MONOGRAF MENINGKATAN KADAR GULA BUAH MELONeprints.upnjatim.ac.id/2406/1/Monograph_Melon.pdf · gula...

90
MONOGRAF MONOGRAF MENINGKATAN KADAR MENINGKATAN KADAR GULA BUAH MELON GULA BUAH MELON Siswanto Siswanto ISBN : 978 ISBN : 978- 602 602- 9372 9372- 00 00-7 SISWANTO MENINGKATKAN KADAR GUL BUAH MELON 2010

Transcript of MONOGRAF MENINGKATAN KADAR GULA BUAH MELONeprints.upnjatim.ac.id/2406/1/Monograph_Melon.pdf · gula...

Page 1: MONOGRAF MENINGKATAN KADAR GULA BUAH MELONeprints.upnjatim.ac.id/2406/1/Monograph_Melon.pdf · gula dan budidaya melon, cara-cara meningkatkan kadar gula buah ... yang mencoba menanam

MONOGRAFMONOGRAF

MENINGKATAN KADAR MENINGKATAN KADAR

GULA BUAH MELONGULA BUAH MELON

SiswantoSiswanto

ISBN : 978ISBN : 978--602602--93729372--0000--77

S

ISW

AN

TO

M

EN

ING

KA

TK

AN

KA

DA

R G

UL

BU

AH

ME

LO

N

2010

Page 2: MONOGRAF MENINGKATAN KADAR GULA BUAH MELONeprints.upnjatim.ac.id/2406/1/Monograph_Melon.pdf · gula dan budidaya melon, cara-cara meningkatkan kadar gula buah ... yang mencoba menanam

S

ISW

AN

TO

M

EN

ING

KA

TK

AN

KA

DA

R G

UL

BU

AH

ME

LO

N

2010

SISWANTO lahir di Malang tahun 1963. Lulus Sarjana

Pertanian Universitas Brawijaya Malang tahun 1988.

Menjadi staf pengajar jurusan Agronomi Fakultas

Pertanian Universitas Muhammadiyah Malang sejak

tahun 1989 sampai 1991. Pada Tahun 1991 me-

rangkap sebagai staf pengajar Jurusan Ilmu

Tanah Fakultas Pertanian Universitas Pembangunan

Nasional “Veteran” Jawa Timur sampai sekarang.

Gelar Magister Teknik diperoleh dari Institut Teknologi 10 November Su-

rabaya tahun 2003. Sebagai Sekretaris Jurusan Ilmu Tanah pada tahun

2003 sampai 2007. Kepala bagian Perencanaan Evaluasi dan

Laporan Administrasi Akademik Biro Administrasi Akademik UPN

“veteran” Jawa Timur hingga sekarang. Tahun 2008 diperintahkan

oleh Pimpinan Universitas untuk menempuh pendidikan jenjang Sarja-

na Jurusan Informatika. Buku yang pernah diterbitkan adalah Pengem-

bangan Tembakau Unggulan di Sumenenp, Pengatar Sistem Informasi

Geografik, Evaluasi Sumberdaya Lahan, Kepekaan Tanah dan Tenaga

Eksogen,sedangkan karya ilmiah yang dipublikasikan adalah: Karakter-

istik Hidroulik Erosi Tanah Menggunakan Hujan Buatan (Basic Hydrolo-

gy). Studi Kesesuaian Lahan Tanaman Melon di Tiga Sentra Produksi

Melon, Studi Kelas Kesesuaian Lahan Tanaman Tebu Lahan Kering.

Penerbit : UPN “Veteran” Jawa Timur

Jl. Raya Rungkut Madya Gununganyar Surabaya 60294

Page 3: MONOGRAF MENINGKATAN KADAR GULA BUAH MELONeprints.upnjatim.ac.id/2406/1/Monograph_Melon.pdf · gula dan budidaya melon, cara-cara meningkatkan kadar gula buah ... yang mencoba menanam

Siswanto

Penerbit:

UPN “Veteran” Jawa Timur Jl. Raya Rungkut Madya Gununganyar Surabaya 60294

Page 4: MONOGRAF MENINGKATAN KADAR GULA BUAH MELONeprints.upnjatim.ac.id/2406/1/Monograph_Melon.pdf · gula dan budidaya melon, cara-cara meningkatkan kadar gula buah ... yang mencoba menanam

MENINGKATKAN KADAR GULA BUAH MELON

Disusun oleh : Ir. Siswanto, MT.

Dosen Program Studi Agroteknologi

Fakultas Pertanian

UPN “Veteran” Jawa Timur

ISBN : 978-602-9372-00-7

Tahun : 2010

Setting : Farid

Desain Sampul

dan Gambar : Farid

Dilarang keras mengutip, menjiplak atau mengkopi

sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa seijin penerbit

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

Page 5: MONOGRAF MENINGKATAN KADAR GULA BUAH MELONeprints.upnjatim.ac.id/2406/1/Monograph_Melon.pdf · gula dan budidaya melon, cara-cara meningkatkan kadar gula buah ... yang mencoba menanam

Untuk:

Petani Melon

Di Sentra Produksi Melon

Jawa Timur

Page 6: MONOGRAF MENINGKATAN KADAR GULA BUAH MELONeprints.upnjatim.ac.id/2406/1/Monograph_Melon.pdf · gula dan budidaya melon, cara-cara meningkatkan kadar gula buah ... yang mencoba menanam

“Meningkatkan Kadar Gula Buah Melon” i

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, atas Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, penulisan buku ini dapat kami selesaikan dengan lancar.

Penyusunan monograf ini dimaksudkan untuk mem-berikan informasi dan masukan yang sangat berarti bagi masyarakat tani khususnya yang ada di wilayah sentra produksi melon Jawa Timur yaitu Ngawi, Magetan, Madiun dan Nganjuk.

Monograf ini disusun berdasarkan hasil-hasil penelitian penulis yang dikompilasi dengan penelitian-peneltian sebelum-nya. Dalam penulisan buku ini penulis lebih menekankan pada cara meningkatkan kadar gula buah melon dengan pemberian bahan organik dan nutrisi yang meningkatkan aktivitas fotosintese dan proses translokasi karbohidrat dari daun ke eluruh tubuh tanaman.

Nomograf meningkatkan kadar gula buah melon ini berisi tentang perkembangan tanaman melon, permasalahan kadar gula dan budidaya melon, cara-cara meningkatkan kadar gula buah melon dengan perbaikan teknik budidaya, analisis dan pemecahan masalah penurunan kadar bula buah melon, serta keseimpulan dan saran. Kami menyadari bahwa penyusunan monograf ini masih banyak kekuangan. Untuk itu kami berharap masukan-masukan yang konstruktif untuk penyempurnaan buku ini.

Pada kesempatan ini kami tak lupa menyampaikan banyak-banyak terimah kasih kepada semua pihak yang telah memberikan motivasi, dorongan dan semangat untuk menyelesaian penulisan buku monograf ini.

Tidak ketinggalan juga kami sampaikan kepada pihak penerbit yang telah mengizinkan tulisan ini dapat diterbitkan. Harapan kami semoga dengan terbitnya buku ini dapat memberikan tambahan wawasan dan pengetahuan bagi penulis khususnya dan para pembaca umumnya.

Semoga apa yang Bapak Ibu berikan mendapat balasan yang lebih dari Tuhan Yang Maha Esa dan selalu di tunjukkan ke jalan yang benar… amin.

Surabaya, Juli 2010

Penulis,

Page 7: MONOGRAF MENINGKATAN KADAR GULA BUAH MELONeprints.upnjatim.ac.id/2406/1/Monograph_Melon.pdf · gula dan budidaya melon, cara-cara meningkatkan kadar gula buah ... yang mencoba menanam

ii “Meningkatkan Kadar Gula Buah Melon”

Hal. KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

DAFTAR TABEL iv

DAFTAR GAMBAR v

DAFTAR LAMPIRAN vi

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Perkembangan Melon 1 1.2. Penanganan Buah Melon 3

BAB II PERMASALAHAN MELON 7

2.1. Kesesuaian Lahan Melon 7 2.2. Kandungan Gizi Melon 10 2.3 Edible Coating 12 2.4. Cara Uji Gula 15 2.5. Persyaratan Tumbuh Melon 16

BAB III METODOLOGI 19

3.1. Pengumpulan Data 19 3.1.1. Data Primer 19 3.1.2. Pelaksanaan 20 3.2. Teknik Budidaya Melon 21 3.2.1. Persemaian 21 3.2.2. Pemeliharaan Pembibitan 22 3.2.3. Pembentukan Bedengan 23 3.2.4. Penanaman 24 3.2.5. Pemeliharaan 24 3.3. Analisa Laboratorium 26 3.4. Analisa Data 26

BAB IV ANALISIS DAN SOLUSI 29

4.1. Karakteristk Tanah 29

Page 8: MONOGRAF MENINGKATAN KADAR GULA BUAH MELONeprints.upnjatim.ac.id/2406/1/Monograph_Melon.pdf · gula dan budidaya melon, cara-cara meningkatkan kadar gula buah ... yang mencoba menanam

“Meningkatkan Kadar Gula Buah Melon” iii

4.1.1. Karakteristik Fisik Tanah 30 4.1.2. Parameter Kimia Tanah 31 4.1.2.1 pH Tanah 31 4.1.2.2 Bahan Organik Tanah 35 4.1.2.3 Kalium dapat ditukar 37 4.1.2.4 Magnesium dapat ditukar 40 4.1.2.5 Kapasitas Tukar Kation 44 4.2. Karakteristik Kimia Tanaman 47 4.1.1. Kalium dan Magnesium Tanaman 48 4.3. Produksi Buah Tanaman Melon 52 4.3.1. Kadar Gula Buah dan Serat 55 4.4. Hubungan Karakteristik Tanah dan Tanaman 58 4.5. Karakteristik Tanah dan Kadar Gula 63

BAB V PENUTUP 67

5.1. Kesimpulan 67

5.2. Saran 68

DAFTAR PUSTAKA 71

LAMPIRAN 75

Page 9: MONOGRAF MENINGKATAN KADAR GULA BUAH MELONeprints.upnjatim.ac.id/2406/1/Monograph_Melon.pdf · gula dan budidaya melon, cara-cara meningkatkan kadar gula buah ... yang mencoba menanam

iv “Meningkatkan Kadar Gula Buah Melon”

DAFTAR TABEL

Hal.

Tabel 1.1. Rerata Kadar Gula, Kadar Vitamin C dan Susut Berat Buah Melon Selama Penyimpanan

4

Tabel 2.1. Komposisi Kimia Buah Melon per 100 g bahan 11

Tabel 3.1. Kombinasi Perlakuan Pupuk Kandang, CCl dan Dolomit

20

Tabel 4.1. Hasil Analisa Tekstur Tanah Lapisan Atas 30

Tabel 4.2. Nilai pH Tanah Masing-Masing Plot Perlakuan 32

Tabel 4.3. Pengaruh Dosis Bahan Organik pada Nilai pH 33

Tabel 4.4. Kadar Bahan Organik Tiap-tiap Plot 36

Tabel 4.5. Kadar K dapat ditukar Masing-masing Plot 38

Tabel 4.6. Uji LSD Kdd Akibat Faktor Dosis Pupuk 40

Tabel 4.7. Kadar Mg dd Masing-masing Plot 41

Tabel 4.8. Uji LSD Mgdd Akibat Faktor Dosis Pupuk 42

Tabel 4.9. Nilai KTK Masing-masing Plot 45

Tabel 4.10 Uji LSD KTK Tanah Akibat Faktor Dosis Pupuk 47

Tabel 4.11 Kadar K Tanaman Daun Indeks 49

Tabel 4.12 Uji LSD K dan Mg Tanaman Akibat Faktor Dosis Pupuk

51

Tabel 4.13 Berat Buah Masing-masing Plot 53

Tabel 4.14 Uji LSD Berat Buah Akibat Faktor Dosis Pupuk 54

Tabel 4.15 Kadar Gula Buah dan Serat Masing-masing Plot 51

Tabel 4.14 Uji LSD Kadar Gula dan Serat Buah pada Saat Panen

58

Tabel 4.15 Kadar Gula Ukur dan Fungsi 65

Page 10: MONOGRAF MENINGKATAN KADAR GULA BUAH MELONeprints.upnjatim.ac.id/2406/1/Monograph_Melon.pdf · gula dan budidaya melon, cara-cara meningkatkan kadar gula buah ... yang mencoba menanam

“Meningkatkan Kadar Gula Buah Melon” v

DAFTAR GAMBAR

Hal.

Gambar 4.1. Histogram pH (H2O) Masing-msing Plot 33

Gambar 4.2. Histogram C-Organik Tanah 37

Gambar 4.3. Histogram Kdd Tanah Masing-masing Plot 40

Gambar 4.4. Histogram Mgdd Tanah Masing-masing Plot 43

Gambar 4.5. Perlakuan Bahan Organik K, dan Dolomit pda KTK Tanah

46

Gambar 4.6. Perlakuan Bahan Organik, K dan Dolomit pada K dan Mg Tanaman

50

Gambar 4.7. Perlakuan Bahan Oraganik, K dan Dolomit pada Berat Buah

55

Gambar 4.8. Perlakuan Bahan Organik, K dan Dolomit pada Kadar Gula dan Serat

57

Gambar 4.9. Hubungan pH dengan Berat Buah, Kadar Gula dan Serat

59

Gambar 4.10 Hubungan Kdd dengan Berat Buah, Kadar Gula dan Serat

61

Gambar 4.11 Hubungan Bahan Organik dengan Berat Buah, Kadar Gula dan Serat

61

Gambar 4.12 Hubungan Mgdd dengan Berat Buah, Kadar Gula dan Serat

63

Page 11: MONOGRAF MENINGKATAN KADAR GULA BUAH MELONeprints.upnjatim.ac.id/2406/1/Monograph_Melon.pdf · gula dan budidaya melon, cara-cara meningkatkan kadar gula buah ... yang mencoba menanam

vi “Meningkatkan Kadar Gula Buah Melon”

DAFTAR LAMPIRAN

Hal.

Lampiran 1. Hasil Analisa Dasar Contoh Tanah 75

Lampiran 2. Perhitungan Kebutuhan Pupuk 75

Lampiran 3. Karakteristik Tanah dan Tanaman 77

Lampiran 4. Foto Kegiatan Lapangan 78

Page 12: MONOGRAF MENINGKATAN KADAR GULA BUAH MELONeprints.upnjatim.ac.id/2406/1/Monograph_Melon.pdf · gula dan budidaya melon, cara-cara meningkatkan kadar gula buah ... yang mencoba menanam

“Meningkatkan Kadar Gula Buah Melon” 1

1.1. Perkembangan Melon

Buah melon merupakan salah satu jenis buah segar

dengan kandungan vitamin C yang cukup tinggi. Awalnya

yakni sebelum tahun 1980, buah melon hadir di Indonesia

sebagai buah impor. Kemudian banyak perusahaan agrobisnis

yang mencoba menanam melon untuk dibudidayakan daerah

Cisarua (Bogor) dan Kalianda (Lampung) dengan varietas

melon dari Amerika, Taiwan, Jepang, Cina, Prancis, Denmark,

Belanda dan Jerman.

Melon yang dibudidayakan memiliki beragam jenis, di

Indonesia ada beberapa seperti Rocket, Action 434, dari

berbagai jenis ini memiliki ciri khas yang berbeda seperti pada

warna daging buah, aroma buah, kekasaran kulit dan terakhir

adalah kadar kemanisan daging buah.

Jenis yang disukai masih sangat tergantung

konsumennya. Untuk tulisan ini akan dikaji pemulsaan dan

pemupukan NPK pada tanaman melon jenis Rocket 434,

kertumbuhan gulmaarena melon jenis ini secara umum disukai

konsumen dibandingkan jenis lain, selain daging buahnya

tebal berwarna hijau kekuningan, kadar gulanya tinggi,

beraroma harum yang kuat, kulit buah yang halus seperti jala

dan jenis ini tahan terhadap busuk buah, kapasitas per butir

mencapai 2 kg.

Sekitar tahun 90-an melon mulai diperkenalkan di

wilayah Jawa Timur dan berkembang di daerah Ngawi,

Madiun, Ponorogo sampai wilayah ekskeresidenan Surakarta

(Sragen, Sukoharjo, Boyolali, Karanganyar dan Klaten).

Daerah-daerah tersebut merupakan pemasok buah melon

Page 13: MONOGRAF MENINGKATAN KADAR GULA BUAH MELONeprints.upnjatim.ac.id/2406/1/Monograph_Melon.pdf · gula dan budidaya melon, cara-cara meningkatkan kadar gula buah ... yang mencoba menanam

2 “Meningkatkan Kadar Gula Buah Melon”

terbesar dibandingkan dengan daerah asal melon pertama.

Untuk memperoleh pertumbuhan tanaman yang maksimal

serta hasil buah yang bagus diperlukan kondisi lingkungan

yang menunjang.

Melon yang banyak diminati oleh masyarakat Indonesia

sangat ditentukan oleh penampilan dan kualitas rasa yang

dikandungnya. Usaha budiadya melon diwilayah Nganjuk,

Madiun dan Ngawi saat mengalami penurunan kadar gula

hingga dibawah sepuluh (10) brix, sehingga tidak terasa manis

dan tidak tahan lama untuk disimpan. Berangkat dari

rendahnya kadar gula tersebut yang mendorong keinginan

peneliti untuk mengetahui sebab sebab menurunnya kadar

gula buah dalam kaitannya dengan karakteristik lahan dan

sifat-sifat lingkungan.

Tanaman melon (Cucumis melo L.) termasuk famili

Cucurbitaceae. Beberapa literatur menyebutkan bahwa

tanaman melon berasal dari Turki dan adalagi yang

menyebutkan dari daerah India (Tjahjadi, 1995). Melon

termasuk tanaman semusim atau setahun yang bersifat

menjalar atau merambat. Melon memiliki akar tunggang dan

akar cabang yang menyebar pada kedalaman lapisan tanah

antara 30-50 cm. Batang tanaman biasanya mencapai

ketinggian (panjang) antara 1,5-3 meter, berbentuk segi lima,

lunak, berbuku-buku sebagai tempat melekatnya tangkai

daun. Helai daun berbentuk bundar bersudut lima dan

berlekuk-lekuk, diameternya antara 9-15 cm dan letak antara

satu daun dengan daunnya saling berselang (Rukmana,

1994). Buah melon sangat bervariasi, baik bentuk, warna kulit,

warna daging buah maupun berat atau bobotnya. Bentuk buah

melon antara bulat, bulat oval sampai lonjong atau selindris.

Warna kulit buah antara putih susu, putih krem, hijau krem,

hijau kekuning-kuningan, hijau muda, kuning, kuning muda,

kuning jingga hingga kombinasi dari warna lainnya. Bahkan

Page 14: MONOGRAF MENINGKATAN KADAR GULA BUAH MELONeprints.upnjatim.ac.id/2406/1/Monograph_Melon.pdf · gula dan budidaya melon, cara-cara meningkatkan kadar gula buah ... yang mencoba menanam

“Meningkatkan Kadar Gula Buah Melon” 3

ada yang bergaris-garis, totol-totol, dan juga struktur kulit

antara berjala (berjaring), semi berjala hingga tipis dan halus

(Rukmana, 1994).

Ketinggian tempat yang optimal untuk budi daya melon

adalah 200-900 meter diatas permukaan laut. Namun,

tanaman melon masih dapat berproduksi dengan baik pada

ketinggian 0-100 meter diatas permukaan laut, sedangkan

pada ketinggian lebih dari 900 meter diatas permukaan laut

tanaman ini tidak dapat berproduksi optimal.

Prajnanta, (2003) secara detail menggambarkan sistem klasifikasi dan taksonomi tumbuhan tanaman melon sebagai berikut : Kingdom : Platae Divisio : Spematophyta Sub-divisio : Angiospremae Kelas : Dikotil Sub-kelas : Sympetalae Ordo : Cucurbitales Famili : Cucurbitaceae Genus : Cucumis Spesies : Cucumis melo L. 1.2. Penanganan Buah Melon

Produk buah-buhan dan sayur-sayuran sesudah dipanen

mengalami proses hidup meliputi perubahan fisiologis,

enzimatis, dan kimiawi. Perubahan fisiologis yang dapat

mempengaruhi sifat dan kualitas produk setelah dipanen

adalah fotosintesa, respirasi, tranpirasi dan proses menuanya

produk setelah dipanen. Proses-proses tersebut menyebab-

kan perubahan-perubahan kandungan berbagai macam zat

dalam produk, ditandai dengan perubahan warna, tekstur,

rasa dan bau ( Sarwono, 1989 ).

Proses fisiologis yang terus berlangsung setelah produk

dipanen dapat menyebabkan penurunan daya tarik ( appeal ).

Page 15: MONOGRAF MENINGKATAN KADAR GULA BUAH MELONeprints.upnjatim.ac.id/2406/1/Monograph_Melon.pdf · gula dan budidaya melon, cara-cara meningkatkan kadar gula buah ... yang mencoba menanam

4 “Meningkatkan Kadar Gula Buah Melon”

Menurut poincelot ( 1980 ) dalam Lakitan (1995) daya tarik

produk ditentukan oleh tiga unsur yakni kualitas ( quality),

penampakan ( appearance ) dan kondisi ( condition ).

Masalah utama dalam penyimpanan buah melon pada

suhu kamar adalah penurunan kualitas akibat menurunnya

berat serta nilai gizi seperti vitamin C dan kadar gula. Hal ini

disebabkan oleh proses transpirasi dan respirasi yang ber-

langsung cepat dan terus menerus (Anonim,1999). Penurunan

kandungan gula dan vitamin karena penyimpan seperti terlhat

dalam tabel 1.1 dibawah.

Tabel 1.1. Rerata Kadar Gula, Kadar Vitamin C dan Susut Berat Buah Melon Setelah perlakuan Lama Penyimpanan.

Parameter Perlakuan Lama Penyimpanan

0 5 10 15

1. Kadar Gula (%) 8,62a 9,13b 9,71c 8,69a

2. Kadar Vit C

(mg/100g) 18,90f 18,97f

18,06

c 17,18d

3. Susut Berat (%) 0g 6,32h 8,82h 29,16i

Tabel 1.1. menyajikan data rerata persentase kadar gula

setelah perlakuan penyimpanan melon siam pada suhu

kamar. Hasil analisis anova terhadap kadar gula menunjukan

bahwa nilai F hitung lebih besar daripada F tabel. Hal ini

berarti bahwa lama penyimpanan berpengaruh terhadap kadar

gula buah melon siam.

