Penyusunan Proposal Usaha

26

Transcript of Penyusunan Proposal Usaha

Page 1: Penyusunan Proposal Usaha
Page 2: Penyusunan Proposal Usaha

PENYUSUNAN PROPOSAL USAHA

Tujuan Instruksional Khusus, Manfaat Bagi Karir Mahasiswa, Bahan Bacaan, dan

Pertanyaan Kunci, semuanya sudah dijelaskan pada pertemuan pertama atau pada Kontrak

Perkuliahan dan Penjelasan Ruang Lingkup Mata Kuliah Kewirausaha.

Modul ini sebagai tambahan atau pelengkap dari buku wajib yang dipakai mahasiswa.

JADWAL PERKULIAHAN

NO TOPIK + KEGIATAN KETERANGAN

1 1. Perkenalan, diskusi dan kesepakatan tentang kontrak

perkuliahan 2. Ruang lingkup mata kuliah Kewirausahaan

Tatap Muka

2 1. Bab Konsepsi Dasar Kewirausahaan 2. Diskusi tentang materi kuliah dan kajian kasus: sukses bisnis

sejak kuliah Online

3 1. Bab Persiapan Pribadi Pengusaha Muda 2. Diskusi tentang materi kuliah dan kajian kasus: Rahmat Shah

(pemburu dan petualang belantara) Online

4 1. Bab Menerapkan Sikap Mental Bisnis Orang China 2. Diskusi tentang materi kuliah dan kajian kasus: Kisah William

Soerjadjaja Pendiri ASTRA, Ketulusan Taipan Panutan Tatap Muka

5 1. Bab Motivasi menjadi Wirausaha Sukses 2. Diskusi tentang materi kuliah dan lembar kerja: Proyeksi Diri Online

6 1. Bab Kreativitas dan Inovasi dalam Berwirausaha 2. Diskusi tentang materi kuliah dan kajian kasus: Keberhasilan

Inovasi Kacang Garuda Online

7 Diskusi dan Pemutaran Video Tatap Muka 8 Ujian Tengah Semester

9 1. Bab Identifikasi Peluang dan Jenis Usaha 2. Diskusi tentang materi kuliah dan lembar kerja: Menemukan

Peluang dan Memilih Jenis Usaha Online

10 1. Bab Perencanaan dan Operasionalisasi Usaha 2. Diskusi tentang materi kuliah dan kertas kerja: Penentuan

Tujuan Online

11 1. Bab Mengelola Keuangan Usaha 2. Diskusi tentang materi kuliah dan Membuat Analisis Keuangan

Usaha Tatap Muka

12 1. Bab Merancang Strategi Pemasaran 2. Diskusi tentang materi kuliah dan kajian kasus: Strategi

Pemasaran (berebut menjadi nomor 1) Online

13 1. Bab Kewirausahaan dan Lingkungan 2. Diskusi tentang materi kuliah dan kajian kasus: Sosok Surya

Paloh Online

14 Penyusunan Proposal Usaha Online 15 Diskusi, Kuis dan lain-lain Tatap Muka 16 Ujian Akhir Semester

1

Page 3: Penyusunan Proposal Usaha

Strategi Menyusun Proposal Bisnis Yang Efektif Busines plan (proposal bisnis) dewasa ini telah menjadi media komunikasi bisnis

bagi seorang wirausaha untuk menuangkan profil bisnis yang akan dikembangkannya. Ia

merefleksikan gambaran perusahaan dan sekaligus mencerminkan pribadi siapa wirausaha

dibelakangnya. Oleh karena itu, ia harus unik dan tidak sekedar menyalin proposal bisnis

lainnya.

Sebagaimana sebuah rencana, ada 4 (empat) faktor kritis yang perlu diperhatikan

dalam penyusunannya:

1. Tujuan yang realistis. Tujuan yang ingin dicapai harus spesifik, dapat diukur, dan ada

kesatuan diantara waktu dan parameternya.

2. Komitmen. Bisnis perlu mendapat dukungan dari seluruh pihak yang terlibat. Baik itu

dari pihak keluarga, mitra bisnis, karyawan atau anggota tim. 3. Batasan waktu. Sub-sub tujuan harus dibuat secara berkesinambungan dan ada

evaluasi waktu atas kemajuan-kemajuan yang dicapai. 4. Fleksibilitas. Harus dapat diantisipasi dan memungkinkan munculnya alternatif strategi

yang diformulasikan. Apa Yang Dimaksud Dengan Proposal Bisnis? Sebuah proposal bisnis merupakan dokumen tertulis yang rinci mengenai usaha

baru yang tengah direncanakan. Setiap aspek dalam usaha tersebut perlu dideskripsikan

mulai dari proyek yang akan dilakukan, pemasarannya, penelitian, dan pengembangan,

masalah pabrik, manajemen, resiko yang dihadapi, masalah finansial, sampai masalah

penjadwalan waktu.

Deskripsi dari tiap-tiap aspek ini penting untuk memberikan gambaran yang jelas

apa usaha yang diajukan, kemana proyek itu akan dibawa, dan bagaimana wirausaha

tersebut dapat merealisasikan usulan tersebut untuk mencapai tujuan.

Beberapa Manfaat Proposal Bisnis Keseluruhan proses perencanaan bisnis mendorong wirausaha untuk menganalisis

keseluruhan aspek usaha dan mempersiapkan alternatif strategi yang efektif untuk

menghadapi situasi yang ada.

Rencana bisnis lebih baik apabila dilakukan oleh wirausaha itu sendiri. Akan tetapi

rencana bisnis dapat saja dilakukan oleh tim. Dalam kasus ini, sebaiknya setiap anggota tim

dilibatkan dalam pembuatan proposal bisnis tersebut. Wirausaha harus mengerti dan dapat

menerima kontribusi yang diberikan oleh setiap anggota tim, tetap menjadi kekuatan utama

yang mengemudikan rencana tersebut.

2

Page 4: Penyusunan Proposal Usaha

Ada beberapa manfaat yang dapat dipetik bagi seorang wirausaha dengan adanya

rencana bisnis yang dibuatnya.

1. Waktu, usaha dan kedisiplinan yang diperlukan bersama untuk menyusun rencana

bisnis formal, membantu usaha untuk dapat berpikir kritis dan objektif atas bidang usaha

yang akan dimasukinya.

2. Persaingan, faktor ekonomi, dan analisis finansial yang masuk dalam subjek rencana

bisnis dapat mendekati asumsi-asumsi secara cermat mengenai seberapa besar tingkat

keberhasilan usaha mereka.

