62710258 Referat Menegakkan Diagnosis Ulkus Di Mukosa Mulut Berikut Terapinya
Penyakit Mukosa Mulut Oleh Karena Infeksi Virus
-
Upload
denanda-eka-nugraheni -
Category
Documents
-
view
173 -
download
40
description
Transcript of Penyakit Mukosa Mulut Oleh Karena Infeksi Virus
Herlambang Prehananto, drg.,
Sp.PMBagian Ilmu Penyakit
MulutFKG Institut Ilmu Kesehatan Kediri
PENYAKIT MUKOSA MULUT OLEH
KARENA INFEKSI VIRUS
1
PendahuluanVirus adalah salah satu mikroorganisme yang
terkecil yang dapat menyebabkan infeksi pada manusia, hewan, tumbuhan dan bakteri.
DNA dan RNA(Kresno, 2010)
Erat dgn bidang kedokteran gigi :Human Herpes VirusEnterovirus (Regezi et al, 2012)
2
Human Herpes VirusHuman Herpes Virus
Nama Penyakit
1 Herpes simplex virus 1 Gingivostomatitis, herpes labialis
2 Herpes simplex virus 2 Genital herpes3 Varicella-zoster-virus Chiken pox/ shingles4 Epstein-Barr virus Glandular fever5 Cytomegali virus Hairy leukoplakia6 Human Herpes Virus 6 Glandular fever like-ilmess7 Human Herpes Virus 7 -8 Human Herpes Virus 8 Kaposi’s sarcoma
3
(Greenberg et al, 2008)
Entero VirusEntero virus :
1. Coxsackie virus (A16)2. Echo virus3. Entero virus (E71)
4
PENYEBARAN VIRUSVirus Herpes Entero virus
Penularan virus (Human Herpes Virus 1 s/d 8) sebagian besar dari saliva
DropletKontak langsung
dengan lesi
Airbone (melalui inhalasi)
Kontak dengan saliva yang mengandung virus (coxsackie)
5 (Sonis et al, 1995)
Infeksi Virus Pada Mukosa Mulut
Herpes simpleksVaricellaHerpes zosterHerpanginaMeaslesHand, Foot and Mouth DiseaseCytomegalivirus
6
Herpes SimplexDefinisi
Herpes simplex adalah penyakit infeksi mukosa mulut dan genitalis yang disebabkan oleh virus herpes
EtiologiHerpes Simplex Virus (HSV) → virus ini dpt menyebabkan infeksi pada mucocutaneus, sistem syaraf pusat dan organ visceral
Infeksi : gingivostomatitis, keratokonjungtivitis, ensefalitis, genital, infeksi neonatus
7
Taksonomi Herpes Simplex Virus :a.Famili : Herpesviridae (Herpesviruses)b.Subfamili : Alphaherpevirinae (Herpes
simplex-like viruses)c.Genus : Simplexviruses (Herpes
simplex-like viruses)
8
Komponen Virus Herpes
9
Gambaran Umum Infeksi Herpes Simplex
Herpes Simpex Virus (HSV) → Virus DNAHSV terdiri dari dua tipe virus yaitu :
HSV 1 : Virus ini dapat menyebabkan infeksi pada bibir, mulut dan wajah → droplet, kontak langsung
HSV 2 : Virus ini menyebar melalui sexual transmitted disease (STD). Dapat menyebabkan infeksi pada oral, genital serta mata (konjungtiva dan kornea)(Greenberg et al, 2008)
10
Patogenesis HSVAwal stadium infeksi terjadi pada
permukaan sel tubuhHSV masuk masuk melaluisel epitel
mukosa mulut → virus memperbanyak diri → sel epitel terinfeksi → sel rusak → vesikula → pecah → ulser
50% orang dewasa dapat dideteksi HSV-DNA di dalam trigeminal ganglion(Regezi et al, 2012)
11
