buletin ptpn12 - Beranda 12.pdf · di bidang komoditas perkebunan meng- ......

24
1- -buletin ptpn12

Transcript of buletin ptpn12 - Beranda 12.pdf · di bidang komoditas perkebunan meng- ......

Page 1: buletin ptpn12 - Beranda 12.pdf · di bidang komoditas perkebunan meng- ... (berita/artikel/opini/foto kegiatan) ... tor Wilayah diupayakan perusahaan

1--buletin ptpn12

Page 2: buletin ptpn12 - Beranda 12.pdf · di bidang komoditas perkebunan meng- ... (berita/artikel/opini/foto kegiatan) ... tor Wilayah diupayakan perusahaan

2-buletin ptpn12

Pada tahun 2000-an, siapa yang tidak mengenal HP merk Nokia? Kehadiran handphone

Nokia sangat didamba dan ditunggu-tunggu banyak orang. Waktu itu orang begitu bangga bila mengguna kan HP Nokia. Serasa pada posisi kelas ter-tentu. Sampai kemudian hadirlah Sam-sung yang mengeluarakan smartphone Android dan langsung digandrungi kaum muda dengan beberapa kele-bihannya, seperti: le bih m urah, tampilan mena-rik, dilengkapi kamera yang le bih canggih, pe-nyetel musik yang lebih jernih suaranya, dan lain-lain. Akhirnya di pang gung bisnis Nokia tumbang. Direktur Utama Nokia Jorma Ollila ber-ujar waktu itu: “Kami tidak melakukan kesalahan, tetapi kenapa kami kalah?”. Nokia tidak melakukan kesalahan. Sama seperti Perusahaan Fuji Film. Saat ini siapa yang masih menggunakan kamera yang masih ha-rus diisi fi lm (Fuji Film)? Waktu berjalan dengan cepat. Perusahaan yang lam-bat mengantisipasi perubahan akan dilindas dan mati.

Restrukturisasi Kantor Wilayah 1, 2 dan 3, atau bahasa lugasnya penutupan Kantor Wilayah 1, 2 dan 3, juga tidak terlepas dari antisipasi bisnis perkebun-an ke depan. Banyak pesaing-pesaing di bidang komoditas perkebunan meng-hasilkan produk de ngan harga pokok yang lebih rendah. Bila PTPN XII tidak “berubah” maka produk-produk kita ti-dak mampu bersaing di pasar global. Lambat tapi pasti PTPN XII akan ting-gal kenangan. Hal ini menuntut PTPN XII untuk bekerja lebih efektif dan efi sien. Bekerja lebih keras dan cerdas. Dampaknya, salah satunya, adalah penutupan Kantor Wilayah 1,2 dan 3. Pelaporan -pelaporan yang selama ini di-himpun di Kantor Wilayah bisa langsung

ke Kandir de ngan memanfaatkan sa-rana Teknologi Informasi & Komunikasi / TIK (internet, dll). Kantor Wilayah 1 dan 2 dengan bangun an yang eksotik, lahan luas, bisa dikerjasamakan de ngan pihak ketiga dan akan memberikan pendapat-an. Berubah dari cost center menjadi profi t center. Pembangunan Pabrik Gula Glenmore juga merupa kan antisipasi Manajeman PTPN XII jauh ke depan. Komoditas yang sudah tidak mampu bersaing karena produksi rendah dan biaya tinggi digantikan komodi tas (tebu) de ngan prospek yang lebih baik. Pendirian beberapa Anak Perusaha an PTPN XII merupa kan antisipasi terha-dap perubahan panggung bisnis. Mari

kita “berubah” me nuju kebaikan. Pilihannya: BERUBAH atau MATI.

Pembaca buletin ptpn12 yang budiman,

Saat ini seluruh PTPN, dari PTPN I sampai dengan PTPN XIV, mengalami uji-an dengan jatuhnya harga komoditas an-dalan, yaitu karet dan sawit. Untuk PTPN

XII diperparah dengan produksi be-berapa komoditas jauh dari target RKAP. Pada masa krisis ini, maka buletin ptpn12 yang selama ini terbit 2 bulan sekali, akan terbit 3 bulan sekali. Sampai kondisi membaik dan krisis berlalu. Mari kita secara bersama-sama bekerja keras bahu membahu dan “mengencangkan ikat pinggang” sehingga krisis saat ini dapat dilewati dengan baik.

Pada kesempatan yang baik ini, se-luruh Komisaris, Direksi dan Kar ya wan PTPN XII mengucapkan “Selamat atas terpilihnya Yualianto se bagai Ketua Umum SP Bun PTPN XII Periode 2015 – 2020 dan terbentuk nya kepengurus-an SP BUN PTPN XII Periode 2015 – 2020. Selamat Bekerja dan Mengabdi. Terima kasih ke pada Roefi anto dan pengurus SP BUN Periode 2010 – 2015 yang telah menjalankan amanat anggota SP BUN PTPN XII dengan sangat baik”.

Selamat menikmati buletin ptpn12 edisi kali ini. Salam SPIRIT. Tumbuh, Lestari dan Bermakna.

Redaksi menerima kontribusi tulisan (berita/artikel/opini/foto kegiatan) dari karyawan PTPN XII yang relevan dengan semangat buletin ptpn12. Tulisan yang dimuat akan memperoleh imbalan.

Dewan RedaksiPembina:

DireksiPemimpin Umum/ Penanggung Jawab:

Sekretaris PerusahaanPemimpin Redaksi:

Yudo SyafrullahDewan Redaksi:

Deddy W Cahyono, Hening Indra L, Wisnuaji GP, Vitalis AK,

Brahma Satrya, Windy Nurdiansyah, Agus Supriadi, Fidi Mahendra,

Indra Pambudi R, Dian YR, Fatma YR,Gito Irantono

Distributor: Sumar Hariyanto, Sumadi, Dien Anggoro

Alamat Redaksi:Bagian Sekretaris PerusahaanKantor Direksi PTPN XII

(Sub Bidang Humas)Jl. Rajawali 44 Surabaya

Telp. 031-3524893 ext. 215Faks. 031-3534389

Website: www.ptpn12.com

Email: [email protected]

Daftar Isi.........................

Herry PurwantoPemimpin Umum

Berubah Atau Mati

September-November 2015, Edisi 12Dari Redaksi

01 - Cover

02 - Dari Redaksi: - Berubah Atau Mati

03 - 05 Laporan Utama: - Restrukturisasi Demi Efisiensi- “Siap ditugaskan di mana pun…..”

06 - 09 Profi l Kebun :- Kebun Sumberjambe Genjot Produksi Karet dengan Membunyikan Klakson- Kebun Sungailembu Songsong Perkembangan Pariwisata

10-14 Opini- Holding PTPN dan Integrasi Teknologi Informasi- Pentingnya Kompetensi Karyawan Dalam Menghadapi Era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)- Semoga- Menjadi Perusahaan Multibisnis, Mampukah? (2-Habis)

14-15 Ekspos- Kantor Direksi Selenggarakan

Donor Darah Ke-5- Kegiatan Akhir Tahun IIK PTPN XII

16 - 18 Galeri- Pembangunan PG Glenmore Capai 42%- Waduk Sidodadi: Irigasi Tebu & Wisata Agro- Performa Tanaman Tebu di Kebun PTPN XII

18 - 19 Dari Kebun ke Kebun - Kebun Silosanen Silosanen’s Line Dance Competition

20 - Sosok - Penerima Beasiswa PTPN XII Ana Makrifatul Zanah Lulus di IPB dengan IPK 3,95

20 - UpdatePergantian Direktur Keuangan PTPN XII

Page 3: buletin ptpn12 - Beranda 12.pdf · di bidang komoditas perkebunan meng- ... (berita/artikel/opini/foto kegiatan) ... tor Wilayah diupayakan perusahaan

3--buletin ptpn12

Restrukturisasi tiga Kanwil itu dilaksanakan berdasar-kan SK No. Kpts-015/PTPN/Umum/09/2015 tentang Pe-

rubahan Struktur Organisasi PTPN XII yang ditetapkan pada 21 September 2015. Perubahan struktur organisasi

tidak serta merta diputuskan, melainkan melalui kajian sejak 31 Juli 2015 yang melibatkan pihak ketiga yakni Lembaga Pendidikan Perkebunan (LPP) dengan kegiatan pengumpulan data (diskusi, focus group discussion/FGD, kajian, verifi kasi data dan hasil kajian, pre-sentasi, penyempurnaan hasil kajian, penye rahan laporan kajian).

OverlappingDirektur SDM dan Umum PTPN XII,

Bambang Widjanarko, me ngatakan di tengah ketidakpastian lingkungan bis-nis serta tingkat persaingan yang se-makin ketat diperlukan organi sasi yang efektif dan efi sien sekaligus responsif menghadapi tantangan bisnis.

Untuk itu, lanjutnya, manajemen melakukan perubahan struktur organi-sasi. Sesudah dianalisis dan dikaji, ke-beradaan Kantor Wilayah dinilai kurang efektif dalam menjalankan peran untuk mendukung kinerja perusahaan. Hal itu diketahui dengan munculnya posisi manajer wilayah yang overlapping di-se babkan memiliki dua peran sekaligus yakni peran midline (garis/lini tengah) dan supporting role (peran pendukung).

Agar struktur organisasi menjadi op-timal, maka posisi manajer wilayah dan perangkat di bawahnya dihapuskan. Perannya digantikan oleh manajer ke-bun dan kepala bagian.

“Dilakukannya restrukturisasi or ga-ni sasi dengan meniadakan peran Kan-tor Wilayah diupayakan perusahaan lebih kompetitif menghadapi tingkat persaing an yang semakin ketat serta lingkungan bisnis yang terus berubah,” ujarnya.

Semula peran Kanwil membawahi beberapa kebun dengan komoditas andalan masing-masing (kopi, karet, kakao, teh, aneka kayu), dimana struk-tur organisasinya terdiri dari manajer wilayah, staf serta karyawan pelaksa-na. Kanwil I yang berkantor di Jember membawahi 12 kebun berlokasi di Kab. Banyuwangi dan Kab. Jember meliputi Kebun Kaliselogiri, Pasewaran, Malang-sari, Gunung Gumitir, Sungai lembu, Sumberjambe, Kalitelepak, Kalikempit, Kalirejo, Jatirono, Kendeng lembu, dan Kalisepanjang.

Kanwil II yang berkantor di Jember membawahi 13 kebun berlokasi di Kab. Jember, Kab. Bondowoso, Kab.

RESTRUKTURISASI DEMI EFISIENSI

Laporan Utama Edisi 12, September-November 2015

Terhitung mulai 1 Oktober

2015 Kantor Wilayah I, II, dan

III PTPN XII direstrukturisasi,

sebagai bagian program

efi siensi dan efektivitas

guna mendukung kinerja

perusahaan. Melalui

perubahan struktur organisasi

tersebut keberadaan dan

peran Kanwil ditiadakan,

demikian pula posisi manajer

wilayah dan perangkat di

bawahnya dihapuskan.

Sebanyak 100 karyawan eks

tiga Kanwil yang berkantor

di Jember dan Malang

disalurkan ke kantor direksi

di Surabaya dan beberapa

kebun.

Eks Kantor Wilayah I & II Jember (foto: Dok. Eks Wilayah II)

Page 4: buletin ptpn12 - Beranda 12.pdf · di bidang komoditas perkebunan meng- ... (berita/artikel/opini/foto kegiatan) ... tor Wilayah diupayakan perusahaan

4-buletin ptpn12

Situbondo, meliputi Kebun Zeelandia, Banjar sari, Renteng, Mumbul, Kotta Bla-ter, Glantangan, Kalisanen, Blawan, Kali-sat Jampit, Kayumas, Pancur Angkrek, Silosanen, dan Sumber Tengah.

Kanwil III yang berkantor di Malang membawahi 9 kebun berlokasi di Kab. Ngawi, Kab. Kediri, Kab. Blitar, Kab. Malang, Kab. Lumajang, Kab. Jember meliputi Kebun Tretes, Ngrangkah Pawon, Bantaran, Kali Bakar, Bangelan, Pancursari, Wonosari, Kertowono, dan Gunung Gambir.

Di waktu lalu fungsi Kanwil diperlu-kan sebagai penghubung antara Kan-dir dengan kebun atau sebaliknya. Fungsi Kanwil di masa sekarang dinilai kurang optimal, sesudah kar ya-wan kebun bisa berkomunikasi lang-sung ke Kandir se i ring perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), dimana laporan tentang data produksi kebun bisa dilapor kan melalui email atau gadget.

Menjadi perwakilanMenurut Sekretaris Perusahaan,

Herry Purwanto, tiga Kanwil pasca di-lakukannya restrukturisasi kini berubah fungsi menjadi perwakilan, dimana ke-beradaan perwakilan di bawah Sekre-taris Perusahaan (Bidang Kesekre-tariatan, Humas dan Protokoler). Kini terdapat tiga perwakilan meliputi Per-wakilan Jakarta, Jember (kantor eks dua Kanwil dilebur menjadi satu per-wakilan), dan Malang.

“Aset eks Kanwil bisa dioptimalkan melalui kerja sama dengan pihak ke-

tiga semisal disewakan untuk berbagai keperluan. Untuk itu, ada beberapa karyawan di perwakilan guna mengu-rusi aset,” tuturnya.

Kepala Bagian SDM PTPN XII, Benny Waluyo, menjelaskan sebagi-an besar karyawan eks Kanwil didayaguna kan ke kebun-kebun guna mendukung peningkatan produksi, selain disalurkan ke semua Bagian di Kandir. “Sebelumnya, kami menawar-kan ke semua Bagian di Kandir untuk menye rap karyawan eks Kanwil se-suai kebutuhan masing-masing bagi-an. Ada tim penyeleksi dari semua Bagian,” paparnya.

