Cara Melakukan Pemeriksaan Di Bidang Penyakit Mulut
-
Upload
larasatipuspitaningrum -
Category
Documents
-
view
238 -
download
0
Transcript of Cara Melakukan Pemeriksaan Di Bidang Penyakit Mulut
-
8/17/2019 Cara Melakukan Pemeriksaan Di Bidang Penyakit Mulut
1/20
CARA MELAKUKAN PEMERIKSAAN DI BIDANG PENYAKIT MULUT
A. PEMERIKSAAN SUBYEKTIF (ANAMNESIS)
1.Keluhan Utama
Tahapan awal dari penanganan pasien adalah dengan melakukan
pemeriksaan subyektif yaitu anamnesis. Dengan anamnesis, salah satu hal yang
didapatkan adalah keluhan utama yang menjadi tujuan pasien datang ke dokter
gigi. Keluhan utama yang dirasakan pasien adalah pasien mengeluhkan adanya
sariawan berupa luka kecil yang terasa nyeri pada daerah belakang bibir atas
sebelah kanan.Dari keluhan utama diatas kami mendapat gambaran awal bahwa
kemungkinan lesi yang diderita pasien merupakan suatu ulserasi. Kemudian
dalam penentuan etiologi, diagnosa dan rencana perawatan dari keluhan utama
pasien tersebut, diperlukan pemeriksaan obyektif yang teliti meliputi pemeriksaan
klinis ekstra oral dan intra oral. Pada pemeriksaan ekstra oral dicermati apakah
terdapat suatu keabnormalan pada wajah, kelenjar saliva dan kelenjar limfe
pasien. Pada pemeriksaan intraoral akan diperiksa bagaimana kondisi gigi geligi
dan jaringan lunak pada rongga mulut pasien, baik yang normal maupun
abnormal, dan juga bagaimana kondisi lesi dan riwayat perawatannya. Apabila
perlu, dapat dilakukan pemeriksaan penunjang untuk menguatkan diagnosis
penyakit tersebut.
. R!"a#at $en#a%!t
erdasarkan anamnesis, didapatkan bahwa pasien merasakan nyeri pada
luka sariawan di daerah belakang bibir atas sebelah kanan sejak ! hari yang lalu.
"ariawan muncul tiba tiba, di saat pasien memiliki aktivitas yang cukup padat.
#asa nyeri dirasakan terutama saat mengunyah makanan. Keluhan tersebut
dibiarkan tanpa diobati, karena pasien merasa sariawan yang biasanya muncul
akan sembuh sendiri dalam waktu sekitar $ minggu. Pasien menuturkan bahwa
pernah menderita sariawan yang serupa sekitar % bulan yang lalu, namun di
tempat yang berbeda. &ntuk sariawan % bulan yang lalu, pasien mendapatkan
perawatan dan pengobatan dari klinik Penyakit 'ulut #"(' &niversitas )ember,
1
-
8/17/2019 Cara Melakukan Pemeriksaan Di Bidang Penyakit Mulut
2/20
dan didiagnosis sebagai #ecurrent Aphtous "tomatitis di dasar mulut. Terapi
untuk sariawan tersebut berupa pemberian salep yang dioleskan pada luka
sariawan dan tablet vitamin comple*. Disaat diperiksa % bulan yang lalu, pasien
juga didiagnosis menderita cheilitis pada bibir bawah dan oral candidiasis pada
dorsum lidah bagian posterior. Pasien diterapi dengan salep pelembab bibir, obat
larutan anti jamur dan diberi tongue cleanser . Pasien juga menuturkan bahwa
seminggu yang lalu menderita angular cheilitis dengan ukuran yang kecil pada
sudut bibir sebelah kanan. Angular cheilitis tersebut dibiarkan tanpa diobati dan
sembuh sendiri dalam waktu sekitar $ minggu.
Dari anamnesa tentang riwayat penyakit dapat disimpulkan bahwa pasien
mengalami beberapa penyakit mulut yang ringan dalam rentang waktu + bulan.
eberapa penyakit mulut yang diderita memang dirawat dan dilakukan
pengobatan, namun beberapa yang lain dibiarkan hingga luka dapat sembuh
sendiri.
&. 'at *atan #an+ ,e-an+ -an telah -!alan! -alam / ulan
te0a%h!0
Dalam bulan terakhir pasien tidak mengkonsumsi obat - obatan atau
vitamin tertentu. bat yang digunakan merupakan obat luar yang dioleskan pada
kulit hanya saat pasien merasakan gatal akibat alergi.
