RISET TAHAP PENDAHULUAN GERAKAN PEMUDA MARITIM INDONESIA

22
GERAKAN PEMUDA MARITIM INDONESIA TAHAP PENDAHULUAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA DAN PENINGKATAN SARANA PRASARANA PULAU KECIL TERDEPAN DI PULAU TUNDA, KEBUPATEN SERANG, PROVINSI BANTEN RISET GPMI 2014

description

RISET TAHAP PENDAHULUAN GERAKAN PEMUDA MARITIM INDONESIA

Transcript of RISET TAHAP PENDAHULUAN GERAKAN PEMUDA MARITIM INDONESIA

Page 1: RISET TAHAP PENDAHULUAN GERAKAN PEMUDA MARITIM INDONESIA

GERAKAN PEMUDA MARITIM INDONESIA

TAHAP PENDAHULUAN

PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA DAN PENINGKATAN SARANA PRASARANA PULAU

KECIL TERDEPAN DI PULAU TUNDA, KEBUPATEN SERANG, PROVINSI BANTEN

RISET GPMI 2014

Page 2: RISET TAHAP PENDAHULUAN GERAKAN PEMUDA MARITIM INDONESIA

GERAKAN PEMUDA MARITIM INDONESIA

GPMI Jl. Mawar Merah VI/VI No. 60 Perumnas Klender Jakarta Timur13460, Indonesia www.gerakanpemudamaritim.or.id

Email: [email protected] Telp. (+62) 8111070387

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Banyak pihak yang bergerak dibidang kemaritiman berusaha mempertegas bahwa jati diri Bangsa

Indonesia adalah Bangsa Laut. Negara Archipelago yang bukan berarti negara dengan banyak pulau

yang bersatu, tetapi negara perairan yang di dalamnya terdapat banyak pulau. Pulau-pulau inilah

yang berada didalam ‘mangkuk’ perairan, bukan air yang menggenang diantara pulau. Banyak ahli

yang berjiwa kemaritiman, namun pertanyaannya adalah berapa banyak pemuda yang berjiwa

kemaritiman?. Jika ingin mengubah haluan Bangsa Indonesia kembali menjadi negara maritim maka

sangat penting memperkenalkan kembali jiwa pelaut kepada para pemuda Indonesia. Menjelang

2020-2050 dimana diperkirakan akan terjadi pelonjakan demografis usia aktif, akan sangan penting

memupuk calon bonus demografis ini dengan pengetahuan dan kesadaran akan jati diri Indonesia.

Meninjau hal tersebut, Gerakan Pemuda Maritim Indonesia (GPMI) mengadakan program Tahapan

Pendahuluan Pengembangan Sumberdaya Manusia dan Sarana Prasarana Pulau Kecil Terdepan di

Pulau Tunda, Kabupaten Serang, Provinsi Banten bagi para pemuda Indonesia demi mewujudkan

Indonesia Maritim 2025.

TUJUAN

Tahapan Pendahuluan Pengembangan Sumberdaya Manusia dan Sarana Prasarana Pulau Kecil Terdepan di Pulau Tunda, Kabupaten Serang, Provinsi Banten ini bertujuan untuk: 1. Menanamkan jiwa ‘pelaut’ kepada pemuda Indonesia. 2. Memperkenalkan secara langsung alam maritim kepada pemuda Indonesia.

WAKTU DAN TEMPAT

Tahapan Pendahuluan Pengembangan Sumberdaya Manusia dan Sarana Prasarana Pulau Kecil

Terdepan di Pulau Tunda, Kabupaten Serang, Provinsi Banten dilaksanakan pada:

Hari/Tanggal : Sabtu-Jumat / 17-28 Februari 2014

Waktu : 09.00-selesai

Tempat : Pulau Tunda, Kabupaten Serang, Provinsi Banten.

Page 3: RISET TAHAP PENDAHULUAN GERAKAN PEMUDA MARITIM INDONESIA

GERAKAN PEMUDA MARITIM INDONESIA

GPMI Jl. Mawar Merah VI/VI No. 60 Perumnas Klender Jakarta Timur13460, Indonesia www.gerakanpemudamaritim.or.id

Email: [email protected] Telp. (+62) 8111070387

HASIL DAN CAPAIAN

PEMETAAN SOSIAL

Berdasarkan pemetaan sosial yang dilakukan oleh Gerakan Pemuda Maritim Indonesia, secara

umum pemanfaatan lahan Pulau Tunda didominasi oleh semak belukar, hanya sekitar 10 hektar

lahan yang dijadikan area untuk perumahan dan fasilitas umum. Dalam jumlah terbatas, secara

tradisional lahan penduduk juga dimanfaatkan untuk holtikultura seperti cabai serta tanaman

perkebunan seperti kelapa, sukun, dan jambu air. Masyarakat juga mengembangkan pembesaran

pohon kayu jenis albasyiah, sengon, mahoni dan randu.

Penduduk Pulau Tunda sebagian besar merupakan yang hidup turun temurun di daerah tersebut.

Nenek moyang penduduk Pulau Tunda menurut warga sekitar berasal dari daerah pantura

Kabupaten Serang terutama dari Kecamatan Pontang, Kabupaten Serang.

Penduduk Pulau Tunda memiliki mata pencaharian sebagai nelayan, buruh tani, pedagang,

wiraswasta, tukang, dan PNS dengan persentase nelayan 80%, buruh tani 10% dan lainnya sekitar

10%. Dilihat dari sisi kesejahteraan ekonominya, 200 diantaranya masuk dalam kelompok

prasejahtera dan sejahtera sehingga apabila dihubungkan antara mata pencaharian dan kondisi

kesejahteraan ekonominya, diindikasikan bahwa mata pencaharian penduduk sebagai nelayan di

wilayah tersebut belum memberikan kesejahteraan yang cukup bagi keluarga yang ditanggungnya.

SARANA DAN PRASARANA

Sarana dan prasarana yang ada di Pulau Tunda sudah cukup baik di bidang transportasi, peribadatan,

pendidikan dan penunjang kepemerintahan namun masih belum memadai terutama pada bidang

penerangan, sanitasi lingkungan dan kesehatan.

