Case Anak Dhf
-
Upload
jenny-schneider -
Category
Documents
-
view
4 -
download
0
description
Transcript of Case Anak Dhf
PRESENTASI KASUS
DEMAM BERDARAH DENGUE
PENYUSUN :
SHANE SAKINAH
030.09.231
PEMBIMBING :
dr. Dianto, Sp. A
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK
RUMAH SAKIT TNI AL DR. MINTOHARDJO
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI
PERIODE 27 OKTOBER 2014 – 3 JANUARI 2014
0
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK
RSAL MINTOHARDJO
Dokter Pembimbing : dr. Dianto, Sp. A Tanda tangan :
Nama Mahasiswa : Shane Sakinah
NIM : 030.09.231
I. IDENTITAS
PASIEN
Nama : An. H Suku Bangsa : Indonesia
Umur : 10 bulan Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan Pendidikan : dibawah umur
Alamat : komp TNI AL Manggarai, RT 005/004, Jakarta Selatan
ORANG TUA/ WALI
AYAH
Nama : Tn. T Agama : Islam
Tgl lahir (Umur): 31 Tahun Pendidikan : SLTA
Suku Bangsa : Indonesia Pekerjaan : TNI AL/ KLK
Alamat : komp TNI AL Manggarai, RT 005/004, Jakarta Selatan
IBU
Nama : Ny. R Agama : Islam
Umur : 29 tahun Pendidikan : SLTA
Suku bangsa : Indonesia Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : komp TNI AL Manggarai, RT 005/004, Jakarta Selatan
Hubungan dengan orang tua : anak kandung
1
II. ANAMNESIS
Dilakukan alloanamnesis dengan ibu pasien, pada tanggal 20 November 2014, pukul 12.00
WIB.
2.1 KELUHAN UTAMA
Demam tinggi sejak 3 hari SMRS
2.2 KELUHAN TAMBAHAN
Mimisan
2.3 RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT
Pasien datang ke RSAL dengan keluhan demam tinggi sejak 3 hari sebelum masuk
rumah sakit. Demam mendadak tinggi, terus menerus, turun jika diberi obat penurun panas
tapi hanya sementara setelah itu demam naik lagi, diukur dirumah 400C dengan
termometer. Demam dirasakan minggu malam dan langsung berobat ke bidan, diberi obat
penurun panas dan antibiotik(amoxicilin) namun keluhan tidak membaik, pada hari senin
siang pasien mimisan, keluar darah segar dari hidung sekitar ¼ botol susu(±30cc) satu kali.
Lalu hari selasa mimisan lagi satu kali, jumlah lebih sedikit dari hari senin. Demam dirasa
belum turun dan tinggi pasien dibawa ke rumah sakit pada hari rabu malam. Kejang(-),
nyeri kepala(+), mual muntah(-), batuk pilek(-), sesak(-), keringat dingin(-), gusi
berdarah(-), mengigau(-), penurunan kesadaran(-), nyeri perut(-), terdapat bercak merah
pada punggung. Nafsu makan berkurang dari biasanya, minum masih banyak, berat badan
berkurang semenjak sakit 0,3 kg. BAK dan BAB dalam batas normal.
2.4 RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Pasien pernah mengalami infeksi dibagian telinga kanan pada usia 2 bulan dan telinga kiri
pada usia 9 bulan
2.5 RIWAYAT KEHAMILAN DAN KELAHIRAN
2.5.1 KEHAMILAN
Perawatan Antenatal Rutin memeriksa kehamilan pada saat hamil sampai dengan
melahirkan.
