Capaian Tahap Riset Bentuk Kegiatan Indikator

2
Bangun, Rikard., 2011. Ekspedisi Jejak Peradaban NTT. Laporan Jurnalistik Kompas, Jakarta. Geertz, Hildred, 1982. Keluarga Jawa. Jakarta: Grafiti Pers. lndeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat., 2010. Badan Penelitian dan Pengembagan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan RI., Jakarta. Kleinman, 1980. Patients and Healers in the Context of Culture: An Exploration of the Borderland Between Anthropology, Medicine, and Psychiatry. Los Angeles London: University of California Press Berkeley. Pendahuluan Masalah kesehatan sangat erat kaitannya dengan budaya/tradisi pada masyarakat. Nilai-nilai budaya yang diusung merupakan potensi budaya yang dapat dijadikan sarana menyepakati berbagai persoalan kesehatan masyarakat termasuk mencari jalan keluar masalah dalam bidang kesehatan ibu dan anak. Upaya medis sudah banyak dilakukan, sedangkan sisi non medis diketahui juga berperan cukup kuat terhadap status kesehatan ibu dan anak. Dengan mempertemukan pandangan rasional dan indigenousknowledge diharapkan akan menimbulkan kreatifitas dan inovasi untuk mengembangkan cara-cara pemecahan masalah kesehatan masyarakat dengan kearifan lokal yang ada. Penelitian ini dilakukan di Kampung Ruteng Pu’u, Kelurahan Golo Dukal, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur, dengan pertimbangan antara lain, indikator kesehatan masyarakat di Provinsi NTT dari Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) tahun 2010 menunjukkan Kabupaten Manggarai berada pada peringkat 437 secara nasional (Balitbangkes, 2010) menjadi catatan tersendiri bagi Provinsi NTT (Bangun, 2011). Tujuan khusus penelitian ini menggambarkan secara mendalam tentang peran budaya dalam praktik perawatan kesehatan ibu dan anak sebagai bentuk kearifan lokal dalam kehidupan masyarakat Ruteng serta untuk memberikan ilustrasi yang mendalam tentang perilaku pencarian perawatan kesehatan serta potensi budaya dalam praktik perawatan kesehatan ibu dan anak di Kecamatan Ruteng. STUDI KEARIFAN LOKAL PERAN BUDAYA DALAM KESEHATAN IBU DAN ANAK DI KECAMATAN RUTENG, KABUPATEN MANGGARAI, NTT Bambang D.P, dan A.A.Ayu Murniasih Program Studi Antropologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana [email protected] Metode Penelitian Hasil dan Pembahasan Pemerintah provinsi NTT sejak tahun 2009 sudah mencanangkan program “revolusi KIA” yang bertujuan untuk menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi dengan salah satu strategi yang dilaksanakan adalah semua ibu melahirkan ditolong oleh tenaga profesional di puskesmas. Akan tetapi pada masyarakat Kampung Ruteng Pu’u masih mempercayai adat istiadat lokalitas dan sejumlah perilaku tertentu bagi ibu hamil dan pascapersalinan. Hingga saat ini, peran nilai budaya tradisional (kearifan lokal) dalam proses perawatan kesehatan ibu dan anak dalam praktik perawatan kehamilan dan persalinan masih ada yang ditangani oleh dukun bersalin (ata pecing) Geertz (1982:89-97). Adanya konsepsi budaya mengenai pantangan ditujukan untuk menjaga keselamatan ibu dan bayi, namun alasan yang dikemukakan mengenai pantangan-pantangan tersebut hanya simbolik. Para penyedia layanan kesehatan dan para petugas kesehatan perlu memahami makna simbolik yang terkandung dalam setiap pantangan. Kesimpulan Tata cara kebiasaan atau budaya dalam kehidupan bermasyarakat Kampung Ruteng Pu’u, Kelurahan Golo Dukal, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur telah mengikuti perkembangan modernisasi. Walaupun demikian budaya tradisional tetap eksis dan tidak ditinggalkan. Satu sisi masyarakat mempercayai cara-cara modern dalam sistem pengobatan, tetapi sisi lain, mereka terbukti tetap memanfaatkan dan menjalankan cara-cara tradisional dalam praktik perawatan kesehatan ibu dan anak dalam konteks kearifan budaya lokal yang masih melekat dan dipertahankan. Pengaturan terhadap kehidupan bermasyarakat ini semua tertuang dalam nilai-nilai adat istiadat setempat yang perlu dipertahankan karena membawa dampak positif. Masalah etika pergaulan masa remaja, etika sopan santun, masalah taboo, pantangan- pantangan pada masa pra hamil, hamil dan paska kehamilan, semuanya merupakan nilai-nilai masyarakat yang dipertahankan dan dikembangkan. Ucapan Terima Kasih kepada Prof. Dr. Ir. I Gede Rai Maya Temaja, MP selaku Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Udayana dan Prof. Dr. Ni Luh Sutjiati Beratha, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana yang telah menyetujui dan mendukung pendanaan penelitian ini melalui skema pendanaan Penelitian Unggulan Program Studi. Ucapan terimakasih juga kepada Tetua Adat Kampung Ruteng Pu’u, Kepala Desa Kelurahan Golo Dukal, para dukun bayi dan bidan desa, para ibu-ibu dan remaja kampung Ruteng Pu’u. Daftar Pustaka (Flow Chart) Observasi Wawancara mendalam Teknik riwayat hidup individu Mengetahui peran budaya dalam praktik perawatan kesehatan ibu dan anak 1. Mengidentifikasi peran budaya dalam praktik perawatan kesehatan ibu dan anak Mengetahui perilaku pencarian perawatan kesehatan serta potensi budaya dlm praktik perawatan kesehatan ibu & anak 2. Mengkaji & menganalisis perilaku pencarian perawatan kesehatan serta potensi budaya dlm praktik perawatan kesehatan ibu & anak Observasi Wawancara mendalam Teknik riwayat hidup individu Analisis faktor Tahap Riset Bentuk Kegiatan Indikator Capaian Revolusi KIA Vs Kearifan Lokal Masyarakat Ruteng Pu’u Fenomena Kesehatan Ibu dan Anak dalam Realitas Sosial Peran Budaya Dalam Praktik Kesehatan Ibu Dan Anak : Masa Pra-Hamil Masa Hamil (Na’ang Weki) Persalinan dan Nifas Tahap Menyusui (teing wae cucu) Perilaku Pencarian Perawatan Kesehatan : Bentuk Pelayanan Kesehatan Formal Alasan Memilih Pelayanan Kesehatan Formal Bentuk Pelayanan Kesehatan Non- Formal Alasan memilih pelayanan kesehatan Non-formal Potensi Budaya Kesehatan Ibu dan Anak : Sistem Organisasi Kemasyarakatan Aspek Religi Sebagai Media Penyampaian Program Kesehatan Pengetahuan Tentang Obat Tradisional dan Cara-Cara Tradisional Larangan-Larangan Tertentu Terkait Makanan Ibu Hamil

