Buletin Al-Ishlah
-
Upload
ksm-bintang-pena -
Category
Documents
-
view
236 -
download
3
description
Transcript of Buletin Al-Ishlah
Topik Utama :*Kesibukan VS Shalat
*Tips dalam Menghadapi
Kesibukan Ketika Shalat
KSM BIntang Pena Bulet n Dakwah
STAI Darul Ulum Kandangan kritis, inovatif dan aktual
Buletin Perdana ini
diterbitkan dalam
rangka Launching
buletin dari KSM Bintang
P e n a . K a m i j u g a
mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah
membantu dalam penerbitan
buletin perdana ini.
Buletin yang kami susun
kali ini mengulas tema tentang
Kesibukan VS Shala t .
Sebagai generasi muda
mahasiswa memang dituntut
berfikir kritis, inovatif dan
m a m p u m e n g e t a h u i
informasi-informasi yang
terjadi di dunia saat ini.
Hal in i d ikarenakan
adanya persaingan yang nyata
Alhamdulillah segala puji bagi Allah swt yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan buletin ini.
Assalamu'alaikum, Wr. Wb.
dalam mengembangkan diri untuk mendapatkan sesuatu yang
di inginkan, sehingga semuanya membuat lalai dalam
mengerjakan kewajiban, terutama dalam hal shalat yang
memang di wajibkan Allah SWT pada kita.
Untuk itu buletin ini hadir sebagai wacana dalam
pengetahuan mengenai hal tersebut, di mana nantinya di bahas
tentang permasalahan kesibukan ketika shalat, serta tips dalam
menghadapi permasalahan tersebut yang pastinya berguna
dalam kehidupan sehari-hari....
Bagaimana.... anda penasaran....???????
Kalau begitu langsung aja di sikattt....
Upss... maksudnya dibaca mas n mba bro..... ^_^
“Kata2 Bijak”
Imam Ghazali
“Barang siapa yang
menghabiskan waktu berjam –
jam lamanya untuk
mengumpulkan harta kerana ditakutkan
miskin,
maka dialah
sebenarnya orang yang
miskin.”
Salam Redaksi
Al-IshlahAl-IshlahEdisi 1/Oktober 2014
AL-ISHLAH/edisi 1/oktober 2014#Hal. 1
ahabat Bintang pena di zaman yang
semakin modern dan dewasa ini, Sdimana berkembang pesat kemajuan
di bidang pengetahuan dan teknologi. Tak
sedikit kita melihat banyak orang berlomba-
lomba mencari ataupun mengasah skill untuk
memudahkan mereka mendapatkan pekerjaan,
terutama di bidang teknologi yang tidak
diragukan lagi.... siapa yang bisa teknologi
berarti dia di pandang sebagai orang yang
cerdas dan pintar, dan lebihnya lagi ia akan
banyak di sukai wanita/pria (sebagai bonus mas
n mba bro) hehehe.. .
Ketika kesibukan menjadi tuntutan
Keahlian di bidang Teknologi menjadi
suatu keperluan yang mendasar. Pekerjaan
seperti ini pun yang ingin dikuasai banyak
orang karena honornya yang bisa mencukupi
kebutuhan hidup, bahkan melebihi ekonomi
y a n g
diharapkan.
Lalu dengan
s k i l l d a n
pengetahuan
yang mereka
m i l i k i ,
m e r e k a
m e n c o b a
merantau ke kota-kota besar untuk mencari
pekerjaan. Bahkan ada sebagian orang yang
tanpa mempunyai pengetahuan dan skill yang
mumpuni ikut mengadu nasib di kota besar,
mereka mengatakan siapa tahu nasib keluarga
kami berubah disini... padahal ya mas n mba
bro cari kerja di kota-kota besar itu tidaklah
mudah ditambah tidak ada skill yang dimiliki,
tapi tetap mereka ngotot dengan tujuan setelah
mereka bekerja bisa memperoleh uang yang
banyak guna memenuhi kebutuhan keluarga,
menaikkan kelas ekonomi keluarga dan
mengangkat derajat keluarganya. Namun
sebenarnya bekerja di kota besar padat dengan
jadwal kerja, padatnya jadwal kerja menuntut
mereka untuk bekerja seharian penuh ...