Benny menambahkan, pengha-pus an Kanwil dilakukan per 1 Oktober 2015 menggunakan konsultan dari LPP

yang melakukan kajian dengan melaku-kan wawancara ke kebun-kebun dan berdiskusi dengan direksi serta kabag. Juga melakukan verifi kasi data dan presentasi akhir. Perubahan struktur organisasi itu pun sudah dilaporkan ke Kementerian BUMN.

Bertepatan dengan diputuskan-nya restrukturisasi para karyawan eks Kanwil sudah ditempatkan di Kandir maupun di kebun-kebun. “Disadari, keputusan restrukturisasi tidak bisa menyenangkan semua kar yawan, teta-pi demi kepenting an yang lebih besar yakni pertumbuhan dan keberlangsung-an perusahaan, maka harus dilakukan,” ungkap Benny.

Dia menjelaskan jumlah karyawan di tiga Kanwil sebanyak 100 orang, diantaranya seorang eks manajer wilayah dijadikan kabag di Kandir, seorang eks manajer wilayah lainnya dijadikan manajer kebun.

Adapun untuk staf, sebagian be-sar disalurkan ke kebun-kebun dan Kandir, sedangkan 27 karyawan lain-nya masih bertahan di Jember terdiri dari seorang Koordinator Perwakilan dan staf yang menjaga aset. Aset eks Kanwil berupa gedung, aula, mes, kendaraan dinas dan lain-lain. Untuk kendaraan dinas ditarik ke Kandir be-serta sopirnya.

Dengan demikian, tidak ada satu pun karyawan yang terkena pemu-tusan hubungan kerja (PHK) terkait dilakukan nya restrukturisasi organi-sasi PTPN XII berupa penghapusan tiga Kanwil. (hil/yos)

September-November 2015, Edisi 12Laporan Utama

Eks Kantor Wilayah III Malang (foto: Dok. Eks Wilayah III)

Sertijab Pejabat Puncak yang menandai secara resmi penutupan Kanwil I, II, dan III ( foto: dok. Herrs)

Page 5: buletin ptpn12 - Beranda 12.pdf · di bidang komoditas perkebunan meng- ... (berita/artikel/opini/foto kegiatan) ... tor Wilayah diupayakan perusahaan

5--buletin ptpn12

Perubahan organisasi PTPN XII berupa dihapuskannya Kanwil telah menimbulkan perubahan pola/ritme kerja maupun kehidupan sehari-

hari bagi karyawan eks Kanwil sesudah memperoleh tugas baru di kantor direk-si (Kandir) maupun di kebun. Karyawan eks Kanwil harus menyesuaikan de-ngan lingkungan kerja di tempat baru.

Maklum, semula ngantor di Jember dan Malang, yaitu lokasi Kanwil I, II, dan III, kemudian pindah ke Kandir di Surabaya atau ke kebun yang jauh dari kota. Perubahan terutama dirasakan oleh karyawan yang telah berkeluar-ga, karena harus meninggalkan isteri/suami serta anak yang dipisahkan jarak cukup jauh.

Jika pun tetap berkantor di Jember, karena masih dipertahankan untuk ber-tugas di kantor perwakilan, maka jadwal kerja dan tugas-tugas yang ditangani-nya pun berubah. Hal itu dapat dicon-tohkan dengan Lufki W. Satriono yang kini menjadi Koordinator Perwakilan Jember dan Sumadi yang ditarik ke Kandir se bagai karyawan Bagian Akun-tansi.

“Saya efektif ngantor di Kandir sejak 28 September 2015 sesudah mendapat-kan sosialisasi tentang restruktu ri sasi Kanwil dan langsung memperoleh SK mutasi. Saya meninggal kan isteri dan anak di Jember,” ujar Sumadi (48 ta-hun) tatkala ditemui di Kandir, belum lama ini.

Sebelumnya, Sumadi merupakan salah seorang karyawan di Kanwil II dengan tugas cenderung mengurusi akuntansi. Karena itu, tugasnya kini di Bagian Akuntansi Kandir tidak jauh ber-beda dengan apa yang harus dilaku-kannya di Kanwil II.

Dia bergabung ke PTPN XII sejak tahun 1989 sebagai karyawan harian lepas (KHL), kemudian diangkat men-jadi karyawan tetap pada 2004. Ren-tang waktu menjalankan tugas di Jem-ber berlangsung cukup lama.

Dua dapur“Dengan pindah tugas ke Surabaya

saya seperti memulai hidup dari nol, karena saya tidak memiliki kerabat dan

harus membiasakan diri dengan sua-sana dan lingkungan Kota Surabaya yang berbeda dengan Jember. Saya di Jember juga memiliki usaha sampingan di bidang jasa yang tidak dapat saya lakukan di Surabaya,” ungkapnya.

Sumadi mengibaratkan kini hidup dengan dua dapur, sedangkan di Jem-ber hanya satu dapur. Maksudnya, bi-aya yang dikeluarkan untuk kebutuhan hidup sehari-hari menjadi lebih tinggi, karena dia harus mengeluarkan ang-garan kebutuhan makan bagi dirinya di Surabaya selain membiayai kebutuhan keluarga di Jember.

Menurut Sumadi, biaya hidup di Jember lebih rendah dibandingkan di Surabaya, maka dia kini harus berhe-mat. Tinggalnya di rumah kos yang ber-lokasi dekat Kandir, sehingga ke kantor cukup jalan kaki. Setiap akhir pekan pulang ke Jember untuk menemui ke-luarga.

“Saya menjalani tugas dari manaje-men perusahaan de ngan tulus, karena saat diterima sebagai karyawan di perusa haan ini telah berkomitmen un-tuk siap ditempatkan di mana saja,” pa-parnya.

Lain halnya dengan Lufki, kini dia tetap bertugas di Jember sesu-dah manajemen PTPN XII mengganti fungsi Kanwil I dan Kanwil II sebagai Perwakilan, dimana lelaki tersebut dikukuh kan sebagai Koordinator Per-wakilan Jember.

“Tugas utama kami adalah me-ngelola dan mengamankan aset peru-

sahaan yang terdapat di Jember. Aset ini dioptimalkan untuk menghasilkan pendapatan,” katanya saat dihubungi melalui telepon seluler.

Aset tersebut terdiri dari aula, kan-tor, tiga unit mes. Selain digunakan oleh karyawan PTPN XII saat ada acara di Jember, aset tersebut bisa di sewakan untuk umum.

Menurut Lufki, aula yang berlokasi di Jl. Gajah Mada No. 245 Jember cu-kup luas, dan berpeluang dioptimal-kan untuk disewakan antara lain untuk hajat an resepsi pernikahan. Kapasitas-nya mencapai 1.000 orang.

“Dulu pun aula sudah sering di-sewakan untuk umum, kini akan lebih digencarkan,” paparnya.

Untuk mengelola dan mengaman-kan aset, ada 28 karya wan tetap eks Kanwil I dan Kanwil II termasuk Lufki. Jam kerjanya mulai 7.30 hingga 15.00 WIB dari semula jam 7.00-14.00 WIB. Oleh sebab masih ada aktivitas terkait optimalisasi aset, maka di kantor Per-wakilan Jember ada karyawan bertu-gas mengurusi keuangan, akuntansi dan bagian layanan. Selain itu terdapat karyawan PKWT sebagai sopir, satuan pengamanan (satpam), kebersihan.

Karyawan di tingkat perwakilan oto-matis menyesuaikan dengan tugas dari manajemen perusahaan yang kini ber-beda dengan saat masih sebagai Kan-wil. Struktur organisasi telah berubah menjadi lebih efektif, maka potensi SDM harus dapat digerakkan guna menunjang tujuan perusahaan agar berdaya saing kuat dan terus tumbuh berkelanjutan. (hil/yos)

Laporan Utama Edisi 12, September-November 2015

“Siap ditugaskan di mana pun…..”

Sumadi

Lufki W. Satriono

5-buletin ptpn12

Page 6: buletin ptpn12 - Beranda 12.pdf · di bidang komoditas perkebunan meng- ... (berita/artikel/opini/foto kegiatan) ... tor Wilayah diupayakan perusahaan

6-buletin ptpn12

September-November 2015, Edisi 12Profil Kebun

Kebun Sumberjambe merupa-kan salah satu kebun di bawah PTPN XII yang me ngandalkan komoditas utama berupa karet

dan kakao ditunjang tanaman buah-buah an. Total areal hak guna usaha (HGU) kebun tersebut seluas 5.971,27 hektar, tetapi yang dikelola untuk perke-bunan hanya 1.500 ha sebab yang 3.500 ha berupa hutan cadangan.

Oleh karena karet diandalkan se-bagai sumber pendapatan utama, maka manajemen Kebun Sumberjambe terus menggenjot produksi getah antara lain membangunkan para tenaga penyadap dengan membunyikan klakson mobil saat dimulainya penyadapan pohon karet pada dinihari. Melalui strategi yang dijalankan, kebun tersebut tahun ini di-perkirakan mampu meraup laba sebesar Rp1,5 miliar.

Kebun Sumberjambe berjarak sekitar 70 km dari Kota Banyuwangi, tepatnya di Desa Kandangan, Kec. Pesanggaran,

Kab. Banyuwangi. Lokasi nya berdekatan dengan obyek-obyek wisata yang telah mendunia seperti Pantai Sukamade (tempat penyu bertelur) berjarak 27 km, Teluk Ijo (9 km), Rajekwesi (7 km), Ponco moyo (8 km).

Wilayah kebun tersebut terbagi men-jadi 4 afdeling meliputi Afde ling Sumber-jambe, Sumber Gandeng, Sumber Wari-ngin, dan Pal. Bangun citra perusahaan

Lokasi yang strategis di lingkungan obyek wisata menjadikan Kebun Sum-berjambe layak dikembangkan guna menjaring turis kendati hanya untuk tran-sit para pelancong. Dan peluang tersebut telah dimanfaatkan manajemen Kebun Sumberjambe dengan melakukan pe-nataan kebun bagi wisata agro, selain tetap memfokuskan kegiatan di bidang budidaya tanaman perkebunan sebagai pendapatan utama.

Manajer Kebun Sumberjambe Made

Susilatama mengatakan, kebun tersebut diarahkan sebagai tempat transit para pelancong yang meminati penjelajahan alam dengan menjalan kan hobi menggu-nakan kendaraan.

Karena itu, Kebun Sumberjambe menyiapkan area yang bisa digunakan untuk bersepeda (fun bike), off road mau-pun pencinta alam.

“Sektor wisata agro sangat potensi al untuk dikembangkan, maka kami menye-diakan mes/vila/cottage untuk me nginap para wisatawan yang dilengkapi puja-sera. Kami juga menyiapkan mobil pick up berkapasitas 12 penumpang untuk antar jemput wisatawan menuju obyek-obyek wisata beberapa pantai yang tak jauh dari lokasi kebun,” tuturnya.

Menurut Made, penyiapan paket wisata agro itu telah dikoordinasikan dengan instansi di lingkungan Pemkab Banyuwangi untuk dipromosikan secara luas. Para pelancong yang datang ke Ke-bun Sumberjambe bisa membeli aneka oleh-oleh seperti produk kopi, teh, gula aren, dan madu hutan. Sejauh ini banyak wisatawan dari Jateng maupun kota-kota di Jatim yang berkunjung ke Kebun Sum-berjambe.

Pengembangan wisata agro sedi-kitnya memberikan tiga manfaat bagi pe-rusahaan yakni sebagai media promosi bisnis inti PTPN XII, membangun citra perusahaan, dan meningkatkan pen-dapatan perusahaan. Karyawan dan ma-syarakat sekitar pun bisa men dapatkan

Kebun SumberjambeGENJOT PRODUKSI KARET

DENGAN MEMBUNYIKAN KLAKSON

Jajaran Manajemen Kebun (foto: Dok. Kebun Sumberjambe)

SUSUNAN MANAJEMEN KEBUN SUMBER JAMBE

Manajer : Ir. Made SusilatamaPjs. Wakil Manajer : Supomo, S.P.Pjs. Asisten Administrasi Keuangan & Umum : Bambang SubagioPjs. Asisten Tanaman Afdeling Sumberjambe : Moch. Holili, S.P.Pjs. Asisten Tanaman Afdeling Sumber Waringin : Imam Kamami, S.P.Pjs. Asisten Tanaman Afdeling Sumber Gandeng : Agung PambudionoAsisten Tanaman Afdeling Pal : Ir. Agus SusantoPjs. Kepala Balai Pengobatan : Yayan Eko Darista, S.Kep.

Page 7: buletin ptpn12 - Beranda 12.pdf · di bidang komoditas perkebunan meng- ... (berita/artikel/opini/foto kegiatan) ... tor Wilayah diupayakan perusahaan

7--buletin ptpn12

Profil Kebun Edisi 12, September-November 2015

manfaat atas berkembangnya sektor kepariwisataan.

Di tengah besarnya peluang wi sata agro, manajemen Kebun Sumber jambe masih terkendala beberapa permasalah-an untuk mendongkrak pendapatan dari sektor tersebut. Made mengakui, be-berapa masalah dalam pengembangan wisata agro terus diupayakan alternatif pemecahannya meliputi potensi yang be-lum dikembang kan sepenuhnya, promosi dan pemasarannya pun masih terbatas.

“Kami pun terus mengupayakan si-nergi dengan pihak-pihak terkait dalam mengembangkan pariwisata, demikian pula kemampuan manajerial di bidang wisata agro terus ditingkatkan,” papar Made yang baru 6 bulan bertugas di Ke-bun Sumberjambe.

