C. Pemahaman KAK

14
C.1 Umum Pembangunan ekonomi daerah adalah proses dimana pemerintah daerah dan masyarakat mengelola sumberdaya-sumberdaya yang ada dan membentuk suatu pola kemitraan antara pemeritah daerah dengan sektor swasta untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang perkembangan kegiatan ekonomi dalam wilayah tersebut. Masalah pokok dalam pembangunan daerah adalah terletak pada penekanan terhadap kebijakan-kebijakan pembangunan yang didasarkan pada kekhasan daerah yang bersangkutan (endogenous development) dengan menggunakan potensi sumberdaya manusia, kelembagaan dan sumberdaya fisik secara lokal (daerah). Orientasi ini mengarahkan kita kepada pengambilan inisiatif- inisiatif yang berasal dari daerah. Orientasi ini mengarahkan kita kepada pengambilan inisiatif-inisiatif yang berasal dari daerah tersebut dalam proses pembangunan untuk menciptakan kesempatan kerja baru dan merangsang peningkatan kegiatan ekonomi. Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses yaitu suatu proses yang mencakup pembentukan institusi-institusi baru, pembangunan industri-industri alternatif, perbaikan kapasitas tenaga kerja yang ada untuk menghasilkan produk dan jasa yang 1

description

konstruksi

Transcript of C. Pemahaman KAK

Page 1: C. Pemahaman KAK

C.1 UmumPembangunan ekonomi daerah adalah proses dimana pemerintah daerah dan masyarakat mengelola sumberdaya-sumberdaya yang ada dan membentuk suatu pola kemitraan antara pemeritah daerah dengan sektor swasta untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang perkembangan kegiatan ekonomi dalam wilayah tersebut.

Masalah pokok dalam pembangunan daerah adalah terletak pada penekanan terhadap kebijakan-kebijakan pembangunan yang didasarkan pada kekhasan daerah yang bersangkutan (endogenous development) dengan menggunakan potensi sumberdaya manusia, kelembagaan dan sumberdaya fisik secara lokal (daerah). Orientasi ini mengarahkan kita kepada pengambilan inisiatif-inisiatif yang berasal dari daerah. Orientasi ini mengarahkan kita kepada pengambilan inisiatif-inisiatif yang berasal dari daerah tersebut dalam proses pembangunan untuk menciptakan kesempatan kerja baru dan merangsang peningkatan kegiatan ekonomi.

Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses yaitu suatu proses yang mencakup pembentukan institusi-institusi baru, pembangunan industri-industri alternatif, perbaikan kapasitas tenaga kerja yang ada untuk menghasilkan produk dan jasa yang lebih baik, identifikasi pasar-pasar baru, alih ilmu pengetahuan, dan pengembangan industri-industri baru.

Setiap upaya pembangunan ekonomi daerah mempunyai tujuan utama untuk meningkatkan jumlah dan jenis peluang kerja untuk masyarakat daerah. Dalam upaya untuk mencapai tujuan tersebut, pemerintah daerah dan masyarakatnya harus secara bersama-sama mengambil inisiatif pembangunan daerah. Oleh karena itu, pemerintah daerah beserta

1

Page 2: C. Pemahaman KAK

partisipasi masyarakatnya dengan menggunakan sumberdaya yang ada harus mampu menaksir potensi sumberdaya-sumberdaya yang diperlukan untuk merancang dan membangun perekonomian daerah.

Pada prinsipnya Otonomi Daerah (UU No. 32 tahun 2004), pembangunan daerah harus memperhatikan adanya keanekaragaman masyarakat dan daerah, dengan memberikan kesempatan kepada masyarakat di daerah untuk mengatur diri sendiri dan melaksanakan pembangunan yang sesuai dengan kekhasan masing-masing daerah baik dilihat dari kondisi geografis, sumberdaya alam, historis, sosial dan budaya.