3. Membantu wirausaha untuk mengembangkan dan menguji strategi dan hasil yang

diharapkan.

4. Berguna untuk membandingkan antara prakiraan dengan hasil yang nyata. Karena

proposal bisnis mengukur tujuan dan rencana bisnis.

5. Proposal bisnis yang lengkap menyediakan alat komunikasi bagi wirausaha untuk

memaparkan dan meyakinkan gagasannya kepada pihak lain secara menyeluruh.

Manfaat lain dari proposal bisnis adalah makin jelasnya sumber-sumber finansial

yang dapat dilihat. Hal ini dimungkinkan mengingat:

1. Proposal bisnis memberikan informasi potensi pasar dan perkiraan market share yang

mungkin diraih.

2. Keseluruhan prospek finansial dan ilustrasi rencana bisnis dari usaha memberi

gambaran akan kemampuan wirausaha untuk memenuhi kewajiban/utang.

3. Rencana dapat mengidentifikasi adanya resiko kritis dan saat-saat penting sekali guna

mengantisipasinya.

4. Dengan tersedianya pandangan yang menyeluruh mengenai keseluruhan operasi,

proposal bisnis memberikan sumber-sumber finansial yang jelas, dokumen ringkas yang

mengandung informasi penting untuk ketelitian bisnis dan evaluasi finansial.

5. Proposal bisnis dapat menjadi sebuah gambaran awal seberapa jauh kemampuan

manajerial seorang wirausaha.

Siapa Yang Membaca Proposal Bisnis? Perlu didasari bahwa proposal bisnis dibuat bukan untuk diri sendiri. Namun lebih

dari itu mempunyai sasaran yang lebih luas. Diantaranya adalah para bankir, investor,

konsumen, pengacara, konsultan dan para suplier. Oleh karena itu, para calon wirausaha

harus memahami kebutuhan informasi yang dituntut oleh mereka.

Mengingat hal tersebut, paling tidak ada tiga hal yang diperlukan dari seorang calon

wirausaha dalam mempersiapkan sebuah proposal bisnis:

1. Seorang wirausaha sebagai penggagas dan pendiri sebuah usaha harus memiliki

pengetahuan tehnologi dan daya kreativitas.

3

Page 5: Penyusunan Proposal Usaha

2. Seorang wirausaha juga harus memiliki kemampuan pemasaran.

3. Seorang wirausaha juga harus memiliki kemampuan untuk membuat proyeksi finansial.

Sementara itu, para calon investor biasanya akan melakukan beberapa hal sebelum

memutuskan untuk ikut terlibat dalam usaha yang ditawarkan oleh wirausaha.

Langkah 1: Mengidentifikasi karateristik industri dan tingkat resikonya.

Langkah 2: Melihat struktur finansial dari rencana usaha tersebut.

Langkah 3: Membaca keseimbangan lembar terakhir dari proposal.

Langkah 4: Mengamati kualitas spekulasi wirausaha.

Langkah 5: Membaca keseluruhan proposal dengan lebih teliti.

Unsur-unsur Dalam Proposal Bisnis Berikut ini contoh kerangka proposal bisnis yang biasa dibuat.

Bagian I : Ringkasan

Bagian II : Deskripsi aspek-aspek bisnis

A. Deskripsi umum mengenai usaha

B. Latar belakang industri

C. Sejarah dan latar belakang perusahaan

D. Tujuan atau potensi usaha dan pembagian waktu (jika ada)

E. Keunikan produk atau pelayanan

Bagian III : Aspek pemasaran

A. Penelitian dan analisis

1. Target pasar (konsumen)

2. Ukuran dan trend pasar

3. Situasi persaingan

4. Kalkulasi atau perkiraan bagian pasar

B. Rencana pemasaran

1. Strategi pasar: penjuala dan distribusi

2. Masalah penetapan harga

3. Periklanan dan promosi

Bagian IV : Penelitian, model, dan pengembangan

A. Pengembangan dan rencana desain

B. Hasil-hasil penelitian teknologi

C. Kebutuhan asisten penelitian

D. Struktur biaya

Bagian V : Aspek pabrik

A. Analisis lokasi

4

Page 6: Penyusunan Proposal Usaha

B. Kebutuhan produksi: fasilitas dan peralatan

C. Penyuplai atau faktor-faktor transportasi

D. Suplai tenaga kerja

E. Data biaya pabrik

Bagian VI : Aspek manajemen

A. Tim manajemen

B. Struktur ilegal: perjanjian cadangan barang, perjanjian tenaga

kerja, kepemilikan dan lain-lain.

C. Susunan direktur

Bagian VII : Aspek resiko

A. Masalah-masalah yang potensial

B. Resiko dan hambatan

C. Tindakan alternatif

Bagian VIII : Aspek finansial

A. Perkiraan finansial

1. Keuntungan dan kerugian

2. Arus kas

3. Analisis BEP

4. Biaya

B. Sumber-sumber dan pemakaian dana

C. Rencana anggaran

D. Penahapan finansial

Bagian IX : Aspek jadwal pembagian waktu

A. Penentuan waktu dan tujuan

B. Batas waktu

C. Hubungan peristiwa-peristiwa

Bagian X : Aspendiks dan atau bibliografi

Aspek pemasaran Dalam laporan aspek pemasaran, seorang wirausaha harus dapat meyakinkan

investor tentang perkiraan pasar yang dapat menyerap produk/jasa yang akan ditawarkan

sehingga proyeksi penjualan dapat dicapai, dan kompetisi dapat dimenangkan. Bagian ini

biasanya dirasakan merupakan bagian yang paling sulit untuk dipersiapkan, karena

membutuhkan pengetahuan mendalam mengenai pasar yang akan dimasuki.

5

Page 7: Penyusunan Proposal Usaha

Analisis situasi persaingan Pengetahuan akan situasi persaingan yang ada, berguna untuk memperkirakan

seberapa besar kekuatan dan kelemahan produk/jasa yang sudah berkompetisi dipasar.

Dan berapa besar daya saing produk/jasa kita dibanding yang lain. Untuk itu, wirausaha

perlu mencari berbagai sumber yang dapat digunakan untuk menilai pesaing potensial

(dalam manajemen pemasaran hal ini dikenal dengan intelejen pemasaran). Pembandingan

kompetisi produk/jasa ini dapat dilakukan berdasarkan faktor harga, pelayanan, pemberian

garansi, dan lain-lain yang berhubungan dengan prospek kedepan.