Bunyikan klakson mobilSebagai bisnis inti, lanjut Made, pem-

budidayaan karet dan kakao bulk tetap diseriusi agar mampu menghasilkan produksi sesuai RKAP ataupun kontrak

manajemen. Untuk karet ditarget kan produksi ta-hun ini sebanyak 562 ton kering dengan memanfa-atkan tanaman mengha-silkan (TM) seluas 535 ha. Selain itu, di Kebun Sumberjambe juga ter-dapat pohon-pohon karet kategori tanaman belum menghasilkan (TBM) se-luas 230 ha terdiri dari TBM 4, TBM 5, dan TBM 1.

Sementara areal ka-kao bulk tercatat 148,89 ha berupa TM, dengan target produksi tahun ini 148 ton kering. Sebagi an lahan juga dimanfaat-kan untuk penanaman manggis seluas 70 ha dan nangka 50 ha. Tahun ini juga mulai ditanam kayu sengon seluas 70 ha sei ring besarnya permintaan pa sar atas kayu.

Baik karet maupun kakao diproses Kebun Sungai lembu yang sama-sama milik PTPN XII karena Kebun Sumber-jambe tidak memiliki fasilitas pe mrosesan komodi tas tersebut. Kedua kebun terse-but bersebelahan.

“Kami memprioritaskan tanaman yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Kare-na itu, areal tebu yang telah ada seluas 151 ha secara bertahap akan diganti dengan kakao edel, dimana pengkonver-siannya dijadwalkan tuntas pada tahun 2019,” ungkap Made.

Tanaman tebu itu selama ini diusaha-kan secara swa kelola, dan dipasok ke sejumlah pabrik gula (PG) di beberapa

kabupaten seperti PG Semboro, PG Panji, PG Olean, PG Wringin Anom. Jarak Kebun Sumberjambe ke PG men-capai 180 km pergi pulang (PP). Dengan jarak yang cukup jauh itu ongkos ang-kutnya menjadi tinggi, sehingga kurang ekonomis.

Menurut Made, karet masih menjadi tumpuan utama Kebun Sumberjambe dalam menghimpun pendapatan, maka produksinya harus diupayakan tercapai sebanyak mungkin sesuai jumlah TBM.

Upaya mencapai target produksi tentunya membutuhkan peran para pe-nyadap secara maksimal. Karena itu ke-beradaan tenaga penyadap harus dimo-tivasi. “Untuk meningkatkan semangat kerja para penyadap, kami membunyi-kan klakson mobil berkeliling kebun menjelang jadwal sadap di waktu dini-hari,” tutur Made.

Strategi demikian mampu membang-kitkan moral penyadap, dimana tenaga penyadap merasa tergugah semangat-nya untuk bekerja secara giat secara tepat waktu. Kondisi tersebut berimbas dengan pencapaian produksi karet kering di Kebun Sumberjambe yang rata-rata tercapai 1,5 ton per hari.

“Dengan berbagai upaya yang kami lakukan, kami optimistis tahun ini mampu memperoleh laba Rp1,5 miliar,” tandas Made.

Tak diragukan, manajemen kebun ha-rus memiliki banyak cara dan siasat guna mengatasi banyak masalah terkait pening-katan produksi tanaman yang diusahakan di kebun bersangkutan. (vit/brm)

Kunjungan Dekom (foto: Dok. Kebun Sumberjambe)

Karyawati kebun membawa getah karet (foto: Dok. humas/istimewa)

Page 8: buletin ptpn12 - Beranda 12.pdf · di bidang komoditas perkebunan meng- ... (berita/artikel/opini/foto kegiatan) ... tor Wilayah diupayakan perusahaan

8-buletin ptpn12

September-November 2015, Edisi 12Profil Kebun

Kebun Sungailembu yang ber-jarak 74 kilometer dari Kota Banyuwangi, selama ini me-miliki komoditas andalan ter-

diri dari kakao bulk, karet, kakao edel. Selain itu juga ada tanaman tebu, ke-lapa, dan buah-buahan. Manajemen kebun tersebut kini menyongsong

berkembangnya kepariwisata an di Kab. Banyuwangi dengan menyiapkan obyek serta berbagai fasilitas yang dibutuhkan turis domestik maupun mancanegara berupa homestay, kafe, suvenir. Suasa-na kebun yang asri layak dioptimalkan untuk wisata agro guna menghasilkan pendapatan sampingan.

Lokasi kebun yang berke-tinggian 130 meter di atas permu-kaan laut (dpl) itu masuk wilayah Kec. Pesanggaran, dan cukup strategis karena me rupakan per-lintasan jalur dari Banyuwangi menuju sejumlah obyek wisata yang kian popular di kabupaten tersebut yakni Pulau Merah (Red Island), Teluk Ijo (Green Bay), Sukamade (Pantai Penyu), dan Wedi Ireng. Akses jalannya su-dah beraspal.

Semula areal hak guna usaha (HGU) Kebun Sungailem-bu seluas 2.852,77 hektar. Ke-mudian memperoleh tambahan dari areal HGU Kebun Sumber-jambe yang bersebelahan se-luas 173,80 ha, maka totalnya mencapai 3.026,57 ha, diantara-nya berupa hutan cadangan se-luas 1.161,41 ha. Areal kakao bulk 413,03 ha, karet 671,64 ha, kakao edel 46 ha, tebu 22,06 ha, aneka kayu 666,39 ha, kelapa 28,04 ha, buah-buahan 11 ha, persemaian & pembibitan 7 ha.

Dari areal kebun seluas itu dibagi menjadi 4 afdeling meliputi Afdeling Sungailembu, Pacauda, Rejoagung, Sum berbopong.

Dirunut dari latar keberadaannya, Kebun Sungailembu didirikan oleh Belanda pada 1923 yang dimiliki Land-bow Matschaphy Out Djember (LMOD). Sejak 12 Desember 1957 kebun terse-but dinasionalisasi hingga tahun-tahun berikutnya sempat berganti-ganti nama. Saat awal pengambilalihan perusahaan kebun eks Belanda itu dinamakan Pe-rusahaan Perkebunan Negara (PPN) Prae Budidaya “B”, kemudian menjadi PPN Kesatuan Jatim VII Jember.

Pada 1968 dinamakan PT Perke-bunan XXVI, kemudian menjadi ba-gian dari pengelolaan PT Perkebunan Nu santara XII (Persero) pada 1996 pasca penggabungan PTP XXIII, PTP XXVI, dan PTP XXIX.

Manajer Kebun Sungailembu Herry Nurtjahjo, mengatakan, kebun tersebut saat ini mengandalkan kakao dan karet sebagai pendapatan utama yang ditun-jang aneka kayu terutama jenis sengon.

“Dengan membudidayaka aneka ko-moditas, maka jenis komoditas tertentu bisa menutupi perolehan pendapatan dari komoditas lainnya yang mengalami penurunan produksi,” tuturnya saat di-hubungi melalui telepon seluler, belum lama ini.

Herry mencontohkan, dalam musim kemarau panjang tahun ini berdampak

KEBUN SUNGAILEMBU SONGSONG PERKEMBANGAN PARIWISATA

Jajaran Manajemen Kebun (foto:Dok. Sungailembu)

Inovasi Forklift Sungailembu (foto:Dok. Sungailembu)

Page 9: buletin ptpn12 - Beranda 12.pdf · di bidang komoditas perkebunan meng- ... (berita/artikel/opini/foto kegiatan) ... tor Wilayah diupayakan perusahaan

9--buletin ptpn12

Profil Kebun Edisi 12, September-November 2015

terhadap menurunnya produksi kakao dan karet akibat kekurangan air. Waktu kemasakan kakao menjadi lambat, itu pun ukuran buahnya kecil-kecil. Hal itu diperparah dengan berjangkitnya pe-nyakit PBK yang menyerang tanaman kakao sejak bertahun-tahun lalu.

Pada tahun 2002 pernah dilakukan pemotongan cabang-cabang tanaman kakao yang terkena penyakit PBK de-ngan digergaji, tetapi penyakit tersebut masih berjangkit hingga kini.

“Sekitar 20% dari populasi kakao masih terserang PBK yang berakibat mutu dan harga jualnya turun,” tuturnya.

Kondisi cuaca yang panas terik juga mengakibatkan pabrik karet maupun pemrosesan kakao milik Kebun Sungai-lembu tidak bisa berproduksi sesuai kapasitas terpasang. Saat ini rata-rata pabrik karet hanya menghasilkan produk-si 2,5 ton karet kering per hari dari kapasi-tas 6 ton karet kering per hari. Demikian pula pabrik pemrosesan kakao yang berkapasitas 5 ton kering/hari hanya menghasilkan 1,5 ton kering per hari.

Menurut Herry, berdasarkan RKAP produksi karet di Kebun Sungailembu tahun ini ditargetkan sebanyak 695 ton kering, adapun sesuai kontrak manaje-men sebanyak 639 ton. Untuk produksi kakao berdasarkan RKAP sebanyak 359 ton dan kontrak manajemen 319 ton.

“Untuk jenis kakao edel yang harga-nya tinggi ditetapkan target produksi 18 ton, tapi kami optimistis akan tercapai produksi 20 ton lebih. Sesuai janji di-reksi PTPN XII, kami akan memperoleh bonus sapi atas pencapaian produksi kakao edel,” ungkapnya.

Sebetulnya masih cukup luas areal di Kebun Sungailembu yang belum di-manfaatkan untuk penanaman komo-ditas perkebunan. Soalnya, sebagian areal kebun tersebut seluas 1.161,41 ha berupa hutan cadangan yang tidak

bisa diusahakan untuk tanaman perke-bunan. Sedangkan PTPN tidak diper-bolehkan untuk mengusahakan hutan.

Guna mengoptimalkan lahan di luar hutan cadangan, manajemen Kebun Sungailembu telah mengusahakan aneka tanaman yang bernilai ekonomis seperti kelapa (diproses menjadi gula kelapa), tebu (dipasok ke pabrik gula), buah naga.

Pengembangan wisata agroPotensi lain juga dilirik yakni optima-

lisasi kebun untuk dikembangkan se-bagai wisata agro. “Untuk menambah pendapatan Kebun Sungailembu, ma-ka kami mempunyai ide dan terobo-san dalam pengembangan wisata agro yang ada di lingkungan kebun,” papar Herry.

Pengembangan wisata agro diya-kini berpeluang besar di masa men-datang seiring berkembangnya kepari-wisataan di Kab. Banyuwangi. Saat ini saja banyak wisatawan domestik dan mancanegara yang singgah di Kebun Sungailembu sebelum menuju desti-nasi wisata berskala internasional di

kawasan tersebut seperti Pulau Merah, Teluk Ijo dan Sukamade.

Demi memperoleh pendapatan dari wisata agro, Kebun Sungailembu merancang paket wisata edukasi perke-bunan yakni pengolahan gula kelapa non sulfi t, pengolahan karet dari getah menjadi sheet, pengolahan kakao dari biji basah menjadi kakao kering ber-mutu super. Kegiatan tersebut diupa-ya kan dapat menarik para pengunjung dengan dikenai tarif masuk Rp25.000 per orang.

Herry menyebutkan, beberapa fasili-tas di Kebun Sungailembu yang telah disiapkan bagi wisatawan mencakup Homestay Albasia dan Kantin Albasia. Para wisatawan juga disiapkan oleh-oleh berupa aneka produk PT Rolas Nusan-tara Mandiri, sirup jahe maupun kerajinan batik corak gajah oling dan kangkung se-tingkes khas Banyuwangi yang dihasil-kan ibu-ibu yang tergabung Ikatan Isteri Kar yawan Kebun Sungai lembu.

“Ada 6 unit kamar di homestay yang kami siapkan dengan tarif Rp200.000 – Rp250.000 per hari dilengkapi free wifi , AC dan sarapan pagi untuk dua orang. Turis domestik asal Surabaya, Malang, Jakarta banyak yang singgah ke kebun kami,” ujarnya, seraya menjelaskan waktu tempuh Kebun Sungailembu – Pulau Merah hanya 15 menit.

Dengan berbagai fasilitas dan layanan yang memuaskan para wisa-tawan, Kebun Sungailembu siap me-nyongsong semakin berkembangnya kepariwisataan di Kab. Banyuwangi. Dengan demikian, perkembangan sek-tor pariwisata bisa memberikan berkah, selain mengandalkan pendapatan utama dari komoditas perkebunan. *** (win/dyr)

SUSUNAN MANAJEMEN KEBUN SUNGAILEMBU

Manajer : Herry Nurtjahjo, S.P.Wakil Manajer : Dwi Hariyono, S.P.Asisten Administrasi Keuangan & Umum : Mus Mulyadi, S.E.Asisten Teknik & Pengolahan : SaifulAsisten Tanaman Afdeling Sungailembu : Bambang Trianto, S.P.Asisten Tanaman Afdeling Pacauda : Gading Raja MulyaAsisten Tanaman Afdeling Rejoagung : Sosro WinotoAsisten Tanaman Afdeling Sumberbopong : Abu BakarKepala Balai Pengobatan : Moch. Muhi, S.Kep.

Inovasi Pembersih Tussen Scot (foto:Dok. Sungailembu)

Page 10: buletin ptpn12 - Beranda 12.pdf · di bidang komoditas perkebunan meng- ... (berita/artikel/opini/foto kegiatan) ... tor Wilayah diupayakan perusahaan

10-buletin ptpn12

September-November 2015, Edisi 12Opini

Pada akhir 2014 telah dibentuk holding perkebunan dengan PTPN III (Persero) sebagai in-duk holdingnya. Dengan diben-

tuknya holding ini sedikit banyak akan berpengaruh pada sistem kerja yang ber-jalan. Salah satu yang terkena dampak adalah teknologi informasi yang berjalan di masing-masing PTPN. Tentu nantinya akan diperlukan kompilasi informasi-infor-masi dari semua PTPN. Entah itu infor-masi stok bahan, stok produksi, laporan akuntansi, atau informasi apa pun yang dibutuhkan.Dari informasi yang didapat, PTPN I-XIV telah sepakat perlunya in-tegrasi teknologi informasi antar PTPN sebagai solusi untuk memudahkan kon-solidasi data. Baik integrasi dari segi in-frastruktur atau dari segi sistem informasi.

