CARA MEMBUAT PESTISIDA ORGANIK2.doc

78
CARA MEMBUAT PESTISIDA ORGANIK Published : 20.43  Author : absy oke CARA MEMBUAT PESTISIDA ORGANIK Dengan semakin mahalnya bisaya pestisida, maka kita petani kita mulai melirik pestisida organic. Disamping harganya murah, bahan-bahannya banyak tersedia di sekitar kita. amun sayangnya kita enggan untuk membuatnya, karena umumnya kita tidak tahu bagaimana cara membuatnya. Pestisida adalah !at pengendali hama "seperti: ulat, #ereng dan kepik$. Pestisida %rganik: adalah pengendali hama yang dibuat dengan meman&aatkan !at racun dari gadung dan tembakau. 'arena bahan-bahan ini mudah didapat oleh petani, maka pestisida organik dapat dibuat sendiri oleh petani sehingga menekan biaya produksi dan akrab dengan lingkungan. Penggunaan pestisida organik (uga harus dilakukan dengan hati-hati dan dengan kesabaran serta ketelitian. )anyaknya pestisida organik yang disemprotkan ke tanaman harus disesuaikan dengan hama. *aktu penyemprotan (uga harus diperhatikan petani sesuai dengan siklus perkembangan hama. Pestisida organik dapat men(amin keamanan ekosistem. Dengan pestisida organik hama hanya terusir dari tanaman petani tanpa membunuh. +elain itu penggunaan pestisida organik dapat mencegah lahan pertanian men(adi keras dan menghindari ketergantungan pada pestisida kimia. ntuk pencegahan adanya hama, penyemprotan dapat dilakukan secara periodik pada tanaman sayuran. +ebaiknya dalam #aktu satu minggu sekali atau disesuaikan dengan ada tidaknya hama karena hama selalu berpindah. )ahan baku Pestisida organik dapat diperoleh dari bi(i mahoni, kunyit, (ahe, serai dan cabe. Pembuatannya dengan dihaluskan, diberi air, diperas dan disaring . ntuk cabe saat penyemprotan harus hati-hati (angan sampai berbalik arah mengenai manusia. Pestisida dari mahoni untuk mengatasi hama tanaman terong dan pare. 'unyit, (ahe, serai untuk mengatasi  (amur tanaman dan buah. abe untuk mengatasi semua (enis hama k ecuali hama di dalam tanah. +elain dengan pestisida organik buatan, pengusiran hama lalat buah (uga dapat dilakukan dengan pengalihan perhatian hama pada #arna-#arna yang disukainya. aranya dengan memasang #arna tertentu yang bisa menarik lalat buah di sekitar tanaman. Pertanian secara tumpang sari (uga bisa men(adi alternati& mengurangi hama tanaman tertentu. )erikut beberapa cara untuk membuat pestisida organik yang dapat dibuat sendiri: Membuat Pestisida Organik untuk Hama dan penyakit tanaman )ahan dan Alat: 2 kg gadung. kg tembakau. 2 ons terasi. / kg (aringao "dringo$. 4 liter air. sendok makan minyak kelapa. Parutan kelapa. +aringan kelapa "kain tipis$. mber plastik. ampan plastik. ara Pembuatan: 1inyak kelapa dioleskan pada kulit tangan dan kaki "sebagai perisai dari getah gadung$. adung dikupas kulitnya dan diparut.

Transcript of CARA MEMBUAT PESTISIDA ORGANIK2.doc

CARA MEMBUAT PESTISIDA ORGANIK

Published : 20.43Author : absy okeCARA MEMBUAT PESTISIDA ORGANIKDengan semakin mahalnya bisaya pestisida, maka kita petani kita mulai melirik pestisida organic. Disamping harganya murah, bahan-bahannya banyak tersedia di sekitar kita. Namun sayangnya kita enggan untuk membuatnya, karena umumnya kita tidak tahu bagaimana cara membuatnya.Pestisida adalah zat pengendali hama (seperti: ulat, wereng dan kepik). Pestisida Organik: adalah pengendali hama yang dibuat dengan memanfaatkan zat racun dari gadung dan tembakau. Karena bahan-bahan ini mudah didapat oleh petani, maka pestisida organik dapat dibuat sendiri oleh petani sehingga menekan biaya produksi dan akrab dengan lingkungan.Penggunaan pestisida organik juga harus dilakukan dengan hati-hati dan dengan kesabaran serta ketelitian. Banyaknya pestisida organik yang disemprotkan ke tanaman harus disesuaikan dengan hama. Waktu penyemprotan juga harus diperhatikan petani sesuai dengan siklus perkembangan hama. Pestisida organik dapat menjamin keamanan ekosistem. Dengan pestisida organik hama hanya terusir dari tanaman petani tanpa membunuh. Selain itu penggunaan pestisida organik dapat mencegah lahan pertanian menjadi keras dan menghindari ketergantungan pada pestisida kimia.Untuk pencegahan adanya hama, penyemprotan dapat dilakukan secara periodik pada tanaman sayuran. Sebaiknya dalam waktu satu minggu sekali atau disesuaikan dengan ada tidaknya hama karena hama selalu berpindah.Bahan baku Pestisida organik dapat diperoleh dari biji mahoni, kunyit, jahe, serai dan cabe. Pembuatannya dengan dihaluskan, diberi air, diperas dan disaring . Untuk cabe saat penyemprotan harus hati-hati jangan sampai berbalik arah mengenai manusia.Pestisida dari mahoni untuk mengatasi hama tanaman terong dan pare. Kunyit, jahe, serai untuk mengatasi jamur tanaman dan buah. Cabe untuk mengatasi semua jenis hama kecuali hama di dalam tanah.Selain dengan pestisida organik buatan, pengusiran hama lalat buah juga dapat dilakukan dengan pengalihan perhatian hama pada warna-warna yang disukainya. Caranya dengan memasang warna tertentu yang bisa menarik lalat buah di sekitar tanaman. Pertanian secara tumpang sari juga bisa menjadi alternatif mengurangi hama tanaman tertentu.Berikut beberapa cara untuk membuat pestisida organik yang dapat dibuat sendiri:Membuat Pestisida Organik untuk Hama dan penyakit tanaman Bahan dan Alat:2 kg gadung.1 kg tembakau.2 ons terasi. kg jaringao (dringo).4 liter air.1 sendok makan minyak kelapa.Parutan kelapa.Saringan kelapa (kain tipis).Ember plastik.Nampan plastik.Cara Pembuatan:Minyak kelapa dioleskan pada kulit tangan dan kaki (sebagai perisai dari getah gadung).Gadung dikupas kulitnya dan diparut.Tembakau digodok atau dapat juga direndam dengan 3 liter air panasJaringao ditumbuk kemudian direndam dengan liter air panasTembakau, jaringao, dan terasi direndam sendiri-sendiri selama 24 jam. Kemudiandilakukan penyaringan satu per satu dan dijadikan satu wadah sehingga hasilperasan ramuan tersebut menjadi 5 liter larutan.Dosis:1 gelas larutan dicampur 5-10 liter air.2 gelas larutan dicampur 10-14 liter air.Kegunaan:Dapat menekan populasi serangan hama dan penyakit.Dapat menolak hama dan penyakit.Dapat mengundang makanan tambahan musuh alami.Sasaran :Wereng Batang Coklat, Lembing Batu, Ulat Grayak, Ulat Hama Putih Palsu1. Pestisida Organik NIKURAK (mahoni, tembakau dan daun jarak)a. Bahan-bahan1. Biji mahoni : 300 gram2. Tembakau : 100 gram3. Daun jarak : 1 kg4. Air : 6 ltrb. Cara membuatnya1. Biji mahoni digiling/ditumbuk halus.2. Daun jarak dan tembakau direbus dengan air sampai mendidih, angkat dan dinginkan. Campurkan mahoni yang sudah ditumbuk halus aduk hingga rata, kemudian diamkan selama 24 jam, lalu saring.3. Jika larutan pestisida organik ingin disimpan, maka pencampuran dilakukan pada saat akan digunakan.c. Dosis :30 cc larutan pestisida organik ini bias digunakan untuk satu tangki sprayer (+/- 15 liter).Semprotkan ke lahan yang terkena hama pada waktu pagi atau sore hari. Ulangi tiap 4 hari sekali.d. Sasaran OPT (Organisme Pengganggu Tanaman)Ulat grayak : pada tanaman bawang merah, bawang putih, kedelai, jagung, kacang tanah, kacang panjang, kubis dan sawiUlat penggulung daun dan perusak daun pada tanaman padi.e. Hasil pencapaian1. Pestisida Organik NIKORAK bersifat racun kontak, dan hama yang terkena secara langsung , tingka kematiannya tinggi.2. Populasi hama turun drastic dan timbulnya lama3. Keluhan sampingan tidak ditemui, pada waktu setelah penyemprotan.2. GACASI (gadung, cabe merah dan daun sirih)

a. Bahan-bahan1. Gadung : 4 kg2. Cabai merah : 2 on3. Daunsirih : 2 kg4. Air : 15 ltrb. Cara membuatnya1. Gadung, cabai dan daun sirih digiling halus dan campurkan dengan rata2. Tambahkan air, aduk sampai rata dan disaring, air ramuan merupakan induk pestisida.c. Penggunaan14 liter air dicampur dengan pestisida 250 cc (1 gelas), semprotkan ke lahan pada waktu pagi/sore hari, ulangi 4-5 hari sekali.d. Sasaran OPTPenggerek batang, wereng, walang sangit, thrip, aphia, serangga kecil lainnya.CARA PEMBUATAN 1 TON BOKASHI PUPUK KANDANGBahan : Pupuk kandang 800 kg

Dedak 50 kg

Sekam 150 kg

Gula 1/4 atau Molase 1/2 liter

EM-4 1 liter

Air secukupnya (kadar air 30 40 %)

Cara Pembuatan :1. Larutkan EM-4 dan gula ke dalam air.

2. Pupuk kandang, sekam dan dedak dicampur secara merata.

1. Siramkan larutan EM-4 secara perlahan-lahan ke dalam adonan secara merata, sampai kandungan air adonan mencapai 30%. Bila adonan dikepal dengan tangan, air tidak keluar dari adonan, dan bila kepalan dilepas maka adonan akan segar.

2. Adonan digundukkan di atas ubin yang kering dengan ketinggian 15-20 cm, kemudian ditutup dengan karung gono selama 3-5 hari.

3. Pertahankan suhu gundukan adonan 40-50 oC, bukalah karung goni. Suhu yang tinggi dapat mengakibatkan bokashi menjadi rusak karena terjadi proses pembusukkan. Pengecekan suhu dilakukan setiap 5 jam.

