Cara Cuci Tangan
-
Upload
dhenzzteaoktatorykurniadi -
Category
Documents
-
view
135 -
download
3
description
Transcript of Cara Cuci Tangan
Home » Gallery IPTEK » Sumber Belajar » 7 Langkah Cara Mencuci Tangan Yang Benar Menurut WHO
7 Langkah Cara Mencuci Tangan Yang Benar Menurut WHO
SDIT Madani Add Comment Gallery IPTEK, Sumber Belajar Thursday, January 23, 2014
Seorang Siswa SDIT Madani Sedang mencuci Tangan
Cuci tangan 7 langkah merupakan cara membersihkan tangan sesuai prosedur yang benar untuk
membunuh kuman penyebab penyakit. Dengan mencuci tangan anda pakai sabun baik sebelum
makan atau pun sebelum memulai pekerjaan, akan menjaga kesehatan tubuh anda dan mencegah
penyebaran penyakit melalui kuman yang menempel di tangan. Bagaimana langkah cuci tangan yang
benar?
Pengertian cuci tangan 7 langkah adalah tata cara mencuci tangan menggunakan sabun untuk
membersihkan jari – jari, telapak dan punggung tangan dari semua kotoran, kuman serta bakteri
jahat penyebab penyakit.
Cara Cuci Tangan 7 Langkah Pakai Sabun Yang Baik dan Benar
1. Basahi kedua telapak tangan setinggi pertengahan lengan memakai air yang mengalir, ambil sabun
kemudian usap dan gosok kedua telapak tangan secara lembut
2. Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian
3. Jangan lupa jari-jari tangan, gosok sela-sela jari hingga bersih
4. Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan mengatupkan
5. Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian
6. Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan
7. Bersihkan kedua pergelangan tangan secara bergantian dengan cara memutar, kemudian diakhiri
dengan membilas seluruh bagian tangan dengan air bersih yang mengalir lalu keringkan memakai
handuk atau tisu.
Penggunaan sabun khusus cuci tangan baik berbentuk batang maupun cair sangat disarankan untuk
kebersihan tangan yang maksimal. Pentingnya mencuci tangan secara baik dan benar memakai sabun
adalah agar kebersihan terjaga secara keseluruhan serta mencegah kuman dan bakteri berpindah
dari tangan ke tubuh anda.
Sumber: http://aciilsem.blogspot.com/2013/06/7-langkah-cara-mencuci-tangan-yang.html
7 Langkah Mencuci Tangan yang Baik dan Benar”
Wed, 12/19/2012 - 10:27 | dinkesmgt
“7 Langkah Mencuci Tangan yang Baik dan Benar”
Bisakah Anda mencuci tangan? Anda pasti menjawab ‘Bisa!’, tapi bagaimana bila Anda diminta oleh
buah hati anda untuk memberikan contoh cara mencuci tangan yang baik dan benar?. Saya yakin
tidak semua pembaca blog ini akan memperagakan dengan penuh percaya diri, atau malah terkesan
asal-asalan yang penting basah. Ya, begitulah kenyataannya. Hal yang kebanyakan orang dianggap
sepele ternyata sebagian besar tidak mampu memperagakannya dengan baik dan benar, bahkan
mungkin pihak yang berkecimpung di dunia kesehatan sendiri tidak mengetahuinya.
Mencuci tangan memang hal kecil, tapi sama sekali bukan hal yang sepele. Bayangkan, seandainya
putra-putri kesayangan anda setelah asik bermain dengan tangan yang belepotan kotoran, pergi ke
meja makan dan langsung menyambar makanan yang ada. Dapat dipastikan tidak lama kemudian
atau esok hari buah hati anda akan mengeluh perutnya sakit, badan panas, dan lain sebagainya, yang
berati buah hati anda akan jatuh sakit. Tentu sebagai orang tua Anda tidak menginginkannya bukan?.
Dalam keseharian, kita tidak terlepas dari kegiatan cuci tangan, tapi seberapa yakinkah bahwa tangan
anda bebas dan nantinya tidak akan terinfeksi oleh kuman? karena memang, terkadang kita jatuh
sakit sementara sang dokter mengatakan infeksi bisa dari mana saja termasuk dari kebiasaan cuci
tangan yang kurang tepat.
Berikut akan di jelaskan bagaimana cara mencuci tangan yang baik dan benar untuk meminimalkan
kejadian infeksi kuman.
Mengapa Harus Mencuci Tangan ?
