSEI, mengisi dan menyerahkan FPPS Tambahan yang telah didistribusikan dengan melampirkan dokumen sebagai berikut:

a. Asli instruksi pelaksanaan (exercise) yang telah berhasil (settled) dilakukan melalui C-Best yang sesuai atas nama pemegang HMETD tersebut (khusus bagi pemegang HMETD dalam Penitipan Kolektif KSEI yang telah melaksanakan haknya melalui sistem C-Best);

b. Asli formulir penyetoran Efek yang dikeluarkan KSEI yang telah diisi lengkap untuk pendistribusian Saham Hasil Pelaksanaan HMETD oleh BAE;

c. Asli bukti pembayaran dengan transfer/pemindahbukuan/giro/cek/tunai ke rekening Perseroan dari bank tempat menyetorkan pembayaran.

Pemegang HMETD dalam bentuk warkat/SBHMETD harus mengajukan permohonan kepada BAE dengan menyerahkan dokumen sebagai berikut:

a. Asli FPPS Tambahan yang telah diisi dengan lengkap dan benar;b. Asli surat kuasa yang sah (jika dikuasakan) bermaterai Rp6.000 (enam ribu Rupiah) dilampirkan

dengan fotokopi KTP/Paspor/KITAS dari pemberi dan penerima kuasa;c. Fotokopi KTP/Paspor/KITAS yang masih berlaku (untuk perorangan) atau fotokopi Anggaran Dasar

dan lampiran susunan Direksi/pengurus (bagi lembaga/badan hukum);d. Asli formulir penyetoran Efek yang dikeluarkan KSEI yang telah diisi lengkap untuk pendistribusian

Saham Hasil Pelaksanaan HMETD oleh BAE; e. Asli bukti pembayaran dengan transfer/pemindahbukuan/giro/cek/tunai ke rekening Perseroan dari

bank tempat menyetorkan pembayaran.

Pembayaran atas pemesanan tambahan tersebut dapat dilaksanakan dan harus telah diterima pada rekening bank Perseroan selambat-lambatnya pada tanggal 15 Desember 2016 dalam keadaan tersedia (in good funds). Pemesanan yang tidak memenuhi petunjuk sesuai dengan ketentuan pemesanan dapat mengakibatkan penolakan pemesanan.

5. Penjatahan Pemesanan Tambahan Saham

Penjatahan atas pemesanan saham tambahan akan dilakukan pada tanggal 16 Desember 2016 dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Bila jumlah seluruh saham yang dipesan, termasuk pemesanan saham tambahan tidak melebihi jumlah seluruh saham yang ditawarkan dalam PUT I ini, maka seluruh pesanan atas saham tambahan akan dipenuhi;

b. Bila jumlah seluruh saham yang dipesan, termasuk pemesanan saham tambahan melebihi jumlah seluruh saham yang ditawarkan dalam PUT I ini, maka kepada pemesan yang melakukan pemesanan saham tambahan akan diberlakukan sistem penjatahan secara proporsional, berdasarkan atas jumlah HMETD yang telah dilaksanakan oleh masing-masing pemegang saham yang meminta pemesanan saham tambahan;

c. Jumlah saham yang akan dijatahkan adalah sisa saham yang belum diambil bagian oleh pemegang HMETD. Manajer penjatahan akan menyampaikan laporan hasil pemeriksaan akuntan kepada OJK mengenai kewajaran dari pelaksanaan penjatahan dengan berpedoman pada Peraturan Bapepam No.VIII.G.12 tentang Pedoman Pemeriksaan Oleh Akuntan Atas Pemesanan dan Penjatahan Efek Atau Pembagian Saham Bonus dan Peraturan OJK No. 32/2015. Laporan hasil pemeriksaan tersebut wajib disampaikan oleh Perseroan kepada OJK paling lambat 30 hari setelah tanggal penjatahan berakhir sesuai dengan Peraturan OJK No. 32/2015.