4. Setelah 4 hari, BOKASHI telah selesai terfermentasi dan siap digunakan sebagai pupuk organik.

PEMBUATAN PESTISIDA ORGANIK (EM-5)Bahan :Molas / tetes atau gula 100 ml/0.5 ons, EM-4 100 ml, cuka makan / cuka aren 100 ml, alkohol (40%) 100 ml, air cucian beras yang pertama 1000 ml.Cara membuat :Kelima bahan dicampur dan dimasukkan ke dalam botol / jirigen yang ada tutupnya. DIkocok setiap pagi dan sore hari. Buka tutup botol / jirigen untuk membebaskan gas yang terbentuk selama proses fermentasi berlangsung. Kurang lebih 15 hari pengocokan dihentikan (setelah tidak ada gas yang terbentuk), biarkan lagi selama 7 hari.Dosis :Campurkan EM-4 sebanyak 5-10 ml/liter air. Larutan EM5 sebaiknya disemprotkan pada sore hari menjelang matahari terbenam.Khasiatnya :Untuk menekan serangan hama dan penyakit pada tanaman pertanian.Bahan1. Daun gamal 1 kg2. Air 5 liter3. Tembakau 2 gramCara Pembuatan1. Daun gamal ditumbuk sampai halus dan dimasak dengan 5 liter air, laludinginkan.2. Tambahkan tembakau sambil diaduk-aduk.3. Didiamkan selama satu malam.4. Air sarinya siap digunakan dengan perbandingan liter untuk 10 liter air.KegunaanMemberantas ulat gerayak dan ulat lainnyaPenggunaan pestisida buatan yang memakai bahan kimia memang berbahaya bagi manusia. Kita sering merasa waswas bila anak kita akan bisa menjangkaunya. Nah, semoga artikel tentang pembuatan pestisida alami ini dapat membantu memecahkan persoalan Anda (petani) dalam melindungi kebun (lahan pertanian) sekaligus keluarga.Mimba (Azadiracta indica)Cara pembuatannya dapat dilakukan dengan mengambil2 genggam bijinya, kemudian ditumbuk. Campur dengan 1 liter air, kemudian diaduk sampai rata. Biarkan selama 12 jam, kemudian disaring. Bahan saringan tersebut merupakan bahan aktif yang penggunaannya harus ditambah dengan air sebagai pengencer.Cara lainnya adalah dengan menggunakan daunnya sebanyak 1 kg yang direbus dengan 5 liter air. Rebusan ini diamkan selama 12 jam, kemudian saring. Air saringannya merupakan bahan pestisida alami yang dapat digunakan sebagai pengendali berbagai hama tanaman.Tembakau (Nicotium tabacum)Tembakau diambil batang atau daunnya untuk digunakan sebagai bahan pestisida alami. Caranya rendam batang atau daun tembakau selama 3 4 hari, atau bisa juga dengan direbus selama 15 menit. Kemudian biarkan dingin lalu saring. Air hasil saringan ini bias digunakan untuk mengusir berbagai jenis hama tanaman.Tuba, Jenu (Derriseleptica)Bahan yang digunakan bisa dari akar dan kulit kayu. Caranya dengan menumbuk bahan tersebut sampai betul-betul hancur. Kemudian campur dengan air untuk dibuat ekstrak. Campur setiap 6 (enam) sendok makan ekstrak tersebut dengan 3 liter air. Campuran ini bisa digunakan untuk mengendalikan berbagai jenis hama tanaman.Temu-temuan (Temu Hitam, Kencur, Kunyit)Bahan diambil dari rimpangnya, yang kemudian ditumbuk halus dengan dicampur urine (air kencing) sapi. Campuran ini diencerkan dengan air dengan perbandingan 1 : 2 6 liter. Gunakan untuk mengendalikan berbagai jenis serangga penyerang tanaman.Kucai (Allium schonaoresum)Kalau menggunakan kucai, cara meramunya adalah dengan menyeduhnya, yang kemudian didinginkan. Kemudian saring. Air saringannya ini mampu untuk memberantas hama yang biasanya menyerang tanaman mentimun.Bunga Camomil (Chamaemelum spp)Bunga yang sudah kering diseduh, kemudian dinginkan dan saring. Gunakan air saringan tersebut untuk mencegah damping off atau penyakit rebah.Bawang Putih (Allium sativum)Bawang putih, begitu juga dengan bawang bombai dan cabai, digiling, tambahkan air sedikit, dan kemudian diamkan sekitar 1 jam. Lalu berikan 1 sendok makan deterjen, aduk sampai rata, dan kemudian ditutup. Simpan di tempat yang dingin selama 7 10 hari. Bila ingin menggunakannya, campur ekstrak tersebut dengan air. Campuran ini berguna untuk membasmi berbagai hama tanaman, khususnya hortikultura.Abu KayuAbu sisa bakaran kayu ditaburkan di sekeliling perakaran tanaman bawang bombay, kol atau lobak dengan tujuan untuk mengendalikan root maggot. Abu kayu ini bisa juga untuk mengendalikan serangan siput dan ulat grayak. Caranya, taburkan di sekeliling parit tanaman.Mint (Menta spp)Daun mint dicampur dengan cabai, bawang daun dan tembakau. Kemudian giling sampai halus untuk diambil ekstraknya. Ekstrak ini dicampur dengan air secukupnya. Dari ekstrak tersebut bisa digunakan untuk memberantas berbagai hama yang menyerang tanaman.Kembang Kenikir (Tagetes spp)Ambil daunnya 2 genggam, kemudian campur dengan 3 siung bawang putih, 2 cabai kecil dan 3 bawang bombay. Dari ketiga bahan tersebut dimasak dengan air lalu didinginkan. Kemudian tambahkan 4 5 bagian air, aduk kemudian saring. Air saringan tersebut dapat digunakan untuk membasmi berbagai hama tanaman.Cabai Merah (Capsium annum)Cara pembuatannya dengan mengeringkan cabai yang basah dulu. Kemudian giling sampai menjadi tepung. Tepung cabai tersebut kalau dicampur dengan air dapat digunakan untuk membasmi hama tanaman.SeduduSedudu (sejenis tanaman patah tulang) diambil getahnya. Getah ini bisa dimanfaatkan untukmengendalikan berbagai hama tanaman.Kemanggi (Ocimum sanetu)Cara pembuatannya: kumpulkan daun kemangi segar, kemudian keringkan. Setelah kering, baru direbus sampai mendidih, lalu didinginkan dan disaring. Hasil saringan ini bisa digunakan sebagai pestisida alami.Dringgo (Acarus calamus)Akar dringgo dihancurkan sampai halus (menjadi tepung), kemudian dicampur dengan air secukupnya. Campuran antara tepung dan air tersebut dapat digunakan sebagai bahan pembasmi serangga.Tembelekan (Lantara camara)daun dan cabang tembelekan dikeringkan lalu dibakar. Abunya dicampur air dan dipercikkan ke tanaman yang terserang hama, baik yang berupa kumbang maupun pengerek daun.Rumput Mala (Artimista vulgaris)Caranya bakar tangkai yang kering dari rumput tersebut. Kemudian manfaatkan asap ini untukmengendalikan hama yang menyerang suatu tanaman.Tomat (Lycopersicum eskulentum)Gunakan batang dan daun tomat, dan dididihkan. Kemudian biarkan dingin lalu saring. Air darisaringan ini bisa digunakan untuk mengendalikan berbagai hama tanaman.Gamal (Gliricidia sepium)Daun dan batang gamal ditumbuk, beri sedikit air lalu ambil ekstraknya. Ekstrak daun segar ini dan batang gamal ini dapat digunakan untuk mengendalikan berbagai jenis hama tanaman, khususnya jenis serangga.Bunga Mentega (Nerium indicum)Gunakan daun dan kulit kayu mentega dan rendamlah dalam air biasa selama kurang lebih 1 jam, kemudian disaring. Dari hasil saringan tadi dapat digunakan untuk mengusir semut.Tue, 08 Jul 2008 20:13:48 -0700

BERBAGAI RESEP PEMBUATAN PESTISIDA ORGANIKPestisida adalah zat pengendali hama (seperti: ulat, wereng dan kepik).Pestisida Organik: adalah pengendali hama yang dibuat dengan memanfaatkanzat racun dari gadung, tembakau, mimba, daun sirsak, dll. Karenabahan-bahan ini mudah didapat oleh petani, maka pestisida organik dapatdibuat sendiri oleh petani sehingga menekan biaya produksi dan akrab dengalingkungan.Resep 1Bahan-bahan:Umbi gadung, Daun tembakau, Daun sirsat, Biji mahoni, EM-4, Satu sendokmakan minyak kelapaCara pembuatannya:- Minya kelapa dioleskan ke tangan dan kaki (sebagai perisai dari getahgadung)- Gadung diparut- Daun tembakau dipotong-potong (dirajang) lalu dicampur bahan-bahan lainnyauntuk direndam.- Campuran bahan itu kemudian diperas/diambil airnya untuk pestisidaDengan menggunakan pestisida ini, hama tanaman padi akan mati meski tidaklangsung seperti pestisida non organik.Untuk penggunaan pestisida organik ini, satu tangki air ukuran 15 hingga 17liter cukup dengan pestisida antara 20 hingga 30 cc.Resep 2Bahan :Molas/tetes 100 ml atau gula 0.5 ons, EM-4 100 ml, cuka makan/cuka aren 100ml, alkohol (40%) 100 ml, air cucian beras yang pertama 1000 ml.Cara membuat :Kelima bahan dicampur dan dimasukkan ke dalam botol / jirigen yang adatutupnya. Dikocok setiap pagi dan sore hari. Buka tutup botol / jirigenuntuk membebaskan gas yang terbentuk selama proses fermentasi berlangsung.Kurang lebih 15 hari pengocokan dihentikan (setelah tidak ada gas yangterbentuk), biarkan lagi selama 7 hari.Dosis :Campurkan EM-4 sebanyak 5-10 ml/liter air. Larutan pestisida ini sebaiknyadisemprotkan pada sore hari menjelang matahari terbenam.Sumber: http://www.songgolangit.20m.com/buatbokashi.htmResep 3Bahan dan Alat:2 kg gadung, 1 kg tembakau, 2 ons terasi, kg jaringao (dringo), 4 literair, 1 sendok makan minyak kelapa, Parutan kelapa, Saringan kelapa (kaintipis), Ember plastik, Nampan plastikCara Pembuatan:- Minyak kelapa dioleskan pada kulit tangan dan kaki (sebagai perisai darigetah gadung).- Gadung dikupas kulitnya dan diparut.- Tembakau digodok atau dapat juga direndam dengan 3 liter air panas- Jaringao ditumbuk kemudian direndam dengan liter air panas- Tembakau, jaringao, dan terasi direndam sendiri-sendiri selama 24 jam.Kemudian dilakukan penyaringan satu per satu dan dijadikan satu wadahsehingga hasil perasan ramuan tersebut menjadi 5 liter larutan.Dosis:1 gelas larutan dicampur 5-10 liter air.2 gelas larutan dicampur 10-14 liter air.Kegunaan:Dapat menekan populasi serangan hama dan penyakit.Dapat menolak hama dan penyakit.https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=5547992568502067432#editor/target=post;postID=939743421824070949Dapat mengundang makanan tambahan musuh alami.Sasaran:Wereng batang coklat, Lembing batu, Ulat grayak, ulat hama putih palsu.Catatan: Meskipun ramuan ini lebih akrab lingkungan, penggunaannya harusmemperhatikan batas ambang populasi hama. Ramuan ini hanya digunakan setelahpolulasi hama berada atau di atas ambang kendali. Penggunaan di bawah batasambang dan berlebihan dikhawatirkan akan mematikan musuh alami hama yangbersangkutan.Sumber: http://petanidesa.wordpress.comResep 4Bahan-bahanTembakau 1 kg, air 4 liter, kapur barus 7 butir dihaluskan.Cara pembuatannya :- Tembakau direndam dalam 4 liter air selama 2 (dua) hari.- Campurkan kapur barus yang telah dihaluskan. Diaduk rata.Cara implementasi- Setiap 2 - 3 sendok makan air hasil proses rendaman tembakau dan kapurbarus dicampur dengan air biasa 1 liter.- Semprotkan pada tanaman yang terserang hama/penyakit.http://petanidesa.wordpress.comDaun Sirsak untuk atasi ThripsDaun Sirsak (Nangka Belanda) ternyata dapat digunakan sebagai bahanpestisida organik untuk mengendalikan Hama Thrips pada tanaman Cabai.Caranya :50 - 100 lembar daun sirsak dihaluskan (boleh pake blender) dan dicampurdengan 5 liter air kemudian didiamkan selama sehari semalam, rendamantersebut kemudian disaring dengan kain.1 liter hasil saringan dapat dicampurkan dengan 1 tangki semprot ukuran 17liter, dan gunakan untuk menyemprot tanaman cabe, Thrips pun akan lenyap.Pestisida Alami dan Insektisida Alami Reviewed by irwanbee on Apr 1, 2013 Pestisida alami merupakan pemecahan jangka pendek untuk mengatasi masalah hama dengan cepat. Pestisida alami harus menjadi bagian dari sistem pengendalian hama, dan hanya digunakan bila diperlukan. Jangan menggunakan pestisida alami bila tidak terdapat hama atau tidak ada tanaman yang rusak. Bahkan, sebaiknya masih belum digunakan bila hanya terdapat sedikit kerusakan tanaman. Luangkan waktu untuk mengamati apakah predator hama memakan hama-hama dan apakah hama-hama tersebut menyebar dengan cepat atau lambat, bila masih ada predator hama, sebaiknya biarkan mereka yang bekerja. Beberapa insektisida alami sangat kuat dan akan membunuh segala serangga, yang merugikan dan yang bermanfaat. Hati-hatilah karena sebagian besar serangga sebenarnya tidak membahayakan tanaman Anda dan membunuh mereka justru bisa menciptakan masalah di kemudian hari. SEMPROTAN SERANGGA (Semprotan Biologis) Ambillah segenggam hama serangga yang makan tanaman Anda, tumbuk dan aduk dalam seember kecil air. Biarkan selama 2 hari. Saring cairan tersebut dan semprotkan ke tanaman yang rusak. Hama yang sama seperti hama dalam semprotan itu akan menghindari cairan tersebut. Bekas-bekas tubuh serangga dapat dimasukkan di wadah dan diletakkan mengitari tanamantanaman. Aroma tersebut akan terus menolak hama. Semprotan tersebut efektif untuk cacing, ulat bulu, keong, siput dan berbagai hama kecil, namun kurang efektif untuk belalang. SEMPROTAN NIMBA Tanaman ini dapat dipakai untuk semprotan insektisida alami yang aman dan efektif. Nimba dapat dipakai pada hampir semua serangga, termasuk nyamuk. Terkadang memerlukan waktu beberapa minggu untuk menunggu efeknya karena untuk beberapa jenis serangga, nimba bekerja dengan memutus daur perkembangbiakan serangga tersebut. Nimba merupakan salah satu tanaman terbaik untuk digunakan karena aman bagi manusia dan tidak menimbulkan banyak masalah bagi serangga yang menguntungkan, khususnya predator hama. Dalam kondisi tertentu bahkan bisa meningkatkan produksi ulat yang berguna! Keong/siput, nematode, lebah penyengat, ulat, ngengat, penggerek daun, lalat, nyamuk, dan belalang adalah beberapa jenis serangga yang dapat dikendalikan dengan nimba. Cara menggunakan nimba: 1. Tumbuklah biji nimba dan masukkan ke dalam kantong kain. Masukkan kantong kain ini dalam ember atau drum berisi air selama semalam. Gunakan 500 gr biji nimba untuk tiap 10 liter air. Gunakan sebagai semprotan pada serangga hama dan tanaman yang terserang. Biji nimba ini lebih efektif daripada daunnya. 2. Ambillah segenggam besar daun nimba segar, lumatkan, dan masukkan ke dalam seember air. Biarkan selama 2 hari, kemudian buanglah daunnya dan gunakan sebagai semprotan. 3. Keringkan segenggam penuh daun nimba, tumbuk, dan masukkan ke dalam air. Biarkan selama 2 hari, saring dan gunakan sebagai semprotan. 4. Semprotan nimba ini juga dapat dibuat dengan merendam biji nimba yang telah dihancurkan dalam alkohol, atau membuat minyak dari biji nimba dengan menggunakan suatu alat pengepres minyak. Metode ini lebih mahal namun dapat menghasilkan produk yang lebih kuat. SEMPROTAN BAWANG PUTIH DAN CABE Campur 3 biji bawang putih yang sudah dikupas dengan segenggam lombok dan rebuslah dalam sepanci air. Tambahkan balok sabun, aduk rata kemudian biarkan selama sehari. Saring cairan tersebut dan gunakan 2 cangkir larutan tersebut untuk satu kali penyemprotan. Bawang putih merupakan sebuah insektisida, fungisida dan penolak hama. Lombok juga merupakan sebuah insektisida dan penolak hama. Sabun akan membantu semprotan untuk melekat pada tanaman dan serangga. Gunakan larutan ini untuk aphid, cacing, ulat bulu, dan ngengat. SEMPROTAN DAUN PEPAYA Kumpulkan 1 kg daun pepaya (sekitar 1 tas plastik besar), lumatkan, dan campurkan ke dalam 1 liter air, lalu biarkan selama 1 jam. Saring dan tambahkan 4 liter air lagi dan 1 sendok besar sabun. Semprotkan pada hama serangga. Semprotan pepaya ini dapat digunakan untuk aphid, rayap, hama kecil, dan ulat bulu. Untuk rayap, tumbuk buah papaya muda dan kumpulkan jus/ sarinya. Semprotkan langsung ke rayap-rayap dan kayu-kayu yang rusak. SEMPROTAN SARI/JUS JAHE Parut segenggam penuh jahe dan masukkan ke dalam seember air. Biarkan selama sehari, lalu semprotkan ke tanaman yang rusak untuk mengontrol larva ulat dan ulat bulu.SEMPROTAN DAUN TALAS Daun-daun talas mengandung asam lisollic. Bila serangga memakannya, ibarat manusia merasa makan pecahan gelas! Cara meraciknya, tumbuk 10 lembar daun talas dan masukan dalam 3 liter air ( ember), aduk dengan baik. Percikkan ke tanaman dengan menggunakan sapu lidi. Pastikan masing-masing tanaman terciprat larutan ini untuk perlindungan yang baik terhadap serangga. SEMPROTAN DAUN TOMAT Daun tomat merupakan insektisida alami dan fungisida ringan, dapat digunakan untuk aphid, semut, cacing, ulat bulu, telur serangga, belalang, ngengat, nematoda, lalat putih, jamur dan bakteri pembusuk. Cara membuatnya, masaklah 1 kg daun tomat dalam 2 liter air selama 30 menit, tambahkan lagi potongan 2 genggam daun, batang dan buahnya, dan 2 liter air. Aduk bahan-bahan tersebut, lalu biarkan selama 6 jam ( hari). Saring dan tambahkan batang sabun. Semprotkan larutan ini setiap 2 hari bila jumlah serangga, khususnya ngengat, cukup banyak. WASPADALAH! Daun tomat ketika dipakai sebagai insektisida bersifat racun bagi manusia. Ini disebabkan karena unsur kimia yang ada dalam daun tomat menjadi jauh lebih pekat konsentrasinya. Gunakan sarung tangan dan penutup hidung serta mulut sekaligus saat menyemprotkannya. SEMPROTAN LEM Semprotan lem bisa dibuat dari sisa air rebusan singkong, talas, atau kentang. Serangga kecil akan menempel pada lem ini dan akhirnya menyebabkan serangga tersebut mati lemas. Semprotan ini berguna untuk aphid, ulat bulu dan lalat putih, namun cobalah juga pada serangga kecil lainnya. Caranya, campurkan air sisa memasak singkong, talas, atau kentang dengan air tambahan untuk membuat larutan. Kekuatannya bervariasi tergantung jenis tanaman yang digunakan, kira-kira saja. Semprotkan pada tanaman. Larutan yang baik akan menyisakan lapisan tipis pada tanaman ketika larutan kering. SEMPROTAN SABUN Semprotan ini efektif untuk siput, keong, aphid, ulat bulu, kumbang kecil, dan serangga-serangga pemakan daun lainnya. Caranya, gunakan 1 sendok besar sabun bubuk atau cair per liter air. Semprotkan hanya pada hama atau tanaman yang rusak. Anda juga dapat menggunakan bekas air cucian piring atau pakaian kotor untuk membuat pestisida ini. SEMPROTAN SARI/JUS BUAH PINANG Getah buah pinang dikenal sebagai racun yang efektif untuk bekicot dan jenis siput lainnya! Kumpulkan getah buah pinang dalam sebuah ember, campur dengan air dan semprot langsung pada siput. Bahan semprotan ini bisa dari buah pinang atau kapur sirih, atau kombinasi keduanya. Semprotkan di bagian luar bedeng sayuran Anda untuk menghalangi siput masuk. Namun, semprotan ini tidak disarankan untuk disemprot langsung ke tanaman. Lakukan secara teratur. SEMPROTAN DAUN TEMBAKAU Semprotan tembakau sebaiknya digunakan sebagai alternatif terakhir. Gunakan pelindung yang baik dan lindungi tangan dan wajah Anda ketika membuat dan menggunakan semprotan tembakau. Daun tersebut sangat beracun dan dapat membunuh serangga yang berguna juga. Semprotan daun tembakau dapat digunakan untuk sebagian besar hama serangga. Caranya, rendam 1 kg (1 tas plastik) tumbukan daun tembakau dalam 15 liter air selama 1 hari 1 malam. Tambahkan 2 sendok besar cairan sabun atau sabun batangan dan aduklah dengan baik. Saringlah dan gunakan sebagai semprotan. Bisa juga dengan mengeringkan daun dan menumbuknya hingga menjadi bubuk. Bubuk ini bisa digunakan untuk aphid, keong, siput, ulat bulu, dan virus daun keriting. Jangan gunakan bahan ini pada tanaman tomat, kentang, terong, lombok, atau bunga mawar. Semut menyebabkan masalah melalui penggalian mereka dan pemindahan benih-benih. Mereka sama sekali tidak pernah bisa dihilangkan, tapi efek-efek mereka dapat dikurangi. Untuk kerusakan akar, coba gunakan penyemprotan biologis, cabe, bawang putih, tomat, atau tembakau. - See more at: http://www.ayoberkebun.com/tips/pestisida-alami-dan-insektisida-alami.html#sthash.IT2g9foO.dpufPost navigation