Ribuan bahkan jutaan kuman yang tidak kasat mata ada disekitar kita. Sadar atau tidak sadar, mau
atau tidak mau, kita akan melakukan kontak atau bahkan impossible untuk terhindar samasekali
(steril).
Karena itulah, kapan saja di saat kondisi badan lemah terutama anak-anak, sistem pertahan tubuh
(immunitas) tidak mampu melawan keganasan (patogenitas) kuman-kuman yang masuk ke dalam
tubuh tanpa kita sadari, baik melalui makanan dan minuman, setelah bekerja, bermain ataupun
keluar dari kamar kecil. Yang pada akhirnya kita akan jatuh sakit.
Bagaimanakah Cara Mencuci Tangan?
Berikut adalah standar cuci tangan :
1. Basahi tangan setinggi pertengahan lengan bawah dengan air mengalir
2. Gunakan sabun di bagian telapak tangan yang telah basah
3. Digosok telapak tangan ke telapak tangan, sehingga menghasikan busa secukupnya selama 15-20
detik
4. Bilas kembali dengan air bersih
5. Tutup kran dengan siku atau tissu
6. Keringkan tangan dengan tissu / handuk kertas
7. Hindarkan menyentuh benda disekitarnya setelah mencuci tangan.
Sumber : http://dinkes.magetankab.go.id/node/11
Siapa yang sampai sekarang kalau cuci tangan masih sekedarnya saja? *ikutan angkat tangan*.
Seringkali saya hanya cuci tangan selewatan saja di bawah kran, tanpa repot pakai sabun tentunya.
Pakai sabun, kan, bikin lama. Harus dibilas lagi. Kalau sedang bepergian apalagi, paling cuma pakai
hand sanitizer. Kecuali mungkin kalau habis makan lesehan atau ayam goreng yang langsung dengan
tangan, pasti pakai sabun, lah, ya.
Tapi apa cara cuci tangan dengan sabunnya sudah benar? Mommiesdaily sudah beberapa kali
menulis tentang cara cuci tangan dengan sabun (CTPS) yang dianjurkan. Ternyata bahkan WHO
(World Health Organization) pun membuat panduan cara cuci tangan yang memenuhi standar
kesehatan dengan memaksimalkan area tangan yang dibersihkan. Tahap-tahapnya adalah:
12 langkah cuci tangan sesuai standar yang telah ditetapkan oleh WHO
Basahi kedua tangan dengan air mengalir.
Beri sabun secukupnya.
Gosok kedua telapak tangan dan punggung tangan.
Gosok sela-sela jari kedua tangan.
Gosok kedua telapak dengan jari-jari rapat.
Jari-jari tangan dirapatkan sambil digosok ke telapak tangan, tangan kiri ke kanan, dan sebaliknya.
Gosok ibu jari secara berputar dalam genggaman tangan kanan, dan sebaliknya.
Gosokkan kuku jari kanan memutar ke telapak tangan kiri, dan sebaliknya.
Basuh dengan air.
Keringkan tangan dengan tisu (handuk tidak direkomendasikan karena lembab terus menerus malah
menyimpan bakteri).
Matikan kran air dengan tisu.
Tangan sudah bersih.
Perlu gambarnya? Ini dia (klik gambar untuk melihat versi full size, ya):
Menurut Dr. Wani Devita Gunardi, SpMK, ahli mikrobiologi dari Eka Hospital yang menjadi nara
sumber dalam acara konferensi pers dalam rangka menyambut Hari Cuci Tangan Sedunia (Global
Handwashing Day), cara mencuci tangan seperti ini lebih efektif untuk:
Menurunkan kasus penyakit diare sebanyak 31%.
Mengurangi angka kesakitan akibat diare pada pasien imunokompromis hingga 58%.
Menurunkan penyakit ISPA sampai 45%.
Dan 0.5-0.8 per mil kasus hidrocephalus dan 1% kasus kelainan jantung bawaan diketahui
berhubungan dengan kebersihan diri dan lingkungan di saat hamil yang bisa dicegah dengan
kebiasaan CTPS.
Penelitian terbaru dalam Journal of Environmental Research and Public Health menemukan, saat
seseorang mencuci tangannya dengan sabun dan air menghilangkan 92% organisme (penyebab
penyakit infeksi) di tangan.
Untuk keadaan darurat, hand sanitizer apa masih layak dipakai? Bila tangan tidak nyata-nyata terlihat
kotor, boleh-boleh saja kata dr. Wani. Tapi kalau tangan sangat kotor, tetap harus menggunakan air
mengalir dan sabun walau tidak harus sabun yang berembel-embel anti bakteri atau anti septik.
