Cara Menanam Melon Yang Baik

65
Cara Menanam Melon Yang Baik M E L O N ( Cucumis melo L.) 1. SEJARAH SINGKAT Melon (Cucumis melo L.) merupakan tanaman buah termasuk famili Cucurbitaceae, banyak yang menyebutkan buah melon berasal dari Lembah Panas Persia atau daerah Mediterania yang merupakan perbatasan antara Asia Barat dengan Eropa dan Afrika. Dan tanaman ini akhirnya tersebar luas ke Timur Tengah dan ke Eropa. Pada abad ke-14 melon dibawa ke Amerika oleh Colombus dan akhirnya ditanam luas di Colorado, California, dan Texas. Akhirnya melon tersebar keseluruh penjuru dunia terutama di daerah tropis dan subtropis termasuk Indonesia. Cara Menanam Melon Yang Baik Teknik Budidaya Melon Panduan Budidaya Melon 2. JENIS TANAMAN Jenis-jenis melon yang terkenal adalah: melon Christianism (1850); melon Sill Hybrid (1870); melon Surprise (1876); melon Ivondequoit, Miller Cream, Netted Gem, Hacken Sack dan Osage (1881–1890); melon Honey Rock dan Improved Perfecto (1933); melon Imperial (1935); melon Queen of Colorado dan Honey Gold (1939). Untuk memudahkan sistem penanaman dan pengelompokan melon, para ahli mengklasifikasikan melon dalam dua tipe, yaitu: Cara Menanam Melon Yang Baik Teknik Budidaya Melon Panduan Budidaya Melon 1) Tipe Netted-Melon 1. Ciri-ciri: kulit buah keras, kasar, berurat dan bergambar seperti jala (net); aroma relatif lebih harum dibanding

Transcript of Cara Menanam Melon Yang Baik

Page 1: Cara Menanam Melon Yang Baik

Cara Menanam Melon Yang Baik

M E L O N( Cucumis melo L.)

1. SEJARAH SINGKATMelon (Cucumis melo L.) merupakan tanaman buah termasuk famili Cucurbitaceae, banyak yang menyebutkan buah melon berasal dari Lembah Panas Persia atau daerah Mediterania yang merupakan perbatasan antara Asia Barat dengan Eropa dan Afrika. Dan tanaman ini akhirnya tersebar luas ke Timur Tengah dan ke Eropa. Pada abad ke-14 melon dibawa ke Amerika oleh Colombus dan akhirnya ditanam luas di Colorado, California, dan Texas. Akhirnya melon tersebar keseluruh penjuru dunia terutama di daerah tropis dan subtropis termasuk Indonesia.Cara Menanam Melon Yang Baik  Teknik Budidaya Melon  Panduan Budidaya Melon                        2. JENIS TANAMANJenis-jenis melon yang terkenal adalah: melon Christianism (1850); melon Sill Hybrid (1870); melon Surprise (1876); melon Ivondequoit, Miller Cream, Netted Gem, Hacken Sack dan Osage (1881–1890); melon Honey Rock dan Improved Perfecto (1933); melon Imperial (1935); melon Queen of Colorado dan Honey Gold (1939). Untuk memudahkan sistem penanaman dan pengelompokan melon, para ahli mengklasifikasikan melon dalam dua tipe, yaitu:Cara Menanam Melon Yang Baik  Teknik Budidaya Melon  Panduan Budidaya Melon                        1) Tipe Netted-Melon

1. Ciri-ciri: kulit buah keras, kasar, berurat dan bergambar seperti jala (net); aroma relatif lebih harum dibanding dengan winter–melon; lebih cepat masak antara 75–90 hari; awet dan tahan lama untuk disimpan.

2. Varietas:

1. Cucumis melo var. reticulatus, buah kecil, berurat seperti jala dan harum;

2. Cucumis melo var. cantelupensis, buah besar, kulit bersisik dan harum.

Cara Menanam Melon Yang Baik  Teknik Budidaya Melon  Panduan Budidaya Melon                         

Page 2: Cara Menanam Melon Yang Baik

2) Tipe Winter-Melon1. Ciri-ciri: kulit buah halus, mengkilat dan aroma buah tidak harum; buah lambat untuk

masak antara 90–120 hari; mudah rusak dan tidak tahan lama untuk disimpan; tipe melon ini sering digunakan sebagai tanaman hias.

2. Varietas:

1. Cucumis melo var. inodorous, kulit buah halus, buah memanjang dengan diameter 2,5–7,5 cm;

2. Cucumis melo var. flexuosus, permukaan buah halus, buah memanjang antar 35–70 cm;

3. Cucumis melo var. dudain, ukuran kecil-kecil, sering untuk tanaman hias;

4. Cucumis melo var. chito, ukuran buah sebesar jeruk lemon, sering digunakan sebagai tanaman hias.

3. MANFAAT TANAMANBuah melon dimanfaatkan sebaga makanan buah segar dengan kandungan vitamin C yang cukup tinggi.Cara Menanam Melon Yang Baik  Teknik Budidaya Melon  Panduan Budidaya Melon                        4. SENTRA PENANAMANSebelum tahun 1980, buah melon hadir di Indonesia sebagai buah impor. Kemudian banyak perusahaan agribisnis yang mencoba menanam melon untuk dibudidayakan daerah Cisarua (Bogor) dan Kalianda (Lampung) dengan varietas melon dari Amerika, Taiwan, Jepang, Cina, Perancis, Denmark, Belanda dan Jerman. Kemudian melon berkembang di daerah Ngawi, Madiun, Ponorogo sampai wilayah eks-keresidenan Surakarta (Sragen, Sukoharjo, Boyolali, Karanganyar dan Klaten). Daerah-daerah tersebut merupakan pemasok buah melon terbesar dibandingkan dengan daerah asal melon pertama.Cara Menanam Melon Yang Baik  Teknik Budidaya Melon  Panduan Budidaya Melon                        5. SYARAT TUMBUH5.1. Iklim

1. Angin yang bertiup cukup keras dapat merusak pertanaman melon, dapat mematahkan tangkai daun, tangkai buah dan batang tanaman.

2. Hujan yang terus menerus akan menggugurkan calon buah yang sudah terbentuk dan dapat pula menjadikan kondisi lingkungan yang menguntungkan bagi patogen. Saat tanaman melon menjelang panen, akan mengurangi kadar gula dalam buah.

3. Tanaman melon memerlukan penyinaran matahari penuh selama pertumbuhannya.

4. Tanaman melon memerlukan suhu yang sejuk dan kering untuk pertumbuhannya. Suhu pertumbuhan untuk tanam melon antara 25–30 derajat C. Tanaman melon tidak dapat tumbuh apabila kurang dari 18 derajat C.

5. Kelembaban udara secara tidak langsung mempengaruhi pertumbuhan tanaman melon. Dalam kelembaban yang tinggi tanaman melon mudah diserang penyakit.

5.2. Media Tanam

Page 3: Cara Menanam Melon Yang Baik

1. Tanah yang baik untuk budidaya tanaman melon ialah tanah liat berpasir yang banyak mengandung bahan organik untuk memudahkan akar tanaman melon berkembang. Tanaman melon tidak menyukai tanah yang terlalu basah.

2. Tanaman melon akan tumbuh baik apabila pH-nya 5,8–7,2.

3. Tanaman melon pada dasarnya membutuhkan air yang cukup banyak. Tetapi, sebaiknya air itu berasal dari irigasi, bukan dari air hujan.

5.3. Ketinggian TempatTanaman melon dapat tumbuh dengan cukup baik pada ketinggian 300–900 meter dpl. Apabila ketinggian lebih dari 900 meter dpl tanaman tidak berproduksi dengan optimal.6. PEDOMAN BUDIDAYA6.1. Pembibitan1) Persyaratan BenihTanaman melon yang sehat dan berproduksi optimal berasal dari bibit tanaman yang sehat, kuat dan terawat baik pada awalnya. Benih direndam kedalam larutan Furadam dan Atonik selama 2 (dua) jam. Benih yang baik berada di dasar air, dan benih yang kurang baik akan mengapung di atas permukaan air. Oleh sebab itu pembibitan merupakan kunci keberhasilan suatu agribisnis melon. 2) Penyiapan Beniha) Pengadaan benih secara generatif Fase generatif ditandai dengan keluarnya bunga. Pada fase ini tanaman memerlukan banyak unsur fosfor untuk memperkuat akar dan membentuk biji pada buah. Pada fase ini apabila tanaman dalam kondisi sehat maka jaring-jaring pada buah diharapkan muncul secara merata. Untuk mendukung pertumbuhan generatif, tanaman disemprot dengan pupuk daun Complesal super tonic (merah) dengan konsentrasi 2 gram/liter seminggu sekali. Untuk mencegah kekurangan unsur kalsium dan boron maka tanaman disemprot dengan pupuk daun Ferti-cal dengan konsentrasi 2 ml/liter atau CaB dengan konsentrasi 2 ml/liter.b) Pengadaan benih secara vegetatif (Kultur Jaringan)Dengan metoda kultur jaringan, pemilihan media tanam dan sumber eksplan yang digunakan haruslah tepat agar memberikan hasil yang maksimal. Media dasar yang dipakai tersusun dari garam-garam berdasarkan susunan Murashige & Skoog (1962) dengan penambahan thiamin 0,04 mg/liter, myo-inositol 100 mg/liter, surkosa 30 gram/liter berbagai kombinasi hormon tanaman yang ditambahkan sesuai dengan perlakuan. Media dibuat dalam bentuk padat dengan penambahan agar bacto 8 gram/liter, pH media dibuat 5,7 dengan penambahan NaOH atau HCl 0,1 N. sterilisasi media dilakukan dengan autoklaf bertekanan 17,5 psi, suhu 120 derajat C selama 30 menit.Tanaman yang didapat dari kultur jaringan membentuk bunga jantan dan bunga betina separti halnya tanaman yang didapat dari biji. c) Sumber benihUntuk menanam melon kita harus mengetahui sumber benihnya terlebih dahulu. Sebaiknya selalu menggunakan benih asli (F1 hibrid). d) Cara penyimpanan benihBenih harus disimpan ditempat yang kering dan tempat untuk menyimpan benih dapat dibuatkan rumah pembibitan yang sederhana karena mengingat umur benih hanya selama 10–14 hari, karena untuk melindungi benih tanaman yang masih muda dari terik sinar matahari, air hujan, dan serangan hama maupun penyakit. Alas rumah pembibitan, tempat polibag diletakkan dilapisi kertas koran agar perakaran bibit tidak menembus ke dalam tanah. e) Kebutuhan benihBenih yang dibutuhkan sesuai dengan luas tanam ditambah 10% untuk cadangan penyulaman.

Page 4: Cara Menanam Melon Yang Baik

f) Perlakuan benihBenih melon memerlukan perlakuan yang lebih sederhana dibandingkan dengan benih semangka non-biji. Hal ini karena kulit melon cukup tipis sehingga tidak memerlukan perlakuan ekstra. Perlakuan untuk benih melon adalah pencucian, perendaman, serta pemeraman benih. 3) Teknik Penyemaian Beniha) Cara dan Waktu PenyemaianBenih melon yang akan disemaikan, direndam terlebih dahulu di dalam air selama 2–4 jam. Kemudian benih disemaikan pada kantong plastik, yang telah diisi tanah dan pupuk kandang yang dicampur dengan perbandingan 5:1. Benih disemaikan dalam posisi tegak dan ujung calon akarnya menghadap ke bawah. Benih ditutup dengan campuran abu sekam dan tanah dengan perbandingan 2:1 yang telah disiapkan, agar tanaman dapat tumbuh dengan baik, tidak mudah rebah. Untuk merangsang perkecambahan benih dengan menciptakan suasana hangat maka tutuplah permukaan persemaian dengan karung goni basah. Apabila kecambah telah muncul kepermukaan media semai (pada hari ke-3 atau ke-4) maka karung goni dapat dibuka. b) Pembuatan Media SemaiMelon termasuk tanaman yang tidak terlalu menuntut media semai yang khusus untuk pembibitannya. Medianya dapat dibuat dengan berbagai variasi, contohnya dengan mencampurkan tanah, pasir dan pupuk kandang atau kompos, asal perbandingannya sesuai misalnya 1:1:1. Untuk mendapatkan hasil bibit melon yang kekar dan sehat maka komposisi media semai yang tepat terdiri dari campuran tanah, pupuk kandang, pupuk SP-36 atau NPK ditambah dengan insektisida karbofuran.4) Pemeliharaan Pembibitan/PenyemaianSetelah benih disemai di polybag akan tumbuh menjadi calon bibit, dan harus mendapatkan pemeliharaan yang baik agar menjadi bibit melon yang sehat dan kekar.a) Cara dan Waktu PenyiramanBibit dipersemaian di siram setiap pagi hari. Mulai dari kecambah belum muncul sampai bibit muncul kepermukaan tanah. Untuk penyiraman digunakan tangki semprot. Saat menyemprot untuk penyiraman jangan terlalu kuat karena akan mengikis tanah media dan melemparkan benih atau kecambah keluar dari polibag. Apabila daun sejati keluar, penyiraman bibit baru dapat dilakukan embrat atau gembor. Saat cuaca panas, tanah pada polybag kering dan penyiraman perlu diulangi pada sore hari, jangan menyiram bibit tanaman pada siang hari karena akan menyebabkan air dan zat-zat makanan tidak dapat terserap akibatnya bibit menjadi kurus, kering dan layu. b) PenjaranganPenjarangan dilakukan dengan tujuan untuk menyiapkan bibit-bibit yang sehat dan kekar untuk ditanam. Penjarangan ini mulai dilakukan 3 hari sebelum penanaman bibit ke lapangan. Bibit yang mempunyai pertumbuhan seragam dikumpulkan menjadi satu. Bibit-bibit yang pertumbuhannya merana disingkirkan dan tidak ditanam. c) PemupukanUntuk pertumbuhan vegetatif bibit dapat dipacu dengan penyemprotan pupuk daun yang mengandung unsur nitrogen tinggi. Pupuk daun cukup dilakukan satu kali, yaitu pada saat umur bibit 7–9 HSS dengan konsentrasi 1,0–1,5 gram/liter. Pupuk akar berupa pupuk kimia maupun pupuk organik tidak perlu ditambahkan selama pembibitan karena pupuk akar yang diberikan pada mediasemai telah mencukupid) Pemberian Pestisida Pada Masa PembibitanPada masa pembibitan penyemprotan pestisida dilakukan apabila dianggap perlu. Konsentrasi penuh akan menyebabkan daun-daun bibit melon ini terbakar (plasmolisis). Penyomprotan ini