Jenis sarana transportasi yang ada di Pulau Tunda terdiri dari PLTD dan PLTS. PLTD merupakan hasil

swadaya dari Bapak Tomed DPRD RI pada saat masa kampanya lalu. PLTD tersebut mampu

menghasilkan listrik sebesar 35 KW yang pengelolaannya diserahkan kepada penduduk setempat

namun karena mahalnya tariff listrik yang dibebankan kepada penduduk untuk biaya operasionalnya

yaitu berkisar dari Rp 3.500– Rp 6.500, / malam. Maka hanya sebagian penduduk yang tergolong

mampu saja dapat menggunakannya.

Penduduk Pulau Tunda rata-rata memilki sumur gali dengan kedalaman 2-4 meter sebagai sumber

air bersihnya. Sumur ini selalu mengeluarkan air sepanjang tahun dan selalu berasa tawar tida

payau. Air dari sumur tersebut dimanfaatkan warga untuk kebutuhan MCK dan minum walaupun

ada sebagian warga yang membeli air gallon/air isi ulang seharga Rp 5.000,-/gallon untuk keperluan

Page 4: RISET TAHAP PENDAHULUAN GERAKAN PEMUDA MARITIM INDONESIA

GERAKAN PEMUDA MARITIM INDONESIA

GPMI Jl. Mawar Merah VI/VI No. 60 Perumnas Klender Jakarta Timur13460, Indonesia www.gerakanpemudamaritim.or.id

Email: [email protected] Telp. (+62) 8111070387

minumnya. Air gallon tersebut diperoleh dari instalasi pengelolaan air minum reverse osmosis

bantuan dari Pemkab Serang yang pengelolaannya diserahkan kepada penduduk setempat.

Sarana kesehatan di Pulau Tunda masih sangat minim, Di Pulau Tunda hanya terdapat sebuah

puskesmas, sebuah posyandu, dan sebuah rumah bersalin. Tenaga medis di Pulau ini hanya terdapat

seorang bidan yang dibantu oleh sepuluh kader kesehatan yang semula diambil dari ibu-ibu PKK.

Sarana pendidikan di Pulau Tunda meliputi 1 Taman Kanak-kanak (TK), 1 buah sekolah dasar (SD), 1

buah madrasah dan 1 buah sekolah menengah pertama (SMP). Guru yang sudah PNS baru

berjumlah 3 orang sisanya adalah tenaga honor yang diambil dari penduduk Pulau Tunda. Sarana

peribadatan di Pulau Tunda meliputi satu buah masjid yang terletak di Kampung Timur, 1 buah

musholla yang terletak di Kampung Barat. Masjid di Pulau Tunda dibangun pada tahun 2007 yang

dananya sebagian besar berasal dari swadaya penduduk Pulau Tunda yang hingga kini kondisinya

masih belum selesai di bangun. Sarana untuk saluran pembuangan air kotor selokan sudah 70%

memenuhi kebutuhan penduduk Pulau Tunda. Penduduk Pulau Tunda belum memiliki kesadaran

yang cukup baik dalam membuang sampah namun aktifitas MCK sudah cukup baik.

Sarana komunikasi yang digunakan oleh penduduk Pulau Tunda adalah handphone sehingga

keberadaan wartel sudah tidak ada lagi. Jaringan provider telekomunikasi yang dapat diakses di

Pulau Tunda adalah Jaringan Indosat. Hal ini dikarenakan adanya pemancar sinyal atau menara BTS

milik PT. Indosat tetapi belum diaktifkan, walaupun belum diaktifkan jaringan tersebut tetap diakses

di Pulau Tunda Kabupaten Serang, Provinsi Banten.

EKOSISTEM DAN SUMBERDAYA HAYATI

Berdasarkan data yang dirilis oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan pada tahun 2012 bahwa

secara umum kondisi penutupan karang hidup pada lokasi pengamatan Pulau Tunda berkisar antara

8,96% - 42,42%. Kondisi penutupan ini termasuk dalam kriteria karang buruk hingga sedang. Kondisi

penutupan substrat dasar di kedalaman 3 meter oleh kategori karang hidup sebesar 42,42%.

Penutupan kategori abiotik terlihat cukup tinggi sebesar 32,2% dan biotik lainnya sebesar 14,4%.

Sedangkan penutupan karang mati yang terlihat sebesar 8,84% dan alga sebesar 2,04%. Pada

kedalaman 10 meter, penutupan paling tinggi terlihat oleh substrat abiotik sebesar 59,04%.

Lima jenis lamun ditemukan di Pulau Tunda, yaitu Cymodocea rotundata, Cymodecea serrulata,

Enhalus acoroides, Halophila ovalis, serta Thalasia hemprichii. Pulau Tunda memiliki dua ekosistem

lamun dengan karakteristik yang berbeda. Ekosistem lamun di sebelah utara Pulau Tunda memiliki

substrat pasir berlumpur dan perairan yang keruh. Hal ini disebebkan karena di sisi selatan pulau

berdekatan dengan ekosistem mangrove yang kaya akan nutrien. Mangrove yang terdapat di Pulau

Tunda ada 7 jenis, yaitu Bruguiera gymnorrhiza (Bg), Ceriops decandra (Cd), Rhizopora apiculata

(Ra), Rhizopora mucronata (Rm), Rhizopora stylosa (Rs), Sonneratia caseolaris (Sc), serta Xylocarpus

granatum (Xg). Pengamatan mangrove dilakukan di sisi selatan.

Page 5: RISET TAHAP PENDAHULUAN GERAKAN PEMUDA MARITIM INDONESIA

GERAKAN PEMUDA MARITIM INDONESIA

GPMI Jl. Mawar Merah VI/VI No. 60 Perumnas Klender Jakarta Timur13460, Indonesia www.gerakanpemudamaritim.or.id

Email: [email protected] Telp. (+62) 8111070387

AKTIVITAS PENGELOLAAN

Kegiatan aktivitas pengelolaan perikanan di wilayah perairan Pulau Tunda adalah perikanan tangkap

dengan menggunakan pancing dan armada penangkapan kapal kayu tradisional. Jumlah armada

nelayan pancing Pulau Tunda adalah sebanyak 73 armada tangkap dengan jumlah ABK sebanyak 3

sampai 5 orang untuk 1 kapal. Wilayah penangkapan nelayan berada di sekitar perairan Pulau Tunda,

Serang dengan jenis ikan yang ditangkap merupakan ikan konsumsi yang terdiri dari tenggiri,

tongkol, kuwe, kakap dan kerapu dengan jumlah tangkapan untuk skala kecil saja. Ikan hasil

tangkapan biasanya dijual lansung kepada pengepul di Pulau Tunda.