PreviousNext Bahan dan cara pembuatan pestisida organik

Posted on February 20, 2012 by admindalam tulisan sebelumnya telah kami bahas mengenai cara kerja,kelemahan dan keunggulan pestisida organik. nah dalam artikel kali ini kami ingin membagi tentang bahan pestisida organik dan cara pembuatannya, dibawah ini beberapa bahan pestisida organik dan cara pembuatannya:

Tembakau Nicotium tabacum) Tembakau diambil batang atau daunnya untuk digunakan sebagai bahan pestisidaalami. Caranya rendam batang atau daun tembakau selama 3 4 hari, atau bisajuga dengan direbus selama 15 menit. Kemudian biarkan dingin lalu saring. Airhasil saringan ini bisa digunakan untuk mengusir berbagai jenis hama tanaman.

Tuba, Jenu (Derriseleptica) Bahan yang digunakan bisa dari akar dan kulit kayu. Caranya dengan menumbukbahan tersebut sampai betul-betul hancur. Kemudian campur dengan air untukdibuat ekstrak. Campur setiap 6 (enam) sendok makan ekstrak tersebut dengan 3liter air. Campuran ini bisa digunakan untuk mengendalikan berbagai jenis hamatanaman.

Temu-temuan (Temu Hitam, Kencur, Kunyit) Bahan diambil dari rimpangnya, yang kemudian ditumbuk halus dengan dicampururine (air kencing) sapi. Campuran ini diencerkan dengan air denganperbandingan 1 : 2 6 liter. Gunakan untuk mengendalikan berbagai jenisserangga penyerang tanaman.

Kucai (Allium schonaoresum)Kalau menggunakan kucai, cara meramunya adalah dengan menyeduhnya, yangkemudian didinginkan. Kemudian saring. Air saringannya ini mampu untukmemberantas hama yang biasanya menyerang tanaman mentimun

Bunga Camomil (Chamaemelum spp) Bunga yang sudah kering diseduh, kemudian dinginkan dan saring. Gunakan airsaringan tersebut untuk mencegah damping off atau penyakit rebah.

Bawang Putih (Allium sativum) Bawang putih secara alami akan menolak banyak serangga. Tanamlah di sekitarpohon buah dan lahan sayuran untuk membantu mengurangi masalah-masalahserangga.Bawang putih, begitu juga dengan bawang bombai dan cabai, digiling, tambahkanair sedikit, dan kemudian diamkan sekitar 1 jam. Lalu berikan 1 sendok makandeterjen, aduk sampai rata, dan kemudian ditutup. Simpan di tempat yang dinginselama 7 10 hari. Bila ingin menggunakannya, campur ekstrak tersebut denganair. Campuran ini berguna untuk membasmi berbagai hama tanaman, khususnyahortikultura.

Abu Kayu Abu sisa bakaran kayu ditaburkan di sekeliling perakaran tanaman bawangbombay, kol atau lobak dengan tujuan untuk mengendalikan root maggot. Abukayu ini bisa juga untuk mengendalikan serangan siput dan ulat grayak. Caranya,taburkan di sekeliling parit tanaman.

Mint (Menta spp) Daun mint dicampur dengan cabai, bawang daun dan tembakau. Kemudian gilingsampai halus untuk diambil ekstraknya. Ekstrak ini dicampur dengan airsecukupnya. Dari ekstrak tersebut bisa digunakan untuk memberantas berbagaihama yang menyerang tanaman.

Kembang Kenikir (Tagetes spp) Ambil daunnya 2 genggam, kemudian campur dengan 3 siung bawang putih, 2cabai kecil dan 3 bawang bombay. Dari ketiga bahan tersebut dimasak dengan airlalu didinginkan. Kemudian tambahkan 4 5 bagian air, aduk kemudian saring.Air saringan tersebut dapat digunakan untuk membasmi berbagai hama tanaman.

Cabai Merah (Capsium annum) Cara pembuatannya dengan mengeringkan cabai yang basah dulu. Kemudiangiling sampai menjadi tepung. Tepung cabai tersebut kalau dicampur dengan airdapat digunakan untuk membasmi hama tanaman.

Sedudu Sedudu (sejenis tanaman patah tulang) diambil getahnya. Getah ini bisadimanfaatkan untuk mengendalikan berbagai hama tanaman.

Kemangi (Ocimum sanetu) Cara pembuatannya: kumpulkan daun kemangi segar, kemudian keringkan.Setelah kering, baru direbus sampai mendidih, lalu didinginkan dan disaring.Hasil saringan ini bisa digunakan sebagai pestisida alami.

Dringgo (Acarus calamus) Akar dringgo dihancurkan sampai halus (menjadi tepung), kemudian dicampurdengan air secukupnya. Campuran antara tepung dan air tersebut dapat digunakansebagai bahan pembasmi serangga.

Tembelekan (Lantara camara) daun dan cabang tembelekan dikeringkan lalu dibakar. Abunya dicampur air dandipercikkan ke tanaman yang terserang hama, baik yang berupa kumbang maupunpengerek daun. Cara membuat pestisida organik

Dilihat 214 kali

Pestisida organik merupakan ramuan obat-obatan untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman yang dibuat dari bahan-bahan alami. Bahan-bahan untuk membuat pestisida organik diambil dari tumbuhan-tumbuhan, hewan dan mikroorganisme. Karena dibuat dari bahan-bahan yang terdapat di alam bebas, pestisida jenis ini lebih ramah lingkungan dan lebih aman bagi kesehatan manusia.

Bila dibandingkan dengan pestisida kimia, pestisida organik mempunyai beberapa kelebihan. Pertama, lebih ramah terhadap alam, karena sifat material organik mudah terurai menjadi bentuk lain. Sehingga dampak racunnya tidak menetap dalam waktu yang lama di alam bebas. Kedua, residu pestisida organik tidak bertahan lama pada tanaman, sehingga tanaman yang disemprot lebih aman untuk dikonsumsi. Ketiga, dilihat dari sisi ekonomi penggunaan pestisida organik memberikan nilai tambah pada produk yang dihasilkan. Produk pangan non-pestisida harganya lebih baik dibanding produk konvensional. Selain itu, pembuatan pestisida organik bisa dilakukan sendiri oleh petani sehingga menghemat pengeluaran biaya produksi. Keempat, penggunaan pestisida organik yang diintegrasikan dengan konsep pengendalian hama terpadu tidak akan menyebabkan resistensi pada hama.

Namun ada beberapa kelemahan dari pestisida organik, antara lain kurang praktis. Pestisida organik tidak bisa disimpan dalam jangka lama. Setelah dibuat harus segera diaplikasikan sehingga kita harus membuatnya setiapkali akan melakukan penyemprotan. Selain itu, bahan-bahan pestisida organik lumayan sulit didapatkan dalam jumlah dan kontinuitas yang cukup. Dari sisi efektifitas, hasil penyemprotan pestisida organik tidak secepat pestisida kimia sintetis. Perlu waktu dan frekuensi penyemprotan yang lebih sering untuk membuatnya efektif. Selain itu, pestisida organik relatif tidak tahan terhadap sinar matahari dan hujan. Namun seiring perkembangan teknologi pertanian organik akan banyak inovasi-inovasi yang ditemukan dalam menanggulangi hambatan itu.

Beberapa cara membuat ramuan pestisida organik

Ada berbagai cara atau resep untuk membuat pestisida organik. Hingga saat ini tidak ada standardisasi pembuatan pestisida organik. Resep-resep pestisida organik biasanya didapatkan dari pengalaman para petani, kearifan lokal masyarakat, hasil percobaan para praktisi dan berdasarkan penelitian ilmiah. Berikut ini beberapa cara membuat pestisida organik yang sering digunakan para petani untuk mengendalikan hama dan penyakit.

a. Pengendali serangga penghisap (kepik dan kutu-kutuan)

Siapkan bahan-bahan berikut, daun surian 1 kg, daun tembakau 1kg, daun lagundi 1 kg, daun titonia 1 kg, air kelapa sebanyak 2 liter, gambir 0,5 ons, garam dapur 1 ons dan air panas 500 ml. Kemudian siapkan penumbuk dari batu. Tumbuk daun tembakau, daun surian daun lagundi dan daun titania, aduk hingga rata. Apabila sudah lembut, rendam dalam air kelapa dan aduk-aduk. Kemudian ekstrak campuran tersebut dengan cara diperas dengan kain. Saring kembali hasil perasan dan tambahkan garam lalu kocek larutan. Siapkan cairan gambir dengan cara melarutkan setengah ons gambir dalam 500 ml air panas, lalu saring dengan kain halus. Langkah terakhir campurkan larutan daun-daunan dan larutan gambir. Masukkan dalam botol atau jerigen plastik. Ramuan pestisida organik siap untuk digunakan.