Bahkan ada sebagian dari mereka yang
kerjanya lembur sampai larut malam, dan lebih
bingungnya lagi dengan kesibukan-kesibukan
pekerjaan yang mereka lakukan itu membuat
mereka lupa waktu-waktu shalat...
Lain lagi halnya dengan masalah anak
muda, di mana mereka sering disibukkan
dengan kegiatan masing-masing, seperti
nangkring (nongkrong) ma teman-teman lah
kata mereka, ada kesibukan ini lah... ada
kesibukan itulah.... sampai-sampai mereka
lalai dan bahkan lupa dengan waktu dan
TopikTopik Utama
Kesibukan VS ShalatKesibukan VS Shalat
AL-ISHLAH/edisi 1/oktober 2014#Hal. 2
“Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan
waktunya atas orang-orang yang beriman.”
(QS. An-Nisa : 103)
$tBur àMø)n=yz £ Ågø:$# }§ RM}$# ur žwÎ) Èbr߉ç7÷èu‹Ï9 ÇÎÏÈ
¨bÎ) no4qn=¢Á9$# ôMtR%x. ’n?tã šúüÏZÏB÷sßJø9$# $Y7»tFÏ. $Y?qè%öqB ÇÊÉÌÈ
nangkring (nongkrong) sama teman-teman lah
kata mereka, ada kesibukan ini lah... ada
kesibukan itulah.... sampai-sampai mereka
lalai dan bahkan lupa dengan waktu dan
kewajiban mereka,... Astagfirullahal Adziim,
mudah-mudahan kita semua gak kaya gitu
yaa.... Amin ya Robb.....
Dengan di dorong nafsu ingin meraih ini
dan meraih itu, mereka pun sibuk sehari
semalam penuh sehingga mereka lupa untuk
beribadah dan mengerjakan shalat yang telah
Allah wajibkan kepadanya dan harus di
laksanakan sesuai dengan waktu yang telah di
tentukan Allah. Allah berfirman dalam Al-
Qur’an kalam-Nya yang qadim :
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan
manusia melainkan supaya mereka mengabdi
kepada-Ku.” (QS. Ad-dzariyat : 56).
“Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu
yang ditentukan waktunya atas orang-orang
yang beriman.” (QS. An-Nisa : 103)
Dari pentafsiran ayat pertama, bahwa
Allah menciptakan kita tidak lain hanya untuk
mengabdi dan beribadah kepada-Nya. Artinya
awal manusia dan jin itu diciptakan untuk
mengabdi dan beribadah kepada Allah SWT,
itulah tujuan utama penciptaan. Kalau begitu
kita masuk ke Ayat yang kedua, di ayat yang
kedua ini Allah mengatakan shalat itu wajib
dan ada waktu-waktu tertentu dalam
mengerjakannya, dari kedua ayat yang ada,
maka dapat dikatakan jika panggilan adzan
sudah berkumandang, sebisa mungkin kita
untuk menghentikan pekerjaan atau kesibukan
kita untuk shalat, karena pekerjaan atau
kesibukan itu hanya sementara saja, dan tidak
memberikan kekayaan yang kekal dan pula
tidak membuat kita mulia juga di hadapan
Allah swt ya kan mas n mba bro.?
Agar lebih jelasnya lagi kita akan ambil
sebuah perumpamaan... Hmmm, semisal
sebuah HP ya... Fungsi awal HP di buat atau
diciptakan adalah untuk menerima pangggilan
dan sms, namun karena ada fitur-fitur
tambahan didalamnya kita bisa liat-liat
foto,video, membuka n buat status lah di
facebook, twiter dan lain-lain. Kemudian
panggilan masuk maka kita berhenti dari
pekerjaan-pekerjaan itu dan mengangkat
telepon tersebut, nah begitu juga maksudnya
ayat di atas.
Lalu timbul pertanyaan dalam benak
kita, apa tidak boleh lalai mengerjakan shalat,?
Kalau begitu adanya kita diperintahkan untuk
meninggalkan segala kesibukan duniawi jika
Adzan di kumandangkan dan waktu shalat
sudah tiba. Berarti tidak ada dong keringanan-
keringanan dalam hal ini yang membolehkan
kita untuk lalai dalam mengerjakan shalat,........
Apakah benar begitu sahabat....?
Yuk kita simak terus buletin ini biar
jelas... Monggo mas n mba bro...
