Cara Memerah Asi

3
CARA MEMERAH ASI Sebelum membahas tentang cara memerah ASI, perlu diketahui terlebih dahulu mengenai anatomi payudara ibu. Pada Gambar 1, dapat dilihat bahwa bagian payudara yang mendekati puting susu terdapat lactiferous sinus (ampulla) yang merupakan tempat ASI berkumpul sebelum diisap. Itulah sebabnya, bayi harus memasukkan seluruh bagian hitam payudara (areola) ke dalam mulutnya sehingga ASI mengalir deras ketika diisap. Pada paparan tentang cara memerah ASI di bawah, akan dipahami bahwa tujuan memijat bagian belakang payudara yang lebih menjauhi puting susu adalah mengumpulkan ASI ke ampulla. Gambar 1. Anatomi payudara ibu. Bagian belakang payudara yang lebih menjauhi putting susu diperkaya oleh jaringan kelenjar penghasil ASI sedangkan bagian depannya terdapat ampulla yang merupakan tempat ASI berkumpul sebelum diisap bayi. Jika menginginkan ASI dalam jumlah banyak, ibu disarankan memerah ASI dengan tangan kosong. Cara ini paling murah karena tidak memerlukan alat pompa ASI meskipun sangat menguras waktu dan perlu latihan. Pertama, cuci tangan sebelum dimulai. Sesuai Gambar 1A, tempatkan ibu jari ±4-5 cm dari puting susu sehingga membentuk huruf “C” di sekitar areola (daerah hitam di sekitar puting susu). Remas payudara secara memutar di sekitar areola, lalu dorong ASI keluar (Gambar 1B). Ketika mulai keluar, lepas tangan dan jangan memerah terlalu kuat karena dapat menyumbat jalan keluar ASI. Gunakan wadah yang steril untuk menampung ASI (Gambar 1C).[5]

description

ASI Eksklusif

Transcript of Cara Memerah Asi

Page 1: Cara Memerah Asi

CARA MEMERAH ASISebelum membahas tentang cara memerah ASI, perlu diketahui terlebih dahulu mengenai anatomi payudara ibu. Pada Gambar 1, dapat dilihat bahwa bagian payudara yang mendekati puting susu terdapat lactiferous sinus (ampulla) yang merupakan tempat ASI berkumpul sebelum diisap. Itulah sebabnya, bayi harus memasukkan seluruh bagian hitam payudara (areola) ke dalam mulutnya sehingga ASI mengalir deras ketika diisap. Pada paparan tentang cara memerah ASI di bawah, akan dipahami bahwa tujuan memijat bagian belakang payudara yang lebih menjauhi puting susu adalah mengumpulkan ASI ke ampulla.

Gambar 1. Anatomi payudara ibu. Bagian belakang payudara yang lebih menjauhi putting susu diperkaya oleh jaringan kelenjar penghasil ASI sedangkan bagian depannya terdapat ampulla yang merupakan tempat ASI berkumpul sebelum diisap bayi.Jika menginginkan ASI dalam jumlah banyak, ibu disarankan memerah ASI dengan tangan kosong. Cara ini paling murah karena tidak memerlukan alat pompa ASI meskipun sangat menguras waktu dan perlu latihan. Pertama, cuci tangan sebelum dimulai. Sesuai Gambar 1A, tempatkan ibu jari ±4-5 cm dari puting susu sehingga membentuk huruf “C” di sekitar areola (daerah hitam di sekitar puting susu). Remas payudara secara memutar di sekitar areola, lalu dorong ASI keluar (Gambar 1B). Ketika mulai keluar, lepas tangan dan jangan memerah terlalu kuat karena dapat menyumbat jalan keluar ASI. Gunakan wadah yang steril untuk menampung ASI (Gambar 1C).[5]

Page 2: Cara Memerah Asi

Gambar 2. Cara memerah ASI dengan tangan kosong.[7]Awalnya, ASI akan sulit diperah. Namun, semakin sering ASI diperah, semakin banyak ASI keluar, dan semakin sedikit waktu yang diperlukan. Memerah ASI sebentar-sebentar tetapi sering akan lebih efektif daripada dalam waktu lama tetapi jarang. Ibu yang merasakan dan membayangkan bayinya akan menghasilkan lebih banyak ASI dengan merangsang let-down reflex. Sebaliknya, ASI akan terhambat jika ibu stress atau kelelahan.[6]Menghangatkan payudara dengan kain yang telah dibasahi dengan air hangat atau mandi air hangat dapat membantu meningkatkan suplai darah ke payudara sehingga lebih banyak ASI dihasilkan. Ibu pekerja dapat mempersiapkan lebih banyak ASI perah sebelum kembali bekerja untuk menghemat waktu di kemudian hari.[6]Cara kedua memerah ASI adalah menggunakan alat pompa ASI. Alat pompa elektrik maupun manual dapat menghemat lebih banyak waktu tetapi ibu perlu merogoh uang hingga ratusan ribu rupiah.[12] Rata-rata diperlukan 15-45 menit untuk memompa kedua payudara. Alat pompa yang baik meniru aksi mengisap oleh bayi, merangsang let-down reflex, dan tidak menimbulkan nyeri.[13]

Page 3: Cara Memerah Asi

Gambar 3. Alat pompa ASI. Gambar di atas adalah gambar corong pengisap payudara sedangkan gambar di bawah berturut-turut dari kiri ke kanan adalah alat pompa manual, alat pompa elektrik bertenaga baterai, dan alat pompa elektrik bertenaga listrik.[8-11]Mana alat pompa yang cocok untuk ibu? Jika ibu bekerja penuh waktu dan kesulitan mencuri waktu saat jam kerja, alat pompa yang sesuai adalah jenis elektrik. Namun, jika memerah ASI hanya dilakukan kadang-kadang, alat pompa manual saja sudah cukup.[5] Alat pompa elektrik dapat digunakan sekaligus di kedua payudara sehingga dapat menghemat waktu. Penggunaan alat pompa elektrik di satu payudara sambil bayi menyusu di payudara yang lain dapat memperbanyak ASI yang dapat diperah.[6]Beberapa barang yang dapat dibawa oleh ibu pekerja untuk memerah ASI saat jam kerja adalah alat pompa ASI, wadah penampungan, boks pendingin, dan breast pads. Breast pads berfungsi menyerap kelebihan ASI yang seringkali terus menetes setelah diperah sehingga dapat membasahi pakaian kerja. Ibu disarankan memanfaatkan waktu luang untuk menumpuk lebih banyak cadangan ASI sehingga dapat memerah ASI lebih jarang di kemudian hari. Kesepakatan perlu dibuat dengan atasan maupun rekan sekantor agar jadwal kerja memungkinkan ibu untuk memerah ASI.