Case Kelompok
-
Upload
ayu-budi-lestari -
Category
Documents
-
view
227 -
download
1
description
Transcript of Case Kelompok
Presentasi Kasus Kelompok
KEPANITERAAN KLINIK PSIKIATRI RS DR. H. MARZOEKI MAHDIFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTAPERIODE 29 JUNI 2015- 1 AGUSTUS 2015
Disusun Oleh:
Ayu Budi Lestari (1110103000017)Nadisha Refira (1111103000043)Nilam Fajarwati (1110103000083)
Pembimbing :dr. Rininta, Sp.KJ
Identitas Pasien• Nama : Tn RP• No.Rekam Medis : -• Jenis Kelamin : Laki-laki• Umur : 25 Tahun• Tempat/Tanggal Lahir : Cirebon, 28 Agustus 1990• Agama : Islam• Suku bangsa /warga Negara : Jawa / Indonesia• Status Pernikahan : Belum Menikah• Pendidikan Terakhir : Tamat SMA• Pekerjaan : Tidak bekerja• Alamat : Bogor• Tanggal Masuk IGD Jiwa : 7 Juli 2015
Keluhan UtamaAnamnesis dilakukan secara autoanamnesis dan alloanamnesis di ruang IGD Jiwa 7 Juli 2015 pukul 21.00 WIB
Pasien datang ke IGD Jiwa RSMM diantar oleh pihak keluarga dengan keluhan marah dan berteriak karena mengaku melihat hantu sejak 1 hari SMRS.
Riwayat Penyakit SekarangPasien datang ke IGD Jiwa RSMM dengan keluhan marah-marah dan
berteriak karena mengaku melihat hantu sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit, namun menurut pengakuan pasien hantu tersebut tidak dapat dilihat oleh orang-orang di sekitarnya. Pasien datang diantar oleh pihak keluarga karena pasien terus menerus mengamuk dengan membanting-banting barang dan menendang pintu sejak 1 hari SMRS. Sejak 2 tahun lalu pasien sudah rutin mengonsumsi 3 jenis obat-obatan untuk mengatasi keluhan serupa dan pasien telah merasa gejalanya membaik dan merasa cocok dengan pengobatan berikut, namun pasien berhenti konsumsi obat sejak 3 bulan sebelum masuk rumah sakit. Pasien berhenti konsumsi obat karena merasa telah membaik setelah melakukan terapi ruqiyah 3 bulan sebelum masuk rumah sakit.
Riwayat Penyakit Sekarang (2)Keluhan pertama kali dirasakan pasien sejak 2 tahun sebelum masuk rumah sakit.
Saat itu, menurut pengakuan pasien, pasien menjadi sering marah-marah dan mendengar suara-suara di kepala yang mebuat pasien tertekan dan emosi. Menurut pengakuan pasien, suara-suara di kepala tersebut seakan membisikkan pasien bahwa semua orang disekitarnya tidak menyukai pasien. Suara-suara tersebut tidak diketahui sumbernya dan tidak didengar oleh orang lain. Setelah mendengar suara-suara tersebut pasien menjadi tertekan dan sering marah-marah disertai berteriak dan membanting-banting barang di rumah. Saat kejadian, pasien tidak menyadari bahwa dirinya mengamuk, ia sadar setelah dijelaskan apa yang telah terjadi oleh orang-orang yang tinggal serumah dengannya. Selain itu, suara-suara di kepala pasien juga membuat pasien menjadi sulit tidur. Pasien mengaku sulit memulai tidur dan baru dapat tertidur pada dini hari sekitar pukul tiga pagi. Pasien merasa tidak aman ketika akan tidur karena pasien meyakini bahwa dirinya dikejar-kejar oleh orang-orang disekitarnya yang menurut pasien tidak menyukainya. Selain itu, pasien mengaku terkadang merasa cemas dan ketakutan karena menurut pasien seluruh orang disekitarnya dapat membaca isi pikiran pasien.
Riwayat Penyakit Sekarang (3)
Selain itu, 2 minggu sebelum masuk rumah sakit pasien mengeluh mata kirinya sakit dan terasa perih serta gatal. Awalnya pasien mengira mata kirinya hanya kelilipan. Pasien menolak berobat ke dokter dan membiarkan keluhan pada matanya karena pasien meyakini matanya sakit akibat perbuatan jin yang sangat jahat pada dirinya. Saat ini mata pasien semakin nyeri, tidak nyaman, dan mengeluarkan banyak kotoran mata berwarna kuning dan lengket sehingga pasien tidak dapat membuka mata kirinya.
