Bulletin PUSTAKA MAYA 2011-08 AGUSTUS - yosnex 2009 · jiwa kepemimpinan yang ... terpakunya mata...

4
menempatkan dirinya terlalu serius. Maka, seorang pengajar harus seringkali mampu membuat lawakan yang tidak merusak, yang membuat siswa/mahasiswa bisa belajar dalam suatu situasi yang relax dan menyenangkan. 7. Pengajaran yang baik adalah tentang bagaimana memperhatikan, mengasuh, dan mengembangkan otak serta talenta siswa/mahasiswa. Ini adalah tentang mencurahkan waktu, tanpa diketahui, kepada setiap siswa/ mahasiswa. Ini juga berkaitan dengan proses memberi nilai, mendesain atau mendesain ulang perkuliahan, dan menyiapkan materi-materi kepada instruksi-instruksi yang lebih tinggi dan lebih lanjut. 8. Menciptakan pengajaran yang baik ternyata perlu didukung oleh kekuatan jiwa kepemimpinan yang kuat serta visioner, dan bantuan kelembagaan yang nyata baik sumber pendapatan, SDM, dan sumber dana. Pengajaran yang baik juga perlu diperkuat secara kontinyu dengan dukungan dari keseluruhan organisasi. Bukan menjadi masalah ketika ada full-time ataupun part-time instruktur , tetapi yang lebih penting adalah hal apa yang dilakukan dalam pengajaran. 9. Mengajar yang baik adalah tentang mendampingi antara kemampuan senior dan junior, kerja tim, serta menjadi dikenal dan dipromosikan oleh seseorang kawan sebayanya. Seharusnya pengajaran yang efektif diberi hadiah, sedangkan pengajaran yang tidak baik harus diremidial/ diulang melalui serangkaian latihan dan pengembangan program. 10. Tips terakhir, mengajar yang baik adalah tentang memiliki rasa fun, mengalami serta berbagi kesenangan, selalu ingin menjadi lebih baik, dan selalu memunculkan senyum yang menghias wajah. Paling penting adalah pengajar yang baik mempraktekkan keahlian mereka tidak semata-mata untuk uang. Tugas utama seorang guru/dosen adalah mentrasfer ilmu ke siswa/ mahasiswa dengan baik sehingga mereka dapat memahami apa yang kita sampaikan dan apabila siswa/ mahasiswa telah mampu mengaplikasikan ilmu yang mereka dapatkan dalam kehidupan sehari-hari maka tujuan dari pendidikan telah tercapai dengan baik. Dalam proses pentrasferan ilmu ini dikemas dalam suatu media yang kita namakan Pengajaran. Agar tujuan pengajaran tercapai dengan baik maka kita perlu membangun sistem pengajaran yang baik sehingga cita-cita untuk menjadi seorang guru/dosen yang ideal dapat terwujud. Ada 10 cara yang dapat kita gunakan untuk menciptakan pengajaran yang baik, yaitu : 1. Pengajaran yang baik tidak hanya terkait dengan bagaimana seorang pengajar memotivasi siswa/ mahasiswanya untuk belajar saja, tetapi juga mengajarkan kepada mereka bagaimana cara belajar yang efektif. Dan, senantiasa memelihara dan terus mengembangkan keahlian yang dimilikinya. 2. Mengajar yang baik pada prinsipnya bagaimana memperlakukan siswa/ mahasiswa seperti layaknya orang yang haus akan ilmu pengetahuan. Hal tersebut tentunya berkaitan dengan kemampuan terbaik pengajar terhadap bidang yang dijalaninya, sumber- sumber bacaan, didalam dan di luar bidang keahliannya, dan berada pada batas pencapaian kemampuan pengajar yang tertinggi. 3. Pengajaran yang baik adalah tentang mendengarkan, memberi pertanyaan, menjadi responsif, dan mengingat bahwa setiap siswa/mahasiswa dan kelas itu berbeda-beda. Hal ini diwujudkan dengan bagaimana seorang pengajar bisa mendapatkan respon dan mengembangkan kemampuan komunikasi lisan dengan siswa/ mahasiswa yang sebelumnya pendiam. Seorang pengajar harus mampu mendorong siswa/mahasiswanya untuk unggul; sedangkan di waktu yang sama, mereka juga harus belajar menghormati orang lain, dan menjadi seseorang yang profesional di segala situasi, sebagaimana hal ini terkait peran mereka sebagai manusia sosial. 4. Mengajar yang baik tidak selalu terkait dengan memiliki agenda yang tetap dan kaku, tetapi pengajaran yang baik harus selalu fleksibel, cair, kerap bereksperimen, dan memiliki kepercayaan diri untuk bereaksi dan membiasakan perubahan-perubahan keadaan (sekitar). Seorang pengajar jangan sampai masih merasa biasa atau berhasil ketika melihat materi yang diperoleh oleh para siswa/mahasiswa hanya sebanyak 10 persen-nya saja. Jadi, sebagai seorang pengajar harus mampu mencoba & mencari alternatif di luar silabi / rencana pelajaran atau pedoman perkuliahan. Mengajar yang baik adalah tentang menciptakan pribadi-pribadi kreatif yang otoriter tetapi juga tidak meninggalkan sikap demokratis 5. Mengajar yang baik juga berkaitan dengan gaya. Apakah mengajar harus menghibur ?. Tepat sekali! Tapi apakah terus berarti bahwa kemudian pengajaran itu kehilangan isi pokoknya ?. Tentulah tidak !. Mengajar yang efektif bukanlah terpakunya kedua tangan di atas mimbar atau terpakunya mata pada slide proyektor saat meyampaikan materi. Pengajar yang baik harus mampu menguasai ruang dan setiap siswa/mahasiswa yang ada di dalamnya. Mereka, para pengajar, harus menyadari bahwa peran mereka adalah layaknya dirijen dan kelas diumpamakan sebagai orkestranya. Kemudian, semua siswa/ mahasiswa memainkan alat-alat musik yang berbeda dan memvariasikan kecakapan / keahliannya. 6. Mengajar adalah tentang humor - ini yang sangat penting. Pengajar tidak @LAN : \\sdc\ebook ; \\192.168.2.5\ebook No. 004/AGUSTUS-2011 Konten: SepuluhcaraMenciptakanPengajaranyangBaik[1]—CerminOrangTua[2]—PustakaIslamdiPustakaMaya[3]—TheWinner[4]—Malas?NoWay![4] Edisi Ramadhan