Kebijakan harga Penentuan harga harus tepat sehingga dapat menembus pasar, memelihara posisi

pasar, dan menghasilkan keuntungan.

Rencana periklanan Untuk produk-produk pabrik, persiapan produk dan promosi, rencana untuk show

perdagangan, periklanan melalui majalah, dan selebaran serta biro periklanan harus perlu

diperhatikan.

Penelitian, desain dan segmen pengembangan Penelitian, desain, waktu, dan pengujian khusus harus dijabarkan dalam aspek ini.

Investor perlu mengetahui status proyek dalam kaitannya dengan prototip, pengujian

laboratorium dan jadwal penundaan-penundaan.

Untuk mendapatkan hasil yang menyeluruh, wirausaha harus mempunyai seorang

asisten teknik untuk mempersiapkan detail-detailnya.

Aspek pabrik Aspek ini biasanya diawali dengan penggambaran lokasi dari usaha yang baru.

Kebutuhan produksi perlu dibicarakan pada bagian fasilitas yang dibutuhkan untuk

kebutuhan usaha yang baru tersebut, seperti pertamanan, gudang dan kantor

Aspek manajemen Aspek ini memperkenalkan siapa-siapa profil tim, posisi, tanggung jawab mereka

dan pengalaman kerjanya. Beberapa faktor lain yang ada dalam aspek ini yang juga harus

diketahui oleh investor adalah: (1) struktur organisasi, (2) tim manajemen, (3) pengalaman

dan kemampuan teknis tiap-tiap personel, (4) struktur kepemilikan dan kompensasi

perjanjian, dan (5) susunan direktur dan konsultan serta penasihat dari luar.

6

Page 8: Penyusunan Proposal Usaha

Aspek resiko kritis Dalam aspek ini ada beberapa masalah yang harus diidentifikasi, yaitu dampak dari

trend yang menguntungkan dalam industri, biaya desain, maupun pabrik yang melebihi

kalkulasi dan pesaing-pesaing baru yang belum diperhitungkan.

Aspek finansial Aspek finansial dari proposal bisnis harus dapat memperlihatkan potensi dana yang

dimiliki, kebutuhan dana eksternal, perhitungan kelayakan usaha, termasuk tiga proforma

laporan keuangan: neraca, rugi laba dan cash flow.

Secara ringkas dapat diberikan format sederhana perhitungan kelayakan usaha dapat

dilakukan misalnya sebagai berikut:

A. Sumber Pembiayaan (x Rp. 000) uraian persentase persentase jumlah

30 (a) 70 (b) (c=a+b:Rp.)

1. Modal sendiri

2. Pinjaman

Jumlah (1+2)*

Keterangan : * kebutuhan pembiayaan (B)

B. Kebutuhan Pembiayaan/modal (=I+II)

1. Modal Investasi = I Uraian Banyaknya

(1)

Harga/unit

(2=Rp.)

Jumlah

(3=1x2:Rp.)

a. Tanah

b. Bangunan

c. Mesin/peralatan

d. Peralatan kantor

e. Alat angkut

f. Infrastruktur

g. Biaya pra operasi

Jumlah (I=a s/d g)

Keterangan: * Instalansi telepon/fax, PAM, gas dan listrik

7

Page 9: Penyusunan Proposal Usaha

2. Modal Kerja = II uraian Banyaknya

(1)

Harga/unit

(2=Rp.)

Jumlah

(3=1x2:Rp.)

a. Bahan baku

b. Persediaan

bahan/produk jadi

c. Produk dalam

proses

d. Piutang

e. Uang kas

Jumlah (II=a s/d e)

C. Analisis Biaya (kegiatan operasional = III dan IV)

1. Biaya Tetap (operasi produksi = III) uraian Banyaknya

(1)

Harga/unit

(2=Rp.)

Jumlah

(3=1x2:Rp.)

a. Gaji

b. Penyusutan

investasi

c. Bunga pinjaman

d. Biaya pemasaran &

administrasi

e. Biaya lainnya

Jumlah (III=a s/d e)

Keterangan ;

a. disesuaikan dengan hierarki (pimpinan, penyelia, dan tenaga kerja)

b. disesuaikan dengan ketentuan

c. bunga pada tahun 1

d. ATK, pemasaran dan infrastruktur

e. Listrik, telepon, pajak, sewa, pemeliharaan alat, kesejahteraan dan asuransi

2. Biaya tidak Tetap (operasi produk IV) uraian Banyaknya

(1)

Harga/unit

(2=Rp.)

Jumlah

(3=1x2:Rp.)

a. Upah

b. Biaya bahan

Jumlah (IV=a+b)

Keterangan

a. tenaga kerja tidak tetap

b. bahan baku, bahan tambahan, bahan bakar, air, dan lain-lain

8

Page 10: Penyusunan Proposal Usaha

D. Diperhitungkan pendapatan dan titik impas dari kegiatan usaha yang direncanakan pad tahun pertama (25 hari kerja/bulan x 12 = 300 hari)

uraian Banyaknya

(1)

Harga/unit

(2=Rp.)

Jumlah

(3=1x2:Rp.)

a. penjualan

b. pengeluaran

operasi

c. Keuntungan kotor

(a-b)

d. Biaya operasi

e. Keuntungan bersih

sebelum pajak (c-d)

f. Pajak (…%xe)

g. Keuntungan bersih

setelah pajak (e-f)

h. Titik impas (BEP)

E. Proyeksi aliran kas usaha (cash flow) selama 5 tahun dari kegiatan usaha yang direncanakan (dalam Rp. 000)

tahun tahun tahun tahun tahun

Uraian 1 2 3 4 5

a. Sumber

dana (in flow)

b. Penggunaan

dana (out flow)

c. Arus kas

bersih (a-b)

d. Keadaan

kas awal

e. Keadaan kas

akhir (c+d)

F. Analisis kelayakan dari kegiatan usaha yang direcanakan (x Rp. 000) menurut kriteria investasi NPV, IRR dan Net B/C

Tahun Arus kas bersih Discount factor Discount faktor NPV NPV

….% (b) …..% (c) …% (d=axb) ….% (e=axc)

1

2

9

Page 11: Penyusunan Proposal Usaha

3

4

5

jumlah

Aspek jadwal pembagian waktu Aspek jadwal/pembagian waktu berguna untuk menunjukkan kepada investor

mengenai berbagai aktivitas yang akan dilakukan, menurut mingguan atau bulanan. Perlu

diperhatikan dalam penjadwalan ini adalah pentingnya kerealistisan dari perencanaan

tersebut.