AL-ISHLAH/edisi 1/oktober 2014#Hal. 3
apa tidak boleh lalai mengerjakan shalat,?atau
ada keringanan tertentu dalam hal ini ?apa tidak boleh lalai mengerjakan shalat,?
atau ada keringanan tertentu dalam hal ini ?
AL-ISHLAH/edisi 1/oktober 2014#Hal. 4
Lalai dalam shalat bolehkah....?
Coba kita sama-sama simak dulu cerita
berikut :
Jemari Rani masih menari cepat mengitari keyboard laptopnya, Gadget tersebut menyita penuh perhatian wanita 30 tahunan itu sampai-sampai ia tak menyadari sang ibu yang mulai memperhatikan kesibukkan apa yang tengah Rani lakukan.
“Ran?” tegur sang ibu.
Teguran barusan membuat Rani cukup tercekat namun tak sedikitpun gelagat itu terlihat sebab tangannya masih sibuk dengan sang Gadget. Ia hanya menyahut
“hm?”“ko' masih belum brangkat juga? Udah jam
segini…” sang ibu berujar.
Rani memperlambat laju jemarinya yang tadi ngebut dipermukaan keyboard, ia sedikit berfikir. “kenapa?” bathinnya. Namun seperdet ik kemudian matanya agak membelalak setelah sebelumnya melirik jam yang terpampang di layar laptopnya.
Sudah jam 4 sore!
Ia harusnya sudah sampai di Madrasah tempat ia mengajar. Namun yang terjadi sekarang adalah dia masih belum berangkat juga! Ia buru-buru bangkit dan melesat bersiap-siap secepat yang ia bisa.
“Assalamu'alaikum…” Salam itu terucap bertepatan saat kaki Rani melangkah masuk ke ruang kelas tempat ia mengajar. Anak-anak yang telah menunggunya pun menjawab serentak. “maaf ibu telat ya anak-anak,” Rani berucap menyesal sembari duduk dan mulai mengeluarkan kitab pelajaran. Ia pun memberikan pelajaran sebagaimana biasanya.
Sampai ketika ia membacakan Firman yang tertulis dalam kitab yang ia ajarkan…
Al-Qur'an surah Al-Jumu'ah ayat 10 yang artinya:
“Apabila Telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.”
Rani tertegun beberapa saat. Sedangkan para muridnya telah menanti penjelasan darinya.
Senyap. Beberapa saat berlalu tanpa suara. Sampai kemudian akhirnya Rani angkat bicara.
“yang dimaksud diayat ini adalah bahwa kita sebagai makhluk diperintahkan untuk mengais rezeki atau beraktivitas dan mengingat Allah sebanyak-banyaknya.” Ujar Rani. ”Tapi, mari kita perhatikan, didalam ayat ini, sebelum perintah untuk beraktivitas, perintah yang tertul is sebelumnya adalah perintah untuk…..??”
“sholaaaaat…..” siswa-siswanya menjawab serentak.
Rani tersenyum. namun, matanya berkaca-kaca. Bathinnya gemetar merintih ketakutan akan apa yang telah ia perbuat. Ia telah menyampaikan perintah yang baru saja ia lalaikan.
Ia mengejar waktu untuk menunaikan hak anak-anak di sekolah, namun?
Bagaimana Hak Allah yang telah menciptakannya? Bukankah penciptaannya di muka Bumi ini adalah sebagai hamba yang berkewajiban untuk menyembah?
Nahhh... Dari permasalahan di atas udah membuat kita bingung, ada kesibukan ada kewajiban (shalat), yang mana harus kita dahulukan... mari di simak mas n mba bro... Di s ini ki ta akan jelaskan masalah di perbolehkannya atau tidak melalaikan shalat karena ada kesibukan.... pasti kenyataannya akan mencengangkan anda semuanya... come on.... cekidot.......
AL-ISHLAH/edisi 1/oktober 2014#Hal. 5
Mari kita baca seksama hadist shahih
berikut ini :
Dari Abdullah bin Fadhaalah, dari Ayahnya, katanya:
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam mengajarkan saya, di antara yang pernah dia ajarkan adalah: “Jagalah shalat yang lima.” Aku b e r k a t a : “ S a y a memiliki waktu-waktu yang begitu sibuk, perintahkanlah kepada saya dengan suatu perbuatan yang jika s a y a l a k u k a n perbuatan itu, saya tetap mendapatkan pahala yang cukup.” B e l i a u b e r s a b d a : “Jagalah shalat al 'ashrain. “ (HR. Abu Daud, dll.)