Transcript of Bulletin PUSTAKA MAYA 2011-08 AGUSTUS - yosnex 2009 · jiwa kepemimpinan yang ... terpakunya mata...

menempatkan dirinya terlalu serius.Maka, seorang pengajar harusseringkali mampu membuat lawakanyang tidak merusak, yang membuatsiswa/mahasiswa bisa belajar dalamsuatu situasi yang relax danmenyenangkan.7. Pengajaran yang baik adalah tentangbagaimana memperhatikan, mengasuh,dan mengembangkan otak sertatalenta siswa/mahasiswa. Ini adalahtentang mencurahkan waktu, tanpadiketahui, kepada setiap siswa/mahasiswa. Ini juga berkaitan denganproses memberi nilai, mendesain ataumendesain ulang perkuliahan, danmenyiapkan materi-materi kepadainstruksi-instruksi yang lebih tinggi danlebih lanjut.8. Menciptakan pengajaran yang baikternyata perlu didukung oleh kekuatanjiwa kepemimpinan yang kuat sertavisioner, dan bantuan kelembagaanyang nyata baik sumber pendapatan,SDM, dan sumber dana. Pengajaranyang baik juga perlu diperkuat secarakontinyu dengan dukungan darikeseluruhan organisasi. Bukan menjadimasalah ketika ada full-time ataupunpart-time instruktur , tetapi yang lebihpenting adalah hal apa yang dilakukandalam pengajaran.9. Mengajar yang baik adalah tentangmendampingi antara kemampuansenior dan junior, kerja tim, sertamenjadi dikenal dan dipromosikan olehseseorang kawan sebayanya.Seharusnya pengajaran yang efektifdiberi hadiah, sedangkan pengajaranyang tidak baik harus diremidial/diulang melalui serangkaian latihan danpengembangan program.10. Tips terakhir, mengajar yang baikadalah tentang memiliki rasa fun,mengalami serta berbagi kesenangan,selalu ingin menjadi lebih baik, danselalu memunculkan senyum yangmenghias wajah. Paling penting adalahpengajar yang baik mempraktekkankeahlian mereka tidak semata-matauntuk uang.