Aspek lain-lain Memuat permasalahan yang dihadapi (teknologi, kredit, manajemen, dan

pemasaran) dan kerjasama yang diharapkan.

Bagian apendiks dan atau bilbiografi (lampiran-lampiran) Segmen apendiks dan bilbiografi merupakan aspek terakhir yang melengkapi

perencanaan dan merupakan bagian dari proposal bisnis yang dibuat. Dalam bagian ini,

diagram, data-data finansial, riwayat hidup tiap-tiap anggota tim, ataupun informasi pustaka

yang berhubungan dengan aspek-aspek lain dari rencana yang dibuat dapat disertakan.

Presentasi Dari Proposal Bisnis Setelah proposal bisnis siap, tantangan selanjutnya adalah bagaimana

mempresentasikannya dihadapan para calon investor. Presentasi lisan merupakan kunci

penting dalam ‘menjual’ proposal bisnis kepada para investor. Presentasi yang dilakukan

harus terorganisasi, dipersiapkan dengan baik, menarik dan fleksibel. Seorang wirausaha

harus dapat mengembangkan kerangka proposal bisnis yang telah dipersiapkanya

sedemikian rupa sehingga dapat menarik minat pendengarnya.

Persiapan Presentasi Dibawah ini adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam mempersiapkan

presentasi lisan yang dapat memberikan sugesti bagi wirausaha.

1. Mengetahui keseluruhan kerangka.

2. Menggunakan beberapa kata kunci yang terdapat pada kerangka untuk membantu

mengingatkan pemberian contoh atau detail-detail yang lain.

3. Melakukan latihan presentasi untuk mengatur waktu.

4. Mempelajari alat-alat bantu yang akan digunakan dalam presentasi, seperti over head

projector, slide projector, ataupun CVR.

10

Page 12: Penyusunan Proposal Usaha

5. Melakukan latihan presentasi secara keseluruhan, termasuk dalam penggunaan

berbagai alat bantunya.

6. Datang lebih awal daripada waktu yan gtelah ditentukan pada hari presentasi. Hal ini

perlu untuk mempersiapkan segala hal yang dipresentasikan dan digunakan.

Seorang wirausaha harus menyadari bahwa para pendengar presentasi rencana

bisnis adalah ibarat ‘lawan’ mereka. Wirausaha harus mempersiapkan diri menghadapi kritik

yang terkadang skeptis yang diajukan oleh pendengar mereka. Wirausaha harus bersiap

diri untuk mengatasi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.

Sebagai perbandingan ada pula yang menyusun perencanaan usaha dengan point-point

sebagai berikut:

UNSUR-UNSUR PERENCANAAN BISNIS 1. Batasan usaha / bisnis

2. Analisis internal ( bagi bisnis baru : analisis konsep)

3. Analisis lingkungan makro ( bagian awal analisis eksternal)

4. Analisis pelanggan ( bagian kedua analisis eksternal)

5. Analisis pesaing ( bagian ketiga analisis eksternal )

6. Strategi yg dipilih berdasarkan analisis internal dan eksternal )

7. Rumusan visi, misi dan tujuan usaha

8. Semua tugas – tugas yang perlu untuk memenuhi strategi

9. Analisis keuangan.

STRUKTUR PERENCANAAN BISNIS 1. Batasan bisnis - “ dalam bisnis apa kita berada “

1.1. Perlunya pelanggan

1.2. Kelompok – kelompok pelanggan

1.3. Teknologi produk ( produk khusus apa yang akan kita jual )

2. Analisis internal - menganalisis kekuatan dan kelemahan

2.1. Kemungkinan riset dan pengembangan usaha dan ketrampilan teknologis yang

sudah diperoleh

2.2. Faktor – faktor produksi ( kuantitas dan kualitas dari struktur modal, kemungkinan

finansial dan ketrampilan kewirausahaan yang dimiliki pemilik)

2.3. Keuangan dan akunting (kemungkinan untuk memperoleh modal (baru) dan

kinerja keuangan di masa lalu)

2.4. Faktor sumberdaya manusia ( kualitas dan kuantitas tenaga kerja )

2.5. Faktor pemasaran ( evaluasi kinerja pemasaran yang lalu dalam usaha yang

sudah ada atau kemungkinan pemasaran dari konsep baru )

11

Page 13: Penyusunan Proposal Usaha

2.6. Gaya dan budaya organisasional (gaya kepemimpinan dan cara komunikasi,

terutama bagi usaha–usaha yang sudah ada)

3. Analisis lingkungan makro

3.1. Faktor ekonomi ( gambaran umum faktor ekonomi yang relevan yang

mempengaruhi kemungkinan bertumbuhnya usaha )

3.2. Faktor pemerintahan dan politis ( gambaran mengenai cara bagaimana lembaga

dapat berkontribusi pada pertumbuhan ataupun merupakan penghambat usaha )

3.3. Faktor sosio budaya ( evaluasi kecenderungan dalam masyarakat dan

relevansinya untuk pertumbuhan usaha

3.4. Faktor teknologi

3.5. Situasi industri

3.6. Kekuatan – kekuatan kompetitif ( analisis ancaman terhadap pesaing yang ada,

pelanggan, pemasok, pesaing potensial dan perkembangan dari produk alternatif,

didasarkan pada model Porter terhadap kekuatan – kekuatan kompetitif)

4. Analisis pelanggan

4.1. Mendapatkan informasi kualitatif mengenai pelanggan, dengan mana kita akan

dapat mengidentifikasi kebutuhan mereka dan bagaimana dapat dipenuhi dengan

manfaat produk khusus ( melalui riset di belakang meja dan lapangan )