Page 5: Cara Menanam Melon Yang Baik

dilakukan terutama pada saat 2-3 hari sebelum bibit ditanam dilapangan. Contoh pestisida yang digunakan adalah Insektisida Dicarzol 0,5 g/liter dan fungisida Previcur N 1,0 ml/liter. 5) Pemindahan BibitBibit melon dipindahkan ke lapangan apabila sudah berdaun 4–5 helai atau tanaman melon telah berusia 10–12 hari. Cara pemindahan tidak berbeda dengan cara pemindahan tanaman lainnya, yaitu kantong plastik polibag dibuang secara hati-hati lalu bibit berikut tanahnya ditanam pada bedengan yang sudah dilubangi sebelumnya, bedenganpun jangan sampai kekurangan air.6.2. Pengolahan Media Tanam1) Persiapana) Pengukuran pH TanahPengukuran pH tanah dengan menggunakan alat pH meter. Tanah yang akan di ukur dibasahi terlebih dahulu. Pengambilan sampel dilakukan di 10 titik yang berbeda, kemudian dihitung pH rata-rata.b) Analisis TanahBerdasarkan fakta di lapangan tanaman melon dapat ditanam pada berbagai jenis tanah terutama tanah andosol, latosol, regosol, dan grumosol, asalkan kekurangan dari sifat-sifat tanah tersebut dapat dimanipulasi dengan pengapuran, penambahan bahan organik, maupun pemupukan. c) Penetapan Waktu/Jadwal TanamPenetapan waktu tanam berkaitan dengan perkiraan waktu panen suatu varietas melon yang ditanam dan waktu panen varietas melon lainnya. Misalnya waktu tanam melon pada bulan Maret adalah varietas ten me, April varietas aroma, Mei varietas new century (hamiqua) dan seterusnya sehingga petani/pengusaha agribisnis perlu menjadwal waktu tanaman varietas melon yang dikehendaki pelanggan. d) Penetapan Luas Areal PenanamanPenetapan luas penanaman berkaitan erat dengan pemilikan modal, luas lahan yang tersedia, musim dan permintaan pasar. Tanaman melon yang diusahakan di lahan terbuka di musim hujan akan rusak terserang penyakit karena terguyur hujan terus-menerus. Maka penanaman melon di musim hujan lebih diarahkan dengan sistem hidroponike) Pengaturan Volume ProduksiPengaturan volume produksi berkaitan erat dengan perkiraan harga pada saat panen dan permintaan pasar. Cara penanaman melon dilakukan secara bertahap. Misalnya penanaman pertama 20% di lokasi A, kedua 40% di lokasi B, dan ketiga 40% di lokasi C. Interval penanaman berkisar 2 minggu. Pengaturan ini lazim dilakukan pada agribisnis melon dengan sistem hidroponik. Untuk menjaga kontinuitas produksi, biasanya interval tanamnya berselang 1-2 minggu. 2) Pembukaan Lahana) Pembajakan Untuk penanaman melon di dataran menengah-tinggi, struktur tanah biasanya sudah sangat remah sehingga tidak memerlukan pembajakan. Lahan yang dibajak harus digenangi air lebih dahulu selama semalam, kemudian keesokan harinya dilakukan pembajakan ini cukup untuk membalik tanah sehingga cukup dilakukan sekali dengan kedalaman balikan sekitar 30 cm. b) Penggarukan dan Pencangkulan Lahan Serta Waktu Lahan Siap TanamUntuk pencangkulan dan penggarukan, keadaan tanahnya harus cukup kering. Karena kita bisa mudah membentuk tanah yang semula berbongkah-bongkah dan cukup liat, tanah yang beremah-remah dan cukup sarang (mudah diserap air). Dengan tanah tersebut akan menguntungkan tanaman. Selain perakarannya mudah menembus tanah, juga akan mudah bernapas. Cara-cara pencangkulan adalah sebagai berikut:

1. Mula-mula lakukan pembalikan tanah (tanahnya masih berbongkah-bongkah.

Page 6: Cara Menanam Melon Yang Baik

2. Tanah dari hasil pencangkulan pertama dihaluskan atau dihancurkan, dengan kedalaman ± 30–50 cm. (untuk dua kali cangkulan)

3. Pencangkulan dilakukan kalau keadaan tanahnya betul-betul sudah dikategorikan ke dalam tanah berat. Jika tidak, sekali cangkul tanah sudah cukup beremah dan kita dapat mengerjakan pekerjaan yang lain.

3) Pembentukan Bedengana) Cara PembuatanSelama 5–7 hari lahan dibiarkan kering setelah dibajak (atau dibalik). Proses ini akan membuat tanah menjadi lengket dan berbongkah sehabis dibajak menjadi agak hancur karena mengalami proses pengeringan matahari dan penganginan. Selama proses tersebut beberapa senyawa kimia yang beracun dan merugikan tanaman dan akan hilang perlahan-lahan. Setelah kering, bongkahan tanah dibuat petakan dengan tali rafia untuk membentuk bedengan dengan ukuran panjang bedengan maksimum 12–15 m; tinggi bedengan 30–50 cm; lebar bedengan 100–110 cm; dan lebar parit 55–65 cm.b) Bentuk BedenganBedengan dibentuk dengan cara mencangkuli bongkahan tanah menjandi struktur tanah yang remah/gembur. Bila telah bentuk bedengan terlihat, baik itu bedengan kasar/setengah jadi bedengan tersebut dikeringanginkan lagi selama seminggu agar terjadi proses oksidasi/penguapan dari unsur-unsur beracun ada hingga menghilang tuntas. c. Ukuran dan Jarak BedenganDengan panjang maksimum 15 m tersebut akan memudahkan perawatan tanaman dan mempercepat pembuangan air, terutama di musim hujan. Tinggi bedengan dibuat sesuai dengan musim dan kondisi tanah. Pada musim hujan tinggi bedengan 50 cm agar perakaran tanaman tidak terendam air jika hujan deras. Dan pada musim kemarau tinggi bedengan cukup 30 cm, karena untuk memudahkan perawatan pada saat bedengan digenangi. Parit dibuat dengan lebar 55–65 cm adalah untuk memudahkan perawatan pada saat penyemprotan, pemasangan ajir, maupun penalian. 4) PengapuranDengan pengapuran akan menambah unsur hara kalsium yang diperlukan untuk dinding sel tanaman. Pengapuran dapat menggunakan dolomit/calmag (CaCO3MgCO3) kalsit/kaptan (CaCO3). Setelah diperoleh pH rata-rata, penentuan kebutuhan dapat dilakukan dengan menggunakan data berikut ini :

1. < 4,0 (paling asam): jumlah kapur >10,24 ton/ha2. 4,2 (sangat asam): jumlah kapur 9,28 ton/ha

3. 4,6 (asam): jumlah kapur 7,39 ton/ha

4. 5,4 (asam): jumlah kapur 3,60 ton/ha

5. 5,6 (agak asam): jumlah kapur 2,65 ton/ha

6. 6,1 – 6,4 (agak asam): jumlah kapur <0,75 ton/ha

5) Pemasangan Mulsa Plastik Hitam-Perak (PHP)Mulsa PHP yang terdiri dari dua lapisan, yaitu lapisan berwarna perak di bagian atas dan warna hitam dibagian bawah dengan berbagai keuntungan. Warna perak pada mulsa akan memantulkan cahaya matahari sehingga proses fotosintesis menjadi lebih optimal, kondisi pertanaman tidak terlalu lembab, mengurangi serangan penyakit, dan mengusir serangga-serangga penggangu tanaman seperti Thirps dan Aphids. Sedangkan warna hitam pada mulsa

Page 7: Cara Menanam Melon Yang Baik

akan menyerap panas sehingga suhu di perakaran tanaman menhadi hangat. Akibatnya, perkembangan akar akan optimal. Selain itu warna hitam juga mencegah sinar matahari menembus ke dalam tanah sehingga benih-benih gulma tidak akan tumbuh (kecuali teki dan anak pisang). Pemasangan mulsa PHP sebaiknya dilakukan pada saat panas matahari terik agar mulsa dapat memuai sehingga menutup bedengan dengan tepat. Teknis pemasangannya cukup oleh 2 orang untuk satu bedengan. Caranya tariklah kedua ujung mulsa pada bedengan, kaitkan salah satu ujungnya pada bedengan menggunakan pasak penjepit mulsa kemudian ujung yang satunya. Setelah kedua ujung mulsa PHP terkait erat pada bedengan, dengan cara bersamaan tariklah mulsa pada kedua sisi bedengan setiap meternya secara bersamaan. Kaitkan kedua sisi mulsa dan bedengan dengan pasak penjepit tadi sehingga seluruh sisi mulsa terkait rapat pada bedengan. Setelah selesai pemasangan, bedengan-bedengan dibiarkan tertutup mulsa PHP selama 3–5 hari sebelum dibuat lubang tanam. Tujuan agar pupuk kimia yang diberikan dapat berubah menjadi bentuk tersedia sehingga dapat diserap tanaman. 6.3. Teknik Penanaman1) Penentuan Pola TanamTanaman melon merupakan tanaman semusim yang biasa ditanam dengan pola monokultur.2) Pembuatan Lubang TanamUntuk membuat lubang tanam dengan menggunakan pelat pemanas atau memanfaatkan bekas kaleng susu kental. Plat pemanas yang berupa potongan besi dengan diameter 10 cm, dibuat sedemikian rupa hingga panas yang ditimbulkan dari arang yang dibakar mampu melubangi mulsa PHP dengan cepat. Model penanaman dapat berupa dua baris berhadap-hadapan membentuk segiempat ati dia baros berhadap-hadapan membentuk segi tiga. 3) Cara PenanamanBibit yang telah di semai + 3 minggu dipindahkan kedalam besar beserta medianya. Akar tanaman diusahakan tidak sampai rusak saat menyobek polibag kecil. Cetakan tanah yang telah berisi bibit melon, diletakkan pada lubang yang telah ditugal dan diusahakan agar tidak pecah/hancur karena bisa mengakibatkan kerusakan akar dan tanaman akan layu jika hari panas. 6.4. Pemeliharaan Tanaman1) Penjarangan dan PenyulamanPenjarangan dan penyulaman dilakukan bila dalam waktu 2 (dua) minggu setelah tanam bibit tidak menunjukkan pertumbuhan normal. Tanaman dicabut beserta akarnya kemudian diganti dengan bibit/tanaman baru. Hal ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar tanaman muda ini dapat lebih beradaptasi dengan lingkungan barunya. Penyulaman dan penjarangan biasanya dilakukan selama 3 – 5 hari, karena kemungkinan dalam seminggu pertama masih ada tanaman lainnya yang perlu disulam. Saat setelah selesai penjarangan dan penyulaman tanaman baru harus disiram air.2) PenyianganPada budidaya melon sistem mulsa PHP penyiangannya dilakukan pada lubang tanam dan parit di antara dua bedengan. Gulma yang tidak dibersihkan menyebabkan lingkungan pertanaman lembab sehingga merangsang penyakit. Gulma juga dapat sebagai inang hama dan nematoda yang merugikan.3) PembubunanUntuk pembubunan pertama-tama kita lakukan adalah pemupukan awal dan mensterilkan lahan di situ. Tujuannya adalah setelah tanah diolah dan dipupuk, tanah akan menjadi subur dan akan terbebas dari hama dan penyakit. Saat melakukan pemupukan, tanah yang sebelumnya sudah diolah, telah dikelentang selama 2 minggu. Dengan begitu, diharapkan tanah yang cukup lama terkena terik matahari tersebut, cukup sehat untuk ditanami.

Page 8: Cara Menanam Melon Yang Baik

4) PerempalanPerempelan dilakukan terhadap tunas/cabang air yang bukan merupakan cabang utama.5) PemupukanPemupukan diberikan sebanyak 3 kali, yaitu 20 hari setelah ditanam, tanaman berusia 40 hari (ketika akan melakukan penjarangan buah) dan pada saat tanaman berusia 60 hari (saat menginjak proses pematangan). Caranya sebarkan secara merata di atas tanah bedengan pada pinggiran kiri dan kanannya (10–15 cm). Kemudian tanah dibalik dengan hati-hati supaya tidak merusak perakaran tanaman, dan agar pupuk tersebut bisa aman terpendam dalam tanah. Untuk memudahkan dalam pemupukan, dibuat data mengenai rangkaian pemupukan sejak awal.

1. Pupuk kandang/kompos: pupuk dasar=10–20 ton/ha.2. Urea: pupuk dasar=440 kg/ha; pupuk susulan I=330 kg/ha; pupuk susulan II=220

kg/ha; pupuk susulan III=440 kg/ha.

3. TSP: pupuk dasar=1.200 kg/ha; pupuk susulan I=220 kg/ha; pupuk susulan II=550 kg/ha.

4. KCl: pupuk dasar=330-440 kg/ha; pupuk susulan II=160 kg/ha. Keterangan pupuk dasar: pemupukan pada pengolahan tanah (sebelum tanam); pupuk susulan I : umur ± 20 hari; pupuk susulan II: umur + 40 hari; pupuk susulan III: umur + 60 hari.

6) Pengairan dan Penyiramana) PengairanTanaman melon menghendaki udara yang kering untuk pertumbuhannya, tetapi tanah harus lembab. Pengairan harus dilakukan jika hari tidak hujan. Pengairan dilakukan pada sore atau malam hari. b) PenyiramanTanaman di siram sejak masa pertumbuhan tanaman, sampai tanaman akan dipetik buahnya. Saat menyiram jangan sampai air siraman membasahi daun dan air dari tanah jangan terkena daun dan buahnya. Tujuannya adalah supaya tanaman tidak dijangkiti penyakit yang berasal dari percikan tersebut, kalau daun basah kuyup akan mengundang jamur sangat besar. Penyiraman dilakukan pagi-pagi sekali atau malam hari. Oleh karena itu ada pengairan di sekitar kebun besar sekali manfaatnya. 7) Waktu Penyemprotan Pestisida

1. Tindakan preventif, benih direndam dalam larutan bakterisida Agrimycin (oxytetracycline dan streptomycin sulfate) atau Agrept (streptomycin sulfate) dengan konsentrasi 1,2 gram/liter dan penyemprotan bakterisida pada umur 20 HST.

2. Penyemprotan fungisida Previcur N (propamocarb hydrochloride) dengan konsentrasi 2–3 ml/liter apabila serangan telah melewati ambang ekonomi.

3. Fungisida Derasol 500 SC (carbendazim) dengan konsentrasi 1–2 ml/liter. Pangkal batang yang terserang dioles dengan larutan fungisida Calixin 750 EC (tridemorph) dengan konsentrasi 5 ml/liter.

8) Pemeliharaan Laina) Pemasangan AjirAjir atau tongkat dari kayu atau bilahan bambu, untuk rambatan dapat di pasang setelah selesai membuat pembubunan dan selesai mensterilkan kebun. Atau dapat juga ajir dipasang sesudah bibit ditanam, dan bibit sudah mengeluarkan sulur-sulurnya kira-kira tingginya adalah 50 cm. Ajir harus terbuat dari bahan yang kuat sehingga mampu menahan beban buah dengan bobot kira-kira 2–3 kg. Tempat ditancapkannya ajir dengan jarak kira-kira 25 cm dari

Page 9: Cara Menanam Melon Yang Baik

pinggir guludan baik kanan maupun kiri. Supaya ajir lebih kokoh lagi, kita bisa menambahkan bambu panjang yang diletakkan di bagian pucuk segitiga antara bambu atau kayu yang menyilang, mengikuti barisan ajir-ajir di belakangnya.b) PemangkasanPemangkasan yang dilakukan pada tanaman melon bertujuan untuk memelihara cabang sesuai dengan yang dikehendaki. Tinggi tanaman dibuat rata-rata antara titik ke-20 sampai ke-25 (bagian ruas, cabang atau buku dari tanaman tersebut). Pemangkasan dilakukan kalau udara cerah dan kering, supaya bekas luka tidak diserang jamur. Waktu pemangkasan dilakukan setiap 10 hari sekali, yang paling awal dipangkas adalah cabang yang dekat dengan tanah dan sisakan dua helai daun, kemudian cabang-cabang yang tumbuh lalu dipangkas dengan menyisakan 2 helai daun. Pemangkasan dihentikan, jika ketinggian tanamannya sudah mencapai pada cabang ke-20 atau 25.7. HAMA DAN PENYAKIT7.1. Hama

1. Kutu aphids (Aphis gossypii Glover ) o Ciri: Hama ini mempunyai getah cairan yang mengandung madu dan di lihat

dari kejauhan mengkilap. Hama ini menyerang tanaman melon yang ada di lahan penanaman. Aphids muda yang menyerang melon berwarna kuning, sedangkan yang dewasa mempunyai sayap dan berwarna agak kehitaman.

o Gejala: daun tanaman menggulung dan pucuk tanaman menjadi kering akibat cairan daun yang dihisap hama.

o Pengendalian:

1. gulma harus selalu dibersihkan agar tidak menjadi inang hama;

2. tanaman yang terserang parah harus disemprot secara serempak dengan insektisida Perfekthion 400 EC (dimethoate) dengan konsentrasi 1,0–2,0 ml/liter;

3. tanaman yang telah terjangkit virus harus dicabut dan dibakar (dimusnahkan).

2. Thirps (Thirps parvispinus Karny)

o Ciri: Hama ini menyerang saat fase pembibitan sampai tanaman dewasa. Nimfa thirps berwarna kekuning-kuningan dan thirps dewasa berwarna coklat kehitaman. Thirps berkembang biak sangat cepat secara partenogenesis (mampu melahirkan keturunan meskipun tidak kawin). Serangan dilakukan di musim kemarau.

o Gejala: daun-daun muda atau tunas-tunas baru menjadi keriting, dan bercaknya kekuningan; tanaman keriting dan kerdil serta tidak dapat membentuk buah secara normal. Kalau gejala ini timbul harus diwaspadai karena telah tertular virus yang dibawa hama thirps.

o Pengendalian: menyemprot dengan racun kontak, 3–4 hari sekali.

