Bulletin78 07-11 - Mar-Jul 1994

8
Jakarta Information Center NOMOR 7-11, MAR-JUL 1994 Bulletin Purna Paskibraka 1978 ini diterbitkan untuk menggalang kembali rasa persaudaraan (brotherhood) sesama teman seangkatan, bukan untuk tujuan-tujuan lain. Sebagian atau seluruh isi buletin ini dapat dikutip/diper- banyak atau dibagikan kepada Purna Paskibraka angkatan lain bila dianggap perlu. Terbit atas inisiatif Purna Paskibraka 1978 yang ada di Jadebotabek, yaitu: Budihardjo Winarno (Yogya) Syaiful Azram (Sumut) Arita Patriana Sudradjat (Jabar) Sonny Jwarson Parahiyanto (Jatim) Tatiana Shinta Insamodra (Lampung) Chelly Urai Sri Ranau (Kalbar) Saraswati (Jakarta) Amir Mansur (Jakarta) I Gde Amithaba (Bali) Sambusir (Sumsel) Budi Saddewo (Jateng) Yadi Mulyadi (Jabar) Surat-surat dapat dialamatkan ke: RITA SUDRADJAT: Jalan Mandar 14, Blok DD3 No.3 BIntaro Jaya Sektor 3A, Jakarta 12330. SYAIFUL AZRAM, Pondok Tirta Mandala (Tahap V) Blok E4 No. 1 Depok 16415. SELAMAT TINGGAL MASA LAJANG YANG MEMBOSANKAN... B UKAN disengaja bila bulletin yang satu ini harus sekarang baru bisa kalian terima. Bukan pula sengaja diperlambat kahadirannya untuk menunggu foto utama di halaman ini ada. Yang jelas, selain kesibukan kami, bagian produksi yang menjadi tulang punggung buletin ini juga sedang mendapat alih tugas di kantornya, sehingga waktu senggangnya tidak bisa dijadwal seperti dulu. Tapi tak apa, menjelang dua bulan lagi kita ketemu di Jakarta, berita bahagia datang dari Yogyakarta, karena Budihardjo Winarno berhasil ”mentas” dari kesendiriannya setelah menyuting Josephine Soesilowati. Mari kita ucapkan ramai- ramai: ”Selamat meninggalkan masa bujangan yang membosankan!” Pesta resepsi pernikahan mereka yang meriah diadakan di Gedung Wanitatama Yogya, 28 Mei 1994. Karena kesibukan, MENTAS - Setelah menunggu sekian lama, akhirnya sahabat kita Budihardjo Winarno mendapatkan pilihan hatinya Sabtu, 28 Mei 1994. Budi duduk berdampingan dengan Josephine Susilowati dalam resepsi pernikahan di Gedung Wanitatama Yogya. JIC hanya bisa menghadirkan dua warganya, Rita dan Syaiful. Dalam gambar tampak berfoto bersama dari kiri:Endang Rahayu, Budi, Rita, Soesi dan Syaiful. JIC hanya bisa mengutus dua orang ke sana, yaitu Rita dan Syaiful. tadinya Sonny ingn datang karena sekalian mampir dalam perjalanan ke Surabaya dengan mobil. Tapi karena ada halangan dijalan, ia tak jadi datang. Untungnya ketidakhadiran Sonny itu justru menghasilkan ”anugerah” lain karena kita bisa menemukan satu lagi teman kita, yaitu Sambusir (baca: Wong Palembang itu Ditemukan). *** Kami di Jakarta semakin berdebar-debar. Persiapan reuni yang hanya punya sedikit waktu lagi harus segera kami tuntaskan. Sayangnya, kami belum bisa mendapatkan seluruh data yang kami inginkan dari kalian. Selain kita-kita yang di Jakarta, pengembalian formulir biodata dan pernyataan keikut- sertaan dari daerah baru kami peroleh sebagian (kecil lagi!). LANJUTANNYA....................... Lihat halaman 7

Transcript of Bulletin78 07-11 - Mar-Jul 1994

Page 1: Bulletin78 07-11 - Mar-Jul 1994

Jakarta Information Center NOMOR 7-11, MAR-JUL 1994

Bulletin Purna Paskibraka 1978 ini diterbitkan untukmenggalang kembali rasa persaudaraan (brotherhood)sesama teman seangkatan, bukan untuk tujuan-tujuan lain.Sebagian atau seluruh isi buletin ini dapat dikutip/diper-banyak atau dibagikan kepada Purna Paskibraka angkatanlain bila dianggap perlu.

Terbit atas inisiatif Purna Paskibraka 1978 yang ada diJadebotabek, yaitu:� Budihardjo Winarno (Yogya) � Syaiful Azram (Sumut) �Arita Patriana Sudradjat (Jabar) � Sonny Jwarson

Parahiyanto (Jatim) � Tatiana Shinta Insamodra (Lampung)� Chelly Urai Sri Ranau (Kalbar) � Saraswati (Jakarta) �Amir Mansur (Jakarta) � I Gde Amithaba (Bali) � Sambusir(Sumsel) � Budi Saddewo (Jateng) � Yadi Mulyadi (Jabar) �

Surat-surat dapat dialamatkan ke:RITA SUDRADJAT: Jalan Mandar 14, Blok DD3 No.3BIntaro Jaya Sektor 3A, Jakarta 12330.SYAIFUL AZRAM, Pondok Tirta Mandala (Tahap V) BlokE4 No. 1 Depok 16415 .

SELAMAT TINGGAL MASA LAJANGYANG MEMBOSANKAN...

BUKAN disengaja bila bulletin yang satu ini harussekarang baru bisa kalian terima. Bukan pula sengajadiperlambat kahadirannya untuk menunggu foto utama

di halaman ini ada. Yang jelas, selain kesibukan kami, bagianproduksi yang menjadi tulang punggung buletin ini juga sedangmendapat alih tugas di kantornya, sehingga waktu senggangnyatidak bisa dijadwal seperti dulu.

Tapi tak apa, menjelang dua bulan lagi kita ketemu di Jakarta,berita bahagia datang dari Yogyakarta, karena BudihardjoWinarno berhasil ”mentas” dari kesendiriannya setelahmenyuting Josephine Soesilowati. Mari kita ucapkan ramai-ramai: ”Selamat meninggalkan masa bujangan yangmembosankan!”

Pesta resepsi pernikahan mereka yang meriah diadakan diGedung Wanitatama Yogya, 28 Mei 1994. Karena kesibukan,

MENTAS - Setelahmenunggu sekian

lama, akhirnyasahabat kita

Budihardjo Winarnomendapatkanpilihan hatinya

Sabtu, 28 Mei 1994.Budi duduk

berdampingandengan Josephine

Susilowati dalamresepsi pernikahan

di GedungWanitatama Yogya.