. Kea-aan S*,!al -an Ke!a,aan Bu0u% $en-e0!ta
Pada anamnesa keadaan sosial, diketahui bahwa pasien memiliki
kebiasaan sosial dengan taraf yang sedang dimana disini berarti pasien tidak
terlalu memiliki kebiasaan sosial yang buruk. Pada kartu status pasien dicoret
selain yang pilihan sedang.
"edangkan pada anamnesa kebiasaan buruk, diketahui pasien tidak
memiliki sama sekali kebiasaan buruk baik yang pernah atau yang masih
dilakukan sampai sekarang dimana pasien tidak melakukan baik itu menggigit
bibir, merokok, ,andi di sengai, minum alkohol, dan semacamnya. "ehingga pada
kartu status pasien dapat dituliskan keterangan TAA atau tidak ada abnormalitas.
2
-
8/17/2019 Cara Melakukan Pemeriksaan Di Bidang Penyakit Mulut
3/20
Dengan demikian, baik keadaan sosial maupun kebiasaan buruk dari
pasien tidak mempengaruhi dari penyebab dari terjadinya penyakit pada rongga
mulut pasien.
2. R!"a#at Kelua0+a
"etelah dilakukan anamnesis pasien mengatakan bahwa keluarga tidak
memiliki kelainan sistemik apapun. /amun, pasien berkata bahwa ibu pasien
dahulu pernah mengalami sedikit alergi makanan seperti pasien. Dari sini bisa
disimpulkan bahwa alergi makanan laut, ayam, dan telur yang diderita pasien bisa
didapatkan karena faktor keturunan dari ibu. Alergi sebagian besar memang
diturunkan dari orangtua kepada anak. /amun tidak semua juga mengalami hal
yang sama. )enis alergi yang diderita pun bisa berbeda. Dalam hal ini pasien dan
ibu pasien mengalami alergi yang sama yakni alergi makanan laut, ayam, dan
telur.
B.PEMERIKSAAN KLINIS
1.E%,t0a '0al
Pemeriksaan 0kstra ral merupakan pemeriksaan yang dilakukan di daerah sekitar
mulutbagian luar. 'eliputi bibir, T'), kelenjar limfe, hidung, mata, telinga, wajah, kepala
danleher. Pemeriksaan ekstra oral dilakukan untuk mendeteksi adanya kelainan yang
terlihatsecara visual, atau terdeteksi dengan palpasi. "eperti adanya kecacatan,
pembengkakan,benjolan, luka, cedera, memar, fraktur, dislokasi lain sebagainya.
1. Ke$ala3 "aah -an lehe0
Pemeriksaan visual daerah wajah dan leher dilihat dari depan. Perhatikan
apakah ada tonjolan, cacat, bercak di kulit, tahi lalat, asimetri wajah yang
berlebihan 1sebagian besar wajah memang sedikit asimetris2 ataupun facial palsy.
&ntuk memeriksa daerah leher, minta pasien untuk mengangkat dagu ke atas
sehingga daerah leher akan terlihat. Dalam posisi kepala seperti ini, setiap
pembengkakan akan terlihat. Perhatikan saat pasien menelan3 pembengkakan
pada kelenjar tiroid akan bergerak pada saat menelan.
3
-
8/17/2019 Cara Melakukan Pemeriksaan Di Bidang Penyakit Mulut
4/20
Dengan posisi kepala yang sama, pasien memutar kepala ke kiri, lalu ke
kanan untuk memeriksa regio submandibula sisi kiri dan kanan. ila pasien tidak
terlalu gemuk, biasanya pembengkakan kelenjar sublingual, nodus limfatik dan
kelenjar submandibula akan terihat.
Kepala kembali dalam posisi tegak supaya pemeriksaan bilateral untuk
kelenjar parotis dapat dilakukan.
Perhatikan4 Pembengkakan unikateral pada kelenjar parotis dapat
menunjukkan adanya4
a. "umbatan pada duktus
b. Tumor
c. Abses
d. 5nfeksi retrograd pada kelenjar
Pembengkakan bilateral kelenjar parotis menunjukkan adanya4
a2 5nfeksi virus, misalnya mumps.
b2 Pembengkakan degeneratif, misalnya sialosis.
. B!!0Pemeriksaan visual4 Perhatikan tonus otot 1misalnya, sudut mulut yang
turun dan ketidakmampuan untuk membentuk huruf 6o7 dengan bibir pada ell8s
palsy2, setiap perubahan warna atau tekstur, ulserasi, bercak, lesi herpetik,
cheilitis angularis. Perhatikan juga kemampuan9ketidakmampuan bibir untuk
berfungsi.