Tugas utama seorang guru/dosenadalah mentrasfer ilmu ke siswa/mahasiswa dengan baik sehinggamereka dapat memahami apa yang kitasampaikan dan apabila siswa/m a h a s i s w a t e l a h m a m p umengaplikasikan ilmu yang merekadapatkan dalam kehidupan sehari-harimaka tujuan dari pendidikan telahtercapai dengan baik. Dalam prosespentrasferan ilmu ini dikemas dalamsuatu media yang kita namakanPengajaran. Agar tujuan pengajarantercapai dengan baik maka kita perlumembangun sistem pengajaran yangbaiksehingga cita-cita untuk menjadiseorang guru/dosen yang ideal dapatterwujud.Ada 10 cara yang dapat kita gunakanuntuk menciptakan pengajaran yangbaik, yaitu :1. Pengajaran yang baik tidak hanyaterkait dengan bagaimana seorangpengajar memotivas i s iswa/mahasiswanya untuk belajar saja,tetapi juga mengajarkan kepadamereka bagaimana cara belajar yangefektif. Dan, senantiasa memeliharadan terus mengembangkan keahlianyang dimilikinya.2. Mengajar yang baik pada prinsipnyabagaimana memperlakukan siswa/mahasiswa seperti layaknya orang yanghaus akan ilmu pengetahuan. Haltersebut tentunya berkaitan dengankemampuan terbaik pengajar terhadapbidang yang dijalaninya, sumber-sumber bacaan, didalam dan di luarbidang keahliannya, dan berada padabatas pencapaian kemampuanpengajar yang tertinggi.3. Pengajaran yang baik adalah tentangmendengarkan, memberi pertanyaan,menjadi responsif, dan mengingatbahwa setiap siswa/mahasiswa dankelas itu berbeda-beda. Hal inidiwujudkan dengan bagaimana seorangpengajar bisa mendapatkan respon danm e n g e m b a n g k a n k e m a m p u a nkomunikasi lisan dengan siswa/

