Buku Teori Kinetika Gas

download Buku Teori Kinetika Gas

of 36

Transcript of Buku Teori Kinetika Gas

  • 7/21/2019 Buku Teori Kinetika Gas

    1/36

    i

    KATA PENGANTAR

    Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segalla rahmat dan

    hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan buku yang berjudul TeoriKinetika

    Gas ini. Buku ini disusun utamanya sebagai bahan ajar perkuliahan Kimia Fisika.

    Mahasiswa diharapkan mampu memahami konsep-konsep teori kinetika gas.

    Buku ini memuat tentang teori kinetika gas, difusi gas

    Pada Kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang setulus-tulusnya dan

    penghargaan kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan, bimbingan dan

    bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung kepada penulis dalam usaha

    menyelesaikan buku ini. Yang terakhir, saran dan komentar dari pembaca sangat kami

    harapkan untuk perbaikan buku ini.

    Mataram, Mei 2014

    Penyususn,

  • 7/21/2019 Buku Teori Kinetika Gas

    2/36

    ii

    DAFTAR ISI

    COVER

    KATA PENGANTAR .................................................................................... i

    DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

    TEORI KINETIKA GAS ............................................................................... 1

    A.Pendahuluan............................................................................ ........... 1

    B.Tekanan Gas........................................................................................5

    C.Distribusi Maxwel Boltsman .............................................................. 9

    D.Frekuensi Tumbukan Antar Molekul ................................................. 18

    D.1 Tumbukan Molekul tunggal dan sejenis...................................... 18

    D.2 Tumbukan antar Molekul Tak Sejenis ........................................ 20

    D.3 Jalan Bebas rata-rata .................................................................... 21

    E. Tumbukan dengan Dinding dan Permukaan....................................... 22

    F.Difusi...................................................................................................23

    DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 24

  • 7/21/2019 Buku Teori Kinetika Gas

    3/36

    ii

  • 7/21/2019 Buku Teori Kinetika Gas

    4/36

    1

    TEORI KINETIKA GAS

    A. Pendahuluan

    Di pertengahan abad ke-19, ilmuwan mengembangkan suatu teori baru untuk

    menggantikan teori kalorik. Teori ini berdasarkan pada anggapan bahwa zat disusun oleh

    partikel-partikel sangat kecil yang selalu bergerak. Bunyi teori kinetik adalah sebagai

    berikut:

    Dalam benda yang panas, partikel-partikel bergerak lebih cepat dan karena itu

    memiliki energi yang lebih besar daripada partikel-partikel dalam benda yang lebih

    dingin. (Wikipedia, 2011)

    Teori Kinetik (atau teori kinetik pada gas) berupaya menjelaskan sifat-sifat

    makroscopik gas, seperti tekanan, suhu, atau volume, dengan memperhatikan komposisi

    molekular mereka dan gerakannya. Intinya, teori ini menyatakan bahwa tekanan tidaklah

    disebabkan oleh gerakan vibrasi di antara molekul-molekul, seperti yang diduga Isaac

    Newton, melainkan disebabkan oleh tumbukan antarmolekul yang bergerak pada kecepatan

    yang berbeda-beda. Teori Kinetik dikenal pula sebagai Teori Kinetik-Molekular atau

    Teori Tumbukan atau Teori Kinetik pada Gas. Dengan demikian, teroi kinetika gas

    membahas sifat-sifat gas yang berhubungan dengan gerakan translasi dari atom dan

    molekul dalam bentuk gas, serta menguji bagaimana sifat-sifat gas tersebut dapat dibahas

    berdasarkan pada gerakan translasi yang bebas dan kontinyu dari komponen-komponennya.

    Untuk dapat membahas sifat-sifat gas dengan lebih sempurna, maka dalam teori kinetikagas digunakan pendekatan gas ideal (Atkin, 2006, Castellan, 1983, dan Mortimer, 2008).

    Pendekatan terhadap gas ideal ini didasarkan atas asumsi-asumsi berikut ini:

    Gas terdiri dari partikel-partikel sangat kecil, dengan massa tertentu.

    Molekul-molekul ini bergerak secara acak. Partikel-partikel yang bergerak sangat

  • 7/21/2019 Buku Teori Kinetika Gas

    5/36

    2

    cepat itu secara konstan bertumbukan dengan dinding-dinding wadah.

    Tumbukan-tumbukan partikel gas terhadap dinding wadah bersifat lenting (elastis)

    sempurna.

    Interaksi antarmolekul dapat diabaikan (negligible). Mereka tidak mengeluarkan

    gaya satu sama lain, karenanya tidak ada perubahan energi (artinya tidak ada energi

    translasi yang diubah menjadi energi rotasi, vibrasi maupun energi lainnya).

    Keseluruhan volume molekul-molekul gas individual dapat diabaikan bila

    dibandingkan dengan volume wadah. Ini setara dengan menyatakan bahwa jarak

    rata-rata antarpartikel gas cukuplah besar bila dibandingkan dengan ukuran molekul

    gas itu sendiri.

    Molekul-molekul berbentuk bulat (bola) sempurna, dan bersifat lentur (elastic).

    Energi kinetik rata-rata partikel-partikel gas hanya bergantung kepada suhu sistem.

    Efek-efek relativistik dapat diabaikan dan efek-efek mekanika kuantum dapat

    diabaikan. Artinya bahwa jarak antarpartikel lebih besar daripada panjang

    gelombang panas de Broglie dan molekul-molekul dapat diperlakukan sebagai

    objek klasik.

    Gambar. Tumbukan elastis molekul-molekul gas (Sumber: Wikipedia, 2011)

    Tumbukan-tumbukan yang terjadi hanyalah mengubah arah kecepatan dari partikel.