Berdasarkan analisis uji lanjut Duncan dapat diketahui

bahwa perlakuan penyimpanan 0 dan 15 hari berbeda tidak

nyata namun berbeda nyata dengan perlakuan 5 dan 10 hari.

Perlakuan penyimpanan 5 hari berbeda nyata dengan

penyimpanan 10 hari.

Page 16: MONOGRAF MENINGKATAN KADAR GULA BUAH MELONeprints.upnjatim.ac.id/2406/1/Monograph_Melon.pdf · gula dan budidaya melon, cara-cara meningkatkan kadar gula buah ... yang mencoba menanam

“Meningkatkan Kadar Gula Buah Melon” 5

Lama penyimpanan selama 10 hari diadapatkan kadar

gula tertinggi yaitu sebesar 9.71%. Hasil penelitian penunjuk-

kan bahwa lama penyimpanan berpengaruh terhadap kadar

gula buah melon siam. Persentase kadar gula pada penyim-

panan 5 hari dan 10 hari mengalami kenaikan dibandingkan

kontrol.

Hal ini disebabkan karena adanya proses pemecahan

polisakarida menjadi gula (sukrosa, glukosa, fruktosa) yang

terjadi pada periode pasca panen. Penyusunan sukrosa

memerlukan bantuan zat pembawa pospat yaitu UTP (uridin

tripospat). Reaksi antara UTP dengan glukosa-1-pospat

menghasilkan uridin dipospoglukosa (UDPG) dan piropospat.

UDPG dapat juga mengadakan reaksi dengan fruktosa-6—

pospat yang akan menghasilkan sukrosa-pospat. Kemudian

enzim pospatase akan mengubah sukrosapospat menjadi

sukrosa. Selanjutnya pemecahan sukrosa dengan bantuan

enzim sukrosa akan membentuk glukosa dan fruktosa (

Dwijoseputro, 1986).

Persentase kadar gula pada penyimpanan 15 hari tidak

mengalami perubahan dibandingkan kontrol tetapi mengalami

penurunan bila dibandingkan dengan penyimpanan 5 hari dan

10 hari. Penurunan tersebut dikarenakan cadangan polisaka-

rida yang terbentuk tinggal sedikit. Pada awal penyimpanan

kadar gula masih tinggi meskipun aktivitas respirasi tetap

berlangsung. Hal ini disebabkan karena polisakarida yang

terbetuk masih banyak dan pada penyimpanan 15 hari kadar

gula mulai menurun karena polisakarida yang ada tinggal

sedikit.

Prinsip respirasi pada produk setelah dipanen adalah

produksi CO2, H2O dan energi dengan mengambil O2 dari

lingkungan. Proses respirasi ada dua yaitu aerobik dan

anaerobik. Respirasi aerobik adalah respirasi yang membutuh-

kan oksigen sedangkan respirasi anaerobik tidak mebutuhkan

Page 17: MONOGRAF MENINGKATAN KADAR GULA BUAH MELONeprints.upnjatim.ac.id/2406/1/Monograph_Melon.pdf · gula dan budidaya melon, cara-cara meningkatkan kadar gula buah ... yang mencoba menanam

6 “Meningkatkan Kadar Gula Buah Melon”

oksigen untuk menguraikan karbohidrat menjadi H2O dan CO2

. Selama aktivitas respirasi berjalan, maka produk akan

mengalami proses pematangan dan kemudian diikuti dengan

cepat oleh proses pembusukan. Kecepatan respirasi produk

tergantung pada temperatur penyimpanan dan ketersediaan

oksigen untuk respirasi. Makin banyak oksigen yang diguna-

kan maka makin aktif respirasinya (Lehningger, 1994).

Berdasarkan aktivitas respirasi ini maka Pantastico(

1989) membagi produk buah-buahan menjadi dua golongan

yaitu buah klimakterik dan buah non-klimakterik. Melon

termasuk golongan buah nonklimakterik yaitu buah yang

tingkat respirasinya menjelang pemaskan akan meningkat lalu

menurun setelah lewat masak. Hal ini dapat menjadi petunjuk

waktu panen yang tepat, yaitu untuk menjaga perubahan-

perubahan menjadi masak yang terlalu cepat dan dapat

disimpan lebih lama maka pemanenan dilakukan agak lebih

awal dari saat masak optimal. Produk buahbuahan dikatakan

masak oleh Kartasapoetra (1994) bila telah terjadi perubahan

secara berturut-turut dari warna, aroma dan teksturnya yang

menuju ke arah kondisi produk yang langsung dapat dimakan

atau digunakan.

Page 18: MONOGRAF MENINGKATAN KADAR GULA BUAH MELONeprints.upnjatim.ac.id/2406/1/Monograph_Melon.pdf · gula dan budidaya melon, cara-cara meningkatkan kadar gula buah ... yang mencoba menanam

“Meningkatkan Kadar Gula Buah Melon” 7

2.1. Kesesuaian Lahan Melon

Wilayah sentra produksi melon di Jawa Timur terutama

Nganjuk, Madiun dan Ngawi akhir-akhir ini mengalami

penurunan kadar gula yang berdampak pada kurang laku jual

dan tidak tahan simpan. Mengingat hal tersebut dipandang

sangat perlu untuk diadakannya penelitian karakteriatik lahan

dalam kaitannya dengan karakteristik kimia buah melon di tiga

wilayah sentra produksi melon tersebut.

1. Faktor lingkungan (iklim dan geomorfologi) sangat ber-

pengaruh pada tingkat kesesuaian lahan dan

pertumbuhan serta produksi buah melon.

2. Karakteristik lahan (geomorfologi, fisik, kimia dan biologi)

menentukan kualitas lahan dan tingkat kesuburan tanah

yang berhubungan dengan produksi dan karakteristik

kimia buah melon.

3. Karakteristik lingkungan dan lahan akan mempengaruhi

perbedaan karakteristik kimia buah di tiga wilayah sentra

produksi melon.

Setelah diketahui karaktersitik lingkungan dan lahan

yang berpengaruh pada karakteriatik kimia buah dapat

dimanipulasi untuk peningkatan kualitas buah sehingga

penampilan, kadar gula dan daya tahan buah dapat

ditingkatkan.

Pada mulanya tanaman melon (Cucumis melo L.) di

Kabupaten Nganjuk, Madiun dan Ngawi disekitar tahun 1998

dibudidayakan disamping memang mempunyai nilai ekonomis

tinggi namun juga mempunyai tujuan sebagai tanaman

alternatif untuk dirotasikan dengan tanaman bawang merah,

Page 19: MONOGRAF MENINGKATAN KADAR GULA BUAH MELONeprints.upnjatim.ac.id/2406/1/Monograph_Melon.pdf · gula dan budidaya melon, cara-cara meningkatkan kadar gula buah ... yang mencoba menanam

8 “Meningkatkan Kadar Gula Buah Melon”

karena pada saat itu usaha tani Bawang Merah dihadapkan

pada masalah gangguan OPT yang sulit dikendalikan.

Pada umumnya melon ditanam pada awal musim

kemarau, karena kondisi iklim pada musim kemarau lebih

menguntungkan dibanding musim hujan (Rukmana, 1994).

Untuk pertumbuhan optimal, melon membutuhkan kondisi

iklim yang sesuai, yakni suhu udara yang tinggi dan relatif

kering, dan sinar matahari penuh (Work and Carew,1970).

Kondisi optimal tersebut lebih mudah dipenuhi pada musim

kemarau. Namun, melon juga sering ditanam pada musim

hujan. Hal ini dapat diamati di daerahdaerah sentra produksi

melon di Jawa Tengah, Jawa Timur, maupun Jawa Barat

Pada tahun 2002 di desa Kutorejo, Kecamatan Bagor,

Kabupaten Nganjuk mendapat program SIBERMAS untuk

T.A.2002/2003-T.A.2004/2005 yang bertujuan menggali

potensi guna memberdayakan masyarakat di wilayah

tersebut, dimana potensi unngulan dibidang pertanian adalah

tanaman melon dan bawang merah.

Dalam perkembangannya tanaman melon ternyata

mempunyai nilai keuntungan yang lebih tinggi dibanding

tanaman bawang merah, kemudian budidayanya berkembang

di kecamatan Bagor dan Tanjunganom, dan sekarang

komoditi ini sedang menjadi incaran petani. Akan tetapi

muncul permasalahan kualitas tanaman melon yang berkadar

gula yang terlalu rendah dan tidak tahan simpan (Purwadi,

2002).

Petani sering membudidayakan Melon sepanjang tahun,

baik musim kemarau maupun musim hujan. Hal ini didorong

oleh karena adanya permintaan pasar akan buah Melon

secara terus menerus sepanjang tahun dan keinginan petani

untuk mendapatkan keuntungan yang besar. Dibanding musim

kemarau, pada musim hujan suhu udara menurun,

kelembaban udara relatif meningkat (lebih basah), radiasi

Page 20: MONOGRAF MENINGKATAN KADAR GULA BUAH MELONeprints.upnjatim.ac.id/2406/1/Monograph_Melon.pdf · gula dan budidaya melon, cara-cara meningkatkan kadar gula buah ... yang mencoba menanam

“Meningkatkan Kadar Gula Buah Melon” 9

matahari dan panjang penyinaran berkurang karena cuaca

sering berawan. Dengan demikian kondisi iklim pada musim

hujan dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan Melon dan

dapat menurunkan hasil, baik kuantitas maupun kualitas.

Selain dipengaruhi oleh faktor lingkungan, pertumbuhan dan

perkembangan tanaman Melon juga ditentukan oleh faktor

genetik, yakni varietas yang ditanam.

Berdasarkan kenyataan diatas maka perlu dikaji faktor-

faktor yang menyebabkan kadar gula melon tersebut rendah.

Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kadar gula

menjadi rendah adalah status unsur hara yang tersedia

didalam tanah. Apakah unsur hara yang menjadi persyaratan

tumbuh melon tersebut dalam keadaan rendah, sedang atau

tinggi dan faktor-faktor lain yang secara tidak langsung dapat

mempengaruhi kualitas tanaman melon. Dengan melihat dan

mempelajari semua sifat-sifat tanah (sifat geomorfologi, Fisika

tanah, biologi dan sifat kimia) dan faktor agroekologi wilayah

tersebut, diharapkan dapat menjawab permasalahan tersebut

diatas.

Hasil Penelitian Wijayani, Siswanto, dan Purwadi, (2007)

membuktikan bahwa kualitas buah melon sangat dipengaruhi

oleh kandungan Kalium dan Magnesium di dalam tanah,

terutama kadar gula buah melon. Lebih lanjut hasil penelitian

Rohmawati, dkk. (2007), menunjukkan bahwa (1) teknik uji

cepat analisis jaringan tanaman dengan menggunakan daun

segar dapat dijadikan salah satu alternatif untuk pengujian

status unsur hara fosfor dan kalium, tetapi tidak untuk

pengujian status unsur hara nitrogen pada tanaman melon

(Cucumis melo L.), (2) pemberian dosis pupuk urea, TSP, dan

KCl meningkatkan diameter batang, tingkat kehijauan daun,

kandungan nitrogen, bobot buah, volume buah, kandungan

asam bebas, vitamin C, dan tingkat kemanisan buah, dan

(3) perlakuan ½ x dosis anjuran (P1) menunjukkan hasil yang

Page 21: MONOGRAF MENINGKATAN KADAR GULA BUAH MELONeprints.upnjatim.ac.id/2406/1/Monograph_Melon.pdf · gula dan budidaya melon, cara-cara meningkatkan kadar gula buah ... yang mencoba menanam

10 “Meningkatkan Kadar Gula Buah Melon”

cenderung lebih baik pada bobot buah, diameter dan

ketebalan buah, kandungan vit. C.

2.1. Kandungan Gizi Buah Melon

Melon adalah buah yang banyak tumbuh diiklim

subtropik dan mengandung gula yang tinggi dan lycopene

yang berfungsi sebagai anti kanker. Melon merah dan orange

juga mengandung caroteroid yang dapat melindungi sel tubuh

terhadap kerusakan free radical dan dapat juga diubah

menjadi vitamin A dalam tubuh. Vitamin A diperlukan untuk

menjaga system kekebalan kulit mata yang sehat.Melon

dikenal sebgai buah yang mengandung kadar air yang tinggi.

Sepotong melon sama dengan satu gelas air. Melon juga

mengandung vitamin C.

Kandungan zat gizi dalam 100 g dari bagian buah melon

yang dapat dimakan adalah protein 0,6 g, kalsium 17 mg,

thiamin 0,045 mg, vitamin A 2,4 IU, vitamin C 30 mg, vitamin B

0,045 mg, vitamin B2 0,065 mg, karbohidrat 6 mg, niasin 1

mg, riboflavin 0,065 mg, zat besi 0,4 mg, nikotianida 0,5 mg,

air 93 ml serat 0,4 g dan 23 kalori. Selain kandungan gizi yang

begitu beragam, melon sering juga digunakan sebagai buah

untuk terapi kesehatan karena mempunyai khasiat untuk

membantu sistem pembuangan (karena serat yang tinggi),

sebagai anti kanker, menurunkan resiko stroke dan penyakit

jantung dan mencegah penggumbalan darah.

Pola penimbunan gula pada semangka dan sebangsa-

nya sangat penting untuk menegakkan peraturan pemasaran.

Gula total pada PMR 45 dan honneydew boleh dikatakan tetap

(4 sampai 6%) sampai 4 minggu setelah mekarnya bunga

kemudian meningkat cepat sampai 1% setelah 1 minggu.

Bertambahnya jumlah gula dengan cepat terutama disebab-

kan adanya peningkatan sintesis sukrosa. Jumlah glukosa dan

frukstosa berkurang dengan bertambahnya sukrosa

Page 22: MONOGRAF MENINGKATAN KADAR GULA BUAH MELONeprints.upnjatim.ac.id/2406/1/Monograph_Melon.pdf · gula dan budidaya melon, cara-cara meningkatkan kadar gula buah ... yang mencoba menanam

“Meningkatkan Kadar Gula Buah Melon” 11

(Pantastico, 1997). Kandungan vitamin C pada melon akan

mencegah terjadinya sariawan dan meningkatkan ketahanan

tubuh terhadap penyakit. Buah melon mengandung banyak

zat gizi yang cukup beragam sehingga tidak mengherankan

apabila melon merupakan sumber gizi yang sangat baik

(Prajnanta, 2003). Menurut Samadi, (1995) vitamin dan

mineral yang terkandung dalam buah melon sangat baik untuk

kesehatan tubuh manusia. Kandungan protein dan karbohidrat

yang terkandung dalam buah melon sangat penting bagi tubuh

manusia untuk pembentukan jaringan sel. Adapun kandungan

gizi buah melon setiap 100 gram bahan yang dapat dimakan

dapat dilihat pada Tabel 1 dibawah ini :

Tabel 2.1. Komposisi Kimia Buah Melon per 100 g Bahan

No Komposisi kimia Jumlah

Energi (kal) 21,00

Protein (g) 0,60

Lemak (g) 0,10

Karbohidrat (g) 5,10

Kalsium (mg) 15,00

Fosfor (mg) 25,00

Serat (g) 0,30

Besi (mg) 0,50

Vitamin A (SI) 640,00

Vitamin B1 (mg) 0,03

Vitamin B2 (mg) 0,02

Vitamin C (mg) 34,00

Niacin (g) 0,80 Sumber : Wirakusumah, (2000).

Total gula pada buah-buahan selalu meningkat karena

terjadinya degradasi dari karbohidrat dan menurun pada hari

tertentu karena gula digunakan untuk proses respirasi akan

diubah menjadi senyawa lainnya. Total gula tersebut

selanjutnya digunakan untuk melakukan aktivitas seluruh sisa

hidup dari buah tersebut (Winarno, et al., 1980). Buah melon

bersifat cepat matang dan mudah masak, sehingga teknik

Page 23: MONOGRAF MENINGKATAN KADAR GULA BUAH MELONeprints.upnjatim.ac.id/2406/1/Monograph_Melon.pdf · gula dan budidaya melon, cara-cara meningkatkan kadar gula buah ... yang mencoba menanam

12 “Meningkatkan Kadar Gula Buah Melon”

penyimapanan yang baik adalah diruang dingin, baik berupa

cold storage maupun lemari pendingin. Suhu pada ruang

dingin biasanya mendekati ± 0 0C, sehingga dapat memper-

tahankan kesegaran buah melon (Rukmana, 1994). Sumber

vitamin C sebagian besar berasal dari sayuran dan buah-

buahan. Buah yang masih mentah lebih banyak kandungan

vitamin C-nya, semakin tua buah semakin berkurang kan-

dungannya (Winarno, 1997).

Salah satu faktor penyebab kerusakan bahan pangan

adalah suhu, hal ini dikarenakan suhu dapat mempengaruhi

kelayuan dan laju kehilangan air, laju respirasi dan kecepatan

reaksi biokimia serta laju pertumbuhan mikroba (Budaraga,

1998). Penyimpanan pada suhu rendah atau penyimpanan

dingin (chilling storage) pada umumnya menggunakan suhu

dibawah 150C dan diatas titik beku. Pada suhu tersebut

penurunan mutu buah-buahan akan dapat dihambat, karena

terhambatnya laju respirasi, laju kehilangan air bahan dan

reaksi biokimia serta laju pertumbuhan mikroba pada bahan

yang disimpan (Paramawati, 2001).

2.3. Edible Coating

Edible coating adalah lapisan tipis yang dapat

dikonsumsi yang digunakan pada makanan dengan cara pem-

bungkusan, pencelupan, penyikatan, atau penyemprotan

untuk memberikan penahan yang selektif terhadap perpindah-

an gas, uap air dan bahan terlarut serta perlindungan terhadap

kerusakan mekanis (Fitryani, et al., 2010).

Pelapis edibel adalah lapisan tipis dan kontinu yang

dibuat dari bahan yang dapat dimakan, dibentuk di atas

komponen makanan yang berfungsi sebagai penghambat

terhadap transfer massa (misalnya kelembapan, oksigen, lipid

dan zat terlarut) dan atau sebagai carrier bahan makanan atau

Page 24: MONOGRAF MENINGKATAN KADAR GULA BUAH MELONeprints.upnjatim.ac.id/2406/1/Monograph_Melon.pdf · gula dan budidaya melon, cara-cara meningkatkan kadar gula buah ... yang mencoba menanam

“Meningkatkan Kadar Gula Buah Melon” 13

aditif dan atau untuk meningkatkan penanganan makanan

(Krocha, et al.,1992).

Komponen pelapis edibel dapat dibagi menjadi tiga

golongan, yaitu: hidrokoloid, lipid dan komponen campuran-

nya. Hidrokoloid yang cocok diantaranya adalah protein,

derivat sellulosa, alginat, pektin, pati dan polisakaridanya.

Lipid yang cocok adalah lilin, asilgliserol dan asam lemak.

Pelapis campuran dapat berbentuk bilayer, di mana lapisan

yang satu hidrokoloid bercampur dalam lapisan hidrofobik

(Paramawati, 2001).

Berbagai film yang mempunyai sifat larut air sangat

cocok untuk jenis makanan yang praktis atau dikenal dengan

convenience foods. Sebagai contoh adalah polivinil alkohol

dan beberapa derivat selulosa, polisakarida lain (amilosa)

serta kolagen. Amilosa film yang dibuat dari pati jagung yang

banyak dimakan banyak digunakan sebagai pembungkus

permen. Kemasan yang dapat dimakan ini dikenal dengan

nama edilpex (Syarief dan Irawati, 1988). Pelapisan atau

coating tidak hanya melapisi metal dari korosi, tetapi juga

mencegah kontak antara makanan dengan logam yang dapat

menghasilkan warna atau cita rasa yang tidak diinginkan.

Sebagai contoh misalnya warna hitam yang dihasilkan dari

reaksi antara besi atau timah dengan sulfida pada makanan

yang berasam rendah atau pemucatan pigmen merah pada

sayuran atau buah-buahan misalnya bit atau anggur karena

reaksi dengan baja, timah dan aluminium. Bahan yang

digunakan sebagai pelapis adalah oleoresin, zat penolik,

polibutadiena, epon, vinil dan malam (honey wax). Yang paling

banyak digunakan adalah oleoresin dan hampir semua pelapis

dibuat dari pelapis buatan (sintetik) (Winarno, et al., 1980).

Aplikasi dari edible film atau edible coating dapat dikelom-

pokkan atas :

1. Sebagai kemasan primer dari produk pangan.

Page 25: MONOGRAF MENINGKATAN KADAR GULA BUAH MELONeprints.upnjatim.ac.id/2406/1/Monograph_Melon.pdf · gula dan budidaya melon, cara-cara meningkatkan kadar gula buah ... yang mencoba menanam

14 “Meningkatkan Kadar Gula Buah Melon”

Contoh dari penggunaan edible film sebagai kemasan

primer adalah pada permen, sayur-sayuran dan buah-buahan

segar, sosis, daging dan produk hasil laut.

2. Sebagai barrier.

Penggunaan edible film sebagai barrier dapat dilihat dari

contoh-contoh berikut :

Gellan gum yang direaksikan dengan garam mono atau

bivalen yang membentuk film, diperdagangkan dengan nama

minyak pada bahan pangan yang digoreng, sehingga meng-

hasilkan bahan dengan kandungan minyak yang rendah. Di

Jepang bahan ini digunakan untuk menggoreng tempura.

Edible coating yang terbuat dari zein (protein jagung) dengan

nama dagang Z`coat TM (Cozean) dari Zumbro Inc., Hayfielf,

MN terdiri dari zein, minyak sayuran, BHA, BHT dan eti

lakohol, digunakan untuk produk-produk konfiksionari seperti

permen dan cokelat. Fry Shield yang dipatenkan oleh Kerry

Ingradient, Beloit, WI dan Hercules, Wilmington, DE, terdiri

dari pektin, remah-remahan roti dan kalsium, digunakan untuk

mengurangi lemak pada saat penggorengan, seperti pada

penggorengan french fries. Film Zein dapat bersifat sebagai

barrier untuk uap air dan gas pada kacang-kacangan atau

buah-buahan, diaplikasikan pada kismis untuk sereal dan

sarapan siap santap (ready to eat-breakfast cereal).

3. Sebagai pengikat (Binding).

Edible film juga dapat diaplikasikan pada snack atau

crackers yang diberi bumbu yaitu sebagai pengikat atau adesif

dari bumbu yang diberikan agar dapat lebih merekat pada

produk. Pelapisan ini bergunak untuk mengurangi lemak pada

bahan yang dengan penambahan bumbu.

