Cara Penyusunan Proposal

21
PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN SKRIPSI I. PENGANTAR Penelitian Skripsi Farmasi Rancangan Kegiatan Untuk memahami dan memecahkan masalah di bidang farmasi serta memperoleh pengetahuan baru, secara: 1. ilmiah: berdasarkan fakta atau data empiris 2. sistematis: menurut pola tertentu 3. logis: berdasarkan penalaran. Pola penelitian terdiri dari: 1. Masalah 2. Kajian Pustaka 3. Hipotesis 4. Variabel 5. Instrumen 6. Rancangan 7. Ssampel 8. Data 9. Hasil 10. Laporan Tiga langkah besar yang harus dilakukan:

Transcript of Cara Penyusunan Proposal

Page 1: Cara Penyusunan Proposal

PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN SKRIPSI

I. PENGANTAR

Penelitian Skripsi Farmasi

Rancangan Kegiatan

Untuk memahami dan memecahkan masalah di bidang farmasi serta memperoleh

pengetahuan baru,

secara:

1. ilmiah: berdasarkan fakta atau data empiris

2. sistematis: menurut pola tertentu

3. logis: berdasarkan penalaran.

Pola penelitian terdiri dari:

1. Masalah

2. Kajian Pustaka

3. Hipotesis

4. Variabel

5. Instrumen

6. Rancangan

7. Ssampel

8. Data

9. Hasil

10. Laporan

Tiga langkah besar yang harus dilakukan:

1. Penyusunan rancangan penelitian

2. Pelaksanaan Penelitian

3. Penulisan Laporan.

Page 2: Cara Penyusunan Proposal

MENENTUKAN VARIABEL

Pengertian dan Macam Variabel Menurut Pengertian dan Macam Variabel:

Menurut Sutrisno Hadi, variable merupakan gejala yang bervariasi.

Misal: jenis kelamin: laki-laki dan perempuan, berat badan= 40 kg, 50 kg.

Gejala adalah obyek penelitian.

Variabel adalah obyek penelitian yang bervariasi.

Variabel terdiri dari:

1. Kuantitatif, misal luas kota, umur, banyaknya jam dalam sehari.

2. Kualitatif, misal: kemakmuran, kepandaian.

Variabel Kuantitatif, meliputi:

1. Variabel diskrit/ variable nominal/ variable katagorik

Missal: ya dan tidak

Laki-laki dan perempuan

Hadir dan tidak hadir.

2. Variabel Kontinum, meliputi:

a. Variabel ordinal, misal: panjang, kurang panjang (pendek)

Pandai, tidak pandai.

b. Variabel interval, missal: suhu luar 31o C

Suhu tubuh 37o C

Selisih suhu luar dan tubuh 6o C

c. Variabel Rasio: Variabel perbandingan

Missal: berat A 70 kg, berat B 35 kg. Berat A 2xB

Kerangka Proposal Penelitian Skripsi Farmasi UAD

Secara garis besar, proposal meliputi:

BAB I. PENDAHULUAN

BAB II. KAJIAN TEORI

BAB III. METODE PENELITIAN

Setelah proposal dikerjakan, maka dibuat laporan dengan menambahkan:

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

Page 3: Cara Penyusunan Proposal

Urutan Penyusunan Proposal

A. Judul

Judul memuat jenis, obyek, subyek, metode, tempat dan waktu penelitian.

Jenis penelitian dapat ditinjau dari tujuan, kegunaan, metodenya.

Obyek penelitian : sasaran penelitian.

Subyek penelitian: siswa, orang, atau benda tempat obyek berada.

Metode penelitian: cara yang dipakai untuk mengumpulkan data dan mengolah

data.

Judul tidak harus lengkap, tetapi harus selalu rigkas dan jelas. Keterangan yang

berhubungan dengan judul dapat dibahas pada batasan masalah.

B. Ruang lingkup

Ilmu pengetahuan dikelompokkan ke dalam:

Cabang

Bidang

Disiplin

Penelitian mencakup: suatu disiplin, bidang atau gabungannya.

C. Pendahuluan

1. Latar Belakang

Masalah, timbul karena ada kesenjangan antara harapan dan kenyataan

Cita-cita dan realita

Rencana – pelaksanaan

Ilmiah, sistematis, dan logis

Didapat hasil penelitian.