Penyakit Kehamilan Hipertensi pada saat melahirkan
2
2.5.2 KELAHIRAN
Tempat Kelahiran Rumah Sakit AL Mintohardjo
Penolong Persalinan Dokter
Cara Persalinan Sectio Caesaria atas indikasi ketuban pecah dini
Masa Gestasi 35 minggu
Riwayat kelahiran Berat Badan : 2650 gram
Panjang Badan Lahir : 47 cm
Lingkar kepala : 33 cm
Langsung menangis: langsung menangis
APGAR score : 9/10
Kelainan bawaan : --
2.6 RIWAYAT PERKEMBANGAN
Pertumbuhan gigi pertama : 7 bulan
Psikomotor
Tengkurap : 5 bulan
Duduk : 7 bulan
Berdiri : 9 bulan
Berceloteh : bulan
Berjalan : bulan
Baca dan tulis : bulan
Gangguan Perkembangan : tidak ada gangguan perkembangan
Kesan Perkembangan : tumbuh kembang baik sesuai dengan usia
2.7 RIWAYAT IMUNISASI
VAKSIN DASAR (umur) ULANGAN (umur)
BCG 1 bulan - - - - - -
3
DPT/ DT 2 bulan 4 bulan 6 bulan - - - -
Polio 0 bulan 2 bulan 4 bulan 6 bulan - - -
Campak 9 bulan - - - - - -
Hepatitis B 0 bulan - - - - - -
MMR - - - - - - -
TIPA - - - - - - -
Kesan : imunisasi dasar lengkap, imunisasi ulangan dan tambahan belum karena usia masih
10 bulan
2.8 RIWAYAT MAKANAN
Umur (Bulan) ASI/ PASIBUAH/
BISKUITBUBUR SUSU NASI TIM
0 – 2 ASI /PASI - - -
2 – 4 PASI - - -
4 – 6 PASI - - -
6 – 8 PASI √ √ √
8 – 10 PASI √ √ √
Kesan: pasien tidak mendapat ASI sejak usia 3 minggu dikarenakan ASI ibu keluar sedikit
JENIS MAKANAN FREKUENSI DAN JUMLAHNYA
Nasi/ pengganti Nasi tim/ bubur 3x/hari
Sayur -
Daging -
Ayam -
Telur -
Ikan -
Tahu -
Tempe -
Susu (merek/ takaran) Dancow >10x/hari
Kesan : pasien sudah mengkonsumsi makanan sesuai kebutuhan gizi seimbang
4
2.9 RIWAYAT PENYAKIT YANG PERNAH DIDERITA
PENYAKIT KETERANGAN PENYAKIT KETERANGAN
Infeksi Saluran
nafas- Morbili -
Otitis2 bulan dan 9
bulanParotitis -
Radang Paru - Demam Berdarah -
Tuberculosis - Demam Tifoid -
Kejang - Cacingan -
Ginjal - Alergi -
Jantung - Kecelakaan -
Darah - Operasi -
2.10 RIWAYAT KELUARGA
2.10.1
Usia Sex Hidup Lahir
Mati
Abortus Mati
(sebab)
Keterangan
4 tahun Laki-laki √
10 bulan perempuan √
2.10.2 Data Keluarga
AYAH/ WALI IBU/ WALI
Perkawinan ke- 1 1
Umur saat menikah 27 tahun 22 tahun
Kosanguinitas - -
Keadaan kesehatan/
penyakit bila adaTB tahun lalu TB usia 1 tahun
2.10.3 Riwayat Penyakit dalam Keluarga
Ibu memiliki riwayat TB paru saat usia 1 tahun, ayah memiliki riwayat TB paru
tahun lalu dan sudah selesai pengobatan tahun ini. Kakak memiliki riwayat TB paru saat
usia 6 bulan dan sudah selesai pengobatan.
5
2.11 DATA PERUMAHAN
Kepemilikan rumah: Rumah milik sendiri
Keadaan rumah:
Rumah terdiri dari 2 lantai, 4 kamar tidur, 2 kamar mandi. Jendala rumah sering dibuka jika
pagi, sianr matahari dapat masuk ke dalam rumah. Ventilasi cukup. Air minum dari air
galon, masak dengan air PAM. Air untuk cuci dan mandi juga dari air PAM
Keadaan lingkungan:
Rumah berada didalam kompleks perumahan TNI. Tidak terlalu padat penduduk. Sampah
diangkut 1-2 minggu seklai sehingga sampah menumpuk di tempat sampah besar depan
rumah. Di lingkungan banyak yang menderita hal serupa(demam)
Kesan: Kondisi rumah dan lingkungan tempat tinggal sekitar cukup baik hanya banyak yang
menderita keluhan yang sama.