    Jumlah rata-rata tumbukan yang terjadi persatuan waktu yang dibuat oleh partikel tunggal

    disebut frekwensi tumbukan. Frekwensi tumbukan memegang peranan penting dalam

    membahas sifat-sifat transport gas dan reaksi-reaksi kimia dalam fasa gas. Jarak rata-rata

    gerakan partikel antara tumbukan yang satu dengan tumbukan yang lain disebutjalan

  • 7/21/2019 Buku Teori Kinetika Gas

    6/36

    3

    bebas rata-rata, yang memegang peranan penting dalam membahas fenomena transport,

    karenamenunjukkan berapa jauh molekul mempunyai sifat tertentu sebelum tumbukan.

    PERSAMAAN GAS IDEAL.

    Gas di dalam suatu ruang akan mengisi sepenuhnya ruang tersebut, sehingga volume

    ruang itu sama dengan volume gas. Menuru Boyle : P . V = konstanta, sedang menurut

    Gay-Lussac

    V = K ( 2730+ t)

    Gabungan dari Boyle dan Gay-lussac diperoleh :

    P . V = K ( 2730+ t )

    Rumus tersebut dapat ditulis sebagai :

    P . V = K . T atau P . V = N. k .T

    T = Suhu mutlakN = Banyaknya partikel gas

    k = Konstanta Boltman = 1,38 x 10-23

    joule/0K

    Persamaan tersebut di atas sering pula ditulis sebagai berikut

    :

    dengan

    P = Tekanan Gas Ideal (N/m2)

    V = Volume Gas (m3)

    n = Jumlah molekul Gas (mol)

    T = Suhu mutlak Gas (0K)

    R = Konstanta Gas Umum, dimana

    R= 8,317 joule/mol.0K

    = 8,317 x 107erg/mol

    0K

    = 1,987 kalori/mol0K

    = 0,08205 liter.atm/mol0K

    Jumlah mol suatu gas adalah : massa gas itu dibagi dengan massa molekulnya. ( Mr )

  • 7/21/2019 Buku Teori Kinetika Gas

    7/36

    4

    Jadi :

    atau

    Dan karena massa jenis gas maka kita dapatkan persamaan dalam bentuk sebagaiberikut :

    Jelas kita lihat bahwa rapat gas atau massa jenis gas tergantung dari tekanan, suhu dan

    massa molekulnya.

    Persamaan gas sempurna yang lebih umum, ialah dinyatakan dengan:

    Jadi gas dengan massa tertentu menjalani proses yang bagaimanapun perbandingan antara

    hasil kali tekanan dan volume dengan suhu mutlaknya adalah konstan. Jika proses

    berlangsung dari keadaan I ke keadaaan II maka dapat dinyatakan bahwa :

    Persamaan ini sering disebut dengan Hukum Boyle-Gay Lussac.

    B. Tekanan Gas

    Tekanan dijelaskan oleh teori kinetik sebagai kemunculan dari gaya yang dihasilkan

    oleh molekul-molekul gas yang menabrak dinding wadah. Andaikan satu molekul gas yang

    bermassa m, bergerak dalam sebuah kubus dengan laju vx yang searah dengan sumbu x.

    Molekul ini akan menumbuk dinding sebelah kanan dan memantul balik denagn laju vx.

    Besarnya perubahan momentum pada dinding kanan untuk satu tumbukan = mv x(mvx)

    = 2 mvx. (Sumber: Atkin, 2006)

  • 7/21/2019 Buku Teori Kinetika Gas

    8/36

    5

    Misalkan ukuran kubus itu dengan luas A. Bagi setiap tumbukan, molekul akan

    bergerak sejauh vx. t dalam selang waktu t.

    Andaikan dalam kubus itu ada N molekul gas dan jumlah molekul gas persatuan

    volume dinyatakan dengan Nv, maka jumlah molekul dalam wadah (kubus tersebut) yang

    bergerak untuk mencapai dinding sebelah kanan adalah Nv A. vx. t . Secara rata-

    rata,setengah dari jumlah molekul yang ada bergerak kekiri dan setengahnya lagi bergerak

    ke kanan. Sehingga rata-rata jumlah tumbukan dalam interval waktu t adalah (NvA. vx.

    t). Dengan demikian total perubahan momentum yang diberikan dalam interval waktu

    tersebut adalah Perubahan momentum = (NvA. vx. t) . (2 m.vx) = m. NvA. vx2. t).Ini

    adalah kecepatan perubahan momentum dan disebut juga gaya. Menurut Hukum Newton

    II, gaya ialah perubahan momentum per satuan waktu

  • 7/21/2019 Buku Teori Kinetika Gas

    9/36

    6

    Selanjuntya tekanan (P) adalah gaya persatuan luas atau

    (A = luas dinding, dan Nv= N / V)

    Andaikan dalam kubus itu ada N molekul dan tumbukan berlaku ke semua arah dengan

    laju rata-rata vx, vydan vz, dengan demikian dalam persamaan di atas kecepatan molekul

    bergerak dinyatakan dalam kecepatan rata-rata, maka:

    ; ;

    Karena gerakan molekul gas acak dan dalam segala arah (dalam ruang tiga dimensi),

    maka diasumsikan bahwa kecepatan rata-rata kuadrat kearah sumbu x, y, dan z sama

    besarnya.sehingga Px= Py= Pz= P, danv2dinyatakandengan c

    2.

    Atau

    di mana n = N/NAvdan M = mNAv= massa molar, serta NAv= Bilangan

    Avogadro c2disebut laju rata-rata pangkat dua.