Palpasi bimanual4 Palpasi untuk tonjolan dengan menggunakan ibu jari
dan telunjuk, satu intra oral, yang lain ekstra oral.
&. Kelena0 Sal!4a
!. Kelena0 ,al!4a $a0*t!,
Pemeriksaan dilakukan dari arah depan. agian bawah daun telinga akan
terdorong ke luar bila kelenjar membengkak. :akukan palpasi pada kelenjar untuk
melihat adanya pembengkakan atau perabaan yang lunak. Kelenjar terletak di
4
-
8/17/2019 Cara Melakukan Pemeriksaan Di Bidang Penyakit Mulut
5/20
distal ramus asendens pada mandibula. Kadang tampilan yang lebih baik pada
kelenjar parotis diperoleh dari arah punggung pasien.
!!. Kelena0 ,al!4a ,uman-!ula
Palpasi bimanual 1(ambar ;.$24 (unakan jari telunjuk dan jari tengah dari
satu tangan untuk pemeriksaan intra oral, kemudian jari telunjuk dan jari tengah
tangan yang lain di luar mulut. :akukan palpasi pada kelenjar saliva
submandibula di atas dan di bawah musculus myohyoid. )angan lupa untuk
memeriksa juga duktus kelenjar untuk melihat adanya batu kelenjar liur.
(ambar ;.$ Palpasi bimanual kelenjar saliva submandibula.
. N*-u, L!m5at!%
Penting - /odus limfatik yang normal tidak dapat diraba. ila suatu nodus
limfatik teraba, berarti kondisi itu abnormal.
Anatomi nodus limfatik
/odus limfatik daerah kepala dan leher dibagi ke dalam dua kelompok
utama4
A. Kelompok melingkar
. Kelompok servikal
5
-
8/17/2019 Cara Melakukan Pemeriksaan Di Bidang Penyakit Mulut
6/20
(ambar !.$ Anatomi nodus limfatik
A. Kel*m$*% mel!n+%a0 (leta%n#a te0atu0 mel!n+%a0! -a,a0 tulan+
%e$ala).
Kelompok ini dibagi lagi ke dalam bagian luar dan bagian dalam.
agian luar4
a. "ubmental - di balik dagu, letaknya pada otot milohioid.
b. "ubmandibula - di antara mandibula dan kelenjar saliva submandibula.
c.
-
8/17/2019 Cara Melakukan Pemeriksaan Di Bidang Penyakit Mulut
7/20
B. Kel*m$*% ,e04!%al
/odus limfatik servikal di permukaan 1tersebar di sekitar vena jugularis
eksterna dan anterior2. /odus limfatik ini mengalir ke rantai servikal bagiandalam.
#antai servikal bagian dalam 1tersebar di sepanjang vena jugularis
interna2. eberapa nodus penting termasuk4
a. )ugulodigastric 1di antara sudut mandibula dan tepi anterior musculus
sternomastoideus2.
b. )ugulo=omohyoid 1di balik vena jugularis interna, di atas belly omohyoid,
tertutup oleh tepi posterior sternomastoid2.
Peme0!%,aan %l!n!, n*-u, l!m5at!%
"ebaiknya nodus limfatik diperiksa secara ekstra oral, bimanual, dan
palpasi yang dilakukan dari arah belakang pasien4
agian leher dibiarkan terbuka, bila tertutup minta pasien untuk
membukanya. :eher tidak perlu dipanjangkan, karena musculus sternomastoideus
perlu dalam posisi relaks. Dengan menggunakan ujung jari, bawa kelenjar ke arahstruktur yang lebih keras.
"ubmental - Kepala sedikit menunduk ke depan, gerakkan nodus ke arah
bagian dalam tulang mandibula.
"ubmandibula - "ama seperti di atas, hanya kepala pasien dimiringkan ke
arah sisi yang akan diperiksa 1(ambar !.>2.
Jugulodigastric - (erakkan tepi anterior musculus sternomastoid ke arah
belakang. Jugulo-omohyoid - (erakkan tepi posterior musculus sternomastoid ke
arah depan.
7
-
8/17/2019 Cara Melakukan Pemeriksaan Di Bidang Penyakit Mulut
8/20
(ambar !.> Palpasi pada nodus limfatik submandibula.
ila suatu nodus ternyata teraba, maka catatlah4
$2 :okasinya
>2 &kurannya 1diukur menggunakan kaliper2.
