Menanam Anggrek Bibit

49
Menanam Biji Anggrek Posted on 26/06/2009 by Rachmatullah 4 Votes Mungkin kamu-kamu bingung kalau anggrek dirumahmu menghasilkan buah.. apa yang harus dilakukan??? ya tanam aja… Kalau teman-teman punya kebun yang teduh atau halaman rumah yang ada pohon besar (mangga/jambu air/belimbing dll), cobalah untuk memanfaatkannya sebagai “rumah” anggrek aneka warna. Kalaupun tidak punya, di tembokpun kita bisa membuatnya, asal teduh, lembab/tidak kekurangan air (dekat kocoran air dari genting) dan cukup cahaya. caranya… 1. kita masak agar-agar satu bungkus pake 1 liter air hingga mendidih 2. tambahkan pupuk daun 1 gram n gula 3 sendok 3. kemudian biarkan agak dingin (hangat, masih belum membeku/kental) 4. setelah agak dingin, oleskan agar-agar itu ke batang/tembok atau media lain dengan kuas untuk menumbuhkan anggrek kita, tipis saja. 5. biarkan agar-agar membeku 6. buka buah anggrek yang telah matang (hijau kekuningan), tuang bijinya (berbentuk bubuk) ke dalam gelas aqua. 7. beri air 1/4 gelas, aduk

description

Menanam Anggrek Bibit

Transcript of Menanam Anggrek Bibit

Page 1: Menanam Anggrek Bibit

Menanam Biji   Anggrek

Posted on 26/06/2009 by Rachmatullah       4 Votes

Mungkin kamu-kamu bingung kalau anggrek dirumahmu menghasilkan buah.. apa yang harus dilakukan??? ya tanam aja…

Kalau teman-teman punya kebun yang teduh atau halaman rumah yang ada pohon besar (mangga/jambu air/belimbing dll), cobalah untuk memanfaatkannya sebagai “rumah” anggrek aneka warna. Kalaupun tidak punya, di tembokpun kita bisa membuatnya, asal teduh, lembab/tidak kekurangan air (dekat kocoran air dari genting) dan cukup cahaya.

caranya…

1. kita masak agar-agar satu bungkus pake 1 liter air hingga mendidih

2. tambahkan pupuk daun 1 gram n gula 3 sendok

3. kemudian biarkan agak dingin (hangat, masih belum membeku/kental)

4. setelah agak dingin, oleskan agar-agar itu ke batang/tembok atau media lain dengan kuas untuk menumbuhkan anggrek kita, tipis saja.

5. biarkan agar-agar membeku

6. buka buah anggrek yang telah matang (hijau kekuningan), tuang bijinya (berbentuk bubuk) ke dalam gelas aqua.

7. beri air 1/4 gelas, aduk

8. oleskan biji-biji itu ke tempat yang tadi sudah diolesi agar-agar.

9. jika di tempat itu tumbuh cendawan Mycoriza, kemungkinan biji-biji itu bisa tumbuh (karena di alampun bisa).

10.  lakukan perawatan dengan penyemprotan air agar lembab pakai sprayer halus.

11. 1 tahun kemudian, anggrek kecil akan terlihat

12. selamat mencoba…

Page 2: Menanam Anggrek Bibit

Cara Praktis Memperbanyak Anggrek

Posted September 24, 2008 by Muhammad Hatta in Bibit, Hortikultura, Tanaman Hias. Ditandai:anggrek, bibit, media. 8 Komentar

Cara Memperbanyak AnggrekAda 2 cara, yaitu:1. Dengan Biji2. Dengan organ Vegetatif

1. Perbanyakan dengan Biji

Biji diperoleh dari buah anggrek yang sudah cukup masak. Masaknya buah anggrek berbeda menurut jenisnya. Berikut, informasi masaknya beberapa jenis buah anggrek.

Dendrobium : masak buahnya 4 bulan tetapi dapat dipetik dan biji ditabur pada umur buah 3 bulanPhaleonopsis : masak buahnya 4 bulan tetapi dapat dipetik dan biji ditabur pada umur buah 3 bulanVanda : masak buahnya 8 bulan tetapi dapat dipetik dan biji ditabur pada umur buah 6 bulanCattleya : masak buahnya 9 – 10 bulan juga dapat dipetik dan biji ditabur pada umur buah 8bulan

Kemudian, biji disemai dipersemaian. Persemaian dapat dilakukan dalam botol, toples atau gelas yang khusus atau bisa juga dalam lemari kaca. Tetapi biasanya persemaian dilakukan dalam botol bening seperti yang banyak kita jumpai di toko dan penjual anggrek, karena lebih praktis. Sebagai media persemaian, di gunakan agar-agar yang telah di¬beri unsur hara dan vitamin secukupnya.

Beberapa media semai dapat digunakan, diantaranya sebagai berikut:A. Resep Chang1. Minyak ikan 1,5 sendok teh2. Pepton 1 sendok teh3. Gula pasir 5,5 g4. Agar-agar 15 g5. Air bersih 1000 cc

Media ini cocok untuk persemaian Dendrobium, Arachnis, dan Vanda

B. Resep Alami1. Air tomat segar 10 g2. Air kelapa 1000 cc3. Agar-agar 15 g

Mengapa biji anggrek tidak dapat ditanam pada media biasa ?Ini karena biji anggrek tidak mempunyai lembaga atau cadangan makanan.   Oleh karena itu, biji anggrek harus disemai pada media yang mengandung unsur hara yang bisa segera digunakan oleh benih anggrek yang akan tumbuh.  Pada anggrek terdapat protocorm, yaitu suatu jaringan yang terdapat pada biji anggrek, dimana akar, tunas, dan batang tidak dapat

Page 3: Menanam Anggrek Bibit

dibedakan.   Protocorm ini dapat tumbuh menjadi kecambah asal tersedia cukup unsur hara untuk kebutuhannya.

2. Perbanyakan dengan organ VegetatifPerbanyakan anggrek secara vegetatif dapat dilakukan dengan empat cara yaitu setek, pemecahan rumpun, pemotongan keiki, dan pemotongan anakan. D engan cara vegetatif ini, kita akan memperoleh bibit tanaman yang mempunyai sifat yang sama seperti induknya.  Berikut akan diterangkan cara-cara melakukan perbanyakan secara vegetatif:

A. SETEK PUCUKPerbanyakan dengan cara setek cocok dilakukan pada anggrek berbatang satu (monopodial). Contohnya Arachnis, Aranthera, Renanthera, dan Vanda. Perbanyakan anggrek monopodial dilakukan dengan memotong setek pucuk atau setek ujung batang. Bagian yang terpotong minimal mempunyai dua akar, tanpa mengurangi jumlah daun. Sisa batang bawah tetap dipelihara karena dapat mengeluarkan beberapa tunas baru. Bila tunas baru sudah membentuk daun dan mengeluarkan minimal 2 akar maka tunas anakan dapat dipotong dan digunakan sebagai bibit.

Cara penanaman setek pucuk sebagai berikut.a. Di potSebelum ditanami, dasar pot lebih dahulu diisi pecahan batu bata atau genting setinggi sepertiga bagian. Pecahan batu-bata atau genting berfungsi untuk menjaga kelembapan agar tetap tinggi. Juga sebagai pemberat agar pot tidak mudah rebah. Selanjutnya, pot tersebut diisi media tumbuh sabut kelapa, arang, pakis, atau sejenisnya. Setek ditanam tepat dibagian tengah. Penanaman dalam pot umumnya dilakukan pada anggrek monopodial yang bersifat epifit seperti Vanda berdaun lebar (Vanda daun).

b. Di bedenganDi sepanjang jalur penanaman diberi batu-bata atau genting agar media tumbuh tidak keluar dari bedengan. Karena sifat pertumbuhan anggrek monopodial cenderung tumbuh ke atas tanpa batas maka diperlukan penyangga yang terbuat dari kayu, bambu, besi, atau sejenisnya. Media tumbuh yang digunakan pada umumnya berupa serutan kayu, sabut kelapa, atau sejenisnya. Di bagian atas media tumbuh kadang ditambahkan pupuk kandang atau kompos yang sudah steril. Setelah itu dicampur dengan pupuk buatan NPK 0,1-0,2%. Penyiraman dapat dilakukan sehari setelah penanaman. Lakukan pada pagi hari pukul 06.00-07.00 dan sore hari pukul 17.00 – 18.00. Pemberian pupuk majemuk dapat diberikan seminggu setelah penanaman. Pupuk itu dilarutkan dan disemprotkan ke seluruh bagian tanaman dengan dosis 0,1-0,2% setiap dua kali seminggu. Pemberian tambahan pupuk buatan dalam bentuk granula dapat dilakukan setiap 1-2 bulan sekali atau sesuai anjuran yang diletakkan di atas media tumbuhnya.

B. PEMISAHAN RUMPUNPemecahan atau pemisahan rumpun dilakukan pada anggrek berbatang banyak (simpodial). Contohnya Cattleya, Cymbidium, Dendrobium, dan Oncidium. Perbanyakan anggrek simpodial dilakukan melalui pemisahan atau pemecahan rumpun.Pemisahan rumpun dapat dilakukan bila pot telah penuh dan padat oleh tunas anakan. Tunas anakan itu kemudian dipisahkan dari tanaman induknya. Anakan yang dipisah sebaiknya memiliki 3 anakan dan bagian dasar dari anakan (rhizome) harus tetap saling berhubungan antara yang satu dengan lainnya. Semua akar yang tidak aktif atau akar tua dibuang sehingga anakan tampak seperti tidak berakar.

Page 4: Menanam Anggrek Bibit

Cara penanamannya, dasar pot diisi dengan pecahan batu-bata atau genting setinggi sepertiga bagian. Di atasnya diisi lagi dengan media tumbuh setinggi sepertiga bagian. Selanjutnya anakan tersebut ditanam dengan mengatur posisi. Anakan yang paling tua diletakkan di dekat atau menempel pada bibir pot bagian pinggir atas. Dengan cara ini pertumbuhan tunas anakan dapat mengisi seluruh permukaan bagian pot. Apabila anakan yang tua diletakkan di bagian tengah pot maka pertumbuhannya akan tidak seimbang. Sebelum anakan ditanam, pangkalnya terutama luka bekas potong dicelup sekilas dalam larutan fungisida atau bakterisida. Apabila kesulitan mengeluarkan anakan karena sangat keras melekat erat di pot dan media maka pot sebaiknya dipecahkan. Hati-hati untuk menghindari kerusakan atau putusnya anakan. Penyiraman dilakukan kurang lebih 3-4 hari setelah penanaman. Adapun pemupukan dilakukan kurang lebih seminggu setelah penanaman.

C. PEMOTONGAN KEIKIKeiki adalah anakan yang keluar dari batang atau pseudobulb. Contohnya Dendrobium. Keiki ini bila telah membentuk tanaman seutuhnya lengkap dengan akarnya, maka keiki terse¬but dapat dipisahkan dari induknya dengan cara memotongnya dengan pisau yang tajam.  Penanamannya sama seperti anggrek epifit umumnya.

D. PEMOTONGAN TUNAS ANAKANWalaupun jarang terjadi, tetapi adakalanya ujung akar atau tangkai bunga Phalaenopsis muncul tunas anakan. Tunas anakan tersebut dapat dipotong dan ditanam. Nantinya, tunas akan berkembang menjadi tanaman dewasa.

Artikel lebih lengkap dan disertai gambar dapat anda pesanCaranya Sebagai Berikut:

1. Pesan ke email : [email protected] atau [email protected] atau ke HP: 081360016837

2.   Kirim donasi anda minimum Rp 50.000,- ke rekening  No : 1050095020990   Bank Mandiri

3.   Konfirmasikan kiriman anda ke No. Hp 081360016837

Selain artikel di atas, anda diperkenankan memilih bonus 2 buah artikel lainnya dari blog ini atau blog: hatta2fp.wordpress

Artikel akan segera dikirim ke alamat email anda

Catatan: pengiriman hanya dengan emailAbout these ads

Share this:

Share

Like this:

8 tanggapan untuk posting ini.

