Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

171
Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi informasi dan komunikasi menjanjikan efisiensi, kecepatan penyampaian informasi, jangkauan yang global dan tranparansi. Oleh karena itu dalam era otonomi daerah ini untuk mewujudkan pemerintahan yang good governance salah satu upayanya adalah menggunakan teknologi informasi dan komunikasi atau yang populer disebut e-Government. Dalam Undang-Undang No. 32 tahun 2004 mengenai pemerintahan daerah, efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan daerah perlu ditingkatkan dengan lebih memperhatikan aspek-aspek hubungan antar susunan pemerintahan dan antar pemerintahan daerah, potensi dan keanekaragaman daerah, peluang dan tantangan persaingan global dengan memberikan kewenangan yang seluas-luasnya kepada daerah disertai dengan pemberian hak dan kewajiban menyelenggarakan otonomi daerah dalam kesatuan sistem penyelenggaraan pemerintahan negara; Amanat Undang-Undang ini menunjukkan bagaimana pentingnnya efisiensi dan transparansi, sehingga e-goverment sangat sejalan dengan pengamalan Undang-Undang dimaksud. Dalam abad ke-21 ini dimana informasi memegang peranan penting dari segenap kegiatan, apalagi bangsa kita akan memasuki era baru yang ditandai dengan keterbukaan dan persaingan bebas. Era baru itu, akan berpengaruh tidak saja di bidang ekonomi, tetapi juga dalam segi-segi kehidupan kita yang lebih luas lagi. Untuk menghadapinya, kita dituntut untuk membangun ketangguhan nasional di segala bidang. Tentunya, ketangguhan nasional itu hanya mungkin terwujud jika semua pelaku pembangunan mempunyai kesiapan yang dapat diandalkan dan dipertanggungjawabkan. Tuntutan masyarakat terhadap pelayanan yang lebih baik atau pelayanan prima menjadikan Pemerintah Kota Denpasar mau tak mau harus mengikuti perkembangan teknologi yang menjanjikan efsiensi yang tinggi dan pelayanan yang lebih baik. Pada pertemuan world summit for information society (WSIS) Desember 2003 lalu di Jenewa dihasilkan dua dokumen penting yaitu, declaration of principles dan plan of action, yang secara garis besar mengatakan antara lain bahwa setiap negara diharapkan

Transcript of Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Page 1: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Teknologi informasi dan komunikasi menjanjikan efisiensi, kecepatan

penyampaian informasi, jangkauan yang global dan tranparansi. Oleh karena itu dalam

era otonomi daerah ini untuk mewujudkan pemerintahan yang good governance salah

satu upayanya adalah menggunakan teknologi informasi dan komunikasi atau yang

populer disebut e-Government.

Dalam Undang-Undang No. 32 tahun 2004 mengenai pemerintahan daerah,

efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan daerah perlu ditingkatkan dengan

lebih memperhatikan aspek-aspek hubungan antar susunan pemerintahan dan antar

pemerintahan daerah, potensi dan keanekaragaman daerah, peluang dan tantangan

persaingan global dengan memberikan kewenangan yang seluas-luasnya kepada daerah

disertai dengan pemberian hak dan kewajiban menyelenggarakan otonomi daerah dalam

kesatuan sistem penyelenggaraan pemerintahan negara; Amanat Undang-Undang ini

menunjukkan bagaimana pentingnnya efisiensi dan transparansi, sehingga e-goverment

sangat sejalan dengan pengamalan Undang-Undang dimaksud.

Dalam abad ke-21 ini dimana informasi memegang peranan penting dari segenap

kegiatan, apalagi bangsa kita akan memasuki era baru yang ditandai dengan keterbukaan

dan persaingan bebas. Era baru itu, akan berpengaruh tidak saja di bidang ekonomi, tetapi

juga dalam segi-segi kehidupan kita yang lebih luas lagi. Untuk menghadapinya, kita

dituntut untuk membangun ketangguhan nasional di segala bidang. Tentunya,

ketangguhan nasional itu hanya mungkin terwujud jika semua pelaku pembangunan

mempunyai kesiapan yang dapat diandalkan dan dipertanggungjawabkan. Tuntutan

masyarakat terhadap pelayanan yang lebih baik atau pelayanan prima menjadikan

Pemerintah Kota Denpasar mau tak mau harus mengikuti perkembangan teknologi yang

menjanjikan efsiensi yang tinggi dan pelayanan yang lebih baik.

Pada pertemuan world summit for information society (WSIS) Desember 2003 lalu

di Jenewa dihasilkan dua dokumen penting yaitu, declaration of principles dan plan of

action, yang secara garis besar mengatakan antara lain bahwa setiap negara diharapkan

Page 2: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

2

mampu mengeluarkan National e-strategy pada tahun 2005. Tujuan dari e-strategy ini

adalah bagaimana agar kebijakan dan strategi suatu negara dalam mendayagunakan dan

memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, sehingga mampu membantu negara

tersebut membuat suatu perubahan yang signifikan dalam pembangunannya.

Pemerintah Indonesia juga telah menerbitkan Inpres No. 3 Tahun 2003 tentang

kebijakan dan strategi pengembangan e-Government, hal ini merupakan salah satu

komitmen pemerintah. Juga sebagai strategi nasional dalam rangka perkembangan dan

kemajuan bidang teknologi informasi dan komunikasi.

Pemerintah Kota Denpasar juga memandang perlu untuk segera memiliki

e-strategi dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk mendukung

aktivitas-aktivitas pemerintahan kota Denpasar yang meliputi aktivitas internal

pemerintahan dalam satu instansi maupun antar instansi, serta aktivitas pemberian

pelayanan dari pemerintah Kota Denpasar untuk masyarakat sehingga terciptanya

pemerintahan yang bersih, tranparan dan berwibawa.

1.2. Maksud

Maksud dari pembuatan rencana induk pengembangan e-Government ini adalah

memberikan landasan berpikir, standarisasi, pentahapan dan implementasi bagi

pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar yang komprehensif, efisien,

efektif dan terpadu, dalam bentuk :

1. Kerangka Pemikiran Dasar (e-Government Conceptual Framework);

2. Cetak Biru Pengembangan (e-Government Blue Print);

3. Solusi Pentahapan Pengembangan (e-Government Roadmap);

4. Rencana Implementasi (e-Government Implementation Plan).

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar ini tetap berada

dalam kerangka dan bagian dari penerapan e-Government secara nasional.

Page 3: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

3

1.3. Tujuan

1. Meningkatkan mutu layanan publik melalui pemanfaatan teknologi informasi dan

komunikasi dalam proses penyelenggaraan pemerintahan Kota Denpasar

2. Terbentuknya kepemerintahan yang bersih, transparan, dan mampu menjawab

tuntutan perubahan secara efektif

3. Perbaikan organisasi, sistem manajemen, dan proses kerja kepemerintahan

1.4. Dasar Pelaksanaan

1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah

2. Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003 Tentang Kebijakan dan Strategi Nasional

Pengembangan e-Government.

3. Keputusan Menteri Komunikasi Dan Informasi Nomor 57 Tahun 2003 Tentang

Panduan Penyusunan Rencana Induk Pengembangan E-Government Lembaga.

Page 4: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

4

BAB II

KERANGKA PEMIKIRAN DASAR

(e-Government Conceptual Framework)

Sesuai dengan Inpres No. 3/2003 tentang Kebijakan Dan Strategi Nasional

Pengembangan e-Government, setiap Gubernur dan Bupati / Walikota diamanatkan untuk

mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan tugas, fungsi dan

kewenangannya masing-masing guna terlaksananya pengembangan e-Government secara

nasional.

Menurut Inpres No. 3/2003:

Pengembangan e-Government merupakan upaya untuk mengembangkan

penyelenggaraan kepemerintahan yang berbasis (menggunakan) elektronik dalam

rangka meningkatkan kualitas layanan publik secara efektif dan efisien. Melalui

pengembangan egovernment dilakukan penataan sistem manajemen dan proses

kerja di lingkungan pemerintah dengan mengoptimasikan pemanfaatan teknologi

informasi.

Pemanfaatan teknologi informasi tersebut mencakup 2 (dua) aktivitas yang berkaitan

yaitu :

(1) pengolahan data, pengelolaan informasi, sistem manajemen dan proses kerja secara

elektronis;

(2) pemanfaatan kemajuan teknologi informasi agar pelayanan publik dapat diakses

secara mudah dan murah oleh masyarakat.

2.1. Kerangka Berpikir Pengembangan e-Government

Mengingat pengembangan e-Government merupakan sebuah proses transformasi

dari manual ke elektronik, maka dibutuhkan upaya-upaya sistematis yang menyangkut

subyek, obyek dan metoda yang terkait dengan proses transformasi tersebut.

Proses transformasi ini mengacu pada tiga hal, yaitu perundang-undangan di

bidang teknologi informasi dan komunikasi, kondisi saat ini dan pengaruh lingkungan

yang bersumber pada tuntutan layanan publik dan kemajuan teknlogi informasi dan

komunikasi. Kerangka berpikir tersebut dapat dilihat seperti Gambar 1.

Page 5: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

5

Gambar 1. Kerangka Berpikir Pengembangan e-Government

Sedangkan kerangka berpikir untuk tahapan pengembangan e-Government mengacu pada

usulan tahapan pengembangan oleh Hermawan Kertajaya yaitu :

(I) “Sekedar menjalankan kewajiban” sebagai penyedia layanan publik, tapi

sudah mulai dilewatkan jaringan komputer (LAN/WAN).

(II) Penyediaan layanan publik dilewatkan internet (dapat diakses dari manapun).

(III) Menuju layanan yg berorientasi pada pembangunan ekonomi nasional jangka

panjang (layanan pada kalangan bisnis, pemasok, dan lembaga pemerintah

lainnya)—layanannya dilewatkan LAN/WAN; belum semuanya lewat internet

(ekstranet).

(IV) Berorientasi ke pembangunan ekonomi jangka panjang dan semua layanannya

lewat internet (ekstranet).

Kondisi saat ini : Infrastruktur jaringan, Penetrasi komp/internet, Peraturan Per-UU, SDM/Leadership, Organisas/Sist Manaj, Dana/Anggaran, Strategi

Tujuan : Good-Governance e-Gov yg jamin Sistem Layanan Publik dan ciptakan Sistem Pemerintahan yg demokratis, transparan, bersih, adil, akuntabel, bertanggung jawab, responsif, efektif, efisien

Pengaruh Lingkungan : Tuntutan layanan publik, Kemajuan tekno kominfo, Ancaman digital divide, Peningkatan daya saing

Batasan Instrumen : Inpres 3/2003 – e-Gov Keppres 9/2003 – TKTI Peraturan Perundangan bid TIK lainnya

Subject : Eksekutif, Legislatif, Swasta, LSM, Publik

Object : Infrastruktur teknologi/nontekno, Eksekutif, Legis, Swasta, LSM, Publik

Metoda : Litbang/konsult/studi banding (Roadmap to e-Gov), Regulasi, Panduan/Standarisasi, Sosialisasi, Bintek, Leadership, Organisasi/Manaj Modern, Dana/Anggaran pengembangan berlanjut

Proses Transformasi : e-Goverment

Umpan balik utk penyempurnaan langkah proses transformasi

Page 6: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

6

Gambar 2. Kerangka Berpikir Tingkatan Pengembangan e-Government

(sumber: Hermawan Kertajaya, dkk., 2002:331)

2.2. Kondisi Saat Ini

Pemerintah Kota Denpasar sejak tahun 2001 sudah masuk pada tahapan

e-Government yaitu tingkat pematangan dimana pemerintah kota sudah memiliki situs

yaitu www.denpasar.go.id, pada situs ini masyarakat dapat mengetahui berbagai hal

tentang Pemerintah Kota Denpasar serta sudah bisa berinteraksi dengan mengirimkan

kritik dan saran serta pengisian polling, hanya saja jumlah layanan informasi yang

disediakan masih terbatas pada beberapa instansi, seperti Kantor Pengolahan Data

Elektronik dan Komunikasi (KPDEKOM), Dinas Tata Kota dan Bangunan dan Dinas

Kesehatan, padahal jumlah instansi yg belum menyajikan informasi di situs masih banyak.

Kondisi infrastruktur jaringan komunikasi yang belum terintegrasi menghambat tahapan

pematangan ini. Beberapa instansi sudah memiliki Local Area Network (LAN) hanya

saja belum terhubung antar instansi (INTRANET), sehingga update data dan interaksi

masyarakat melalui situs tidak bisa langsung bersentuhan dengan tiap instansi namun

melalui KPDEKOM.

Page 7: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

7

Untuk mengetahui kondisi saat ini tentang kesiapan Masyarakat, Swasta dan

Pemerintah Kota Denpasar dalam penerapan e-Government, telah dilakukan survey yang

melibatkan 71 perusahaan sebagai responden, 385 orang sebagai responden masyarakat

dan 41 instansi Pemerintah Kota Denpasar.

2.2.1. Metode Sampling Penentuan Responden

Formula untuk menentukan Ukuran Sampel adalah sebagai berikut :

1. Untuk Masyarakat :

Populasi Penduduk Kota Denpasar :

a. Kec. Denpasar Selatan: 76.172 40.6%

b. Kec. Denpasar Timur : 78.758 42.0%

c. Kec. Denpasar Barat : 32.600 17.4%

Total Populasi Penduduk : 187.530

Besarnya sampel adalah n, dengan 2

2 )1(..).(e

ppesn −=

s.e. = standard error

Bila Tingkat Kepercayaan (Significant Level/SL) 95%, maka s.e. = 1.96

Bila Tingkat Kepercayaan (Significant Level/SL) 90%, maka s.e. = 1.67

p = probabilitas bahwa seorang penduduk terpilih sebagai sampel

(1-p) = probabilitas bahwa seorang penduduk tidak terpilih sebagai sampel.

e = toleransi error

Bila S.L. 95%, maka e = 5% dan S.L. 90%, maka e = 10%

Probabilitas seseorang terpilih sebagai sampel/responden adalah 0.5 sehingga

probabilitas tidak terpilih sebagai responden adalah 0.5

Page 8: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

8

Bila S.L. 95%, Maka total sampel yang diperlukan adalah :

38516.38405.0

)5.01(5.096.12

2

≈=−

=xxn

Dengan menggunakan Proporsional Random Sampling, maka Jumlah Sampel per

Kecamatan adalah sebagai berikut :

Pemilihan seseorang sebagai responden pada tiap kecamatan dilakukan secara acak

(random).

2. Untuk Perusahaan :

Unit Usaha/Perusahaan yang ada di Kota Denpasar :

a. Perbankan : 63 9.03%

b. Hotel, Restoran, Travel : 345 49.48.0%

c. Sektor Usaha : 80 11.47%

Total Populasi Perusahaan : 488

n=385

Denpasar Selatan 40.6%

Denpasar Timur 42%

Denpasar Barat 17.4%

n=156 n=162 n=67

Page 9: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

9

Bila S.L. 90%, Maka total sampel perusahaan yang diperlukan adalah :

perusahaanxxn 707.691.0

)5.01(5.067.12

2

≈=−

=

Dengan menggunakan Proporsional Random Sampling, maka Jumlah Sampel per

jenis perusahaan adalah sebagai berikut :

Pemilihan perusahaan sebagai responden pada tiap jenis usaha dilakukan secara acak

(random) dengan menggunakan nilai random.

3. Untuk instansi, semua instansi disurvey (observasi populasi)

2.2.2. Analisis Komprehensif Hasil Survey

1. Perilaku dan Kesiapan Pengguna (Masyarakat dan Perusahaan)

a. Masyarakat Kota Denpasar telah terbiasa menggunakan Komputer (83.6%)

dan secara rutin menggunakannya (63.6%), hanya saja lama penggunaannya

masih relatif singkat (kurang dari 5 jam per minggu) dengan tempat

pemakaian PC yang beragam, yaitu di rumah, kantor, sekolah, rental.

