Cara Pembuatan Fiberglass
-
Upload
adi-pamungkas -
Category
Documents
-
view
406 -
download
5
description
Transcript of Cara Pembuatan Fiberglass
LAPORAN OBSERVASI LAPANGAN
KULIAH DISAIN OTOMOTIF
MATERI : FIBERGLASS
Oleh :
ADI PAMUNGKAS
NIM. 09504241020
PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAPORAN OBSERVASI LAPANGAN KULIAH DISAIN OTOMOTIF
MATERI : FIBERGLASS
Lokasi : Bengkel Jogja Speed, Condong Catur, Depok, Sleman, Yogyakarta.
Obyek observasi : Fiberglass
Hasil observasi :
Fiberglass merupakan bahan yang ringan, mudah dibentuk dan dapat diaplikasikan
pada berbagai sisi bodi kendaraan. Fiberglass banyak digunakan pada interior maupun
eksterior kendaraan. Sebagai contoh pada mobil, fiberglass dapat diaplikasikan pada eksterior
mobil seperti bumper, side skirt, spoiler, penutup atas kaca dan lain sebagainya. Sedangkan
pada interior mobil, pada berbagai tujuan khusus, fiberglass digunakan pada pembuatan
dudukan atau rumah audio visual, hal ini lebih banyak dilakukan pada modifikasi mobil.
Adapun proses pembuatan fiberglass yang biasa dilakukan akan dijelaskan dalam
pembahasan laporan ini.
Pembuatan fiberglass
A. Bahan
1. Resin : sebagai bahan dasar fiberglass
Sebagai bahan dasar memiliki tekstur seperti gel sehingga dapat dioleskan pada
cetakan atau media pembuat fiberglass.
2. Katalis : sebagai pengeras dan pengering
Katalis campurkan bersama resin agar cepat kering dan memiliki kekerasan yang
baik.
3. Kobalt : sebagai pengeras
Kobalt digunakan dalam campuran ketika menginginkan kekerasan hasil
fiberglass yang lebih keras.
4. Serat fiber : sebagai serat penguat bentuk fiberglass
5. Pigmen warna : sebagai pewarna fiberglass.
B. Proses pembuatan fiberglass
1. Pembuatan fiberglass
Cara pembuatan fiberglass adalah sebagai berikut.
a. Disiapkan cetakan bentuk yang akan dibuat.
b. Disiapkan bahan fiberglass berupa resin, pengeras (katalis/kobalt), dan serat
fiber.
c. Posisikan cetakan pada posisi yang mudah untuk pengerjaan.
d. Serat fiber ditata dengan rata dan rapi pada seluruh bagian bentuk yang akan
dibuat dengan fiberglass.
e. Disiapkan campuran sebagai bahan pokok pembuatan fiberglass yaitu resin
dan pengeras dengan perbandingan :
- Resin : 1 Kg
- Katalis : 7-10 tetes atau 30 Gr
- Kobalt : 7-10 tetes atau 30 Gr
Penambahan pengering biasa dilakukan untuk mempercepat proses
pengeringan. Akan tetapi jika proses pengeringannya dipercepat, kekuatan
fiberglass yang didapatkan menjadi lebih rapuh jika dibandingkan dengan
komposisi yang seharusnya.
f. Bahan tersebut dicampur sampai bercampur dengan merata dan bahan siap
digunakan.
g. Oleskan campuran tersebut dengan merata pada cetakan yang telah dilapisi
dengan susunan serat fiber. Lakukan sampai ditail-ditail yang perlukan terisi
dengan campuran tersebut.
h. Setelah rata, diamkan fiberglass sampai mengering. Ketebalan fiberglass dapat
diatur sesuai kebutuhan hanya dengan menambahkan lapisan-lapisan
berikutnya dengan cara yang sama seperti sebelumnya.
i. Setelah fiberglass kering, hasil dapat dilepaskan dari cetakan.
j. Setelah itu, dapat dilakukan pengerjaan akhir seperti :
- Penghalusan bagian-bagian yang kurang baik.
- Penambalan bagian yang kurang sempurna.
- Penambahan ditail bentuk.
- Modifikasi bentuk fiberglass sesuai keinginan.