1.

Posted by Rahman on November 6, 2008 at 11:43 am

Assalamu’allaikum,Saya sangat awam di bidang anggrek. Dengan adanya informasi ini, sangat membantu sekali.

Page 5: Menanam Anggrek Bibit

Saat ini saya memiliki pohon anggrek, bunga nya sudah rontok tingggal menyisakan buahnya. Rencananya saya mau mencoba menyemai bijinya, pertanyaan saya:1. Bagaimana Tanda-tanda buah yg bijinya siap disemai? tunggu sampai bunganya kering kah?2. Berapakah lama proses penyemaian sampai bibit siap dipindahkan?

Atas bantuan dan jawaban yang diberikan, saya ucapkan terima kasih.

SalamRahman

Balas

2.

Posted by Rahman on November 6, 2008 at 11:45 am

Meralat pertanyaan saya yg no 1, tunggu bunganya kering? yang dimaksud adalah : Tunggu Buahnya kering?Terima kasih

Balas

3.

Posted by Muhammad Hatta on Desember 27, 2008 at 1:09 pm

Tanda-tanda buah anggrek siap disemai adalah bila buahnya sudah berisi penuh dan warnanya hijau kekuningan (kira-kira 80% masak sudah bisa dipetik). Jadi, tidak perlu menunggu buahnya sampai kering. Lama proses penyemaian sampai siap pindah tergantung pada banyak hal. Akan tetapi, anda bisa menggunakan indikator, yaitu bila bibit sudah tumbuh seukuran sekitar 1 cm, maka bibit tersebut sudah dapat dipindahkan

Balas

4.

Posted by omi on Januari 1, 2009 at 10:14 am

idealnya penyemaian biji anggrek adalah melalui kultur biji atau sering disebut dengan kultur jaringan, krn tingkat keberhasilan biji yang berkecambah sangat besar (90%). Namun proses ini cukup rumit dan perlu kesabaran tuk terus mencoba. Tp ada sedikit tips tuk persemaian yang sangat sederhana (sebenarnya malu mengatakannya) krn kata orang sangat ketinggalan jaman. Pengalaman tuk anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis) biji yang telah merekah ditabur disekitar perakaran (biar menrmpel pada akar-akar). Beri siraman seperti kabut secara rutin tuk menjaga

Page 6: Menanam Anggrek Bibit

kelembaban. Bila sabar, biji akan berkecambah dan tumbuh besar…..! yaa…mskipun ga sebanyak kultur jaringan yang bs mencapai ribuan anakan yang berhasil tumbuh. Teman-teman tau kenapa anggrek yang ditabur di perakaran anggrek bs tumbuh (mskipun ga sehebat kul-jar)…..krn akar-akar anggrek dewasa memiliki mikoriza (cendawan) yg dapat membantu proses penyerapan unsur hara oleh akar-akar tanaman. Nah…begitulah dasar pemikiran yg diperoleh dari alam. Mau coba???

Balas

5.

Posted by Ruly on Mei 25, 2009 at 10:19 pm

Saya mw tny ttg anggrek nih,tp msh awam dbidang ini.saya bru beli anggrek dibotol..sy krg tau umurnya brp bln.kira2waktunya kpn anggrek dkeluarkan dr botol,apa bs dilihat dr besar kecilnya daun?trus setelah dkeluarkan dr botol tindakan trbaik apa yg dlakukan?trimaksh..

Balas

o

Posted by Muhammad Hatta on Mei 26, 2009 at 10:51 am

Bila beli angrrek botolan memang kita sulit mengetahui umurnya kecuali kita tanya pada si penjual. Bila si penjual juga tidak tahu, maka kita bisa menggunakan ukuran anggrek. Bila ukurannya sudah cukup besar kira2 ukuran daun 5 cm atau lebih, maka kita sudah bisa mengeluarkannya. Bila sudah kita keluarkan, maka tempatkan anggrek2 itu pada media yang lembut (akar pakis) dan taruh di tempat yang teduh. Agar tidak cepat kering, sebaiknya anggrek2 tsb diberi sungkup. Selamat mencoba

Balas

6.

Posted by ivana on Januari 31, 2011 at 1:53 pm

kalau memperbanyak secara generatif yg menghasilkan buah gimana?soalnya saya mau menyilang anggrek putih dgn ungu. tolong y mas

Balas

o

Posted by Muhammad Hatta on Februari 4, 2011 at 2:36 pm

Page 7: Menanam Anggrek Bibit

Ivana,Menyilangkan anggrek gampang2 susah. Coba ya. Begini caranya. Pertama, cari bunga-bunga yang baru saja mekar, baik yang ungu maupun yang putih. Kedua, tentukan betinanya, misalnya anggrek ungu sebagai betina. Ketiga, ambil serbuk sari bunga anggrek putih. Keempat, buka penutup bunga betina dan buang semua serbuk sari bunga anggrek ungu. Kelima, letakkan serbuk sari bunga anggrek putih pada stigma (betina) anggrek ungu. Terakhir, tutup bunga ungu dengan kapas. Begitu, selamat mencoba

Balas

Tinggalkan Balasan

Blog Stats

28,474 hits

Kategori

barang bekas Bibit Budidaya Filsafat Hortikultura Kompos Metabolit sekunder Obat Pangan Perkebunan Pertanian Pupuk Hayati Stress Tanaman Hias Teknologi

Arsip

April 2013 Januari 2013 April 2011 Desember 2010 September 2008 Agustus 2008 Juli 2008

Page 8: Menanam Anggrek Bibit

Semboyan

Pertanian adalah kehidupan

Artikel pilihan

Budidaya Pertanian Stress

Muhammad Hatta

Muhammad Hattao Jumlah dan Mutu Produksi   Tanaman

Serba Serbi Ilmiah

Blog pada WordPress.com. Tema: Spring Loaded oleh the449.

Ikuti

Follow “Dunia Pertanian”

Get every new post delivered to your Inbox.

Bergabunglah dengan 315 pengikut lainnya.

Powered by WordPress.com

Page 9: Menanam Anggrek Bibit

BUDIDAYA ANGGREK

Jumat, 20 Mei 2011 15:15 Administrator

1. SEJARAH SINGKAT

Anggrek merupakan tanaman bunga hias berupa benalu yang bunganya indah. Anggrek sudah dikenal sejak 200 tahun lalu dan sejak 50 tahun terakhir mulai dibudidayakan secara luas di Indonesia.

2. JENIS TANAMAN

Jenis anggrek yang terdapat di Indonesia termasuk jenis yang indah antara lain: Vanda tricolor terdapat di Jawa Barat dan di Kaliurang, Vanda hookeriana, berwarna ungu berbintik-bintik berasal dari Sumatera, anggrek larat/Dendrobium phalaenopis, anggrek bulan/Phalaenopsis amabilis, anggrek Apple Blossom, anggrek Paphiopedilun praestans yang berasal dari Irian Jaya serta anggrek Paphiopedilun glaucophyllum yang berasal dari Jawa Tengah. Tanaman anggrek dapat dibedakan berdasarkan sifat hidupnya, yaitu:

1. Anggrek Ephytis adalah jenis anggrek yang menupang pada batang/pohon lain tetapi tidak merusak/merugikan yang ditumpangi. Alat yang dipakai untuk menempel adalah akarnya, sedangkan akar yang fungsinya untuk mencari makanan adalah akar udara.

2. Anggrek semi Ephytis adalah jenis anggrek yang menempel pada pohon/tanaman lain yang tidak merusak yang ditumpangi, hanya akar lekatnya juga berfungsi seperti akar udara yaitu untuk mencari makanan untuk berkembang.

3. Anggrek tanah/anggrek Terrestris adalah jenis anggrek yang hidup di atas tanah.

3. MANFAAT TANAMAN

Manfaat utama tanaman ini adalah sebagai tanaman hias karena bunga anggrek mempunyai keindahan, baunya yang khas. Selain itu anggrek bermanfaat sebagai campuran ramuan obat-obatan, bahan minyak wangi/minyak rambut.

4. SENTRA PENANAMAN

Sentra tanaman anggrek di Eropa adalah Inggris, sedangkan di Asia adalah Muangthai. Di Indonesia, anggrek banyak terdapat di Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatra ataupun di Irian Jaya.

5. SYARAT PERTUMBUHAN

5.1. Iklim

1. Angin tidak dan curah hujan terlalu berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman anggrek.

Page 10: Menanam Anggrek Bibit

2. Sinar matahari sangat dibutuhkan sekali bagi tanaman ini. Kebutuhan cahaya berbeda-beda tergantung pada jenis tanaman anggrek.

3. Suhu minimum untuk pertumbuhan anggrek adalah 12,7 derajat C. Jika suhu udara malam berada di bawah 12,7 derajat C, maka daerah tersebut tidak dianjurkan untuk ditanam anggrek (di dataran tinggi Dieng).

4. Tanaman anggrek tidak cocok dalam suasana basah terus menerus, akan tetapi menyukai kelembaban udara di siang hari 65-70 %.

5.2. Media Tanam

Terdapat 3 jenis media untuk tanaman anggrek, yaitu:

1. Media untuk anggrek Ephytis dan Semi Ephytis terdiri dari: 1. Serat Pakis yang telah digodok.2. 2. Kulit kayu yang dibuang getahnya.3. Serabut kelapa yang telah direndam air selama 2 minggu.4. Ijuk.5. Potongan batang pohon enau.6. Arang kayu .7. Pecahan genting/batu bata.8. Bahan-bahan dipotong menurut ukuran besar tanaman dan akarnya. Untuk

anggrek Semi Epirit yang akarnya menempel pada media untuk mencari makanan, perlu diberi makanan tambahan seperti kompos, pupuk kandang/daun-daunan.

2. Media untuk anggrek Terrestria : Jenis anggrek ini hidup di tanah maka perlu ditambah pupuk kompos, sekam, pupuk kandang, darah binatang, serat pakis dan lainnya.

3. Media untuk anggrek semi Terrestria : Bahan untuk media anggrek ini perlu pecahan genteng yang agak besar, ditambah pupuk kandang sekam/serutan kayu. Dipakai media pecahan genting, serabut kayu, serat pakis dan lainnya. Derajat keasaman air tanah yang dipakai adalah 5,2.

5.3. Ketinggian Tempat

Ketinggian tempat yang cocok bagi budidaya tanaman ini dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu:

1. Anggrek panas (ketinggian 0-650 m dpl) : Anggrek panas memerlukan suhu udara 26-30 derajat C pada siang hari, 21 derajat C pada malam hari, dengan daerah ketinggian 0-650 meter dpl. Contoh jenis anggrek ini adalah:

1. Dendrobium phalaenopsis2. Onchidium Papillo3. Phaphilopedillum Bellatum

2. Anggrek sedang (ketinggian 150-1500 m dpl) : Anggrek sedang pada suhu udara siang hari 21 derajat C dan 15–21 derajat C,pada malam hari, dengan ketinggian 150-1500 m dpl.

3. Anggrek dingin (lebih dari 1500 m dpl) : Anggrek dingin jarang tumbuh di Indonesia, tumbuh baik pada suhu udara 15-21 derajat C di siang hari dan 9–15 derajat C pada malam hari, dengan ketinggian = 1500 m dpl. Contoh: anggrek jenis Cymbidium.

Page 11: Menanam Anggrek Bibit

6. PEDOMAN BUDIDAYA

6.1. Pembibitan

1. Persyaratan Bibit : Bibit anggrek yang baik, sehat dan unggul mempunyai beberapa ciri, yaitu: bentuk batang kuat, pertumbuhan pesat, daun subur, bunga lebat dan indah.