PELUANG INVESTASI

Kegiatan investasi yang saat ini masih berjalan di Pulau Tunda adalah perkebunan pohon albasiah

dimana modalnya berasal dari investor dari luar pulau. Kegiatan investasi lain yang cukup potensial

adalah wisata bahari mengingat banyak para wisatwan yang dating untuk menyelam atau hanya

sekedar memancing di sekitar perairan Pulau Tunda namun saying masih belum dikembangkan

secara professional.

Social mapping ini didapatkan oleh Gearakan Pemuda Maritim Indonesia saat melakukan

pengabdian masyarakat di tahap pendahuluan. Berdasarkan pembacaan kondisi tersebutlah Gerakan

Pemuda Maritim Indonesia (GPMI) melakukan pendampingan dan pemberdayaan masyarakat

terkhusus bagi para Pemuda Indonesia untuk bersama-sama membangun masyarakat maritim yang

mandiri dan mampu melakukan pengembangan di wilayah Pulau Tunda Kabupaten Serang, Provinsi

Banten.

PERJALANAN MENUJU PULAU TUNDA

Perjalanan menuju Pulau Tunda dapat menggunakan transportasi umum tujuan Merak. Pada saat

kegiatan Tahapan Pendahuluan Pengembangan Sumberdaya Manusia dan Sarana Prasarana Pulau

Kecil Terdepan di Pulau Tunda, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, tim pertama berangkat dari kota

Bogor. Tim ini memilih angkutan umum bis menuju arah Merak. Setibanya di pintu keluar tol Serang

Timur tim melanjutkan dengan memilih angkutan kota menuju Pelabuhan Karangantu. Dari

Pelabuhan Karangantu tim melanjutkan perjalanan dengan ferry penyebrangan menuju Pulau Tunda

selama 4 jam perjalanan. Akses yang cukup mudah dan terjangkau bagi siapapun dan dari kalangan

manapun. Saat acara Tahapan Pendahuluan Pengembangan Sumberdaya Manusia dan Sarana

Prasarana Pulau Kecil Terdepan di Pulau Tunda, Kabupaten Serang, Provinsi Banten berlangsung,

peserta menggunakan mobil menuju Pelabuhan Karangantu. Setiba di Pelabuhan Karangantu para

peserta melanjutkan perjalanan dengan menggunakan ferry yang sama yaitu ferry Tunda Ekspres.

Perjalanan cukup memakan waktu setengah hari jika ditempuh dari Jakarta atau Bogor.

Page 6: RISET TAHAP PENDAHULUAN GERAKAN PEMUDA MARITIM INDONESIA

GERAKAN PEMUDA MARITIM INDONESIA

GPMI Jl. Mawar Merah VI/VI No. 60 Perumnas Klender Jakarta Timur13460, Indonesia www.gerakanpemudamaritim.or.id

Email: [email protected] Telp. (+62) 8111070387

Kendala yang dihadapi yaitu jadwal keberangkatan ferry Tunda Ekspress yang terbatas. Jadwal

keberangkatan Tunda Ekspress hanya terdapat pada hari Senin, Rabu dan Sabtu. Namun kendala

tersebut dapat diatasi dengan adanya kegiatan kapal nelayan yang melakukan aktifitas ke Pulau

Tunda. Berdasarkan kondisi dan analisa yang telah dilakukan maka Gerakan Pemuda Maritim

Indonesia merencanakan hal tersebut dalam Rencana Pembangunan Tiga Tahun (REPETITA) Pulau

Tunda termasuk didalamnya untuk menyediakan Kapal Amukti Palapa sebagai salah satu

transportasi alternatif untuk menuju Pulau Tunda.

PARTISIPASI PADA UPACARA ADAT PERNIKAHAN

Upacara adat pernikahan warga setempat berlangsug pada saat hari yang sama dimana Gerakan

Pemuda Maritim Indonesia melaksanakan kegiatan Tahapan Pendahuluan Pengembangan

Sumberdaya Manusia dan Sarana Prasarana Pulau Kecil Terdepan di Pulau Tunda, Kabupaten Serang,

Provinsi Banten, tepatnya pada hari pertama pelaksanaan kegiatan. Para peserta Tahapan

Pendahuluan Pengembangan Sumberdaya Manusia dan Sarana Prasarana Pulau Kecil Terdepan di

Pulau Tunda, Kabupaten Serang, Provinsi Banten dilibatkan secara langsung dalam acara adat

pernikahan tersebut. Malam sebelumnya para peserta mendapat undangan berupa 3 batang rokok

untuk undangan laki-laki dan 1 sachet shampo untuk undangan wanita. Para peserta ikut melakukan

berbagai prosesi pernikahan adat di Pulau Tunda. Terdapat rangkaian iring-iringan beserta

rombongan yang mengantarkan seserahan bagi pengantin wanita. Para rombongan bergerak

menuju rumah pengantin wanita bersama-sama.

Setibanya di lokasi pengantin wanita berlangsung penyampaian sambutan dari berbagai pihak. Acara

selanjutnya yaitu makan bersama dan kemudian pengantin wanita akan berkeliling memasuki

rumah-rumah warga. Pada malam harinya dilanjutkan dengan acara resepsi pernikahan.

Seusai menikmati berbagai hidangan dan hiburan dari acara pernikahan tersebut, para peserta

Tahapan Pendahuluan Pengembangan Sumberdaya Manusia dan Sarana Prasarana Pulau Kecil

Terdepan di Pulau Tunda, Kabupaten Serang, Provinsi Banten menikmati waktu istirahat di kediaman

masing-masing. Dimana para peserta Tahapan Pendahuluan Pengembangan Sumberdaya Manusia

dan Sarana Prasarana Pulau Kecil Terdepan di Pulau Tunda, Kabupaten Serang, Provinsi Banten

tersebar di 6 RT yang terdapat di Pulau Tunda.

Nilai yang ditanamkan pada Acara Adat Pernikahan ini adalah budaya gotong royong.

Membagi bersama tanggungan yang ada sehingga menjadi ringan untuk dijalankan. Sikap saling

peduli anatar sesama manusia.