Salah satu kendala dalam integrasi teknologi informasi holding perkebunan ini adalah adanya perbedaan tingkat kema-tangan teknologi informasi (IT maturity) di masing-masing PTPN. Beberapa PTPN mungkin sudah beberapa langkah lebih maju dibanding beberapa PTPN yang lain. Tentu hal ini harus disiasati agar tidak menghambat rencana integrasi teknologi informasi seluruh PTPN.

Di samping itu, saat ini masing-ma-sing PTPN pasti sudah memiliki sistem sendiri-sendiri yang mungkin berbeda satu dengan lainnya. Mungkin ada se-bagian PTPN yang telah memiliki sistem informasi terintegrasi dari ¬end to end, na-mun sebagian PTPN lainnyamasih meng-gunakan sistem informasi yang parsial (tidak mengintegrasikan seluruh proses bisnis). Dalam metode pembangunan sistem informasi pun bisa jadi berbeda antar PTPN. Sebagian ada yang mem-bangun sendiri sistem informasinya, ada pula yang dengan menerapkan sistem informasi Enteprise Resource Planning (ERP) seperti SAP dan Microsoft Dyna-mics AX yang harganya cukup “wah”.

Semua perbedaan-perbedaan ini sangat dipengaruhi oleh faktor tingkat kematangan TI tadi, dan tentunya juga tak luput dari faktor kemampuan fi nansial serta paradigma pihak manajemen tiap-tiap PTPN terhadap pengembangan TI itu

sendiri.Mengenai sistem informasi itu sendiri

sepertinya akan cukup sulit jika diputus-kan semua PTPN harus menggunakan satu jenis ERP yang sama. Mengingat seperti disampaikan tadi, bahwa saat ini tiap PTPN sudah memiliki sistem sendiri-sendiri, walau mungkin ada yang masih belum terintegrasi menyeluruh. Kesulitan menggunakan satu jenis ERP yang sama juga disebabkan kemampuan pembia-yaan yang berbeda-beda tiap PTPN. Di samping itu, kompleksitas proses bisnis yang berbeda pun juga menjadi faktor penghambat yang tak bisa dilupakan.

Untuk mensiasatinya, yang mung-kin bisa dilakukan untuk masalah inte-grasi sistem informasi ini adalah dengan membangun suatu perangkat lunakyang berfungsi hanya sebagai integrator atau gateway.Nantinya perangkat lunak terse-but menjembatani terkompilasinya semua data output dari sistem informasi masing-masing PTPN. Sehingga pada akhirnya data dapat terkompilasi menjadi satu ke-satuan laporan informasi yang dibutuh-kan. Tapi solusi ini pun tentunya mem-butuhkan effort yang cukup besar juga, karena format data output dari setiap sistem yang digunakan tiap PTPN mung-kin berbeda-beda.

Hal lain lagi yang perlu diperhatikan juga adalah integrasi sistem informasi ini mungkin akan berdampak juga pada pe-nyesuaian proses kerja.Jika tidak diantisi-pasi sejak awal, maka akan muncul ham-batan di kemudian hari dalam penerapan integrasi sistem informasi.

Sinergi untuk Efi siensiDi luar masalah integrasi sistem infor-

masi tersebut, ada hal menarik yang se-harusnya dapat dimanfaatkan pada mo-men ini sebagai potensi untuk memajukan TI di semua PTPN. Antara lain, pembelian produk-produk TIbisa lebih murah karena pembelian dapat dengan mudah dikoor-dinirdengan satu nama. Sudah mahfum dalam membeli produk, jika dalam jumlah banyak tentu akan mendapat harga yang lebih murah.

Seperti misal penggunaan produk Microsoft.Tentu banyak produk Micro-soft yang digunakan oleh semua PTPN.Harga lebih mahal mungkin didapat jika masing-masing PTPN membeli sendiri-sendiri produk tersebut. Namun jika pem-beliannya dijadikan dalam satu transaksi dengan jumlah besar, tentu kita memiliki posisi tawar yang diperhitungkan oleh Microsoft sehingga mendapatkan harga lebih murah.

Holding perkebunan ini juga harus

dapat dimanfaatkan untuk mengurangi ketimpangan IT maturity antar PTPN agar tidak terlampau jauh. Salah satu yang dapat dilakukan yaitu dengan cara sha-ring antar PTPN sumber daya TI yang dimiliki. Sehingga hal itu meminimalisir pengeluaran untuk biaya IT. Misal, salah satu PTPN memiliki sistem informasi yang dibutuhkan PTPN lain, maka dapat digu-nakan pula oleh PTPN lain yang membu-tuhkan. Kalau pun ada biaya yang timbul berupa biaya sewa atau pembelian, tentu tidak masalah selama masih lebih murah dibanding jika sewa/beli kepada pihak luar. Karena sejak awal tujuan sharing ini untuk meminimalisir pengeluaran biaya.

Peran Master Plan TIProses integrasi teknologi informasi

holding perkebunan ini harus benar-benar dikerjakan secara maksimal karena ter-kait banyak hal. Karena itu untuk mendu-kung integrasi teknologi informasi ini telah dibentuk tim Pokja Integrasi Teknologi In-formasi yang terdiri dari perwakilan PTPN I – XIV. Dalam pokja tersebut dibahas mengenai langkah-langkah apa saja yang diperlukan terkait integrasi teknologi infor-masi holding perkebunan ini.

Kelancaran integrasi teknologi infor-masi ini juga sangat bergantung pada pihak manajemen di masing-masing PTPN. Kalau kita lihat hasil survey The Standish Group (Chaos Summary 2009, Standish Group), bahwa dukungan manajemen puncak menjadi faktor kedua paling penting dalam keberhasilan imple-mentasi TI. Hal ini terkait dengan sebera-pa concern pihak manajemen seluruh PTPN dalam memprioritaskan teknologi informasi sebagai pendukung utama bisnis perusahaan sehingga integrasi teknologi informasi holding perkebunan ini menjadi prioritas utama. Semakin pi-hak manajemen memprioritaskan kema-juan teknologi informasi, tentu semakin mudah proses integrasi teknologi infor-masi seluruh PTPN.

Di samping itu semua, faktor keterse-diaan Master Plan TI juga sangat penting. Karena di dalam Master Plan TI inilah tergambar proyeksi ke depan pengem-bangan TI, baik di masing-masing PTPN maupun pada skala holding. Walau biaya penyusunan Master Plan TI yang kom-prehensif terlihat cukup mahal, namun jika dibandingkan kemanfaatan yang di-dapat, harga tersebut sangatlah sepadan. Sebab itu, tiap-tiap PTPN perlu memiliki Master Plan TI yang tidak hanya selaras dengan Master Plan TI Holding, namun juga Master Plan TI yang benar-benar matang sehingga tidak sekadar menjadi dokumen formalitas.

*) Staf Bidang TI Sekretaris Perusa-haan

Holding PTPN dan Integrasi Teknologi Informasi

Oleh: Wisnuaji G.P.*)

Page 11: buletin ptpn12 - Beranda 12.pdf · di bidang komoditas perkebunan meng- ... (berita/artikel/opini/foto kegiatan) ... tor Wilayah diupayakan perusahaan

11--buletin ptpn12

OpiniEdisi 12, September-November 2015

Mau atau tidak mau, suka atau tidak suka, Indone-sia saat ini tengah bersiap menghadapi era Masyara-

kat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015. Tentunya kondisi ini memiliki dampak. Dampak terciptanya MEA adalah pasar bebas di bidang permodalan, barang dan jasa, serta tenaga kerja. MEA merupakan bentuk realisasi dari tujuan akhir integrasi ekonomi di ka-wasan Asia Tenggara.

Dampak positif dengan adanya MEA dari aspek ketenagakerjaan, ter-dapat kesempatan yang sangat besar bagi para pencari kerja karena dapat banyak tersedia lapangan kerja de-ngan berbagai kebutuhan akan keah-lian yang beraneka ragam. Selain itu, akses untuk pergi keluar negeri dalam rangka mencari pekerjaan menjadi le-bih mudah bahkan bisa jadi tanpa ada hambatan tertentu. MEA juga menjadi kesempatan yang bagus bagi para wirausahawan untuk mencari pekerja terbaik sesuai dengan kriteria yang di-inginkan.

Namun di sisi lain, kondisi ini dapat memunculkan risiko khususnya yang berhubungan dengan tenaga kerja bagi Indonesia. Kondisi ini akan membuka peluang tenaga ahli asing untuk me-ngisi berbagai jabatan serta profesi di Indonesia. Dengan demikian, dibutuh-kan kesiapan sumber daya manusia agar mampu bersaing dengan tenaga asing. Untuk menghadapi tantangan ini saatnya Perusahaan ikut berbenah dalam segala hal, salah satunya kom-petensi karyawan yang dimiliki. Tak lu-put juga PT Perkebunan Nusantara XII.

Kompetensi merupakan penge-tahuan, keterampilan dan sikap yang

dibutuhkan dalam menjalankan suatu pekerjaan dengan baik.

Seperti yang kita ketahui bahwa kompetensi kar yawan memiliki peranan penting da lam produktivitas perusa-haan. Semakin tinggi kompetensi kar-yawan, tentunya akan semakin tinggi nilai tambah yang dihasilkannya. Hal ini berdampak pada tingginya produkti-vitas tenaga kerja, yang pada akhirnya akan semakin tinggi pula daya saing tenaga kerja perusahaan.

Hal itu sesuai dengan hasil pene-litian yang dilakukan Musbihin (2013) bahwa kompetensi pegawai dalam se-buah organisasi sangat pen ting artinya karena melalui pegawai yang memiliki kompetensi yang tinggi produktivitas dapat tercapai. Selain itu, hasil pene-litian yang dilakukan oleh Halil Zaim, Mehmet Fatih Yasar dan Őmer Faruk Űnal (2013) menyatakan bahwa secara signifi kan kompetensi berpengaruh pada kinerja perusahaan. De ngan demikian dapat disimpulkan bahwa kompetensi karyawan berperan pen ting dalam mem-persiapkan perusahaan agar memiliki daya saing di era MEA.

Menjembatani kondisi tersebut, PT Perkebunan Nusantara XII telah melakukan pengukuran competency level index (CLI) pada karyawan stra-ta I sampai dengan strata III di tahun 2008, 2011, 2013 dan 2014. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan gam-baran profi l kompetensi karyawan. Adapun kompetensi yang dilakukan pengukuran terdiri dari soft competen-cy dan hard competency (bisnis dan manajerial). Soft competency meru-pakan kompetensi yang berkaitan erat dengan kemampuan untuk mengelola proses pekerjaan, hubungan antar

manusia serta membangun interaksi dengan orang lain. Hard competency bisnis adalah kompetensi teknis yang harus dimiliki oleh seluruh karyawan. Sedangkan hard competency manaje-rial mencerminkan kompetensi teknis yang harus dimiliki oleh karyawan sesuai dengan bidang kerjanya ma-sing-masing.

Sesuai data yang ada di Bagian Sumber Daya Manusia mengenai Competency Level Index (CLI) tahun 2008, 2011, 2013 dan 2014 sebagai berikut :

Berdasarkan data tersebut di atas dapat dilihat bahwa dari tahun 2008 hingga 2014, soft competency kar ya wan PT Perkebunan Nusantara XII telah mengalami kenaikan. Saat ini sudah berada pada level tinggi. Hal ini berarti untuk soft competency kar yawan siap bersaing. Namun un-tuk hard competency bisnis yang di-miliki oleh karyawan PT Perkebunan Nusantara XII masih berada pada level rendah dan hard competency manajeri al masih berada di level se-dang sehingga perlu ditingkatkan.

Meningkatan kompetensi karya-wan merupakan muara dari pening-katan daya saing, yang mana hal tersebut harus dilakukan secara ber-kesinambungan. Dalam hal ini, pe-ningkatan kompetensi dapat dilaku-kan melalui pendidikan, pelatihan, dan pemagangan. Tentunya disesuaikan dengan gap kompetensi karyawan. Dengan demikian, diharapkan gap kompetensi dapat diminimalisir. Pada akhirnya karyawan dapat bekerja op-timal, memberikan kontribusi pada perusahaan dan mampu menjawab tantangan MEA 2015.

*) Staf Bidang Asesmen Bagian Sumber Daya Manusia

PENTINGNYA KOMPETENSI KARYAWAN DALAM MENGHADAPI ERA MASYARAKAT EKONOMI

ASEAN (MEA)

Oleh : Dian Yanuar Roffanna, M.Psi.,

Psi., CHRP *)

Kompetensi2008 2011 2013 2014

Skor (%)

Kategori Kompetensi

Skor (%)

Kategori Kompetensi

Skor (%)

Kategori Kompetensi

Skor (%)

Kategori Kompetensi

Soft Competency 48 Rendah 64 Sedang 70 Sedang 81 TinggiHard Competency (Bisnis)

41 Rendah 46 Rendah 56 Rendah 58 Rendah

Hard Competency (Manajerial)

40 Rendah 63 Sedang 68 Sedang 68 Sedang

Total Skor CLI 42 Rendah 59 Rendah 66 Sedang 69 Sedang

Tabel. Hasil Pengukuran Competency Level Index Tahun 2008, 2011, 2013 dan 2014

Page 12: buletin ptpn12 - Beranda 12.pdf · di bidang komoditas perkebunan meng- ... (berita/artikel/opini/foto kegiatan) ... tor Wilayah diupayakan perusahaan

12-buletin ptpn12

September-November 2015, Edisi 12Opini

Saya sangat tertarik membaca tulisan sdr. Junus D Wattie di Buletin ptpn 12 edisi 11, Juli-Agustus 2015 dan berharap

kedepan PTPN XII bertambah jaya de-ngan PT. IGG nya. Walaupun saya belum pernah berkunjung dan melihat langsung pabriknya, tetapi dari uraian sdr. Junus D Wattie yang gamblang dan disana sini dihiasi dengan kata-kata mutiara orang terkenal serta istilah-istilah yang kontem-porer itu saya bisa membayangkan kira-kira seperti apa jadinya nanti pabrik gula Glenmore yang megah dan kondang itu.