Lalu kapan, sih, kita harus cuci tangan?
Pada dasarnya ini tergantung aktivitas kita. Misalnya dokter yang sehari-hari mengunjungi dan
memeriksa pasien di rumah sakit, maka sebagian kewajiban mencuci tangan diantaranya saat
sebelum dan setelah memeriksa pasien. Sedangkan untuk kita, kurang lebih saat:
1. sebelum menyiapkan makanan.
2. sebelum makan.
3. setelah dari kamar kecil.
4. setelah batuk/bersin.
5. setelah memakai sarung tangan.
6. setelah bermain atau mengurus hewan.
7. setelah membuang sampah.
Sumber : http://mommiesdaily.com/2013/11/14/cuci-tangan-ada-standar-whonya-lho/
-Apa sih pengertian dan tujuan dari mencuci tangan itu?
Menurut DEPKES 2007, mencuci tangan adalah proses yang secara mekanis melepaskan kotoran dan
debris dari kulit tangan dengan menggunakan sabun biasa dan air. Tujuan mencuci tangan menurut
DEPKES 2007 adalah merupakan salah satu unsur pencegahan penularan infeksi.
- Air yang bersih itu yang bagaimana ya?
Air yang bersih tentu saja yang jernih, tidak berbau dan tidak berwarna.
Ada banyak sekali standar kesehatan mengenai air bersih terutama yang berhubungan dengan air
minum dan untuk kesehatan, termasuk di dalamnya air yang bebas mikroorganisme, bahan kimia,
dan bahan radioaktif. Namun untuk keperluan mencuci tangan bagi masyarakat awam maka dengan
kriteria yang disebutkan yakni jernih, tidak berwarna dan tidak berbau sudah cukup.
- Mengapa mencuci tangan harus menggunakan sabun?
Zat pembersih berbentuk sabun ini baik yang padat maupun cair akan membantu proses pelepasan
kotoran dan kuman yang menempel di permukaan luar kulit tangan dan kuku. Dengan mencuci
tangan yang benar menggunakan sabun maka kotoran dan kuman akan terangkat sebagian.
Meskipun demikian hal ini sangat membantu mengurangi resiko terinfeksi.
- Mengapa harus air yang mengalir ?
Dengan mencuci tangan di air mengalir maka kotoran dan kuman akan luruh terbawa air. Jadi mulai
sekarang bila kita makan di rumah makan atau di warung makan yang ada wastafelnya, sebaiknya
cuci tangan di wastafel walaupun di sediakan mangkuk tempat mencuci tangan di meja anda.
- Benarkah WHO sebagai Organisasi Kesehatan Dunia telah merekomendasikan tentang pentingnya
mencuci tangan?
Ya benar sekali, WHO pada tahun 2005 mengeluarkan pesan kesehatan untuk mencuci tangan
dengan 7 langkah. Dan dalam pelaksanaannya di bidang kesehatan ada yang mengembangkan
menjadi 10 langkah namun intinya adalah pada tahapan proses yang di lakukan. Sedangkan bagi
kalangan medis mencuci tangan harus lebih disiplin dan mengikuti standar yang berlaku di tiap – tiap
rumah sakit sesuai kebijakan prosedur yang berlaku.Untuk melakukan tindakan medis operatif wajib
mencuci tangan sampai ke siku.
Bagaimana dengan para petugas di rumah sakit, apakah mereka sudah menjalankan dengan benar
untuk mencuci tangan?
Para dokter, perawat, bidan dan seluruh jajaran tenaga kesehatan di rumah sakit, klinik bersalin,
maupun puskesmas merupakan kelompok yang paling beresiko menularkan maupun tertular
penyakit infeksi. Oleh karena itu bagi kalangan medis wajib mencuci tangan sebelum dan setelah
melakukan tindakan. Bahkan ketika memeriksa pasien yang satu beralih untuk memeriksa pasien
yang lain maka dokter, perawat dan bidan harus mencuci tangan terlebih dahulu.
Anda boleh mengingatkan bila menemukan para petugas kesehatan lalai mencuci tangan. Bukan
untuk mencari kesalahan namun sebagai salah satu upaya mengurangi resiko infeksi nosokomial
yakni infeksi silang dari pasien ke pasien, dan akibat dari tercemarnya alat medis yang digunakan.