Seperti juga unit ekonomi lainnya, kontribusi industri pariwisata pada kegiatan ekonomi daerah atau PDRB muncul dari sisi output dan input. Dari sisi output peran industri pariwisata akan tinggi bila ia mampu menghasilkan nilai tambah dengan biaya produksi yang optimal. Dari sisi input, perannya pada kegiatan ekonomi juga cukup tinggi karena kemampuannya dalam memperluas kesempatan kerja dan penggunaan input antara, baik yang dihasilkan dari dalam negeri maupun impor.

Peningkatan kuantitas dan kualitas industri pariwisata akan berpengaruh secara langsung dalam pembentukan PDRB suatu daerah. Dengan perkataan lain, semakin baik kuantitas dan kualitas industri pariwisata di suatu daerah, maka semakin tinggi pula tingkat perkembangan PDRB daerah tersebut.

Pengembangan usaha kepariwisataan merupakan satu komponen yang penting dari pembangunan ekonomi daerah. Sehubungan dengan upaya pengembangan usaha industri kepariwisataan, hendaknya pemerintah daerah dapat menciptakan iklim yang kondusif bagi pembangunan dan pengembangan industri pariwisata.Sering terjadi para pembuat kebijakan menilai rendah pariwisata karena mereka tidak memiliki informasi yang cukup mengenai kepariwisataan. Hal ini terutama dikarenakan pariwisata itu adalah suatu industri jasa yang berbeda dengan pertanian atau industri manufaktur atau konstruksi, karena itu diperlukan rumusan-rumusan yang khusus dalam memahami pariwisata sebagai suatu kumpulan aktifitas ekonomi.

2

Page 3: C. Pemahaman KAK

Pembangunan pariwisata merupakan bagian dari pembangunan wilayah, sebab pariwisata sangat tergantung pada banyak sektor lain yang menunjang pariwisata. Dengan kata lain keberhasilan sektor pariwisata akan mempengaruhi pembangunan sektor terkait.

Pembangunan pariwisata akan dapat berkembang dengan pesat, tidak lepas dari faktor internal dan eksternal. Bahkan faktor global juga sangat mempengaruhinya. Kedatangan wisatawan mancanegara ke suatu destinasi wisata tidak terlepas dari faktor global ini. Adapun faktor internal kepariwisataan setempat ditentukan oleh sistem manajemen pengembangan pariwisata yang dilaksanakan di suatu daerah. Sementara faktor eksternal banyak ditentukan oleh perubahan paradigma yang terjadi dalam pembangunan pada skala nasional, wilayah dan Kota..

Pariwisata dikembangkan di suatu daerah dengan alasan, namun biasanya yang menjadi alasan utama adalah untuk menghasilkan manfaat ekonomi, masuknya devisa bagi suatu daerah atau kota, peningkatan pendapatan masyarakat dan pemerintah. Pariwisata juga dapat mendorong proses perlindungan terhadap suatu lingkungan fisik maupun sosial budaya dari masyarakat setempat, karena hal tersebut merupakan aset yang dapat dijual kepada wisatawan dan jika ingin berlanjut maka harus dipertahankan.Pariwisata selain dapat menghasilkan manfaat bagi daerah, juga dapat menimbulkan permasalahan, seperti : distorsi terhadap masyarakat lokal, degradasi lingkungan, hilangnya identitas dan integritas bangsa, kesalahpahaman dan lain sebagainya.

Kota Makassar sebagai ibukota Provinsi Sulawesi Selatan merupaka pintu gerbang pariwisata khususnya sulawesi dan indonesia bagiaan timur, bertekad mengembangkan sektor pariwisata sebagai sektor unggulan daerah, mengingat karakteristik geografis wilayah dan budaya masyarakatnya merupakan Daerah Tujuan Wisata (DTW) nasional. Hal ini cukup beralasan mengingat obyek-obyek wisata alam dan budaya di wilayah Kota Makassar memiliki keunikan tersendiri, sehingga menarik untuk dikunjungi wisatawan lokal, domestik, dan mancanegara.