2. Penyebaran Biji : Bibit anggrek berasal dari biji yang disemaikan. Adapun penyebaran biji anggrek sebagai berikut:

1. Peralatan yang digunakan untuk penyebaran biji harus bersih.2. Mensterilkan biji : Sebelum biji disebar harus disterilkan dulu dengan 10 gram

kaporit dilarutkan dalam 100 cc air kemudian saring kertas filter, dimasukkan ke dalam botol. Biji dimasukan dalam botol dan digojog 10 menit. (biji anggrek yang semula kuning kecoklatan berubah warna menjadi kehijauan). Kemudian air dibuang dan diganti dengan aquades, digojog berulang kali (2–3 kali).

3. Penyebaran biji anggrek : Botol-botol yang telah disterilkan dapat digunakan untuk menyebaran biji anggrek. Sebelum botol dibuka, leher botol dipanaskan di atas lampu spritus untuk menghilangkan kuman. Untuk memasukan biji anggrek ke dalam botol digunakan pipet yang dibersihkan dulu dengan cara pemanasan di atas lampu spritus sampai merah kemudian dicelup kedalam spritus. Botol yang telah terbuka kemudian diisi biji anggrek dan diratakan keseluruh permukaan alas makanan yang telah disediakan. Sebelum botol ditutup kita panaskan lagi di atas spritus kemudian ditutup kembali.

3. Teknik Penyemaian Benih : 1. Memeriksaan dengan mikroskop, baik atau tidaknya biji anggrek, yang kosong

berwarna putih dan yang isi kuning coklat/warna lain.2. Mempersiapkan botol yang bermulut lebar bersih dan tidak berwarna agar

dapat meneruskan cahaya matahari yang dibutuhkan dan mudah dilihat.3. Tutup botol dari kapas digulung-gulung sampai keras, ujung diikat tali untuk

memudahkan dicopot kembali, atau kain sisa yang dipotong potong. Kerapatan tutup botol menjaga agar bakteri/jamur tidak masuk sehingga tidak terinfeksi atau terkontaminasi.

4. Mempersiapkan lemari kaca (ent-kas) yang bersih dari bakteri/jamur dengan kain yang sudah dicelup formalin udara dalam lemari disterilkan dengan kapas dipiring dituangi formalin supaya menguap mensterilkan kaca (ent-kas).

5. Pembuatan sterilsasi alas makanan dan untuk membuat alas makanan anggrek biasanya dipakai resep Khudson C (NORTHEN) 12 yaitu:

1. Ca(NO3)2H2O : 1,00 gram2. KH2PO4 : 0,25 gram3. MgSO47H2O : 0,25 gram4. (NH4)2SO4 : 0,25 gram5. Saccharose : 20 gram6. FeSO4 4H2O : 0,25 gram7. MnSO4 : 0,0075 gram8. Agar-agar : 15–17,5 gram9. Aquadest : 1000 cc

Pembuatan alas makanan diperlukan pH 5,2, dipergunakan pH meter/kertas pH tekstil/Indikator Paper. Sterilisasi dengan cara dipanaskan dalam Autoclaf yang sampai 110 derajat C selama

Page 12: Menanam Anggrek Bibit

setengah jam atau dengan dandang kemudian diletakan pada tempat bersih, dengan posisi miring, sehingga makanan setinggi 1/2–2/3 tinggi botol (dari alas sampai ke leher botol) dan didiamkan selama 5–7 jam untuk mengetahui sterilisasi yang sempurna.

4. Pemindahan Bibit : Setelah tanaman di dalam botol berumur 9–12 bulan terlihat besar, tumbuh akar. Dalam tingkat ini bibit sudah dapat dipindahkan kedalam pot penyemaian yang berdiameter 7 cm, 12 cm atau 16 cm yang berlubang. Siapkan pecahan genting, dan akar pakis warna coklat, di potong dengan panjang 5–30 mm sehingga serabutnya terlepas satu sama lainnya. Sebelum dipakai terlebih dulu dicuci bersih dan biarkan airnya hilang. Akar pakis setelah dicuci, direndam dulu dalam alas makanan selama 24 jam yang berupa:

1. Urea atau ZA : 0,50 mg2. DS, TS atau ES : 0,25 mg3. Kalium sulfat atau K2SO4 : 0,25 mg4. Air : 1000 cc

o Alaternatif lain sebagai alas makanan, dapat juga dipakai pupuk buatan campuran unsur N, P, K perbandingan 60:30:10 atau dapat juga digunakan pupuk kandang yang telah dicampur pakis dengan perbandingan pakis: pupuk kandang = 4:1. Selain itu dapat digunakan kulit Pinus yang di potong kecil sebesar biji kacang tanah, yang telah direndam dalam alas makanan seperti akar pakis selama 24 jam. Untuk isian pot ini dapat juga digunakan arang kayu bakar/serabut kelapa yang dipotong-potong sebesar ibu jari. Pot yang disiapkan diisi dengan pecahan genting 1/3 tinggi pot/layah, kemudian isi remukan pakis tersebut setinggi 1 cm di bawah tepi pot/layah (tidak perlu dipadatkan). Pemindahan bibit ke dalam pot dilakukan dengan mengeluarkan tanaman di botol dengan memasukkan air bersih ke dalam botol. Dengan kawat bersih berujung seperti huruf U, tanaman dikeluarkan satu persatu (akar lebih dahulu). Setelah keluar tanaman dicuci kaporit 1 % kemudian dengan air bersih. Seedlings (semaian) ditanam dalam pot dengan rapat. Apabila di dalam botol sudah terjadi kontaminasi jamur sebaik lebih dulu direndam di dalam antibiotic (penicillin, streptomycin yang telah lewat expirydatenya) 10 menit baru ditanam.

5. Pemindahan dari Pot Penyemaian : Setelah tanaman pada pot penyemaian cukup tinggi, maka tanaman dipindahkan ke pot biasa yang berdiamater 4–6 cm, yang berisi potongan genting/batu bata merah, kemudian beri pakis/kulit pinus yang telah direndam dalam alas makanan sampai 1 cm di bawah tepi pot.

6.2. Pengolahan Media Tanam

Media tanam untuk tanaman anggrek tanah dibedakan:

1. Tanaman dalam pot (dengan diameter 7-30 cm tergantung dari jenis tanaman). Apabila diameter pot dipilih 25-30 cm maka perlu dipasang tiang di tengah-tengah pot, kemudian pot diisi pecahan genting. Anggrek di letakkan di tengah dan akarnya disebar merata dalam pot, kemudian batang anggrek diikat pada tiang. Pot diisi pupuk kandang yang telah dicampur sesuai dengan komposisi kira-kira 2/3 dari pot.

2. Media tanam dalam tanah dengan sistim bak-bak tanam. Bak terbuat dari batu bata merah panjang 2 m lebar 40 cm dan tinggi bak 2 lapis batu bata merah. Pembuatan bak ini di atas tanah untuk menghindari dari kebecekan, di tanah kering digali

Page 13: Menanam Anggrek Bibit

sedalam 10-20 cm kemudian diberi bata ukuran 40 cm x 2 m dan jarak antara pembantas dengan yang lain 3 cm. Tiang penahan dibuat 4 buah yang ditancapkan ke dalam tanah dengan ketinggian masing-masing 1,5 m. Antara tiang satu dengan yang lain dihubungkan dengan kayu sehingga keempat tiang tersebut merupakan suatu rangkaian.

6.3. Teknik Penanaman

Penanaman tanaman anggrek, disesuaikan dengan sifat hidup tanaman anggrek, yaitu:

1. Anggrek Ephytis adalah anggrek yang menupang pada batang/pohon lain tetapi tidak merusak/merugikan yang ditumpangi atau ditempelin. Alat yang dipakai untuk menempel adalah akarnya, sedangkan akar yang fungsinya untuk mencari makanan adalah akar udara.

2. Anggrek semi Ephytis adalah jenis anggrek yang menempel pada pohon/tanaman lain yang tidak merusak yang ditempel, hanya akar lekatnya juga berfungsi seperti akar udara yaitu untuk mencari makanan untuk berkembang.

3. Anggrek tanah/anggrek Terrestris.

6.4. Pemeliharaan Tanaman

1. Penjarangan dan Penyulaman : Penjarangan dan penyulaman dilakukan pada tempat yang disesuaikan dengan jenis anggrek, yang sifatnya epphytis atau anggrek tanah.

2. Penyiangan : Untuk tanaman anggrek pada penyiangan pada waktu pada kondisi di dalam botol kemudian dipisahkan ke dalam pot-pot yang sudah disediakan sesuai jenis anggrek.

3. Pemupukan : Unsur makro yaitu unsur yang diperlukan dalam jumlah besar yang meliputi: C, H, O, N, S, P, K, Ca, Mg. Untuk unsur mikro yaitu unsur yang dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit, antara lain: Cu, Zn, Mo, Mn, V, Sc, B, Si, dst. Unsur makro dan unsur mikro dapat diambil dari udara atau dari tanah, berupa gas atau air dan garam-garam yang terlarut di dalamnya. Pemupukan pada tanaman anggrek dibagi dalam 3 tahapan, yaitu:

1. Pemupukan untuk bibit (seedlings) dengan N, P, K. Perbandingan N:P:K=6:3:1. Unsur N lebih banyak dibutuhkan untuk pembentukan pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Unsur N diambil dari pupuk ZA/urea, untuk P dipakai pupuk ES; DS; TS, dan K dari Kalium Sulfat (K2SO4). Pupuk-pupuk buatan yang mengandung N, P, K:

1. Urea : 0,6 gram untuk 1 liter air2. ES : 0,3 gram untuk 1 liter air3. ZK : 0,1 gram untuk 1 liter air

2. Pemupukan untuk ukuran sedang (mid-size) dengan N, P, K. Perbandingan N:P:K=3:3:3 yang sama banyak disini tidak memerlukan tambahan pupuk, maka dapat dususun sendiri pupuk yang mengandung N, P, K dengan cara misalnya :

1. Urea : 0,3 gram untuk 1 liter air2. DS : 0,3 gram untuk 1 liter air3. K2SO4 : 0,3 gram untuk 1 liter air

3. Pemupukan untuk ukuran berbunga (flowerings-size) : Tanaman yang sudah berbunga dipupuk dengan perbandingan N:P:K= 1:6:1. Teknik pemberian pupuk buatan adalah:

Page 14: Menanam Anggrek Bibit

1. Dalam bentuk padat/powder yang dilakukan dengan menaburkan secara hati-hati, jangan tersangkut pada daun/batangnya yang menyebabkan daun/batang tadi dapat terbakar.

2. Disiramkan, yang mana anggrek dapat menyerap air dan garam-garam yang terlarut di dalamnya. Cara ini banyak dilakukan dimana-mana.

3. Penyemprotan, cara ini sangat baik apabila terjadi pembusukan akar didalamnya, maka akarnya ditutup plastik.Pupuk kandang yang sering digunakan adalah kotoran kuda, sapi, kerbau, kambing, ayam dan lain-lain. Kebaikan pemakaian pupuk kandang selain mengandung bermacam-macam unsur yang dibutuhkan oleh tanaman juga sangat membantu dalam penyimpanan air, apalagi pada musim kemarau. Keburukan dari pupuk kandang ini adalah di dalam kotoran banyak bateri yang mengandung jamur. Untuk itu dianjurkan disangan lebih dahulu untuk menghilangkan jamur/bakteri di dalamnya. Pemupukan tanaman lebih baik dilakukan pada waktu pagi-pagi atau pada sore hari sekitar pukul 5.00 sore.

4. Pengairan dan Penyiraman : Sumber air untuk penyiraman tanaman anggrek dapat berasal dari:

1. Air Ledeng, baik untuk menyiram karena jernih dan steril, tetapi pHnya tinggi maka perlu diturunkan dengan menambah suatu asam misalnya HCl. PH yang baik sekitar 5,6-6.

2. Air sumur, baik untuk menyiram karena banyak mengandung mineral dari tanah yang sangat dibutuhkan oleh tanaman. Air sumur di daerah kapur harus diperhatikan pHnya.