Virus memperbanyak diri dalam mukosa dan submukosa → saraf perifer → bergerak sentrifugal dalam filamen syaraf yang sensitif menuju ke arah trigeminal ganglion → tanpa gejala klinis
Reaktivasi virus oleh faktor pencetus → replikasi virus → masuk sel epitel → menimbulkan gejala klinis (infeksi rekuren)(Regezi et al, 2012)
12
Beberapa faktor pencetus reaktivasi virus :TraumaBahan-bahan kimia PanasHormonSinar matahariEmosiImmunosupresi (Regezi et al, 2012)
13
Penyebaran :Kontak langsung dengan penderitaMelalui saliva
Masa inkubasi : 1-14 hari
Gejala prodromal :FeverMalaiseMyalgiaAnorexiaSakit kepala
14
Lokasi/sasaran HSVHerpes orolabialis (mukosa mulut)Herpes genitalHerpes encepalitisHerpes whitlow (pada jari)Herpes keratitis/conjungtivitisNeonatusHerpes pada immunocompromised(Greenberg et al, 2008)
15
Epidemiologi :Prevalensi pada mukosa mulut dan genital
meningkatUSA (2005) : 70-90% Ab HSV-1, 22% Ab HSV-2 (40-50% STD)
16
ASPEK ORALAda 2 jenis infeksi HSV :
1. Stomatitis Herpetika Primer = Herpetic Stomatitis = Gingivostomatitis Herpetika Primer
= Primary Herpetic Gingivostomatitis = Stomatitis Herpetik Akut2. Herpes Simplex Sekunder = Herpes Labialis = Cold Sores
17
Primary herpetic Gingivostomatitis (PHG)
PHG infeksi virus paling umum pada mulut & terutama mengenai anak-anak & dewasa muda
AS: ± 600.000 kasus baru/ tahun
Insiden infeksi HSV primer bervariasi pada kelompok sosioekonomi rendah: 70-80% memiliki antibodi HSV pada dekade kedua kehidupan menengah: 20-40% pada kelompok umur yang sama
18
Penyebab: • HSV virus DNA rantai ganda • Terdiri dari 2 bentuk: HSV-1 & HSV-2• Mayoritas infeksi HSV oral HSV-1, tapi
infeksi oral akibat HSV-2 dapat juga terjadi akibat kontak oro-genital
19
Gambaran Klinis:Pada usia > 6 bulan. Inkubasi 2 mingguProdromal: demam, malaise, kelelahan, sakit
otot & sakit tenggorokan 1-2 hariDiikuti lesi oral & kadang sirkumoral: vesikel kecil
Ø 1-5mm, berdinding tipis, dasar eritematus, berkelompok
Vesikel cepat pecah ulser bulat dangkalSimptom: demam, malaise, anoreksia,
limfadenopati & sakit kepala
20
Patogenesa: Virus berkontak dengan mukosa/kulit host
yang rusak HSV masuk dalam sel epitel host replikasi virus HSV yang baru dibentuk berkontak dengan ujung saraf sensoris dibawa ke ganglion trigeminal
Distribusi lesi daerah oral/labial yang terlibat: ganglion N. trigeminal
Virus masuk ke ganglion inaktif/laten
21
Diagnosa: - Riwayat (tidak ada episode sebelumnya)- Demam tinggi Akut- Tanda & simptom- Konfirmasi etiologi virus
DD: Herpangina, Hand-foot-and-mouth disease, Varisela, Herpes zoster
22
Pemeriksaan Penunjang:• Tes Tzanck: teknik sitologi sel giant
multinukleus• Kultur virus • Imunofluoresens direk• Serologis: titer Ag / Ab ELISA (Greenberg et al, 2008)
23
Terapi:Diet cair TKTP, multivit.+ mineral, bed-restTx rehidrasi: mempertahankan keseimbangan
