cara berdongeng dengan anak

19
Monolog/Dongeng PERTEMUAN KE-5 > Berbicara dalam kegiatan monolog/dongeng - Konsep monolog/dongeng - Persiapan monolog/dongeng

description

berdongeng dengan anak SD

Transcript of cara berdongeng dengan anak

Page 1: cara berdongeng dengan anak

Monolog/DongengPERTEMUAN KE-5

> Berbicara dalam kegiatan monolog/dongeng

- Konsep monolog/dongeng - Persiapan monolog/dongeng

Page 2: cara berdongeng dengan anak

Definisi Dongeng

• Dongeng adalah cerita sederhana yang tidak benar-benar terjadi, misalnya kejadian- kejadian aneh di jaman dahulu. Dongeng berfungsi menyampaikan ajaran moral dan juga menghibur.

• Dongeng termasuk cerita tradisional. Cerita tradisional adalah cerita yang disampaikan secara turun temurun. Suatu cerita tradisional dapat disebarkan secara luas keberbagai tempat. Kemudian, cerita itu disesuaikan dengan kondisi daerah setempat.

Page 3: cara berdongeng dengan anak

a) Dewa dan dewi, ibu dan saudara tiri yang jahat, raja dan ratu, pangeran dan putri, ahli nujum

b) peri, wanita penyihir, raksasa, orang kerdil, putri duyung, monster, naga

c) binatang, misalnya ikan ajaib dan kancil

d) kastil, hutan yang memikat, negeri ajaib

e) benda ajaib, misalnya lampu ajaib, cincin, permadani, dan cermin.

>Biasanya, suatu dongeng mempunyai tema seperti ini.

• Moral tentang kebaikan yang selalu menang melawan kejahatan.

• Kejadian yang terjadi di masa lampau, di suatu tempat yang jauh sekali.

• Tugas yang tak mungkin dilaksanakan.

• Mantra ajaib, misalnya mantra untuk mengubah orang menjadi binatang.

• Daya tarik yang timbul melalui kebaikan dan cinta.

• Kecantikan dan keluhuran anak ketiga atau anak bungsu.

• Kecemburuan saudara kandung yang lebih tua.

• Kejahatan ibu tiri.

Pelaku atau Tokoh Dongeng Tema Dongeng

Page 4: cara berdongeng dengan anak

• Syahdan pada zaman dahulu kala, di negeri antah berantah

• Kata sahibul hikayat • Pada zaman dahulu kala • Pada masa silam • Beribu-ribu tahun yang

lalu • Di suatu negeri yang

jauh.

1) Pendahuluan

Pernyataan umum, kalimat pengantar untuk memulai dongeng.

2) Kejadian atau peristiwa dalam dongeng. Kejadian-kejadian yang disusun secara kronologis.

3) Penutup

Suatu pernyataan umum. Kalimat yang sering digunakan, misalnya Mereka hidup bahagia selamanya. Komentar umum tentang kebaikan yang dapat menaklukan kejahatan atau pesanmoral lainnya.

Kalimat Pembuka Dongeng Contoh kalimat pembuka: Struktur Dongeng

Page 5: cara berdongeng dengan anak

Jenis Dongeng

Dongeng binatang/fabelFabel adalah dongeng binatang yang mengandung pendidikan

tentang perbuatan baik dan buruk. Dalam fabel, tokoh binatang berperilaku seperti manusia. Hal tersebut menggambarkan watak dan budi pekerti manusia. Dongeng Kancil dan Buaya,dan Kucing Bersepatu Bot merupakan contoh dongeng binatang. Biasanya, mereka digambarkan sebagai hewan cerdik, licik, dan jenaka.

Dongeng biasa Dongeng biasa adalah cerita tentang tokoh suka dan duka.

Contohnya adalah cerita Bawang Merah dan Bawang Putih dan Jaka Tarub. Dongeng lelucon

Dongeng lelucon berisi cerita lucu tentang tokoh tertentu. Contoh dongeng ini yaitu: Si Kabayan dari Jawa Barat, Lebai Malang, Pak Pandir, Pak Belalang, Lucaidari Melayu, dan Pan Balangtamak dari Bali.

Page 6: cara berdongeng dengan anak

Jenis Dongeng1. Dongeng binatang

Dongeng binatang adalah dongeng yang ditokohi oleh binatang peliharaan atau binatang liar. Binatang dalam cerita jenis ini dapat berbicara atau berakal budi seperti manusia. Di Negara- negara Eropa binatang yang sering muncul menjadi tokoh adalah rubah, di Amerika Serikat binatang itu adalah kelinci, di Indonesia binatang itu Kancil dan di Filipina binatang itu kera. Semua tokoh biasanya mempunyai sifat cerdik, licik dan jenaka.2. Dongeng biasa

Dongeng biasa adalah jenis dongeng yang ditokohi manusia atau biasanya adalah kisah suka duka seseorang, misalnya dongeng Ande-Ande Lumut, Joko Kendil, Joko Tarub, Sang Kuriang serta Bawang Putih dan Bawang Merah.3. Lelucon atau anekdot