4.2. Mendapatkan informasi kuantitatif mengenai pelanggan yang akan kita pakai

sebagai dasar evaluasi ukuran pasar dan penghitungan hasil yang mungkin kita

terima

4.3. Berdasar riset di atas , mengidentifikasi segmen – segmen pasar

5. Analisis Pesaing

5.1. Mengidentifikasi pesaing – pesaing yang ada

5.2. Mengevaluasi strategi dari pesaing yang ada

5.3. Membandingkan dengan kekuatan dan kelemahan kita

6. Pemilihan strategi yang didasarkan pada analisis internal maupun eksternal

6.1. Merumuskan analisis SWOT

6.2. Analisis–portfolio, misalnya : matrix BCG bagi usaha usaha yang sudah ada

6.3. Memilih strategi korporasi seperti strategi pertumbuhan dan strategi stabilitas

6.4. Memilih strategi tingkat unit bisnis dan fungsional, seperti strategi pemimpin biaya,

diferensiasi dan fokus

7. Perumusan Visi, Misi dan Tujuan usaha

7.1. Merumuskan pernyataan luas dari misi

7.2. Merumuskan tujuan – tujuan usaha seperti tujuan umum, tujuan pemasaran dan

keuangannya

12

Page 14: Penyusunan Proposal Usaha

8. Semua tugas – tugas yang perlu untuk memenuhi strategi

8.1. Memutuskan hal – hal yang berkaitan dengan bauran pemasaran sesuai dengan

strategi yang sudah dirumuskan misalnya keputusan – keputusan produk, harga,

promosi dan cara distribusi

8.2. Memilih bentuk badan hukum

8.3. Mendeskripsikan bagaimana organisasi usaha

8.4. Menetapkan ketrampilan – ketrampilan yang dibutuhkan dalam usaha dan

dengan demikian tingkat kualifikasi tenaga kerja

8.5. Merumuskan Perencanaan otomasi ( bagian mana dari proses bisnis

memerlukan otomasi )

8.6. Merumuskan Perencanaan produksi, misalnya sekuensi dalam produksi, kendala

– kendalanya, mesin yang dipakai dan kapasitas proses produksi

8.7. Menguraikan peranan yang logistik inbound, internal dan outbound mainkan

dalam optimisasi kinerja usaha

9. Analisis Keuangan

9.1. Menentukan Perencanaan investasi dan anggarannya

9.2. Menetapkan alat – alat keuangan yang diperlukan dalam kaitannya dengan

modal sendiri

9.3. Mempersiapkan pembukaan neraca awal sesuai dengan informasi yang diperoleh

dari Perencanaan investasi dan alat – alat keuangan

9.4. Mempersiapkan pernyataan anggaran kas untuk dua tahun pertama, didasarkan

pada hasil / turnover yang telah ditetapkan dan bauran pemasaran

9.5. Mempersiapkan pernyataan proyeksi penghasilan usaha untuk dua tahun

pertama, yang didasarkan pada turnover yang telah ditetapkan dan bauran

pemasaran

9.6. Mempersiapkan neraca setelah tahun pertama dan tahun kedua

9.7. Menganalisis pernyataan – pernyataan keuangan , misalnya mengevaluasi

likuiditas, solvabilitas, kegiatan dan kinerja keseluruhan dan kemungkinan untuk

membiayai investasi berikutnya

9.8. Menghitung analisis break – even point

13

Page 15: Penyusunan Proposal Usaha

Perhatikan salah satu contoh proposal bisnis atau usaha:

Contoh Proposal Bisnis

Pengantar

Proposal bisnis merupakan dokumen tertulis yang rinci mengenai usaha baru atau

yang tengah direncanakan. Setiap aspek dalam usaha perlu digambarkan mulai dari proyek

yang akan dilakukan, pemasarannya, penelitian dan pengembangan, masalah

operasionalisasi pabrik, manajemen, resiko yang dihadapi, masalah finansial, sampai

masalah penjadwalan waktu.

Seluruh proses perencanaan bisnis mendorong wirausaha untuk dapat menganalisis

keseluruhan aspek usaha dan mempersiapkan alternatif strategi yang efektif untuk

menghadapi situasi yang ada. Sebaiknya penyusunan proposal bisnis dilakukan langsung

oleh wirausaha itu sendiri. Namun tidak menutup kemungkinan untuk melibatkan orang lain

dengan membentuk sebuah tim. Perlu diketahui bahwa proposal bisnis dibuat bukan untuk

diri sendiri, namun diperlukan untuk berbagai kepentingan dan banyak pihak, seperti bankir,

investor, konsumen, pengacara, konsultan dan para suplier.

Dilain pihak, para calon investor biasanya akan melakukan beberapa hal sebelum

memutuskan untuk ikut terlibat dalam usaha yang ditawarkan oleh wirausaha, yaitu:

mengidentifikasi karateristik industri dan tingkat resikonya, melihat struktur keuangan dari

rencana usaha tersebut, membaca keseimbangan lembar terakhir dari proposal, mengamati

kualitas spekulasi wirausaha dan membaca keseluruhan proposal dengan sangat teliti.

Selain yang terdapat dalam buku “Kewirausahaan” berkaitan dengan beberapa hal yang

perlu diperhatikan dalam membuat proposal bisnis, berikut ini contoh proposal bisnis yang

relatif sederhana yaitu PEMBUDIDAYAAN BUAH MERAH WAMENA:

14

Page 16: Penyusunan Proposal Usaha

HALAMAN JUDUL

Halaman pertama yang memuat nama usaha, tempat usaha, bulan dan tahun pembuatan

proposal.

PROPOSAL BISNIS PEMBUDIDAYAAN BUAH MERAH WAMENA

PT. Lasksmana Makmur Sejati

Jl. Pamagersari 10 Pandeglang Banten

Telp. (0253) 2040456

Tahun 2007

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL

KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang usaha

1.2 Informasi tentang usaha yang dijalankan

1.3 Sebab-sebab pemilihan usaha

1.4 Tujuan

BAB II ANALISIS

2.1 Prospek masa depan usaha

2.2 Analisis persaingan

2.3 Segmentasi pasar yang akan dimasuki

2.4 Resiko dan hambatan

2.5 Tindakan alternative

2.6 Manfaat/khasiat dari buah merah wamena

15

Page 17: Penyusunan Proposal Usaha

BAB III RENCANA PRODUKSI

3.1 Produk yang dihasilkan

3.2 Proses produksi

BAB IV RENCANA PEMASARAN

4.1 Penetapan harga

4.2 Pengembangan produk

BAB V PERENCANAAN PERMODALAN

5.1 Spesifikasi

5.2 Pengeluaran & Pendapatan

BAB VI PENUTUP

6.1 Kesimpulan

KATA PENGANTAR

Buah merah pada umumnya tumbuh di tanah Papua. Di Papua, populasi buah merah

terbanyak berada di pegunungan Jayawijaya. Di dataran rendah juga dapat ditemukan buah

merah, tapi populasinya hanya sedikit. Masyarakat Papua sudah mengenal baik buah

merah. Mereka sering mengkonsumsi buah merah untuk menambah stamina dan tenaga.

Selain itu buah merah dikonsumsi pada upacara-upacara adat.

Buah merah masih satu keluarga dengan pandan. Tanaman ini, yang di Wamena umumnya

disebut sauk eken, mempunyai nama ilmiah Pandanus conoideus. Terdapat sekitar 14

jenis buah merah di Papua. Keempat belas jenis buah merah ini mempunyai perbedaan

pada bentuk, berat dan warna buahnya.

