Cara Menanam Ubi Kayu Yang Benar 2

17
CARA MENANAM UBI KAYU YANG BENAR Masyarakat Indonesia memang sudah sangat akrab dengan makanan yang satu ini, singkong. Singkong atau yang sering disebut dengan ubi kayu sering diklaim sebagai makanan kedua setelah nasi sebagai makanan yang kaya akan kandungan karbohidrat. Cara menanam singkong memanglah tidak terlalu sulit, asalkan ada lahan disitu singkong bisa tumbuh. Saking mudahnya hidup, kayu singkong kita letakkan ditanah saja bisa tumbuh tunas-tunas baru. Memang asal tancap kayu singkong saja memang sangat bisa tumbuh tanaman singkong tersebut. Namun tetap saja pertumbuhan singkong tersebut kurang maksimal, cara menanam singkong yang benar akan membuat pertumbuhan singkong tersebut lebih optimal. Nah bagaimana cara menanam singkong dengan baik? Cara menanam singkong dengan baik akan kita ulas dibawah ini. Cara Menanam Singkong Dengan Benar Inilah beberapa langkah cara menanam singkong dengan benar : 1. Persiapan Bibit Bibit singkong adalah dengan batangnya, batang yang baik untuk bibit adalah batang yang berdiameter sekitar 2-3 cm. Potonglah batang yang akan dijadikan bibit dengan panjang berkisar antara 15 – 22 cm dengan menggunakan sabit steril, jangan memotong menggunakan gergaji, 2. Persiapan Lahan dan Penanaman Gemburkan lahan yang akan ditanami terlebih dahulu dengan cara mencangkulnya dan biarkan tanahnya tetap disana (dibuat gudukan). Campurkan tanah humus/pupuk kandang secukupnya. Boleh dicampur sedikit sampah organik seperti dedaunan agar nantinya dapat menjadi kompos. Setelah tanah digemburkan, tancapkan batang/bibit tersebut ke tanah yang telah digemburkan, siram air bila perlu. Ingat, penanamannya tidak boleh terbalik mata tunasnya, mata tunasnya harus menghadap keatas. Tanam dengan jarak 100 cm x 100 cm. Ini adalah cara menanam singkong yang baik. 3. Perawatan Perawatan tanaman singkong memang cukup mudah, cukup bersihkan tanaman hama yang tumbuh dan mengganggu disekelilingnya. Lakukan penyiraman dengan teratur dan berikan pupuk yang cukup. Pemupukan bisa dilakukan 2 kali yaitu pada umur empat hari dengan pupuk NPK sebanyak 200 kg/ha, pemupukan yang kedua adalah setelah berumur 3 bulan dengan NPK dengan jumlag 300 kg/ha. 4. Pemanenan Singkong berada pada akarnya. Pemanenan dilakukan setelah sekitar pohon singkong berumur 8 – 10 bulan. Untuk konsumsi sanda bisa memanennya sekitar 8 – 9 bulan tetapi untuk industri diambil tepungnya sebaiknya pemanenen sekitar umur 10 bulan. Cara memanennya adalah dengan memangkas batangnya terlebih dahulu dengan menyisakan 15 cm untuk pegangan mencabutnya.

description

Cara menanam ubi kayu

Transcript of Cara Menanam Ubi Kayu Yang Benar 2

CARA MENANAM UBI KAYU YANG BENAR

Masyarakat Indonesia memang sudah sangat akrab dengan makanan yang satu ini, singkong. Singkong atau yang sering disebut dengan ubi kayu sering diklaim sebagai makanan kedua setelah nasi sebagai makanan yang kaya akan kandungan karbohidrat.

Cara menanam singkong memanglah tidak terlalu sulit, asalkan ada lahan disitu singkong bisa tumbuh. Saking mudahnya hidup, kayu singkong kita letakkan ditanah saja bisa tumbuh tunas-tunas baru. Memang asal tancap kayu singkong saja memang sangat bisa tumbuh tanaman singkong tersebut. Namun tetap saja pertumbuhan singkong tersebut kurang maksimal, cara menanam singkong yang benar akan membuat pertumbuhan singkong tersebut lebih optimal. Nah bagaimana cara menanam singkong dengan baik?

Cara menanam singkong dengan baik akan kita ulas dibawah ini. Cara Menanam Singkong Dengan Benar Inilah beberapa langkah cara menanam singkong dengan benar : 1. Persiapan Bibit Bibit singkong adalah dengan batangnya, batang yang baik untuk bibit adalah batang yang berdiameter sekitar 2-3 cm. Potonglah batang yang akan dijadikan bibit dengan panjang berkisar antara 15 22 cm dengan menggunakan sabit steril, jangan memotong menggunakan gergaji, 2. Persiapan Lahan dan Penanaman Gemburkan lahan yang akan ditanami terlebih dahulu dengan cara mencangkulnya dan biarkan tanahnya tetap disana (dibuat gudukan). Campurkan tanah humus/pupuk kandang secukupnya. Boleh dicampur sedikit sampah organik seperti dedaunan agar nantinya dapat menjadi kompos. Setelah tanah digemburkan, tancapkan batang/bibit tersebut ke tanah yang telah digemburkan, siram air bila perlu. Ingat, penanamannya tidak boleh terbalik mata tunasnya, mata tunasnya harus menghadap keatas. Tanam dengan jarak 100 cm x 100 cm. Ini adalah cara menanam singkong yang baik. 3. Perawatan Perawatan tanaman singkong memang cukup mudah, cukup bersihkan tanaman hama yang tumbuh dan mengganggu disekelilingnya. Lakukan penyiraman dengan teratur dan berikan pupuk yang cukup. Pemupukan bisa dilakukan 2 kali yaitu pada umur empat hari dengan pupuk NPK sebanyak 200 kg/ha, pemupukan yang kedua adalah setelah berumur 3 bulan dengan NPK dengan jumlag 300 kg/ha. 4. Pemanenan Singkong berada pada akarnya. Pemanenan dilakukan setelah sekitar pohon singkong berumur 8 10 bulan. Untuk konsumsi sanda bisa memanennya sekitar 8 9 bulan tetapi untuk industri diambil tepungnya sebaiknya pemanenen sekitar umur 10 bulan. Cara memanennya adalah dengan memangkas batangnya terlebih dahulu dengan menyisakan 15 cm untuk pegangan mencabutnya.Anda dapat menggali dengan linggis dan tangan, hindari mengguanakan cangkul karena dapat melukai kulit singkong. Cara menanam singkong memanglah sederhana, setiap batang yang ditancapkan ke tanah biasanya langsung akan tumbuh setelah beberapa hari. Akan tetapi cara menanam singkong yang benar akan membuahkan hasil yang optimal.

