Case Kelompok

50
Presentasi Kasus Kelompok KEPANITERAAN KLINIK PSIKIATRI RS DR. H. MARZOEKI MAHDI FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA PERIODE 29 JUNI 2015- 1 AGUSTUS 2015 Disusun Oleh: Ayu Budi Lestari (1110103000017) Nadisha Refira (1111103000043) Pembimbing : dr. Rininta, Sp.KJ

description

skizo

Transcript of Case Kelompok

Presentasi Kasus Kelompok

KEPANITERAAN KLINIK PSIKIATRI RS DR. H. MARZOEKI MAHDIFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTAPERIODE 29 JUNI 2015- 1 AGUSTUS 2015

 

Disusun Oleh:

Ayu Budi Lestari (1110103000017)Nadisha Refira (1111103000043)Nilam Fajarwati (1110103000083)  

Pembimbing :dr. Rininta, Sp.KJ

Identitas Pasien• Nama : Tn RP• No.Rekam Medis : -• Jenis Kelamin : Laki-laki• Umur : 25 Tahun• Tempat/Tanggal Lahir   : Cirebon, 28 Agustus 1990• Agama : Islam• Suku bangsa /warga Negara  : Jawa / Indonesia• Status Pernikahan : Belum Menikah• Pendidikan Terakhir : Tamat SMA• Pekerjaan : Tidak bekerja• Alamat                            : Bogor• Tanggal Masuk IGD Jiwa          : 7 Juli 2015

Keluhan UtamaAnamnesis dilakukan secara autoanamnesis dan alloanamnesis di ruang IGD Jiwa 7 Juli 2015 pukul 21.00 WIB

Pasien  datang  ke  IGD  Jiwa  RSMM  diantar  oleh  pihak  keluarga  dengan keluhan marah dan berteriak karena mengaku melihat hantu sejak 1 hari SMRS.

Riwayat Penyakit SekarangPasien  datang  ke  IGD  Jiwa  RSMM  dengan  keluhan  marah-marah  dan 

berteriak  karena mengaku melihat  hantu  sejak  1  hari  sebelum masuk  rumah sakit, namun menurut pengakuan pasien hantu tersebut tidak dapat dilihat oleh orang-orang  di  sekitarnya.  Pasien  datang  diantar  oleh  pihak  keluarga  karena pasien  terus  menerus  mengamuk  dengan  membanting-banting  barang  dan menendang  pintu  sejak  1  hari  SMRS.  Sejak  2  tahun  lalu  pasien  sudah  rutin mengonsumsi 3 jenis obat-obatan untuk mengatasi keluhan serupa dan pasien telah  merasa  gejalanya  membaik  dan  merasa  cocok  dengan  pengobatan berikut,  namun  pasien  berhenti  konsumsi  obat  sejak  3  bulan  sebelum masuk rumah  sakit.  Pasien  berhenti  konsumsi  obat  karena  merasa  telah  membaik setelah melakukan terapi ruqiyah 3 bulan sebelum masuk rumah sakit.

Riwayat Penyakit Sekarang (2)Keluhan pertama kali dirasakan pasien sejak 2 tahun sebelum masuk rumah sakit. 

Saat  itu, menurut  pengakuan  pasien,  pasien menjadi  sering marah-marah  dan mendengar suara-suara di kepala yang mebuat pasien tertekan dan emosi. Menurut pengakuan pasien, suara-suara di kepala tersebut seakan membisikkan pasien bahwa semua orang disekitarnya tidak menyukai pasien.  Suara-suara  tersebut tidak diketahui  sumbernya dan tidak didengar oleh orang lain. Setelah mendengar suara-suara tersebut pasien menjadi tertekan dan sering marah-marah  disertai  berteriak  dan  membanting-banting  barang  di  rumah.  Saat  kejadian, pasien tidak menyadari bahwa dirinya mengamuk, ia sadar setelah dijelaskan apa yang telah terjadi oleh orang-orang yang tinggal serumah dengannya.   Selain itu, suara-suara di kepala pasien  juga membuat  pasien menjadi  sulit  tidur.  Pasien mengaku  sulit  memulai  tidur  dan baru dapat  tertidur pada dini hari  sekitar pukul tiga pagi. Pasien merasa tidak aman ketika akan tidur karena pasien meyakini bahwa dirinya dikejar-kejar oleh orang-orang disekitarnya yang  menurut  pasien  tidak  menyukainya.  Selain  itu,  pasien  mengaku  terkadang  merasa cemas dan ketakutan karena menurut pasien seluruh orang disekitarnya dapat membaca isi pikiran pasien.