Gambar hasil pembentukan fiberglass dalam proses finishing.
2. Proses modifikasi bentuk
Pada proses modifikasi bentuk dari fiberglass yang dibuat, tidak langsung
dibuat dengan cetakan, akan tetapi cetakan hanya digunakan untuk mendapatkan
bentuk atau kerangka dasar dari benda yang akan dibuat. Karena denga berdasar
pada kerangka dasar tersebut modifikasi bentuk dapat dilakukan dengan baik.
Cara yang biasa digunakan adalah sebagai berikut :
a. Disiapkan kerangka dasar yang akan dimodifikasi bentuknya.
b. Dibuat lembaran-lembaran fiberglass yang akan digunakan sebagai bahan
pembuat bentuk.
c. Lembaran fiberglass yang telah dibuat dipotong-potong sesuai pola bentuk
yang akan dibuat.
d. Kebudian pala yang telah dibentuk ditempelkan dengan menggunakan lem
pada kerangka dasar.
e. Cara yang sama dilakukan sampai diperoleh bentuk target yang
diinginkan.
f. Setelah bentuk dasar selesai kemudian dilakukan pengerjaan akhir dengan
melapisi kembali dengan campuran fiberglass sampai sambungan-
sambungan tertutup oleh fiberglass dengan ketebalan yang diinginkan.
Dibiarkan sampai kering sebelum dilakukan pengerjaan finishing.
g. Setelah kering, dapat dilakukan pengerjaan finishing dengan memperhalus
permukaan fiberglass atau membentuk sudut-sudut yang diinginkan.
C. Pembuatan cetakan
Dalam proses pembuatan fiberglass, tidak dapat terlepas dari cetakan. Cetakan
digunakan sebagai pemberi bentuk fiberglass yang akan dibuat. Dalam aplikasi
cetakan, terdapat beberapa cara pencetakan fiberglass yaitu sebagai berikut :
1. Pencetakan dengan gipsum
Dengan cara ini, catakan dibuat dari bahan gipsum dengan mengambil bentuk
dari model asli yang akan dibuat dengan fiberglass. Cara pembuatan cetakan dari
gipsum adalah sebagai berikut :
a. Disiapkan benda atau model yang akan dibuat dengan fiberglass.
b. Disiapkan gipsum yang telah dibuat campuran dengan air kemudian
ditempelkan pada model sampai semua bagian yang dapat dijadikan cetakan
tertutup oleh gipsum.
c. Pertebal gipsum agar hasil akhir cetakan menjadi lebih kuat.
d. Setelah itu dikeringkan sampai gipsum benar-benar kering kemudian model
dapat dilepaskan dan cetakan siap digunakan.
Gambar hasil cetakan dari gipsum.
2. Pencetakan langsung pada model atau benda
Pada cara ini, pencetakan bentuk fiberglass langsung dilakukan pada benda
yang akan dibuat fiberglass. Benda asli digunakan sebagai contoh bentuk dan juga
sebagai acuan bentuk untuk dilakukan pembentukan lain selanjutnya. Pada cara
ini juga terdapat dua teknik pencetakan yaitu :
a. Pencetakan dari dalam
Pencetakan dari dalam dilakukan dengan mencetak fiberglass dari
bagian sisi dalam benda asli. Pada teknik ini hasil yang didapatkan akan
memiliki kehalusan permukaan pada bagian luar benda sehingga tampilan luar
akan halus dan baik. Akan tatapi memiliki kekurangan yaitu benda hasil
cetakan akan memiliki ukuran yang lebih kecil dari ukuran sebenarnya.
b. Pencetakan dari luar
Kebalikan dari cara sebelumnya, pencetakan dari luar dilakukan
dengan mencetak fiberglass dari bagian luar model. Cara ini menghasilkan
hasil dengan ukuran yang lebih besar dari benda asli dan juga hasil permukaan
yang didapat akan halus pada bagian dalam akan tetapi pada bagian luar justru
lebih kasar karena tekstur dari serat fiber.
Pada berbagai kondisi pengerjaan, pencetakan dari dalam lebih banyak
dilakukan. Selain kualitas permukaan luar lebih bai, pencetakan dari dalan tidak
akan merusak cat dari benda asli yang digunakan sebagai cetakan.