3. Air hujan, yang ditampung didalam tong-tong/bak sangat baik untuk menyiraman.

4. Air kali/air selokan, tetapi kita tidak tahu pasti apakah air itu mengandung jamur, bakteri/lumut yang bisa mengganggu anggrek/tidak. Kalau dilihat dari sudut isi makanan mungkin cukup baik. Hal perlu diperhatikan bagi petani anggrek adalah mengetahui sifat-sifat dari isian pot supaya bisa mengatur banyaknya air untuk menyiram. Adapun macam isian pot dan sifat diuraikan sebagai berkut:

1. Pecahan genting/pecahan batu merah, yang mana mudah menguapkan air dan sifat anggrek yang tidak begitu senang dengan air sehingga tidak mudah untuk lumutan. Untuk pecahan genting lebih kecil daya serapnya lebih banyak dan untuk siraman lebih sedikit.

2. Potongan sabut kelapa, pemakaian serabut kelapa lebih baik untuk digunakan di daerah panas karena menyimpan air, tetapi kalau penggunaan di daerah dingin tidak menguntungkan karena mudah busuk.

3. Remukan akar pakis yang hitam, keras dan baru tidak mudah untuk menyerap air, setelah beberapa bulan banyak menyerap air. Akar pakis yang coklat dan lunak lebih mudah menyerap dan menahan air.

4. Potongan kulit pakis, dimana media ini sukar sekali untuk penyerapan air, mudah terjadi penguapan. Jika potongannya besar, penyerapan kecil dan jika potongan kecil penyerapan air lebih banyak. Bagi tanaman yang sudah besar pedoman penyiramannya 3-7 hari sekali musim hujan dan 1-3 hari sekali pada musim hujan.

5. Waktu Penyemprotan Pestisida : Obat-obatan sebaiknya disemprotkan pada waktu pagi hari, lebih baik pada sore hari sekitar jam 5.00. Penyemprotan bagi tanaman

Page 15: Menanam Anggrek Bibit

anggrek sehat, dilakukan rutin kurang lebih 3 bulan sekali. Penyemprotan bagi tanaman anggrek terserang hama perlu dilakukan berulang-ulang 3 kali dengan jangka waktu tertentu (untuk kutu) daun seminggu sekali. Adapun jenis insektisida dan dosis yang digunakan untuk hama antara lain:

1. Orthene 75 SP dosis 5-10 gram/10 liter air untuk ulat pemakan daun2. Bayrusil 250 EC dosis 2 cc/liter air untuk ulat pemakan daun3. Malathion dosis 3 gram/liter air untuk ulat, kumbang, kutu4. Kelthane dosis 2 gram/liter air, untuk kutu.5. Metadeks dosis dibasahi air, dicampur dedak 6-8 cc/10 liter, untuk keong dan

bekicot air6. Falidol E.605 dosis dibasahi air, dicampur dedak 6-8 cc/10 liter, untuk keong

dan bekicot air. Untuk hama bekicot ada 2 cara pengendaliannya yaitu: 1. Menyebarkan obat sekitar pot anggrek dengan mencampur antara obat

Metadeks ke dedak halus di tambah air sedikit.2. Membuat larutan 1 cc Dieldrin 50% 25 EP dicampur dengan 1 liter air

atau 6–8 cc Folediol E 605 kedalam air 10 liter. Kemudian pot tanaman anggrek direndam dalam larutan tersebut selama beberapa waktu dan diulang satu minggu sekali.

7. HAMA DAN PENYAKIT

7.1. Hama

1. Tungau/kutu perisai o Gejala: menempel pada pelepah daun; berwarna kemerahan jumlahnya

banyak; bekas serangan berupa bercak hitam dan merusak daun. o Pengendalian: digosok dengan kapas dan air sabun; apabila serangan sudah

parah, harus disemprot oleh insektisida dengan dosis 2 cc/liter.2. Semut

o Gejala: merusak akar dan tunas muda yang disebabkan oleh cendawan.o Pengendalian: pot direndam dalam air dan ciptakan lingkungan bersih di

sekitar rak/sebaiknya pot digantung.3. Belelang

o Gejala: pinggiran daun rusak dengan luka bergerigi tak beraturan. Untuk jenis belalang berukuran kecil, perlu pengamatan cermat.

o Pengendalian: segera semprotkan insektisida yang bersifat racun kontak/yang sistematik; bila jumlahnya sedikit bisa langsung dimusnahkan/dibunuh.

4. Trips o Gejala: menempel pada buku-buku batang dan daun muda; menimbulkan

bercak abu-abu dipermukaan daun dan merusak bunga hingga bentuk bunga tidak menarik.

o Pengendalian: secara periodik dan teratur pot anggrek disemprot insektisida.5. Kutu babi

o Gejala: kerusakan yang ditimbulkan seperti akibat semut; tapi tidak menyerang tunas daun.

o Pengendalian: perendaman dapat mengusir kutu babi dari pot anggrek.6. Keong

o Gejala: menyerang lembaran daun anggrek. o Pengendalian: dalam jumlah sedikit cukup diambil/dibunuh; bila jumlah

banyak perlu memakai insektisida/dijebak dengan bubuk prusi.

Page 16: Menanam Anggrek Bibit

7. Red Spinder o Gejala: bercak putih di bagian bawah daun; permukaan atas menjadi kuning

dan lama kelamaan daun mati. o Pengendalian: bila sedikit cukup diambil dengan menggunakan isolatip lalu

dibakar/menggosok daun dengan alkohol; apabila banyak maka perlu menggunakan insektisida dengan bahan aktif diazinon, dicofol.

8. Kumbang o Gejala: yang terserang akan berlubang-lubang khusus kumbang penggerek

batang kerusakannya berupa lubang di tengah batang dan tidak nampak dari luar; Larvanya yang menetas dari telur merusak daun anggrek.

o Pengendalian: menyemprotkan tanaman yang diserang dengan menggunakan insektisida sistemik secara rutin; bersihkan pot dari kepompong dan telur kumbang dengan jalan memindahkannya ke pot baru dan media tanam yang baru pula.

9. Ulat daun o Gejala: menyerang daun, kuncup bunga, tunas daun maupun bunga yang

sedang mekar. o Pengendalian: kalau jumlahnya sedikit (2–5 ekor) dapat dibunuh dengan

tangan; bila banyak dapat menggunakan insektisida sistemik; tanaman yang telah diserang sebaiknya dipisahkan dengan tanaman yang masih sehat.

10. Kepik o Gejala: menghisap cairan daun tanaman anggrek, sehingga menyebabkan

bintik putih/kuning; tanaman yang diserang lama kelamaan akan gundul dan tidak berhijau daun lagi.

o Pengendalian: semprotkan insektisida yang sama seperti untuk membasmi serangga lainnya, seperti ulat, kumbang dan trips.

11. Kutu tudung o Gejala: daun menjadi kuning, tidak sehat, lalu berwarna coklat dan mati. o Pengendalian: seperti halnya membasmi ulat kumbang dan trips.

7.2. Penyakit

1. Penyakit buluk : o Sering terdapat di dalam media tanam, kultur spora cendawan ini terbawa oleh

biji anggrek karena tutup botol tidak steril. o Gejala: biji anggrek tidak mampu berkecambah dan persemaian dalam botol

akan gagal; kecambah yang telah tumbuh kalau diserang cendawan ini akan mati/layu.

o Pengendalian: pada awal serangan media agar dikeluarkan dari botol, lalu botol ditutup kembali, dilakukan dengan steriil; kalau kecambah anggrek terlanjur besar, segera dikeluarkan dari botol dan dicuci dengan fungisida lalu kecambah ditanam dalam pot.

2. Penyakit rebah kecambah : o Merupakan penyakit anggrek selama masih dalam persemaian. Penyebaran

penyakit ini lewat air. o Gejala: semula berupa bercak kecil bening pada permukaan daun, lalu

melebar, menulari ke atas sampai pada titik tumbuh pada tunas serta ke bawah hingga ujung akar, kecambah anggrek akan membusuk dan mati.

Page 17: Menanam Anggrek Bibit

o Pengendalian: bibit yang sakit sebaiknya segera dibuang, dibakar sampai musnah. Pot dan kumpulan kecambah dikeringkan dan disemprot dengan fungisida.

3. Penyakit bercak coklat o Kecambah jenis Phalae-nopsis sangat peka terhadap bakteri ini, terutama pada

cuaca sangat lembab. Infeksi melalui daun basah atau di bekas luka pada daun. Sentuhan daun yang sakit pada daun sehat dapat menularkan penyakit ini.

o Gejala: bercak kecil bening pada pucuk daun. Dalam beberapa hari dapat meluas ke seluruh kompot, daun kecambah anggrek menjadi rusak dan mati. Penyakit ini sangat ganas, karena mematikan dan cepat menular.

o Pengendalian: sangat sulit penyakit ini pada awal serangan. Pada serangan yang parah, tidak ada jalan lain kecuali memusnahkan seluruh kecambah anggrek.

4. Penyakit bercak hitam o Pada tanaman anggrek yang, penyakit ini cepat menular malalui akar dan alat

yang tidak sterill o Gejala: timbul warna coklat kehitaman pada bagian tanaman yang terserang.

Mulai dari daun ke atas sampai ke tunas dan ke bawah hingga ujung akar. Tanaman terlambat tumbuh, kerdil dan mengakibatkan kematian.

o Pengendalian: bagian yang terserang dipotong dan dibuang atau disemprotkan fungisida; alat-alat potong disiram alkohol/dibakar sebelum digunakan.

5. Penyakit busuk akar o Penyebab: cendawan Rhizoctonia Solani.o Gejala: akar leher membusuk mencapai rhizoma dan umbi batang, daun dan

umbi batang menguning, berkeriput, tipis dan bengkok, tanaman kerdil dan tidak sehat.

o Pengendalian: semua bagian tanaman yang sakit dipotong dan dibuang; bekasnya disemprot dengan fungisida (Benlate).

6. Penyakit layu o Penyebab: cendawan Fusarium Oxyporium. o Gejala: mirip serangan penyakit busuk akar, namun pada rhizoma terdapat

garis-garis, atau lingkaran berwarna ungu. Pada serangan berat, seluruh rizhoma menjadi ungu, diikuti pembusukan pada umbi batang, tanaman sangat tidak sehat.

o Pengendalian: bagian yang terserang dibuang lalu bekasnya disemprotkan Benlate. Tanaman segera dipindahkan ke media tanam baru, yang masih segar dan bersih. Usahakan terdapat aliran udara yang lancar di sekitar tanaman.

7. Penyakit busuk o Penyebab: cendawan Sclerotium Rolfsi. o Gejala: terdapat bintil-bintil kecil berwarna coklat pada bagian tanaman yang

terkena penyakit. o Pengendalian: bagian tanaman yang sakit dipotong dan dibuang. Media

tanaman dan seluruh pot didesinfektan dengan larutan formalin 4 % ataupun fungisida/antibiotik Natrippene 0,5 % selama 1 jam.

8. Penyakit bercak coklat o Gejala: bercak coklat pada permukaan daun, lalu menyebar keseluruh bagian

tanaman. o Pengendalian: membuang semua bagian yang sakit, lalu semprotkan fungisida/

antibiotika Streptomycin atau Physan 20.9. Penyakit busuk lunak

Page 18: Menanam Anggrek Bibit

o Penyebab: bakteri Erwinia Cartovora. o Gejala: daun dan akar membusuk serta berbau. Penyakit ini cepat sekali

meluas namun khusus pada rhizoma dan umbi batang, penyebarannya agak lambat.

o Penanggulangan: peralatan kebun harus steril, bagian yang sakit dipotong dan dibuang. Semprotkan Physan 20, pot tanaman disemprot dengan formalin 4 %.