Pemakaian Komputer oleh responden sudah cukup lama, yaitu sebanyak lebih

n=385

Perbankan 12.9%

Hotel, Restoran, Travel 70.7%

Sektor Usaha 16.4%

n=9 n=50 n=12

Page 10: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

10

dari 70% telah menggunakannya lebih dari setahun. Responden yang memiliki

Komputer di rumah, cukup banyak yaitu 45%.

b. Untuk internet, sebagian besar responden masyarakat telah mengetahui dan

menggunakannya (52%). 58% dari pengguna internet menggunakan warnet

untuk akses. Fasilitas yang digunakan masih dominan untuk e-mail (83%) dan

chatting (65%). Akses e-mail sudah ada yang menggunakan PDA (18%).

c. Perusahaan yang menggunakan dukungan komputer untuk opersional cukup

dominan (78.6%) dimana 70% telah terhubung dengan jaringan lokal (LAN)

dan internet.

2. Kesiapan Unit dan SDM

a. 54% perusahaan telah memiliki divisi/bagian EDP atau Pusat Komputer di

mana jumlah SDM pada divisi tersebut masih relatif sedikit (< 5 orang).

Untuk instansi, hanya ada 13.5% yang memiliki bagian Pusat Komputer/SIM.

b. Untuk instansi, hanya ada 9 instansi yang mempunyai SDM bidang IT dengan

tingkat pendidikan yang beragam, D III s/d S2.

c. Untuk kesiapan SDM pada instansi, Pejabat Pemerintah Kota Denpasar yg

familiar mengunakan komputer 16.67% dan internet 11.54%, sedangkan untuk

level staf yg familiar dgn komputer 27% dan internet 10.71%).

3. Kesiapan Infrastruktur Hardware dan Software

a. Perusahaan yang menggunakan komputer dalam operasionalnya, mencapai

78,6%, hanya jumlah unit PC masih sedikit, yaitu kurang dari 5 yang

mencapai 40% dari total responden perusahaan yang sebagiannya

berspesifikasi Pentium IV (66%).

b. Semua instansi pemerintah (100%) telah menggunakan komputer dalam

layanan operasionalnya, 75% diantaranya telah menggunakan PC Pentium IV.

Hanya saja tidak setiap staf tersedia/menggunakan komputer, hanya 29% yang

tersedia/menggunakan komputer. Hal ini menyebabkan lebih dari 50%

instansi menyatakan bahwa fasilitas komputer belum memadai untuk

Page 11: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

11

operasional layanan. 32% instansi telah mempunyai Laptop untuk mendukung

operasionalnya.

c. Baik masyarakat, instansi maupun perusahaan, masih dominan menggunakan

Sistem Operasi Windows (95/2000/XP), yaitu mencapai 82%. Alternatif

Sistem Operasi yang digunakan adalah Linux, DOS, Windows NT.

d. Penggunaan aplikasi yang paling dominan di masyarakat, instansi dan

perusahaan adalah pemakaian s/w perkantoran (Microsoft Office), yaitu untuk

perusahaan 80% dan isntansi 92%. Database yang dominan digunakan pada

instansi maupun perusahaan adalah Access dan SQL server. Untuk instansi,

menggunakan Access (83%), sedangkan perusahaan menggunakan SQL

Server (45.4%).

e. Untuk instansi, masih sedikit yang menggunakan Pemrograman Web, kurang

dari 10%.

4. Komunikasi dengan Web Pemerintah Kota

a. Baik masyarakat maupun perusahaan, masih relatif sedikit yang meng-akses

Web Denpasar (masyarakat: 6.4%, perusahaan: 21.7%). Masyarakat meng-

akses Web dengan tujuan untuk mengetahui informasi pemerintahan,

sedangkan perusahaan lebih banyak bertujuan untuk mengetahui peraturan

pemda, yaitu sebanyak 46%.

b. Hanya sedikit sekali masyarakat yang pernah e-mail kepada Pemerintah Kota,

Denpasar yaitu kurang dari 1%. Sedangkan untuk perusahaan, tidak ada yang

pernah e-mail ke Pemerintah Kota Denpasar.

Dari analisis ini dapat disimpulkan bahwa masyarakat dan swasta telah siap dalam

implementasi e-Government, hanya saja ketidaksiapan justru dari sisi Pemerintah Kota

Denpasar.

Page 12: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

12

2.2.3. Analisis SWOT

Selain melakukan analisis komprehensif terhadap hasil survey, agar hasil

penyusunan rencana induk pengembangan e-Government dapat mencapai kondisi ideal

yang diharapkan maka perlu dilakukan analisis SWOT.

Ada beberapa komponen pokok yang akan dianalisis yaitu sumber daya manusia,

perangkat keras, perangkat lunak/aplikasi, jaringan komputer/Internet, Data dan

Informasi, pelayanan masyarakat, organisasi. Komponen tersebut dianalisis letak

kekuatannya (Strengths), kelemahannya (Weaknesses), peluang (Opportunities) dan

tantangan (Threaths). Analisis SWOT ini dipakai sebagai dasar penentuan rencana

pengembangan e-Government.

Dari analisis ini maka dapat dilakukan evaluasi diri untuk berbenah diri

membangun sistem e-Government yang handal dan terpadu. Selain itu, dengan analisis

SWOT tersebut dapat diidentifikasi beberapa masalah utama yang perlu mendapatkan

perhatian untuk dapat mencapai kondisi yang memungkinkan untuk membangun dan

mengembangkan e-Government. Strategi pengembangan e-Government menurut prioritas

selanjutnya dapat dibangun berdasarkan analisis SWOT yang telah disusun, disesuaikan

dengan kondisi riil yang ada di Pemerintah Kota Denpasar.

Analisis SWOT yang disusun berikut selain dari hasil kuisioner juga hasil dari

survey langsung terhadap masyarakat, kalangan bisnis dan instansi pemerintah juga hasil

dari survey terhadap dokumen-dokumen pendukung (data sekunder) yang terdapat di

Pemerintah Kota Denpasar.

Page 13: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Tabel 1. Analisis SWOT hasil survey e-Government Pemerintah Kota Denpasar

Komponen Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman Sumber Daya Manusia

1. Adanya kesadaran dari SDM mengenai perlunya Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk dapat memberikan pelayanan yang lebih baik

2. Terdapat SDM yang peduli dengan pengembangan e-Government di lingkungan Pemerintah Kota

1. Prosentase penguasaan dan penggunaan teknologi informasi masih rendah

2. Sangat rendah SDM berlatar belakang pendidikan komputer

3. Frekuensi bimbingan teknis SDM tentang teknologi informasi masih rendah dan tidak kontinyu

1. Banyak sumber dan narasumber untuk proses pembelajaran di bidang teknologi informasi dan komunikasi

2. Teknologi Informasi semakin siap pakai dan berdaya guna

3. Terdapat tenaga ahli yang kompeten dengan pengembangan e-Government

1. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sangat pesat

2. Kurangnya penguasaan pemanfaatan teknologi informasi akan mengakibatkan tertinggal dari daerah lain

Perangkat Keras

1. Semua instansi telah memiliki komputer dengan jumlah yang beragam

2. Terdapat beberapa komputer server yang memadai

3. Hampir semua H/W sudah dioperasikan

1. Perawatan H/W kurang diperhatikan

2. Kebanyakan tidak punya penanggung jawab kerusakan

3. H/W untuk pimpinan belum memadai

1. Harga H/W relatif semakin murah dan H/W mudah di up-grade

2. Komputer sudah dianggap sebagai kebutuhan standar

3. Kemampuan dan dayaguna H/W semakin canggih dan lengkap

4. Mudah didapatkan di pasaran

1. Perkembangan H/W sangat pesat sehingga H/W yang ada cepat ketinggalan jaman

2. Kemajuan teknologi S/W berdampak pada kebutuhan H/W yang canggih

Rencana Induk Pengem

bangan e-Governm

ent Pemerintah K

ota Denpasar

13

Page 14: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Komponen Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman Perangkat Lunak / Aplikasi

1. Website beberapa kali memperoleh Award tingkat nasional dan pernah mewakili Indonesia di ajang Internasional

2. Pernah meraih peringkat 3 Nasional dalam implementasi e-Government

3. Website sudah menggunakan Content Management System (CMS) untuk seluruh instansi

4. Sudah ada aplikasi untuk mendudukung perijinan

5. Sudah memanfaatkan aplikasi mobile (SMS)

1. Pengembangan S/W masih parsial belum terintegrasi dan terpadu

2. Belum terdapat urutan prioritas dalam pengembangan aplikasi

3. Belum ada sistem yang terpadu (single sign-on system)

4. Paket program ada yang masih bajakan

1. S/W semakin mudah dipelajari (user friendly)

2. Kemampuan S/W semakin canggih

3. Ketersediaan S/W semakin lengkap

4. Banyak perusahaan pembuat software

5. Tersedianya sistem open-source

1. Perkembangan S/W sangat cepat

2. S/W mutakhir selalu menuntut H/W yang canggih

3. Gencarnya pemberantasan software bajakan

Jaringan / Internet

1. Beberapa instansi perijinan, UPT, Capil dan Kecamatan-kecamatan telah mempunyai jaringan intranet.

2. Ada keinginan untuk mengintegrasikan data-data untuk kepentingan pelayanan publik lewat jaringan

3. Lokasi seluruh instansi dapat terjangkau baik lewat jaringan kabel maupun wireless

1. Sedikit sekali instansi yang memiliki tenaga administrator ataupun operator jaringan yang handal

2. Penguasaan komputer dan Internet, baik pimpinan maupun staf masih rendah

1. Teknologi jaringan sudah murah dan mudah didapat di pasaran.

2. Pengembangan aplikasi jaringan sudah lebih mudah dan cepat.

3. Database terpusat maupun tersebar sangat mudah diimplementasikan.

1. Masyarakat sudah melek internet, membuat mereka lebih suka mendapatkan informasi yang terpasang di Web.

2. Investor lebih tertarik pada pemerintahan yang memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi

3. Tuntutan penyajian informasi yang cepat dan akurat

14

Rencana Induk Pengem

bangan e-Governm

ent Pemerintah K

ota Denpasar

Page 15: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Komponen Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman Data / Informasi

1. Adanya kesadaran pentingnya data yang akurat dan terintegrasi

2. Tersedianya H/W dan S/W pemroses data

3. Tersedianya tenaga siap latih 4. Adanya keinginan pemusatan

data pada Unit Pelayanan Terpadu (UPT)

1. Belum ada Basis Data terpadu 2. Informasi/data antar aplikasi dan

antar instansi belum terintegrasi 3. Belum ada prosedur standar

penanganan data 4. Organisasi dan kelengkapan

data masih belum baik (masih kesulitan dalam mencari informasi yang diperlukan)

5. Perlu waktu yang lama untuk mendapatkan informasi online yang up to date (menanggapi kritik saran di web)

1. Kemajuan Teknologi Informasi yang canggih dan berdayaguna

2. H/W dan S/W pemroses data semakin lengkap dan canggih

3. Banyak Pakar (penyedia jasa) di bidang pengolahan data (sistem informasi)

4. Ada sistem Basis Data Terdistribusi ataupun terpusat yang terpadu

1. Tuntutan masyarakat tentang informasi dan pelayanan

2. Tuntutan masyarakat akan transparansi

3. Data/Informasi yang salah bisa menjerumuskan

4. Keamanan dan penyalahgunaan data

Organisasi, Sistem Manajemen dan Proses Kerja

1. Pimpinan memiliki e-leadership 2. Adanya kesadaran pentingnya

komunikasi 3. Adanya kesadaran pentingnya

keterpaduan pelayanan 4. Seluruh instansi akan

terhubung lewat jaringan

1. Kurangnya keinginan sharing sumber daya/ data

2. Ketersediaan dan kualitas peralatan antar bidang tidak merata

3. SDM dalam bidang teknologi informasi antar instansi tidak merata

4. Penyediaan dana untuk menangani e-Government belum terpadu

1. Kemajuan Teknologi Informasi yang canggih dan berdayaguna

2. Banyak pakar yang gigih mengembangkan e-Government

3. Banyak best practise e-Government yang dapat dirujuk

4. Otonomi Daerah

1. Penyediaan Data/Informasi yang tidak berkualitas akan menurunkan wibawa pemerintah

2. Tuntutan kecepatan pelayanan untuk masyarakat

3. Masyarakat semakin kritis

15

Rencana Induk Pengem

bangan e-Governm

ent Pemerintah K

ota Denpasar

Page 16: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Komponen Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman PelayananMasyarakat

1. Prosentase penggunaan komputer (stand-alone dan jaringan) dalam pelayanan masyarakat cukup

2. Tingginya keinginan masyarakat umum dan bisnis untuk mendapatkan pelayanan yang cepat dan terpadu

3. Tersedianya website untuk menyampaikan kritik dan saran

4. Adanya KIOSK layar sentuh untuk informasi kota Denpasar dan perijinan

5. UPT yang terkomputerisasi dan online

1. Kurangnya sosialisasi keberadaan webiste pemerintah kota

2. Waktu menanggapi kritik dan saran yang masih lama

3. Pemanfaatan teknologi informasi di tingkat desa/kelurahan serta kecamatan masih rendah

1. Informasi layanan terpadu dapat ditingkatkan dengan layanan e-Government

1. Tuntutan masyarakat untuk memperoleh layanan yang cepat, tepat dan terpadu

Peraturan Sudah ada Inpres no 3 th 2003

Belum ada petunjuk pelaksanaan Otonomi daerah memungkinkan pembuatan peraturan pelaksanaan e-Government pada tingkat Pemerintah Kota

Tuntuan kepastian hukum akan produk dari e-Government

Rencana Induk Pengem

bangan e-Governm

ent Pemerintah K

ota Denpasar

16

Page 17: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Tabel 2. Matrik Analisis SWOT

Peluang (O): 1. Teknologi informasi dan komunikasi dapat

mengefektifkan pelayanan kepada masyarakat 2. Ketersediaan konsultan e-Government 3. Banyak sumber dan narasumber untuk proses

pembelajaran di bidang teknologi informasi dan komunikasi

Tantangan (T): 1. Perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat 2. Masyarakat menginginkan pelayanan yang cepat,

tepat dan terpadu, serta ketersediaan informasi yang akurat dan informatif

3. Dinamika masyarakat yang menuntut terciptanya Good Governance

Kekuatan (S): 1. Pimpinan memiliki e-leadership 2. Ketersediaan S/W, H/W dan jaringan yang

cukup. 3. Beberapa kali memperoleh award untuk

website terbaik dan pengembangan e-Government

S1-O1 : Manfaatkan e-leadership pimpinan yang peduli dengan e-Government dalam pemanfaatan teknologi informasi untuk mengefektifkan pelayanan kepada masyarakat S2-01: Manfaatkan Ketersediaan S/W, H/W dan jaringan untuk mengefektifkan pelayanan kepada masyarakat S1-O2 : Optimalkan konsultan e-Government untuk meraih prestasi di bidang e-Government

S1-T1 : Manfaatkan e-leadership pimpinan agar mengarahkan SDM untuk mengikuti perkembangan teknologi informasi yang terbaru S2-T3 : Manfaatkan ketersediaan S/W, H/W dan jaringan untuk pelayanan yang cepat, tepat dan terpadu, serta ketersediaan informasi yang akurat dan informatif S2-T3 : Manfaatkan ketersediaan S/W, H/W dan jaringan untuk terciptanya Good Governance

Kelemahan (W): 1. SDM yang menguasai dan menggunakan

teknologi informasi masih rendah dan belum merata

2. Pengembangan S/W, H/W serta pengelolaan data belum terintegrasi dan terpadu

W1-O1: Tingkatkan kemampuan SDM yang terampil dalam penggunaan teknologi informasi untuk mengefektifkan pelayanan kepada masyarakat W1-O3: Manfaatkan sumber dan narasumber untuk meningkatkan kemampuan SDM W2-O2: Sempurnakan sistem pengembangan dan

W1-T1: SDM diberi penguasaan teknologi informasi yang terbaru W2-T1: Hindari kesalahan distribusi dan penempatan SDM yang tidak sesuai ketrampilan untuk mengurangi dampak perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat

Eksternal

Internal

Rencana Induk Pengem

bangan e-Governm

ent Pemerintah K

ota Denpasar

Rencana Induk Pengem

bangan e-Governm

ent P

17

Page 18: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

3. Perlu waktu yang lama untuk mendapatkan informasi online yang up to date (menanggapi kritik saran di web)

pemeliharaan teknologi informasi serta pengelolaan data yang belum terintegrasi dan handal dengan memanfaatkan ketersediaan konsultan e-Government

W3-01: Tingkatkan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk update informasi di web

W2-T2 : Hindari kelemahan sistem pengembangan S/W, H/W serta pengelolaan data yang belum terintegrasi dan handal untuk mengurangi ketidakpuasan masyarakat yang menginginkan pelayanan yang cepat, tepat dan terpadu, serta ketersediaan informasi yang akurat dan informatif

Page 19: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

19

2.3. Kesesuaian Visi dan Misi

Visi Pemerintah Kota Denpasar, seperti yg tercantum pada Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RJPMD) Kota Denpasar Tahun 2005-2010

yaitu Terciptanya Kota Denpasar Berwawasan Budaya dengan Keharmonisan dalam

Keseimbangan secara berkelanjutan dengan misinya yaitu (1) Menumbuhkembangkan

jati diri Ruang dan masyarakat Kota Denpasar yang berdasarkan kebudayaan Bali.