Di habitat aslinya, buah merah tumbuh baik di dataran rendah (40 m dpl) sampai dataran

tinggi (2.000 m dpl). Namun populasi terbanyak terdapat di dataran dengan ketinggian

1.200 hingga 2.000 m dpl. Buah merah biasa tumbuh bergerombol dalam satu area, jarang

tumuh menyendiri. Buah merah tumbuh di daerah dengan suhu di bawah 17 derajat Celcius

dengan curah hujan rata-rata 186 mm per bulan dan jumlah penyinaran matahari 57% dan

tekanan udara rata-rata 896 mb.

Buah merah sudah secara turun-temurun dikonsumsi oleh masyarakat Papua sebagai

penambah energi dan daya tahan tubuh. Walaupun demikian, secara ilmiah khasiat buah

merah baru diteliti oleh Drs. I Made Budi, MSi dari Universitas Cendrawasih. Menurutnya,

buah ini mengandung zat-zat alami yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Diantaranya adalah karotenoid, betakaroten, alfa tokoferol, asam oleat, asam linoleat, asam

16

Page 18: Penyusunan Proposal Usaha

linolenat dan dekanoat. Selain itu, buah merah mengandung banyak kalori untuk

menambah energi, kalsium, serat, protein, vitamin B1, vitamin C dan nialin.

Kandungan gizi buah merah tergantung lokasi penanamannya. Buah merah yang tumbuh di

daerah yang tinggi umumnya mempunyai kandungan gizi yang lebih kaya dibandingkan

dengan buah merah yang tumbuh di daerah yang lebih rendah.

Bab 1 Pendahuluan

1.1. Latar belakang usaha

Buah merah pada akhir-akhir ini menjadi sangat populer karena terbukti mempunyai

kemampuan menyembuhkan berbagai jenis penyakit. Sebelumnya buah merah

hampir tidak pernah terdengar. Banyak orang yang tidak tahu mengenai buah merah

menanyakan tentang buah tersebut. Di sini kami memberikan sedikit informasi

mengenai buah merah.

1.2. Informasi tentang usaha yang dijalankan

Pembudidayaan buah merah adalah suatu usaha mengembangkan tanaman buah

merah (pandanus konodineus) untuk diproduksi secara komersial dan diolah menjadi

suatu obat pencegah kanker ataupun HIV/AIDS dalam bentuk sirup yang laku

dipasaran untuk dikonsumsi oleh para calo konsumen.

1.3. Sebab-sebab pemilihan usaha

Adapun penulis memilih usaha ini adalah karena penulis melihat adanya peluang yang

terbuka lebar akibatnya banyak permintaan bahan baku buah merah oleh industri

rumah tangga maupun industri besar yang melayani bidang kesehatan. Banyak juga

yang mengatakan bahwa bisnis akan semakin berkembang seiring pertumbuhan

permintaan pasar terutama bagi orang yang selalu ingin sehat dan beas dari ancaman

kanker. Selain beberapa alasan diatas, penulis juga merasa ingin menolong orang-

orang yang terserang virus ganas maupun kanker tersebut. Mungkin dengan meracik

buah merah menjadi sirup, dapat menyembuhkan para pengidap penyakit itu.

1.4. Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan proposal usaha ini adalah sebagai berikut:

1. untuk mengetahui tata cara pembudidayaan buah merah.

2. untuk mengetahui berbagai bentuk produk olahan buah merah.

3. Untuk mengetahui prospek bisnis pembudidayaan buah merah.

17

Page 19: Penyusunan Proposal Usaha

3. U ntuk menyakinkan para investor atau pemilik modal untuk ikut serta dalam

usaha pembudidayaan buah merah

Bab 2 Analisis Industri

2.1 Prospek masa depan usaha

Dalam hal menjalankan usaha ini,prospek yang dapat terlihat akan sangat nampak

cerah sekali, karena tarikan pasar (demand pull) yang cukup kuat. Produksinya

kemungkinan akan terus melambung seiring kesadaran masyarakat akan pentingnya

kesehatan perlu anda tahu,keuntungan yang dihasilkan sangatlah banyak.satu buah

merah yang dibeli di wamena seharga 15 ribu dapat menghasilkan 5 botol sirup

dimana sebotol sirup dapat dijual dengan harga

Rp. 500 ribu rupiah.

2.2. Analisis persaingan

Jika kita menjalankan suatu usaha, pastilah kita akan merasakan yang namanya

persaingan bisnis. Tetapi hal ini tidak berpengaruh dalam bisnis sirup buah merah.

mengapa?

Sampai saat ini, masih banyak sekali kebutuhan akan bahan baku buah merah yang

belum maksimal terpenuhi. Mungkin baru sekitar 30% yang sudah masuk ke pasaran

kesehatan terutama di toko obat ataupun apotik dan supermarket.oleh karena itu,

masih terbuka lebar peluang pasar yang baik bagi calon pengusaha yang ingin

menggeluti bisnis sirup buah merah ini.

2.3. Segmentasi pasar yang akan dimasuki

Pendistribusian buah merah baik yang masih belum diolah maupun yang telah diolah

menjadi suatu sirup atau obat yang mudah diminum dan mudah dibawa. Buah merah

akhirnya akan dilepas ke pasaran dengan berbagai segmen, seperti:

1. Perusahaan besar

2. Pasar local

3. Diekspor ke mancanegara

4. Apotik ataupun di toko-toko obat

5. Pasar lokal.

2.4. Resiko dan hambatan

Setiap kita menjalankan suatu usaha,kita tidak akan selalu melahirkan suatu cerita

yang selalu manis dan enak didengar, pastilah ada yang namanya resiko dan

18

Page 20: Penyusunan Proposal Usaha

hambatan. Sama halnya dengan menjalankan usaha buah merah ini. Berikut ini

adalah beberapa resiko dan hambatan dalam menjalankan usaha ini.

RESIKO :

1. Penanaman modal yang cukup besar.

2. Serangan hama yang mengakibatkan tanaman menjadi mati.

3. Proses pengembalian modal yang cukup lama.

4. Pertumbuhan bibit yang tidak bisa beranjak dewasa.

5. Membiayai para mandor untuk menjaga tanaman buah merah.

6. Pengurusan biaya pengeluaran tanaman buah merah dari papua.

HAMBATAN :

1. Pusat penanaman buah merah yang hanya ada di negeri cendrawasih.

2. Proses distribusi yang lama mengakibatkan buah merah menjadi kurang segar

sehingga kualitasnya menjadi menurun.