III.PEMERIKSAAN FISIK
Tanggal : 20 November 2014
Pukul : 12.00 WIB
3.1 PEMERIKSAAN UMUM
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Vital sign :Nadi :128x/menit, reguler, volume cukup, equalitas sama kanan kiri
Suhu : 37.50C
RR : 42 x/menit
TD : 100/palpasi
Data Antropometri : BB : 7,7 kg TB : cm
Lingkar kepala : -
Lingkar dada : -
Lingkar lengan atas : -
Status Gizi : menurut standar berat badan menurut tinggi badan
kesan status gizi : gizi cukup
6
3.2 PEMERIKSAAN SISTEMATIS
3.2.1 KEPALA
Bentuk dan ukuran : Normocephali
Rambut dan kulit kepala : Warna hitam, rambut halus, kulit kepala bersih, rambut tidak
mudah dicabut
Mata : Konjungtiva tidak tampak pucat, kornea jernih, sklera putih,
pupil bulat isokor, RCL +/+ RCTL +/+, mata cekung (-)
Telinga : Normotia, sekret -/-, serumen -/-,
Hidung : Normosepti, sekret -/-, deviasi septum (-), nafas cuping
hidung (-)
Bibir : Warna merah muda
Mulut : Mukosa mulut lembab
Gigi-geligi : hygiene baik, caries (-)
Lidah : normoglotia, lembab, tidak ada papil atrofi, lidah tidak kotor
Tonsil : T1-T1 tenang, hiperemis (-) kripta (-) detritus (-)
Faring : hiperemis (-) sekret (-)
3.2.2 LEHER
Tidak teraba kelenjar getah bening dan tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid, trakea
ditengah
3.2.3 THORAKS
Dinding thoraks
I : bentuk dada datar, simetris kanan dan kiri dalam keadaan statis dan dinamis
PARU
I : Pergerakan dada simetris kanan dan kiri, tidak ada bagian yang tertinggal, tidak terdapat
retraksi
P : Vocal fremitus sama di kedua lapang paru
P: Sonor di seluruh lapang paru
Batas paru kanan-hepar : setinggi ICS V linea midklavikularis dextra, peranjakan sulit
dinilai karena pasien masih kecil tidak kooperatif.
Batas paru kiri-gaster : setinggi ICS VII linea axillaris anterior
A: Suara nafas vesikuler +/+, ronkhi -/-. Wheezing (-/-)
7
JANTUNG
I : Ictus cordis tidak terlihat
P : Ictus cordis teraba pada linea midclavicularis sinistra setinggi ICS IV
P : Batas kanan jantung : linea parasternalis dextra setinggi ICS III, IV, V
Batas kiri jantung : line midklavikularis sinistra setinggi ICS V
Batas atas jantung : linea parasternalis sinistra setinggi ICS II
A: Bunyi jantung I-II reguler, murmur (-), gallop (-)
3.2.4 ABDOMEN
I : bentuk datar, simetris, tidak tampak pelebaran vena
A : Bising usus (+) normal 4x/menit
P : supel, tidak teraba massa, hepar dan lien tidak teraba, turgor kulit normal, nyeri tekan
epigastrium (-)
P: timpani
3.2.5 ANUS
Tidak ada kelainan
3.2.6 GENITAL
Jenis kelamin perempuan
3.2.7 ANGGOTA GERAK
Akral hangat dan tidak oedem
3.2.8 KULIT
Warna kulit sawo matang, kelembapan baik, tidak ada efloresensi bermakna.
3.2.9 KELENJAR GETAH BENING
Tidak teraba kelenjar getah bening di preaurikular, retroaurikular, oksipitalis,
submandibula, submental, cervicalis anterior dan posterior, supraklavikula, infraklavikula,
axillaris dan inguinalis.
