buletin ptpn12 - Beranda 11 komplit ok.pdf · 4-buletin ptpn12 Angkrek me ngontribusikan produksi...

28
1- -buletin ptpn12

Transcript of buletin ptpn12 - Beranda 11 komplit ok.pdf · 4-buletin ptpn12 Angkrek me ngontribusikan produksi...

1--buletin ptpn12

2-buletin ptpn12

Redaksi menerima kontribusi tulisan (berita/artikel/opini/foto kegiatan) dari karyawan PTPN XII yang relevan dengan semangat buletin ptpn12. Tulisan yang dimuat akan memperoleh imbalan.

Dewan RedaksiPembina:

DireksiPemimpin Umum/ Penanggung Jawab:

Sekretaris PerusahaanPemimpin Redaksi:

Yudo SyafrullahDewan Redaksi:

Deddy W Cahyono, Hening Indra L, Wisnuaji GP, Vitalis AK,

Brahma Satrya, Windy Nurdiansyah, Agus Supriadi, Fidi Mahendra,

Indra Pambudi R, Dian YR, Fatma YR,Gito Irantono

Distributor Wilayah Sumar Hariyanto, Sumadi, Dien Anggoro

Alamat Redaksi:Bagian Sekretaris PerusahaanKantor Direksi PTPN XII

(Sub Bidang Humas)Jl. Rajawali 44 Surabaya

Telp. 031-3524893 ext. 215Faks. 031-3534389

Website: www.ptpn12.com

Email: [email protected]

Daftar Isi.........................

Pencapaian kinerja perusahaan seperti halnya mengibarkan bendera dalam suatu upacara ben-dera. Bendera akan fi nish di ujung tiang, dan

berkibar dengan gagahnya. Bendera yang berkibar di ujung tiang, seakan menggambarkan saat rencana yang tertuang dalam RKAP dapat tercapai 100%. Namun, sampai dengan semester I posisi bendera PTPN XII masih sedikit di bawah setengah tiang. Perlu usaha lebih untuk menggenjot pendapatan di semester II ini.Ada beberapa kendala dalam pencapaian angka-angka RKAP. Kendala yang di luar kemampuan kita adalah merosotnya harga karet. Produksi karet tahun ini lebih baik dari tahun 2014, akan tetapi karena harga yang

terus turun, maka walau produksi lebih baik tetapi tidak cukup untuk menutupi kekurangan pendapatan. Resesi dunia, seperti di China dan Yunani juga berdampak terhadap minat beli produk-produk premium PTPN XII, se perti kopi arabika dan kopi robusta. Kakao edel dan kakao bulk terkendala pada capai an produksi yang masih belum membaik, padahal harga sedang tinggi-tingginya dan permintaan banyak. Bayangkan saat ini harga kakao edel telah di atas 8 US$ per kg kering. Sedang kan komoditas teh harga landai-landai saja walaupun harga teh PTPN XII masih tertinggi diantara PTPN yang memproduksi teh. Harga pokok (HPP) teh sudah sangat mepet terhadap harga jualnya.Dengan melambatnya laju pendapatan pada komoditas utama, harapan men-dongkrak pendapatan ada pada komoditas lain-lain, seperti kayu, tebu, hortikul-tura dan dari pendapatan anak-anak perusahaan. Anak-anak perusahaan yang sudah eksis adalah PT Rolas Nusantara Medika (PT RN Medika) dan PT Rolas Nusantara Mandiri (PT RN Mandiri), sedangkan PT Rolas Nusantara Tambang (PT RN Tambang) dan PT Industri Gula Glenmore saat ini masih dalam taraf ber-investasi. Mari, kita secara bersama-sama menyingsingkan lengan baju dan lebih giat lagi untuk mendapatkan pendapatan, sehingga target yang ditetapkan di RKAP 2015 dapat tercapai. Tentu, kita tidak berharap kinerja ataupun bendera yang sedang kita “kerek” jalannya melambat dan tidak fi nish di ujung tiang bendera. Kita tidak ingin bendera yang kita kibarkan hanya berkibar pada ½ (setengah) tiang saja. Bendera ½ tiang adalah pertanda kondisi yang sangat memprihatinkan dan kita patut berduka untuk itu. Semoga bendera (kinerja) tidak berhenti di posisi ½ tiang.Pembaca yang budiman,Edisi buletin ptpn12 kali ini menyajikan laporan utama tentang masih belum ter-capainya target kinerja Semester I terhadap target RKAP semester I. Beberapa manajer kebun mengungkapkan kendala-kendala yang dihadapi serta kiat-kiat dalam mengejar ketertinggalan capaian target pada semester II. Faktor non teknis, seperti pencurian produk, tetap menjadi perhatian para manajer.Berbagai kegiatan selama memasuki bulan suci Ramadhan, baik di kantor direksi ataupun di kebun-kebun disajikan dalam foto-foto kegiatan. Puncaknya adalah acara Halal bi halal yang diselenggarakan di Gedung Bumimoro-Perak Surabaya. Ada yang baru dalam acara Halal bi halal tersebut, yaitu pemberian penghargaan oleh PTPN XII untuk atlet paralimpian (atlet berkebutuhan khusus) Jawa Timur, yang telah berhasil menyabet juara Umum pada perhelatan Pekan Paralympic Pelajar Nasional (Pepapernas) VII/2015 di Bandung. Sejak 3 tahun yang lalu PTPN XII peduli terhadap prestasi atlet paralimpian Jawa Timur dan tahun ini saat-nya mencapai prestasi puncak, yaitu Juara Umum. Selamat untuk adik-adik atlet dan tak lupa ucapan terima kasih untuk para pelatih. Di samping kegiatan dan foto-foto kegiatan yang menarik, tak lupa buletin ptpn12 menyajikan perkembangan pembangunan PG Glenmore, seraya memohon doa pada pembaca budiman agar pembangunan PG Glenmore dapat lancar, sukses dan selesai sesuai target pembangunan yang telah ditetapkan.Akhirnya, selamat menikmati buletin ptpn12 ini sambil mengikuti kemeriahan seluruh rakyat Indonesia dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI yang ke-70. Sekaligus ada laporan mengenai BUMN Hadir untuk Negeri.Salam SPIRIT.

aBg

dnaeaaa

uisu

egesd

ndpre

gaaadr

ha

uaaa

m

pu

angnpmi

Herry PurwantoPemimpin Umum

Bendera (Masih) Setengah Tiang

Juli - Agustus 2015, Edisi 11Dari Redaksi

01 - Cover 02 - Dari Redaksi:

Bendera (Masih) Setengah Tiang03 - 05 Laporan Utama:

Masih Ada Waktu Kejar RKAP 2015 06 - 07 Profi l Kebun :

Kebun Banjarsari Diversifikasi Tanaman Semusim

08 - 09 Ekspos- Pendidikan dan Asesmen Pramuwisata Agro Jatim 2015- Rolas Nusantara Tambang bagi Sembako- PTPN XII Peduli Atlet Pelajar Difabel

10 - 13 Opini- Menjadi Perusahaan Multibisnis, Mampukah? (1)- PT Industri Gula Glenmore, Oase Bisnis PTPN 12

14 - Inspirasi Totok Sudarto, Pensiunan PTPN XII Bisnis 20 Jenis Kopi Specialty

15 - 17 Dari Kebun ke Kebun - Kebun Kalisat Jampit Meriah, Pelepasan dan Perpisahan Murid TK Kartini- Pelatihan & Lomba Khotib Sholat Jum'at- Kebun Mumbul Mengagumi Wisata Minat Khusus Education Karet Mumbul- Kebun Banjarsari menggandeng FKG UNEJ Adakan Pengobatan Gigi dan Mulut- Kebun Kalisat Jampit Buka Giling Kopi Arabika Tahun 2015

18-19 - Wawasan - Sejarah dan Reformasi Pajak Indonesia- Saat Albrecht & Dill Melihat Langsung Kakao Kendenglembu

20 - Dari Kebun ke Kebun- Tiga Kebun Teken MoU dengan Kejaksaan Negeri Bondowoso- Kebun Kayumas Pemilihan Ratu Kopi Situbondo 2015

3--buletin ptpn12

Diharapkan pada semester II kinerja akan lebih kinclong melalui berbagai upaya per-baikan di bidang pertanaman,

untuk mencapai produksi tinggi sesudah melakukan evaluasi masalah yang diha-dapi selama semester I.

Direktur Produksi PTPN XII, Soewarno, mengatakan, para insan PTPN XII khususnya yang bertugas di kebun masih memiliki waktu guna melakukan perbaikan pada semester II, setelah pencapaian kinerja pada semes-ter I tahun ini belum menyentuh angka yang ditetapkan dalam RKAP.Karena itu, RKAP sepanjang tahun 2015 di-harapkan dapat terealisasi melalui pen-capaian kinerja yang membanggakan pada paruh kedua tahun ini.

“Sesuai RKAP, pendapatan perusa-haan tahun 2015 ditetapkan Rp1,4 triliun (konsolidasi dengan anak perusahaan), pen dapatan sebesar itu bisa tercapai melalui jumlah produksi aneka komodi-tas utama yang tinggi,” tuturnya.

Menurut Soewarno, andalan pen-dapatan PTPN XII masih bertumpu ter-hadap karet, maka komoditas tersebut selama semester II tahun ini perlu digenjot produksinya. Harga karet di pasar interna-sional masih rendah yakni US$1,6/kg. Ko-moditas tersebut juga dijadikan pendapat-an harian oleh PTPN XII yang berfungsi memperlancar cash fl ow.

Tentunya aneka komoditas utama lainnya meliputi kopi arabika, kakao edel, kakao bulk, kopi robusta, dan teh, juga diandalkan, maka jumlah panennya ha-rus diupayakan mencapai peningkatan. Tidak ketinggalan komoditas dari hasil diversifi kasi seperti aneka kayu, tebu dan hortikultura menjadi penopang guna mencapai target pendapatan.

“Bagi kebun-kebun yang selama semester I mengalami peningkatan pro-duksi perlu ditularkan kiat-kiatnya ter-hadap kebun lain. Sedangkan kebun yang tidak mencapai target produksi harus dievaluasi apa permasalahan-

nya seka ligus bagaimana upayanya untuk mening katkan produksi,” tambah Soewarno.

Di bawah RKAPBerdasarkan data yang terdapat di

Bidang Tanaman PTPN XII, pencapaian produksi semua jenis komoditas utama selama semester I tahun 2015 tidak men-capai RKAP dari Kontrak Manajemen (KM). Hanya sebagian kecil kebun yang membukukan produksi sesuai RKAP dan KM, sedang kan sebagian besar kebun tidak mencapai RKAP dan KM.

Produksi komoditas karet pada se mester I tahun 2015 ditetapkan RKAP sebanyak 8.365.789 kg dan KM 7.748.187 kg, realisasinya hanya 7.376.430 kg. Kebun-kebun di Wilayah I mengontribusikan produksi 1.672.601 kg dari RKAP 2.041.408 kg dan KM 1.780.216 kg, Wilayah II merealisasi-kan 4.867.066 kg dari RKAP 5.455.719 kg dan KM 5.117.121 kg serta Wilayah III 836.763 kg dari RKAP 868.662 kg dan KM 850.850 kg. Dari 17 kebun yang menghasilkan karet, kontribusi terbanyak dibukukan Kebun Kalisanen di Wilayah II sebanyak 921.276 kg dan terkecil Kebun Kalikempit Wilayah I hanya 49.979 kg. Kendati produksi karet di Kebun Kalikempit paling kecil, tetapi kebun tersebut merealisasikan produksi 100,22% dari RKAP yang ditetapkan 49.867 kg.

Kopi arabika tercapai produksi to-tal 130.652 kg dari RKAP 677.028 kg dan KM 509.847 kg. Seluruh komo-ditas tersebut dihasilkan empat kebun di Wilayah II, dimana Kebun Pancur

Masih Ada Waktu Kejar RKAP 2015

Laporan Utama Edisi 11, Juli - Agustus 2015

Selama semester I tahun 2015

kinerja PTPN XII di bidang

produksi komoditas utama

meliputi karet, kopi, kakao, dan

teh, jumlahnya belum sesuai

yang diharapkan. Begitupun

di sisi pendapatan, selama

semester I tahun ini terealisasi

Rp283,5 miliar dari Rencana

Kerja dan Anggaran Perusahaan

(RKAP) sebesar Rp333,5 miliar

alias tidak mencapai target.

Komisaris dan Direksi bertatap muka dengan manajer kebun di Kantor Wilayah II

Pekerja menuangkan lateks di bak penampungan

4-buletin ptpn12

Angkrek me ngontribusikan produksi ter-banyak yakni 43.504 kg dan terkecil Ke-bun Kayumas hanya 14.922 kg.

Kopi robusta tercapai produksi 56.103 kg, sedangkan RKAP 359.716 kg dan KM 177.102 kg yang ditargetkan terhadap delapan kebun. Produksi ter-banyak dikontribusikan Ke-bun Bangelan di Wilayah III sebanyak 17.120 kg dan Kebun Kaliselogiri di Wilayah I tidak meng-

hasi lk-an panen

k e n d a t i d i te tapkan

RKAP 9.450 kg dan KM 3.000 kg.