  • 7/21/2019 Buku Teori Kinetika Gas

    10/36

    7

    [ ]

    Karena (suatu konstanta Boltzmann), maka : [ ]

    Ini adalah persamaan kecepatan alur kuadrat rata-rata (crms) atau kecepatan akar kuadrat

    rata-rata, yang menunjukkan bahwa gerakan molekul-molekul gas sangat bergantung pada

    suhu. Selanjutnya dari persamaan tersebut dapat diturunkan persamaan untuk menghitung

    suhu dan energi kinetik rata-rata dari molekul gas yang bergerak bebas.

    Energi kinetik dari suatu benda yang bergerak adalah Ek = m. v2, atau Ek =

    m.c2. Dengan demikian, energi kinetik rata-rata molekul gas yang bergerak adalah:

    Persamaan ini sesuai dengan prinsip Boyle bahwa suhu absolut merupakan besaran yang

    berbanding lurus dengan energi kinetik rata-rata dari semua molekul dalam sistem.

    Prinsip Ekuipartisi

    Anggap campuran gas-gas tidak bereaksi maka tekanan total adalah jumlah tekanan parsial

    komponen-komponen gas (Hukum Dalton). Bila gas-gas yang bercampur diberi nomor

    1,2,3 dan seterusnya., sehingga tekanan parsial masing-masing P1, P2, Pn. dengan jumlahmolekul:N1,N2, dan seterusnya (Moore, 1972, dan Mortimer, R.G., 2008), maka:

    , , dan seterusnyaUntuk massa masing-masing komponen m1, dan m2

  • 7/21/2019 Buku Teori Kinetika Gas

    11/36

    8

    Dengan menyamakan ekspresi: P1V1= P2V2, N1= N2= N (dimana N = n NAv), dan V1= V2

    = V (Volume wadah), maka dengan mengambil persamaan diatas kita dapatkan bahwa:

    PV = N1m1c12

    =N 2m2c22

    =3N .kT

    m1c12=m2c2

    2= 3kT

    Persamaan tersebut menunjukkan bahwa dalam campuran gas pada suatu wadah dengan

    suhu tertentu, makaEkrata-rata ini bernilai sama, selanjutnya disebut sebagai prinsip

    ekuipartisi energi.

    Gambar. Prinsip Ekuipartisi Energi, dimana semua molekul dalam campuran

    memiliki energi kinetik yang sama

    C. Distribusi Maxwell-Boltzmann sebagai Distribusi Kecepatan Molekul

    Sekarang perhatikan sistem gas bervolume V yang mengandung molekul dalam

    jumlah besar, N. Setiap molekul bergerak dengan kecepatan masing-masing. Kecepatan

    suatu molekul tidak selalu sama, bisa berubah setiap saat. Perubahan terjadi akibat

  • 7/21/2019 Buku Teori Kinetika Gas

    12/36

    9

    tumbukan dengan sesama molekul. Tumbukan yang menyebabkan pertukaran energi

    kinetik antara molekul tersebut dengan molekul yang lain (Atkin, 2006).

    Gambar Perubahan kecepatan molekul gas karena tumbukan

    Kecepatan awal suatu molekul dengan kecepatan awal molekul yang lain di antara

    tumbukan-tumbukan dapat saja sama dan dapat juga berbeda. Dengan demikian ada

    sebaran jumlah molekul mulai dari kecepatan nol hingga kecepatan sangat besar. Sebaran

    tersebut digambarkan dengan suatu fungsi distribusi kecepatan molekul (v) yang disebut

    fungsi distribusi Maxwell-Boltzmann. Dalam dua dimensi, fungsi distribusi Maxwell-

    Boltzmann digambarkan dengan cara sebagai berikut.

    Gambar Alur fraksi molekul (vx) terhadap kecepatan dalam arah x

    Gambar tersebut menunjukkan bahwa molekul-molekul gas yang bergerak acak

  • 7/21/2019 Buku Teori Kinetika Gas

    13/36

    1

    akan mengalami agihan (distribusi) sedemikian rupa, sehingga jika kita dapat

    menggambarkan fraksi molekul-molekul yang memiliki kecepatan dari vxsampai dengan vx

    + dvx, sebagai berikut (Atkin, 2006):

    dNvx

    N f(v)

    v

    vx vx+ dvx

    Gambar. Distribusi molekul-molekul yang memiliki kecepatan vxsampai vx+ dvx.

    = f(vx)= fraksi molekuk-molekul yang memiliki kecepatan antara vx sampai vx+dvx.Sedangkan alur (v) terhadap kecepatan molekul v dengan perbedaan suhu dapat dilihat

    pada gambar berikut.

  • 7/21/2019 Buku Teori Kinetika Gas

    14/36

    1

    Gambar. Distribusi kecepatan Maxwell-Boltzmann dan kebergantungannya pada

    suhu dan massa molekul.

    Fungsi distribusi Maxwell-Boltzmann digunakan untuk menghitung kecepatan rata-

    rata c(mean speed) molekul dalam gas. Perlu dipahami bahwa fraksi molekul atau jumlah

    relatif molekul yang mempunyai kecepatan vsampai v+dvditulis sebagai (v)dv. Perkalian

    fraksi molekul dengan kecepatan ditulis v(v)dv. Kecepatan rata-rata c diperoleh dengan

    mengevaluasi integralnya,

    Bentuk persamaan tersebut merupakan bentuk kontinyu (fungsi kontinyu) dari perhitungan

    rata-rata diskrit. Dalam bentuk diskrit, rata-rata dari molekul-molekul yang memiliki

    kecepatan vx1, vx2, dan seterusnya dihitung melalui :

    Tetapi karena dan dan seterusnya sangat kecil, maka bentuk diskrit tersebut perludiubah kedalam bentuk kontinyu:

    dimana dNVx= N.f(vx) dvx, sehingga:

    Atau dalam system tiga dimensi :

    Dengan mengikuti persamaan ini, kecepatan kuadrat rata-rata juga dinyatakan:

  • 7/21/2019 Buku Teori Kinetika Gas

    15/36

    1

    Kecepatan partikel gas dapat dibagi ke dalam komponen-komponen kecepatan yang tidak

    bergantung satu terhadap lainnya, sehingga probabilitas F(vx, vy, vz)dvxdvydvz molekul

    akan mempunyai komponen-komponen kecepatan dalam daerah vx sampai (vx+ dvx), vy

    sampai (vy +dvy), dan vz sampai (vz+ dvz), serta probabilitas tersebut merupakan hasil

    perkalian probabilitas masing-masing komponennya (pada setiap sumbu x, y, dan z).