Tips cara menanam singkong yang benar

Pernahkah anda menanam singkong?Apakah singkong mempunyai nilai ekonomis yang tinggi?. Pertanyaan yang penuh polemik karena tanaman yang satu ini hanya dilirik sebelah mata oleh petani padahal kandungan gizinya tinggi dan kalau sudah diolah menjadimakanan cemilanakan mendatangkan penghasilan yang mengiurkan dan omsetnya pun bisa milyaran lho.

Dalam jumpa kali ini saya akan coba memberikan tips cara menanam singkong yang benar. Dengan persiapan dan pengetahuan yang baik mengenai cara menanamsingkong yang benar, ditambah dengan ketekunan serta kesabaran Anda dalam merawatnya, tidak mustahil bahwa hasil yang akan Anda peroleh nantinya akan maksimal dan memuaskan Anda.

Jadi, apa saja yang perlu Anda persiapkan dan lakukan sebelum menanam singkong agar hasilnya berlimpah dan maksimal?. Mau tahu cara budidaya singkong gajah asal Kaltim?

Berikut Tips dan Cara menanam singkong YANG BENAR1. Siapkan Lahan tempat Menanam SingkongSingkong membutuhkan tanah yang gembur dan subur agar umbi yang dihasilkan bisa maksimal ukurannya selain kualitasnya, untuk itu sebelum Anda menanamnya, tanah tempat Anda menanam harus dicangkul terlebih dahulu. Anda dapat menggunakan teknik gundukan tanah memanjang seperti ketika Anda menanam cabai.Letakkan sampah daun yang nantinya akan berfungsi sebagai pupuk alami di dalam gundukan tanah yang Anda buat tadi. Jangan lupa membuat jalan air antara gundukan yang satu dengan lain agar tanah gundukan untuk menanam singkong tadi tidak terendam air.

2. Siapkan Bibitnya dan TanamSetelah tanah atau lahannya sudah siap, Anda dapat mulai memilih bibit singkong terbaik dan menanamnya. Beri jarak antar bibit kurang lebih 7 hingga 10cm agar tidak terlalu rapat. Perhatikan waktu Anda menanamnya supaya tidak terbalik, ujung bawah yang ditanam ke dalam tanah adalah bagian bibit yang tua.

3. Perawatan Tanaman Singkong Merawat singkong yang sudah Anda tanam tadi akan kita bagi menjadi 3 seperti di bawah ini:

# Merawat TunasSetelah beberapa waktu, akan mulai tumbuh tunas dari bibit yang Anda tanam. Anda harus menyingkirkan semua rumput yang tumbuh selama tunas muncul agar tanaman Anda tidak kekurangan unsur hara yang merupakan makanannya karena diambil oleh rumput yang tumbuh di sekitarnya.

# Mengairi TanamanAnda harus menjaga agar bibit yang Anda tanam tidak kekurangan air, tetapi usahakan agar tanaman Anda tidak terendam hingga basah.

# Memberi Pupuk

Berikan pupuk kandang Anda bisa membeli atau membuatnya sendiri dari ternak yang Anda miliki jika Anda memang petani yang memiliki ternak. Pupuk kandang ini berguna untuk memaksimalkan pertumbuhan tanaman singkong Anda terutama daunnya.

P A N E N#Ciri dan Umur Panen Ketela pohon dapat dipanen pada saat pertumbuhan daun bawah mulai berkurang. Warna daun mulai menguning dan banyak yang rontok. Umur panen tanaman ketela pohon telah mencapai 68 bulan untuk varietas Genjah dan 912 bulan untuk varietas Dalam.

#Cara Panen Ketela pohon dipanen dengan cara mencabut batangnya dan umbi yang tertinggal diambil dengan cangkul atau garpu tanah.

PASCA PANEN#PengumpulanHasil panen dikumpulkan di lokasi yang cukup strategis, aman dan mudah dijangkau oleh angkutan.

#Penyortiran dan PenggolonganPemilihan atau penyortiran umbi ketela pohon sebenarnya dapat dilakukan pada saat pencabutan berlangsung. Akan tetapi penyortiran umbi ketela pohon dapat dilakukan setelah semua pohon dicabut dan ditampung dalam suatu tempat. Penyortiran dilakukan untuk memilih umbi yang berwarna bersih terlihat dari kulit umbi yang segar serta yang cacat terutama terlihat dari ukuran besarnya umbi serta bercak hitam/garis-garis pada daging umbi.

#PenyimpananCara penyimpanan hasil panen umbi ketela pohon dilakukan dengan cara sebagai berikut:a)Buat lubang di dalam tanah untuk tempat penyimpanan umbi segar ketela pohon tersebut. Ukuran lubang disesuaikan dengan jumlah umbi yang akan disimpan.

b)Alasi dasar lubang dengan jerami atau daun-daun, misalnya dengan daun nangka atau daun ketela pohon itu sendiri.

c)Masukkan umbi ketela pohon secara tersusun dan teratur secara berlapis kemudian masing-masing lapisan tutup dengan daun-daunan segar tersebut di atas atau jerami.

d)Terakhir timbun lubang berisi umbi ketela pohon tersebut sampai lubang permukaan tertutup berbentuk cembung, dan sistem penyimpanan seperti ini cukup awet dan membuat umbi tetap segar seperti aslinya.

#Pengemasan dan PengangkutanPengemasan umbi ketela pohon bertujuan untuk melindungi umbi dari kerusakan selama dalam pengangkutan. Untuk pasaran antar kota/ dalam negeri dikemas dan dimasukkan dalam karung-karung goni atau keranjang terbuat dari bambu agar tetap segar. Khusus untuk pemasaran antar pulau maupun diekspor, biasanya umbi ketela pohon ini dikemas dalam bentuk gaplek atau dijadikan tepung tapioka. Kemasan selanjutnya dapat disimpan dalam karton ataupun plastik-plastik dalam perbagai ukuran, sesuai permintaan produsen.

Setelah dikemas umbi ketela pohon dalam bentuk segar maupun dalam bentuk gaplek ataupun tapioka diangkut dengan alat trasportasi baik tradisional maupun modern ke pihak konsumen, baik dalam maupun luar negeri

Gambaran Peluang AgribisnisDi pasar Indonesia, produksi Ketela pohon rata-rata mencapai 8,24 ton/ha (data tahun 1969-1978). Tahun 1983-1991 rata-rata mencapai 11,43 ton/ha.