elektrolit & cairanAntiseptik: obat kumur mis.klorheksidin
glukonatTetrasiklin: topikalAnalgesik: topikal mengurangi rasa tidak
nyaman, terutama ketika makanAntipiretika: sistemikAntivirus pada 72 jam pertama (std vesikula)
24
Prognosa: sangat baik pada host imunokompeten
self-limited, 10-14 hari terjadi fase remisi/laten
25
HERPES SIMPLEX REKUREN• HSR: - Herpes Labialis (HL)
- Herpes Intraoral Rekuren (HIR) pasien mengalami infeksi HSV kambuhan
• Tingkat rekuren infeksi oral HSV-1: 20-40%• AS: 15-45% populasi memiliki riwayat HL• > 1/3 populasi dunia mengalami HSR• 56-85% populasi dunia seropositif HSV-1
tergantung negaranya• HSR reaktifasi virus HSV-1
26
Gambaran Klinis: HLR didahului prodromal: tingling sensation/ rasa terbakar,
demam subfebris, disertai edema pada tempat lesi pembentukan kelompok vesikel kecil Ø 1-3mm & ukuran kelompok 1-2 cm
Pada mucocutaneous junction, sudut mulut, dibawah hidung Limfadenopati, simtom seperti flu Vesikel ruptur krusta dalam 2 hari Penyembuhan: 7-10 hari, tanpa sikatrik
27
Gambaran Klinis:HIR vesikel Ø 1-3 mm cepat pecah kelompok
vesikula dasar eritematus yang bersatu & sedikit membesar epitel yang rusak, terlepas ulserasi
Terdapat demam sub febrisPenyembuhan: 7-10 hariLesi mukosa yang berkeratinisasi (gingiva,
palatum & ridge alveolar, kadang melibatkan mukosa lain)
28
Perbedaan:Gingivostomatitis Herpetik Primer: titer Ab pada awal penyakit (-) & pada std convalescen (+)Herpes Simpleks Rekuren: titer Ab pada awal penyakit sudah (+)
Patogenesa: Pasien memproduksi antibodi HSV infeksi laten pada ganglia sensoris (ganglia trigeminal)Virus aktif kembali karena ada stimulus: demam, stres fisik/emosional, sinar ultraviolet & injuri akson dll.
29
Infeksi rekuren lebih ringan karena telah memiliki imunitas seluler/humoral dari paparan sebelumnya
Diagnosa: - Karakterisrik gambaran klinis & riwayat. - Dikonfirmasi: kultur virus, PCR cairan vesikel/kerokan dasar lesi (hapusan sitologi) atau imunofluoresens direk
30
DD: Eritema multiforme, Herpes zoster
Pemeriksaan Penunjang: - Kerokan lesi (hapusan Tzanck) sel giant multinukleus- Kultur virus- Tes antibodi monoklonal, serologi & PCR DNA HSV
31
Terapi:- Simptomatik- Kebanyakan HSR sembuh cepat proteksi antibodi- Jika diidentifikasi dalam 3 hari (std vesikel) antivirus topikal/sistemik dapat membantu :
Asiklovir aman & efektif Valasiklovir Famsiklovir
Prognosa : - Sangat baik - Penyembuhan berlangsung lama pada pasien HIV (+)
bioavailabilitas >tapi tidak mengeli-minasi HSV laten
32
VARICELLA - HERPES ZOSTERPenyebab : Varicella Zoster VirusInfeksi primer : chicken pox/ cacar air /
varicella →pada anak-anakInfeksi sekunder → reaktivasi virus : Herpes
zoster →pada dewasa
33
Varisela penyakit infeksi akut karena virus varisela zoster
(VVZ) Varisela: infeksi VVZ primer
Negara beriklim tropis & semitropis insiden varisela dewasa > negara beriklim sedang (AS & Eropa)