10. Penyakit bercak bercincin o Penyebab: virus TMVO (Tobacco Mozaic Virus Odontoglos-sum). o Gejala: timbul lingkaran atau garis-garis kekuningan pada permukaan daun. o Pengendalian: hanya dengan pencegahan yakni membuang bagian tanaman

yang sakit serta menstrerilkan semua alat potong.11. Penyakit Cymbidium

o Penyebab: virus Mozaic Cymbidium. o Gejala: semula berupa bercak kekuningan lalu muncul jaringan mati berbintik,

bergaris atau lingkaran. Khusus pada Cattleya, bercak tadi berwarna coklat atau hitam cekung. Kadang ada gejala kematian jaringan di tengah daun yang dilingkari jaringan normal. Daun tua banyak sekali menunjukkan adanya bintik jaringan yang mati.

o Pengendalian: hanya bersifat pencegahan yaitu membuang bagian tanaman yang sakit, serta mensterilkan segala alat yang dipakai.

12. Penyakit busuk hitam o Penyebab: cendawan Phytopytora Omnivora.o Gejala: muncul warna kehitaman

pada pangkal daun, lalu melunak dan busuk, akhirnya daun mati. o Pengendalian: semprotkan fungisida seperti Baycor Dithane M-45, Benlate,

Ferban, Physan, Truban atau Banrot. Untuk yang berbentuk tepung gunakan dosis 2 gram/2 liter air.

8. PANEN

8.1. Ciri dan Umur Tanaman Berbunga

Umur tanaman anggrek berbunga, tergantung jenisnya. Umumnya tanaman angrek dewasa berbunga setelah 1-2 bulan ditanam. Tangkai bunga yang dihasilkan kira-kira 2 tangkai dengan jumlah kuntum sebanyak 20-25 kuntum pertangkai.

8.2. Cara Pemetikan Bunga

Untuk panen bunga anggrek perlu diperhatikan, pemotongan dilakukan pada jarak 2 cm dari pangkal tangkai bunga dengan menggunakan alat potong yang bersih.

8.3. Prakiraan Produksi

Bibit anggrek yang sudah dewasa dan sesudah 2 bulan tangkai bunga akan menghasilkan 2 tangkai dengan jumlah kuntum 20-25 kuntum/tangkai.

9. PASCAPANEN

9.1. Pengumpulan

Page 19: Menanam Anggrek Bibit

Pengumpulan bunga anggrek dilakukan berdasarkan permintaan pasar. Jenis anggrek Dendrobium dapat dipanen dalam bentuk:

1. Tanaman muda untuk bibit2. Tanaman dewasa untuk tanaman hias3. Bunga potong

Tanaman muda untuk bibit biasa dijual dalam bentuk pot kecil, sedangkan tanaman dewasa biasanya tanaman sudah berbunga. Untuk bunga potong dipilih tangkai yang kuntumnya paling banyak sudah mekar (kuncup tersisa 1–3 kuntum).

9.2. Penyortiran dan Penggolongan

Bunga dipilih yang bagus, tidak kena penyakit ataupun luka. Selanjutnya bunga dikelompokan sesuai dengan kebutuhan berdasarkan tingkat kesegaran atau ukuran bunga dengan maksud untuk mempertahanankan nilai jual sehingga bunga yang bagus tidak turun harganya.

9.3. Penyimpanan

Penyimpanan bertujuan untuk memperlambat proses kelayuan bunga, sehingga dilakukan pada saat:

1. Bunga baru saja dipetik sambil menunggu pemanen selesai.2. Bunga yang telah dipanen tidak segera dijual atau diangkut.3. Bunga mengalami perjalanan sebelum sampai ke konsumen.

Agar bunga tetap segar perlu adanya pengawetan dengan tujuan agar penurunan mutu lebih lambat bunga tetap segar. Usaha pengawetan bunga dillakukan dengan cara penempatan bunga dalam larutan pengawet atau air hangat (38–43 derajat C) selama 2 jam. Larutan bahan pengawet tersebut antara lain:

1. Larutan seven up dengan kadar 30 %.2. 2 % larutan gula ditambah 2 gram physan (termasuk fungisida) dan 1 gram asam sitrat

per 10 liter.3. 2 % larutan gula ditambah 2 gram 8-hydroquinoline sulfat dan 1 gram asam sitrat per

10 liter.4. Larutan gula kadar 4–5 % ditambah 0,2 gram quinolin per liter.

Pengawetan untuk bunga yang dikirim jauh adalah dengan merendam tangkainya dalam larutan gula dengan kadar 6–8 % selama 24 jam atau dimasukan dalam kantong plastik dan kadar karbon dioksida (CO2) dinaikkan dengan menggunakan es kering atau isimpan pada ruangan dengan kondisi udara antara 0–5 derajat C.

9.4. Pengemasan dan Pengangkutan

Setelah dilakukan pembersihan, pemilihan dan pengawetan bunga dendrobium potong dipak melalui cara:

Page 20: Menanam Anggrek Bibit

1. Setiap sepuluh tangkai dibungkus bagian pucuk dengan menggunakan kantong plastik tipis, ukuran disesuaikan tergantung panjang tangkai.

2. Setiap pangkal tangkai dibalut kapas basah, kemudian dibungkus kantong plastik ukuran panjang 8 cm dan lebar 4 cm.

3. Pembungkus bunga dan pembungkus pangkal tangkai digabungkan selanjutnya diikat dengan karet gelang.

4. Bungkusan-bungkusan bunga disusun bersilang di dalam kotak karton yang berlubang sampai cukup padat.

5. Kotak karton ditutup rapat dengan menggunakan carton tape.

10. ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA TANAMAN

10.1. Analisis Usaha Budidaya

Perkiraan analisis budidaya bunga anggrek Dendrobium dengan luas lahan 1,25 m x 12 m; Untuk satu pohon/pot dapat menghasilkan bunga sebanyak 2–3 tangkai bunga dimana anggrek dalam pot mulai berbunga pada umur 3-5 bulan dan menjadi bunga potong pada umur 6–7 bulan dengan masa panen optimal 4 kali. Pada panen ke 2 s.d. ke 4 di atas umur 8 bulan; dalam satu tangkai bunga terdapat 10-15 kuntum bunga. Analisis dilakukan pada tahun 1999 di daerah Bogor. Harga 1 kuntum bunga mencapai harga Rp. 750,- sampai Rp. 1000,-.

1. Biaya produksi 1. Bibit

Bibit: 8 botol @ Rp. 40.000,- Rp. 320.000,- Akar pakis: 5 ikat (42 lempeng /ikat) Rp. 75.000,-

2. Perlengkapan Arang: 80 kg @ Rp. 1.250,- Rp. 100.000,- Pot ukuran 15 cm: 400 bh @ Rp. 750,- Rp. 4.500.000,- Gandasil: 2 pak @ Rp. 7.500,- Rp. 15.000,- Kerangka: 1 unit bambu Rp. 150.000,-

3. Pupuk

o   Furadan Rp. 20.000,- Azodrin: 1 botol Rp. 12.500,- Pupuk Urea: 5 kg @ Rp. 2.000,- Rp. 10.000,- NPK: 2,5 kg @ Rp. 2.000,- Rp. 5.000,-

o Jumlah biaya produksi Rp. 5.207.000,-2. Pendapatan: 3 tangkai x 10 kuntum x 400 pot x Rp.750,- Rp. 9.000.000,-3. Keuntungan Rp. 3.793.000,-4. Parameter kelayakan usaha : 1. Rasio output/input = 1,73

10.2. Gambaran Peluang Agribisnis

Dalam usaha anggrek ini sangat visibel dan modal akan kembali dalam waktu kurang lebih 8 bulan sejak penaman dan apabila penjualan dimulai dari sejak dalam botol, maka akan dapat mengurangi biaya operasional. Selain dari segi biaya modal, kebutuhan bunga potong dalam negeri per tahun untuk berbagai jenis anggrek diperkirakan sekitar 5 juta tangkai. Jumlah tersebut diluar adanya permintaan akan kebutuhan komoditi ekspor.

Page 21: Menanam Anggrek Bibit

11. STANDAR PRODUKSI

11.1. Ruang Lingkup

Standar meliputi klasifikasi, syarat mutu, cara pengambilan contoh, cara uji, syarat penandaan dan pengemasan.

11.2. Diskripsi

Standar mutu bunga angrek potong ini di Indonesia tercantum dalam SNI 01–3171– 1992.

11.3. Klasifikasi dan Standar Mutu

Bunga angrek potongan antara lain terdiri dari 3 jenis “Arathera James Storie” yang digolongkan dalam empat jenis mutu, “Arachin Maggie Oie” dan “Oncidium Golden Shower” yang masing-masing digolongkan dalam tiga jenis mutu.

1. a) Aranthera James Storie 1. Panjang tangkai: mutu I=75 cm; mutu II=67,5 cm; mutu III=60 cm; cara uji

dengan SP-SMP-287-1980.2. Minimum jumlah bunga: mutu I=7; mutu II=6; mutu III=6; cara uji dengan

organoleptik.3. Minimum jumlah kuncup: mutu I=2; mutu II=2; mutu III=2; cara uji dengan

organoleptik.4. Minimum jumlah cabang: mutu I=3; mutu II=2; mutu III=1 ; cara uji dengan

organoleptik.5. Susunan bunga dalam tangkai: mutu I=lengkap; mutu II=lengkap; mutu

III=lengkap; cara uji dengan organoleptik.6. Bunga rusak karena serangga/jamur/mekanis: mutu I=tidak ada; mutu II=tidak

ada; mutu III=tidak ada; cara uji organoleptik.2. Arachnis Maggie Oei

1. Panjang tangkai: mutu I=60 cm; mutu II=42,5 cm; mutu III=32,5 cm; cara uji dengan SP-SMP-287-1980.

2. Minimum jumlah bunga: mutu I=8; mutu II=8; mutu III=8; cara uji dengan organoleptik.

3. Minimum. jumlah kuncup: mutu I=2; mutu II=2; mutu III=2; cara uji dengan organoleptik.

4. Susunan bunga dalam tangkai: mutu I=lengkap; mutu II=lengkap; mutu III=lengkap; cara uji dengan organoleptik.

5. Bunga rusak karena serangga/jamur/mekanis: mutu I=tidak ada; mutu II=tidak ada; mutu III=tidak ada; cara uji organoleptik.

3. Onchidium Goldian Varientas Golden Shower 1. Panjang tangkai: mutu I=67,5 cm; mutu II=60 cm; mutu III=35 cm; cara uji

dengan SP-SMP-287-1980.2. Minimum jumlah bunga: mutu I=7; mutu II=7; mutu III=7; cara uji dengan

SP-SMP- 288-1980.3. Minimum jumlah kuncup: mutu I=5; mutu II=5; mutu III=5; cara uji dengan

SP-SMP- 288-1980.4. Minimum jumlah cabang: mutu I=9; mutu II=7; mutu III=27; cara uji dengan

organoleptik.

Page 22: Menanam Anggrek Bibit

11.4. Pengambilan Contoh

Contoh diambil secara acak dari jumlah kemasan terkecil dalam lot dan contoh dengan rincian sebagai berikut:

1. Contoh yang diambil 1, untuk jumlah kemasan terkecil dalam lot = 1 – 3. 2. Contoh yang diambil 3, untuk jumlah kemasan terkecil dalam lot = 4 – 25.3. Contoh yang diambil 6, untuk jumlah kemasan terkecil dalam lot = 26 – 50.4. Contoh yang diambil 8, untuk jumlah kemasan terkecil dalam lot = 51 – 100.5. Contoh yang diambil 10, untuk jumlah kemasan terkecil dalam lot = 101 – 150.6. Contoh yang diambil 12, untuk jumlah kemasan terkecil dalam lot = 151 – 200.7. Contoh yang diambil 15, untuk jumlah kemasan terkecil dalam lot = 201 – lebih.

Sedangkan untuk petugas pengambil contoh adalah orang yang telah berpengalaman/dilatih lebih dahulu dan mempunyai ikatan dalam suatu badan hukum.