Peningkatan produksi umbi ketela pohon kurun waktu 1988-1992 terjadi karena adanya peningkatan rata-rata hasil per hektar. Walaupun demikian, rata-rata produktivitas usaha tani ketela pohon ditingkat petani (3 ton/ha) masih lebih rendah dibandingkan dengan potensi hasilnya (6-10 ton/ha). Luas panen komoditas ketela pohon yang cenderung terus menurun selama kurun waktu tersebut ternyata tidak berpengaruh terhadap produksi total. Sementara itu, sekitar 58% dari total luas panen per tahun masih tersebar di Pulau Jawa.

Dari segi ekspor, selama periode 1990-1994 ekspor ketela pohon Indonesia mengalami peningkatan yang cukup besar. Bila pada tahun 1990, ekspor ketela pohon adalah sebanyak 100 ton, maka pada tahun 1994 jumlah tersebut sudah menjadi 500 ton. Permintaan ketela pohon dalam bentuk tapioka maupun gaplek pada tahun-tahun yang akan datang diperkirakan akan terus meningkat. Hal ini merupakan peluang besar bagi Indonesia untuk usaha agribisnis ketela pohon. selamat mencoba

ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA TANAMAN#Analisis Usaha Budidaya Perkiraan analisis budidaya singkong seluas 1 hektar pola monokultur dalam satu musim tanam (8 bulan), dengan jarak tanam 100 X 100 cm (populasi + 9.998 tanaman) untuk daerah Jawa Barat pada tahun 1999 adalah:

#Jumlah biaya produksi Rp. 3.652.500,-#Biaya produksi1.Sewa lahan per musim (lahan kering) Rp. 500.000,-

2.Bibit + 11.000 stek @ Rp 30,- Rp. 330.000,-

3.Pupuk- Urea: 200 kg @ Rp 1.000,- Rp. 200.000,-- TSP: 100 kg @ Rp 1.800,- Rp. 180.000,-- KCl: 200 kg @ Rp 1.650,- Rp. 330.000,-

4.Pestisida: 2 kg (liter) @ Rp 50.000,- Rp. 100.000,-5.Pajak dan peralatanRp. Rp 300.000,-

6.Tenaga kerja- Pengolahan lahan 70 HKP @ Rp 10.000,- Rp. 700.000,-- Penanaman 5 HKP + 10 HKWRp. Rp 125.000,-- Pemupukan 10 HKP +25 HKWRp. Rp 287.500,-- Penyiangan dan pembubunan 20 HKP + 20 HKWRp. Rp 350.000,-

7.Panen dan pasca panen Rp. 250.000,-

2)Pendapatan 30.000 kg @ Rp 125,- Rp. 4.500.000,-

3)Keuntungan Rp. 847.500,-

4)Parameter kelayakan usaha 1. Rasio Out/Input=1,232Catatan : HKP (Hari Kerja Pria); HKW (Hari Kerja Wanita)

Cara Budidaya singkong gajah

Singkong Gajah memiliki sistem perakaran yang kuat sehingga memungkinkan bisa menyerap (menahan) air dan sangat berguna bagi keperluan irigasi dan pengendalian banjir. Sedangkan pertumbuhan batang, cabang dan daun mencapai tinggi 5 meter. Tumbuhan ini mempunyai potensi tinggi dalam penyerapan CO2, dengan demikian keberadaan Singkong Gajah besar peranannya bagi pengendalian ekosistem.

Lewat Carabudidaya singkong gajah ini, mudah mudahan ke depan dapat tercipta lapangan usaha, seperti mendirikan UKM, pabrik tapioka. Bahkan, singkong gajah bisa menjadi komoditi ekspor setelah diolah menjadi bio-etanol.

Melalui budidaya singkong gajah ini, mudah mudahan kedepan dapat tercipta lapangan usaha, seperti mendirikan UKM, pabrik tapioka. Bahkan, singkong gajah bisa menjadi komoditi ekspor setelah diolah menjadi bio-etanol. "SINGKONG GAJAH" merupakan varietas "ASLI" Kalimantan Timur yang ditemukan oleh; PROF. DR. RISTONO, MS.Dari berbagai sampel cabutan Singkong Gajah dengan umur antara 4 - 9 bulan memiliki rasa yang enak dan gurih dengan tekstur empuk bahkan ada nuansa rasa ketan. Berbagai jenis olahan Singkong basah menjadi makanan diperoleh kualitas yang bagus antara lain berupa Keripik, Gethuk, Tape dan Bahan sayur pengganti kentang, dan lainnya yang memiliki potensi Ekonomi yang cukup tinggi.

Umbi umur 9 - 12 bulan mempunyai kadar pati yang tinggi sehingga berpotensial sebagai bahan Chip Gaplek, Tepung Tapioka, Tepung Mocal (Pengganti Gandum) dan Bioethanol. Dengan demikian Singkong Gajah akan memiliki potensi strategis secara Nasional sebagai Bahan Pangan dan Bahan Bakar Nabati (Energi).

A. SYARAT TUMBUH SINGKONG GAJAH1. IKLIM# Untuk dapat berproduksi optimal, ubi kayu memerlukan curah hujan 150- 200 mmpada umur 1-3 bulan, 250-300 mm pada umur 4-7 bulan, dan 100- 150 mm pada fase menjelang dan saat panen (Wargiono, dkk., 2006).# Suhu udara minimal bagi tumbuhnya ketela pohon/singkong sekitar 10 derajat C. Bila suhunya dibawah 10 derajat C menyebabkan pertumbuhan tanaman sedikit terhambat, menjadi kerdil karena pertumbuhan bunga yang kurang sempurna.# Kelembaban udara optimal untuk tanaman ketela pohon/singkong antara 60 " 65%.# Sinar matahari yang dibutuhkan bagi tanaman ketela pohon/singkong sekitar 10 jam/hari terutama untuk kesuburan daun dan perkembangan umbinya.

2. MEDIA TANAM# Tanah yang paling sesuai untuk ketela pohon/singkong adalah tanah yang berstruktur remah, gembur, tidak terlalu liat dan tidak terlalu poros serta kaya bahan organik. Tanah dengan struktur remah mempunyai tata udara yang baik, unsur hara lebih mudah tersedia dan mudah diolah.

#Jenis tanah yang sesuai untuk tanaman ketela pohon/singkong adalah jenis aluvial latosol, podsolik merah kuning, mediteran, grumosol dan andosol.#Derajat keasaman (pH) tanah yang sesuai untuk budidaya ketela pohon berkisar antara 4,5 - 8,0 dengan pH ideal 5,8. pada umumnya tanah di Indonesia ber pH rendah (asam),yaitu berkisar 4,0- 5,5, sehingga seringkali dikatakan cukup netral bagi suburnya tanaman ketela pohon.