    F(vx, vy, vz) dvxdvydvz= f(vx).f(vy).f(vz) dvxdvydvz.

    Probabilitas F(vx, vy, vz) hanya bergantung pada kecepatan kuadarat v2. Dimana harga v2=

    vx2

    + v2y+ vz

    2tidak bergantung pada arah kecepatan masing-masing. Oleh sebab itu, F

    dapat ditulis sebagai fungsi F( vx2, v

    2y,vz

    2), sehingga:

    F (v x2,v

    2y,v z

    2) =f (v x).f (v y).f (vz)

    Persamaan tersebut menunjukkan bahwa probabilitas untuk mendapat molekul-molekul gas

    yang memiliki kecepatan dari v sampai dengan (v+dv) merupakan fungsi differensial orde

    dua. Oleh sebab itu, perlu diupayakan fungsi-fungsi yang memenuhi persamaan 14 tersebut.

    Dalam hal ini, fungsi eksponensial merupakan fungsi yang cocok untuk persamaan (14).

    Dengan demikian, kita dapat memasukkan fungsi eksponensial untuk f(v) dengan

    menggunakan beberapa konstanta untuk mengkonversikan perubahan dari fungsi f(v) ke

    dalam fungsi eksponensial. Untuk memudahkan perhitungan kita lakukan satu persatu,

    yaitu fungsi f(vx) kita kerjakan lebih dahulu. Dimana, menurut Maxwell-Boltzmann bahwa

    molekul-molekul bergerak dengan komponen-komponen kecepatannya vx, vy, dan vz

    sebanding dengan fungsi eksponensial energi kinetiknya, yaitu:

    Dimana: adalah suatu konstanta proporsionalitas pada suhu konstan, dan E adalah energi

    kinetik dengan persamaan:

  • 7/21/2019 Buku Teori Kinetika Gas

    16/36

    1

    Dengan menggunkan hubungan , maka persamaan tersebut dapatditulis:

    Karena f(v) = F (v2x, v

    2y, v

    2z ) = f (vx). f (vy). f (vz), maka jika kiat hanya mengambil

    fungsi dari molekul-molekul gas yang bergerak pada sumbu x saja, maka:

    Begitu juga untuk molekul yang bergerak dalam arah sumbu Y dan Z :

    ()

    Untuk menentukan harga kita harus menghitung probabilitas molekul yang bergerak dalam

    daerah dan harganya harus sama dengan 1, artinya dalam daerah tersebutkemungkinan menemukan molekul yang bergerak dengan kecepatan dari vxsampai dengan

    (vx+dvx) sama dengan 100%. Dengan demikian:

    Dengan mensubstitusikan fungsi f(vx) persamaan tersebut kita dapatkan:

    dengan memanfaatkan integral standar Gauss:

    Jadi pada sumbu x kita dapatkan fraksi molekul-molekul yang bergerak dengan kecepatan

  • 7/21/2019 Buku Teori Kinetika Gas

    17/36

    1

    vxsampai (vx+dvx) adalah

    Demikian pula untuk f(vy) dan f(vz)

    ()

    Dengan mensubstitusikan persamaan - persamaan diatas dapat kita peroleh:

    ()

    ( )

    Dan

    Semua unsur-unsur dalam dvxdvydvz pada titik (vx, vy, dan vz) merupakan perubahan

    volume bola dengan jari-jari v sampai ( v+d v ). Perubahan volume ini adalah 4v2dv .

    Oleh karena itu, probabilitas kecepatan yang terletak dalam daerah v sampai ( v +dv)

    dengan perubahan volume bola dvxdvydvz= 4v2dv, maka

    Dengan mensubstitusikan persamaan ini ke persamaan yang sebelumnya dengan

    memanfaatkan integral standar Gauss, kita peroleh kecepatan rata-rata (), yaitu :

  • 7/21/2019 Buku Teori Kinetika Gas

    18/36

    1

    Berdasarkan pembahasan di atas, kita dapatkan dua macam kecepatan dari molekul-

    molekul gas yang bergerak acak dan bebas, yaitu kecepatan alur kuadrat rata-rata (crms) dan

    kecepatan rata-rata ( c). Namun masih ada satu lagi kecepatan yang paling boleh jadi ( c*).

    Sedangkan dari kecepatan rata-rata dapat diturunkan menjadi kecepatan relatif (crel).

    Dengan demikian, ada empat macam kecepatan yang dinyatakan untuk menentukan posisi

    molekul yang bergerak acak dan bebas, yaitu:

    1. Kecepatan alur kuadrat rata-rata (crms), yaitu kecepatan akar pangkat dua rata-rata

    (v2).

    2. Kecepatan rata-rata yaitu dengan merata-ratakan semua kecepatan molekul yang

    bergeradalam bidang tiga dimensi.

    3. Kecepatan relatif, Kecepatan rata-rata relatif crel , (relatif mean speed) yang

    merupakan kecepatan rata-rata molekul mendekati molekul lain dapat pula

    dihitung dari fungsi distribusi Maxwell-Boltzmann. Walaupun susah diturunkan,

    hal ini dapat ditentukan dengan penjelasan yang masuk akal melalui diagram

    kecepatan-kecepatan molekul berikut:

  • 7/21/2019 Buku Teori Kinetika Gas

    19/36

    1

    Gambar. Representasi tentang kecepatan rata-rata relatif (Atkin, 2006).