JIC hanya bisamenghadirkan duawarganya, Rita dan

Syaiful. Dalamgambar tampakberfoto bersamadari kiri:Endang

Rahayu, Budi, Rita,Soesi dan Syaiful. �

JIC hanya bisa mengutus dua orang ke sana, yaitu Rita danSyaiful. tadinya Sonny ingn datang karena sekalian mampirdalam perjalanan ke Surabaya dengan mobil. Tapi karena adahalangan dijalan, ia tak jadi datang. Untungnya ketidakhadiranSonny itu justru menghasilkan ”anugerah” lain karena kita bisamenemukan satu lagi teman kita, yaitu Sambusir (baca: WongPalembang itu Ditemukan).

***Kami di Jakarta semakin berdebar-debar. Persiapan reuni

yang hanya punya sedikit waktu lagi harus segera kamituntaskan. Sayangnya, kami belum bisa mendapatkan seluruhdata yang kami inginkan dari kalian. Selain kita-kita yang diJakarta, pengembalian formulir biodata dan pernyataan keikut-sertaan dari daerah baru kami peroleh sebagian (kecil lagi!).

LANJUTANNYA....................... Lihat halaman 7

Page 2: Bulletin78 07-11 - Mar-Jul 1994

Paskibraka ’78 Jakarta InfoCenter

2 Edisi No. 07–11, Maret-Juli 1994

PERTEMUAN demi pertemuanterus kami adakan di Jakartauntuk mempersiapkan reuni kita.

Dan rumah Amir di Jakarta Utara bulanApril, rumah Chelly di Bekasi dan rumah(cadangan) Rita di Tebet Jakarta Selatanpada bulan Mei, sampai beberapa kalipertemuan di Direktorat PGM (tak per-nah menghitung). Diteruskan lagi di ru-mah Chelly, Budi Saddewa dan terakhirdi rumah Sambusir. Semua itu. meng-hasilkan kemajuan-kemajuan yangrasanya cukup untuk membuat reunikita bisa berjalan.

Pertemuan di rumah Chelly malahbisa mempertemukan Gde dengan Tettydan Chelly sendiri. Sayang, pertemuanitu masih juga belum mempertemukankedua ”nyonya” besar kita dengan BudiSaddewo, karena Budi keburu pulangduluan. Kesimpulannya, masih ada diantara 10 penjaga gawang JIC yangbelum saling ”rangkul-rangkulan”.

Seusai pertemuan di rumah Amir, limapersonil JIC juga berkesempatan berle-baran ke rumah Bunda Bunakim di Ke-lapa Gading. Bunda yang sendirian dirumahnya begitu bahagia dengan keda-tangan kami. Setelahnya, kami juga me-nuju ke Bandengan Selatan untuk mene-mui Kak Dharminto. Saat itu Kak Dhar

baru saja pulang dari berobat karenamenderita penyumbatan prostat. De-ngan wajah kuyu. Kak Dhar menceri-takan bahwa ia akan segera dioperasibila penyakitnya tak berkurang (diope-rasi sebulan kemudian dan sekarang

sudah sehat kembali).Yang jelas dari pertemuan-pertemuan

itu (tak usah dirincilah yauuu...!) kitasemua menunggu kabar dari kalian yangdi daerah. Selain itu, kita juga sudah me-nyiapkan proposal lalu dibagi-bagikankepada warga JIC untuk diteruskan kepihak-pihak yang mungkin bisa mem-bantu kita Yah, pokoknya bagaimanabisa menerima kalian nantinya di Jakarta.

Kami sudah pemah memberitahukankalian tentang ’ancar-ancar’ biaya yangdibutuhkan setiap orang. Jadi. sampaisaat ini kami belum mengoreksi secaratepat berapa besar perubahan ’angka’yang nanti terjadi. Tak usah khawatir,karena angkanya tidak akan naik lagi,justru kecenderungannya turun.

Kami juga telah bertemu dengan Di-

rektur PGM yang baru, Kak Soewoyo,dan melaporkan rencana kami. Beliaupada dasarnya setuju. namun mengi-ngatkan agar tidak terlalu memaksakandiri. ”Kumpul saja kalian dulu. PurnaPaskibraka’78. Tidak usah memikirkanadanya peninjau dari angkatan lain. ka-rena akan menambah beban. Undangsaja mereka pada saat diskusi atau acarapenting, sehingga kehadiran mereka da-pat memberikan masukan, dan sebalik-nya tak mengusik acara kangen-ka-ngenan kalian,” petunjuknya.

Menurut hasil survei sementara,mungkin tempat yang akan kita jadikanmarkas reuni nantinya adalah PusdikaCibubur. Selain biaya penyewaannya’miring’, malah cenderung ’sangat pra-muka’, lokasi itu tentu saja mengun-tungkan karena bersebelahan denganasrama latihan Pashbraka 1994. Arti-nya. gampanglah untuk menemui parapembina, karena mereka toh bertugasdalam kepanitiaan.

Sampai saat ini. yang bisa kami janji-kan adalah: kita tetap akan bisa berkum-pul dalam reuni yang mungkin ’kecil’(mohon dicatat benar) bila dibanding-kan dengan jumlah Purna Paskibrakaseluruhnya. Tapi, di mata kita sendirireuni itu tetaplah sesuatu yang sangatbesar.

Penjadwalan persiapan dan pelaksa-naan reuni tetap tidak berubah. Bulanini, pendataan ulang harus sudah ditun-taskan. karena itu bantuan kalian untuksekadar menyisihkan waktu menulissurat ke kami sangat dibutuhkan. AkhirJuli, kami ingin urusan data-dataan itusudah tidak ada lagi, sehingga persiapanlebih terfokus pada pematangan kegi-atan dengan perhitungan jumlah pesertayang sudah pasti.

Bersama buletin ini kami lampirkansurat undangan resmi yang diketahuioleh Direktur PGM. Kami percaya, su-rat itu dapat kalian manfaatkan untukmeminta dispensasi atau cuti dari kan-tor.

Sambil kami menunggu. tentu sajaharus ada yang dikerjakan. Tapi, kalaukami belum mempunyai angka pasti kantidak akurat. Karena itu, surat kaliankami tunggu!

• P'78-JIC

Jakarta Sudah Menanti

Dl RUMAH CHELLY : Tetap tidak bisa berkumpul total, pertemuan di rumah Chellymemang bisa menghadirkan Gde untak bertemu Tetty. Delapan orang berfoto bersamasetelah Budi Saddewa pulang, tapi sebelum Tetty datang. Dari kiri: Sonny, Chelly, Amir,Gde, Rita, Syaiful, Saraswati dan Budi Winarno.