B. PEDOMAN BUDIDAYAa) BIBIT# Gunakan varietas unggul yang mempunyai potensi hasil tinggi, disukaikonsumen, dan sesuai untuk daerah penanaman. Sebaiknya varietas unggul yang dibudidayakan memiliki sifat toleran kekeringan, toleran lahan pH rendah dan/atau tinggi, toleran keracunan Al, dan efektif memanfaatkan hara P yang terikat oleh Al dan Ca.# Ketela pohon berasal dari tanaman induk yang cukup tua (10-12 bulan).# Ketela pohon harus dengan pertumbuhannya yang normal dan sehat serta seragam#Batang telah berkayu dan berdiameter 2,5 cm lurus.# Belum tumbuh tunas-tunas baru

b) PENGOLAHAN MEDIA TANAMa. Persiapan, kegiatan yang perlu dilakukan sebelum pengolahan lahan adalah :# Pengukuran pH tanah dilakukan dengan menggunakan kertas lakmus, pH meter dan atau cairan pH tester.# Penganalisaan jenis tanah pada contoh atau sempel tanah yang akan ditanami untuk mengetahui ketersediaan unsur hara, kandungan bahan organik.# Penetapan jadwal/waktu tanam berkaitan erat dengan saat panen. Hal ini perlu diperhitungkan dengan asumsi waktu tanam bersamaan dengan tanaman lainnya (tumpang sari), sehingga sekaligus dapat memproduksi beberapa variasi tanaman sejenis.# Luas areal penanaman disesuaikan dengan modal dan kebutuhan setiap petani ketela pohon. Pengaturan volume produksi penting juga diperhitungkan karena berkaitan erat dengan perkiraan harga saat panen dan pasar.

b. Pembukaan dan Pembersihan LahanPembukaan lahan pada intinya merupakan pembersihan lahan dari segala macam gulma (tumbuhan pengganggu) dan akar-akar tanaman sebelumnya. Tujuan pembersihan lahan untuk memudahkan perakaran tanaman berkembang dan menghilangkan tumbuhan inang bagi hama dan penyakit yang mungkin ada.

c. Pembentukan Bedengan (Guludan)Bedengan dibuat pada saat lahan sudah 70% dari tahap penyelesaian. Bedengan atau pelarikan dilakukan untuk memudahkan penanaman, sesuai dengan ukuran yang dikehendaki. Pembentukan bedengan ditujukan untuk memudahkan dalam pemeliharaan tanaman, seperti permbersihan tanaman liar maupun sehatnya pertumbuhan tanaman.

d. Pengapuran (Bila diperlukan)Untuk menaikan pH tanah, terutama pada lahan yang bersifat sangat asam/tanah gambut, perlu dilakukan pengapuran. Jenis kapur yang digunakan adalah kapur kalsit/kaptan (CaCO3). Dosis yang biasa digunakan adalah 1 " 2,5 ton/ hektar. Pengapuran diberikan pada waktu pembajakan atau pada saat pembentukan bedengan kasar bersamaan dengan pemberian pupuk kandang.

C. TEKNIK PENANAMANPenentuan Pola Tanam Pola tanaman harus memperhatikan musim dan curah hujan. Pada lahan tegalan/kering, waktu tanam yang paling baik adalah awal musim hujan atau setelah penanaman padi. Jarak tanam yang digunakan pada pola monokultur adalah 80 x 120 cm.Cara Penanaman Sebelum bibit ditanam disarankan agar bibit direndam terlebih dahulu dengan pupuk hayati MiG-6 Plus yang telah dicampur dengan air selama 3-4 jam.

Setelah itu baru dilakukan penanaman dilahan hal ini sangat bagus untuk pertumbuhan dari bibit. Cara penanaman dilakukan dengan meruncingkan ujung bawah stek ketela pohon, kemudian tanamkan sedalam 5-10 cm atau kurang lebih sepertiga bagian stek tertimbun tanah. Bila tanahnya keras/berat dan berair/lembab, stek ditanam dangkal saja.

D. PEMELIHARAAN TANAMANPenyulamanUntuk bibit yang mati/abnormal segera dilakukan penyulaman, yakni dengan cara mencabut dan diganti dengan bibit yang baru/cadangan. Bibit atau tanaman muda yang mati harus diganti atau disulam. Penyulaman dilakukan pada pagi hari atau sore hari, saat cuaca tidak terlalu panas.

Penyiangan Penyiangan bertujuan untuk membuang semua jenis rumput/tanaman liar pengganggu (gulma) yang hidup disekitar tanaman. Dalam satu musim penanaman minimal dilakukan 2 kali penyiangan. Periode kritis atau periode tanaman harus bebas gangguan gulma adalah antara 5-10 minggu setelah tanam.

Bila pengendalian gulma tidak dilakukan selama periode kritis tersebut, produktivitas dapat turun sampai 75% dibandingkan kondisi bebas gulma. Pembubunan Cara pembubunan dilakukan dengan menggemburkan tanah disekitar tanaman dan setelah dibuat seperti gundukan. Waktu pembubunan bersamaan dengan waktu penyiangan, hal ini dapat menghemat biaya.

Apabila tanah sekitar tanaman ketela pohon terkikis karena hujan atau terkena air siraman sehingga perlu dilakukan pembubunan/ditutup dengan tanah agar akan tidak kelihatan. Perempelan/Pemangkasan Pada tanaman ketela pohon perlu dilakukan pemangkasan/pembuangan tunas karena minimal setiap pohon harus mempunyai cabang 2 atau 3, hal ini agar batang pohon tersebut bisa digunakan sebagai bibit lagi dimusim tanam mendatang.

E. PEMUPUKANPemupukan Secara Konvensional/Kebiasaan Petani Pemupukan dilakukan dengan system pemupukan berimbang antara N, P, K dengan dosis Urea : 135 kg, TSP/SP36 : 75 kg dan KCL : 135 kg. pupuk tersebut diberikan pada saat tanam dengan dosis N:P:K = 1/3 : 1: 1/3 atau Urea : 50 kg, TSP/SP36 : 75 kg dan KCL : 50 kg (sebagai pupuk dasar) dan pada saat tanaman berumur 2-3 bulan yaitu sisanya dengan dosis N:P:K = 2/3:0:2/3 atau Urea : 85 kg dan KCL : 85 kg.

Pemupukan dengan Sistem Teknologi MiG-6 Plus Sistem pemupukan menggunakan teknologi MiG-6 Plus , dapat mengurangi kebutuhan pupuk kimia/anorganik sampai dengan 50%, adapun cara pemupukannya adalah sebagai berikut : Disarankan saat pengolahan lahan diberikan pupuk kandang pada setiap lubang yang akan ditanami bibit.