;2 Teksturnya - lunak 1infeksi2, kenyal seperti karet 1kemungkinan penyakit
?odgkin2, keras seperti batu 1kemungkinan karsinoma sekunder2.
!2 :unak pada saat dilakukan palpasi 1kemungkinan infeksi2.
@2
-
8/17/2019 Cara Melakukan Pemeriksaan Di Bidang Penyakit Mulut
9/20
ila ada penyebab non=dental yang dicurigai, sebaiknya dirujuk untuk
pemeriksaan medis. Tetaplah berpikir akan adanya kemungkinan terjadi kanker
yang mengalami metastasis ataupun limfoma, hingga telah dapat dibuktikan
bahwa lesi tersebut bukan keganasan.
Dari sekian pemeriksaan klinis pada ekstra oral yang telah dilakukan pada
pasien tidak ditemukan keabnormalan.
.Int0a '0al
Pemeriksaan 5ntra ral merupakan suatu pemeriksaan bjektif, yang harus
dilakukan seorang dokter gigi sebelum menentukan diagnosa.Pemeriksaan ini
dilakukan dapat dengan menggunakan instrument maupun tidak, jika
menggunakan instrument seperti pada pelaksanaan skill lab ' dapat dilakukan
dengan menggunakan kaca mulut nomor ; dan !, Pemeriksaan intra oral dibagi
menjadi beberapa bagian, yang akan diperiksa setiap bagianya, untuk menentukan
diagnosa sementara yang didapat dari pemeriksaan "ubjektif, diantaranya 4
$. (igi (eligi
#iwayat Perawatan (igi (eligi 4 Terdapat tumpatan berbahan komposit
pada gigi ; dibagian oklusal gigi
Pemeriksaan gigi geligi digunakan untuk mengetahui akan kondisi gigi
pada rongga mulut pasien tersebut, dimana pada rongga mulut pasien akan dibagi
mendjadi empat regio utama yang terdiri dari kanan rahang atas 1 $ 2, kiri rahang
atas 1 > 2, kiri rahang bawah 1 ; 2, dan kanan rahang bawah 1 ! 2, keempat region
pada gambar ini dibagi atau dipisah dengan garis imajiner berbentuk B.
"elanjutnya, adalah penomoran yang dilakukan adalah didapati angka
romawi dan angka nominal, dimana angka romawi menunjukkan gigi sulung 1 5 55
555 5C C 2 dan angka nominal menunjukan akan gigi permanen 1 $>;!@% 2.
Didapati juga symbol symbol yang dituliskan pada bagian atas penomoran gigi
yang menunjukan status keabnormalan yang didapati oleh gigi tersebut
9
-
8/17/2019 Cara Melakukan Pemeriksaan Di Bidang Penyakit Mulut
10/20
Pada pasien didapati bahwa pasien di usia $+ tahun 1 sesuai anamnesis 2
memiliki kondisi gigi geligi yang baik, serta gigi permanen telah erupsi sempurna,
kecuali pada gigi $%,>%,;%, dan !% dimana mengalami &0 1 &nerupted 2. Pada
riwayat pemeriksaan gigi geligi pasien juga pernah ditumpat menggunakan
tumpatan komposit pada gigi ; pada bagian oklusal gigi.
>. Pemeriksaan )aringan :unak
Pada pemeriksaan jaringan lunak, pada klinik Penyakit 'ulut, akan
dibagi dalam beberapa bagian sesuai dengan diagaram yang ada,
pemeriksaan ini bertujuan untuk dapat menentukan lokasi lesi dengan
tepat sehingga akan memudahkan diagnose, lokasi tersebut diantaranya 4
a. 'ukosa labial atas 1 @ 24 ulserasi tunggal dengan diameter ;mm
disertai permukaan erosif, tepi eritema dan berbatas jelas9 regular.
b. 'ukosa labial bawah 1 24 TAA
c. 'ukosa pipi kiri1 !$ 2, 1 ! 2, 1 ; 24 TAA
d. 'ukosa pipi kanan 1 ! 2, 1 > 2, 1 $ 24 TAA
10
-
8/17/2019 Cara Melakukan Pemeriksaan Di Bidang Penyakit Mulut
11/20
e. ucal 2, 1 >$ 24
TAA
h. (ingiva #ahang awah 1 $ 2, 1 $ 2, 1 $% 2, 1 >> 2, 1 >; 2, 1 >! 24 TAA
i. :idah 1 >% 2, 1 >+ 2, 1 ; 2, 1 ;$ 2, 1 ;> 2, 1 ;; 2, 1 ;! 2, 1 ;@ 24 TAA
j. Dasar mulut dan kelenjar sub lingualis4 Terdapat benjolan berbentuk oval
diameter ;mm dengan tepi kemerahan dan tidak sakit.