Catatan dariJakarta

Page 3: Bulletin78 07-11 - Mar-Jul 1994

Paskibraka ’78 Jakarta InfoCenter

Edisi No. 07–11, Maret-Juli 1994 3

A WAL Mei saat datang keDirektorat PGM untukmencari data-data Purna

Paskibraka sebagai persiapan menyu-sun ”Buku Profil Paskibraka”, saya ke-betulan bertemu dengan Kak Priyo AdiNugroho yang sampai saat ini masihmenjabat Ketua Umum DPP PurnaPaskibraka IIndonesia (PPl). Pertemu-an itu saya manfaatkan untuk be-rbincang-bincang meski Kak Adi sendirisaat itu masih dalam suasana dukacitaatas meninggalnya ayahanda tercinta.

Dengan senyumnya yang khas, KakAdi mengaku telah membaca BulletinPaskibraka 78. Dengan jiwa besar, diamenanggapi positif apa yang sudah kitakerjakan. Bicara soal reuni, mulanya iatermangu dan bertanya kembali, me-ngapa reuni hanya dilaksanakan untuksatu angkatan. ”Apakah nantinya tidakmenimbulkan dampak kurang baik?”ujarnya.

Saya lalu menjelaskan duduk persoal-an mengapa akhimya kita berniat meng-adakan reuni itu. Kak Adi pun bisa me-

ngerti dan memahaminya. Dia menilai,kalau tujuannya untuk mengumpulkanteman-teman seangkatan agar nantinyadapat dikerahkan untuk memperjuang-kan masa depan Paskibraka, reuni perangkatan rasanya memang perlu.

Sesama teman seangkatan, kata KakAdi, ada rasa emosional yang kuat se-bab telah sama-sama terlibat dalam su-ka dan duka. Itu semua menghasilkanrasa senasib sepenanggungan yang sa-ngat mengakar. ”Tapi untuk tidak me-nimbulkan kecemburuan bagi angkatanlainnya, sebaiknya acara itu tidak dise-lenggarakan secara wah. Tidak semuaangkatan bisa mengadakan acara sepertiitu, dan dampak lainnya bisa membuatsetiap angkatan saling bersaing meng-adakan acara serupa,” katanya

Kalau persaingan itu terjadi, Kak Adibilang, bukan manfaat yang diperolehtapi justru perpecahan yang membuatluka makin dalam. Sebaliknya, jika reuniini dapat dipakai untuk ajang persiapanreuni akbar Paskibraka, tentu harusdidukung dan diharapkan bisa dijadikan

model dalam persiapannya,Tanpa menambah-nambahi. Kak Adi

Juga menyambut gembira serta respekpada angkatan '78 yang punya ide, ke-mauan dan kemampuan untuk mener-bitkan suatu media komunikasi berupabuletin. Padahal, untuk mengerjakannyabutuh pikiran bernas, waktu yang tidaksedikit di antara kesibukan kantor ma-sing-masing. ”Yang penting, ada kema-uan dan kemampuan mengumpulkandana untuk penerbitan setiap edisinya,”paparnya.

Sebagai Ketua PPI, Kak Adi mengha-rapkan agar buletin JIC dapat dikem-bangkan menjadi semacam buletinkhusus tentang Paskibraka dan tidakeksklusif dalam satu angkatan. ”De-ngan penerbitan yang universal, buletinitu dapat digunakan sebagai saranakomunikasi. Lebih penting lagi, sebagaisarana pembinaan bagi seluruh PurnaPaskibraka sehingga wawasan dankemampuan ke-Paskibraka-an merekasemakin tinggi.”

•BUDIHARJO WINARNO

Apakah Tidak Berdampak Negatif?(Komentar Kak Adi Nugroho)

TANGGAL 16 APRIL 1994,ada telepon dari putri KakDharminto. Isinya mengata-

kan bahwa Kak Dhar, sedang beradadi rumah sakit menjalani operasiprostat. Tapi, yang cukup mengharu-kan, meski dalam kondisi terbaringdi RS, Kak Dhar masih ingat padaPaskibraka '78 dan meminta untukdatang karena ada sesuatu yang ingindisampaikan.

Karena tak sempat menghubungirekan-rekan JIC, Budiharjo Winarnopergi sendiri ke RS Sumber Warasmenemui Kak Dhar. Dalam kondisiyang belum sembuh betul dari opera-sinya. beliau tampak demikian bergai-rah. Di beranda kamar perawatandan diselingi mengalirnya tamu-tamuyang berkunjung, Kak Dhar me-nyampaikan beberapa pesan untukreuni kita nanti.

Pertama, Kak Dhar minta agar per-siapan reuni dikerjakan sebaik dan

serapi mungkin. Terutama, bagi sau-dara-saudara kita yang datang dari jauhdengan keluarganya. ”Aturlah agaranggota keluarga yang tidak ikut dalamacara-acara khusus bisa punya acarasendiri. Sediakan akomodasinya de-ngan sempurna,” pesannya.

Inti ucapannya, Kak Dhar ingin agarmereka bisa terlibat dalam suasanareuni tetapi tidak mengganggu acarapenting yang khusus untuk PurnaPaskibraka’78. Khususnya, acara-acara diskusi serius yang membutuh-kan konsentrasi.

Satu lagi pesannya, agar di reuninanti dilakukan pengulangan pengu-kuhan. ”Acara seperti itu memangsederhana, tapi sangat berguna untukmeneguhkan kembali apa yang sudahpernah kalian peroleh dalam latihan 15tahun lalu,” tuturnya.

Utuk keperluan itu, sekaligus mem-persiapkan kenaikan ”grade”, KakDhar minta agar semua teman-teman

mempersiapkan curriculum vitae (bio-data) terutama tentang aktivitas di or-ganisasi dan kepaskibrakaan. Data itunanti bisa disesuaikan dengan keten-tuan yang berlaku tentang penggunaanatribut-atribut latihan kepemudaan.

Rasanya, tidak ada ucapan lain yangdapat kita berikan kepada Kak Dharselain ucapan terima kasih. Dalamkondisi yang tidak semestinya itu –berbaring di rumah sakit– beliau masihsaja memikirkan kita-kita yang bandeldan mbeling. Insya Allah, apa yangdiinginkan Kak Dhar itu dapat kitawujudkan.

Sabtu, 16 Juli 1994, kami bertemulagi dengan Kak Dar di PGM. Wajah-nya kelihatan sudah segar dan berseri.Ia sedang mempersiapkan buku pe-doman olahgerak Paskibraka di ha-laman Istana Merdeka. Mungkin, ituyang dimaksud Kak Dhar untukmengantisipasi bila ia tak bisa lagi turunke lapangan. • P’78-JIC

Pesan Kak Dharminto

Page 4: Bulletin78 07-11 - Mar-Jul 1994

Paskibraka ’78 Jakarta InfoCenter

4 Edisi No. 07–11, Maret-Juli 1994

Waru, 5 Mei 1994Buat Sahabatku Sonny dan teman-teman di JIC,Salam Paskibraka dan sejahtera selalu,

Saat surat ini ditulis, aku sekeluarga dalam keadaan baik-baik. Demikian juga hendaknya Sonny sekeluarga dan teman-teman di Jakarta. Semoga selalu dalam lindungan TuhanYME. Terima kasih atas suratmu. Aku mohon maaf karenatidak bisa ikut aktif dalam persiapan reuni Agustus 1994 nanti.