Kebutuhan 5ton/ha. 3 hari sebelum tanam diberikan 2 liter MiG-6 Plus per hektar dengan campuran setiap 1 liter MiG-6 Plus dicampur/dilarutkan dengan air max 200 liter atau 1 tutup botol (10 ml) dicampur/dilarutkan dengan air sebanyak 2 liter (jumlah air tidak harus 200 liter boleh kurang asal cukup untuk 1 hektar) disemprotkan pada lahan secara merata disarankan disemprotkan pada pupuk kandang/kompos agar fungsi dari pupuk kandang/kompos lebih maksimal.

Setelah 3 hari bibit/stek siap ditanam. 5 hari setelah tanam berikan campuran pupuk NPK dengan dosis Urea : 50 kg, TSP/SP36 : 75 kg dan KCL : 50 kg pada lahan 1 hektar, 1 pohon diberikan campuran sebanyak 22,5 gram dengan cara ditugalkan pada jarak 15 cm dari tanaman dengan kedalaman 10cm.

Pemberian MiG-6 Plus selanjutnya pada saat tanaman singkong berumur 2 bulan :2 liter, umur 4 bulan : 2 liter, umur 6 bulan : 2 liter dan 8 bulan : 2 liter. Pemberian pupuk anorganik selanjutnya pada umur tanaman 60-90 hari berupa campuran pupuk N:P:K dengan dosis Urea : 85 kg, dan KCL : 85 kg. Asumsi bila 1 hektar lahan ditanam 7.500 pohon berarti 1 pohon diberikan sebanyak 22,5 gram dengan cara ditugalkan pada jarak 15 cm dari tanaman dengan kedalaman 10cm.

F. PENGAIRAN DAN PENYIRAMANKondisi lahan ketela pohon dari awal tanam sampai umur 4-5 bulan hendaknya selalu dalam keadaan lembab tapi tidak terlalu becek. Pada tanah yang kering perlu dilakukan penyiraman dan pengairan dari sumber air yang terdekat. Pengairan dilakukan pada saat musim kering dengan cara menyiram langsung akan tetapi cara ini dapat merusak tanah. System yang baik digunakan adalah system genangan sehingga air dapat sampai kedaerah perakaran secara resapan. Pengairan dengan system genangan dapat dilakukan dua minggu sekali dan untuk seterusnya diberikan berdasarkan kebutuhan.

G. WAKTU PENYEMPROTAN PESTISIDA / INSEKTISIDAJenis dan dosis pestisida disesuaikan dengan jenis penyakitnya. Penyemprotan pestisida paling baik dilakukan pada pagi hari setelah embun hilang atau pada sore hari. Dosis pestisida disesuaikan dengan serangan hama/penyakit, baca dengan baik penggunaan dosis pada label merk obat yang digunakan. Apabila hama dan penyakit menyerang dengan ganas maka dosis pestisida harus lebih akan tetapi penggunaannya harus hati-hati karena serangga yang menguntungkan dapat ikut mati. Semoga bermanfaat

Cara membuat benih/bibit tanaman kehutanan yang baik dan benar

Assalamu`alaikum Wr. Wb.Saudara saudara para Petani Indonesia dimana saja berada, kali ini saya akan mencoba memaparkan artikel tentang tata cara membuat atau menanam benih/bibit tanaman kehutanan yang baik dan benar, maksudnya ialah untuk mendapatkan bibit tanaman yang berkualitas agar saudara sekalian dapat memperoleh hasil panen yang maksimal

Adapun beberapa tahapan yang harus dilalui dalam proses pengadaan bibit meliputi :

a. Seleksi BenihKegiatan ini dimaksudkan untuk memperoleh benih yang berkualitas tinggi. Benih yang bermutu baik memiliki beberapa karakteristik antara lain : (1) Berdaya kecambah tinggi (di atas 70%), (2) Persen kemurnian tinggi, dan (3) Bersertifikat (teruji dan diketahui asal benih dan lain sebagainya).

b. Perlakuan BenihKegiatan ini dilakukan untuk memacu benih agar mampu berkecambah dalam waktu cepat tanpa merusak dan menurunkan kualitas bibit serta terbebas dari hama dan penyakit. Jenis perlakuan yang akan diaplikasikan untuk jenis tanaman keras, secara sederhana dan praktis yakni menyiram benih dengan air dan membersihkan benih tersebut dari kotoran.

c. Persiapan Media SapihMedia sapai merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam pengecambahan benih, karena keberadaan media ini ikut berperan dalam menentukan tingkat kelembaban dan besarnya suplai oksigen di sekitar benih, dalam mempercepat proses pecahnya kulit biji, yang selanjutnya diikuti oleh terjadinya pengecambahan. Selain itu media juga merupakan faktor eksternal yang berperan sebagai penentu kesehatan bibit, sehingga melalui treatmen media yang baik, seperti perlakuan sterilisasi yang tepat terhadap media semai sebelum digunakan, akan mampu mencegah dan menekan munculnya jamur perusak/pembusuk akar . Adapun jenis media yang akan digunakan dalam tahap penyemaian ini adalah pasir atau campuran tanah, sekam dan kompos (perbandingan 2 : 1 : 2 ) yang telah disterilkan.

Penyemaian (Penaburan Benih)Kegiatan penyemaian dilakukan segera setelah benih mendapatkan perlakuan yang tepat pada media semai yang telah disiapkan. Untuk mempercepatkan proses pengecambahan benih beberapa perlakukan yang harus diaplikasikan antara lain : (1) Penyiraman yang cukup dan terkontrol, agar kelembaban di sekitar benih dapat dipertahankan, (2) Memberikan cahaya yang cukup, agar proses etiolasi dapat dihindari dan (3) Aerasi cukup, agar suplai oksigen disekitar benih tersedia dengan baik.

d. Persiapan Media SapihMedia sapih merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi terhadap keberhasilan dalam pengadaan bibit, karena peran media ini disamping sebagai penopang tegaknya bibit, juga sebagai penentu tingkat kelembaban, suplai oksigen dan ketersediaan nutrisi (unsur hara) di sekitar perakaran bibit. Adapun jenis media semai yang akan digunakan dalam pengadaan bibit ini antara lain : tanah topsoil, kompos, sekam padi (perbandingan 2 : 1 : 1 ).

e. Penyapihan BibitKegiatan penyapihan dilakukan segera setelah benih berkecambah, kelopak biji telah terlepas dan telah keluar akar lateralnya (umur bibit kurang lebih telah 2-3 minggu setelah kecambah).