3

Page 4: C. Pemahaman KAK

Agar komitmen mengembangkan sektor pariwsata di Kota Makassar tetap konsisten di laksanakan melalui program-program nyata secara berkelanjutan setiap tahunnya melalui variasi sumber pembiayaan pembangunan, baik APBN, APBD Provinsi dan APBD Daerah, maka diperlukan sebuah produk kebijaksanaan pengembangan pariwisata yang menjadi induk pengembangan detail sektor pariwisata di Kota Makassar dalam bentuk Masterplan Pariwisata Kota Makassar.

C.2 Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menyiapkan suatu pedoman teknis yang kemudian dapat dipergunakan sebagai bahan pelaksanaan dan pengembangan di bidang kepariwisataan, dengan tujuan pokok adalah untuk menyediakan rancangan peraturan daerah tentang rencana pengemabnagan pariwisata unutuk selanjutnya dimatangkan oleh pemerintah daerah setempat menjadi peraturan yang disyahkan dan diberlakukan pada kawasan tersebut.

Kegiatan penyusunan Master Plan Pariwisata Kota Makassar ini dimaksudkan untuk dapat menemukan dan mewujudkan suatu kawasan wisata yang menarik dan mempunyai ciri tersendiri sehingga para pengunjung yang datang khususnya para wisatawan mancanegara akan lebih mempopulerkan kawasan ini setelah mereka tiba kembali ke daerah asalnya.Studi awal ini adalah tonggak mengacu studi-studi selanjutnya untuk menggali, mengolah dan mengembangkan obyek-obyek pariwisata Kota Makassar secara menyeluruh.

C.3 Manfaat dan Sasaran a. Manfaat

Manfaat dari Kegiatan Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Kota Makassar ini adalah untuk dapat menciptakan suatu kawasan yang terencana dan teratur untuk dapat dijadikan sebagai bahan acuan atau standar dalam pengendallian dan pengembangan khususnya pengembangan dibidang kepariwisataan.

b. Sasaran

4

Page 5: C. Pemahaman KAK

Adapun sasaran dari pada studi kegiatan penyusunan RencanaInduk Pengembangan Pariwisata Kota Makassar adalah sebagai berikut :o Meningkatkan daya guna intensitas lingkungan kawasan dari

potensi yang dimiliki.o Mendorong vitalisasi fungsi kawasan yang efisien dalam

menampung semua aktivitas masyarakat.o Meningkatkan intensitas pengunjung yang secara langsung dapat

meningkatkan penghasilan dan menambah lapangan kerja.o Mengoptimalkan danmemanfaatkan setiap ruang yang ada.

C.4 Ruang Lingkup Pekerjaan A. Melakukan Kajian pada Lingkup Internasional

Kajian ini terarah pada sisi permintaan (demand side) Pariwisata berupa perwatakan pasar pariwisata Internaqsional dan pada 2 unsur produk pariwisata (tourism product) sisi sedian ( supplay side) pariwisata, yakni sistem perhubungan dan koridor wisata. Kajian atas pasar pariwisata bertujuan untuk menelaah keadaan wisatawan dunia baik dari segi besarnya bangkitan pola peregerakan antara negara, pola kedatangan ke Indonesia, perwatakan wisatawan dan sebagainya.

Kajian atas sistem perhubungan pada lingkup internasional bertujuan untuk mengetahui kota-kota dunia yang berfungsi sebagai hubungan yang terkait dengan Internasional gateaway di Indonesia yang terdekat dengan kota Makassar. Kajian atas koridor wisata skala Internasional bertujuan untuk melihat posisi Indonesia dan kota Makassar dalam pola koridor wisata yang berskala internasional, dengan demikian kajian lingkup Internasional ini bertujuan untuk melihat peluang Kota Makassar dalam menggapai wisatawan, khususnya wisatawan mancanegara.