Sebenarnya aku ingin bersama kalian saat berlangsungnyarapat-rapat kepanitiaan. Tapi, hal itu tidak bisa kulakukankarena sejak kepulanganku dari Jakarta (ketemu Sonny, Budi,Rita, Opul, Mahruzal yang membuahkan gagasan reuni), akuharus konsentrasi pada pekerjaan. Maklum, masih "tulangkecil". Belum lagi ditambah dengan ayah suamiku yang sakitdan akhirnya harus operasi jantung.

Aku salut pada kalian atas upaya mempersatukan teman-teman yang sudah terpisah sekian lama. Tapi, Sonny danteman-teman tidak perlu ragu, karena aku akan berperan aktifdalam reuni nanti. Rencananya akau akan datang sekeluarga,jadi ya... berlima. Tapi, kalau suamiku tidak bisa meninggalkankesibukannya, terpaksa aku datang ke Jakarta dengan tigaanakku.

Sekarang, putriku yang pertama sedang menghadapiEbtanas. Untuk tahu perkembangan kalian, aku akan sisihkanwaktu besok (baca: 15 Mei 1994) lewat telepon, karena akutidak bisa meninggaIkan Surabaya pada tanggal-tanggaltersebut.

Mohon bisa dimaklumi. Salam untuk semuanya dan suksesuntuk kalian. Salam khusus buat Budi Saddewo yang telah"menelantarkan" aku selama 15 tahun. Sampai ketemu, terimakasih.

• SALAMAH WAHYU

Banda Aceh, 26 Mei 1994Bung Syaiful dan rekan-rekan Paskibraka 78,

Apakabar selama ini Syaiful? Tentunya tambah sibuk terus.Zal doakan semoga Syaiful dalam keadaan sehat walafiatbegitu juga teman-teman lain. Zal sendiri dan keluarga jugasehat-sehat saja. Zal juga mengucapkan "Selamat Idul Adha".

Mclalui surat ini Zal mohon maaf yang sebesar-besarnyakarena karena baru sekarang bisa menulis surat.Ini bukanberarti disengaja, tapi begitu pulang kursus di Jakartatempohari, Zal dipindahtugaskan ke bidang pekerjaanbaru.Jadi, Zal belajar dan menyesuaikan diri, selain sering bertugaske lapangan (dinas luar kota).

Selain masalah kerjaan, Zal juga harus pindah rumah darirumah dinas Puskesmas (baca: tempar istri Zal bekerja) keapartemen", alias di Toko Singgah Mata di Jalan T. NyakArief 340 Darussalam Banda Aceh, tel. 32242. Soalnya. istriZal mau tugas di Rumah Sakit Umum Banda Aceh mulai Juni1994.

Zal sangat setuju dengan JIC dalam rencana RuniPaskibraka'78. Tapi sayang. dengan rasa sedih Zal harusbilang bahwa Zal tidak bakal bisa hadir di tengah-tengah kalian.Tanggal 13 Juni sampai 3 September 1994, Zal akan beradadi Jepang untuk mengikuti kursus lagi (Catatan: Zal tidakngibul karena telex dari kantomya dilampirkan). Wassalam.

• MAHRUZAL

Nagoya, 27 Juni 1994Sonny Yth.

Zal di Nagoya sehat-sehat saja. Belajar Senin sampai Jumat,Sabtunya libur. Kota Nagoya indah, bersih dan sangatcanggih. Warganya juga disiplin, baik daei segi waktu danpatuh pada peraturan.

Kita yang Paskibraka tentu saja mudah menyesuaikan diri.Bukan sombong diri. tapi bekal selama digembleng di asramabisa jadi modal utama. Itulah adanya.

Bagaimana dengan persiapan reuni? Berapa banyak yangikut? Salam Zal untuk semuanya, juga kakak Pembina kita.Sekembali dari Jepang September, Zal akan menemui kaliansemua.Wassalam.

• MAHRUZAL

BERITA KEPADA KAWAN

DENGAN ikhlas, kami memang akan menangani penerbitan danpengiriman buletin ini setiap bulan dengan dana yang ada padakami bersepuluh di Jakarta.

Tapi, tentu saja tidak adil kalau kita semua tidak ikut andil. Kamicuma bias mengimbau, kalau ada kelebihan ”uang dapur” ya kami-kami dibantu. Berapa aja deh... pokoknya asal ada.

Kalau ada, silakan kirim atau transfer lewat rekening:

SYAIFUL AZRAMTAHAPAN BCA No. 071-100-27158-8

(Cabang Blok A, Cipete) atauTAPLUS BNI No. 022-78009964.6

(Cabang Kebayoran Baru, Blok M)

Jangan lupa, kirimkan resinya agar bisa diketahui setelah masuk.

**) BCA online di 23 kota: Medan, Pekab=nbaru, Batam, Palembang,Jabotabek, Karawang, Depok, Cilegon, Serang, Bandung,Semarang, Yogyakarta, Klaten, Salatiga, Solo, Malang, Surabaya,Sidoarjo, Denpasar, dan Kuta. Sementara BNI rasanya ada disetiap ibukota kabupaten/kodya di seluruh Indonesia.

Ringan Sama Dijinjing

KOL POL DRS ADRIAN DANIELRumah: Jl Veteran No.2

Palembang Telp. (0711) 354397Kantor: Kadit Pers Polda

SumbagselJl. Sudirman km 4 Palembang

Telp. (0711) 311751

LETKOL POL JUSUFMUCHARAM

Kadit Samapta Polda SumutJalan Zainul Arifin Medan

LETKOL PNB SUTRISNO SPRumah: Jl. Rajawali Baru 10 HalimPerdanakusuma (Depan RS AU)

Jakarta Timur, Telp. (021) 8019512

BUNDA BUNAKIMJl.Tarian Raya Timur W-20

Kompleks AD - Kelapa GadingJakarta 14240

DRS IDIK SULAEMAN ATJl. Budaya No.2 Kemanggisan

Jakarta 11430, Telp. (021) 5480217

DHARMINTO SURAPATHYJl. Bandengan Utara I No.11 RT

005/011 Jakarta Barat 11240

HUSEIN MUTAHARJl. Dharmawangsa XII No. 119 RT01/01 Jakarta Selatan 12160, Telp.