f. Pembuatan Bedeng SapihBedeng sapih adalah areal khusus yang dipergunakan sebagai tempat untuk menaruh dan menyimpan bibit setelah disapih. Pada umumnya Ukuran bedeng sapih 5 meter persegi (lebar 1 meter dan panjang 5 meter). Beberapa perlakuan yang harus diberikan terhadap bibit selama berada dalam bedeng sapih, antara lain : penyiraman, pemupukan penyiangan dan pemberantasan hama penyakit.

g. PemeliharaanBeberapa aspek yang harus diperhatikan dalam kegiatan pemeliharaan, antara lain : penyiraman, pemupukan, penyiangan atau penggulmaan, pemberantasan hama penyakit dan lain-lain.

h. Pemanenan dan Seleksi BibitKondisi ini dimaksudkan agar bibit memiliki daya adaptasi yang tinggi setelah ditanam di lapangan. Selain itu sebelum bibit didistribusikan ke lapangan terlebih dahulu dilakukan penyeleksian untuk memperoleh bibit yang baik, antara lain : (1) tinggi minimal 25 cm, (2) media kompak, (3) batang berkayu dan tunggal, (4) tajuk sehat dan lain sebagainya.

Nah itulah yang bisa saya sampaikan tentang tata cara pengadaan bibit pohon dan cara pemeliharaannya, semoga bermanfaat

Cara lengkap budidaya singkongCara lengkap budidaya singkongCara lengkap budidaya singkong- Sejarahnya, tanaman ini sudah begitu banyak menyelamatkan para pendahulu kita yang waktu itu begitu kesusahan akan makanan meskipun saat ini mungkin masih ada juga. Pada beberapa tempat tanaman ini dapat diolah dan akhirnya menjadi makanan pokok dalam kesehariannya. Sebut saja makanan yang bernama tiwul.Mengingat saat ini peluang pasar yang begitu tinggi, apalagi mereka para pengusaha yang begitu inovatif dan kreatif maka tidak ada salahnya kita belajar bagaimana cara budidaya tanaman singkong ini.Syarat TumbuhTanaman ini tumbuh optimal pada ketinggian antara 10-700m dpl. Tanah yang sesuai adalah tanah yang berstruktur remah, gembur, tidak liat juga tidak poros. Selain itu kaya akan unsure hara. Jenis tanah yang sesuai adalah tanah alluvial, latosol, podsolik merah kuning, mediteran, grumosol dan andosol. Sementara itu pH yang dibutuhkan antara 4,5-8, dan untuk pH idealnya adalah 5,8.Curah hujan yang yang diperlukan antara 1.500 2500 mm/tahun. Kelembaban udara optimal untuuk tanaman antara 60%-65%. Suhu udara minimal 10C. Kebutuhan akan sinar matahari sekitar 10 jam tiap hari. Hidup tanpa naungan.Persiapan bibit Ubu kayu paling mudah untuk diperbanyak. Cara yang lazim digunakan adalah perbanyakan dengan cara setek batang dari batang panenan sebelumnya. Setek yang baik diambil dari batang bagian tengah tanaman agar matanya tidak terlalu tua maupun tidak terlalu tua. Batang yang baik berdiameter 2-3 cm. Pemotongan batang stek dapat dilakukan dengan menggunakan pisau atau sabit yang tajam dan steril. Jangan memakai gergaji untuk memotongnya karena gesekan gergaji akan menimbulkan panas yang akan merusak bagian pangkal dari batang. Potongan batang untuk setek yang baik adala 3-4 ruas mata atau 15-20 cm. Bagian bawah dari batang stek dipotong miring dengan maksud untuk menambah dan memperluas daerah perakaran.

Cara lengkap budidaya singkong Persiapan lahanUntuk menanam ubi kayu ini tidak begitu sulit. Untuk daerah yang mempunyai curah hujan cukup tinggi ataupun terlalu banyak air, penanaman dilakukan dalam sebuah guludan atau bedeng. Selain itu, dengan menggunakan guludan memudahkan kita dalam pemanenan.Untuk daerah yang mempunyai curah hujan sedikit atau kering, penanaman tidak perlu dilakukan dengan membuat guludan. Penanaman dapat dilakukan pada tanah yang rata. Tanah di cangkul dan di remahkan kemudian diratakan dan pengguludan dapat dilakukan setelah tanaman berumur 2-3 bulan setelah tanam. Pada saat perataan dapat pula disebarkan pupuk kandang atau kompos untuk penambahan unsure hara. Pengolahan tanah yang sempurna diikuti dengan pembuatan guludan yang dibuat searah dengan kontur tanah sebagai upaya pengendalian erosi. Selain itu dengan pembuatan guludan juga dapat memaksimalkan hasil dibandingkan dengan system tanpa olah tanah setelah tanam.