Bagian ini memberikan rasional mengapa masalah tersebut penting untuk diteliti,

menarik perhatian peneliti, tidak menimbulkan masalah social, dalam jangkauan

peneliti, baik dari segi akademis, biaya, tenaga, maupun waktu.

Page 4: Cara Penyusunan Proposal

Penting di sini dimaksudkan penting untuk memecahkan masalah actual dan

penting untuk pengembangan ilmu.

2. Identifikasi Masalah

Kegiatan untuk menentukan kesenjangan antara harapan dan kenyataan.

Faktor-faktor apa saja yang terkait dengan masalah tersebut, memilah-milah

menjadi masalah yang lebih kecil.

Memilih masalah yang paling esensial untuk diteliti.

3. Pembatasan Masalah

Masalah perlu dibatasi agar terdapat dalam jangkauan peneliti.

4. Perumusan Masalah

Merupakan pertanyaan yang perlu dicari jawabannya melalui penelitian.

Masalah harus dirumuskan secara spesifik. Penelitian tidak boleh terlalu luas,

terlalu banyak, atau sudah diteliti oleh banyak orang lain.

Perumusan masalah selalu dinyatakan dengan kalimat tanya.

5. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian disusun untuk menemukan jawaban masalah penelitian.

Harus ada hubungan y;ang jelas antara tujuan penelitian dengan perumusan

masalah. Tujuan penelitian selalu dinyatakan dengan kalimat deklaratif.

6. Kegunaan Penelitian.

Kegunaan praktis untuk menjawab masalah-masalah mikro atau makro.

Kegunaan untuk penggembangan ilmu.

BAB. II

KAJIAN PUSTAKA

Berisi kerangka teori yang merupakan deskripsi teori dan penelitian yang

relevan.

A. Deskripsi teori

Disusun untuk mencari jawaban masalah. Penelitian farmasi pada tingkat

teoritik, peneliti perlu mengkaji sumber acuan pokok.

Sumber acuan umum dan khusus berupa buku-buku, ensiklopedia dan

semacamnya.

Peneliti akan memperoleh teori-teori dan konsep-konsep dasar dilakukan

penjabaran atau analisis, melalui penalaran deduktif.

Page 5: Cara Penyusunan Proposal

B. Penelitian yang Relevan.

Adalah sumber acuan khusus yang berupa penelitian farmasi yang terdapat

dalam jurnal, bulletin, skripsi, dan semacamnya.

Dalam sumber acuan khusus, peneliti akan memperoleh hasil-hasil

penelitian yang terdahulu. Dari penemuan-penemuan atau hasil-hasil penelitian

dilakukan pemaduan atau sintesis, melalui penalaran induktif.

C. Kerangka Teori

Kerangka berfikir berisi gambaran pola hubungan antar variable atau pola

hubungan antar variable atau kerangka konsep yang akan digunakan untuk

menjawab masalah yang diteliti, disusun berdasar kajian teoritik yang telah

dilakukan.

D. Hipotesis (bila ada).

Penyusunan hipotesis bisa dari deduksi dan induksi, diharapkan dapat

diperoleh jawaban yang idanggap paling besar kemungkinan kebenarannya.

Jawban inilah yang merupakan hipotesis penelitian.

BAB III.

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Ada 4 jenis desain, dasar peneltian yaitu desain satu factor, desain satu

cuplikan, desain ulangan, dan desain factorial. Penelitian dapat kombinasi dari

desain-desain tersebut.

Ada hubungan yang erat antara jenis desain penelitian dengan teknik

analisi data penelitian.

B. Definisi operasional variable penelitian.

Desain penelitian berisi hubungan antar berbagai variable atau ubahan

yang akan diteliti. Oleh karena itu diperlukan definisi operasional dari variable

tersebut.

Defininisi operasional penting untuk menentukan instrument untuk pengumpulan

data. Perlu dirinci variable yang akan diteliti.

Page 6: Cara Penyusunan Proposal

Populasi dan Sampel Penelitian,

1. Populasi Penelitian

adalah keseluruhan subyek penelitian. Populasi merupakan subyek tempat

obyek penelitian berada. Penelitian biasanya dilakukan terhadap sample atau

cuplikan, tetapi hasilnya degeneralisasikan terhadap populasi.

2. Sampel penelitian.

Sampel atau cuplikan penelitian adalah bagian dari populasi yang masih

memiliki sifat-sifat populasi.