Page 7: RISET TAHAP PENDAHULUAN GERAKAN PEMUDA MARITIM INDONESIA

GERAKAN PEMUDA MARITIM INDONESIA

GPMI Jl. Mawar Merah VI/VI No. 60 Perumnas Klender Jakarta Timur13460, Indonesia www.gerakanpemudamaritim.or.id

Email: [email protected] Telp. (+62) 8111070387

WAWASAN KEMARITIMAN

Transformasi pengetahuan tentang wawasan kemaritiman berlangsung pada hari kedua, dimana

Gerakan Pemuda Maritim Indonesia melakukan diskusi mengenai kondisi dan potensi kemaritiman

yang ada di Pulau Tunda. Wawasan Kemaritiman ini sangat penting sebagai dasar pemikiran untuk

dapat bergerak dengan visi berbasis kemaritiman. Pada wawasan kemaritiman ini peserta diberikan

dasar-dasar nilai luhur kebudayaan maritim serta pola dan cara berfikir kemaritiman agar dapat

mengaplikasikan di lingkungan sekitar khususnya Pulau Tunda. Dasar nilai luhur budaya maritim ini

memberikan pemahaman akan sejarah bagaimana bangsa ini dahulu mengalami kejayaannya pada

saat potensi kemaritiman tersebut di manfaatkan dengan bijaksana. Peserta mendapatkan

pengetahuan sejarah budaya dari bangsa Indonesia yang sebelumnyan pelaut handal dalam

pemenuhan kebutuhan rempah-rempah di seluruh pelosok dunia. Dasar nilai luhur budaya ini

menjadi poros dalam berpikir untuk dapat mengembalikan mental dan pola pikir para pemuda agar

dapat berjuang demi kejayaan bangsa Indonesia. Pada poin selanjutnya peserta diberikan

pemahaman tentang bagaimana pola berfikir untuk dapat membangun mental dan mindset

kemaritiman. Tahap ini merupakan pemupukan mental dan pikiran agar dapat memahami

bagaimana sikap untuk dapat mengembangkan potensi kemaritiman di Pulau Tunda. Mental dan

mindset tersebut akan membuat para peserta dapat mengerti untuk dapat berfikir membangun

potensi kemaritiman di Pulau Tunda. Peserta diberikan untuk dapat melihat langsung alam

sekitarnya agar tahu potensi kemaritiman yang dapat dikembangkan, untuk itu materi ini di

transformasi langsung di alam terbuka tepatnya di pantai yang penuh dengan pohon mangrove.

Selanjutnya peserta ditantang untuk dapat membuat miniatur kapal dari kayu, hal ini merupakan

bentuk aplikatif pemupukan mental dan mindset kemaritiman. Pada tantangan ini peserta saling

bekerja sama, antara peserta yang satu dengan lainnya.

Melalui pemahaman yang telah dimiliki peserta begitu antusias mengikuti rangkaian-rangkaian

kegiatan yang telah disusun. Tantangan ini membuat para peserta berfikir keras untuk dapat

menyelesaikannya. Selain itu, peserta melaksanakan agenda acara yang sudah di jadwalkan setiap

harinya hingga kegiatan ini selesai. Ini merupakan contoh bentuk kerjasama tim yang perlu

ditanamkan dalam membangun mental serta pikiran untuk dapat mewujudkan Indonesia Maritim.

Miniatur Kapal ini akan dijadikan stimulan untuk para konsumen yang minat terhadap karya-karya

(hand craft), jika pasar menerima hasil karya tersebut maka para pemuda ini akan dijembatani dalam

mewujudkan industri rumahan dalam pembuatan miniatur kapal. Selain itu, pemuda ini juga akan

menanam pohon untuk dapat menyediakan kayunya yang nantinya digunakan untuk pembuatan

miniatur kapal.

Pembuatan miniatur kapal dari bahan baku kayu ini merupakan salah satu aksi kemaritiman yang

diperkenalkan kepada para peserta Tahapan Pendahuluan Pengembangan Sumberdaya Manusia dan

Page 8: RISET TAHAP PENDAHULUAN GERAKAN PEMUDA MARITIM INDONESIA

GERAKAN PEMUDA MARITIM INDONESIA

GPMI Jl. Mawar Merah VI/VI No. 60 Perumnas Klender Jakarta Timur13460, Indonesia www.gerakanpemudamaritim.or.id

Email: [email protected] Telp. (+62) 8111070387

Sarana Prasarana Pulau Kecil Terdepan di Pulau Tunda, Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Miniatur

kapal diambil bentuk kapal-kapal yang beroperasi di perairan sekitar Pulau Tunda untuk kebutuhan

memancing maupun transportasi umum. Aksi maritim pembuatan kapal ini disusun dalam bentuk

kelompok kerja. Setiap kelompok berisi 2 orang pemuda, campuran pemuda dalam pulau dan

pemuda luar pulau. Masing-masing kelompok membuat satu jenis miniatur kapal. Aksi kemaritiman

ini berlangsung dalam beberapa hari, dimulai dari hari kedua sampai hari ke enam.

Aksi kemaritiman membangun mental dan mindset peserta Tahapan Pendahuluan Pengembangan

Sumberdaya Manusia dan Sarana Prasarana Pulau Kecil Terdepan di Pulau Tunda, Kabupaten Serang,

Provinsi Banten dan pemuda Pulau Tunda. Terbangun dalam jiwa dan pikiran peserta akan rasa dan

jiwa kemaritiman. Salah satu bentuk aksi kemaritiman juga diapresiasikan dalam pembangunan

Rumah Amukti Palapa yang menjadi sebuah wadah untuk berdiskusi dan berkreasi.

Kendala yang dihadapi saat mencoba menyatukan pemahaman wawasan kemaritiman antara para

peserta Tahapan Pendahuluan Pengembangan Sumberdaya Manusia dan Sarana Prasarana Pulau

Kecil Terdepan di Pulau Tunda, Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Dua dunia yang berbeda namun

mengenal hal yang sama. Namun pencapaian yang didapat diluar dugaan, bahwa wawasan

kemaritiman antapa peserta Tahapan Pendahuluan Pengembangan Sumberdaya Manusia dan

Sarana Prasarana Pulau Kecil Terdepan di Pulau Tunda, Kabupaten Serang, Provinsi Banten dapat

terbangun bersama. Wawasan kemaritiman memberikan dampak timbulnya jiwa kemaritiman bagi

seluruh peserta Tahapan Pendahuluan Pengembangan Sumberdaya Manusia dan Sarana Prasarana

Pulau Kecil Terdepan di Pulau Tunda, Kabupaten Serang, Provinsi Banten.