k. Palatum1 ; 2, 1 ; 2, 1 ;% 2, 1 ;+ 24 TAA
l. Tonsil Ki 9 Ka4 TAA
m. Pharyn*4 TAA
Pada pasien didapati adanya ulserasi tunggal dengan diameter ; mm dengan
tepi erythema dan bentuk oval, disertai dengan warna putih di bagian tengah dan
berbatas jelas, pasien juga mengeluhkan adanya rasa sakit yang dialami selama
ulserasi tersebut muncul. "esuai dengan pemeriksaan dan pemetaan gambaran
jaringan rongga mulut tersebut sesuai dengan panah berwarna merah pada gambar
hasil pemeriksaan jaringan lunak #' pasien atau lebih tepatnya pada bagian
nomor 1 @ 2 yaitu pada daerah mukosa labial atas kanan.
C.DIAGN'SA
"ebelum menentukan diagnosa dari lesi penyakit rongga mulut pada
pasien, terlebih dahulu harus dipahami mengenai ciri - ciri dari setiap penyakit
dari rongga mulut. Dari anamnesa pasien dan pemeriksaan klinis didapatkandiagnosa yaitu stomatits. Kemudian untuk mengetahui jenis dari stomatits atau
sariawan ini diperlukan analisa dari riwayat penyakit pasien dan karakteristik dari
masing=masing stomatitis, didapatkan diganosis Stomatitis Aftosa Rekuren atau
"A#. erikut adalah karakteristik dari stomatitis aftosa rekuren.
Stomatitis merupakan radang yang terjadi pada mukosa mulut yang
biasanya berupa bercak putih kekuningan dengan permukaan yang agak cekung.
ercak itu dapat berupa bercak tunggal maupun kelompok. Stomatitis yang terjadi
11
-
8/17/2019 Cara Melakukan Pemeriksaan Di Bidang Penyakit Mulut
12/20
berulang pada rongga mulut disebut Reccurent Apthous Stomatitis 1#A"2. #A"
merupakan salah satu kelainan mukosa yang paling sering terjadi dan menyerang
kira-kira $@=>E populasi di 5nggris. Penyakit ini umumnya terjadi dan
seringkali mengenai wanita dan laki-laki. Prevalensi yang lebih tinggi juga
didapatkan pada golongan sosial ekonomi atas dan di antara para mahasiswa
selama waktu-waktu ujian.
'anifestasi klinis dari #A" adalah ulser tunggal atau multipel, dangkal,
bulat, lonjong dan sakit. Prevalensi pada populasi secara umum berkisar @=E.
?ipotesis dari terjadinya #A" bermacam=macam tergantung pada faktor
pemicunya, antara lain disebabkan karena alergi, faktor genetik, kekurangan
nutrisi, kelainan hematologi, hormonal, infeksi, trauma dan stres.
"etelah diketahui jenis penyakit yang menyerang pasien, kemudian perlu
diketahui mengenai beberapa klasifikasi dari stomatitis aftosa rekuren. erikut ini
merupakan macam=macam dari "A# 4
a. Rekuren apthous stomatitis minor
"ebagian besar pasien 1%E2 yang menderita bentuk minor ditandai
dengan ulser berbentuk bulat atau oval dan dangkal dengan diameter yang kurang
dari @ mm serta pada bagian tepinya terdiri dari eritematous. &lserasi bisa tunggal
ataupun merupakan kelompok yang terdiri atas empat atau lima dan akan sembuh
dalam waktu $=$! hari tanpa meninggalkan bekas. &lkus ini mempunyai
kecendrungan untuk terjadi pada mukosa bergerak yang terletak pada kelenjar
saliva minor. Pernah dilaporkan adanya gejala=gejala pendahulu seperti parastesia
dan hiperestesia. &lkus ini sangat bervariasi, kambuh, dan pola terjadinya
bervariasi.
(A'A# 55.$ Minor apthous ulcer
GAMBAR II.1 Minor apthous ulcer
12
-
8/17/2019 Cara Melakukan Pemeriksaan Di Bidang Penyakit Mulut
13/20
&lkus yang berkelompok dapat menetap dalam jangka waktu beberapa
bulan. &lserasi yang menetap seringkali sangat sakit dan biasanya mempunyai
gambaran tak teratur. tahun atau lebih.
