BUN - Kreatinin

7
Kreatinin merupakan senyawa yang berasal dari reaksi dehidrasi nonenzimatik kreatin yang terjadi di otot rangka dan jaringan syaraf. Kreatin diproduksi oleh hati dan disimpan sebagai fosfat tinggi energi dalam otot rangka. Saat terjadi metabolisme otot, keratin fosfat terbagi dengan adanya pelepasan kreatinin ke dalam darah. Oleh karena itu, kadar kreatinin di dalam darah tidak hanya dipengaruhi oleh fungsi ginjal namun juga oleh fungsi hati dan massa otot (Jeyaratnam 1996). Jumlah kreatin per unit massa otot adalah konstan, sehingga kecepatan degradasi spontan kreatin menjadi kreatinin juga selalu konstan. Oleh karena itu, kadar kreatinin di dalam plasma selalu stabil (First 1996). Kreatinin selain disekresikan melalui darah juga disekresikan melalui keringat, dan empedu (Wahlefeld 1990). Kreatinin banyak terdapat dalam urat daging untuk mensuplai energi. Senyawa ini terdapat sedikit pada plasma hewan dewasa sedangkan pada plasma hewan yang sedang tumbuh terdapat lebih banyak. Dehidratasi kreatinin mengubah bentuknya menjadi bentuk cincin yang siap dikeluarkan bersama urin (Girindra 1989). First (1996) menjelaskan bahwa kadar kreatinin di dalam serum darah pria lebih banyak daripada kadar kreatinin di dalam serum darah wanita. Ini disebabkan perbedaan massa otot pria yang lebih banyak daripada otot wanita. Kreatinin

description

Kumpulan tinjauan mengenai BUN dan Kreatinin dari berbagai pustaka

Transcript of BUN - Kreatinin

Page 1: BUN - Kreatinin

Kreatinin merupakan senyawa yang berasal dari reaksi dehidrasi nonenzimatik kreatin yang terjadi di otot rangka dan jaringan syaraf. Kreatin diproduksi oleh hati dan disimpan sebagai fosfat tinggi energi dalam otot rangka. Saat terjadi metabolisme otot, keratin fosfat terbagi dengan adanya pelepasan kreatinin ke dalam darah. Oleh karena itu, kadar kreatinin di dalam darah tidak hanya dipengaruhi oleh fungsi ginjal namun juga oleh fungsi hati dan massa otot (Jeyaratnam 1996). Jumlah kreatin per unit massa otot adalah konstan, sehingga kecepatan degradasi spontan kreatin menjadi kreatinin juga selalu konstan. Oleh karena itu, kadar kreatinin di dalam plasma selalu stabil (First 1996). Kreatinin selain disekresikan melalui darah juga disekresikan melalui keringat, dan empedu (Wahlefeld 1990).

Kreatinin banyak terdapat dalam urat daging untuk mensuplai energi. Senyawa ini terdapat sedikit pada plasma hewan dewasa sedangkan pada plasma hewan yang sedang tumbuh terdapat lebih banyak. Dehidratasi kreatinin mengubah bentuknya menjadi bentuk cincin yang siap dikeluarkan bersama urin (Girindra 1989).

First (1996) menjelaskan bahwa kadar kreatinin di dalam serum darah pria lebih banyak daripada kadar kreatinin di dalam serum darah wanita. Ini disebabkan perbedaan massa otot pria yang lebih banyak daripada otot wanita. Kreatinin penting dalam pemeriksaan klinis karena merupakan produk akhir metabolisme yang terakhir dan tidak dapat diubah menjadi senyawa lain lagi. Kadar kreatinin dalam serum dan urin tidak dipengaruhi oleh perubahan pola makan, oleh karena itu, pemeriksaan kadar kreatinin dapat digunakan untuk mengetahui laju filtrasi glomerulus (glomerular filtration rate, GFR) yang lebih baik daripada urea (Wahlefeld 1990).

