CA Buli

43
LAPORAN KASUS ILMU PENYAKIT BEDAH Firdha Triasurya Ramdhani (2010730039) Yasdika Imam T (201073013)

description

Ca Buli

Transcript of CA Buli

LAPORAN KASUS ILMU PENYAKIT BEDAH

Firdha Triasurya Ramdhani (2010730039)Yasdika Imam T (201073013)

Identitas Pasien

• Nama : Tn. AU• Tempat, Tanggal Lahir : Padang, 25 Agustus 1956• Umur : 58 tahun, 5 bulan, 28 hari• Jenis kelamin : Laki-laki• Alamat : Cempaka Putih Utara

Kelurahan Cempaka Baru. Jakarta Pusat.

• Pekerjaan : Pedagang• Status : Menikah• Tanggal Masuk RS : 22 Februari 2015

Anamnesa (Alloanamnesis)

• Keluhan Utama : BAK berdarah sejak 2 minggu yang lalu

• Keluhan Tambahan : Sakit ketika BAK, Kencing menetes, nyeri pada perut bagian bawah, badan lemah

Anamnesa (Alloanamnesis)

• Riwayat Penyakit Sekarang :

Pasien datang dengan keluhan BAK berdarah 2 minggu yang lalu. Darah yang keluar bergumpal. Berwarna merah segar. Darah keluar setiap kali pasien berkemih. Pasien juga mengeluhkan satu bulan ini menjadi sulit untuk berkemih. Berkemih jadi jarang dan keluar sedikit demi sedikit, sampai menetes. Keluhan semakin memberat sehingga pasien harus mengedan. BAK merasa tidak puas (+), Nyeri saat BAK (+), BAK seperti bepasir (+). Nyeri perut bagian bawah juga sering di keluhkan pasien. BAB tidak ada gangguan. Pasien sebelum melakukan Operasi ini sudah melakukan cuci darah 2 kali.

Anamnesa (Alloanamnesis)

Riwayat Penyakit Dahulu:

• Batu kandung kemih tahun 1998 dan sudah mendapat tindakan (Operasi).

• 3 tahun yang lalu pasien pengeluh sakit saat BAK sudah di bawa ke RS. Persahabatan di diagnosis adanya batu pada kandung kemih tindakan yang dianjurkan Pengangkatan batu pada kandung kemih. Pasien melakukan pengobatan di pengobatan alternative. Tidak ada perubahan. Masuk RS Islam Nefrolitiasis dextra dengan hidronefrosis susp. Batu ureter.

• Riwayat BPH setelah operasi tahun 1998

Anamnesa (Alloanamnesis)

• Riwayat Penyakit Keluarga :

Riwayat keluarga dengan penyakit keganasan di sangkal oleh keluarga pasien. Penyakit Hipertensi (-), Penyakit Diabetes Mlitus (-), Asma (-), Penyakit Paru Kronis (-).

• Riwayat Alergi:

Obat-obatan : (-)

Makanan/ Minuman : (-)

Cuaca : (-)

Debu : (-)• Riwayat Psikososial:

Pasien memiliki kebiasaan merokok dalam sehari bisa 3 sampai 4 bungkus, minum kopi 3 gelas.

Pemeriksaan Fisik

• Keadaan Umum : Tampak sakit• Kesadaran : Komposmentis

• Status Antopometri: BB : 56 kg

TB : 167 cm

Kesimpulan : 20 (Normoweight)

Pemeriksaan Fisik

TANDA VITAL

• Tekanan Darah : 130/70 mmHg• Nadi : 103x/menit• RR : 20x/menit• Suhu : 37.2ºC

Pemeriksaan FisikSTATUS GENERALIS

Kepala : Norrmochepal Rambut : Hitam, tersebar merata, tidak

mudah dicabut Mata : Konjungtiva Anemis (+/+), Sklera

Ikterik (-/-), Refleks Cahaya (+/+), Pupil Isokor Hidung : Septum Deviasi (-/-), Sekret

(-/-), Epistaksis (-/-), konka normal Telinga : Normotia, Serumen (-/-) Mulut : Bibir Pucat (+), Bibir Kering (+) Leher : Pembesaran Kelenjar

Tiroid (-), KBG (-)

Thoraks

Paru : Inspeksi : Dada tidak simetris (-), Retraksi

Dinding Dada (-), Palpasi : Vocal fremitus sama kanan dan kiri Perkusi : Sonor disluruh lapang paru Auskultasi : Vesikuler (+) Rhonki (-/-), Wheezing

(-/-) Jantung:

Inspeksi : Ictus Cordis Terlihat (-) Palpasi : Ictus Cordis Teraba (+) di ICS V linea

Midclavicula sinistra Perkusi : Dalam Batas Normal Auskultasi : Bunyi Jantung I dan II normal.