Cara menggunakan pestisida organik ini adalah dengan mengencerkan 500 ml larutan dalam 10 liter air bersih. Aduk hingga rata dan masukkan dalam tangki penyemprot. Lakukan penyemprotan pada pucuk tanaman terlebih dahulu kemudian permukaan atas dan bawah daun. Frekuensi penyemprotan dianjurkan dua kali seminggu hingga populasi larva atau kutu berkurang dan tidak membahayakan lagi.

b. Pengendali ulat pemakan daun

Siapkan bahan-bahan yang diperlukan antara lain, air kelapa 2 liter, ragi tape 1 butir, bawang putih 4 ons, deterjen 0,5 ons dan kapur tohor 4 ons. Langkah pertama adalah tumbuk bawang putih hingga halus. Kemudian larutkan deterjen kedalam air kelapa dan aduk hingga merata. Setelah itu, masukan hasil tumbukan bawang putih, ragi tape dan kapur tohor. Saring campuran tersebut dengan kain halus. Langkah terakhir, fermentasikan cairan selama 20 hari dalam wadah tertutup. Pestisida organik pengusir ulat daun siap digunakan.

Cara penggunaan, encerkan larutan pestisida organik sebanyak 500 ml dengan 10 liter air bersih. Aduk hingga rata dan masukkan dalam tangki penyemprot. Frekuensi penggunaan sebanyak 2 kali seminggu, lakukan terus sampai serangan ulat menurun sampai taraf aman.

c. Pengendali penyakit cendawan atau jamur

Siapkan bahan-bahan berikut, daun dakinggang gajah 5 ons, lengkuas 3 ons, jahe 3 ons, bawang putih 3 ons dan ekstrak titonia 3 liter. Tumbuk daun galinggang gajah, kemudian parut jahe dan lengkuas. Siapkan larutan daun titonia dengan cara menumbuk daun titonia hingga halus dan campurkan dengan 3 liter air, kemudian saring dengan kain halus. Setelah itu, masukkan bahan-bahan yang telah ditumbuk dan diparut ke dalam larutan titonia, aduk hingga merata. Saring dan peras campuran tersebut. Pestisida organik pengendali cendawan atau jamur siap digunakan.

Penggunaan, encerkan 500 ml pestisida organik ini dengan 10 liter air, aduk hingga rata dan masukkan kedalam tangki semprotan. Penyemprotan dilakuan pada seluruh bagian tanaman seperti pucuk, daun dan batang. Frekuensi penggunaan yang dianjurkan 2 kali dalam seminggu hingga serangan melemah.

d. Pengendali penyakit yang disebabkan bakteri

Siapkan bahan-bahan berikut, daun sirih satu ikat, kunyit 2 ons, bawang putih 3 ons dan ekstrak daun titonia 3 liter. Tumbuk bahan-bahan tersebut satu per satu atau secara bersamaan. Rendam dalam ekstrak daun titonia selama beberapa menit, kemudian saring dengan kain halus. Pestisida pengusir bakteri siap digunakan. Cara penggunaannya dengan mengencerkan 500 ml larutan dalam 10 liter air. Frekuensi penggunaan 2 kali dalam seminggu.

e. Pengendali serangga penghisap, kepik dan kutu-kutuan dari daun inggu

Siapkan daun inggu 1,5 kg, bunga tahi ayam 1,5 kg, gambir 0,5 ons, air kelapa 3 liter dan air bersih panas 500 ml. Daun inggu dan bunga tahi ayam ditumbuk hingga halus dan rendam dalam air kelapa. Peras dan saring campuran tersebut. Lalu siapkan larutan gambir dengan air panas yang sudah disaring. Camprkan dual larutan tersebut, pestisida organik daun inggu siap digunakan.

Cara penggunaan, 1 liter pestisida organik diencerkan dengan 10 liter air bersih. Aduk hingga rata dan masukkan dalam tangki penyemprot. Semprot seluruh bagian tanaman, frekuensi penyemprotan seminggu dua kali.

f. Pengendali antraknosa pada tanaman cabe

Siapkan daun galinggang gajah 2,5 ons; daun tembakau 2,5 ons; daun thitonia 2,5 ons; daun lagundi 2,5 ons; garam 1 ons dan gambir 3 buah. Tumbuk halus daun galinggang, tembakau,thitonia dan daun lagun. Kemudian masukan kedalam ember yang berisi 1 liter air bersih, lalu tambahkan garam dan biarkan selama satu malam. Setelah itu saring larutan tersebut dan peras airnya sampai kering. Cairkan tiga buah gambir dengan satu gelas air panas dan campurkan kedalam larutan, aduk hingga merata. Pestisida organik untuk mengendalikan antraknosa yang biasa menyerang tanaman cabe siap digunakan.

Cara menggunakannya, masukkan larutan di atas ke dalam tangki semprot 15 liter. Penuhkan dengan air bersih dan aduk-aduk. Penggunaan pestisida organik ini sebiknya dilakukan sejak tanaman cabe mulai berbuah, semprotkan seminggu sekali. Kemudian amati tanaman, apabila ada buah cabe yang terserang antraknosa segera dipetik dan dibuang keluar lahan. Hendaknya penyemprotan dilakukan pagi atau sore hari. Air semprotan harus berbentuk kabut biar merata dan teknik penyemprotan dilakukan dari bawah ke atas. Pada musim hujan kita bisa menambahkan garam sebanyak 2,5 ons lagi pada larutan.

Berdasarkan pengalaman, pestisida organik ini bisa mengendalikan serangan antraknosa sampai 80 %. Ramuan tidak tahan lama dan masih bisa dipakai selagi aromanya masih khas. Apabila aromanya sudah berubah maka kemampuannya pun sudah menurun. Sebaiknya dibuat setiap kali kita akan memakai.

Bahan-bahan untuk membuat pestisida organik

Bagian tumbuhan yang diambil untuk bahan pestisida organik biasanya mengandung zat aktif dari kelompok metabolit sekunder seperti alkaloid, terpenoid, fenolik dan zat-zat kimia lainnya. Bahan aktif ini bisa mempengaruhi hama dengan berbagai cara seperti penghalau (repellent), penghambat makan (anti feedant), penghambat pertumbuhan (growth regulator), penarik (attractant) dan sebagai racun mematikan. Sedangkan, pestisida organik yang terbuat dari bagian hewan biasanya berasal dari urin. Beberapa mikroorganisme juga diketahui bisa mengendalikan hama yang bisa dipakai untuk membuat pestisida. Berikut ini beberapa bahan yang sering digunakan untuk membuat pestisida organik:

Jenis TanamanBagian yang digunakanHama/Penyakit yang dikendalikan

AdasBijiKutu (beras, sereal, palawija)

Alang-alangRimpangAntraknosa pada buncis

BabandotanSeluruh tanamanNematode pada kentang

Bawang-bawanganUmbiBusuk batang pada panili

BengkoangBijiUlat pada kubis

BrotowalibatangLalat buahKutu aphids pada cabe

CabebuahHama tikus pada tanaman hias

CengkehbungaPhytopthora pada lada

Daun wangiDaunLalat buah, bactrocera dorsalis

GadungUmbiTikus/rodentisida

JaheRimpangUlat Plutella xylostella pada kubis

Jambu meteKulitUlat jambu mete

Jambu bijiDaunAntraknosa

JarakBuah dan daunNamatoda pada nilam dan jaheLalat penggerek daun pada tanaman terung-terungan

JengkolBuahWalangsangit pada cabe

Jeruk nipisDaunBusuk hitam pada anggrek

Kacang babiBijiUlat pucuk

Kayu manisDaunPestisida organic

KemangiDaunBusuk hitam pada anggrek

KencurRimpangPhytoptora pada lada

AcubungBungaKutu, ulat tanah

KenikirBungaWalangsangit

KunyitRimpangPhytoptora pada lada

LadaBiji, daunHama gudangAntraknosa pada cabe

LengkuasRimpangAntraknosaSemut pada lada

MimbaDaunBijiAntraknosa pada buncis dan cabePhytoptora pada tembakauBelatungPengisap polong pada kedelaiHama pengetam pada kelapa

MindiDaunUlat penggerek

MahoniBijiKutu daun pada krisanUlat tanahWalangsangit, wereng coklat

Pacar cinaDaunSpodoptera litura pada kedelai dan kubis

Pahitan/kipahitDaunSerangga Tribolium castaneum

Patah tulangDaunMolusca

PandanDaunWalangsangit

PiretrumBungaHama gudang

SagaBijiHama gudang sitophilus sp

SelasihDaunLalat buah ( dacus correctus)

SembungDaunKeong emas

SerehBatang, daunHerbisida organic

SirihDaunAbuAntraknosa pada cabeTMV pada tembakauHama gudang

SrikayaBijiThrips pada sedap malamKutu daun pada kedelai, kacang panjang, jagung, kapas, tembakau

SirsakBiji, daunWereng coklat pada padi

TembakauDaun, batangUlat grayak pada famili terung-terungan (tomat, cabe, paprika, terung)Walangsangit

TembelekanBijiUlat grayak Spodoptera litura pada kedelaiPenggerek polong

TubaakarKeong mas, Hama gudang

Rumput Mala (Artimista vulgaris). Caranya bakar tangkai yang kering dari rumput tersebut. Kemudian manfaatkanasap ini untuk mengendalikan hama yang menyerang suatu tanaman.

Tomat (Lycopersicum eskulentum) Daun tomat bagus sebagai insektisida dan fungisida alami. Dapat digunakan untukmembasmi kutu daun, ulat bulu, telur serangga, belalang, ngengat, lalat putih,jamur, dan bakteri pembusuk.Gunakan batang dan daun tomat, dan dididihkan. Kemudian biarkan dingin lalusaring. Air dari saringan ini bisa digunakan untuk mengendalikan berbagai hamatanaman.

Gamal (Gliricidia sepium) Daun dan batang gamal ditumbuk, beri sedikit air lalu ambil ekstraknya. Ekstrakdaun segar ini dan batang gamal ini dapat digunakan untuk mengendalikanberbagai jenis hama tanaman, khususnya jenis serangga.

Bunga Mentega (Nerium indicum) Gunakan daun dan kulit kayu mentega dan rendamlah dalam air biasa selamakurang lebih 1 jam, kemudian disaring. Dari hasil saringan tadi dapat digunakanuntuk mengusir semut.

Daun Pepaya Ambil daun papaya sebanyak kurang lebih 1 (satu) kilogram, atau kira-kira sekitar 1 (satu) kantong plastik kresek besar. Lalu dilumatkan (bisa diblender) dan dicampurkan dalam 1 (satu) liter air, kemudian dibiarkanselama kurang lebih 1 (satu) jam. Langkah berikutnya disaring, lalu kedalam cairan daun papaya hasil saringan ditambahkan lagi 4 (empat) literair dan 1 (satu) sendok besar sabun.Ampas lumatan daun papaya bisa dimasukkan ke dalam komposter untuktambahan bahan kompos. Cairan air papaya dan sabun sudah dapatdigunakan sebagai pestisida alami.Semprotkan cairan ini pada hama-hama yang mengganggu tanaman kita.Semprotan pestisida air papaya dan sabun ini dapat membasmi aphid (kutudaun), rayap, hama-hama ukuran kecil lainnya, termasuk ulat bulu. Minyak Cengkeh

Cengkeh merupakan tanaman perkebunan yang banyak dibudidayakan di tingkatpetani. Tanaman ini banyak mengandungminyak atsiri yang mempunyai nilai jualtinggi. Minyak atsiri diperoleh melalui prosesekstraksi maupun penyulingan bagian daunatau bunga cengkeh. Minyak tersebutdiketahui mengandung sampai dengan 80%eugenol dan berdasarkan uji laboratorium dan rumah kaca diketahui sangat efektifmembunuh nematode puru akar, M. incognita.

PESTISIDA NABATI (tanaman pangan)

CARA MEMBUAT PESTISIDA ORGANIKFebruari 5, 2012 oleh ghambertaniUntuk mengurangi dampak dari pestisida kimia pemerintah menyarankan untuk mengurangi pestisida kimia. Disini saya ingin sedikit berbagi bagaimana cara membuat pestisida organik

Bahan yang d pergunakan :1. Daun Sirkaya sebanyak 50 lembar (fungisida).2. Daun sirsak(squamosin) 65 lembar(insektisida).3. Daun sere(zitronelal) 10 batang (dehidrasi).4. Belerang 2 jempol kaki (bakterisida/fungisida).5. Bawang merah/putih(quercetin,phenolic/sapononin) masing2 0,5 kg (merusak pori hama).6. Tembakau 0,5 kg (nematisida).7. Buah sirkaya 10 buah diambil bijinya (fungisida).8. Brotowali 1 meter (akarisida+merusak nafsu makan).9. Biji gambas 200 biji/mahoni 50 biji (akarisida+merusak nafsu makan).10. Air 20 liter.

Alat yang di pergunakan :

1. Kain saring.2. Lumpang.3. Tong/ember besar(di kasih kran).4. Ijuk.

Cara pembuatan :Tumbuk semua bahan di atas , kemudian campurkan dengan air. Setelah masukkan ijuk ke dalam tong. Saring bahan yang sudah siap tadi ke dalam tong menggunakan kain saring. Kemudian tutup tong yang sudah ada krannya (kran di letakkan pada bagian samping bawah tong) selama 1 minggu. Pestisida sudah siap di gunakan.Untuk tanaman padi gunakan 1 liter pestisida organik untuk 1 tangki semprot ( 14 liter ).

Selamat mencoba semoga bermanfaat.

Untuk mengatasi hama keong mas gunakan minyak tanah, di semprotkan pada telur keong yang ada d pinggir tanaman ( galengan ).