Saya mantan karyawan yang sudah 17 tahun meninggalkan PTPN XII.

Selama itu pula saya melihat banyak perubahan, utamanya yang terjadi dila-pangan. Kebun-kebun yang dulu meng-hijau dengan tanaman kopi, kakao dan karet kini sudah berubah menjadi tana-man kayu-kayuan dan sekarang malah ditanami tebu pula. Saya berpikir mung-kin perubahan ini adalah merupakan keniscayaan untuk saat ini.

Bahkan kini PTPN XII sedang mem-bangun pabrik gula yang diklaim sebagai pabrik gula terbesar dan tercanggih. Tim-bul pertanyaan dibenak saya, me ngapa membangun pabrik gula? Kenapa tidak mengembangkan industri hilir dari ko-moditi core business seperti pabrik sarung tangan karet, karpet mobil, dock fender atau pabrik makanan/minuman derivasi dari kopi, kakao ataupun teh yang nilai in-vestasi maupun teknologinya relatif lebih sederhana dan pemasaran nyapun ma-sih menjanjikan? Menurut saya dengan membangun industri hilir berbahan baku komoditi core business akan ada peluang untuk menghindari kerugian manakala harga jual salah satu komoditi harganya anjlok, maka produknya bisa dijadikan sebagai bahan baku pada industri hilir-nya. Memang saya lihat PTPN XII sudah membangun industri hilir berupa kopi bubuk kemasan, teh kemasan tetapi pengelolaannya maupun pemasarannya tampaknya belum all out. Yang saya lihat promosinya kurang gencar. Kalah ge-ncar dibanding dengan permen Kopiko, Kopi Kapal Api, Silver Queen ataupun Teh Botol Sosro yang selalu nongol di TV. Dan harganya dipasaran pun tampak tidak terlalu terpengaruh oleh naik turun-nya harga bahan bakunya.

Namun pilihan untuk membangun pabrik gula canggih itu sendiri patut dia-

cungi jempol, jauh lebih hebat daripada kebijakan untuk menanam kayu-kayuan ataupun hortikultura.

Nah, sekarang pembangunan PT. IGG yang sebagian besar dananya di-peroleh dari hutang sudah dimulai. Ke-bun-kebun 5K+1J pun sudah siap me-nyediakan bahan baku tebunya maka mau tidak mau, suka tidak suka, bisa atau tidak bisa PT. IGG harus disukses-kan. Memang ini adalah “point of no re-turn” (katanya sdr. Junus D Wattie) Se-bab didepan mata sudah menghadang kewajiban-kewajiban maupun tantangan yang harus dihadapi berkenaan dengan keputusan membangun pabrik gula ini. Bagaimanapun juga yang namanya hu-tang kalau sudah jatuh temponya tentu harus dibayar kembali. Sehingga tidak ada alternativ lain kecuali mensukseskan proyek besar ini.

Secara kasar bisa kita bayangkan biaya apa saja yang nantinya harus di-tanggung untuk membangun PT. IGG. Biaya untuk membayar angsuran kredit yang Rp 1,25 trilyun. Biaya penyusutan pabrik gula. Biaya penghapusan ribuan hektar tanaman karet, kopi, kakao yang dita-nami tebu (kalau belum habis lifetime nya) Biaya diklat karyawan untuk mena-ngani pabrik gula.

Biaya infra struktur dan regulasi untuk mendukung beroperasinya pabrik gula. Tantangan lain adalah dengan akan

diberlakukannya MEA atau Masyarakat Ekonomi Asean pada akhir tahun ini mengingat Thailand sebagai salah satu anggota Asean juga dikenal sebagai ne-gara pengekspor gula utama dunia. Se-perti kita ketahui tujuan Masyarakat Eko-nomi Asean ini adalah membentuk Pasar Tunggal dan Basis Produksi Regional berdasarkan kebebasan arus barang, jasa, investasi, modal dan tenaga kerja skill untuk memasuki semua negara-ne-gara ASEAN.

Atau dengan rumusan internasional-nya sebagai berikut :

- Free fl ow of goods- Free fl ow of service - Free fl ow of investment - Free fl ow of capital - Free fl ow of skilled labor Sehingga berlakunya Masyarakat

Ekonomi Asean akhir tahun ini tentu akan berimplikasi juga pada eksistensi indus-tri pergulaan Indonesia. Masuknya gula Thailand ke Indonesia nantinya jelas akan merajai pasar karena dengan biaya produksinya yang lebih rendah (sebab pabrik-pabriknya lebih baru, sementara pabrik gula Indonesia adalah peningga-lan Belanda) jelas akan menjadi pilihan konsumen Indonesia. Walaupun ada per-nyataan dari Senior Advisor Asosiasi Gula Indonesia Wayan R Susila, bahwa gula dan beras aman dalam menghadapi Ma-syarakat Ekonomi Asean sebab masuk katagori “high sensitive risk” namun saya yakin cepat atau lambat bentuk proteksi semacam itu dialam pasar bebas nanti pasti akan hilang dengan sendirinya. Tantangan lain adalah dengan adanya gula rafi nasi yang akan menambah jum-lah gula yang beredar dipasaran sehing-ga harga gula akan turun sampai pada batas keseimbangan tertentu. Dalam kondisi seperti itu mampukah produk PT. IGG bersaing dipasaran MEA?

Pada hakekatnya prospek pergu laan di Indnesia memang kurang menggem-birakan. Posisi Indonesia dari negara pengekspor gula nomer dua terbesar didunia, kini menjadi pengimpor terbesar keempat karena produksinya yang terus merosot. Ditahun 1930 jumlah pabrik gula mencapai 1790 buah sedang kan sekarang ini yang masih beroperasi hanya tersisa 62 pabrik saja itupun de-ngan mesin-mesin “jadul” mana mungkin mampu bersaing dengan yang modern.

Namun apapun keraguan ini, saya tetap percaya Direksi PTPN XII beserta seluruh jajarannya pasti sudah mempun-yai jurus cerdas untuk mengatasi segala permasalahan yang akan timbul sehing-ga kedepannya akan mampu membawa PT. IGG dan PTPN XII ini menjadi se-makin baik dan makmur. Tentu saja kita semua berharap seperti itu........semoga.

Yah,..... semua ini hanyalah sebuah renungan dari seorang pensiunan yang kurang kerjaan, oleh karena itu kalau ada kaca yang pecah janganlah disimpan didalam peti, kalau ada ungkapan yang salah janganlah disimpan didalam hati.

SEMOGA

Oleh : ES. Onoskasir

Page 13: buletin ptpn12 - Beranda 12.pdf · di bidang komoditas perkebunan meng- ... (berita/artikel/opini/foto kegiatan) ... tor Wilayah diupayakan perusahaan

13--buletin ptpn12

OpiniEdisi 12, September-November 2015

Dalam kategori Ballast Busi-ness terdapat PT RN Mandiri, yang secara bidang usaha, retail adalah bidang

bisnis yang berbeda dengan perke-bunan meskipun produk yang diretail-kan adalah end product perkebunan sehingga PTPN XII hanya sedikit bisa memberi nilai tambah terkait retail yang bukan core kompetensinya. PTPN XII memahami sisi perkebunannya (bahan olah produk retail) namun belum me-mahami secara sempurna sisi bisnis re-tailnya yang kompetisinya sangat ketat dan berdarah-darah karena langsung head to head dengan pesaing dan face to face dengan konsumen/pelanggan.

PT RN Medika masuk kategori Value Trap Business karena bisnis di bidang kesehatan pada dasarnya adalah bisnis diluar dan benar-benar berbeda dari yang digeluti PTPN XII. Namun bisnis kesehatan adalah bisnis yang mempunyai prospek dan peluang berkembang sangat besar di masa de-pan seiring perkembangan demografi penduduk. Selanjutnya yang diperlukan adalah kemauan induk (PTPN XII) un-tuk mempelajari karakteristik bisnis di bidang kesehatan dan fokus sehingga peluang besar tersebut dapat teraih.

Bisnis tambang yang dilakukan PT RN Tambang sebenarnya memiliki keti-daksesuaian dengan bisnis perkebunan yang dilakukan PTPN XII. Oleh karena itu PT RN Tambang masuk dalam ka-tegori Aliens Territory Business. Namun dengan dilatarbelakangi keinginan un-tuk mengoptimalkan aset lahan men-jadi lahan produktif dengan melakukan reklamasi pasca tambang maka hal

tersebut tetap dilakukan. Kegiatan ini juga sejalan dengan strategi PTPN XII dalam upaya ekstensifi kasi lahan ter-lebih berlokasi di Jawa yang pasti akan sangat strategis di masa mendatang.

Pengelolaan perusahaan multi-bisnis dan strateginya

Merujuk pada kondisi dan perkem-bangan portofolio bisnis PTPN XII di atas (PTPN XII menjadi perusahaan multi bisnis/perusahaan group tanpa holding company) maka perlu disiapkan cara/strategi pengelolaan usaha yang tepat.

Dalam konteks manajemen, strategi didefi nisikan sebagai arah dan cakupan jangka panjang organisasi untuk men-dapatkan keunggulan melalui kon-fi gurasi sumber daya dalam lingkun-gan yang berubah untuk mencapai kebutuhan pasar dan memenuhi hara-pan pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders). (Gerry Johnson & Ke-van Scholes)

Strategi yang dikembangkan dalam perusahaan multi bisnis pada umumnya terdiri dari strategi korporasi, strategi bisnis dan strategi fungsional.

Saat ini PTPN XII yang sudah men-jadi perusahaan multi bisnis dalam arti perusahaan group tanpa holding company secara faktual masih me-ngelola “strategic business unit” yang mengelola bisnis di bidang yang ber-beda yaitu pariwisata, maka untuk hal ini strategi yang dikembangkan PTPN XII adalah strategi bisnis dan strategi fungsio nal untuk “SBU”-nya dan usaha induk (perkebunan)-nya, serta strategi korporasi untuk perusahaan secara kese luruhan (usaha induk, SBU dan semua anak perusahaan).

Agar tercapai kesuksesan dalam pengelolaan perusahaan multi bisnis ini maka hal-hal di bawah ini harus ter-penuhi :1. Kejelasan sasaran/target yang akan

dituju/dicapai baik target jangka pendek maupun target jangka pan-jang.

2. Adanya garis komando yang fi rm dan jelas, dalam arti diperlukan arahan dari pemimpin yang jelas dalam menga-dakan dan melaksanakan aktifi tas.

3. Mampu menciptakan kontinuitas/kes-

inambungan dalam pembuatan kebi-jakan terkait karakteristik perusahaan (BUMN) terutama sifat kepemilikan yang non private dan efek ikutannya.

4. Perusahaan harus mengetahui dan aware terhadap lingkungan bisnis-nya beserta segala dinamikanya.

5. Mampu mengerahkan massa, dalam arti mampu menggerakkan sumber daya yang dipunyai terutama sum-ber daya manusia.

6. Memiliki kekuatan ekonomi (eco-nomy of force), dalam artian mampu memperhitungkan dengan cermat segala untung rugi karena terbatas-nya sumber daya yang dimiliki.

7. Cara untuk manuver, dalam arti jika terdapat hambatan sudah memiliki alternatif-alternatif solusi.

8. Memiliki maintenance of morale, dalam arti mampu memberikan moti-vasi dan perbaikan terhadap sumber daya yang ada.

9. Memiliki administrasi yang mumpuni.10. Mampu bersinergi dengan seluruh

pihak yang terkait dengan perusa- haan.

PenutupDalam sebuah wawancara evalu-

asi Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU) dengan pekerja PTPN XII di tingkat bawah, terdapat “kebingungan” atau mungkin ketidaktahuan atau bisa juga kekurangpahaman ketika “mem-bahas” tentang visi, misi dan target pe-rusahaan. Tidak menutup kemungkinan karyawan di tingkatan yang lain pun mengalami hal yang sama.

Secercah informasi yang simpel, mudah dicerna dan mudah di ingat mungkin baru tersampaikan pada tanggal 29 Januari 2015 di sebuah acara “Sharing Session dengan Irwan Sjarkawi” oleh Direksi PTPN XII ten-tang arah yang dituju perusahaan yaitu lima tahun kedepan target pendapatan PTPN XII adalah Rp 5 triliun.

Target pendapatan sebesar itu lang-sung dapat dikaitkan dengan modal sumber daya utama PTPN XII yakni lahan/areal yang relatif terbatas (total 80.000 ha, efektif ± 60.000 ha) yang se-lanjutnya lahan itu dibagi peruntukkan-nya sesuai strategi komposisi komoditi

Oleh: Muchammad Hatta*)

MENJADI PERUSAHAAN MULTIBISNIS, MAMPUKAH? (2-Habis)

Page 14: buletin ptpn12 - Beranda 12.pdf · di bidang komoditas perkebunan meng- ... (berita/artikel/opini/foto kegiatan) ... tor Wilayah diupayakan perusahaan

14-buletin ptpn12

September-November 2015, Edisi 12Opini

mengacu pada tren harga komoditas dan forecast-nya yang ujungnya adalah total pendapatan dari usaha pokok perkebunan. Produksi dan produktifi tas komoditi pokok trend-nya cende rung stabil bahkan bisa menurun, harga komoditas cenderung fl uktuatif (kecu-ali kayu) sehingga untuk mencapai tar-get pendapatan sebesar Rp 5 triliun diperlu kan upaya-upaya tambahan.