PENDIDIKAN MARITIM

Kegiatan Pendidikan Maritim diawali oleh coastal clean up dimana mengumpulkan siswa/i TK, SD

dan SMP bersama mengumpulkan sampah di Pantai Utara Pulau Tunda. Kegiatan ini didampingi oleh

para guru dan pemuda yang ikut serta dengan menjadikan kegiatan ini sebuah perlombaan

mengumpulkan sampah membuat kegiatan ini tidak menjadi beban. Pengumpulan sampah yang

dilakukanpun selanjutnya dikelompokkan berdasarkan jenis sampah yang ada meliputi sampah

plastik, sterofoam, botol dan karet oleh para pemuda. Hasil sampah yang dikumpulkan sebagian

dibuat kreatifitas oleh para siswa/i SMP seperti kapal laut dari sterofoam dan kreasi gantungan dari

gelas plastik. Kemudian sampah gabus sebagian diolah menjadi bahan pendukung dalam pembuatan

batako. Dengan adanya tambahan gabus diharapkan untuk mengurangi komposisi pasir dalam

pembuatan batako. Pemanfaatkan barang bekas dapat dijadikan sebuah usaha baru yang

menghasilkan keuntungan lebih banyak dan tidak merusak lingkungan akan penambangan pasir

yang dilakukan. Hal yang sangat disayangkan dari kegiatan ini yaitu tidak tersedianya tempat

pembuangan sementara yang permanen di Pulau ini. Dinas kebersihan pun belum menyediakan

transportasi pengiriman sampah sehingga menjadi hal yang wajar apabila banyak sampah yang

masih berserakan di Pulau ini.

Page 9: RISET TAHAP PENDAHULUAN GERAKAN PEMUDA MARITIM INDONESIA

GERAKAN PEMUDA MARITIM INDONESIA

GPMI Jl. Mawar Merah VI/VI No. 60 Perumnas Klender Jakarta Timur13460, Indonesia www.gerakanpemudamaritim.or.id

Email: [email protected] Telp. (+62) 8111070387

Pendidikan maritim untuk siswa/i dilakukan agar pemahaman tentang pentingnya menjaga

lingkungan dapat dipahami, pengenalan sampah organik dan anorganik serta mengenal laut beserta

isinya. Kegiatan origami kapal lautpun dilakukan bertujuan untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap

maritim sejak dini. Hari berikutnya pendidikan maritim terhadap siswa/i pun dilakukan dengan

adanya lomba menggambar dan membacakan dongeng bersama. Hal ini dilakukan diharapkan

semakin bertambahnya rasa cinta terhadap laut dan semua biota yang ada di dalamya.

Kendala dalam pendidikan maritim ini yaitu bagaimana mengajarkan dan mengarahkan para

siswa-siswi kepada pendidikan yang berbasis kemaritiman. Namun dukungan yang diberikan oleh

pihak sekolah mempermudah dalam memberikan pendidikan maritim bagi anak-anak Pulau Tunda.

Secara perlahan namun pasti pengetahuan dan jiwa kemaritiman mulai ditanamkan sejak dini

kepada anak-anak Pulau Tunda sebagai generasi penerus.

EKONOMI MARITIM

Ekonomi maritim fokus dalam pemberdayaan kaum ibu dan bapak dari desa Wargasara, Pulau

Tunda. Sejumlah 52 ibu-ibu yang merupakan perwakilan dari ibu-ibu RT 01 s.d. 06, masuk dalam

ruangan kelas Madrasah Diniyah untuk registrasi dan briefing lomba memasak ikan katsu dan dibagi

dalam 5 kelompok. Adapun nama kelompoknya yaitu RT 01 (Melati), RT 02 (Matahari), RT 03

(Anggrek), RT 04 (Dahlia) dan RT 05+06 (Mawar). Perlombaan dimulai ibu-ibu penuh antusias

mengikuti lomba. Diluar prediksi ternyata ibu-ibu punya inisiatif kreasi untuk menambahkan adonan

katsu dengan telur, dan membuat garnis penyajian yang disesuaikan kreasi kelompok masing-

masing. Satu jam kemudian hasil kreasi ikan katsu masing-masing kelompok telah siap saji dan siap

untuk dilakukan penjurian. Aspek penjurian dalam lomba memasak ikan katsu yang paling utama

adalah kekompakan, rasa, dan penyajian. Juri dalam lomba memasak ikan katsu yaitu Widya (poin

kekompakan), Majid (poin rasa) dan Febriyantoro (poin penyajian). Hasil dari penilaian tim juri yaitu

menghasilkan pembagian juara sebagai berikut :

Juara 1 kelompok Anggrek (RT 03)

Juara 2 kelompok Mawar (RT 05+06)

Juara 3 kelompok Dahlia (RT 04)

Juara 4 kelompok Melati (RT 01)

Juara 5 kelompok Matahari (RT 02)

Masing-masing juara mendapat bingkisan hadiah berupa daster. Jadi juara hanya

mempengaruhi prestise saja, namun untuk hadiah tidak berbeda. Hal ini karena esensi lomba adalah

untuk menjalin silaturahim yang solid diantara ibu-ibu dari RT 01 s.d. 06. Disamping itu, melalui

lomba ini diharapkan menumbuhkan kreativitas ibu-ibu desa Wargasara, Pulau Tunda untuk

membuat olahan makanan berbasis hasil laut sebagai oleh-oleh khas Pulau Tunda. Harapan

kedepannya untuk perlombaan sejenis mampu melibatkan semua kaum ibu tanpa adanya

Page 10: RISET TAHAP PENDAHULUAN GERAKAN PEMUDA MARITIM INDONESIA

GERAKAN PEMUDA MARITIM INDONESIA

GPMI Jl. Mawar Merah VI/VI No. 60 Perumnas Klender Jakarta Timur13460, Indonesia www.gerakanpemudamaritim.or.id

Email: [email protected] Telp. (+62) 8111070387

perwakilan. Secara garis besar, perlombaan ini berhasil menyedot perhatian dan antusiasme ibu-ibu

Pulau Tunda.

Kendala dalam kegiatan ini adalah menuntut ibu-ibu dalam mengolah hasil laut. Kebiasaan

ibu-ibu yang hanya mengolah ikan secara praktis dan monoton diarahkan agar dapat lebih kreatif

dan menarik dalam mengolah hasil laut. Kegiatan ekonomi maritim ini bertujuan untuk

meningkatkan kreatifitas ibu-ibu di Pulau Tunda dalam mengelola hasil laut Pulau Tunda.