7.2. Penyakit 1. Layu bakteri

Page 10: Cara Menanam Melon Yang Baik

o Penyebab: bakteri Erwina tracheiphila E.F.Sm. Penyakit ini dapat disebarkan dengan perantara kumbang daun oteng-oteng (Aulacophora femoralis Motschulsky).

o Gejala: daun dan cabang layu dan terjadi pengkerutan pada daun, warna daun menguning, mengering dan akhirnya mati; daun tanaman layu satu per satu, meskipun warnanya tetap hijau, kemudian tanaman layu secara keseluruhan. Apabila batang tanaman yang dipotong melintang akan mengeluarkan lendir putih kental dan lengket bahkan dapat ditarik seperti benang.

o Pengendalian:

1. sebelum ditanami, lahan disterilisasi dengan Basamid G dengan dosis 40 g/m 2 ;

2. benih di rendam dalam bakterisida Agrimyciin (oxytetracycline dan streptomycin sulfate) atau Agrept (streptomycin sulfate) dengan konsentrasi 1,2 gram/liter ;

3. penyemprotan bakterisida ini pada umur 20 HST

2. Penyakit busuk pangkal batang (gummy stem bligt)

o Penyebab: Cendawan Mycophaerekka melonis (Passerini) Chiu et Walker.

o Gejala: pangkal batang yang terserang mula-mula seperti tercelup minyak kemudian keluar lendir berwarna merah coklat dan kemudian tanaman layu dan mati; daun tanaman yang terserang akan mengering apabila diremas seperti kerupuk dan berbunyi kresek-kresek apabila diterpa angin.

o Pengendalian:

penggunaan mulsa PHP untuk mencegah kelembaban di sekitar pangkal batang dan mencegah luka di perakaran maupun pangkal batang karena penyiangan;

daun-daun tanaman yang terserang dibersihkan lalu disemprot dengan fungisida Derasol 500 SC (carbendazim) dengan konsentrasi 1–2 ml/liter;

pangkal batang yang terserang dioles dengan larutan fungisida Calixin 750 EC (tridemorph) dengan konsentrasi 5 m/liter.

7.3. GulmaGulma (tumbuhan pengganggu) merugikan tanaman, karena bersaing zat hara, tempat tumbuh dan cahaya. Pencabutan gulma harus dilakukan sejak tumbuhan masih kecil, karena jika sudah besar akan merusak perakaran tanaman melon. 8. PANEN8.1. Ciri dan Umur Panen

1. Tanda/ciri Penampilan Tanaman Siap Panen 1. Ukuran buah sesuai dengan ukuran normal

2. Serat jala pada kulit buah sangat nyata/kasar

Page 11: Cara Menanam Melon Yang Baik

3. Warna kulit hijau kekuningan.

2. Umur Panen + 3 bulan setelah tanam.

3. Waktu Pemanenan yang baik adalah pada pagi hari.

8.2. Cara Panen1. Potong tangkai buah melon dengan pisau, sisakan minimal 2,0 cm untuk

memperpanjang masa simpan buah.2. Tangkai dipotong berbentuk huruf “T”, maksudnya agar tangkai buah utuh dan kedua

sisi atasnya merupakan tangkai daun yang telah dipotong daunnya.

3. Pemanenan dilakukan secara bertahap, dengan mengutamakan buah yang benar-benar telah siap dipanen.

4. Buah yang telah dipanen dikumpulkan disuatu tempat untuk disortir. Kerusakan buah akibat terbentur/cacat fisik lainnya, sebaiknya dihindari karena akan mengurangi harga jual terutama di swalayan.

8.3. Periode PanenPanen dilakukan secara bertahap, dengan mengutamakan buah yang benar-benar telah siap panen. Seandainya dalam jangka waktu 3-5 bulan mendatang harga melon diramalkan jatuh. Maka alternatif untuk rotasi tanaman yang dapat menggunakan lahan bekas menanam melon adalah cabai. Karena lahan yang tersedia tidak perlu diubah. Hanya mulsa PHP dibuka dan dosis pemupukan ditambahkan 50%. Bila dalam jangka waktu 4 bulan berikutnya dinyatakan harga melon meningkat, maka lahan bekas sawah ditanami padi terlebih dahulu untuk satu musim tanam. Alasannya adalah dari segi kormesial tanaman padi kurang menguntungkan, tapi dari segi pemutusan siklus hidup hama dan penyakit sangat menguntungkan. Hal ini disebabkan karena hama dan penyakit yang mengisap oksigen (aerob) akan mati dengan kondisi tanah yang terendam air (anaerob). Setelah menanam padi selesai, tanaman melon yang ditanam akan berproduksi tinggi dengan risiko serangan hama dan penyakit yang lebih rendah.8.4. Prakiraan ProduksiUntuk mengetahui jumlah produksi yang akan dihasilkan bagian pemasaran harus melakukan penelitian pasar. Untuk luas satu hektar tanaman melon diperkirakan akan menghasilkan buah melon 10–15 ton, maka memanennya harus dilakukan secara bertahap. Misalnya minggu I menanam seluas 2.000 m 2 , minggu II menanam seluas 2.000 m 2 , dan seterusnya. Hal ini untuk tingkat kontinuitas produksi akan tercapai dan resiko tidak terjualnya buah melon akan terhindar.9. PASCAPANENPascapanen merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan setelah melon dipanen. Kesalahan penanganan dalam pascapanen akan mempengaruhi kwalitas/penampilan buah melon. 9.1. PengumpulanBuah-buah melon yang telah dipanen dikumpulkan pada suatu tempat untuk segera disortir. Saat panen kerusakan buah sebaiknya dihindari akibat terbentur atau cacar fisik lainnya, karena akan mengurangi harga jual terutama untuk konsumsi pasar swalayan.9.2. Penyortiran dan PenggolonganMelon yang telah dipanen, diangkut dan dikumpulkan di suatu tempat kemudian di sortasi. Buah yang sehat dan utuh dipisahkan dari buah yang cacat fisik maupun cacat karena

Page 12: Cara Menanam Melon Yang Baik

serangan hama dan penyakit. Buah melon yang berkualitas bagus kemudian di lakukan penggolongan melon berdasarkan tiga kelas.

1. Kelas M1 yaitu melon berbobot 1,5 kg/lebih jaring berbentuk sempurna.2. Kelas M2 yaitu melon berbobot 1–1,5 kg jaringnya terbentuk hanya 70% saja.

3. Kelas M3 yaitu bobot buahnya bervariasi dengan jaring sedikit atau tidak berbentuk sama sekali. Hal ini terjadi karena tanaman belum saatnya dipanen tapi telah mati terlebih dahulu akibat serangan hama.

9.3. PenyimpananBuah melon yang sudah dipetik, tidak boleh ditumpuk satu sama lain, dan buah yang belum terangkut dapat disimpan dalam gudang penyimpanan. Buah ditata secara rapi dengan dilapisi jerami kering. Tempat penyimpanan buah harus bersih, kering dan bebas dari hama seperti kecoa atau tikus. Melon yang sudah terlalu masak jangan disatukan dengan buah yang setengah masak (mengkal). Bila ada buah yang mulai busuk harus di jauhkan dari tempat penyimpanan. 9.4. Pengemasan dan PengangkutanKemasan untuk melon dapat dibuat dari kayu biasa dan banyak memiliki lubang angin. Cara menyusunnya, bagian dasar kotak diberi jerami kering yang cukup tebal, kemudian melon diberikan jerami juga dibagian atas buahnya. Sebelum kotak ditutup, buah melon diberi lapisan jerami lagi. Selain dari kotak, pengemasan bisa juga menggunakan rajutan benang yang mirip jala, kemudian dimasukkan dalam kemasan karton. Dalam karton masih dilapisi dengan jerami kering atau kertas hancuran. Dengan kemasan seperti ini akan lebih terjamin dibanding dengan menggunakan kotak dari kayu (cara tradisional). Kendaraan yang digunakan untuk mengangkut buah melon yang akan dibawa ke pasar tergantung jarak yang ditempuh. Buah yang akan di ekspor biasanya dipaksecara khusus dengan peti kemas yang terbuat dari kayu, karton atau kotak plastik. Di kargo pesawat, peti kemas melon dimasukkan ke dalam kontainer pendingin agar buah tetap segar jika sampai ke tempat tujuan.10. ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA TANAMAN10.1. Analisis Usaha BudidayaContoh analisis pasar pada penanaman melon dilahan terbuka dengan menggunakan mulsa PHP. Luas lahan 1 ha, populasi 3.000 tanaman di daerah Jawa Barat pada tahun 1999.

1. Biaya produksi 1. Penyiapan lahan/pembentukan bedengan

Sewa tanah 1 musim tanam (4 bulan) Rp. 850.000,-

Pembukaan/pembersihan lahan 50 HKP @ Rp. 7.000,- Rp. 350.000,-

Pembentukan bedengan kasar 100 HKP @ Rp. 7.000,- Rp. 700.000,-

Tenaga pengapuran 20 HKP @ Rp.7.000,- Rp. 140.000,-

Penebaran pupuk kandang 45 HKP @ Rp. 7.000,- Rp. 315.000,-

Penebaran pupuk kimia,pasang. mulsa 65 HKP @ Rp. 5.000,- Rp. 455.000,-

2. Benih dan mulsa PHP

Benih melon 500 g Rp. 2.301.350,-

Page 13: Cara Menanam Melon Yang Baik

Mulsa PHP 10 rol (200 kg) @ Rp. 5.725,- Rp. 1.145.000,-

3. Pupuk dan kapur pertanian

Pupuk kandang 27 ton @ Rp. 150.000,- Rp. 4.050.000,-

ZA 630 kg @ Rp. 1.250,-,- Rp. 787.500,-

Urea 450 kg @ Rp. 1.500,-,- Rp. 675.000,-

TSP/SP-36 900 kg @ Rp. 1.800,- Rp. 1.620.000,-

KCl 720 kg @ Rp. 1.650,-,- Rp. 1.188.000,-

Borate/Fertibor 18 kg @ Rp. 5.000,- Rp. 90.000,-

Kapur pertanian 1.800 kg @ Rp. 300,- Rp. 540.000,-

4. Penyiapan bibit dan penanaman

Plastik semai polibag 5 kg @ Rp. 10.000,- Rp. 50.000,-

Plastik transparan 50 m @ Rp. 1.800,- Rp. 90.000,-

Tenaga kerja semai 75 HKW @ Rp. 5.000,- Rp. 375.000,-

Penanaman 50 HKW @ Rp. 5.000,- + 30 HKP @ Rp. 7.000,- Rp. 460.000,-

5. Pestisida dan pupuk daun

Karbofuran 36 kg @ Rp. 5.000,- Rp. 180.000,-

Insektisida semprot 15 liter @ Rp. 80.000,- Rp. 1.200.000,-

Fungisida 25 kg @ Rp. 50.000,- Rp. 1.250.000,-

Pupuk daun 10 kg @ Rp. 10.000,- Rp. 100.000,-

Perekat-perata 10 liter @ Rp. 10.000,- Rp. 100.000,-

6. Pemeliharaan tanaman

Tenaga semprot 60 HKP @ Rp. 7.000,- Rp. 420.000,-

Pemupukan NPK/KNO3 80 kg @ Rp. 2.400,- Rp. 108.000,-

Tenaga pemupukan kocoran & penyiangan 25 HKW @ Rp. 5.000,- Rp. 96.250,-

Pemangkasan cabang 15 HKW @ Rp. 5.000,- Rp. 75.000,-

7. Panen

Tenaga panen 20 HKP @ Rp. 7.000,- + 10 HKW @ Rp. 5.000,- Rp. 190.000,-

8. Lain-lain

Page 14: Cara Menanam Melon Yang Baik

Belanja peralatan (3 sprayer, embrat, drum, dsb) Rp. 900.000,-

Gubuk tempat tinggal dan penyimpanan alat Rp. 375.100,-

Tenaga keamanan (1 bulan) Rp. 150.000,-

9. Biaya tak terduga sebesar 5% Rp. 1.066.310,-

10. Jumlah biaya produksi Rp. 22.392.510,-

2. Penerimaan

1. Misalnya rata-rata produksi tanaman 2,25 kg (rata-rata dipelihara 1 buah) maka produksi per 1.000 m 2 ditaksir mencapai 6.750 kg.

2. Jika diperhitungkan tingkat kerusakan tanaman (loss) 5% maka hasil yang hilang sebesar 337.5 kg melon sehingga produksi bersih melon menjadi 6750 kg – 337.5 kg = 6412.5 kg.

3. Sebagai contoh hasil yang diperoleh terdiri dari 65% kelas M1 ; 25% kelas M2 dan 10% kelas M3. Jika harga melon kelas M1. Rp. 4.000,-; kelas M2 Rp. 3.000,-; kelas M3 Rp. 2.500,- maka penerimaan penjualan melon.

Kelas M1 = 65% x 6412.5 kg x Rp. 5.000,- Rp. 20.840.625,-

Kelas M2 = 25% x 6412.5 kg x Rp. 4.000,- Rp. 6.412.500,-

Kelas M3 = 10% x 6412.5 kg x Rp. 3.000,- Rp. 1.923.750,-

o Jumlah penerimaan Rp. 29.176.875,-

2. Keuntungan Rp. 6.748.365,-

3. Parameter kelayakan usaha 1. Rasio biaya dan Pendapatan (Benefit Cost Ratio/BCR) = 1,30

Catatan: HKP = hari kerja pria (8 jam sehari), HKW = hari kerja wanita (6 jam sehari).10.2. Gambaran Peluang AgribisnisAgribisnis melon harus dilakukan secara cermat dan tetap selalu waspada. Walau berdasarkan analisis budidaya agribisnis melon menunjukkan prospek yang menjanjikan, tapi suatu ketika penyemprotan tertunda atau hal-hal sepele lainnya tidak diperhatikan maka keuntungan yang sudah dapat dibayangkan akan menjadi sirna seketika. Di era perdagangan menuju pasar bebas, persaingan semakin ketat. Perlu dicarikan pasar khusus untuk dapat mendongkrak harga jual. Buah yang berkualitas tinggi yang ditawarkan akan layak mendapatkan harga jual yang tinggi pula. Informasi harga pasar dicari sebanyak-banyaknya sebelum panen berlangsung. Rantai tata niaga dipelajari seteliti mungkin. Diusahakan rantai teRp.endek untuk mendapatkan harga jual tertinggi.11. STANDAR PRODUKSI11.1. Ruang LingkupDalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat pada umumnya, khususnya petani melon, Pemerintah menetapkan kebijaksanaan dalam memilih urutan jenis tanaman pertanian/hortikultura. Dalam ruang lingkup berikut telah disusun beberapa pedoman sebagai berikut:

Page 15: Cara Menanam Melon Yang Baik

1. Mengutamakan jenis tanaman melon yang bernilai ekonomi tinggi, untuk meningkatkan pendapatan petani melon, baik untuk konsumsi dalam maupun luar negeri

2. Mengutamakan jenis tanaman yang dapat memberi kesempatan tenaga kerja lebih banyak.

3. Mengutamakan jenis tanaman melon yang mempunyai prospek pasar dan pemasaran yang baik.

4. Mengutamakan jenis tanaman melon yang dapat mempertinggi nilai gizi masyarkat.

11.2. DiskripsiBerdasarkan uraian diatas, tanaman melon merupakan salah satu tanaman prioritas utama yang perlu mendapatkan perhatian diantara tanaman-tanaman hortikultura. Buah melon mempunyai harga yang relatif lebih tinggi dibanding tanaman hortikultura pada umumnya. Hal ini memberi banyak keuntungan kepada petani atau pengusaha pertanian tanaman melon. Dan ini memungkinkan adanya perbaikan tata perekonomian Indonesia, khususnya dari bidang pertanian. 11.3. Klasifikasi dan Standar MutuUntuk klasifikasi standar mutu dan syarat produk yang berlaku dipasaran maka kita harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1. Melon yang diproduksi harus diberi merek, yaitu dengan menempelkan stiker pada buah;

2. Kepercayaan yang telah diberikan oleh pelanggan harus dijaga;

3. Pangsa pasar harus diperkuat, dan kontinuitas (keberlanjutan) produksi melon harus dijaga;

4. Buah melon yang berkualitas (kelas M1) harus dikemas sedemikian rupa untuk memberikan kepuasan pelanggan.

11.4. Pengambilan ContohDalam pengambilan contoh untuk penanganan produksi selanjutnya, umur melon kurang lebih 56–65 HST, buah melon yang berukuran besar mempunyai berat rata-rata 2,5 kg, ukuran sedang 1,0–2,5 kg, dan ukuran kecil berat buah sekitar 400 gram.11.5. Pengemasan Untuk pengemasan yang standar dapat menggunakan kotak kayu atau dapat juga menggunakan rajutan benang yang mirip dengan jala. Dengan kemasan rajutan benang akan lebih terjamin dibanding dengan menggunakan kotak kayu.