Sampel harus dapat mewakili populasi karena hasil-hasil penelitian terhadap

sample akan digeneralisasikan terhadap populasi.

3. Teknik pengambilan sample: random, strata, area, sistematik, pupossive, quota,

cluster, double, atau kombinasi dari teknik-teknik tersebut.

4. Teknik Pengumpulan Data

a). Instrumen penelitian

Alat ukur yang digunakan untuk membuktikan kebenaran hipotesis.

b)., Teknik pengumpulan data

Cara-cara memperoleh data yang diharapkan.

5. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data penelitian berhubungan erat dengan desain penelitian,

missal anava-AB adalah teknik analisis data penelitian untuk desain factorial dua

factorial. Analisis data tergantung dari datanya, data dapat dianalisis secara

kualitatif, kuantitatif non statistic, statiastika parametriik, atau statistika non

parametric.

C. Alat dan Bahan yang digunakan

Spesifikasi alat dan bahan harus dicantumkan.

Penyusunan seperti dalam petunjuk penulisan skripsi.

Page 7: Cara Penyusunan Proposal

I. JENIS PENELITIAN

A. Penelitian Menurut bidangnya.

1. Pendidikan

2. Sejarah

3. Kimia

4. Biologi

5. Farmasi

6. Ekonomi

7. Kedokteran, dll.

B. Menurut tempatnya.

1. Laboratorium

2. Perpustakaan.

3. Lapangan.

C. Menurut Tujuan

1. Eksploratif: untuk menemukan sesuatu yang baru.

2. Pengembangan

3. Verifikatif: untuk menguji / mengulangi hasil peneliti9an yang sudah

ada.

D. Menurut Tarafnya.

1. Deskriptif.

2. Inferensial

E. Menurut Approachnya

1. Longitodinal (menurut waktu)

Pengamatan minggu ke 1, 2, 3, dst.

2. Cross-sectional (diambil dalam waktu berlainan).

II. PENELITIAN DI PERGURUAN TINGGI

A. Makalah

Tugas-tugas dari satu mata kuliah untuk memperluas cakrawala mereka.

B. Field Study

Berkaitan dengan beberapa mata kuliah diikuti beberapa mahasiswa dalam

kelompok.

Page 8: Cara Penyusunan Proposal

C. Tesis

Persyaratan gelar kesarjanaan., S1=skripsi (6 SKS), S2=tesis (8-12 SKS),

S3=Deserteasi (20-25 SKS).

III. PEMILIHAN PENELITIAN

Pemilihan Jenis Penelitian,

1. dari ide baru, namun kendalanya memakan waktu yang lama.

2. Mencari aspek yang belum diteliti dari suatu obyek/

3. Menerapkan metode pada obyek lain

4. Membandingkan dua metode atau lebih pada satu obyek.

Page 9: Cara Penyusunan Proposal

Penelitian Dasar Penelitian Terapan Penelitian Terapan

1. Sulit diungkapkan

secapa popular, kecuali

fenomena alam

1. mudah diungkag

secara popular.

1. sasngat mudah

diungkap secara popular

2. sumber jurnal ilmiah. 2. sumber mudah

diperoleh.

2. sumber hak pemesan.

3. di Indonesia jarang. 3. sebagian besar

penelitian di Indonesia.

3. di Indonesia semakin

popular.

Penelitian Ilmiah Kefarmasian

1. Pendidikan Kefarmasian

Meliputi: kurikulum, sistem pendidikan, sarana, tenaga pengajar,

pelaksanaan pendidikan, kegiatan kurikuler, dsb.

2. Pelayanan kefarmasian

Meliputi: peraturan dan perundang-undangan, pengawasan pola konsumsi

obat, harga obat, macam obat yang beredar, serta manajemen pola distribusi obat.

3. Teknologi Farmasi

Meliputi: formulasi, fisika farmasi, dsb.

Page 10: Cara Penyusunan Proposal

4. Kemanfaatan Hayati

meliputi: waktu hancur, waktu larut, absorbsi dan nasib obat dalam badan,

ekskresi obat, dsb.

5. Analisi Obat dan Makanan

Meliputi bahaya narkotika dan obat keras, kualitas makanan dan minuman,

serta kualitas kosmetika, dan pencemaran lingkungan.

6. Khasiat/ Dasya kerja obat.

Meliputi: daya kerja obatg, skrining farmakologi, farmakodinamik,

farmakokinetik, rasionalisasi pemakaian obat, indikasi, serta toksisitas.