    Harga kecepatan rata-rata relatif yang dihubungkan dengan kecepatan akar kuadrat

    rata-rata adalah

    Kecepatan rata-rata relatif dari dua molekul yang tidak identik bermassa mAdan mB

    dapat dirumuskan sebagai:

    dengan

    Perhatikan bahwa massa di sini merupakan massa molekul (bukan massa molar)

    dengan disebut sebagai massa tereduksi. Untuk dua molekul yang identik, maka

    mA= mB= m, sehingga = m/2.

    4.

    Kecepatan yang paling mungkin atau kecepatan paling boleh jadi ( c* ), yaitu

    kecepatan molekul gas pada saat frekwensinya terbesar dan ditentukan berdasarkan

    distribusi Maxwell-Boltzmann yang mencapai harga maksimum. Jika ( v ) diganti

    dengan c, maka

    Kecepatan yang paling mungkin ditentukan berdasarkan turunan pertama dari

    persamaan tersebut yang berharga nol, atau dan diperoleh:

  • 7/21/2019 Buku Teori Kinetika Gas

    20/36

    1

    Gambar. Distribusi Maxwell untuk molekul dengan massa molar M pada suhu T: c*

    a adalah kecepatan yang paling mungkin, cadalah kecepatan rata-rata, dan c adalah

    kecepatan akar kuadrat rata-rata.

    D. Frekuensi Tumbukan Antar Molekul

    D.1 Tumbukan molekul tunggal dan tumbukan antar molekul sejenis (identik)

    Teori kinetika gas memungkinkan kita memperkirakan frekwensi tumbukan antar

    molekul dan jarak rata-rata yang ditempuh oleh molekul untuk mencapai tumbukannya.

    Pendekatan paling sederhana untuk memcahkan masalah ini adalah dengan mengganggap

    semua atom diam kecuali satu yang bergerak sepanjang tabung Jika atom bergerak dengan

    kecepatan rata-rata relatif terhadap mol;ekul lain crel selama selang waktu t, di dalam

    tabung akan terjadi tumbukan dengan luas = .d2, menempuh jarak (sepanjang tabung) =

    crel. t, dan volume tabung = . crel. t (dimana = tampang lintang tumbukan). (Atkin, 2006,

    dan Oxtoby, 2008).

  • 7/21/2019 Buku Teori Kinetika Gas

    21/36

    1

    Gambar Sebuah molekul (paling kiri) melaju dalam silinder yg volumenya . crel

    .t, dalam selang waktu t. Molekul ini akan berbenturan dengan molekul lain yangjuga ada dalam silinder.

    Jumlah molekul yang ada dalam silinder dengan volume tersebut adalah . crel . t. Nv.Dimana Nv adalah jumlah molekul persatuan volum, dan jumlah tumbukan dalam waktu tsama dengan jumlah molekul dalam silinder (yaitu . crel . t. Nv). Dengan demikian,jumlah

    tumbukan persatuan waktu atau frekwensi tumbukannya Dimana: Sebagaimana telah dijelaskan bahwa

    sehingga frekwensi tumbukan untuk atom/molekul tunggal (ZA) dapat dihitung dengan

    persamaan: Jika yang dihitung adalah total tumbukan untuk dua buah molekul, maka persamaan

    tersebut harus diubah dengan mengalikan persamaan tersebut dengan N (faktor berasal

    dari tumbukan A dengan A, atau A dengan A, dihitung sebagai satu kali tumbukan). Jadi

    jumlah tumbukan persatuan volum persatuan waktu untuk tumbukan antar molekul sejenis

    adalah

    Atau

  • 7/21/2019 Buku Teori Kinetika Gas

    22/36

    1

    D.2 Tumbukan antar molekuk tak sejenis (tidak identik)

    Selanjutnya tumbukan yang ditinjau adalah tumbukan antar molekul tak sejenis

    (berbeda), maka perumusannya perlu dimodifikasi. Tumbukan terjadi bila dua molekul

    saling mendekat dalam jarak d. Jarak sebesar ini disebut sebagai diameter tumbukan. Harga

    diameter tumbukan tersebut bagi molekul-molekul model bola keras yang sejenis sama

    dengan diameter molekul bola keras tersebut (persaamaan 22). Untuk molekul model bola

    keras A dan B yang tak sejenis, maka massa molekulnya merupakan massa molekul

    terreduksi (persamaan 19), dan diameter tumbukannya adalah rata-rata dari diameter kedua

    molekul yang bertumbukan (Atkin, 2006).

    Gambar. Tampang lintang tumbukan

    Jumlah tumbukan satu molekul A dengan molekul B adalah adalah jumlah molekul A dan NBadalah jumlah molekul B. Jadi jumlah tumbukan A

    dan B persatuan volum dinyatakan dengan persamaan:

    Atau

    Persamaan-persamaan di atas memperlihatkan bahwa peningkatan suhu sistem

    menyebabkan peningkatan kecepatan rata-rata relatif dari molekul-molekul yang

    bertumbukan. Hal ini menyebabkan frekwensi tumbukan meningkat. Persamaan ini

  • 7/21/2019 Buku Teori Kinetika Gas

    23/36

    2

    menunjukkan bahwa pada suhu tertentu, frekwensi tumbukan berbanding lurus dengan

    tekanan. Bila tekanan diperbesar maka kerapatan molekul membesar sehingga

    kebolehjadian tumbukan antar molekul meningkat. Hal ini menyebabkan frekwensi

    tumbukan juga meningkat. Sebagai contoh, molekul N2pada tekanan 1 atm dan suhu 25 oC

    mempunyai frekwensi tumbukan = 7 109s

    -1yang berarti setiap detik molekul-molekul N2

    bertumbukan 7 109kali (Pengaruh suhu dan tekanan tersebut tercermin dari hubungan