Lelucon atau anekdot adalah dongeng yang dapat menimbulkan tawa bagi yang mendengarnya maupun yang menceritakannya. Meski demikian, bagi masyarakat atau orang menjadi sasaran, dongeng itu dapat menimbulkan rasa sakit hati.4. Dongeng Berumus

Dongeng berumus adalah dongeng yang strukturnya terdiri dari pengulangan. Dongeng ini ada tiga macam, yaitu dongeng bertimbun banyak (cumulative tales), dongeng untuk mempermainkan orang (catch tales), dan dongeng yang tidak mempunyai akhir (endless tales)

Pelaku atau Tokoh Dongenga) Dewa dan dewi, ibu dan saudara tiri yang jahat, raja dan ratu, pangeran dan

putri, ahli nujum;b) peri, wanita penyihir, raksasa, orang kerdil, putri duyung, monster, naga;c) binatang, misalnya ikan ajaib dan kancil;d) kastil, hutan yang memikat, negeri ajaib;e) benda ajaib, misalnya lampu ajaib, cincin, permadani, dan cermin.

Page 7: cara berdongeng dengan anak

Ciri-ciri Dongeng

a. Alur sederhanab. Singkatc. Tokoh tidak diurai secara rincid. Penceritaan lisane. Pesan dan Tema ditulis dalam ceritaf. Pendahuluan singkat

dan langsung

>

Tujuan Mendongeng

> Untuk memberi pesan-pesan

moral yang baik, yang diharapkan

bisa

diteladani dalam kehidupan

sehari-hari

> Menghibur pendengar (orang

yang diceritakan dongeng)

> Memberi pengetahuan, misalnya

mengetahui asal usul nama

atau suatu kota

Page 8: cara berdongeng dengan anak

• Menggunakan alur sederhana.

• Cerita singkat dan bergerak cepat.

• Karakter tokoh tidak diuraikan secara rinci.

• Ditulis dengan gaya penceritaan secara lisan.

• Terkadang pesan atau tema dituliskan dalam cerita.

• Biasanya, pendahuluan sangat singkat dan langsung

• Salah satu dongeng favorit saya adalah …

• Saya akan menceritakan dongeng yang sangat saya sukai …

• Dongeng yang terkenal dari daerah saya (kita) adalah ...

• Dongeng yang saya ingat saat saya masih kecil adalah ...

• Dongeng yang sering diceritakan ibu saya adalah ...

• Selain itu, kita dapat membuat sendiri awalan menarik lainnya.

Ciri-Ciri Lain Dongeng

Cara Mengawali Menceritakan Dongeng

Page 9: cara berdongeng dengan anak

Syarat-Syarat Pendongeng

•Syarat Fisik

Pendongeng harus mampu menggunakan penghasil suara secara lentur sehingga dapat menghasilkan suara yang bervariasi. Ia sama halnya dengan dalang. Ia harus mampu menyuarakan peran apapun dan adegan apapun.

Pendongeng harus mampu menggunakan penglihatan secara lincah dan lentur sesuai dengan keperluan. Jika mendongeng di hadapan pendengar, ia harus menggunakan mata untuk kepentingan ganda. Pertama, mata digunakan untuk memperkuat mimik. Kedua, sarana itu digunakan pula untuk berkomunikasi dengan pendengar. Jika akan mendongeng dengan membacakan naskah, ia harus mempelajari naskah dongeng.

Page 10: cara berdongeng dengan anak

1. Pemilihan Cerita Sebagian orang, secara piawai, mampu

menceritakan satu bentuk cerita tertentu dengan baik dibandingkan jenis cerita yang lain. Seperti penguasaan terhadap cerita-cerita humor, binatang, misteri, dan sebagainya. Memang sebaiknya, pendongeng hendaknya memilih jenis cerita yang sangat ia kuasai.

2. Persiapan sebelum masuk ruang pertunjukkanYang perlu diketahui bagi pendongeng bahwa setiap

menit waktu yang digunakan untuk berfikir dan mengolah cerita sekaligus mempersiapkannya sebelum pertunjukkan dimulai, akan membantu dalam penyampaian cerita dengan mudah. Begitu juga saat menggambarkan berbagai peristiwa di hadapan penonton, ia dapat melakukannya.

Page 11: cara berdongeng dengan anak

>3. Perhatikan Posisi Duduk PenontonKetika bercerita, yang diharapkan adalah

perhatian para penonton dengan sepenuh hati dan pikiran mereka. Oleh karena itu, pendongeng harus dapat menguasai cerita yang disampaikan dengan baik, sehingga mereka dapat mengikuti jalan cerita.

Mendongeng merupakan keterampilan berbicara, maka dari itu harus diperhatikan dua aspek yang mempengaruhi keterampilan berbicara, yaitu :

> 1. Aspek kebahasaan

a. LafalSeorang pewawancara harus membiasakan

diri mengucapkan bunyi-bunyi bahasa yang tepat. Pengucapan bunyi-bunyi bahasa yang tidak tepat atau cacat akan menimbulkan kebosanan, kurang menyenangkan, atau kurang menarik.

