BERITA TERKINI LIPPO VILLAGE Lixisenatide terbukti …kalbemed.com/Portals/6/17_255Berita...

1
563 BERITA TERKINI CDK-255/ vol. 44 no. 8 th. 2017 Lixisenatide terbukti Efektif untuk Pasien DM Tipe 2 Lansia L ixisenatide merupakan obat dari golongan GLP-1 receptor agonist untuk terapi diabetes. Dalam uji klinik acak terbaru berjudul GetGoal-O, lixisenatide dinyatakan sebagai terapi yang efektif untuk pasien diabetes tipe 2 yang sudah lanjut usia (berusia 70 tahun atau lebih). Lixisenatide juga memiliki profil keamanan yang cukup baik pada populasi lansia yang melakukan pengobatan rawat jalan dan telah memiliki komorbiditas. Lixisenatide memiliki efek terutama pada glukosa plasma postprandial (setelah makan) dibandingkan glukosa plasma puasa pada pasien DM tipe 2 berusia lebih tua. Studi tersebut dilakukan oleh dr. Meneily dan kolega yang meneliti efikasi dan keamanan lixisenatide dalam suatu studi klinik acak, melibatkan 350 subjek DM tipe 2 berusia 70 tahun ke atas non-frail. Pasien tersebut juga memiliki karakteristik seperti menderita diabetes lama, telah menggunakan terapi antidiabetes kombinasi lainnya, dengan gangguan ginjal, polifarmasi, tidak paham akan kondisi hipoglikemia, dan lain sebagainya. Lebih dari sepertiga pasien (37%) berusia sekurangnya 75 tahun, 11% berusia di atas 80 tahun dan 28% memiliki gangguan ginjal sedang, Hasilnya dilaporkan pada jurnal Diabetes Care, secara online pada bulan Februari 2017 adalah terkait efikasi primer, yaitu penurunan HbA1c secara stabil dari nilai basal sampai akhir di minggu ke-24; kadar rerata HbA1c di akhir minggu ke-24 menjadi 7,36% (57 mmol/mol) di kelompok lixisenatide dibandingkan di kelompok plasebo yaitu 8,01% (64 mmol/mol). Selain itu, pasien yang diberi lixisenatide mengalami penurunan kadar glukosa postprandial lebih besar secara signifikan, meskipun penurunan glukosa darah puasa tidak berbeda signfikan antar kedua kelompok tersebut. Penurunan berat badan lebih besar pada kelompok lixisenatide dibandingkan plasebo, namun tidak terlalu mempengaruhi status nutrisi pasien kedua kelompok. Dari segi keamanan, ditemukan lebih banyak kasus hipoglikemia dan gejala hipoglikemia di kelompok lixisenatide dibandingkan di kelompok plasebo, namun hal tersebut dapat terjadi karena pasien mendapat terapi golongan sulfonylurea sebelumnya. Sedangkan pada mereka yang menggunakan insulin basal sebagai terapi sebelumnya, kejadian hipoglikemia simptomatik pada kelompok lixisenatide setengah kali dibandingkan plasebo. Kejadian tidak diinginkan yang memerlukan terapi segera sama frekuensinya pada kedua kelompok. Para peneliti merekomendasikan lixisenatide sebagai terapi tambahan obat oral lain saat kontrol glikemik pasien masih suboptimal, terutama kombinasi bersama agen yang tidak menimbulkan hipoglikemia seperti metformin dan SGLT-2 inhibitor, dan juga sebagai terapi tambahan bersama insulin basal untuk mengoptimalkan kontrol glikemik dan menurunkan kebutuhan akan injeksi insulin multipel di kemudian hari. (PMD) REFERENSI: Boggs W. Lixisenatide effective as add-on therapy in elderly with type 2 diabetes [Internet]. 2017 [cited 2017 March 31]. Available from: http://www.medscape.com/ viewarticle/876602.

Transcript of BERITA TERKINI LIPPO VILLAGE Lixisenatide terbukti …kalbemed.com/Portals/6/17_255Berita...