(2) Pemberdayaan masyarakat dilandasi dengan Kebudayaan Bali dan Kearifan Lokal,

(3) Mewujudkan pemerintahan yang baik (good governance) melalui Penegakan

Supremasi Hukum, (4) Membangun pelayanan publik untuk meningkatkan kesejahteraan

masyarakat, (5) Mempercepat pertumbuhan dan memperkuat ketahanan ekonomi melalui

sistem ekonomi kerakyatan.

Terkait dengan visi dan misi tersebut, maka e-Government Kota Denpasar perlu

memiliki visi yang sejalan dengan visi dan misi di atas (misalnya) “Menjadi Kota yang

Unggul dan Prima dalam penyelenggaraan pemerintahan (Government), pelayanan publik

(Citizen) dan ketahanan ekonomi (Business) yang Berwawasan Budaya.

Dari visi ini dapat diterjemahkan bahwa e-Government yang diimplementasikan

harus dapat memenuhi harapan dan kebutuhan dari internal pemerintahan, masyarakat

dan pihak swasta. Kata unggul mengandung makna upaya nyata peningkatan kinerja

aparatur pemerintah dalam pelayanan masyarakat, sedangkan kata prima mengandung

makna efisien, efektif, adil dan transparan, dimana hal ini dapat diwujudkan dengan

penerapan teknologi informasi dan komunikasi.

Selain visi dan misi Pemerintah Kota Denpasar tersebut, perlu juga diselaraskan

dengan sasaran umum, arah kebijakan pembangunan dan program pembangunan

Telematika yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RJPMD) Kota Denpasar Tahun 2005-2010. Adapun sasarannya adalah (1) Terwujudnya

penyelenggaraan Telematika yang efisien, yaitu mampu mendorong produktivitas dan

pertumbuhan ekonomi dengan tetap memperhatikan kemanfaatan aspek sosial dan

komersial, (2) Meningkatnya aksesibelitas masyarakat akan layanan telematika,

(3) Meningkatnya kapasitas serta kemampuan masyarakat dalam mengembangkan dan

mendayagunakan teknologi dan aplikasi telematika secara efektif.

Page 20: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

20

BAB III

BLUEPRINT PENGEMBANGAN

(e-Government Blue Print)

Untuk mengintegrasikan seluruh implementasi e-Government dibutuhkan standar

dan aturan-aturan pendukung yang dapat dijadikan acuan utama dalam pengembangan

e-Government untuk seluruh instansi. Agar standar dan panduan tersebut dapat diadaptasi

oleh seluruh instansi di Pemerintah Kota Denpasar secara lebih sistematik dan terpadu,

maka perlu diterjemahkan ke dalam suatu bentuk dokumentasi yang lebih terperinci dan

memudahkan mengikuti tahapan-tahapan kunci yang memungkinkan hasil yang ingin

dicapai dapat lebih terukur. Blueprint e-Government merupakan salah satu panduan yang

lebih terperinci yang memudahkan pemerintah Kota Denpasar melakukan perencanaan,

pelaksanaan dan pengendalian pengembangan e-Government.

Blueprint dasar yang harus tersedia adalah blueprint pengembangan sumber daya

manusia, blueprint pengembangan infrastruktur jaringan dan blueprint pengembangan

aplikasi.

Agar blueprint menjadi sebuah acuan standar yang dapat mengantisipasi adanya

perubahan akibat kemajuan teknologi dan dinamika otonomi daerah, blueprint didesain

dengan prinsip keseimbangan antara flexibility (konsisten namun dapat dimodifikasi

sesuai dengan kebutuhan dan kebijakan yang spesifik) dan standardization.

Dengan memahami implementasi e-Government yang benar dan

mengacu kepada blueprint yang sudah dibuat, akan mendorong seluruh instansi

Pemerintah Kota Denpasar mewujudkan visi serta turut mensukseskan terciptanya public

good governance melalui e-Government.

3.1. Blueprint Sumber Daya Manusia

Dokumen Cetak biru (Blueprint) sumber daya manusia (SDM) e-Government

bagi lembaga Pemerintah Kota Denpasar ini dimaksudkan untuk memberikan panduan

baku pengembangan e-Government hanya pada bidang sumber daya manusia

e-Government, dengan ruang lingkup pemerintahan kota Denpasar

Page 21: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

21

Tujuan pembuatan dokumen Cetak biru (Blueprint) sistem ini adalah:

1. Panduan dalam perecanaan pengembangan sumber daya manusia yang mengelola

e-Government

2. Pedoman mengenai ukuran atau patokan tentang pengetahuan dan ketrampilan

yang dimiliki sumber daya manusia yang mengelola e-Government

3. Pedomana dalam pengelolaan jabatan fungsional Pranata Komputer

3.1.1. Model Stuktur Organisasi

Strukur organisasi dari unit pengelola e-Government terletak pada struktur

organisasi Kantor Pengolahan Data Elektronik dan Komunikasi berupa Tim Teknologi

Informasi dan Komunikasi (TIK), untuk jangka waktu 5 tahun ini, sumber daya

manusianya diambil dari luar instansi pemerintah, namun kedepannya dapat diisi dari

para pranata komputer. Tim ini memiliki garis koordinasi dengan kelompok jabatan

fungsional pranata komputer di seluruh instansi. Struktu unit pengelola e-Government

sendiri terdiri dari empat bidang, yaitu Application, Technical Support, Operation, dan

Data.

KoordinatorTim TIK

KoordinatorApplication Support

Kelompok Jabatan Fungsional

Pranata Komputer

KoordinatorData

KoordinatorOperation

KoordinatorTechnical Support

Sistem AnalystProgrammer

LibrarianOperator/End User

Network AdminSystem Admin Database Admin

Kepala KPDE & KOM

Gambar 3. Struktur Organsisasi

Page 22: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

22

Masing masing bidang mempunyai tugas, produk pokok dan pompetensi Jabatan

yang berbeda dan akan dibahas lebih lanjut. Untuk kelompok jabatan fungsional

merupakan pranata komputer dari masing-masing dinas atau instansi. Tugasnya adalah

untuk berkoordinasi dengan unit pengelola e-Government mengenai kebutuhan dan

kendala yang dihadapi dinas tersebut di bidang TIK.

3.1.2. Uraian, Tugas, Produk Pokok dan Kompetensi

Di bagian ini akan dijabarkan uraian umum, serta tugas dan produk pokok masing-

masing jabatan dari Model Struktur Organisasi Unit Pengelola e-Government,

berdasarkan pemetaan proses-proses TIK ke struktur organisasi unit pengelola

e-Government.

Selain itu juga dijabarkan kompetensi-kompetensi yang diperlukan setiap jabatan

untuk dapat melakukan tugas-tugas pokoknya, didalamnya terdapat kompetensi teknis

dan komponen nonteknis. Kompetensi teknis adalah kemampuan dasar TIK, teknis

perangkat keras, dan jaringan. Kompetensi nonteknis disini adalah kemampuan

komunikasi dan hubungan interpersonal.

Berikut adalah jabatan-jabatan yang akan dijabarkan :

1. Koordinator Tim TIK

Koordinator Tim TIK menyelaraskan TIK dengan strategi e-Government agar

TIK dapat memberikan kontribusi maksimal dalam pencapaian tujuan pengembangan

e-Government seperti yang tercantum dalam Inpres no. 3 tahun 2003. Untuk itu Ketua

Tim TIK antara lain membuat perencanaan strategis TIK, mengelola organisasi, dan

proses-proses yang dilakukan organisasi, mengelola aspek pendidikan dan pelatihan

kepada SDM yang terkait, menjaga adekuasi TIK, mengelola keamanan, dan mengelola

prioritas.

A. Tugas Pokok

1. Membuat perencanaan strategis TIK.

2. Membuat kebijakan TIK organisasi.

Page 23: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

23

3. Menentukan arsitektur informasi.

4. Mengantisipasi perkembangan teknologi.

5. Membentuk struktur organisasi dengan perangkat perlengkapannya.

6. Membuat perencanaan manajemen informasi.

7. Mengkomunikasikan arah dan tujuan organisasi.

8. Mengelola SDM, termasuk pendidikan dan pelatihan kepada pihak yang

terlibat.

9. Memahami dan menaati implementasi e-Government sesuai dengan peraturan

perundang-undangan dan kebijakan yang berlaku.

10. Mengelola perubahan.

11. Membangun jaringan dengan TIK suppliers.

12. Mengelola proyek-proyek.

13. Bekerja sam dengan unit satuan kerja dan instansi lainnya.

14. Mengelola layanan berdasarkan standar kualitas yang ditetapkan.

15. Mengelola kualitas secara keseluruhan.

B. Produk Pokok

1. Produk dan layanan e-Government yang efektif dan efisien yang sesuai

dengan peraturan perundang-undangan dan kebijakan yang ada.

2. Proses-proses/kegiatan operasi yang efektif dan efisien.

3. Proyek-proyek yang sukses menurut kriteria keberhasilannya masing-masing.

4. Dokumen perncanaan strategis TIK termasuk arsitektur informasi Unit

Pengelola e-Government dan antisipasi perkembangan teknologi.

5. Dokumen kebijakan TIK organisasi.

6. Tersedianya SDM yan kompeten

C. Kompetensi

• Kemampuan dasar TIK

• Pemahaman terhadap prinsip-prinsip dasar sistem informasi.

• Kemampuan dasar teknis perangkat keras dan jaringan

Page 24: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

24

• Kemampuan mengenal dan mempelajari kecenderungan perkembangan

teknologi informasi dan komunikasi di masa mendatangdan dampanya

terhasap lembaga pemerintahan.

• Kemampuan membentuk struktur organisasi dengan perangkat

perlengkapannya agar proses manajemen e-Government dapat berjalan dengan

baik

• Kemampuan memahami dan menaati implementasi e-Government sesuai

dengan peraturan perundang-undangan dan kebijakan yang berlaku.

• Kemampuan komunikasi dan hubungan interpersonal

• Kemampuan mengelola proyek e-Government sesuai dengan konsep dan

prosedur yang baku.

• Kemampuan memahami dan menjamin kualitas implementasi setiap

e-Government yang ada.

• Kemampuan sekuriti TIK

2. Koordinator Application Devolepment/Support

Koordinator Application Devolepment/Support mengembangkan dan mengelola

perawatan aplikasi yang dilakukan oleh System Analyst dan Programmer. Dalam tingkat

manajemen, jabatan ini tergolong dalam tingkat taktis/manajerial.

A. Tugas Pokok

1. Megadakan dan merawat perangkat lunak yang sesuai dengan kebutuhan.

2. Mengelola proyek-proyek pengembangan aplikasi, baik insource maupun

outsource

3. Mengelola System Analyst dan Programmer yang mengembangkan

(feasibility study, requirement gathering, mendesain, mengimplementasi),

menginstal, menguji (tesiting), mengkaji(review), dan merawat aplikasi.

4. Membantu perawatan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi.

5. Mengembangkan dan meng-update prosedur.

6. Membantu dan memberi saran kepada pengguna.

7. Ikut mengelola perubahan.

Page 25: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

25

8. Membantu mengidentifikasi solusi otomasi.

9. Ikut menentukan rencana strategis TIK, arsitektur informasi, dan antisipasi

perkembangan teknologi.

B. Produk Pokok

1. Aplikasi yang efektif dan efisien.

2. User’s Manual dan Technical Manual yang updated.

3. Dokumen perencanaan strategis TIK termasuk arsitektur informasi Unit

Pengelola e-Government dan antisipasi perkembangan teknologi.

C. Kompetensi

1. Kemampuan dasar TIK

2. Pemahaman terhadap prinsip-prinsip dasar sistem informasi

3. Kemampuan dasar teknis perangkat keras dan jaringan

4. Kemampuan pengadaan dan perawatan perangkat lunak

5. Kemampuan mengelola proyek pengembangan aplikasi sesuai dengan konsep

dan prosedur yang baku

6. Kemampuan memahami dan menjamin kualitas aplikasi

7. Kemampuan perawatan infrstruktur teknologi informasi dan komunikasi

8. Kemampuan menginstall sistem

9. Kemampuan mengelola perubahan

10. Kemampuan sekuriti TIK

3. Application-System Analyst

System analyst untuk aplikasi-aplikasi komputer membuat rancangan sistem

berdasarkan kebutuhan pengguna. System Analyst menerjemahkan kebutuhan pengguna

menjadi user requirements dan functional specifications yang digunakan Programmer

untuk membuat /memodifikasi aplikasi. Dalam tingkat manajemen, jabatan ini tergolong

dalam tingkat operasional.

Page 26: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

26

A. Tugas Pokok

1. Memfasilitasi pengembangan sistem informasi dan aplikasi komputer

2. Mempelajari permasalahan-permasalahan dan kebutuhan-kebutuhan

organisasi.

3. Memberikan rekomendasi bagaimana sumber daya informasi dapat

meningkatkan kinerja organisasi.

B. Produk Pokok

1. High-Level design document yang mencakup juga user requirements, seta

spesifikasi dan persyaratan aplikasi baik fungsional (efektivitas) maupun

nonfungsional (efisiensi).

C. Kompetensi

1. Kemampuan dasar TIK

2. Pemahaman terhadap prinsip-prinsip dasar sistem informasi

3. Kemampuan dasar teknis perangkat keras dan jaringan

4. Kemampuan menganalisa, merancang sistem informasi dan aplikasi komputer.

5. Kemampuan mengidientifikasi permasalahan dan kebutuhan organisasi

(requirements gathering skills)

6. Kemampuan sekuriti TIK

4. Application-Programmer

Programmer untuk aplikasi komputer merawat/memodifikasi aplikasi komputer

berdasarkan rancangan dari System Analyst. Dalam tingkat manajemen, jabatan ini

tergolong dalam tingkat operasional.

A. Tugas Pokok

1. Mengembangkan aplikasi komputer

2. Melakukan pengujian terhadap aplikasi.

Page 27: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

27

B. Produk Pokok

1. Aplikasi sesuai dengan dokumen rancangan dan memenuhi persyaratan

fungsional (tidak memiliki major bugs yang mempengaruhi fungsionalitas

utama aplikasi) serta persyaratan nonfungsional.

C. Kompetensi

1. Kemampuan dasar TIK

2. Pemahaman terhadap prinsip-prinsip dasar sistem informasi

3. Kemampuan dasar teknis perangkat keras dan jaringan

4. Kemampuan pemrograman dan struktur data

5. Kemampuan membuat perencanaan testing dan melakukan testing

6. Kemampuan sekuriti TIK

5. Koordinator Data

Koordinator Data bertanggung jawab terhadap arsitektur data dan mengelolanya

sebagai aset instansi. Dalam tingkat manajemen, jabatan ini tergolong dalam tingkat

taktis/manajerial.

A. Tugas Pokok

1. Membuat arsitektur data

2. Mengelola data

3. Ikut menentukan rencana strategis TIK, arsitektur informasi, dan antisipasi

perkembangan teknologi.

B. Produk Pokok

1. Dokumen arsitektur data

2. Dokumen perencanaan strategis TIK termasuk arsitektur informasi Unit

Pengelola e-Government dan antisipasi perkembangan teknologi.