mahasiswa yang sebelumnya pendiam.Seorang pengajar harus mampumendorong siswa/mahasiswanya untukunggul; sedangkan di waktu yang sama,mereka juga harus belajarmenghormati orang lain, dan menjadiseseorang yang profesional di segalasituasi, sebagaimana hal ini terkaitperan mereka sebagai manusia sosial.4. Mengajar yang baik tidak selaluterkait dengan memiliki agenda yangtetap dan kaku, tetapi pengajaran yangbaik harus selalu fleksibel, cair, kerapbereksperimen, dan memilikikepercayaan diri untuk bereaksi danmembiasakan perubahan-perubahankeadaan (sekitar). Seorang pengajarjangan sampai masih merasa biasa atauberhasil ketika melihat materi yangdiperoleh oleh para siswa/mahasiswahanya sebanyak 10 persen-nya saja.Jadi, sebagai seorang pengajar harusmampu mencoba & mencari alternatifdi luar silabi / rencana pelajaran ataupedoman perkuliahan. Mengajar yangbaik adalah tentang menciptakanpribadi-pribadi kreatif yang otoritertetapi juga tidak meninggalkan sikapdemokratis5. Mengajar yang baik juga berkaitandengan gaya. Apakah mengajar harusmenghibur ?. Tepat sekali! Tapi apakahterus berarti bahwa kemudianpengajaran itu kehilangan isipokoknya ?. Tentulah tidak !. Mengajaryang efektif bukanlah terpakunyakedua tangan di atas mimbar atauterpakunya mata pada slide proyektorsaat meyampaikan materi. Pengajaryang baik harus mampu menguasairuang dan setiap siswa/mahasiswayang ada di dalamnya. Mereka, parapengajar, harus menyadari bahwaperan mereka adalah layaknya dirijendan kelas diumpamakan sebagaiorkestranya. Kemudian, semua siswa/mahasiswa memainkan alat-alat musikyang berbeda dan memvariasikankecakapan / keahliannya.6. Mengajar adalah tentang humor - iniyang sangat penting. Pengajar tidak

@LAN :\\sdc\ebook ;\\192.168.2.5\ebook

No. 004/AGUSTUS-2011

Konten:SepuluhcaraMenciptakanPengajaranyangBaik[1]—CerminOrangTua[2]—PustakaIslamdiPustakaMaya[3]—TheWinner[4]—Malas?NoWay![4]

Edisi Ramadhan

Suatu ketika di sebuah sekolah, diadakan pementasandrama. Pentas drama yang meriah, dengan pemain yangsemuanya siswa-siswi disana. Setiap anak mendapat peran,dan memakai kostum sesuai dengan tokoh yangdiperankannya. Semuanya tampak serius, sebab Pak Guruakan memberikan hadiah kepada anak yang tampil terbaikdalam pentas. Sementara di depan panggung, semuaorangtua murid ikut hadir dan menyemarakkan acara itu.Lakon drama berjalan dengan sempurna. Semua anak tampildengan maksimal. Ada yang berperan sebagai petani,lengkap dengan cangkul dan topinya, ada juga yang menjadinelayan, dengan jala yang disampirkan di bahu. Di sudutsana, tampak pula seorang anak dengan raut muka ketus,sebab dia kebagian peran pak tua yang pemarah, sementaradi sudut lain, terlihat anak dengan wajah sedih, layaknyapemurung yang selalu menangis.Tepuk tangan dari para orangtua dan guru kerap terdengar,di sisi kiri dan kanan panggung. Tibalah kini akhir daripementasan drama. Dan itu berarti, sudah saatnya Pak Gurumengumumkan siapa yang berhak mendapat hadiah. Setiapanak tampak berdebar dalam hati, berharap mereka terpilihmenjadi pemain drama yang terbaik. Dalam komat-kamitmereka berdoa, supaya Pak Guru menyebutkan namamereka, dan mengundang ke atas panggung untukmenerima hadiah. Para orangtua pun ikut berdoa,membayangkan anak mereka menjadi yang terbaik.Pak Guru telah menaiki panggung, dan tak lama kemudian iamenyebutkan sebuah nama. Ahha...ternyata, anak yangmenjadi pak tua pemarah lah yang menjadi juara. Denganwajah berbinar, sang anak bersorak gembira. "Akumenang...", begitu ucapnya. Ia pun bergegas menujupanggung, diiringi kedua orangtuanya yang tampak bangga.Tepuk tangan terdengar lagi. Sang orangtua menatapsekeliling, menatap ke seluruh hadirin. Mereka bangga. PakGuru menyambut mereka.Sebelum menyerahkan hadiah, ia sedikit bertanya kepadasang "jagoan, "Nak, kamu memang hebat. Kamu pantasmendapatkannya. Peranmu sebagai seorang yang pemarahterlihat bagus sekali. Apa rahasianya ya, sehingga kamu bisatampil sebaik ini ?. Kamu pasti rajin mengikuti latihan,tak heran jika kamu terpilih menjadi yang terbaik.." tanyaPak Guru, "Coba kamu ceritakan kepada kami semua, apayang bisa membuat kamu seperti ini..".Sang anak menjawab, "Terima kasih atas hadiahnya Pak. Dansebenarnya saya harus berterima kasih kepada Ayah sayadirumah. Karena, dari Ayah lah saya belajar berteriak danmenjadi pemarah. Kepada Ayah lah saya meniru perilaku ini.Ayah sering berteriak kepada saya, maka, bukan hal yangsulit untuk menjadi pemarah seperti Ayah." Tampak sangAyah yang mulai tercenung. Sang anak mulai melanjutkan,"Ayah membesarkan saya dengan cara seperti ini, jadi peran