3. Banyak dari konsumen yang belum sepenuhnya mengerti tentang khasiat dari

lidah buaya.

2.5. Tindakan alternatif

Berikut ini adalah beberapa usaha untuk mengatasi resiko dan hambatan yang

kemungkinan besar akan terjadi pada perusahaan buah merah ini:

- Membongkar dan mengganti bibit yang ada.

- Mempunyai suatu alat angkut buah merah dari hutan.

- Membuka suatu anak perusahaan di papua.

- Melakukan proses pengemasan secara hati-hati.

2.6. Manfaat/Khasiat dari Buah Merah Wamena

Berikut ini adalah kandungan yang ada dalam buah merah:

• Total karotenoid 12.000 ppm

• Total tokoferol 11.000 ppm

• Betakaroten 700 ppm

• Alfa tokoferol 500 ppm

• Asam oleat 58 %

• Asam linoleat 8,8 %

• Asam linolenat 7,8 %

• Dekanoat 2,0 %

19

Page 21: Penyusunan Proposal Usaha

Dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit, seperti :

1. AIDS

Walaupun para ahli telah bertahun-tahun mencoba membuat obat untuk

menyembuhkan AIDS tetap saja obatnya masih belum ditemukan. Mungkin

Anda sendiri merasa tidak percaya mengenai khasiat buah merah yang satu ini.

Namun khasiat buah merah untuk menyembuhkan AIDS sudah terbukti. Salah

satu seorang yang terbebas dari cengkeraman kematian akibat AIDS adalah

Agustina Sawery

2. Kanker & Tumor

Khasiat lain buah merah adalah mengobati kanker dan tumor. Kanker dan tumor

tak diragukan lagi merupakan salah satu penyebab kematian terbesar.

Disebabkan oleh apa kanker dan tumor itu? Penyakit ini disebabkan oleh

ketidakteraturan hormon dalam tubuh yang menyebabkan tumbuhnya daging di

jaringan tubuh normal.

Buah merah dapat mengobati kanker karena kandungan tokoferolnya sangat

tinggi, yaitu mencapai 11.000 ppm dan betakarotennya mencapai 7.000 ppm.

Kedua senyawa ini berfungsi sebagai antioksidan dan meningkatkan sistem

kekebalan tubuh serta mencegah pembiakan sel-sel kanker.

3. Stroke & Darah Tinggi

Stroke disebabkan oleh darah yang membeku dan penyempitan pembuluh

darah. Salah satu penyebab penyakit ini adalah darah tinggi. Tekanan darah

tinggi menyebabkan penggumpalan darah sehingga pembuluh darah

menyempit, akibatnya supplai darah berkurang. Lebih dari itu, pembuluh darah

bisa pecah. Penyakit ini, bila tidak menyebabkan kematian, dapat menyebabkan

kelumpuhan anggota badan.

Darah tinggi sendiri disebabkan oleh kerja jantung yang memompa darah terlalu

cepat. Hal ini salah satunya disebabkan oleh karena darah kekurangan oksigen

atau oksigen yang terlalu kental.

Buah merah mengandung tokoferol yang dapat mengencerkan darah dan

memperlancar sirkulasi darah sehingga kandungan oksigen dalam darah

menjadi normal.

4. Asam Urat

Asam urat dsebabkan karena terganggunya fungsi lever sehingga lever

memproduksi asam urat secara berlebihan. Asam urat akhirnya tertampung di

dalam ginjal menjadi batu dan dibawa ke ujung-ujung jari tangan dan kaki serta

mengumpul di sana.

20

Page 22: Penyusunan Proposal Usaha

Tokoferol dalam buah merah mengencerkan darah dan memperbaiki sistem

kerja lever. Sistem kerja lever, setelah diperbaiki, memproduksi kadar asam urat

yang normal.

5. Dibetes Mellitus

Penyakit ini disebabkan karena kelenjar pankreas tidak mampu memproduksi

insulin dalam jumlah yang memadai. Akibatnya, kandungan gula dalam darah

meningkat.

Kandungan tokoferol dalam buah merah memperbaiki kerja pankreas sehingga

fungsi pankreas menjadi normal kembali.

6. Osteoporosis

Disebabkan pengeroposan tulang, osteoporosis disebabkan oleh kekurangan

kalsium. Penyakit ini umumnya menyerang mereka yang sudah berusia senja.

Buah merah kaya akan kalsium sehingga dapat mencegah dan mengobati

osteoporosis. Dalam 100 gram buah merah segar terkandung 54.000 miligram

kalsium.

7. Gangguan Mata

Kandungan betakaroten yang tinggi dalam buah merah dapat mengatasi banyak

jenis penyakit mata yang disebabkan kekurangan vitamin A. Betakaroten diserap

oleh tubuh dan diolah menjadi vitamin A.

8. Meningkatkan kecerdasan

Kandungan omega 3 dan omega 6 dalam buah merah dapat merangsang daya

kerja otak dan meningkatkan kecerdasan. Oleh karena itu buah merah cocok

untuk dikonsumsi oleh anak-anak.

9. Meningkatkan Gairah dan Kesuburan

Buah merah, menurut mereka yang mengkonsumsinya, dapat membantu

meningkatkan gairah seksual kaum pria. Efek pengobatan bervariasi, ada yang

bereaksi setelah 15 menit meminumnya, ada juga yang setelah satu atau dua

jam meminumnya.

Vitamin E dalam buah merah membantu meningkatkan produksi sperma. Selain

itu, buah merah mengandung energi tinggi, yaitu 360 kalori.

Selain khasiat-khasiat yang telah disebutkan di atas, buah merah dikabarkan

dapat juga mengobati penyakit lambung, wasir, gangguan pada paru-paru dan

sebagainya

Bab 3 Rencana Produksi

3.1. Produksi yang dihasilkan

21

Page 23: Penyusunan Proposal Usaha

Melestarikan tanaman buah merah tentu saja menghasilkan buah merah yang siap

untuk diolah ataupun dipasarkan sebagai bahan baku industri dan pengobatan. Yang

nantinya siap di produksi lebih lanjut menjadi produk yang siap konsumsi oleh para

produsen olahan buah merah.