4. Sebagai Pelapis (Glaze).

Page 26: MONOGRAF MENINGKATAN KADAR GULA BUAH MELONeprints.upnjatim.ac.id/2406/1/Monograph_Melon.pdf · gula dan budidaya melon, cara-cara meningkatkan kadar gula buah ... yang mencoba menanam

“Meningkatkan Kadar Gula Buah Melon” 15

Edible film dapat bersifat pelapis untuk meningkatkan

penampilan dari produk-produk bakery, yaitu untuk meng-

gantikan palapisan dengan telur.

2.4. Cara Uji Gula

Menurut SNI 01-2892-1992, cara uji gula, ada beberapa

metode cara uji pada gula yaitu: a. Metode Luff Schoorl b.

Metode Lane Eynon. Pada makalah ini metode yang diguna-

kan adalah metode Luff Schoorl. Dipilih metode ini karena

sangat menguntungkan dalam menganalisa gula nabati yang

termasuk sukrosa yang merupakan rasa manis dasar saka-

rosa adalah disakarida, yangapabila direduksi adalah akan

menghasilkan monosakarida yang bersifat pereduksi. Mono-

sakarida tersebut akan mereduksikan CuO dalam larutan Luff

menjadi Cu2O.Kelebihan CuO akan direduksikan dengan KI

berlebih, sehingga dilepaskan I2. I2 yangdibebaskan tersebut

dititer dengan larutan Na2S2O3. Pada dasarnya prinsip metode

analisa yang digunakan adalah Iodometri karena kita akan

menganalisa I2 yang bebasuntuk dijadikan dasar penetapan

kadar. Dimana proses iodometri adalah proses titrasiterhadap

iodium (I2 ) bebas alam larutan. Apabila terdapat zat oksidator

kuat (misal NaOCl) dalam larutannya yang bersifat netral atau

sedikit asam penambahan ioniodida berlebih akan membuat

zat oksidator tersebut tereduksi dan membebaskan I2 yang

setara umlahnya dengan dengan banyaknya oksidator. I2

bebas ini selanjutnya akan dititar dengan larutan standar

natrium thiosulfat sehinga I2 akan membentuk kompleks iod-

amilum yang tidak larut dalam air. Oleh karena itu, jika dalam

suatutitrasi membutuhkan indicator amilum, maka penam-

bahannya sebelum titik ekivalen.Pada prinsipnya, iodometri

merupakan reaksi reduksi oksidasi karena terjadiperubahan

bilangan oksidasi (biloks) dari zat-zat yang terlibat dalam

reaksi, dalam halini transfer electron dari pasangan pereduksi

kepasangan pengoksidasi. Oksidasiadalah pelepasan satu

Page 27: MONOGRAF MENINGKATAN KADAR GULA BUAH MELONeprints.upnjatim.ac.id/2406/1/Monograph_Melon.pdf · gula dan budidaya melon, cara-cara meningkatkan kadar gula buah ... yang mencoba menanam

16 “Meningkatkan Kadar Gula Buah Melon”

atau lebih elektron dari suatu atom, ion atau molekul.

Sedangkan reduksi adalah penangkapan satu atau lebih

electron. Tidak ada dalamelektron bebas dalam sistem kimia,

oleh karena itu pelepasan elektron (oksidasi)selalu diikuti

penangkapan elektron (reduksi).

2.5. Persyaratan Tumbuh Melon

Pertumbuhan tanaman tidak hanya dikontrol oleh faktor

dalam (internal), tetapi juga ditentukan oleh faktor luar

(eksternal). Salah satu faktor eksternal tersebut adalah unsur

hara esensial. Unsur hara esensial adalah unsur-unsur yang

diperlukan bagi pertumbuhan tanaman. Apabila unsur tersebut

tidak tersedia bagi tanaman, maka tanaman akan menunjuk-

kan gejala kekurangan unsur tersebut dan pertumbuhan

tanaman akan merana. Berdasarkan jumlah yang diperlukan

kita mengenal adanya unsur hara makro dan unsur hara

mikro. Unsur hara makro diperlukan oleh tanaman dalam

jumlah yang lebih besar (0.5-3% berat tubuh tanaman).

Sedangkan unsur hara mikro diperlukan oleh tanaman dalam

jumlah yang relatif kecil (beberapa ppm/ part per million dari

berat keringnya).

Setelah C, H, dan O, nitrogen merupakan unsur hara

makro terpenting. Nitrogen merupakan komponen dari asam-

asam amino (juga protein), klorofil, koenzim dan asam nukleat.

Nitrogen sering merupakan unsur pembatas pertumbuhan.

Walaupun gas N2 menyusun 78 % atmosfir bumi, tumbuhan

tidak dapat menggunakannya secara langsung. Gas N2

tersebut harus difiksasi oleh bakteri menjadi amonia (NH3).

Beberapa tumbuh-tumbuhan (seperti kacang tanah, kedelai,

kapri, dan tumbuhan legume lainnya) bersimbiosis dengan

bakteri Rhizobium spp (Gambar 1a). Rhizobium ini dapat

memfiksasi gas N2 (yang terjerap dalam pori-pori tanah) dan

mengkonversinya menjadi amonia. Bakteri dari genus

Page 28: MONOGRAF MENINGKATAN KADAR GULA BUAH MELONeprints.upnjatim.ac.id/2406/1/Monograph_Melon.pdf · gula dan budidaya melon, cara-cara meningkatkan kadar gula buah ... yang mencoba menanam

“Meningkatkan Kadar Gula Buah Melon” 17

Azotobacter, yang hidup bebas dalam tanah, juga dapat

melakukan fiksasi nitrogen. Molekul NH3 dengan segera

mengikat ion H+ membentuk ion NH4+. Jika bintil akar

menghasilkan ion NH4+ melebihi yang diperlukan tanaman

maka ion NH4+ akan dibebaskan ke dalam tanah dan dapat

dimanfaatkan oleh tumbuhan non legume. Ion amonium oleh

bakteri nitrifikasi (spesies dari genus Nitrobacter dan

Nitrozomonas) dapat diubah menjadi ion NO3- (Gambar 1b).

Tumbuhan dapat mengambil nitrogen dalam bentuk ion NH4+

maupun NO3-.

Ketersediaan unsur hara bagi tanaman selama

pertumbuhan sangat diperlukan, karena ketersediaan unsur

hara merupakan syarat utama dalam meningkatkan produksi

tanaman. Penambahan unsur hara ini akan memperbaiki sifat

fisika dan kimia tanah yang menunjang pertumbuhan

tanaman. Kekurangan unsur nitrogen mengakibatkan daun

berwrna hijau pucat dan terjadi pengeringan dari bawah ke

atas, kekurangan unsur fosfos menyebabkan warna hijau tua

pada tepi daun, cabang serta batangnya mengering,

sedangkan kekurangan unsur kalium menyebabkan daun

mengeriting tidak merata dan timbul bercak merah coklat

(Muljani dan Kartasaputra, 1987). Pupuk NPK adalah salah

satu jenis pupuk majemuk yang mudah ditemukan dan sedah

sangat umum dipakai petani. Dikatakan majemuk karena

dalam satu paket/bentuk pupuk terdapat langsung tiga unsur

hara yang diberikan (N, P, K), pupuk ini mempunyai sifat

higrokospis tinggi mudah diserap oleh tanaman, dan praktis

penggunaannya.

Selain itu, pemakaian pupuk kimia dengan dosis tinggi

secara terus menerus dapat merusak struktur tanah dan

menimbulkan pencemaran, baik terhadap lahan pertanian

maupun lingkungan, sehingga menyebabkan produktivitas

lahan semakin merosot. Pertanian yang hanya bertumpu pada

Page 29: MONOGRAF MENINGKATAN KADAR GULA BUAH MELONeprints.upnjatim.ac.id/2406/1/Monograph_Melon.pdf · gula dan budidaya melon, cara-cara meningkatkan kadar gula buah ... yang mencoba menanam

18 “Meningkatkan Kadar Gula Buah Melon”

pemakaian pupuk kimia, selain memberikan dampak positif

terhadap peningkatan produksi, juga memberikan dampak

negatif berupa penurunan kualitas tanah serta pemborosan

energi. Dalam era lingkungan dan globalisasi, orientasi pe-

ngembangan pertanian diarahkan untuk meningkatkan

produksi secara berkelanjutan (mempertahankan kualitas

lahan dan lingkungan) denga cara memperbaiki kesuburan

tanah menggunakan sumberdaya alami seperti mendaur ulang

limbah pertanian sehingga pemakaian pupuk kimia dapat

dikurangi.

Gejala defisiensi fosfor sering ditunjukkan oleh tanaman.

Meskipun dijumpai dalam jumlah banyak di dalam tanah,

tetapi tidak terdapat dalam bentuk yang tersedia bagi tanaman

yaitu ion H2PO4– atau HPO4

2-. Fosfat merupakan penyusun

asam nukleat dan molekul ATP untuk transfer energi.

Tanaman yang kekurangan fosfat laju pertumbuhannya

terhambat dan bagian yang baru tumbuh seringkali rapuh.

Pada beberapa tanaman kekurangan fosfat dapat

menunjukkan gejala berwarna keunguan pada daun bagian

bawah.

Kalium diambil tumbuhan dalam bentuk ion K+ yang larut

dalam air tanah. Sebagian kalium dalam tanah tidak dalam

bentuk tersedia, sehingga tanaman dapat menunjukkan gejala

kekurangan kalium. Gejala kekurangan kalium umumnya lebih

terlokalisir dari pada gejala kekurangan N dan P. Daun daun

yang lebih tua biasanya menunjukkan gejala yang lebih jelas.

Daunnya berubah kuning dan akhirnya mati, jaringan

kecoklatan pada bagian tepi atau berupa bercak yang

tersebar. Batang dan akar yang kekurangan kalium akan

lemah atau kerdil.

Page 30: MONOGRAF MENINGKATAN KADAR GULA BUAH MELONeprints.upnjatim.ac.id/2406/1/Monograph_Melon.pdf · gula dan budidaya melon, cara-cara meningkatkan kadar gula buah ... yang mencoba menanam

“Meningkatkan Kadar Gula Buah Melon” 19

3.1. Pengumpulan Data

Penelitian dilakukan di lahan milik petani desa Klinter,

Kec. Kertosono, Kab. Nganjuk Jawa Timur seluas 12 m x 15 m

mulai bulan Mei - Agustus 2008 (3 bulan), dan dilanjutkan

dengan analisa fisik kimia tanah, kimia tanaman dan kadar

gula di Laboratorium Ilmu Tanah UPN ”Veteran” Jawa Timur

dan analisa kadar serat di Laboratorium Teknologi Pangan

Universitas Brawijaya Malang.

3.1.1. Data Primer

Data primer diperoleh dari pengamatan langsung

percobaan lapangan yang dilakukan. Percobaan lapangan

disusun dalam rancangan acak kelompok faktorial Penelitian

disusun dalam rancangan acak kelompok faktorial dengan

faktor I adalah bahan organik (BO) dengan 4 level yaitu: a) 0

ton ha-1, b) 10 ton ha-1, c) 20 ton ha-1, 3) 30 ton ha-1. Faktor

II adalah Kalium (K) dengan 3 level yaitu a) 125 kg ha-1, b)

150 kg ha-1, dan c) 175 kg ha-1. Dan Faktor ke III adalah

dolomit (Ca, Mg) dengan 3 level yaitu a) 100 kg ha-1, b) 125

kg ha-1 dan 150 kg ha-1. Masing-masing perlakuan diulang 2

kali, sehingga total perlakuan kombinasi adalah 36 perlakuan,

seperti terlihat dalam Tabel 3.1 dibawah.

Page 31: MONOGRAF MENINGKATAN KADAR GULA BUAH MELONeprints.upnjatim.ac.id/2406/1/Monograph_Melon.pdf · gula dan budidaya melon, cara-cara meningkatkan kadar gula buah ... yang mencoba menanam

20 “Meningkatkan Kadar Gula Buah Melon”

Tabel 3.1. Kombinasi perlakuan Pupuk Kandang, KCl dan Dolomit

BO1K1CM1 BO2K1CM1 BO3K1CM1 BO4K1CM1

BO1K1CM2 BO2K1CM2 BO3K1CM2 BO4K1CM2

BO1K1CM3 BO2K1CM3 BO3K1CM3 BO4K1CM3

BO1K2CM1 BO2K2CM1 BO3K2CM1 BO4K2CM1

BO1K2CM2 BO2K2CM2 BO3K2CM2 BO4K2CM2

BO1K2CM3 BO2K2CM3 BO3K2CM3 BO4K2CM3

BO1K3CM1 BO2K3CM1 BO3K3CM1 BO4K3CM1

BO1K3CM2 BO2K3CM2 BO3K3CM2 BO4K3CM2

BO1K3CM3 BO2K3CM3 BO3K3CM3 BO4K3CM3

Bedengan dibuat dengan ukuran 1.0 m x 1,5 m dan

ketinggian tanah minimal 50 cm sebanyak 108 bedengan.

3.1.2. Pelaksanaan

Bahan organik dari pupuk kandang/kompos diayak lolos

ayakan 2 mm. Bahan Organik dan dolomit ditimbang sesuai

kebutuhan masing-masing perlakuan kemudian dicampur rata

dengan tanah pada saat pengolahan tanah dan diinkubasi

selama 2 minggu (Lampiran 2). Setelah inkubasi dilakukan

sterilisasi dengan larutan formalin 4% dengan dosis 100 ml

dalam 12.5 liter air dan ditutup dengan plastik perak kemudian

dibiarkan selama 1 minggu. Sterilisasi dilakukan dengan

tujuan untuk mengendalikan hama dan penyakit yang ada

dalam tanah dan pupuk kandang. Mengingat pupuk kandang

merupakan salah satu sumber bahan organik tanah yang

mempunyai C/N rasio rendah yang mudah didekomposisi

yang sangat bermanfaat bagi perbaikan sifat fisik dan kimia

tanah.

Page 32: MONOGRAF MENINGKATAN KADAR GULA BUAH MELONeprints.upnjatim.ac.id/2406/1/Monograph_Melon.pdf · gula dan budidaya melon, cara-cara meningkatkan kadar gula buah ... yang mencoba menanam

“Meningkatkan Kadar Gula Buah Melon” 21

Disamping memiliki manfaat ternyata bahan organik

khususnya pupuk kandang memiliki dampak negatif yaitu

sebagai sumber hama dan penyakit dalam tanah. Agar

manfaat yang sangat besar tersebut dapat diwujudkan maka

kita harus mengendalikan pukuk kandang tersebut dengan

sterilisasi.

Penimbangan pupuk kalium yang dibutuhkan sesuai

dengan perlakuan dan dibagi 2 yaitu 1/3 bagian diberikan

pada saat tanaman umur 3 minggu dan 2/3 bagian diberikan

pada saat tanaman mulai berbunga (Lampiran 2). Pupuk

kalium yang diberikan pada awal tanam dimaksudkan agar

pada saat tanaman membutuhkan kalium untuk aktivator hasil

fotosintesis sudah tersedia. Sedangkan pemberian pada

tanaman umur 3 minggu dengan tujuan agar pada saat

tanaman melon mulai mengisi buah kalium dapat berperan

pada translokasi hasil fotosintesa berupa karbohidrat ke

bagian buah.

Bibit tanaman melon, yang berumur 2 minggu siap

ditransplanting ke bedengan tanam. Air diberikan secara ”leb”

bendung (jawa) di saluran-saluran sekitar bedengan hingga

mencapai ¾ tinggi bedengan dan dibiarkan selama ± 15

menit. Setelah 15 menit air di saluran di drainase pelan-pelan

hingga tidak ada air disaluran drainase.

3.2. Teknik Budidaya Melon

3.2.1. Persemaian

Benih melon yang akan disemaikan, direndam terlebih

dahulu di dalam air selama 2–4 jam. Kemudian benih

disemaikan pada kantong plastik, yang telah diisi tanah dan

pupuk kandang yang dicampur dengan perbandingan 5:1.

Benih disemaikan dalam posisi tegak dan ujung calon akarnya

Page 33: MONOGRAF MENINGKATAN KADAR GULA BUAH MELONeprints.upnjatim.ac.id/2406/1/Monograph_Melon.pdf · gula dan budidaya melon, cara-cara meningkatkan kadar gula buah ... yang mencoba menanam

22 “Meningkatkan Kadar Gula Buah Melon”

menghadap ke bawah. Benih ditutup dengan campuran abu

sekam dan tanah dengan perbandingan 2:1 yang telah

disiapkan, agar tanaman dapat tumbuh dengan baik, tidak

mudah rebah. Untuk merangsang perkecambahan benih

dengan menciptakan suasana hangat maka tutuplah

permukaan persemaian dengan karung goni basah. Apabila

kecambah telah muncul kepermukaan media semai (pada hari

ke-3 atau ke-4) maka karung goni dapat dibuka.

3.2.2. Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian

Setelah benih disemai di polybag akan tumbuh menjadi

calon bibit, dan harus mendapatkan pemeliharaan yang baik

agar menjadi bibit melon yang sehat dan kekar.

Bibit dipersemaian di siram setiap pagi hari. Mulai dari

kecambah belum muncul sampai bibit muncul kepermukaan

tanah. Untuk penyiraman digunakan tangki semprot. Saat

menyemprot untuk penyiraman jangan terlalu kuat karena

akan mengikis tanah media dan melemparkan benih atau

kecambah keluar dari polibag. Apabila daun sejati keluar,

penyiraman bibit baru dapat dilakukan embrat atau gembor.

Saat cuaca panas, tanah pada polybag kering dan

penyiraman perlu diulangi pada sore hari, jangan menyiram

bibit tanaman pada siang hari karena akan menyebabkan air

dan zat-zat makanan tidak dapat terserap akibatnya bibit

menjadi kurus, kering dan layu.

Penjarangan dilakukan dengan tujuan untuk menyiapkan

bibit-bibit yang sehat dan kekar untuk ditanam. Penjarangan

ini mulai dilakukan 3 hari sebelum penanaman bibit ke

lapangan. Bibit yang mempunyai pertumbuhan seragam

dikumpulkan menjadi satu. Bibit-bibit yang pertumbuhannya

merana disingkirkan dan tidak ditanam.

Untuk pertumbuhan vegetatif bibit dapat dipacu dengan

penyemprotan pupuk daun yang mengandung unsur nitrogen

Page 34: MONOGRAF MENINGKATAN KADAR GULA BUAH MELONeprints.upnjatim.ac.id/2406/1/Monograph_Melon.pdf · gula dan budidaya melon, cara-cara meningkatkan kadar gula buah ... yang mencoba menanam

“Meningkatkan Kadar Gula Buah Melon” 23

tinggi. Pupuk daun cukup dilakukan satu kali, yaitu pada saat

umur bibit 7–9 HSS dengan konsentrasi 1,0–1,5 gram/liter.

Pupuk akar berupa pupuk kimia maupun pupuk organik tidak

perlu ditambahkan selama pembibitan karena pupuk akar

yang diberikan pada media semai telah mencukupi.

Pada masa pembibitan penyemprotan pestisida dilaku-

kan apabila dianggap perlu. Konsentrasi penuh akan

menyebabkan daun-daun bibit melon ini terbakar (plasmo-

lisis). Penyemprotan ini dilakukan terutama pada saat 2-3 hari

sebelum bibit ditanam dilapangan. Contoh pestisida yang

digunakan adalah Insektisida Dicarzol 0,5 g/liter dan fungisida

Previcur N 1,0 ml/liter.

3.2.3 Pembentukan Bedengan

Selama 5–7 hari lahan dibiarkan kering setelah dibajak

(atau dibalik). Proses ini akan membuat tanah menjadi lengket

dan berbongkah sehabis dibajak menjadi agak hancur karena

mengalami proses pengeringan matahari dan penganginan.

Selama proses tersebut beberapa senyawa kimia yang

beracun dan merugikan tanaman dan akan hilang perlahan-

lahan. Setelah kering, bongkahan tanah dibuat petakan

dengan tali rafia untuk membentuk bedengan dengan ukuran

panjang bedengan maksimum 12–15 m; tinggi bedengan 30–

50 cm; lebar bedengan 100–110 cm; dan lebar parit 55–65

cm.

Bedengan dibentuk dengan cara mencangkuli bong-

kahan tanah menjandi struktur tanah yang remah/gembur. Bila

telah bentuk bedengan terlihat, baik itu bedengan kasar/

setengah jadi bedengan tersebut dikeringanginkan lagi

selama seminggu agar terjadi proses oksidasi/penguapan dari

unsur-unsur beracun ada hingga menghilang tuntas.

Dengan panjang maksimum 15 m tersebut akan me-

mudahkan perawatan tanaman dan mempercepat pembuang-

Page 35: MONOGRAF MENINGKATAN KADAR GULA BUAH MELONeprints.upnjatim.ac.id/2406/1/Monograph_Melon.pdf · gula dan budidaya melon, cara-cara meningkatkan kadar gula buah ... yang mencoba menanam

24 “Meningkatkan Kadar Gula Buah Melon”

an air, terutama di musim hujan. Tinggi bedengan dibuat

sesuai dengan musim dan kondisi tanah. Pada musim hujan

tinggi bedengan 50 cm agar perakaran tanaman tidak

terendam air jika hujan deras. Dan pada musim kemarau

tinggi bedengan cukup 30 cm, karena untuk memudahkan

perawatan pada saat bedengan digenangi. Parit dibuat

dengan lebar 55–65 cm adalah untuk memudahkan pera-

watan pada saat penyemprotan, pemasangan ajir, maupun

penalian.

3.2.4. Penananam

Untuk membuat lubang tanam dengan menggunakan

pelat pemanas atau memanfaatkan bekas kaleng susu kental.

Plat pemanas yang berupa potongan besi dengan diameter 10

cm, dibuat sedemikian rupa hingga panas yang ditimbulkan

dari arang yang dibakar mampu melubangi mulsa PHP

dengan cepat. Model penanaman dapat berupa dua baris

berhadap-hadapan membentuk segi empat ati dia baros

berhadap-hadapan membentuk segi tiga.

Bibit yang telah di semai + 3 minggu dipindahkan

kedalam besar beserta medianya. Akar tanaman diusahakan

tidak sampai rusak saat menyobek polibag kecil. Cetakan

tanah yang telah berisi bibit melon, diletakkan pada lubang

yang telah ditugal dan diusahakan agar tidak pecah/hancur

karena bisa mengakibatkan kerusakan akar dan tanaman

akan layu jika hari panas.