Kakao edel tercapai produksi 115.012 kg dari RKAP 237.021 kg dan KM 138.158 kg. Dari tujuh kebun yang menghasilkan komoditas tersebut, Ke-bun Ken denglembu di Wilayah I mem-produksi terbanyak yakni 24.556 kg dan terkecil Kebun Banjarsari 5.276 kg.

Kakao bulk tercapai total produksi 903.333 kg dari RKAP 1.702.197 kg dan KM 1.69.566 kg. Ada 12 kebun yang melakukan pa nen komoditas tersebut, dimana produksi terbanyak dikontri-busikan Kebun Kendenglembu yakni 191.134 kg dan terkecil Kebun Kotta Blater hanya 9.664 kg.

Teh tercapai total produksi 1.229.354 kg yang dihasilkan empat kebun di Wilayah III, adapun RKAP-nya ditetap-kan 1.240.800 kg dan KM 1.282.644

kg. Produksi terbanyak dikontribusikan Kebun Kertowono yakni 404.301 kg dan terkecil Kebun Gunung Gambir 187.610.

Data yang diperoleh dari Bagian Akuntansi PTPN XII menunjukkan, ane-ka komoditas utama tersebut selama semester I tahun ini menghasilkan reve-

nue sebesar Rp283,5 mili-ar atau di bawah RKAP

yang ditetapkan Rp333,5 miliar.

P e -n y u m -

bang ter-besar adalah komoditas karet yang tercatat sebesar Rp124,1 miliar, disu-sul kopi arabika Rp69,6 miliar, kakao bulk Rp34,4 miliar, kopi robusta Rp28,3 miliar, teh Rp23,4 miliar, dan kakao edel Rp3,4 miliar. Secara kewilayahan, kebun-keb un di Wilayah II memimpin perolehan re venue dengan realisasi Rp157 miliar, disusul Wilayah I Rp73,9 miliar dan Wi layah III Rp52,4 miliar.

Tak pelak, tidak tercapainya target produksi dan pendapatan harus di-respon dengan kerja keras yang didu-kung penerapan teknologi budidaya dan pemeliharaan tanaman secara tepat, agar kinerja pada semester II tumbuh bagus. Untuk mencapai kinerja se-suai yang diingin kan perlu diupayakan pencapaian produksi tinggi, dimana RKAP karet sepanjang tahun 2015

ditetapkan 13.745.000 kg dan diesti-masikan tercapai 13.066.306 kg, kopi arabika 901.500 kg dengan estimasi 657.131 kg, kopi robusta 3.194.000 kg de ngan estimasi 1.956.780 kg, ka-kao edel 834.200 kg dengan estimasi 487.004 kg, kakao bulk 4.423.650 kg

dengan estimasi 3.142.234 kg, dan teh 2.417.500 kg dengan

estimasi 2.511.064 kg.Harapan untuk men-

capai kinerja sesuai

R K A P 2015 kini disandarkan terhadap hasil panen komoditas selama semester II. Sebab pada semester II berlangsung puncak panen dari sebagi-an komoditas, khususnya kopi, yakni di bulan Juli dan Agustus. Berarti masih ada waktu guna mengejar kinerja sesuai RKAP 2015.

Terkait dengan kondisi tersebut, berbagai upaya untuk mencapai target produksi telah dilakukan manajemen PTPN XII, diantaranya rangsangan berupa hadiah ternak sapi bagi kebun yang membudidayakan kakao edel.

Dirut PTPN XII, Irwan Basri, me-ngatakan, setiap kebun kakao edel yang berhasil mencapai target produksi akan diberikan tiga ekor sapi. Hal itu perlu dilakukan agar jumlah produksinya ter-capai sesuai RKAP, mengingat harga kakao edel di pasar internasional cukup

TanamanWilayah I Wilayah II Wilayah III

Realisasi RKAP % Realisasi RKAP % Realisasi RKAP %Karet 29.750.319 38.854.462 77 78.899.178 99.646.648 79 15.483.013 15.992.890 97Kopi Arabika 69.692.726 65.284.320 107

Kopi Robusta 14.984.382 21.500.673 70 5.438.287 5.432.180 100 7.880.172 7.747.387 102Kakao Edel 1.166.098 6.301.656 19 1.352.955 4.452.973 30 932.968 2.040.801 46Kakao Bulk 28.098.132 36.598.201 77 1.714.967 2.181.702 79 4.634.413 5.425.798 85Teh 23.489.984 22.059.800 106

Total 73.998.931 103.154.992 72 72157.098.013 176.997.823 89 52.420.550 53.265.676 98Sumber: Bagian Akuntansi PTPN XII

Juli - Agustus 2015, Edisi 11Laporan Utama

Soemarsono

Made Susilatama

Anis Febriantomo

Kishartono

Herry Nurtjahjo

KINERJA PTPN XII SEMESTER I TAHUN 2015(Rp 000)

5--buletin ptpn12

bagus yakni US$8/kg.“Saya telah menyampaikan dalam

rapat di Kanwil II Jember bahwa kebun-kebun kakao edel yang bisa mencapai target produksi sesuai RKAP 2015 dise-diakan tiga ekor sapi bagi setiap kebun,” papar Irwan saat ditemui di ruang kerja-nya, pertengahan Agustus.

Berdasarkan kalkulasi, harga tiga ekor sapi adalah sebesar Rp45 juta atau setara dengan 416 kg kakao edel. Faktor cuaca

Terdapat beberapa faktor penyebab tidak tercapainya RKAP maupun KM pada semester I, diantaranya yang cu-kup serius adalah cuaca pada akhir ta-hun 2014 kurang bersahabat terhadap keberhasilan panen kakao dan kopi. Kurangnya tenaga kerja yang mendu-kung upaya pe ningkatan produksi pun masih dirasakan saat musim panen, termasuk tenaga penya dap getah karet. Selain itu, gangguan keamanan juga masih ada dengan jumlah minim. Gangguan keamanan dapat diatasi oleh kebun setempat tetapi tetap perlu mendapatkan perhatian serius.

Manajer Kebun Renteng, Soe marsono, mengatakan, tidak tercapai-nya produksi kakao edel pada semester I juga disebabkan berlangsungnya hujan selama empat hari empat malam pada Desember 2014 yang berdampak terha-dap kerontokan sebagian bunga dan putik kakao edel di kebun Renteng. Akibatnya, terjadi kelambatan panen kakao pada se-mester I tahun 2015 karena bunga baru keluar lagi pada Februari 2015.

Selama semester I tahun 2015 volu-me panen kakao edel di Kebun Renteng tercatat 10.187 kg, sedangkan RKAP-nya 57.780 kg dan KM 24.674 kg.

Hal serupa juga dirasakan Kebun Glantangan, dimana hujan pada awal tahun 2015 mengakibatkan terjadinya

lowong sadap karet. “Lowong sadap di kebun kami mencapai 18%,” tutur Anis Febriantomo, Manajer Kebun Glantangan saat ditemui di Kantor PTPN XII, belum lama ini.

Selain faktor hujan, lowong sadap juga diakibatkan sebagian tenaga pe-nyadap sering libur kerja sebab mengha diri acara pernikahan kerabatnya. Kondi-si tersebut dibarengi dengan kepindah-an maupun pensiunnya SDM terbaik di bidang produksi karet.

Menurut Anis, ada pula getah/lump di Kebun Glantangan yang dicuri orang, tetapi tidak banyak. Kendati tidak terca-pai sesuai RKAP, produksi karet di Ke-bun Glantangan selama semester I tahun 2015 tergolong bagus yakni 620.545 kg atau 96,67 % dari RKAP sebanyak 641.900 kg.

Pencurian getah karet juga dialami beberapa kebun yang membudidayakan tanaman tersebut. Hal itu diakui Manajer Kebun Mumbul, Kishartono. “Masih ada pencurian getah karet karena ada pena-dah hasil sadapan,” paparnya.

Kishartono juga mengatakan upaya pencegahan gangguan keamanan telah dilakukan melalui kerja sama antara PTPN XII dengan Polda Jatim. Selain itu, mengintensifkan komunikasi de ngan tokoh- tokoh masya rakat juga penting dilakukan.

“Meningkatkan kehumasan dengan masyarakat sekitar me-rupakan hal yang penting, sekali-gus menjaga kekompakan sesa-ma kebun,” ujar Kishartono.

Beberapa langkah terkait upaya pe ningkatan produksi ko-moditas utama telah dilakukan oleh para manajer kebun. Antara lain pihak Kebun Sungailembu sejak tahun lalu telah melakukan inovasi di bidang peningkatan

produksi kakao melalui penggunaan pu-puk daun biorin buatan sendiri. Sedang-kan ancaman hama penggerek buah kakao (PBK) dan penyakit tanaman Phytopthora sp terus dicegah, maka mutu hasil panen komoditas tersebut meningkat.

“Dengan inovasi pembuatan pupuk organik biorin untuk kakao, maka kami tidak lagi menggunakan pupuk kimia.Hasilnya cukup memuaskan,” kata Herry Nurtjahjo, Manajer Kebun Sungailembu.

Kebun Sumberjambe mengupa ya kan peningkatan produksi lateks dengan melakukan penyadapan menggunakan tangga dan memasang senar guna me-ngambil getah di bagian atas pohon karet. Cara tersebut dilakukan karena sebanyak 50% lebih tanaman karet di kebun itu ter-golong tua umur 22-23 tahun yakni pena-naman tahun 1992 dan 1993.

“Dengan melakukan sadap atas memakai senar, getah karet mengucur /mengalir melewati senar dan bisa di-tampung di bawahnya,” papar Made Susilatama, Manajer Kebun Sumber-jambe.

Tidak kalah pentingnya adalah pe-milihan SDM yang tepat untuk mendu-kung kinerja di kebun. Menurut Anis, para manajer kebun harus bisa mem-baca karak ter dan situasi di kebun. Maka manajemen PTPN XII perlu menempat-kan SDM yang tepat agar kegiatan di ke-bun (baik tanaman maupun pengolahan) bisa berjalan sesuai standard operational procedure (SOP).

Memasuki semester II tahun ini para manajer bertekad mengejar keter-tinggalan pada semester I. Permasala-han yang terjadi pada bulan-bulan yang lewat terus dievaluasi dan dicarikan obat mujarab, demi tercapai nya ki nerja men-tereng sepanjang tahun 2015. (yos/hil/aji/vit) foto: dok Humas

Laporan Utama Edisi 11, Juli - Agustus 2015

Sortasi sheet karet

Kerja, kerja, kerja

6-buletin ptpn12

Juli - Agustus 2015, Edisi 11Profil Kebun

Kebun Banjarsari adalah salah satu kebun andalan PTPN XII dalam meningkatkan produk-si karet, dimana komoditas

tersebut tahun ini tetap menyumbang pendapatan tertinggi bagi perusahaan. Hasil panen kakao edel dan kakao bulk juga dijadikan andalan penghimpun revenue Kebun Banjarsari, tetapi manaje-men kebun tersebut terus ber inovasi de ngan melakukan diversifi kasi tanaman me lalui optimalisasi lahan.

Selain menanam aneka kayu se bagai penopang pendapatan, manajemen Ke-bun Banjarsari melakukan diversi fi kasi tanaman semusim yang memiliki pasar jelas seperti tebu, jagung, dan hortikul-tura. Melalui pe ng anekaragaman budi-daya tanaman, kebun yang memiliki jenis tanah Latosol dan Regosol itu tahun ini menargetkan laba sebesar Rp13,8 miliar.

Seperti halnya keberadaan sebagi an besar kebun tanaman keras yang dike-lola BUMN, Kebun Banjarsari merupa-kan peninggalan Belanda. Sebelum di na sio nalisasi pada tahun 1957, Ke-bun Banjarsari dikelola CMD Culture Maatschapy Djelboek. Sedangkan Ke-bun Klatakan, yang kini menjadi bagian Kebun Banjarsari, dikelola LMOD (Land Bouw Maatschapy on Djember).

Sesudah dilakukan penggabungan dan berganti-ganti pengelola, dalam ku-run tahun 1971 – 1994 Kebun Banjarsari

dikelola PTP XXIII, kemudian pada tahun 1994 -1996 dikelompokkan menjadi PTP Jatim. Sejak tahun 1996 hingga sekarang dikelola PTPN XII, Surabaya.

Lokasi Kebun Banjarsari berada

di dua kecamatan yakni Kecamatan Bangsalsari dan Kecamatan Tanggul, Ka-bupaten Jember.

Total areal konsesinya seluas 2.388,23 ha, diantaranya yang dimanfaat-kan untuk tanaman perkebunan (karet, kakao edel, kakao bulk, tebu) seluas 1.926,53 ha atau 80,67%. Sisa nya meli-puti areal kayu (sengon dan jabon) seluas 144,37 ha atau 6,05%, areal hortikultura (durian, kelengkeng, jeruk, jambu air, manggis) 40,45 ha atau 1,69%, dan areal lain-lain 152,33 ha.