AS: terbanyak pada anak-anak. Imunisasi mulai 1995 insiden berkurang signifikan, mencapai 90%
VVZ: virus DNA anggota kelompok herpesvirus, seperti herpesvirus lain infeksi primer & rekuren laten pada neuron di ganglia sensoris
34
Gambaran Klinis:Demam, sakit kepala, malaise & faringitis 2
minggu masa inkubasiSimptom: malaise, faringitis, rhinitis, sakit
kepala, mialgia, nausea, anorksiaDistribusi lesi khas: erupsi pruritik di seluruh
tubuh & tidak berkelompok
35
Vesikel putih Ø 3-4mm, ruptur ulserasi 1-3mm
Lesi oral tidak terlalu umum, dapat mendahului lesi kulit
Palatum & mukosa bukal paling sering terkena
Lesi gingiva seperti infeksi HSV primer
36
Patogenesa: VVZ masuk melalui saluran pernafasan & konjungtiva bereplikasi pada tempat masuk (nasofaring) & nodus limfe regional
↓Viremia primer 4-6 hari setelah infeksi & virus menyebar ke organ lain liver, limpa & ganglia sensoris
↓Replikasi selanjutnya terjadi pada organ viseral viremia sekunder dengan infeksi virus pada kulit
37
Diagnosa: - Riwayat (tidak ada episode sebelumnya)- Demam - Tanda & simptom- Konfirmasi etiologi virus
DD: Herpes simpleks primer/Akut herpetik gingivostomatitis, Rekuren intraoral herpes simpleks
38
Pemeriksaan Penunjang:• Sitologi : Hapusan Tzanck giant sel
multinukleus & sel epitel dengan badan inklusi intranukleus eosinofil
• Pewarnaan antibodi fluoresens menggunakan antibodi monoklonal konjugasi fluoresin lebih baik daripada sitologi rutin & (+) > 80% kasus
39
Terapi:- Simptomatik- Antivirus (terutama asiklovir) pasien imunokompromis/pasien dengan penyakit lain agar efektif dimulai pada 72 jam pertama (std vesikel)
Prognosa: - Baik, rekuren pada pasien imunosupresi - Varisela pada anak yang sehat self-limited
40
Herpes Zoster
Reaktifasi VZV kumpulan vesikula pada area dermatom, terasa sangat sakit
AS: HZ terjadi pada 10-20% populasi>> usia paruh baya (70% > 50 tahun), tapi dapat juga terjadi pada pasien yang lebih muda
Tingkat insiden pada anak < 10 thn 70 kasus/ 100.000 orang/thn, bertambah 550 kasus/100.000 orang/thn antara usia 50-59 thn
41
Disebabkan VZV, virus yang secara morfologi & antigenik = penyebab varisela
Prodromal 2-4 hari rasa sakit menusuk, parastesia, gatal & rasa terbakar disepanjang saraf yang terkena
karakteristik lesi fasial & intraoral HZ melibatkan divisi II & III n. trigeminal
42
• Vesikel putih Ø 1-4mm, dasar eritematus, berkelompok, unilateral & segmental, pada kulit & mukosa mulut sepanjang saraf yang terlibat ruptur ulserasi dangkal
• Ruam hilang komplikasi utama: postherpetic neuralgia anastesi, parastesi & rasa sakit menetap beberapa tahun, timbul kembali setelah hilang beberapa lama
43
Patogenesa: setelah sembuh dari varisela, tubuh
mengeliminasi virus virus dorman pada ganglion selama sistem imun baik, akan menekan reaktifasi virus.