7. Pendayagunaan sumber alam untuk farmasi

Meliputi: tumbuhan, hewan, dan mineral.

8. Obat tradisional

Inventarisasi

Budidaya tanaman obat

Perbaikan proses produksi

Uji khasiat dan keamanan

Efektivitas Industri.

BAB III.

METODE PENELITIAN

Pengetahuan pada dasarnya terdiri dari sejumlah fakta dan teori yang

memungkinkan seseorang untuk dapat memecahkan masalah yang dihadapi.

Cara manusia memperoleh pengetahuan:

a. Dengan cara coba-coba (trial & error method)

coba → gagal → coba → gagal → coba

b. Cara otorita atau kekuasaan

Banyak pengetahuan diperoleh berdasarkan otorita atau kekuasaan:

Tradisi, otorita pemerintah, otorita pemimpin agama, maupun ahli ilmu

pengetahuan.

Di masyarakat kebiasaan turun termurun tanpa meneliti apakah hal itu benar

secara ilmiah atau panalaran atau tidak.

c. Berdasarkan pengalaman pribadi.

Page 11: Cara Penyusunan Proposal

d. Melalui deduksi dan induksi.

Deduksi, dari umum ke khusus

Induksi, dari khusus ke umum

Agar proses berfikir deduktif dapat menghasilkan kesimplan dengan sebaik-

baiknya, aristoteles mengembangkan SYLLOGISME atau KONKLUSI, yang

merupakan cara memperoleh pengetahuan dengan deduksi yang teratur.

Suatu syllogisme terdiri dari tiga proposisi atau pernyataan

1. proporsi pertama disebut premis mayor

2. proporsi kedua disebut premis minor

3. proporsi ketiga disebut konklusi / kesimpulan (konsekuen / akibat)

contoh,

premis mayor: semua makhluq hidup akan mati.

Premis minor: manusia adalah makhluq hidup

Konklusi: jadi, semua manusia akan mati.

Ada dua katagori syllogisme, yaitu: syllogisme katagoris dan hipotesis.

Syllogisme katagoris adalah: suatu proses berfikir untuk menyelidiki identitas

(kesamaan) atau diversitas (kebedaan) dua konsep obyek dengan

memperbandingkannya dengan konsep-konsep ketiga secara berturut-turut.

Contoh: Semua mahasiswa farmasi pandai

Aa’ adalah mahasiswa farmasi

Jadi, Aa’ adalah pandai.

Syllogisme hipotesis adalah syllogisme yang premis mayornya adalah

pernyuataan hipotesis dan premis minornya mengakui atau menolak satu bagian

dari premis mayor.

MEMILIH MASALAH

a. Dari mana masalah diperoleh?

Masaslah harus merupakan kebutuhan seseorang untuk dipecahkan. Ingin

meneliti karena ingin mendapatkan jawaban. Masalah dapat datang dari mana

saja.

b. Masalah dan judul peneloitian

Page 12: Cara Penyusunan Proposal

Masalah selalu ada namun tidak semua orang menyadari, merasakan,

melihat ataupun menemukan masalah. Kepekaan seseorang untuk menemukan

masalah banyak tergantung pada keahlian, pengetahuan, atau minatnya.

c. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi seseorang menjadi peka:

1) spesialisasi, yaitu keahlian khusus karena sering berhubungan dengan

bidang tersebut.

2). Program akademis, terori dan praktek.

3). Bahan bacaan.

4) Analisis terhadap sesuatu bidang.

5). Memperhatikan kehidupan sehari-hari.

Faktor-faktor yang harus dipenuhi bagi terpilihnya masalah atau judul penelitian:

1). Penelitian harus sesuai dengan minat peneliti.

2). Penelitian dapat dilaksanakan, dengan memperhatikan kemampuan, waktu,

tenaga, dan dana.

3). Berada dalam batas kemampuan peneliti.

4) Tidak mengundang kekuatan social politik.

5) mempunyai sponsor dana maupun konsultan.

d. Jenis-jenis permasalahan.

1) mengetahui status, penelitian deskriptif (termasuk survey), histori, dan

filosofis.

2). Membandingkan dua fenomena / LBH (komparasi)

mencari persamaan dan perbedaan fenomena.