3.2. Proses produksi

Adapun langkah-langkah proses produksi pembudidayaan buah merah adalah

sebagai berikut:

1. Persiapan Lahan.

2. Pemeliharaan.

3. Panen.

4. Peremajaan pohon buah merah.

Bab 4 Rencana Pemasaran

4.1. Penetapan harga

Daging buah merah yang biasa dipasarkan keluar papua adalah buah merah dengan

ketentuan yang memiliki nilai jual yang tinggi, yaitu dengan beberapa ketentuan :

1. Panjang buah minimal 1 meter.

2. Warna buah merah hati dan masih tampak segar.

3. Tebal minimal 25 cm(berdaging tebal dan padat)

4. Tidak cacat dan tidak busuk.

5. Awet selama perjalanan.

6. Bebas goresan.

Dengan kriteria tersebut, buah merah yang dapat dijual ke pasaran untuk sirup adalah

berkisar :

1. Untuk satu jerigen dijual seharga 1,2 juta rupiah.

2. Untuk satu botol kecil dijual seharga 200 ribu rupiah.

3. Untuk satu 1 kg buah merah adalah sebesar Rp.7.000,-

4.2. Pengembangan produk

Pemanfaatan buah merah tidak hanya karena khasiatnya untuk kesehatan saja, tetapi

juga dalam berbagai macam produk yang tentunya akan menambah keuangan

perusahaan kita, sebagai contoh :

produk kesehatan :

Buah merah mentah siap makan

Sirup buah merah

Obat pencegah kanker dari buah merah

22

Page 24: Penyusunan Proposal Usaha

Obat pengobatan HIV/AIDS

Selain buahnya, daun buah merah juga dapat dijadikan kerajinan tangan seperti

keranjang maupun tikar.

Bab 5 Perencanaan Permodalan

5.1. Spesifikasi Pengeluaran

- Jarak tanaman berjarak 5 m² x 7 m²

- Jumlah perencanaan bibit 500 tanaman/Ha.

- Luas penanaman 1 Ha

5.2. Pengeluaran

No. Uraian Rp. Total

1. Sewa Lahan 1 Ha 10.000 m² x Rp. 15.000,-

/m

Rp. 150.000.000,-

2. Bibit 500 500 x Rp.15000 Rp. 7.500.000,-

3. Pupuk / Urea 1.000 kg 1.000 kg x Rp.1500 x 3

kali masa panen

Rp. 4.500.000,-

4. Peralatan Rp. 15.000.000,- Rp. 15.000.000,-

5. Tenaga Kerja 32 org Rp. 750.000 x 32 org x

12 bln

Rp. 288.000.000,-

6. Pembuatan Bedeng Rp. Rp. 3.000.000

7. Pengangkutan 3 truk x 850.000 / truk x

3 panen

Rp. 7.650.000,-

Total Biaya Rp. 475.650.000,-

Hasil Panen 150 ton / thn, @ 7.000 Rp. 1.050.000.000,-

Laba Rp. 574.350.000,-

Bab 6 Penutup dan Kesimpulan

Ternyata buah merah dari Wamena tersebut sangat menguntungkan dan bermanfaat

bagi manusia. Disamping sebagai, obat, juga sebagai minuman. Terlebih, untuk saat

ini sudah tersebar di mana-mana, dapat di temui di Apotik, Toko Obat maupun

pengiriman langsung melalui distributor.

KEUNGGULAN:

Menjelaskan berbagai keunggulan yang dapat dijadikan patokan untuk menjalankan

bisnis ini.

KELEMAHAN:

23

Page 25: Penyusunan Proposal Usaha

Memberikan penjelasan berkaitan dengan kelemahan yang ada dalam binnis ini.

Kedua kesimpulan tersebut sangat terkait dengan analisis SWOT yang dilakukan.

Daftar Pustaka 1. Suharyadi, Arissetyanto Nugroho, Purwanto S.K., Maman Faturohman, 2007.

Kewirausahaan, Membangun Usaha Sukses Sejak Usia Muda, Salemba Empat. 2. Calvin R. J. 2002. Entrepreneurial Management. McGraw-Hill. New York. 3. Cooper A.C., S. A. Alvarez, A. A. Carera. 2006. Entrepreneurial Strategies: New

Technologies in Emerging Markets. Blackwell Publising. Australia. 4. Dollinger M. J., 2003. Entrepreneurship Strategies and Resources. Printice Hall. Ney

Jersey. 5. Hitt M. A., R. D. Ireland. 2002. Strategic Entrepreneurship; Creating a New Mindset.

Blackwell Publishing. United Kingdom. 6. Hendrowinoto N., dkk. 2005. H. Probosutedjo Merindukan Kesejahteraan Rakyat

Jelata. Mercu Buana University Press. Jakarta. 7. Longenecker, J. G., C. W. Moore., J.W. Petty. Kewirausahaan Manajemen Bisnis Kecil.

Salemba Empat. Jakarta, 8. Lupiyoadi, R. 2004. Entrepreneurship: From Mindset to Strategy. Lembaga Penerbit

Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia. Jakarta. 9. Kao J. J. 1989. Entrepreneurship, Creativity and Organization. Harvard business

School. Printice-Hall. New Jersey. 10. Seng, W. A. 2006. Rahasia Bisnis Orang Cina. Hikmah. Jakarta. 11. Suharno B., 2006. Langkah jitu memulai Bisnis dari Nol. Penebar Swadaya. Jakarta. 12. Kuratko D. F. and R. M. Hodgetts. 2004. Entrepreneurship, Theory, Process, Practice.

Thomson. Australia. 13. Lambing P., and C. R. Kuehl. Entrepreneurship. 2000. Prentice-Hall Inc. New Jersey. 14. Zimmerer, W. T. dan N. M. Scarborough. 1998. Pengantar Kewirausahaan dan

Manajemen Bisnis Kecil. PT. Indeks. Jakarta. 15. Riyanti B. P. D. 2003. Kewirausahaan Dari Sudut Pandang Psikologi Kepribadian.

Grasindo. Jakarta. 16. Widyatmoko A., 2006. 100 Peluang Usaha. Agromedia Pustaka. Tangerang. 17. Zubir Z. 2005. Studi Kelayakan Usaha. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas

Indonesia, Jakarta.

24

Page 26: Penyusunan Proposal Usaha

18. Zimmerer, W. T. Dan N. M. Scarborough. 2005. Pengantar Kewirausahaan dan

Manajemen Binsnis Kecil. Ed. Keempat. PT. Indeks. Jakarta. 19. Suryana, 2006. Kewirausahaan Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju Sukses, Ed.

3. Salemba Empat. Jakarta. 20. Kasmir. 2006. Kewirausahaan. PT. RajaGrafindo Persada. Jakarta 21. Alma, B. 2005. Kewirausahaan. Alfabeta. Bandung

25