saat sistem imun buruk virus mulai bereplikasi pada sel saraf & virus baru terbentuk area yang disarafi ganglion (dermatom) inflamasi lokal vesikel
44
Diagnosa: - Riwayat sebelumnya- Demam tinggi Akut- Tanda & simptom: distribusi lesi unilateral & segmental- Konfirmasi etiologi virus
DD: Herpes simpleks primer, Herpes simpleks intraoral rekuren, Varisela, Pemfigus vulgaris & Eritema multiforme
45
Pemeriksaan Penunjang:- Sitologi digunakan pada kasus diagnosa
meragukan- Hapusan pewarnaan antibodi fluoresens
menggunakan antibodi monoklonal konjugasi fluoresin lebih dapat diandalkan daripada sitologi rutin & (+) > 80% kasus
- Metode paling akurat: isolasi virus dalam kultur jaringan, tapi lebih mahal & hasilnya beberapa hari
- Serologi: titer Ab pada awal penyakit sudah tinggi
46
Terapi:- Tujuan utama: pemendekan masa penyakit &
mencegah post herpetic neuralgia - Antivirus: mempercepat penyembuhan &
mengurangi rasa sakit akut tidak mengurangi insiden post herpetic neuralgia
- Kortikosteroid sistemik untuk mencegah post herpetic neuralgia harus dikompensasi dengan terapi suportif dan obesrvasi yang ketat
47
Prognosa: - Baik- Post herpetic neuralgia dari
tidak nyaman sampai mengganggu
48
HERPANGINA penyakit demam akut dengan lesi vesikel/ulser
kecil pada bagian posterior orofaring• Penyebab: virus coxsackie A 1-10, 16 atau 22
Enterovirus terdapat diseluruh dunia• AS: infeksi enterovirus pada pada iklim sedang:
musim panas & gugur; pada iklim tropis: sepanjang tahun
• terjadi pada anak usia 3-10 tahun• Penyebab lain : virus coxsackie B 1-5, echovirus
3, 6, 9, 11, 16, 17, 22, 25, & 30, & enterovirus 71.13
49
Simptom: demam, mengigil, & anoreksia subklinis
Lesi oral jumlah 2-6 pada area posterior palatum lunak & pilar tonsil, jarang disebelah anterior palatum lunak
Makula merah vesikel mudah pecah ulserasi Ø 2-4mm
Simptom menghilang dalam beberapa hari & ulserasi sembuh 7-10 hari
50
Patogenesa: virus menyebar melalui rute fecal-oral. • Periode inkubasi 7-14 hari. Setelah inokulasi
viremia infeksi ditempat yang jauh • Simptom klinis terjadi setelah replikasi virus pada
tempat infeksi kedua (secondary site of infection)
• Diagnosa: - Anamnesis - Tanda & simptom - Konfirmasi etiologi virus
51
DD: Hand-foot-and-mouth disease, Varisela, Akut herpetik gingivostomatitis
Pemeriksaan penunjangPada hapusan dasar vesikel dengan pewarnaan Giemsa degenerasi ballooning/giant sel multinukleus (-) membedakan herpangina dari herpes simpleks & herpes zoster
52
Terapi:- Self-limited perawatan suportif - Terapi rehidrasi - Anastesi topikal kesulitan makan/menelan- Paliatif: Obat kumur - Analgesik & antipiretik
Prognosa: sangat baik
53
Hand-Foot-And-Mouth Disease
penyakit yang disebabkan: coxsackievirus A16 atau enterovirus 71. Selain itu: kasus sporadik coxsackievirus tipe A4-A7, A9, A10, B1-B3 & B5.17
• HFMD: terjadi pada endemik kecil pada anak-anak
• AS: epidemik cenderung terjadi setiap 3 tahun• Pada daerah 4 musim, insiden tertinggi pada
akhir musim panas & awal musim gugur
54
Karakteristik:- Demam subfebris- Vesikel & ulser oral- Makula, papula & vesikel nonpruritik permukaan extensor tangan & kaki
Lesi spt herpangina (1-30 vesikula) tidak terbatas pada posterior oral mukosa bukal, mukosa labial & lidah, tapi area lain dapat terkena