Cara membuat pestisida nabati / bahan alami penting untuk menggantikan fungsi pestisida kimia. Pestisida nabati lebih ramah lingkungan dan aman, berbeda dengan Pestisida kimia. Pestisida nabati dapat dibuat secara sederhana dan mudah dengan biaya murah sehingga banyak petani beralih untuk dapat menekan biaya produksi pertanian. Petani perlu alternatif baru guna memangkas biaya produksi pertanian. Pestisida nabati dapat berfungsi untuk memberantas berbagai jenis hama tanaman, bahannya mudah jumpai di sekitar kita. Cara membuat pestisida nabati berkwalitas bisa Anda simak tips berikut ini.

Bahan/cara membuat Pestisida nabati:

Daun brotowali dan kecubung wulung- Bisa kita gunakan untuk mengatasi lalat buah, ulat grayak atau hama penggerek batang.

Larutan jahe dan cengkeh- Untuk mengatasi hama Plutella xylostella pada kubis.

Mimba - Membasmi ulat tanah Agrotis sp, belalang, aphids, dan ulat grayak. bisa - Mengatasi antraknosa pada tanaman cabe merah gunakan daun mimba + daun sirih.

Umbi bawang putih dan bawang merah. - Mengendalikan serangan ngengat dan kupu-kupu, Alternaria porii, dan layu fusarium.

Daun mindi- Mengatasi ulat grayak Spodoptera sp dan ulat daun Plutella xylostella.

Daun cocor bebek.- Mengatasi larva ulat daun Plutella xylostella.

Akar dan daun serai wangi- Mengatasi aphids dan tungau.

Daun babadotan- Membasmi ulat pada tanaman sayur

Daun cengkih - Sebagai fungisida jamur tanaman sayur.

Umbi gadung - Mengendalikan aphids dan tikus.

Buah maja- Mengusir jika padi Anda terserang walang sangit.

Buah mengkudu- Bahan larvasida untuk tanaman yang terserang larva

Kulit / batang pasak bumi- Membasmi lalat buah

Daun tembakau- Membasmi hama Aphids.

Teh basi.- Mengusir semut.

Bahan dan cara membuat Pestisida nabati:

*Bahan-bahan:- 3.5 kg kunyit (haluskan), 3.5 kg temulawak (haluskan), 3 kg temu hitam (haluskan), 3 buah maja (haluskan), 100 liter urine sapi.Cara membuat:- Tuang urine ke dalam tong. Kemudian campur kunyit, temulawak, temu hitam, dan buah maja yang telah halus, lalu masukkan campuran ini kedalam karung plastik dan ikat. Campuran direndam dalam urine sapi dan aduk tiap tiga hari sekali. Satu bulan karung plastik baru diangkat dan pestisida urinsa siap digunakan. Efektif mengendalikan hama tanaman padi.

*Bahan-bahan:

- 1kg bawang putih halus, tambahkan 100 cc EM4 dan gula pasir 100 gr.Cara membuat:- Aduk bahan sampai rata dan larutkan dalam 5 liter air. Diamkan / fermentasikan selama 1 minggu. Saat digunakan saring dahulu.Aplikasi:- Dengan melarutkan pada air dengan perbandingan 1:20, efektif mengendalikan thrips pada tanaman cabai.

*Bahan-bahan:

200 -300 gr biji mimba tumbuk halus.Cara membuat:- Rendam dalam 10 liter air selama satu malam, aduk rata / saring, disemprotkan ketanaman yang terserang untuk mengendalikan ulat, hama penghisap, jamur, bakteri dan nematoda.

*Bahan-bahan:

- 1 kg Daun mimba ditumbuk halus.Cara membuat:-Rendam dengan 10 liter air semalam, saring / untuk obat semprot.

*Bahan-bahan:

- 500 gr Umbi gadung ditumbuk halus .Cara membuat:- Peras dan tambahkan 10 liter air, aduk rata kemudian semprotkan ke tanaman. Efektif untuk mengendalikan ulat dan hama penghisap.

* Bahan-bahan:daun mindi 2 kg, tembakau 2 kg, brotowali 2 kg, buah mengkudu 5 kg, dan andaliman 1 kg.Cara membuat:- semua bahan dihaluskan dengan cara menumbuk. Bahan-bahan tersebut direndam/dilarutkan dalam air 10 liter. Simpan selama lima hari dalam wadah yang tertutup rapat .Kegunaan:- Pestisida dillarutkan pada media air dengan perbandingan 1:30. Efektif mengendalikan hama kutu kebul pada cabai, tungau, jenis ulat dan lainnya.Bahan dan cara membuat Pestisida nabati berkwalitas diatas bisa Anda cari di lingkungan sekitar. Praktis dan murah. Demikian tips kami tentang bahan dan cara membuat Pestisida nabati.

MOSI Tentang Saya

MACAM MACAM PESTISIDA NABATI/ALAMI DAN CARA PEMBUATANNYA

January 6, 2009 at 7:57 am

HYPERLINK "http://luki2blog.wordpress.com/2009/01/06/macam-macam-pestisida-nabatialami-dan-cara-pembuatannya/" \l "comments" \o "Comment on MACAM MACAM PESTISIDA NABATI/ALAMI DAN CARA PEMBUATANNYA" 70 commentsSeperti yang sudah pernah saya ulas dalam web-blog saya yang lalu tentang pestisida Nabati/alami, disini saya akan menambahkan tentang macam-macam pestisida nabati/alami yang dapat dipilih dan dipakai oleh para petani/pehobis untuk menanggulangi pengendalian hama penyakit tanamannya. Disini tergantung dengan sumber bahan dasar yang ada di wilayah masing-masing sehingga akan lebih mudah dan biaya pembuatannya pun semakin murah.

Macam macam Pestisida Nabati/Alami

1. Pestisida Nabati Daun Pepaya

Daun pepaya mengandung bahan aktif Papain, sehingga efektif untuk mengendalikan ulat dan hama penghisap.

Cara Pembuatannya:

- 1 kg daun pepaya segar di rajang

- Hasil rajangan di rendam dalam 10 liter air, 2 sendok makan minyak tanah, 30 gr detergen, diamkan semalam.

- Saring larutan hasil perendaman dengan kain halus.

- Semprotkan larutan hasil saringan ke tanaman.

2. Pestisida Nabati Biji Jarak

Biji Jarak mengandung Reisin dan Alkaloit , efektif untuk mengendalikan ulat dan hama penghisap (dalam bentuk larutan ), Juga efektif untuk mengendalikan nematoda/cacing (dalam bentuk serbuk).

Cara Pembuatannya:

- Tumbuk 1 biji jarak dan panaskan selama 10 menit dalam air 2 liter, tambahkan 2 sendok makan minyak tanah dan 50 gr deterjen lalu diaduk.

- Saring larutan hasil perendaman, tambahkan air kembali 10 liter.

- Siap dipergunakan dengan cara di semprot kan ke tanaman.

3. Pestisida Nabati Daun Sirsak

Daun sirsak mengandung bahan aktif Annonain dan Resin . Efektif untuk mengendalikan hama Trip

Cara Pembuatan :

- Tumbuk halus 50 100 lembar daun sirsak.

- Rendam dalam 5 liter air, + 15 gr detergen, aduk rata dan diamkan semalam.

- Saring dengan kain halus

- Dicairkan kembali 1 liter larutan pestisida dengan 10 15 liter air

- Siap disemprotkan ke tanaman.

4. Pestisida Nabati Daun Sirsak dan Jeringau

Rimpang jeringau mengandung Arosone, Kalomenol, Kalomen, Kalomeone, Metil eugenol, Eugenol .

Efektif untuk mengendalikan hama wereng coklat .

Cara Pembuatan:

- Tumbuk halus segenggam daun sirsak , segenggam rimpang jeringau, 20 siung bawang putih.

- Rendam dalam air sebanyak 20 liter, di + 20 gr sabun colek, aduk rata dan di biarkan semalam.

- Saring dengan kain halus.

- Encer kan 1liter pestisida dengan 50 -60 liter air

- siap di semprotkan ke tanaman.

5. Pestisida Nabati Pacar Cina

Pacar Cina mengandung minyak atsiri, alkaloid, saponin, flavonoin, dan tanin. Efektif untuk mengendalikan Hama ulat .

Cara Pembuatan:

- Tumbuk 50 -100 gr ranting atau kulit batang pacar cina, tambah 1 liter air, tambah 1 gr detergen kemudian direbus selama 45-75 menit dan diaduk agar menjadi larutan.

- saring dengan kain halus.

- siap disemprotkan ke tanaman.

6. Pestisida Nabati Rendaman Daun Tembakau

Daun tembakau mengandung nikotin. Efektif untuk mengendalikan hama penghisap.

Cara Pembuatan :

- Rajang 250 gr ( sekitar 4 daun ) tembakau dan direndam dalam 8 liter air selama semalam.

- Tambahkan 2 sendok detergen, aduk merata kemudian disaring.

- Siap disemprotkan ke tanaman.

7. Pestisida Nabati Daun Sirih Hutan

Daun sirih hutan mengandung fenol dan kavokol . Efektif untuk hama penghisap.

Cara Pembuatan:

- Tumbuk halus 1 kg daun sirih hutan segar, 3 siung bawang merah, 5 batang serai.

- Tambahkan air 8 10 liter air, 50 gr deterjen dan diaduk rata.

- Saring dengan kain halus

- Siap disemprotkan ke tanaman.

8. Pestisida Nabati Umbi Gadung

Umbi gadung mengandung diosgenin, steroid saponin, alkohol dan fenol. Efektif untuk mengendalikan ulat dan hama penghisap.

Cara Pembuatan :

- Tumbuk halus 500 gr umbi gadung dan peras dengan batuan katong kain halus.

- Tambahkan 10 liter air , aduk rata dan siap di semprotkan ke tanaman.

9. Pestisida Nabati Daun Mimba

Daun mimba mengandung Azadirachtin, salanin, nimbinen dan meliantriol. Efektif mengendalikan ulat, hama penghisap, jamur, bakteri, nematoda dll.

Cara pembuatan

a. Dengan Biji Mimba

- Tumbuk halus 200 -300 gr biji mimba

- rendam dalam 10 liter air semalam

- Aduk rata dan saring, siap disemprotkan ketanaman.

b. Dengan Daun Mimba

- Tumbuk halus 1 kg daun mimba kering bisa juga dengan daun segar.

- Rendam dalam 10 liter air semalam, aduk rata , saring dan siap untuk disemprotkan ke tanaman.

c. Untuk mengendalikan nematoda puru akar pada tanaman tembakau lakukan 15 -30 gr daun mimba kering atau 5 -10 gr biji mimba ditumbuk halus, kemudian diberikan untuk setiap lubang tanaman tembakau.

d. Untuk mengendalikan Jamur Fusarium dan Sclerotium . sebanyak 2 -6 gr biji mimba ditumbuk lalu rendam selama 3 hari dengan air 1 liter. Lalu disaring dan siap di semprotkan ke tanaman.

10. Pestisida Nabati Srikaya dan Nona Seberang

Srikaya dan nona seberang mengandung annonain dan resin. Efektif untuk mengendalikan ulat dan hama pengisap.

Cara Pembuatan

- Tumbuk hingga halus 15 -25 gr biji srikaya/nona seberang

- Rendam dalam 1 liter air, 1gr deterjen , aduk rata dan biarkan 1 malam, kemudian saring dan siap disemprotkan ketanaman.

11. Pestisida Nabati Daun Gamal

Daun gamal mengandung Tanin. Efektif untuk mengendalikan ulat dan hama penghisap. Daun gamal bila ditambah dengan minyak tanah dan detergen akan dapat dipakai sebagai insektisida. Penggunaan nya harus hati2 karena dengan adanya minyak tanah mengakibatkan tanaman terbakar dan bau bila mendekati panen.

12. Pestisida Nabati Daun Mimba dan Umbi Gadung .

Efektif untuk mengendalikan ulat dan hama penghisap.

Cara Pembuatan

- Tumbuk halus 1kg daun mimba dan 2 buah umbi gadung racun, ditambah 20 liter air, 10 gr detergen dan aduk rata kemudian diamkan semalam, saring dan siap untuk di semprotkan ke tanaman.

13. Pestisida Nabati Serbuk Bunga Piretrum

Serbuk bunga piretrum mengandung bahan Piretrin . Efektif untuk mengendalikan ulat.

Cara Pembuatan

- Rendan serbuk bunga piretrum sebanyak 25 gr dalam 10 liter air

- tambah 10 gr detergen, aduk rata dan biarkan semalam kemudian disaring dan siap disemprotkan ke tanaman.

Nah selamat mencoba !!! semoga bermanfaat .!!!

Sumber : Sinar Tani no: 3281

Wednesday, 28 March 2012

ANEKA PESTISIDA DAN PUPUK ALAMI

SUSU UNTUK CENDAWANSusu merupakan sumber gizi paling baik untuk kesehatan. Namun susu ternyata juga bisa digunakan sebagai fungisida. Adapun resepnya adalah sebagai berikut :Aduk rata susu dan air dengan perbandingan 1 : 9. untuk mendapatkan larutan yang lebih kuat tambahkan susu sehingga perbandingan menjadi 50 : 50.Larutan ini dapat digunakan untuk mengatasi penyakit embun tepung pada labu maupun penyakit lain yang disebabkan oleh cendawan. Susu dan air yang diaplikasikan memacu pertumbuhan cendawan parasit pemakan cendawan ganas penyebab penyakit. Pemakaian cukup disemprotkan keseluruh tanaman dan pemakaiannya cukup 1 X per minggu. Disamping itu susu juga memacu pertumbuhan benih.