13
-
8/17/2019 Cara Melakukan Pemeriksaan Di Bidang Penyakit Mulut
14/20
c. erpetiformis apthous stomatitis
5stilah herpertiformis digunakan karena bentuk klinis dari ulserasi
herpetiformis 1yang dapat terdiri atas $ ulser kecil pada satu waktu2 mirip
dengan gingivostomatitis herpetik primer tetapi virus=virus herpes tidak
mempunyai peranan dalam etiologi ulserasi herpertiformis atau dalam setiap
bentuk ulserasi aptosa.>
GAMBAR II.& Multiple herpetiform ulcers
erpertiformis apthous stomatitis menunjukkan lesi yang besar danfrekuensi terjadinya berulang. Pada beberapa individu, lesi berbentuk kecil dan
berdiameter rata=rata $=; mm. (ambaran dari ulser ini adalah erosi=erosi kelabu
putih yang jumlahnya banyak, berukuran sekepala jarum yang membesar,
bergabung dan mnjadi tak jelas batasnya. Pada awalnya ulkus=ulkus tersebut
berdiameter $=> mm dan timbul berkelompok terdiri atas $=$. 'ukosa
disekitar ulkus tampak eritematous dan diperkirakan ada gejala sakit
Dari pemeriksaan klinis dan anamnesa pasien terhadap lesi yang ada pada
mukosa labial pasien didapatkan hasil bahwa pasien mengalami stomatitis aftosa
rekuren. Stomatitis ini terjadi pada pasien setiap pasien mengalami stressor yang
berlebih berupa ujian atau kegiatan kuliah lain yaitu skillab. Pasien tidak
mempunyai penyakit sistemik serta tidak mengalami trauma yang dapat menjadi
faktor resiko terjadinya "A# &lser ini berbentuk sirkuler dengan diameter yang
kecil. ?anya terdapat satu lesi di mukosa rongga mulutnya atau lesi tunggal
"ehingga dapat ditegakkan diagnosa bahwa pasien mengalami stomatitis aftosarekuren minor .
D.PEMERIKSAAN PENUN8ANG
Pemeriksaan penunjang adalah pemeriksaan lanjutan yang dilakukan
setelah pemeriksaan fisik pada penderita. "pesimen yang diperoleh dari pasien
akan mengalami berbagai macam pemeriksaan mikroskopik, biokimia,
mikrobiologi maupun imunofluoresensi. Dengan semakin bervariasinya kelainan
14
-
8/17/2019 Cara Melakukan Pemeriksaan Di Bidang Penyakit Mulut
15/20
jaringan lunak mulut, maka diperlukan informasi tambahan dari pemeriksaan
laboratorium untuk menentukan diagnosis lesi. Pemeriksaan laboratorium saja
belum dapat digunakan untuk mengetahui sifat lesi ataupun menentukan
diagnosis. 'asih perlu lagi dikumpulkan informasi dari bio data pasien, riwayat
kesehatan umumnya, riwayat lesi yang dikeluhkan, pemeriksaan klinis ekstra oral
maupun intra oral. "uatu diagnosis yang tepat juga akan dapat menghasilkan
perawatan yang tepat. &ntuk itu dilakukan pemeriksaan penunjang agar diagnosis
dapat ditentukan dengan yakin, sehingga tidak ada keraguan dalam memberikan
perawatan.
Peme0!%,aan Ra-!*l*+!
Ada beberapa teknik radiologi yang dapat dilakukan untuk melihat
gambaran rongga mulut, tergantung pada jenis lesi yang ditemukan. Fontohnya
adalah antero-posterior vie!, cephalometri, panoramic, *=ray periapikal, occlusal
foto. &ntuk lesi jaringan lunak mulut, jenis pemeriksaan radiologi yang sering
diperlukan adalah occlusal foto. Teknik ini dapat digunakan untuk mengetahui
letak dari batu kelenjar liur yang biasanya ditemukan pada saluran kelenjar liur
submandibula. &ntuk melihat gambaran regio ini, maka teknik yang paling tepat
adalah occlusal foto. Dengan cara ini letak batu dapat diketahui ada di mana, jauh
atau dekat dengan muara duktus kelenjar liur. :etak batu berpengaruh pada jenis
perawatan yang akan dilakukan. ila dekat dengan permukaan dapat dilakukan
massage untuk mengeluarkan batu. )ika batu terletak di dalam kelenjar atau jauh
dari permukaan tentunya perlu dilakukan tindakan operasi untuk mengeluarkan
batu tersebut.