Transcript of Capaian Tahap Riset Bentuk Kegiatan Indikator

Page 1: Capaian Tahap Riset Bentuk Kegiatan Indikator

Bangun, Rikard., 2011. Ekspedisi Jejak Peradaban NTT. Laporan Jurnalistik Kompas,

Jakarta.

Geertz, Hildred, 1982. Keluarga Jawa. Jakarta: Grafiti Pers.

lndeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat., 2010. Badan Penelitian dan

Pengembagan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan RI., Jakarta.

Kleinman, 1980. Patients and Healers in the Context of Culture: An Exploration of the

Borderland Between Anthropology, Medicine, and Psychiatry. Los Angeles London:

University of California Press Berkeley.

PendahuluanMasalah kesehatan sangat erat kaitannya dengan budaya/tradisi padamasyarakat. Nilai-nilai budaya yang diusung merupakan potensi budaya yangdapat dijadikan sarana menyepakati berbagai persoalan kesehatan masyarakattermasuk mencari jalan keluar masalah dalam bidang kesehatan ibu dan anak.Upaya medis sudah banyak dilakukan, sedangkan sisi non medis diketahui jugaberperan cukup kuat terhadap status kesehatan ibu dan anak. Denganmempertemukan pandangan rasional dan indigenousknowledge diharapkanakan menimbulkan kreatifitas dan inovasi untuk mengembangkan cara-carapemecahan masalah kesehatan masyarakat dengan kearifan lokal yang ada.Penelitian ini dilakukan di Kampung Ruteng Pu’u, Kelurahan Golo Dukal,Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa TenggaraTimur, dengan pertimbangan antara lain, indikator kesehatan masyarakat diProvinsi NTT dari Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) tahun 2010menunjukkan Kabupaten Manggarai berada pada peringkat 437 secara nasional(Balitbangkes, 2010) menjadi catatan tersendiri bagi Provinsi NTT (Bangun, 2011).Tujuan khusus penelitian ini menggambarkan secara mendalam tentang peran budaya dalam praktik perawatan kesehatan ibu dan anak sebagai bentuk kearifan lokal dalam kehidupan masyarakat Ruteng serta untuk memberikan ilustrasi yang mendalam tentang perilaku pencarian perawatan kesehatan serta potensi budaya dalam praktik perawatan kesehatan ibu dan anak di Kecamatan Ruteng.