Page 28: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

28

C. Kompetensi

1. Kemampuan dasar TIK

2. Pemahaman terhadap prinsip-prinsip dasar sistem informasi

3. Kemampuan dasar teknis perangkat keras dan jaringan

4. Kemampuan membuat arsitektur data dan manajemen data

5. Kemampuan Sekuriti TIK

6. Database Administrator

Database Admininistrator bertanggung jawab terhadap perawatan sistem basis

data dan integritasnya. Dalam tingkat manajemen, jabatan ini tergolong dalam tingkat

operasional.

A. Tugas Pokok

1. Membuat rancangan basisdata dan data definition

2. Ikut mengamankan basisdata.

3. Melakukan perawatan data.

4. Memonitor penggunaan basisdata dan statistik kinerja.

5. Melakukan perfomance tuning.

6. Ikut dalam penentuan dan prosedur backup and recovery dan

implementasinya.

7. Membantu programmer terutama mengenai data dan strukturnya.

B. Produk Pokok

1. Dokumen rancangan basisdata

2. Dokumen prosedur backup and recovery

C. Kompetensi

1. Kemampuan dasar TIK

2. Pemahaman terhadap prinsip-prinsip dasar sistem informasi

3. Kemampuan dasar teknis perangkat keras dan jaringan.

4. Kemampuan membuat rancangan basisdata dan data definition

Page 29: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

29

5. Kemampuan manajemen data

6. Kemampuan dan pemahaman terhadap backup and recovery

7. Kemampuan sekuriti TIK

7. Koordinator Technical Support

Koordinator Technical Support bertanggung jawab terhadap Network

Administrator, System Adminstrator dan lain-lainnya yang merawat sistem agar

sistem dapat terus berjalan baik. Dalam tingkat manajemen, jabatan ini tergolong

dalam tingkat taktis/manajerial.

A. Tugas Pokok

1. Menjamin adanya layanan yang berkesinambungan

2. Mengelola konfigurasi

3. Memonitor proses-proses dan penggunaan sistem

4. Mengelola kinerja dan kapasitas

5. Mengelola fasilitas-fasilitas

6. Mengelola Network Administrator, System Administrator dan lain-lainnya

yang merawat sistem.

7. Menyediakan help desk yang membantu dan memberi saran kepada pengguna.

8. Mengelola permasalahan-permasalahan dan insiden.

9. Ikut menentukan rencana strategis TIK, arsitektur informasi, dan antisipasi

perkembangan teknologi.

B. Produk Pokok

1. Sistem yang efektif dan efisien

2. Help Desk yang efektif da efisien

3. Laporan ketersediaan, termasuk permasalahan-permasalahan yang muncul dan

insiden yang terjadi

4. Dokumen perencanaan strategis TIK termasuk arsitektur informasi Unit

Pengelola e-Government dan antisipasi perkembangan teknologi.

Page 30: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

30

C. Kompetensi

1. Kemampuan dasar TIK

2. Pemahaman terhadap prinsip-prinsip dasar sistem informasi

3. Kemampuan dasar teknis perangkat keras dan jaringan

4. Kemampuan manajemen investasi TIK

5. Kemampuan dan pemahaman mengenai help desk

6. Kemampuan troubleshooting dan problem solution

7. Kemampuan sekuriti TIK

8. Network Administrator

Network Administrator bertanggungjawab terhadap kontrol teknis dan

administrasi dari jaringan. Dalam tingkat manajemen, jabatan ini tergolong dalam tingkat

operasional.

A. Tugas Pokok

1. Membuat perencanaan infrastruktur telekomunikasi

2. Mengimplementasikan perencanaan infrastruktur telekomunikasi

3. Melakukan perawatan terhadap infrastrukturntelekomunikasi antara lain

menjamin komunikasi data fungsional serta backup dilakukan dan berjalan

lancar.

B. Produk Pokok

1. Dokumen perencanaan infrastruktur telekomunikasi

2. Infrastruktur telekomunikasiyang terawat dan berjalan dengan baik

Kompetensi

1. Kemampuan dasar TIK

2. Pemahaman terhadap prinsip-prinsip dasar sistem informasi

3. Kemampuan dasar teknis perangkat keras dan jaringan

4. Kemampuan menyusun perencanaan infrastruktur telekomunikasi

5. Kemampuan sekuriti TIK

Page 31: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

31

9. System Administrator

System Administrator bertanggung jawab terhadap sistem komputer secara

keseluruhan termasuk jaringan. Dalam tingkat manajemen, jabatan ini tergolong dalam

tingkat operasional.

A. Tugas Pokok

1. Mengelola pembelian perangkat keras dan lunak serta instalasinya sesuai

prosedur.

2. Menambah workstation baru dan konfigurasinya.

3. Menginstall perangkat lunak system.

4. Mengelola user accounts

5. Mencegah virus komputer

6. Mengalokasikan storage device

B. Produk Pokok

1. Sistem dengan aplikasi-aplikasi yang berjalan dengan baik, termasuk jelasnya

user accounts dan minimumnya efek negatif yang ditimbulkan virus

komputer.

2. Storage space yang cukup bagi para pengguna

C. Kompetensi

1. Kemampuan dasar TIK

2. Pemahaman terhadap prinsip-prinsip dasar sistem informasi

3. Kemampuan dasar teknis perangkat keras dan jaringan

4. Kemampuan pengadaan perangkat keras dan perangkat lunak TIK

5. Kemampuan pengelolaan kapasitas

6. Kemampuan sekuriti TIK

Page 32: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

32

10. System Analyst

System Analyst untuk sistem operasi. Dalam tingkat manajemen, jabatan ini

tergolong dalam tingkat operasional.

A. Tugas Pokok

1. Mempelajari permasalahan-permasalahan dan kebutuhan-kebutuhan

organisasi

2. Memberikan rekomendasi bagaimana sumber daya informasi dapat

meningkatkan kinerja organisasi.

B. Produk Pokok

1. High-level design document yang mencangkup juga user requirements, serta

spesifikasi dan persyaratan sistem, baik fungsional (efektivitas) maupun

nonfungsional (efisiensi).

C. Kompetensi

1. Kemampuan dasar TIK

2. Pemahaman terhadap prinsip-prinsip dasar sistem informasi

3. Kemampuan dasar teknis perangkat keras dan jaringan

4. Kemampuan menganalisa, merancang sistem informasi dan aplikasi komputer

5. Kemampuan mengidentifikasi permasalahan dan kebutuhan organisasi

(requirement gathering skills).

6. Kemampuan sekuriti TIK

11. System Programmer

Programmer untuk sistem operasi. Dalam tingkat manajemen, jabatan ini

tergolong dalam tingkat operasional.

A. Tugas Pokok

1. Merawat sistem

2. Melakukan pengujian terhadap sistem

Page 33: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

33

B. Produk Pokok

1. Sistem berjalan dengan baik dan memenuhi persyaratan (tidak memiliki major

bugs yang mempengaruhi fungsionalitas utama aplikasi) serta persyaratan

nonfungsional.

C. Kompetensi

1. Kemampuan dasar TIK

2. Pemahaman terhadap prinsip-prinsip dasar sistem informasi

3. Kemampuan dasar teknis perangkat keras dan jaringan

4. Kemampuan pemrograman dan struktur data

5. Kemampuan membuat perencanaan testing dan melakukan testing

6. Kemampuan sekuriti TIK

12. Koordinator Operation

Koordinator Operation bertanggung jawab pada SDM yang terlibat dalam operasi.

Dalam tingkat manajemen, jabatan ini tergolong dalam tingkat operasional.

A. Tugas Pokok

1. Mengelola kegiatan operasi.

2. Mengelola SDM yang terlibat dalam operasi termasuk operator/users,

librarians, dan lain-lain.

3. Ikut menentukan rencana strategis TIK, arsitektur informasi, dan antisipasi

perkembangan teknologi.

B. Produk Pokok

1. Kegiatan operasi yang berjalan dengan efektif dan efisien.

2. Dokumen perncanaan strategis TIK termasuk arsitektur informasi Unit

Pengelola e-Government dan antisipasi perkembangan teknologi.

Page 34: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

34

C. Kompetensi

1. Kemampuan dasar TIK

2. Pemahaman terhadap prinsip-prinsip dasar sistem informasi

3. Kemampuan dasar teknis perangkat keras dan jaringan

4. Kemampuan manajemen operasi

5. Kemampuan manajemen SDM

6. Kemampuan sekuriti TIK

13. Librarian

Librarian memegang peranan krusial yaitu menyimpan dan menjaga semua

program dan data yang digunakan. Dalam tingkat manajemen, jabatan ini tergolong

dalam tingkat operasional.

A. Tugas Pokok

1. Menyimpan semua file program dan data.

2. Merawat, menjaga dan mengamankan semua file program dan data.

B. Produk Pokok

1. Backup program dan data

C. Kompetensi

1. Kemampuan dasar TIK

2. Pemahaman terhadap prinsip-prinsip dasar sistem informasi

3. Kemampuan dasar teknis perangkat keras dan jaringan

4. Kemampuan sekuriti TIK

14. Operator/End Users

Pengguna (Operator/End Users) bertanggung jawab pada operasi-operasi yang

berhubungan dengan pelayanan e-Government yang menggunakan TIK. Dalam tingkat

manajemen, jabatan ini tergolong dalam tingkat operasional.

Page 35: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

35

A. Tugas Pokok

1. Mengoperasikan sistem informasi dan aplikasi komputer.

2. Melakukan data entry

B. Produk pokok

1. Kegiatan operasi yang berjalan dengan efektif dan efisien.

C. Kompetensi

1. Kemampuan dasar TIK

2. Pemahaman terhadap prinsip-prinsip dasar sistem informasi

3. Kemampuan dasar teknis perangkat keras dan jaringan

4. Kemampuan sekuriti TIK

3.1.3. Pendidikan dan Pelatihan TIK

Untuk menguasai kompetensi yang dipersyaratkan, diperlukan program pendidikan

dan pelatihan yang sesuai dengan setiap jabatan.

1. Ketua Tim TIK

• Personal and Group Productivity Tools

• Prinsip-prinsip dasar Sistem Informasi

• Teknologi Perangkat Keras dan Sistem Operasi

• Teknologi Basis Data

• Komunikasi Data dan Jaringan Komputer

• Keamanan Teknologi Informasi

• TIK dalam Proses Bisnis dan Workflow

• Strategi dan Kebijakan TIK

• Manajemen Sistem Informasi

• Manajemen Proyek dan Manajemen Perubahan

• Manajemen Investasi TIK

• Audit Sistem Informasi

• Trend Teknologi Informasi

• Knowledge Management

Page 36: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

36

2. Koordinator Application Development / Support

• Personal and Group Productivity Tools

• Prinsip-prinsip dasar Sistem Informasi

• Teknologi Perangkat Keras dan Sistem Operasi

• Teknologi Basis Data

• Komunikasi Data dan Jaringan Komputer

• Keamanan Teknologi Informasi

• Audit Sistem Informasi

• Trend Teknologi Informasi

• Analisa dan Perancangan Sistem

• Proses Rekayasa dan Manajemen Perangkat Lunak

• Penjaminan Kualitas Perangkat Lunak

• Pemrograman dan Struktur Data

3. Application – System Analyst

• Personal and Group Productivity Tools

• Prinsip-prinsip dasar Sistem Informasi

• Teknologi Perangkat Keras dan Sistem Operasi

• Teknologi Basis Data

• Komunikasi Data dan Jaringan Komputer

• Keamanan Teknologi Informasi

• TIK dalam Proses Bisnis dan Workflow

• Manajemen Investasi TIK

• Audit Sistem Informasi

• Trend Teknologi Informasi

• Knowledge Management

• Analisa dan Perancangan Sistem

• Proses Rekayasa dan Manajemen Perangkat Lunak

• Penjaminan Kualitas Perangkat Lunak

• Pemrograman dan Struktur Data

Page 37: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

37

4. Application – Programmers

• Personal and Group Productivity Tools

• Prinsip-prinsip dasar Sistem Informasi

• Teknologi Perangkat Keras dan Sistem Operasi

• Teknologi Basis Data

• Komunikasi Data dan Jaringan Komputer

• Keamanan Teknologi Informasi

• Audit Sistem Informasi

• Trend Teknologi Informasi

• Knowledge Management

• Analisa dan Perancangan Sistem

• Proses Rekayasa dan Manajemen Perangkat Lunak

• Penjaminan Kualitas Perangkat Lunak

• Pemrograman dan Struktur Data

5. Koordinator Data

• Personal and Group Productivity Tools

• Prinsip-prinsip dasar Sistem Informasi

• Teknologi Perangkat Keras dan Sistem Operasi

• Teknologi Basis Data

• Komunikasi Data dan Jaringan Komputer

• Keamanan Teknologi Informasi

• Audit Sistem Informasi

• Trend Teknologi Informasi

• Knowledge Management

• Pemrograman dan Struktur Data

6. Database Administrator

• Personal and Group Productivity Tools

• Prinsip-prinsip dasar Sistem Informasi

Page 38: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

38

• Teknologi Perangkat Keras dan Sistem Operasi

• Teknologi Basis Data

• Komunikasi Data dan Jaringan Komputer

• Keamanan Teknologi Informasi

• Audit Sistem Informasi

• Trend Teknologi Informasi

• Knowledge Management

• Pemrograman dan Struktur Data

7. Technical Support Manager

• Personal and Group Productivity Tools

• Prinsip-prinsip dasar Sistem Informasi

• Teknologi Perangkat Keras dan Sistem Operasi

• Teknologi Basis Data

• Komunikasi Data dan Jaringan Komputer

• Keamanan Teknologi Informasi

• Strategi dan Kebijakan TIK

• Audit Sistem Informasi

• Trend Teknologi Informasi

• Knowledge Management

• Proses Rekayasa dan Manajemen Perangkat Lunak

• Penjaminan Kualitas Perangkat Lunak

• Pemrograman dan Struktur Data

• TIK Services Management

• TIK Help Desk

8. Network Administrator

• Personal and Group Productivity Tools

• Prinsip-prinsip dasar Sistem Informasi

• Teknologi Perangkat Keras dan Sistem Operasi

Page 39: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

39

• Teknologi Basis Data

• Komunikasi Data dan Jaringan Komputer

• Keamanan Teknologi Informasi

• Manajemen Investasi TIK

• Audit Sistem Informasi

• Trend Teknologi Informasi

• Knowledge Management

9. System Administrator

• Personal and Group Productivity Tools

• Prinsip-prinsip dasar Sistem Informasi

• Teknologi Perangkat Keras dan Sistem Operasi

• Teknologi Basis Data

• Komunikasi Data dan Jaringan Komputer

• Keamanan Teknologi Informasi

• TIK dalam Proses Bisnis dan Workflow

• Strategi dan Kebijakan TIK

• Audit Sistem Informasi

• Trend Teknologi Informasi

• Knowledge Management

10. System Analyst

Personal and Group Productivity Tools

Prinsip-prinsip dasar Sistem Informasi

Teknologi Perangkat Keras dan Sistem Operasi

Teknologi Basis Data

Komunikasi Data dan Jaringan Komputer

Keamanan Teknologi Informasi

TIK dalam Proses Bisnis dan Workflow

Manajemen Investasi TIK

Page 40: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

40

Audit Sistem Informasi

Trend Teknologi Informasi

Knowledge Management

Analisa dan Perancangan Sistem

Proses Rekayasa dan Manajemen Perangkat Lunak

Penjaminan Kualitas Perangkat Lunak

Pemrograman dan Struktur Data

11. System Programmer

• Personal and Group Productivity Tools

• Prinsip-prinsip dasar Sistem Informasi

• Teknologi Perangkat Keras dan Sistem Operasi

• Teknologi Basis Data

• Komunikasi Data dan Jaringan Komputer

• Keamanan Teknologi Informasi

• Audit Sistem Informasi

• Trend Teknologi Informasi

• Knowledge Management

• Analisa dan Perancangan Sistem

• Proses Rekayasa dan Manajemen Perangkat Lunak

• Penjaminan Kualitas Perangkat Lunak

• Pemrograman dan Struktur Data

12. Koordinator Operation

• Personal and Group Productivity Tools

• Prinsip-prinsip dasar Sistem Informasi

• Teknologi Perangkat Keras dan Sistem Operasi

• Teknologi Basis Data

• Komunikasi Data dan Jaringan Komputer

• Keamanan Teknologi Informasi

Page 41: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

41

• Strategi dan Kebijakan TIK

• Manajemen Sistem Informasi

• Manajemen Proyek dan Manajemen Perubahan

• Audit Sistem Informasi

• Trend Teknologi Informasi

• Knowledge Management

• TIK Help Desk

13. Librarian

• Personal and Group Productivity Tools

• Prinsip-prinsip dasar Sistem Informasi

• Teknologi Perangkat Keras dan Sistem Operasi

• Teknologi Basis Data

• Komunikasi Data dan Jaringan Komputer

• Keamanan Teknologi Informasi

• Strategi dan Kebijakan TIK

• Audit Sistem Informasi

• Trend Teknologi Informasi

• Pemrograman dan Struktur Data

14. Operator/User

• Personal and Group Productivity Tools

• Prinsip-prinsip dasar Sistem Informasi

• Teknologi Perangkat Keras dan Sistem Operasi

• Teknologi Basis Data

• Komunikasi Data dan Jaringan Komputer

• Keamanan Teknologi Informasi

• Startegi dan kebijakan TIK serta Trend Teknologi Informasi

Page 42: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

42

Pengetahuan dan keterampilan perlu dikembangkan terus menerus untuk jangka

panjang. Pemeliharaan pengetahuan dan keterampilan adalah suatu proses yang tidak

pernah selesai dan tidak cukup hanya sekali mengikuti pendidikan dan pelatihan saja.