3.2.5. Pemeliharaan

Penjarangan dan penyulaman dilakukan bila dalam

waktu 2 (dua) minggu setelah tanam bibit tidak menunjukkan

pertumbuhan normal. Tanaman dicabut beserta akarnya

kemudian diganti dengan bibit/tanaman baru. Hal ini

sebaiknya dilakukan pada sore hari agar tanaman muda ini

Page 36: MONOGRAF MENINGKATAN KADAR GULA BUAH MELONeprints.upnjatim.ac.id/2406/1/Monograph_Melon.pdf · gula dan budidaya melon, cara-cara meningkatkan kadar gula buah ... yang mencoba menanam

“Meningkatkan Kadar Gula Buah Melon” 25

dapat lebih beradaptasi dengan lingkungan barunya.

Penyulaman dan penjarangan biasanya dilakukan selama 3 –

5 hari, karena kemungkinan dalam seminggu pertama masih

ada tanaman lainnya yang perlu disulam. Saat setelah selesai

penjarangan dan penyulaman tanaman baru harus disiram air.

Pada budidaya melon sistem mulsa PHP penyiangannya

dilakukan pada lubang tanam dan parit di antara dua

bedengan. Gulma yang tidak dibersihkan menyebabkan

lingkungan pertanaman lembab sehingga merangsang

penyakit. Gulma juga dapat sebagai inang hama dan

nematoda yang merugikan.

Pemupukan diberikan sebanyak 3 kali, yaitu 20 hari

setelah ditanam, tanaman berusia 40 hari (ketika akan

melakukan penjarangan buah) dan pada saat tanaman

berusia 60 hari (saat menginjak proses pematangan).

Caranya sebarkan secara merata di atas tanah bedengan

pada pinggiran kiri dan kanannya (10–15 cm). Kemudian

tanah dibalik dengan hati-hati supaya tidak merusak

perakaran tanaman, dan agar pupuk tersebut bisa aman

terpendam dalam tanah. Untuk memudahkan dalam

pemupukan, dibuat data mengenai rangkaian pemupukan

sejak awal.

a) Pupuk kandang/kompos: pupuk dasar=10–20 ton/ha.

b) Urea: pupuk dasar=440 kg/ha; pupuk susulan I=330

kg/ha; pupuk susulan II=220 kg/ha; pupuk susulan III=440

kg/ha.

c) TSP: pupuk dasar=1.200 kg/ha; pupuk susulan I=220

kg/ha; pupuk susulan II=550 kg/ha.

d) KCl: pupuk dasar=330-440 kg/ha; pupuk susulan II=160

kg/ha.

Page 37: MONOGRAF MENINGKATAN KADAR GULA BUAH MELONeprints.upnjatim.ac.id/2406/1/Monograph_Melon.pdf · gula dan budidaya melon, cara-cara meningkatkan kadar gula buah ... yang mencoba menanam

26 “Meningkatkan Kadar Gula Buah Melon”

3.3. Analisa Laboratorium

Pengambilan contoh tanah dilakukan pada sebelum

pengolahan tanah dan 3 minggu setelah tanam (MST).

Parameter duga yang diamati meliputi fisik (tekstur), kimia

tanah (pH, C-organik, K dd, Ca-dd, Mg-dd, KTK, Ktan, Mgtan,

serapan K, serapan Mg). Pengambilan contoh tanaman

dilakukan pada bagian daun dewasa batang utama sebelum

terbentuk buah. Sedangkan parameter tanaman yang diamati

adalah berat buah, kadar gula, kadar serat.

4.3. Analisa Data.

Data yang diperoleh dari hasil pengukuran laboratorium

dianalisis varian sesuai rancangan acak kelompok faktorial

untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan dilakukan LSD

(List Square Difference). Model duga yang digunakan untuk

analisis varian adalah:

Yijkl = μ + αi + βj + (αβ)ij + (αβ)jk + 𝛾k + α𝛾ik + β𝛾jk + αβ𝛾ijk + εl(ijk)

Keterangan

Yijkl = hasil pengamatan ke i yang memperoleh bahan

organik ke i, dan taraf Kalium ke j dan dolomit ke k.

μ = rata-rata hasil pengamatan sebenarnya

αi = pengaruh additif dari taraf Bahan Organik ke i

βj = pengaruh additif dari taraf Kalium ke j

𝛾k = pengaruh additif dari taraf Dolomit ke k

(αβ)ij = pengaruh interaksi bahan organik ke i dan taraf

pupuk kalium ke j

(α𝛾)ik = Pengaruh interaksi bahan organik ke i dan taraf

dolomit ke k

(β𝛾)jk = pengaruh interaksi Pupuk Kalium ke j dan taraf

Dolomit ke k

Page 38: MONOGRAF MENINGKATAN KADAR GULA BUAH MELONeprints.upnjatim.ac.id/2406/1/Monograph_Melon.pdf · gula dan budidaya melon, cara-cara meningkatkan kadar gula buah ... yang mencoba menanam

“Meningkatkan Kadar Gula Buah Melon” 27

(αβ𝛾)jk= pengaruh interaksi B. Organik ke i, taraf Kalium ke j

dan taraf Dolomit ke k

εl(ijk) = pengaruh galat percobaan yang memperoleh bahan

organik ke i, taraf pupuk kalium ke j dan dolomit ke k

pada pengamatan ke l.

Sedangkan untuk mengetahui besarnya pengaruh

perlakuan pada parameter duga dilakukan uji korelasi dan

regresi. Parameter duga yang digunakan adalah sebagai

berikut:

Yij = μ + β (Xij – X) + εij dengan

β = (XY) / X2 dan

ε = Y2 - (XY)2 / X2

Page 39: MONOGRAF MENINGKATAN KADAR GULA BUAH MELONeprints.upnjatim.ac.id/2406/1/Monograph_Melon.pdf · gula dan budidaya melon, cara-cara meningkatkan kadar gula buah ... yang mencoba menanam

“Meningkatkan Kadar Gula Buah Melon” 29

Hasil penelitian tahap I menunjukkan bahwa daerah

penelitian memiliki kandungan bahan organik sangat rendah,

kadar kalium yang rendah sedangkan ketersediaan kalsium

dan magnesium sedang. Karena ketersediaannya sebagai

pembatas tidak permanen maka ketiga parameter tersebut

pada penelitian tahap kedua (II) dijadikan perlakuan untuk

meningkatkan kadar gula buah melon di Kabupaten Nganjuk.

Berdasarkan hasil pengamatan percobaan lapangan dan

data analisa laboratorium dari penelitian tahap I dan

pengukuran paramaeter pada masing-masing perlakuan pada

penelitian tahap II, selanjutnya dilakukan pembahasan

pengaruh perlakunan pada peningkatan produksi, kadar gula

dan kualitas buah. Demikian juga faktor-faktor yang

mempengaruhi produksi, kadar gula dan kualitas buah.

4.1. Karakterstik Tanah

Pengamatan terhadap parameter tanah dalam penelitian

ini meliputi parameter fisik dan kimia tanah yang dilakukan di

lapang dan di laboratorium. Parameter fisik tanah hanya

menekankan pada tekstur tanah karena sifat ini sangat

mempengaruhi sifat-sifat fisik dan kimia yang lain. Selain sifat

fisik tanah, untuk melihat pengaruh pemberian bahan organik,

pupuk kalium dan dolomit juga dilakukan analisa kimia tanah

seperti pH, kadar bahan organik, K, Ca, Mg dan Kapasitas

Tukar Kation pada pertengahan pertumbuhan tanaman melon

(3 Minggu Setelah Tanam/MST).

Page 40: MONOGRAF MENINGKATAN KADAR GULA BUAH MELONeprints.upnjatim.ac.id/2406/1/Monograph_Melon.pdf · gula dan budidaya melon, cara-cara meningkatkan kadar gula buah ... yang mencoba menanam

30 “Meningkatkan Kadar Gula Buah Melon”

4.1.1. Karakteristik Fisik Tanah

Sedangkan pengukuran parameter kimia tanaman

dilakukan pada saat tanaman mulai berbunga dengan

menggambil daun-daun dewasa batang utama pada masa

pertumbuhan awal sebelum terbentuk buah untuk dianalisa

kadar kalium tanaman, magnesium tanaman dan menghitung

tingkat serapan kedua hara tersebut dari dalam tanah ke

tubuh tanaman (Jacobs, 2008).

Pengukuran parameter fisik dilakukan pada saat se-

belum tanam (sebelum pengolahan tanah) yang diikuti dengan

pengukuran parameter kimia sebagai analisa dasar (Lampiran

1). Analisa dasar dilakukan untuk melihat potensi lahan

sebelum ada perlakuan bahan organik, pupuk kalium dan

dolomit. Disamping dari hasil pengukuran setempat (in situ)

data potensi lahan juga didasarkan dari hasil pengukuran

pada penelitian tahap pertama (I) yaitu tekstur tanah. Hasil

analisa tekstur tanah daerah penelitian disajikan pada Tabel

4.1.

Tabel 4.1. Hasil Analisa Tekstur Tanah Lapisan Atas (0 - 30

cm) Daerah penelitian

Ulangan Pasir Debu Liat

Tekstur %

I 20.0 63.0 17.0 Lempung Berdebu

II 20.0 56.0 24.0 Lempung Berdebu

III 27.0 54.0 19.0 Lempung Berdebu

IV 16.0 58.0 26.0 Lempung Berdebu

V 26.0 57.0 17.0 Lempung Berdebu

Tabel 4.1. menunjukkan bahwa tekstur tanah daerah

penelitian adalah lempung berdebu dengan persentase fraksi

pasir, debu dan liat seimbang. Tekstur tanah kelompok

lempung menggambarkan bahwa ruang yang diduduki oleh

Page 41: MONOGRAF MENINGKATAN KADAR GULA BUAH MELONeprints.upnjatim.ac.id/2406/1/Monograph_Melon.pdf · gula dan budidaya melon, cara-cara meningkatkan kadar gula buah ... yang mencoba menanam

“Meningkatkan Kadar Gula Buah Melon” 31

udara dan air sekitar 40 sampai 50%. Ruang ini sangat

bermanfaat untuk pertukaran gas dalam tanah dan pergerakan

air. Selain itu akan memudahkan akar-akar tanaman

menembus tanah (Utomo, 1985).

Tekstur tanah ditinjau dari bidang pertanian sangat

penting peranannya. Tekstur tanah mempunyai pengaruh

besar terhadap sifat tanah yang lain seperti ketersediaan

unsur hara, ruang pori tanah dan ketahanan penetrasi.

Menurut Indranada (1983), tanah bertekstur lempung

mempunyai luas permukaan zarah yang sedang, sehingga

kemampuan tanah menahan air dan menyediakan unsur hara

cukup. Namun demikian tanah bertekstur sedang ini juga

mempunyai sistem pergerakan air dan udara cukup baik. Hal

ini disebabkan karena perbandingan antara pori mikro dengan

pori makro yang seimbang (Soepardi, 1983).

Dari tabel 4.1 di atas kelas tekstur lempung berdebu

mempunyai kandungan partikel liat sebesar 20.6%. Meskipun

hanya 20.6% partikel liat inilah yang memegang peranan

penting dalam komplek jerapan dan penyanggaan hara dan air

yang sangat dibutuhkan tanaman pada saat pertumbuhannya.

4.1.2. Parameter Kimia Tanah

Seperti yang dijelaskan di atas bahwa parameter kimia

yang analisa adalah yang ada hubungannya dengan

peningkatan produksi dan kadar gula buah melon serta

menjadi pembatas pada analisis kesesuaian lahan untuk

tanaman melon dalam penelitian tahap I. Parameter kimia

tanah tersebut adalah:

4.1.2.1. pH Tanah.

pH tanah aktual atau sering disebut pH(H2O) mengin-

dikasikan besarnya konsentrasi ion H+ dalam larutan tanah.

Page 42: MONOGRAF MENINGKATAN KADAR GULA BUAH MELONeprints.upnjatim.ac.id/2406/1/Monograph_Melon.pdf · gula dan budidaya melon, cara-cara meningkatkan kadar gula buah ... yang mencoba menanam

32 “Meningkatkan Kadar Gula Buah Melon”

Tinggi rendahnya konsentrasi ion H+ dalam larutan tanah akan

mempengaruhi keseimbangan reaksi kimia tanah (Tan, 1982)

dan ketersediaan unsur hara dan kapasitas tukar kation atau

kapasitas tukar anion (Indranada, 1983 dan Supardi, 1983).

Hasil pengukuran pH tanah pada 3 MST (minggu setelah

tanam) di tiap-tiap plot disajikan dalam Tabel 4.2.

Tabel 4.2. Nilai pH Tanah Masing-Masing Plot Perlakuan

pada 3 HST.

No Perlakuan pH (H2O)

No Perlakuan pH (H2O)

1 B1K1CM1 6.0 19 B3K1CM1 6.8

2 B1K1CM2 6.4 20 B3K1CM2 6.4

3 B1K1CM3 6.1 21 B3K1CM3 7.0

4 B1K2CM1 6.4 22 B3K2CM1 6.6

5 B1K2CM2 6.2 23 B3K2CM2 7.0

6 B1K2CM3 6.2 24 B3K2CM3 6.2

7 B1K3CM1 6.2 25 B3K3CM1 7.0

8 B1K3CM2 6.7 26 B3K3CM2 6.7

9 B1K3CM3 6.0 27 B3K3CM3 7.0

10 B2K1CM1 6.1 28 B4K1CM1 6.9

11 B2K1CM2 6.9 29 B4K1CM2 7.2

12 B2K1CM3 7.1 30 B4K1CM3 6.9

13 B2K2CM1 6.5 31 B4K2CM1 6.8

14 B2K2CM2 6.7 32 B4K2CM2 7.1

15 B2K2CM3 6.6 33 B4K2CM3 6.6

16 B2K3CM1 6.6 34 B4K3CM1 7.2

17 B2K3CM2 7.4 35 B4K3CM2 7.0

18 B2K3CM3 6.4 36 B4K3CM3 7.2

Minimum 6.0 Maksimum 7.4

Rerata 6.6

Tabel 4.1. di atas memperlihatkan pengukuran nilai pH

tanah di tiap-tiap plot percobaan bervariasi dengan nilai pH

tertinggi 7.4 dan terendah 6.0. Dari tabel tersebut terlihat

bahwa pH tanah daerah penelitian rata-rata 6.6 dengan variasi

0.15. Variasi nilai pH tanah yang kecil ini menunjukkan bahwa

Page 43: MONOGRAF MENINGKATAN KADAR GULA BUAH MELONeprints.upnjatim.ac.id/2406/1/Monograph_Melon.pdf · gula dan budidaya melon, cara-cara meningkatkan kadar gula buah ... yang mencoba menanam

“Meningkatkan Kadar Gula Buah Melon” 33

kapasitas menyangga tanah cukup baik. Tanah tidak hanya

menyangga perubahan pH tetapi juga menyangga unsur-

unsur hara dalam tanah pada saat berlebihan di ikat dan pada

kondisi kekurangan dilepaskan ke larutan tanah (Tan, 1982).

Analisis varian pemberian bahan organik, dosis kalium

dan dosis dolomit sebagai perlakuan belum menunjukkan

adanya pengaruh yang signifikan pada perubahan nilai pH

tanah pada taraf p = 0.05 (Lampiran 3 Tabel 1). Tetapi faktor

bahan organik secara signifikan pada perubahan nilai pH

tanah. Hasil uji LSD (Least Square Different) pada taraf 5%

pada faktor dosis bahan organik disajikan dalam Tabel 4.3.

Tabel 4.3. Pengaruh Dosis Bahan Organik pada Nilai pH (H2O) pada 3 MST

Faktor Dosis(ton/ha) pH (H2O)

B1 0 6.22 a

B2 10 6.68 b

B3 20 6.72 c

B4 30 6.96 d

LSD 5% = 0.40

Gambar 4.1. Histogram pH (H2O) Masing-Masing Plot

Perlakuan

5.5

6.0

6.5

7.0

7.5

B1

CM

1

B1

CM

2

B1

CM

3

B2

CM

1

B2

CM

2

B2

CM

3

B3

CM

1

B3

CM

2

B3

CM

3

B4

CM

1

B4

CM

2

B4

CM

3

pH

(H

2O

)

Perlakuan

Page 44: MONOGRAF MENINGKATAN KADAR GULA BUAH MELONeprints.upnjatim.ac.id/2406/1/Monograph_Melon.pdf · gula dan budidaya melon, cara-cara meningkatkan kadar gula buah ... yang mencoba menanam

34 “Meningkatkan Kadar Gula Buah Melon”

Tabel 4.1. menunjukkan bahwa penambahan dosis

bahan organik sampai 30 toh/ha nilai pH tanah meningkat.

Sedangkan gambar 4.1 menunjukkan bahwa perlakuan kom-

binasi dosis pupuk kandang dan dosis dolomit memperlihatkan

kecenderungan bertambahknya dosis pupuk kandang nilai pH

naik, keculai pada perlakuan B2CM1 menunjukkan penam-

bahan pH tanah tertinggi kedua setelah perlakuan B4CM2.

Tingginya nilai pH pada perlakuan B2CM1 (10 ton/ha) ini

dimungkinkan akibat pengambilan contoh tanah untuk analisa

kimia pada plot tersebut tepat pada daerah yang proses

pencampuran pupuk kandang tidak merata kesemua bagian

plot.

Bertambahnya nilai pH yang ditunjukkan oleh tabel 4.2

dan gambar 3 ini disebabkan karena pupuk kandang yang

diberikan pada saat pengolahan tanah setelah 3 MST telah

mengalami dekomposisi akan menghasilkan bahan stabil

berupa humus dan asam-asam organik (Povoledo and Golter-

man, 1975). Humus dan asam-asam organik mempunyai

banyak gugus fungsional yang tidak stabil dalam bentuk ion

karbonil, ion fenolik, atau ion karboksil. Adanya ion-ion dari

asam organik tersebut akan membentuk kesetimbangan

dengan ion H+ dalam larutan tanah, akibatnya konsentrasi ion

H+ dalam larutan tanah berkurang dan pH tanah menjadi naik.

Kebutuhan suatu jenis tanaman terhadap pH tanah

berbeda-beda pada beberapa tingkat kemasaman. Keadaan

ini diduga karena toleransi tanaman terhadap kepekatan ion

H+ dan ion beracun lain berbeda-beda pula. Pengaruh pH

dapat di tolerir bila unsur hara dalam kesetimbangan optimal.

Demikian pula tanaman melon, untuk pertumbuhan optimal

membutuhkan kondisi pH tanah antara masam hingga agak

masam (5,8 - 6,8) (Deptrans, 1984 dalam Sitorus. 1989).

Dengan demikian maka kondisi pH tanah di daerah penelitian

Page 45: MONOGRAF MENINGKATAN KADAR GULA BUAH MELONeprints.upnjatim.ac.id/2406/1/Monograph_Melon.pdf · gula dan budidaya melon, cara-cara meningkatkan kadar gula buah ... yang mencoba menanam

“Meningkatkan Kadar Gula Buah Melon” 35

cenderung lebih tinggi dari kondisi optimum untuk tanaman

melon walaupun tidak terlalu ekstrim.

4.1.2.2. Bahan Organik Tanah.

Salah satu tolok ukur tingkat kesuburan kimia tanah

adalah tinggi rendahnya kadar bahan organik tanah. Tanah

dikatakan subur jika memiliki kandungan bahan organik

minimal ≥ 2.00%. Sebagai bahan penyusun tanah dengan

proposrional kecil, namun peran dan fungsinya sangat

penting. Kadar bahan organik yang rendah akan menyebab-

kan daya sangga tanah pada unsur hara dan air tersedia

menurun (Supardi, 1983 dan Utomo, 1985).

C-organik tanah mencerminkan jumlah bahan organik

dan mikroba yang ada dalam tanah hasil dari pemberian pu

masing-masing plot sebelum tanam. Meskipun persentase

dari bahan organik dalam tanah kecil bila dibandingkan

dengan bahan penyusun tanah yang lain, namun

keberadaanya sangat penting dan tidak bisa diabaikan.

Bahan organik dalam tanah berfungsi sebagai penyangga

segala aktifitas dalam tanah (Sulistijorini, 2006 dan Supardi,

1983).

Hasil pengukuran kadar bahan organik tanah pada

masing-masing plot perlakuan pada tanaman umur 3 MST

disajikan dalam Tabel 4.3.

Page 46: MONOGRAF MENINGKATAN KADAR GULA BUAH MELONeprints.upnjatim.ac.id/2406/1/Monograph_Melon.pdf · gula dan budidaya melon, cara-cara meningkatkan kadar gula buah ... yang mencoba menanam

36 “Meningkatkan Kadar Gula Buah Melon”

Tabel 4.3. Kadar Bahan Organik Tanah Tiap-Tiap Plot Perlakuan pada Tanaman Umur 3 MST.

No Perlakuan C-Org (%)

Kriteria

No Perlakuan C-Org (%)

Kriteria

1 B1K1CM1 1.24 R 19 B3K1CM1 1.11 R

2 B1K1CM2 1.25 R 20 B3K1CM2 1.13 R

3 B1K1CM3 1.26 R 21 B3K1CM3 1.10 R

4 B1K2CM1 1.11 R 22 B3K2CM1 0.88 SR

5 B1K2CM2 0.68 SR 23 B3K2CM2 1.10 R 6 B1K2CM3 1.10 R

24 B3K2CM3 1.12 R

7 B1K3CM1 1.05 R 25 B3K3CM1 1.14 R

8 B1K3CM2 1.13 R 26 B3K3CM2 1.10 R

9 B1K3CM3 1.23 R 27 B3K3CM3 0.99 SR

10 B2K1CM1 1.32 R 28 B4K1CM1 1.10 R

11 B2K1CM2 1.24 R 29 B4K1CM2 1.20 R

12 B2K1CM3 0.98 SR 30 B4K1CM3 1.51 R

13 B2K2CM1 0.99 SR 31 B4K2CM1 1.23 R 14 B2K2CM2 0.93 SR 32 B4K2CM2 1.13 R

15 B2K2CM3 1.14 R 33 B4K2CM3 1.26 R

16 B2K3CM1 1.10 R 34 B4K3CM1 1.13 R

17 B2K3CM2 1.11 R 35 B4K3CM2 1.51 R

18 B2K3CM3 1.30 R 36 B4K3CM3 0.04 SR

Minimum 0.04 Maksimum 1.51

Rata-rata 1.11 R

Kandungan C-organik tanah termasuk kelas sangat

rendah pada perlakuan B1K2CM2, B2K1CM3, B2K2CM1,

B2K2CM2, B3K2CM1, B3K3CM3, B4K3CM3, (0.04% -

0.99%), dan perlakuan yang lain termasuk rendah (1.05% -

1.51%).