(021) 715044-7390699

KOMANDAN, PEMBINA,PELATIH

Page 5: Bulletin78 07-11 - Mar-Jul 1994

Paskibraka ’78 Jakarta InfoCenter

Edisi No. 07–11, Maret-Juli 1994 5

YANG DITEMUKANMahruzal MY (Aceh): Rumah: Jl. T. NyakArief 340 Darusslam Banda Aceh, Telp.0651-32242. Kantor : Bappeda Tk I Aceh,Jl. T. Nyak Arief Banda Aceh, TElp. 0651-23230.

Izziah (Aceh): 3514 Lancaster Avenue 313,Philadelphia, PA 19104, USA.

Syaiful Azram (Sumut): Pondok TirtaMandala Blok E4 No. 1, Sukamaju, Sukma-jaya, Depok 16415. Telp. 021-8741953.Kantor: Harian Pelita, Jl. BLora 37 JakartaPusat 10310, Telp. 3901410, 3901404,3901405, Fax. 3901411, 3901412.

Aida Sumarni Batubara (Sumut): Jl. HalatUjung Gg. Kelinci No. 1 Medan 20127. Telp.061-712047.

Masril Syarif (Sumbar): Perumnas PT Se-men Padang, d/a Syahrul Syarif, BagianHumas PT Semen Padang, Indarung-Padang.

Azmiyati Aziz (Sumbar): Jl. LetjenSoeprapto No. 22/B9 Palu (belakang STMMuhammadiyah). Telp. 0451-28205.

Muhammad Iqbal (Jambi): Rumah: JalanKapodang 8 No.132 Kotabaru, Jambi. Telp.0741-42636. Kantor: Bank Dagang Negara(persero) Cabang Jambi, Jl. KH WahidHasyim 8-12 Jambi, Telp. (0741) 24339 -26883.

Sambusir (Sumsel); Rumah: Bumi SatriaKencana, Jl. Sadewa Raya Blok 43 No.6/29 Kalimalang, Bekasi Selatan. Kantor:Poleko Group Jl. Blora 21 Jakarta Pusat10310, Telp. (021) 331407, Fax. (021)325935, 326063

Tatiana Shinta Insamodra (Lampung):Rumah/Kantor: PT Adhykarya Ciptapratama,Jl Masjid 39 Kemang RT 05/07 Jatiwaringin,Pd. Gede, Bekasi 17411. Telp. 021-8464430,082-121624 (cell phone), Pager 8800222-pes. 6216.

Amir Mansur (Jakarta): Rumah: Jalan S.Brantas RT 07/01 No. 235 Cilincing, JakartaUtara 14130. Telp. 021-4407865. Kantor: SDNegeri 12 Cilincing Jakarta Utara Telp.4400952.

Saraswati (Jakarta): Rumah: Kompl.Sarana Indah Permai, Jl. Arumdalu Blok A7No.12 Kedaung, Ciputat, tangerang; Kantor:PT Nugra Santana, Wisma Nugra SantanaLt.3 Jl. Sudirman Kav.7-8 Jakarta 10220. Telp.(K) 021-5702040, 5704893, 5704895,5704897, Fax. 021-5705109.

Arita Patriana Sudradjat (Jabar): Rumah:Jl. Mandar XIV Blok DD3 No.1, Bintaro JayaSektor 3A, Tangerang 15225. Kantor: Procter& Gamble Indonesia, TIFA Building 8th floor,Jl. Kuningan Barat 26 Jakarta Selatan 12710,Telp/Fax. 021-5200333.

Budihardjo Winarno (Yogya): Rumah1:Kompl. Tityan Kencana Blok G-2 No.8 TelukBuyung Bekasi Selatan; Rumah2: BintaroJaya Permai Blok C-75 Jakarta 12320, Telp.021-8643660; Kantor: PT Irazindi Glory, Jl. P.Jayakarta 141 Blok D-33 Jakarta 10730, Telp.(021) 6297799, 6394242, 6394545.

Endang Rahayu (Yogya); Jalan Jlagran 115Yogyakarta, telp. (0274) Z81.

Budi Saddewo (Jateng): Rumah: Jl.Pangandaran Raya No.13 Bumi Bekasi Baru;Kantor: PT Wijaya Karya, Jl. DI Panjaitan Kav.9 Jakarta, Telp. (021) 8192808,8508640,8508650 pes. 1731.

Salamah Wahyu (Jateng); Rumah: Jl WismaBungurasih Il/36 Waru, Surabaya, Telp. (031)8283236; Kantor: P. Gatot Stariadi SH & As-sociates, Lantai Ill, Darmokali 5C, Surabaya60241, Tel. (031) 574445, Fax. (031)8282464

Sonny Jwarson (Jatim); Rumah: PondokSurya Mandala G-1 No.1 Jakamulya BekasiSelatan; Kantor: Sekolah Tinggi ManajamenPrasetiya Mulya, Jl Raya Jagorawi, Cilandak,Jakarta 12430, PO. Box 713C/JKSCL Jakarta12071, Tel. (021) 7697247, 75043463,7511140, 7511143, Fax. 7500460, 7500461

Rahmaniyah Y usuf (Jatim): Rumah: Jl. SriRejeki II No. 17 Semarang 51040, Telp. (024)607724; Kantor SMA Ronggolawe, JlDamarwulan Il/53 Semarang.

Gde Amithaba (Bali); Rumah: CempakaPutih Tengah Raya No.12:Jakarta 10510,Telp.(021) 4290991; Kantor: PT Delta Dja-karta, Jl. Bandengan Selatan 43 Jakarta:14450, Telp. (021) 6690708, 6680688.

Oka Saraswati (Bali); Jalan Seruni 4C,Denpasar Telp. (0361) 220130.

Syarbaini (Kalbar); Jalan Kom Laut YosSudarso, Parumnas II Gg Matan II No. 18, RT03/XXXIII Pontianak 78113.

"Chelly" Urai Sri Ranau (Kalbar); Rumah:Antilop Maju, Jatibening I, Jl. Merapi 116Kalimalang, Jakarta Timur; Kantor: DPP KNPI,Jl Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan,Telp. (021) 512811.

Fridhany (Kalteng); Jl. HM Arsyad XXXVIBlok D No.7 Sampit, Telp. (0531) 22256.

Herdeman (Kalteng); Jl. C. Bangas GangDikari No.1 Palangkaraya 73111.

A. Redhany Gaffurie (Kalsel): Jl. SutoyoSiswomihardjo Gg 20 Komp. Purnasakti JalurU/8 RT 40 Banjarmasin 70245

Nunung Restuwanti (KaIsel): Rumah: Jl.Kampung Baru RT XV/74 Murung PudakTabalong Kalsel 71571, Telp. (0516) 21275;Kantor: PT Adaro Indonesia, PO BOX 11 TTB,Tanjung, Tabalong, Telp. (0511)56939, Fax.(0511)54582.