Page 12: cara berdongeng dengan anak

> b. Aspek tekanan, nada, sendi, dan durasi yang sesuai

Kesesuaian tekanan, nada, sendi, dan durasi akan merupakan daya tarik tersendiri dalam mewawancarai seseorang. Kesesuaian tekanan,

nada, sendi, dan durasi juga penentu keefektifan dalam mendongeng, sehingga pesan yang disampaikan dapat diterima oleh penonton.

>c. Kosakata/ungkapanPilihan kata hendaknya tepat, jelas, dan

bervariasi. Jelas maksudnya mudah dimengerti oleh pendengar. Pilihan kata harus disesuaikan dengan pokok pembicaraan dan siapa yang sedang menonton.

>d.Variasi/struktur kalimatPendongeng yang menggunakan kalimat efektif

akan memudahkan penonton menangkap isi cerita. Susunan penuturan kalimat ini sangat besar pengaruhnya keefektifan mendongeng.

Page 13: cara berdongeng dengan anak

> eceHsantun berbicaraMenyampaikan isi cerita dengan santun ,akan membuat penontong senang memperhatikannya

f. Penguasaan isi/materi bicaraPenguasaan topik yang baik akan

menumbuhkan keranian dan kelancaran. Jadi, penguasaan topik ini sangat penting, bahkan merupakan factor utama dalam mendongeng.

g. KeberanianKeberanian sangat diperlukan oleh

seorang pendongeng. Pendongeng harus berani mengekspresikan isi cerita.

h.KeramahanKeramahan merupakan komunikasi yang

efektif. Melalui keramahan kita dapat menilai seseorang bersahabat atau tidak, dan melalui keramahan juga kita bisa mempengaruhi seseorang atau tidak.

Page 14: cara berdongeng dengan anak

• Syarat Mental/Rohani dan Daya Pikir

Pendongeng harus bersikap mental serius, sabar, lapang dada, disiplin, taat beribadah, berakhlakul karimah, dan senang berkesenian. Semua sikap mental tersebut sangat diperlukan oleh pendongeng karena mendongeng (pembacaan naskah dongeng) memerlukan pemahaman yang sangat mendalam. Pemahaman dan penghayatan dilakukan dengan penuh keseriusan, kesabaran, dan kedisiplinan.

Page 15: cara berdongeng dengan anak

2. Syarat mental dan daya pikir

Pendongeng harus bersikap mental serius, sabar, lapang dada,

disiplin, taat beribadah, berakhlak karimah, dan senang

berkesenian. Semua sikap mental tersebut sangat diperlukan

oleh pendongeng karena mendongeng memerlukan

pemahaman yang sangat mendalam.

Pendongeng harus berpikiran cerdas dan kreatif. Kecerdasan

diperlukan karena pendongeng harus dapat menafsirkan isi

dongeng secara tepat. Pendongeng tidak boleh menafsirkan isi

dongeng sesuai dengan kehendaknya tanpa memperhatikan

ide dasar dongeng.

Pendongeng harus berpengetahuan umum, luas dan

berketerampilan bahasa (Indonesia). Pengetahuan umum

sangat bermanfaat bagi pendongeng. Dengan memiliki

pengetahuan umum yang luas, ia memiliki rasa percaya diri

yang tinggi.

Page 16: cara berdongeng dengan anak

Pendongeng harus berpikiran cerdas dan kreatif. Kecerdasan diperlukan karena pendongeng harus dapat menafsirkan isi (naskah) dongeng secara tepat. Pendongeng harus berpengetahuan umum luas dan berketerampilan bahasa (Indonesia). Pengetahuan umum sangat bermanfaat bagi pendongeng. Dengan memiliki pengetahuan umum yang luas, ia memiliki rasa percaya diri yang tinggi.

Page 17: cara berdongeng dengan anak

Mendongeng di Hadapan Pendengar, di Panggung/Kelas

> Mendongeng di hadapan pendengar menggunakan sarana fisik secara utuh, baik yang dimiliki secara fisik maupun yang disediakan di luar diri pendongeng.•Mengenal wilayah panggung dan wataknya•Mengenal properti•Mengenal berbagai watak dongeng tokoh •Mengenal akting•Mengenal gesture dan business•Mengenal ekspresi wajah•Mengenal posisi dan gerak kaki.

Page 18: cara berdongeng dengan anak

>2. Aspek non kebahasaan

a. kenyaringan suara• Suara yang nyaring dapat menegaskan maksud

pendongeng•

b. Kelancaran Seorang pendongeng yang lancar berbicara akan memudahkan penonton menangkap isi cerita.

•c. sikap berbicara

Sikap yang wajar saja akan menunjukkan otoritas dan integritas sesorang. Sikap ini sangat banyak ditentukan oleh situasi, tempat, dan penguasaan

materi.

• d. Gerak dan mimik Gerak dan mimik yang mendukung membantu

pendongeng menyampaikan isi cerita sehingga mudah diterima oleh penonton

Page 19: cara berdongeng dengan anak