Selain itu juga merupakan salah satu upaya perlindungan diri bagi tenaga kesehatan.Minimal petugas
kesehatan membersihkan tangannya dengan suatu larutan khusus untuk membersihkan kuman dan
kotoran dari tangan. Meskipun tangan sudah di bersihkan dengan larutan khusus, tetap ada
ketentuan untuk mencuci tangan sesuai standar yang berlaku.
Sumber : https://www.facebook.com/KawasanCuciTanganPakaiSabunctps/posts/306595849436513
Manfaat dan Pentingnya Cuci Tangan Pakai Sabun di Air Mengalir
May 14, 2013 08:17 Editor : Admin
Perilaku mencuci tangan adalah masalah sepele. Begitu sepelenya hingga banyak orang
mengabaikannya. Padahal perilaku mencuci tangan mampu mencegah berbagai jenis penyakit. Wajar
bila kemudian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan 15 Oktober sebagai Hari Cuci Tangan
Pakai Sabun (HCTPS). Penetapan HCTPS sekaligus merupakan kampanye dalam rangka menggalakkan
perilaku mencuci tangan dengan sabun oleh masyarakat sebagai upaya untuk menurunkan tingkat
kematian balita dan pencegahan terhadap penyakit yang dapat berdampak pada penurunan kualitas
hidup manusia.
Data menunjukkan lebih dari 5000 anak balita penderita diare meninggal setiap harinya di seluruh
dunia sebagai akibat kurangnya akses pada air bersih dan fasilitas sanitasi dan pendidikan kesehatan.
Penderitaan dan biaya-biaya yang harus ditanggung karena sakit dapat dikurangi dengan melakukan
perubahan perilaku sederhana seperti mencuci tangan dengan sabun..Menurut Unicef, kurangnya
akses untuk air bersih mengakibatkan penurunan tingkat kehadiran anak perempuan di sekolah saat
mereka memasuki masa puber, karena tidak adanya fasilitas sanitasi yang memadai. Akses air bersih
dan sanitasi ditengarai merupakan dasar penting untuk kehidupan anak-anak di seluruh dunia dilihat
dari segi kesehatan, kelangsungan hidup, dan rasa penghargaan terhadap diri mereka. Penyediaan air
bersih dan perilaku sanitasi yang baik disekolah juga menjadi salah satu cara untuk mencapai Tujuan
Milenium.
Mencegah Penyakit
Tangan seringkali menjadi agen yang membawa kuman dan menyebabkan patogen berpindah dari
satu orang ke orang lain, baik dengan kontak langsung ataupun kontak tidak langsung (menggunakan
permukaan-permukaan lain seperti handuk, gelas). Tangan yang bersentuhan langsung dengan
kotoran manusia dan binatang, ataupun cairan tubuh lain (seperti ingus, dan makanan/minuman
yang terkontaminasi saat tidak dicuci dengan sabun dapat memindahkan bakteri, virus, dan parasit
pada orang lain yang tidak sadar bahwa dirinya sedang ditularkan). Selama ini orang lebih umum
mencuci tangan dengan air saja, namun ini terbukti tidak efektif dalam menjaga kesehatan
dibandingkan dengan mencuci tangan dengan sabun. Memang, menggunakan sabun dalam mencuci
tangan sebenarnya menyebabkan orang harus mengalokasikan waktunya lebih banyak saat mencuci
tangan, namun penggunaan sabun menjadi efektif karena lemak dan kotoran yang menempel akan
terlepas saat tangan digosok dan bergesek dalam upaya melepasnya.
Di dalam lemak dan kotoran yang menempel inilah kuman penyakit hidup. Efek lainnya adalah
tangan menjadi harum setelah dicuci dengan menggunakan sabun, dan dalam beberapa kasus
tangan wangilah yang membuat mencuci tangan dengan sabun menjadi menarik untuk dilakukan.
Mencuci tangan dengan sabun adalah salah satu cara paling efektif untuk mencegah penyakit diare
dan ISPA. Kedua penyakit itu menjadi penyebab utama kematian anak-anak. Setiap tahun, sebanyak
3,5 juta anak-anak diseluruh dunia meninggal sebelum mencapai umur lima tahun karena penyakit
diare dan ISPA. Mencuci tangan dengan sabun juga dapat mencegah infeksi kulit, mata, cacing yang
tinggal di dalam usus, SARS, dan flu burung. Sebuah ulasan yang membahas sekitar 30 penelitian
terkait menemukan bahwa cuci tangan dengan sabun dapat memangkas angka penderita diare
hingga separuh (50 persen). Penyakit diare seringkali diasosiasikan dengan keadaan air, padahal itu
bisa juga disebabkan penanganan kotoran manusia seperti tinja dan air kencing yang tidak tepat.