Sri Diana (Sultra): Rumah: Komp. SukarajaI, WPA No.E5, Lanud Husein SastranegaraBandung; Kantor: Makoharmatau LanudHusein S. Bandung, Telp. (022) 632087,Fax. (022) 630981.

Info Alamat Paskibraka 1978Halidja Husein (Maluku): Rumah: KompleksPelayaran Armada No. 36, OSM, Ambon;Kantor: Biro Ekonomi Kantor Gubemur KDHTk I Maluku, Jalan Raya Patlimura, Ambon.Telp. (0911) 43409.

Welly Tigtigweria (Irja): d/a Rindam 7 Trikora,Ifar Gunung,Jayapura, IrianJaya.

YANG MASIH HILANGAuzar Hasfat (Riau); Jl. Tasykurun 44Pekanbaru (alamat lama)Suhartini (Riau): Jl. Pembangunan 2 SelatPanjang - Riau (alamat lama)Ellyawaty (Jambi); Jln. Merdeka 43 KualaTungkal, Jambi (alamat lama)Nilawati (Sumsel); Jl Telaga Jawa RT V No. 5Lubuk Linggau (alamat lama)Iskandar Rama (Bengkulu); Jalan MHThamrin 32 Curup Bengkutu (alamat lama)Ernawati (Bengkulu); Depan Lap. DwiTunggal Curup, Bengkulu (alamat lama)Akrom Faisal (Lampung): ????Yadi Mulyadi (Jabar): (Alamat tidak diketahuisetelah pindah dari PT Jasa Marga Medan).Mazhur (NTB): ????

Maskayangan (NTB); Jalan Banteng 15Mataram, Lombok (alamat lama)Wendalinus Nahak (NTT); (alamat terbarutidak diketahui, setelah pindah dari GejayanGg. Alamanda 12A Yogyakarta)Trice De Bora Bria (NTT): Jl. Hatta TanahMerah, Atambua, Timor (alamat lama dan tidakjelas)Frederick Bid Lie Pang (Kaltim): AsramaDon Bosco, Jalan Sudirman 59 Samarinda(alamat lama)Rahmawaty Siddik (Kaltim); Jalan JendSudirman RT I SD 1/37 Tenggarong (alamatlama)Daniel Pakasi (Sulut): Jl KS Tubun 6 Manado(alamat lama)Deetje Saroinsong (Sulut): Jl. Dua Mei,Teling, Manado (alamat lama yang tidak jelas)Sinyo Mokodompit (Sulteng): Jl. PanasakanDalam 179 Toli-Toli (alamat lama}Diah Palupi (Sulteng): ????Ridwan (Sulsel): ????Hafsah Dahlan (Sulsel): Jl. Baji Minasa 17HJaneponto (alamat lama)M. Ilham R. Rauf (Sultra): Jl. Pattimura 67Kendari (alamat lama)Patty Nehemia (Maluku): Jl Pancasila 40 Am-bon (alamat lama)Johny Ronsumbre (Irja): Ardipura 1Jayapura (alamat lama)Sipriano Magno (Timtim); (alamat terbarutidak diketahui setelah pindah dari Yogya)Maria Loerensa de Rosario Sarmento(Timtim): Jl Franssico Machado, Dilli (alamatlama)

Catatan:

Alamat terbaru setelah pindahatau alamat yang baru ditemukan

Page 6: Bulletin78 07-11 - Mar-Jul 1994

Paskibraka ’78 Jakarta InfoCenter

6 Edisi No. 07–11, Maret-Juli 1994

D ALAM PERTEMUAN DIrumah Sambusir 10 Juli danlanjutannya 22 Juli, kami telah

membicarakan beberapa masalah teknisyang akan dijadikan pedoman dalampelaksanaan reuni. Butir itu kami singkatdi sini, tapi lengkapnya dapat dilihat padalampiran surat undangan.

Seperti telah direncanakan semula. Di-rektorat PGM tetap akan mengadakan Ra-kernas bersamaan dengan dipanggilnyapara Purna Paskibraka dari daerah sebagaipetugas protokol saat upacara di Istana.

Dengan demikian, pada salah satu dis-kusi reuni, kita akan dapat bertatap mukasekaligus berbincang dengan mereka.Atau sebaliknya, kita ikut hadir dalamsalah satu atau beberapa sesi Rakernas.Draft pokok-pokok pikiran kita yang akandibawa ke sana akan dikirimkan kepadakalian sebelum berangkat ke Jakarta (se-dang dipersiapkan Budiharjo Wirarno)

Pokok-pokok pikiran itu, paling tidak,akan menyangkut dua hal penting, yaknibagaimana kita bisa membantu PGMdalam hal pembinaan anggota Paskibrakasetiap tahun dan apa yang sebaiknya di-lakukan oleh para Puma Paskibraka sete-lah pulang ke daerah, terutama yang diJakarta sendiri.

Seperti yang sering kami ungkapkan,keberhasilan "reuni kecil"' kita nanti ter-gantung pada kita sendiri. Pada tahap a-wal, kita sudah mempunyai gagasan un-tuk ikut memikirkan, malah ingin menjadipionir dalam pembenahan "tubuh" Pas-kibraka dan para purnanya. Bukan inginmenjadi "pahlawan kesiangan", tapi dida-sari oleh niat mulia. Kita sudah berusahamengumpulkan kembali rekan-rekan –yang sampai saat ini sudah tertangkap 29orang– untuk mewujudkan niat kita.

Dalam pelaksanaan reuninya sendiri,

Mari Kita Mengulang Janji

kita punya komitmen tidak terlalu meng-harapkan bantuan orang lain. Dengankata lain ingin menunjukkan kemandirian,karena prinsip itulah yang harus kita per-tahankan di masa datang. Dengan berdiridi atas kaki sendiri, Purna Paskibraka se-benarnya dapat berbuat banyak. Namunjalan di depan kita sekarang masih sim-pang siur.

Kita hanya ingin melihat, apakah niatdan upaya yang kita wujudkan itu dapatdipahami oleh senior dan junior kita, agarbisa kelak sama-sama bergandengantangan memperkuat ''tubuh'' yang belumberdiri tegak dan membenahi jalan yangmasih simpang siur itu.

Para pembina yang dulu pernah meng-ajari kita untuk menjadi manusia tangguh,akan hadir dan menyegarkan kembaliingatan kita. Kak Mutahar, Kak Idik, KakDharminto dan Bunda Bunakim sudahsiap untuk itu. Para pembina di DirektoratPGM juga sudah memberi kesempatanseluas-luasnya.

Kak Dharminto juga menginginkan agardalam reuni dilakukan "ulang janji" de-ngan kembali rnengucapkan Ikrar PuteraIndonesia. Sekaligus dengan itu, akandicari kemungkinan untuk menaikkan"grade'' kita dari Perintis Pemuda (lencanadasar hijau). Apakah nantinya naik jadimerah, kuning atau ungu. tergantungpada aktivitas kepaskibrakaan dan keor-ganisasian kita.