Abdomen• Inspeksi : Tampak Cembung• Palpasi : Hepar-lien tidak

teraba, Nyeri tekan Perut bawah (+)

• Perkusi : Tympani pada seluruh lapangan abdomen

• Auskultasi : BU (+) 7x/menit

– Ekstremitas Atas :• Akral : Hangat• CRT : <2 detik• edema : -/-

– Ekstremitas Bawah :• Akral : hangat• CRT : <2 detik• edema (bawah) : -/-• ulcus : -/-

22 Februari 2015

Hematologi rutin

hasil satuan Nilai rujukan

Hb 6.9 g/dl 13.2 – 17.3

Jumlah lekosit 31.39 Ribu/µL 3.80 – 10.60

Hematokrit 22 % 40 - 52

Jumlah trombosit

329 Ribu/µL 150-440

Eritrosit 2.46 10^6/µL 4.40 – 5.90

MCV/VER 85 fL 80 – 100

MCH/HER 28 pg 26 – 34

MCHC/KHER 33 g/dL 32 -36

23 Februari 2015

Kimia Klinik Hasil Satuan Nilai Rujukan

Ureum darah pre-HD

155.0 Mg/dl 10.0- 50.0

Ureum darah post-HD

58 Mg/dl 10 – 50

Kreatinin darah pre-HD

12.3 Mg/dl < 1.4

Kreatinin darah post-HD

4.5 Mg/dl < 1.4

24 Februari 2015

Hematologi rutin

hasil satuan Nilai rujukan

Hb 9.6 g/dl 13.2 – 17.3

Jumlah lekosit 26.55 Ribu/µL 3.80 – 10.60

Hematokrit 29 % 40 - 52

Jumlah trombosit

319 Ribu/µL 150-440

Eritrosit 3.46 10^6/µL 4.40 – 5.90

MCV/VER 85 fL 80 – 100

MCH/HER 28 pg 26 – 34

MCHC/KHER 33 g/dL 32 -36

24 Februari 2015Kimia Klinik Hasil satuan Nilai rujukan

GDS 64 Mg/dL 70 – 200

SGOT (AST) 58 U/L 10 – 34

SGPT (ALT) 23 U/L 9 – 43

Protein total 6.2 g/dL 6.0 – 8.0

Albumin 2.1 Mg/dL 4.0 – 5.2

Ureum darah 88 Mg/dL 10 – 50

Kreatinin darah 6.9 mg/dL <1.4

Na darah 140 mEq/L 135 – 147

Ka darah 5.2 mEq/L 3.5 – 5.0

Cl darah 100 mEq/L 94 – 111

Ca darah 9.1 Mg/dL 8.8 – 10.3

Mg darah 1.9 Mg/dL 1.8 – 3.0

25-26 Februari 2015

Hematologi rutin hasil satuan Nilai rujukan

Hb 8.7 g/dl 13.2 – 17.3

Jumlah lekosit 23.97 Ribu/µL 3.80 – 10.60

Hematokrit 26 % 40 - 52

Jumlah trombosit 305 Ribu/µL 150-440

Eritrosit 3.07 10^6/µL 4.40 – 5.90

MCV/VER 84 fL 80 – 100

MCH/HER 28 pg 26 – 34

MCHC/KHER 34 g/dL 32 -36

Hematologi rutin hasil satuan Nilai rujukan

Hb 8.6 g/dl 13.2 – 17.3

Diagnosis

• Diagnosis Pre-Op

Hydronerosis Renal Dextra ec Vesicolitiasis + Tumor Buli + CKD

• Diagnosis Post-Op

Karsinoma Vesica Urinaria + Hydronerosis Renal Dextra ec Vesicolitiasis

Penatalaksanaan

• Pro TUR• IVFD RL• Inj Cefriaxone 1x1 gr• Novalgin 3x1 dalam D5%• Transfusi PRC 300 cc (18 – 8 -12)• Inj Transamin 3x1• Inj Vitamin K x1• Injeksi Vitmin C 3x1

Hasil PA

Hasil PA tanggal 25/02/2015Makroskopik : Jaringan tak teratur compang-camping 15 cc semua cetakMikroskopik : Sediaan berasal dari TUR kandung kemih memperlihatkan keeping-keping jaringan yang menganung masa tumor epithelial yang membentuk struktur pulau-pulau yang solid. Sel tumor berinti pleomorfik, kromatikvesikuler, anak inti sebagian jelas. Tampak jembatan antar sel. Kesimpulan : Histologik sesuai dengan karsinoma sel skuamosa vesica urinaria, berdifferensiasi sedang sampai buruk.

TINJAUAN PUSTAKA

Any episode of haematuria or blood in the urine must be fully investigated to exclude tumour

A very short textbook of surgery- Peter Ryan

Hematuri

• Suatu gejala yang ditandai dengan adanya darah atau sel darah merah dalam urin

• Hematuri makroskopis (gross hematuri) dan hematuri mikroskopis

Keganasan Infeksi Batu Trauma

Haematuria

Painfull haematuria

Urinary Calculus

UTI

Vascular Accidents

Painless haematuria (Neoplasma

)

Kidneys

Renal pelvis and ureter

Bladder

Prostate

Etiologi hematuri berdasarkan lokasi

Tumor buli-buli

• Tumor Buli-Buli atau juga bisa disebut tumor vesika urinaria (kandung kemih)merupakan keganasan kedua setelah karsinoma prostat. Tumor ini dua kali lebih banyak mengenai laki-laki daripada wanita.