Kuman-kuman penyakit ini membuat manusia sakit ketika mereka masuk mulut melalui tangan yang
telah menyentuh tinja, air minum yang terkontaminasi, makanan mentah, dan peralatan makan yang
tidak dicuci terlebih dahulu atau terkontaminasi akan tempat makannya yang kotor.
Tingkat efektivitas mencuci tangan dengan sabun dalam penurunan angka penderita diare dalam
persen menurut tipe inovasi pencegahan adalah:
- Mencuci tangan dengan sabun (44%),
- penggunaan air olahan (39%),
- sanitasi (32%),
- pendidikan kesehatan (28%),
- penyediaan air (25%),
- sumber air yang diolah (11%).
Mencuci tangan dengan sabun mengurangi angka infeksi saluran pernapasan dengan dua langkah:
pertama, melepaskan patogen-patogen pernapasan yang terdapat pada tangan dan permukaan
telapak tangan dan, kedua, menghilangkan patogen (kuman penyakit) lainnya (terutama virus
entrentic) yang menjadi penyebab tidak hanya diare namun juga gejala penyakit pernapasan lainnya.
Bukti-bukti telah ditemukan bahwa praktek-praktek menjaga kesehatan dan kebersihan seperti -
mencuci tangan sebelum dan sesudah makan/ buang air besar/kecil - dapat mengurangi tingkat
infeksi hingga 25%. Penelitian juga telah membuktikan bahwa selain diare dan infeksi saluran
pernapasan penggunaan sabun dalam mencuci tangan mengurangi kejadian penyakit kulit, infeksi
mata seperti trakoma, dan cacingan khususnya untuk ascariasis dan trichuriasis.
Kurang Kesadaran
Meski banyak orang tahu bahwa mencuci tangan itu penting, hanya sedikit yang melakukannya.
Sebuah penelitian lain tentang kebijakan kesehatan yang dilakukan oleh Bank Dunia menunjukkan
bahwa perilaku sehat seperti mencuci tangan dengan sabun kurang dipromosikan sebagai perilaku
pencegahan penyakit, dibandingkan promosi obat-abatan flu oleh staf kesehatan. Hal ini diperparah
apabila lokasi penduduk terpencil dan sulit terjangkau media cetak maupun elektronik (seperti radio
dan TV).
Mencuci tangan yang benar:
Keterangan
- Basahi tangan dengan air
- Beri sabun antiseptik, gosok-gosok kedua permukaan telapak tangan.
- Gosok punggung tangan kiri dengan telapak tangan kanan dan sebaliknya.
- Jari-jari kedua belah tangan saling digosokkan.
- Gosok bagian luar jari-jari tangan kiri dengan telapak tangan kanan dan sebaliknya.
- Gosok seluruh bagian ibu jari satu persatu.
- Gosokkan jari-jari tangan kanan ke telapak tangan kiri dan sebaliknya.
- Keringkan tangan dengan kain bersih atau tisu
Kapan wajib mencuci tangan?
1. Sebelum makan.
2. Sesudah dari kamar kecil.
3. Sepulang dari bepergian.
4. Sesudah memegang barang kotor, uang, dan hewan.
5. Sesudah mengganti popok bayi atau menceboki anak.
6. Sebelum menyiapkan makanan atau susu untuk bayi/anak.
Penularan lewat Tangan
• Infeksi fecal-oral: gastroenteritis (virus, kuman, parasit), kolera, disenteri, tifus, cacingan, hepatitis
A, leptospirosis, candidiasis, polio.
• Tak langsung lewat tangan: SARS, flu burung.
• Langsung lewat kuku tangan: bisul, jerawat, makanan tercemar (basi).
Enggan mencuci tangan, sejumlah penyakit yang menular lewat tangan tak steril bisa dicegah. Ada
sederet penyakit yang bisa menyebar karena tangan seseorang tak bersih. Membiasakan hal kecil ini
memang harus dimulai dari rumah. Mencuci tangan dengan sabun sebelum makan ataupun setelah
buang air besar membuat lingkungan rumah dan makanan untuk keluarga menjadi sehat. Selain itu,
berbagai instansi berlomba untuk menyediakan air bersih bagi masyarakat.