ini, adalah peran yang mudah buat saya...".Senyap. Usai bibir anak itu terkatup, keadaan tambahsenyap. Begitupun kedua orangtua sang anak di ataspanggung, mereka tampak tertunduk. Jikasebelumnnya mereka merasa bangga, kini keadaannyaberubah. Seakan, mereka berdiri sebagai terdakwa, di mukapengadilan. Mereka belajar sesuatu hari itu. Ada yang perludiluruskan dalam perilaku mereka.

Teman, setiap anak, adalah duplikat dari orang di sekitarnya.Setiap anak adalah peniru, dan mereka belajar untukmenjadi salah satu dari kita. Mereka akan belajar untukmenjadikan kita sebagai contoh, sebagai panutan dalambertindak dan berperilaku. Mereka juga akan hadir sebagaisosok-sosok cermin bagi kita, tempat kita bisa berkaca padasemua hal yang kita lakukan. Mereka laksana air telaga yangmerefleksikan bayangan kita saat kita menatap dalamhamparan perilaku yang mereka perbuat. Namun sayang,cermin itu meniru pada semua hal. Baik, buruk, terpujiataupun tercela, di munculkan dengan sangat nyata bagi kitayang berkaca. Cermin itu juga menjadi bayangan apapunyang ada di depannya. Telaga itu adalah juga pancaran sejatiterhadap setiap benda di depannya. Kita tentu tak bisa,memecahkan cermin atau mengoyak ketenangan telaga itu,saat melihat gambaran yang buruk. Sebab, bukankah itusama artinya dengan menuding diri kita sendiri ?.Teman, saya ingin berpesan kepada kita semua,"berteriaklah kepada anak-anak kita saat kita marah, maka,kita akan membesarkan seorang pemarah. Bermuka ketuslahkepada mereka saat kita marah, maka kita akanmembesarkan seorang pembenci, dan biarkanlah mulut dantangan kita yang bekerja saat kita marah, maka kita akanbelajar menciptakan seorang yang penuh dengki..." Peranapakah yang sedang kita ajarkan kepada anak-anak kita saatini ?. Contoh apakah yang sedang kita berikan kali ini ?. Danpanutan apakah yang sedang kita tampilkan ?. Teman,percayalah, mereka akan selalu belajar dari kita, dari orangyang terdekatnya, dari orang yang mencintainya. Merekalahlingkaran terdekat kita, tempat mereka belajar, menerimakasih sayang, dan juga tempat mereka meniru dalamberperilaku.Saya berharap, bisa menjadi orang yang sabar saat melihatseorang anak menumpahkan air di gelas yang merekapegang. Saya berharap menjadi orang yang ikhlas, saatmelihat mereka memecahkan piring makan mereka sendiri.Sebab, bukankah mereka baru "belajar" memegang gelasdan piring itu selama 5 tahun, sedangkan kita telahmengenalnya sejak lebih 20 tahun ?. Tentu mereka akanbutuh waktu untuk bisa seperti kita..... [Sebuah renungan,khususnya buat saya sendiri sbg ayah, dan buat teman-teman semuanya].