Data di Kebun Banjarsari menunjuk-kan tanaman karet mendominasi komo-ditas yang dikembangkan di kebun terse-but yakni seluas 1.032,50 ha atau 43,23% dari total tanaman perkebunan, yang terdiri dari tanaman menghasilkan (TM) 670,24 ha, tanaman belum menghasilkan (TBM) 316,65 ha, tanaman tahun akan datang (TTAD) 45,61 ha. Tidak diragukan, Kebun Banjarsari merupakan salah satu kebun penghasil karet andalan PTPN XII.

Kebun Banjarsari Diversifi kasi Tanaman Semusim

AREAL KONSESI TANAMAN PERKEBUNANDI KEBUN BANJARSARI TAHUN 2015 (HEKTAR)

No. Uraian TM TBM TTI TTAD Jumlah % thd Areal Konsesi 1 Karet 670,24 316,65 - 45,61 1.032,50 43,232 Kakao Edel 146,28 81,32 - 75,74 303,34 12,703 Kakao Bulk 163,38 163,38 6,844 Tebu 427,31 427,31 17,89Jumlah 1.407,21 397,97 - 121,35 926,53 80,67 STRUKTUR ORGANISASI KEBUN BANJARSARI

Manajer : Ir. MansyurWakil Manajer : Benny Hendricrianto, S.P.Asisten Tanaman Bagian Banjarsari : Ali Kusnandar, S.P.Asisten Tanaman Bagian Krn Nangka : Donny Rusdi, S.P.Asisten Tanaman Bagian Antokan : KasimanAsisten Tanaman Bagian Gr. Rejo : Zainal Fatah, S.H.Asisten Tanaman Bagian Klatakan : Faizal Reza, S.P.Asisten Tekpol Bagian Pabrik Banjarsari : Wasis WiyotoAsisten Tekpol Bagian Pabrik Gr. Rejo/Bengkel : Wasis WiyotoKepala Balai Pengobatan : Joko Purwanto, Amd. Kes.Asisten AKU : Erwan Setiawan, S.E.

Kelengkeng siap panen, wujud diversifi kasi tanaman

7--buletin ptpn12

Profil Kebun Edisi 11, Juli - Agustus 2015

Hal itu diakui Manajer Kebun Banjarsari, Mansyur, bahwa produksi karet di kebun tersebut tahun ini ditarget-kan sebanyak 1.050.000 kg de ngan pro-tas 1.567 kg/ha. Tahun lalu protas karet tercapai 1.685 kg/ha dengan total produk-si 1.129.250 kg.

“Protas karet di kebun kami pada ta-hun 2014 menduduki peringkat ketiga sesudah Kebun Kalisanen dan Kebun Kotta Blater,” ujarnya tatkala ditemui di kantornya, belum lama ini.

Kebun Banjarsari dilengkapi dengan pabrik pemrosesan karet berkapasitas terpasang empat ton, yang menghasil-kan mutu RSS-1 sebesar 88,7%, RSS-3 sebesar 2,2% dan sisanya cutting. Pabrik tersebut hanya mengolah lateks dari Ke-bun Banjarsari dengan produksi 3,5 ton karet per hari.

Komoditas utama lainnya yang men-dukung kegiatan usaha Kebun Banjar-sari adalah kakao edel dengan target produksi tahun ini 80.500 kg dan kakao bulk 150.000 kg.

Rambah tanaman semusimManajemen Kebun Banjarsari sejak

beberapa tahun terakhir melirik peluang pendapatan dari tanaman semusim, di-versifi kasi tanaman itu dilakukan melalui optimalisasi lahan. Tanaman perkebun-an yang tergolong tua dan tua renta yang tidak produktif pun didongkel dan diganti tanaman semusim yang dibutuhkan pasar.

Sesuai kebijakan direksi PTPN XII, Kebun Banjarsari menanam aneka kayu berupa sengon dan jabon untuk meno-pang pendapatan rutin yang mencapai luasan 144,37 ha atau 6,05% dari selu-ruh areal konsesi. Komoditas lain yang

pemasarannya jelas pun dikembangkan seperti tebu dan jagung.

Mansyur mengatakan mulai tahun ini tanaman karet seluas 128 ha yang tergolong tua (tahun 1982 dan 1983) di-dongkel diganti tanaman jagung, tebu, dan tanaman keras yang memiliki harga bagus yakni kakao edel. Sementara itu, tanaman tebu yang telah tumbuh di ham-paran Kebun Banjarsari tahun ini seluas 427 ha.

“Areal tebu seluas 108 ha diusahakan secara swakelola dan sisanya KSU de-ngan pelaku usaha yang berbadan hukum CV, hasil tebangan tebu selama ini dipasok ke PG Semboro di Jember, “ tuturnya.

Mansyur menambahkan, pihaknya juga menjalin kerja sama dengan PT BISI di bidang penanaman jagung di areal se-luas 80 ha, dimana komoditas tersebut diestimasikan memberikan keuntungan Rp6 – Rp7 juta per ha melalui produksi 4 – 5 ton per ha dengan umur panen 110 hari. Harga jual jagung Rp4.000 – Rp4.500/kg.

Melalui kerja sama dengan PT BISI yang merupakan produsen benih, maka hasil panen jagung ada jaminan pasar. Penanamannya me manfaatkan lahan tunggu eks kakao bulk di Afdeling Antokan. Se lain memberikan ke un tungan, penana-man komoditas terse-but bisa menyerap tenaga kerja dengan panen dua kali per tahun.

Sejak tahun 2010 sebagian lahan Kebun Banjarsari yakni di Afdeling Klatakan juga dimanfaatkan untuk pe-

nanaman hortikultura seperti jeruk, ke-lengkeng, jambu air, durian.

Menurut Wakil Manajer Kebun Banjarsari, Benny Hendricrianto, jadwal panen tanaman buah itu bergiliran, dan penjualannya ditujukan pasar lokal. Jeruk pamelo panen para bulan April, sedang-kan jeruk keprok bulan Mei.

“Total areal tanaman hortikultura mencapai 40 ha, untuk tanaman jeruk bisa menghasilkan panen dua kali per ta-hun,” paparnya.

Berdasarkan RKAP Kebun Banjarsari, penanaman komoditas utama dan aneka kayu serta tanaman semusim itu tahun ini

bisa menghasilkan laba sebesar

Rp13,8 mi liar. Semoga te-r e a l i s a s i . (hil/yos/fm) foto: dok Humas

rsari tahun ini seluas

as 108 ha diusahakan an sisanya KSU de-

yang berbadan hukumebu selama ini dipasok ember, “ tuturnya.mbahkan, pihaknya

sama dengan PT BISIan jagung di areal se-a komoditas tersebut

mberikan keuntunganr ha melalui produksi dengan umur panen al jagung Rp4.000 –

ma dengan PT BISIprodusen benih,

n jagung adaPenanamannyalahanbulkan. an a-se-enaga dua kali per

10 sebagian lahan yakni di Afdeling

nfaatkan untuk pe-

mencapai 40 ha, untuk tanaman jeruk bisa menghasilkan panen dua kali per ta-hun,” paparnya.

Berdasarkan RKAP Kebun Banjarsari,penanaman komoditas utama dan anekakayu serta tanaman semusim itu tahun ini

bisa menghasilkanlaba sebesar

Rp13,8 mi liar. Semoga te-r e a l i s a s i . (hil/yos/fm) foto: dok Humas

Mansyur, Manajer Kebun

Senyum & semangat optimisme jajaran manajemen Kebun Banjarsari.

8-buletin ptpn12

Juli - Agustus 2015, Edisi 11Ekspos

Asosiasi Wisata Agro In-donesia (AWAI) Jawa Timur bekerja sama dengan Dinas Kebuda-

yaan dan Pariwisata Jawa Timur menye lenggarakan pendidikan dan asesmen pramuwisata agro Jatim pada 22-24 Mei 2015. Acara tersebut bertempat di Ara-bica Homestay PTPN XII Kebun Kalisat Jampit. PTPN XII meru-pakan pengurus AWAI Jatim.

Dipilihnya Arabica Home-stay Kebun Kalisat Jampit dise-babkan lokasinya cukup representatif, dimana fasilitas di homestay tersebut cukup lengkap untuk kegiatan orientasi lapangan mencakup tur kebun, pabrik, Jampit Guest House, Kawah Wurung, dan produksi kopi luwak.

Tujuan acara adalah mendapat-

kan lisensi pramuwisata agro den-gan menerima pembekalan wawasan, pemahaman, dan update pengetahuan kepariwisataan bagi para peserta yang terdiri dari BUMN (pengelola obyek wi-sata agro lingkup N12), BUMD, kelom-pok tani, kelompok sadar wisata, aso-siasi desa wisata, dan akademisi dari perguru an tinggi di Jatim.

Sedangkan dari PTPN XII terdapat 12 kebun yang menjadi peserta meliputi:1. Kebun Wonosari (Mesriati dan Anang

Sanjaya)2. Kebun Kalisat Jampit (Minarsih dan

Desli Selviana)3. Kebun Blawan (Moh. Rofi Sukarno)4. Kebun Gunung Gumitir (Kifl i Arafat)5. Kebun Mumbul (Moh. Aries Rachman

Wibowo)6. Kebun Renteng (Murtini)7. Kebun Glantangan (Widji Harianto)8. Kebun Kendenglembu (Sukarwan)9. Kebun Jatirono (Evie Hermawati)10.Kebun Sungailembu (Nanang

Sudanaji)11.Kebun Sumberjambe (Didik

Setyawan)12.Kebun Kalitelepak (Hermanto).

Melalui acara tersebut diharapkan dapat memberda ya kan SDM wisata agro guna membangun jaringan pro-mosi dan pemasaran antar sesama peserta. Acara pelatihan tersebut men-jadi momen untuk ‘benchmark’ secara internal. (Agus Supriadi)

Pendidikan dan Asesmen Pramuwisata Agro Jatim 2015

Pada 3-7 Agustus 2015 telah dilaksanakan Pembekalan Ca-lon Karyawan Pimpinan un-tuk rekrut men tahun 2015 di

Rollaas Wisata Agro Wonosari. Peserta terdiri dari 13 orang bidang Tanaman; 2 orang bidang Teknik & Pengolahan; 12 orang bidang Administrasi, Keuangan, dan Umum; 1 orang bidang Hukum; 1 orang bidang Komunikasi; 3 orang bidang Teknologi Informasi.

Dalam program pembekalan terse-but sebanyak 13 orang pengajar me-nyajikan sejumlah materi informatif se-cara menarik antara lain Manajemen Budidaya Perkebunan oleh Agus Dwi Wahyudi (Kabag Tanaman); Budaya Pe-rusahaan, Pengembangan Usaha Baru dan Agrowisata oleh Herry Purwanto (Sekretaris Perusahaan); Manajemen Administrasi Perkebunan oleh Hadi Sa-

roso (Kabag Keuangan); Manajemen SDM Perkebun an oleh Benny Waluyo (Kabag SDM); Manajemen Budidaya Tanaman Karet oleh Yualianto Manajer Kebun Kalisanen, Kopi oleh Ardi Iriantono Manajer Kebun Blawan, Kakao oleh Anis Febriantomo Manajer Kebun Glantangan, Teh oleh Budi Setyawan Manajer Kebun Wonosari, serta Budidaya Kayu dan Tanaman Semusim oleh Budi Kaloka Kabag Bud. Kayu & Tanaman Semusim), sedangkan materi Pengolahan Budidaya Perkebun an (Karet, Kopi, Kakao, dan Teh) oleh Dudiek Polii (Kabag Teknik & Pengolahan).

Acara dibuka oleh Direktur SDM & Umum PTPN XII, Bambang Wijanarko, yang diteruskan dengan ceramah ten-tang pandangan umum dunia kerja di perkebun an khususnya PTPN XII. Dia menyampaikan bahwa dunia kerja di

perkebunan berbeda dari dunia kerja di tempat lain karena memiliki tantangan tersendiri dari sisi lokasi, waktu kerja yang berbeda dengan industri di perkotaan, dan penggunaan teknologi yang masih sederhana.

Selama mengikuti Pro-gram Pembekalan, sejak

dibuka sampai acara ditutup, peserta tampak antusias menyimak setiap materi yang disajikan. Hal itu terbukti dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan oleh peserta. Mewakili Direksi PTPN XII, Benny Waluyo menutup acara pembeka-lan dengan penyerahan Surat Penerima-an sebagai tenaga trainee kepada peser-ta Masa Orientasi. Diharapkan, Program Pembekalan ini menjadi awal yang positif bagi Calon Karyawan Pimpinan untuk menjalani Masa Orientasi.