Kemampuan dan tingkat kreatifitas tersebut yang akan menjadi bekal wirausaha bagi masing-masing

ibu-ibu tersebut dalam meningkatkan kondisi perekonomian keluarga dan membantu perekonomian

pada kondisi paceklik.

BUDAYA DAN LINGKUNGAN MARITIM

Pengetahuan Budaya Pulau Tunda dilakukan bertempat di Balai Desa Wargasara Pulau Tunda

bersama dengan kelompok bapak-bapak serta pemuda Pulau Tunda. Kegiatan tersebut dibuka

dengan pemaparan materi tentang green lifestyle berupa program menabung pohon.

Tertanam harapan kelompok bapak-bapak mampu menggerakkan roda perekonomian melalui

sektor pertanian sebagai sampingan selain kegiatan melaut. Dengan pola menabung pohon maka

masyarakat mampu melestarikan alam dan juga memiliki tabungan berupa pohon yang dalam

kurung waktu lima tahun dapat dipanen. Para bapak merasa setuju, namun perlu adanya kajian

tanaman yang sesuai dengan kondisi tanah dan air yang ada di sana. Program menabung pohon

tersebut dapat tumbuh dan bermanfaat serta sesuai dengan kondisi geologis yang ada di Pulau

Tunda. Sejarah Pulau Tunda yang disampaikan oleh Bapak Namidin selaku sesepuh Pulau Tunda. Asal

mulanya pulau Tunda bernama Pulau Babi karena bentuk daratannya seperti bentuk tubuh babi.

Selain itu pulau babi tersebut berisi kumpulan pohon kelapa yang rimbun. Suatu ketika zaman

kerajaan islam Banten, yaitu Syeikh Nawawi Al-Bantani mau menunaikan haji ke Mekkah dengan

naik kapal, ternyata muridnya yaitu Kiai Bajang bersikeras ingin ikut beliau. Akan tetapi berhubung

Kiai Bajang masih muda belia, oleh Syeikh Nawawi disinggahkan di pulau babi tersebut.

Sehingga kiai Bajang menghuni pulau babi tersebut dan memanjatkan doa pada Allah swt

untuk diberikan air tanah. Doa tersebut dikabulkan dan timbullah sumur yang bernama Sijala Tunda.

Seiring berjalannya waktu, pulau Babi tersebut banyak disinggahi oleh orang yang melaut untuk

transit dan menunda sejenak perjalanan mereka. Sehingga lambat laun, orang-orang menamai pulau

tersebut dengan nama Pulau Tunda. Saat penyampaian sejarah pulau Tunda, terjadi diskusi yang

hangat antara pemuda dengan pihak bapak-bapak. Sehingga kami sebagai pemuda mampu

bercermin dari sejarah pulau Tunda untuk membangun dan mengembangkan segala aspek dan

potensi yang ada di pulau Tunda.

Kebudayaan dan sejarah merupakan satu hal yang mulai dilupakan. Kedua hal tersebut hanya

dipahami dan dimengerti oleh para tetua, namun tidak diturunkan kepada para pemuda. Ketika para

Page 11: RISET TAHAP PENDAHULUAN GERAKAN PEMUDA MARITIM INDONESIA

GERAKAN PEMUDA MARITIM INDONESIA

GPMI Jl. Mawar Merah VI/VI No. 60 Perumnas Klender Jakarta Timur13460, Indonesia www.gerakanpemudamaritim.or.id

Email: [email protected] Telp. (+62) 8111070387

tetua sudah mulai meninggal akan besar kemungkinan kebudayaan dan sejarah tersebut ikut

menghilang. Kegiatan TOT budaya Pulau Tunda ini memberi dampak baik bagi pemahaman dan

pengetahuan para pemuda akan budaya dan sejarah Pulau Tunda.

LINGKUNGAN DAN TEKNOLOGI MARITIM

Pulau tunda yang memiliki kondisi oseanografi yang cukup extrem menjadikan pulau ini

sebagai tempat bersinggahnya sampah. Para peserta dituntut untuk mampu melakukan pengolahan

sampah secara sederhana, kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk kegiatan Pendidikan Maritim dan

Lingkungan Maritim. Pengolahan sampah ini berupa pengolahan sampah styrofoam sebagai bahan

baku batako untuk mengurangi penggunaan pasir dan pengolahan sampah-sampah plastik serta

botol menjadi hiasan sederhana dan menarik. Pengolahan sampah styrofoam dilakukan pada salah

satu usaha rumah tangga yang sedang berjalan di pulau Tunda. Sampah styrofoam diparut halus

kemudian menjadi salah satu bahan campuran dalam pembuatan batako dengan mengurangi

komposisi pasir yang biasa digunakan. Pengelolaan sampah plastik dan botol dilakukan oleh murid-

murid sekolah Satap Pulo Tunda. Sampah-sampah plastik dan botol dimanfaatkan menjadi hiasan-

hiasan yang dipergunakan utuk menghiasi ruangan kelas.

Pemahaman akan lingkungan Pulau Tunda dimana memiliki keindahan alam dan potensi

lingkungan yang sangat baik. Salah satu keistimewaan lingkungan yang dimiliki yaitu keberadaan air

bersih yang melimpah dan tidak payau sedikitpun. Untuk sebuah pulau hal tersebut merupakan

suatu kekayaan alam yang tidak dimiliki oleh semua pulau. Pemahaman akan lingkungan membuat

para pemuda lebih sadar dalam merawat dan menjaga lingkungan, membuat resiko akan kerusakan

lingkungan menjadi semakin sedikit. Output lainnya dari lingkungan dan teknologi maritim yaitu

kesadaran masyarakat dan para pemuda dalam memanfaatkan sampah menjadi salah satu mata

pencaharian. Sampah yang dimanfaatan tersebut juga memberi dampak pelestarian alam dengan

mengurangi pemakaian pasir yang digantikan dengan pemakaian styrofoam.

Page 12: RISET TAHAP PENDAHULUAN GERAKAN PEMUDA MARITIM INDONESIA

GERAKAN PEMUDA MARITIM INDONESIA

GPMI Jl. Mawar Merah VI/VI No. 60 Perumnas Klender Jakarta Timur13460, Indonesia www.gerakanpemudamaritim.or.id

Email: [email protected] Telp. (+62) 8111070387

METODOLOGI

RANCANGAN PENGEMBANGAN DAN PENINGKATAN KAPASITAS MASYARAKAT

Diagram Alir Tahap Pendahuluan Pengembangan Pulau Tunda Kebupaten Serang Provinsi Banten.