Page 207: PT Siloam International Hospitals Tbk

185

6. Persyaratan Pembayaran Bagi Para Pemegang SBHMETD (Di luar Penitipan Kolektif KSEI)

Pembayaran pemesanan pembelian saham dalam rangka PUT I yang permohonan pemesanannya diajukan langsung kepada BAE harus dibayar penuh (in good funds) dalam mata uang Rupiah, pada saat pengajuan pemesanan secara tunai, cek, bilyet, giro atau pemindahbukuan atau transfer dengan mencantumkan Nomor SBHMETD atau Nomor FPPS Tambahan dan pembayaran dilakukan ke rekening Perseroan pada:

PT Siloam Hospitals Indonesia TbkNo. Rekening: 120.30.333.777

Nobu BankCabang Kantor Kas Siloam

Semua cek dan wesel bank akan segera dicairkan setelah diterima. Bilamana pada saat pencairan, cek atau wesel bank ditolak oleh pihak bank, maka pemesanan pembelian saham yang bersangkutan otomatis menjadi batal. Bila pembayaran dilakukan dengan cek atau pemindahbukuan atau bilyet/giro, maka tanggal pembayaran dihitung berdasarkan tanggal penerimaan cek/pemindahbukuan/giro yang dananya telah diterima dengan baik (in good funds) di rekening Perseroan tersebut di atas.

Untuk pemesanan pembelian saham tambahan, pembayaran dilakukan pada hari pemesanan yang mana pembayaran tersebut harus sudah diterima dengan baik (in good funds) di rekening Perseroan tersebut di atas paling lambat tanggal 15 Desember 2016.

Segala biaya yang mungkin timbul dalam rangka pembelian saham PUT I ini menjadi beban pemesan. Pemesanan saham yang tidak memenuhi persyaratan pembayaran akan dibatalkan.

7. Bukti Tanda Terima Pemesanan Pembelian Saham

Perseroan melalui BAE yang ditunjuk Perseroan menerima pengajuan pemesanan pembelian saham akan menyerahkan bukti tanda terima pemesanan saham yang telah dicap ditandatangani yang merupakan bukti pada saat mengambil pengembalian uang untuk pemesanan yang tidak dipenuhi. Bagi pemegang HMETD dalam Penitipan Kolektif KSEI akan mendapatkan konfirmasi atas permohonan pelaksanaan HMETD dari C-BEST melalui Pemegang Rekening.

8. Pembatalan Pemesanan Saham

Perseroan berhak untuk membatalkan pemesanan Saham Baru, baik secara keseluruhan atau sebagian, dengan memperhatikan persyaratan yang berlaku. Pemberitahuan pembatalan pemesanan saham akan diumumkan bersamaan dengan pengumuman penjatahan atas pemesanan saham.

Hal-hal yang dapat menyebabkan dibatalkannya pemesanan saham antara lain:

a. Pengisian SBHMETD atau FPPS Tambahan tidak sesuai dengan petunjuk/syarat syarat pemesanan saham yang ditawarkan dalam PUT I yang tercantum dalam SBHMETD dan Prospektus. b. Persyaratan pembayaran tidak terpenuhi.c. Persyaratan kelengkapan dokumen permohonan tidak terpenuhi.

Dalam hal terdapat pihak-pihak yang walaupun tidak diperbolehkan untuk melaksanakan HMETD karena pelaksanaan HMETD ke saham dilarang oleh hukum yang berlaku tetapi tetap melakukan pemesanan Saham Baru dan melakukan pembayaran uang pemesanan, maka Perseroan berhak untuk memperlakukan HMETD tersebut atau dokumentasi HMETD lain yang disampaikan tersebut dalam pemesanan saham baru tidak sah dan mengembalikan seluruh uang pemesanan yang telah dibayarkan tersebut dalam mata uang Rupiah dengan mentransfer ke rekening bank atas nama pemesan. Pengembalian uang oleh Perseroan akan dilakukan selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah tanggal penjatahan. Pengembalian uang yang dilakukan sampai dengan tanggal tersebut tidak akan disertai bunga.

Page 208: PT Siloam International Hospitals Tbk

186

9. Pengembalian Uang Pemesanan

Dalam hal tidak terpenuhinya sebagian atau seluruh pemesanan saham yang lebih besar dari pada haknya atau dalam hal terjadi pembatalan pemesanan saham, maka pengembalian uang oleh Perseroan akan dilakukan selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah tanggal penjatahan yaitu pada tanggal 20 Desember 2016. Pengembalian uang yang dilakukan Perseroan sampai dengan tanggal 20 Desember 2016 tidak akan disertai bunga.