Pembentukan kreatinin berawal di ginjal dan diselesaikan di hati. Pada langkah pertama pembentukan kreatinin, yang terjadi di ginjal, glisin bergabung dengan arginin untuk membentuk guanidinoasetat. Dalam reaksi ini, gugus guanidinium pada arginin (gugus yang juga membentuk urea) dipindahkan ke glisin dan molekul arginin sisanya dibebaskan sebagai ornitin. Guanidinoasetat kemudian mengalami metilasi di hati oleh S-adenosilmetionin (SAM) untuk membentuk kreatin (Marks 2000).

Page 2: BUN - Kreatinin

Kreatin kemudian mengalir melalui darah ke jaringan lain, terutama otot dan otak, tempat zat ini bereaksi dengan ATP untuk membentuk kreatinin fosfat yang berenergi tinggi. Reaksi ini dikatalisis oleh kreatin fosfokinase dan bersifat reversibel. Dengan demikian, sel dapat menggunakan kreatin fosfat untuk membentuk kembali ATP. Kreatin fosfat yang berfungsi sebagai simpanan fosfat berenergi tinggi (dalam jumlah kecil) yang cepat menghasilkan ATP dari ADP, berperan penting dalam otot yang berkontraksi. Senyawa ini juga membawa fosfat berenergi tinggi dari mitokondria tempat pembentukan ATP ke filamen miosin tempat ATP digunakan untuk kontraksi otot.

Kreatin fosfat adalah senyawa yang tidak stabil. Kreatin fosfat membentuk struktur cincin secara spontan menjadi kreatinin. Kreatinin tidak dapat di metabolisme lebih lanjut. Senyawa ini diekskresikan melalui urin. Pada individu dengan diet terbatas, ekskresi kreatinin mencerminkan hilangnya senyawa yang menyediakan gugus metil yang dipindahkan oleh SAM.

Jumlah kreatinin yang dihasilkan oleh seseorang setara dengan masa otot rangka yang dimilikinya. Nilai rujukan kreatinin untuk laki-laki dewasa adalah 0,6-1,3 mg/dL dan 0,5-1,0 mg/dL untuk perempuan. Pembentukan kreatinin umumnya tetap, dengan pengecualian pada cedera fisik berat atau penyakit degeneratif yang menyebabkan kerusakan masif pada otot. Ginjal mengekspresikan kreatinin secara efisien. Pengaruh tingkat aliran darah dan produksi urin pada ekskresi kreatinin jauh lebih kecil dibandingkan pada ekskresi urea karena perubahan temporer dalam aliran darah dan aktivitas glomeroulus dikompensasi oleh peningkatan sekresi kreatinin oleh tubulus (Sacher 2002)

1. Pengertian Ureum

Ureum adalah hasil akhir metabolisme protein. Berasal dari asam amino yang telah dipindah amonianya di dalam hati dan mencapai ginjal, dan diekskresikan rata-rata 30 gram sehari. Kadar ureum darah yang normal adalah 20 mg – 40 mg setiap 100 ccm darah, tetapi hal ini

Page 3: BUN - Kreatinin

tergantung dari jumlah normal protein yang di makan dan fungsi hati dalam pembentukan ureum.

Hampir seluruh ureum dibentuk di dalam hati, dari metabolisme protein (asam amino). Urea berdifusi bebas masuk ke dalam cairan intra sel dan ekstrasel. Zat ini dipekatkan dalam urin untuk diekskresikan. Pada keseimbangan nitrogen yang stabil, sekitar 25 gram urea diekskresikan setiap hari. Kadar dalam darah mencerminkan keseimbangan antara produksi dan ekskresi urea.

Ureum berasal dari penguraian protein, terutama yang berasal dari makanan. Pada orang sehat yang makanannya banyak mengandung protein, ureum biasanya berada di atas rentang normal. Kadar rendah biasanya tidak dianggap abnormal karena mencerminkan rendahnya protein dalam makanan atau ekspansi volume plasma. Namun, bila kadarnya sangat rendah bias mengindikasikan penyakit hati berat. Kadar urea bertambah dengan bertambahnya usia, juga walaupun tanpa penyakit ginjal.