Riwayat Penyakit Sekarang (3)

Selain  itu,  2  minggu  sebelum  masuk  rumah  sakit  pasien mengeluh mata kirinya sakit dan terasa perih serta gatal. Awalnya pasien mengira mata  kirinya hanya  kelilipan.  Pasien menolak berobat  ke dokter dan membiarkan keluhan pada matanya karena pasien meyakini matanya sakit  akibat  perbuatan  jin  yang  sangat  jahat  pada  dirinya.  Saat  ini mata pasien  semakin  nyeri,  tidak  nyaman,  dan mengeluarkan  banyak  kotoran mata berwarna kuning dan lengket sehingga pasien tidak dapat membuka mata kirinya.

Riwayat Penyakit Sekarang (4)Sebelum  sakit, 2 tahun yang lalu, pasien mengaku kehidupannya berjalan normal dan 

tidak ada gangguan. Bahkan menurut pengakuan orang tua pasien, pasien merupakan sosok anak  yang  penurut  dan  taat  beribadah.  Saat  itu  pasien  sudah  lulus  SMA  jurusan  Ilmu Pengetahuan  Alam.  Setelah  lulus  SMA  pasien  dan  keluarganya  pindah  tempat  tinggal  dari Jakarta  ke  Bogor. Menurut  penjelasan  keluarga  pasien,  keluhan  serupa mulai muncul  saat pasien dan keluarga pindah tempat tinggal ke Bogor. Saat  itu, menurut pengakuan keluarga pasien, pasien mulai menunjukkan gejala aneh seperti  lebih   sering menyendiri dan mudah marah, terutama ketika pasien mulai menjalani kuliah jurusan tehnik di salah satu universitas di  Bogor.  Jurusan  tehnik  tersebut  merupakan  jurusan  pilihan  kedua  orang  tua  pasien, sementara menurut pengakuan keluarga, pasien tidak berminat pada jurusan tehnik. Setelah satu tahun menjalani kuliah tehnik, pasien akhirnya berhenti kuliah karena merasa tertekan dan tidak mampu mengikuti kegiatan perkuliahan. Setelah itu, pasien memasuki perkuliahan baru  dengan  jurusan  Bahasa  Inggris,  jurusan  ini  merupakan  keputusan  pasien  sendiri. Namun, pasien pun hanya bertahan satu semester kuliah pada jurusan Bahasa Inggris karena merasa jenuh. Setelah itu, pasien kembali berhenti dan memulai kuliah dengan jurusan baru, yaitu hukum Islam

Riwayat Penyakit Sekarang (5)Hingga  saat  ini  pasien  masih  terdaftar  sebagai  mahasiswa 

jurusan  Hukum  Islam,  namun  sudah  tidak  melanjutkan  kegiatan kuliah  selama  2  bulan  terakhir  karena  sering  marah-marah  dan mengamuk  sehingga  tidak  dapat  melakukan  aktivitas  dengan  baik. Pasien  mengaku  pernah  mengamuk  dan  berteriak  di  masjid  ketika sedang mendengar suara-suara di kepalanya. Pasien meyakini bahwa semua  orang  di  sekitarnya  merupakan  orang  kafir,  kecuali  dirinya. Saat  itu,  pasien  dibawa  ke  RSMM  dan  dirawat  hingga  beberapa minggu  karena  mengamuk  dan  menganggu  kegiatan  masjid  serta orang-orang sekitarnya