Apabila terjadi keterlambatan pengembalian uang, jumlah yang akan dikembalikan akan disertai bunga dengan memperhatikan tingkat suku bunga jasa giro rata-rata Rupiah PT Bank Nationalnobu Tbk (“Nobu Bank”), yang diperhitungkan sejak tanggal 20 Desember 2016 sampai dengan tanggal dimana uang tersebut dikembalikan. Apabila keterlambatan tersebut disebabkan oleh pemesan yang tidak mengambil pengembalian sesuai dengan waktu yang ditentukan, kesalahan dari sistem pada bank yang bersangkutan atau hal-hal lain yang bukan disebabkan oleh kesalahan Perseroan, maka Perseroan tidak membayar bunga atas keterlambatan tersebut.

Pengembalian uang pemesanan dilakukan dalam mata uang Rupiah dengan pemindahbukuan ke rekening atas nama pemesan. Perseroan akan memindahkan uang tersebut langsung ke dalam rekening atas nama pemesan sehingga pemesan tidak dikenakan biaya pemindahbukuan. Uang yang dikembalikan dalam bentuk cek dapat diambil di:

PT Sharestar IndonesiaBeritaSatu Plaza (d/h Citra Graha Building) Lantai 7

Jl. Jend. Gatot Subroto Kav 35-36Jakarta 12950

dengan menunjukkan KTP asli atau tanda bukti jati diri asli lainnya (bagi perorangan) yang masih berlaku, fotokopi Anggaran Dasar dan surat kuasa (bagi badan hukum/lembaga) serta menyerahkan bukti tanda terima pemesanan pembelian saham asli dan fotokopi KTP atau tanda bukti diri. Pemesan tidak dikenakan biaya bank ataupun biaya transfer untuk jumlah yang dikembalikan tersebut.

10. Penyerahan Saham Hasil Pelaksanaan HMETD dan Pengkreditan ke Rekening Efek

Saham hasil pelaksanaan HMETD bagi pemesan yang melaksanakan HMETD sesuai dengan haknya melalui KSEI akan dikreditkan pada rekening efek dalam 2 (dua) Hari Kerja setelah permohonan pelaksanaan HMETD diterima dari KSEI dan dana pembayaran telah diterima dengan baik di rekening Perseroan.

Saham hasil pelaksanaan HMETD dalam bentuk warkat yang melaksanakan HMETD sesuai haknya akan mendapatkan saham dalam bentuk elektronik dan BAE akan mendepositkan kedalam Penitipan Kolektif KSEI selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah permohonan diterima oleh BAE dan dana pembayaran telah diterima dengan baik oleh Perseroan.

Adapun saham hasil penjatahan atas pemesanan saham tambahan akan didistribusikan dalam bentuk elektronik dalam Penitipan Kolektif KSEI selambat-selambatnya 2 (dua) Hari Bursa setelah tanggal penjatahan. Saham baru hasil pelaksanaan HMETD akan didistribusikan mulai tanggal 8 Desember 2016. Sedangkan saham hasil penjatahan akan didistribusikan tanggal 20 Desember 2016.

11. Alokasi Terhadap HMETD Yang Tidak Dilaksanakan

Jika saham yang ditawarkan dalam PUT I tersebut tidak seluruhnya diambil bagian oleh pemegang SBHMETD porsi publik, maka sisa saham akan dialokasikan kepada para pemegang saham publik lainnya yang melakukan pemesanan melebihi haknya sebagaimana tercantum dalam SBHMETD atau Formulir Pemesanan dan Pembelian Saham Tambahan secara proporsional berdasarkan HMETD yang telah dilaksanakan. Jika masih terdapat sisa Saham Baru dari jumlah yang ditawarkan, maka sisa Saham Baru tersebut tidak akan dikeluarkan oleh Perseroan dari portepel.