3.1.4. Pengertian Pranata Komputer

Dalam upaya pengembangan karir di luar jabatan struktural, sumber daya manusia

yang memiliki keahlian dan ketrampilan di bidang TIK dapat memilih jabatan fungsional

pranata komputer. Berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara

Nomor 66/Kep/M.PAN/7/2003, yang dimaksud Pranata Komputer adalah Pegawai

Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh

pejabat yang berwewenang untuk melakukan kegiatan sistem informasi berbasis

komputer. Mencakup semua profesi yang telah dijabarkan pada Bab II, seperti sistem

analis, programer, operator, network administrator, database administrator, dll.

Berdasarkan SK Menpan tersebut, Pranata Komputer terdiri dari Pranata

Komputer tingkat terampil dan Pranata Komputer tingkat ahli. Pranata Komputer adalah

jabatan karir yang hanya dapat diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil. Tugas pokok Pranata

Komputer adalah merencanakan, menganalisis, merancang, mengimplementasikan,

mengembangkan dan atau mengoperasikan sistem informasi berbasis komputer.

3.1.5. Unsur Kegiatan Pranata Komputer

Untuk lebih menjelaskan tugas-tugas pranata komputer dan hubungannya dengan

peningkatan jenjang jabatan fungsional pranata komputer, maka kegiatan pranata

komputer dibagi dalam beberapa unsur dan sub unsur. Adapun unsur dan sub unsur

tersebut adalah sbb :

A. Pendidikan

1. pendidikan sekolah dan memperoleh ijazah /gelar

2. pendidikan dan pelatihan fungsional di bidang kepranata komputeran serta

memperoleh surat tanda tamat pendidikan dan pelatihan.

Page 43: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

43

B. Operasi Teknologi Informasi

1. pengoperasian komputer

2. perekaman data

3. pemasangan dan pemeliharaan sistem komputer dan sistem jaringan komputer.

C. Implementasi Teknologi Komputer

1. pemrograman dasar

2. pemrograman menengah

3. pemrograman lanjutan

4. penerapan sistem operasi komputer.

D. Implementasi Sistem Informasi

1. implementasi sistem komputer dan program paket

2. implementasi database

3. implementasi sistem jarirgan komputer.

E. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi

1. analisis sistem informasi

2. perancangan sistem informasi

3. perancangan sistem komputer

4. perancangan dan pengembangan database

5. perancangan sistem jaringan komputer.

F. Penyusunan Kebijakan Sistem Informasi

1. perencanaan dan pengembangan sistem informasi

2. perumusan visi, misi dan strategi sistem informasi.

Page 44: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

44

G. Pengembangan Profesi

1. pembuatan karya tulis/karya ilmiah di bidang teknologi informasi

2. penyusunan petunjuk teknis pelaksanaan pengelolaan kegiatan teknologi

informasi

3. penerjemahan / penyaduran buku dan bahan-bahan lain di bidang teknologi

informasi

H. Pendukung Kegiatan PK

1. pengajar/pelatih di bidang teknologi informasi

2. peran serta dalam seminar/ lokakarya/ konferensi

3. keanggotaan dalam Tim Penilai Angka Kredit Jabatan Fungsional Pranata

Komputer

4. keanggotaan dalam organisasi profesi

5. perolehan piagam kehormatan

6. perolehan gelar kesarjanaan lainnya.

3.1.6. Jenjang Jabatan Pranata Komputer

Jenjang jabatan Pranata Komputer seperti yang tertuang pada SK Menpan adalah

seprti tabel berikut :

Page 45: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

45

Tabel 3. Jenjang Jabatan Pranata Komputer

Adapun rincian kegiatan jabatan fungsional adalah sebagai berikut :

1. Rincian kegiatan Jabatan Fungsional Pranata Komputer tingkat terampil :

a. Pranata Komputer Pelaksana Pemula, meliputi :

1. melakukan penggandaan data dan atau program;

2. melakukan perekaman data tanpa validasi; dan

3. melakukan perekaman data dengan validasi.

b. Pranata Komputer Pelaksana lanjutan, meliputi :

1. membuat laporan operasi komputer;

2. membuat dokumentasi file yang tersimpan dalam media komputer;

3. melakukan verifikasi perekaman data;

4. melakukan dijitasi data spasial;

5. melakukan editing data spasial;

6. membuat laporan hasil perekaman data;

7. melakukan pemasangan peralatan sistem komputer / sistem jaringan

komputer;

Page 46: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

46

8. melakukan deteksi dan atau memperbaiki kerusakan sistem komputer;

9. melakukan deteksi dan atau memperbaiki kerusakan sistem jaringan

komputer;

10. membuat program dasar;

11. mengembangkan dan atau meremajakan program dasar;

12. membuat data ujicoba untuk program dasar;

13. melaksanakan ujicoba program dasar;

14. membuat petunjuk pengoperasian program dasar; dan

15. menyusun dokumentasi program dasar.

c. Pranata Komputer Pelaksana Lanjutan, meliputi :

1. melakukan verifikasi data spasial;

2. membuat program menengah;

3. mengembangkan dan atau meremajakan program menengah;

4. membuat data ujicoba untuk program menengah;

5. melaksanakan ujicoba program menengah;

6. membuat petunjuk operasionai program menengah;

7. menyusun dokumentasi program menengah;

8. melakukan instalasi dan atau meningkatkan (up-grade) sistem operasi

komputer /perangkat lunak /sistem jaringan komputer;

9. melakukan ujicoba sistem operasi komputer;

10. melakukan deteksi dan atau memperbaiki kerusakan sistem operasi komputer.;

dan

11. membuat dokumentasi pengelolaan komputer.

d. Pranata Komputer Penyelia, meliputi :

1. membuat program lanjutan;

2. mengembangkan dan atau meremajakan program lanjutan.

3. membuat data ujicoba untuk program lanjutan;

4. melaksanakan ujicoba program lanjutan;

5. membuat petunjuk operasional program lanjutan;

6. menyusun dokumentasi program lanjutan;

Page 47: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

47

7. membuat rencana rinci pemeliharaan komputer dan peralatannya;

8. membuat sistem prosedur operasi komputer; dan

9. melakukan perbaikan terhadap gangguan sistem operasi komputer.

2. Rincian kegiatan Pranata Komputer tingkat ahli adalah :

a. Pranata Komputer Pertama, meliputi :

1. menelaah spesifikasi teknis komponen sistem komputer;

2. mengatur alokasi area dalam media komputer;

3. melakukan instatasi dan atau meningkatkan (up-grade) sistem komputer;

4. membuat program paket;

5. melakukan ujicoba sistem komputer;

6. melakukan ujicoba program paket;

7. melakukan deteksi danan atau memperbaiki kerusakan sistem komputer

dan atau program paket;

8. membuat petunjuk operasional sistem komputer;

9. membuat dokumentasi program paket;

10. mengimplementasikan rancangan database;

11. mengatur alokasi area database dalam media komputer;

12. membuat otorisasi akses kepada pemakai;

13. memantau dan mengevaluasi penggunaan database; .

14. melaksanakan duplikasi database;

15. melaksanakan perpindahan dari perangkat lunak database yang lama ke

yang baru.

16. melakukan pencarian kembali database;

17. menerapkan rancangan konfigurasi system jaringan komputer;

18. membuat sistem pengamanan sistem jaringan komputer;

19. membuat sistem prosedur pemanfaatan sistem jaringan komputer;

20. melakukan uji coba system operasi sistem jaringan komputer,

21. melakukan monitoring akses;

Page 48: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

48

22. melakukan perbaikan kerusakan system jaringan komputer;

23. melakukan sistem pencarian kembali sistem jaringan kornpufier;

24. membuat laporan kejanggalan (anomali) sistem jaringan komputer;

25. membuat dokumentasi penggunaan sistem jaringan komputer;

26. membuat rancangan rinci sistem informasi;

27. mengembangkan dan atau meremajakan rancangan rinci sistem informasi;

28. membuat dokumentasi rincian sistem informasi;

29. membuat spesifikasi program;

30. melakukan verifikasi spesifikasi program; dan

31. mengembangkan dan atau meremajakan program paket.

b. Pranata Komputer Muda, meliputi :

1. menyusun rencana studi kelayakan pengolahan data;

2. melaksanakan studi kelayakan pendahuluan pengolahan data;

3. melakukan studi kelayakan rinci pengolahan laporan data;

4. melaksanakan analisis sistem informasi;

5. merancang pengujian verifikasi atau validasi analisis sistem informasi;

6. mengolah dan menganalisis hasil verifikasi atau validasi sistem informasi;

7. memberikan pengarahan penerapan sistem informasi;

8. melaksanakan pengintegrasian sistem informasi;

9. membuat rancangan sistem informasi;

10. merancang pengujian verifikasi atau validasi program;

11. mengolah dan menganalisis hasil verifikasi atau validasi program;

12. membuat algoritma pemrograman;

13. memeriksa dokumentasi program dan petunjuk pengoperasian program;

14. menyusun studi kelayakan sistem komputer;

15. membuat spesifikasi teknis sistem komputer.

16. merancang sistem komputer;

17. mengoptimalkan kinerja sistem komputer;

18. merancang sistem database;

19. melakukan instalasi program database management system;

20. membuat prosedur pengamanan database;

Page 49: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

49

21. merancang otorisasi akses kepada pemakai;

22. melakukan uji coba perangkat lunak baru dan memberikan saran-saran

penggunaanya;

23. mengembangkan sistem database;

24. membuat dokurnentasi rancangan database;

25. merancang sistem jaringan komputer;

26. merancang prosedur pengamanan sistem jaringan komputer; dan

27. merancang pengembangan sistem jaringan komputer.

c. Pranata Komputer Madya, meliputi :

1. melakukan diskusi dalam rangka integrasi sistem informasi keseluruhan; .

2. mengidentifikasi kebutuhan pemakai dalam hal output, data, dan kinerja

program;

3. membuat speslfikasi peralatan teknologi lnformasi yang diperlukan;

4. membuat rancangan sistem informasi keseluruhan;

5. meneliti dan mengusulkan metode pengembangan system informasi yang

memberikan produktivitas kerja;

6. mengembangkan dan atau meremajakan rancangan sistem informasi

keseluruhan;

7. memantau kinerja sistem informasi keseluruhan atau sistem informasi baru

di lingkungan instansi;

8. memantau dan menilai kinerja sistem komputer yang telah dikembangkan;

9. menentukan penggunaan sistem komputer dan sistem jaringan komputer

untuk meningkatkan produktivitas;

10. membuat rancangan pembakuan dokumentasi sistem infomasi dan atau

program;

11. menyusun konsep program pendidikan dan pelatihan di bidang teknologi

informasi; dan

12. mengusulkan alokasi sumber daya teknologi informasi bagi unit-unit

kerja.

Page 50: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

50

d. Pranata Komputer Utama, meliputi :

1. melaksanakan studi lengkap terhadap organisasi dan lingkungan organisasi

dalam rangka menentukan kebutuhan organisasi terhadap informasi;

2. menyusun rencana induk sistem informasi keseluruhan (Master Plan);

3. merintis revitalisasi rencana induk sistem informasi sesuai kemajuan

teknologi l organisasi;

4. merumuskan rencana integrasi sistem informasi keseluruhan;

5. melakukan evaluasi informasi induk yang sedang berjalan;

6. menyusun dan merumuskan rencana seminar di bidang teknologi

informasi;

7. melakukan kajian terhadap perkembangan dan pemanfaatan teknologi

informasi; dan

8. menilai usulan pengembangan sistem informasi atau pembangunan sistem

informasi baru, dan mengidentifikasi dampak usulan terhadap system

informasi yang ada, terutama terhadap sumber daya.

3.1.7. Angka Kredit dan Tunjangan

Pranata Komputer yang melaksanakan kegiatan pengembangan profesi dan

pendukung kegiatan diberikan nilai angka kredit dan tunjangan jabatan fungsionalnya.

Besaran dan mekanisme penentuan angka kredit ditetapkan dalam sebuah surat keputusan

Walikota sesuai dengan Kepmen PAN nomor 66 tahun 2003. Walikota dapat membentuk

tim penilai angka kredit untuk membantu dalam menjalankan wewenang tersebut.

Sedangkan untuk tunjangan jabatan fungsional Pranata Komputer dapat mengacu pada

Keputusan Presiden Nomor 6 tahun 2004.

Page 51: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

51

3.2. Blueprint Infrastruktur Jaringan

Dokumen Blueprint infrastruktur jaringan e-Government bagi lembaga

Pemerintah Kota Denpasar ini dimaksudkan untuk memberikan panduan baku

pengembangan e-Government pada bidang jaringan komputer, dengan ruang lingkup

pemerintahan kota Denpasar

Tujuan pembuatan dokumen Blueprint sistem ini adalah:

• Sebagai pedoman dalam perencanaan pengembangan infrastruktur jaringan

komputer masing-masing instansi

• Sebagai pedoman dalam pengelolaan sistem jaringan komputer khususnya

keamanan jaringan komputer

• Memberikan landasan berpikir bagi pengembangan infrastruktur jaringan

e-Government yang komprehensif, efisien dan efektif

3.2.1. Teknologi Jaringan Komputer

Jaringan komputer adalah sekelompok komputer otonom yang saling berhubungan

antara satu dengan yang lainnya menggunakan protokol komunikasi melalui media

komunikasi sehingga dapat saling berbagi informasi, program- program, dan menggunakan

bersama perangkat keras. Jaringan komputer dapat diartikan pula sebagai kumpulan

sejumlah terminal komunikasi yang berada di berbagai lokasi yang terdiri dari lebih dari

satu komputer yang saling berhubungan.

Dalam sebuah jaringan komputer umumnya saling berhubungan banyak komputer

ke sebuah atau beberapa server. Server adalah komputer yang berfungsi sebagai “pelayan”

pengiriman data dan/atau penerima data serta mengatur pengiriman dan penerimaan data

diantara komputer-komputer yang tersambung

Secara mendasar, sebuah jaringan komputer dapat dibagi atas kelompok jaringan

eksternal (Internet atau pihak luar), kelompok jaringan internal dan kelompok jaringan

diantaranya atau yang biasa disebut sebagai DeMilitarized Zone (DMZ). Komputer-

komputer pada jaringan DMZ, adalah komputer-komputer yang perlu dihubungi secara

langsung oleh pihak luar. Contohnya adalah web-server, mail exchange server dan name

server. Komputer-komputer pada jaringan DMZ harus dipersiapkan secara khusus,

Page 52: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

52

karena mereka akan terbuka dari pihak luar. Aplikasi yang dipergunakan pada host-host

pada DMZ harus merupakan aplikasi yang aman, terus menerus dipantau dan dilakukan

update secara reguler. Aturan-aturan yang berlaku adalah sebagai berikut :

• Pihak luar hanya dapat berhubungan dengan host-host yang berada pada jaringan

DMZ, sesuai dengan kebutuhan yang ada. Secara default pihak luar tidak bisa

melakukan hubungan dengan host-host pada jaringan DMZ.