Riwayat Penyakit Sekarang (4)Sebelum sakit, 2 tahun yang lalu, pasien mengaku kehidupannya berjalan normal dan
tidak ada gangguan. Bahkan menurut pengakuan orang tua pasien, pasien merupakan sosok anak yang penurut dan taat beribadah. Saat itu pasien sudah lulus SMA jurusan Ilmu Pengetahuan Alam. Setelah lulus SMA pasien dan keluarganya pindah tempat tinggal dari Jakarta ke Bogor. Menurut penjelasan keluarga pasien, keluhan serupa mulai muncul saat pasien dan keluarga pindah tempat tinggal ke Bogor. Saat itu, menurut pengakuan keluarga pasien, pasien mulai menunjukkan gejala aneh seperti lebih sering menyendiri dan mudah marah, terutama ketika pasien mulai menjalani kuliah jurusan tehnik di salah satu universitas di Bogor. Jurusan tehnik tersebut merupakan jurusan pilihan kedua orang tua pasien, sementara menurut pengakuan keluarga, pasien tidak berminat pada jurusan tehnik. Setelah satu tahun menjalani kuliah tehnik, pasien akhirnya berhenti kuliah karena merasa tertekan dan tidak mampu mengikuti kegiatan perkuliahan. Setelah itu, pasien memasuki perkuliahan baru dengan jurusan Bahasa Inggris, jurusan ini merupakan keputusan pasien sendiri. Namun, pasien pun hanya bertahan satu semester kuliah pada jurusan Bahasa Inggris karena merasa jenuh. Setelah itu, pasien kembali berhenti dan memulai kuliah dengan jurusan baru, yaitu hukum Islam
Riwayat Penyakit Sekarang (5)Hingga saat ini pasien masih terdaftar sebagai mahasiswa
jurusan Hukum Islam, namun sudah tidak melanjutkan kegiatan kuliah selama 2 bulan terakhir karena sering marah-marah dan mengamuk sehingga tidak dapat melakukan aktivitas dengan baik. Pasien mengaku pernah mengamuk dan berteriak di masjid ketika sedang mendengar suara-suara di kepalanya. Pasien meyakini bahwa semua orang di sekitarnya merupakan orang kafir, kecuali dirinya. Saat itu, pasien dibawa ke RSMM dan dirawat hingga beberapa minggu karena mengamuk dan menganggu kegiatan masjid serta orang-orang sekitarnya
Riwayat Penyakit Sekarang (6)Sebelum sakit, 2 tahun yang lalu, menurut keluarganya pasien
merupakan orang yang cenderung pendiam dan penurut. Keluarga juga menilai pasien termasuk orang yang sulit mengungkapkan isi perasaan dan keinginannya. Pasien hanya keluar rumah untuk ke masjid di dekat rumah. Menurut pengakuan keluarga, pasien cukup rajin beribadah ke masjid setiap hari. Selain itu, pasien juga memiliki beberapa teman sesama remaja di masjid. Namun, pasien mengaku tidak memiliki teman dekat, hanya sekedar teman masjid untuk mengobrol seputar masalah terkait agama Islam dan kegiatan remaja masjid. Pasien hanya diam ketika ditanyakan seputar hubungannya dengan teman wanita, menurut pasien sebagai remaja muslim ia harus dapat menjaga jarak dengan teman lawan jenis.
Riwayat Penyakit Sekarang (7)Hingga saat ini, kegiatan sehari-hari pasien adalah
di rumah membantu pekerjaan rumah, beribadah ke masjid, dan terkadang mengisi waktu luang dengan menggambar beberapa desain kaligrafi. Pasien memiliki harapan untuk sembuh, dapat melanjutkan kuliah dan segera lulus kuliah hingga dapat bekerja.
Riwayat Penyakit Dahulu ▫ Riwayat Psikiatri Sebelumnya
Pasien pernah berobat ke Rumah Sakit Marzuki Mahdi pada tahun 2013 karena mengamuk di masjid dan menganggu orang-orang sekitar tempat tinggalnya.
▫ Riwayat Penyakit Medis Lainnya Riwayat trauma pada kepala dan kejang disangkal oleh pasien.
▫ Riwayat Penggunaan Zat dan Alkohol Riwayat mengonsumsi rokok , alkohol dan obat-obatan terlarang disangkal oleh pasien.