Karenanya, kedua data tambahan ituperlu juga segera disampaikan kepada ka-mi sebagai bahan persiapan. • P'78 JIC

DI RUMAH RITA: Salah satu pertemuan lain yang diadakan di rumah (cadangan) Rita.Hadir saat itu cuma lima orang, karena yang lain punya kesibukan yang tidak dapatditinggalkan. Dari kiri: Amir, Syaiful, Rita, Chelly dan Budi Winarno.

”Countdown”Reuni ’78

Menjelang buletin ini naik cetakdatang fax dari Izziah langsung sariAmerika Serikat. Ia menyesal tidakbisa ikut reuni karena tidak ada harilibur. Tapi, ia sudah mengirimkanpesan dan kesannya untuk dimuatdi Buku Kenangan. Untuk tambahan,Izziah punya dua nomor saluraninternasional yang sekaligusdijadikan nomor fax yakni:

(215) 2224376

STOP PRESS !!

JADWAL ACARA REUNI PASKIBRAKA’7816 AGUSTUS 1994........-19.00 Berkumpul di penginapan.19.00-20.00 Makan malam20.00-23.00 Pembukaan Reuni, Acara ka-

ngen-kangenan23.00-...... Istirahat (yang mau nerusin

silakan)17 AGUSTUS 199405.00-06.00 Bangun, senam pagi. mandi06.00-07.30 Sarapan07.30-11.00 Upacara Detik2 Proklamasi di

Istana11.00-13.00 Nostalgia ke PHI, kembali ke

penginapan.13.00-13.30 Makan Siang13.30-14.30 Diskusi 114.30-18.30 Menghadiri Upacara Sore/

Diskusi 218.30-19.30 Kembali ke penginapan19.30-20.00 Makan malam

20.00-23.00 Diskusi dg Purna angkatan lain23.00-....... Istirahat18 AGUSTUS 199405.00-06.00 Bargun, senam pagi, mandi06.00-07.00 Sarapan07.00-12.00 Rekreasi Taman Mini Indone-

sia Indah12.00-14.00 Makan Siang (di TMII), kembali

ke penginapan.14.30-18.00 Perumusan hasil diskusi18.00-20.00 Mandi, makan malam20.00-23.00 Penyampaian hasil reuni,

Ulang Janji,Penutupan Reuni

23 00-....... Istirahat (melek-melek punboleh)

19 AGUSTUS 199405.00-06.00 Bangun, senam pagi, mandi06.00-07.00 Sarapan07.00 Bubar Jalan !!!

Page 7: Bulletin78 07-11 - Mar-Jul 1994

Paskibraka ’78 Jakarta InfoCenter

Edisi No. 07–11, Maret-Juli 1994 7

Yang pertama diketahui, Mahruzaltidak bisa ikutan karena sedang train-ing di Jepang.Selain itu, lewat teleponFridhany di Sampit sudah mengatakanakan datang, sekalian mengunjungimertuanya di Jakarta. Rachma diSemarangjuga mengatakan ingin ikut,tapi baru bisa memastikan lagi akhirJuli, maklum suaminya kan ada di UjungPandang. Celakanya, Nunung yang diTabalong (Kalsel), minta maaf karena”salah program”. Tepat pada saat kitareuni, Nunung harus berpacu melawan”mules” karena anak pertamanya akanlahir.

Tapi, pernyataan dari dua orang yangbilang tidak ikut, tentu saja tidak akanmenggoyang kebulatan tekad kita untukberkumpul. Mereka yang tidak bisa hadirbisa mendapatkan cerita lengkap darihasil reuni, dengan catatan sisanyaharus ikut.

Sehabis Juli ini, semua persiapanakan benar-benar memasuki hitungan

mundur (countdown).Persiapan menca-ri penginapan, sarana transportasi lokal,pengaturan jadwal dan materi acara,menghubungi pihaki-pihak terkait danseterusnya, dan seterusnya. Kaliantentu maklum bagaimana susahnya.

Sobat-sobat seperjuangan,Selain ditemukannya Sambusir, pen-

carian data ”mereka yang hilang” olehJIC masih terus berlangsung. Bulanlalu, Sri Diana terjaring karena benar adadi Bandung. ”Kalian menghina ya... Ma-

sa pangkatku diturunkan jadi SersanDua,” protesnya tanpa memberitahupangkatnya sekarang di Wara.

Sementara itu, Kak Jusuf Mucharamdiketahui telah pindah tugas ke MEdankarena menjabat Kadit Samapta diPolda Sumut.

Sengan adanya Sambusir dan Diana,maka lebih dari separuh Purna Paski-braka 1978 sudah terjaring. Mudah-mu-dahan, kalian bisa membantu lagidengan mencarikan sisa-sisa temankita yang masih hilang.Salam kami dari Jakarta. � P’78 JIC

SEKADARMENGINGAT: Kaliantentu masih ingat denganIbu Fat bukan? Dulu,beliau ikut mengurus kitadi asrama bersamaBunda Boenakim.Wajahnya yang tampilbersama Budi di depananggota Paskibraka1993 ini bolehlah untukbahan ingatan.

Ini Masalah CitraK ITA HARUS SELALU

menyadari bahwa dalamsetiap gerak maju menuju

perbaikan pasti ada sandungan.Sandungan bisa berubah menjadiganjalan yang mengakibatkankegagalan. Contohnya, niat mulai kitamerintis jalan bagi terciptanya keluargabesar Paskibraka yang utuh.

Niat itu masih saja ditanggapi olehsebagian orang dengan isu agak negatif.Paling tidak, ada yang merasa gerahdengan apa yang kita lakukan. Karenaitu, Purna Paskibraka'78 harus bisamembentengi diri sekaligus awasterhadap apa saja yangbisa membuatgoyah.

Di tengah rencana kita mengadakanreuni. sebuah masalah lain mencuat kepeemukaan. Meski riaknya kecil, tapipaling tidak isinya pantas membuat kitaterperangah. Sebuah sumber mengung-kapkan bahwa citra Paskibraka saat inidi kalangan Istana Kepresidenan demi-kian buruk.

Saking buruknya, sampai-sampaifasilitas yang dulu pernah kita dapatkan(misalnya istirahat di Wisma Negara

setelah upacara pagi sambil menungguupacara sore) saat ini tidak ada lagi.Benarkah itu?

Jawabannya tentu tidak sederhana.Tidak bisa disebut fitnah karenapernyataan yang didukung bukti itu pal-ing tidak harus kita ”telan mentah-mentah”. Telinga kita pun memerah.Kita boleh marah, karena dulu, sewaktukita menjadi Paskibraka, tidak ada isu-isu semacam itu.