    D.3 Jalan bebas rata-rata

    Diantara tumbukan-tumbukan yang beruntun, sebuah molekul dalam suatu gas akan

    bergerak dengan laju yang konstan sepanjang sebuah garis lurus. Jarak rata-rata diantara

    tumbukan-tumbukan yang beruntun seperti itu dinamakan jalan bebas rata-rata (mean free

    path). Jika molekul bergerak dengan kecepatan c dan bertumbukan dengan molekul-

    molekul lain secara beruntun dengan frekwensi Z, waktu untuk mencapai tumbukan yang

    satu dengan lainnya adalah 1/Z dan jarak antar tumbukan dinyatakan dengan c/Z (dimana

    Z adalah frekwensi tumbukan molekul tunggal), sehingga jalan bebas rata-ratanya adalah

    Karena , maka sehingga diperoleh:

    E. Tumbukan dengan Dinding dan Permukaan

    Dinding suatu tabung dengan luas A tegak lurus terhadap sumbu x di dalam tabung

    tersebut bersisi gas dengan kerapatan Nv yang mempunyai kecepatan vx, akan menumbuk

  • 7/21/2019 Buku Teori Kinetika Gas

    24/36

    2

    dinding tabung dalam waktu t. Jika jarak yang ditempuh oleh molekul gas untuk mencapai

    dinding lebih kecil atau sama dengan vx. t, maka semua moleku yang berada dalam volume

    A. vx. t, yang bergerak kearah dinding dengan kecepatan rata-rata vxyang berkisar dari 0

    sampai akan menumbuk dinding dengan interval waktu t. Sehingga jumlah total tumbukan

    dalam interval waktu tersebut adalah (Atkin, 2006, dan Oxtoby, 2008):

    Gambar.Tumbukan antar molekul gas dengan dinding

    Bentuk integrasi dari persamaan tersebut diselesaikan dengan mensubsitusikan

    persamaan distribusi kecepatan.

    Dengan demikian, jumlah tumbukan molekul dengan dinding persatuan waktu persatuan

    luas dinyatakan dengan Zw yang besarnya adalah:

  • 7/21/2019 Buku Teori Kinetika Gas

    25/36

    2

    Atau Persamaan sederhana ini mempunyai banyak kegunaan, terutama untuk

    menentukan laju molekul gas yang berefusi lewat lubang kecil pada dinding wadah,

    sehingga dapat menjelaskan hukum efusi Graham.

    F.Difusi

    Proses difusi terjadi karena adanya perpindahan massa suatu zat dimana massa

  • 7/21/2019 Buku Teori Kinetika Gas

    26/36

    2

    dapat berpindah dari kondisi dengan konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Perpindahan

    massa dapat terjadi dalam fasa gas maupun cair. Peristiwa difusi berakhir jika telah

    mencapai keadaan setimbang antara dua keadaan (pada keadaan sebelumnya terdapat

    perbedaan konsentrasi sehingga keadaan belum setimbang). Proses difusi dapat terus-

    menerus berlangsung jika perbedaan konsentrasi antara dua kondisi dipertahankan. Hal ini

    dapat dilakukan dengan mengalirkan fluida yang merupakan tempat akan berdifusinya

    suatu molekul secara terus menerus. Proses difusi akan berhenti jika kondisi dari dua fluida

    sudah sama atau setimbang.

    Difusi merupakan proses perpindahan atau pergerakan molekul zat atau gas dari

    konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Difusi melalui membran dapat berlangsung

    melalui tiga mekanisme, yaitu difusi sederhana (simple difusion),difusi melalui saluran

    yang terbentuk oleh protein trans membran (simple difusion by chanel formed), dan difusi

    difasilitasi (fasiliated difusion). Difusi melalui membran berlangsung karena molekul-

    molekul yang berpindah atau bergerak melalui membran bersifat larut dalam lemak (lipid)

    sehingga dapat menembus lipid bilayer pada membran secara langsung. Membran sel

    permeabel terhadap molekul larut lemak seperti hormon steroid, vitamin A, D, E, dan K

    serta bahan-bahan organik yang larut dalam lemak, Selain itu, membran sel juga sangat

    permeabel terhadap molekul anorganik seperti O, CO2, OH, dan H2O. Beberapa molekul

    kecil khusus yang terlarut dalam serta ion-ion tertentu, dapat menembus membran melalui.

    Saluran ini terbentuk dari protein transmembran, semacam pori dengan diameter tertentu

    yang memungkinkan molekul dengan diameter lebih kecil dari diameter pori tersebut dapat

    melaluinya. Sementara itu, molekul molekul berukuran besar seperti asam amino,

    glukosa, dan beberapa garam garam mineral, tidak dapat menembus membrane secara

    langsung, tetapi memerlukan protein pembawa atau transporter untuk dapat menembus

    membran. Proses masuknya molekul besar yang melibatkan transporter dinamakan difusi

    difasilitasi, yaitu pelaluan zat melalui rnembran plasma yang melibatkan protein pembawaatau protein transporter. Protein transporter tergolong protein transmembran yang memiliki

    tempat perlekatan terhadap ion atau molekul yang akan ditransfer ke dalam sel. Setiap

    molekul atau ion memiliki protein transporter yang khusus, misalnya untuk pelaluan suatu

    molekul glukosa diperlukan protein transporter yang khusus untuk mentransfer glukosa ke

  • 7/21/2019 Buku Teori Kinetika Gas

    27/36

    2

    dalam sel. Protein transporter untuk glukosa banyak ditemukan pada sel-sel rangka, otot

    jantung, sel-sel lemak dan sel-sel hati, karena sel sel tersebut selalu membutuhkan

    glukosa untuk diubah menjadi energi.