Riwayat Hidup (1)•Riwayat Prenatal dan perinatal
▫Pasien merupakan anak pertama dari 4 bersaudara. Pasien adalah anak yang direncakan. Pasien lahir secara normal, umur kehamilan cukup bulan, tidak ada trauma lahir, dan cacat bawaan.
Riwayat Hidup (2)•Riwayat masa Kanak Awal (0 – 3 tahun)
▫Tumbuh kembang pasien normal seperti anak-anak seusianya. Pasien tidak pernah menderita penyakit serius dan tergolong anak yang sehat. Pasien tidak pernah mengalami gangguan atau keterlambatan dalam tumbuh kembangnya. Pasien tidak pernah mengalami panas tinggi dan kejang.
Riwayat Hidup (3)• Riwayat masa Kanak Pertengahan (3 – 11 tahun)
▫ Tidak ada keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan selama pasien bersekolah sampai tamat jenjang sekolah dasar. Selama di sekolah pasien selalu naik kelas. Selama di sekolah pasien merupakan anak baik dan tidak pernah terlibat kekerasan dalam sekolahnya. Pasien hanya memiliki beberapa teman dan bergaul baik dengan teman – temannya.
▫ Pada usia 11 tahun, menurut pengakuan ayah pasien, orang tua pasien bercerai dan pisah tempat tinggal. Awalnya pasien tinggal bersama Ibu kandung pasien dan dua orang kakak kandungnya di rumah nenek dari pihak ibu pasien di daerah Cirebon. Namun, karena ibu pasien kesulitan ekonomi, maka pasien dan kedua kakak pasien akhirnya dibawa ayahnya untuk tinggal bersama ayah kandung pasien di Jakarta. Sejak saat itu pasien mengaku sudah tidak pernah bertemu dan mendengar kabar mengenai ibu kandungnya.
Riwayat Hidup (4)• Riwayat masa Kanak Akhir (pubertas dan remaja)
▫Hubungan Sosial Pasien suka bergaul dan memiliki beberapa teman.
▫Riwayat Sekolah Pasien bersekolah hingga tingkat SMA dan sempat
melanjutkan ke perguruan tinggi.▫Perkembangan kognitif dan motorik
Pasien dapat membaca, menulis, dan berhitung dengan baik.
Riwayat Hidup (5)• Riwayat masa Kanak Akhir (pubertas dan remaja)
▫ Problem emosi atau fisik khusus remaja Pasien merupakan anak yang cukup senang bergaul, pasien tidak
pernah melakukan tindak kekerasan maupun menjadi korban tindak kekerasan
▫ Riwayat Psikoseksual Pasien tidak menjawab ketika ditanya mengenai hubungannya
dengan lawan jenis.▫ Latar Belakang Agama
Kedua orang tua beragama Islam, pasien juga beragama Islam. Pasien rajin melaksanakan shalat 5 waktu dan puasa sunnah. Pasien rutin beribadah shalat jamaah di masjid.
Riwayat Hidup (7)• Riwayat masa dewasa.
▫ Riwayat Pekerjaan Pasien saat ini tidak memiliki pekerjaan dan belum pernah
bekerja sebelumnya.▫ Aktivitas Sosial
Pasien bergaul dengan baik dengan teman-temannya yang mayoritas merupakan remaja masjid dan dengan orang di sekitar lingkungan rumahnya, namun akhir-akhir ini pasien merasa orang-orang di sekitar lingkungan pasien termasuk teman-teman sebaya pasien di masjid tidak menyukai pasien, sehingga pasien sedikit menarik diri.
Riwayat Hidup (8)• Riwayat masa dewasa.
▫ Kehidupan Psikoseksual dan Pernikahan Pasien belum menikah. Pasien hanya diam ketika ditanya
mengenai hubungannya dengan teman lawan jenis.▫ Riwayat Kehidupan Beragama
Kedua orang tua beragama Islam, pasien juga beragama Islam. Pasien rajin melaksanakan shalat 5 waktu dan puasa sunnah. Pasien rutin beribadah shalat jamaah di masjid.
▫ Riwayat Pelanggaran Hukum Pasien tidak pernah terlibat dalam proses pengadilan yang
berkaitan dengan hukum.
Riwayat Hidup (9)•Riwayat masa dewasa.
▫Riwayat Keluarga. Sejak lahir pasien diasuh oleh ibu dan
ayahnya, pasien merupakan anak pertama dari 4 bersaudara. Dalam keluarga pasien tidak terdapat keluhan ataupun gejala yang sama dengan pasien.