2. Pembentukan Ureum

Urea adalah suatu senyawa organik yang terdiri dari unsur karbon, hidrogen, oksigen dan nitrogen dengan rumus CON2H4 atau (NH2)2CO. Urea juga dikenal dengan nama carbamide yang terutama digunakan di kawasan Eropa. Nama lain yang juga sering dipakai adalah carbamide resin, isourea, carbonyl diamide dan carbonyldiamine. Senyawa ini adalah senyawa organik sintesis pertama yang berhasil dibuat dari senyawa anorganik, yang akhirnya meruntuhkan konsep vitalisme.

Urea terbentuk melalui proses oksidasi yang terjadi pada hati. Eritrosit atau sel darah merah yang sudah rusak (120 hari) dirombak menjadi 'haemo' dan'globin'. Selanjutnya 'haemo' akan diubah menjadi zat warna empedu yaitu bilirubin dan urobilin yang mengandung urea dan amonia yang akan keluar bersama urin dan feses.

3. Pertimbangan Klinis

Nitrogen urea darah berasal dari penguraian protein, terutama protein yang berasal dari makanan. Laki-laki memperlihatkan angka rata-rata yang sedikit lebih tinggi daripada perempuan. Pada orang sehat yang makanannya sering mengandung banyak protein, nitrogen urea darah biasanya berada dibatas atas normal. Kadar BUN yang rendah tidak

Page 4: BUN - Kreatinin

dianggap abnormal.Hal ini mungkin mencerminkan rendahnya protein dalam makanan atau ekspansi volume plasma. Kadar BUN yang rendah merupakan temuan penting pada penyakit hati yang berat yang mengisyaratkan bahwa hati tidak mampu membentuk urea dari amino dalam sirkulasi.

Kondisi kadar urea yang tinggi disebut uremia (walaupun dalam bahasa umum uremia sering dianggap sebagai peningkatan semua zat sisa nitrogenosa).Penyebab yang tersering adalah gagal ginjal yang menyebabkan gangguan ekskresi.Azotemia mengacu pada peningkatan semua senyawa nitrogenosa terberat melekul rendah pada gagal ginjal. Uremia prarenal berarti peningkatan BUN akibat mekanisme yang bekerja sebelum filtrasi darah oleh glomerulus. Mekanisme-mekanisme ini mencakup penurunan mencolok aliran darah keginjal seperti pada syok, dehidrasi, atau peningkatan katablisme protein seperti perdarahan masif kedalam saluran cerna disertai pencernaan hemoglobin dan penyerapannya sebagai protein dalam makanan. Uremia pascarenal terjadi apabila terdapat obtruksi saluran kemih bagian bawah diureter, kandung kemih, atau uretra yang mencegah ekskresi urine. Urea didalam urine yang tertahan dapat berdifusi ke dalam aliran darah. Penyebab uremia di ginjal mencakup penyakit atau toksisitas yang memengaruhi glomelurus dan microvaskularisasi ginjal atau tubulus ginjal.

Penyebab uremia yang lazim adalah :

a) Penurunan aliran darah ke ginjal (syok, kehilangan darah, dehidrasi). Peningkatan katabolisme protein (cedera fisik berat, luka bakar, hemolisis, perdarahan kedalam jaringan lunak atau rongga tubuh, demam).

b) Renal, gagal ginjal akut (glominuroflitis, hipertensi maligna, obat atau logam nefrotoksik, nekrosis korteks ginjal). Penyakit ginjal kronis (glomerulonefritis, pielonefritis, diabetes melitus, arteriosklerosis, amiloidosis, penyakit tubulus ginjal, penyakit kolagen-vaskuler).

c) Pascareal, obstruksi uretra oleh batu tumor, peradangan, kesalahan pembedahan, obstruksi leher kandung kemih atau uretra oleh prospat, batu, tumor, peradangan (Ronald A. 2004)