11.5. Pengemasan

1) Cara pengemasan

Pangkal tangkai bunga angrek potongan dimasukan ke dalam tube berisi cairan pengawet/dibungkus dengan kapas kemudian dimasukan ke dalam kantong plastik berisi cairan pengawet lalu dikemas dalam kotak karton/kemasan lain yang sesuai.

2) Pemberian merek

Pada bagian luar kemasan diberi tulisan:

1. Nama barang/varietas anggrek.2. Jenis mutu.3. Nama atau kode produsen/eksportir.4. Jumlah isi.5. Negara/tempat tujuan.6. Produksi Indonesia.

12. DAFTAR PUSTAKA

1. Osman, Fiyanti, Indah Prasasti (1989) Anggrek Dendrobium, Jakarta Penebar Swadaya IKAPI 219 hal.

2. Tim Red. Trubus (1997) Jakarta. Anggrek Potong Penebar Swadaya 34 hal.3. Agribisnis Tanaman Hias, F.Rahardi, Sri Wahyuni, Eko M. Nurcahyo, Penerbar

Swadaya 19934. Budidaya Tanaman Anggrek – Departemen Pertanian 1987, 63 hal.5. Merawat Anggrek , Sutarni M. Soeryowinoto, Penerbit Yayasan Kanisius, 87 hal.

Terakhir Diperbaharui ( Jumat, 20 Mei 2011 15:18 )

Page 23: Menanam Anggrek Bibit

PELUANG BISNIS KULTUR JARINGAN ANGGREK SKALA RUMAH TANGGA Oleh : Ir. Heru Sugito. MP (Widyaiswara P4TK PERTANIAN) Wednesday, March 14th, 2012 | by Admin SIAP Dinas VEDCA Beri komentar Filed under Artikel,Berita Dinas - dibaca 3,195 kali

Anggrek merupakan tanaman hias asli indonesia yang sangat bagus prospeknya untuk dijadikan suatu peluang usaha. Terbukanya peluang usaha didorong tumbuhnya minat masyarakat penggemar yang semakin bertambah, dan kurangnya produksi oleh produsen lokal sendiri, serta kualitas produk yang seadanya.

Pengusaha tanaman hias khususnya anggrek berperan memberi sumbangan besar bagi peningkatan ekonomi masyarakat. Sebenarnya, sektor ini bisa berperan lebih besar lagi, sebab keanekaragaman hayati Indonesia akan anggrek terdapat ribuan spesies merupakan potensi besar untuk membentuk Industri yang kokoh. Salah satu alternatif untuk memperbanyak tanaman anggrek dengan melalui kultur jaringan. Bila dikembangkan secara cermat dan bersungguh-sungguh, tentu dapat menyediakan lapangan kerja yang amat besar..

Kultur jaringan merupakan salah satu cara perbanyakan tanaman secara modern, teknik perbanyakan tanaman ini dengan cara mengisolasi bagian tanaman seperti daun, mata tunas, biji serta menumbuhkan bagian-bagian tersebut dalam media buatan secara aseptik yang kaya nutrisi dan zat pengatur tumbuh dalam wadah tertutup yang tembus cahaya sehingga bagian tanaman dapat memperbanyak diri dan bergenerasi menjadi tanaman lengkap. Prinsip utama dari teknik kultur jaringan adalah perbayakan tanaman dengan menggunakan media buatan yang dilakukan di tempat sterilBibit yang dihasilkan dari kultur jaringan mempunyai beberapa keunggulan, antara lain: mempunyai sifat yang identik dengan induknya, dapat diperbanyak dalam jumlah yang besar sehingga tidak terlalu membutuhkan tempat yang luas, mampu menghasilkan bibit dengan jumlah besar dalam

waktu yang singkat, kesehatan dan mutu bibit lebih terjamin, kecepatan tumbuh bibit lebih cepat dibandingkan dengan perbanyakan konvensional. Banyak masyarakat yang memeiliki persepsi negatif terhadap kultur jaringan sehingga perkembangan kultur jaringan di Indonesia sangat lambat.  Mereka beranggapan bahwa kultur jaringan merupakan kegiatan kultur jaringan yang membutuhkan investasi sangat mahal untuk membangun laboratorium serta

Page 24: Menanam Anggrek Bibit

membeli peralatan dan bahan yang diperlukan..  Sebenarnya kulturjaringan dapat dilakukan dengan investasi yang relatif murah dengan cara melakukan modifikasi-modifikasi peralatan dan bahan yang digunakan.  Kultur jaringan dapat dilakukan oleh siapa saja, karena untuk melakukan kultur jaringan kita hanya memerlukan pengetahuan praktis dan ketrampilan untuk melakukan kegiatan kultur jaringan khususnya perbanyakan anggrek, hal ini dapat dilakukan dirumah dan kita bisa membuat laboratorium kultur jaringan di rumah sendiri, sehingga kegiatan kultur jaringan merupakan kegiatan home industry..  Sudah saatnya kita mengembangkan suatu teknik yang dapat memperbanyak anggrek dengan jumlah yang cukup banyak yaitu dengan teknik kultur jaringan, sebenarnya teknik ini cukup sederhana, hanya masyarakat belum begitu memahaminya . Keadaan ini  mendorong penulis untuk mencoba memperkenalkan kultur jaringan yang prosesnya dapat dilakukan oleh siapa saja dan dapat dilakukan dirumah dengan :

1.  Memodifikasi Perlengkapan Kultur Jaringan2. Ruangan

Ruangan cukup dengan menggunakan minimal ukuran 3 x 3 m, didalam ruangan ini dapat digunakan untuk menyiapkan media, menanam, menginkubasi kultur. Untuk tempat mencuci dapat dilakukan diluar ruangan, sedangkan untuk pembibitan di nursery dapat menggunakann beranda, bahkan kebun di belakang rumah yang dibangun rumah dengan atap paranet.

1. Peralatan

Peralatan yang paling penting dalam kegiatan kultur jaringan adalah autoklaf, fungsinya adalah untuk mensterilakan semua peralatan dan media kultur agar tidak terjadi kontaminasi oleh mikroorganisme. Autoclaf dapat diganti dengan menggunakan panci presto atau rice cooker, sedangkan Laminar air flow cabinet/ meja tanam dapat diganti dengan enkas harganya relatif murah, botol kultur dapat menggunakan botol bekas selai yang harganya lebih murah. Sedangkan tutup botol menggunakan bungkus plastik yang tahan suhu tinggi dan diberi karet gelang. Rak kultur tidak harus terbuat dari almunium atau besi tetapi dapat menggunakan kayu, yang penting bahan tersebut kuat untuk menampung botol-botol kultur. Air Conditioner (AC) diperlukan untuk mencegah suhu tetap stabil, namun penggunaan. AC dalam laboratorium kultur jaringan  bukan suatu keharusan terutama untuk anggrek yang penting dapat mengkondisikan suhu sekitar 25-28 C. pH meter digunakan untuk mengukur pH media, ketika membuat media, alat ini harganya mahal sehingga dapat diganti dengan pH indikator harganya lebih murah,  Alat diseksi merupakan peralatan untuk menanam eksplan ke dalam botol kultur mutlak diperlukan, bunsen atau lampu pembakaran.  Timbangan diperlukan untuk menimbang bahan kimia/ nutrisi  yang diperlukan dalam pembuatan media kultur. Hot plate magnetik stirer digunakan untuk mengaduk sekaligus pemanas dapat diganti dengan menggunakan panci biasa dan diaduk secara manual saja, hand sprayer digunakan untuk menyemprot dalam sterilisasi,

1. Bahan

Glukosa digunakan sebagai sumber energi untuk eksplan dan planlet yang dapat diganti dengan gula biasa yaitu gula pasir.  Unsur hara adalah bahan kimia anorganik yang diperlukan dalam membuat media kultur dengan menggunakan bahan kimia yang pure analisis dan harganya sangat mahal, ini dapat digantikan dengan menggunakan pupuk Growmore atau pupuk gandasil sebagai unsur hara makro dan mikro] untuk pemadat menggunakan agar bacto, tetapi dapat menggunakan agar biasa harganya relatif murah,

Page 25: Menanam Anggrek Bibit

sedangkan zat pengatur tumbuh biasanya menggunakan yang pure analisis harganya sangat mahal, ini dapat diganti dengan menggunakan ekstrak tomat, ekstrak pisang dan air kelapa muda, sterisasi bahan dapat menggunakan bayclean/ clorok, untuk vitamin bisa menggunakan vit B1 dan arang aktif dapat menggunakan norit, alkohol digunakan sebagai bahan sterilisasi pada saat menanam eksplan/ planle..

B,Teknik Perbanyakan tanaman dengan menggunakan biji

Penaburan biji dilakukan melalui tahap-tahap kegiatan berikut :

Buah dicuci dahulu dengan sabun/detergen hingga bersih kemudian dibilas dengan air mengalir berulang kali .

Buah yang sudah dicuci dibawa ke ruang penaburan atau ke dalam enkas, didalam enkas tersebut, ada lampu spirtus, alkohol 70% dalam box stainless steel atau botol selai, botol selai berisi air steril, pinset dan alat alat lain telah dipersiapkan pula.

Kemudian buah dijepit dengan pinset dan dicelupkan ke dalam alkohol 70% atau spirtus, buah dibakar dengan api spirtus, dicelupkan ke dalam air steril, dimasukkan ke dalam alkohol 70% diulangi 3 kali

Setelah pembakaran yang ketiga selesai dan api yang membakar buah sudah benar benar padam, maka buah langsung dimasukkan ke dalam enkas dan diletakkan diatas cawan petridish

Buah dibelah memanjang dengan scalpel steril yang tajam, sehingga akan terlihat biji anggrek berwarna putih dalam jumlah yang sangat banyak, biji berukuran sangat kecil menyerupai serbuk

Biji ditaburkan dalam media padat dengan cara mengetuk ngetuk bagian atas pinset dengan jari telunjuk sehingga biji berjatuhan diatas media, supaya biji dapat jatuh secara merata diatas permukaan media (tidak menggumpal gumpal), maka pada saat pinset diketuk, pinset digerakkan mengitari botol, Bila penaburan telah selesai, botol segera ditutup dengan penutup botol, penutup botol biasanya dari  plastik yang dikaret.

1. C.  Aklimatisasi

Akliimatisasi adalah masa adaptasi tanaman hasil pembiakan secara kultur jaringan yang semula kondisinya terkendali kemudian menjadi berubah pada lingkungan yang tidak terkendali. Apabila dalam tahap aklimatisasi berhasil maka secara keseluruhan perkembangbiakan secara kultur jaringan berhasil pula. Masa aklimatisasi ini merupakan masa kritis bagi tanaman karena tanaman yang semula mendapat nutrisi dari media secara tiba-tiba harus mencari makanan (nutrisi) sendiri, caranya adalah sebagai berikut :

1. Buka tutup botol dan masukkan air sampai setengahnya, goyan botol hingga tanaman dan akarnya terpisah dari agar-agar.

2. Keluarkan anakan anggrek menggunakan pinset atau kawat yang ujungnya dibengkokkan membentuk huruf “U”. Caranya dengan mengaitkan dan menarik akar anakan anggrek keluar sampai terjatuh ke dalam baskom yang berisi air bersih dan steril.

3. Cuci anakan anggrek hingga bersih dan tidak terdapat agar-agar4. Rendam anakan anggrek di dalam wadah (fungisisda) dengan dosis 2-3 mg per liter

air agar tidak ditumbuhi jamur.

Page 26: Menanam Anggrek Bibit

5. Letakkan planlet anggrek di atas wadah dan diangin-anginkan agar bebas dari air. Setelah kering, pindahkan anggrek ke dalam kompot. Satu kompot bisa digunakan untuk 20-40 anakan anggrek, tergantung pada ukuran kompot dan besarnya anakan, kemudian dilakukan pembesaran

Tanaman anggrek banyak diminati oleh banyak orang karena dari warna, penampilan dan harga yang ekonomis. Perbanyakan tanaman anggrek melalui kultur jaringan melalui beberapa tahapan yaitu diawali dari pembuatan media, persiapan eksplan, inisiasi (penanaman), multiplikasi (sub kultur) dan aklimatisasi.