Riwayat Sosial Ekonomi•Pasien tidak memiliki pekerjaan saat ini.
Pemasukkan untuk keluarga berasal dari ayah pasien.
Persepsi Pasien Terhadap Dirinya Dan Kehidupan (1)• Impian :
▫ Pasien ingin sembuh dan melanjutkan kuliah lagi.• Sistem Nilai :
▫ Pasien menyadari bahwa pasien mengalami gangguan jiwa, namun menurut pasien gangguan yang dideritanya selama ini disebabkan oleh gangguan jin jahat.
• Dorongan kehendak :▫ Pasien ingin sembuh, melanjutkan kuliah, selain itu
pasien ingin dapat bertemu dengan ibu kandungnya.
Persepsi Pasien Terhadap Dirinya Dan Kehidupan (2)• Hal yang menjadi sumber kemarahan atau frustasi dan
yang membuat bahagia atau senang :▫ Pasien sering kali marah saat mendengar suara-suara di
kepala yang membuat pasien tertekan.• Persepsi lingkungan terhadap dirinya :
▫ Menurut keterangan pasien, orang-orang sekitar pasien merasa bahwa pasien merupakan sosok yang aktif sebagai remaja masjid, namun tiga bulan terakhir ini pasien merasa orang-orang di sekitar lingkungan pasien tidak menyukai dirinya.
Status MentalisDeskripsi Umum
Penampilan Pasien seorang laki-laki, berusia 25 tahun dan berpenampilan fisik sesuai dengan usianya, pasien tampak rapid dan terawat
Perilaku dan aktivitas psikomotor
Selama wawancara, pasien dalam posisi tidur terlentang dan tenang, Kontak mata adekuat dan dapat berkomunikasi dua arah dengan pemeriksa.
Sikap terhadap pemeriksa
Selama wawancara, pasien sangat kooperatif dan sopan terhadap pemeriksa.
Status Mentalis (2)Mood dan Afek
Mood Hipotim
Afek Luas
Keserasian Serasi antara ekspresi wajah dengan pembicaraan
Empati Pemeriksa dapat meraba rasakan perasaan pasien.
Status Mentalis (3)Mood dan Afek
Mood Hipotim
Afek Luas
Keserasian Serasi antara ekspresi wajah dengan pembicaraan
Empati Pemeriksa dapat meraba rasakan perasaan pasien.Pembicaraan Pembicaraan spontan. Volume suara cukup. Intonasi suara baik, artikulasi jelas dan bahasa dapat dimengerti oleh pemeriksa.
Status Mentalis (4)Gangguan Persepsi
Halusinasi auditorik
Riwayat mendengar suara-suara di kepala yang membuat pasien merasa tertekan.
Halusinasi visual
Riwayat melihat hantu berbentuk jin
Halusinasi taktil Tidak ada
Halusinasi olfaktorius
Tidak ada
Halusinasi gustatoris Tidak ada
Depersonalisasi Tidak ada
Derealisasi Tidak ada
Status Mentalis (5)•Pikiran•Proses/bentuk pikir : Bentuk pikir pasien
koheren dan hendaya berbahasa tidak ada.
•Isi pikir : Riwayat waham kejar (pasien meyakini dikejar-kejar oleh orang-orang di sekitar
Status Mentalis (6)•Kesadaran dan kognitif
▫Taraf kesadaran dan Kesigapan•Kesadaran biologik/neurologik :
Compos mentis•Kesadaran psikologis :
Terganggu•Kesadaran sosial :
Terganggu
Status Mentalis (7)• Kesadaran dan Kognitif
▫Orientasi • Waktu : Baik (Pasien dapat menyebutkan sekarang
siang atau malam. Pasien dapat mengidentifikasi hari, bulan dan tahun saat ini)
• Tempat : Baik (Pasien mengetahui dirinya berada di ruang IGD RSMM Bogor)
• Personal : Baik (Pasien mengetahui siapa yang memeriksanya)
Status Mentalis (8)• Kesadaran dan Kognitif
▫ Daya ingat• Daya ingat jangka panjang : Baik (Pasien masih ingat
nama-nama teman semasa kuliahnya, dimana pasien kuliah dan di kota mana pasien dilahirkan)
• Daya ingat jangka pendek : Baik (Pasien masih ingat kegiatan yang dilakukan hari ini apa saja. Mulai dari bangun tidur, mandi, dan sarapan dengan lauk apa)
• Daya ingat sesaat : Baik (Pasien mampu mengingat nama pemeriksa setelah beberapa menit)
Status Mentalis (10)• Kesadaran dan Kognitif
▫ Konsentrasi dan Perhatian Pasien dapat mempertahankan dan memusatkan perhatian dengan
baik. Pasien dapat berhitung pengurangan 100 dikurang 5 dan seterusnya.