Page 13: RISET TAHAP PENDAHULUAN GERAKAN PEMUDA MARITIM INDONESIA

GERAKAN PEMUDA MARITIM INDONESIA

GPMI Jl. Mawar Merah VI/VI No. 60 Perumnas Klender Jakarta Timur13460, Indonesia www.gerakanpemudamaritim.or.id

Email: [email protected] Telp. (+62) 8111070387

DOKUMENTASI RISET

TRANSPORTASI DI PULAU TUNDA, KABUPATEN SERANG, PROVINSI BANTEN

Transportasi yang harus ditempuh untuk menuju Pulau Tunda yaitu sarana laut. Tunda

Ekspress merupakan satu-satunya fery yang beroperasi untuk perjalanan menuju Pulau Tunda.

Tunda Ekspress beroperasi hanya pada hari Senin, Rabu dan Sabtu.

Page 14: RISET TAHAP PENDAHULUAN GERAKAN PEMUDA MARITIM INDONESIA

GERAKAN PEMUDA MARITIM INDONESIA

GPMI Jl. Mawar Merah VI/VI No. 60 Perumnas Klender Jakarta Timur13460, Indonesia www.gerakanpemudamaritim.or.id

Email: [email protected] Telp. (+62) 8111070387

UPACARA ADAT PERNIKAHAN DI PULAU TUNDA, KABUPATEN SERANG, PROVINSI BANTEN

Pengiringan upacara pernikahan yang berlangsung di Pulau Tunda. Pengantin laki-laki akan

diiringi menuju rumah pengantin wanita. Peserta Tahapan Pendahuluan Pengembangan

Sumberdaya Manusia dan Sarana Prasarana Pulau Kecil Terdepan di Pulau Tunda, Kabupaten Serang,

Provinsi Banten turut serta menjadi rombongan pengiring perjalanan pengantin laki-laki manuju

rumah pengantin wanita.

Pengantin laki-laki memberikan seserahan berupa sandang dan pangan. Peserta Tahapan

Pendahuluan Pengembangan Sumberdaya Manusia dan Sarana Prasarana Pulau Kecil Terdepan di

Pulau Tunda, Kabupaten Serang, Provinsi Banten ikut serta membantu membawa seserahan

pengantin laki-laki untuk pengantin wanita. Tindakan tersebut sebagai salah satu kepedulian sesama

anatara peserta Tahapan Pendahuluan Pengembangan Sumberdaya Manusia dan Sarana Prasarana

Pulau Kecil Terdepan di Pulau Tunda, Kabupaten Serang, Provinsi Banten dengan warga. Hal ini

mengajarkan akan pentingnya gotong royong sebagai budi luhur Bangsa Indonesia.

Page 15: RISET TAHAP PENDAHULUAN GERAKAN PEMUDA MARITIM INDONESIA

GERAKAN PEMUDA MARITIM INDONESIA

GPMI Jl. Mawar Merah VI/VI No. 60 Perumnas Klender Jakarta Timur13460, Indonesia www.gerakanpemudamaritim.or.id

Email: [email protected] Telp. (+62) 8111070387

PEMBANGUNAN KARAKTER WAWAWASAN KEMARITIMAN

Sebagai para pemuda yang berjiwa nasionalisme, para peserta Tahapan Pendahuluan

Pengembangan Sumberdaya Manusia dan Sarana Prasarana Pulau Kecil Terdepan di Pulau Tunda,

Kabupaten Serang, Provinsi Banten turut serta dalam acara Upacara Bendera pada hari senin yang

dilaksanakan di halaman Sekolah Satap Pulo Tunda.

Para peserta Tahapan Pendahuluan Pengembangan Sumberdaya Manusia dan Sarana

Prasarana Pulau Kecil Terdepan di Pulau Tunda, Kabupaten Serang, Provinsi Banten mengikuti

agenda Training Of Trainer (TOT) di lapangan terbuka. Lokasi di pilih langsung berhubungan dengan

alam dan dekat dengan laut, agar jiwa kemaritiman pada masing-masing peserta. Wawasan

kemaritiman membicarakan segala hal tentang keadaan maritim Indonesia dan Pulau Tunda.

Page 16: RISET TAHAP PENDAHULUAN GERAKAN PEMUDA MARITIM INDONESIA

GERAKAN PEMUDA MARITIM INDONESIA

GPMI Jl. Mawar Merah VI/VI No. 60 Perumnas Klender Jakarta Timur13460, Indonesia www.gerakanpemudamaritim.or.id

Email: [email protected] Telp. (+62) 8111070387

OUTPUT PEMBANGUNAN KARAKTER WAWAWASAN KEMARITIMAN DALAM AKSI KEMARITIMAN

Salah satu aksi maritim yang dilaksanakan pada acara Tahapan Pendahuluan Pengembangan

Sumberdaya Manusia dan Sarana Prasarana Pulau Kecil Terdepan di Pulau Tunda, Kabupaten Serang,

Provinsi Banten adalah pembuatan miniatur kapal. Miniatur kapal ini dibuat dengan proses Hand

Craft tanpa menggunakan mesin apapun. Seluruh rangkaian proses pembuatan dilakukan dengan

hanya menggunakan pisau dan miniatur kapal dibentuk berdasarkan kapal-kapal yang beroperasi

ataupun yang pernah melewati Perairan Pulau Tunda.

Page 17: RISET TAHAP PENDAHULUAN GERAKAN PEMUDA MARITIM INDONESIA

GERAKAN PEMUDA MARITIM INDONESIA

GPMI Jl. Mawar Merah VI/VI No. 60 Perumnas Klender Jakarta Timur13460, Indonesia www.gerakanpemudamaritim.or.id

Email: [email protected] Telp. (+62) 8111070387

PEMBANGUNAN RUMAH AMUKTI PALAPA SEMENTARA

Rumah Amukti Palapa sebagai tempat para pemuda mengapresiasikan jiwa dan karya

kemaritiman. Rumah Amukti Palapa dibangun langsung oleh para peserta Tahapan Pendahuluan

Pengembangan Sumberdaya Manusia dan Sarana Prasarana Pulau Kecil Terdepan di Pulau Tunda,

Kabupaten Serang, Provinsi Banten dan pemuda Pulau Tunda sebagai aksi kemaritiman yang

ditanamkan akan pentingnya wawasan kemaritiman. Rumah Amukti Palapa ini diharapkan menjadi

tempat diskusi serta sebagai lokasi yang bermanfaat lainnya bagi para pemuda Pulau Tunda dalam

membuat kreasi apapun.

MAMBANGUN PENDIDIKAN MARITIM DI PULAU TUNDA, KABUPATEN SERANG, PROVINSI BANTEN

Pendidikan kemaritiman ditanamkan sedini mungkin kepada anak-anak Pulau Tunda.

Pendidikan maritim diberikan melalui aksi lapangan langsung seperti membaca bersama cerita

bergambar yang bernuansa maritim atau bermain bersama dengan berbagai game yang

mengandung makna maritim.

Page 18: RISET TAHAP PENDAHULUAN GERAKAN PEMUDA MARITIM INDONESIA

GERAKAN PEMUDA MARITIM INDONESIA

GPMI Jl. Mawar Merah VI/VI No. 60 Perumnas Klender Jakarta Timur13460, Indonesia www.gerakanpemudamaritim.or.id

Email: [email protected] Telp. (+62) 8111070387

Salah satu pendidikan maritim yang ditanamkan berupa cinta laut. Para siswa siswi Sekolah

Satap Pulo Tunda diajak melakukan Coastal Clean Up atau bersih pantai. Acara ini berharap

membangun kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan pesisir.

MEMBANGUN EKONOMI MARITIM DENGAN TECHNOPRENEURS

Kegiatan ekonomi maritim diberikan kepada para ibu di Pulau Tunda. Kegiatan ini berupa

pelatihan produk perikanan yangg dikemas dalam bentuk perlombaan antar ibu-ibu. Para ibu diberi

arahan dan pelatihan kemudian dipersilahkan untuk membuat kreasi. Kegiatan ini bertujuan untuk

meningkatkan kreatifitas ibu-ibu dalam mengolah produk perikanan dan nantinya akan menjadi

salah satu wirausaha bagi para ibu di Pulau Tunda.

Page 19: RISET TAHAP PENDAHULUAN GERAKAN PEMUDA MARITIM INDONESIA

GERAKAN PEMUDA MARITIM INDONESIA

GPMI Jl. Mawar Merah VI/VI No. 60 Perumnas Klender Jakarta Timur13460, Indonesia www.gerakanpemudamaritim.or.id

Email: [email protected] Telp. (+62) 8111070387

Katsu ikan salah satu hasil kreatif para ibu di Pulau Tunda. Katsu dikemas dan diproses

dengan berbagai cara menarik bagi masing-masing kelompok.

LINGKUNGAN DAN TEKNOLOGI MARITIM

Page 20: RISET TAHAP PENDAHULUAN GERAKAN PEMUDA MARITIM INDONESIA

GERAKAN PEMUDA MARITIM INDONESIA

GPMI Jl. Mawar Merah VI/VI No. 60 Perumnas Klender Jakarta Timur13460, Indonesia www.gerakanpemudamaritim.or.id

Email: [email protected] Telp. (+62) 8111070387

Salah satu pengelolaan sampah yang dominan yaitu sampah styrofoam. Sampah styrofoam

ini diolah menjadi salah satu bahan pembuatan batako yang mana sebagian masyarakat berwira

usaha membuat batako. Pemakaian styrofoam ini akan mengurangi porsi penggunaan pasir. Hal ini

dapat menjadikan sampah styrofoam yang sangat sulit diurai menjadi salah satu bahan baku home

industri dan berdampak ramah lingkungan dengan mengurangi pemakaian pasir.

PENYUSUNAN MASTER PLAN PULAU TUNDA

Page 21: RISET TAHAP PENDAHULUAN GERAKAN PEMUDA MARITIM INDONESIA

GERAKAN PEMUDA MARITIM INDONESIA

GPMI Jl. Mawar Merah VI/VI No. 60 Perumnas Klender Jakarta Timur13460, Indonesia www.gerakanpemudamaritim.or.id

Email: [email protected] Telp. (+62) 8111070387

Pembuatan Rencana Pembangunan Tiga Tahun (REPETITA) Pulau Tunda oleh para peserta

Tahapan Pendahuluan Pengembangan Sumberdaya Manusia dan Sarana Prasarana Pulau Kecil

Terdepan di Pulau Tunda, Kabupaten Serang, Provinsi Banten dan pemuda Pulau Tunda. Repetita ini

sebagai komitmen bersama para peserta Tahapan Pendahuluan Pengembangan Sumberdaya

Manusia dan Sarana Prasarana Pulau Kecil Terdepan di Pulau Tunda, Kabupaten Serang, Provinsi

Banten dengan pemuda Pulau Tunda. Tahun 2014 menjadi tahap inisiasi dari Repetita ini. Repetita

ini akan berjalan selama 3 tahun mulai 2014-2016.

PESTA RAKYAT MARITIM

Page 22: RISET TAHAP PENDAHULUAN GERAKAN PEMUDA MARITIM INDONESIA

GERAKAN PEMUDA MARITIM INDONESIA

GPMI Jl. Mawar Merah VI/VI No. 60 Perumnas Klender Jakarta Timur13460, Indonesia www.gerakanpemudamaritim.or.id

Email: [email protected] Telp. (+62) 8111070387

Acara pesta rakyat yang dilaksanakan pada malam terakhir kegiatan Tahapan Pendahuluan

Pengembangan Sumberdaya Manusia dan Sarana Prasarana Pulau Kecil Terdepan di Pulau Tunda,

Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Pesta rakyat ini dihadiri hampir oleh seluruh warga Pulau Tunda.

Antusias para warga sangat terasa pada acara pesta rakyat ini.

Acara pesta rakyat diisi oleh berbagai penampilan seni dan bakat para siswa-siswi Sekolah

Satap Pulo Tunda. Para siswa-siswi tersebut sangat semangat dalam menampilkan kehebatan

masing-masing. Pesta rakyat ini menjadi sarana anak-anak Pulau Tunda menyalurkan bakat dan

berani tampil dihadapan publik.

PENUTUP

Demikian Laporan Tahapan Pendahuluan yang sekaligus sebagai basis data pemetaan sosial

dalam Gerakan Pemuda Maritim Indonesia mengenai Pengembangan Sumberdaya Manusia dan

Sarana Prasarana Pulau Kecil Terdepan di Pulau Tunda, Kabupaten Serang, Provinsi Banten 2014.

Semoga dapat memperjelas dan dapat digunakan sebagaimana mestinya. Kami dari Gerakan

Pemuda Maritim Indonesia mengucapkan terima kasih atas kerjasamanya.