Anatomi buli-buli

Buli-buli berfungsi menampung urine dari ureter dan kemudian mengeluarkannya melalui uretra dalam mekanisme miksi (berkemih).

Anatomi:

Epidemiologi

Di Amerika Serikat, sekitar 56.000 kasus baru kanker kandung kemih didiagnosis setiap tahun, mengakibatkan sekitar 13.000 kematian

Lebih sering ditemukan pada laki-laki

2% dari seluruh keganasan, dan merupakan keganasan kedua terbanyak pada sistem urogenitalia setelah karsinoma prostat

Etiologi dan faktor resiko

• Penyebab-penyebab tumor buli semakin banyak dan rumit, dan beberapa substansi industri kimia diyakini bersifat karsinogenik.

• Keganasan buli-buli tejadi karena induksi bahan karsinogen. Beberapa faktor resiko yang mempermudah seseorang menderita karsinoma buli-buli adalah:– Pekerjaan – Perokok – Infeksi saluran kemih– Kopi, pemanis buatan, dan obat-obatan

Jenis histopatologi

Karsinoma sel transisional

(90%)

Jenis lainnya Adenokarsinoma (± 2%)

Karsinoma sel squamosa (± 10%)

Jenis Histopatologi

• Sebagian besar (+/- 90%) tumor buli-buli adalah karsinoma sel transisional. Tumor ini bersifat multifokal yaitu dapat terjadi di saluran kemih yang epitelnya terdiri atas sel transisional yaitu di pielum, ureter, atau uretra posterior; sedangkan jenis yang lainnya adalah karsinoma sel skuamosa (+/- 10%) dan adenokarsinoma (+/- 2%).

Adenokarsinoma

• Terdapat 3 grup adenokarsinoma pada buli-buli, diantaranya adalah :

• Primer terdapat pada buli-buli, dan biasanya terdapat di dasar dan di fundus buli-buli.

• Tumor sekunder berasal dari fokus metastasis dari organ lain, diantaranya adalah prostat, rektum, ovarium, lambung, mammae, dan endometrium.

Karsinoma sel skuamosa

• Karsinoma sel skuomosa terjadi karena rangsangan kronis pada buli-buli sehingga sel epitelnya mengalami metaplasia berubah menjadi ganas. Rangsangan kronis itu dapat terjadi karena infeksi saluran kemih kronis, batu buli-buli, dan pemakaian obat-obatan siklofosfamid secara intravena.

STAGING/ Derajat

Grading- berd derajat diferensiasi

I

•Tumor berbentuk papiler, masih berdiferensiasi baik

II

•Papiler, dengan diferensiasi yang kurang baik, cenderung menginvasi lamina propria atau otot detrusor

III

•Noduler dan invasif, menyebar sampai ke dalam muscularis propria, yang melibatkan jaringan-jaringan lunak

IV

•Menyerang pelvis atau dinding abdominal, atau telah menyerang hingga jaringan limfe

Gejala klinik

• Gejala pada kanker buli-buli tidak spesifik (gejala iritasi dan gejala obstruksi dapat menyertai)

Waspadai bila pasien datang dengan mengeluh hematuria yang bersifat:

• 1. Tanpa disertai rasa nyeri (painless).• 2. Kambuhan (intermitten).• 3. Terjadi pada seluruh proses miksi

(hematuria total).

Diagnosis

Pemeriksaan laboratorium

Pemeriksaan Radiologi

Sistoskopi dan biopsi

CT scan atau MRI

Differensial DiagnosisTumor ginjal atau tumor ureter

Endometriosis

Benign Prostatic Hipertrofi

Batu ginjal, ureter, buli

Tuberculosis traktus urinarius

Tumor cervix

Terapi

• Tindakan yang pertama kali dilakukan pada pasien karsinoma buli-buli adalah reseksi buli-buli transuretra atau TUR buli-buli.

• Pada tindakan ini dapat ditentukan luas infiltrasi tumor.

• Terapi selanjutnya tergantung pada stadiumnya.

Pilihan terapi Tidak perlu terapi lanjutan akan tetapi selalu mendapat pengawasan yang ketat

Instilasi intravesika dengan obat-obat

Sistektomi parsial, radikal atau total, dilanjutkan diversi urine

Ureterosigmoidostomi

Konduit usus

Diversi urin kontinen

Diversi urin Orthotopic

Radiasi eksterna

Terapi ajuvan

Prognosis dan komplikasi- Infeksi sekunder kandung kemih- Hidroneprosis dan urosepsis- Kematian

Prognosis tumor buli bergantung pada derajat invasi dan diferensiasi