H A L . 2

QUOTES

” K i t a t i d a k s e l a l u b i s a m e m b a n g u n m a s a d e p a n b a g i g e n e r a s i m u d a ;t a p i k i t a b i s a m e m b a n g u n g e n e r a s i m u d a u n t u k m a s a d e p a n . ”

( Franklin D Roosevelt)

H A L . 3

Tujuan pendidikan adalah mempersiapkan generasi muda untuk mendidik diri mereka sendiri seumur hidup mereka.(Robert Maynard Hutchins)

Arah yang diberikan pendidikan untuk mengawali hidup seseorang akan menentukan masa depannya

(Plato)

Murid yang dipersenjatai dengan informasi akan selalu memenangkan pertempuran(Meladee McCarty)

Jangan pernah meragukan keberhasilan sekelompok kecil orang yang bertekad mengubah dunia;

karena hanya kelompok kecil seperti itulah yang pernah berhasil melakukannya(Margaret Mead)

Apa saja koleksi pustaka Islam di Pustaka Maya ? Tersimpan di folder \\192.168.1.10\ebook\1_MK_DASAR\AGAMA_ISLAM. Yaitu :1. Al Quran & terjemahan dalam berbagai bahasa, utamanyaBahasa Indonesia. Juga ada beberapa negara lain. [ALQURANDAN TERJEMAHANNYA BEST.pdf].2. ISLAM Encyclopedia Islam n Muslim World 874p BEST.pdfyaitu ensiklopedia seputar dunia Islam, menggunakan BhsInggris.3. Novel ISLAM Ketika Cinta Bertasbih Buku1.pdf. Novelfenomenal yang sempat di filmkan & disinetronkan.4. Kumpulan Artikel Khutbah Jum'at.htm.5. ISLAM Khusyu itu Mudah.pdf6. ISLAM Ragam Islam Nusantara.pdfdll.

berfungsi !”Luar Biasa bukan ?. Thomas A. Edisonadalah salah satu dari mereka yangdisebut juara. Seorang juaramempunyai Adversity Quotient (AQ)yang tinggi. AQ sendiri merupakankecerdasan untuk mengatasi kesulitan.Bagaimana mengubah hambatanmenjadi peluang. Kita pun bisa belajardarinya dan menjadi juara. Tidakterbatas apakah di sekolah, dipekerjaan, komunitas, maupun dimasyarakat kita.Menjadi juara adalah sebuah pilihan.Sama seperti kehidupan kita. Memilihuntuk melakukan sesuatu secara

“Winner never quit andquiter never win”

Masih ingat cerita Thomas Alva Edison(1847 - 1931) ??? Ia berhasilmenemukan bohlam lampu setelahmelewati sekitar 50.000 percobaan danbekerja selama 20 tahun. Tak herankalau ada yang bertanya, Mr. Edison,Anda telah gagal 50.000 kali, lalu apayang membuat Anda yakin bahwaakhirnya Anda akan berhasil ?. Secaraspontan Edison langsung menjawab,“Berhasil ?. Bukan hanya berhasil, sayatelah mendapatkan banyak hasil. Kinisaya tahu 50.000 cara yang tidak

sembarangan, biasa-biasa saja ataudengan penuh. Walaupun demikian,mereka tidak sombong danmeremehkan orang lain. Mereka tetapbersikap positif terhadap orang lain danpunya kemauan untuk terus belajar.Mereka akan menetapkan standardyang tinggi namun realistis. Artinyatidak berlebihan sehingga tidak mungkindicapai atau terlalu rendah sehinggaterlalu mudah dicapai.Mereka fokus pada tujuan dan tidakmudah menyerah. Kalau ada yangpernah membuktikannya, kita pasti jugabisa. Mulai sekarang, tetapkan tujuandan Let’s Go ... !!!