Penanaman.Waktu penanaman yang baik dilakukan pada awal musim kering atau kemarau dengan maksud untuk hasil penanaman dapat dipanen pada awal musim hujan.Batang yang telah dipotong tadi kemudian ditanamkan dalam tanah. Jangan sampai terbalik, tanda yang dapat kita lihat dari arah mata dari tiap ruas batang yang disetek. Arah mata menuju ke atas dibawahnya bekas tangkai daun.Batang setek di tanam agak miring dengan kedalaman 8-12 cm. Pada lahan tanaman yang subur dapat digunakan populasi tanaman 10.000 batang/ha dan untuk lahan yang kurang begitu subur dapat digunakan populasi 14.500 batang/ha. Jarak tanam dengan system monokultur adalah 100 x 50 cm. Untuk system tumpang sari, penanaman dapat menyesuaikan dengan lahan dan tanaman lainnya.PemeliharaanTanaman ini termasuk tanaman yang dapat mandiri sehingga, tanaman ini menjadi mudah dalam pemeliharaanya.Penyulaman dapat kita lakukan 2-3 minggu setelah tanam. Bibit penyulaman seharusnya sudah disediakan ketika pengadaan bibit tanaman yang dapat pula ditanam pada pinggir lahan pertanaman. Hal ini untuk membuat tanaman ini seragam dalam pemanennya.Agar tanaman dapat tumbuh baik dan optimal dilakukan dengan pengurangan mata tunas saat awal tunas itu muncul atau 1-1,5 bulan setelah tanam. Sisakan maksimal 2 tunas yang paling baik dan sehat dalam satu tanaman.Penyiangan dilakukan pada umur 2-3 bulan setelah tanam dan menjelang panen. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan pemanenan serta mencegah kehilangan hasil panen selain mengendalikan populasi gulma yang tumbuh. Selain itu saat penyiangan dilakukan dengan membumbuni batang tanaman sehingga dapat menjadi guludan.Hama dan penyakitHama yang sering menyerang tanaman ini biasanya adalah hama tungau merah (Tetranus urticae) dan serangan bakteri layu (Xanthomonas campestis) serta penyakit Hawar Daun (Cassava Bacterial Bligh / CBB)Panen.Kriteria ubi kayu yang optimal adalah pada saaat kadar pati optimal. Yakni ketika tanaman itu berumur 6-9 bulan apabila untuk konsumsi. Untuk pembuatan produk seperti tepung sebaiknya ubi kayu dipanen pada umur lebih dari 10 bulan, dan itu juga tergantung akan varietas yang ditanam. Ciri saat panen adalah warna daun menguning dan banya yang rontok.Cara pemanenan dilakukan dengan membuat atau memangkas batang ubi kayu terlebih dahulu dengan tetap meninggalkan batang sekitar 15 cm untuk mempermudah pencabutan. Batang dicabut dengan tangan atau alat pengungkit dari batang kayu atau linggis. Hindari pemakaian cangkul, karena permukaannya yang lebar yang tanpa disadari dapat memotong ubi.Umbi yang baik setelah panen hanya berumu 1-3 hari tergantung penyimpanan. Setelah itu umbi sudah melakukan banyak perombakan kalori. Bahkan, kadang umbi berwarna kebiruan apabila kandungan HCNnya tinggi. Dan munculnya warna ini sangat mempengaruhi kualitas tepung.Demikan artikel singkat cara lengkap budidaya singkong. Semoga bermanfaat.Artikel yang terkait cara lengkap budidaya singkong :budidaya singkong raksasa, budidaya singkong darul hidayah, budidaya singkong gajah, budidaya singkong di lampung, budidaya singkong racun, budidaya singkong unggul, pupuk singkong, cara lengkap budidaya singkong, cara menanam singkong

cara menanam singkog yang benar SYARAT PERTUMBUHAN 1. IKLIM Untuk dapat berproduksi optimal, ubikayu memerlukan curah hujan 150- 200 mmpada umur 1-3 bulan, 250-300 mm pada umur 4-7 bulan, dan 100- 150 mm pada fase menjelang dan saat panen (Wargiono, dkk., 2006). Suhu udara minimal bagi tumbuhnya ketela pohon/singkong sekitar 10 derajat C. Bila suhunya dibawah 10 derajat C menyebabkan pertumbuhan tanaman sedikit terhambat, menjadi kerdil karena pertumbuhan bunga yang kurang sempurna. Kelembaban udara optimal untuk tanaman ketela pohon/singkong antara 60 65%. Sinar matahari yang dibutuhkan bagi tanaman ketela pohon / singkong sekitar 10 jam / hari terutama untuk kesuburan daun dan perkembangan umbinya.2. MEDIA TANAM Tanah yang paling sesuai untuk ketela pohon / singkong adalah tanah yang berstruktur remah, gembur, tidak terlalu liat dan tidak terlalu poros serta kaya bahan organik. Tanah dengan struktur remah mempunyai tata udara yang baik, unsur hara lebih mudah tersedia dan mudah diolah. Jenis tanah yang sesuai untuk tanaman ketela pohon / singkong adalah jenis aluvial latosol, podsolik merah kuning, mediteran, grumosol dan andosol. Derajat keasaman (pH) tanah yang sesuai untuk budidaya ketela pohon berkisar antara 4,5 8,0 dengan pH ideal 5,8. pada umumnya tanah di Indonesia ber pH rendah (asam), yaitu berkisar 4,0- 5,5, sehingga seringkali dikatakan cukup netral bagi suburnya tanaman ketela pohon.B. PEDOMAN BUDIDAYA a) BIBIT Gunakan varietas unggul yang mempunyai potensi hasil tinggi, disukaikonsumen, dan sesuai untuk daerah penanaman. Sebaiknya varietas unggul yang dibudidayakan memiliki sifat toleran kekeringan, toleran lahan pH rendah dan/atau tinggi, toleran keracunan Al, dan efektif memanfaatkan hara P yang terikat oleh Al dan Ca. Ketela pohon berasal dari tanaman induk yang cukup tua (10-12 bulan). Ketela pohon harus dengan pertumbuhannya yang normal dan sehat serta seragam Batang telah berkayu dan berdiameter 2,5 cm lurus. Belum tumbuh tunas-tunas baru

b) PENGOLAHAN MEDIA TANAMa. Persiapan, kegiatan yang perlu dilakukan sebelum pengolahan lahan adalah : Pengukuran pH tanah dilakukan dengan menggunakan kertas lakmus, pH meter dan atau cairan pH tester. Penganalisaan jenis tanah pada contoh atau sempel tanah yang akan ditanami untuk mengetahui ketersediaan unsur hara, kandungan bahan organik. Penetapan jadwal / waktu tanam berkaitan erat dengan saat panen. Hal ini perlu diperhitungkan dengan asumsi waktu tanam bersamaan dengan tanaman lainnya (tumpang sari), sehingga sekaligus dapat memproduksi beberapa variasi tanaman sejenis. Luas areal penanaman disesuaikan dengan modal dan kebutuhan setiap petani ketela pohon. Pengaturan volume produksi penting juga diperhitungkan karena berkaitan erat dengan perkiraan harga saat panen dan pasar.