Page 16: Cara Menanam Melon Yang Baik

PENDAHULUAN

Agribisnis melon menunjukkan prospek menjanjikan. Tetapi jika faktor tanah yang semakin keras, miskin unsur hara terutama unsur hara mikro dan hormon alami, faktor iklim dan cuaca, faktor hama dan penyakit tanaman serta faktor pemeliharaan tidak diperhatikan maka keuntungan akan menurun. PT. Natural Nusantara berusaha membantu meningkatkan produktivitas melon secara Kuantitas, Kualitas, dan Kelestarian lingkungan ( Aspek K-3 ).

II. SYARAT PERTUMBUHAN2.1. IklimPerlu penyinaran matahari penuh selama pertumbuhannya. Pada kelembaban yang tinggi tanaman melon mudah diserang penyakit. Suhu optimal antara 25-300C. Angin yang bertiup cukup keras dapat merusak pertanaman melon. Hujan terus menerus akan merugikan tanaman melon. Tumbuh baik pada ketinggian 300-900 m dpl.

2.2. Media TanamTanah yang baik ialah tanah liat berpasir yang banyak mengandung bahan organik seperti andosol, latosol, regosol, dan grumosol, asalkan kekurangan dari sifat-sifat tanah tersebut dapat dimanipulasi dengan pengapuran, penambahan bahan organik, maupun pemupukan. Tanaman melon tidak menyukai tanah yang terlalu basah, pH tanah 5,8-7,2.

III. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA3.1. Pembibitan3.1.1. Pembuatan Media SemaiSiapkan Natural GLIO : 1-2 kemasan Natural GLIO dicampur dengan 50-

Page 17: Cara Menanam Melon Yang Baik

100 kg pupuk kandang untuk lahan 1000 m2. Selanjutnya didiamkan + 1 minggu di tempat yang teduh dengan selalu menjaga kelembabannya dan sesekali diaduk (dibalik).

Campurkan tanah halus (diayak) 2 bagian/2 ember (volume 10 lt), pupuk kandang matang yang telah diayak halus sebanyak 1 bagian/1 ember, TSP (± 50 gr) yang dilarutkan dalam 2 tutup POC NASA, dan Natural GLIO yang sudah dikembangbiakkan dalam pupuk kandang 1-2 kg . Masukkan media semai ke dalam polybag ukuran 8x10 cm sampai terisi hingga 90%.

3.1.2. Teknik Penyemaian dan pemeliharaan BibitRendam benih dalam 1 liter air hangat suhu 20-250C + 1 tutup POC NASA selama 8-12 jam lalu diperam + 48 jam. Selanjutnya disemai dalam polybag, sedalam 1-1,5 cm. Benih disemaikan dalam posisi tegak dan ujung calon akarnya menghadap ke bawah. Benih ditutup dengan campuran abu sekam dan tanah dengan perbandingan 2:1. Kantong persemaian diletakkan berderet agar terkena sinar matahari penuh sejak terbit hingga tenggelam. Diberi perlindungan plastik transparan yang salah satu ujungnya terbuka.

Semprotkan POC NASA untuk memacu perkembangan bibit, pada umur bibit 7-9 hari dengan dosis 1,0-1,5 cc/liter. Penyiraman dilakukan dengan hati-hati secara rutin setiap pagi.

Bibit melon yang sudah berdaun 4-5 helai atau tanaman melon telah berusia 10-12 hari dapat dipindahtanamkan dengan cara kantong plastik polibag dibuka hati-hati lalu bibit berikut tanahnya ditanam pada bedengan yang sudah dilubangi sebelumnya, bedengan jangan sampai kekurangan air.

3.2. Pengolahan Media Tanam3.2.1. Pembukaan LahanSebelum dibajak digenangi air lebih dahulu semalam, kemudian keesokan harinya dilakukan pembajakan dengan kedalaman sekitar 30 cm. Setelah itu dilakukan pengeringan, baru dihaluskan.

3.2.2. Pembentukan BedenganPanjang bedengan maksimum 12-15 m; tinggi bedengan 30-50 cm; lebar bedengan 100-110 cm; dan lebar parit 55-65 cm.

3.2.3. PengapuranPenggunaan kapur per 1000 m2 pada pH tanah 4-5 diperlukan 150-200 kg dolomit , untuk antara pH 5-6 dibutuhkan 75-150 kg dolomit dan pH >6 dibutuhkan dolomit sebanyak 50 kg.

3.2.4. Pemupukan Dasar

PupukKandang(ton/ ha)

Dosis Pupuk Makro ( gram/ pohon )

Dosis POC NASA

Urea SP36 KCl

4-5 12 20 8 30-60 tutup /1000 m2+ air secukupnya

Page 18: Cara Menanam Melon Yang Baik

(siramkan)

Hasil akan lebih baik jika pada pemupukan dasar, POC NASA diganti SUPER NASA yang telah dicampur air secara merata di atas bedengan dengan dosis 1-2 botol/1000 m2 dengan cara :

Alternatif 1 : 1 botol SUPER NASA diencerkan dalam 3 liter air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 50 lt air diberi 200 cc larutan induk tadi untuk menyiram bedengan.Alternatif 2 : setiap 1 gembor vol 10 lt diberi 1 peres sendok makan SUPER NASA untuk menyiram + 10 meter bedengan.

3.2.5. Pemberian Natural GLIOUntuk mencegah serangan penyakit karena jamur terutama penyakit layu, sebaiknya tebarkan Natural GLIO yang sudah disiapkan sebelum persemaian. Dosis 1-2 kemasan per 1000 m2

3.2.6. Pemasangan Mulsa Plastik Hitam-Perak (PHP)Pemasangan mulsa sebaiknya saat matahari terik agar mulsa dapat memuai sehingga menutup bedengan dengan tepat. Biarkan bedengan tertutup mulsa 3-5 hari sebelum dibuat lubang tanam.

3.3. Teknik Penanaman3.3.1. Pembuatan Lubang TanamDiameter lubang + 10 cm, jarak lubang 60-80 cm. Model penanaman dapat berupa dua baris berhadap-hadapan membentuk segiempat atau segitiga.

3.3.2. Cara PenanamanBibit siap tanam dipindahkan beserta medianya. Usahakan akar tanaman tidak sampai rusak saat menyobek polibag.

3.4. Pemeliharaan Tanaman3.4.1. Penyulaman Penyulaman dilakukan 3-5 hari setelah tanam. Setelah selesai penyulaman tanaman baru harus disiram air. Sebaiknya penyulaman dilakukan sore hari.

3.4.2. PenyianganPenyiangan dilakukan untuk membersihkan gulma/ rumput liar.

3.4.3. PerempelanPerempelan dilakukan terhadap tunas/cabang air yang bukan merupakan cabang utama.3.4.4. Pemupukan

Waktu Dosis Pupuk Makro ( gram/ pohon )

Urea SP-36 KCl

12 12 10

Page 19: Cara Menanam Melon Yang Baik

Umur 10 hari

Umur 20 hari12 12 10

Umur 30 hari12 8 12

Umur 40 hari12 8 20

POC NASA :( per ha )

Mulai umur 1 minggu – 6 atau 7

minggu

POC NASA disemprotkan ke tanaman :

Alternatif 1 : 6-7 kali ( interval 1 minggu sekali) dgn dosis 4 tutup botol/ tangki

Alternatif 2 : 4 kali (interval 2 minggu sekali ) dgn dosis 6 tutup botol/ tangki

3.4.5. Penggunaan HormonikDosis HORMONIK : 1-2 cc/lt air atau 1-2 tutup HORMONIK + 3-5 tutup POC NASA setiap tangki semprot. Penyemprotan HORMONIK mulai usia 3-11 minggu, interval 7 hari sekali.

3.4.6. PenyiramanPenyiraman sejak masa pertumbuhan tanaman, sampai akan dipetik buahnya kecuali hujan. Saat menyiram jangan sampai air siraman membasahi daun dan air dari tanah jangan terkena daun dan buahnya. Penyiraman dilakukan pagi-pagi sekali.

3.4.7. Pemeliharaan Laina. Pemasangan AjirAjir dipasang sesudah bibit mengeluarkan sulur-sulurnya. Tinggi ajir + 150 - 200 cm. Ajir terbuat dari bahan yang kuat sehingga mampu menahan beban buah + 2-3 kg. Tempat ditancapkannya ajir + 25 cm dari pinggir guludan baik kanan maupun kiri. Supaya ajir lebih kokoh bisa menambahkan bambu panjang yang diletakkan di bagian pucuk segitiga antara bambu atau kayu yang menyilang, mengikuti barisan ajir-ajir di belakangnya.

b. PemangkasanPemangkasan dilakukan pada tanaman melon bertujuan untuk memelihara cabang sesuai dengan yang dikehendaki. Tinggi tanaman dibuat rata-rata antara titik ke-20 sampai ke-25 (bagian ruas, cabang atau buku dari tanaman tersebut). Pemangkasan dilakukan kalau udara cerah dan kering, supaya bekas luka tidak diserang jamur. Waktu pemangkasan dilakukan setiap 10 hari sekali, yang paling awal dipangkas adalah cabang yang dekat dengan tanah dan sisakan dua helai daun, kemudian cabang-

Page 20: Cara Menanam Melon Yang Baik

cabang yang tumbuh dipangkas dengan menyisakan 2 helai daun. Pemangkasan dihentikan, jika ketinggian tanamannya sudah mencapai pada cabang ke-20 atau 25.

3.5. Hama dan Penyakit3.5.1. Hamaa. Kutu Aphis (Aphis gossypii Glover )Ciri: mempunyai getah cairan yang mengandung madu dan di lihat dari kejauhan mengkilap. Aphis muda berwarna kuning, sedangkan yang dewasa mempunyai sayap dan berwarna agak kehitaman. Gejala: daun tanaman menggulung, pucuk tanaman menjadi kering akibat cairan daun dihisap hama. Pengendalian: (1) gulma selalu dibersihkan agar tidak menjadi inang hama; (2) semprot Pestona atau Natural BVR.

b. Thrips (Thrips parvispinus Karny)Ciri: menyerang saat fase pembibitan sampai tanaman dewasa. Nimfa berwarna kekuning-kuningan dan dewasa berwarna coklat kehitaman. Serangan dilakukan di musim kemarau. Gejala: daun muda atau tunas baru menjadi keriting, dan bercak kekuningan; tanaman keriting dan kerdil serta tidak dapat membentuk buah secara normal. Gejala ini harus diwaspadai karena telah tertular virus yang dibawa hama thrips. Pengendalian: menyemprot dengan Pestona atau Natural BVR.

3.5.2. Penyakita. Layu BakteriPenyebab: bakteri Erwina tracheiphila E.F.Sm. Penyakit ini dapat disebarkan dengan perantara kumbang daun oteng-oteng (Aulacophora femoralis Motschulsky). Gejala: daun dan cabang layu, terjadi pengerutan pada daun, warna daun menguning, mengering dan akhirnya mati; daun tanaman layu satu per satu, meskipun warnanya tetap hijau. Apabila batang tanaman yang dipotong melintang akan mengeluarkan lendir putih kental dan lengket bahkan dapat ditarik seperti benang. Pengendalian: penggunaan Natural GLIO sebelum tanam.

b. Penyakit Busuk Pangkal Batang (gummy stem bligt)Penyebab: Cendawan Mycophaerekka melonis (Passerini) Chiu et Walker. Gejala: pangkal batang seperti tercelup minyak kemudian keluar lendir berwarna merah coklat dan kemudian tanaman layu dan mati; daun yang terserang akan mengering. Pengendalian: (1) penggunaan mulsa PHP untuk mencegah kelembaban di sekitar pangkal batang dan mencegah luka di perakaran maupun pangkal batang karena penyiangan; (2) daun yang terserang dibersihkan. (3) gunakan Natural GLIO sebelum tanam sebagai pencegahan.

Catatan: Jika pengendalian hama penyakit dengan menggunakan pestisida alami belum mengatasi dapat dipergunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan pestisida kimia lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata AERO 810, dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki.

Page 21: Cara Menanam Melon Yang Baik

3.5.3. GulmaGulma (tumbuhan pengganggu) merugikan tanaman, karena bersaing zat hara, tempat tumbuh dan cahaya. Pencabutan gulma harus dilakukan sejak tumbuhan masih kecil, karena jika sudah besar akan merusak perakaran tanaman melon.

3.6. Panen3.6.1. Ciri dan Umur Panena. Tanda/Ciri Penampilan Tanaman Siap Panen.

Ukuran buah sesuai dengan ukuran normal Jala/Net pada kulit buah sangat nyata/kasar

Warna kulit hijau kekuningan.

Umur Panen + 3 bulan setelah tanam.

c. Waktu Pemanenan yang baik adalah pada pagi hari.

3.6.2. Cara Panen1. Potong tangkai buah melon dengan pisau, sisakan minimal 2,0 cm

untuk memperpanjang masa simpan buah.2. Tangkai dipotong berbentuk huruf "T" , maksudnya agar tangkai

buah utuh.

3. Pemanenan dilakukan secara bertahap, dengan mengutamakan buah yang benar-benar telah siap dipanen.

4. Buah yang telah dipanen disortir. Kerusakan buah akibat terbentur/cacat fisik lainnya, sebaiknya dihindari karena akan mengurangi harga jual.

3.6.3. PenyimpananBuah melon tidak boleh ditumpuk, yang belum terangkut disimpan dalam gudang. Buah ditata rapi dengan dilapisi jerami kering. Tempat penyimpanan harus bersih dan kering.

SYARAT PERTUMBUHAN

Perlu penyinaran matahari penuh selama pertumbuhannya. Pada kelembaban yang tinggi tanaman melon mudah diserang penyakit. Suhu optimal antara 25-300C. Angin yang bertiup cukup keras dapat merusak pertanaman melon. Hujan terus menerus akan merugikan tanaman

Page 22: Cara Menanam Melon Yang Baik

melon. Tumbuh baik pada ketinggian 300-900 m dpl. Tanah yang baik ialah tanah liat berpasir yang banyak mengandung bahan organik seperti andosol, latosol, regosol, dan grumosol, asalkan kekurangan dari sifat-sifat tanah tersebut dapat dimanipulasi dengan pengapuran, penambahan bahan organik, maupun pemupukan. Tanaman melon tidak menyukai tanah yang terlalu basah, pH tanah 5,8-7,2.

TEKNIS BUDIDAYA MELON

 1.    Persiapan Media Semai 

Campurkan Solbi Agro sebanyak 100 ml dengan pupuk kandang sebanyak 50 kg, dan tanah untuk lahan seluas 1000m2, didiamkan selama 1 minggu ditempat teduh dengan selalu dijaga kelembabannya dan sesekali di aduk aduk / dibolak balik.

Campurkan tanah halus (yang telah diayak) sebanyak 2 ember, pupuk kandang matang yang telah diayak 1 ember, dan TSP +/- 50 gram dan dimasukkan dalam polibag ukuran 8x10 cm hingga terisi 90% nya.

 

 2.    Teknis Perkecambahan Benih

Benih dimasukan ke dalam kain lalu direndam dengan larutan Solbi Agro sebanyak 5 cc per liter air selama 10 jam.

Setelah dilakukan perendaman, benih tersebut diperam dalam kertas sampul warna coklat atau Koran selama 1–2 hari.

Benih yang sudah berkecambah dipindahkan ke media persemaian.

 

 3.    Persemaian Benih dan Pemeliharaan Bibit

Media semai disiram air secukupnya Benih yang telah keluar calon akar sepanjang 2 cmm disemaikan dalam polibag

sedalam 1-1,5 cm.

Polibag persemaian diletakkan berderet dan terkena sinar matahari penuh

Penyiraman 1-2 kali sehari dan pada umur 12-14 hari bibit siap dipindam tanam ke lahan.