Hal-hal yang dapat dilakukan untuk memacu pendapatan dari usaha pokok antara lain : - ekstensifi kasi lahan (reklamasi lahan

non produktif menjadi lahan produk-tif, pembelian kebun, sewa lahan dll),

- optimalisasi lahan (pemanfaatan la-

han tunggu TTAD, pemanfaatan la-han marjinal dll)

- hilirisasi - optimalisasi aset dan pemanfaatan

potensiKegiatan-kegiatan untuk memacu

pendapatan tersebut di atas dapat di-lakukan perusahaan induknya sendiri termasuk oleh “SBU”-nya, kerjasama usaha dengan mitra usaha atau bisa dari hasil usaha anak perusahaan. Dalam kerangka itulah anak perusaha-an diharapkan dapat menjadi salah satu penopang pencapaian target peru-sahaan di masa mendatang.

Patut diperhatikan saran/tips dari I rwan Sjarkawi yang menurut hemat penulis sangat sejalan dengan penge-

lolaan perusahaan multi bisnis supaya sukses yaitu : selalu fokus, berpikir dan bertindak cepat, berinovasi dan mengembangkan intrapreneurship, ser ta tidak mau berhenti/mundur/putus asa dalam menghadapi permasalahan yang kompleks dan rumit.

Akhir kata, jika faktor-faktor kunci kesuksesan pengelolaan perusahaan multi bisnis dapat direalisasikan maka PTPN XII akan bisa melangkah kede-pan menyongsong peluang yang ada sehingga mampu tumbuh kembang berkelanjutan.

*) Bagian Perencanaan & Pengembangan PTPN XII

- Rolas Brothers Futsal Community -Rolas Tennis Community

Whistle Blowing SystemSesuai Surat Edaran No. 12/SE/098/2014 tanggal 21 April 2014 perihal Whistle Blowing System, pelaporan pelanggaran mengenai dugaan kecurangan, pelang-garan hukum dan etika serta misconduct lainnya yang dilakukan oleh Insan PTPN XII, dapat di sampaikan melalui media Whistle Blowing System berikut:

SMS : 08113621212Email : layananpengaduan@ ptpn12.comFormulir online : www.gcg.ptpn12.com

KATAKAN TIDAK

UNTUK GRATIFIKASI

PTPN XII Kantor Direksi kembali menyelenggara-kan kegiatan sosial donor darah untuk karyawan/

karyawati Kantor Direksi dan anak perusahaan (PT RN Mandiri dan PT RN Tambang), Rabu (21/10/15), bertempat di Aula Utama Kantor Di-reksi.

Bekerja sama dengan Unit Donor Darah PMI Kota Surabaya, kegiatan yang sudah dilaksanakan ke-5 kali ini secara antusias diikuti 52 orang pendonor.

Sekretaris Perusahaan PTPN XII, Herry Purwanto, mengatakan kegi-atan donor darah yang diselenggara-kan rutin di Kantor Direksi merupakan wujud kepedulian kepada sesama

“Betapa pentingnya setetes da-

rah untuk menyelamatkan saudara kita yang sedang membutuhkan da-rah”, ujarnya. Menurut sumber dari PMI, mendonorkan darah memang tak hanya bermanfaat bagi penerima donor. Tapi orang yang mendonor-

kan darahnya secara rutin juga ikut mendapatkan manfaat besarnya.

Bahkan bisa menghindarkan pen-donor dari beberapa penyakit. Seperti mengurangi potensi penyakit jantung. Pasalnya, orang yang rutin melaku-kan donor akan meningkatkan zat besi dalam darahnya.

Donor darah juga bisa mem-perbarui sel-sel darah secara rutin membakar kalori, Selain itu dapat menurunkan risiko kanker, baik kan-ker hati, paru-paru, usus besar, perut, dan kanker tenggorokan.

Manfaat lainnya dari donor darah adalah menurunkan kadar koleste rol, mencegah stroke, mening katkan kese-hatan psikologis, bagian dari pemerik-saan darah gratis, menjadi lansia yang sehat, dan sebagainya.(hil)

Dir. SDM dan Umum saat donor darah (foto: dok. Humas)

Ekspos

Kantor Direksi Selenggarakan Donor Darah Ke-5

Page 15: buletin ptpn12 - Beranda 12.pdf · di bidang komoditas perkebunan meng- ... (berita/artikel/opini/foto kegiatan) ... tor Wilayah diupayakan perusahaan

15--buletin ptpn12

EksposEdisi 12, September-November 2015

Ikatan Istri Karyawan (IIK) Pusat PTPN XII menyelenggarakan lomba PKKS (Pembinaan Kese-jah teraan Karyawan Swakarsa)

yang di ikuti 6 kebun dari eks Wilayah I (Kali telepak & Kalirejo), eks Wilayah II (Kayumas & Pancur Angkrek), dan eks Wilayah III (Bantaran & Pancursari), yang dimaksud kan menumbuhkan si-kap cinta lingkungan dengan memper-hatikan ke seimbang an alam. Kegi atan tersebut merupakan salah satu pro-gram kerja IIK yang dilaksanakan satu tahun sekali.

Pengurus IIK Pusat PTPN XII, Ny. Midiati Benny Waluyo, menjelaskan bahwa lomba PKKS tersebut merupa-kan kegiatan akhir tahun 2015, sebagai upaya pembinaan dan kepedulian IIK terhadap anggota-anggotanya.

Selain itu, lanjutnya, ber tujuan me-ningkatkan kese jahteraan keluarga be sar PTPN XII dan meningkatkan silaturah mi antar keluarga besar PTPN XII.

“Peserta lomba terdiri dari 6 kebun yakni masing-masing 2 kebun dari eks Wilayah I, II, dan III. Kami telah mengun-jungi keenam kebun itu untuk melakukan penilaian,” ujarnya, belum lama ini.

Menurut Ny. Midiati, penilaian difo-kus kan pada kebun induk, sebagai pintu gerbang utama. Hal itu disebabkan ke-

bun induk harus mempunyai nilai lebih pada lingkungannya dan menjadi percontohan bagi afdelingnya. Setelah penilaian terhadap seluruh kebun induk dilakukan, selanjutnya ma sing-masing afde ling ditampilkan secara bergiliran sehingga arah pembinaan merata dise-luruh kebun.

Sasaran penilaian adalah taman kanak-kanak, karangkitri, dan tata lak-sana rumah tangga serta lingkungan. Adapun kriteria penilaian bagi taman kanak-kanak meliputi administrasi umum, kreativitas guru, kreativitas siswa, kebersihan lingkung an sekolah, pendidikan kebangsaan.

Untuk kategori karangkitri dan tata laksana rumah tanga meliputi karang-kitri, karangsari, toga rumah tangga, pagar hidup, tanaman buah, tata laksa-na rumah tangga. Kategori lingkungan meliputi pembuangan limbah cair, pem-buangan limbah padat, kandang, fasili-tas umum, toga kolektif, dan karangkitri kolektif. Tim penilai terdiri dari pengurus IIK Pusat.

Sebagai bentuk apresiasi bagi peserta, disediakan hadiah berupa uang pembinaan dan trophy. Pengumu-man pemenang disampaikan pada saat pertemuan berkala bulan Desember.

Ny. Midiati menambahkan, bersa-

maan dengan lomba PKKS juga dilak-sanakan pemberi an bantuan Posyandu Balita dan Lansia dan bingkisan untuk taman kanak-kanak berupa alat peraga edukatif dan pemberian makanan tam-bahan ( PMT ).

“Panitia lomba PKKS berharap agar kegiatan tesebut tidak berhenti sampai lomba saja, tetapi dapat berkelanjutan meski tidak dilomba kan. Penataan ling-kungan yang bersih, rapi, indah dan sehat akan memberi kenyamanan para penghuninya,” tuturnya. (dyr)

15-buletin ptpn12

Pengurus IIK bersama orang jompo penerima san-tunan

Karang Kitri Kebun Pancur Angkrek (foto-foto Dok. IIK)

Aktivitas Pengurus IIK Pusat di TK Kebun Pancur Angkrek

Ketua IIK Pusat, Ny. Laksmiyati Irwan Basri bersama anak TK

Tanaman sayuran di emplasemen

Bersih itu indah

Kegiatan Akhir Tahun IIK PTPN XII

Page 16: buletin ptpn12 - Beranda 12.pdf · di bidang komoditas perkebunan meng- ... (berita/artikel/opini/foto kegiatan) ... tor Wilayah diupayakan perusahaan

16-buletin ptpn12

September-November 2015, Edisi 12Galeri

16-buletin ptpn12

BOILER HOUSE

MILL HOUSE

JUICE HEATER

PROCESS HOUSE

CLARIFIERTRUCK TIPPLER

SIDE CARRIER

PONDASI JEMBATAN TIMBANG

CLEAR JUICE TANK

Pembangunan Pembangunan PG Glenmore PG Glenmore

Capai 42%Capai 42%Pengerjaan Pabrik Gula (PG) Glen-

more yang di kelola PT Industri Gula Glenmore (IGG) hingga No-vember tahun ini mencapai 42%

dari rencana 31% sejak proyek tersebut dikerjakan mulai 26 September 2014. Di-jadwalkan PG yang berlokasi di Glenmore, Kabupaten Banyuwangi, tersebut dapat melakukan giling perdana sesuai rencana pada 1 Agustus 2016 de ngan kapasitas 6.000 ton cane per-day (TCD) dan dapat di-tingkatkan menjadi 8.000 TCD.

Pembangunan PG Glenmore dilak-sa na kan oleh konsorsium PT Rekaya-sa Industri dan PT Weltes Energi Nusantara, de ngan total nilai kontrak Rp 588.553.907.233 dan US$57.326.707 be-lum termasuk PPN. Sejumlah konsultan dilibatkan dalam proyek tersebut meliputi PT Indah Karya dan PT Pasadena (konsul-tan pengawas), Booker Tate Corp. (konsul-tan commissioning test), BPPT (konsultan FEED/teknis), P3GI (konsultan on farm), LPP (konsultan SDM), Indocode Surya

(konsltan feasibility study). MMIK Law Firm (konsultan hukum)

Adapun total investasinya senilai Rp 1,5 triliun, dimana sebesar 80% atau Rp 1,2 triliun berasal dari kredit sindikasi Bank BRI, BNI, Exim bank, Bank Jateng, Bank Jatim, sedangkan 20% atau sekitar Rp 300 miliar merupakan dana sendiri (PTPN XII).

Pengoperasian PG Glenmore didukung lahan tebu 9.000 hektar (saat ini penana-man tebu sekitar 5.000 hektar). Saat mulai berproduksi pada tahun 2016 diproyeksikan periode giling selama 90 hari dengan kebu-tuhan bahan baku tebu 540.000 ton (protas 100 ton tebu/ha) target produksi 48.600 ton gula (rendemen 9%).

Target pada tahun 2017 dan tahun-tahun selanjutnya adalah periode giling 150 hari dengan kebutuhan tebu 900.000 ton dengan produksi gula 81.000 ton (ren-demen 9%). Selain memproduksi gula, PG Glenmore dirancang menghasilkan juga ethanol, daya listrik, pupuk organik, dan pakan ternak. (herrs)

CONTINOUS VERTICAL CRYSTALLIZER

Page 17: buletin ptpn12 - Beranda 12.pdf · di bidang komoditas perkebunan meng- ... (berita/artikel/opini/foto kegiatan) ... tor Wilayah diupayakan perusahaan

17--buletin ptpn12

Galeri

17-buletin ptpn12

Edisi 12, September-November 2015

Waduk Sidodadi tampak semua

GUNA menunjang kebutuhan tana-man tebu atas pasokan air diba ngun

Waduk Sidodadi seluas 2 hektar, se-hingga pemenuhan bahan baku tebu ke PG Glenmore dapat berlangsung sesuai kapasitas giling. Intake air waduk berasal dari Sungai Kalitakir dengan debit konstan/stabil sekitar 800 m3/jam, ketinggian muka air rata-rata 2,5 meter, volume/kapasitas 50.000 m3.

Waduk Sidodadi berfungsi menyuplai air dengan luas siraman mencapai 1.700 hektar lahan tebu, sebagai irigasi, dan dapat menjadi obyek wisata agro. (herrs)

Waduk Sidodadi

Waduk Sidodadi: Irigasi Tebu & Wisata Agro

Wisata A gro Waduk Sidodadi

Aliran irigasi tanaman tebuWisata Agro Waduk Sidodadi

Page 18: buletin ptpn12 - Beranda 12.pdf · di bidang komoditas perkebunan meng- ... (berita/artikel/opini/foto kegiatan) ... tor Wilayah diupayakan perusahaan

18-buletin ptpn12

September-November 2015, Edisi 12Galeri

Tahukah anda tentang line dance? Saat ini, line dance merupakan salah satu olahra-ga yang paling diminati ibu-ibu

IIK PTPN 12, dimana line dance meng-gabungkan olah raga dengan unsur seni berupa beberapa gerakan dansa. Ba-nyak sekali manfaat yang dapat diperoleh dengan melakukan line dance, dian-taranya dapat meningkatkan daya ingat, mencegah osteoporosis, me-ning katkan rasa percaya diri dan dapat menumbuhkan kebersamaan.

IIK Cabang Silosanen saat ini secara rutin melaksanakan lati-han line dance, dimana lebih dari 20 lagu sudah diterapkan kepada anggota dari ma sing-masing afdel-ing. Sebagai perwujudan hasil latihan line dance bersama dan masih dalam rangkaian semarak peringatan HUT RI ke-70, IIK Cabang Silosanen mengadakan lomba line dance antar afdeling pada 12 September 2015 di Gedung Olahraga dan Ke senian Kebun

Silosanen.Lomba line dance tersebut diikuti 8

tim dari masing-masing afdeling yang menampilkan 2 jenis lagu yang ber-beda, sehingga ada 16 jenis lagu yang dilombakan.