Tiga minggu setelah tanam (MST) terlihat bahwa

kandungan C-organik tanah rata-rata termasuk rendah

(1.11%) namun masih lebih besar bila dibandingkan hasil

pengukuran C-organik pada saat sebelum ada perlakukan

bahan organik (0.69%) atau meningkat sebesar 0.42%.

Page 47: MONOGRAF MENINGKATAN KADAR GULA BUAH MELONeprints.upnjatim.ac.id/2406/1/Monograph_Melon.pdf · gula dan budidaya melon, cara-cara meningkatkan kadar gula buah ... yang mencoba menanam

“Meningkatkan Kadar Gula Buah Melon” 37

Peningkatan kadar C-organik ini disebabkan oleh adanya

perlakuan pupuk kandang sampai 30 ton/ha.

Analisis varian pada perlakuan serta faktor-faktor

penyusun perlakuan belum memberikan pengaruh yang

signifikan pada kadar C-organik tanah (Lampiran 3 Tabel 2).

Hal ini bisa dilihat dari tabel 4.3 dan gambar 4.2 yang

menunjukkan bahwa kadar C-organik tanah dalam kategori

sangat rendah dan rendah. Rendahnya kandungan C-organik

tanah ini disebabkan oleh karena tidak ada sumbangan bahan

organik kedalam tanah pada sistim usaha tani sebelumnya

dan hasil panen pada lahan tersebut semua diangkut keluar

lahan (Sulistijorini, 2006). Hal ini dikuatkan oleh sebagian

besar petani melon enggan menggunakan bahan organik

dengan alasan bahan organik merupakan sumber hama dan

penyakit yang sulit dikendalikan.

Gambar 4.2. Histogram C-Organik Tanah Masing-

Masing Plot Perlakuan

4.1.2.3. Kalium Dapat Ditukar

Kalium merupakan unsur hara makro sekunder yang dubutuhkan oleh tanaman untuk proses tranlokasi gula hasil fotosisntesis ke seluruh tubuh tanaman atau ke tempat-tempat

0.00.10.20.30.40.50.60.70.80.91.01.11.21.31.4

B1

CM

1

B1

CM

2

B1

CM

3

B2

CM

1

B2

CM

2

B2

CM

3

B3

CM

1

B3

CM

2

B3

CM

3

B4

CM

1

B4

CM

2

B4

CM

3

C-O

rgan

ik T

an

ah

(%

)

Perlakuan

Page 48: MONOGRAF MENINGKATAN KADAR GULA BUAH MELONeprints.upnjatim.ac.id/2406/1/Monograph_Melon.pdf · gula dan budidaya melon, cara-cara meningkatkan kadar gula buah ... yang mencoba menanam

38 “Meningkatkan Kadar Gula Buah Melon”

penyimpanan (Hari Suseso, 1974). Pada tanaman melon kekurangan unsur hara ini menyebabkan buah tidak terasa manis.

Hasil analisa Kalium tanah laboratorium tanah pada plot perlakuan saat tanaman umur 3 minggu (3 MST) disajikan dalam Tabel 4. Tabel 4 menunjukkan bahwa kandungan K tersedia seluruh plot perlakuan beragam dari sedang sampai sangat tinggi. Takaran sedang, didapat pada perlakuan B1K1CM2, B3K3CM1, dan B4K1CM3 (0.25 dan 0.50 me/100g), sangat tinggi pada perlakuan B1K2CM1, B2K1CM1, B2K1CM3, B2K2CM2, B2K2CM3, B3K1CM1, B3K1CM2, B3K1CM3, B3K3CM3, dan B4K3CM2 (0.90 - 1.85 me/100 g). Sedangkan pada perlakuan B1K1CM1, B1K1CM2, B1K2CM2, B1K2CM3, B1K3CM1, B1K3CM2, B1K3CM3, B2K1CM2, B2K2CM1, B2K3CM1, B2K3CM2, B2K3CM3, B3K2CM1, B3K2CM2, B3K2CM3, B3K3CM2, B4K1CM1, B4K1CM2, B4K2CM1, B4K2CM2, B4K2CM3, B4K3CM1, dan B4K3CM3 termasuk tinggi (0.55 - 0.90 me/100 g).

Tabel 4.4 juga memperlihatkan bahwa rata-rata kalium dapat ditukar seluruh plot penelitian sebesar (0.82 me/100g) dengan variasi sebaran kalium dapat ditukar sebesar 0.12 me/100 g.

Tabel 4.4. Kadar Kalium Dapat Ditukar Masing-Masing Plot Perlakuan pada Saat 3 MST.

No Perlakuan Kdd

(me/100g) Kriteria

No Perlakuan Kdd

(me/100g) Kriteria

1 B1K1CM1 0.70 T 19 B3K1CM1 1.25 ST

2 B1K1CM2 0.60 T 20 B3K1CM2 1.00 ST

3 B1K1CM3 0.35 S 21 B3K1CM3 1.00 ST

4 B1K2CM1 1.05 ST 22 B3K2CM1 0.55 T

5 B1K2CM2 0.60 T 23 B3K2CM2 0.65 T

6 B1K2CM3 0.85 T 24 B3K2CM3 0.80 T

7 B1K3CM1 0.55 T 25 B3K3CM1 0.50 S

8 B1K3CM2 0.65 T 26 B3K3CM2 0.75 T

9 B1K3CM3 0.65 T 27 B3K3CM3 1.35 ST

10 B2K1CM1 1.85 ST 28 B4K1CM1 0.70 T

Page 49: MONOGRAF MENINGKATAN KADAR GULA BUAH MELONeprints.upnjatim.ac.id/2406/1/Monograph_Melon.pdf · gula dan budidaya melon, cara-cara meningkatkan kadar gula buah ... yang mencoba menanam

“Meningkatkan Kadar Gula Buah Melon” 39

11 B2K1CM2 0.65 T

29 B4K1CM2 0.70 T

12 B2K1CM3 1.85 ST 30 B4K1CM3 0.25 S

13 B2K2CM1 0.90 T 31 B4K2CM1 0.85 T

14 B2K2CM2 1.05 ST 32 B4K2CM2 0.60 T

15 B2K2CM3 0.90 ST 33 B4K2CM3 0.55 T

16 B2K3CM1 0.65 T 34 B4K3CM1 0.55 T

17 B2K3CM2 0.90 T 35 B4K3CM2 1.05 ST

18 B2K3CM3 0.75 T 36 B4K3CM3 0.85 T

Kdd = Kalium dapat ditukar

Maksimum 1.85

Minimum 0.25

Rata-rata 0.82 T

Analisis varian pada perlakuan dan faktor-faktor pe-

nyusun perlakuan memperlihatkan bahwa pemberian pupuk

kandang, kalium dan dolomit belum berpengaruh secara

signifikan pada peningkatan kadar kalium dapat ditukar dalam

tanah pada 3 MST. Tetapi bila dibandingkan dengan hasil

pengukuran Kdd awal menunjukkan adanya peningkatan

sebesar 71.95%.

Pupuk kandang yang ditambahkan pada saat pengolah-

an tanah sampai 30 ton/ha ternyata memberikan pengaruh

yang signifikan pada peningkatan kadar kalium tanah

(Lampiran 3 Tabel 3). Uji LSD 5% pada faktor dosis pupuk

kandang terhadap nilai Kdd disajikan dalam Tabel 4.5.

Sedangkan status Kdd masing-masing perlakuan disajikan

dalam gambar 4.3.

Tabel 4.5 dan gambar 4.3 menunjukkan bahwa

perlakuan B2K1 menunjukkan kadar Kdd paling tinggi diikuti

oleh perlakuan B4K2 dan yang paling rendah adalah

perlakuan B4K1. Perlakuan B2K1 yang tinggi ini diduga

karena adanya penambahan pupuk kalium pada plot

perlakuan pada saat tanaman umur 2 MST dan kalium dalam

tanah belum seluruhnya terserap oleh tanaman sehingga pada

saat pengukuran (3 MST) kadar Kdd menjadi tinggi.

Page 50: MONOGRAF MENINGKATAN KADAR GULA BUAH MELONeprints.upnjatim.ac.id/2406/1/Monograph_Melon.pdf · gula dan budidaya melon, cara-cara meningkatkan kadar gula buah ... yang mencoba menanam

40 “Meningkatkan Kadar Gula Buah Melon”

Tabel 4.5. Uji Least Square Different Taraf 5% Kdd (me/100g) Akibat Faktor Dosis Pupuk Kandang pada Tanaman Melon Umur 3 MST.

Faktor Dosis

(ton/ha) Kdd (me/100g)

B1 0 0.67 a

B4 10 0.68 a

B3 20 0.87 a

B2 30 1.06 b

LSD 5% 0.27

Gambar 4.3. Histogram Kdd Tanah Masing-Masing Plot

Perlakuan

Ditinjau dari kebutuhan tanaman melon, kandungan unsur K diseluruh plot perlakuan pada 3 MST merupakan takaran tinggi. Dengan takaran ini menunjukkan bahwa pada saat pertumbuhan dan pengisian buah ketersediaan K tidak menjadi kendala, sehingga proses tranlokasi gula dari daun ke seluruh tubuh tanaman dan ke bagian penyimpanan tidak terhambat (Hari Suseno, 1974).

4.1.2.4. Magmesium Dapat Ditukar

Magnesium merupakan unsur hara makro tersier yang dubutuhkan oleh tanaman untuk menyusun inti klorofil yang

0.00

0.50

1.00

1.50

B1K

1

B1K

2

B1K

3

B2K

1

B2K

2

B2K

3

B3K

1

B3K

2

B3K

3

B4K

1

B4K

2

B4K

3

Kdd (

me/1

00g

)

Perlakuan

Page 51: MONOGRAF MENINGKATAN KADAR GULA BUAH MELONeprints.upnjatim.ac.id/2406/1/Monograph_Melon.pdf · gula dan budidaya melon, cara-cara meningkatkan kadar gula buah ... yang mencoba menanam

“Meningkatkan Kadar Gula Buah Melon” 41

sangat berperan penting dalam fotosisntesis (Hari Suseso, 1974).

Berdasarkan hasil analisa laboratorium, kandungan Mg tersedia di plot perlakuan pada 3 MST menunjukkan takaran tinggi sampai sangat tinggi. Ketersediaan Mg sangat tinggi pada perlakuan B1K3CM3, B2K1CM2, dan B4K1CM3 (8.50 - 9.50 me Mg2+/100g) dan tinggi pada perlakuan lainnya (3.00 - 7.95 me Mg2+/100g). Sedangkan rata-rata takaran Mgdd untuk seluruh perlakuan sebesar 6.35 me Mg2+/100g dengan variasi kadar Mgdd sebesar 1.98. Kadar Mgdd terendah pada Perlakuan B2K2CM1 sebesar 3.00 me Mg2+/100g dan tertinggi pada perlakuan B4K1CM3 sebesar 9.50 me Mg2+/100g.

Tabel 4.6. Kadar Magnesium Dapat Ditukar Masing-Masing Plot Perlakuan pada Saat 3 MST.

No Perlakuan Mgdd

(me/100g) Kriteria

No Perlakuan Mgdd

(me/100g) Kriteria

1 B1K1CM1 6.20 T 19 B3K1CM1 6.40 T

2 B1K1CM2 7.55 T 20 B3K1CM2 4.50 T

3 B1K1CM3 5.90 T 21 B3K1CM3 6.80 T

4 B1K2CM1 3.05 T 22 B3K2CM1 5.90 T

5 B1K2CM2 6.30 T 23 B3K2CM2 6.50 T

6 B1K2CM3 4.40 T 24 B3K2CM3 6.80 T

7 B1K3CM1 5.95 T 25 B3K3CM1 5.35 T

8 B1K3CM2 6.20 T 26 B3K3CM2 6.50 T

9 B1K3CM3 9.10 ST 27 B3K3CM3 6.60 T

10 B2K1CM1 7.95 T 28 B4K1CM1 5.10 T

11 B2K1CM2 8.50 ST 29 B4K1CM2 7.25 T

12 B2K1CM3 5.80 T 30 B4K1CM3 9.50 ST

13 B2K2CM1 3.00 T 31 B4K2CM1 7.00 T

14 B2K2CM2 6.30 T 32 B4K2CM2 7.00 T

15 B2K2CM3 7.60 T 33 B4K2CM3 7.30 T

16 B2K3CM1 6.65 T 34 B4K3CM1 6.20 T

17 B2K3CM2 6.55 T 35 B4K3CM2 7.20 T

18 B2K3CM3 4.80 T 36 B4K3CM3 4.80 T

Mgdd = Kalium dapat ditukar

Maksimum 9.50

Minimum 3.00

Rata-rata 6.35 T

Page 52: MONOGRAF MENINGKATAN KADAR GULA BUAH MELONeprints.upnjatim.ac.id/2406/1/Monograph_Melon.pdf · gula dan budidaya melon, cara-cara meningkatkan kadar gula buah ... yang mencoba menanam

42 “Meningkatkan Kadar Gula Buah Melon”

Tabel 4.6 memperlihatkan bahwa kadar Mgdd pada 3

MST terlihat lebih tinggi bila dibandingkan pada awal

penelitian (0.63 me Mg2+/100g), ini menunjukkan bahwa

magnesium yang ditambahkan (dari dolomit) menambah

ketersediaan Mg2+ dalam tanah sebesar 5.73 me Mg2+/100g

(setara 90.08%). Meningkatnya ketersediaan Mg2+ dalam

tanah akan memberikan harapan serapan kedua ion tersebut

oleh tanaman atau terjerap oleh komplek jerapan pada 3 MST

akan meningkat (Tan, 1982).

Analisis varian pada perlakuan pupuk kandang, dosis

kalium dan dosis dolomit menunjukkan adanya pengaruh yang

signifikan pada taraf p = 0.05 (Lampiran 3 Tabel 5). Demikian

juga ketiga faktor penyusun perlakuan memberikan pengaruh

yang signifikan. Uji LSD 5% pada faktor pupuk kandang (B),

dosis kalium (K) dan dosis dolomit (C) disajikan dalam Tabel

4.7. Sedangkan status Mgdd untuk masing-masing perlakuan

disajikan dalam gambar 4.

Tabel 4.7. Uji Least Square Different Taraf 5% Mgdd (me Mg2+/100g) Akibat Faktor Dosis Pupuk Kandang, Dosis Kalium dan Dosis Dolomit pada 3 MST.

Faktor Dosis (ton/ha) Mgdd (me/100g)

B1 0 6.07 a

B3 20 6.15 a

B2 10 6.35 ab

B4 30 6.82 c

LSD 5% 0.26

K2 200 47.43 a

K3 225 50.60 b

K1 175 54.30 c

LSD 5% 0.20

C1 100 5.73 a

C3 150 6.62 b

C2 125 6.70 bc

LSD 5% 0.20

Page 53: MONOGRAF MENINGKATAN KADAR GULA BUAH MELONeprints.upnjatim.ac.id/2406/1/Monograph_Melon.pdf · gula dan budidaya melon, cara-cara meningkatkan kadar gula buah ... yang mencoba menanam

“Meningkatkan Kadar Gula Buah Melon” 43

Gambar 4.4. Histogram Mgdd (me Mg2+/100g) Tanah Masing-

Masing Plot Perlakuan

Ditinjau dari kebutuhan tanaman melon, maka kadar

Mg2+ diseluruh plot perlakuan merupakan takaran tinggi dan

sangat tinggi. Kedua ion makro tersier ini dalam tanah

berperilaku saling antagonis dengan ion Ca2+. Apabila

keberadaan salah satu dari ion tersebut berlebihan akan

menekan ion yang lain (Tan, 1982). Dari analisis menunjukkan

bahwa jumlah ion Mg2+ yang tinggi sampai sangat tinggi di

larutan tanah akan menekan (inhibitor) jumlah Ca2+ atau kation

lain yang ada di larutan tanah sehingga ketersediaanya

menjadi rendah (Tan, 1982). Tinggi Rendahnya ketersediaan

Ca atau Mg tanah akan berpengaruh pada serapan Ca atau

Mg yang sangat dibutuhkan tanaman sebagai bahan

penyusun diding sel dan atau inti klorofil tanaman.

Tabel 4.7 dan gambar 4.4 menunjukkan bahwa faktor

bahan organik dengan dosis pupuk kandang 30 ton/ha

memberikan kontribusi terbasar pada Mgdd. Hal ini disebab-

kan humus, asam-asam organik yang dihasilkan lebih banyak

dibandingkan tiga perlakuan dosis yang lain. Selain itu

dekomposisi pupuk kandang akan melepaskan ion Mg2+ ke

0.0

2.0

4.0

6.0

8.0

B1C

M1

B1C

M2

B1C

M3

B2C

M1

B2C

M2

B2C

M3

B3C

M1

B3C

M2

B3C

M3

B4C

M1

B4C

M2

B4C

M3

Mg

dd

(m

e M

g2+

/100g

)

Perlakuan

Page 54: MONOGRAF MENINGKATAN KADAR GULA BUAH MELONeprints.upnjatim.ac.id/2406/1/Monograph_Melon.pdf · gula dan budidaya melon, cara-cara meningkatkan kadar gula buah ... yang mencoba menanam

44 “Meningkatkan Kadar Gula Buah Melon”

larutan tanah, sehingga menambah jumlah Mgdd larutan tanah

(Povoledo and Golterman, 1975).

Selain faktor bahan organik terlihat juga faktor penam-

bahan pupuk K (KCl) bahkan terjadi sebaliknya. Penambahan

pupuk kalium sampai 225 kg/ha menyebabkan penurunan

ketersediaan Mgdd tanah. Hal ini disebakan karena bertam-

bahnya senyawa KCl dalam tanah akan menyebabkan

meningkatnya kation K yang pada akhirnya akan menjadi

kompetitor bagi kation Mg (Setijono, 1986).

Demikian juga dengan bertambahnya dosis dolomit

dalam tanah, akan menambah jumlah kation Mg dan kation

Ca. Kedua kation tersebut mempunyai valensi yang sama,

sehingga dimungkinkan satu sama lain akan menekan

keberadaanya.

4.1.2.5. Kapasitas Tukar Kation

KTK menunjukkan jumlah kation yang dapat

dipertukarkan dalam tanah, baik tanah mineral maupun tanah

organik. KTK keberadaannya dapat dipengaruhi oleh pH tanah

dan tekstur tanah. Pada koloid organik, dengan semakin

meningkatnya pH tanah, KTK menunjukkan kenaikan pula dan

semakin halus tekstur tanah, makin tinggi KTK.

Berdasarkan hasil analisa laboratorium dan Tabel 8 di

bawah, nilai KTK tiap-tiap plot percobaan pada 3 minggu

setelah tanah (MST) termasuk rendah pada perlakukan

B1K1CM1, B2K2CM2, B3K1CM2 (12.70, 15.55, 13.50 me/100

g), sedang pada perlakuan B1K1CM2 (23.00 me/100 g),

sangat tinggi pada perlakuan B1K2CM2, B2K1CM1,

B2K1CM2, B2K2CM3, B3K3CM1, B4K1CM3, B4K2CM3

(41.50 , 44.75, 45.45, 40.4, 42.4, 40.4, 45.8 me/100 g), dan

perlakuan yang lain termasuk tinggi (Deptrans 1984 dalam

Sitorus, 1989).

Page 55: MONOGRAF MENINGKATAN KADAR GULA BUAH MELONeprints.upnjatim.ac.id/2406/1/Monograph_Melon.pdf · gula dan budidaya melon, cara-cara meningkatkan kadar gula buah ... yang mencoba menanam

“Meningkatkan Kadar Gula Buah Melon” 45

Sedangkan rata-rata takaran KTK untuk seluruh perla-

kuan sebesar 32.92 me /100g dengan variasi nilai KTK

sebesar 75.48. Nilai KTK terendah pada Perlakuan B1K1CM1

sebesar 12.70 me/100g dan tertinggi pada perlakuan

B4K2CM3 sebesar 45.80 me/100g. Nilai KTK pada 3 MST ini

menunjukkan ada peningkatan bila dibandingkan dengan nilai

KTK tanah pada awal percobaan yaitu sebesar 30.71

me/100g. Peningkatan ini diduga akibat adanya penambahan

pupuk kandang, dan dolomit ke dalam tanah (Setijono, 1986).

Tabel 4.8. Nilai Kapasitas Tukar Kation Masing-Masing Plot Perlakuan pada Saat 3 MST.

No Perlakuan KTK

(me/100g) Kriteria

No Perlakuan KTK

(me/100g) Kriteria

1 B1K1CM1 12.70 R 19 B3K1CM1 31.80 T

2 B1K1CM2 23.00 S 20 B3K1CM2 13.50 R

3 B1K1CM3 32.85 T 21 B3K1CM3 34.10 T

4 B1K2CM1 31.55 T 22 B3K2CM1 38.30 T

5 B1K2CM2 41.50 ST 23 B3K2CM2 33.15 T

6 B1K2CM3 36.20 T 24 B3K2CM3 34.30 T

7 B1K3CM1 38.00 T 25 B3K3CM1 42.40 ST

8 B1K3CM2 36.45 T 26 B3K3CM2 33.55 T

9 B1K3CM3 32.25 T 27 B3K3CM3 38.00 T

10 B2K1CM1 44.75 ST 28 B4K1CM1 32.80 T

11 B2K1CM2 45.45 ST 29 B4K1CM2 35.55 T

12 B2K1CM3 24.70 T 30 B4K1CM3 40.40 ST

13 B2K2CM1 32.85 T 31 B4K2CM1 34.30 T

14 B2K2CM2 15.55 R 32 B4K2CM2 34.20 T

15 B2K2CM3 40.40 ST 33 B4K2CM3 45.80 ST

16 B2K3CM1 34.10 T 34 B4K3CM1 32.50 T

17 B2K3CM2 19.20 T 35 B4K3CM2 34.05 T

18 B2K3CM3 15.70 T 36 B4K3CM3 39.30 T

KTK = Kapasitas Tukar Kation

Maksimum 45.80

Minimum 12.70

Rata-rata 32.92 T

Penambahan bahan organik, kalium dan dolomit sebagai

perlakuan akan mempengaruhi kemampuan tanah memper-

tukarkan kation dalam larutan tanah. Hasil analisa varian

Page 56: MONOGRAF MENINGKATAN KADAR GULA BUAH MELONeprints.upnjatim.ac.id/2406/1/Monograph_Melon.pdf · gula dan budidaya melon, cara-cara meningkatkan kadar gula buah ... yang mencoba menanam

46 “Meningkatkan Kadar Gula Buah Melon”

pada parameter KTK tanah menunjukkan bahwa penambahan

bahan organik, kalium dan dolomit berpengaruh secara

signifikan (p =0.05) pada peningkatan nilai kapasitas tukar

kation tanah.

