Cara Menghitung Taksiran Berat Janin

6
Cara Menghitung Taksiran Berat Janin Taksiran berat janin dianggap penting pada masa kehamilan karena pertumbuhan janin intrauterine berlangsung tidak konstan, yaitu berlangsung cepat pada awal masa kemudian melambat seiring bertambahnya usia kehamilan dan berhubungan dengan meningkatnya risiko terjadinya komplikasi selama persalinan pada ibu dan bayi seperti berat lahir rendah atau berat lahir berlebih. Ibu yang sehat akan melahirkan bayi sehat. Salah satu factor yang mempengaruhi terhadap kesehatan ibu adalah keadaan gizi ibu. Pada penelitian ini status gizi ibu dinilai dari ukuran lingkar lengan atas (LLA) ibu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan akurasi taksiran berat janin dengan rumus Lohnson dibandingkan dengan berat lahir actual pada ibu hamil gizi baik dan ibu hamil gizi buruk berdasarkan lingkar lengan atas.Metode penelitian yang digunakan adalah studi non eksperimental dengan pendekatan cross-sectional. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 30 ibu hamil inpartu di klinik bersalin di Yogyakarta yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Analisis statistik yang dipakai adalah analisis chi square.Dari hasil analisis data, didapatkan hasil pada status gizi p=0.603 (p0.05); OR=1,6 (OR1).Dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan akurasi antara ibu hamil gizi baik dan ibu hamil gizi buruk. Tinggi Fudus Uteri 13

description

word

Transcript of Cara Menghitung Taksiran Berat Janin

Page 1: Cara Menghitung Taksiran Berat Janin

Cara Menghitung Taksiran Berat Janin

Taksiran berat janin dianggap penting pada masa kehamilan karena pertumbuhan janin

intrauterine berlangsung tidak konstan, yaitu berlangsung cepat pada awal masa kemudian

melambat seiring bertambahnya usia kehamilan dan berhubungan dengan meningkatnya

risiko terjadinya komplikasi selama persalinan pada ibu dan bayi seperti berat lahir rendah

atau berat lahir berlebih. Ibu yang sehat akan melahirkan bayi sehat. Salah satu factor yang

mempengaruhi terhadap kesehatan ibu adalah keadaan gizi ibu. Pada penelitian ini status gizi

ibu dinilai dari ukuran lingkar lengan atas (LLA) ibu. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui perbedaan akurasi taksiran berat janin dengan rumus Lohnson dibandingkan

dengan berat lahir actual pada ibu hamil gizi baik dan ibu hamil gizi buruk berdasarkan

lingkar lengan atas.Metode penelitian yang digunakan adalah studi non eksperimental dengan

pendekatan cross-sectional. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 30 ibu

hamil inpartu di klinik bersalin di Yogyakarta yang sesuai dengan kriteria inklusi dan

eksklusi. Analisis statistik yang dipakai adalah analisis chi square.Dari hasil analisis data,

didapatkan hasil pada status gizi p=0.603 (p0.05); OR=1,6 (OR1).Dari penelitian ini, dapat

disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan akurasi antara ibu hamil gizi baik dan ibu hamil gizi

buruk.

Tinggi Fudus Uteri

Tinggi fundus adalah jarak antara tepi atas simfisis pubis dan puncak fundus uteri.

Pemeriksaan fundus dilaksanankan saat uteri sedang tidak dalam keadaan kontraksi, bisa

dengan cara manual atau menggunakan pita lila.

Pemeriksaan fudus uteri bertujuan untuk menentukan usia kehamilan, menentukan taksiran

berat janin serta menilai adanya hambatan pertumbuhan janin.

1. Rumus Lohnson

- Jika kepala belum masuk PAP maka rumusnya:

Berat Janin = (tinggi fudus uteri – 12 ) x 155 gram

- Jika kepala sudah masuk PAP maka rumusnya:

Berat Janin = (tinggi fudus uteri – 11 ) x 155 gram.  

13

Page 2: Cara Menghitung Taksiran Berat Janin

2. HODGE

Rumus : tinggi fundus ( cm ) – N x 155

1.      HODGE I:       N = 13 bila kepala belum melewati PAP

2.      HODGE II:     N = 12 bila kepala berada diatas spina isciadika

3.      HODGE III:   N = 11 bila kepala berada dibawah spina isciadika

Contohnya:

Diketahui TFU 26cm

TBJ      = (TFU-13) x 155

            = (26-13) x 155

            = 2015 gram

Sedangkan TBJ menurut TFU normal UK 7 bulan adaah

TBJ      = (TFU-13) x 155

            = (30-13) x 155

            = 2636 gram

Menghitung taksiran berat janin (TBJ) dengan rumus diatas keakuratannya akan meleset ,

karena faktor sebagai berikut :

- Ketebalan dinding abdomen, ini membuat kita kesulitan dalam menentukan lokasi

fundus uteri.

- Rumus ini tidak dikhususkan untuk wanita Indonesia, pola makan yg berbeda akan

menentukan besarnya janin.

14

Page 3: Cara Menghitung Taksiran Berat Janin

3. USG

Crown-rump Length (CRL). CRL adalah istilah untuk panjang antara bokong dan ujung

kepala janin. Pengukuran CRL dilakukan pada janin berusia 7-12 minggu dan memberikan

perkiraan yang sangat akurat mengenai usia kehamilan. Setelah usia kehamilan 12 minggu,

CRL tidak lagi akurat mengukur usia janin, sehingga pengukuran lain diperlukan.

Biparietal Diameter (BPD). Diameter antara 2 sisi kepala, yang diukur setelah bayi berusia di

atas 12 minggu. Diameter kepala bayi meningkat dari sekitar 2,4 cm di usia 13 minggu

menjadi sekitar 9,5 cm pada saat kelahiran. Dua bayi dengan berat yang sama dapat memiliki

ukuran kepala berbeda sehingga BPD di tahap akhir kehamilan umumnya dianggap tidak

dapat diandalkan.

Femur Length (FL). Mengukur panjang tulang paha yang mencerminkan pertumbuhan

memanjang janin. FL meningkat dari sekitar 1,5 cm di 14 minggu menjadi sekitar 7,8 cm

pada akhir kehamilan. Kegunaan FL mirip dengan BPD.

Abdominal Circumverence (AC). Mengukur lingkar perut ibu. Ini adalah pengukuran yang

paling penting pada akhir kehamilan, namun lebih mencerminkan ukuran dan berat janin

daripada usianya.

AC, BPD dan FL digabungkan dalam rumus untuk memperkirakan berat badan janin. Mesin

USG langsung menghitung secara otomatis perkiraan berat janin, yang formulanya antara lain

adalah : 1,4 BPD X FL X AC (semua dalam cm) – 200 = berat janin.

15

Page 4: Cara Menghitung Taksiran Berat Janin

Perkiraan berat badan janin dapat dilakukan dengan menggunakan formula khusus seperti

yang terlihat dibawah ( rasio Ø kepala : abdomen )

16