SODA KUE UNTUK FUNGISIDASoda kue atau Natrium Bikarbonat (NaHCO3) biasanya dipakai untuk bahan tambahan kue agar cepat mengembang. Bahan tersebut ternyata dapat juga digunakan sebagai fungisida untuk menangkal serangan embun tepung. Penyakit ini di tandai dengan munculnya lapisan embun bertepung di permukaan daun. Cendawan dari jenis Oidium atau Erysiphe ini dapat menimbulkan kerugian cukup besar apabila tidak di kendalikan.Cara aplikasinya cukup mudah. Larutkan 5 gram soda kue dalam 1 liter lerutan sabun berkonsentrasi 0,5 %. Larutan sabun berfungsi sebagai pengubah permukaan larutan sehingga butiran semprotan lebih tahan lama di permukaan daun tanaman. Sabun juga mempercepat tembusnya lapisan kutikula yang berlapis lilin. Sedangkan bikarbonat berfungsi merusak dinding membran spora Oidium, yang akan mengakibatkan dehidrasi dan pada akhirnya cendawan akan mati.

BIJI BENGKUANG SEBAGAI INSEKTISIDA (Aphids/kutu-kutuan)Biji bengkuan mengandung racun pachyrizid. Senyawa ini mampu membasmi kutu-kutuan daun Aphid. Kutu ini bersifat polifag hingga mempunyai banyak tanaman inang. Kandungan racun pada biji bengkuan mencapai 0,12 % hingga 0,40 %. Bahkan pada biji tua yang kering kandungannya mencapai 0,65 %.Adapun aplikasinya cukup mudah, siapkan kurang lebih 50 butir biji bengkuang yang tua dan kering kemudian tumbuk halus menjadi tepung. Kemudian campurkan dengan air dan kemudian semprotkan ke seluruh bagian tanaman yang terserang.

DEMI TOMAT BAKTERI DAN CENDAWAN DIADUDOMBABacillus Subtilis mampu mengontrol populasi cendawan fusarium sp. Subtillis mampu memberikan antibodi pada tanaman yang memiliki fungsi untuk menghambat pertumbuhan cendawan fusarium. Kelebihan lain dari bakteri ini adalah bersifat antagonis. Enzim kitin yang diproduksi subtillis merusak dinding sel Fusarium menjadi senyawa kitinase. Subtillis ini cukup tahan banting. Bakteri aerob (butuh Oksigen) itu mampu bertahan dilahan kering soalnya sporanya berada dalam sel (endospora)Tahan PanasBakteri ini juga tahan temperatur tinggi. Sehingga untuk memperolehnya dengan memanaskan suspensi tanah -10 g dilarutkan dalam air 100 ml air pada suhu 800C selama 30 menit. Bakteri subtillis ini memfermentasikan bahan organik dalam tanah. Hasil aktifitasnya berupa senyawa asam yang mampu menekan perkembangan Fusarium. Demikian juga nematoda juga seperti Melodogyn acap menyerang akar atau batang dimana bekas luka tersebut sering digunakan fusarium untuk masuk.Dampak lain tingkat keasaman tanah akan menrurun. Salah satu pemicu serangan Fusarium adalah keasaman tanah tinggi lebih dari 7. Layu Fusarium banyak menyerang tanaman anggota famili Solanaceae (Cabai, Kentang, Tomat, Semangka, Melon, dll).Subtillis LokalNegeri tropik merupakan surganya bagi bakteri Basillus Subtilis antara lain dipasara telah ada produk tersebut diantaranya Emva dan Harmoni BS.Cara Pemakaian :- Sebelum disemaikan benih direndam dalam larutan campuran 4 ons subtilis dan 3,5 liter air.- Setelah benih tumbuh larutan tersebut diberikan kembali. Dosisnya 5 ons per 15 liter air. Untuk 6.000 tanaman.

KUNYIT DAN TEMULAWAK UNTUK CENDAWAN (Plasmodiophora Brassicae) PENYEBAB AKAR GADAPengunaan kunyit karena senyawa yang terdapat pada umbi tersebut mampu merangsang pertumbuhan akar.Cara pembuatan :- Sediakan 15 20 rimpang kunyit dan temulawak dengan perbandingan 2 : 1- Air 1 Liter- Kupas rimpang kunyit dan temulawak- Ditumbuk atau diblender.- Tambahkan air bersih kemudian disaring.Cara Penggunaan :

Sebelum disemai rendam benih kubis dalam larutan tersebut selama 30 menit.Selang 10 hari setelah tumbuh dalam bedengan siram kembali bibit tersebut.Kemudian sebelum pindah tanam lakukan perlakuan tersebut.

BAWANG PUTIH UNTUK INSEKTISIDABawang putih disamping untuk bumbu dapur ternyata juga mampu mengendalikan Thrips karena rasa dan aromanya tidak disukai jenis kutu-kutuan tersebut.Bahan :- 2 s/d 3 kg bawang putih- 1000 liter larutan pupukCara pembuatan dan aplikasi :Bawang putih dibuat ekstrak dengan cara di tumbuk atau diblender setelah berbentuk ekstrak kemudian diberi air dan campurkan ke dalam larutan pupuk organik. Setelah diaduk aduk hingga merata kocorkan larutan tadi pada tanaman kira-kira 200 CC.Pengaruh pemberian ekstrak bawang putih tersebut adalah aroma dari bawang putih tidak disukai oleh serangga tersebut. Ataupun dengan cara kultur teknis yaitu menanam tomat atau cabai ditumpangsarikan dengan bawang putih atau bawang merah.

KENIKIR SEBAGAI NEMATISIDAKenikir ternyata tidak hanya merupakan tanaman penghias taman akan tetapi bermanfaat juga sebagai Nematisida pada tanaman tomat yang terserang Nematisida puru akar akar (NPA). Caranya bahan kenikir diperoleh dengan memblender atau menumbuk 1 kg batang kenikir yang dilarutkan dalam 1 liter air.Sedangkan untuk aplikasinya yaitu dengan cara mencampur larutan hasil tumbukan kenikir tersebut dalam 20 liter air. Kenikir tidak disukai nematoda karena mengandung bioaktif seperti piperiton dan terrhienil yang bersifat antagonis terhadap nematoda.

TEPUNG TULANG UNTUK PUPUK DAN PAKAN SAPICara Pembuatannya- Tulang dipotong-potong 5 10 Cm- Rebus dalam air mendidih selama 2 4 jam- Dijemur kemudian diremukkan sampai berukuran 1 3 Cm- Rendam dalam larutan kapur selama 4 5 minggu- Tulang dicuci dan direbus 3 tahap;1). 4 jam pada suhu 600C,2). 4 jam pada suhu 700C,3). 5 jam pada suhu 1000C- Setelah tulang dikeringkan dalam open bersuhu 1000C- Digiling sampai lumat menjadi bubuk.

MELAWAN MILDEW DENGAN SUSUMildew atau penyakit tepung sering ditemukan pada tanaman tomat, melon, dan cabai. Penyakit yang disebabkan oleh jamur Oidium Tingitanium itu memang tidak terlalu merugikan tetapi perlu diwaspadai dan dikendalikan. Adapun cara sederhana untuk mengendalikan jamur tersebut adalah dengan menggunakan susu. Caranya larutkan air dan susu dengan perbandingan 9:1 semprotkan pada tanaman yang terserang. Enzim pada susu dapat menetralisir mildew.

BAWANG PUTIH ATASI AKAR GADACendawan Plasmodiophora brassicae momok bagi pekebun sawi dan anggota famili kubis-kubisan. Tingkat kerugian bisa mencapai 100% akibat penyakit akar gada itu. Jaringan yang terserang menjadi rusak sehingga pengankutan air dan zat hara menjadi terganggu. Rotasi tanaman saja tidak cukup lantaran cendawan dalam tanah mampu bertahan hingga 20 tahun. Adapun cara pengendalian sederhana dapt menggunakan umbi bawang putih. Caranya Haluskan dan larutkan umbi bawang putih dalam air bersih. Sebelum disemai rendam benih dalam larutan itu selama 15 menit.

KIAT MEMILIH PUPUK MAJEMUKPenggunaan pupuk organik cair melalui daun misalnya hanya merupakan pemborosan saja. Sebab, bahan organik tidak dapat dimanfaatkan tanaman sebelum berubah menjadi anorganik. Proses perubahan tersebut lazimnya hanya terjadi di sekitar perakaran tanaman. Sehingga akan lebih pas jika diaplikasikan lewat akar.Umur Tanaman (fase tanaman)Pemilihan pupuk majemuk juga harus mempertimbangkan sifat pupuk dan pengaruhnya bagi tnaman. Pemakaian pupuk majemuk lengkap tablet (PMLT) dan pupuk butiran bersalut (coated fertilizer) misalnya, karena bersifat slow released, pupuk seperti itu malah kurang baik digunakan untuk sayuran daun yang berumur singkat.Pupuk slow released tidak mudah larut dan hancur. Ia melepas unsur hara secara perlahan-lahan agar tersedia dalam jangka panjang di didalam tanah. Manfaatnya baru nampak setelah 1-2 bulan aplikasi. Apdahal sayuran daun kebanyakan berumur singkat. Ia butuh pupuk yang mudah terserap, misal pupuk akar berbentuk tepung, butiran, cairan, atau pupuk daun.Hampir semua pabrik memproduksi pupuk dengan formulasi N tinggi, P tinggi, atau K tinggi sehingga cara aplikasinya disesuaikan dengan fase tanaman.Contoh pupuk untuk fase vegetatif misalnya Dekaform, Dekastar 18-11-10, Agro Formula 1, Suburin A1, dan Gramafert Formula NT untuk pupuk akar. Sedangkan untuk pupuk daun dapat dipilih Gandasil D, BASF Foliar D, Bayfolan, Complesal, Enpeka Cair, Greenzet, dan Hyponex Merah.Pupuk untuk fase Generatif diantaranya Dekastar 6-13-25, Suburin BT-4, Agro Formula-2, Gramafelt Formula PT, dan Mangamp Plus K. Pupuk lain Gandasil B, BASF Formula B, Hyponex Biru, Vitabloom Spesial Biru, dan Vitalik P.

EUGENOL CENGKIH SEBAGAI POLISI TANAMANEugenol yang terkandung dalam gagang, daun, dan bunga cengkih berpeluang menjadi Pestisida Nabati. Penelitian Balittro membuktikan produk pestisida dari cengkih paling efektif mengatasi Cendawan, Bakteri, dan Nematoda pengganggu tanaman dibanding tanaman lainnya.Eugenol dan turunannya sudah lama diketahui memiliki efek Anti Cendawan, Anti Bakteri, Anti rematik, dan Antiseptik. Hasil uji laboratorium, eugenol juga toksik bagi cendawan patogenik tanaman.Diantaranya Fusarium Oxysporum, Phytopthora Capsici, Rigidoporus Lignosus, Rhizoctania Solani, Sclerotium rolfsii, serta Pseudomonas Solanacearum.Sedangkan Pestisida nabati berbahan aktif minyak cengkih dalam bentuk emulsi dan bubuk kini sudah diformulasikan. Diantaranya MBC 10 BC, EGL 10 EC, MBC 4 WP, EGL 4 WP, dan EGL 10 WP dan Metil Eugenol sebagai bahan untuk menarik lalat buah. Serasah daun, bubuk daun, gagang dan bunga, hingga minyak cengkih semuanya mengandung senyawa eugenol. Karena itu produk berbahan baku cengkih tersebut dapat diaplikasikan sebagai Fungisida, Bakterisida, Nematisida, dan Insektisida.Pada lada bubuk cengkih dapat mengendalikan busuk pagkal batang Phytopthora Capsici 65% hingga 75% sehingga hasil panen bisa meningkat hingga 2,5 kali dan juga sebagai nematisida Radopholus similes dan Meloidogyne incognita pada tanaman tersebut.Pengujian pada jahe, nilam, dan kentang membuktikan, minyak dan bubuk cengkih mampu menekan pertumbuhan Pseudomonas solanacearum dan pada konsentrasi aagak tinggi mampu mematikan. Pertumbuhan bakteri terhambat dengan menggunakan bubuk daun, gagang dan bunga pada konsentrasi 500 1.000 ppm. Pada konsentrasi 4.000 - 7000 ppm bakteri tidak tumbuh. Sedang dengan menggunakan eugenol pada konsentrasi 100 300 ppm pertumbuhan bakteri terhambat. Di bali serasah dan bubuk daun cengkih digunakan untuk menanggulangi infeksi busuk batang Fusarium Oxysporum. Hasilnya mampu menekan infeksi hingga 85%.Sebagai Pestisida nabati produk dari cengkih mudah diaplikasikan oleh petani. Dengan dosis bubuk atau seresah daun, gagang dan bunga 150 200 gram per tanaman cukup untuk mengendalikan patogen tanah. Aplikasinya taburkan bubuk cengkih merata di lubang tanam sekitar tajuk.Sedang untuk mengendalikan cendawan dan hama, semprotkan 0,3-0,6% larutan minyak cengkih. Namun karena minyak cengkih tidak larut dalam air perlu ditambahkan terpentin atau detergen dengan konsentrasi 10 %. Jika daun yang dipakai, buat ekstraknya sebelum disemprotkan Caranya; 10 kg daun basah dikeringkan, lalu ditumbuk halus. Bubuk daun cengkih kemudian ditambah 19 liter air. Aduk sampai rata, lalu tambahkan 20 gram detergen. Aduk dan biarkan selama 2 hari. Setelah disaring larutan pestisida itu siap digunakan untuk lahan 1-2 ha. Waktu menyemprot pakai 1 1,5 liter larutan ditambah 20 liter air.Untuk membuat formulasi bubuk, ambil 20 kg daun atau bunga cengkih kering, kemudian ditumbuk halus, lalu diayak. Campur dengan 1-2 g ram ditergen bubuk diaduk rata kemudian disimpan. Untuk penggunaan ambil 1-1,5 kg pestisida bubuk dan larutkan dalam 20 liter air. Selain sebagai pestisida nabati daun cengkih juga mengandung N, P, K, Mg, Fe dan Ca dengan kadar cukup tinggi. Karena itu produk cengkih ini juga cocok dipakai sebagai pupuk organik plus. Fermentasi pupuknya dibuat dengan mencampur 1 bagian pupuk organik dengan 3 bagian daun cengkih. Biarkan selama 1-2 bulan sebelum dipakai.