Gambar 4.5. Perlakuan Bahan Organik, Dosis Kalium dan

Dosis Dolomit pada KTK Tanah (me/100 g) Analisis varian pada perlakuan pupuk kandang, dosis

kalium dan dosis dolomit menunjukkan adanya pengaruh yang

signifikan pada taraf p = 0.05 (Lampiran 3 Tabel 6). Demikian

juga ketiga faktor penyusun perlakuan memberikan pengaruh

yang signifikan. Uji LSD 5% pada faktor pupuk kandang (B),

dosis kalium (K) dan dosis dolomit (CM) pada peningkatan

nilai KTK tanah disajikan dalam Tabel 4.8. Sedangkan nilai

KTK untuk masing-masing perlakuan disajikan dalam gambar

4.5.

Tabel 4.9 dan gambar 4.5 menunjukkan bahwa faktor

bahan organik dengan dosis pupuk kandang 30 ton/ha

memberikan kontribusi terbasar pada nilai KTK tanag. Hal ini

disebabkan humus, asam-asam organik yang dihasilkan lebih

banyak dibandingkan tiga perlakuan dosis yang lain. Bertam-

bahnya bahan-bahan tersebut akan menambah muatan

0.0

10.0

20.0

30.0

40.0

50.0

B1C

M1

B1C

M2

B1C

M3

B2C

M1

B2C

M2

B2C

M3

B3C

M1

B3C

M2

B3C

M3

B4C

M1

B4C

M2

B4C

M3

KT

K (

me

/10

0g

)

Perlakuan

Page 57: MONOGRAF MENINGKATAN KADAR GULA BUAH MELONeprints.upnjatim.ac.id/2406/1/Monograph_Melon.pdf · gula dan budidaya melon, cara-cara meningkatkan kadar gula buah ... yang mencoba menanam

“Meningkatkan Kadar Gula Buah Melon” 47

negatif liat dari proses ionisasi gugus fungsionalnya, akibatnya

kemampuan tanah menukarkan kation makin besar (Povoledo

and Golterman, 1975 dan Tan, 1982).

Tabel 4.9. Uji Least Square Different Taraf 5% KTK (me/100g) Akibat Faktor Dosis Pupuk Kandang, Dosis Kalium dan Dosis Dolomit pada 3 MST.

Faktor Bahan Organik (%) KTK (me/100 g)

B2 0 30.20 a

B1 10 31.53 a

B3 20 33.14 b

B4 30 36.45 c

LSD 5% 2.40

K1 175 30.88 a

K3 225 32.86 b

K2 200 34.75 c

LSD 5% 1.77

C2 125 22.65 a

C3 150 23.64 a

C1 100 33.81 b

LSD 5% 1.77

Selain faktor bahan organik terlihat juga faktor

penambahan pupuk K (KCl) sampai 200 kg/ha dan dolomit

sampai 150 kg/ha akan menambah KTK tanah. Hal ini

disebakan karena bertambahknya senyawa KCl dan dolomit

dalam tanah akan menambah tingkat kejenuhan kation K, Ca

dan Mg dalam larutan tanah dan akan menggeser kation-

kation valensi satu dan dua yang ada di komplek jerapan

(Setijono, 1986).

4.2. Karakteristik Kimia Tanaman

Selama masa pertumbuhan dan perkembangan, tanam-

an membutuhkan unsur hara makro dan mikro. Unsur hara

tersebut diambil oleh tanaman melalui proses pertukaran

kation dan atau anion dari dalam tanah ke tanaman atau

Page 58: MONOGRAF MENINGKATAN KADAR GULA BUAH MELONeprints.upnjatim.ac.id/2406/1/Monograph_Melon.pdf · gula dan budidaya melon, cara-cara meningkatkan kadar gula buah ... yang mencoba menanam

48 “Meningkatkan Kadar Gula Buah Melon”

sebaliknya. Proses pertukaran ini bisa secara aliiran massa

(Mass Flow), difusi atau intersepsi akar (Madjid, 2007).

Unsur hara diserap tanaman untuk memenuhi kebutuh-

an metabolisme dalam menyusun kerangka tubuh tanaman

terutama peningkatan kadar gula buah dan kualitas buah

melon. Untuk keperluan pengukuran status hara dalam ta-

naman dilakukan analisis tanaman melon dengan mengambil

daun-daun melon pada pertumbuhan awal sebelum terbentuk

buah (Jacob, 2008)

4.2.1. Kalium dan Magnesium Tanaman

Tanaman menyerap kation K dan Mg dengan menukar-

kan kation lain yang valensinya sama dan keberadaannya

berlimpah dalam tubuh tanaman, seperti kation H. Hara kalium

dibutuhkan tanaman berfungsi untuk aktivitas enzime dan

membantu membuka menutupnya stomata (Suhardi, 2005).

Lebih lanjut Anonymous (2007) menyatakan disamping

berfungsi seperti hal diatas kalium juga membantu dalam

proses translokasi gula hasil fotosintesis keseluruh tubuh

tanaman dan tempat-tempat penyimpanan. Suhardi (2005)

menyatakan bahwa magnesium yang diserap tanaman

berfungsi untuk menyusun klorofil dan sebagai komponen

penting pada berbagai enzim. Hasil pengukuran kadar K dan

Mg dalam tubuh tanaman melon disajikan dalam Tabel 4.10 di

bawah.

Page 59: MONOGRAF MENINGKATAN KADAR GULA BUAH MELONeprints.upnjatim.ac.id/2406/1/Monograph_Melon.pdf · gula dan budidaya melon, cara-cara meningkatkan kadar gula buah ... yang mencoba menanam

“Meningkatkan Kadar Gula Buah Melon” 49

Tabel 4.10. Kadar Kalium Tanaman Daun Indek Masing-Masing Plot Perlakuan.

No Perlakuan KTan

(%) Kriteria

MgTan

(%) Kriteria

No Perlakuan KTan

(%) Kriteria

MgTan

(%) Kriteria

1 B1K1CM1 0.19 K 0.44 R 19 B3K1CM1 0.63 R 1.61 S

2 B1K1CM2 0.26 K 0.27 R 20 B3K1CM2 0.09 K 0.62 R

3 B1K1CM3 0.81 R 0.53 R 21 B3K1CM3 0.34 K 1.13 S

4 B1K2CM1 0.15 K 0.29 R 22 B3K2CM1 0.44 R 1.26 S

5 B1K2CM2 0.18 K 0.32 R 23 B3K2CM2 0.21 K 1.15 S

6 B1K2CM3 0.27 K 0.25 K 24 B3K2CM3 0.30 K 2.01 T

7 B1K3CM1 0.21 K 0.27 R 25 B3K3CM1 0.33 K 0.27 R

8 B1K3CM2 0.13 K 0.33 R 26 B3K3CM2 0.13 K 0.27 R

9 B1K3CM3 0.10 K 0.29 R 27 B3K3CM3 0.81 R 0.27 R

10 B2K1CM1 0.13 K 0.37 R 28 B4K1CM1 0.34 K 1.13 S

11 B2K1CM2 0.06 K 0.46 R 29 B4K1CM2 0.10 K 0.27 R

12 B2K1CM3 0.05 K 0.38 R 30 B4K1CM3 0.24 K 0.91 R

13 B2K2CM1 0.26 K 0.21 K 31 B4K2CM1 0.06 K 0.37 R

14 B2K2CM2 0.28 K 0.27 R 32 B4K2CM2 0.15 K 0.43 R

15 B2K2CM3 0.33 K 0.24 K 33 B4K2CM3 0.26 K 0.32 R

16 B2K3CM1 0.26 K 0.22 K 34 B4K3CM1 0.09 K 0.62 R

17 B2K3CM2 0.92 R 0.57 R 35 B4K3CM2 0.26 K 0.53 R

18 B2K3CM3 0.24 K 0.91 R 36 B4K3CM3 0.81 R 0.47 R

Maksimum 0.92 2.01

Minimum 0.05 0.21

Rata-rata 0.29 K 0.56 R

Berdasarkan hasil analisa laboratorium dan Tabel 4.10,

kadar K tanaman tiap-tiap plot percobaan beragam dari

rendah sampai tinggi. Kadar K tanaman rendah ada pada

perlakukan B1K1CM3, B2K3CM2, B3K1CM1, B3K2CM1,

B3K3CM3, B4K3CM3 (0.63 - 0.92 %), sedang pada perlakuan

yang lain termasuk kurang (0.05 – 0.34 %).

Kadar Mg tanaman dikategorikan kurang pada perlakuan

B1K2CM3, B2K2CM1, B2K3CM1 (0.21 – 0.25%), sedang

pada perlakuan B3K1CM1, B3K1CM3, B2K2CM1, B3K2CM2,

Page 60: MONOGRAF MENINGKATAN KADAR GULA BUAH MELONeprints.upnjatim.ac.id/2406/1/Monograph_Melon.pdf · gula dan budidaya melon, cara-cara meningkatkan kadar gula buah ... yang mencoba menanam

50 “Meningkatkan Kadar Gula Buah Melon”

dan B4K1CM1 (1.13-1.61%), tinggi pada perlakuan B3K2CM3

(2.01%), sedangkan perlakuan yang lain dikategorikan rendah

(0.27 – 0.91%).

Sedangkan rata-rata kadar K tanaman untuk seluruh

perlakuan sebesar 0.29 % dengan variasi nilai K tanaman

sebesar 0.05. Kadar K tanaman terendah pada perlakuan

B2K1CM3 sebesar 0.05% dan tertinggi pada perlakuan

B2K3CM2 sebesar 0.92%. Demikian juga rata-rata Mg

tanaman 0.56% dengan variasi kadar Mg tanaman sebesar

0.18. Kadar Mg tanaman terendah 0.21% pada perlakuan

B2K2CM1 dan tertinggi pada perlakuan B3K2CM2 sebesar

2.01%.

Kadar K dan Mg daun indek tanaman melon menunjuk-

kan takaran kurang padahal kadar Kdd dan Mgdd dalam tanah

dalam kategori tinggi sampai sangat tinggi hal ini menunjukkan

bahwa tingkat serapan hara K dan Mg oleh tanaman sangat

rendah (Ispandi dan Munip, 2005, Mapegau, 2001).

Rendahnya serapan kedua unsur hara ini diduga disebabkan

oleh adanya inhibitor unsur hara lain yang valensi dan jenis

muatannya sama ada dalam jumlah berlebih.

Gambar 4.6. Perlakuan Bahan Organik, Dosis Kalium dan

Dosis Dolomit pada K dan Mg Tanaman (%)

0.00

0.20

0.40

0.60

0.80

1.00

B1C

M1

B1C

M2

B1C

M3

B2C

M1

B2C

M2

B2C

M3

B3C

M1

B3C

M2

B3C

M3

B4C

M1

B4C

M2

B4C

M3

Kadar

Kta

n a

tau M

gta

n

(%)

Perlakuan

K tan Mg tan

Page 61: MONOGRAF MENINGKATAN KADAR GULA BUAH MELONeprints.upnjatim.ac.id/2406/1/Monograph_Melon.pdf · gula dan budidaya melon, cara-cara meningkatkan kadar gula buah ... yang mencoba menanam

“Meningkatkan Kadar Gula Buah Melon” 51

Analisis varian pada perlakuan pupuk kandang, dosis kalium dan dosis dolomit menunjukkan belum ada pengaruh yang signifikan p = 0.05 pada kadar K dan Mg tanaman (Lampiran 3 Tabel 7 dan 8). Sedangkan faktor bahan organik, pupuk kalium, dan dolomit memberikan pengaruh yang signifikan pada Mg tanaman. Faktor dolomit bepengaruh secara signifikan pada K tanaman. Uji LSD 5% pada bahan organik (B), kalium (K) dan dosis dolomit (CM) pada kadar K tanaman dan Mg tanaman disajikan dalam Tabel 4.11. Sedangkan nilai K dan Mg tanaman untuk masing-masing perlakuan disajikan dalam gambar 4.6.

Tabel 4.11 dan gambar 4.6 menunjukkan perlakuan B3KCM3 kadar K dan Mg tanaman paling basar, sedangkan perlakuan B3KCM2 kadar K tanaman terendah dan perlakuan B2KCM2 kadar Mg tanaman paling rendah. Hal ini diduga karena pada perlakuan B3KCM3 penyerapan kedua unsur tersebut lebih efektif dibandingkan pada perlakuan lain, demikian terjadi sebaliknya pada perlakuan B3KCM2 dan B2KCM2 (Wijanarko, Idris dan Sudarsono, 2005).

Tabel 4.11. Uji Least Square Different Taraf 5% K dan Mg tanaman (%) Akibat Faktor Dosis Pupuk Kandang, Dosis Kalium dan Dosis Dolomit.

Faktor Bahan Organik (%) K tan (%) Mg tan (%)

B1 0

0.229 a

B2 10

0.303 a

B4 30

0.421 ab

B3 20

0.716 b

LSD 5% 0.186

K3 225 0.304 a

K2 200 0.445 a

K1 175 0.508 ab

LSD 5% 0.161

C1 125 0.21 a 0.441 b

C2 150 0.23 a 0.243 a

C3 100 0.44 b 0.482 bc

LSD 5% 0.14 0.161

Page 62: MONOGRAF MENINGKATAN KADAR GULA BUAH MELONeprints.upnjatim.ac.id/2406/1/Monograph_Melon.pdf · gula dan budidaya melon, cara-cara meningkatkan kadar gula buah ... yang mencoba menanam

52 “Meningkatkan Kadar Gula Buah Melon”

4.3. Produksi Buah Tanaman Melon

Produksi buah tanaman melon digambarkan dengan

variabel pengamatan berat buah/tanaman yang dikonversi ke

berat buah/plot. Pengukuran parameter berat buah di masing-

masing plot perlakuan memberikan hasil berat buah yang

berbeda, seperti yang disajikan dalam Tabel 4.12. Buah yang

telah dipanen kemudian di kelompokkan berdasarkan kesehat-

an buah dan berat menjadi M1 (> 1.5 kg), M2 (1.0 – 1.5 kg),

M3 (< 1.0 kg) (Prihatman, 2000).

Tabel 4.12 menunjukkan bahwa berat buah rata-rata per

tanaman untuk seluruh perlakuan sebesar 1.82 kg/tan dengan

variasi berat buah per tanaman sebesar 0.09. Berat buah

tertinggi dicapai pada perlakuan B2K2CM3 (2.42 kg/tan) dan

terrendah pada perlakuan B1K2CM3 (1.22 kg/tan). Sedang

berdasarkan kualitas, rata-rata buah melon yang dihasilkan

berkualitas M1 (Prihatman, 2000).

Analisis varian pada perlakuan pupuk kandang, dosis

kalium dan dosis dolomit menunjukkan pengaruh yang

signifikan p = 0.05 pada peningkatan berat buah tanaman

(Lampiran 4 Tabel 9). Demikian juga faktor bahan organik,

pupuk kalium, dan dolomit memberikan pengaruh yang

signifikan pada berat buah. Uji LSD 5% pada bahan organik

(B), kalium (K) dan dosis dolomit (CM) pada berat buah dalam

Tabel 4.13. Sedangkan berat buah untuk masing-masing

perlakuan disajikan dalam gambar 4.7.

Page 63: MONOGRAF MENINGKATAN KADAR GULA BUAH MELONeprints.upnjatim.ac.id/2406/1/Monograph_Melon.pdf · gula dan budidaya melon, cara-cara meningkatkan kadar gula buah ... yang mencoba menanam

“Meningkatkan Kadar Gula Buah Melon” 53

Tabel 4.12. Berat Buah (kg/plot) Masing-Masing Plot Perlakuan pada Saat Panen

No Perlakuan Berat

(kg/tan) Kelas

No Perlakuan Berat

(kg/tan) Kelas

1 B1K1CM1 1.32 M2 19 B3K1CM1 2.30 M1

2 B1K1CM2 1.74 M1 20 B3K1CM2 1.96 M1

3 B1K1CM3 1.48 M2 21 B3K1CM3 1.72 M1

4 B1K2CM1 1.66 M2 22 B3K2CM1 1.66 M1

5 B1K2CM2 1.35 M2 23 B3K2CM2 1.93 M1

6 B1K2CM3 1.22 M2 24 B3K2CM3 1.85 M1

7 B1K3CM1 2.31 M1 25 B3K3CM1 2.24 M1

8 B1K3CM2 1.35 M2 26 B3K3CM2 2.22 M1

9 B1K3CM3 1.76 M1 27 B3K3CM3 1.79 M1

10 B2K1CM1 1.58 M1 28 B4K1CM1 2.15 M1

11 B2K1CM2 2.39 M1 29 B4K1CM2 1.49 M2

12 B2K1CM3 1.72 M1 30 B4K1CM3 2.28 M1

13 B2K2CM1 1.80 M1 31 B4K2CM1 1.85 M1

14 B2K2CM2 1.55 M1 32 B4K2CM2 2.14 M1

15 B2K2CM3 2.42 M1 33 B4K2CM3 1.65 M1

16 B2K3CM1 1.65 M1 34 B4K3CM1 1.83 M1

17 B2K3CM2 1.68 M1 35 B4K3CM2 1.69 M1

18 B2K3CM3 1.65 M1 36 B4K3CM3 2.00 M1

Maksimum 2.42

Minimum 1.22

Tabel 4.13 menunjukkan Uji LSD 5% pada pengaru

faktor bahan organik, dosis kalium dan dosis dolomit. Dari

tabel tersebut terlihat bahwa perlakuan dosis pupuk kandang

secara signifikan pada penambahan berat buah melon per

plot. Bertambahnya dosis pupuk kandang sampai 20 ton/ha

menunjukkan adanya pertambahan berat buah melon, dan

selanjutnya bertambahnya dosis pupuk kandang berat buah

menurun. Hal ini diduga karena bertambahnya dosis pupuk

kandang akan menambah ketersediaan hara bagi tanaman

(Anonymous, 2007). Lebih lanjut Erina (2006) menyatakan

bahwa dekomposisi bahan organik akan meningkatkan

kapasitas memegang hara dan air, sehingga lebih tersedia

bagi tanaman.

Page 64: MONOGRAF MENINGKATAN KADAR GULA BUAH MELONeprints.upnjatim.ac.id/2406/1/Monograph_Melon.pdf · gula dan budidaya melon, cara-cara meningkatkan kadar gula buah ... yang mencoba menanam

54 “Meningkatkan Kadar Gula Buah Melon”

Demikian juga dengan bertambahnya dosis kalium

awalnya akan menurunkan berat buah dan selanjutnya naik

lagi. Hal ini karena bertambahnya dosis kalium, akan

menambahkan kadar kalium dalam tanah yang menyebabkan

adanya peristiwa konsumsi berlebihan (Tan, 1982). Adanya

kation K yang berlebihan ini akan menekan ketersediaan

kation lain yang sangat dibutuhkan tanaman melon.

Seiring dengan bertambahkan kadar kalium juga diikuti

dengan bertambahkan muatan negatif komplek jerapan dari

dekomposisi bahan organik. Meningkatnya muatan negatif ini

akan mengikat kation K dalam larutan tanah, sehingga

ketersediaan kation-kation lain meningkat, yang berakibat

pada peningkatan produksi.

Tabel 4.13. Uji Least Square Different Taraf 5% Berat Buah Akibat Faktor Dosis Pupuk Kandang, Dosis Kalium dan Dosis Dolomit.

Faktor Dosis (ton/ha) K tan (%)

B1 0 9.33 a

B2 10 10.36 b

B4 30 10.65 c

B3 20 11.04 d

LSD 5% 0.14

K2 0.200 9.17 a

K1 0.175 10.38 b

K3 0.225 10.49 bc

LSD 5% 0.52

C2 0.125 9.91 a

C1 0.100 10.47 b

C3 0.150 10.66 bc

LSD 5% 0.52

Tabel 4.13 menunjukkan bertambahnya dosis dolomit

juga meningkatkan produksi (berat buah melon). Hal ini

dikarenakan bertambahnya dosis dolomit akan menambah

Page 65: MONOGRAF MENINGKATAN KADAR GULA BUAH MELONeprints.upnjatim.ac.id/2406/1/Monograph_Melon.pdf · gula dan budidaya melon, cara-cara meningkatkan kadar gula buah ... yang mencoba menanam

“Meningkatkan Kadar Gula Buah Melon” 55

ketersediaan kation Ca dan Mg tanah. Selain itu juga dolomit

yang ada akan mempengaruhi pH tanah menjadi lebih

optimum untuk pertumbuhan melon (Setijono, 1986).

Gambar 4.7. Perlakuan Bahan Organik, Dosis Kalium dan

Dosis Dolomit pada Berat Buah per plot (kg)

4.3.1. Kadar Gula Buah dan Serat

Berdasarkan laporan penelitian Anonymous (2002)

diperoleh bahwa kadar gula buah di kategorikan menjadi

menjadi 4 (empat) yaitu kategori rendah (< 8%), kategori

sedang (8 – 13%) kategori tinggi (13 – 18%) dan kategori

sangat tinggi (>18%) Sedangkan kategori untuk serat peneliti

belum menemukan. Pengukuran kadar gula buah dan serat

melon di masing-masing plot perlakuan disajikan dalam Tabel

4.14.

Tabel 4.14. Kadar Gula Buah dan Kadar Serat Buah Masing-Masing Plot Perlakuan pada Saat Panen.

