case-lab
-
Upload
shelia-lewis -
Category
Documents
-
view
225 -
download
2
description
Transcript of case-lab
I. Identitas Pasien :
…….47 tahun
II. Anamnesis (dilakukan secara autoanamnesis)
- Keluhan Utama = Batuk berdarah sejak 5 hari SMRS
- Keluhan Tambahan =
o demam sejak 3 minggu SMRS
o Nafsu makan berkurang dan mudah lelah 3minggu SMRS
o Sesak napas sejak 2 minggu SMRS
- Riwayat Penyakit Sekarang =
Pasien datang ke Poliklinik RS AJ dengan keluhan batuk darah yang
dirasakan sejak 5 hari SMRS. Darah yang keluar berupa gumpalan berwarna
merah segar bercampur dengan dahak, tidak disertai dengan campuran sisa
makanan. Menurut pasien, dahak yang keluar hampir selalu disertai dengan
darah. Keluhan ini bermula dari batuk yang dimulai sejak 1 bulan SMRS
yang bersifat terus menerus dan tidak pernah hilang sampai saat ini. Batuk
mulanya tidak disertai dahak, namun setelah 2 minggu kemudian timbul
dahak kental berwarna kekuningan dan semakin hari menjadi semakin sering.
Selain itu, pasien juga mengeluh demam sejak 3 minggu SMRS.
Demam terutama dirasakan saat maghrib, dirasakan terus menerus dan
membuat pasien sampai berkeringat dingin. Pasien tidak pernah mengukur
suhunya. Tidak terdapat hari bebas demam.
Pasien mengeluhkan nafsu makan berkurang dan mudah lelah sejak 3
minggu terakhir. Pasien merasa badannya semakin kurus, namun tidak
pernah ditimbang. Kadang – kadang pasien juga mengeluhkan kepalanya
terasa pusing dan badannya terasa lemas sehingga os tidak dapat bekerja
dengan baik.
Pasien mengeluhkan sesak napas sejak 2 minggu SMRS. Sesak
napas dirasakan terutama bila banyak melakukan aktivitas atau batuk. Sesak
napas ini sedikit berkurang jika pasien sudah beristirahat. Sesak tidak disertai
dengan bunyi “ngik”. Pasien menggunakan 1 bantal untuk tidur. Sejak 1
minggu terakhir sesak napas dirasakan semakin memberat. Pasien tidak
memiliki gangguan buang air kecil dan buang air besar.
Riwayat Penyakit Terdahulu
Riwayat keluhan serupa sebelumnya disangkal
Pasien memiliki riwayat DM tipe II sejak 1 tahun lalu
1 tahun lalu pasien mulai merasa sering haus dan buang air kecil. Setelah itu pasien
cek ke klinik dan akhirnya didiagnosis Diabetes Mellitus tipe II. Pasien mendapat
instruksi untuk mengonsumsi OHO (Metformin dan glimepirid). Namun pasien sering
terlupa untuk mengonsumsi obat.