ECENG GONDOK SEBAGAI PUPUK ORGANIKEceng gondok kaya akan asam humat senyawa yang menghasilkan fitohormon yang mempu mempercepat pertumbuhan akar tanaman eceng gondok juga mengandung asam sianida, triterpenoid, alkaloid, dan kaya akan unsur Calsium.Untuk pengolahan dapat digunakan acetobacter atau lainnya untuk mempercepat dekomposisi. Bakteri tersebut dicampur dengan molase dengan perbandingan 1 : 1 selama sepekan. Master bakteri tersebut siap digunakan setelah berbentuk kapang. Langkah selanjutnya eceng gondok yang diambil dari kolam dicincang atau digiling halus. Bahan kemudian dicampur dengan 10% dedak dan master bakteri selanjutnya campuran disimpan di bak yang dialasi plastik dan ditutup karung goni selama 4 hari. Suhu akan meningkat hingga 500C yang menandakan proses fermentasi sedang berlangsung. Fermentasi dianggap selesai apabila suhu sudah turun menjadi 300C.

SUMBER PUPUK ORGANIKSalah satu kendala pemakaian pupuk organik adalah sulitnya menentukan kandungan unsur hara. Setiap pupuk organik memiliki komposisi berbeda. Mengetahui kandungannya secara tepat berarti mengefisienkan pemakaian. Dengan penggunaan pupuk organik sifat fisik, daya serap, daya ikat, sirkulasi udara dan ketahanan erosi pada tanah dapat ditingkatkan.Ada tiga syarat penting pupuk organik. Pertama, unur N harus terdapat dalam persenyawaan organik agar mudah diserap tanaman. Kedua, pupuk tidak meninggalkan sisa asam organik di dalam tanah. Ia juga memiliki kandungan persenyawaan C organik tinggi. Penggunaannya disesuaikan dengan kebutuhan unsur makro dan mikro tanaman. Kebutuhan ini berbeda mulai dari persemaian sampai panen. Misalnya saat persemaian tanaman membutuhkan 2,7% N; 0,7% P; 2,8% K; 6% Ca; dan 1;8% Mg dengan kebutuhan ini kotoran unggas dan domba dapat dipilih sebagai sumber pupuk organik. Berikut tabel sumber pupuk organik dan kandungannya:Sumber Pupuk Organik dan Kandungan Mineral (%)Sumber N P K Ca Mg Elemen LainKotoran UnggasKotoran DombaKotoran KambingKotoran KudaKotoran SapiTulang dan DarahTepung TulangDarah KeringEkstrak GanggangJeramiBatuan PhospatTepung IkanAbu KayuTepung Tulang dan KukuBatuan Kapur/Gamping 0,72,01,50,70,75-83-813-1590,6-9,5-14- 0,20,50,660,150,25-89-11-40,1014,43,00,900,44- 0,52,32,50,40,5---61,05--4,0-- 331,51,23,00,4025-0,1--0,4252,040 0,61,2-0,60,66-0,3-0,5---2,1-- --------Fe, Zn, Mn, B, Cu, Mo, Co------

KRITERIA GREENHOUSE YANG BAIK

Tinggi minimum 3,5 4 m, ini agar udara tidak panas. Kisaran suhu yang baik 300C-320C dengan kelembaban minimum 50%.Diatas harus ada jendela agar udara panas keluar lancar. Gunakan piggy-back system.Cahaya 6.000-8.000 footcandles (fc), atau tergantung jenis tanaman (di luar greenhouse, jika udara cerah sekali bisa 10.000 fc).Usahakan air hujan tidak masuk. Pelindung plastik Ultra Violet (UV) akan lebih baik dibanding plastik biasa.Angin spoi-spoi masih bisa masuk melalui screen sacara horizontal. Ia membawa udara segar yang memiliki kadar CO2 tinggi. Hal ini berguna untuk proses asimilasi CO2.Usahakan sedikit mungkin tiang di tengah greenhouse. Ini untuk kebebasan bekerja.Buat konstruksi sekuat mungkin terutama untuk daerah banyak angin.

Kegunaan Shading net untuk mengurangi intensitas cahaya. Biasanya net yang tersedia adalah 45%, 55%, 65%, 75% dan 85% calculated shade. Angka kecil untuk tanaman yang suka cahaya sedangkan angka besar untuk tanaman yang rentan cahaya.

LEBIH AMAN DENGAN BIOPESTISIDABio pestisida adalah penggunaan pestisida dengan bahan baku utama mikroorganisme. Contoh bakteri, virus, dan cendawan. Berbeda dengan hama yang merugikan petani, pasukan biopestisida ini bertugas menyerang hama tertentu. Hama yang terkena semprotan biopestisida ini akan terhambat perkembangannya bahkan bisa mati. Namun demikian dalam penggunaannya memerlukan lingkungan khusus.Contoh biopestisida ini adalah Cendawan Verticillium lecani digunakan untuk mengendalikan kutu putih, aphids, thrips, dan mites. Tak hanya itu sejenis nematoda yang disebut larvanem juga banyak dipilih untuk mengontrol larva black vine dan kutu kebul.Biopestisida berbahan aktif bakteri sudah duluan terkenal ketimbang mikroorganisme lainya. Bacillus thuringensis (Bt) adalah jenis paling populer yang banyak digunakan untuk mengendalikan ulat pemakan daun di sayuran dan buah-buahan.

RESEP ALAMI DILAPANGANUntuk mengendalikan serangan ulat Hekiothis Armigera pada tanaman tomatBahan :- 3 kg akar tuba- 10 kg buah mindi- 3 kg semak rondonolehCara Pembuatan ;Ketiga bahan ditumbuk sampai halus kemudian diberi air sebanyak 10 liter, kemudian diaduk sampai merata. Setelah didiamkan 1 2 malam larutan disaring dengan kain halus sehingga ampas tidak menyumbat nozle. Untuk aplikasi setiap 10 cc larutan dicampur dengan 1 liter air.Untuk mengendalikan hama jenis kutu-kutuan pada daunBahan 1 ;- 1 kg daun sirsak- 3 sendok sabun detergenCara pembuatan ;Tumbukan daun sirsak dilarutkan dalam 1 ember air bersih. Aduk-aduk beberapa saat kemudian saringlah. Hasil saringan dicampur dengan sabun detergen. Cara pemakain setiap 10 cc larutan dicampur dengan air 1 liter.

Bahan 2 ;- Satu telapak tangan kulit batang suren.- 1 kg daun sirsakCara pembuatan ;Tumbukan kulit batang suren dan daun sirsak dicampur 1 ember air bersih. Setelah diaduk-aduk kemudian disaring. Cara aplikasinya satu gelas hasil saringan dilarutkan dalam 1 liter air.Untuk mengendalikan hama Thrips yang sering menyerang bawang merah, cabai, kentang, kacang-kacangan, tembakau dan tomat. Thrips (Thrips parvispinus, Thrips tabaci, dan Thrips. Palmi) mengisap cairan tanaman dan mesofil daun.Bahan ;- 5 kg daun angsana- 5 kg daun rondonoleh- 10 kg gadungCara pembuatan ;Daun angsana dan rondonoleh ditumbuk hingga lumat. Sedangkan gadung, setelah dikupas kemudian di parut. Campurkan kedua bahan itu dan rendamlah selama beberapa hari. Saring campuran itu, untuk aplikasinya untuk satu 1 gelas larutan dicampur dengan 2 liter air bersih.

REKA-REKA BULAN BAIK UNTUK PETANISalah menentukan waktu tanam banyak dialami petani pemula. Ini tak akan terjadi jika mereka mau menimba pengalaman pada petani senior. Pedoman yang dipakai sebenarnya sederhana. Pedoman yang dipakai sebenarnya sangat sederhana. Mencari bulan baik untuk mendapat hasil baik, atau bulan baik untuk memperoleh harga baik Kalo yang dicari adalah hasil panen baik menurut pengalaman petani di pacet cipanas adalah bulan Juli, Agustus, September, Oktober di bulan-bulan tersebut hasil sayuran pasti bagus.Biasanya petani menanam di akhir harga mahal. Karena mengharap harga tinggi semua kebutuhan tanaman tercukupi, dan kondisi alampun mendukung. Akhirnya produksi bisa naik 100%. Misal panen tomat biasanya 2 kg dapat mencapai 4 kg pertanaman. Sementara biaya produksi justru bisa ditekan 30% hingga 40%. Agar tomat bias dipanen Agustus mulai April bibit sudah disemai. Sebulan kemudian penaman, saat panen kualitas produk bagus tapi memang harga bukan yang tertinggi.Pengalaman diatas hitung-hitung untuk mencapai hasil produksi yang bagus. Lain halnya yang dicari adalah panen pada saat harga bagus. Kalo ingin mencapai harga tomat mahal tanam pada bulan November, Desember, dan Januari. Pas panen februari atau maret. Sementara pada cabai penanaman dimulai September, Oktober, dan November sehingga diperoleh panen bada bulan Januari, Februari dan Maret.

EFFECTIVE MICROORGANISM (EM)EM banyak digunakan untuk mendukung kehidupan sehari-hari dan digunakan untuk beberapa tujuan antara lain membuat pakan ayam, menjernihkan air limbah, mengendalikan hama dan penyakit tanaman, menghilangkan bau dipeternakan, memproses obat tradisional dan sebagaianya. Sebagai contoh EM dicampur alkohol, tetes dan tanaman toga dapat digunakan sebagai pestisida.Fungsi EM pada dasarnya adalah untuk memfermentasikan bahan organik dalam tanah. Hasil fermentasi ini berupa gula, alkohol, vitamin, asam laktat, asam amino dan senyawa organik lainnya. Sedangkan dalam EM tersebut mwngandung mikroorganisme yang sangat berguna yaitu;

Bakteri fotosintesis. Bakteri tersebut mensintesis Nitrogen, gula, dan senyawa bioaktif lainnya. Caranya dengan mengambil hasil sekresi, bahan organik dan gas berbahaya, hasil metabolismenya langsung dapat diserap oleh tanaman. Atau sebagai bahan untuk menumbuhkan mikroorganisme lainnya yang berguna bagi tanaman.Lactobacillus yang merupakan sterilisan yang kuat, lactobacillus dapat menekan beberapa mikroorganisme berbahaya dan mendokomposisi bahan organik dengan cepat. Selanjutnya ragi. Yang ini mampu memproduksi senyawa berguna bagi tanaman melalui proses fermentasi.Actinomycetes, ini mengubah asm amino dan senyawa lainnya yang diproduksi bakteri fotosintesis menjadi antibiotik bagi tanaman. Fungsi antibiotik adalah mengontrol patogen dan menekan pertumbuhan cendawan berbahaya dengan memecah chitin cendawan. Bakteri ini menciptakan lingkungan ideal untuk pertumbuhan bakteri menguntungkan lainnya.Cendawan fermentasi yang berfungsi mendekomposisi bahan organik untuk memproduksi alkohol ester dan senyawa antimikroba. Cendawan ini dapat mengontrol bau dan mencegah serangan hama.

KIAT BUAT INSEKTISIDA SENDIRIUntuk menanggulangi serangan berbagai jenis hama pada tanaman sayuran dapat dibuat insektisida sebagai berikut;

Sediakan 100 ml air cucian beras yang pertama, 100 ml alkohol 30 35%, molase/tetes atau gula 100 ml/0.5 ons, Em 100 ml, 100 ml Cuka 40%,Semua bahan dimasukkan kedalam wadah yang ditutup rapat. Setiap pagi dan sore hari dikocok, setelah selesai mengocok, tutup dibuka agar supaya oksigenya keluar. Setelah 15 hari pengocokan dihentikan. Diamkan 6 hari lagi tanpa dikocok. Ini merupakan larutan pertama,Rajang limbah cengkih, serei, jahe, kunyit, temulawak dan bawang putih. Campuran ini setelah ditumbuk dimasukkan kedalam 1 lt air cucian beras yang pertama. Setelah itu diberi molase 30 cc/l air. Tutup rapat-rapat, setiap hari dikocok selama 21 hari. Ini sebagai larutan kedua.Untuk pemakaian campurkan larutan pertama dan kedua dengan perbandingan seimbang. Untuk penyemprotan 10 cc larutan/ 1 liter air.

BUNGA KRISAN SEBAGAI INSEKTISIDARahasia bunga ini karena terdapat kandungan zat piretrin sebagai racun hama dan lalat buah. Sebagai contoh untuk insektisida organik adalah dengan cara bunga krisan sebanyak 25 gr dihancurkan hingga menjadi serbuk kemudian serbuk itu dilarutkan dalam 10 liter air. Hasil campuran dicampur dengan 10 cc detergen cair atau sabun colek. Setelah diendapkan selama semalam dain disaring dengan kain halus, larutan disemprotkan. Larutan ini salah satunya digunakan untuk memberantas hama kobis.Zat piretrin dalam bunga krisan berfungsi untuk merusak sistem syaraf hama. Efeknya akan makin hebat bila suhu disekitarnya menurun piretrin bersifat negatif dengan suhu di alam ia bekerja mirip insektisida sintesis DDT. Dari hasil penelitian makin tinggi tempat penanaman bunga krisan makin tinggi pula kandungan zat piretrinya sehingga akan lebih cepat mematikan. Namun demikian dari hasil penelitian kandungan zat itu hanya terdapat pada tepung bunga. Dengan konsentrasi 0,5% tepung bunga krisan mampu membunuh serangga gudang lebih dari 90% dari total populasi.