Page 23: Cara Menanam Melon Yang Baik

PENGOLAHAN MEDIA TANAM

 1.    Pembukaan Lahan. 

Lakukan pembajakan sedalam 30 cm dan kemudian dihaluskan dan diratakan. Bersihkan lahan dari sisa-sisa perakaran dan batu.

Buat bedengan dengan lebar 1 m, tinggi 0,5 m, dan lebar telasah 2 m.

Berikan kapur dolomite agar mencapai pH 6-6,7

Berikan pupuk kandang yang telah dicampur Solbi Agro ( 1lt Solbi Agro untuk 1 ton pupuk kandang), seminggu sebelum tanam.

Pemupukan dasar dengan TSP 200 kg / ha, ZA 140 kg / ha dan KCL 130 kg / ha.

Bedengan perlu diberi plastik mulsa dengan lebar 110-150 cm agar membantu mengurangi penguapan air dan pertumbuhan tanaman penggangu lainnya.

 

 2.    Pembuatan lubang Tanam

Dilakukan satu minggu sebelum penanaman dengan kedalaman 8 cm, dengan jarak 20-30 cm dari tepi bedengan.

Jarak tanam antar lubang 90-100 cm.

Penanaman sebaiknya pagi atau sore hari kemudian dilakukan penyiraman hingga cukup basah.

 

PEMELIHARAAN TANAMAN

 1.    Penyulaman. 

Penyulaman dilakukan 3-5 hari setelah tanam.

Page 24: Cara Menanam Melon Yang Baik

 

 2.    Penyiangan.

Lakukan penyiangan dengan cara mengatur cabang primer dan hanya dipelihara 2-3 cabang saja tanpa memotong cabang sekunder.

Ujung cabang sekunder disisakan 2 helai daun.

Cabang sekunder yang tumbuh pada ruas yang ada buahnya dipotong agar tidak menganggu pertumbuhan buah.

Lakukan perempelan tunas muda yang tidak berguna karena mempengaruhi pertumbuhan buah.

 

 3.    Pengairan dan Penyiraman 

Pengairan dilakukan dengan dibasahi saluran antar bedengan dengan cara di siram dengan pipa atau digembor dengan waktu 4-6 hari.

Volume penyiraman tidak boleh terlalu berlebihan.

 

 4.    Pemupukan. 

Pemupukan satu minggu setelah tanam dengan menggunakan ZA 40 kg/ha, KCL 140 kg/ha

Pemupukan semangka dua minggu setelah tanam mengunakan ZA 120 kg/ha, TSP 85 kg/ha, KCL 170 kg/ha.

Pemupukan semangka saat berbunga menggunakan ZA 130 kg/ha, KCL 30 kg/ha

Lakukan penyemprotan Solbi Agro dengan dosis 500 ml dilarutkan dengan 200 liter air, dan disemprotkan merata setiap 2 minggu sekali.

5.    Sortir Buah

Pilih buah yang cukup besar bulat baik dan tidak cacat,  terletak antara 1-1,5 m dari perakaran tanaman.

Sisakan hanya 1-2 buah saja, lainnya di pangkas.

Page 25: Cara Menanam Melon Yang Baik

Jika berat buah sudah hampir 2 kg, bolak balik buah agar didapat pencahayaan matahari dan warna yang rata.

 

HAMA PENYAKIT MELON 

1.    Hama Tanaman Melon

Kutu Aphis (Aphis gossypii Glover )Ciri: mempunyai getah cairan yang mengandung madu dan di lihat dari kejauhan mengkilap. Aphis muda berwarna kuning, sedangkan yang dewasa mempunyai sayap dan berwarna agak kehitaman. Gejala: daun tanaman menggulung, pucuk tanaman menjadi kering akibat cairan daun dihisap hama. Pengendalian: (1) gulma selalu dibersihkan agar tidak menjadi inang hama; (2) semprot Pestona atau Natural BVR.

Thrips (Thrips parvispinus Karny)Ciri: menyerang saat fase pembibitan sampai tanaman dewasa. Nimfa berwarna kekuning-kuningan dan dewasa berwarna coklat kehitaman. Serangan dilakukan di musim kemarau. Gejala: daun muda atau tunas baru menjadi keriting, dan bercak kekuningan; tanaman keriting dan kerdil serta tidak dapat membentuk buah secara normal. Gejala ini harus diwaspadai karena telah tertular virus yang dibawa hama thrips. Pengendalian: menyemprot dengan Pestona atau Natural BVR.

 

 2.    Penyakit Tanaman Melon

Layu BakteriPenyebab: bakteri Erwina tracheiphila E.F.Sm. Penyakit ini dapat disebarkan dengan perantara kumbang daun oteng-oteng (Aulacophora femoralis Motschulsky). Gejala: daun dan cabang layu, terjadi pengerutan pada daun, warna daun menguning, mengering dan akhirnya mati; daun tanaman layu satu per satu, meskipun warnanya tetap hijau. Apabila batang tanaman yang dipotong melintang akan mengeluarkan lendir putih kental dan lengket bahkan dapat ditarik seperti benang. Pengendalian: penggunaan Natural GLIO sebelum tanam.

Penyakit Busuk Pangkal Batang (gummy stem bligt)Penyebab: Cendawan Mycophaerekka melonis (Passerini) Chiu et Walker. Gejala: pangkal batang seperti tercelup minyak kemudian keluar lendir berwarna merah coklat dan kemudian tanaman layu dan mati; daun yang terserang akan mengering. Pengendalian: (1) penggunaan mulsa PHP untuk mencegah kelembaban di sekitar pangkal batang dan mencegah luka di perakaran maupun pangkal batang karena

Page 26: Cara Menanam Melon Yang Baik

penyiangan; (2) daun yang terserang dibersihkan. (3) gunakan Natural GLIO sebelum tanam sebagai pencegahan.

 

 3.    Penggunaan Solbi Agro

Untuk menghindari terjadinya kerugian akibat serangan Hama dan Penyakit, sebenarnya kunci utama adalah menjaga agar tanaman tersebut tumbuh sehat, untuk menyehatkan tanaman maka lakukan penyemprotan Solbi Agro dengan dosis 500 ml per 200 liter air atau 2 tutup per tangki sprayer dan dilakukan rutin setiap 2 minggu sekali sehingga dimungkinkan tanaman akan tumbuh sehat sehingga kerugian akibat serangan hama dan penyakit dpat di minimalisir segera.

 

PANEN

Ciri dan Umur PanenTanda/Ciri Penampilan Tanaman Siap Panena. Ukuran buah sesuai dengan ukuran normalb. Jala/Net pada kulit buah sangat nyata/kasarc. Warna kulit hijau kekuningan.d. Umur Panen + 3 bulan setelah tanam.e. Waktu Pemanenan yang baik adalah pada pagi hari.

Cara Panena. Potong tangkai buah melon dengan pisau, sisakan minimal 2,0 cm untuk memperpanjang masa simpan buah.b. Tangkai dipotong berbentuk huruf "T" , maksudnya agar tangkai buah utuh.c. Pemanenan dilakukan secara bertahap, dengan mengutamakan buah yang benar-benar telah siap dipanen.d. Buah yang telah dipanen disortir. Kerusakan buah akibat terbentur/cacat fisik lainnya, sebaiknya dihindari karena akan mengurangi harga jual.

PenyimpananBuah melon tidak boleh ditumpuk, yang belum terangkut disimpan dalam gudang. Buah ditata rapi dengan dilapisi jerami kering. Tempat penyimpanan harus bersih dan kering.

 

Page 27: Cara Menanam Melon Yang Baik

BUDIDAYA MELON

Agribisnis melon menunjukkan prospek menjanjikan. Tetapi jika faktor tanah yang semakin keras, miskin unsur hara terutama unsur hara mikro dan hormon alami, faktor iklim dan cuaca, faktor hama dan penyakit tanaman serta faktor pemeliharaan tidak diperhatikan maka keuntungan akan menurun.

PT. Natural Nusantara berusaha membantu meningkatkan produktivitas melon secara Kuantitas, Kualitas, dan Kelestarian lingkungan ( Aspek K-3 ).

II. SYARAT PERTUMBUHAN2.1. IklimPerlu penyinaran matahari penuh selama pertumbuhannya. Pada kelembaban yang tinggi tanaman melon mudah diserang penyakit. Suhu optimal antara 25-300C. Angin yang bertiup cukup keras dapat merusak pertanaman melon. Hujan terus menerus akan merugikan tanaman melon. Tumbuh baik pada ketinggian 300-900 m dpl.

2.2. Media TanamTanah yang baik ialah tanah liat berpasir yang banyak mengandung bahan organik seperti andosol, latosol, regosol, dan grumosol, asalkan kekurangan dari sifat-sifat tanah tersebut dapat dimanipulasi dengan pengapuran, penambahan bahan organik, maupun pemupukan. Tanaman melon tidak menyukai tanah yang terlalu basah, pH tanah 5,8-7,2.

III. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA3.1. Pembibitan3.1.1. Pembuatan Media SemaiSiapkan Natural GLIO : 1-2 kemasan Natural GLIO dicampur dengan 50-100 kg pupuk kandang untuk lahan 1000 m2. Selanjutnya didiamkan + 1 minggu di tempat yang teduh dengan selalu menjaga kelembabannya dan sesekali diaduk (dibalik).Campurkan tanah halus (diayak) 2 bagian/2 ember (volume 10 lt), pupuk kandang matang yang telah diayak halus sebanyak 1 bagian/1 ember, TSP (± 50 gr) yang dilarutkan dalam 2 tutup POC NASA, dan Natural GLIO yang sudah

Page 28: Cara Menanam Melon Yang Baik

dikembangbiakkan dalam pupuk kandang 1-2 kg . Masukkan media semai ke dalam polybag ukuran 8x10 cm sampai terisi hingga 90%.

3.1.2. Teknik Penyemaian dan pemeliharaan BibitRendam benih dalam 1 liter air hangat suhu 20-250C + 1 tutup POC NASA selama 8-12 jam lalu diperam + 48 jam. Selanjutnya disemai dalam polybag, sedalam 1-1,5 cm. Benih disemaikan dalam posisi tegak dan ujung calon akarnya menghadap ke bawah. Benih ditutup dengan campuran abu sekam dan tanah dengan perbandingan 2:1. Kantong persemaian diletakkan berderet agar terkena sinar matahari penuh sejak terbit hingga tenggelam. Diberi perlindungan plastik transparan yang salah satu ujungnya terbuka.Semprotkan POC NASA untuk memacu perkembangan bibit, pada umur bibit 7-9 hari dengan dosis 1,0-1,5 cc/liter. Penyiraman dilakukan dengan hati-hati secara rutin setiap pagi.Bibit melon yang sudah berdaun 4-5 helai atau tanaman melon telah berusia 10-12 hari dapat dipindahtanamkan dengan cara kantong plastik polibag dibuka hati-hati lalu bibit berikut tanahnya ditanam pada bedengan yang sudah dilubangi sebelumnya, bedengan jangan sampai kekurangan air.

3.2. Pengolahan Media Tanam3.2.1. Pembukaan LahanSebelum dibajak digenangi air lebih dahulu semalam, kemudian keesokan harinya dilakukan pembajakan dengan kedalaman sekitar 30 cm. Setelah itu dilakukan pengeringan, baru dihaluskan.

3.2.2. Pembentukan BedenganPanjang bedengan maksimum 12-15 m; tinggi bedengan 30-50 cm; lebar bedengan 100-110 cm; dan lebar parit 55-65 cm.

3.2.3. PengapuranPenggunaan kapur per 1000 m2 pada pH tanah 4-5 diperlukan 150-200 kg dolomit , untuk antara pH 5-6 dibutuhkan 75-150 kg dolomit dan pH >6 dibutuhkan dolomit sebanyak 50 kg.

3.2.4. Pemupukan Dasar

PupukKandang

Dosis Pupuk Makro ( gram/ pohon )

Dosis POC NASA

Page 29: Cara Menanam Melon Yang Baik

(ton/ ha) Urea SP36 KCl

4-5 12 20 8 30-60 tutup /1000 m2+ air secukupnya

(siramkan)

Hasil akan lebih baik jika pada pemupukan dasar, POC NASA diganti SUPER NASA yang telah dicampur air secara merata di atas bedengan dengan dosis 1-2 botol/1000 m2 dengan cara :Alternatif 1 : 1 botol SUPER NASA diencerkan dalam 3 liter air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 50 lt air diberi 200 cc larutan induk tadi untuk menyiram bedengan.Alternatif 2 : setiap 1 gembor vol 10 lt diberi 1 peres sendok makan SUPER NASA untuk menyiram + 10 meter bedengan.

3.2.5. Pemberian Natural GLIOUntuk mencegah serangan penyakit karena jamur terutama penyakit layu, sebaiknya tebarkan Natural GLIO yang sudah disiapkan sebelum persemaian. Dosis 1-2 kemasan per 1000 m2

3.2.6. Pemasangan Mulsa Plastik Hitam-Perak (PHP)Pemasangan mulsa sebaiknya saat matahari terik agar mulsa dapat memuai sehingga menutup bedengan dengan tepat. Biarkan bedengan tertutup mulsa 3-5 hari sebelum dibuat lubang tanam.

3.3. Teknik Penanaman3.3.1. Pembuatan Lubang TanamDiameter lubang + 10 cm, jarak lubang 60-80 cm. Model penanaman dapat berupa dua baris berhadap-hadapan membentuk segiempat atau segitiga.

3.3.2. Cara PenanamanBibit siap tanam dipindahkan beserta medianya. Usahakan akar tanaman tidak sampai rusak saat menyobek polibag.

3.4. Pemeliharaan Tanaman3.4.1. Penyulaman Penyulaman dilakukan 3-5 hari setelah tanam. Setelah selesai penyulaman tanaman baru harus disiram air. Sebaiknya penyulaman dilakukan sore hari3.4.2. PenyianganPenyiangan dilakukan untuk membersihkan gulma/ rumput liar.3.4.3. Perempelan>Perempelan dilakukan terhadap tunas/cabang air yang bukan merupakan cabang utama.3.4.4. Pemupukan

Waktu Dosis Pupuk Makro ( gram/ pohon )

Urea SP-36 KCl

Umur 10 hari12 12 10

Umur 20 hari12 12 10

Umur 30 hari12 8 12

Page 30: Cara Menanam Melon Yang Baik

Umur 40 hari12 8 20

POC NASA :( per ha )

Mulai umur 1 minggu – 6 atau 7

minggu

POC NASA disemprotkan ke tanaman :

Alternatif 1 : 6-7 kali ( interval 1 minggu sekali) dgn dosis 4 tutup botol/ tangki

Alternatif 2 : 4 kali (interval 2 minggu sekali ) dgn dosis 6 tutup botol/ tangki

3.4.5. Penggunaan HormonikDosis HORMONIK : 1-2 cc/lt air atau 1-2 tutup HORMONIK + 3-5 tutup POC NASA setiap tangki semprot. Penyemprotan HORMONIK mulai usia 3-11 minggu, interval 7 hari sekali.

3.4.6. PenyiramanPenyiraman sejak masa pertumbuhan tanaman, sampai akan dipetik buahnya kecuali hujan. Saat menyiram jangan sampai air siraman membasahi daun dan air dari tanah jangan terkena daun dan buahnya. Penyiraman dilakukan pagi-pagi sekali.

3.4.7. Pemeliharaan Laina. Pemasangan AjirAjir dipasang sesudah bibit mengeluarkan sulur-sulurnya. Tinggi ajir + 150 - 200 cm. Ajir terbuat dari bahan yang kuat sehingga mampu menahan beban buah + 2-3 kg. Tempat ditancapkannya ajir + 25 cm dari pinggir guludan baik kanan maupun kiri. Supaya ajir lebih kokoh bisa menambahkan bambu panjang yang diletakkan di bagian pucuk segitiga antara bambu atau kayu yang menyilang, mengikuti barisan ajir-ajir di belakangnya.

b. PemangkasanPemangkasan dilakukan pada tanaman melon bertujuan untuk memelihara cabang

Page 31: Cara Menanam Melon Yang Baik

sesuai dengan yang dikehendaki. Tinggi tanaman dibuat rata-rata antara titik ke-20 sampai ke-25 (bagian ruas, cabang atau buku dari tanaman tersebut). Pemangkasan dilakukan kalau udara cerah dan kering, supaya bekas luka tidak diserang jamur. Waktu pemangkasan dilakukan setiap 10 hari sekali, yang paling awal dipangkas adalah cabang yang dekat dengan tanah dan sisakan dua helai daun, kemudian cabang-cabang yang tumbuh dipangkas dengan menyisakan 2 helai daun. Pemangkasan dihentikan, jika ketinggian tanamannya sudah mencapai pada cabang ke-20 atau 25.