B. Melakukan Kajian pada Lingkup NasionalDalam kajian Lingkup Nasional ini baik faktor pengaruhnya maupun faktor kepariwisatawan akan ditelaah melalui 2 (dua ) komponen sebagai berikut :

5

Page 6: C. Pemahaman KAK

1. Kajian terhadap faktor yang berpengaruh hanya ditujukan pada kebijakan pembangunan pemerintah yang ditentukan pada tingkat pusat, namun dapat berpengaruh pada kota Makassar.

2. Kajian Faktor Kepariwisataan yang diarahkan baik pada sisi permintaan pariwisata maupun sisi sediaan pariwisata.

Sisi sediaan pariwisata diarahkan hanya pada produk pariwisata yang diarahkan pada :

- Sistem perhubungan Nasional dengan melihat pola jaringan perhubungan laut dan udara

- Koridor wisata pada lingkup nasional, yaitu berupa : Koridor wisata antar Propinsi Koridor wisata antar kota-kota yang berfungsi sebagai

Internasional gateaway untuk wisatawan mancanegara. Kedudukan Kota Makassar dalam koridor tersebut.

C. Melakukan Kajian Pada Lingkup DTW Sulawesi Selatan.Hal-hal yang dikaji pada komponen Kajian atas faktor berpengaruh hanya ditujukan pada kbijaksanaan pembangunan pemerintah yang ditentukan pada tingkat propinsi, namun mempengaruhi Kota Makassar. Hal yang akan dikaji antara lain adalah :a. Kebijaksanaan pembangunan Nasional yang ditentukan

pemerintah propinsi yang mempengaruhi pengembangan kota Makassar secara keseluruhan.

b. Kebijaksanaan Pembangunan sektoral yang ditentukan pemerintah propinsi yang mempengaruhi pengembangan berbagai sektor di Kota Makassar khususnya sektor Pariwisata.

c. Studi-studi yang dilakukan pemerintah propinsi untuk Kota Makassar.

D. Melakukan Kajian pada Lingkup Kota MakassarKajian pengembangan pariwisata Kota Makassar diarahkan pada faktor berpengaruh dan faktor kepariwisataan, hal ini yang dikaji pada kedua komponen tersebut antara lain sebagai berikut :1. Kajian ini berpengaruh pada tingkat kota, diarahkan pada

berbagai hal diluar kepariwisataan, namun mempengaruhi pengembangan pariwisata. Kajian ini dirinci sebagai berikut :

6

Page 7: C. Pemahaman KAK

Wilayah Asdministrasi dan Instansi Pemerintah Letak Geografis Fisik dasar Sejarah Wilayah Kependudukan, sosial dan budaya Perekonomian Pola penggunaan Lahan Kualitas Lingkungan hidup

2. Unsur Faktor Kepariwisataan, kajian dirinci sebagai berikut :a. kajian unsur sisi permintaan pariwisata, diarahkan pada

pasar pariwisata kabupaten, yakni wisatawan mancanegara dan nusantara.

b. Untuk segi sediaan pariwisata, kajian cakupan diarahkan pada produk pariwisata. Komponen ini dirinci sebagai berikut : ODTW Sarana pariwisata Jasa pariwisata Prasarana Lingkungan Sistem perhubungan Koridor wisata antar Kecamatan

E.   Merumuskan Kebijaksanaan Pengembangan Pariwisata Kota Makassar.

Komponen Kebijaksanaan pengembangan Kota Pariwisata adalah sebagai berikut :o Tujuan jangka panjang pengembangan pariwisatao Kebijaksanaan terhadap faktor yang berpengaruho Kebijaksanaan faktor kepariwiwataan

Masing-masing komponen diatas lebih lanjut harus dieinci sebagai berikut :

A. Tujuan yang ingin dicapai : Peranan kepariwisataan dalam peningkatan kualitas

budaya

7

Page 8: C. Pemahaman KAK

Peranan kepariwisataan dalam pelestarian seni budaya Peranan Kepariwisataan dalam pelestarian nialai-nilai luhur

budaya Kota makassar Peranan pariwisata dalam memperkenalkan budaya kota

Makassar Peranan pariwisata dalam menjembatani persahabatan

antara suku, bangsa dan negara. Peranan kepariwisataan dalam menumbuhkan dan

meningkatkan persatuan dan kesatuan Peranan kepariwisataan sebagai peningkatan mutu tenaga

kerjaB. Kedudukan Sektor Paqriwisatameliputi :