    Walaupun penyebab difusi umumnya karena gradien konsentrasi,tetapi difusi dapat

    juga terjadi karena gradien tekanan, karena gradien suhu, atau karena medan gaya yang

    diterapkan dari luar seperti pada pemisah sentrifugal. Difusi molekuler yang terjadi karena

    gradien tekanan (bukan tekanan parsial) disebut difusi tekanan (pressure diffusion), yang

    disebabkan karena gradien suhu disebut difusi termal (thermal diffusion), sedangkan yang

    disebabkan oleh medan gaya dari luar disebut difusi paksa (forced diffusion).

    Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi kecepatan difusi, yaitu :

    Ukuran partikel

    Semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel itu akan bergerak, sehinggak

    kecepatan difusi semakin tinggi.

    Ketebalan membran

    Semakin tebal membran, semakin lambat kecepatan difusi.

    Luas suatu area

    Semakin besar luas area, semakin cepat kecepatan difusinya.

    Jarak

    Semakin besar jarak antara dua konsentrasi, semakin lambat kecepatan difusinya.

    Suhu

    Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk bergerak dengan lebih

    cepat.

    Maka, semakin cepat pula kecepatan difusinya

    Difusi molekular dapat didefinisikan sebagai perpindahan atau pergerakan suatu

    molekul melewati suatu fluida dengan pergerakan yang acak. Dapat dibayangkan suatu

    molekul yang bergerak lurus dan kemudian akan bergerak dengan acak akibat tabrakandengan molekul yang lain. Karena pergerakan melekul berlangsung dalam gerakan acak,

    maka pergerakan molekul sering disebut sebagai Random-Walk Process. Difusi molekular

    merupakan perpindahan suatu molekul melalui suatu fluida dengan pergerakan yang acak

    dalam fluida diam atau dalam fluida yang mengalir secara laminer. Suatu molekul yang

  • 7/21/2019 Buku Teori Kinetika Gas

    28/36

    2

    bergerak lurus kemudian akan bergerak secara acak karena bertabrakan dengan molekul

    yanlain, pergerakan molekul seperti ini disebut Random-Walk Process. Laju difusi dapat

    dinaikkan dengan cara pengadukan sehingga kondisi kesetimbangan dapat lebih cepat

    tercapai.

    Gambar 1. Gerakan acak pada proses difusi

    Peristiwa lain yang juga termasuk sebagai peristiwa difusi adalah tinta biru yang

    diteteskan dalam air bening. Tinta akan berdifusi perlahan-lahan ke seluruh bagian air

    hingga diperoleh kondisi kesetimbangan (tidak adanya gradien konsentrasi). Untuk

    menaikkan laju difusi dapat dilakukan pengadukan, sehingga kondisi kesetimbanga dapat

    lebih cepat dicapai. Difusi tidak terbatas hanya pada perpindahan lapisan stagnant (diam)

    zat padat atau zat cair saja. Difusi juga terjadi dalam fase fluida pencampuran fisika dan

    pusaran Eddy aliran turbulen, sama seperti aliran kalor dalam fluida dapat terjadi karena

    konveksi. Peristiwa ini disebut difusi pusaran (Eddy diffusion).

    Pada fluida yang mengandung banyak komponen yang akan berdifusi dalam

    keadaan diam berlaku hukum Frick untuk campuran antara hukum A dan B,yaitu :

    (1)

    Dengan :

    J*AZ = Fluks molar komponen komponen A pada arah sumbu z untuk arah molekuler

    (kgmolA/s.m2)

    DAB = Difusi molekulermolekul A melalui B (m2/s)

    z = jarak difusi (m)

    c = KOnsentrasi A dan B (kgmol/m3)

  • 7/21/2019 Buku Teori Kinetika Gas

    29/36

    2

    xA = Fraksi mol dari A dari campuran A dan B

    jika c adalah konstan, karena cA= cxA maka :

    (2)

    Jika persamaan (1) disubstitusi ke persamaan (2) menghasilkan persamaan difusi untuk

    konsentrasi yang konstan :

    (3)

    Persamaan (3) umumnya digunakan dalam berbagai aplikasi proses difusi molekular.

    Apabila nilai c bervariasi, maka yang digunakan dalam persamaan (3) adalah nilai rata-

    ratanya. Untuk aliran massa yang turbulen dengan konsentrasi yang konstan berlakupersamaan :

    (4)

    dengan M difusivitas massa turbulen dengan satuan m2/s.

    Difusi Molekular pada Cairan

    Laju difusi molekular untuk cairan lebih kecil apabila dibandingkan terhadap laju

    difusi molekul gas. Hal ini disebabkan jarak antara molekul dalam fasa cair lebih rapat

    apabila dibandingkan dalam fasa gas. Umumnya koefisien difusi untuk gas lebih besar

    hingga 105 kali koefisien difusi cairan. Namun fluks pada gas tidak berbeda jauh dari fluks

    dalam cair yaitu 100 kali lebih cepat, hal itu disebabkan karena konsentrasi cair lebih besar

    daripada konsentrasi dalam fasa gas.

    Persamaan difusi untuk cairan

    Jarak molekul dalam cairan lebih rapat daripada dalam fasa gas, maka densitas danhambatan difusi pada cairan akan lebih besar. Hal ini juga menyebabkan gaya interaksi

    antar molekul sangat penting dalam difusi cairan. Perbedaan antara difusi cairan dan difusi

    gas adalah bahwa pada difusi cairan difusifitas sering bergantung pada konsentrasi

    daripada komponen yang berdifusi.