• Host-host pada jaringan DMZ secara default tidak dapat melakukan hubungan dengan

host-host pada jaringan internal. Koneksi secara terbatas dapat dilakukan sesuai

dengan kebutuhan.

• Host-host pada jaringan internal dapat melakukan koneksi secara bebas baik ke

jaringan luar maupun ke jaringan DMZ. Pada beberapa implementasi, untuk

meningkatkan keamanan, host-host pada jaringan internal tidak dapat melakukan

koneksi ke jaringan luar, melainkan melalui perantara host pada jaringan DMZ,

sehingga pihak luar tidak mengetahui keberadaan host-host pada jaringan komputer

internal.

Pembuatan infrastruktur jaringan komputer di Kota Denpasar menggunakan

konsep DMZ (De Militerized Zone) dimana semua server utama diletakkan pada daerah

bebas gangguan keamanan yang diapit oleh dua firewall. Firewall pertama merupakan

exterior firewall yang menggunakan perangkat bridge firewall (diletakkan pada gateway

UPT). Pada gateway UPT diberikan fasilitas VPN (Virtual Private Network ) untuk

menjaga kerahasiaan pengiriman data baik voice atau non voice dari dan keluar jaringan

Kota Denpasar sedangkan dari sisi komputer client diberi software VPN Client.

Firewall kedua diletakkan pada sisi intranet yang dilengkapi juga dengan VPN

server yang dipasang pada router. Fungsi VPN adalah untuk menjamin kerahasiaan

pengiriman data karena antara NOC (Network Operation Center) dan client dihubungkan

dengan menggunakan wireless yang keamanannya rendah.

Server farm berisi server-server seperti bridge, primary web server, secondary

web server, dns server, mail server, proxy server, aplication server.

Page 53: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

53

Spesifikasi minimal server-server tersebut adalah sebagai berikut:

• Web server (Primary,Secondary dan application )

o P III 1.2 GHz memory 512MB

o Hardisk 80 G dengan teknologi RAID untuk menjaga agar tidak terjadi

kehilangan data karena kerusakan data

o CDRW yang digunakan untuk membackup data

o Kartu Jaringan (NIC) dengan kecepatan 100/1000Mbps

o Redundant power supply

• DNS dan bridge server

o Pentium II memory 128MB

o Hardisk 10G

o Kartu Jaringan (NIC) 10/100Mbps

• Mail server

o PIII 1.2 GHz memory 512MB

o Hardisk 40G

o Kartu Jaringan 10/100 Mbps

• Proxy Server

o Pentium III memory 512MB

o Hardisk 80G

o Kartu Jaringan 10/100 Mbps

Untuk lebih optimal server-server di atas dapat menggunakan sistem operasi Linux/Unix.

Spesifikasi wireless LAN yang dapat digunakan antara sisi NOC dan client:

• WLAN dengan frekuensi 5.3 GHz s.d 5.8 GHz penggunaan frekuensi ini

bertujuan agar interefrensi antar pengguna perangkat wireless tidak banyak terjadi

karena frekuensi 2.4 GHz sudah terlalu rapat dan gangguan yang terjadi sangat

besar. Selain itu frekuensi 5GHz sebelum dipasang harus mendapat ijin dari

Departemen yang terkait

Page 54: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

54

• Menggunakan metode enkripsi WPA atau WEP pada perangkat radio yang

tersedia baik antara NOC dan client maupun antar client sendiri. Fungsi

WPA/WEP untuk menjamin tingkat keamanan transmisi data selain adanya VPN

antara NOC dan client.

• Untuk infrastruktur jaringan fiber optic, perangkat switch yang digunakan harus

memiliki fasilitas Giga Bit Interface Card (GBIC).

Page 55: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

3.2.2. Struktur Jaringan Rencana Induk Pengem

bangan e-Governm

ent Pemerintah K

ota Denpasar

13

Page 56: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

56

3.2.3. Topologi Jaringan

LAN digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan

workstation dalam suatu instansi yang menggunakan peralatan secara bersama- sama dan

saling bertukar informasi. Pada umumnya LAN dimiliki oleh suatu instansi tanpa danya

campur tangan lain, misalnya jaringan telekomunikasi. LAN digunakan untuk

menghubungkan simpul yang berada di daerah yang tidak terlalu jauh seperti dalam

sebuah bangunan atau gedung dengan radius maksimum 10 kilometer. Dalam LAN

umumnya kecepatan pengiriman data sangat tinggi, misalnya 10 Mbps, 100 Mbps bahkan

ada yang sampai dengan 1000 Mbps.

Dalam LAN untuk menguraikan cara bagaimana komputer terhubung dalam suatu

jaringan di kenal dengan istilah Topologi. Topologi menguraikan layout aktual dari

perangkat keras jaringan sedangkan topologi logika menguraikan perilaku komputer

dalam jaringan dari sudut pandang operator, dalam hal ini manusianya yaitu topologi

fisik. Pada umumnya jaringan menggunakan satu atau lebih topologi fisik. Topologi fisik

meliputi : BUS, STAR dan RING.

Topologi BUS adalah topologi umum dalam LAN. Satu kabel utama

menghubungkan tiap simpul ke saluran tunggal komputer yang mengakses ujung dengan

ujung. Masing-masing simpul di tiap komputer terhubung dengan simpul komputer yang

lain, kecuali komputer dipaling ujung hanya terhubung dengan satu sisi simpulnya.

Dalam topologi STAR sebuah terminal pusat bertindak sebagai pengatur dan

pengendali semua komunikasi data yang terjadi. Semua kontrol dalam totpologi STAR

dipusatkan pada satu titik yang dinamakan stasion primer dan terminal lain sebagai

stasion sekunder.

Topologi RING hampir sama dengan topologi BUS, hanya saja ujung dari

topologi ini dihubungkan dengan ujung yang lain hingga menyerupai lingkaran.

Page 57: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

57

Keuntungan kerugian dari jenis topologi :

Topologi Keuntungan Kerugian

Hemat Kabel Deteksi dan isolasi kesalahan

sangat kecil

Layout sederhana Kepadatan lalu lintas tinggi

Mudah dikembangkan Jika pemakaian banyak kecepatan

turun

BUS

Tidak perlu kendali pusat Diperlukan repeater untuk jarak

jauh

Hemat Kabel Peka kesalahan RING

Dapat melayani lalulintas data yang

padat

Pengembangan jaringan lebih kaku

kerusakan pada media pengirim

ldapat melumpuhkan kerja seluruh

jaringan lambat karena menunggu

token

Flexibel Boros kabel

Penambahan dan pengurangan tidak

mengganggu terminal lain

STAR

Kontrol terpusat

Kontrol terpusat menjadi elemen

yang kritis

Topologi yang akan digunakan pada masing-masing dinas atau instansi pada

Pemerintah Kota Denpasar adalah Star. Karena apabila ada satu komputer error/crash

maka tidak akan mengganggu jalannya data pada komputer lain. Selain itu juga karena

adanya kontrol terpusat sehingga memudahkan dalam mendeteksi error.

Page 58: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

58

Gambar 4. Struktur Jaringan pada dinas/instansi

Dengan adanya jaringan diatas, tidak lagi memerlukan banyak printer. Karena dengan

satu printer saja sudah bisa digunakan untuk seluruh komputer pada jaringan tersebut.

3.2.4. Keamanan Jaringan

Aspek keamanan (security) merupakan salah satu aspek yang sering

dipertanyakan dalam implementasi sebuah sistem. Apalagi sistem yang akan

dikembangkan di Pemerintah Kota Denpasar memiliki data-data yang sangat banyak.

Untuk itu masalah keamanan perlu mendapat perhatian yang khusus. Keamanan

merupakan sebuah proses, bukan sebuah produk akhir. Maksud dari pernyataan tersebut

adalah tidak mungkin kita membuat sebuah sistem yang 100% aman untuk selama-

lamanya. Setelah berjalan untuk suatu waktu akan ditemukan lubang keamanan yang

dapat dieksploitasi. Selain ditemukan adanya lubang keamanan pada sistem yang lama,

sistem informasi sering mendapat perbaikan (upgrade) dengan menambah perangkat dan

teknologi baru.

Page 59: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

59

3.2.4.1. Aspek Keamanan

Keamanan sebuah sistem jaringan memiliki beberapa aspek keamanan, yaitu:

A. Privacy / confidentiality

B. Intergrity

C. Authentication

D. Availability

E. Non-repudiation

F. Access control

Tidak kesemua aspek tersebut harus diimplementasikan pada sebuah sistem

jaringan. Umumnya implementasi sebuah sistem jaringan menggunakan beberapa bagian

dari aspek tersebut.

A. Privacy / confidentialty

Aspek ini berhubungan dengan kerahasiaan data-data. Banyak data yang harus

dirahasiakan seperti nama, tempat tanggal lahir, agama, hobby, penyakit yang pernah

diderita, data pelanggan, dan sebagainya. Untuk Pemerintah Kota Denpasar data-data

yang dirahasiakan antara lain adalah data-data kepegawaian (untuk keperluan internal,

kenaikan pangkat, dan sejenisnya), data-data keuangan, dsb. Data-data ini hanya boleh

diakses oleh orang yang berhak. Implementasi sistem informasi harus dapat menjamin

aspek privacy atau confidentiality ini.

Serangan terhadap aspek ini antara lain adalah penyadapan data atau interception

(misalnya dengan menggunakan program sniffer yang menyadap data di jaringan LAN

atau Internet), virus (misalnya virus SirCam yang mengirimkan data-data dari 5 harddisk

kita ke orang lain tanpa sepengetahuan kita), trojan horse (misalnya software Back

Orifice atau Subseven yang dapat mengendalikan komputer victim dari jarak jauh) atau

password yang dituliskan pada secarik kertas sehingga dapat digunakan oleh orang lain.

Banyak aplikasi di jaringan yang masih menggunakan plain (clear) text ketika

mengirimkan userid dan password. Sebagai contoh aplikasi telnet (untuk mengakses

server dan router dari jarak jauh), FTP (untuk transfer file), dan POP (untuk membaca

atau mendownload email) masih menggunakan pasangan userid dan password yang dapat

Page 60: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

60

disadap. Aplikasi-aplikasi ini sebaiknya digantikan dengan aplikasi yang menggunakan

enkripsi. Sebagai contoh, telnet dapat digantikan dengan SSH (secure shell), sementara

FTP dapat digantikan dengan scp (secure copy). Implementasi dari aplikasi ini dapat

diperoleh dari Internet. Serangan juga dapat dilakukan secara fisik dengan cara mencuri

notebook yang berisi data-data penting. Seharusnya data-data penting di notebook

dienkripsi sehingga bila notebook dicuri atau hilang, maka data-data tersebut tidak dapat

dibaca orang dengan mudah.

Namun pada kenyataannya hal ini jarang dilakukan. Pengamanan terhadap aspek

kerahasiaan ini dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satu cara adalah dengan

menggunakan teknologi kriptografi untuk mengacak data-data, menggunakan jaringan

yang terpisah (dedicated line), segmentasi jaringan, penggunaan firewall, dan dengan

menggunakan switch device sebagai pengganti hub di LAN. Penggunaan secure email,

seperti dengan menggunakan program PGP3 (Pretty Good Privacy), juga merupakan

usah untuk mengamankan kerahasiaan data. Masih banyak lagi teknik-teknik

pengamanan yang dapat digunakan yang pada prinsipnya adalah mempersulit orang yang

tidak berhak untuk menyadap data. Namun lagi-lagi pengamanan dengan menggunakan

enkripsi sering tidak dilakukan karena menambah pekerjaan bagi pengguna dan tidak

nyaman.

B. Integrity

Integrity (keutuhan) mengatakan bahwa data atau informasi tidak boleh berubah

(tampered, altered, modified) tanpa ijin dari pemilik. Bagi Pemerintah Kota Denpasar,

keutuhan data ini menjadi penting misalnya pada pelaksanaan implementasi

e-Government. Data-data hasil pemilu tidak boleh diubah oleh orang yang tidak berhak.

Serangan terhadap aspek intergrity adalah adanya virus, trojan horse, man in

themiddle attack, atau masuknya orang yang tidak berhak ke sistem informasi. Tanpa ada

pengaman data-data dapat diubah sehingga tidak utuh lagi. Jika hal ini terjadi maka

keabsahan data dapat dipertanyakan.

Pengamanan terhadap aspek ini adalah dengan menggunakan (digital) signature,

checksum, hash algorithm, dan teknik-teknik lain. Pada intinya sistem pengamanan akan

memberikan tanda apabila data sudah berubah. Karena seringkali serangan terhadap

Page 61: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

61

aspek ini dilakukan dengan menggunakan virus, maka penggunaan anti virus menjadi

salah satu mekanisme pengamanan yang harus dilakukan.

C. Authentication

Aspek authentication digunakan untuk meyakinkan keaslian data, sumber data,

orang yang mengakses data, dan server yang digunakan. Aplikasinya di Pemerintah Kota

Denpasar dapat beragam. Pengiriman data dari sebuah sumber harus dapat dicek

kebenaran (keaslian) sumber tersebut. Orang yang akan mengakses database Pemerintah

Kota Denpasar (atau masuk ke ruangan server / Network Operation Center) harus

menunjukkan identitasnya dan membuktikan bahwa dia adalah orang yang berhak

mengakses database atau sistem tersebut. Hal ini dapat diimplementasikan dengan

menggunakan tanda pengenal, password, digital signature, dan biometrics.

Untuk pelayanan kepada masyarakat, situs web Pemerintah Kota Denpasar harus

dilengkapi dengan tanda bukti (certificate) bahwa dia adalah situs resmi dari Pemerintah

Kota Denapasar. Dengan adanya tanda bukti ini maka pengguna dapat merasa aman

bahwa dia memang mengakses situs Pemerintah Kota Denpasar.

Serangan terhadap mekanisme authentication antara lain adalah pemalsuan

password, tanda pengenal, atau identitas lainnya. Sebagai contoh situs web “kilkbca.com”

merupakan pemalsuan (penyaruan) situs “klikbca.com”. Situs palsu ini mengauthenticate

bahwa dia adalah situs dari Internet Banking BCA. Serangan lain adalah dengan

menggunakan alamat komputer palsu (dikenal dengan istilah spoofing) atau bahkan

dengan menggunakan alamat email palsu. Pengamanan dapat dilakukan dengan

menggunakan tanda pengenal, password,

digital signature, dan biometrics.

D. Availability

Aspek availability (ketersedian) menjamin bahwa data dan informasi harus dapat

tersedia ketika dibutuhkan. Suatu sistem informasi akan tidak bermanfaat jika dia tidak

dapat memberikan data ketika dibutuhkan.

Page 62: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

62

Serangan terhadap aspek ketersediaan dikenal dengan istilah Denial of Service

(DoS) attack. Contoh dari DoS attack adalah membuat sistem atau server menjadi hang

atau crash, jaringan dibanjiri oleh sampah (network flooding, exhaust network), atau

aplikasi dibuat menjadi tidak berfungsi. Banyak software yang dapat diambil dari Internet

yang dapat melakukan DoS attack tersebut. Bahkan saat ini metoda penyerangan telah

meningkat dengan mendistribusikan “agen penyerang” ke beberapa (banyak) komputer

sehingga ada istilah yang disebut Distributed DoS (DDoS) attack. Pada DDoS attack,

target diserang oleh ratusan komputer pada saat yang bersamaan. Seringkali pemilik

komputer yang digunakan untuk menyerang tidak tahu bahwa komputernya digunakan

untuk menyerang orang lain.

Serangan ini tidak saja dilakukan secara logika akan tetap juga dapat dilakukan

secara fisik, misalnya dengan merusak server, mencuri server, menghancurkan lokasi

server, atau memutuskan jaringan. Bencana alam (natural dissaster) seperti banjir juga

dapat mengakibatkan hilangnya ketersediaan sistem informasi sehingga dapat

dikategorikan ke dalam kelompok ini. Demikian pula ketidaksengajaan (menghapus file

penting dengan tidak sengaja), salah menggunakan program dapat juga dimasukkan

dalam kelompok ini.

Pengamanan dari aspek ketersediaan bervariasi dari pendeteksian adanya

serangan (melalui Intrusion Detection System atau IDS), backup, audit trail, dissaster

recovery, sampai kepada pembuatan mirror dari sistem di tempat lain.

F. Non-repudiation

Aspek non-repudiation mengatakan bahwa seseorang tidak dapat menyangkal

apabila dia telah melakukan sebuah transaksi. Contohnya adalah apabila seseorang yang

mengirimkan email yang dilengkapi dengan tanda tangan digitalnya tidak dapat

menyangkal bahwa dia telah mengirimkan email tersebut.

Implementasi dari non-repudiation adalah dengan menggunakan digital signature

dan digital certificates. Pengguna menandatangani kegiatannya secara digital sehingga

tidak dapat menampik bahwa dia telah melakukan kegiatan tersebut. Dalam

implementasinya ada pihak ketiga yang menjadi saksi tentang keabsahan tanda tangan

digital tersebut.

Page 63: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

63

G. Access control

Aspek ini membatasi atau mengatur siapa boleh melakukan apa. Biasanya akses

ke suatu data atau sistem memiliki tingkat (level, jenjang). Sebagai contoh seorang

pengguna biasa di sistem informasi Pemerintah Kota Denpasar hanya boleh mengakses

informasi yang umum dan terbatas. Sementara itu Pejabat pada Pemerintah Kota

Denpasar dapat mengakses informasi yang lebih detail.

Implementasi access control biasanya menggunakan password atau dengan

menggunakan token lainnya. Sebagai contoh untuk masuk ke ruang server Pemerintah

Kota Denpasar bisa digunakan badge/ID tag yang dilengkapi dengan magnetic atau

smartcard. Untuk sistem keamanan yang lebih tinggi dimungkinkan penggunaan

biometrik (tangan, sidik jari jempol, mata) untuk access control

3.2.4.2. Klasifikasi Keamanan Sistem Informasi

Dilihat dari fungsinya dalam sebuah sistem informasi, keamanan dapat dibagi

menjadi tiga kelompok:

• Network security: fokus kepada media pembawa informasi/data, seperti jaringan

komputer.

• Computer security: fokus kepada komputer (server, workstation, terminal),

termasuk di dalamnya masalah yang berhubungan dengan operating system.

• Application security: fokus kepada program aplikasi (software) dan database.

Contoh serangan terhadap jaringan (network) meliputi penyadapan data atau

pengiriman data yang berlebihan (flooding). Serangan ini dapat terjadi di sisi jaringan

mana saja, baik di sisi pengguna maupun di sisi penyedia informasi. Penyadapan data

merupakan serangan terhadap aspek confidentiality, sementara network flooding

merupakan serangan terhadap aspek availability.

Contoh serangan terhadap komputer adalah adanya virus dan trojan horse di sisi

pengguna yang dapat menghapus data-data, mengirimkan data yang rahasia, atau

menghabiskan resources (memory, harddisk, CPU cycle) milik pengguna tersebut. Virus

ini dapat masuk melalui email atau melalui situs web.

Page 64: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

64

Contoh serangan terhadap aplikasi adalah adanya setup database yang kurang

benar sehingga record yang terdapat pada database tersebut dapat diubah-ubah. Hal ini

akan berbahaya jika data-data (record) tersebut merupakan informasi yang sangat vital

(seperti misalnya data kepegawaian atau data keuangan).

3.2.4.3. Pengamanan Jaringan

Jaringan merupakan yang sangat rentan dengan serangan-serangan atau gangguan.

Untuk itu maka perlu diadakan pengamanan untuk infrastruktur jaringan Pemerintah Kota

Denpasar. Pengamanan jaringan berfungsi untuk meminimalisir gangguan- gangguan

pada jaringan.

Pengamanan jaringan dibagi menjadi tiga yaitu :

15. Pengamanan sistem jaringan

• Penggunaan digest authentication pada web server, sehingga password yang

dikirimkan melalui network tidak berupa clear text.

• Pencatatan log melalui program atau fasilitas yang disediakan, sistem

administrator berkewajiban melakukan pengecekan terhadap kejadian-kejadian

yang terekam dalam log setiap bulan.

• Menggunakan beberapa program untuk mendeteksi adanya penyusupan (intrusion

detection). Beberapa program sederhana yang digunakan antara lain chkwtmp,

tcplogd dan hostsentry.

• Firewall digunakan untuk membatasi port-port yang dapat diakses dari luar.

Sedangkan akses internet dari dalam ke luar untuk situs-situs tertentu dilarang.

• Switch, harus memiliki fungsi Routed Access Control list yang dapat digunakan

untuk menjamin hanya user yang memiliki akses saja yang dapat menggunakan

secured dan restricted network.

• Application-Proxy firewall ini digunakan untuk memfilter informasi-informasi

yang lewat dari proxy server tersebut, proxy server dapat memilih informasi-

informasi yang akan diteruskan atau tidak berdasarkan setting atau logic dari

proxy server tersebut.

• Backup harddisk secara keseluruhan untuk semua server ke dalam tape

• Backup database.

Page 65: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

65

16. Pengamanan sistem operasi/desktop

• Server tidak diperkenankan menggunakan atau menyediakan flopy drive. Hal ini

untuk menghindari penyusup dapat mengubah password root dengan

menggunakan disket boot.

• Setiap aplikasi yang digunakan wajib menyediakan fungsi login yang memaksa

pengguna untuk memasukan user ID dan password setiap kali akan menggunakan

aplikasi tersebut termasuk ketika melakukan koneksi jaringan.

• Aplikasi internal tidak dapat diakses dari luar. Untuk mencegah akses dari luar

terhadap aplikasi internal, maka digunakan firewall dan IP internal untuk server-

server yang digunakan oleh aplikasi internal. Dengan IP internal dan firewall

diharapkan server-server tersebut hanya bisa dikenali oleh komputer yang ada

dalam lokal network saja.

• Adanya sesi (session) untuk membatasi lamanya idle koneksi. Untuk aplikasi

berbasis web, jika browser sudah dibuka dan user tidak menggunakan aplikasi

yang diakses dalam waktu tertentu atau idle maka koneksi ke aplikasi tersebut

akan kadaluarsa. Lamanya waktu idle yang diperkenankan disebut juga dengan

lamanya sesi (session).

• Mengingat bahwa banyak lubang keamanan dikirimkan melalui email, maka

penggunaan anti virus yang up-to-date merupakan sebuah keharusan. Anti virus

ini harus dipasang pada setiap workstation dan server yang ada pPemerintah Kota

Denpasar

• Bagi pemakai aplikasi, pengaksesan database harus melalui aplikasi yang sudah

dikembangkan.

• Login name dan password untuk mengakses database hanya boleh diketahui oleh

kalangan terbatas (yang berhak mengetahui).

3. Pengamanan fisik

• Ruangan tempat menyimpan semua server, router serta data backup berada di

ruang yang berbeda dengan ruangan kerja pegawai. Ruangan tersebut selalu

terkunci dan hanya dapat diakses oleh technical operation dan network

administrator.

Page 66: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

66

• Server-server yang ada diletakkan pada ruangan server yang khusus. Pintu masuk

dan keluar dari dan ke ruangan ini hanya ada satu. Tembok dan pintu ruangan ini

berupa kaca anti pecah. Pintunya berupa pintu elektronis, diperlukan kartu akses

magnetik untuk membukanya. Lantainya menggunakan raised floor setinggi

10 cm. AC yang digunakan merupakan AC central. Menyediakan alat untuk

memadamkan api, alarm kebakaran, sensor deteksi kebakaran melalui panas dan

asap.

• Mengasuransikan aset-aset yang dimiliki Pemerintah Kota Denpasar khususnya

untuk server dan PC.

• Menyediakan mesin diesel untuk menyuplai arus listrik secara otomatis jika listrik

yang disediakan oleh PLN mengalami gangguan.

• Menyediakan UPS untuk server aplikasi ataupun database untuk mencegah

kerusakan fisik pada server tersebut.

Di samping dari segi pengamanan, harus juga ditunjang dengan peraturan-

peraturan yang perlu diketahui oleh tim teknis atau pranata komputer.

Peraturan-peraturan tersebut antara lain :

- Menyangkut batasan privacy pranata komputer, Pemerintah Kota Denpasar

menganggap semua data-data pegawai yang tersimpan dalam PC atau komputer milik

Pemerintah Kota Denpasar merupakan data-data dinas.instansi dan melalui keputusan

dari penanggung jawab keamanan TI di Pemerintah Kota Denpasar maka Pemerintah

Kota Denpasar berhak untuk melihat, membuka atau mengamankan data-data tersebut

apabila dianggap mencurigakan dan dapat mengancam keamanan Pemerintah Kota

Denpasar.

- Sehubungan dengan penggunaan fasilitas kerja, dimana Pemerintah Kota Denpasar

menetapkan bahwa penggunaan fasilitas kerja yang disediakan Pemerintah Kota

Denpasar selayaknya digunakan untuk menyelesaikan tugas yang diberikan kepada

pranata komputer. Tidak dibenarkan menggunakannya sebagai sarana untuk

melakukan tidakan pidana atau melakukan kegiatan atau upaya yang bertujuan

mencemarkan nama baik Pemerintah Kota Denpasar.

Page 67: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

67

- Menyangkut pertukaran pesan dan data, Pemerintah Kota Denpasar melarang tim

teknis TIK atau pranata komputer untuk menyebarkan fitnah, berita yang meresahkan

dan SARA melalui media apapun.

- Menyangkut pemberhentian atau Pengunduran diri sebagai tim teknis atau pranata

komputer Pemerintah Kota Denpasar, Pemerintah Kota Denpasar memiliki prosedur

dimana orang yang diberhentikan atau mengundurkan diri wajib mengembalikan ID

card, kunci akses (bila memiliki) dan semua properti Pemerintah Kota Denpasar yang

digunakan tim teknis atau pranata komputer tersebut. Berita pemberitahuan mengenai

pemberhentian atau pengunduran diri ini akan disampaikan oleh bagian kepegawaian

kepada semua tim teknis atau pranata komputer, khususnya pada administrator. Untuk

kemudian sistem administrator berkewajiban menghapus atau membekukan account

yang dimiliki orang tersebut.

3.3. Blueprint Sistem Aplikasi

Dokumen Cetak biru (Blueprint) sistem aplikasi e-Government bagi lembaga

Pemerintah Kota Denpasar ini dimaksudkan untuk memberikan panduan baku

pengembangan e-Government hanya pada bidang sistem aplikasi e-Government, dengan

ruang lingkup pemerintahan Kota Denpasar.

Tujuan pembuatan dokumen Cetak biru (Blueprint) sistem ini adalah:

• Penyeragaman perencanaan pengembangan aplikasi yang bersifat mandatory

• Standarisasi fungsi sistem aplikasi e-Government

• Memberikan landasan berpikir bagi pengembangan sistem aplikasi e-Government

yang komprehensif, efisien dan efektif

3.3.1. Prinsip Desain Blueprint

Cetak biru (Blueprint) ini diharapkan dapat menjadi panduan bagi Pemerintah

Kota Denpasar dalam mengembangkan aplikasi e-Government yang sesuai dengan

kebijakan Pemerintah Pusat untuk waktu yang cukup panjang. Untuk itu Cetak biru

(Blueprint) ini didesain dengan prinsip keseimbangan antara flexibility dan

standardization.

Page 68: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

68

A. Flexibility:

Cetak biru (Blueprint) ini memberikan panduan yang konsisten namun dapat

dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan dan kebijakan pemerintah daerah yang spesifik.

Pemerintah Kota Denpasar dapat menyesuaikan Cetak biru (Blueprint) ini dengan Visi,

Misi, Rencana Strategis, dan Peraturan Daerah yang berlaku, yang akan mempengaruhi

kebijakan, rencana dan penerapan program pengembangan e-Government di Kota

Denpasar.

B. Standardization:

Cetak biru (Blueprint) ini lebih mengedepankan deskripsi aplikasi-aplikasi

e-Government di Pemerintah Kota Denpasar yang bersifat umum dan tipikal, disertai

dengan spesifikasi umum dan generik.. Dasar-dasar peraturan pemerintah secara nasional

dijadikan panduan utama dalam mendeskripsikan fungsi-fungsi kepemerintahan yang

menjadi dasar desain aplikasi.

Dengan mengutamakan keseimbangan flexibilitas dan standardisasi, maka Cetak

biru (Blueprint) ini akan memiliki karakteristik sebagai berikut:

1. Tidak tergantung struktur organisasi di lingkungan pemerintah daerah.

2. Relatif tidak rentan terhadap perubahan-perubahan kebijakan pemerintah,

khususnya Peraturan Daerah.

3. Memberikan kebebasan kepada pemerintah daerah dalam mengadaptasi dan

menterjemahkan Cetak biru (Blueprint) dengan tetap menjaga konsistensi

kebijakan nasional.

3.3.2. Pendekatan Penyusunan Blueprint Aplikasi

Cetak biru (Blueprint) sistem aplikasi e-Government disusun berdasarkan

pendekatan fungsional layanan dari sistem kepemerintahan yang harus diberikan oleh

suatu Pemerintah Daerah kepada masyarakatnya, dan urusan administrasi serta fungsi

lain yang berhubungan dengan kelembagaan Pemerintah Daerah, yang diperlukan guna

terselenggaranya sistem kepemerintahan daerah.

Page 69: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

69

Disisi lain, Cetak biru (Blueprint) sistem aplikasi e-Government juga disusun

berdasarkan pendekatan terhadap orientasi layanan yang disediakan sistem, apakah untuk

internal pemerintahan atau masyarakat. Juga apakah fungsi utama sistem tersebut

terutama disajikan untuk memenuhi kebutuhan spesifik instansi pemerintah tertentu atau

untuk kebutuhan yang sifatnya umum dan/atau mendasar.

Dasar umum yang digunakan dalam penyusunan e-Government mengacu kepada

hal-hal sebagai berikut (FEAF, 2002) :

a. Standard, bahwa perlu disusun sebuah standart dalam pengembangan e-Government

dalam pemilihan teknologi yang akan digunakan agar interoperabilitasnya terjamin.

Penggunaan internet dan standard web, XML, portal, message broker dan XML web

service serta optimalisasi pemanfaatan Application Service Provider (ASP). Sistem

single sign on digunakan untuk memudahkan administrasi dan meningkatkan

keamanan transaksi data.

b. Investasi, implementasi e-Government membutuhkan investasi yang besar sehingga

akan lebih optimal jika investasi dilakukan dengan mengacu kepada petunjuk bisnis

dan arsitektur yang sudah ditetapkan agar sejalan dengan kebutuhan.

c. Pengumpulan Data, beban pengumpulan data harus diminimalkan. Penggunaan

standard data, definisi data untuk meminimalkan adanya perulangan penyimpanan

dan pengumpulan data. Pengumpulan data oleh masyarakat harus diminimalkan

sehingga koordinasi antar instansi yang membutuhkan data sangat penting agar tidak

terjadi duplikasi data.

d. Keamanan, jaminan bahwa hanya yang berhak yang dapat mengakses data.

e. Fungsionalitas, pengembangan system yang digunakan dalam e-Government

sebaiknya mempertimbangakan penggunaan komponen yang reusable, penggunaan

arsitektur yang seragam untuk meningkatkan efisiensi. Pengembangan aplikasi

modular akan sangat membantu keseragaman penggunaan aplikasi antar instansi.

Fungsi-fungsi khusus yang dimiliki oleh masing-masing dinas merupakan modul

yang dapat ditambahkan ataupun dikurangi dengan tanpa merubah arsitektur utama

aplikasinya.

f. Akses Informasi, masyarakat harus diberikan pemahaman antara akses public dan

akses private.

Page 70: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

70

g. Teknologi yang teruji, pemanfaatan teknologi yang sudah teruji menjadi jaminan

bahwa e-Government akan berjalan dengan optimal.

h. Privacy, disesuaikan dengan dasar-dasar pemikiran tentang privacy seperti tidak

boleh melakukan pencatatan-pencatatan rahasia, pengumpulan data diluar tujuan

utamanya dan juga proteksi terhadap data yang sudah terkumpul.