Kedudukan sebagai penghasil devisa Kedudukan sebagai pewncipta lapangan kerja Peranan sebagai peningkat pendapatan daerah Peranan sebagai pemerata pendapatan Peranan sebagai pemerata kesempatan usaha

C. Peranan yang diharapkan dapat dicapai dari pengembangan pariwisata dalam lingkup pelestarian dan kelestarian lingkungan hidup.

F. Merumuskan Rencana Pengembangan PariwisataRencana pengembangan pada hakekatnya merupakan suatu pendalaman dari strategi pengembangan, Dalam strategi pengembangan hanya dituangkan langkah-langkah pengembanagan secara garis besar, maka pada rencana besaran pada langkah-langkah tersebut sudah lebih jelas selaras dengan rumusan Kebijaksanaan. Adapun struktur rumusan rencana adalah sebagai berikut :a. Rencana sisi permintaan pariwisatab. Rencana pengembangan sisi sediaan pariwisata meliputi :

- Rencana pengembangan produk pariwisata- Rencana Pengembangan dan Pengelolaan serta kelembagaan

pariwisata- Rencana Pengembangan SDM Pariwisata

8

Page 9: C. Pemahaman KAK

- Rencana Pengembangan pemasaran Pariwisata.

C.5 Pendekatan PerencanaanPenyusunan Masterplan Pariwisata Kota Makassar dilakukan dengan pendekatan terhadap potensi dan kendala pengembangan, sebagai berikut:a. Lingkungan fisik dan sosial budaya untuk memaksimalkan dampak

yang mungkin ditimbulkan dan untuk adaptasi terhadap alam dan lingkungan masyarakat setempat.

b. Hubungan berkesinambungan dengan berbagai produk perencanaan lain yang bersifat makro maupun mikro yang disesuaikan dengan perencanaan kepariwisataan.

c. Posisi Kota Makassar yang merupakan ibukota Provinsi Sulawesi Selatan, maka peluang pengembangan sektor pariwisata terbuka lebar di Kota Makassar.

d. Kota Makassar mempunyai berbagai atraksi wisata yang menarik dan unik, sebut saja berbagai panorama alam yang indah dan kekayaan khasanah budaya.

e. Faktor aksesibilitas untuk menjangkau DTW sangat memegang peranan dalam mengembangkan suatu DTW, sehingga faktor-faktor yang mempengaruhi aksesibilitas harus diperbaiki dan ditingkatkan.

C.6 Komponen Dasar Perencanaan DTWKota Makassar sebagai daerah tujuan wisata (DTW) dan merupakan koridor utama bagi suatu perjalanan wisata, pada hakekatnya mempunyai potensi untuk berkembang. Dalam pengembangan suatu daerah tujuan wisata (DTW), terdapat 5 (lima) komponen dasar yang harus diperhatikan, yakni sebagai berikut :1. Gateway, atau pintu gerbang, jumlahnya satu atau lebih, yang dapat

menciptakan akses dari dan ke DTW.2. Tourist Center, atau pusat pengembangan pariwisata (PPP), yang

dapat merupakan satu atau beberapa kawasan dalam suatu Kabupaten. PPP merupakan pusat pelayanan dan informasi terhadap obyek-obyek wisata yang ada dalam DTW.

3. Attraction (atraksi), yang berkelompok satu atau lebih, yang merupakan obyek-obyek wisata yang tersebar dalam suatu DTW.

9

Page 10: C. Pemahaman KAK

4. Tourist Corridor, jalan yang menghubungkan antara pintu gerbang dengan PPP, dan obyek-obyek wisata yang ada.

5. Hinterland, atau daerah yang terdapat diluar obyek wisata, yang dapat berfungsi sebagai obyek pendukung terhadap obyek utama.