Page 1: BERITA TERKINI LIPPO VILLAGE Lixisenatide terbukti …kalbemed.com/Portals/6/17_255Berita Terkini-Lixisenatide terbukti... · Aspek rawatan rumah Hubungi : Wound Clinic Siloam Hospitals

563

BERITA TERKINI

CDK-255/ vol. 44 no. 8 th. 2017

LIPPO VILLAGE

Penanganan KAKI DIABETES melibatkan berbagai aspek : 1. Aspek vaskuler2. Aspek metabolisme3. Aspek estetika4. Aspek nutrisi5. Aspek rawatan rumah5. Aspek rawatan rumah

Hubungi :Wound Clinic Siloam Hospitals Lippo VillageJl. Siloam No. 6, Lippo Karawaci, Tangerang, Banten, 15811Call Center 1500181 Direct line (021) 5460077

Wound Clinic Siloam Hospitals Lippo Village menyediakan layanan Kaki Diabetes baik pencegahan maupun perawatan

Lixisenatide terbukti Efektif untuk Pasien DM Tipe 2 Lansia

Lixisenatide merupakan obat dari golongan GLP-1 receptor agonist untuk terapi diabetes. Dalam uji klinik acak terbaru

berjudul GetGoal-O, lixisenatide dinyatakan sebagai terapi yang efektif untuk pasien diabetes tipe 2 yang sudah lanjut usia (berusia 70 tahun atau lebih). Lixisenatide juga memiliki profil keamanan yang cukup baik pada populasi lansia yang melakukan pengobatan rawat jalan dan telah memiliki komorbiditas. Lixisenatide memiliki efek terutama pada glukosa plasma postprandial (setelah makan) dibandingkan glukosa plasma puasa pada pasien DM tipe 2 berusia lebih tua.

Studi tersebut dilakukan oleh dr. Meneily dan kolega yang meneliti efikasi dan keamanan lixisenatide dalam suatu studi klinik acak, melibatkan 350 subjek DM tipe 2 berusia 70 tahun ke atas non-frail. Pasien tersebut juga memiliki karakteristik seperti menderita diabetes lama, telah menggunakan terapi antidiabetes kombinasi lainnya, dengan gangguan ginjal, polifarmasi, tidak

paham akan kondisi hipoglikemia, dan lain sebagainya. Lebih dari sepertiga pasien (37%) berusia sekurangnya 75 tahun, 11% berusia di atas 80 tahun dan 28% memiliki gangguan ginjal sedang, Hasilnya dilaporkan pada jurnal Diabetes Care, secara online pada bulan Februari 2017 adalah terkait efikasi primer, yaitu penurunan HbA1c secara stabil dari nilai basal sampai akhir di minggu ke-24; kadar rerata HbA1c di akhir minggu ke-24 menjadi 7,36% (57 mmol/mol) di kelompok lixisenatide dibandingkan di kelompok plasebo yaitu 8,01% (64 mmol/mol).

Selain itu, pasien yang diberi lixisenatide mengalami penurunan kadar glukosa postprandial lebih besar secara signifikan, meskipun penurunan glukosa darah puasa tidak berbeda signfikan antar kedua kelompok tersebut. Penurunan berat badan lebih besar pada kelompok lixisenatide dibandingkan plasebo, namun tidak terlalu mempengaruhi status nutrisi pasien kedua kelompok.

Dari segi keamanan, ditemukan lebih banyak kasus hipoglikemia dan gejala hipoglikemia di kelompok lixisenatide dibandingkan di kelompok plasebo, namun hal tersebut dapat terjadi karena pasien mendapat terapi golongan sulfonylurea sebelumnya. Sedangkan pada mereka yang menggunakan insulin basal sebagai terapi sebelumnya, kejadian hipoglikemia simptomatik pada kelompok lixisenatide setengah kali dibandingkan plasebo. Kejadian tidak diinginkan yang memerlukan terapi segera sama frekuensinya pada kedua kelompok.

Para peneliti m e r e k o m e n d a s i k a n lixisenatide sebagai terapi tambahan obat oral lain saat kontrol glikemik pasien masih suboptimal, terutama kombinasi bersama agen yang tidak menimbulkan hipoglikemia seperti metformin dan SGLT-2 inhibitor, dan juga sebagai terapi tambahan bersama insulin basal untuk mengoptimalkan kontrol glikemik dan menurunkan kebutuhan akan injeksi insulin multipel di kemudian hari. (PMD)

REFERENSI:

• Boggs W. Lixisenatide effective as add-on therapy in elderly with type 2 diabetes [Internet]. 2017 [cited 2017 March 31]. Available from: http://www.medscape.com/viewarticle/876602.