Arti/ manfaat persamaan dan perbedaan fenomena yang ada

3). Mencari hubungan antara dua fenomena (korelasi)

a). korelasi sejajar.

b). korelasi sebab akibat.

Page 13: Cara Penyusunan Proposal

Jenis-jenis perumusan masalah dijadikan dasar dalam merumuskan judul

penelitian.

1) Peneliti ingin mengetahui status sesuatu.

Apak, bagaimana, berapa banyak, sejauh mana dan sebagainya

maka peneliti bersifat deskriptif, yaitu menjelaskan atau

menerangkan peristiwa.

2). Peneliti ingin membandingkan status dua fenomena atau lebih,

merupakasn penelitian komparasi.

3). Peneliti ingin mengetahui hubungan antara dua fenomena atau

lebih,

a) korelasi sejajar,

korelasi antara ……. Dengan ……….

Hubungan antara ………. Dengan…………..

b). Korelasi sebab-akibat.

Penelitan pengaruh,

Pengaruh …….. terhadap ………..

e. Merumuskan judul

1). Sifat/jenis penelitian

2) Obyek yang diteliti

3). Subyek penelitian

4). Lokasi / daerah penelitian

5) tahun / waktu terjadinya.

MERUMUSKAN MASALAH

Perumusan masalah dapat dilakukan dengan cara merumuskan judul

selengkapnya.

Bagaimana merumuskan masalah?

Pilih yang ingin ditonjolkan penelitgi selebihnya diterangkan di luar judul.

Rumusan masalah adalah:

Bagian pokok daru suatu kegiatan penelitian.

Peneliti mengajukan pertanyaan terhadap dirinya tentang hal-hal yang

akan dicari jawabnya melalui kegiatan penelitian.

Page 14: Cara Penyusunan Proposal

Contoh: SINTESIS DAN UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI KURKUMIN

DAN TURUNANNYA.

Identifikasi Masalah:

1. Kurkumin dapat disintesis dengan cara kondensasi knoevenagel.

2. Ada beberapa turunan kurkumin yang dapat disintesis.

3. Kurkumin mempunyai daya anti inflamasi (menurunkan volume oedema).

Rumusan Masalah:

1). Apakah turunan kurkumin dengan perubahan pada cincin aromatis dapat

disintesis dengan cara kondensasi knoevenagel?

2). Apakah turunan kurkumin mempunyai aktivitas antiinflamasi.

Batasan Masalah:

1. Turunan kurkumin, senyawa mirip dengan perbedaan dengan substituen di

cincin aromatis.

2. Uji antiinflamasi yang dilakukan adalah dengan mengukur inhibisi

oedema.

Rumusan masalah (hal yang dipertanyakan) terkait erat dwengan tujuan penelitian

(jawaban yang ingin dicari), menuju pada arah memperoleh jawaban yang

dituangkan dalam kesimpulan.

Rumusan masalah Tujuan Kesimpulan

Apakah turunan

kurkumin dapat

disintesis?

Mensintesis kurkumin

Apakah turunan

kurkumin mempunyai

aktivitas antiinflamasi

Menguji daya

antiinflamasi.

Page 15: Cara Penyusunan Proposal

MERUMUSKAN ANGGAPAN DASAR

Anggapan dasasr merupakan landasan teori di dalam pelaporan hasil penelitian.

Perlunya ada anggapan dasar:

1. Agar ada dasar berpijak yang kokoh bagi masalah yang sedang diteliti.

2. Untuk mempertegas variable yhang menjadi pusat perhatian.

3. Guna menentukan dan merumuskan hipotesis.

Cara menentukan anggapan dasar:

1. Baca buku

2. Mendengar berita, ceramah, pembicaraan orang lain.

3. Berkunjung

4. Menduga, mengabstraksikan berdasar perbendaharaan pengetahuannyha.

Anggapan dasar harus didasarkan atas kebenaran yang telah diyakini oleh peneliti.

MERUMUSKAN HIPOTESIS.

Memilih pendekatan:

1. Jenis pendekatan menurut teknik sampling:

pendekatan populasi

pendekatan sample

pendekatan kasus

2. Jenis pendekatan menurut timbulnya variable:

penelitian non eksperimen

penelitian eksperimen

3. Non Eksperimen

a. penelitian kasus

b. penelitian kausal

c. penelitian korelasi

d. penelitian faktorial

Page 16: Cara Penyusunan Proposal

BAGAN LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN MASALAH