b. Pembukaan dan Pembersihan LahanPembukaan lahan pada intinya merupakan pembersihan lahan dari segala macam gulma (tumbuhan pengganggu) dan akar-akar tanaman sebelumnya. Tujuan pembersihan lahan untuk memudahkan perakaran tanaman berkembang dan menghilangkan tumbuhan inang bagi hama dan penyakit yang mungkin ada.c. Pembentukan Bedengan (Guludan)Bedengan dibuat pada saat lahan sudah 70% dari tahap penyelesaian. Bedengan atau pelarikan dilakukan untuk memudahkan penanaman, sesuai dengan ukuran yang dikehendaki. Pembentukan bedengan ditujukan untuk memudahkan dalam pemeliharaan tanaman, seperti permbersihan tanaman liar maupun sehatnya pertumbuhan tanaman.d. Pengapuran (Bila diperlukan)Untuk menaikan pH tanah, terutama pada lahan yang bersifat sangat asam / tanah gambut, perlu dilakukan pengapuran. Jenis kapur yang digunakan adalah kapur kalsit/kaptan (CaCO3). Dosis yang biasa digunakan adalah 1 2,5 ton / hektar. Pengapuran diberikan pada waktu pembajakan atau pada saat pembentukan bedengan kasar bersamaan dengan pemberian pupuk kandang.C. TEKNIK PENANAMANPenentuan Pola Tanam Pola tanaman harus memperhatikan musim dan curah hujan. Pada lahan tegalan/kering, waktu tanam yang paling baik adalah awal musim hujan atau setelah penanaman padi. Jarak tanam yang digunakan pada pola monokultur adalah 80 x 120 cm.Cara Penanaman Sebelum bibit ditanam disarankan agar bibit direndam terlebih dahulu dengan pupuk hayati MiG-6 Plus yang telah dicampur dengan air selama 3-4 jam. Setelah itu baru dilakukan penanaman dilahan hal ini sangat bagus untuk pertumbuhan dari bibit.Cara penanaman dilakukan dengan meruncingkan ujung bawah stek ketela pohon, kemudian tanamkan sedalam 5-10 cm atau kurang lebih sepertiga bagian stek tertimbun tanah. Bila tanahnya keras/berat dan berair/lembab, stek ditanam dangkal saja.D. PEMELIHARAAN TANAMANPenyulamanUntuk bibit yang mati/abnormal segera dilakukan penyulaman, yakni dengan cara mencabut dan diganti dengan bibit yang baru/cadangan. Bibit atau tanaman muda yang mati harus diganti atau disulam. Penyulaman dilakukan pada pagi hari atau sore hari, saat cuaca tidak terlalu panas. Penyiangan Penyiangan bertujuan untuk membuang semua jenis rumput/tanaman liar./ pengganggu (gulma) yang hidup disekitar tanaman. Dalam satu musim penanaman minimal dilakukan 2 kali penyiangan. Periode kritis atau periode tanaman harus bebas gangguan gulma adalah antara 5-10 minggu setelah tanam. Bila pengendalian gulma tidak dilakukan selama periode kritis tersebut, produktivitas dapat turun sampai 75% dibandingkan kondisi bebas gulma. Pembubunan Cara pembubunan dilakukan dengan menggemburkan tanah disekitar tanaman dan setelah dibuat seperti gundukan. Waktu pembubunan bersamaan dengan waktu penyiangan, hal ini dapat menghemat biaya. Apabila tanah sekitar tanaman ketela pohon terkikis karena hujan atau terkena air siraman sehingga perlu dilakukan pembubunan /ditutup dengan tanah agar akan tidak kelihatan. Perempelan / Pemangkasan Pada tanaman ketela pohon perlu dilakukan pemangkasan/pembuangan tunas karena minimal setiap pohon harus mempunyai cabang 2 atau 3, hal ini agar batang pohon tersebut bisa digunakan sebagai bibit lagi dimusim tanam mendatang. .

E. PEMUPUKANPemupukan Secara Konvensional / Kebiasaan Petani Pemupukan dilakukan dengan system pemupukan berimbang antara N, P, K dengan dosis Urea : 135 kg, TSP/SP36 : 75 kg dan KCL : 135 kg. pupuk tersebut diberikan pada saat tanam dengan dosis N:P:K = 1/3 : 1: 1/3 atau Urea : 50 kg, TSP/SP36 : 75 kg dan KCL : 50 kg (sebagai pupuk dasar) dan pada saat tanaman berumur 2-3 bulan yaitu sisanya dengan dosis N:P:K = 2/3:0:2/3 atau Urea : 85 kg dan KCL : 85 kg. Pemupukan dengan Sistem Teknologi MiG-6 Plus Sistem pemupukan menggunakan teknologi MiG-6 Plus , dapat mengurangi kebutuhan pupuk kimia/anorganik sampai dengan 50%, adapun cara pemupukannya adalah sebagai berikut : Disarankan saat pengolahan lahan diberikan pupuk kandang pada setiap lubang yang akan ditanami bibit. Kebutuhan 5ton/ha. 3 hari sebelum tanam diberikan 2 liter MiG-6 Plus per hektar dengan campuran setiap 1 liter MiG-6 Plus dicampur/dilarutkan dengan air max 200 liter atau 1 tutup botol (10 ml) dicampur/dilarutkan dengan air sebanyak 2 liter (jumlah air tidak harus 200 liter boleh kurang asal cukup untuk 1 hektar) disemprotkan pada lahan secara merata disarankan disemprotkan pada pupuk kandang/kompos agar fungsi dari pupuk kandang/kompos lebih maksimal. Setelah 3 hari bibit / stek siap ditanam. 5 hari setelah tanam berikan campuran pupuk NPK dengan dosis Urea : 50 kg, TSP/SP36 : 75 kg dan KCL : 50 kg pada lahan 1 hektar, 1 pohon diberikan campuran sebanyak 22,5 gram dengan cara ditugalkan pada jarak 15 cm dari tanaman dengan kedalaman 10cm. Pemberian MiG-6 Plus selanjutnya pada saat tanaman singkong berumur 2 bulan :2 liter, umur 4 bulan : 2 liter, umur 6 bulan : 2 liter dan 8 bulan : 2 liter. Pemberian pupuk anorganik selanjutnya pada umur tanaman 60-90 hari berupa campuran pupuk N:P:K dengan dosis Urea : 85 kg, dan KCL : 85 kg. Asumsi bila 1 hektar lahan ditanam 7.500 pohon berarti 1 pohon diberikan sebanyak 22,5 gram dengan cara ditugalkan pada jarak 15 cm dari tanaman dengan kedalaman 10cm.F. PENGAIRAN DAN PENYIRAMANKondisi lahan ketela pohon dari awal tanam sampai umur 4-5 bulan hendaknya selalu dalam keadaan lembab tapi tidak terlalu becek. Pada tanah yang kering perlu dilakukan penyiraman dan pengairan dari sumber air yang terdekat. Pengairan dilakukan pada saat musim kering dengan cara menyiram langsung akan tetapi cara ini dapat merusak tanah. System yang baik digunakan adalah system genangan sehingga air dapat sampai kedaerah perakaran secara resapan. Pengairan dengan system genangan dapat dilakukan dua minggu sekali dan untuk seterusnya diberikan berdasarkan kebutuhan.G. WAKTU PENYEMPROTAN PESTISIDA / INSEKTISIDAJenis dan dosis pestisida disesuaikan dengan jenis penyakitnya. Penyemprotan pestisida paling baik dilakukan pada pagi hari setelah embun hilang atau pada sore hari. Dosis pestisida disesuaikan dengan serangan hama/penyakit, baca dengan baik penggunaan dosis pada label merk obat yang digunakan. Apabila hama dan penyakit menyerang dengan ganas maka dosis pestisida harus lebih akan tetapi penggunaannya harus hati-hati karena serangga yang menguntungkan dapat ikut mati.