Kelima komponen DTW yang telah disebutkan, harus saling terkait antara satu dengan yang lainnya dalam suatu daerah tujuan wisata (DTW) yang akan direncanakan.

C.7 Pengertian dan IstilahBagian ini dimaksudkan untuk memberikan kejelasan makna dari penulisan ini, sehingga mudah dimengerti. Adapun pengertian dan istilah yang biasa disebut dalam pariwisata, sebagai berikut :a. Wisatawan adalah seseorang yang memiliki banyak waktu luang yang

bersifat sementara, yang sengaja mengunjungi suatu tempat yang jauh dari rumahnya, dengan tujuan untuk mencari pengalaman (Host and Guest, 1989).

b.Wisatawan domestik adalah mereka yang mengunjungi suatu tempat/destinasi di negara tempat tinggalnya untuk sekurang-kurangnya 24 jam dan tidak lebih dari 1 tahun untuk tujuan rekreasi, olah raga, bisnis, pertemuan, konversi, keluarga, belajar, berobat atau misi keagamaan dan sosial lainnya (defenisi WTO)

c. Pengunjung obyek adalah seseorang atau kelompok yang berkunjung ke suatu obyek wisata dengan tujuan rekreasi dan atau mempelajari segala sesuatu tentang obyek yang dikunjungi (UU nomor 9 tahun 1990 tentang Pariwisata)

d.Pariwisata adalah keseluruhan rangkaian kegiatan yang berhubungan dengan gerakan manusia yang melakukan perjalanan atau persinggahan sementara dari tempat tinggalnya ke suatu atau beberapa tempat tujuan di luar lingkungan tempat tinggalnya yang didorong oleh beberapa keperluan atau motif tanpa bermaksud mencari nafkah.

e. Obyek wisata dan daya tarik wisata adalah perwujudan daripada ciptaan manusia, tata hidup, seni budaya serta sejarah bangsa dan tempat atau keadaan alam yang mempunyai daya tarik untuk dikunjungi wisatawan (UU No. 9 tahun 1990 tentang Pariwisata)

10

Page 11: C. Pemahaman KAK

f. Atraksi wisata adalah segala perwujudan dan sajian alam dan atau kebudayaan, yang secara nyata dapat dikunjungi, disaksikan dan dinikmati wisatawan di suatu kawasan wisata atau di daerah tujuan wisata

g.Daerah Tujuan Wisata (DTW) adalah daerah yang ditetapkan sebagai DTW dengan memenuhi kriteria: (i) tersedianya obyek wisata yang telah siap dikembankan, (ii) tersedianya prasarana transportasi yang mendukung aksesibilitas, (iii) tersedianya sarana pariwisata (akomodasi, restoran, dll), (iv) kesiapan masyarakat untuk menerima kunjungan wisatawan, dan (v) memiliki perangkat peraturan (Perda) untuk mengatur usaha pariwisata dan obyek

h.Paket wisata adalah sebuah perjalanan lengkap yang termasuk berbagai elemen seperti transportasi, akomodasi, makanan, bertamasya, yang dijual/ditawarkan dalam kesatuan paket harga (Ditjen Pariwisata).

i. Kawasan wisata adalah kawasan dengan luas tertentu yang dibangun atau disediakan untuk memenuhi kebutuhan pariwisata menjadi sasaran pariwisata.

j. Ekowisata adalah perjalanan ke suatu tempat yang relatif masih asli/belum tercemar, dengan tujuan untuk mempelajari, mengagumi, menikmati pemandangan, tumbuhan, dan binatang liar, serta perwujudan budaya yang ada/pernah ada di tempat tersebut.

k. Agrowisata adalah merupakan perjalanan untuk meresapi kegiatan pertanian, perkebunan, peternakan, dan kehutanan. Jenis wisata ini bertujuan untuk mengajak wisatawan untuk ikut memikirkan sumberdaya alam dan kelestariannya.

11