3.5. Hama dan Penyakit3.5.1. Hamaa. Kutu Aphis (Aphis gossypii Glover )Ciri: mempunyai getah cairan yang mengandung madu dan di lihat dari kejauhan mengkilap. Aphis muda berwarna kuning, sedangkan yang dewasa mempunyai sayap dan berwarna agak kehitaman. Gejala: daun tanaman menggulung, pucuk tanaman menjadi kering akibat cairan daun dihisap hama. Pengendalian: (1) gulma selalu dibersihkan agar tidak menjadi inang hama; (2) semprot Pestona atau Natural BVR.

b. Thrips (Thrips parvispinus Karny)Ciri: menyerang saat fase pembibitan sampai tanaman dewasa. Nimfa berwarna kekuning-kuningan dan dewasa berwarna coklat kehitaman. Serangan dilakukan di musim kemarau. Gejala: daun muda atau tunas baru menjadi keriting, dan bercak kekuningan; tanaman keriting dan kerdil serta tidak dapat membentuk buah secara normal. Gejala ini harus diwaspadai karena telah tertular virus yang dibawa hama thrips. Pengendalian: menyemprot dengan Pestona atau Natural BVR.

3.5.2. Penyakita. Layu BakteriPenyebab: bakteri Erwina tracheiphila E.F.Sm. Penyakit ini dapat disebarkan dengan perantara kumbang daun oteng-oteng (Aulacophora femoralis Motschulsky). Gejala: daun dan cabang layu, terjadi pengerutan pada daun, warna daun menguning, mengering dan akhirnya mati; daun tanaman layu satu per satu, meskipun warnanya tetap hijau. Apabila batang tanaman yang dipotong melintang akan mengeluarkan lendir putih kental dan lengket bahkan dapat ditarik seperti benang. Pengendalian: penggunaan Natural GLIO sebelum tanam.

b. Penyakit Busuk Pangkal Batang (gummy stem bligt)Penyebab: Cendawan Mycophaerekka melonis (Passerini) Chiu et Walker. Gejala: pangkal batang seperti tercelup minyak kemudian keluar lendir berwarna merah coklat dan kemudian tanaman layu dan mati; daun yang terserang akan mengering. Pengendalian: (1) penggunaan mulsa PHP untuk mencegah kelembaban di sekitar pangkal batang dan mencegah luka di perakaran maupun pangkal batang karena penyiangan; (2) daun yang terserang dibersihkan. (3) gunakan Natural GLIO sebelum tanam sebagai pencegahan.

Catatan: Jika pengendalian hama penyakit dengan menggunakan pestisida alami belum mengatasi dapat dipergunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan pestisida kimia lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata AERO 810, dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki.

Page 32: Cara Menanam Melon Yang Baik

3.5.3. GulmaGulma (tumbuhan pengganggu) merugikan tanaman, karena bersaing zat hara, tempat tumbuh dan cahaya. Pencabutan gulma harus dilakukan sejak tumbuhan masih kecil, karena jika sudah besar akan merusak perakaran tanaman melon.

3.6. Panen3.6.1. Ciri dan Umur Panena. Tanda/Ciri Penampilan Tanaman Siap Panen1. Ukuran buah sesuai dengan ukuran normal2. Jala/Net pada kulit buah sangat nyata/kasar3. Warna kulit hijau kekuningan.b. Umur Panen + 3 bulan setelah tanam.c. Waktu Pemanenan yang baik adalah pada pagi hari.

Page 33: Cara Menanam Melon Yang Baik

3.6.2. Cara Panena. Potong tangkai buah melon dengan pisau, sisakan minimal 2,0 cm untuk memperpanjang masa simpan buah.b. Tangkai dipotong berbentuk huruf "T" , maksudnya agar tangkai buah utuh.c. Pemanenan dilakukan secara bertahap, dengan mengutamakan buah yang benar-benar telah siap dipanen.d. Buah yang telah dipanen disortir. Kerusakan buah akibat terbentur/cacat fisik lainnya, sebaiknya dihindari karena akan mengurangi harga jual.

3.6.3. PenyimpananBuah melon tidak boleh ditumpuk, yang belum terangkut disimpan dalam gudang. Buah ditata rapi dengan dilapisi jerami kering. Tempat penyimpanan harus bersih dan kering

Page 34: Cara Menanam Melon Yang Baik

BUDIDAYA MELON

DI LAHAN SAWAH 

              Usaha budidaya melon (Cucumis melo) pada awalnya terdapat di Cisarua-Bogor dan Kalianda-Lampung, namun pada saat ini sudah menyebar keberbagai wilayah di Indonesia. Produsen utama buah melon di Pulau Jawa adalah Jawa Timur (Malang, Ngawi, Pacitan, Madiun) dan Jawa Tengah (Sukoharjo, Surakarta, Karang Anyar, Klaten). Khusus di Provinsi Banten, usaha budidaya melon baru dimulai pada tahun 2005, namun animo masyarakat cukup tinggi karena permintaanya cukup besar dan harganya relatif mahal, sehingga

mendatangkan keuntungan yang besar bagi petani. Varietas yang disukai dan banyak ditanam petani adalah Sky Rocket, Honey Dew, Sun, Golden, Eagle, Emeral Jewel dan Action. Buah melon berbentuk bulat sampai lonjong, warna daging buah bermacam-macam (hijau kekuningkuningan, kuning agak putih dan jingga), bagian tengah buah terdapat mssa berlendir yang dipenuhi biji-biji kecil. Berat buah

melon masak pada umumnya 0,5 – 2,5 kg, namun varietas hibrida Ten Me dan Action bisa mencapai 4 kg. Selain produksi, faktor kemanisan buah juga sangat menentukan kualitas buah melon. Upaya untuk dapat meningkatkan hasil tanaman melon dan kemanisan buahnya perlu dilakukan penambahan nutrisi yang tepat. Teknik penanaman melon yang dikembangkan saat ini tidak hanya terbatas dengan cara konvensional (ditanam ditanah atau pot) tetapi sudah menggunakan sistem hidroponik. Tanaman melon mempunyai varietas sangat banyak, dimana sebagian besar dapat tumbuh dan berkembang baik di Indonesia.

KARAKTERISTIK LOKASIPertumbuhan tanaman melon dipengaruhi oleh suhu, kelembaban, ketinggian tempat, penyinaran dan tekstur tanah. Tanaman melon membutuhkan suhu udara 25 – 30 0C, ketinggian tempat 0 – 2.000 m dpl, curah hujan 150 – 250 mm/bulan, kelembaban udara 70 – 80 % dan pH tanah 6 – 7.Tanah yang memiliki pH 5 perlu penambahan kapur sebanyak 3 - 4 ton/ha sehingga pHnya menjadi 6 - 7. Pengapuran dilakukan satu kali dengan jalan menebar secara merata pada bedengan.Budidaya dilakukan dengan sistem bedengan (lebar 100 cm dan tinggi 35 cm), sedangkan panjang bedengan disesuaikan dengan petakan sawah ( yang ideal 10 – 15 m). Jarak antar bedengan berkisar antara 40 – 50 cm.Sistem drainase harus baik agar tanaman tidak tergenang dalam waktu yang lama, karena akan menyebabkan kematian. Selain itu, peluang terserang penyakit juga lebih besar.Budidaya sebaiknya dilakukan pada musim kemarau dengan luas lahan minimal 1.000 m2, sedangkan varietas yang dipilih sebaiknya sesuai permintaan pasar dan memiliki harga jual tinggi.

Pembenihan

Page 35: Cara Menanam Melon Yang Baik

Media tanam yang digunakan adalah tanah yang berasal dari sekitar rumpun bambu. Media dimasukkan ke dalam polybag berukuran 4 x 6 cm dan diletakkan dalam sungkup. Sungkup terbuat dari rangka bambu dengan lebar bawah 1 m – 1,25 m, tinggi 0,5 m – 0,6 m, bentuknya dibuat melengkung setengah lingkaran. Panjang sungkup disesuaikan dengan kebutuhan benih. Pembenihan harus berada di tempat terbuka dengan sirkulasi udara yang baik.

Penyemaian benih dilakukan dengan terlebih dahulu merendam benih dalam air hangat dicampur fungisida berbahan aktif Propamokarb hidroklorida konsentrasi 2 ml/l atau Benomyl konsentrasi 0,5 g/l selama 4-6 jam. Kemudian benih ditiriskan, dan diletakkan di atas kertas koran basah selama 1 hari 2 malam atau 36 jam pada suhu kamar.

Benih ditanam ke dalam media semai dengan ke dalaman 2 cm dengan letak calon akar atau bagian benih yang runcing berada di bawah (media semai dalam keadaan basah). Setelah berumur 10 - 14 hari atau telah memiliki 2 - 3 pasang daun sempurna, benih dipindahkan ke lapangan. Penanaman benih dilakukan pagi atau sore hari pada bedengan yang sehari sebelumnya telah disiram air terlebih dahulu sampai basah.

Pengolahan tanah

Penyiapan lahan untuk penanaman terlebih dahulu dibersihkan dari sisa tanaman dan sampah, kemudian dilakukan pembajakan dengan kedalaman 20 – 30 cm. Lahan dikering-anginkan selama 5 – 7 hari. Bila masih ada bongkahan tanah, haluskan dan dibiarkan selama 4 – 5 hari.

Pembuatan bedengan dengan ukuran panjang maksimum 15 m, tinggi 30 - 50 cm, lebar 100 – 120 cm dan lebar parit 50 – 60 cm. Tinggi dan lebar parit disesuaikan dengan keadaan musim saat penanaman. Pada musim hujan, usahakan tinggi bedengan 50 cm, agar perakaran tanaman tidak terendam air sewaktu hujan.

BUDIDAYA MELON HIBRIDA SECARA INTENSIF

Melon hibrida lebih cepat besar dan ukuran buahnya besar-besar. Ada beberapa jenis melon hibrida antara lain: melon besar yang berdaging jingga, hijau, putih dan yang berukuran kecil.

Walaupun varietas baru, tapi syarat tumbuhnya tidak jauh berbeda dengan melon kebanyakan. Sementara dalam sistem budidaya tanaman melon hibrida secara intensif ada dua macam, yakni dijajarkan pada tanah dan menggunakan lanjaran.

Untuk penanaman pada tanah, maka pengolahan tanah hanya dilakukan pada tempat yang akan ditanami, lebarnya hanya 1 meter. Sementara cara kedua (lanjaran), seluruh lahan diolah sampai gembur lalu dibuatkan bedengan selebar 110-120 cm, tinggi 60-70 cm dan lebar selokan 60-70 cm. Penggemburan harus dilakukan karena sistem pengakaran melon hibrida sangat dangkal dan lemah.

Page 36: Cara Menanam Melon Yang Baik

Dalam penanaman dengan menggunakan koakan (lubang tanam), memakai pupuk kandang 2-3 kg/lubang atau per tanaman. Sebelum ditanam dalam kotakan, benih sebaiknya disemaikan terlebih dahulu selama sekitar 2 minggu. Setelah keluar 2-3 helai daun baru dipindahkan ke lubang tanam.

Sedangkan sistem tanam dengan lanjaran, jarak tanamnya 75x75x50 cm atau 70x75x60 cm serta panjang lanjarannya antara 175-200 cm. Jika di atas bedengan diberi mulsa plastik hitam perak, pupuk diberikan secara total sebelum pemindahan bibit dari persemaian, yakni 2.000–3.000 kg pupuk kandang, ZA sebanyak 40 gram, TSP sebanyak 35 gram, KCl sebanyak 40 gram dan urea sebanyak 35 gram. Setelah penanaman, baik sistem lanjaran maupun tidak, maka perawatan harus dilakukan secara intensif agar hasilnya optimal.

Untuk yang menggunakan sistem lanjaran, tunas di ketiak daun yang tumbuh pada ruas 1-9 dipangkas, sedangkan tunas pada ruas 10-13 yang dipelihara untuk tempat pertumbuhan buah sebelum dilakukan seleksi. Kemudian titik tumbuhnya dipangkas. Buah yang akan dibesarkan, sisakan satu daun saja di atasnya, dan pangkas titik tumbuhnya.

Jika untuk yang dijajarkan pada tanah, setelah tumbuh daun 4-5 helai, titik tumbuhnya dipangkas. Pelihara 2 cabang yang seragam, tunas yang tumbuh pada ruas 1-5 dipangkas, tapi yang di ruas 6-9 dipelihara dan di atas ruas ini sampai ke 23 dipangkas semua, ruas 25 titik tumbuhnya dipangkas.

 

KEUNTUNGAN INOVASI

Usaha budidaya melon memiliki prospek cukup besar dilihat dari potensi lahan dan permintaan pasar yang terus meningkat. Dengan lahan terbatas (1.000 m2) diperoleh produksi antara 2,10 – 2,25 ton dengan harga jual Rp. 4.500 – 5.000, -/kg. Disamping optimalisasi pemanfaatan lahan, budidaya melon di lahan sawah juga merupakan inovasi baru bagi petani atau pengguna lainnya di dalam pengembangan usaha dan sistem agribisnis sekaligus peningkatan pendapatan masyarakat tani.

 

PENERAPAN INOVASIBenih yang akan ditanam terlebih dahulu disemai dalam polibag berdiameter 8 – 10 cm. Untuk lahan seluas 1.000 m2 dibutuhkan benih melon sebanyak 3 bungkus (1 bungkus + 550 biji).Benih yang belum mendapat perlakukan pestisida (Seed treatment) perlu direndam dengan fungisida Benlate sebanyak 2 g/l selama 4 – 6 jam dan selanjuntnya ditiriskan. Kemudian dibungkus dengan kertas tisu dan diperam dalam wadah selama satu hari.Benih yang telah diperam dan berkecambah dipindahkan ke polibag yang sudah diisi media tanam berupa campuran tanah dan pupuk kandang serta NPK dan Furadan. Setiap polibag diisi satu butir benih (dalam lubang sedalam 1 cm), kemudian ditutup tipis dengan arang sekam.Bibit ditanam setelah berumur 12 – 15 HSS atau telah mempunyai 2 – 3 helai daun sempurna (daun sejati). Bibit harus diseleksi terlebih dahulu, dimana yang penumbuhannya baik dan kurang baik ditempatkan pada bedengan berbeda.

Page 37: Cara Menanam Melon Yang Baik

Pupuk dasar berupa pupuk kandang (10 - 15 ton/ha) dan kapur dolomit (3 ton/ha) ditabur merata diatas bedengan, lalu dicangkul halus dan diratakan. Beberapa hari kemudian dipasang mulsa plastik hitam perak (sebelumnya tanah disiram sampai lembab). Pembuatan lubang tanam (diameter 25 – 30 cm dan kedalaman 10 – 12 cm) dilakukan 4 – 5 hari sebelum tanam, sedangkan pemasangan ajir/turus bambu setelah penanaman. Tanah lubang tanam dicampur pupuk organik dan kapur dolomit (2 sendok makan), lalu dikembalikan kedalam lubang. Selanjuntnya pada sisi lubang ditaburkan pupuk NPK mutiara sebanyak 25 g. Pupuk susulan dilakukan setelah umur 7 HST, dimana 2 kg Urea dilarutkan dalam 100 liter air. Larutan Urea tersebut disiramkan sebanyak 300 – 400 ml/lubang (jangan sampai terkena daun). Pupuk susulan selanjuntnya dilakukan setiap 10 hari sampai tanaman berumur 60 hari (pematangan buah). Pupuk susulan tersebut dengan cara melarutkan NPK mutira sebanyak 2 kg dalam 100 liter air. Larutas tersebut disiramkan sebanyak 300 – 400 ml/lubang. Selanjuntnya perawatan tanaman melon meliputi penyiraman, mengikat, memangkas, seleksi bunga dan buah serta pengendalian hama dan penyakit.Hama dan penyakit utama adalah oteng-oteng, ulat daun dan layu, sedangkan yang lainnya adalah lalat buah, antarknosa, busuk buah, kudis dan aphids/trips. Pengendalian oteng-oteng dilakukan dengan Pegasus 500 EC atau Supracite 40 EC, ulat daun dengan Decis 2,5 EC atau Atobron 50 EC, sedangkan layu fusarium dengan pestisida Basamid atau Benlate. Agar tidak rebah dan merambat, tanaman melon yang sudah mencapai tinggi 40 – 50 cm diikatkan ke ajir/turus menggunakan tali rafia. Pengikatan dilakukan setiap jaarak 40 – 50 cm hingga tanaman melon mencapai ketinggian 2,0 m.Calon buah yang dipelihara adalah bunga betina yang terdapat pada cabang lateral ruas ke 8 – 10. Buah yang dipelihara dipili yang sehat (1 buah/tanaman), sedangkan varietas yang memiliki buah berukuran besar dapat 2 buah/tanaman.Buah melon dapat dipanen pada tingkat kematangan yang cukup atau 65 – 70 HST. Buah matang yang dicirikan oleh : warna buah mulai berubah, retak pada tangkai buah, jaring pada permukaan kulit buah tampak lebih tegas, aroma buah mulai menusuk hidung, buah mudah dipetik dari tangkainya, daun dekat bunga sudah mengering dan buah akan tenggelam apabila dimasukkan ke dalam air.