Dalam riwayat tersebut dijelaskan ten tang sha la t Al 'Ashrain adalah:
« الشمس « ، غروبھا قبل وصالة طلوع قبل صالة
Shalat sebelum terbit matahari (Shalat Subuh) dan Shalat sebelum tenggelam matahari (shalat Ashar).
Dalam hadits ini nabi mengajarkan kepada sahabatnya untuk menjaga shalat lima waktu, tetapi sahabat itu mengeluh kepada Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, tentang kesulitannya menjaga shalat lima waktu itu, lalu nabi memerintahkan dia untuk menjaga shalat subuh dan Ashar.
Apa maksudnya?
Apakah berarti dia boleh meninggalkan
shalat lainnya karena kesibukannya, dan dia cukup shalat subuh dan Ashar saja?
Bukan itu ! Sangat mustahil Nabi memerintahkan sahabat itu hanya shalat subuh
dan Ashar tapi meninggalkan shalat wajib lainnya. Tetapi makna hadits ini mesti diartikan bahwa dia sangat sibuk dan kesulitan untuk menjaga shalat berjamaah, maka dia dianjurkan oleh nabi untuk menjaga shalat berjamaah subuh dan Ashar, bukan menjaga shalat subuh dan Ashar semata-mata.
Al Hafizh Ibnu Hajar, dia telah menjelaskan hadits ini dengan begitu bagus sebagai berikut:
Pada redaksi hadits ini nampak ada hal
yang membingungkan, karena seakan nabi
membolehkan cukup dengan shalat al ashrain
(subuh dan Ashar), kemungkinan maksud hadits
ini adalah tentang meninggalkan shalat
berjamaah, bukan meninggalkan shalatnya itu
sama sekali. Wallahu A'lam. (Al Imta' Al Arba'in)
“Cepat cepatlah memenuhi panggilan agama”(Imam Ghazali)
“Cepat cepatlah memenuhi panggilan agama”(Imam Ghazali)
AL-ISHLAH/edisi 1/oktober 2014#Hal. 6
Gimana mas n mba bro masih belum
puas tentang haditsnya, nich di tambah dengan
hadits lainnya :
Dari hadits yang diriwayatkan dari Ibnu
Abbas bahwa “Rasulullah SAW shalat
bersama kami di Madinah dengan menjamak
sholat Dhuhur dengan Ashar dan sholat
Maghrib dengan Isya.” (HR Muslim).
Kemudian, ditambahkan lagi dengan,
“bukan karena takut dan bukan karena
bepergian.”
Diriwayatkan oleh Imam Bukhari
bahwa “Nabi Muhammad SAW menunda
salat di Tabuk suatu hari, kemudian beliau
keluar dan mengerjakan salat Zhuhur dan
Asar secara jamak. Beliau keluar lagi,
kemudian mengerjakan salat Maghrib dan
Isya' ketika di Tabuk usai perang” (HR.
Muttafaqun alaihi).
D i r i w a y a t k a n j u g a , “ B a h w a
Rasullullah menjamak salat Maghrib dan
Isya' ketika hujan turun deras pada malam
itu” (HR. Bukhari).
Jadi, dari keterangan berbagai hadits dan penjelasan ulama, kita mendapat pelajaran bahwa bolehnya menunda shalat dari awal waktunya jika mengalami alasan yang dibenarkan syariat, seperti menuntut ilmu, berbagai kesibukan dan kesulitan yang membuatnya boleh menjamak shalat seperti
sakit, takut terhadap orang kafir, hujan, safar, cuaca panas dan dingin yang ekstrim, bencana alam, atau pekerjaan yang tidak dimungkin ditinggalkan pas bersamaan shalat itu dan jika ditinggalkan akan melahirkan mudharat yang berbahaya bagi hasil pekerjaannya, seperti: dokter sedang membedah pasien, penjaga pintu kereta, penjaga keamanan negara, pasar, apalagi jika jumlah mereka sedikit dan sulit mencarikan penggantinya.
Kondisi-kondisi semacam itulah yang
membuat sebagian dari kita umat muslim lalai
dalam menjalankan shalat berjama'ah di awal
waktu sehingga shalat yang kita jalankan pun
tidak sempurna. Lega kan sobat kalau memang
a d a u l a m a d a n h a d i s t N a b i y a n g
membolehkannya......