(b $. enjolan di dasar mulut yang merupakan batu
15
-
8/17/2019 Cara Melakukan Pemeriksaan Di Bidang Penyakit Mulut
16/20
kelenjar liur.
(b >. Dengan occlusal foto letak batu kelenjar liur dapat
diketahui lokasinya.
Peme0!%,aan !*$,!
B!*$,! e%,!,!
iopsi eksisi adalah pengambilan jaringan yang dilakukan untuk
pemeriksaan histopatologi lebih lanjut. iopsi dilakukan bila ditemukan lesi yang
mencurigakan atau bila diagnosis tetap belum dapat ditentukan. iasanya
tindakan ini dilakukan pada lesi yang berdiri sendiri, dan spesimen harus cukup besar 1lebih dari $ * ,@ cm2 untuk keperluan pemeriksaan histopatologi. Fara ini
dilakukan bila operator yakin bahwa lesi tersebut jinak. Ada risiko terlepasnya sel
ganas bila diagnosis kerja berupa lesi jinak ternyata salah. 'eskipun demikian,
nilai klinis suatu biopsi jauh lebih besar dibandingkan risiko tersebut. iopsi
eksisi dapat membantu menentukan perawatan yang tepat bila diagnosis lesi jinak
ternyata benar. &ntuk spesimen tersebut, perlu diperhatikan supaya terhindar dari
tekanan, robekan ataupun terbakar.
B!*$,! !n,!,!
iopsi insisi dilakukan untuk lesi yang besar atau bila diduga ada
keganasan. Fara ini memiliki risiko berupa terlepasnya sel ganas. iopsi insisi
tidak dilakukan pada lesi pigmentasi ataupun vaskular, karena melanoma sangat
metastatik dan lesi vaskular akan menimbulkan perdarahan berlebihan. Di dalam
status pasien sebaiknya dicatat letak lesi, ukurannya dan bentuknya.
16
-
8/17/2019 Cara Melakukan Pemeriksaan Di Bidang Penyakit Mulut
17/20
Pada biopsi insisi ini hanya sebagian kecil dari lesi yang diambil beserta
jaringan sehat di dekatnya. Pengambilan lesi dapat dilakukan dengan
menggunakan scalpel , menggunakan alat punch 1 punchbiopsy2, menggunakan
jarum suntik 1needle biopsy2, dan biopsi aspirasi.
Pun6h !*$,#
Pada punch biopsy ini instrumen operasi digunakan untuk mendorong
keluar sebagian jaringan yang dapat mewakili lesi. leh karena spesimen yang
dihasilkan seringkali rusak akibat prosedur ini, maka biopsi yang menggunakan
scalpel lebih disukai.
(b !. rush diletakkan dan diputar untuk men=
dapatkan sel=sel epitel
Nee-le !*$,#
Teknik ini telah digunakan untuk biopsi pada lesi fibro-osseous yang
letaknya dalam. "pesimen yang dihasilkan kecil, sehingga tidak dapat mewakili
lesi yang terlibat dan dapat rusak akibat prosedur yang digunakan, karena itu tidak
banyak digunakan.
B!*$,! a,$!0a,!
iopsi aspirasi digunakan untuk lesi berupa kista dan mengandung cairan.
Fara ini lebih disukai dibandingkan biopsi insisi pada lesi vaskular karena adanya
risiko terjadi perdarahan berlebihan. Aspirasi udara yang terjadi di daerah molar
rahang atas menunjukkan bahwa jarum berada di dalam sinus maksilaris. Aspirasi
darah menunjukkan adanya suatu hematoma, hemangioma ataupun pembuluh
darah. Aspirasi pus menunjukkan adanya suatu abses atau kista yang terinfeksi.
17
-
8/17/2019 Cara Melakukan Pemeriksaan Di Bidang Penyakit Mulut
18/20
(b . iopsi aspirasi untuk pus
Peme0!%,aan ,!t*l*+! (oral cytological smear )
Pemeriksaan sitologi adalah suatu pemeriksaan mikroskopik pada sel=sel
yang dilepaskan atau dikerok di permukaan lesi. Fara ini merupakan pemeriksaan
tambahan untuk biopsi, bukan pengganti biopsi. Pemeriksaan ini dilakukan bila biopsi tidak dapat dilaksanakan, pasien menolak biopsi, ada lesi multipel yang
harus diperiksa. Permukaan lesi tidak perlu dikeringkan, kecuali untuk
melepaskan jaringan nekrotik. Permukaan lesi dibiarkan agar tetap basah, lalu
dikerok dengan tepi plastic instrument yang steril atau spatel lidah yang basah.