Riwayat Penyakit Sekarang (6)Sebelum  sakit,  2    tahun  yang  lalu,  menurut  keluarganya  pasien 

merupakan orang yang cenderung pendiam dan penurut. Keluarga juga menilai pasien  termasuk  orang  yang  sulit  mengungkapkan  isi  perasaan  dan keinginannya.  Pasien  hanya  keluar  rumah  untuk  ke  masjid  di  dekat  rumah. Menurut  pengakuan  keluarga,  pasien  cukup  rajin  beribadah  ke masjid  setiap hari. Selain itu, pasien juga memiliki beberapa teman sesama remaja di masjid. Namun,  pasien  mengaku  tidak  memiliki  teman  dekat,  hanya  sekedar  teman masjid  untuk  mengobrol  seputar  masalah  terkait  agama  Islam  dan  kegiatan remaja  masjid.  Pasien  hanya  diam  ketika  ditanyakan  seputar  hubungannya dengan teman wanita, menurut pasien sebagai  remaja muslim  ia harus dapat menjaga jarak dengan teman lawan jenis.

Riwayat Penyakit Sekarang (7)Hingga saat ini, kegiatan sehari-hari pasien adalah

di rumah membantu pekerjaan rumah, beribadah ke masjid, dan terkadang mengisi waktu luang dengan menggambar beberapa desain kaligrafi. Pasien memiliki harapan untuk sembuh, dapat melanjutkan kuliah dan segera lulus kuliah hingga dapat bekerja.

Riwayat Penyakit Dahulu ▫ Riwayat Psikiatri Sebelumnya

Pasien pernah berobat ke Rumah Sakit Marzuki Mahdi pada tahun 2013 karena mengamuk di masjid dan menganggu orang-orang sekitar tempat tinggalnya.

▫ Riwayat Penyakit Medis Lainnya Riwayat trauma pada kepala dan kejang disangkal oleh pasien.

▫ Riwayat Penggunaan Zat dan Alkohol Riwayat  mengonsumsi  rokok  ,  alkohol  dan  obat-obatan  terlarang disangkal oleh pasien.

Grafik Perjalanan Penyakit

Riwayat Hidup (1)•Riwayat Prenatal dan perinatal

▫Pasien merupakan anak pertama dari 4 bersaudara. Pasien adalah anak yang direncakan. Pasien lahir secara normal, umur kehamilan cukup bulan, tidak ada trauma lahir, dan cacat bawaan.

Riwayat Hidup (2)•Riwayat masa Kanak Awal (0 – 3 tahun)

▫Tumbuh kembang pasien normal seperti anak-anak seusianya. Pasien tidak pernah menderita penyakit serius dan tergolong anak yang sehat. Pasien tidak pernah mengalami gangguan atau keterlambatan dalam tumbuh kembangnya. Pasien tidak pernah mengalami panas tinggi dan kejang.

Riwayat Hidup (3)• Riwayat masa Kanak Pertengahan (3 – 11 tahun)

▫ Tidak ada keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan selama pasien bersekolah sampai tamat jenjang sekolah dasar. Selama di sekolah pasien selalu naik kelas. Selama di sekolah pasien merupakan anak baik dan tidak pernah terlibat kekerasan dalam sekolahnya. Pasien hanya memiliki beberapa teman dan bergaul baik dengan teman – temannya.

▫ Pada usia 11 tahun, menurut pengakuan ayah pasien, orang tua pasien bercerai dan pisah tempat tinggal. Awalnya pasien tinggal bersama Ibu kandung pasien dan dua orang kakak kandungnya di rumah nenek dari pihak ibu pasien di daerah Cirebon. Namun, karena ibu pasien kesulitan ekonomi, maka pasien dan kedua kakak pasien akhirnya dibawa ayahnya untuk tinggal bersama ayah kandung pasien di Jakarta. Sejak saat itu pasien mengaku sudah tidak pernah bertemu dan mendengar kabar mengenai ibu kandungnya.

Riwayat Hidup (4)• Riwayat masa Kanak Akhir (pubertas dan remaja)

▫Hubungan Sosial Pasien suka bergaul dan memiliki beberapa teman.