No Perlakuan Gula Buah

(%) Kriteria

Serat (%)

No Perlakuan Gula Buah

(%) Kriteria

Serat (%)

1 B1K1CM1 9.22 S 8.71 19 B3K1CM1 12.10 S 10.18

2 B1K1CM2 9.54 S 9.07 20 B3K1CM2 11.08 S 11.57

3 B1K1CM3 7.93 R 8.88 21 B3K1CM3 9.65 S 9.95

0.0

2.0

4.0

6.0

8.0

10.0

12.0

B1C

M1

B1C

M2

B1C

M3

B2C

M1

B2C

M2

B2C

M3

B3C

M1

B3C

M2

B3C

M3

B4C

M1

B4C

M2

B4C

M3

Bera

t B

uah (

kg)

Perlakuan

Page 66: MONOGRAF MENINGKATAN KADAR GULA BUAH MELONeprints.upnjatim.ac.id/2406/1/Monograph_Melon.pdf · gula dan budidaya melon, cara-cara meningkatkan kadar gula buah ... yang mencoba menanam

56 “Meningkatkan Kadar Gula Buah Melon”

4 B1K2CM1 8.42 S 9.16 22 B3K2CM1 9.76 S 10.26

5 B1K2CM2 7.70 R 9.11 23 B3K2CM2 10.68 S 11.08

6 B1K2CM3 8.62 S 9.15 24 B3K2CM3 10.40 S 10.20

7 B1K3CM1 13.16 T 8.95 25 B3K3CM1 12.40 S 9.55

8 B1K3CM2 7.20 R 9.85 26 B3K3CM2 12.42 S 9.75

9 B1K3CM3 9.92 S 8.97 27 B3K3CM3 13.44 T 9.35

10 B2K1CM1 8.75 S 8.60 28 B4K1CM1 12.20 S 11.25

11 B2K1CM2 10.04 S 7.78 29 B4K1CM2 8.55 S 8.98

12 B2K1CM3 9.62 S 10.55 30 B4K1CM3 12.95 S 11.72

13 B2K2CM1 10.24 S 10.00 31 B4K2CM1 10.70 S 9.67

14 B2K2CM2 8.90 S 10.98 32 B4K2CM2 11.94 S 9.78

15 B2K2CM3 11.82 S 9.75 33 B4K2CM3 8.20 S 8.88

16 B2K3CM1 10.23 S 9.66 34 B4K3CM1 9.28 S 10.90

17 B2K3CM2 9.18 S 10.75 35 B4K3CM2 9.24 S 10.38

18 B2K3CM3 9.20 S 9.29 36 B4K3CM3 11.28 S 10.55

Maksimum 13.44 11.72

Minimum 7.20 7.78

Rata-rata 10.17 S 9.86

Hasil analisa kadar gula dan kadar serat yang disajikan

dalam Tabel 4.14 dan gambar 8 terlihat bahwa kadar gula

buah masing-masing perlakuan beragam dari rendah sampai

tinggi. Kadar gula rendah terjadi pada perlakuan B1K1CM3,

B1K2CM2, dan B1K3CM2 (7.20& - 7.93%), tinggi pada

perlakuan B1K3CM1 (13.16%) dan B3K3CM3 (13.44%) dan

perlakuan yang lain termasuk sedang (8.20% - 12.40%).

Sedangkan rata-rata kadar gula dan rata-rata kadar

serat buah untuk seluruh perlakuan sebesar 10.47% dengan

variasi berat buah sebesar 2.71, dan 9.86% dengan variasi

kadar serat 0.82. Kadar gula buah terendah pada perlakuan

B1K2CM2 sebesar 7.20% dan kadar serat terendah pada

perlakuan B2K1CM2 sebesar 7.78%. Kadar gula tertinggi

dicapai oleh perlakuan B3K3CM3 (13.44%) dan untuk serat

tertinggi pada perlakuan B4K1CM3 (11.72%).

Page 67: MONOGRAF MENINGKATAN KADAR GULA BUAH MELONeprints.upnjatim.ac.id/2406/1/Monograph_Melon.pdf · gula dan budidaya melon, cara-cara meningkatkan kadar gula buah ... yang mencoba menanam

“Meningkatkan Kadar Gula Buah Melon” 57

Gambar 4.8. Perlakuan Bahan Organik, Dosis Kalium dan

Dosis Dolomit pada Kadar Gula (%) dan kadar Serat Buah (%) pada Saat Panen

Analisis varian pada perlakuan pupuk kandang, dosis

kalium dan dosis dolomit menunjukkan pengaruh yang

signifikan p = 0.05 pada peningkatan kadar gula buah dan

kadar serat buah melon (Lampiran 4 Tabel 10 dan 11).

Peningkatan kadar gula buah ini menurut Erina (2006), Alwi,

Fauziati Dan Nurita (2005), dan Ispandi dan Munip (2005)

disebabkan karena meningkatnya serapan hara K, Ca dan Mg

akibat katersediaan kation-kation K, Ca dan Mg dalam larutan

tanah. Lebih lanjut Ispandi dan Munip (2005) menyatakan

ketersediaan kation-kation yang tinggi di larutan tanah akan

meningkatkan serapan hara tanaman selama kation-kation

tersebut dalam jumlah sebanding.

Uji LSD 5% pada bahan organik (B), kalium (K) dan

dosis dolomit (CM) pada kadar gula dan kadar serat buah

disajikan dalam Tabel 15. Dari tabel dibawah terlihat bahwa

dosis bahan organik secara signifikan berperanguh pada

peningkatan kadar gula dan kadar serat. Demikian juga

dengan perlakuan dosis kalium dan dolomit. Peningkatan

dosis pupuk kandang, KCl dan Dolomit menurut Mapegau

0.0

2.0

4.0

6.0

8.0

10.0

12.0

B1C

M1

B1C

M2

B1C

M3

B2C

M1

B2C

M2

B2C

M3

B3C

M1

B3C

M2

B3C

M3

B4C

M1

B4C

M2

B4C

M3

Kadar

Gula

ata

u K

adar

Sera

t (%

)

Perlakuan

K. Gula K. Serat

Page 68: MONOGRAF MENINGKATAN KADAR GULA BUAH MELONeprints.upnjatim.ac.id/2406/1/Monograph_Melon.pdf · gula dan budidaya melon, cara-cara meningkatkan kadar gula buah ... yang mencoba menanam

58 “Meningkatkan Kadar Gula Buah Melon”

Uji LSD 5% pada bahan organik (B), kalium (K) dan

dosis dolomit (CM) pada kadar gula dan kadar serat buah

disajikan dalam Tabel 15. Dari tabel dibawah terlihat bahwa

dosis bahan organik secara signifikan berperanguh pada

peningkatan kadar gula dan kadar serat. Demikian juga

dengan perlakuan dosis kalium dan dolomit. Peningkatan

dosis pupuk kandang, KCl dan Dolomit menurut Mapegau

(2001), Alwi, Fauziati Dan Nurita (2005) dikarenakan adanya

peningkatan ketesediaan kation-kation K, Ca, dan Mg dalam

larutan tanah yang diikuti dengan meningkatnya serapan hara

tersebut oleh tanaman. Peningkatan serapan hara K, Ca, Mg

ini oleh tanaman ditengarai oleh Ispandi dan Abdul Munip

(2005)dan Anonymous (2007) oleh pengaruh mekanisme

penyerapan yang belum jelas.

Tabel 4.15. Uji Least Square Different Taraf 5% Kadar Gula (%) dan Kadar Serat (%) Buah Melon Pada Saat Panen.

Faktor Bahan Organik (%) Gula Buah (%) Serat Buah (%)

B1 0 9.08 a 9.09 a

B2 10 10.15 b 9.71 b

B3 20 10.95 c 10.21 c

B4 30 10.48 bc 10.23 cd

LSD 5% 0.363 0.418

K1 175 10.42 bc 8.77 a

K2 200 9.78 a 9.83 b

K3 225 10.30 b 9.83 bc

LSD 5% 0.315 0.362

C1 125 10.54 b 9.74 b

C2 150 9.99 a 8.92 a

C3 100 9.97 a 9.77 bc

LSD 5% 0.315 0.362

4.4. Hubungan Karakteristik Tanah Produksi dan Kualitas Buah Melon

Page 69: MONOGRAF MENINGKATAN KADAR GULA BUAH MELONeprints.upnjatim.ac.id/2406/1/Monograph_Melon.pdf · gula dan budidaya melon, cara-cara meningkatkan kadar gula buah ... yang mencoba menanam

“Meningkatkan Kadar Gula Buah Melon” 59

Perilaku kombinasi pupuk kandang, dosis KCl dan dosis

Dolomit sebagai faktor perlakuan ditunjukkan oleh adanya

pertumbuhan dan perkembangan tanaman melon. Tanaman

melon akan tumbuh baik pada interval nilai pH 5.6 – 6.8.

Perubahan nilai pH tanah akan mempengaruhi ketersediaan

hara, serapan hara, pertumbuhan dan produksi buah

(Listyarini, 2006).

pH adalah ukuran dari konsentrasi ion hidrogen dalam

larutan tanah yang menunjukkan derajat kemasaman tanah.

pH sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti kation

yang terjerap, ratio tanah-air, tekstur, garam-garam dapat larut

dan tipe mineral liat ( Anonymous, 1964 ). Hasil pengukuran

parameter pH pada perlakuan kombinasi menunjukkan bahwa

pH media tanam rata-rata 6.6. Pengaruh pH tanah pada

produksi buah melon terlihat seperti dalam gambar 4.9 di

bawah.

Gambar 4.9. Hubungan pH Tanah dengan Berat Buah

(kg/plot), Kadar Gula (%) dan Kadar Serat (%) Melon Pada Saat Panen

Analisa statistik pada nilai pH dan berat buah, kadar gula

dan kadar serat seperti dalam gambar 8 yang menunjukkan

bahwa pH tanah mempengaruhi pertumbuhan dan produksi

y(B) = 1.459x + 0.648

y(G) = 1.317x + 1.409

y (S) = 4.297x - 17.91

7.0

8.0

9.0

10.0

11.0

12.0

13.0

14.0

15.0

16.0

6.0 6.2 6.4 6.6 6.8 7.0 7.2

Pro

duksi

Buah (

kg/p

lot)

pH Tanah

Berat Buah

Page 70: MONOGRAF MENINGKATAN KADAR GULA BUAH MELONeprints.upnjatim.ac.id/2406/1/Monograph_Melon.pdf · gula dan budidaya melon, cara-cara meningkatkan kadar gula buah ... yang mencoba menanam

60 “Meningkatkan Kadar Gula Buah Melon”

buah melon meskipun pengaruhnya tidak nyata. Dari gambar

diatas terlihat bahwa antara pH tanah dan berat buah, kadar

gula dan kadar serat buah ada hubungan secara linier dengan

persamaan duga y(B) = 1.459x + 0.648 dengan R² = 0.183;

y(G) = 1.317x + 1.409 dengan R² = 0.198; dan y(S) = 1.459x

+ 0.648 dengan R² = 0.183. Grafik dan persamaan duga

diatas menunjukkan bahwa pertambahnya nilai pH satu

satuan akan meningkatkan berat buah, kadar gula dan kadar

serat sebesar 1.459 satuan; 1.317 satuan dan 1.459 satuan.

Kalium ini diserap tanaman dalam bentuk kation pada

semua proses mekanisme serapan. Esensi unsur K adalah

sebagai berikut: (1) K merupakan elemen yang higrokopis (

mudah menyerap air) ini menyebabkan air banyak diserap

didalam stomata, tekanan osmotik naik, stomata membuka

sehingga gas CO2 dapat masuk untuk proses fotosintesis, (2)

K berperan sebagai aktifitas untuk semua kerja enzim

terutama pada sintesa protein dan membantu tranlokasi gula

dari daun ke seluruh tubuh tanaman.

Hubungan antara ketersediaan K dalam larutan tanah dengan produksi dan kualitas buah terlihat dalam gambar 10. Gambar di bawah terlihat bahwa antara Kdd tanah dan berat buah, kadar gula dan kadar serat buah ada hubungan secara linier dengan persamaan duga y (B) = -1.252x + 11.44 dengan R² = 0.111; y (G) = 0.740x + 9.517 dengan R² = 0.051; dan y(S) = 1.519x + 9.317 dengan R² = 0.041. Grafik dan persamaan duga dibawah menunjukkan bahwa pertambahnya kadar Kdd satu satuan akan menurunkan berat buah sebesar 1.252 satuan, dan akan meningkatkan kadar gula dan kadar serat sebesar 0.740 satuan dan 1.519 satuan. Penurunan berat buah ini diduga karena bertambahnya kadar Kdd dalam larutan tanah akan menekan ketersediaan kation hara lain sehingga serapan hara tersebut menurun dan berakibat pada penurunan buah, meskipun penurunan berat buah tidak signifikan.

Page 71: MONOGRAF MENINGKATAN KADAR GULA BUAH MELONeprints.upnjatim.ac.id/2406/1/Monograph_Melon.pdf · gula dan budidaya melon, cara-cara meningkatkan kadar gula buah ... yang mencoba menanam

“Meningkatkan Kadar Gula Buah Melon” 61

Gambar 4.10. Hubungan Kdd Tanah dengan Berat Buah

(kg/plot), Kadar Gula (%) dan Kadar Serat (%) Melon Pada Saat Panen

Berlawanan dengan berat buah, peningkatan kadar Kdd

dalam larutan tanah akan meningkatkan kadar gula dan kadar

serat buah. Peningkatan ini disebabkan karena kation K dan

kation lain seperti Ca dan Mg diserap tanaman lebih efektif

untuk meningkatkan proses metabolisme tanaman (Suhardi,

2005).

Gambar 4.11. Hubungan Bahan Organik Tanah dengan Berat

Buah (kg/plot), Kadar Gula (%) dan Kadar Serat

(%) Melon Pada Saat Panen

y (B) = -1.252x + 11.44

y (G) = 0.740x + 9.517

y (S) 1.519x + 9.317

7.0

8.0

9.0

10.0

11.0

12.0

13.0

14.0

15.0

16.0

0.50 0.60 0.70 0.80 0.90 1.00 1.10 1.20 1.30 1.40 1.50

Bera

t B

uah

(kg/p

lot)

/Gula

(%)/

Sera

t(%

)

Kdd Tanah (me/100g)

Berat Gula

y (B) = 1.068x + 9.125

y (G)= 2.133x + 7.726

y(S) = 15.14x - 6.665

7.0

8.0

9.0

10.0

11.0

12.0

13.0

14.0

15.0

16.0

1.00 1.05 1.10 1.15 1.20 1.25 1.30

Pro

duksi(kg/p

lot)

/Gu

la/S

era

t (%

)

Bahan Organik (%)

Prod Gula

Page 72: MONOGRAF MENINGKATAN KADAR GULA BUAH MELONeprints.upnjatim.ac.id/2406/1/Monograph_Melon.pdf · gula dan budidaya melon, cara-cara meningkatkan kadar gula buah ... yang mencoba menanam

62 “Meningkatkan Kadar Gula Buah Melon”

Bahan organik secara langsung tidak mempengaruhi

proses metabolisme tanaman. Tetapi efek dari pemberian

bahan organik pada tanah akan mempengaruhi keseimbang-

an hara dan reaksi tanah. Hasil penelitian Listyarini (2006)

menunjukkan bahwa penambahan bahan organik akan

meningkatkan kapasitas tukar kation dan daya sangga unsur

hara oleh pengaruh lingkungan. Hubungan kadar bahan

organik tanah dengan berat buah, kadar gula dan kadar serat

buah melon disajikan dalam gambar 4.11.

Gambar 4.11 menunjukkan hubungan kadar bahan

organik tanah dengan berat buah, kadar gula dan kadar serat

buah melon. Hubungan dua parameter tersebut terlihat

secara linier dengan persamaan y(B) = 1.068x + 9.125

dengan R2 = 0.006; y(G) = 2.133x + 7.726 dengan R2 = 0.031;

dan y(S) = 15.14x – 6.665 dengan R2 = 0.301. Grafik gambar

11 dan persamaan duga terlihat bahwa meningkatnya kadar

bahan organik tanah satu satuan akan meningkatkan berat

buah sebesar 1.068 satuan, kadar gula sebesar 2.133 satuan

dan kadar serat sebesar 15.14 satuan meskipun kenaikan ini

secara statistik tidak signifikan.

Magnesium diserap tanaman dalam bentuk ion Mg2+ dari dalam larutan tanah melalui mekanisme diffusi, aliran massa atau intersepsi (Suhardi, 2005) akan dengan menukarkan kation lain keluar dari tubuh tanaman (Anonymous, 2007). Magnesium diserap tanam untuk membangun kloropil (inti klorofil) sehingga berhubungan langsung dengan proses penting fotosintesis, menjadi pengikat antara insin dan substrat sehingga kerja enzim bisa berjalan normal (Anonymous, 2007).

Page 73: MONOGRAF MENINGKATAN KADAR GULA BUAH MELONeprints.upnjatim.ac.id/2406/1/Monograph_Melon.pdf · gula dan budidaya melon, cara-cara meningkatkan kadar gula buah ... yang mencoba menanam

“Meningkatkan Kadar Gula Buah Melon” 63

Gambar 12. Hubungan Mgdd Tanah dengan Berat Buah

(kg/plot), Kadar Gula (%) dan Kadar Serat (%) Melon Pada Saat Panen

Gambar di di atas terlihat bahwa antara Mgdd tanah dan

berat buah, kadar gula dan kadar serat buah ada hubungan

secara linier dengan persamaan duga y (B) = 0.328x + 12.43

dengan R² = 0.039; y (G) = 0.174x + 9.059 dengan R² = 0.014;

dan y(S) = 1.963x + 1.818 dengan R² = 0.349. Grafik dan

persamaan duga menunjukkan bahwa pertambahnya kadar

Mgdd satu satuan akan menaikkan berat buah sebesar 0.328

satuan, dan akan meningkatkan kadar gula dan kadar serat

sebesar 0.174 satuan dan 1.963 satuan. Peningkatan berat

buah, kadar gula, kadar serat ini diduga karena bertambahnya

kadar Mgdd dalam larutan tanah akan meningkatkan serapan

Mg tanaman sehingga kadar Mg tanaman meningkat

akibatnya aktifitas emzim bekerja secara optimal. Demikian

juga kerja klorofil juga meningkat maka berat buah, kadar gula

dan serat meningkat meskipun peningkatan berat buah, kadar

gula dan kadar serat tidak signifikan.

4.5. Karakteristik Tanah dan Kadar Gula

Karakteristik tanah adalah ciri-ciri khusus tanah yang

dapat diukur secara kualitatif maupun secara kuantitatif. Ciri

y (B) = -0.328x + 12.43

y (G) = 0.174x + 9.059

y (S) = 1.963x - 1.818

7.0

8.0

9.0

10.0

11.0

12.0

13.0

14.0

15.0

16.0

5.00 5.50 6.00 6.50 7.00

Bera

t B

uah

(kg/p

lot)

/Gula

/Se

rat

(%)

Mgdd (me/100g)

Produksi Gula

Page 74: MONOGRAF MENINGKATAN KADAR GULA BUAH MELONeprints.upnjatim.ac.id/2406/1/Monograph_Melon.pdf · gula dan budidaya melon, cara-cara meningkatkan kadar gula buah ... yang mencoba menanam

64 “Meningkatkan Kadar Gula Buah Melon”

khusus suatu tanah akan menentukan sifat atau perilaku tanah

tersebut. Secara individu atau gabungan karakteristik tanah

menentukan kualitas tanah dan kualitas tanaman yang tumbuh

diatasnya.

Karakteristik tanah yang dianggap berpengaruh pada

kadar gula buah adalah kadar Kdd, Mgdd tanah (Suhardi, 2005),

serapan hara K dan Mg tanaman (Hari Suseno, 1974), dan

unsur kimia tanaman seperti K dan Mg (Anonymous, 2007).

Di dalam penelitian ini kadar gula diasumsikan sebagai

fungsi dari faktor Kdd, Mgdd, Serapan K, Serapan Mg, K

tanaman, dan Mg tanaman. Faktor-faktor tersebut secara

individu dan gabungan tidak berpengaruh nyata pada nilai

kadar gula buah. Hasil pengukuran kadar gula buah dan

karakteristik tanah yang diduga mempengaruhi kadar gula

buah secara ringkas terlihat dalam Lampiran 5.

Berdasarkan Tabel Lampiran 4, dilakukan analisis regresi berganda untuk menduga nilai kadar gula buah. Hasil uji regresi didapatkan persamaan duga seperti Tabel 16. Sedangkan hasil “analysis of variance” (Anova), terlihat dalam Lampiran 6.

Tabel 4.16. Persamaan Duga Kadar Gula

Ulang Persamaan Duga R

I G = 31.51 + 288.67Kdd - 32.45Mgdd - 2146.16Kp + 505.57Mgp + 22.64SK - 52.47SMg 0.822

II G = 5.71 - 285.97Kdd + 24.95Mgdd + 1173.93Kp - 285.36Mgp - 30.79SK + 139.94SMg 0.901

III G = 21.52 – 119.72Kdd – 11.85Mgdd + 156.06Kp + 91.21Mgp – 7.22SK – 50.93SMg 0.871

IV G = 19.27 + 219.04Kdd – 24.76Mgdd – 367.73Kp + 291.89Mgp + 5.52SK – 122.35SMg 0.842

Dari persamaan duga, kadar gula buah sebenarnya, yang merupakan fungsi diperoleh dengan cara memasukkan variabel bebas karakteristik tanah (Kdd, Mgdd) dan tanaman (Kp, Mgp, Serapan K, Serapan Mg) ke dalam persamaan tersebut. Hasil perhitungan nilai kadar gula (hitung) dan kadar gula (fungsi) terlihat dalam Tabel 4.17.

Page 75: MONOGRAF MENINGKATAN KADAR GULA BUAH MELONeprints.upnjatim.ac.id/2406/1/Monograph_Melon.pdf · gula dan budidaya melon, cara-cara meningkatkan kadar gula buah ... yang mencoba menanam

“Meningkatkan Kadar Gula Buah Melon” 65

Tabel 4.17. Kadar Gula Pengukuran dan Kadar Gula dari Fungsi

No K*).GulaUkur K.GulaFungsi

No K.GulaUkur K.GulaFungsi

1 9.22 5.76 19 12.10 10.56

2 9.54 8.82 20 11.08 11.94

3 7.93 11.83 21 9.65 9.97

4 8.42 4.96 22 9.76 9.49

5 7.70 7.42 23 10.68 11.46

6 8.62 6.82 24 10.40 10.64

7 13.16 10.01 25 12.40 11.39

8 7.20 9.12 26 12.42 12.15

9 9.92 5.15 27 10.04 9.55

10 8.75 9.14 28 12.20 12.96

11 13.44 13.66

29 8.55 9.21

12 9.62 8.57 30 12.95 12.76

13 10.24 8.22 31 10.70 10.85

14 8.90 11.34 32 11.94 10.07

15 11.82 13.28 33 8.20 8.82

16 10.23 11.04 34 9.28 11.77

17 9.18 8.30 35 9.24 11.31

18 9.20 9.86 36 11.28 11.24

*) K = Kadar

Rerata = 10.166 9.984

Varian = 2.714 4.688

t.hit = 37.022 27.657

Tabel 4.16 dan 4.17 menunjukkan bahwa rata-rata kadar

gula (hitung) dan kadar gula (fungsi) mempunyai nilai yang

sama untuk tiap-tiap nilai parameter. Tetapi variasi rata-rata

terhadap nilai tengahnya untuk kadar gula fungsi lebih baik.