Page 38: Cara Menanam Melon Yang Baik

BUDIDAYA MELON

CARA MENANAM MELON MENGGUNAKAN TEKNOLOGI BUDIDAYA YANG SANGAT APLIKATIFTanaman melon memerlukan curah hujan antara 2000-3000 mm/th dengan ketinggian tempat yang optimal 200-900 mdpl. Intensitas sinar matahari berkisar antara 10-12 jam per hari. Suhu optimal untuk perkecambahan berkisar 28°-30°C, untuk pertumbuhan vegetatif 20-25°C dan untuk pembungaan >25°C. Rasa melon yang manis akan tercapai apabila selisih suhu antara siang dan malam cukup tinggi. Suhu pada siang hari untuk pembesaran 26°C sehingga dapat meningkatkan fotosintesis. Sedangkan suhu malam harinya <20°C untuk menekan proses respirasi cadangan makanan. Air sangat dibutuhkan oleh tanaman ini karena 90% kandungan melon terdiri dari air. Lokasi penanaman melon sebaiknya bukan bekas lahan tanaman melon atau tanaman sefamili. Minimal sudah diberakan selama 2 tahun untuk diperoleh hasil yang optimal.

PERSIAPAN TEKNIS BUDIDAYA MELONPengukuran pH tanah diperlukan untuk menentukan jumlah pemberian kapur pertanian pada tanah masam atau pH rendah (di bawah 6,5). Pengukuran bisa dilakukan dengan kertas lakmus, pH meter, atau cairan pH tester. Pengambilan titik sampel bisa dilakukan dengan cara zigzag.

PELAKSANAAN BUDIDAYA MELON

Persiapan LahanPersiapan lahan meliputi pembajakan dan penggaruan tanah, Pembuatan bedengan kasar dengan lebar 110-120 cm, tinggi 40-70 cm dan lebar parit 50-70 cm, pemberian kapur pertanian sebanyak 200 kg/rol mulsa PHP (Plastik Hitam Perak) untuk tanah dengan pH di bawah 6,5, pemberian pupuk kandang yang sudah difermentasi sebanyak 40 ton/ha dan pupuk NPK 15-15-15 sebanyak 150 kg/rol mulsa PHP, kemudian dilakukan pengadukan/pencacakan bedengan agar pupuk yang sudah diberikan bercampur dengan tanah, persiapan selanjutnya pemasangan mulsa PHP, pembuatan lubang tanam dengan jarak tanam ideal untuk musim kemarau 60 cm x 60 cm sedangkan untuk musim penghujan bisa diperlebar 70 cm x 70 cm dan kemudian dilakukan pemasangan ajir. Pemasangan ajir yang dianjurkan dengan sistem ajir tegak supaya kelembaban tanaman terjaga, masing2 ajir dihubungkan dengan gelagar. Gelagar ini disamping menghubungkan ajir yang satu dengan lainnya juga berfungsi sebagai tempat penggantungan buah. Agar serangkaian ajir tersebut menjadi kuat pada ajir paling pinggir dan setiap 4 ajir dipasang ajir penguat membentuk sudut ± 45°.

Persiapan Pembibitan dan PenanamanPada persiapan pembibitan dibutuhkan rumah atau sungkup pembibitan untuk melindungi bibit yang masih muda. Kemudian menyediakan media semai dengan komposisi 20 liter tanah, 10 liter pupuk kandang, dan 150 g NPK halus. Media campuran dimasukkan ke dalam polibag semai. Sebelum melakukan penyemaian benih, sebaiknya benih direndam dalam larutan fungisida sistemik berbahan aktif simokanil atau metalaksil dengan dosis ½ dari dosis terendah yang dianjurkan pada kemasan selama ± 6 jam, baru kemudian benih disemai pada media. Untuk mempercepat perkecambahan benih permukaan media ditutup dengan kain goni (bisa juga menggunakan mulsa PHP) dan dijaga dalam keadaan lembab.

Page 39: Cara Menanam Melon Yang Baik

Pembukaan penutup permukaan media semai dilakukan apabila benih sudah berkecambah, baru kemudian benih disungkup menggunakan plastik transparan. Pembukaan sungkup dimulai pada jam 07.00 - 09.00, dan dibuka lagi jam 15.00-17.00. Umur 5 hari menjelang tanam sungkup harus dibuka secara penuh untuk penguatan tanaman. Penyiraman jangan terlalu basah dan dilakukan setiap pagi. Penyemprotan dengan fungisida berbahan aktif simoksanil dan insektisida berbahan aktif imidakloprid pada umur 8 hss (hari setelah semai) dengan dosis ½ dari dosis terendah. Bibit yang sudah memiliki 4 helai daun sejati siap untuk pindah tanam ke lahan.

PEMELIHARAAN TANAMAN PADA BUDIDAYA MELON

PenyulamanPenyulaman dilakukan sampai dengan umur tanaman 2 minggu. Tanaman yang sudah terlalu tua apabila masih terus disulam mengakibatkan pertumbuhan tidak seragam. Dan akan berpengaruh terhadap pengendalian hama penyakit.

Pengikatan dan Pemangkasan TanamanTanaman melon termasuk tanaman merambat dengan pertumbuhan yang cepat, untuk itu sedini mungkin harus sudah segera diikatkan pada ajir, pengikatan dilakukan setiap jarak 40 cm.Pemangkasan tanaman bertujuan untuk memelihara cabang sesuai dengan yang dikehendaki. Agar sirkulasi udara di sekitar arel pertanaman lancar maka dianjurkan memelihara satu cabang utama. Pemangkasan cabang lateral dimulai dari ruas ke-1 sampai ke-6. Cabang lateral pada ruas ke-7 sampai ke-10 dipelihara sebagai tempat bakal buah. Bakal buah diseleksi saat ukuran buah minimal sebesar telur, dipilih 2 buah yang sempurna. Setelah dilakukan seleksi buah cabang lateral yang buahnya dipelihara dipangkas dengan menyisakan 3 helai daun diatasnya. Sedangkan cabang lateral yang buahnya tidak dipelihara, yang satu dipangkas pada ruas ke 2 dan yang satunya lagi dipelihara sebagai cadangan daun untuk mengantisipasi kekurangan daun akibat serangan hama penyakit. Pemangkasan cabang lateral dilanjutkan pada ruas ke-12 sampai ke-33. Ujung cabang utama diatas ruas ke 33 kemudian dipangkas.Buah melon perlu diikat pada gelagar untuk membantu batang tanaman menyangga beban buah. Pengikatan dilakukan pada cabang lateral yang berhubungan dengan tangkai buah membentuk huruf T.

Sanitasi Lahan dan PengairanSanitasi lahan pada budidaya melon meliputi : pengendalian gulma/rumput, pengendalian air saat musim hujan sehingga tidak muncul genangan, pemangkasan daun dan pencabutan tanaman yang terserang hama penyakit.Pengairan diberikan secara terukur, dengan penggenangan atau pengeleban seminggu sekali jika tidak turun hujan. Penggenangan jangan terlalu tinggi, batas penggenangan hanya 1/3 dari tinggi bedengan.

Pemupukan SusulanPupuk akar diberikan dengan cara pengocoran pada umur 15 hst, 25 hst dan 35 hst dengan dosis 3kg NPK 15-15-15 dan 1kg ZK dilarutkan dalam 200lt air, untuk 1000 tanaman, tiap tanaman diberikan 200ml.

Page 40: Cara Menanam Melon Yang Baik

Pupuk daun kandungan Nitrogen tinggi diberikan pada umur 7 hst dan 24 hst, sedangkan kandungan Phospat, kalium dan mikro tinggi diberikan umur 20 hst, 30 hst dan 45 hst.

Defisiensi Unsur Hara

KaliumTanaman melon memerlukan unsur hara kalium dalam jumlah yang sangat banyak. Unsur ini berperan dalam penyusunan protein dan karbohidrat. Selain itu pemberian unsur kalium yang cukup juga akan meningkatkan kualitas buah serta meningkatkan ketahanan tanaman baik terhadap serangan hama penyakit maupun kekeringan. Kekurangan kalium ditandai dengan gejala tepi daun menjadi kuning muda, kemudian berubah menjadi kecoklatan, akhirnya robek seolah bergerigi. Untuk mengatasi kekurangan unsur hara ini dapat dikocor KNO3, dan dapat pula dilakukan penyemprotan pupuk daun yang mengandung kalium tinggi, misalnya pupuk MKP (Mono Kalium Pospat).

MagnesiumTanaman melon juga membutuhkan unsur magnesium dalam jumlah yang relatif banyak. Unsur ini berfungsi unsur membentuk klorofil (zat hijau daun) dan mengaktifkan enzim-enzim dalam proses metabolisme. Kekurangan unsur ini ditandai dengan klorosis diantara tulang daun, warna daun menguning, terdapat bercak merah kecoklatan sedangkan tulang daun tetap berwarna hijau. Untuk mengatasi kekurangan unsur ini dapat dengan pengapuran dan penyemprotan pupuk daun yang mengandung magnesiun tinggi, misal magnesium sulfat.

PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN MELON

HAMA TANAMAN MELON

GangsirGangsir menyerang batang tanaman muda terutama pada tanaman yang baru saja pindah tanam. Serangannya dilakukan pada malam hari, dengan memotong batang tanaman tetapi tidak memakannya. Hama ini bersembunyi di dalam tanah dengan membuat liang pada tanah, keberadaan gangsing dapat dicirikan adanya onggokan tanah pada muka liang. Cara pengendaliannya adalah dengan pemberian insektisida berbahan aktif karbofuran sebanyak 1gram pada lubang tanam.

Ulat TanahHama jenis ini menyerang tanaman pada malam hari, sedangkan pada siang harinya bersembunyi di dalam tanah atau di balik mulsa PHP. Ulat tanah menyerang batang tanaman yang masih muda dengan cara memotongnya, sehingga sering dinamakan juga ulat pemotong. Cara pengendaliannya adalah dengan pemberian insektisida berbahan aktif karbofuran sebanyak 1gram pada lubang tanam.

Page 41: Cara Menanam Melon Yang Baik

Ulat GrayakUlat grayak menyerang daun tanaman bersama-sama dalam jumlah yang sangat banyak, ulat ini biasanya menyerang di malam hari. Pengendalian yang dapat dilakukan adalah dengan penyemprotan insektisida berbahan aktif sipermetrin, deltametrin, profenofos, klorpirifos, metomil, kartophidroklorida, atau dimehipo dengan dosis sesuai petunjuk yang tertera pada kemasan.

Ulat JengkalGejala serangan ulat ini ditandai pada tepi daun muda terdapat bekas gigitan serangga yang makin lama makin makin ke tengah hingga tersisa tulang daunnya. Pengendalian yang dapat dilakukan adalah dengan penyemprotan insektisida berbahan aktif sipermetrin, deltametrin, profenofos, klorpirifos, metomil, kartophidroklorida, atau dimehipo dengan dosis sesuai petunjuk yang tertera pada kemasan.

ThripsSerangan thrips ditandai dengan adanya bercak-bercak keperakan pada daun tanaman yang terserang. Hama ini lebih suka mengisap cairan daun muda sehingga menyebabkan daun yang terserang mengeriting, akhirnya tanaman menjadi kerdil. Pengendaliannya dengan penyemprotan insektisida berbahan aktif abamektin, tiametoksam, imidakloprid, asetamiprid, klorfenapir, sipermetrin, atau lamdasihalotrin dengan dosis sesuai petunjuk yang tertera pada kemasan.

Kutu DaunKutu daun mengisap cairan tanaman terutama pada daun yang masih muda, kotoran dari kutu ini berasa manis sehingga menggundang semut. Daun yang terserang mengalami klorosis(kuning), menggulung dan mengeriting, akhirnya tanaman menjadi kerdil. Pengendaliannya dengan penyemprotan insektisida berbahan aktif abamektin, tiametoksam, imidakloprid, asetamiprid, klorfenapir, sipermetrin, atau lamdasihalotrin dengan dosis sesuai petunjuk yang tertera pada kemasan.

Kutu KebulHama ini berwarna putih, bersayap dan tubuhnya diselimuti serbuk putih seperti lilin. Kutu kebul menyerang dan menghisap cairan sel daun sehingga sel-sel dan jaringan daun rusak. Pengendalian hama ini dengan cara penyemprotan insektisida berbahan aktif abamektin, tiametoksam, imidakloprid, asetamiprid, klorfenapir, sipermetrin, atau lamdasihalotrin dengan dosis sesuai petunjuk yang tertera pada kemasan.

TungauTungau bersembunyi di balik daun dan menghisap cairan daun. Daun yang terserang berwarna kecoklatan dan terpelintir, serta pada permukaan bawah daun terdapat benang-benang halus berwarna merah atau kuning. Pengendalian tungau dapat dilakukan dengan penyemprotan insektisida akarisida berbahan aktif propargit, dikofol, tetradifon, piridaben, klofentezin, amitraz, abamektin, atau fenpropatrin dengan dosis sesuai petunjuk yang tertera pada kemasan.

Page 42: Cara Menanam Melon Yang Baik

Kumbang DaunKumbang daun dinamakan juga oteng-oteng. Serangannya ditandai dengan adanya bekas gigitan serangga membentuk guratan-guratan konsentris pada daun. Selain merusak daun kumbang ini juga merusak bunga melon. Pengendaliannya dengan cara penyemprotan insektisida berbahan aktif sipermetrin, deltametrin, profenofos, klorpirifos, metomil, kartophidroklorida, atau dimehipo dengan dosis sesuai petunjuk yang tertera pada kemasan.

Lalat BuahLalat betina dewasa menyerang buah melon dengan cara menyuntikkan telurnya ke dalam buah, kemudian telur berubah menjadi larva, telur-telur inilah yang akhirnya menggerogoti buah melon sehingga buah menjadi busuk. Pengendalian lalat buah dapat menggunakan perangkap lalat (sexpheromone), caranya : metil eugenol dimasukkan pada botol aqua yang diikatkan pada bambu dengan posisi horisontal, atau dapat pula menggunakan buah-buahan yang aromanya disukai lalat (misal nangka, timun) kemudian dicampur insektisida berbahan aktif metomil. Selain itu juga dapat dilakukan penyemprotan menggunakan insektisida berbahan aktif sipermetrin, deltametrin, profenofos, klorpirifos, metomil, kartophidroklorida, atau dimehipo dengan dosis sesuai petunjuk yang tertera pada kemasan.

TikusTikus menyerang buah melon pada malam hari, pada siang hari biasanya hama ini bersembunyi dalam sarang. Cara pengendaliannya dapat dengan memberikan umpan yang telah dicampur rodentisida, campuran ini ditaruh di depan lubang tikus yang masih aktif, ditandai dengan adanya sisa-sisa makanan baru pada lubang atau terlihat bekas dilalui tikus. Selain itu bisa juga dengan cara, pada lubang sarang aktif diberi kabit, dan disiram dengan air kemudian lubang ditutup dengan tanah agar gas yang ditimbulkan oleh karbit tidak keluar.