▫Riwayat Sekolah Pasien bersekolah hingga tingkat SMA dan sempat

melanjutkan ke perguruan tinggi.▫Perkembangan kognitif dan motorik

Pasien dapat membaca, menulis, dan berhitung dengan baik.

Riwayat Hidup (5)• Riwayat masa Kanak Akhir (pubertas dan remaja)

▫ Problem emosi atau fisik khusus remaja Pasien merupakan anak yang cukup senang bergaul, pasien tidak

pernah melakukan tindak kekerasan maupun menjadi korban tindak kekerasan

▫ Riwayat Psikoseksual Pasien tidak menjawab ketika ditanya mengenai hubungannya

dengan lawan jenis.▫ Latar Belakang Agama

Kedua orang tua beragama Islam, pasien juga beragama Islam. Pasien rajin melaksanakan shalat 5 waktu dan puasa sunnah. Pasien rutin beribadah shalat jamaah di masjid.

Riwayat Hidup (7)• Riwayat masa dewasa.

▫ Riwayat Pekerjaan Pasien saat ini tidak memiliki pekerjaan dan belum pernah

bekerja sebelumnya.▫ Aktivitas Sosial

Pasien bergaul dengan baik dengan teman-temannya yang mayoritas merupakan remaja masjid dan dengan orang di sekitar lingkungan rumahnya, namun akhir-akhir ini pasien merasa orang-orang di sekitar lingkungan pasien termasuk teman-teman sebaya pasien di masjid tidak menyukai pasien, sehingga pasien sedikit menarik diri.

Riwayat Hidup (8)• Riwayat masa dewasa.

▫ Kehidupan Psikoseksual dan Pernikahan Pasien belum menikah. Pasien hanya diam ketika ditanya

mengenai hubungannya dengan teman lawan jenis.▫ Riwayat Kehidupan Beragama

Kedua orang tua beragama Islam, pasien juga beragama Islam. Pasien rajin melaksanakan shalat 5 waktu dan puasa sunnah. Pasien rutin beribadah shalat jamaah di masjid.

▫ Riwayat Pelanggaran Hukum Pasien tidak pernah terlibat dalam proses pengadilan yang

berkaitan dengan hukum.

Riwayat Hidup (9)•Riwayat masa dewasa.

▫Riwayat Keluarga. Sejak lahir pasien diasuh oleh ibu dan

ayahnya, pasien merupakan anak pertama dari 4 bersaudara. Dalam keluarga pasien tidak terdapat keluhan ataupun gejala yang sama dengan pasien.

Genogram

keterangan 

= laki-laki 

= perempuan 

= pasien

Riwayat Sosial Ekonomi•Pasien tidak memiliki pekerjaan saat ini.

Pemasukkan untuk keluarga berasal dari ayah pasien.

Persepsi Pasien Terhadap Dirinya Dan Kehidupan (1)• Impian :

▫ Pasien ingin sembuh dan melanjutkan kuliah lagi.• Sistem Nilai :

▫ Pasien menyadari bahwa pasien mengalami gangguan jiwa, namun menurut pasien gangguan yang dideritanya selama ini disebabkan oleh gangguan jin jahat.

• Dorongan kehendak :▫ Pasien ingin sembuh, melanjutkan kuliah, selain itu

pasien ingin dapat bertemu dengan ibu kandungnya.

Persepsi Pasien Terhadap Dirinya Dan Kehidupan (2)• Hal yang menjadi sumber kemarahan atau frustasi dan

yang membuat bahagia atau senang :▫ Pasien sering kali marah saat mendengar suara-suara di

kepala yang membuat pasien tertekan.• Persepsi lingkungan terhadap dirinya :

▫ Menurut keterangan pasien, orang-orang sekitar pasien merasa bahwa pasien merupakan sosok yang aktif sebagai remaja masjid, namun tiga bulan terakhir ini pasien merasa orang-orang di sekitar lingkungan pasien tidak menyukai dirinya.