STUDI KEARIFAN LOKAL PERAN BUDAYA DALAM

KESEHATAN IBU DAN ANAK DI KECAMATAN

RUTENG, KABUPATEN MANGGARAI, NTT

Bambang D.P, dan A.A.Ayu Murniasih

Program Studi Antropologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana

[email protected]

Metode Penelitian

Hasil dan PembahasanPemerintah provinsi NTT sejak tahun 2009 sudah mencanangkan program “revolusi KIA” yang

bertujuan untuk menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi dengan salah satu

strategi yang dilaksanakan adalah semua ibu melahirkan ditolong oleh tenaga profesional di

puskesmas. Akan tetapi pada masyarakat Kampung Ruteng Pu’u masih mempercayai adat

istiadat lokalitas dan sejumlah perilaku tertentu bagi ibu hamil dan pascapersalinan. Hingga saat

ini, peran nilai budaya tradisional (kearifan lokal) dalam proses perawatan kesehatan ibu dan

anak dalam praktik perawatan kehamilan dan persalinan masih ada yang ditangani oleh dukun

bersalin (ata pecing) Geertz (1982:89-97). Adanya konsepsi budaya mengenai pantangan

ditujukan untuk menjaga keselamatan ibu dan bayi, namun alasan yang dikemukakan mengenai

pantangan-pantangan tersebut hanya simbolik. Para penyedia layanan kesehatan dan para

petugas kesehatan perlu memahami makna simbolik yang terkandung dalam setiap pantangan.

KesimpulanTata cara kebiasaan atau budaya dalam kehidupan bermasyarakat Kampung Ruteng Pu’u,

Kelurahan Golo Dukal, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa

Tenggara Timur telah mengikuti perkembangan modernisasi. Walaupun demikian budaya

tradisional tetap eksis dan tidak ditinggalkan. Satu sisi masyarakat mempercayai cara-cara

modern dalam sistem pengobatan, tetapi sisi lain, mereka terbukti tetap memanfaatkan dan

menjalankan cara-cara tradisional dalam praktik perawatan kesehatan ibu dan anak dalam

konteks kearifan budaya lokal yang masih melekat dan dipertahankan.

Pengaturan terhadap kehidupan bermasyarakat ini semua tertuang

dalam nilai-nilai adat istiadat setempat yang perlu dipertahankan karena membawa dampak

positif. Masalah etika pergaulan masa remaja, etika sopan santun, masalah taboo, pantangan-

pantangan pada masa pra hamil, hamil dan paska kehamilan, semuanya merupakan nilai-nilai

masyarakat yang dipertahankan dan dikembangkan.

Ucapan Terima Kasihkepada Prof. Dr. Ir. I Gede Rai Maya Temaja, MP selaku Ketua Lembaga Penelitian

dan Pengabdian Masyarakat Universitas Udayana dan Prof. Dr. Ni Luh Sutjiati

Beratha, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana yang telah

menyetujui dan mendukung pendanaan penelitian ini melalui skema pendanaan

Penelitian Unggulan Program Studi. Ucapan terimakasih juga kepada Tetua Adat

Kampung Ruteng Pu’u, Kepala Desa Kelurahan Golo Dukal, para dukun bayi dan

bidan desa, para ibu-ibu dan remaja kampung Ruteng Pu’u.

Daftar Pustaka

(Flow Chart)

• Observasi

• Wawancara

mendalam

• Teknik

riwayat hidup

individu

Mengetahui peran

budaya dalam

praktik perawatan

kesehatan ibu dan

anak

1. Mengidentifikasi

peran budaya dalam

praktik perawatan

kesehatan ibu dan

anak

Mengetahui perilaku

pencarian perawatan

kesehatan serta

potensi budaya dlm

praktik perawatan

kesehatan ibu & anak

2. Mengkaji &

menganalisis perilaku

pencarian perawatan

kesehatan serta

potensi budaya dlm

praktik perawatan

kesehatan ibu & anak

• Observasi

• Wawancara

mendalam

• Teknik riwayat

hidup individu

• Analisis faktor

Tahap Riset

Bentuk Kegiatan Indikator

Capaian

Revolusi KIA Vs Kearifan Lokal

Masyarakat Ruteng Pu’u

Fenomena Kesehatan Ibu dan Anak dalam

Realitas Sosial

Peran Budaya Dalam Praktik Kesehatan Ibu Dan Anak :

✓ Masa Pra-Hamil✓ Masa Hamil (Na’ang Weki)✓ Persalinan dan Nifas✓ Tahap Menyusui (teing wae

cucu)

Perilaku Pencarian Perawatan Kesehatan :

✓ Bentuk Pelayanan Kesehatan Formal ✓ Alasan Memilih Pelayanan

Kesehatan Formal ✓ Bentuk Pelayanan Kesehatan Non-

Formal✓ Alasan memilih pelayanan kesehatan

Non-formal

Potensi Budaya KesehatanIbu dan Anak :

✓ Sistem Organisasi Kemasyarakatan✓ Aspek Religi Sebagai Media Penyampaian

Program Kesehatan✓ Pengetahuan Tentang Obat Tradisional dan

Cara-Cara Tradisional✓ Larangan-Larangan Tertentu Terkait

Makanan Ibu Hamil

Page 2: Capaian Tahap Riset Bentuk Kegiatan Indikator