Setelah berakhirnya Program Pem-bekalan, peserta akan menjalani Masa Orientasi selama sembilan bulan yang dibagi dalam tiga tahap. Pada tahap per-tama, peserta akan belajar tentang komo-ditas dan manajemen perkebunan secara umum dengan berpindah kebun setiap bulannya sesuai komoditas yang telah ditentukan. Pada tahap kedua dan ketiga masing-masing dijalani selama tiga bulan, peserta akan belajar lebih mendetil. (ipr)

Pembekalan 32 Orang Calon Karyawan Pimpinan

Penyampaian materi dikmen

Direktur SDM & Umum saat memberikan Materi Pembekalan

Calon Karyawan Pimpinan berpose sebelum menjalani Masa Orientasi

9--buletin ptpn12

EksposEdisi 11, Juli - Agustus 2015

Dinas Kepemudaan dan Keolahragaan (Dis pora) Jawa Ti mur menga-presiasi PTPN XII atas

kepeduliannya terhadap para atlet difabel dan olah raga pada umum-nya. Hal itu diungkap kan Kepala Dispora Jatim, Sugeng Riyono, saat melepas 18 atlet pelajar di-fabel Jatim yang akan ber laga pada ajang Pekan Paralympic Pe-lajar Nasional (Peparpenas) VII di Bandung pada 10-18 Juni 2015.

“Saya mengucapkan terima ka-sih karena PTPN XII sa ngat peduli terhadap atlet difabel Jawa Timur, kalau bukan PTPN XII siapa lagi yang akan peduli,” kata Sugeng saat pelepasan 18 atlet pelajar difabel Jatim, Senin (8/6/2015).

Para atlet berasal dari penyan-dang tuna netra, tuna rungu, tuna grahita, dan tuna daksa berusia maksimal 17 tahun atau kelahiran 1 Januari 1998. Mereka bertanding pada lima cabang olah raga (cabor) yakni tenis meja, bulutangkis, atletik, re-nang, dan catur.

Pada saat bersamaan, PTPN XII menyerahkan penghargaan kepada pelatih, ofi sial, dan atlet kontingen paralimpian Jatim. Selain itu, selama pemusatan latihan di Surabaya, PTPN XII juga menyediakan wismanya di Jalan Embong Tanjung untuk dipergu-nakan kontingen.

PTPN XII yang berkantor pusat di Jalan Rajawali, Surabaya, ini tidak hanya serius memberikan bantuan ke-pada atlet difabel, namun juga atlet ca-bang olah raga lainnya.Itu sebabnya, saat digelar acara “Anugerah Olah Raga” di Surabaya medio Maret 2015, SIWO (Seksi Wartawan Olah Raga) PWI Jatim juga memberikan penghar-gaan kepada PTPN XII untuk kategori Pembina Olah Raga Terbaik.

Juara Umum Peparpenas VIIPerjuangan keras pelajar difabel Jatim

yang turun di Pekan Paralympic Pelajar Nasional Peparpenas VII 2015 di Band-ung, Jabar, berbuah manis. Mereka berha-sil merebut juara umum dengan meraih 17 emas, 3 perak dan 3 perunggu. Sedang-kan juara bertahan sekaligus tuan rumah Jabar harus puas di peringkat dua de ngan 16 emas, 13 perak, 7 perunggu dan disusul Jawa Tengah dengan 16 emas, 9 perak, 8 perunggu.

Prestasi lain yang diukir atlet difabel Jatim adalah berhasil meme cahkan rekor nasional di ajang tersebut. Seperti Nanda Mei yang berhasil memecahkan rekor di nomor lompat jauh dengan lom-patan 4,05 meter. Rekor sebelumnya 3,69 meter. Kemudian perenang Mutiara Cantik di gaya kupu-kupu 50 meter de-ngan catatan waktu 48,47detik. Sedang-kan rekor lama 1,03 menit.

Sugeng berjanji akan terus meng-gali potensi atlet difabel yang terse-bar di Jatim. Selain menggelar talent scouting, Dispora juga akan beker-jasama dengan pengurus olah raga (Pengprov) untuk membina para at-let. “Prestasi ini harus dipertahan-kan di Peparpenas VIII mendatang,” tegasnya saat menyambut keda tangan kontingen Jatim di salah satu rumah makan di Juanda, Sidoarjo, Senin (16/6/2015). (hil) foto: Dok. Humas & dis-pora Jatim

PTPN XII Peduli Atlet Pelajar Difabel

9 -buletin ptpn12

Penyerahan penghargaan oleh PTPN XII

Mutiara Cantik

Nanda Mei

Kontingen Pepapernas Jawa Timur usai meraih juara umum

10-buletin ptpn12

Juli - Agustus 2015, Edisi 11Opini

Ngapain sih bikin anak perusa-haan-anak perusahaan? Nga bis-abisin duit aja. Dah susah-susah nyari duit dari

tanaman, kok dibuang-buang gak jelas gitu....

Mungkin ungkapan itu ada di benak sebagian karyawan PTPN XII mengenai keberadaan anak perusahaan-anak pe-rusahaan yang didirikan PTPN XII. Anak perusahaan memang masih menjadi se-suatu yang baru di lingkungan PTPN XII yang selama ini murni berkutat pada core business tanaman (plantation).

Latar Belakang Semuanya bermula dari kerangka

kerja sama sinergis BUMN, PTPN XII bersama PTPN IX, PTPN X, Perhutani, dll merintis pembentukan anak peru-sahaan. Pada awalnya mendirikan PT Bhakti Usaha Menanam Nusantara Hijau Lestari II (PT BUMN HL II) yang tujuan utamanya adalah konservasi daerah aliran sungai (perbaikan ling-kungan/mengembalikan fungsi hidrolo-gis kawasan), membangun kemitraan dengan masyarakat untuk pengelolaan dan membuka peluang agrobusiness & agroforestry. Di PT BUMN HL II ini PTPN XII adalah pemegang saham minoritas dan saat ini saham PTPN XII sudah di-jual ke PT Jasa Tirta I.

Masih dalam kerangka kerjasama sinergis BUMN dan penyertaan saham minoritas, PTPN XII bekerjasama de-ngan PTPN VI membentuk anak peru-sahaan PT Alam Lestari Nusantara (PT ALN) di Jambi yang bergerak pada pem-

bangunan dan pengembangan hutan tanaman industri (HTI) karet. Keterlibatan PTPN XII pada HTI Karet merupakan wu-jud dari upaya ekstensifi kasi lahan perke-bunan yang hal tersebut relatif sulit dilaku-kan di lokasi PTPN XII saat ini (Jawa).

Selanjutnya PTPN XII melahirkan dua anak “kembarnya” pada 1 Februari 2012 yaitu PT Rolas Nusantara Mandiri (PT RN Mandiri) dan PT Rolas Nu-santara Medika (PT RN Medika). PT RN Mandiri didirikan sebagai upaya pengembangan hilirisasi produk perke-bunan sehingga mampu meningkatkan nilai tambah komoditas perkebunan dan memberikan peningkatan pendapatan

serta laba perusahaan. Sedangkan PT RN Medika didirikan karena memenuhi kewajiban hukum terhadap UU No 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit Bab V Pasal 7 ayat 4 bahwa usaha/bisnis di bidang rumah sakit/kesehatan harus berbadan hukum sendiri.

Langkah berikutnya PT Industri Gula Glenmore didirikan untuk me-nerima tugas dari pemerintah yaitu membangun pabrik gula modern oleh anak bangsa sendiri sekaligus wujud dukungan total untuk program pemerin-tah dalam upaya swasembada gula. Se-cara konsep tu al ada perbedaan antara pengelola an pabrik gula eksisting (PG

yang dibuat dari jaman Belanda) de ngan PG Glenmore, yaitu bahan baku PG Glenmore akan dipasok oleh lahan milik sendiri (PTPN XII) sehingga diharapkan ada kepastian dan kesinambungan pa-sok bahan olah dan kualitasnya.

PT Rolas Nusantara Tambang adalah anak perusahaan terakhir yang didirikan PTPN XII. Perusahaan ini memang bergerak dibidang tambang, namun penambangan yang dilakukan sebenarnya diarahkan untuk reklamasi lahan dari lahan kurang produktif men-jadi lahan produktif untuk kepentingan budidaya komoditas perkebunan. Jadi tidak hanya sekedar untuk memperoleh pendapatan dalam waktu singkat dari in-vestasi tambang.

Perkembangan perusahaan multibisnis

Tentu kita mengenal fi gur seperti Hari Tanoesoedibjo dengan kerajaan bisnis medianya yang merambah ke fi nance/bisnis keuangan (asuransi, perbankan dll) dan properti (gedung, apartemen, resor, hotel, taman bermain dan lainnya lagi). Kita juga sangat famil-iar dengan Chaerul Tandjung dengan CT Corp-nya yang dulu bernama Para Group de ngan lini bisnis merambah mu-lai media, keuangan, ritel, transportasi, properti, energi/tambang, perkebunan.

Sementara dari korporasi swasta di bidang perkebunan kita dapat me-nyebut Bakrie Plantation yang me-ngelola 23 anak perusahaan bergerak di bidang perkebunan, perdagangan (ekspor impor), fi nansial, energi, pro-perti. Dapat juga disebut Astra Agro Lestari yang memiliki 31 anak perusa-haan dimana sebagian besar adalah bisnis perkebunan.

Kita mungkin bertanya-tanya ada-kah BUMN Perkebunan yang sudah berkembang menjadi perusahaan multi bisnis. Secara sekilas anak usaha yang dimiliki BUMN Perkebunan (PTPN) rata-rata memiliki jumlah yang relatif masih sedikit dan beberapa mempunyai kemiripan dalam proses pembentukannya maupun kesamaan karena pembentuk an bersama dalam kerangka sinergi BUMN.

MENJADI PERUSAHAAN MULTIBISNIS, MAMPUKAH? (1)

Oleh: Muchammad Hatta*)

perusahaan multi bisnis adalah se-buah perusahaan

yang memiliki satu produk/bi-

dang usaha yang sangat sukses.

Selanjutnya men-dasarkan pada hal tersebut, perusa-haan melakukan

pengembangan bis-nis de ngan mema-suki wilayah yang

berbeda

11--buletin ptpn12

OpiniEdisi 11, Juli - Agustus 2015

Pola tumbuh perusahaan multibisnis

Pada awalnya perusahaan multi bisnis adalah sebuah perusahaan yang memiliki satu produk/bidang usaha yang sangat sukses. Selanjutnya men-dasarkan pada hal tersebut, perusa-haan melakukan pengembangan bisnis de ngan memasuki wilayah yang ber-beda (divisionalisasi geografi s), dan/atau meningkatkan jenis produk yang ditawarkan (divisional-isasi produk). (Chandler, 1982)

Pada umumnya stra-tegi bertumbuh yang di-pilih perusahaan pada tahap ini adalah inte-grasi horisontal. Yaitu terus bertumbuh melalui perluasan bisnisnya sa-at ini, dengan masih mempertahan kan struk-tur produk-pasar yang sama dengan saat ini. Hal tersebut dapat di-lakukan de ngan melaku-kan perluasan geogra-fi s, dari satu wilayah ke wilayah lain. Harapan-nya, perluasan wilayah dapat diikuti dengan perluasan produk/pasar. (Chandler, 1991)

Jika pertumbuhan horisontalnya su-dah tidak lagi signifi kan, maka perusa-haan akan mencoba melalui integrasi vertikal. Hal itu dilatarbelakangi keingin-an perusahaan untuk mengendalikan ke-giatan-kegiatan atau sumber daya yang sangat signifi kan bagi bisnisnya baik yang ke arah hulu (mendekati pemasok) maupun yang ke arah hilir (mendekati konsumen). Integrasi vertikal ini akan dahsyat jika dikaitkan/didasarkan pada kegiatan dan sumber daya yang pen-ting untuk kreasi nilai yang membuatnya berbeda secara strategis dibandingkan pesaing. (Chandler, 1962)

Setelah pertumbuhan vertikal me-ngalami kejenuhan maka perusahaan dapat mencoba memasuki bisnis baru (diversifi kasi) untuk mendapatkan pelu-ang bertumbuh bisa diversifi kasi serum-pun bisnis (concentric diversifi cation) atau yang tidak berkaitan (conglomer-ate diversifi cation). (Wheelen & Hunger 2006)

Pola pertumbuhan “multibisnis” yang dilakukan PTPN XII mungkin tidak

menganut pola yang diuraikan di atas. Pendirian usaha baru oleh PTPN XII “tidak murni” market driven atau benar-benar seutuhnya didasarkan pada fak-tor pasar. Selain itu usaha baru yang dilakukan anak perusahaan PTPN XII sifatnya adalah bukan investasi jangka pendek yang dapat langsung meng-hasilkan (kecuali PT RNT). PTPN XII juga “tergoda” untuk mengembangkan produk ke lini yang tak berhubungan dengan lini produk saat ini. Itu semua

berakibat akan muncul banyak pusat biaya (cost center) atau pengguna kas (cash user) dalam pengelolaan kelom-pok bisnis tersebut. Sementara pusat laba (profi t center) dan penghasil kas-nya (cash generator) belum bertum-buh (tidak menghasilkan sebanyak yang dibutuhkan), dan atau jumlahnya terbatas.