  • 7/21/2019 Buku Teori Kinetika Gas

    30/36

    2

    Equimolar counterdiffusion, dimulai dengan persamaan umum fick kita dapat

    mensubstitusi untuk NA = NB pada keadaan steady state,

    (5)

    dengan, NA adalah flux komponen A dalam kgmol.A/s.m2, DAB adalah difusifitas A

    melalui B dalam m2/s, cA1 merupakan konsentrasi komponen A dalam kgmol/m

    3 pada

    keadaan 1, dan xA1 fraksi mol komponen A dalam keadaan 1, dan cAV disefinisikan

    sebagai :

    (6)dengan cAV merupakan konsentrasi rata-rata total dari A+B dalam kgmol/m

    3, M1

    merupakan berat molekul rata-rata larutan pada keadaan 1 dalam kg massa/ kgmol, dan 1

    merupakan densitas rata-rata pada keadaan 1.

    Koefisien Difusi Cairan

    Pada penentuan koefisien difusi cairan digunakan sel difusi. Sel difusi tersebut

    terdiri atas N pipa kapiler yang panjangnya 5 mm dan diameternya 1 mm. Untuk satu pipa

    kapiler proses difusi dapat digambarkan pada alat :

  • 7/21/2019 Buku Teori Kinetika Gas

    31/36

    2

    (7)

    Jumlah mol yang telah berdifusi selama selang waktu dt melalui N pipa kapiler adalah:

    * +(8)

    * + (9)

    Jika k = CM.CA, dan dianggap CA2

  • 7/21/2019 Buku Teori Kinetika Gas

    32/36

    2

    Gambar 3. Equimolar counterdiffusion gas A dan gas B

    Pengaduk pada tiap ruang berfungsi untuk menjaga agar konsentrasi pada tiap ruang tetap

    seragam. Tekanan parsial pA1> pA2dan pB2> pB1. Molekul A berdifusi ke kanan dan

    molekul B ke kiri. Karena tekanan total P konstan, maka jumlah mol A yang berdifusi ke

    kanan harus sama dengan jumlah mol B yang ke kiri. Jika tidak, berarti tekanan total tidak

    konstan, sehingga

    (11)

    Subskrip z berlaku jika arah pergerakannya jelas. Hukum Fick untuk B pada c konstan

    (12)

    Karena P = pA+ pB= konstan, maka

    (13)

    Mendeferensialkan kedua sisi (14)

    Menyamakan persamaan (3) dengan persamaan (12), diperoleh:

  • 7/21/2019 Buku Teori Kinetika Gas

    33/36

    3

    (15)

    Mensubstitusikan persamaan (14) ke (15), sehingga

    (16)

    Hal ini menunjukkan bahwa untuk campuran gas biner A dan B, koefisien difusivitas DAB

    untuk A berdifusi ke B adalah sama dengan DBAuntuk B yang berdifusi ke A.

    Difusi Gas A dan Gas B dengan Konveksi

    Terjadi jika seluruh fluida berpindah dalam aliran konveksi ke arah kanan.

    Kecepatan molar rata-rata seluruh fluida relatif terhadap titik diam adalah vM m/s.

    Komponen A tetap berdifusi ke kanan, namun sekarang kecepatan difusi vAd diukur relatifterhadap fluida yang bergerak. Kecepatan A relatif terhadap titik diam adalah jumlah dari

    kecepatan difusi dan kecepatan konveksi.

    (17)

    Persamaan umum untuk difusi plus konveksi :

    (18)

    Koefisien Difusi Gas

    Salah satu metode penentuan koefisien difusi gas adalah dengan menguapkan

    cairan murni dalam tabung kapiler yang diisi dengan cairan A murni. Di atas bibir tabung

    dialirkan gas B secara horizontal.

    Gambar 4. Difusi gas dengan menguapkan cairan ke udara

  • 7/21/2019 Buku Teori Kinetika Gas

    34/36

    3

    Laju transfer massa penguapan adalah:

    (19)

    Akibat penguapan yang terjadi, maka jumlah cairan pengurangan cairan A dalam tabung

    akan berkurang. Laju pengurangan cairan A dalam tabung adalah sama dengan fluks NA

    dikalikan luas area penampang tabung

    (20)

    Dengan menggabungkan persamaan (19) dan (20) menghasilkan :

    (21)

    Mengintegrasikan

    (22)Diperoleh waktu penurunan level cairan, tF, sebesar :

    (23)

    (24)

    Dikarenakan gas B terus menerus mengalir, maka konsentrasi gas A di bibir tabung selalu

    sama dengan nol atau PA2= 0.

    Dengan memplot z2z0

    2vs t akan memberikan persamaan garis dengan slope S.

  • 7/21/2019 Buku Teori Kinetika Gas

    35/36

    3

    (25)

    Atau

    (26)

    Dengan :

    PBM = PA1 = tekanan uap caira A

    DAB = koefisien difusi A dalam B

    BMA = berat molekul A

    PT = tekanan total

    T = temperature absolut

    DAFTAR PUSTAKA

  • 7/21/2019 Buku Teori Kinetika Gas

    36/36

    3

    Atkins, P.W.,, 2006. Physical Chemistry, 8th Ed. Oxford University Press. New York.

    Castellan, G.W., 1983. Physical Chemistry, 3th Ed. Addison-Wesley

    Publishing Company. Singapore.

    Mortimer, R.G., 2008. Physical chemistry. 3th Ed. Elsevier Academic Press. London.

    Moore, W.J., 1972. Physical Chemistry. Printice-Hall Inc. New Jersey.

    Oxtoby, D.W., et al., 2008. Principles of Modern Chemistry,Sixth Edition. Thomson

    Brooks/Cole, a part of The Thomson Corporation. USA.

    Wikipedia,2011.Teori Kinetik.Tersedia pada

    http://id.wikipedia.org/wiki/Teori_kinetik. Diakses pada tanggal: