Capaian Imunisasi Kab.aceh Barat 2015

19
PETA CAKUPAN IMUNISASI KABUPATEN ACEH BARAT TAHUN 2015 Dosen : Drs. M. Munhaji, M.Si Mata Kuliah : Sistem Informasi Geografis DISUSUN OLEH : FIKRI FAIDUL JIHAD NIM. 25010115410024

description

Analisa Capaian Imunisasi Kab. Aceh Barat dengan GIS

Transcript of Capaian Imunisasi Kab.aceh Barat 2015

Page 1: Capaian Imunisasi Kab.aceh Barat 2015

PETA CAKUPAN IMUNISASI

KABUPATEN ACEH BARAT TAHUN 2015

Dosen : Drs. M. Munhaji, M.Si

Mata Kuliah : Sistem Informasi Geografis

DISUSUN OLEH :

FIKRI FAIDUL JIHAD

NIM. 25010115410024

Page 2: Capaian Imunisasi Kab.aceh Barat 2015

2

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI. .................................................................................................................................... 2

BAB I. PENDAHULUAN. ........................................................................................................... 3

1.1 Latar Belakang. ............................................................................................................... 3

1.2 Data Demografi. ............................................................................................................. 3

1.3 Alur Analisa Spasial Cakupan Imunisasi di Kabupaten

Aceh Barat Tahun 2015. ............................................................................................. 5

BAB II. LAPORAN CAKUPAN IMUNISASI DI KAB. ACEH BARAT TAHUN 2015. ... 6

2.1 Imunisasi BCG. ................................................................................................................ 6

2.2 Imunisasi HB – 0. ........................................................................................................... 7

2.3 Imunisasi DPT-HB 3 .................................................................................................... 9

2.4 Imunisasi Polio 4. ......................................................................................................... 11

2.5 Imunisasi Campak. ........................................................................................................ 13

2.6 Imunisasi Lengkap. ....................................................................................................... 15

2.7 Cakupan UCI ( Univesal Child Immunization). ................................................... 16

BAB III. PENUTUP. ..................................................................................................................... 19

3.1 Rangkuman. ..................................................................................................................... 19

3.2 Saran. .................................................................................................................................. 19

Page 3: Capaian Imunisasi Kab.aceh Barat 2015

3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengembangan Program Imunisasi (PPI) merupakan program pemerintah dalam

bidang imunisasi guna mencapai komitmen internasional Universal Child Immunization

(UCI) pada akhir 1990. Tujuan program imunisasi dalam komitmen internasional (ultimate

goal) adalah eradikasi polio (ERAPO), eliminasi tetanus neonatorum (ETN), serta reduksi

campak, yang akan dicapai pada tahun 2000. Sedangkan target UCI 80-80-80 merupakan

tujuan antara (intermediate goal) berarti cakupan imunisasi untuk BCG, DPT, polio, campak

dan hepatitis B, harus mencapai 80% baik di tingkat nasional, propinsi, kabupaten bahkan di

setiap desa (Ismael, 2001).

Pada saat ini imunisasi sendiri sudah berkembang cukup pesat, ini terbukti dengan

menurunnya angka kesakitan dan angka kematian bayi. Angka kesakitan bayi menurun 10%

dari angka sebelumnya, sedangkan angka kematian bayi menurun 5% dari angka sebelumnya

menjadi 1,7 juta kematian setiap tahunnya di Indonesia (Depkes RI/2009).

Apabila Imunisasi dasar belum pernah diberikan pada usia yang seharusnya tetapi

belum mencapai usia 8 tahun, perlu diberikan 4 dosis DPT (1-3 berselang 1-2 bulan dan yang

ke-4 diberikan enam bulan kemudian). Apabila umur anak sudah menginjak lebih dari 8

tahun, dapat diberikan Td (ADT=adult), vaksin difteri untuk dewasa), sebagai pengganti

DT yang diberikan 3 dosis intrval 1-2 bulan dengan booster TD maupun TT sepuluh

tahun kemudian (Ranuh, 2001).

1.2 Data Demografi

Kabupaten Aceh Barat adalah salah satu kabupaten di Provinsi Aceh. Letak

geografis Kab. Aceh Barat dari 04°06' - 04°47' sampai Lintang Utara 95°52' - 96°30' Bujur

Timur. Mempunyai luas wilayah 2.927,95 Km2. Memiliki 12 Kecamatan dengan 32

Kemukiman dan 322 Gampong.

Page 4: Capaian Imunisasi Kab.aceh Barat 2015

4

Batas wilayah Kabupaten Aceh Barat

Sebelah Utara : Kabupaten Aceh Jaya dan Kabupaten Pidie

Sebelah Selatan : Samudera Indonesia dan Kabupaten Nagan Raya

Sebelah Timur : Kabupaten Aceh Tengah dan Kabupaten Nagan Raya

Sebelah Barat : Samudera Indonesia

Gambar 1.1 Letak Kabupaten Aceh Barat

Page 5: Capaian Imunisasi Kab.aceh Barat 2015

5

1.3 Alur Analisa Spasial Cakupan Imunisasi di Kabupaten Aceh Barat Tahun

2015

INPUT PROSES OUTPUT

Peta Kecamatan

di Kabupaten

Aceh Barat

Peta Cakupan

Imunisasi

Overlay Peta

Peta Cakupan BCG

Berdasarkan Kecamatan

Peta Cakupan HB-0

Berdasarkan Kecamatan

Peta Cakupan DPT-HB 3

Berdasarkan Kecamatan

Peta Cakupan Polio 4

Berdasarkan Kecamatan

Peta Cakupan Campak

Berdasarkan Kecamatan

Peta Cakupan Imunisasi

Lengkap Berdasarkan

Kecamatan

Peta Cakupan UCI

Berdasarkan Kecamatan

Peta Cakupan Persentase

UCI Berdasarkan

Kecamatan

Page 6: Capaian Imunisasi Kab.aceh Barat 2015

6

BAB II

LAPORAN CAKUPAN IMUNISASI DI KAB. ACEH BARAT TAHUN 2015

2.1 Imunisasi BCG

Imunisasi BCG adalah vaksinasi hidup yang diberikan pada bayi untuk mencegah

terjadinya penyakit TBC. BCG berasal dari strain bovinum Micobakcterium

Tuberculosis oleh Calmette dan Guerin yang mengandung sebanyak 50.000 – 1.000.000

partikel/ dosis. Vaksin ini dikembangkan pada tahun 1950 dari bakteri M. tuberculosis

yang hidup, karenanya bisa berkembang biak dalam tubuh dan diharapkan bisa

mengindus antibodi seumur hidup. Selain itu, pemberian 2 atau 3 kali tidak

berpengaruh sehingga vaksinasi BCG hanya diperlukan sekali seumur hidup (Depkes RI,

2005: 3).

Di Kabuaten Aceh barat cakupan imunisasi BCG dapat dilihat pada tabel 2.1. dari

12 Kecamatan dengan 2 kecamatan kriteria sedang dan 10 kecamatan kriteria buruk.

Lebih jelas bisa di lihat pada gambar 2.1. Ketentuan pemilihan kriteria berdasarkan

batas bawah persen (95%) dari cakupan imunisasi BCG yang harus dicapai. (0 – 69 %

katagori Buruk, 70 – 94 % katagori Sedang dan 95 – 100 % Katagori Baik). (Sumber :

Indikator dasar Kesehatan tahun 2015)

Tabel 2.1 Cakupan Imunisasi BCG di Kabupaten Aceh Barat

KECAMATAN SASARAN BAYI

BCG (95 %) Kriteria

F F %

Meureubo 640 578 90.3 SEDANG

Johan Pahlawan 1356 760 56.0 BURUK

Samatiga 322 290 90.1 SEDANG

Bubon 156 57 36.5 BURUK

Kaway XVI 456 190 41.7 BURUK

Arongan Lambalek 249 154 61.8 BURUK

Woyla 288 143 49.7 BURUK

Woyla Timur 98 48 49.0 BURUK

Woyla Barat 165 75 45.5 BURUK

Panton Reu 135 61 45.2 BURUK

Pante Ceureumen 234 129 55.1 BURUK

Sungaimas 81 38 46.9 BURUK

ACEH BARAT 4180 2523 60.36 BURUK

Page 7: Capaian Imunisasi Kab.aceh Barat 2015

7

Gambar 2.1 Peta Cakupan Imunisasi BCG di Kabupaten Aceh Barat

2.2 Imunisasi HB - 0

Vaksin adalah kuman hidup yang dilemahkan kuman mati/ zat yang bila dimasukkan

ke tubuh menimbulkan kekebalan terhadap penyakit tertentu. Imunisasi hepatitis B ini juga

merupakan imunisasi yang diwajibkan, lebih dari 100 negara memasukkan vaksinasi ini

dalam program nasionalnya. Jika menyerang anak, penyakit yang disebabkan virus ini sulit

disembuhkan. Bila sejak lahir telah terinfeksi virud hepatitis B (VHB) dapat menyebabkan

kelainan-kelainan yang dibawanya terus hingga dewasa. Sangat mungkin terjadi sirosis atau

pengerutan hati. Banyak jalan masuk virus hepatitis B ke tubuh si kecil. Yang potensial

melalui jalan lahir. Cara lain melalui kontak dengan darah penderita, transfusi darah.

Di Kabuaten Aceh barat cakupan imunisasi HB – 0 dapat dilihat pada tabel 2.2 dari

12 Kecamatan dengan 3 kecamatan kriteria baik, 7 Kecamatan kriteria sedang dan 2

kecamatan kriteria buruk. Lebih jelas bisa di lihat pada gambar 2.2 Ketentuan pemilihan

kriteria berdasarkan batas bawah persen (80%) dari cakupan imunisasi HB-0 yang harus

dicapai. (0 – 50 % katagori Buruk, 51 – 79 % katagori Sedang dan 80 – 100 % Katagori

Baik). (Sumber : Indikator dasar Kesehatan tahun 2015)

Page 8: Capaian Imunisasi Kab.aceh Barat 2015

8

Tabel 2.1 Cakupan Imunisasi HB-0 di Kabupaten Aceh Barat

KECAMATAN SASARAN BAYI

HB 0 (80 %) Kriteria

F F %

Meureubo 640 503 78.6 SEDANG

Johan Pahlawan 1356 1003 74.0 SEDANG

Samatiga 322 273 84.8 BAIK

Bubon 156 85 54.5 SEDANG

Kaway XVI 456 375 82.2 BAIK

Arongan Lambalek 249 202 81.1 BAIK

Woyla 288 217 75.3 SEDANG

Woyla Timur 98 53 54.1 SEDANG

Woyla Barat 165 109 66.1 SEDANG

Panton Reu 135 47 34.8 BURUK

Pante Ceureumen 234 172 73.5 SEDANG

Sungaimas 81 24 29.6 BURUK

ACEH BARAT 4180 3063 73.28 SEDANG

Gambar 2.2 Peta Cakupan Imunisasi HB-0 di Kabupaten Aceh Barat

Page 9: Capaian Imunisasi Kab.aceh Barat 2015

9

2.3 Imunisasi DPT-HB 3

Imunisasi DPT adalah suatu upaya mencegah penyakit agar anak terhindar dari

penyakit diphteri, pertusis dan tetanus

1. Diphteri adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri coryaebacterium diphtheria.

Penyebarannya adalah melalui kontak fisik dan pernafasan. Gejala penyakit awal

radang tenggorokan, hilangnya nafsu dan demam ringan. Dalam 2-3 hari timbul

selaput putih kebiru-biruan pada tenggorokan dan tonsil. Diphteri dapat menimbulkan

komplikasi berupa kandungan pernafasan yang berakibat kematian.

2. Pertusis (disebut juga batuk rejan/batuk 100 hari) adalah penyakit pada saluran

pernafasan yang disebabkan oleh bakteri bordetella pertussis. Penyebaran pertusis

adalah pilek, mata merah, bersin, demam dan batuk ringan yang lama kelamaan batuk

menjadi parah dan menimbulkan batuk menggigil yang cepat dan keras. Komplikasi

pertusis adalah pneumonia bakterialis yang dapat menyebabkan kematian.

3. Tetanus adalah penyakit yang disebabkan oleh clostridium tetani yang menghasilkan

neoro toksin. Penyakit ini tidak menyebar dari orang keorang tetapi melalui kotoran

yang masuk ke dalam luka yang dalam. Gejala awal penyakit adalah kaku otot atau

rahang, disertai kaku pada leher, kesulitan menelan, kaku otot perut, berkeringat dan

demam. Pada bayi juga terdapat gejala berhenti menetek (sucking) antara 3 – 28 hari

setelah lahir. Gejala berikutnya adalah kejang yang hebat dan tubuh menjadi kaku.

Komplikasi tetanus adalah patah tulang akibat kejang, penumonia dan infeksi lain

yang menyebabkan kematian.

Di Kabuaten Aceh barat cakupan imunisasi DPT-HB 3 dapat dilihat pada tabel 2.3

dari 12 Kecamatan dengan 1 kecamatan kriteria baik, 2 Kecamatan kriteria sedang dan 9

kecamatan kriteria buruk. Lebih jelas bisa di lihat pada gambar 2.3 Ketentuan pemilihan

kriteria berdasarkan batas bawah persen (80%) dari cakupan imunisasi DPT-HB 3 yang harus

dicapai. (0 – 50 % katagori Buruk, 51 – 89 % katagori Sedang dan 90 – 100 % Katagori

Baik). (Sumber : Indikator dasar Kesehatan tahun 2015)

Page 10: Capaian Imunisasi Kab.aceh Barat 2015

10

Tabel 2.3 Cakupan Imunisasi DPT-HB 3 di Kabupaten Aceh Barat

Gambar 2.3 Peta Cakupan Imunisasi DPT-HB 3 di Kabupaten Aceh Barat

KECAMATAN SASARAN BAYI

DPT-HB 3 (90%) Kriteria

F F %

Meureubo 640 591 92.3 BAIK

Johan Pahlawan 1356 572 42.2 BURUK

Samatiga 322 285 88.5 SEDANG

Bubon 156 34 21.8 BURUK

Kaway XVI 456 204 44.7 BURUK

Arongan Lambalek 249 140 56.2 SEDANG

Woyla 288 98 34.0 BURUK

Woyla Timur 98 44 44.9 BURUK

Woyla Barat 165 68 41.2 BURUK

Panton Reu 135 67 49.6 BURUK

Pante Ceureumen 234 107 45.7 BURUK

Sungaimas 81 27 33.3 BURUK ACEH BARAT 4180 2237 53.52 SEDANG

Page 11: Capaian Imunisasi Kab.aceh Barat 2015

11

2.4 Imunisasi Polio 4

Merupakan imunisasi yang bertujuan mencegah penyakit poliomyelitis.

Pemberian vaksin polio dapat dikombinasikan dengan vaksin DPT. Terdapat 2 macam

vaksin polio:

1. Inactivated Polio Vaccine (IPV = Vaksin Salk), mengandung virus polio yang

telah dimatikan dan diberikan melalui suntikan.

2. Oral Polio Vaccine (OPV = Vaksin Sabin), mengandung vaksin hidup yang telah

dilemahkan dan diberikan dalam bentuk pil atau cairan.

Polio dapat menyebabkan gejala yang ringan atau penyakit yang sangat

parah. Penyakit ini dapat menyerang sistem pencernaan dan sistem syaraf. Polio

menyebabkan demam, muntah-muntah, dan kakuatan otot dan dapat menyerang

syaraf-syaraf, mengakibatkan kelumpuhan permanen. Penyakit ini dapat

melumpuhkan otot pernapasan dan otot yang mendukung proses

penelanan, menyebabkan kematian. Diantara dua sampai lima persen penderita

polio akan meninggal akibat penyakit ini dan sekitar 50% pasien yang masih

bertahan hidup menderita kelumpuhan seumur hidup. Polio dapat ditularkan jika

tinja penderita mencemari makanan, air atau tangan.

Di Kabuaten Aceh barat cakupan imunisasi Polio 4 dapat dilihat pada tabel 2.4 dari

12 Kecamatan dengan 1 kecamatan kriteria baik, 5 Kecamatan kriteria sedang dan 6

kecamatan kriteria buruk. Lebih jelas bisa di lihat pada gambar 2.4 Ketentuan pemilihan

kriteria berdasarkan batas bawah persen (90%) dari cakupan imunisasi Polio 4 yang harus

dicapai. (0 – 50 % katagori Buruk, 51 – 89 % katagori Sedang dan 90 – 100 % Katagori

Baik). (Sumber : Indikator dasar Kesehatan tahun 2015)

Page 12: Capaian Imunisasi Kab.aceh Barat 2015

12

Tabel 2.4 Cakupan Imunisasi Polio 4 di Kabupaten Aceh Barat

KECAMATAN SASARAN BAYI

POLIO (90%) Kriteria

F F %

Meureubo 640 591 92.3 BAIK

Johan Pahlawan 1356 546 40.3 BURUK

Samatiga 322 285 88.5 SEDANG

Bubon 156 49 31.4 BURUK

Kaway XVI 456 234 51.3 SEDANG

Arongan Lambalek 249 158 63.5 SEDANG

Woyla 288 102 35.4 BURUK

Woyla Timur 98 52 53.1 SEDANG

Woyla Barat 165 60 36.4 BURUK

Panton Reu 135 72 53.3 SEDANG

Pante Ceureumen 234 109 46.6 BURUK

Sungaimas 81 35 43.2 BURUK

ACEH BARAT 4180 2293 54.86 SEDANG

Gambar 2.4 Peta Cakupan Imunisasi Polio 4 di Kabupaten Aceh Barat

Page 13: Capaian Imunisasi Kab.aceh Barat 2015

13

2.5 Imunisasi Campak

Imunisai campak ditujukan untuk memberikan kekebalan aktif terhadap

penyakit campak. Campak, measles atau rubelal adalah penyakit virus akut yang

disebabkan oleh virus campak. Penyakit ini sangat infeksius, menular sejak awal masa

prodromal sampai lebih kurang 4 hari setelah munculnya ruam. Infeksi disebarkan

lewat udara (airborne). Virus campak ditularkan lewat infeksi droplet melalui udara,

menempel dan berkembang biak pada epitel nasifaring. Tiga hari setelah infasi,

replikasi dan kolonisasi berlanjut pada kelenjar limfe regional dan terjadi vitemia yang

pertama. Virus menyebar pada semua sistem retikuloendotelial dan menyusul viremia

kedua setelah 5-7 hari dari infeksi awal.

Adanya giant cells dan proses peradangan merupakan dasar patologik ruam

dan infiltrat peribronchial paru. Juga terdapat udema, bendungan dan perdarahan yang

tersebar pada otak. Kolonisasi dan penyebaran pada epitel dan kulit menyebabkan

batuk, pilek, mata merah (3C = coryza, cough and conjuctivitis) dan demam yang

makin lama makin tinggi. Gejala panas, batuk, pilek makin lama makin berat dan pada

hari ke 10 sejak awal infeksi (pada hari penderita kontak dengan sumber infeksi) mulai

timbul ruam makulopapuler warna kemerahan. Virus juga dapat berbiak pada susunan

syaraf pusat dan menimbulkan gejala klinik ensefalitis. Setelah masa konvalesen

menurun, hipervaskularisasi mereda dan menyebabkan ruam menjadi semakin gelap,

berubah menjadi desquamasi dan hiperpigmentasi. Proses ini disababkan karena pada

awalnya terdapat perdarahan perivaskuler dan infiltrasi limfosit.

Di Kabuaten Aceh barat cakupan imunisasi Campak dapat dilihat pada tabel 2.5 dari

12 Kecamatan dengan 1 kecamatan kriteria baik, 4 Kecamatan kriteria sedang dan 7

kecamatan kriteria buruk. Lebih jelas bisa di lihat pada gambar 2.5 Ketentuan pemilihan

kriteria berdasarkan batas bawah persen (90%) dari cakupan imunisasi Campak yang harus

dicapai. (0 – 50 % katagori Buruk, 51 – 89 % katagori Sedang dan 90 – 100 % Katagori

Baik). (Sumber : Indikator dasar Kesehatan tahun 2015)

Page 14: Capaian Imunisasi Kab.aceh Barat 2015

14

Tabel 2.5 Cakupan Imunisasi Campak di Kabupaten Aceh Barat

KECAMATAN SASARAN BAYI

POLIO (90%)

Kriteria

F F %

Meureubo 640 617 96.4 BAIK

Johan Pahlawan 1356 606 44.7 BURUK

Samatiga 322 267 82.9 SEDANG

Bubon 156 65 41.7 BURUK

Kaway XVI 456 264 57.9 SEDANG

Arongan Lambalek 249 164 65.9 SEDANG

Woyla 288 80 27.8 BURUK

Woyla Timur 98 52 53.1 SEDANG

Woyla Barat 165 71 43.0 BURUK

Panton Reu 135 55 40.7 BURUK

Pante Ceureumen 234 117 50.0 BURUK

Sungaimas 81 37 45.7 BURUK

ACEH BARAT 4180 2395 57.3 SEDANG

Gambar 2.5 Peta Cakupan Imunisasi Campak di Kabupaten Aceh Barat

Page 15: Capaian Imunisasi Kab.aceh Barat 2015

15

2.6 Imunisasi Lengkap

Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang

secara aktif terhadap suatu antigen, sehingga bila kelak ia terpajan pada antigen

yang serupa, tidak terjadi penyakit. Imunisasi merupakan usaha memberikan

kekebalan pada bayi dan anak dengan memasukkan vaksin kedalam tubuh. Agar

tubuh membuat zat anti untuk merangsang pembentukan zat anti yang dimasukkan

kedalam tubuh melalui suntikan (misalnya vaksin BCG, DPT dan campak) dan

melalui mulut (misalnya vaksin polio) Imunisasi lengkap adalah pemberian vaksin

secara lengkap dari umur 0 bulan sampai 9 bulan.

Di Kabuaten Aceh barat cakupan imunisasi Lengkap dapat dilihat pada tabel 2.6 dari

12 Kecamatan dengan 3 Kecamatan kriteria sedang dan 9 kecamatan kriteria buruk. Lebih

jelas bisa di lihat pada gambar 2.4 Ketentuan pemilihan kriteria berdasarkan batas bawah

persen (90%) dari cakupan imunisasi Polio 4 yang harus dicapai. (0 – 50 % katagori Buruk,

51 – 89 % katagori Sedang dan 90 – 100 % Katagori Baik). (Sumber : Indikator dasar

Kesehatan tahun 2015)

Tabel 2.6 Cakupan Imunisasi Lengkap di Kabupaten Aceh Barat

KECAMATAN SASARAN BAYI

IMUNISASI LENGKAP (100%)

Kriteria

F F %

Meureubo 640 605 94.5 SEDANG

Johan Pahlawan 1356 605 44.6 BURUK

Samatiga 322 267 82.9 SEDANG

Bubon 156 54 34.6 BURUK

Kaway XVI 456 264 57.9 BURUK

Arongan Lambalek 249 164 65.9 SEDANG

Woyla 288 55 19.1 BURUK

Woyla Timur 98 49 50.0 BURUK

Woyla Barat 165 57 34.5 BURUK

Panton Reu 135 56 41.5 BURUK

Pante Ceureumen 234 117 50.0 BURUK

Sungaimas 81 27 33.3 BURUK

ACEH BARAT 4180 2320 55.5 BURUK

Page 16: Capaian Imunisasi Kab.aceh Barat 2015

16

Gambar 2.6 Peta Cakupan Imunisasi Lengkap di Kabupaten Aceh Barat

2.7 Cakupan UCI ( Univesal Child Immunization)

Universal Child Immunization (UCI) adalah tercapainya imunisasi dasar secara

lengkap pada bayi (0-11 bulan), ibu hamil, wanita usia subur dan anak sekolah tingkat

dasar. Imunisasi dasar lengkap pada bayi meliputi: 1 dosis BCG, 3 dosis DPT, 4 dosis

polio, 4 dosis hepatitis B, 1 dosis campak. Pada ibu hamil dan wanita usia subur

meliputi 2 dosis TT.Untuk anak sekolah tingkat dasar rneliputi 1 dosis DT, I dosis

campak dan 2 dosis TT.