Ruang lingkup bisnis yang digeluti PTPN XII saat ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Dari bagan ruang lingkup bisnis di atas terlihat bahwa bisnis utama PTPN XII tetap di bidang perkebunan dimana komoditi pokok aneka tana-man tahun an tetap menjadi core-nya dengan tambah an komoditas yang menjadi komoditi pokok yaitu kayu dan tebu. Arah strategi yang dikembang-kan di ruang lingkup bisnis ini adalah penguatan core business, peningkatan efi siensi dan sinergi, optimalisasi lahan, pengembang an supporting business serta hilirisasi.

Selain bidang perkebunan, PTPN XII merambah bidang bisnis lain, baik yang

masih dalam pengelolaan sendiri yaitu bidang jasa (pariwisata) maupun yang sudah dalam pengelolaan anak perusa-haan yaitu bidang retail hasil perkebu-nan (PT RN Mandiri), bidang kesehatan (PT RN Medika), serta bidang tambang (PT RN Tambang). Di bidang jasa teru-tama berkaitan de ngan aset properti, PTPN XII juga masih melakukan upaya pengembangan dalam bentuk proyek yang masih rintisan (pembangunan ho-tel dan kawasan industri).

Jika dipetakan da-lam bentuk parenting fi t matrix, keberadaan/posisi anak perusahaan PTPN XII secara umum adalah sebagai berikut :

PT ALN masuk da-lam kategori Heartland Business karena bisnis yang dilakukannya ma-sih dalam ragam jenis yang sama dengan in-duk/PTPN XII sehingga ada peluang bagi parent / PTPN XII un-tuk menam bah value de ngan latar belakang kompe ten sinya sekali-gus meng hindarkan dari ada nya kesenjangan ru ang bisnis. Investasi

yang dilakukan PT ALN dalam HTI Karet sejalan dengan core business PTPN XII yang juga komoditi terbesarnya adalah tanaman karet sehingga hal tersebut se-jalan dengan strategi korporasi PTPN XII ke depan (ekstensifi kasi lahan).

PT IGG dikategorikan pada Edge of Heartland Business karena meski tebu adalah tanaman perkebunan na-mun ragamnya yang tanaman semusim sedikit banyak mempunyai karakteristik yang berbeda dari tanaman tahunan yang menjadi kompetensi pokok PTPN XII di-mana induk-lah yang nantinya menjadi penyuplai utama bahan baku PG Glen-more PT IGG yang mengope rasikan pabrik gula terintegrasi. Karakte r istik in-dustri gula yang sangat rentan fl uktuasi harga produk jadinya dengan berbagai dinamikanya (penyelundupan gula, ke-bocoran gula rafi nasi dll) menjadi fak-tor kunci dalam kesuksesan bisnis ini. (Bersambung)

*) Bagian Perencanaan & Pengem-bangan PTPN XII

- Rolas Brothers Futsal Community -Rolas Tennis Community

12-buletin ptpn12

Juli - Agustus 2015, Edisi 11Opini

‘Having a soft heart in a Cruel world is courage, not weakness’ – Katherine Henson‘It’s easy to stand with the crowd. It takes courage to stand alone’ –anonym‘Content is King!’ –anonym‘Yesterday ended last night. Today is brand-new day. And it’s yours’ –Zig Ziglar

Belum lama ini penulis diberitahu dan diajak oleh Ketua Persatuan Purnakarya Perkebunan Re-publik Indonesia (P3RI) beserta

pengurus lengkap untuk ikut dalam ke-sempatan mengunjungi PT Industri Gula Glenmore (PT IGG) pada 15 Juni 2015, dan tawaran tersebut penulis res pon de-ngan senang hati karena setelah sekian lama semenjak dicanangkan pada 12 De-sember 2012 banyak pihak dan pemangku kepentingan menunggu penuh tanya dan harap akan kelangsung an pendirian pabrik atau Industri Gula di Glenmore ini. Dalam hati kini saatnya semua keingintahu an akan terjawab, dan oleh karena itu supaya kon-disi ‘fi t’ maka dipertimbangkan untuk ber-malam sehari sebelumnya dan dipilihkan di Kebun Kendeng lembu Glenmore yang pa-ling dekat dengan ‘site’ atau lokasi PT IGG.

Penulis pilihkan beberapa kalimat bijak di atas yang kira-kira relevan untuk bekal memotivasi diri dan semua jajaran di PTPN XII dan PT IGG. Silahkan diterjemahkan masing-masing oleh para pembaca, tetapi

intinya kurang lebih bahwa untuk tetap eksis kita perlu menghadapi dan mengatasi setiap tantangan de ngan menegakkan ke-mandirian dan kedaulatan demi kemajuan dan kesejahtera an bersama.

Sugesti PT IGGRombongan diterima oleh pimpinan

proyek dan stafnya. Dalam kesempatan tersebut disampaikan paparan oleh Bapak Arifi n Said selaku pimpro; bahwasanya PT IGG yang dimiliki oleh PT Perkebunan Nusantara XII selaku pemegang saham mayoritas dan PT Perkebunan Nusantara XI sisanya; merupakan industri gula ter-padu yang berbasis tanaman tebu. Adapun produknya secara gamblang adalah selain produk utama adalah gula kristal premium , juga produk simultan dan turunannya an-

tara lain bio etanol fuel grade, molases (ba-han baku pakan/feed serta bahan organik berupa ampas atau bagase sebagai bahan baku pupuk organik serta co generation dari power plant yang menghasilkan listrik lebih dan yang bisa dijual ke Perusahaan Listrik Negara).

Selaku insan yang berkecimpung di dunia pertanian dan perkebunan terba-yangkan betapa PT IGG yang akan/ se-dang didirikan ini telah disiapkan atau dide-sain berkapasitas 6.000 ton tebu per hari atau istilah industrinya 6.000 TCD. Untuk itu selama 150 hari beroperasi atau hari giling PT IGG harus didukung oleh lahan yang berkemampuan menghasilkan tebu seba nyak 1.000 kwintal per hektar di areal seluas 9.000 hektar dan rendemen yang diharapkan yaitu 9,00%. Juga sudah diper-timbangkan bahwa kapasitas PT IGG nanti-nya bisa mencapai skala 8.000 TCD.

Itu baru besaran angka mendasar yang diperkalikan dan seterusnya dan seterus-nya merupakan sugesti awal dari paparan pagi ini. Kemudian secara bersamaan datang dan hadir juga Direktur Produksi be-serta Manajer Wilayah I dan II yang disertai para Manajer kebun pendukung inti PT IGG yaitu Kebun Kalisepanjang, Kalikempit, Kali telepak, Kalirejo, Kendenglembu yang masuk Kecamatan Glenmore dan Kebun Jatirono Kecamatan Kalibaru dimana ke-bun tersebut diistilahkan dengan rumusan Kebun 5K + I J.

Pertemuan bertambah gayeng de-

PT INDUSTRI GULA GLENMORE, OASE BISNIS PTPN 12

Oleh: Yunus D. Wattie*)

untuk tetap eksis kita perlu meng-hadapi dan me-ngatasi setiap tantangan de-

ngan menegak-kan kemandirian dan kedaulatan demi kemajuan

dan kesejahtera an bersama.

13--buletin ptpn12

ngan tambahan penjelasan dan komentar bahwa situasi dan kondisi saat ini seba gai pilih an strategis keberadaan atau eksis-tensi PT IGG adalah ibarat suatu proses dari eksplorasi menjadi eksploitasi yang tidak mungkin surut! The Point have no return! Siapapun bukan hanya peme-gang saham atau shareholder, siapa-pun pemangku kepentingan (stakeholder) baik yang langsung merupakan sindikasi penyandang dana, Jajaran birokrasi pu-sat kementerian maupun di daerah ha-rus mendukung, mendukung dan menga-mankan. Inilah sugesti lanjutannya. Melihat keragaan instalasi

Berikutnya rombongan besar diperli-hatkan tontonan proses pemasangan atau instalasi utama komponen pendukung pabrik di areal 100 ha meliputi anjungan atau venue pergudangan yang berskala luas 200 m x 50 m, sebagai awal an un-tuk menampung komponen prefab atau komponen yang perlu disimpan sebelum komponen berikutnya tiba di-site. Serta merta bayangan kompleksitas proses in-dustrialisasi yang awam bagi penu-lis seperti evaporator dan lain-lain. Tetapi kasat mata secara fi sik yaitu lay out pabrik yang siap menerima 6.000 TCD yang bila dikonversikan dari angku-tan truk mini kapasitas 12 – 15 ton akan ada 500 truk yang perlu diatur dalam sistem traksi dan termi-nalnya, jika tidak diatur semenjak awal akan ada kongesti atau kemacetan fatal.

Terjawab dalam pembicaraan bahwa akan dibuat jalan utama dua jalur yang cu-kup lebar (terbayang jalan utama proyek tambang 60 meter) yang memotong dari barat ke timur membelah kebun dari Kali-telepak ke Kalirejo.

Sambil membayangkan besaran ska-la fi sik PT IGG ini penulis juga memba-yangkan bahwa industri yang katakanlah bahan baku pabrikasinya diperoleh dari bahan baku seinduk yaitu dari Kebun 5K +1J ini mempunyai karakteristik bahwa ‘apapun’ bahan baku yang dikirim dari ke-bun akan diterima amat jarang dan muskil ditolak. Berbeda dengan industri manu-faktur yang bahan bakunya dipasok oleh rekanan yang manakala dibawah spesifi -kasi atau syarat teknis, maka mudah saja untuk ditolak.

Sambil pikiran melayang pada jadwal penyelesaian pabrik yang akan commisioning atau giling perdana dan ditu lis di papan tulis kantor proyek dalam

hitungan mundur pada Juni 2015 ini adalah H - 400 an menuju Agustus 2016, penulis berbesar hati dengan kesunggu-han dan semangat pimpro yang makin semangat serta tersugesti dengan cairnya fasilitas fi nansial. Hal ini tercermin dari jaring kerja yang sudah berjalan dan pro-gresnya diatas rencana.

Setelah siap nanti, maka secara si-multan juga pasokan bahan baku tebu berjalan sinkron mengalir sesuai dengan rencana terpadu yang terdiri dari kuantum dan kemasakan tebu, karena syarat untuk mutu dan kuantum adalah kemasakan se-bab pantang stop giling pada industri tebu yang operasionalnya sangat komprehen-sif. Di sinilah untuk para penanggung-jawab di kebun bukan hanya perlu sugesti melainkan auto-sugesti yang harus terus menggelora dan bergemuruh karena tidak cukup hanya semangat di level manajer dan karyawan pimpinan, tetapi harus total dan tuntas dari baku teknis serta penyia-pan alat, tenaga lapang serta transportasi.

Semua harus dan telah siapSetelai selesai kun jungan ke PT IGG,

rombongan menuju ke rumah dinas manajer Ke-

bun Kalirejo

u n t u k ishoma yang dilanjutkan dengan diskusi seputar kesan harapan dan pesan dari dan oleh masing-masing, baik tamu maupun tuan rumah yaitu manajer kebun juga manajer wilayah.

Penulis teringat akan tulisan tentang situasi hipnotik yang bisa terjadi kapan saja bilamana seorang hipnosis me-nyampaikan sugesti-sugestinya berulang-ulang, dan bila ada suatu pemikiran atau ide menguasai benak anda maka saat itu anda terhipnotis. Dan dalam situasi hipno-tik, apapun yang ada dalam benak anda, cepat atau lambat akan mewujudkan diri menjadi kenyataan, sebab seperti kata to-koh spiritual bahwa manusia adalah apa yang dipikirkan terus-menerus menge-nai dirinya. Jadi, tidaklah salah apa kata Richard Feynman (1918-1988), seorang peraih Nobel Fisika, bahwa setiap hypno-

sis adalah self-hypnosis. Diperkuat oleh Emile Coue seorang

terapis Perancis untuk merawat pikiran kita supaya menjadi taman bunga yang indah seperti yang kita inginkan atau yang kita targetkan, yaitu dengan auto-sugesti, dimana anda hanya perlu untuk mena-namkan pemikiran-pemikiran yang baik ke dalam kesadaran anda setiap hari.

Secara populer bisa dicontohkan an-tara lain sebagai berikut: bahwa setiap hari saya harus lebih sehat, lebih baik, le-bih berhasil, lebih berkualitas dan itu laku-kan setiap saat mulai berdoa sampai kita bekerja dan menjelang tidur! Lakukanlah terus menerus untuk mendorong, menye-mangati dan membiasakan keberhasilan menjadi bagian dari hidup anda.

Secara umum baik para manajer Wilayah maupun para manajer kebun serta tamu P3RI sangat memahami dan mengerti bahwa selain harus menyosiali-sasikan akan suksesnya tujuan PT IGG, juga harus sekaligus sudah ter-internalisa-si. Soalnya, ada perbedaan harfi ah antara sosialisasi yang hanya menjelaskan se-cara umum hal-hal yang penting dari PT IGG, tetapi jika internalisasi sudah berha-sil maka pola pikir dan pola tindak setiap anggota atau setiap insan PTPN XII su-dah selaras dan padu untuk semata-mata mengamankan suksesnya tujuan akan

ber operasasinya PT IGG. Karenanya, maka PTPN XII akan mendapat-

kan manfaat be rupa devi-den dan nilai serta citra

yang sangat positif atas keberhasil an nya ta da ri program transfor-masi bisnisnya.

Dalam proses inte raksi ini maka ter-

ciptalah saling sugesti satu sama lain karena apabila gagal mengamankan pa-sok bahan baku tebu, maka direksi yang sudah berkali-kali bahkan sering men-sugesti akan pentingnya mengamankan proses dan keberhasilan pasokan tebu dalam setiap kesempatan seolah meng-hipnotis para penanggungjawab di kebun. Manakala terjadi kelalaian dan kegagalan, maka direksi akan tidak segan-segan “menyenggol” para manajer Wilayah mau-pun manajer kebun. Insya Allah semua yang telah direncanakan dapat tercapai berkat kesungguhan semua pihak.

Semoga PT IGG membawa keber-hasilan dan manfaat bagi kita semua.

*Sidodadi , Glenmore 15 Juli 2015 Mantan Direktur SDM

u-

rmi-ak awal n fatal. bahwa

ang cu-proyek

ong dari ari Kali-

Setelai selesai kun jungan ke PT IGG, rombongan menuju ke rumah

dinas manajer Ke-bun Kalirejo

u n t u kishoma yang dilanjutkan dengan diskusi seputar kesan harapan dan pesan dari dan

cara umum hal-halIGG, tetapi jika intesil maka pola pikir anggota atau setiadah selaras dan pamengamankan su

ber operasasinyamaka PTP

kan de

inti t l h li

OpiniEdisi 11, Juli - Agustus 2015

14-buletin ptpn12

Juli - Agustus 2015, Edisi 11Inspirasi

Memasuki masa pensiun bu-kan berarti aktifi tas lantas terhenti, melainkan bisa memulai kesibukan baru

dengan menangani bisnis guna meng-himpun pendapatan harian. Dalam hal ini, Totok Sudarto dapat dicontohkan.

Lelaki bertubuh tegap itu terhitung per Maret 2015 pensiun dari PTPN XII, setelah bekerja selama 20 ta-hun. Totok memulai karir dari bawah, kemudian mengemban jabatan tera-khir sebagai Askabag Good Corporate Governance (GCG) dan Manajemen Risiko yang berkantor di Jl. Rajawali 44, Surabaya.

Semasih aktif di PTPN XII, Totok acapkali bolak-balik Jember – Surabaya karena keluarganya memang tinggal di Jember.

“Kini saya bisa menetap di Jember, dan tiap hari menunggu kafe yang me-nyediakan menu aneka kopi specialty dan pisang bakar,” ujar Totok tatkala ditemui di kafenya, belum lama ini.

Dia memberi nama kafenya Coffee Inch, yang berlokasi di Pujasera Mastrip di bilangan Jl. Mastrip, Jember, dekat gedung Fakultas Kedokteran Umum Universitas Negeri Jember (Unej). Kafe buka pada jam 14.00 – 22.00 WIB.

Ihwal pilihannya membuka kafe, Totok mengaku tidak menerjuni usaha itu secara tiba-tiba. “Saya telah meren-canakan buka warung kopi jauh-jauh hari menjelang pensiun, maka segala sesuatu yang diperlukan untuk pengo-

perasiannya harus disiapkan meliputi pemilihan lokasi, pengadaan bahan baku, dan jumlah dana investasinya,” tandasnya.

Melalui perencanaan matang di-dasari tekad yang bulat, Totok bisa mewujudkan kafe Coffee Inch beruku-ran 6 m x 2,5 m. Dia memanfaatkan salah satu stan di Pujasera Mastrip sistem sewa sebesar Rp1 juta per bu-lan. Sedangkan bahan baku kopi dipa-sok oleh sesama pensiunan PTPN XII yakni Willy F Wanei yang telah mem-buka kafe terlebih dulu di Malang.

Menurut Totok, dana investasi yang dibutuhkan membuka kafe sebe-sar Rp15 juta. Dana sebesar itu cukup untuk membangun gerai, pengadaan perangkat menyeduh kopi maupun alat menghidangkannya.

Kini di kafe mantan Askabag GCG dan Manajemen Resiko itu tersedia 20 items kopi specialty dari berbagai daerah di Indonesia seperti kopi Su-matera (Mandailing, Lintong, Aceh), Sulawesi (Marinding, Toraja), Bali (Kin-tamani, organic), Flores (Bajawa, Mang-garai), Papua (Wamena, Blend Nabire, Baliem), Jawa (Ijen Arabica, Karlos/

Robusta, Java Typica) dan dari daerah lainnya lagi. Adapun makanan ringan yang dihidangkan adalah pisang bakar yang diberi nama Gedhang Ribut.

“Harga secangkir kopi yang kami pathok cukup terjangkau, yaitu hanya berkisar Rp5.000 – Rp7.000. Harga anak kos rasa bos,” ujarnya seolah ber-promosi.

Selain kopi seduh, disediakan pula kopi bubuk untuk dibawa pulang, Total omzetnya rata-rata Rp175.000 per hari.

Totok tidak sendirian menunggui kafe mungil itu, tetapi ditemani isteri dan seorang keponakannya. Dengan mena-ngani kafe, maka dia merasa dapat ber-aktualisasi diri sesudah pensiun.

“Saya juga bertujuan mengedukasi masyarakat tentang bagaimana menya-jikan dan menikmati kopi asli. Jadi, saya tidak sekedar jualan minuman kopi,” tu-turnya.

Dari gerai Coffee Inch yang dikelo-lanya, Totok sempat titip pesan kepada para karyawan, khususnya karyawan PTPN XII yang hendak memasuki masa bebas tugas, “Rencanakan kelanjutan kegiatan begitu pensiun, peluang usaha cukup banyak”. (yos/hil/fm)

Totok Sudarto, Pensiunan PTPN XII

BISNIS 20 JENIS KOPI SPECIALTY

Totok Sudarto

Pengunjung Coffee Inch dari Taiwan

15--buletin ptpn12

Dari Kebun ke Kebun Edisi 11, Juli - Agustus 2015

Bertempat di Areal Pertana-man Stroberi Kebun Kalisat Jampit, pada 13 Juni 2015 dilaksanakan pelepasan

dan perpisahan murid TK Kartini 1, 2 dan 3 tahun ajaran 2014-2015 oleh Ketua Yayasan TK Kartini, Ny. Agus Sumaryanto.

Acara tersebut berlangsung cukup meriah, dimana Manajer Kebun Kal-isat Jampit, Agus Sumaryanto, selaku Pembina Yayasan TK Kartini, juga ha-dir bersama Ketua Komite Sekolah Ke-camatan Sempol dan guru-guru serta para orang tua murid TK Kartini.

Ny. Agus Sumaryanto dalam sam-butan nya menyampaikan, sebagai orang tua hendaknya dapat menyadari bahwa tingkat pendidikan di taman kanak-kanak merupakan proses awal dalam jenjang pendidikan.

“Kita sebagai orang tua jangan ter-lalu berharap terhadap peran guru di sekolah, namun kita dituntut peran aktif. Tentunya peran aktif kita selaku orang tua sangat dibutuhkan oleh anak. Apabi-la ini terjadi maka terdapat sinergi yang kuat antara peran orang tua dan guru, yang tentunya berdampak positif bagi perkembangan pendidikan anak kita,”

tuturnya.Murid-murid TK Kartini pada acara

pelepasan dan perpisahan itu me-nampilkan beberapa kesenian antara lain menyanyi, pembacaan puisi, dan berce rita. Kemampuan yang ditampilkan

anak-anak TK Kartini sangat membang-gakan para guru dan orang tua murid. Pada acara tersebut juga dilakukan kegiatan outbound, pemberian tali asih dari para guru, dan diakhiri penyerahan SKTB. (Kebun Kaja)

Kebun Kalisat JampitMERIAH, PELEPASAN DAN PERPISAHAN MURID TK KARTINI

Dalam rangka mengisi kegiatan bulan suci Rama-dan 1436 H dan meningkatkan kualitas khotib sholat Jum’at di lingkungan kebun-kebun Wilayah II, maka telah diselenggarakan Pelatihan & Lom-

ba Khotib Sholat Jum’at pada hari Sabtu tanggal 27 Juni 2015 di Aula Kantor Wilayah Jember. Acara ini di buka oleh Manajer Wilayah II (Moch. Erman Kamarudin) pada pukul 09.00. Dalam sambutanya beliau menyampaikan bahwa meskipun penyelenggaraan kegiatan keagamaan di tahun ini tidak sebanyak tahun-tahun sebelumnya yaitu lomba kemakmuran masjid, pelatihan guru ngaji dan lain-lainnya,

namun demikian kita bersyukur masih menyelenggarakan Pelatihan & Lomba Khotib Sholat Jum’at sehingga esensi tetap terpelihara untuk merangsang dan meningkatkan ke-hidupan beragama bagi karyawan dan keluarganya agar menjadi dasar perilaku dalam melaksanakan tugas peker-jaan sehari-hari.

Guna menunjang kualitas pelatihan maka narasumber yang didatangkanpun sangat menguasai dalam bidangnya dari Kantor Kementrian Agama Jember (Abdul Bari Husen, M. Munir Syamsudin, Abdullah, Syaifullah Mudi)

Acara pelatihan berjalan lancar sampai dengan jam 14.00 WIB dan dilanjutkan lomba khotib sholat Jum’at de-ngan hasil sebagai beriut :Juara I : Hasan dari Afd. Gondang Kebun Zeelandia dengan nilai 96Juara II : Anwar Junaidi dari Afd. Darungan Kebun Silosanen dengan nilai 95Juara III : Abd. Rachman dari Afd. Rayap Kebun Renteng dengan nilai 94

Penyerahan Piagam dan tali asih dilakukan oleh Manajer Wilayah II dilanjutkan menutup acara ini pada pukul 17.00 WIB. (Kanwil II)

PELATIHAN & LOMBA KHOTIB SHOLAT JUM’ATKEBUN-KEBUN WILAYAH II

Salah satu permainan untuk melatih kerja sama

Para pemenang lomba

16-buletin ptpn12

Juli - Agustus 2015, Edisi 11Dari Kebun ke Kebun

Pengembangannya menonjol-kan budaya lokal dan meman-faatkan lahan komoditas tana-man pokok karet, banyak yang

mengagumi dan meminati obyek terse-but diantaranya dari kalangan perguruan tinggi seperti Universitas Negeri Jember,

Politeknik Negeri Jember serta lembaga pendidikan lainnya. Peluang tersebut ditangkap sebagai manfaat peningkat-an pendapatan di luar kunjungan regu-lar sambil melestarikan sumber daya lahan serta memelihara budaya maupun teknologi lokal yang umumnya sesuai

kondisi lingkungan alaminya.Di sisi lain, wisata minat khusus itu

bertujuan memperkenalkan lebih jauh obyek agrowisata yang dimiliki PTPN XII Kebun Mumbul.

Pada 6 Juni 2015 rombongan dari Politeknik Negeri Jember program Tanaman Budidaya Tanaman Perke-bunan kembali mengelilingi kebun dan tur pabrik Agrowisata Mumbul Garden. Sistem kegiatannya terpadu dan ter-koordinasi, dimana pemandu khusus memberikan pembelajaran kepada wisatawan mengenai pentingnya suatu pelestarian, pemanfaatan sumber energi, melindungi tanaman yang dibu-didayakan, dan norma-norman proses sadapan serta proses pengolahan getah karet.

Kegiatan semacam itu telah dilaku-kan Politeknik Negeri Jember dengan memanfaatkan wisata education empat tahun berturut-turut dengan data kun-jungan delapan tatap muka diikuti oleh peserta dengan rata-rata sebanyak 70 peserta setiap kali kunjungan.

Keberadaan Mumbul Garden bagi masyarakat Kabupaten Jember tercatat sebagai obyek wisata pendidikan serta alami, berupa kondisi iklim dengan udara bersih dan sejuk, suhu dan sinar matahari yang nyaman. Suasananya sunyi dengan pemandangan alam yang indah merupakan obyek rekreasi yang khas. Apalagi terdapat prasarana peninggalan sejarah dan budidaya tanaman perkebunan.

Dengan dilakukannya inovasi, semo-ga ke depan Mumbul Garden semakin berkembang. (M. Aris Rahman W)

Kebun Mumbul

MENGAGUMI WISATA MINAT KHUSUS EDUCATION KARET MUMBUL

Obyek Agrowisata Mumbul Garden merupakan perpaduan antara

pariwisata dan pertanian yang dikemas sebagai wisata minat khusus (educational tour), dimana pengunjung dapat mengunjungi kebun

karet atau pemrosesan karet. Selama ini obyek tersebut telah mampu

mengundang wisatawan dengan tujuan memperluas pengetahuan,

pengalaman rekreasi, dan hubungan usaha di bidang pertanian.

Whistle Blowing SystemSesuai Surat Edaran No. 12/SE/098/2014 tanggal 21 April 2014 perihal Whistle Blowing System, pelaporan pelanggaran mengenai dugaan kecurangan, pelang-garan hukum dan etika serta misconduct lainnya yang dilakukan oleh Insan PTPN XII, dapat di sampaikan melalui media Whistle Blowing System berikut:

SMS : 08113621212Email : layananpengaduan@ ptpn12.comFormulir online : www.gcg.ptpn12.com

Peserta educational tour belajar menyadap karet

H

17--buletin ptpn12

Bertempat di Aula Serba Guna Kebun Banjarsari pada 23 Mei 2015 Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Negeri Jember

(FKG Unej) melaksanakan program pe-ngabdian berupa penyuluhan kesehatan gigi dan mulut kepada karyawan dan kar-ya wati bagian kakao Kebun Banjarsari. Kegiatan tersebut pada 30 Mei 2015 di-lanjutkan dengan layanan pengobatan gigi dan mulut di Klinik Pratama Rawat Ja-lan Balai Pengobatan Kebun Banjarsari.

Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan perguruan tinggi negeri (PTN) itu terlaksana atas ijin Manager Wilayah II PTPN XII Jember, Ir. Erman Kamarudin, dan Manajer Kebun Banjarsari, Ir. Mansyur.

Ketua Penyelenggara Penyuluhan dan Pengobatan Gigi dan Mulut, Joko Purwanto, Amd. Kep, yang juga Kepala Klinik Pratama Rawat Jalan Kebun Banjarsari, menyampaikan terima kasih atas terselenggaranya acara tersebut.

Para narasumber dari FKG Unej yang terdiri dari Drg. Nadie Fatimatuzzahro, MDSc, dan Drg. Rendra Chriestedy, P.MDSc, bergembira atas kesuksesan penyelenggaraan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut di Kebun Banjarsari. Se-banyak 50 peserta hadir dalam acara

tersebut, termasuk semua kepala afdeling dan Wakil Manajer Kebun Banjarsari, Benny Hendricrianto, S.P.

Benny bertindak sebagai pembuka acara yang mewakili Manajer Kebun Banjarsari, Mansyur, yang berhalangan hadir. Antusiasme peserta patut diacungi jempol, yang ditandai banyaknya perta-nyaan sehingga suasana penyuluhan

menjadi hidup.Dijelaskan oleh narasumber, bahwa

kesehatan gigi dan mulut sangat penting disebabkan beberapa faktor meliputi:- Mulut merupakan pintu masuk bakteri

ataupun kuman;- Gigi juga harus selalu bersih karena

merupakan salah satu tempatnya sa-rang penyakit;

- Karang gigi juga merupakan sarang bibit penyakit;

- Bebaskan rokok dari kita semua agar nafas menjadi segar dan rokok dapat menimbulkan plak-plak yang menem-pel pada gigi dan gusi;

- Dianjurkan gosok gigi dua kali sehari pada pagi dan sebelum tidur malam.

Semua peserta merasa senang kare-na memperoleh pengetahuan tentang ke-sehatan gigi dan mulut dari narasumber yang juga merupakan dosen FKG Unej. Para peserta juga diberikan bingkisan

berupa satu sikat gigi dan pasta gigi dari panitia penyelenggara.

Saat dilakukan pengobatan gigi dan mulut diketahui terdapat 22 penderita. Layanan pengobatan mencakup pember-sihan karang gigi dan penambalan/fl am-bier sederhana pada gigi yang berlubang. (BP Kebun Banjarsari)

KEBUN BANJARSARI MENGGANDENG FKG UNEJ ADAKAN PENGOBATAN GIGI DAN MULUT

Dari Kebun ke Kebun Edisi 11, Juli - Agustus 2015

Bertempat di Ruang Pengo-lahan Kopi Basah PTPN XII Kebun Kalisat Jampit, pada 12 Juni 2015 dilaksanakan

tasyakuran dan do’a bersama dalam rangka Buka Giling Kopi Arabika

Pa nen Tahun 2015. Acara terse-but merupa kan agenda rutin Kebun Kalisat Jampit yang dilaksanakan tiap tahun menjelang panen yang dihadiri seluruh karyawan, tokoh ma-syarakat serta muspika. Tidak keting-

galan tokoh agama pun diundang untuk memberikan ceramah (tausi-yah).

Sebagai acara inti Buka Giling Kopi Arabika Panen Tahun 2015 di-laksanakan prosesi penuangan kopi ke dalam vis pulper, yang diawali Manajer Kebun Kalisat Jampit, Agus Sumaryanto, SP, serta seluruh staf, dilanjutkan oleh tokoh masyarakat dan muspika setempat.

Agus Sumaryanto dan seluruh karyawan Kebun Kalisat Jampit berharap kepada Allah SWT agar memberikan keselamatan dan target produksi kopi arabika tahun ini bisa tercapai. (Kebun Kalisat Jampit)

Kebun Kalisat Jampit

BUKA GILING KOPI ARABIKA TAHUN 2015

Prosesi buka giling kopi

18-buletin ptpn12

Juli - Agustus 2015, Edisi 11Wawasan

H

Mulanya pajak bukan meru-pakan pemungutan, tetapi hanya pemberian sukarela rakyat atau upeti kepada

raja dalam memelihara kepentingan negara seperti menjaga keamanan ne-gara terhadap serangan musuh dari luar, membuat jalan untuk umum, membia-yai pegawai kerajaan dan sebagainya. Sedangkan bagi penduduk yang tidak melakukan penyetoran dalam bentuk natura, maka ia diwajibkan melakukan pekerjaan untuk kepentingan umum be-berapa hari lamanya dalam satu tahun.

Masyarakat dengan status sosial tinggi termasuk orang kaya, dapat mem-bebaskan diri dari kewajiban melakukan pekerjaan untuk kepentingan umum tadi, dengan membayar uang ganti rugi. Be-sarnya pembayaran ganti rugi ditetapkan dengan jumlah uang yang diperlukan un-tuk membayar orang lain yang menggan-tikan melakukan pekerjaan, yang seharus-nya dilakukan sendiri oleh orang kaya tersebut.

Pajak pertama kali untuk rakyat Indonesia diawali dengan Pajak Bumi dan Bangunan atau PBB, waktu itu dike-nal sebagai pajak pertanahan. Pungutan ini diberlakukan kepada tanah atau lahan yang dimiliki oleh rakyat. Pajak atas tanah ini dimulai sejak Inspektur Liefrinch dari VOC yang mengadakan penelitian, yang selanjutnya disebut dengan landrente. Rakyat setuju atas keputusan Pemerintah Hindia Belanda ini dan harus membayar uang sebesar 80% dari harga besaran tanah atau hasil lahan yang dimilikinya. Daendels, yang pada waktu itu seorang jendral yang terkenal akan kekejamannya menyatakan bahwa tanah di Hindia Be-landa adalah milik Belanda.

Selanjutnya, saat pendudukan Inggris pada tahun 1811-1816 yang dipimpin oleh Thomas Stafford Raffl es, Letnan Guber-nur yang diangkat oleh Lord Minto Guber-nur Jenderal Inggris di India, pada tahun 1813 mengeluarkan Peraturan Landrente Stelsel bahwa jumlah uang yang harus dibayar oleh pemilik tanah itu tiap tahun-nya hampir sama besarnya. Pada masa Raffl es kebijakan landrente berubah. Raffl es mengenakan tarif sebesar 2,5% untuk golongan pribumi dan tarif 5% untuk tanah yang dimiliki oleh bangsa lain.

Penduduk menamakan pembayaran landrente itu pajeg atau duwit pajeg yang berasal dari kata bahasa jawa ajeg, arti-nya tetap. Jadi, duwit pajeg atau pajeg diartikan sebagai jumlah uang tetap yang harus dibayar dalam jumlah yang sama

tiap tahunnya. Selain itu, Raffl es juga mengeluar kan surat tanah sebagai suatu Sertifi kat Tanah Internasional bagi pen-duduk yang dikenal dengan nama girik dalam bahasa Jawa”. Inilah cikal bakal Pajak Bumi dan Bangunan yang kita ke-nal sekarang.

Undang – undang pajak di Indonesia menitikberatkan pada hukum Barat, se-perti sedikit sejarah PBB diatas yang dim-ulai dari Belanda, dan pajak penghasil-an yang pertama kali berasal dari benua Eropa. Berikut cuplikan perkembangan pajak sejak zaman penjajahan Belanda di Indonesia, yaitu:1. Staatsblad No 13 Th 1908 tentang Or-

donansi Rumah Tangga2. Staatsblad No 498 Th 1921 tentang

Aturan Bea Meterai3. Staatsblad No 291 Th 291 tentang Or-

donansi Bea Balik Nama4. Staatsblad No 405 Th 1932 tentang Or-

donansi Pajak Kekayaan5. Staatsblad No 718 Th 1934 tentang

Ordonansi Pajak Kendaraan Bermotor, dan masih banyak UU lain. Dengan perlu adanya sentuhan hu-

kum pajak yang sesuai dengan kepriba-dian negara kita, disusunlah undang–un-dang pajak nasional yang merupakan salah satu faktor yang mendukung keber-hasilan pembangunan yang dilaksanakan sampai sekarang, maka disusunlah undang – undang pajak nasional yang merupakan salah satu faktor yang men-dukung keberhasilan pembangunan yang dilaksanakan sampai sekarang, sehingga kelahirannya memiliki arti sejarah bagi bangsa dan Negara.

Reformasi pajak (tax reform) atau pembaruan perpajakan, telah dilakukan sejak tanggal 1 Januari 1984. Bersamaan dengan dikeluarkannya serangkaian un-dang-undang adalah sebagai berikut:a. UU No 6 Th 1983 tentang Ketetentuan

Umum dan Tata Cara Perpajakan yang diubah terakhir di UU No 28 Th 2007b. UU No 7 Th 1983 tentang PPh, dan diubah terakhir di UU No 17 Thn 2000c. UU No 8 Th tentang PPN dan PPnBM, dan diubah di UU No 42 Thn 2009d. UU No 12 tentang PBB mulai diberlakukan tahun 1995e. UU No 13 tentang Bea Meterai mulai diberlakukan tahun 1995

Dalam perubahan sistem perekonomian negara, perpajak-

an akan terus dilakukan perubahan dan penyempurnaan, biasanya setelah satu dasawarsa peraturan pajak dilaksanakan akan diadakan perubahan dan penye-suaian terhadap perkembangan pereko-nomian negara.

Perekonomian global sangat dipe-ngaruhi oleh kemajuan di bidang infor-masi dan teknologi. Bidang informasi dan teknologi yang sangat pesat dewasa ini semakin mempersempit jarak antar suatu negara dengan lainnya. Bahkan dapat di-katakan bahwa tidak ada lagi jarak yang memisahkan antara suatu negara dengan negara lainnya (borderless) dalam kon-teks informasi dan teknologi.

Hal tersebut dapat dirasakan melalui hadirnya internet di tengah masyarakat Indonesia, termasuk pengembang an Dirjen Pajak melalui aplikasi berbasis elektronik pada saat ini. Mulai dari e-registration (pendaftaran wajib pajak), e-spt (aplikasi pelaporan pajak), e-fi lling (pelaporan wajib pajak pribadi), e-billing (sistem pembayaran online), dan yang terkini saat ini yaitu e-faktur (pelaporan faktur online).

Tujuan dari penyempurnaan undang-undang pajak dan berbagai piranti pen-dukungnya adalah dalam rangka eksten-sifi kasi dan intensifi kasi pengenaan dan pemungutan pajak yang sekaligus meru-pakan upaya peningkatan keadilan beban pajak, penghapusan fasilitas pajak yang tidak memiliki landasan hukum yang akan merugikan perekonomian nasional dan menutup peluang-peluang penghindaran pajak (loopholes).

Kebijakan-kebijakan pemerintah da-lam jangka panjang diharapkan dapat meningkatkan investasi dan penerimaan negara untuk menuju kemandirian pembi-ayaan pembangunan.

*Oleh: Brahma Satrya (dari berbagai sumber)

SEJARAH DAN REFORMASI PAJAK INDONESIA

Contoh Kwitansi Pajak Kendaraan tahun 1960-an

19--buletin ptpn12

WawasanEdisi 11, Juli - Agustus 2015

Kualitas dan kuantitas suatu produk perkebunan me-mang merupakan dua faktor yang tidak dapat dipisah-kan untuk memperoleh harga jual yang memuaskan, di samping faktor-faktor lainnya. Hal tersebut baru

penulis sadari ketika selama tiga tahun berturut-turut Pabrik Pengolahan Kakao Pagergunung Kebun Kendenglembu mem-peroleh kunjungan pembeli kakao Java A light breaking Cocoa dari perusahaan Albrecht & Dill Trading GmbH, Jerman.

Dalam kunjungannya pada perte ngahan Juni 2015 lalu dengan didampingi staf KPB Surabaya dan bagian direksi, tiga orang pembeli yang dipimpin oleh Mr. Philipp Hoffman dari perusaha an Jerman itu melihat langsung setiap penggal proses pengolahan kakao serta panen dan pemisahan menurut jenis dan mutunya.