Status MentalisDeskripsi Umum

Penampilan Pasien seorang laki-laki, berusia 25 tahun dan berpenampilan fisik sesuai dengan usianya, pasien tampak rapid dan terawat

Perilaku dan aktivitas psikomotor

Selama wawancara, pasien dalam posisi tidur terlentang dan tenang, Kontak mata adekuat dan dapat berkomunikasi dua arah dengan pemeriksa.

Sikap terhadap pemeriksa

Selama wawancara, pasien sangat kooperatif dan sopan terhadap pemeriksa.

Status Mentalis (2)Mood dan Afek

Mood Hipotim

Afek Luas

Keserasian Serasi antara ekspresi wajah dengan pembicaraan

Empati Pemeriksa dapat meraba rasakan perasaan pasien.

Status Mentalis (3)Mood dan Afek

Mood Hipotim

Afek Luas

Keserasian Serasi antara ekspresi wajah dengan pembicaraan

Empati Pemeriksa dapat meraba rasakan perasaan pasien.Pembicaraan Pembicaraan spontan. Volume suara cukup. Intonasi suara baik, artikulasi jelas dan bahasa dapat dimengerti oleh pemeriksa.

Status Mentalis (4)Gangguan Persepsi

Halusinasi auditorik

Riwayat mendengar suara-suara di kepala yang membuat pasien merasa tertekan.

Halusinasi visual

Riwayat melihat hantu berbentuk jin

Halusinasi taktil Tidak ada

Halusinasi olfaktorius

Tidak ada

Halusinasi gustatoris Tidak ada

Depersonalisasi Tidak ada

Derealisasi Tidak ada

Status Mentalis (5)•Pikiran•Proses/bentuk pikir : Bentuk pikir pasien

koheren dan hendaya berbahasa tidak ada.

•Isi pikir : Riwayat waham kejar (pasien meyakini dikejar-kejar oleh orang-orang di sekitar

Status Mentalis (6)•Kesadaran dan kognitif

▫Taraf kesadaran dan Kesigapan•Kesadaran biologik/neurologik :

Compos mentis•Kesadaran psikologis :

Terganggu•Kesadaran sosial :

Terganggu

Status Mentalis (7)• Kesadaran dan Kognitif

▫Orientasi  • Waktu : Baik (Pasien dapat menyebutkan sekarang

siang atau malam. Pasien dapat mengidentifikasi hari, bulan dan tahun saat ini)

• Tempat : Baik (Pasien mengetahui dirinya berada di ruang IGD RSMM Bogor)

• Personal : Baik (Pasien mengetahui siapa yang memeriksanya)

Status Mentalis (8)• Kesadaran dan Kognitif

▫ Daya ingat• Daya ingat jangka panjang : Baik (Pasien masih ingat

nama-nama teman semasa kuliahnya, dimana pasien kuliah dan di kota mana pasien dilahirkan)

• Daya ingat jangka pendek : Baik (Pasien masih ingat kegiatan yang dilakukan hari ini apa saja. Mulai dari bangun tidur, mandi, dan sarapan dengan lauk apa)

• Daya ingat sesaat : Baik (Pasien mampu mengingat nama pemeriksa setelah beberapa menit)

Status Mentalis (10)• Kesadaran dan Kognitif

▫ Konsentrasi dan Perhatian Pasien dapat mempertahankan dan memusatkan perhatian dengan

baik. Pasien dapat berhitung pengurangan  100 dikurang 5 dan seterusnya.

▫ Kemampuan membaca dan Menulis Baik (Pasien dapat membaca dan menulis suatu kalimat).

▫ Kemampuan Visuospasial Baik (Pasien dapat menggambar bentuk bunga).

▫ Pikiran abstrak Baik (pasien dapat mengartikan makna peribahasa ada udang di

balik batu).

Status Mentalis (11)• Kesadaran dan Kognitif

▫Intelegensi dan Kemampuan Informasi Taraf pendidikan : SMA Kecerdasan : Pasien dapat berhitung

pengurangan  100 dikurang 5 dan seterusnya. Pengetahuan umum : Pasien mengetahui presiden

Indonesia saat ini▫Pengendalian impuls

Berdasarkan riwayat gangguan sekarang, pengendalian impuls pasien baik.