8
3.2.10 PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
Refleks fisiologis : Biceps +/+ , Triceps +/+ , Patella +/+ , Achilles +/+
Refleks patologis : Babbinsky -/- , Chaddok -/- , Schaeffer -/- , Gordon -/- , Oppenheim -/-
Tanda rangsang meningeal (-)
IV. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Darah Tepi (19/11/2014)
PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN
Leukosit 3800 μL 5.000-10.000/μL
Eritrosit 5,530,000/μL 4,6-6,2 juta/μL
Hemoglobin 12,7 d/dL 11,8-15 g/dL
Hematokrit 35% 42-48%
Trombosit 98.000/μL 150.000-450.000/μL
LED - <10mm/jam
Darah Tepi (tanggal 20/11/2014)
PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN
Leukosit 2800 μL 5.000-10.000/μL
Eritrosit 4,910,000/μL 4,6-6,2 juta/μL
Hemoglobin 11,1 g/dL 11,8-15 g/dL
Hematokrit 31% 42-48%
Trombosit 198.000/μL 150.000-450.000/μL
LED 25 mm/jam <10mm/jam
Diff count (tanggal 20/11/2014)
PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN
Basofil 1% 0-1%
Eosinofil 0% 0-5%
Neutrofil batang 0% 2-6%
Neutrofil segmen 43% 50-70%
Limfosit 46% 20-40%
Monosit 10% 2-8%
9
Darah Tepi(21/11/14)
PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN
Leukosit 4200 μL 5.000-10.000/μL
Eritrosit 5,270,000/μL 4,6-6,2 juta/μL
Hemoglobin 11,9 g/dL 11,8-15 g/dL
Hematokrit 34% 42-48%
Trombosit 182.000/μL 150.000-450.000/μL
LED - <10mm/jam
Darah tepi (22/11/14)
PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN
Leukosit 4000 μL 5.000-10.000/μL
Eritrosit 5,100,000/μL 4,6-6,2 juta/μL
Hemoglobin 11,7 g/dL 11,8-15 g/dL
Hematokrit 36% 42-48%
Trombosit 166.000/μL 150.000-450.000/μL
LED - <10mm/jam
V. RINGKASAN
Pasien datang ke RSAL dengan keluhan demam tinggi sejak 3 hari sebelum masuk rumah
sakit. Demam mendadak tinggi, terus menerus, turun jika diberi obat penurun panas tapi hanya
sementara setelah itu demam naik lagi, diukur dirumah 400C dengan termometer. Demam dirasakan
minggu malam dan langsung berobat ke bidan, diberi obat penurun panas dan
antibiotik(amoxicilin) namun keluhan tidak membaik, pada hari senin siang pasien mimisan, keluar
darah segar dari hidung sekitar ¼ botol susu(±30cc) satu kali. Lalu hari selasa mimisan lagi satu
kali, jumlah lebih sedikit dari hari senin. Demam dirasa belum turun dan tinggi pasien dibawa ke
rumah sakit pada hari rabu malam. Kejang(-), nyeri kepala(+), mual muntah(-), batuk pilek(-),
sesak(-), keringat dingin(-), gusi berdarah(-), mengigau(-), penurunan kesadaran(-), nyeri perut(-),
terdapat bercak merah pada punggung. Nafsu makan berkurang dari biasanya, minum masih
banyak, berat badan berkurang semenjak sakit 0,3 kg. BAK dan BAB dalam batas normal.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan pasien tampak sakit sedang, dengan kesadaran compos
mentis. Tanda vital dalam batas normal, status generalis terdapat bercak kemerahan pada punggung
10
selebihnya dalam batas normal. Pada hasil laboratorium didapatkan Hb 11,1 g/dl, leukosit
3,800/μL, eritrosit 5.530.000/μL, hematokrit 35%, trombosit 98.000/μL. Diff count 1/0/0/43/46/10.