▫ Kemampuan membaca dan Menulis Baik (Pasien dapat membaca dan menulis suatu kalimat).
▫ Kemampuan Visuospasial Baik (Pasien dapat menggambar bentuk bunga).
▫ Pikiran abstrak Baik (pasien dapat mengartikan makna peribahasa ada udang di
balik batu).
Status Mentalis (11)• Kesadaran dan Kognitif
▫Intelegensi dan Kemampuan Informasi Taraf pendidikan : SMA Kecerdasan : Pasien dapat berhitung
pengurangan 100 dikurang 5 dan seterusnya. Pengetahuan umum : Pasien mengetahui presiden
Indonesia saat ini▫Pengendalian impuls
Berdasarkan riwayat gangguan sekarang, pengendalian impuls pasien baik.
Status Mentalis (12)• Kesadaran dan Kognitif
▫ Daya nilai dan tilikan Daya nilai sosial : Baik (Ketika diberi pertanyaan mengenai apakah marah
kepada orang sekitar itu baik atau tidak, pasien menjawab tidak baik) Uji daya nilai : Baik (Ketika pasien ditanya apa yang akan dilakukan pasien
jika melihat dompet tergeletak di jalan, pasien akan melaporkannya ke pihak yang berwenang)
Penilaian realita : Terganggu (Saat dilakukan pemeriksaan pasien, didapatkan adanya riwayat halusinasi)
▫ Tilikan Derajat tiga (Pasien menyadari bahwa dirinya sakit, namun menurut pasien
penyakitnya saat ini disebabkan oleh gangguan jin jahat)▫ Taraf dapat dipercaya
Dapat dipercaya
Pemeriksaan Fisik• Status Internus• Keadaan umum:
▫ Baik• Kesadaran:
▫ Compos mentis• Tekanan darah:
▫ 110/80 mmHg• Nadi :
▫ 80 kali / menit• Pernapasan:
▫ 18 kali/menit• Suhu:
▫ 37.3 0 C
• Status gizi :▫ Kesan gizi cukup
(normal)• Kulit :
▫ Sawo matang• Kepala:
▫ Normocephali, tidak ada deformitas
• Rambut: ▫ Hitam, agak keriting.
Pemeriksaan Fisik (2)• Mata: • Konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterik,
Sekret purulen (-/+), • OD : AVOD = 3/60, Injeksi konjungtiva (-),
kornea jernih• OS : AVOS = 3/60, injeksi konjungtiva (+)
injeksi silier (-), secret (+) purulen, kornea jernih
Pemeriksaan Fisik (3)• THT :
▫ Dalam batas normal• Gigi dan Mulut:
▫ Dalam batas normal• Leher:
▫ Pembesaran KGB (-)• Jantung:
▫ Dalam batas normal• Paru :
▫ Dalam batas normal• Abdomen:
▫ Dalam batas normal• Ekstremitas:
▫ Akral hangat, edema (-/-)
• Status Neurologis• GCS :
▫ 15 (E4, M6, V5)• Kaku kuduk :
▫ tidak dilakukan pemeriksaan• Pupil :
▫ Dalam batas normal • Kesan parese nervus kranialis :
▫ (-)• Motorik:
▫ Kekuatan (5), tonus baik, rigiditas (-), spasme (-), hipotoni (-), eutrofi, tidak ada gangguan keseimbangan dan koordinasi.
Pemeriksaan Fisik (4)• Sensorik :
▫ Gangguan sensibilitas (-)• Refleksfisiologis:
▫ Normal• Reflekspatologis:
▫ (-)• Gejala ekstrapiramidal:
▫ (-)
• Gaya berjalan dan postur tubuh: ▫ Normal
• Stabilitas postur tubuh:▫ Normal
• Tremor kedua tangan: ▫ (-)
DIAGNOSIS MULTIAKSIAL• Aksis I : F20.03 Skizofrenia Paranoid episode berulang• Aksis II : Z03.2 Tidak ada diagnosis aksis II.