Dalam sambutannya, Ny. Muljanto Ratmodjo selaku Ketua IIK Cabang

Silosanen mengungkapkan, kegiatan line dance merupakan salah satu ke-giatan yang sangat positif yang dapat dikembankan ibu-ibu IIK. “Semoga lom-ba line dance ini dapat memotivasi ibu-ibu untuk terus mengembangkannya di

Kebun Silosanen,” ujarnya.Untuk memeriahkan lomba, IIK

Cabang Silosanen mengundang salah satu praktisi line dance di Jember yaitu Ema Rahmawati sebagai salah satu dewan juri. Dalam ulasan lomba yang disampaikannya, dijelaskan bahwa ada bakat line dancer di Kebun Silosanen

yang diharapkan dapat eksis dan diikutkan pada berbagai even line dance di Jember.

Adapun kriteria penilaian men ca kup skill, gerakan, variasi, kekompakan dan keseragaman, ekspresi dan penjiwaan, juga kos-tum dan kreativitas. Terpilih se-bagai pemenang ada lah Ranting Pisang (juara 1), Ranting Kam-pongan (juara 2), dan Ranting

Pinang (juara 3).Diharapkan kegiatan line dance

itu dapat terus berkembang di Silos-anen khususnya dan PTPN 12 pada umum nya. (Ny. Rahmi Galuh Endra Ganesh)

Kebun SilosanenSilosanen’s Line Dance Competition

Peserta lomba line dance saat beraksi (foto: dok Kebun Silosanen)

Tebu umur 6 bulan-Kebun Ngrangkah Pawon

Tebu umur 6 bulan-Kebun Kalikempit

Tebu umur 8 bulan-Kebun Kalikempit

Tebu umur 8 bulan-Kebun Mumbul

Tebu umur 9 bulan-Kebun MumbulTebu Kebun Kalirejo varietas BL umur 6 bulan

Dari Kebun Ke Kebun

Performa Tanaman Tebu di Kebun PTPN XIIPerforma Tanaman Tebu di Kebun PTPN XII

Tebu Kebun Glantangan umur 8 bulan

Page 19: buletin ptpn12 - Beranda 12.pdf · di bidang komoditas perkebunan meng- ... (berita/artikel/opini/foto kegiatan) ... tor Wilayah diupayakan perusahaan

19--buletin ptpn12

SosokEdisi 12, September-November 2015

Rabu, 9 September 2015 la lu merupakan hari yang meng gembirakan bagi Moh. Abu Bakar (48 tahun), Asisten Tanaman Afdeling Sumber Bopong, Ke-bun Sungailembu. Saat itu dia beserta sang isteri,

Tuminawati, pergi ke Bogor untuk menghadiri wisuda pu-trinya, Ana Makrifatul Zanah, yang menjadi lulusan Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) dengan indeks prestasi (IPK) 3,95. Angka IP sebesar itu merupakan IP tertinggi dari seluruh wisudawan jurusan Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian IPB yang berjumlah 130 orang.

Sebagai orangtua, Abu Bakar me rasa bangga dengan prestasi yang dicapai Ana. Keberhasilan sang putri yang mampu menamatkan kuliah di perguruan tinggi negeri (PTN) merupa-kan obsesi Abu Bakar sejak dulu, yakni mengupa yakan agar anaknya bisa menempuh pendidikan lebih tinggi di bandingkan dirinya yang hanya lulusan SLTA. Karena itu, Abu Bakar mengha-diri acara wisuda putrinya dengan kegem biraan.

“Kami menuju Bogor dengan naik pesawat terbang, dan pulangnya naik kereta api,” tuturnya, belum lama ini.

Ana (22 tahun) merupakan anak pertama Abu Bakar yang merupakan tamatan SMA Negeri 1 Genteng, Kab.Banyu-wangi. Anak perempuan keduanya, Nurafni Octavia (18 ta-hun) yang akrab dipanggil Via ini, alumnus SMA Pesanggaran diterima di jurusan Agronomi & Hortikultura IPB melalui jalur undangan tahun 2015 dan masih semester 1.

Abu Bakar mengaku tidak memaksa anak-anaknya un-tuk masuk ke fakultas tertentu. Masuk ke IPB atas kemauan sang anak. “Dulu Ana juga diterima di Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, tetapi dia memilih ke IPB. Saya memberi-kan keleluasaan kepada anak untuk memilih sendiri jurusan yang dimaui nya,” paparnya.

Ana menempuh pendidikan di IPB dengan memanfaatkan fasilitas beasiswa penuh dari PTPN XII, dengan target IP 2,5, ternyata bisa lulus dengan IPK3,95.

Selain Ana, melalui program Beasiswa Utusan Daerah (BUD) tahun 2011, PTPN XII juga memberikan beasiswa kepada Renaya Azima Sani (putri Samsul Hadi-Kabag Pe-ngadaan), Nur Laila Febriana (putri Hero Candra Wasito-Ke-bun Banjarsari), dan Relita Novianti (putri Endang Sulaiman-Direktur PT RN Tambang)

Dalam rentang waktu sepanjang perkuliahan anaknya, Abu Bakar dari Kebun Sungailembu selalu mendukung den-gan do’a dan shalat malam.

"Demi tercapainya cita-cita anak saya dalam menyele-saikan kuliah di IPB, saya sebagai orangtua selalu meman-jatkan do'a kepada Allah SWT agar memperoleh ridho-Nya," ujarnya.

Sesudah Ana menyandang gelar S-1 dengan penguasaan ilmu tentang teknologi industri pertanian, Abu Bakar pun ti-dak memaksakan kehendaknya agar anaknya bekerja atau

melanjutkan kuliah ke jenjang lebih tinggi lagi.Seusai diwisuda, Ana sendiri tidak segera pulang ke

rumah orangtuanya di Kebun Sungailembu, melainkan masih meneruskan kegiatan mengajar ilmu kimia dan fi sika kepada siswa SLTP dan SLTA di sebuah lembaga bimbingan belajar (bimbel). Selain itu, juga menjadi asisten dosen di jurusan Teknologi Industri Pertanian Fak. Teknologi Pertani an IPB hingga akhir Oktober.

Tetapi dia mengaku ingin segera memasuki dunia kerja di perusahaan yang bidang usahanya terkait dengan disiplin ilmu yang dikuasainya.

“Saya berkeinginan untuk bekerja di PTPN XII,” ungkap-nya sembari berharap keinginannya itu dapat terwujud.

Agaknya Ana telah menyiapkan diri guna mengimple-mentasikan ilmu yang diperolehnya di bangku kuliah. Saat di IPB, dia mengaku tidak memiliki sistem belajar yang khu-sus guna mencapai kelulusan dengan IP yang tinggi.

Yang jelas, ungkapnya, dia mengikuti jadwal kuliah dengan sebaik-baik nya. Menjelang tugas akhir, dia banyak melakukan penelitian di laboratorium industri pertanian IPB. Hasilnya se-buah skripsi dengan judul "Pemanfaatan Pulp Kakao Untuk Pembuatan Minuman Sari Pulp Kakao", dan skripsi tersebut dise tujui dosen penguji.

Ana memiliki tips bagi para lulusan SLTA, khususnya pu-tra-putri karyawan kebun, yang hendak meniti pendidikan di perguruan tinggi. “Jangan takut dan jangan berhenti (menun-tut ilmu) apa pun kondisimu. Selama masih memiliki tenaga, kesehatan, dan waktu kejar terus cita-citamu.”

Diharapkan di tahun-tahun berikutnya akan banyak putra-putri karyawan PTPN XII mampu meraih prestasi akademik seperti halnya Ana. Perusahaan ini akan terus men-support siswa-siswi berprestasi dengan menyiapkan beasiswa. (fi d/gto)

Ana Makrifatul Zanah bersama kedua orang tua (foto: dok. pribadi)

Penerima Beasiswa PTPN XIIAna Makrifatul Zanah Lulus di IPB dengan IPK 3,95

Page 20: buletin ptpn12 - Beranda 12.pdf · di bidang komoditas perkebunan meng- ... (berita/artikel/opini/foto kegiatan) ... tor Wilayah diupayakan perusahaan

20-buletin ptpn12

September-November 2015, Edisi 12Update

Dengan berakhirnya masa jabatan Sahala Huta soit sebagai anggota Direksi PTPN XII tahun ini, maka

posisi Sahala selaku Direktur Keuang an PTPN XII digantikan oleh Dasuki Amsir. Perom-bakan Direksi PTPN XII tersebut ditetapkan de-ngan Keputusan Menteri BUMN dan Direktur Uta-ma Perusahaan Perse-roan (Persero) PTPN III selaku Para Pemegang Saham PT Perkebunan Nusantara XII No: SK-2 0 2 / M B U / 1 0 / 2 0 1 5 tanggal 23 Oktober 2015, No: KPJAK/Hold/SKPTS/ R/17/2015 tanggal 23 Ok-tober 2015 tentang Pem-berhentian dan Pengang-katan Anggota Direksi PT Perkebunan Nusantara XII.

Penyerahan Keputusan Menter BUMN dan Dirut PTPN III (Persero) itu dilaksanakan di Ruang Rapat lan-tai 12A gedung Kementerian BUMN, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13, Jakarta Pusat, pada 23 Oktober 2015.

Sahala diangkat sebagai anggota Direksi PTPN XII berdasarkan Kepu-tusan Menteri BUMN No: KEP-193/MBU/2010 tanggal 27 September 2010, sedangkan Dasuki sebelumnya merupakan pejabat di Bank BNI.

Dewan Komisaris juga dirombakSebelum pergantian dan pe-

ngangkatan anggota Direksi PTPN XII, dilakukan penataan anggota Dewan Komisaris PTPN XII, dimana Imam Bustomi, digantikan Tri Siswanto. Pem-berhentian dan pengangkatan ang-

gota Dewan Komisaris PTPN XII itu ditetapkan dengan Keputusan Menteri BUMN dan Direktur Utama Perusahaan Perseroan (Persero) PTPN III selaku Para Pemegang Saham PTPN XII No: SK-180/MBU/09/2015, No: KPJAK/

Hold/SKPTS/R/14/2015 tanggal 15 September 2015. Acara dilakukan di Ruang Rapat lantai 12 A Deputi Bi-dang Usaha Industri Agro dan Farmasi gedung Ke-menterian BUMN pada 23 September 2015 pukul 15.30.

Sebagaimana dike ta-hui, pada 2 Oktober 2014 telah dilakukan penanda-tanganan perjanjian pe-ngalihan 90% saham Nega ra RI pada Perusa-haan Persero an (Persero) PTPN XII kepada PTPN

III (Persero). Dengan demikian Kua-sa Pemegang Saham selaku RUPS PTPN XII dalam pengangkatan dan pemberhentian Dewan Komisaris berubah dari hanya Menteri BUMN menjadi Menteri BUMN dan Direktur Utama PTPN III (Persero). (dyr)

Pergantian Direktur Keuangan PTPN XIIDari Sahala Hutasoit ke Dasuki Amsir

Dasuki Amsir (kiri) dan Sahala Huta soit (foto: dok. Humas)

Imam Bustomi (kiri) dan Tri Siswanto (foto: dok. Humas)

Page 21: buletin ptpn12 - Beranda 12.pdf · di bidang komoditas perkebunan meng- ... (berita/artikel/opini/foto kegiatan) ... tor Wilayah diupayakan perusahaan

21--buletin ptpn12

S u p l e m e nS u p l e m e n

I -buletin ptpn12

Organisasi yang sehat ada lah organisasi yang mentaati aturan dan menga komodasi anggota-

anggotanya. Begitu juga dengan Serikat Pekerja PTPN XII. Pada hari Senin hingga Selasa tanggal 24 – 25 Agustus 2015, bertempat di Kebun Wonosari – Lawang, SPBUN PTPN XII mengadakan Musyawarah Be-sar IV yang bertujuan melaksanakan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta memantapkan eksistensi organisasi. Agenda be-sar Mubes IV SPBUN adalah me-nilai Laporan Pertanggungjawaban Pengurus SPBUN PTPN XII 2010 – 2015, pembahasan dan penetapan AD & ART Organisasi, penetapan program kerja organisasi serta me-milih, menetapkan dan mengesah-kan Ketua Umum SPBUN yang baru.

Mubes SPBUN PTPN XII diikuti oleh Pengurus SPBUN PTPN XII tingkat Unit Kerja, Korwil serta Pe-ngurus Pleno tingkat perusahaan.

Dimulai dengan mengumandang-kan lagu Indonesia Raya, sidang dimu lai penuh kehangatan dan ke-bersamaan. Laporan Pertanggung-jawaban Ketua SPBUN 2010-2015 dengan inti efektivitas organisasi

mengacu pada konsolidasi ke dalam dengan pelaksanaan sosialisasi di tiap Wilayah Unit Kerja, serta peran aktif SPBUN dalam pembahasan UMK Propinsi di Forum Pengupahan Jawa Timur.

Terbagi 3 Komisi yang membahas AD & ART, program kerja 2015-2020 dan LPJ Ketua Umum, tidak terlalu banyak perubahan dalam pemba-hasan AD & ART. Dalam LPJ disam-paikan juga masukan–masuk an yang belum ditindaklanjuti oleh manaje-men se perti remunerasi dan standar reward & punishment kar yawan, se-lain itu juga laporan keuang an SP-BUN PTPN XII periode 2010 – 2015, dan LPJ diterima oleh sidang Mubes tanpa syarat apa pun, dengan demiki-an SPBUN PTPN XII mengucapkan terimakasih kepada Bapak Roefi anto dan kabinetnya dalam memimpin SPBUN periode 2010 – 2015.