Sesuai dengan Keputusan Menkes RI dan Riskesdas (2010) menyatakan UCI

adalah suatu keadaaan tercapainya imunisasi dasar secara lengkap pada semua bayi

(anak dibawah umur 1 tahun). Pertumbuhan pencapaian Desa/Kelurahan UCI selama

ini belum secara merata mencapai 100% bahkan masih banyak yang belum mencapai

target. Karena itu pemeritah melakukan Gerakan Akselerasi Imunisasi Nasional

Universal Child Immunization 2010-2014 (GAIN UCI 2010-2014) yang merupakan

upaya percepatan pencapaian UCI di seluruh desa/kelurahan pada tahun 2014 melalui

suatu gerakan yang dilaksanakan oleh pemerintah bersama seluruh masyarakat dan

berbagai pihak terkait secara terpadu di semua tingkat administrasi.

Page 17: Capaian Imunisasi Kab.aceh Barat 2015

17

Di Kabuaten Aceh barat cakupan UCI (Universal Child Immunization) dapat dilihat

pada tabel 2.7 dari 12 Kecamatan dengan 1 Kecamatan kriteria baik, 2 Kecamatan kriteria

sedang dan 9 kecamatan kriteria buruk. Lebih jelas bisa di lihat pada gambar 2.7 Ketentuan

pemilihan kriteria berdasarkan batas bawah persen (95%) dari cakupan UCI yang harus

dicapai. (0 – 69 % katagori Buruk, 70 - 94 % katagori Sedang dan 95 – 100 % Katagori

Baik). (Sumber : Indikator dasar Kesehatan tahun 2015)

Tabel 2.7 Cakupan UCI di Kabupaten Aceh Barat

KECAMATAN JUMLAH DESA

UCI (95 %) Kriteria

F F %

Meureubo 26 20 76.9 SEDANG Johan Pahlawan 21 12 57.1 BURUK Samatiga 32 31 96.9 BAIK Bubon 17 6 35.3 BURUK Kaway XVI 44 36 81.8 SEDANG Arongan Lambalek 27 17 63.0 BURUK Woyla 43 13 30.2 BURUK Woyla Timur 26 10 38.5 BURUK Woyla Barat 24 15 62.5 BURUK Panton Reu 19 11 57.9 BURUK Pante Ceureumen 25 17 68.0 BURUK Sungaimas 18 2 11.1 BURUK ACEH BARAT 322 190 59.01 BURUK

Page 18: Capaian Imunisasi Kab.aceh Barat 2015

18

Gambar 2.7a Peta Cakupan UCI (Universal Child Immunization) di Kabupaten Aceh Barat

Persentase UCI (Universal Child Immunization) di Kabupaten aceh barat

tertinggi di Kecamatan Samatiga dengan persentase 96,9 % (31 desa UCI dari total 32

desa) sedangkan terendah di Kecamatan Sungai Mas dengan persentase 11,1 % (2 desa

UCI dari total 18 desa). Lebih jelas bisa dilihat pada gambar2.7b

Gambar 2.7b Peta Cakupan UCI (Universal Child Immunization) di Kabupaten Aceh Bara

Page 19: Capaian Imunisasi Kab.aceh Barat 2015

19

BAB III PENUTUP

3.1 Rangkuman

1. Cakupan Imunisasi BCG Kabupaten Aceh Barat masuk kriteria Buruk

(60,36 %)

2. Cakupan Imunisasi HB-0 Kabupaten Aceh Barat masuk kriteria Sedang

(73,28%)

3. Cakupan Imunisasi DPT-HB 3 Kabupaten Aceh Barat masuk kriteria

Sedang (53,52%)

4. Cakupan Imunisasi Polio 4 Kabupaten Aceh Barat masuk kriteria Sedang

(54,86%)

5. Cakupan Imunisasi Campak Kabupaten Aceh Barat masuk kriteria

Sedang (57,3%)

6. Cakupan Imunisasi dasar Lengkap Kabupaten Aceh Barat masuk kriteria

Buruk (55,5 %)

7. Cakupan UCI (Universal Child Immunization) Kabupaten Aceh Barat

masuk kriteria Buruk (59,01 %)

3.2 Saran

1. Adanya Penambahan peta spasial dengan variabel lain yang berhubungan

dengan Imunisasi.

2. Diharapkan menjadi bahan tambahan untuk mengambil keputusan di

Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Barat.

3. Adanya peningkatan visual peta dengan peta satelit