Cuci tangan pakai sabun merupakan misi untuk melindungi masyarakat dari berbagai penyakit. Misi
cuci ini harus dilakukan serentak bersama seluruh elemen penting di masyarakat.(*)
Sumber : http://www.radarbanten.com/read/berita/50/11127/Manfaat-dan-Pentingnya-Cuci-
Tangan-Pakai-Sabun-di-Air-Mengalir.html
Jangan Asal Cuci Tangan, Begini Cara yang Benar
Penulis : Dian Maharani | Jumat, 24 Oktober 2014 | 07:00 WIB
Dibaca: 9269 Komentar: 2
|
Share:
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi
TERKAIT:
Kebiasaan Cuci Tangan Bikin Hidup Lebih Optimistis
Kebiasaan Cuci Tangan Masih Menjadi Tantangan
60 Persen Masyarakat Tak Cuci Tangan Setelah Pakai Toilet
KOMPAS.com - Banyak yang tak menyadari bahwa telapak tangan kita dipenuhi dengan kuman
setelah menyentuh atau memegang suatu benda. Kuman atau bakteri itu dapat menyebabkan
berbagai penyakit, umumnya diare dan infeksi saluran pernafasan akut (ISPA). Hal ini dapat terjadi
jika kita tidak menerapkan pola hidup bersih, seperti tidak mencuci tangan pakai sabun.
Mencuci tangan juga harus dilakukan dengan benar agar efektif membunuh kuman-kuman tersebut.
Walah ini bukan hal yang sulit tapi ternyata masih banyak yang belum melakukannya dengan benar.
Kasubdit Penyehatan Air dan Sanitasi Dasar (PASD) Direktorat Penyehatan Lingkungan Kementerian
Kesehatan Eko Saputro mengatakan, mencuci tangan harus pakai sabun dan air mengalir. "Mencuci
tangan yang benar pakai sabun dan air mengalir. Kalau pakai air kobokan, misalnya waktu mau
makan di restoran, ya itu tidak akan menghilangkan kuman yang melekat di tangan," kata Eko di
Jakarta, Rabu (22/10/2014).
Dokter spesialis anak, Ariani Dewi Widodo menambahkan, cuci tangan pakai sabun atau biasa
disingkat CTPS harus dibiasakan pada anak-anak yang sering kali bersentuhan dengan kuman. Baik
pada anak-anak maupun orang dewasa, CTPS yang baik dilakukan selama 10-20 detik dengan teknik
yang benar.
"Teknik yang benar itu dengan enam langkah yang disingkat biar mudah Tepung Selaci Puput," kata
Ariani.
Enam langkah tersebut yaitu, telapak tangan dibersihkan dengan sabun, punggung tangan, sela-sela
jari hingga kuku, kunci kedua tangan diantara sela-sela jari, lalu putar dengan gerakan tangan kiri ke
kanan dan sebaliknya, dan putar untuk membersihkan jari tangan. Setelah itu, tutup keran dengan
siku atau dengan tisu. Untuk membuka gagang pintu kamar mandi pun sebaiknya demikian.
Tak perlu sabun khusus untuk CTPS. Menurut Ariani, sabun apa pun sudah efektif menyingkirkan
kuman pada tangan. Cuci tangan dengan tisu basah maupun sanitazer disarankan jika memang tidak
ditemukan air mengalir.
"Itu hanya sementara saja, ketika ketemu air mengalir ya segera cuci tangan pakai sabun," jelasnya.
Saat mencuci tangan sebaiknya perhiasan atau aksesoris di tangan dilepas seperti jam tangan, cincin,
gelang, agar kuman tidak tertinggal. Selain itu, bersihkan pula secara teratur remote TV, handphone,
pegangan pintu, atau bagian perabot rumah yang sering dipegang bersama-sama.
Kebersihan kuku juga harus dijaga, yakni dengan memotongnya seminggu sekali. Biasakan mencuci
tangan pada lima waktu penting, yaitu sebelum makan pagi, siang, malam, saat mandi, dan setelah
buang air besar atau kecil di kamar mandi. CTPS juga harus dibiasakan para ibu sebelum merawat
bayi maupun balitanya.
Ariani mengatakan, berdasarkan Riset Kesehatan Dasar 2013, CTPS telah terbukti menurunkan
prevalensi balita yang menderita diare, yaitu dari 9 persen tahun 2007 menjadi 3,5 persen tahun
2013. CTPS juga menurunkan risiko diare hingga 50 persen dan ISPA hingga 45 persen.
Sumber
http://health.kompas.com/read/2014/10/24/070000823/Jangan.Asal.Cuci.Tangan.Begini.Cara.yang.
Benar