Page 209: PT Siloam International Hospitals Tbk

187

12. Pendaftaran SBHMETD

Pendaftaran dilakukan sendiri/dikuasakan dengan dilengkapi dokumen-dokumen melalui:

PT Sharestar IndonesiaBeritaSatu Plaza (d/h Citra Graha Building) Lantai 7

Jl. Jend. Gatot Subroto Kav 35-36Jakarta 12950

Telp. (6221) 527-7966Fax. (6221) 527-7967

dengan membawa:

a) SBHMETD asli yang telah ditandatangani dan diisi lengkapb) Bukti pembayaran asli dari bank berupa bukti transfer bilyet giro/cek/tunai asli dari bankc) Fotokopi KTP/SIM/Paspor (untuk perorangan) yang masih berlaku, fotokopi Anggaran Dasar (bagi

badan hukum/lembaga)d) Surat kuasa (jika dikuasakan) bermaterai Rp6.000 (enam ribu Rupiah) dilengkapi fotokopi KTP yang

memberi dan diberi kuasa. Bagi pemesan berkewarganegaraan asing, di samping mencantumkan nama dan alamat pemberi kuasa secara lengkap dan jelas, juga wajib mencantumkan nama dan alamat luar negeri domisili hukum yang sah dari pemberi kuasa secara lengkap dan jelas (asli identitas pemberi dan penerima kuasa wajib diperhatikan)

Waktu pendaftaran :Tanggal : 6 – 9, 13 Desember 2016

Pukul : 09.00 - 16.15 WIB e) Formulir Pemesanan Tambahan asli yang diisi lengkap dan ditandatangani (jika memesan saham

tambahan) dan diserahkan kepada BAE paling lambat pada tanggal 15 Desember 2016. f) Asli formulir penyetoran Efek yang dikeluarkan KSEI yang telah diisi lengkap untuk pendistribusian

Saham Hasil Pelaksanaan HMETD oleh BAE.

Page 210: PT Siloam International Hospitals Tbk

188

XIV. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM

Prospektus, SBHMETD, FPPS Tambahan dan Formulir Permohonan Pemecahan SBHMETD akan tersedia mulai tanggal 6 Desember 2016 sampai dengan tanggal 9 Desember 2016 dan tanggal 13 Desember 2016 dan dapat diambil langsung oleh pemegang saham Perseroan yang namanya tercatat dalam DPS Perseroan pada tanggal 2 Desember 2016 pukul 16.15 WIB di:

BIRO ADMINISTRASI EFEKPT Sharestar Indonesia

BeritaSatu Plaza (d/h Citra Graha Building) Lantai 7Jl. Jend. Gatot Subroto Kav 35-36

Jakarta 12950Telp. (6221) 527-7966Fax. (6221) 527-7967

Apabila sampai dengan tanggal 13 Desember 2016 pemegang saham Perseroan yang namanya tercatat dalam DPS Perseroan pada tanggal 2 Desember 2016 pukul 16.15 WIB belum mengambil Prospektus dan SBHMETD serta tidak menghubungi PT Sharestar Indonesia sebagai Biro Administrasi Efek Perseroan, maka seluruh risiko kerugian bukan menjadi tanggung jawab PT Sharestar Indonesia ataupun Perseroan, melainkan merupakan tanggung jawab para pemegang saham yang bersangkutan.

Page 211: PT Siloam International Hospitals Tbk

189

XV. INFORMASI TAMBAHAN PUT I

Para pihak yang menginginkan penjelasan mengenai PUT I ini atau menginginkan tambahan informasi sehubungan dengan PUT I ini dapat menghubungi:

Sekretaris PerusahaanPERSEROAN

PT Siloam International Hospitals TbkFakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan – Lantai 32

Jalan Boulevard Sudirman No. 15, Lippo VillageKabupaten Tangerang 15810, Indonesia

Telepon: (6221) 25668000Faksimili: (6221) 5460075

Email: [email protected]

atau

BIRO ADMINISTRASI EFEK

PT Sharestar IndonesiaBeritaSatu Plaza (d/h Citra Graha Building) Lantai 7

Jl. Jend. Gatot Subroto Kav 35-36Jakarta 12950

Telp. (6221) 527-7966Fax. (6221) 527-7967

Page 212: PT Siloam International Hospitals Tbk

Halaman ini sengaja dikosongkan