PENGENDALIAN JENIS WERENG ATAU BELALANG DENGAN TIGA SERANGKAI (Pinang, Suren, dan Nimba)Kandungan bahan aktif pada pinang yaitu minyak atsiri yang bersifat racun, suren mengandung bahan aktif (Surenon, Surenin, dan Surenalakton) yang berfungsi sebagai penghambat pertumbuhan, insektisida, dan antifeedan (penghambat daya makan) terhadap larva serangga. Bahan aktif tersebut terbukti sebagai repellant pengusir nyamuk. Dan nimba yang mengandung bahan aktif azadirachtin, meliantriol, salanin, dan nimbin yang berfungsi sebagai pestisida nabati. Nimba mempengaruhi reproduksi dan prilaku hama sebagai penolak, penarik, antimakan, dan menghambat perkembangan hama.Untuk penerapan tiga serangkai ini cukup mudah yaitu daun pinang, suren, dan biji nimba masing-masing sebanyak 250 gr digerus hingga halus. Ditambahkan 1 liter air dan diaduk hingga merata kemudian disaring. Kedalam larutan itu ditambahkan sabun colek sebanyak satu sendok makan supaya merekat pada waktu disemprotkan. Penyemprotan dilakukan 2 kali seminggu sejak tanaman berumur 15-60 hari.Disamping itu juga terdapat tumbuhan penghasil pestisida nabati lainnya diantaranya sari buah mahoni dicampur dengan tembakau untuk memberantas hama kutu daun alias aphids pada cabai.Kandungan bahan aktif mahoni yaitu heksaklorosiko-hekasana (HCH) berfungsi sebagai racun kontak. Sedang daun tembakau mengandung bahan aktif alkaloid yang mempengaruhi kerja syaraf serangga.Sedangkan untuk mengatasi serangan cendawan dapat digunakan perasan lengkuas, kunyit, jahe, dan serai. Jika dalam larutan itu ditambahkan biji mahoni atau cabai dapat dapat digunakan untuk memberantas semua hama kecuali ulat tanah.

TEPHROSIA SEBAGAI INSEKTISIDATephrosia disebut juga sebagai kacang babi disamping sebagai, pakan ternak, pupuk hijau, atau tanaman penanung ternyata perdu setinggi 3 meter tersebut bisa dimanfaatkan sebagai insektisida untuk ulat grayak.Daun tephrosia mengandung rotenon yang merupakan bahan aktif insektisida botani sistemik. Cara kerja zat ini mengganggu pernafasan hama-umumnya serangga pengunyah seperti ulat. Selama ini yag dikenal sebagai penghasil rotenon adalah akar tuba (jenu). Menurut penelitian kandungan rotenon dalam daun tephrosia dipengaruhi umur tanaman, jenis tanah, ketinggian lahan dan agroklimat. Kandungan rotenon semakin tinggi jika tanaman ditanam pada dataran rendah dan berumur 2 hingga 4 tahun.Untuk penggunaannya cukup sederhana. Kira-kira 10 gr daun yang telah digiling dicampur dengan 1 ltr air bersih. Tambahkan 0,1% sabun ditergen kedalam larutan itu dan diamkan selama semalam. Fungsi sabun dalam larutan itu adalah untuk mempercepat keluarnya rotenon dan melarutkannya. Hindari penyemprotan denkat kolam ikan karena efeknya mendekati akar tuba.

RAMUAN PESTISIDA LAINNYA

Untuk Pengendalian Penyakit Patek (Antraknose) dan bercak daun (Althernaria porii) pada tanaman cabai.

Bahan :- Kunyit 1 kg- Laos 1 kg- Kencur 1 kg- Jahe 1 kgAlat :Blender atau tumbukanCara PembuatanHasil blenderan atau tumbukan bahan berupa pasta dilarutkan dalam 3 liter air. Kemudian ditambahkan 1 butir gambir, 1 ons gula pasir atau tetes tebu, dan 1 liter EM4 kedalam larutan itu. Campuran tersebut diamkan selama 7 hari.Cara AplikasiUntuk pemakaian 2 cc larutan dicampur dengan 1 liter air.

Untuk Pengendalian Ulat atau Walang Sangit

Bahan ;- Gadung 2 kg- Jengkol 1 kg- Tembakau 1 kgAlatBlender atau alat penumbukCara Pembuatan ;Semua bahan diblender atau ditumbuk sampai berbentuk pasta, setelah berbentuk pasta ditambahkan 3 liter air, 1 ons tetes, dan EM4 1 liter. Kemudian larutan itu didiamkan selama 7 hari.Cara AplikasiUntuk aplikasinya campurka 22 cc larutan kedalam 1 liter air. Untuk aplikasinya sebaiknya dilakukan pada waktu sore hari.Pestisida adalah zat pengendali hama (seperti: ulat, wereng dan kepik).Pestisida Organik: adalah pengendali hama yang dibuat dengan memanfaatkan zat racun dari gadung dan tembakau. Karena bahan-bahan ini mudah didapat oleh petani, maka pestisida organik dapat dibuat sendiri oleh petani sehingga menekan biaya produksi dan akrab dengan lingkungan.Bahan:2 kg gadung.1 kg tembakau.2 ons terasi. kg jaringao (dlingo).4 liter air.1 sendok makan minyak kelapa.Alat :Parutan kelapa.Saringan kelapa (kain tipis).Ember plastik.Nampan plastik.Cara Pembuatan:Minyak kelapa dioleskan pada kulit tangan dan kaki (sebagai perisai dari getah gadung). Gadung dikupas kulitnya dan diparut. Tembakau digodok atau dapat juga direndam dengan 3 liter air panas Jaringao ditumbuk kemudian direndam dengan liter air panas Tembakau, jaringao, dan terasi direndam sendiri-sendiri selama 24 jam. Kemudian dilakukan penyaringan satu per satu dan dijadikan satu wadah sehingga hasil perasan ramuan tersebut menjadi 5 liter larutan.Dosis:1 gelas larutan dicampur 5-10 liter air.2 gelas larutan dicampur 10-14 liter air.Kegunaan:Dapat menekan populasi serangan hama dan penyakit. Dapat menolak hama dan penyakit. Dapat mengundang makanan tambahan musuh alami.Sasaran:Wereng batang coklat, Lembing batu, Ulat grayak, ulat hama putih palsu.Catatan: Meskipun ramuan ini lebih akrab lingkungan, penggunaannya harus memperhatikan batas ambang populasi hama. Ramuan ini hanya digunakan setelah polulasi hama berada atau di atas ambang kendali. Penggunaan di bawah batas ambang dan berlebihan dikhawatirkan akan mematikan musuh alami hama yang bersangkutan.

Pestisida OrganikPestisida OrganikResep IBahan yang diperlukan :- Tembakau kg;- Air 2 liter;- Kapur barus 4 butir digerus.Cara pembuatannya:- Tembakau direndam air 2 liter selama dua hari.- Campurkan gerusan kapur barus.- Setiap 2 sendok makan rendaman tembakau dan kapur barus dicampurdengan air cucian 1 liter.- Semprotkan pada tanaman yang sedang kena hama penyakit.Resep IIBahan yang diperlukan:- tembakau 1 ons;- jahe 1 ons;- bawang putih 1 ons;- air 5 liter.

Cara pembuatannya:Jahe dan bawang putih dihaluskan, campur dengan tembakau dan masukkan air, tutup rapat dan simpan selama 2 hari 2 malam langsung digunakan. Resep pengendali hama ini bisa digunakan untuk 10.000 m2 lahan.Sebaiknya pestisida ini digunakan pada sore hari sekitar pukul 16.00 atau 17.00 WIB. Kalau masih ada sisa bisa disimpan kurang Iebih 1 minggu. Pemakaian bisa diulangi kalau hama penyakitnya masih belum hilang tuntas.Pengendali hama ini lebih efektif bila digunakan untuk tiga kali pemakaian, atau kalau misalnya masih tersisa banyak bisa disimpan di tempat yang tidak terkena sinar matahari.

Kulit Pisang sebagai Pupuk OrganikKulit Pisang yang selama ini kita biarkan terbuang begitu saja ternyata mengandung unsur kimia yang baik untuk pupuk yaitu Fosfor, Magnesium, Sulfur, dan Sodium.Cara penggunaan :Untuk tanaman hias (dalam pot) : kulit pisang dipotong-potong kemudian potongan dipendam disekitar tanaman.Untuk tanaman pertanian (lahan sawah) :Cara 1. Kulit pisang di blender (dihaluskan) sampai menjadi cairan (10 Kg kulit pisang dicampur 10 Liter Air) rendam selama satu malam, air hasil rendaman disaring dengan kain. 1 Liter hasil saringan dapat dicampur 10 liter air semprotkan ke tanah sekitar tanaman.Cara 2. Kulit pisang di potong kecil-kecil, kemudian dikomposkan bersama tanah baru ditebar seperti pupuk pada umumnya.

Daun Sirsak untuk atasi ThripsDaun Sirsak (Nangka Belanda) ternyata dapat digunakan sebagai bahan pestisida organik untuk mengendalikan Hama Thrips pada tanaman Cabai.Caranya :50 - 100 lembar daun sirsak dihaluskan (boleh pake blender) dan dicampur dengan 5 liter air kemudian didiamkan selama sehari semalam, rendaman tersebut kemudian disaring dengan kain.1 liter hasil saringan dapat dicampurkan dengan 1 tangki semprot ukuran 17 liter, dan gunakan untuk menyemprot tanaman cabe, Thrips pun akan lenyap.Cara Lain Membuat Pestisida OrganikBahan yang diperlukan :- Tembakau 1 kg- air 4 liter- kapur barus 7 butir dihaluskanCara pembuatannya :- Tembakau direndam dalam 4 liter air selama 2 (dua) hari.- Campurkan kapur barus yang telah dihaluskan.Cara implementasi :- Setiap 2 - 3 sendok makan air hasil proses rendaman tembakau dan kapur barus dicampur dengan air biasa 1 liter. - Semprotkan pada tanaman yang terserang hama/penyakit.Membuat pupuk Effective Microorganisme atau EMPupuk EM adalah pupuk organik yang dibuat melalui proses fermentasi menggunakan bakteri (microorganisme). Sampah organik dengan proses EM dapat menjadi pupuk organik yang bermanfaat meningkatkan kualitas tanah.Berikut langkah-langkah pembuatan pupuk menggunakan EM :Pembuatan bakteri penghancur (EM).Bahan-bahan : Susu sapi atau susu kambing murni. Isi usus (ayam/kambing), yang dibutuhkan adalah bakteri di dalam usus. Seperempat kilogram terasi (terbuat dari kepala/kulit udang, kepala ikan) + 1 kg Gula pasir (perasan tebu) + 1 kg bekatul + 1 buah nanas + 10 liter air bersih.Alat-alat yang diperlukan :Panci, kompor dan blender/parutan untuk menghaluskan nanas.Cara pembuatan : Trasi, gula pasir, bekatul, nanas (yang dihaluskan dengan blender) dimasak agar bakteri lain yang tidak diperlukan mati. Setelah mendidih, hasil adonannya didinginkan. Tambahkan susu, isi usus ayam atau kambing. Ditutup rapat. Setelah 12 jam timbul gelembung-gelembung. Bila sudah siap jadi akan menjadi kental/lengket.Perlu diperhatikan susu jangan yang sudah basi karena kemampuan bakteri sudah berkurang. Sedangkan kegunaan nanas adalah untuk menghilangkan bau hasil proses bakteri.Cara Membuat Pupuk Hijau OrganikPupuk Hijau: adalah pupuk organik yang terbuat dari sisa tanaman atau sampah yang diproses dengan bantuan bakteri.Bahan dan Komposisi:200 kg hijauan daun atau sampah dapur.10 kg dedak halus. kg gula pasir/gula merah. liter bakteri.200 liter air atau secukupnya.Cara Pembuatan:Hijauaun daun atau sampah dapur dicacah dan dibasahi. Campurkan dedak halus atau bekatul dengan hijau daun. Cairkan gula pasir atau gula merah dengan airMasukkan bakteri ke dalam air. Campurkan dengan cairan gula pasir atau gula merah. Aduk hingga rata. Cairan bakteri dan gula disiramkan pada campuran hijau daun/sampah+bekatul. Aduk sampai rata, kemudian digundukkan/ditumpuk hingga ketinggian 15-20 cm dan ditutup rapat. Dalam waktu 3-4 hari pupuk hijau sudah jadi dan siap digunakan.Cara Membuat Pupuk Cair OrganikBahan dan Alat:1 liter bakteri 5 kg hijau-hijauan/daun-daun segar (bukan sisa dan jangan menggunakan daun dari pohon yang bergetah berbahaya seperti karet, pinus, damar, nimba, dan yang sulit lapuk seperti jati, bambu, dan lain-lainnya) 0,5 kg terasi dicairkan dengan air secukupnya 1 kg gula pasir/merah/tetes tebu (pilih salah satu) dan dicairkan dengan air 30 kg kotoran hewan Air secukupnya Ember/gentong/drum yang dapat ditutup rapat

Cara Pembuatan:Kotoran hewan dan daun-daun hijau dimasukkan ke dalam ember. Cairan gula dan terasi dimasukkan ke dalam ember. Larutkan bakteri ke dalam air dan dimasukkan ke dalam drum, kemudian ditutup rapat. Setelah 8-10 hari, pembiakan bakteri sudah selesai dan drum sudah dapat dibuka. Saring dan masukkan ke dalam wadah yang bersih (botol) untuk disimpan/digunakan.Ampas sisa saringan masih mengandung bakteri, sisakan sekitar 1 sampai 2 liter, tambahkan air, terasi, dan gula dengan perbandingan yang sama. Setelah 8-10 hari kemudian bakteri sudah berkembang biak lagi dan siap digunakan. Demikian seterusnya.Kegunaan:Mempercepat pengomposan dari 3-4 bulan menjadi 30-40 hari. Dapat digunakan langsung sebagai pupuk semprot, apabila tanah sudah diberi kompos (subur), tetapi apabila tanah kurang subur/tandus, penggunaan langsung sebagai pupuk tidak dianjurkan. Pupuk cair (larutan bakteri) ini tidak diperbolehkan untuk dicampur dengan bakteri l