Namun walau demikian, janganlah
pengetahuan kita tentang adanya dalil ini
digunakan untuk menunda bahkan tidak
melaksanakan sholat pada waktunya terus-
menerus dikarenakan adanya kesibukan. Kitalah
yang mengatur kesibukan, jangan kesibukan
yang mengatur a tau
memperbudak kita sampai
kita lalai akan kewajiban.
Sebab sebagaimana
yang telah kita semua
ketahui, hal makruh yang
dikerjakan terus-menerus
b i s a m a s u k d a l a m
kategori HARAM....
Wallahu a'lam bis sawab...
AL-ISHLAH/edisi 1/oktober 2014#Hal. 7
Berikut ada beberapa tips agar kita tidak selalu lalai dalam shalat di kehidupan kita :
1. Menghadirkan dalam hati untuk apa kita ada di dunia.
Kita hidup di dunia yakni untuk beribadah kepada Allah Rabb semesta alam,diantara ibadah yang diperintahkan pada kita adalah shalat. Maka mengerjakan shalat adalah kewajiban kita sebagai hamba Allah yang wajib ditunaikan dengan sebaik-baiknya.
2. Ingat segala perbuatan tergantung pada niatnya.
Niatkan pada diri kita untuk selalu shalat tepat waktu. Bersungguh-sungguhlah melawan rasa sibuk yang selalu menggerogoti diri kita, jangan sampaikesibukan menguasai kita.
3. Biasakanlah untuk shalat 5 waktu berjama'ah.
Terutama untuk pria, walau pada awalnya terasa berat tapi kalau sudah dibiasakan akan terasa ringan bahkan kita akan merasa rugi bilameninggalkannya.
4. Komitmen tehadap diri sendiri.
Shalat itu kewajiban itu, dan kewajban itu harus dilaksanakan. Lakukan terus-menerus secara konsisten, sehingga shalat pun berubah fungsi dari terasa berat menjadi kebiasaan yang ringan untuk dikejakan.
5. Perbanyak dzikir dan mengingat Kematian.
Dengan memperbanyak dzikir kita akan semakin dekat dengan Allah, sehingga Allah pun akan sayang dengan kita dan pasti kita akan selalu di ingatkan-Nya tentang kewajiban kita. Jika kita lupa akan kewajiban kita dengan mengingat Kematian, kita akan segera sadar dan bersemangat untuk mencari bekal untuk persiapan menghadapinya, karena Kematian akan datang kapan saja, tanpa di ketahui dan pastinya tanpa perlu undangan dari kita.
Wallahu ‘alam bissawab.........
.
.
Shalat Adalah Kewajiban Setiap Orang BerimanShalat Adalah Kewajiban Setiap Orang Beriman
Bagi sanabat sekalian yang ingin request atau mau curhat masalah apapun, dan mau bertanya permasalahan yang belum paham betul tentang suatu hal
atau sahabat semua mau pasang iklan,bisa kirimkan ke kami dengan format :
Nama#request/curhat/permasalahan/iklan sahabat
Kirim ke [email protected]
Buletin ini jangan diletakkan di sembarang tempat, karena terdapat ayat-ayat suci Al-Qur’an di dalamnya
Buletin Dakwah AL-ISHLAH, Terbit setiap bulan
Penerbit : KSM Bintang Pena (STAI Darul Ulum Kandangan). Pembina : Ahmad Harisuddin, S.Th.I,M.Pd.I.Redaksi Pelaksana : KSM Bintang Pena (STAI Darul Ulum Kandangan). Alamat : Jl. Budi Bhakti, No. 09,RT. 04/II, Kandangan-HSS, Kalsel-71213. Email Redaksi : [email protected]. Phone : 0517-23563, +6287816758020, +6281953555950
Gimana sahabat... info di dalamnya menarik bukan...dan insya Allah bermanfaat untuk kita...
Tapi kalau ada diantara sahabat bintang penayang ingin ikut gabung ke KSM BP,hubungi kontak yang tertera di bawah...
Namun, untuk menjadi anggota terbatas...So cepetan daftarnya...N buktikan....bahwa sahabat bisa dan mampu ikut serta di KSM BP dalammemecahkan masalah yang aktualdengan pemikiran kritis dan inovatif...
dan yang pastinya lagi gratissss untukpendaftarannya...