VI. DIAGNOSIS KERJA
Demam berdarah dengue
VII. DIAGNOSIS BANDING
Viral infection
TB paru
VIII. ANJURAN PEMERIKSAAN PENUNJANG
IgM IgG
Darah rutin
Mantoux test
IX. PENATALAKSANAAN
Medikamentosa :
IVFD RL 8 tpm
Sanmol 4 x 0,8 cc
Non Medikamentosa :
Tirah baring
X. PROGNOSIS
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad bonam
Quo ad sanactionam : dubia ad bonam
XI. RESUME TINDAK LANJUT
Pasien datang pada tanggal 19 November 2014 dengan diagnosis susp demam berdarah
dengue, penatalaksanaan yang diberikan adalah rehidrasi cairan dengan IVFD RL 10 tpm, lalu
dibari sanmol 4 x 0,8 cc untuk mengatasi keluhan demam dan nyeri kepala. Lalu untuk
menunjang diagnosis di lakukan cek lab darah rutin.
11
Pada tanggal 20 november keluhan sudah berkurang, sudah tidak demam, pada hasil
laboratorium didapatkan didapatkan Hb 11,1 g/dl, leukosit 2,800/μL, eritrosit 4.910.000/μL,
hematokrit 31%, trombosit 198.000/μL. Diff count 1/0/0/43/46/10. Terdapat infeksi, untuk
tatalaksana dilanjutkan dari sebelumnya.
Pada tanggal 21 November keluhan demam(-), keringat malam(+), pasien sudah mulai mau
makan seperti biasa, pada hasil laboratorium didapatkan Hb 11,9 g/dl, leukosit 4,200/μL, eritrosit
5.270.000/μL, hematokrit 34%, trombosit 182.000/μL. Rencana observasi jika besok sudah tidak
demam maka pasien sudah bisa dipulangkan.
Pada tanggal 22 pasien sudah tidak demam dan tidak ada keluhan lain, demam sudah tidak
ada dan keluhan lain tidak ada. Pada hasil lab didapatkan Hb 11,7 g/dl, leukosit 4,000/μL, eritrosit
5.100.000/μL, hematokrit 36%, trombosit 166.000/μL.
12
LEMBAR FOLLOW-UP
Tanggal
Perawatan20/11/2014 21/11/2014 22/11/2014
S
Demam (-), Batuk (-), Mual
muntah (-), BAB dan BAK
normal
Demam (-), Batuk (-), Mual
muntah (-). BAB 1x
komsistensi padat. Keringat
malam(+)
Demam (-), batuk(-), mual
muntah(-), makan sudah
seperti biasa, BAK normal,
BAB 1x konsistensi padat
O
KU : tampak sakit sedang
Kes : CM
S: 37.5oC, N: 128 x/mnt
(reguler, kuat), TD:
100/palpasi mmhg
P: 42x/mnt,
Thoraks: Wh -/- Rh -/-
Abdomen: BU (+), NT
epigastrium (-)
Ekstremitas: akral hangat
KU : tampak sakit ringan
Kes : CM
S: 37,0oC, N: 110 x/mnt
(reguler, kuat), TD: - mmhg
P: 28x/mnt,
Thoraks: Wh -/- Rh -/-
Abdomen: BU (+), NT
epigastrium (-)
Ekstremitas: akral hangat
KU : tampak sakit ringan
Kes : CM
S: 36,7oC, N: 112 x/mnt
(reguler, kuat), TD: - mmhg
P: 24x/mnt,
Thoraks: Wh -/- Rh -/-
Abdomen: BU (+), NT
epigastrium (-)
Ekstremitas: akral hangat
A
Demam berdarah
dengue
Demam berdarah
dengue
Demam berdarah
dengue
P
IVFD RL 8 tpm
Paracetamol 4 x 0,8
cc
IVFD RL 8 tpm
Paracetamol 4 x 0,8
cc
Boleh pulang
IVFD RL 8 tpm
stop
Paracetamol 4 x 0,8
cc
13
ANALISA KASUS
SARAN
Diberikan edukasi untuk makan-makanan yang lunak terlebih dahulu, kurangi jajan,
awasi anak untuk tidak jajan sembarangan. Kalau bisa vaksinasi typhoid tiap 3 tahun sekali.
14