Status Mentalis (12)• Kesadaran dan Kognitif

▫ Daya nilai dan tilikan Daya nilai sosial : Baik (Ketika diberi pertanyaan mengenai apakah marah

kepada orang sekitar itu baik atau tidak, pasien menjawab tidak baik) Uji daya nilai : Baik (Ketika pasien ditanya apa yang akan dilakukan pasien

jika melihat dompet tergeletak di jalan, pasien akan melaporkannya ke pihak yang berwenang)

Penilaian realita : Terganggu (Saat dilakukan pemeriksaan pasien, didapatkan adanya riwayat halusinasi)

▫ Tilikan Derajat tiga (Pasien menyadari bahwa dirinya sakit, namun menurut pasien

penyakitnya saat ini disebabkan oleh gangguan jin jahat)▫ Taraf dapat dipercaya

Dapat dipercaya

Pemeriksaan Fisik• Status Internus• Keadaan umum:

▫ Baik• Kesadaran:

▫ Compos mentis• Tekanan darah:

▫ 110/80 mmHg• Nadi :

▫ 80 kali / menit• Pernapasan:

▫ 18 kali/menit• Suhu:

▫ 37.3 0 C

• Status gizi :▫ Kesan gizi cukup

(normal)• Kulit :

▫ Sawo matang• Kepala:

▫ Normocephali, tidak ada deformitas

• Rambut: ▫ Hitam, agak keriting.

Pemeriksaan Fisik (2)• Mata: • Konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterik,

Sekret purulen (-/+), • OD : AVOD = 3/60, Injeksi konjungtiva (-),

kornea jernih• OS : AVOS = 3/60, injeksi konjungtiva (+)

injeksi silier (-), secret (+) purulen, kornea jernih

Pemeriksaan Fisik (3)• THT :

▫ Dalam batas normal• Gigi dan Mulut:

▫ Dalam batas normal• Leher:

▫ Pembesaran KGB (-)• Jantung:

▫ Dalam batas normal• Paru :

▫ Dalam batas normal• Abdomen:

▫ Dalam batas normal• Ekstremitas:

▫ Akral hangat, edema (-/-)

• Status Neurologis• GCS :

▫ 15 (E4, M6, V5)• Kaku kuduk :

▫ tidak dilakukan pemeriksaan• Pupil :

▫ Dalam batas normal • Kesan parese nervus kranialis :

▫ (-)• Motorik:

▫ Kekuatan (5), tonus baik, rigiditas (-), spasme (-), hipotoni (-), eutrofi, tidak ada gangguan keseimbangan dan koordinasi.

Pemeriksaan Fisik (4)• Sensorik :

▫ Gangguan sensibilitas (-)• Refleksfisiologis:

▫ Normal• Reflekspatologis:

▫ (-)• Gejala ekstrapiramidal:

▫ (-)

• Gaya berjalan dan postur tubuh: ▫ Normal

• Stabilitas postur tubuh:▫ Normal

• Tremor kedua tangan: ▫ (-)

DIAGNOSIS MULTIAKSIAL• Aksis I  :  F20.03 Skizofrenia Paranoid episode berulang• Aksis II  :  Z03.2 Tidak ada diagnosis aksis II.

   Ciri kepribadian skizoid.• Aksis III  :  Konjungtivitis Bakterial OS• Aksis IV  : Masalah Keluarga yaitu merindukan dan mencari ibu  kandungnya 

yang pergi dan tidak dekat dengan  anggota keluarga yang lainMasalah Pendidikan yaitu kuliah tidak sesuai dengan jurusannya 

sehingga pasien merasa tertekan• Aksis V : GAF current  90

   GAF HLPY 70

Anamnesis pasien tidak memiliki riwayat cedera kepala atau tindakan operatif, dan riwayat kondisi medik lain yang dapat secara langsung ataupun tidak langsung mempengaruhi fungsi otak. Pemeriksaan Fisiktidak ditemukan kondisi medis umum yang dapat mempengaruhi fungsi otak 

gangguan mental organik (F00-09)