Ketua Umum BaruSebagaimana penegakan demo-

krasi dalam organisasi, pemilihan Ketua Umum pun berlangsung me-riah dan penuh dinamika. Dari 3 Kan-didat, hanya 2 yang bersedia menjadi calon Ketua Umum. Dalam pengam-bilan suara, terpilih Yualianto se bagai

Ketua Umum SP BUN PTPN XII perio de 2015–2020, pemimpin muda yang terpilih ini diharapkan mampu membawa lokomotif SPBUN PTPN XII menjadi rangkaian gerbong yang membawa orang–orang muda men-jadi pemimpin masa depan PTPN XII dengan paradigma baru, men-jaga solidaritas internal dan menjaga hubungan lebih baik dengan manaje-men, bekerja bersama dan hubung-an yang lebih baik dengan pemang-ku kepentingan. Perusahaan sehat, karyawan sejahtera.

Langkah pengurus baru SPBUN PTPN XII

Kepengurusan baru SPBUN PTPN XII bersamaan dengan kondi-si-kondisi yang kurang menguntung-kan bagi karyawan dan perusahaan, antara lain:1. Kondisi cashfl ow perusahaan

yang cukup sulit.2. Akan direstrukturisasinya kantor

wilayah.3. Diberlakukannya BPJS Kesehat-

an kepada karyawan aktif (dan bantuan manfaat kesehatan bagi pensiunan karyawan pimpinan/staf dan pelaksana beserta batih-

Mubes IV SPBUN PTPN XII 2015

Mubes IV SP Bun (foto: dok. Humas)

Page 22: buletin ptpn12 - Beranda 12.pdf · di bidang komoditas perkebunan meng- ... (berita/artikel/opini/foto kegiatan) ... tor Wilayah diupayakan perusahaan

22-buletin ptpn12

S u p l e m e nS u p l e m e n

II -buletin ptpn12

nya sesuai ketentuan berupa bantuan iuran BPJS Kesehatan Mandiri).

4. Persiapan perundingan PKB de-ngan didahuluinya berlakunya batas usia pensiun minimal 56 tahun dan terbitnya program jaminan pensiun pada BPJS Ketenagakerja an.

Dalam menyikapi kondisi-kondisi tersebut tentunya kepengurusan baru SPBUN PTPN XII harus me-ngambil sikap karena semua kondisi tersebut akan berpengaruh terhadap pemenuhan hak-hak dan jaminan ke-pada kar yawan, antara lain:

1. Kondisi cashfl ow perusahaan yang cukup sulit.Terhadap kondisi ini pengurus

baru SPBUN PTPN XII telah berkirim surat kepada manajemen antara lain, SPBUN PTPN XII mendukung lang-kah-langkah efi siensi yang dilakukan oleh perusahaan dengan diterbit-kannya SE nomor 31/SE/146/2015 tanggal 24 Agustus 2015. Untuk keberhasilan langkah efi siensi ini SPBUN PTPN XII meminta kepada direksi untuk menjadi motor pelak-sanaan efi siensi dan juga karyawan kantor direksi bisa memberi contoh sikap yang menunjukkan langkah efi siensi tersebut. Langkah efi siensi ini juga diharapkan menyentuh pada kegiatan IIK dengan meminta agar kegiatan IIK yang berpotensi me-nimbulkan pengeluaran tinggi untuk dikurangi frekuensinya.

Untuk lebih kongkrit dalam pelak-sanaannya, SPBUN PTPN XII meng-harap kepada direksi untuk meminta kepada seluruh bagian di kantor direksi dan seluruh manajer kebun untuk membuat program efi siensi dengan langkah-langkah yang lebih

konkrit sesuai kondisi dibagian/ke-bun masing-masing.

SPBUN PTPN XII juga meminta kepada direksi untuk menyederha na-kan kegiatan-kegiatan yang bersifat seremonial seperti panen perdana, ekspor perdana, atau peletakan batu pertama dan sejenisnya.

Terhadap anak-anak perusaha-an, SPBUN PTPN XII meminta ke-pada direksi untuk segera melaku-kan evaluasi. Anak perusahaan yang berpotensi justru menjadi beban perusahaan untuk ditutup saja dan jenis usahanya bisa dikembalikan ke bagian terkait.

SPBUN PTPN XII juga meminta kepada direksi untuk lebih selektif dalam menerima mitra supplier yang akan melakukan uji coba produksi-nya di kebun, agar tidak terlalu men-jadi beban bagi kebun.

Permintaan SPBUN PTPN XII ini disambut baik oleh direksi dengan terbitnya SE yang meminta kepada kebun-kebun untuk membuat pro-gram kerja yang lebih konkrit atas SE nomor 31/SE/146/2015 dengan langkah-langkah dan program kerja yang telah dibuat oleh Kebun Kotta Blater sebagai contohnya.

IIK juga menyambut baik per-mintaan SPBUN PTPN XII. Dalam rapat yang dihadiri ibu-ibu direksi dan ketua cabang, IIK mengambil sikap tanpa mengurangi frekuensi kegiatan IIK di kebun, karena pada dasarnya

Yualianto Ketua Umum SP Bun (foto: dok. Humas)

Pelantikan pengurus SP Bun PTPN XII (foto: dok. Humas)

Page 23: buletin ptpn12 - Beranda 12.pdf · di bidang komoditas perkebunan meng- ... (berita/artikel/opini/foto kegiatan) ... tor Wilayah diupayakan perusahaan

23--buletin ptpn12

UM

S u p l e m e nS u p l e m e n

III -buletin ptpn12

kegiatan IIK di kebun adalah kegiatan sosial. Namun dalam pelaksanaan-nya agar memenuhi ketentuan-ke-tentuan, antara lain sebagai berikut:- Kebun agar menyederhanakan

setiap pelaksanaan kegiatan/acara dimana ibu-ibu ketua hadir pada kegiatan tersebut.

- Saat lomba lingkungan pengurus cabang yang hadir cukup dari ke-bun sekitar kebun yang mewakili (tidak perlu pengurus cabang semua kebun ikut hadir)

- Penyajian makan siang agar di-sederhanakan, misalnya sajian cukup satu menu saja.

- Apabila ada sajian kue, maka kue yang disajikan adalah kue buat-an sendiri dari hasil karang kitri/lumbung hidup yang ada di ke-bun seperti getuk, lemet, pisang goreng, dan sejenisnya.Selain itu, SPBUN PTPN XII juga

secara lisan meminta kepada BOD untuk menyampaikan kondisi riil kebun terutama posisi hutang, jatuh tempo pembayaran, dan rencana di-reksi dalam penanganan kondisi pe-rusahaan ini. Dengan semua strata I mengetahui kondisi perusahaan, maka diharapkan setiap langkah yang diambil oleh direksi akan didu-kung oleh seluruh jajarannya dengan penuh tanggung jawab, sehingga diharapkan perusahaan bisa segera terlepas dari posisi sulit ini. BOD su-dah menyetujui permintaan tersebut dan akan mengagendakan perte-

muan. Saat tulisan ini dibuat, perte-muan masih belum terealisiasi.

2. Restrukturisasi Kantor WilayahTerhadap kondisi ini SPBUN

PTPN XII minta kepada Direksi an-tara lain:- Mengingat fungsi Manajer Wilayah

yang sangat strategis dalam men-jalin hubungan baik dengan for-pimda, maka ketika kantor wilayah direstrukturisasi fungsi itu harus ada yang menggantikan, yang ber-domisili di masing-masing wilayah.

- Dalam penempatan karyawan, se-lain memperhatikan kepen tingan karyawan juga harus memperha-tikan kondisi dan formasi kebun/bagian yang akan ditempati kar-yawan tersebut.

- Selain itu karena mutasi karyawan ini secara besar-besaran, maka secara lisan SPBUN PTPN XII juga minta kepada direksi untuk menyosialisasikan tujuan perusa-haan melakukan program restruk-turisasi kantor wilayah ini kepada seluruh karyawan kantor wilayah I, II, dan III sebelum SK mutasi dibagikan, sehingga diharapkan karyawan (yang nota bene hampir tidak pernah mutasi selama kerja) tidak menjadi shock dan tetap bisa bekerja dengan motivasi tinggi di tempat yang baru.Terhadap permintaan ini direksi

menyambut baik dengan melakukan sosialisasi kepada seluruh karyawan dan dilanjutkan dengan pembagian SK mutasi.

Dampak dari kegiatan ini cukup baik, terbukti dengan tidak adanya ge-jolak yang terlalu mengganggu kiner ja karyawan di tempat yang baru.

3. Pemberlakuan BPJS Kesehatan Terhadap kondisi ini SPBUN

PTPN XII aktif melakukan negosiasi dalam Tim penyusunan BPJS ptpn

Perhitungan suara saat pemilihan Ketum SP BUN (foto: dok. Humas)

Ketum lama (kiri) dan Ketum baru SP BUN (foto: dok. Humas)

Page 24: buletin ptpn12 - Beranda 12.pdf · di bidang komoditas perkebunan meng- ... (berita/artikel/opini/foto kegiatan) ... tor Wilayah diupayakan perusahaan

24-buletin ptpn12

S u p l e m e nS u p l e m e n

IV -buletin ptpn12

12 agar hak-hak karyawan dalam jaminan kesehatan tidak berkurang dibandingkan PKB sebelumnya. Se-lain itu SPBUN PTPN XII juga ber-juang untuk kemudahan anggota dalam pelaksanaan BPJS kesehatan.

Sampai dengan tulisan ini dibuat, SE juklak BPJS untuk PTPN 12 be-lum diedarkan.

4. Perundingan PKB Persiapan perundingan PKB de-

ngan didahului usulan pemberla kuan batas usia pensiun minimal 56 tahun dan terbitnya program jamin an pen-siun pada BPJS ketenaga kerjaan.

Untuk menambah pengetahuan pengurus SPBUN PTPN XII Unit dalam hal hak-hak karyawan dalam kaitannya dengan program jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian, jaminan hari tua, dan jaminan pen-siun, maka dalam kesempatan peng-galian masukan dari unit-unit untuk penyusunan draf PKB 2016-2017, SPBUN PTPN XII mengundang ke-pala cabang BPJS Ketenagakerjaan untuk melakukan sosialisasi pada kesempatan acara tersebut, yakni di korwil II dengan BPJS Ketenaga-kerjaan Jember yang dilaksanakan di Kebun Glantangan pada tanggal 9 Oktober, di korwil I dengan BPJS Ketenaga kerjaan Banyuwangi di Kebun Kalikempit pada 12 Oktober 2015, dan di korwil III dengan BPJS Ketenagakerjaan Kabupaten Malang di Kebun Bangelan.

Seluruh hal tersebut diatas se-suai dengan pernyataan tertulis Ke-tua SPBUN PTPN XII pada Septem-ber 2015. Dalam rangkaian suksesi kepemimpinan, SPBUN PTPN XII mengadakan pengukuhan pengurus tingkat perusahaan pada hari Jumat tanggal 23 Oktober 2015 di Hotel Tun-jungan Surabaya. Acara ini merupa kan seremonial gabungan pengukuhan SPBUN PTPN X dan PTPN XII oleh Federasi SPBUN I-XIV.

Hadir dalam acara tersebut Ketua Umum FSPBUN, Tuhu Bangun, dan Hasan Basri selaku Sekretaris Umum FSPBUN, serta beberapa pengu-rus pusat FSPBUN. Selain itu diha-diri oleh Pengurus SPBUN PTPN X dengan ketua terpilih Amir Samsud-din dan SPBUN PTPN XII dengan ketua terpilih Ir Yualianto yang akan dikukuhkan. Dari pihak manajemen hadir Direktur SDM & Umum PTPN XII, Bambang Widjanarko dan Direk-tur Utama PTPN X, Subiono serta Di-rektur SDM PTPN X, Djoko Santoso. Hadir pula beberapa pejabat satu level dibawah direksi yang menun-jukkan kepedulian manajemen terha-dap serikat pekerja.

Dalam sambutannya, Tuhu Ba-ngun menekankan bahwa SPBUN terutama dari PTPN X, XI, dan XII agar lebih solid dalam konsolidasi ke dalam, mengingat masih ba-nyaknya permasalahan yang terjadi pada level pekerja. “Mengingat bu-daya kerja dan permasalahan yang

khas di perkebunan yang mengelola pabrik gula, diharapkan serikat pe-kerja mampu menjadi jembatan bagi pekerja,” ujarnya. Sementara untuk SPBUN PTPN XII, Tuhu Bangun mengapresiasi dengan tetap mendo-rong upaya-upaya untuk meningkat-kan profesionalisme Serikat Pekerja. “Saya lihat generasi muda mendomi-nasi kepengurusan SPBUN, semoga lebih dinamis dalam membela hak pekerja”, tutur Tuhu.

PKB 2016-2017Seusai pengukuhan Pengurus

SPBUN PTPN XII tingkat perusa-haan, pengurus SPBUN PTPN XII langsung tancap gas membahas Perjanjian Kerja Bersama periode 2016–2017.

Rapat pembahasan dilaksana-kan pada hari Jumat tanggal 23 Oktober 2015 hingga Sabtu 24 Ok-tober 2015 di Mess PTPN XII, Jalan Embong Tanjung Surabaya. Acara ini dihadiri oleh 17 orang Tim PKB 2016-2017 yang terdiri dari Korwil I, II, dan III serta 3 orang wakil Ketua SPBUN Unit Kerja.

Pembahasan PKB 2016-2017 me rumuskan beberapa aturan yang diharapkan dapat disetujui oleh manajemen dalam pembahasan lebih lanjut dengan serikat pekerja, aturan-aturan tersebut merupakan aspirasi dari basis unit kerja dan diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan dan kinerja karyawan. (yos)

Penyerahan pataka dari Federasi SP Bun kepada SP Bun PTPN XII (foto: dok. Humas)