Vesikel ulserasi Ø 2-10mm sembuh 1 mgg
55
• Patogenesa: Pada epidemik, virus menyebar transmisi anak ke
anak & ibu ke janin. Transmisi kontak langsung dengan sekresi nasal dan/atau oral, feses, atau droplet fecal to oral /oral to oral. Implantasi virus pertama kali pada mukosa bukal & ileum menyebar ke nodus limfe dalam 24 jam. Viremia menyebar ke mukosa oral & kulit
• Diagnosa :- Tanda & simptom: lesi oral & kutaneus timbul bersamaan- Konfirmasi etiologi virus
56
DD: Herpangina, Infeksi herpes simpleks, Stomatitis aftosa, Varisela & Eritema multiforme
Pemeriksaan penunjang: - Kultur lesi kutaneus paling baik- Peningkatan titer antibodi enterovirus antara tahap akut & penyembuhan
57
Terapi Suportif: - Rebah baring (bed rest) - TKTP cair/padat
- Multivitamin & mineralTerapi rehidrasi: - Banyak minum : gula +
garam - Oralit - Infus Simptomatik: antipiretikPaliatif: Analgesik/anastesi topikal/oral, sanitasi
lesi, penigkatan OHAntivirus
58
Prognosa: Baik imunitas seumur hidup tetapi spesifik untuk jenis virus ini
59
MEASLES(Morbili/Ruboela/Campak)
Penyebab : paramyxo RNA VirusSpesifikasi :
Sering pada anak-anakMasa inkubasi 8-14 hariPenularan droplet infection / Highy
contangiousMasa Prodromal : 5-7 hari dengan infeksi
saluran pernafasan atas disertai demam
60
Faktor predisposisiInfeksi saluran pencernaanPerubahan cuacakelelahan
Keadaan umumDemamLymphadenitisInfeksi saluran pencernaanHepatomegali dan spenomegaliAnoreksia
61
Gambaran Klinis Ekstra oral : rash pada kulit seluruh tubuh
dimulai dari daerah belakang telinga ke daerah leher keseluruh tubuh
Intra oral : koplik’s spots pada mukosa pipi sekelompok papula kecil diameter 1-2 berwarna keputihan dikelilingi area kemerahan, tidak sakit
62
DiagnosisBerdasarkan gambaran klinisTes serologi : titer antibodi tinggi (max dalam
waktu 7-10 hari)
Terapi Suportif dan paliatif
63
PrognosisPenyembuhan dalam waktu 10-14 hari
DD : DHF. Infeksi enterovirus
64
CytomegalovirusHHV-5 (Human Herpes Virus – 5)Penyebaran :
kontak dengan cairan tubuh, seperti :darah, air liur, urin, mani, dan air susu ibu.
65
Jarang menimbulkan gejalaTransplantasi organ atau pengobatan
kemoterapi → imunitas lemah → seperti demam, diare, gangguan penglihatan dan bahkan kejang
66
Gambaran klinisOral ulser pada CMV : tdk bisa dibedakan dgn
recurrent apthaeOral ulser : besar, dangkal, singel (mukosa
masticatory atau bukan mukosa masticatory)
67
90 % infeksi CMV asimtomatikGejala :
HepatomegaliThrombocytopeniaFeverMalaiseMyalgia
68
Diagnosis Gambaran KlinisSerologi : antibodi virusImmunocytochemistry
DD : HSV dan VZV
Treatment Gancyclovir pada pasien
immunocompromised
69
Greenberg, MS., Glick, M., Ship, JA (2008) Burket’s oral medicine [Online]. Available at: http://www.dentalebooksfree.blogspot.com
Scully, C. (2008) Oral And Maxillofacial Medicine. 2nd
ed. Edinburgh: Churchill Livingstone.Lockhart, P.D., (2013) Oral Medicine and Medically
Complex Patients. 6th ed. Iowa: Willey-Blackwell.Field, A. And Longman,L. (2004) Tyldesley’s Oral
Medicine. 5th ed. New York: Oxford University Press. p: 40-2.
Ghom, A.G. (2010) Text Book of Oral Medicine. 2nd ed. New Delhi: Jaypee Brothers Medical Publishers (P) Ltd. P: 757
Regezi et al (2012) Oral pathology. Ed 11. Elsevier
70
71