Kita sadar sepenuhnya bahwakebanggaan diri bisa mengibarkan SangSaka Merah Putih adalah gambaran dariupaya yang tidak ringan. Butuh sifat,tingkah polah, kepribadian dankedisiplinan yang teruji. Tapi sebalikaya,kita juga pantas berkaca diri, ”Benarkahcitra Paskibraka sekarang seburuk itu?”

Kerja besar lainnya pun menunggu didepan mata. Yang harus diluruskan bu-kan saja bagaimana menyatukan potensiyang ada dalam diri Purna Paskibraka.tapi bagaimana mengembalikan citraPaskibaraka ke asalnya –bila isu itumemang benar.

Keutuhan dan persatuan adalah se-suatu yang dibutuhkan oleh Purna

Paskibraka. Kita tidak bisa cuma me-nuding salah satu pihak bahwa menu-runnya citra Paskibraka itu karenakesalahan mereka, misalnya parapembina. Kesalahan itu terletak pada kitasemua. Masalahnya sekarang adalahbagaimana memperbaikinya, bukanikut-ikutan terjerumus dalam saling me-nyalahkan. Sudah sampai di manakahpemahaman kita tentang itu?

Korps Paskibraka, bagaimanapun,adalah milik kita juga. Karena itu, tidakpantas rasanya mengorbankan namabaik sebuah korps hanya untuk mem-bela diri karenakepentingan pribadi.Atau, ikut-ikutan menuding Paskibrakasekarang bercitra buruk karena kita jugaberada di sisi lain yang justru oposan.

Arif dan bisa menempatkan diri ditempat yang layak sesuai keberadaandiri, adalah satu sari sekian banyak sikapyang harus dimiliki Paskibraka. Karenaitulah, Purna Paskibraka ’78 selalumengajak semua Purna lainnya untuksaling bergandengan tangan. Jadilahmanusia yang dapt meluruskan sesustuyang dianggap tidak benar.

• PAK GURU AMIR

DARI HATI KE HATI

Selamat Tinggal........................... sambungan dari halaman 1

Page 8: Bulletin78 07-11 - Mar-Jul 1994

Paskibraka ’78 Jakarta InfoCenter

8 Edisi No. 07–11, Maret-Juli 1994

HALLO, APA KABAR FUL?Itu kalimat pertama yangmeluncur ketika Kak Adrian

Daniel dihubungi lewat telepon. Sore itu.sekitar pukul 15.30, Kak Ian sudahpulang dari kantor. ''Maklum. ini bukandi Jakarta yang baru bisa pulang setelah pukul l6.00, ujarnya.

Karena malamnya ada acara denganKapolda Sumbagsel, Kak lan tak bisabertemu dengan saya—yang kebetulanberada di Palembangdalam rangka meliputberita, maklum war-tawan. Ia menjanjikanbesoknya saja berte-mu di kantor.

Sayang, besoknyasaya harus kembali keJakarta pagi-pagi se-kali. Kembali dihu-bungi lewat telepon,Kak lan ngedumel."Padahal udah ku-tunggu-tunggu. Sam-pai-sampai, waktu akukeluar nuangan, akutitip pesan pada anak

buah. Eh, taunya kamu sudah diJakarta lagi."

Meski begitu. Kak lan gembirakarena kita masih bisa berkumpul lagi,meski tak semua. Ia juga menanyakankenapa buletinnya lama tidak nongol."Biasanya, kalau buletinnya datang, akubaca pelan-pelan...," ujarnva.

Lho kenapa? "Abis, halamannya cu-ma delapan sih," jawabnya.

Benar Kak Ian, saya sendiri sebagaipenjaga gawang buletin ini sih maunyaterbit 32 halaman, fotonya berwarnadan isinya datang dari seluruh Indone-sia. Tapi ya itu... saya sering pusingmencari isinya. Ntar diisi yang itu-itulagi jadi bosan. Sementara mau mencaribahan baru waktunya begitu sempit.

Karena itu, Kak Ian juga diharapkanbisa ikut-ikutan menulis dan mengirimfoto untuk dimut di buletin ini.Untung,saat buletin ini akan terbit, surat itudatang juga. jadi, teman-teman bisamenyaksikan bagaimana sekarangtampang Pak Kolonel itu.

• SYAIFUL AZRAM

”Aku Baca Pelan-pelan”–––– Itu Kata Kak Adrian Daniel ––––

KAK ADRIAN DANIEL : Sekarang sudah berpangkat kolonel dan menjabat Kepala Direktorat PersonaliaPolda Sumbagsel. Kanan: Istrinya, Kak Nana dan kedua putri mereka.

TADINYA, SONNY HANYAbermaksud makan siang direstoran Trio Bogor karena

lapar setelah menghadiri wisudaadiknya. Apalagi, setelah itu ia akanmemulai perjalanan mobil ke Surabayadan sebentar mampir ke pcstanyaBudiharjo Winarno di Yogyakarta.

Ketika makan, istri Sonny sudahberbisik. "Mas, kayaknya orang itu kokterus-terusan ngeliatin. Apa kenal ba-rangkali." Sonny yang sibuk ngemonganaknya tidak terlalu peduli.

Tapi, Sonny boleh kaget juga karenaketika ia pergi ke toilet, orang yang

dimaksud membuntuti terus. Ditong-kronginya pintu kamar mandi sampaiSonny keluar. Dan, tanpa basa-basi iamenebak, ”Sonny ya!”

Sonny yang masih bingung tidak bisamenebak balik, siapa sebenarnya orangitu. Dengan rasa sedikit menyesal, iaterpaksa tanya, ”Kamu ini siapa?”

Yang ditanya malah ketawa dan selangbeberapa saat baru mengatakan, ”SayaSambusir...”

Maka. perasaan mereka pun mele-daklah... Mereka berangkulan, lalu sa-ling bertanya kabar, sampai-sampaihampir lupa kalau keduanya sama-sama

membawa anak dan istri yang sedangmenunggu di meja makan.

Sambusir kini ’baru’ punya satu anakberusia enam bulan. Wong Palembangyang satu ini boleh merasa beruntungkarena didampingi seorang istri cantikyang berasal dari Yogyakarta. Sayang,foto dia dan keluarganya belum selesaidicetak dan tidak bisa mengejar dead-line terbitnya buletin —yang sudahsangat terlambat— ini.

Mengaku sudah lima tahun tinggal diJakarta, Sambusir lalu sepakat langsungmengajak warga JIC berkumpul dirumahnya. Tanggal 9 Juli, keinginan ituterpenuhi meski tidak semua bisa hadir.

Sambusir menjadi orang ke-28 diPurna Paskibraka 1978 yang datanyadipastikan akurat. Karena itu yang su-dah kangen boleh segera mengirim suratdengan nama dan alamat yang sudahmasuk kategori "Mereka yang Ditemu-kan" di halaman 5. • P'7B-JIC

”Wong Palembang”Itu Ditemukan