Ciri kepribadian skizoid.• Aksis III : Konjungtivitis Bakterial OS• Aksis IV : Masalah Keluarga yaitu merindukan dan mencari ibu kandungnya
yang pergi dan tidak dekat dengan anggota keluarga yang lainMasalah Pendidikan yaitu kuliah tidak sesuai dengan jurusannya
sehingga pasien merasa tertekan• Aksis V : GAF current 90
GAF HLPY 70
Anamnesis pasien tidak memiliki riwayat cedera kepala atau tindakan operatif, dan riwayat kondisi medik lain yang dapat secara langsung ataupun tidak langsung mempengaruhi fungsi otak. Pemeriksaan Fisiktidak ditemukan kondisi medis umum yang dapat mempengaruhi fungsi otak
gangguan mental organik (F00-09)
Tidak terdapat gejala-gejala gangguan suasana perasaan seperti misalnya mania (afek meninggi, energi yang bertambah, aktivitas berlebihan, percepatan dan kebanyakan bicara dan ide-ide perihal kebesaran) dan depresi (afek depresi, kehilangan minat dan kegembiraan, dan berkurangnya energi atau mudah lelah)
diagnosis gangguan suasana perasaan (F30-
F39)
X
X
• Tidak terdapat gejala-gejala anxietas, atau ketakutan terhadap suatu hal atau episode serangan panik.
• Gejala-gejala pikiran obsesif dan tindakan kompulsif juga tidak terdapat pada pasien.
• Tidak terdapat peristiwa traumatik yang mendahului gejala-gejala yang sekarang• keluhan-keluhan gejala fisik yang berulang-ulang disertai dengan permintaan
pemeriksaan medik walaupun telah didapatkan tidak adanya gangguan pada pemeriksaan juga tidak terdapat pada pasien
diagnosis gangguan neurotik, gangguan somatoform dan gangguan terkait stress (F40-F48)
X
Riwayat perilaku halusinasi auditorik, visual dan afek tumpul serta gejala negatif lainnya seperti pendiam dan tidak ada inisiatif. Kejadian serupa kembali dialami oleh pasien dalam waktu satu bulan terakhir
adanya penarikan diri secara sosial, hilangnya minat dan hidup tak bertujuan. Pasien juga terdapat thought broadcasting dan delusion of control
didiagnosis gangguan jiwa sejak 2 tahun yang lalu dengan gejala serupa, dan keluhan membaik namun gejala timbul lagi dan riwayat sudah putus obat selama 3 bulan SMRS
Diagnosis lebih diberatkan pada F20.03 yaitu skizofrenia paranoid dengan episode berulang
Skizofrenia
F20.03 Skizofrenia Paranoid Episode Berulang
Psikoterapi• Psikoterapi suportif dengan memberikan pasien kesempatan untuk menceritakan
masalahnya dan meyakinkan pasien bahwa ia sanggup menghadapi masalah yang ada.
• Memotivasi pasien untuk rajin minum obat secara teratur.• Memberikan informasi bagaimana cara mengatasi bila muncul halusinasi.
F20.03 Skizofrenia Paranoid Episode Berulang
Sosioterapi• Memberi nasehat kepada keluarga pasien agar mengerti keadaan pasien
dan selalu memberi dukungan kepada pasien, mengikut sertakan pasien dalam kegiatan RS Marzoeki Mahdi agar dapat berinteraksi dengan baik, juga pendalaman agama sesuai dengan kepercayaannya.
• Mengingatkan keluarga pasien untuk rajin kontrol ke RS Marzoeki Mahdi yang terdekat dan mengambil obat secara teratur.
• Mengajarkan keterampilan yang sesuai dengan kemampuan dan pendidikan pasien sehingga pasien dapat lebih produktif.
• Mengedukasi pasien pentingnya melakukan kegiatan sehari-hari
Konjungtivitis Bakterial OS
Non medikamentosa• Menjelaskan pasien agar sering
mencuci tangan• Mata yang sakit jangan di kucek• Bersihkan mata yang sakit dari
kotoran mata
Medikamentosa• Antibiotik Topikal :
Tobramisin 4 x 2 gtt OS
PROGNOSISF20.03 Skizofrenia Paranoid episode berulang Konjungtivitis Bakterial OS
• Quo ad vitam : Bonam• Quo ad fungsionam : Dubia ad
bonam• Quo ad sanationam : Dubia ad
malam
• Quo ad vitam : Bonam• Quo ad fungsionam : Bonam• Quo ad sanationam : Bonam