NematodaSerangan nematoda ditandai adanya bintil-bintil pada akar. Nematoda merupakan cacing tanah yang berukuran sangat kecil, hama ini merupakan cacing parasit yang menyerang bagian akar tanaman. Bekas gigitan cacing inilah yang akhirnya menyebabkan serangan sekunder, seperti layu bakteri, layu fusarium, busuk phytopthora atau cendawan lain penyerang akar. Cara pengendalian nematoda adalah dengan pemberian insektisida berbahan aktif karbofuran sebanyak 1gram pada lubang tanam.

PENYAKIT TANAMAN MELON

Rebah SemaiRebah semai biasa menyerang tanaman melon pada fase pembibitan. Cara pengendaliannya dengan penyemprotan fungisida sistemik berbahan aktif propamokarb hidroklorida, simoksanil, kasugamisin, asam fosfit, atau dimetomorf dengan dosis ½ dari dosis terendah yang tertera pada kemasan.

Page 43: Cara Menanam Melon Yang Baik

Layu BakteriPenyakit ini sering menggagalkan tanaman, Serangannya disebabkan oleh bakteri. Upaya pengendalian yang dapat dilakukan antara lain dengan meningkatkan pH tanah, memusnahkan tanaman yang terserang, melakukan penggiliran tanaman serta penyemprotan secara kimiawi menggunakan bakterisida dari golongan antibiotik dengan bahan aktif kasugamisin, streptomisin sulfat, asam oksolinik, validamisin, atau oksitetrasiklin dengan dosis sesuai pada kemasan. Sebagai pencegahan, secara biologi dapat diberikan trichoderma pada saat persiapan lahan, pada umur 20hst dan 35 hst dilakukan pengocoran dengan pestisida organik pada tanah, contoh super glio, wonderfat. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk pada kemasan.

Layu FusariumGejala yang ditimbulkan oleh layu fusarium hampir sama dengan layu bakteri, yang membedakan hanyalah penyebabnya. Layu fusarium disebabkan oleh serangan jamur. Upaya pengendalian yang dapat dilakukan antara lain dengan meningkatkan pH tanah, memusnahkan tanaman yang terserang, melakukan penggiliran tanaman serta penyemprotan secara kimiawi menggunakan fungisida berbahan aktif benomil, metalaksil atau propamokarb hidroklorida dengan dosis sesuai pada kemasan. Sebagai pencegahan, secara biologi dapat diberikan trichoderma pada saat persiapan lahan, pada umur 20hst dan 35 hst dilakukan pengocoran dengan pestisida organik pada tanah, contoh super glio, wonderfat. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk pada kemasan.

Busuk PhytopthoraPenyakit ini menyerang semua bagian tanaman. Batang yang terserang ditandai dengan bercak coklat kehitaman dan kebasah-basahan. Serangan serius menyebabkan tanaman layu. Daun melon yang terserang seperti tersiram air panas. Buah yang terserang ditandai dengan bercak kebasah-basahan yang menjadi coklat kehitaman dan lunak. Pengendalian secara kimiawi menggunakan fungisida sistemik, contoh bahan aktif yang bisa digunakan adalah metalaksil, propamokarb hidrokloroda, simoksanil atau dimetomorf dan fungisida kontak, contoh bahan aktif yang bisa digunakan adalah tembaga, mankozeb, propineb, ziram, atau tiram.

Gummy Stem BlightPenyakit ini bermula dari bagian bawah batang tanaman yang nampak seperti tercelup minyak, selanjutnya mengeluarkan cairan berwarna merah cokelat dan akhirnya tanaman mati. Daun yang terserang ditandai dengan bercak bundar melekuk ke dalam berwarna cokelat kehitaman lama kelamaan daun akan mengering. Pengendalian secara kimiawi menggunakan fungisida sistemik, contoh bahan aktif yang bisa digunakan adalah benomil, metil tiofanat, karbendazim, tridemorf, difenokonazol, atau tebukonazol dan fungisida kontak berbahan aktif klorotalonil, azoksistrobin, atau mankozeb.

Powdery MildewGejala diawali dengan bercak bulat kecil berwarna keputihan pada permukaan bagian bawah daun. Kemudian bercak akan menyatu dan berkembang ke permukaan daun bagian atas sehingga daun seperti diselimuti tepung. Pengendalian secara kimiawi menggunakan fungisida sistemik, contoh bahan aktif yang bisa digunakan adalah benomil, metil tiofanat, karbendazim, difenokonazol, atau tebukonazol, dan fungisida kontak berbahan aktif klorotalonil, azoksistrobin, atau mankozeb.

Page 44: Cara Menanam Melon Yang Baik

Downy MidewTerdapat bercak berwana kuning muda pada permukaan daun yang dibatasi oleh tulang daun, sedangkan pada permukaan bagian bawahnya terdapat massa spora yang berwarna kehitaman. Pada serangan yang parah terjadi pembusukan tulang daun yang akhirnya menyebabkan tanaman mati. Pengendalian secara kimiawi menggunakan fungisida sistemik, contoh bahan aktif yang bisa digunakan adalah benomil, metil tiofanat, karbendazim, difenokonazol, atau tebukonazol, dan fungisida kontak berbahan aktif klorotalonil, azoksistrobin, atau mankozeb.

AntraknosaAntraknosa sering juga diistilahkan dengan nama patek. Penyakit ini menyerang semua bagian tanaman yang ditandai dengan adanya bercak agak bulat berwarna cokelat muda, lalu berubah menjadi cokelat tua sampai kehitaman. Semakin lama bercak melebar dan menyatu akhirnya daun mengering. Gejala lain adalah bercak bulat memanjang berwarna kuning atau cokelat. Buah yang terserang akan nampak bercak agak bulat dan berlekuk berwarna cokelat tua, disini cendawan akan membentuk massa spora berwarna merah jambu. Pengendalian secara kimiawi menggunakan fungisida sistemik, contoh bahan aktif yang bisa digunakan adalah benomil, metil tiofanat, karbendazim, difenokonazol, atau tebukonazol, dan fungisida kontak berbahan aktif klorotalonil, azoksistrobin, atau mankozeb.

Kudis (scab)Serangan pada buah muda akan tampak bercak berwarna hijau-cokelatan melekuk ke dalam, bagian pinggirnya mengeluarkan cairan yang akan mengering seperti karet. Pada buah tua serangan penyakit ini akan membentuk kudis bergabus yang berwarna cokelat, tetapi proses pematangan buah tidak mengalami hambatan. Namun setelah dipanen, cendawan akan aktif dan buah mudah membusuk. Pada daun yang terserang akan terlihat bercak cokelat kebasah-basahan dan mengeluarkan lendir. Pengendalian secara kimiawi menggunakan fungisida sistemik, contoh bahan aktif yang bisa digunakan adalah metalaksil, propamokarb hidrokloroda, simoksanil, atau dimetomorf dan fungisida kontak berbahan aktif tembaga, mankozeb, propineb, ziram, atau tiram.

Bercak DaunPenyakit ini disebabkan oleh serangan bakteri, berkembang pesat terutama pada musim hujan. Serangan ditandai dengan adanya bercak putih dan bersudut karena dibatasi tulang daun. Kemudian bercak berubah menjadi cokelat kelabu serta bagian bawah daun mengeluarkan cairan, akhirnya daun mengering. Pengendaliannya menggunakan bakterisida dari golongan antibiotik dengan bahan aktif kasugamisin, streptomisin sulfat, asam oksolinik, validamisin, atau oksitetrasiklin, atau dari golongan anorganik seperti tembaga. Dosis sesuai pada kemasan.

VirusVirus merupakan penyakit yang sangat berpotensi menimbulkan kegagalan terutama pada musim kemarau. Gejala serangan umumnya ditandai dengan pertumbuhan tanaman yang mengerdil, daun mengeriting dan terdapat bercak kuning kebasah-basahan. Penyakit virus sampai saat ini belum ditemukan penangkalnya. Penyakit ini ditularkan dari satu tanaman ke tanaman lain melalui vektor atau penular. Beberapa hama yang sangat berpotensi menjadi penular virus diantaranya adalah thrips, kutu daun, kutu kebul, dan tungau. Manusia dapat juga berperan sebagai penular virus, baik

Page 45: Cara Menanam Melon Yang Baik

melalui alat-alat pertanian maupun tangan terutama pada saat pemangkasan. Beberapa upaya penanganannya virus antara lain : membersihkan gulma (karena gulma berpotensi menjadi inang virus), mengendalikan hama/serangga penular virus, memusnahkan tanaman yang sudah terserang virus, kebersihan alat dan memberi pemahaman kepada tenaga kerja agar tidak ceroboh saat melakukan penanganan terhadap tanaman.

Strategi Pengendalian Hama dan Penyakit Pada Budidaya Melon Pengendalian hama gangsir, ulat tanah dan nematoda dilakukan secara bersamaan cukup satu kali pemberian insektisida, yaitu 1gram per lubang tanam.

Pengendalian hama ulat grayak, ulat jengkal, thrips, kutu daun, kutu kebul, tungau, kumbang daun dan lalat buah dan penyakit menggunakan pestisida harus dilakukan berseling atau penggantian bahan aktif yang tertera di atas setiap melakukan penyemprotan (jangan menggunakan bahan aktif yang sama secara berturut-turut).

PANENUmur panen buah melon sangat bervariasi, yaitu antara 55-85 hst (hari setelah tanam). Faktor yang paling berpengaruh terhadap umur panen adalah genetik dan lingkungan. Buah melon dengan varietas yang berbeda akan memiliki umur panen yang berbeda pula sekalipun ditanam pada kondisi lingkungan yang sama. Dan sebaliknya, varietas melon yang sama akan memiliki umur panen yang berbeda andaikata ditanam pada kondisi lingkungan yang berbeda, terutama ketinggian tempat.

Page 46: Cara Menanam Melon Yang Baik

Teknik Pertanian Budidaya Buah Melon Posted by Meteorika Blogga Posted on 2:04 AM

Melon adalah salah satu jenis tanaman buah yang paling banyak disukai, seperti halnya buah apel, jeruk, anggur dan beberapa buah favorit. Masa tanam melon yang relative lebih cepat dan minat pasar yang terlihat sedang mengalami peningkatan tak ayal membuat sebagian petani tertarik untuk beralih ke melon.

Hasil tanam buah melon akan memberikan keuntungan yang sangat besar terhadap petani jika tanaman melon tersebut dapat terbebas dari hama dan penyakit-penyakit lainnya, seperti lalat buah, ulat daun dan seterusnya. Hasil panen akan mencapai volume maksimal, sehingga besaran modal yang dikeluarkan untuk biaya operasional tanam hingga menjelang panen masih akan menyisakan keuntungan yang cukup banyak.

Teknik Pertanian Budidaya Tanaman Buah Melon

SYARAT TUMBUH BUAH MELONMelon dapat tumbuh baik pada ketinggian sekitar 300 - 1000 mdpl, dengan curah hujan ideal2000 - 3000 mm/th. Melon menghendaki sinar matahari yang lama, yaitu berkisar antara 10 - 12 jam per hari. Sedangkan untuk tanah melon menghendaki tanah yang kaya bahan organik dengan pH 6,0 - 6,8. Kelembaban udara yang diperlukan untuk pertumbuhan adalah sekitar 70 -80 %.

PERSEMAIAN BUAH MELONTanah tempat persemaian yang hendak digunakan untuk menyusun polybag empat penyemaian benih hendaknya ditinggikan sekitar 30 - 40 cm dari tanah sekitarnya agar air tidak menggenangi terutama di musim penghujan. Bedengan dapat dibuat berbentuk empat persegi panjang dekat dengan ukuran panjang 4 - 6 m, lebar 100 - 110 cm dan pada bagian tepi diberi penyekat dari belahan bambu agar posisi bibit pada polybag dapat berdiri tegak. Benih yangtelah berkecambah segera dipindahkan ke kantong polybag yang sudah siap sebelumnya.

PENGELOLAAN TANAH UNTUK TANAMAN BUAH MELONTanah atau lahan yang akan ditanami melon diolah kembali setiap pergantian tanaman agar menjadi gembur dan bersih dari gulma. Pengolahan tanah dilakukan dengan cara dibalik agar aerasi tanah berjalan dengan baik dan jamur yang terdapat di dalam tanah mati. Pada saat tanahtelah diolah langsung diberi pupuk dasar, yaitu pupuk organik maupun anorganik yang banyak mengandung unsur makro (NPK).

Page 47: Cara Menanam Melon Yang Baik

PENANAMAN BUAH MELONPenanaman dilakukan jika bibit telah berumur 9 - 11 hari. Saat tanam yang tepat adalah padasaat musim kemarau. Jarak tanam yang baik adalah 70 X 50 cm atau 70 X 60 cm. Sebelumditanam lebih dahulu dibuat lubang tanam sedalam + 7 - 9 cm, bersamaan dengan itu dipasangajir berbentuk segitiga sama sisi

PEMELIHARAAN TANAMAN BUAH MELONPenyulaman, penyiangan, dan pengairan dilakukan bila diperlukan.Pemupukan pada umur 5 HST diberikan urea dalam bentuk larutan dengan kosentrasi 3 kg/300liter air. Pupuk ZA + NPK 17 HST dan 50 HST yatiu 2 kg ZA dan 1 kg NPK konsentrasi 3 - 4kg/200 liter air. Pupuk daun diberikan 7 HST dengan interval 7 - 15 hari sekali, konsentrasilarutan 1 - 2 cc/1 liter air.Perlakuan khusus tanaman melon adalah pemangkasan tunas dan seleksi buah. Pemangkasandilakukan pada tunas-tunas baru yaitu tunas 1 - 8. Sedangkan untuk buah dilakukan seleksi dansisakan 2 - 3 buah.

HAMA dan PENYAKIT YANG SERING MENYERANG TANAMAN BUAH MELONHama yang sering menyerang adalah lalat buah, ulat daun, Aphids, Tungau, Thrips, Oteng-otengdan cacing tanah. Hama ini dapat dikendalikan dengan menggunakan insektisida, khusus untuk tungau menggunakan akarisida.Penyakit yang menyerang yaitu Layu bakteri, Phytoptora molonis, Layu fusarium, Gummy stemBlight, busuk daun, embun tepung, virus dan cendawan tanah. Dapat dikendalikan denganmenggunakan fungisida.

PANEN BERCOCOK TANAM BUAH MELONMelon dapat dipetik hasilnya umur 65 - 70 Hst. Cara pemetikan dilakukan dengan memotongtangaki buah + 3 cm dari pangkalnya dengan menggunakan gunting pangkas atau pisau yangtajam.

PANEN TANAMAN MELONCiri-ciri yang ada pada tanaman melon yang siap panen.- Ukuran buah sesuai dengan ukuran normal- Jala/Net pada kulit buah sangat nyata/kasar - Warna kulit hijau kekuningan.- Umur Panen + 3 bulan setelah tanam.- Waktu Pemanenan yang baik adalah pada pagi hari.Sedangkan langkah-langkah dalam pann melon ada sebagai berikut.- Potong tangkai buah melon dengan pisau, sisakan minimal 2,0 cm untuk memperpanjang masasimpan buah.- Tangkai dipotong berbentuk huruf ³T´ , maksudnya agar tangkai buah utuh.- Pemanenan dilakukan secara bertahap, dengan mengutamakan buah yang benar-benar telahsiap dipanen.- Buah yang telah dipanen disortir. Kerusakan buah akibat terbentur/cacat fisik lainnya,sebaiknya dihindari karena akan mengurangi harga jual. Nahhh... dah tau kan sekarang gimana cara budidaya Melon yang baik dan benar? So.. kenapagak coba dipraktekkin sekarang ajah.. Apalagi buah Melon mempunyai manfaat yang cukup banyak antara lain nih :1. Sebagai antikanker 2. Mencegah sembelit3. Menurukan resiko serangan penyakit jantung dan stroke4. Mencegah penggumpalan darah5. Menurunkan resiko penyakit ginjal6. Menyembuhkan penyakit eksim7. Mencegah dan menyembuhkan panas dalam8. Kandungan seratnya cukup tinggi9. Sebagai sumber Vitamin C, B1, dan kolagen

Tanaman buah melon merupakan salah satu jenis tanaman buah yang sangat rentang akan serangan hama dan penyakit.Untuk dapat menikmati hasil panen yang maksimal diperlukan langkah-langkah pencegahan yang intensif terhadap serangan hama dan penyakit.