Kerokan dilakukan beberapa kali dalam arah yang sama. "lide spesimen yang
sudah diberi label disiapkan, hasil kerokan diletakkan di atas slide, kemudian
disebarkan ke samping menggunakan slide lain. "pesimen difiksasi dengan
formalin 1formol saline2 $E dalam botol tertutup .
Peme0!%,aan M!%0*!*l*+!
Dua jenis pemeriksan mikrobiologi yang sering dilakukan untuk lesi
jaringan lunak mulut adalah4 oral mycological smear dan oral bacteriological
smear .
'0al M#6*l*+!6al Smea0
"ral mycological smear dilakukan untuk membuktikan adanya infeksi
jamur pada lesi yang ditemukan. Pemeriksaan ini diawali dengan melakukan swab
pada mukosa mulut yang dicurigai, dengan menggunakan cotton s!ab. Kemudian
dengan cotton s!ab dan spesimen yang didapat, dilakukan streaking pada
permukaan media "abouraud De*trose Agar 1"DA2 dalam cawan petri. "etelah itu
cawan petri tersebut dimasukkan ke dalam inkubator selama >! - !% jam untuk
membiakkan jamurnya. "eseudah !% jam akan tumbuh koloni jamur berwarna
putih= kekuningan.
18
-
8/17/2019 Cara Melakukan Pemeriksaan Di Bidang Penyakit Mulut
19/20
(b . 5nkubator yang digunakan untuk membiakkan
Fandida albicans
(b %. Koloni Fandida yang tumbuh setelah diinkubasi
selama !% jam
:angkah selanjutnya adalah melakukan streaking lagi pada petri lain untuk
mengekstraksi Fandida albicans. "etelah tumbuh koloni, lakukan streaking lagi
pada agar yang miskin nutrisi. Dalam agar ini Fandida albicans akan membentuk
klamidospora. ?asil akhirnya adalah Fandida albicans murni.
'0al Ba6te0!*l*+!6al Smea0
ahan yang akan diperiksa diambil dari permukaan gigi, kemudian
dioleskan di atas slide spesimen. Kemudian difiksasi di atas nyala api spiritus.
erikutnya dituangi dengan pewarna carbol fuchsin, dibiarkan $ menit. :alu
dituangi dengan pewarna methylene blue, biarkan $ menit. "etelah kering,
dilihat di bawah mikroskop cahaya untuk mengetahui adanya bakteri4 Fontoh
#orrelia vincentii dan #acillus fusiformis. ila hasilnya positif, maka benar lesi
yang dihadapi adalah acute necroti$ing ulcerative gingivostomatitis.
Peme0!%,aan Da0ah
19
-
8/17/2019 Cara Melakukan Pemeriksaan Di Bidang Penyakit Mulut
20/20
%enepuncture dilakukan untuk melakukan pemeriksaan sel darah merah, sel
darah putih dan trombosit. iasanya darah dikumpulkan ke dalam tabung 0DTA.
&ntuk pemeriksaan 0"# dan prothrombin time, biasanya darah dikumpulkan ke
dalam tabung sitrasi. Darah diambil dari lengan bagian dalam. &ntuk pemeriksaan
darah lengkap, yang diperiksa adalah4 red cell count, hemoglobim, hematokrit,
mean cell volume, mean cell hemoglobin, mean cell hemoglobin concentration,
white cell count dan platelet count.
/amun dalam kasus ini pasien tidak perlu melakukan pemeriksaan
penunjang. Dikarenakan pemeriksaan secara subjektif dan objektif sudah dapat
mendeteksi diagnosa tetap pada pasien yaitu #A". Dimana dalam kondisi intra
oral juga didapatkan ciri=ciri yang sesuai dengan keadaan klinis dari #A".
E.RENCANA PERA9ATAN
#encana perawatan pada pasien #A" adalah diberikan obat=obatan seperti
dibawah ini.
$. enGokain boraks gliserin sebagai antiseptik
&. ecomGet sebagai multivitamin
'. obat kumur yang mengandung chlorhe(idine gluconate ,>E sebagai
terapi topikal). Alloclair sebagai analgesic
20