Jl. Jakarta 79 Bandung@LAN : \\sdc\ebook atau\\192.168.2.5\ebookPhone: 022-7272-672Fax: 022-7271-693E-mail: [email protected]

Selain menyediakan bahan bacaan berupa buku atau hard-copy, PERPUSTAKAANIM juga me-nyediakan bahan bacaan berupa konten digital ebook dan file sejenis-nya (soft-copy) diberi nama atau code-name “PUSTAKA-MAYA”.Kenapa namanya PUSTAKA-MAYA ? Karena sumber ebooknya hampir 90%berasal dari internet atau dunia maya.

Bulletin ini digunakan sebagai wahana informasi dalam menyajikan informasi sepu-tar PUSTAKA-MAYA. PUSTAKA-MAYA dikelola bersama oleh bagian PER-PUSTAKAAN (penanggungjawab konten oleh Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M.)dan bagian PUSKOM (penanggungjawab hardware oleh Patah Herwanto, S.T.).Dibawah pembinaan Pembantu Ketua bidang Akademik (Chairuddin, Ir., M.T.,M.M. dan Leni Susanti, S.E., M.Si.).

Edisi Digital Bulletin PUSTAKA-MAYA

tersimpan di folder :

\\sdc\ebook\4_REFERENSI_UMUM\Bul

etin_Pustaka_Maya

PUSTAKA-MAYA menuju GLOBAL MULTIMEDIA EDUTAINTMENT

PUSTAKA-MAYA

@ Indonesia-Mandiri

Malas di tempat kerja ?. Barangkali itulah penyakit kita semua.Coba bayangkan ketika kita menolak tugas, tidak disiplin,menunda-nunda, tidak tekun atau mengalihkantanggungjawab. Apa yang terjadi dengan pekerjaan dan dirikita ?. Bagaimana kita bisa menjadi orang yang berprestasi jikapenyakit malas masih menjangkiti kita ?. Hmm, tentunya kitasemua lebih suka melihat orang yang rajin bekerja. Begitu puladengan orang yang mempekerjakan kita. Di manapun, mau dikantor, di rumah, di masyarakat, di masjid ataupun di tempatlain.Nah, bagaimana cara mengatasi rasa malas ?. Inilahpertanyaan besarnya! Selain berdoa kepada Allah swt untukdijauhkan dari penyakit ini, kita bisa mencoba beberapa tipsdi bawah ini:1. Ubah posisi!Kalau rasa malas hadir saat kita sedang duduk, makaberdirilah! Kalau berdiri kita masih merasa malas, berjalanlah.Kalau masih saja malas, berlarilah! Maksudnya, melakukanpekerjaan dengan gesit dan sedikit berlari ketika bergerak darisatu tempat ke tempat lain.

2. Visualisasikan Impian AndaLahirkan motivasi bekerja Anda dengan memvisualisasikantujuan atau hasil manis yang akan Anda dapatkan denganbersusah payah di hari ini! Kesuksesan dan surga Insya Allahmenjadi hadiah buat muslimin yang bekerja dengan sungguh-sungguh dan totalitas.3. Menu bergizi, Olah Raga & IstirahatFisik yang kurang fit tentu mengganggu kinerja kita. Jadi,pastikan olah raga dan istirahat yang teratur serta menumakanan bergizi menjadi bagian dari pola hidup kita.4. Lakukan saja.Toh kalau misalkan kita masih malas melakukan suatu tugas;misal tugas A. Ya sudah, lakukan saja tugas A ! Stop dreamingand take action! Berhentilah berfikir [untuk terlalu banyakpertimbangan] dan lakukan saja. Kebanyakan berfikirmembuat kita mencari-cari alasan atau memunculkan rasatakut untuk mencoba atau takut salah.Nah, itulah tips sederhana untuk mengusir rasa malas. Semogabermanfaat !. Tetap semangat !!! .

H A L . 4