Hal ini akibat dimasukkannya variabel karakteristik tanah

kedalam nilai pendugaan kadar gula yang dapat mengurangi

tingkat kesalahan pendugaan.

Nilai kadar gula fungsi, yang didapat dalam penelitian ini

perlu dibandingkan dengan nilai kadar gula hasil pengukuran

agar hasilnya lebih representatif dan mencerminkan kondisi

kadar gula yang sebenarnya dari pengukuran. Perbadingan

nilai kadar gula fungsi hasil penelitian dan nilai kadar gula

hasil pengukuran didasarkan pada uji t-student dengan selang

Page 76: MONOGRAF MENINGKATAN KADAR GULA BUAH MELONeprints.upnjatim.ac.id/2406/1/Monograph_Melon.pdf · gula dan budidaya melon, cara-cara meningkatkan kadar gula buah ... yang mencoba menanam

66 “Meningkatkan Kadar Gula Buah Melon”

kepercayaan 95 %. Hasil perbandingan kedua nilai kadar gula

secara ringkas terlihat dalam Tabel 4.16, sedangkan uji

statistik untuk membandingkan kedua nilai di atas terlihat

dalam lampiran 7.

Tabel 4.18. Perbandingan Dua Rata-Rata Nilai Kadar Gula

Ulang Var t.hit

df

Sig.

(2-ujung)

Beda

Rerata

Selang Kepercayaan

B. Bawah B. Atas

I Ukur 15.410 8 .000 9.079 7.720 10.438

Fungsi 9.905 8 .000 7.766 5.958 9.573

II Ukur 19.624 8 .000 10.153 8.960 11.346

Fungsi 14.972 8 .000 10.379 8.780 11.978

III Ukur 29.506 8 .000 10.948 10.092 11.803

Fungsi 32.472 8 .000 10.794 10.028 11.561

IV Ukur 18.239 8 .000 10.482 9.157 11.808

Fungsi 22.955 8 .000 10.999 9.894 12.104

Berdasarkan Tabel di atas, terlihat bahwa antara nilai

kadar gula fungsi dan kadar gula ukur tidak berbeda nyata.

Hal ini menunjukkan bahwa hasil yang diperoleh dari

perhitungan fungsi ini setara dengan hasil pengukuran dengan

memberikan faktor koreksi untuk kadar gula ukur berturut-

turut adalah 1.556 x Kadar gula fungsi (Ulangan I), 1.311 x

Kadar gula fungsi (Ulangan II), 0,909 x Kadar gulafungsi

(Ulangan III), dan 0.795 x Kadar gula fungsi (Ulangan III).

Meskipun secara statistik tidak berbeda nyata tetapi

secara matematik nilai yang didapat menunjukkan perbedaan.

Perbedaan ini diduga karena di dalam perhitungan nilai kadar

gula fungsi, variabel bebas yang digunakan dihitung secara

kuantitatif, sedangkan kadar gula ukur variabel yang

digunakan untuk menghitung didasarkan pada nomograph.

Page 77: MONOGRAF MENINGKATAN KADAR GULA BUAH MELONeprints.upnjatim.ac.id/2406/1/Monograph_Melon.pdf · gula dan budidaya melon, cara-cara meningkatkan kadar gula buah ... yang mencoba menanam

“Meningkatkan Kadar Gula Buah Melon” 67

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil Karakteristik Lahan Untuk Tanaman Melon (Cucumis melo L.) Dalam Kaitannya Dengan Peningkatan Kadar Gula Buah secara demoplot di lapangan dengan perlakuan dosis pupuk kandang, dosis KCl dan dosis dolomit di wilayah Nganjuk yang dilanjutkan dengan analisa laboratorium di Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Pembangunan Nasional “Veteran" Jawa Timur Surabaya, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:

1. Berat buah rata-rata per tanaman untuk seluruh perlakuan sebesar 1.82 kg/tan dengan variasi berat buah per tanaman sebesar 0.09. Berat buah tertinggi dicapai pada perlakuan B2K2CM3 (2.42 kg/tan) dan terrendah pada perlakuan B1K2CM3 (1.22 kg/tan), dan kualitas buah yang dihasilkan rata-rata berkualitas M1.

2. Menggunakan uji t-student didapatkan nilai kadar gula fungsi yang tidak berbeda (non significant) dengan nilai kadar gula ukur yang diperoleh dengan pengukuran dengan refragtometer untuk keempat ulangan yang dilakukan.

3. Persamaan duga Kadar gula fungsi yang didapat dari penelitian ini adalah:

I G = 31.51 + 288.67Kdd - 32.45Mgdd - 2146.16Kp + 505.57Mgp+22.64SK - 52.47SMg

R2 = 0.675

II G = 5.71 - 285.97Kdd + 24.95Mgdd + 1173.93Kp - 285.36Mgp - 30.79SK + 139.94SMg

R2 = 0.813

III G = 21.52 – 119.72Kdd – 11.85Mgdd + 156.06Kp + 91.21Mgp – 7.22SK – 50.93SMg

R2 = 0.759

IV G = 19.27 + 219.04Kdd – 24.76Mgdd – 367.73Kp + 291.89Mgp + 5.52SK – 122.35SMg

R2 = 0.709

PENUTUP BAB 5

Page 78: MONOGRAF MENINGKATAN KADAR GULA BUAH MELONeprints.upnjatim.ac.id/2406/1/Monograph_Melon.pdf · gula dan budidaya melon, cara-cara meningkatkan kadar gula buah ... yang mencoba menanam

68 “Meningkatkan Kadar Gula Buah Melon”

4. Secara individu karakteristik tanah belum menunjukkan

pengaruh yang signifikan pada peningkatan produksi,

kadar gula dan kadar serat, tetapi mempunyai kecen-

derungan meningkatkan berat buah, kadar gula, dan

kadar serat sampai batas tertentu. Demikian Juga secara

gabungan, belum memberikan pengaruh yang signifikan

dengan koefisien determinasi, R2 = 0,675 (I), R2 = 0,813

(II), R2 = 0,759 (III), dan R2 = 0,709 (IV).

5. Kadar gula yang didapat termasuk kategori rendah 7.6%

pada perlakuan B1K1CM3, B1K2CM2, dan B1K3CM2,

tinggi 13.30% pada perlakuan B1K3CM1, B3K3CM3, dan

sedang 10.21% pada perlakuan lainnya.

6. Rata-rata kadar serat buah untuk seluruh perlakuan

sebesar 9.86% dengan variasi kadar serat 0.82. Kadar

serat terendah pada perlakuan B2K1CM2 sebesar 7.78%.

dan kadar serat tertinggi pada perlakuan B4K1CM3

(11.72%).

7. Penggunaan bahan organik pada budidaya melon yang

diikuti dengan stirilisasi mampu menekan penggunaan

pupuk buatan pabrik KCl sampai 25.0%, Urea sampai

12.5% dan SP-36 sampai 63.6%.

8. Penggunaan Dolomit pada saat pengolahan tanah mampu

meningkatkan kadar gula buah meskipun pengaruhnya

tidak signifikan.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pelaksanaan penelitian

disarankan:

1. Supaya mendapatkan produksi buah yang lebih

memuaskan disarankan menggunakan bahan organik

dengan dosis 25 ton/ha yang telah dikeringkan dan

pemberiannya dicampurkan pada saat pengolahan

tanah diikuti dengan penyemprot permukaan tanah

Page 79: MONOGRAF MENINGKATAN KADAR GULA BUAH MELONeprints.upnjatim.ac.id/2406/1/Monograph_Melon.pdf · gula dan budidaya melon, cara-cara meningkatkan kadar gula buah ... yang mencoba menanam

“Meningkatkan Kadar Gula Buah Melon” 69

(sterilisasi) menggunakan larutan formalin 4% dengan

dosis 0.25 liter per 15 liter air.

2. Menggunakan dolomit sebagai pupuk dasar dengan

dosis 150 kg/ha yang diaduk rata pada bedengan akan

menambah ketersediaan Ca dan Mg, keseimbangan

hara tanah dan membantu memperbaiki sifat-sifat tanah.

Unsur hara Ca dan Mg akan membantu meningkatkan

kadar gula buah melon.

3. Aplikasi pupuk buatan pabrik KCl, Urea dan TSP

sebaiknya diberikan dalam bentuk cair dengan takaran

sesuai anjuran.

Page 80: MONOGRAF MENINGKATAN KADAR GULA BUAH MELONeprints.upnjatim.ac.id/2406/1/Monograph_Melon.pdf · gula dan budidaya melon, cara-cara meningkatkan kadar gula buah ... yang mencoba menanam

“Meningkatkan Kadar Gula Buah Melon” 71

Anonymous. 2002. Pembajaan. PT. Agro Trading, Botong Tiga, Tambahan Baru, Butong 30100. Ipoh, Perak. Malaysia.

______. 2007a. Lemak Darah Dan Diet Yang Dianjurkan. Blog TARBIYYAH.

______. 2007b. Hara Mineral Dan Transpor Air Serta Hasil Fotosintesis Pada Tumbuhan

Agus F. dan IGM. Subiksa. 2005. Status hara tanah terpengaruh lumpur tsunami dan implikasi pengelolaanya. Balai Penelitian Tanah, Bogor

Alwi M, N. Fauziati Dan Nurita, 2005. Serapan Hara Dan Pertumbuhan Mentimun, Lobak, Serta Sawi Pada Kadar Air Tanah Gambut Yang Berbeda. Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa (Balittra)

Erina R. A., MP. 2006. Pengembangan Tanaman Melon Di Lahan Gambut Dengan Budidaya Inovatif

Indranada H. 1983. Kesuburan Tanah. IPB Bogor.

Ispandi A. dan A. Munip, 2005. Efektifitas Pengapuran Terhadap Serapan Hara Dan Produksi Beberapa Klon Ubikayu Di Lahan Kering Masam. Ilmu Pertanian Vol. 12 No.2, 2005 : 125 - 139

Jacob A., 2008. Metode dan Teknik Pengambilan Contoh Tanah dan Tanaman Dalam Mengevaluasi Status Kesuburan Tanah. Jurnal ilmu kesuburan tanah, Jan 1, 2008.

Joko Mursito, 2000. Kajian Agronomi dan Genetik Pertanaman F2 Beberapa Varietas Melon Hibrida. dalam Agrosains Vol. 2 No. 1. Fak. Pertanian UNS.

Jones C. and J. Jacobsen, 2001a. Micronutrients: Cycling, Testing and Fertilizer Recommendations. Montana State University. 4449-7

Page 81: MONOGRAF MENINGKATAN KADAR GULA BUAH MELONeprints.upnjatim.ac.id/2406/1/Monograph_Melon.pdf · gula dan budidaya melon, cara-cara meningkatkan kadar gula buah ... yang mencoba menanam

72 “Meningkatkan Kadar Gula Buah Melon”

_______, 2001b. Plant Nutrition and Soil Fertility: Cycling, Testing and Fertilizer Recommendations. Montana State University. 4449-2

_______, 2001c. Secondary Macronutrients: Cycling, Testing and Fertilizer Recommendations: Cycling, Testing and Fertilizer Recommen-dations. Montana State University. 4449-6

Madjid A. 2007. Dasar Dasar Ilmu Tanah. Bahan Kuliah Online untuk mahasiswa Fakultas Pertanian, Univ. Sriwijaya

Mapegau, 2001. Pengaruh Pupuk Kalium dan Kadar Air Tersedia Terhadap Serapan Hara pada Tanaman Jagung Kultivar Arjuna. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia. Volume 3, No. 2, Tahun 2001, Hal. 107-110.

Prihatman K. 2000. Teknologi Tepat Guna Budidaya Pertanian Melon. Sistim Informasi Manajemen Pembangunan di Perdesaan, BAPPENAS. Jakarta

Povoledo D, H.L. Golterman, 1975. Humic Substances Their Tructure and Function in Biosphere. Cegriculture Publishing and Documentation, Wageningen.

Rohmawati, U,

Agus Karyanto,A., dan Hadi, M.S. . 2007. Evaluasi Status Unsur Hara Nitrogen, Fosfor, Dan Kalium Dengan Teknik Uji Cepat Dan Karakter Morfofisiologi Tanaman Melon (Cucumis melo L.). Unila. Lampung.

Setijono, 1986. Metode Analisis Tanah dan Tanaman. Universitas Brawijaya Malang.

Suhardi, 2005. Fisiologi Pohon, http://www.irwantoshut.com

Sulistijorini, 2003. Pemanfaatan “Sludge” Industri Pangan Sebagai Upaya Pengelolaan Lingkungan. Makalah Falsafah Sains (PPS 702) Program Pasca Sarjana / S3. Institut Pertanian Bogor.

Supardi, 1983. Sifat dan Ciri Tanah. Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor.

Suseso H., 1974. Fisiologi Tumbuhan. Metabolisme Dasar dan Beberapa Aspeknya. Institut Pertanian Bogor.

Tan K.H. 1982. Principles of Soil Chemistry. Marcel Dekker Inc. New York.

Ulrich B, M.E. Sumner, 1991. Soil Acidity. Spinger-Verlag. Berlin.

Page 82: MONOGRAF MENINGKATAN KADAR GULA BUAH MELONeprints.upnjatim.ac.id/2406/1/Monograph_Melon.pdf · gula dan budidaya melon, cara-cara meningkatkan kadar gula buah ... yang mencoba menanam

“Meningkatkan Kadar Gula Buah Melon” 73

Utomo W.H. 1990. Konservasi Tanah di Indonesia. IKIP. Malang.

Wijanarko A., K. Idris dan Sudarsono, 2005. Pengaruh Asam Sitrat dan Fosfat Terhadap Detoksifikasi Aluminium, Serapan Hara, dan Pertumbuhan Kedelai. Agrikultura Vol. 16 No. 2 /Agustus 2005

Widjajani BW., Siswanto, dan Purwadi, 2006. Karakteristik Lahan Untuk Tanaman Melon (Cucumis Melo L.) Dalam Kaitannya Dengan Peningkatan Kadar Gula Tahap I.

Page 83: MONOGRAF MENINGKATAN KADAR GULA BUAH MELONeprints.upnjatim.ac.id/2406/1/Monograph_Melon.pdf · gula dan budidaya melon, cara-cara meningkatkan kadar gula buah ... yang mencoba menanam

“Meningkatkan Kadar Gula Buah Melon” 75

Lampiran 1. Hasil Analisa Dasar Contoh Tanah Lokasi Penelitian

No Parameter Metode Satuan Hasil

(1) (2) (3) (4) (5)

1 pH H2O 6.5

KCl 5.5

2 N-Total Kjeldhal % 0.09

3 C-Org Walkey-Black % 0.69

4 Bhn Org % 1.2

5 Kdd NH4OAc 1 N me100g-1

0.23

6 Cadd NH4OAc 1 N 9.15

7 Mgdd NH4OAc 1 N 0.63

8 KTK NH4OAc 1 N 30.71

9 BI Ring gcm-3

1.1

10 BJ 2.13

11 Porositas % 48

12 Tekstur Pipet SiL

Pasir % 26

Debu % 56

Liat % 18

Page 84: MONOGRAF MENINGKATAN KADAR GULA BUAH MELONeprints.upnjatim.ac.id/2406/1/Monograph_Melon.pdf · gula dan budidaya melon, cara-cara meningkatkan kadar gula buah ... yang mencoba menanam

76 “Meningkatkan Kadar Gula Buah Melon”

Lampiran 2. Perhitungan Kebutuhan Pupuk Kandang, KCl, dan Dolomit

Tabel 1. Kebutuhan Pupuk Kandang (g/1.5 m2)

(ton/ha) Pemberian (g/1.5 m

2)

kg/plot I II III

0 0 0.00 0.00 0.0

10 300 0.00 0.00 1.8 20 600 0.00 0.00 3.6

30 900 0.00 0.00 5.4

Jumlah 1800 0.00 0.00 10.8

Tabel 2. Kebutuhan Pupuk KCl (g/1.5 m

2)

(kg/ha) Pemberian (g/1.5 m

2)

kg/plot I II III

175 4.17 8.33 0.00 0.150

200 4.76 9.52 0.00 0.171

225 5.36 10.71 0.00 0.193

Jumlah 14.29 28.57 0.00 0.514

Tabel 3. Kebutuhan Dolomit (g/1.5 m

2)

(kg/ha) Pemberian (g/1.5 m

2)

kg/plot I II III

100 15.00 0.00 0.00 0.090 125 18.75 0.00 0.00 0.113

150 22.50 0.00 0.00 0.135

Jumlah 56.25 0.00 0.00 0.338

Tabel 4. Kebutuhan Pupuk Dasar (g/1.5 m

2)

(kg/ha) Pemberian (g/1.5 m

2)

kg/plot I II III

ZA

350 7.61 7.61 7.61 0.137

Jumlah 22.83

SP-36 400 19.05 19.05 19.05 0.343

Jumlah 57.14

Page 85: MONOGRAF MENINGKATAN KADAR GULA BUAH MELONeprints.upnjatim.ac.id/2406/1/Monograph_Melon.pdf · gula dan budidaya melon, cara-cara meningkatkan kadar gula buah ... yang mencoba menanam

“Meningkatkan Kadar Gula Buah Melon” 77

Lampiran 3. Karakteristik Tanah dan Tanaman yang Mempenga-ruhi Kadar Gula Buah

Ulangan Kdd Mgdd Kp Mgp SK SMg

Gula Ukur …me/100g…..

I 0.02 0.54 0.004 0.03 0.24 0.05 9.22

0.02 0.66 0.004 0.02 0.25 0.03 9.54

0.01 0.51 0.020 0.03 2.19 0.07 7.93

0.03 0.27 0.002 0.02 0.09 0.07 8.42

0.02 0.55 0.006 0.02 0.39 0.04 7.70

0.02 0.38 0.007 0.02 0.31 0.04 8.62

0.01 0.52 0.004 0.02 0.30 0.03 13.16

0.02 0.54 0.003 0.02 0.19 0.04 7.20

0.02 0.79 0.005 0.02 0.32 0.02 9.92

II 0.05 0.69 0.003 0.02 0.07 0.03 8.75

0.02 0.74 0.004 0.03 0.25 0.04 13.44

0.05 0.50 0.008 0.02 0.16 0.05 9.62

0.02 0.26 0.005 0.01 0.23 0.05 10.24

0.03 0.55 0.006 0.02 0.22 0.03 8.90

0.02 0.66 0.007 0.02 0.32 0.02 11.82

0.02 0.58 0.006 0.01 0.33 0.02 10.23

0.02 0.57 0.022 0.04 0.96 0.07 9.18

0.02 0.42 0.009 0.06 0.45 0.14 9.20

III 0.03 0.56 0.007 0.11 0.22 0.19 12.10

0.03 0.39 0.002 0.04 0.10 0.10 11.08

0.03 0.59 0.015 0.07 0.58 0.12 9.65

0.01 0.51 0.010 0.08 0.72 0.16 9.76

0.02 0.57 0.005 0.08 0.32 0.13 10.68

0.02 0.59 0.011 0.13 0.52 0.22 10.40

0.01 0.47 0.007 0.02 0.53 0.04 12.40

0.02 0.57 0.002 0.02 0.09 0.03 12.42

0.03 0.57 0.020 0.02 0.59 0.03 10.04

IV 0.02 0.44 0.007 0.07 0.41 0.17 12.20

0.02 0.63 0.002 0.02 0.09 0.03 8.55

0.03 0.83 0.008 0.06 0.26 0.07 12.95

0.02 0.61 0.003 0.02 0.12 0.04 10.70

0.02 0.61 0.005 0.03 0.33 0.05 11.94

0.01 0.63 0.005 0.02 0.34 0.03 8.20

0.01 0.54 0.006 0.04 0.42 0.08 9.28

0.03 0.63 0.010 0.03 0.39 0.06 9.24

0.02 0.42 0.021 0.03 0.97 0.07 11.28

Page 86: MONOGRAF MENINGKATAN KADAR GULA BUAH MELONeprints.upnjatim.ac.id/2406/1/Monograph_Melon.pdf · gula dan budidaya melon, cara-cara meningkatkan kadar gula buah ... yang mencoba menanam

78 “Meningkatkan Kadar Gula Buah Melon”

Lampiran 4. Foto-foto Kegiatan Penelitian Demoplot Melon

Pembuatan Plot-Plot Petak Percobaan

Penimbangan Pupuk kandang

Persemaian Bibit Melon Var. Action

Page 87: MONOGRAF MENINGKATAN KADAR GULA BUAH MELONeprints.upnjatim.ac.id/2406/1/Monograph_Melon.pdf · gula dan budidaya melon, cara-cara meningkatkan kadar gula buah ... yang mencoba menanam

“Meningkatkan Kadar Gula Buah Melon” 79

Pemasangan Mulsa Plastik

Pembuatan Lubang Tanam

Pemindahan Bibit Melon ke Lahan

Page 88: MONOGRAF MENINGKATAN KADAR GULA BUAH MELONeprints.upnjatim.ac.id/2406/1/Monograph_Melon.pdf · gula dan budidaya melon, cara-cara meningkatkan kadar gula buah ... yang mencoba menanam

80 “Meningkatkan Kadar Gula Buah Melon”

Tanaman Melon Umur 30 Hari

Satu Pohon Dibuahkan 2 Buah

Daun Melon Terserang Penyakit Bercak Daun

Page 89: MONOGRAF MENINGKATAN KADAR GULA BUAH MELONeprints.upnjatim.ac.id/2406/1/Monograph_Melon.pdf · gula dan budidaya melon, cara-cara meningkatkan kadar gula buah ... yang mencoba menanam

“Meningkatkan Kadar Gula Buah Melon” 81

Macam Pestisida yang Digunakan mengendalikan Hama Penyakit

Pemotongan Cabang Skunder pada Tanaman Umur 4 MST

Pengelola Kebun Sedang Mengikat Pohon Melon

Page 90: MONOGRAF MENINGKATAN KADAR GULA BUAH MELONeprints.upnjatim.ac.id/2406/1/Monograph_Melon.pdf · gula dan budidaya melon, cara-cara meningkatkan kadar gula buah ... yang mencoba menanam

82 “Meningkatkan Kadar Gula Buah Melon”

Buah Melon pada Umur 60 hari

Perlakuan BO2K1CM1 yang Siap Dipanen

Perlakuan BO1K2CM1 yang sudah Siap Dipanen