Riwayat tekanan darah tinggi disangkal Riwayat KeluargaDM tipe II (-)Hipertensi (-)Keadaan LingkunganTeman kerja pasien memiliki keluhan batuk berdahak 3 bulan terakhir ini dan belum membaik.KebiasaanMerokok 3-5 batang perhariIII. Pemeriksaan FisikKeadaan umum : tampak sakit sedangKesadaran : compos mentisTTV :
Tek darah = 90/60 mmhgLaju nadi = 92x/menitLaju napas = 32x/menitSuhu = 37.8 C
Status GiziBB = 52 kgTB = 163 cmIndeks Massa Tubuh = 19.6 kg/cm
Kepala : normocephali, tidak ditemukan deformitasMata : konjungtiva anemis -/-, skelra anikterik, pupil isokor 3mm/3mm, refleks cahaya +/+Hidung : deformitas tidak ditemukan, septum di tengahMulut : mukosa oral basahLeher : KGB tidak teraba, JVP tidak meningkatParu :
Inspeksi : gerakan napas simetris dalam keadaan statis dan dinamisPalpasi : fremitus taktil kanan = kiriPerkusi : sonor pada kedua lapang paru, BPH ICS V dengan peranjakan 1 ICSAuskultasi : bunyi napas vesikuler +/+, ronki +/+, wheezing -/-
JantungInspeksi : iktus kordis tidak terlihatPalpasi : iktus kordi tidak teraba
Perkusi : batas atas = ICS III linea midklav sinistraBatas kiri = ICS IV, linea midklav sinistraBatas kanan = ICS IV linea sternalis dekstra
Auskultasi : Bunyi jantung I dan II, reguler, murmur -, gallop –Abdomen
Inspeksi : tampak cembungAuskultasi : bising usus 5x/menitPalpasi : supel, nyeri tekan (-)Perkusi : timpani seluruh kuadran
Ekstrimitas : akral hangat, CRT <2 detik, edema tidak ditemukan
IV. Pemeriksaan PenunjangRontgen Thorax (dibawa dari klinik – 12/8/2015)Tampak infiltrat pada kedua apeks paruKesan = susp tuberculosis aktifLaboratorium
HematologiHemoglobin = 11 g/dLHematokrit = 33 %Eritrosit = 4.230.000 unit/uLLeukosit = 9.2 ribu/uLTrombosit = 424 ribu/uLLED = 108 mm/jam*
Hitung JenisBasofil = 0%Eosinofil = 0%Batang = 7%Segment = 73%*Limfosit = 16%Monosit = 4%
SputumBTA 1/2/3 = +/+/+Pewarnaan gram = Tidak ditemukan adanya bakteri
UrinMakroskopis-warna = kuning jernih-busa = tidak ada-Kejernihan = jernih-Bau = amoniak-BJ = 1.029Uji protein
o dengan as. Sulfosalycyl Tidak tampak kekeruhanprotein (-)Uji glukosa
- cara benedict = hijau kekuningan dan keruh = 0.5 – 1%
Uji bilirubin-Warna hijau (-)
Pemeriksaan sedimen : epitel (+)Resume
Pasien laki-laki, 47 tahun datang dengan keluhan batuk berdarah sejak 5 hari
SMRS, disertai demam, keringat malam hari, nafsu makan berkurang, penurunan
berat badan dan mudah lelah 3minggu SMRS serta sesak napas 2 minggu SMRS.
Keluhan batuk telah dirasakan sejak 1 bulan SMRS berupa batuk kering, lalu
menjadi produktif dan dan semakin memburuk disertai muntah darah.
Riwayat diabetes mellitus tipe II tidak terkontrol sejak 1 tahun lalu.
Teman kerja pasien memiliki keluhan batuk berdahak 3 bulan terakhir ini dan belum membaikKU : tampak sakit sedangTanda-tanda vital :
Tek darah = 90/60 mmhgLaju nadi = 92x/menitLaju napas = 32x/menitSuhu = 37.8 C
Auskultasi Paru: bunyi napas vesikuler +/+, ronki +/+, wheezing -/-Penunjang : Rontgen thorax = kesan tuberculosis paru aktif dikedua paruLab = LED meningkat, Hitung jenis shift to the left, BTA 1/2/3 +/+/+, glukosuria
DiagnosisLaki-laki, 47 tahun, dengan
1. Tuberkulosis paru on OAT kategori I dengan hemoptoe2. Diabetes mellitus tipe II
Diagnosis banding1. Community Acquired Pneumonia
Tatalaksana BB=521. Rawat dalam bangsal2. IVFD asering 1500 cc/24jam3. Diet TKTP + DM 1500 kkal4. Rifampisin 1x450 mg PO5. INH 1x300 mg PO6. Pirazinamid 1 x 1000 mg PO7. Etambutol 1x 1000 mg PO8. Vit B6 1x1 tab PO9. Codein 3x10 mg PO10. Paracetamol kp/ demam >38 C11. Fungsi hati
12. Cek GDS13. Kultur sputum
PrognosisQuo ad vitam : bonamQuo ad function : bonamQuo ad sanationam : dubia ad bonam