Tidak terdapat gejala-gejala gangguan suasana perasaan  seperti  misalnya  mania  (afek meninggi,  energi  yang  bertambah,  aktivitas berlebihan, percepatan dan kebanyakan bicara dan  ide-ide  perihal  kebesaran)  dan  depresi (afek  depresi,  kehilangan  minat  dan kegembiraan,  dan  berkurangnya  energi  atau mudah lelah)

diagnosis gangguan suasana perasaan (F30-

F39)

X

X

• Tidak terdapat gejala-gejala anxietas, atau ketakutan terhadap suatu hal atau episode serangan panik.

•  Gejala-gejala pikiran obsesif dan tindakan kompulsif juga tidak terdapat pada pasien.

• Tidak terdapat peristiwa traumatik yang mendahului gejala-gejala yang sekarang• keluhan-keluhan gejala fisik yang berulang-ulang disertai dengan permintaan 

pemeriksaan medik walaupun telah didapatkan tidak adanya gangguan pada pemeriksaan juga tidak terdapat pada pasien

diagnosis gangguan neurotik, gangguan somatoform dan gangguan terkait stress (F40-F48) 

X

Riwayat perilaku halusinasi auditorik, visual dan afek tumpul serta gejala negatif lainnya seperti pendiam dan tidak ada inisiatif. Kejadian serupa kembali dialami oleh pasien dalam waktu satu bulan terakhir

adanya penarikan diri secara sosial, hilangnya minat dan hidup tak bertujuan. Pasien juga terdapat thought broadcasting dan delusion of control

didiagnosis gangguan jiwa sejak 2 tahun yang lalu dengan gejala serupa, dan keluhan membaik namun gejala timbul lagi dan riwayat sudah putus obat selama 3 bulan SMRS

Diagnosis lebih diberatkan pada F20.03 yaitu skizofrenia paranoid dengan episode berulang

Skizofrenia

TATALAKSANA

F20.03 Skizofrenia Paranoid Episode Berulang

Psikofarmaka : Risperidone

 

F20.03 Skizofrenia Paranoid Episode Berulang

Psikoterapi• Psikoterapi suportif dengan memberikan pasien kesempatan untuk menceritakan 

masalahnya dan meyakinkan pasien bahwa ia sanggup menghadapi masalah yang ada.

• Memotivasi pasien untuk rajin minum obat secara teratur.• Memberikan informasi bagaimana cara mengatasi bila muncul halusinasi.

F20.03 Skizofrenia Paranoid Episode Berulang

Sosioterapi• Memberi nasehat kepada keluarga pasien agar mengerti keadaan pasien 

dan selalu memberi dukungan kepada pasien, mengikut sertakan pasien dalam kegiatan RS Marzoeki Mahdi agar dapat berinteraksi dengan baik, juga pendalaman agama sesuai dengan kepercayaannya.

• Mengingatkan keluarga pasien untuk rajin kontrol ke RS Marzoeki Mahdi yang terdekat dan mengambil obat secara teratur.

• Mengajarkan keterampilan yang sesuai dengan kemampuan dan pendidikan pasien sehingga pasien dapat lebih produktif.

• Mengedukasi pasien pentingnya melakukan kegiatan sehari-hari 

Konjungtivitis Bakterial OS

Non medikamentosa• Menjelaskan pasien agar sering 

mencuci tangan• Mata yang sakit jangan di kucek• Bersihkan mata yang sakit dari 

kotoran mata

Medikamentosa• Antibiotik Topikal : 

Tobramisin 4 x 2 gtt OS

PROGNOSISF20.03 Skizofrenia Paranoid episode berulang Konjungtivitis Bakterial OS

• Quo ad vitam   : Bonam• Quo ad fungsionam  : Dubia ad 

bonam• Quo ad sanationam  : Dubia ad 

malam

• Quo ad vitam  : Bonam• Quo ad fungsionam  : Bonam• Quo ad sanationam  : Bonam

TERIMA KASIH