Pada kesempatan tersebut pembeli menyampaikan ketertarikan nya terhadap karakter kakao coklat yang berasal dari kakao edel karena warnanya menarik dan cerah, sehingga menjadi pilihan untuk coating dalam bebagai produknya.

Pembeli tersebut sangat selektif dalam memilih kakao teruta-ma yang bebas dari cita rasa hammy dan smoky, dimana cita rasa demikian dapat masuk menembus produk yang ada di dalamnya. Kedua cita rasa itu sangat tidak disukai oleh konsumen kakao Eropa dan dunia.

Sebagai produsen kakao edel, hal tersebut menjadi tantangan sekaligus peluang bagi Kebun Kendenglembu. Cita rasa hammy mengindikasikan biji kakao yang terfermentasi secara berlebi-han sehingga menghasilkan rasa yang terlalu asam. Sedangkan smoky mengindikasikan adanya kebocoran pada alat pengering, baik cocoa dryer maupun vis dryer sehingga asap yang timbul dari sisa pembakaran mencemari biji kakao yang sedang di keringkan terutama pada saat biji masih dalam kondisi basah.

Dalam kunjungannya ke Kebun Ken denglembu, Mr. Philipp menyatakan bahwa kakao yang dihasilkan sangat baik terbukti dari uji bebas hammy dan smoky. Hal tersebut tidak terlepas dari uji petik yang dilakukan pada setiap penggal pro ses pengolahan

dan pengawasan yang dilakukan secara in process.Setelah puas mengunjungi pabrik, kemudian dilanjutkan ke

afdeling untuk melihat rangkaian proses panen kakao hingga kakao siap dikirim ke pabrik. Dalam kesempatan ini terjadi dis-kusi mengenai pemisahan kakao edel dark bean <20%, >60% maupun kakao bulk mulai dari pemisahan areal tanam sampai uji cut test kakao edel.

Setelah puas melihat mutu kakao di pabrik maupun di afdeling, tentu hal terakhir yang menjadi diskusi adalah prospek jangka pan-jang pembelian kakao yang bisa kita produksi serta penawaran harga yang paling tepat.

Untuk diketahui, harga last traded kakao ekspor mutu I-B-BC/W mencapai US$3,700, mutu I-AA-FC/W DB <20% US8,000 dan mutu I-AA-FC/W DB >60% US$7,150 pada Juni 2015 dan merupakan rekor baru dalam dunia perkakaoan.

Bagaimanakah keberlangsungan dan masa depan kakao kita?

*) Asisten Teknik dan Pengolahan Kebun Kendenglembu.

SAAT ALBRECHT & DILL MELIHAT LANGSUNG KAKAO KENDENGLEMBU

Oleh: Purwindha Setiawan*)

Mr. Philipp Hoffman (tengah) sedang berdiskusi dengan karyawan Kebun Kendenglembu

Dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri 1436 H, PT Rolas Nusantara Tambang (RNT)

Unit Sidomulyo membagikan bing-kisan sembako bagi warga sekitar are-al tambang Sidomulyo serta tokoh ma-

syarakat. Kegiatan yang diikuti oleh 85 warga sekitar tambang dan enam to-koh masyarakat itu dilaksanakan pada 8 Juli 2015 bertempat di Kantor PT RNT Unit Sidomulyo.

Kepala Unit Tambang Sidomulyo, Agus Suhardi, mengatakan, acara

tersebut bertujuan untuk mempererat silaturahmi antara RNT Unit Sidomulyo dengan warga sekitar sehingga bisa terjalin hubungan yang baik antara perusahaan dengan warga.

Dalam kesempatan itu warga yang diwakili oleh Ustad Syaiful selaku to-koh masyarakat mengucapkan terima kasih kepada RNT yang telah mem-berikan bingkisan sembako bagi war-ga. “Ke depan, diharapkan hubungan antara RNT dengan warga semakin baik, acara seperti ini diharapkan dapat berlangsung setiap tahun,” ujarnya. (asg)

Rolas Nusantara Tambang bagi Sembako

20-buletin ptpn12

Juli - Agustus 2015, Edisi 11Dari Kebun ke Kebun

Bertempat di Aula Kantor Wilayah II PTPNXII, Jember, tiga kebun di bawah PTPN XII masing-masing Kebun Kalisat Jampit,

Kebun Blawan, dan Kebun Pancur Ang-krek melakukan pe nandatanganan ke-sepakatan bersama dengan Kejaksaan Negeri Bondowoso tentang penanga-nan masalah hukum bidang perdata dan Tata Usaha Negara (TUN). Ketiga kebun tersebut berlokasi di wilayah Ka-bupaten Bondowoso.

Kesepakatan bersama itu dimaksud-kan untuk menangani masalah hukum bidang perdata dan TUN, baik di dalam maupun di luar pengadilan. Adapun ru-ang lingkup kesepakatan bersama me-

liputi kegiatan bantuan hukum, pertim-bangan hukum dan tindakan hukum lain di bidang perdata dan TUN.

Kesepakatan bersama itu ditanda-tangani Agus Sumaryanto (Manajer Kebun Kalisat Jampit), Ardi Iriantono (Manajer Kebun Blawan), Syamsul

Hanafi (Manajer Kebun Pancur Ang-krek), dan Sri Sektiyanti, (Kepala Kejak-saan Negeri Bondowoso). Turut hadir dalam acara tersebut Direktur SDM & Umum PTPN XII, Bambang Widjanarko dan Manajer Wilayah II, Ir. Erman Kama-rudin dan (Yuswardi/Kaja)

Tiga Kebun Teken MoU dengan Kejaksaan Negeri

Bondowoso

Pemerintah Kabu-paten Situbondo melalui Dinas Pariwisata Kabu-

paten Situbondo untuk per-tama kalinya tahun ini me-nyelenggarakan pemilihan Ratu Kopi Situbondo 2015. Kebun Kayumas ditunjuk sebagai sentral lokasi ba-bak grand fi nal yang diikuti 10 orang fi nalis, sesudah di-lakukan seleksi awal di Kan-tor Pemkab Situbondo pada Mei 2015.

Di Kebun Kayumas para fi nalis Ratu Kopi Situbondo 2015 menjalani karantina selama dua hari. Selama karantina para peserta diberikan pembekalan tentang proses pengo-

lahan kopi, peluang pasar, dan man-faat dari program Pemkab Situbondo. Tujuannya untuk menyosialisasikan kopi Kebun Kayumas sebagai daya tarik wisata, agar wisatawan domestik maupun mancanegara yang berkun-

jung ke Situbondo tertarik mengun-jungi kebun tersebut.

Grand fi nal dilaksanakan pada 29 Mei 2015 malam yang dihadiri Bupati

Situbondo, Dadang Wigiarto, peja-bat Pemkab Situbondo, para kepala dinas instansi terkait, Muspika, dan masyarakat sekitar. Layaknya pe-milihan ratu kecantikan, para fi nalis memperkenalkan diri satu persatu dan diberikan kesempatan untuk menjawab pertanyaan seputar wa-wasan tentang pengetahuan umum, kopi dan pemasarannya.

Acara dimeriahkan juga dengan pergelaran musik yang menampil-kan artis lokal Kab. Situbondo. Jum-lah undangan yang hadir sekitar 400 orang. Dari seleksi fi nal diperoleh tiga pemenang terdiri dari juara satu (Fivin

Dwi Septia Putri), dua (Cindy Flade-lia), dan juara persahabatan (Amanda Meisandy). Para pemenang diberikan hadiah berupa tropi, piagam dan uang pembinaan.(Kayumas)

Kebun Kayumas

PEMILIHAN RATU KOPI SITUBONDO 2015

Agus Sumaryanto menandatangani MoU

Ki-ka: Agus Sumaryanto, Sri Sektiyanti, Moch. Erman Kamarudin, dan Bambang Widjanarko

Para pemenang ratu kopi

21--buletin ptpn12

S u p l e m e nS u p l e m e nSafari RamadanSafari Ramadan

Tahun 1436 HTahun 1436 H PTPN XIIPTPN XII

Kultum rutin bakda dzuhur Senin Kamis di KandirDireksi berfoto dengan anak yatim piatu

Direksi menyerahkan santunan yatim piatu pada acara Nuzulul Qur'an di Kandir

I -buletin ptpn12

22-buletin ptpn12

S u p l e m e nS u p l e m e n

Buka puasa Kebun BanjarsariPenyerahan santunan Kebun Blawan

Buka puasa Kebun KalisepanjangPenyerahan santunan Kebun Kaliselogiri

Safari Ramadhan direksi di wil IIIPenyerahan santunan Kebun Kalitelepak

Buka puasa Kebun Kalisat Jampit Buka puasa Kebun Bantaran

II -buletin ptpn12

23--buletin ptpn12

S u p l e m e nS u p l e m e n

III -buletin ptpn12

Buka puasa Kebun Malangsari

Safari Ramadhan Direksi di Wilayah II Penyerahan santunan Kebun SumberjambeSafari Ramadhan Direksi di Wilayah II

Penyerahan santunan oleh pengurus IIK kandir kepada Pengasuh panti asuhan Arief Rahman Hakim keputih Surabaya

Safari ramadhan direksi di wil I Pengurus IIK Kandir bersama anak yatim piatu panti asuhan Arief Rahman Hakim keputih Surabaya

Halal Bi Halal

Komisaris & Direksi bersama jamaah calon haji PTPN XII Komisaris & Direksi bersama atlet Paralimpian Jatim

24-buletin ptpn12

S u p l e m e nS u p l e m e n

IV -buletin ptpn12

Kunjungan Dekom ke Unit Usaha & Anak Perusahaan

Peletakan batu pertama pembangunan Gedung Rawat Inap 3 Lantai di PT RN Medika

Komisaris mengunjungi Pabrik Karet Kebun Kotta Blater

Kunjungan Dekom di PT IGG

Progres pembangunan PG Glenmore

Direksi & Komisaris meninjau waduk buatan Kebun Kalirejo

Produksi kayu mahoni di Kebun Kalisanen

Komisaris meninjau instalasi pembuatan asap cair di Kebun Kalisanen

Komisaris berfoto bersama dengan karyawan pimpinan Kebun Kalisanen

25--buletin ptpn12

S u p l e m e nS u p l e m e n

Direktur SDM & Umum PTPN XII menjadi inspektur upacara gabungan PTPN X, XI, dan XII

Direktur Pemasaran & Renbang PTPN XII menjadi inspektur upacara di Kanwil Jember

Jalan sehat di Wilayah Jember Peserta upacara gabungan karyawan Kantor Direksi PTPN XII

Jalan sehat BUMN Hadir untuk Negeri di ManadoDirektur Utama PTPN XII saat memberangkatkan peserta jalan sehat BUMN Hadir untuk Negeri di Manado, Sulawesi Utara

HUT KEMERDEKAAN RI ke-70PTPN XII HADIR UNTUK NEGERI

V -buletin ptpn12

26-buletin ptpn12

S u p l e m e nS u p l e m e n

Jajaran Manajemen Kebun Sungailembu setelah Upacara 17 Agustus.Jajaran Manajemen Kebun Sungailembu setelah Upacara 17 Agustus.

Jajaran Direksi BUMN Hadir untuk Negeri di ManadoDirektur Utama PTPN XII saat menyerahkan hadiah utama satu unit sepeda motor. BUMN Hadir untuk Negeri di Manado terdiri dari tiga BUMN (Jiwasraya, BKI, dan PTPN XII)

Penyerahan tumpeng kepada perwakilan karyawan yang menjalani Masa Bebas Tugas

BUMN Hadir untuk Negeri di Manado Dirut PTPN XII menyerahkan Penghargaan Masa Pengabdian 30 ta-hun kepada Direktur SDM & Umum PTPN XII

Putra-putri karyawan yang diterima di Perguruan Tinggi Negeri

Ketua IIK Pusat menyerahkan penghargaan putra-putri karyawan yang diterima di Perguruan Tinggi Negeri

VI -buletin ptpn12

27--buletin ptpn12

Produksi kayu mahoni di Kebun Kalisanen

S u p l e m e nS u p l e m e n

Pemenang lomba di Kebun Kalisepanjang Manajemen Kebun Kayumas

Nonton bareng di Kebun Mumbul

Lomba joget bola di Kebun Silosanen

Jatuh bangun: peserta lomba balap karung di Kebun Kotta Blater

Jalan sehat di Kebun Sumberjambe Lomba Makan Kerupuk di Kebun Sumber Tengah

Kegiatan HUT RI ke-70 di Kebun Renteng

VII -buletin ptpn12

28-buletin ptpn12

S u p l e m e nS u p l e m e n

Lomba panjat pinang di kebun BanjarsariLomba panjat pinang di kebun Banjarsari

Lomba joget balon di Kantor Wilayah II Lomba balap bakiak di di Kantor Wilayah II

Lomba mewarnai tingkat TK di Kebun Bangelan

Lomba makan telor di Kebun Jatirono

Ijen Karnaval di Kebun Blawan

VIII -buletin ptpn12