Page 27: Menanam Anggrek Bibit

Teknik Produksi Bibit Anggrek

Januari 27, 2010 oleh plantus

Pada dasarnya perbanyakan anggrek dapat dilakukan dengan biji yang disebut perbanyakan generatif atau menggunakan bagian tubuh dari tanaman yang biasa disebut sebagai perbanyakan vegetatif.

Pendahuluan

Anggrek adalah salah satu tanaman yang mempunyai nilai ekonomis yang tinggi, karena bentuk dan warna bunga yang menarik serta sebagai bunga potong yang tahan lama.

Dalam taksonomi, anggrek termasuk dalam famili Orchidaceae, suatu famili yang sangat bervariasi dan merupakan salah satu grup yang terbesar di antara tanaman berbunga di dunia. Famili ini terdiri dari 800 genus dan lebih dari 50.000 spesies anggrek alam yang ditemukan di seluruh dunia. Anggrek alam ini disebut juga sebagai anggrek spesies yang berasal dari daerah tropis dan sub tropis. Kurang lebih 5.000 spesies diantaranya terdapat di bumi Indonesia.

Beberapa genera yang dikenal secara komersial adalah Dendrobium, Phalaenopsis, Arachnis, Cymbidium, Cattleya, Vanda serta kerabatnya. Kecuali Catttleya, seluruh genera tersebut mempunyai daerah penyebaran di Asia Tenggara (Koay, 1980 dalam Widiastoety dan Farid, 1995).

Beberapa anggrek komersial tersebut terdapat di bumi Indonesia dalam jumlah yang sangat besar. Sebagai contoh Phalaenopsis dan Paphiopedilum yang ada di Indonesia masing-masing mencakup 55% dari seluruh jumlah spesies anggrek yang terdapat di dunia. Semua jenis anggrek Dendrobium yang bunga potongnya memiliki nilai amat komersial, apabila ditelusuri dengan seksama ternyata induknya berasal dari Indonesia, kecuali D. taurianum yang berasal dari Filipina. Jenis Dendrobium ini kebanyakan terdapat di Kepulauan Maluku dan Papua (Anonim, 1993).

Mengingat potensi pasar dan sumber daya alam yang sangat besar itulah maka seyogyanya tanaman anggrek ini memperoleh lebih banyak perhatian dari para penganggrek dan pecintanya. Perhatian itu salah satunya dapat diberikan dalam bentuk pengembangan teknik budidaya tanaman anggrek. Dan salah satu aspek budidaya yang merupakan kunci dalam pengembangan teknik tersebut adalah produksi bibit tanaman anggrek.

Jenis-jenis Anggrek

Menurut tempat tumbuhnya, anggrek dibagi menjadi :

Epifit

Anggrek tipe ini memiliki akar fungsional yang berjurai di udara sedangkan akar-akar yang menempel pada substrat atau media hanya berlaku sebagai jangkar untuk menahan tanaman

Page 28: Menanam Anggrek Bibit

agar tetap pada posisinya. Karena itu anggrek epifit tidak hanya menempel pada pohon lain tetapi dapat juga pada tebing-tebing tinggi. Termasuk kategori ini adalah Phalaenopsis.

Semi Epifit

Seperti halnya epifit, maka semi epifit juga tumbuh menempel di tempatnya. Hanya saja pada semi epifit sebagian sistem akarnya yang aktif juga berfungsi di bawah permukaan media sedangkan akar-akar yang aktif lainnya adalah akar udara. Termasuk kategori ini antara lain : Brassavola, Epidendrum, dan Laelia.

Terrestria

Anggrek ini adalah anggrek tipe tanah, hidup dan tumbuh di tanah, dengan tanah atau humus sebagai media. Ada dua jenis anggrek terrestria, yaitu :

Terrestria sejati, akar atau batang di dalam tanah yang bersama-sama seluruh sistem akarnya berada di dalam tanah. Termasuk kategori ini antara lain : Cryptostylis dan Habenaria.

Terrestria dengan umbi semu yang sebagian atau seluruhnya berada di atas tanah. Akar-akarnya pun tak begitu dalam memasuki tanah, melainkan berada dekat di bawah lapisan permukaan tanah. Termasuk kategori ini antara lain : Cymbidium dan Coelogyne.

Semi Terrestria

Anggrek ini juga masuk dalam tipe anggrek tanah. Meskipun demikian dibedakan dari terrestria karena tidak mempunyai bonggol atau umbi semu. Anggrek ini lebih tepat dikatakan tumbuh di atas permukaan tanah, dekat di bawah lapisan permukaan tanah. Termasuk kategori ini antara lain: Arachnis dan Vanilla (Satoto, 1991).

Menurut cara pertumbuhannya, anggrek dibagi menjadi:

Monopodial

Anggrek tipe ini hanya mempunyai satu sumbu utama. Artinya pertumbuhan ujung batangnya boleh dikatakan tidak terbatas. Anggrek-anggrek monopodial antara lain terdapat pada Arachnis spp., Ascocenda spp., Aeridachnis spp., Renanthera spp., dan Vanda spp.

Sympodial

Anggrek tipe ini memiliki pertumbuhan ujung-ujung batang yang terbatas. Pada awalnya sumbunya tumbuh dahulu, kemudian pertumbuhannya terhenti disusul munculnya tunas baru sebagai cabang di pangkal batang pertama, tumbuh, berhenti lagi pada tinggi tertentu, begitu terus berulang-ulang. Anggrek-anggrek sympodial terdapat pada Cattleya spp., Coelogyne spp. Dendrobium spp., dan Oncidium spp.

Perbedaan cara pertumbuhan ini sangat mempengaruhi cara perbanyakannya, baik secara generatif maupun vegetatif. Tanaman anggrek tipe monopodial tidak dapat disilangkan dengan anggrek tipe sympodial.

Berdasarkan kebutuhan suhu, tanaman anggrek dibedakan menjadi :

Page 29: Menanam Anggrek Bibit

Tipe Dingin

Yaitu anggrek yang membutuhkan suhu malam yang berkisar antara 13?- 18?C, sedang suhu siang berkisar antara 18?- 21?C. Contohnya : Cymbidium dan Miltonia.

Tipe Sedang

Yaitu anggrek yang membutuhkan suhu malam yang berkisar antara 18?- 21?C, sedang suhu siang berkisar antara 21?- 24?C. Contohnya : Dendrobium, Cattleya, dan Oncidium.

Tipe Hangat

Yaitu anggrek yang membutuhkan suhu malam yang berkisar antara 21?- 24?C, sedang suhu siang berkisar antara 24?- 29?C. Contohnya : Arachnis, Aranthera, Renanthera, dan Vanda (Widiastoety dan Farid, 1995).

Syarat Tumbuh

Cahaya

Cahaya digunakan untuk mengkonversi CO2 dan zat-zat yang diberikan pada tanaman menjadi bahan-bahan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Menurut Gunawan (1999), faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pertumbuhan terdiri atas intensitas cahaya, lama penyinaran serta kualitas sinarnya.

Pada umumnya anggrek pot seperti Cattleya, Vanda daun, Cymbidium, Phalaenopsis, dan Dendrobium membutuhkan cahaya lebih sedikit daripada anggrek tanah. Dapat dikatakan pula bahwa anggrek tanah dapat ditanam tanpa menggunakan peneduh, sebaliknya apabila anggrek pot ditanam tanpa peneduh maka akan menghanguskan daun dan pseudobulb-nya. Untuk praktisnya Cattleya, Vanda daun, dan Cymbidium membutuhkan 20-30% cahaya matahari penuh Phalaenopsis 10-15%, Oncidium 55-56% dan Dendrobium 50-60% cahaya matahari penuh.

Panjang hari, yaitu lamanya tanaman menerima cahaya dapat mempengaruhi pembungaan tanaman dewasa. Beberapa jenis Cattleya dan Phalaenopsis akan berbunga apabila ditumbuhkan pada keadaan hari pendek, yaitu penyinaran kira-kira 8 jam per hari. Ada beberapa jenis anggrek yang tidak dipengaruhi oleh lama penyinaran misalnya D. Jacquelyn Thomas atau D. Lady Hay. Vanda Joaquin paling baik mendapat penyinaran 10 jam per hari, apabila kurang dari 10 jam per hari, produksi bunga berkurang.

Kualitas sinar juga berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman anggrek. Pada umumnya di daerah tropis seperti Indonesia, cahaya putih dari matahari adalah terbaik.

Suhu

Beberapa spesies anggrek alam tumbuh di daerah pegunungan, hidup dan berkembang pada temperatur rendah yaitu antara 5? – 10?C. Anggrek-anggrek budidaya memerlukan temperatur 28? – 30?C dengan temperatur minimal 15?C. Apabila temperatur sama atau lebih tinggi dari 30?C maka kenaikan temperatur harus diimbangi dengan kelembaban udara yang tinggi serta aliran udara yang lancar. Pada suhu antara 10? – 15?C pertumbuhan anggrek

Page 30: Menanam Anggrek Bibit

sangat lambat, bahkan ada yang berhenti tumbuh dan berada dalam keadaan dorman (Gunawan, 1999).

Kelembaban

Menurut Widiastoety dan Farid (1995), kelembaban nisbi (RH) untuk anggrek berkisar antara 60? – 85?C. Fungsi dari kelembaban yang tinggi ini adalah untuk menghindari penguapan yang terlalu besar. Pada malam hari kelembaban tidak boleh terlalu tinggi, oleh sebab itu diusahakan agar media dalam pot tidak terlampau basah, sedangkan kelembaban yang sangat rendah pada siang hari dapat diatasi dengan cara pemberian semprotan (mist) di sekitar tempat pertanaman dengan bantuan sprayer.

Teknik Perbanyakan Anggrek

Pada dasarnya perbanyakan anggrek dapat dilakukan dengan biji yang disebut perbanyakan generatif atau menggunakan bagian tubuh dari tanaman yang biasa disebut sebagai perbanyakan vegetatif (Karjono, 1995).

Perbanyakan Generatif

Perbanyakan tanaman anggrek dengan cara generatif dapat dimulai dengan cara penyerbukan bunga, kemudian dilanjutkan dengan penumbuhan biji anggrek pada media tanam yang sesuai. Cara penyerbukan ini membutuhkan waktu yang lama karena setelah mengawinkan induk-induknya melalui penyerbukan, biji yang dihasilkan membutuhkan waktu yang relatif lama pula untuk tumbuh menjadi bibit. Cara penyerbukan bunga anggrek sangat sederhana apabila telah diketahui letak polinia dan kepala putiknya. Langkah-langkahnya sebagai berikut ini :

Sediakan sehelai kertas putih dan sebatang lidi kecil atau tusuk gigi yang bersih.

Buka cap polinia yang terdapat pada ujung column; akan terlihat polinia yang berwarna kuning.

Basahi ujung lidi/ujung tusuk gigi dengan cairan yang ada di dalam lubang kepala putik atau dengan sedikit ludah.

Ambil dengan hati-hati polinia. Pegang kertas putih di bawah untuk wadah polinia yang mungkin jatuh waktu diambil.

Polinia kemudian dimasukkan ke dalam lubang kepala putik.

Beri label yang diikatkan pada tangkai bunga yang berisi catatan tentang tanggal penyerbukan dan mana bunga yang diambil polinianya (Gunawan,1999).

Menurut Karjono (1995), kelangsungan hidup biji anggrek di alam sangat tergantung pada cendawan mikoriza. Biji kecambah tidak akan berkecambah atau tumbuh dengan baik tanpa dukungan mikoriza. Hal itu karena biji anggrek berukuran kecil dan tidak mempunyai kotiledon yang merupakan cadangan makanan pada awal pertumbuhan biji. Dengan adanya cendawan mikoriza, biji anggrek mendapat makanan berupa hasil penguraian sisa-sisa pakan oleh mikoriza.

Page 31: Menanam Anggrek Bibit

Untuk menumbuhkan biji anggrek yang kurang sempurna itu perlu disediakan media khusus agar biji tersebut tetap tumbuh dengan kondisi tanpa kehadiran mikoriza. Media yang baik untuk perkecambahan biji anggrek biasanya dipakai media versi Knudson C. Biji yang disebarkan dalam media steril dengan pH 5.0-5.2 ini akan berkecambah setelah tiga minggu. ?Bayi-bayi? anggrek ini akan tumbuh besar, setelah berumur 9-12 bulan baru siap dikompotkan. Proses penanaman ini dilakukan pada suatu lemari steril yang disebut entkas.

Perbanyakan Vegetatif

Menurut Soeryowinoto (2000), memperbanyak tanaman anggrek secara vegetatif bertujuan :

Untuk tujuan komersial.

Untuk menyeleksi tanaman unggul yang terdapat di antara populasi.

Untuk mendapatkan uniformitas (keseragaman) karena persyaratan pemasaran.

Karena sifat biologinya yang menonjol.

Perbanyakan vegetatif ini akan menghasilkan keturunan yang sifatnya sama dengan tanaman induk. Tidak terjadi perubahan kromosom atau gen, sehingga genotipanya tetap sama. Kalaupun ada penyimpangan, hal itu disebabkan faktor luar, seperti pemupukan yang menyebabkan ukuran tanaman atau bunga menjadi lebih besar (Karjono, 1995).

Stek

Biasanya digunakan untuk anggrek monopodial, berbatang satu, yang cara hidupnya terrestria seperti genus Arachnis, Vanda terrestris dan Aeridachnis. Caranya, tanaman anggrek (misalnya Vanda Douglas) yang tingginya sudah mencapai 2 meter atau lebih sehingga menyulitkan untuk memetik bunganya, digunting sepanjang 80 cm dari pucuk . Stek tersebut kemudian ditanam dan bagian pangkalnya dirawat terus. Dalam waktu enam bulan, beberapa tunas yang muncul mencapai tinggi sekitar 60 cm dan berakar beberapa helai. Tunas-tunas ini pun dapat dijadikan stek untuk ditanam dan dijual.

Pemisahan Rumpun (Splitting)

Cara ini biasanya dilakukan pada tanaman anggrek sympodial atau berbatang semu, seperti Dendrobium dan Cattleya. Tanaman anggrek yang paling sedikit mempunyai paling sedikit enam bulb (umbi), batangnya digergaji sampai putus menjadi dua, masing-masing mempunyai tiga buah bulb. Sebaiknya penggergajian juga diteruskan pada isian pot. Cara memisah ini dapat pula dilakukan dengan mengiris batang tadi dengan menggunakan scalpel. Tunggulah sampai bulb belakang atau achter bulb bertunas lagi. Tunas ini ditunggu sampai akar-akarnya tumbuh sudah agak panjang, kira-kira 3-4 cm dan daunnya sudah agak keras, jadi tidak lunak, kemudian pelan-pelan tanaman dipindahkan ke pot baru.

Menggunakan Hormon atau Zat Tumbuh

Cara ini digunakan untuk menambah suksesnya pemisahan. Caranya: ambil hormon Rhizopon yang berbentuk serbuk, dapat berisi IAA, IBA atau NAA. Rhizopon yang berbentuk serbuk ini dicampur dengan levertraan zalf. Oleskan zalf dan saleb yang telah

Page 32: Menanam Anggrek Bibit

dicampur dengan Rhizopon tadi pada bulb bagian bawah, dekat di bawah mata. Olesan selebar 3-4 mm dan sepanjang 10 mm. Hormon ini kalau berhasil akan memacu pertumbuhan akar (Soeryowinoto, 2000).

Menggunakan Keiki

Keiki adalah anakan yang tumbuh liar pada ujung umbi di ruas-ruas tanaman anggrek dewasa. Keiki biasanya terbentuk bila media tanam tidak pernah diganti, sehingga akar-akarnya banyak yang rusak dan pada akhirnya pertumbuhan tunas pindah ke bagian ruas-ruas tersebut, tidak pernah pada umbi.

Keiki bisa dibuat dari umbi yang tidak berdaun (gundul) yang diletakkan dalam posisi terbalik dan diletakkan pada tempat yang lembap dan agak teduh atau terhindar dari terik matahari.

Untuk mempercepat bertunas dan berakar, umbi semu perlu disemprot dengan pupuk daun yang telah dicampur Triberline (1 cc Triberline untuk 4 liter pupuk) setiap minggu, atau dengan Atonik tiga kali sehari. Biasanya keiki akan mencul 2-3 bulan kemudian.

Menggunakan Akar

Umumnya akar anggrek sulit sekali diperbanyak secara vegetatif menjadi tanaman baru. Namun demikian pada anggrek jenis Doritis atau Paraphalaenopsis atau silangannya, pada akarnya secara spontan bertunas tanaman-tanaman anggrek baru, yang setelah cukup besar dapat dipisahkan dengan memotong akar aslinya.

Kultur Jaringan

Teknik kultur jaringan adalah menumbuhkan jaringan-jaringan vegetatif seperti akar, daun, batang, dan mata tunas (shoot tip) pada medium buatan (cair atau padat) secara aseptik. Dengan teknik ini dapat diharapkan perbanyakan tanaman secara cepat dan berjumlah banyak. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam kultur jaringan :

Cahaya

Peranan cahaya terhadap pertumbuhan eksplan ditentukan oleh intensitas dan kualitas cahaya serta lamanya penyinaran. Menurut Murashige (1977) dalam Widiastoety (1995), untuk pembentukan tunas dan akar diperlukan lama penyinaran optimum 16 jam per hari.

Suhu

Suhu yang diperlukan untuk pertumbuhan jaringan berkisar antara 20?- 25?C. Penggunaan suhu yang rendah dapat mengurangi aktivitas enzim peroksidase dan oksidase yang bertindak sebagai katalisator dalam proses oksidasi senyawa fenol. Akibatnya, keracunan oleh eksudat toksik ini dapat ditekan. Namun bila luka jaringan telah sembuh maka pemakaian suhu tinggi akan lebih menguntungkan karena pada suhu tersebut aktivitas metabolisme sel lebih tinggi.

pH Media

Page 33: Menanam Anggrek Bibit

Pada umumnya digunakan pH sekitar 4.8-5.2 untuk media cair. Kecepatan putar alat pengocok (shaker) bervariasi yaitu 90-100 rpm.

Oksigen

Oksigen berfungsi di dalam proses respirasi jaringan. Adanya enzim-enzim peroksidase dan oksidase dapat mengkatalis terjadinya proses oksidasi pada bagian jaringan anggrek yang terluka akibat pemotongan. Hal ini menyebabkan terganggunya pengambilan zat hara, terjadinya pembengkakan sel, dan terlepasnya plasma sel dari dinding sel (Widiastoety, 1995).

Secara singkat proses kultur jaringan diawali dengan mengerat tunas anggrek (misal Dendrobium) yang berukuran tinggi 5 cm dari umbi induknya. Tunas yang telah diambil disterilkan dengan merendamnya dalam larutan Chlorox 10% selama 10 menit. Kemudian tunas dibuka dengan pisau dalam keadaan steril di entkas. Setelah dibuka titik tumbuh (meristem) yang ada di bagian pucuk atau sisi pangkal tunas diambil. Selanjutnya meristem dimasukkan ke dalam erlenmeyer yang berisikan larutan hara dengan ramuan tertentu yang telah disterilkan.

Erlenmeyer ditempatkan pada suatu alat pengocok (shaker) yang dijalankan terus menerus siang malam. Dalam waktu dua bulan eksplan telah membentuk kalus yang makin lama makin besar. Pertumbuhan yang membesar itu menyebabkan jaringan terpecah-pecah. Tiap pecahan bisa dipindahkan lagi ke dalam botol erlenmeyer lain yang juga mendapat perlakuan sama (dikocok). Demikian seterusnya, setelah setiap jaringan tersebut terpecah, segera dipindahkan ke erlenmeyer lain. Pada akhirnya jaringan tersebut ditumbuhi plb (protocorm like bodies) yang apabila dipindahkan ke media padat akan menjadi planlet atau anak semai.

Anak semai selanjutnya ditanam berjajar pada media padat dalam botol. Di tempat inilah terjadi diversifikasi bentuk, karena sekarang telah mulai terbentuk pucuk dan akar. Bila di dalam botol tersebut anak semai telah ?menyundul? langit-langit botol serta telah cukup besar (ditandai akarnya sudah banyak), berarti sudah siap dijual atau dipindahtanamkan menjadi kompot (community pot). Setiap kompot berisi kira-kira 20 anak semai.

Bibit yang dihasilkan dengan kultur jaringan ini selain jumlahnya beribu-ribu dan seragam ukurannya, juga sifat-sifatnya dijamin sama dengan induknya (Karjono, 1995).

Pemeliharaan

Pemupukan

Para peneliti menganjurkan pemberian pupuk majemuk pada tanaman anggrek. Pupuk majemuk untuk anggrek dianjurkan mengandung 10% N, 4% P, 6% K, 15% S, dan 7% Ca. Atau dapat juga menggunakan pupuk ZA, Urea atau Amonium Nitrat sebagai sumber N,P, dan Ca dari pupuk SP-36, K dari KCl atau ZK. Untuk Mg dan sekaligus Ca dapat menggunakan dolomit. Pupuk umumnya diberikan dalam bentuk larutan 1 g/10 l air dan digunakan untuk penyiraman seminggu sekali (Gunawan, 1999).

Penyiraman

Page 34: Menanam Anggrek Bibit

Cara pemberian air yang baik adalah melalui nozzle dari suatu semprotan. Melalui nozzle dapat diatur butiran air yang halus yang tidak menghanyutkan media tumbuh atau merusak bunga dan batang. Cara ini lebih efisien daripada penyiraman dengan penuangan air langsung. Air dapat disemprotkan ke media, batang, dan daun tanaman hingga basah. Pada keadaan udara kering, penyemprotan butiran air halus di sekeliling tanaman dan ke udara dapat mengurangi tekanan panas yang berlebihan.

Pengendalian Hama dan Penyakit

Hama pada anggrek antara lain semut, belalang, keong, trips, Red Spider, kutu babi, kumbang, kutu, ulat, dan kepik.

Penyakit anggrek ada beberapa macam. Penyakit yang umum dijumpai adalah penyakit busuk hitam (Phytophtora omnivora), bercak daun (Cercospora sp.), bercak Gloesporium, busuk pergelangan akar (Phytium atau Rhizoctonia). Penyakit yang disebabkan oleh bakteri antara lain busuk basah (Erwinia) dan bercak daun oleh Bacterium sp. Penyakit yang disebabkan oleh virus antara lain Cymbidium Mosaic Virus (CyMV) dan Tobacco Mosaic Virus (TMV).

Fungisida untuk membasmi cendawan yang dapat digunakan antara lain Baycor, Dhitane M-45, Benlate, Ferban, Physan, Truban dan Banrot dengan dosis 2 g/l untuk yang berbentuk bubuk. Frekuensi penggunaan sama dengan pestisida.

Untuk mengendalikan bakteri, bisa digunakan pemakaian Cuprocide 54 J dan bubur Bordeaux.

Bagi tanaman yang terserang virus, sampai saat ini belum ada pengobatannya.

Kesimpulan

Produksi bibit tanaman anggrek sangat tergantung dari jenis anggrek yang bersangkutan.

Perbanyakan tanaman secara generatif lebih banyak dilakukan oleh para penganggrek di Indonesia karena membutuhkan waktu yang relatif singkat dibandingkan dengan perbanyakan secara generatif, dengan hasil yang lebih seragam dan lebih banyak.

situshijau.co.id, 28 Januari 2002