Dari pertimbangan tersebut, model dan arsitektur Aplikasi e-Government dapat

dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5. Model dan Arsitektur Dasar Aplikasi e-Government (FEAF 2002)

Rancangan dasar model dan arsitektur aplikasi e-goverment mengacu kepada

4 lapisan utama, yaitu :

a. Arsitektur bisnis (Model Referensi Bisnis E-Goverment), bagian ini mengidentifikasi

aturan bisnis yang ada.

b. Arsitektur data, dalam lapisan ini didefinisikan standart data dan teknologi yang

digunakan seperti pemanfaatan XML sebagai kunci solusi pada arsitektur data dari

e-Government.

c. Arsitektur aplikasi mendefinisikan komponen-komponen utama dalam aplikasi

e-Goverment yang terdiri dari :

Page 71: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

71

i. Model Konseptual/Proses yang menyediakan jembatan antara bisnis view dari

Model Referensi Bisnis dan system view dari model berikutnya.

ii. Model Interoperabilitasnya menggambarkan komponen teknis dari e-Government

dan bagaimana berinteraksi dengan aplikasi-aplikasi dalam e-Government.

d. Arsitektur Teknologi menyediakan petunjuk implementasi teknis untuk

pengembangan e-Government tediri dari :

i. Model teknis/arsitektur solusi e-Government

ii. Model Referensi Teknis e-Government

3.3.2.1. Government Function Framework

Kelompok Blok Fungsi dan bagian-bagiannya (komponen Modul) disusun dalam

sebuah Bagan Fungsi yang selanjutnya dalam dokumen Cetak biru (Blueprint) ini disebut

sebagai Kerangka Fungsional Sistem Kepemerintahan.

Pelayanan Adm & Mgmt Legislasi Pembangunan Keuangan Kepegawaian

Kependudukan

Perpajakan dan Retribusi

SIM Data Pembangunan

Surat Elektronik

Sistim Dokumen Elektronik

Perencanaan Pembangunan

Daerah

Sistem Administrasi

DPRD

Sistem Anggaran

Pengadaan PNS

Sistem Pemilu Daerah

Sistem Absensi dan Penggajian

Sistem Penilaian Kinerja

PNS

Sistem Kas dan Perbendaharaan

Sistem Akuntasi Daerah

Kolaborasi dan Koordinasi

Sistem Pendidikan dan Latihan

Sistem Pengadaan Barang

dan Jasa

Pengelolaan dan

Monitoring Proyek

Katalog Hukum, Peraturan dan Perundangan

Sistem Evaluasi dan Informasi Hasil

Pembangunan

Pandaftaran dan Perijinan

Manajemen Pelaporan

Pemerintahan

Publikasi Info Umum &

Kepemerintahan

Bisnis Dan Investasi

Pengaduan Masyarakat

Sistem Pendukung Keputusan

Page 72: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

72

D in a s & L e m b a g a D in a s & L e m b a g a D in a s & L e m b a g aD in a s & L e m b a g a

P e n g e lo la a n B a ra n g D a e ra h

K a ta lo g B a ra n g D a e r a h

P e n g e lo la a n P e n d a p a ta n

D a e r a h

P e n g e lo la a n P e r u s a h a a n

D a e ra h

K E P E M E R IN T A H A N K E W IL A YA H A N K EM A S YA R A K A T A N S A R A N A & P R A S A R A N A

T a ta R u a n g d a n L in g k . H id u p

P o te n s i D a e ra h

K e h u ta n a n

P e r ta n ia n , P e te rn a k a n d a n

P e rk e b u n a n

P e r ik a n a n d a n K e la u t a n

P e r t a m b a n g a n d a n E n e rg i

P a r iw is a ta

I K M

K e s e h a t a n

P e n d id ik a n

K e te n a g a k e r ja a n

In d u s t r i d a n P e rd a g a n g a n

J a r in g P e n g a m a n

S o s ia l

T ra n s p o r t a s i

J a la n d a n J e m b a ta n

T e rm in a l d a n P e la b u h a n

S a ra n a U m u m

Gambar 6. Kerangka Fungsi Sistem Kepemerintahan

3.3.2.2. e-Government Solution Map

Di sisi lain, sistem aplikasi-sistem aplikasi dikembangkan dengan tujuan untuk

memenuhi kebutuhan fungsi kepemerintahan seperti yang telah didefinisikan dan

dikelompokkan dalam Kerangka Fungsional Sistem Kepemerintahan tersebut di atas.

Dengan mempertimbangkan fungsi sistem aplikasi dan layanannya, sistem aplikasi-

sistem aplikasi tersebut kemudian disusun dan dikelompokkan dalam sebuah sistem

kerangka arsitektur, yang dalam dokumen Cetak biru (Blueprint) ini selanjutnya disebut

sebagai Peta Solusi Aplikasi e-Government.

Page 73: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

73

Gambar 7. Peta Solusi Aplikasi e-Government

Gambar 8. Contoh Peta Solusi Aplikasi e-Government

Masyarakat

E-Gov Portal (Public and Internal Portal)

Bisnis Government Comm

Services Internet Enabled Inter A

pplication Com

munication

Inter Application Integration Schem

e Security Services

Aplikasi Dasar Umum Aplikasi Dasar

Shared Services

Grup Fungsi

Kelembagaan dengan Layanan

Berorientasi PUBLIK

Grup Fungsi

Kelembagaan dengan Layanan

Berorientasi BISNIS

Grup Fungsi

Kelembagaan dengan Layanan

Berorientasi PEMERINTAH

Aplikasi Fungsi Kepemerintahan dan Kelembagaan

Public Oriented Application Group

Business Oriented Application Group

Government Oriented Application

Group

www.denpasar.go.id

• Firewall, Proxy

• Sekuriti, Enkripsi

Sistem Dokumen Elektronik

UPT Online

Sistem Kependudukan

• Potensi Daerah

• Pariwisata

•Sistem Keuangan

• Sistem Kepegawaian

Basis Data Penduduk GIS Basis Data Keuangan Basis Data Pegawai

Masyarakat Bisnis Government Comm

Services

Aplikasi Dasar

Aplikasi Fungsi Kepemerintahan dan Kelembagaan

Page 74: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

74

Dalam peta solusi aplikasi e-Government, sistem aplikasi dikelompokkan melalui

pendekatan matrik antara orientasi fungsi layanan dan sifat fungsi sistem aplikasi

tersebut. Melalui pendekatan ini, sistem aplikasi dikelompokkan dalam 3 (tiga) kelompok

sebagai berikut:

1. Kelompok sistem aplikasi yang orientasi fungsinya langsung memberikan

pelayanan kepada penggunanya (aplikasi front office)

2. Kelompok sistem aplikasi yang orientasi fungsinya lebih banyak ditujukan untuk

mememberikan bantuan pekerjaan yang bersifat administrasi kepemerintahan,

serta fungsi-fungsi kedinasan dan kelembagaan (aplikasi back office).

3. Kelompok sistem aplikasi yang fungsi layanannya bersifat mendasar dan umum,

diperlukan oleh setiap pengguna, atau setiap sistem aplikasi lain yang lebih

spesifik. Sifat layanan aplikasi dasar biasanya back-office.

Untuk setiap kelompok sistem tersebut, masing-masing dibagi lagi kedalam tiga sub-grup

berdasarkan orientasi pengguna yang dilayaninya, sebagai berikut:

1. Kelompok sistem aplikasi e-Government yang orientasi fungsinya melayani

kebutuhan dan kepentingan masyarakat (G2C: Government To Citizen)

2. Kelompok sistem aplikasi e-Government yang orientasi fungsinya melayani

kebutuhan dan kepentingan kalangan bisnis (G2B: Government To Business)

3. Kelompok sistem aplikasi e-Government yang orientasi fungsinya melayani

kebutuhan internal lembaga kepemerintahan, atau kebutuhan dari pemerintah

daerah lainnya (G2G: Government To Government)

Terakhir adalah kelompok fungsi umum yang memberikan layanan integrasi dan

komunikasi antar sistem aplikasi, juga masalah sekuriti, dan lain-lain.

Page 75: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

75

3.3.3. Application Requirements Standard

Mengingat pengembangan e-Government lingkupnya mencakup skala nasional,

maka diperlukan kerangka komuniksi antar sistem e-Government untuk saling

berhubungan dan saling bekerjasama (GIF - Government Interoperability Framework).

Disamping itu, sistem e-Government lingkup fungsinya juga cukup besar

(menyangkut semua hal yang berhubungan dengan pemerintahan) sehingga dalam

pembangunannya hampir dapat dipastikan melibatkan banyak vendor, sehingga

diperlukan mekanisme komunikasi baku antar sistem, sehingga masing masing sistem

aplikasi dapat saling bersinergi untuk membentuk layanan e-Government yang lebih

besar dan kompleks.

Oleh karena itu, dalam membangun sistem aplikasi e-Government diperlukan

standarisasi kebutuhan pengembangan sistem aplikasi yang akan menjamin bahwa

komunikasi antar sistem tersebut dapat dilakukan oleh siapapun vendor pengembang

sistem.

Berikut adalah Standar Kebutuhan Sistem Aplikasi yang harus dipenuhi oleh

setiap sistem aplikasi e-Government:

1. Reliable

Menjamin bahwa sistem aplikasi akan dapat berjalan dengan handal, robust

terhadap kesalahan pemasukan data, perubahan sistem operasi dan bug free.

2. Interoperable

Menjamin bahwa sistem aplikasi akan dapat saling berkomunikasi serta bertukar

data dan informasi dengan sistem aplikasi lain untuk membentuk sinergi sistem.

3. Scalable

Menjamin bahwa sistem aplikasi akan dapat dengan mudah ditingkatkan

kemampuannya, terutama penambahan fitur baru, penambahan user dan

kemampuan pengelolaan data yang lebih besar.

4. User Friendly

Menjamin bahwa sistem aplikasi akan mudah dioperasikan dengan user interface

(antar muka pengguna) yang lazim berlaku di pemerintahan dan sesuai dengan

kebiasaan bahasa dan budaya penggunanya.

Page 76: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

76

5. Integrateable

Menjamin bahwa sistem aplikasi mempunyai fitur untuk kemudahan integrasi

dengan sistem aplikasi lain, terutama untuk melakukan transaksi pertukaran data

dan informasi antar sistem aplikasi e-Government, baik dalam lingkup satu

pemerintah daerah dengan pemerintah daerah lain.

3.3.4. Blok Fungsi Kepemerintahan

Untuk memudahkan identifikasi dan klasifikasi fungsi kepemerintahan, di dalam

dokumen Cetak biru (Blueprint), taksonomi untuk setiap Blok Fungsi, Sub-Blok Fungsi

dan Modul, sebagai berikut:

Blok Fungsi 1. PELAYANAN

Sub-Blok Fungsi

--

Modul 1.1. Kependudukan

1.2. Perpajakan dan Retribusi

1.3. Pendaftaran dan Perijinan

1.4. Bisnis dan Investasi

1.5. Pengaduan Masyarakat

1.6. Publikasi Informasi Umum dan Kepemerintahan

Blok Fungsi 2. ADMINISTRASI DAN MANAGEMENT (ADM & MGM)

Sub-Blok Fungsi

--

Modul 2.1. Surat Elektronik

2.2. Sistem Dokumen Elektronik

2.3. Sistem Pendukung Keputusan

2.4. Kolaborasi dan Koordinasi

2.5. Manajemen Pelaporan Pemerintahan

Page 77: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

77

Blok Fungsi 3. LEGISLASI

Sub-Blok Fungsi

--

Modul 3.1. Sistem Administrasi DPRD

3.2. Sistem Pemilu Daerah

3.3. Katalog Hukum, Peraturan dan Perundang-undangan

Blok Fungsi 4. PEMBANGUNAN

Sub-Blok Fungsi

--

Modul 4.1. Sistem Informasi dan Manajemen Data Pembangunan

4.2. Perencanaan Pembangunan Daerah

4.3. Sistem Pengadaan Barang dan Jasa

4.4. Pengelolaan dan Monitoring Proyek

4.5. Sistem Evaluasi dan Informasi Hasil Pembangunan

Blok Fungsi 5. KEUANGAN

Sub-Blok Fungsi

--

Modul 5.1. Sistem Anggaran

5.2. Sistem Kas dan Perbendaharaan

5.3. Sistem Akuntansi Daerah

Blok Fungsi 6. KEPEGAWAIAN

Sub-Blok Fungsi

--

Modul 6.1. Pengadaan PNS

6.2. Sistem Absensi dan Penggajian

6.3. Sistem Penilaian Kinerja PNS

6.4. Sistem Pendidikan dan Latihan

Page 78: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

78

Blok Fungsi 7. DINAS DAN LEMBAGA

Sub-Blok Fungsi

7.1. KEPEMERINTAHAN

Modul 7.1.1. Pengelolaan Barang Daerah

7.1.2. Katalog Barang Daerah

7.1.3. Pengelolaan Pendapatan Daerah

7.1.4. Pengelolaan Perusahaan Daerah

Sub-Blok Fungsi

7.2. KEWILAYAHAN

Modul 7.2.1. Tataruang dan Lingkungan Hidup

7.2.2. Potensi Daerah

7.2.3. Kehutanan

7.2.4. Pertanian, Peternakan dan Perkebunan

7.2.5. Perikanan dan Kelautan

7.2.6. Pertambangan dan Energi

7.2.7. Pariwisata

7.2.8. Industri Kecil dan Menengah (IKM)

Sub-Blok Fungsi

7.3. KEMASYARAKATAN

Modul 7.3.1. Kesehatan

7.3.2. Pendidikan

7.3.3. Ketenagakerjaan

7.3.4. Industri dan Perdagangan

7.3.5. Jaring Pengaman Sosial

Page 79: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

79

Sub-Blok Fungsi

7.4. SARANA DAN PRASARANA

Modul 7.4.1. Transportasi

7.4.2. Jalan dan Jembatan

7.4.3. Terminal dan Pelabuhan

7.4.4. Sarana Umum

3.3.4.1. Blok Fungsi PELAYANAN

A. Modul Sistem Kependudukan

Modul KEPENDUDUKAN

Blok Fungsi PELAYANAN

Sub Blok Fungsi

Klasifikasi Jenis Layanan Front Office Back Office

Layanan Utama Publikasi Informasi Pendaftaran & Perijinan

Transaksi Data Pembayaran

Admnistrasi Basis Data

Lainnya

Fungsi Aplikasi Generik Spesifik

Obyek Layanan G2G G2B G2C

Fungsi - Pelayanan pendaftaran penduduk

- Pelayanan dan pengelolaan data mutasi penduduk

- Pembuatan dan pengelolaan data KK dan KTP

- Pembuatan dan pengelolaan data Akta Pencatatan Penduduk (akta

kelahiran, perkawinan, perceraian, kematian, pengakuan dan pengesahan

anak)

- Pembuatan Buku Induk Penduduk, Buku Mutasi Penduduk dan Buku

Tamu

- Pelaporan data kependudukan

Page 80: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

80

Narasi Modul Kependudukan adalah aplikasi pelayanan, pengelolaan dan

pengolahan data kependudukan. Aplikasi dilengkapi dengan fitur pelaporan

kependudukan (untuk disampaikan kepada Mendagri). Sebagian data

kependudukan di publish ke internet untuk keperluan masyarakat.

Organisasi Dinas Kependudukan dan Capil

Integrasi - Sistem Kependudukan di tingkat Kabupaten/Kota lain

- Sistem Kependudukan di tingkat Propinsi lain

- Sistem Kependudukan di tingkat Nasional

Info Tambahan - Dasar Hukum: Kepmendagri 54/1999

- Rekomendasi: Membangun jaringan sistem kependudukan di setiap

kecamatan yang terhubung ke Pemda, web-based, client-server, automatic

data synchronization, distributed processing .

B. Modul Perpajakan dan Retribusi

Modul PERPAJAKAN DAN RETRIBUSI

Blok Fungsi PELAYANAN

Sub Blok Fungsi

Klasifikasi Jenis Layanan Front Office Back Office

Layanan Utama Publikasi Informasi Pendaftaran & Perijinan

Transaksi Data Pembayaran

Admnistrasi Basis Data

Lainnya

Fungsi Aplikasi Generik Spesifik

Obyek Layanan G2G G2B G2C

Fungsi - Memberikan pelayanan pajak kepada masyarakat yang meliputi pajak Kota

Denpasar

Jenis pajak Kota terdiri dari:

° Pajak Hotel

° Pajak Restoran

° Pajak Hiburan

° Pajak Reklame

Page 81: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

81

° Pajak Penerangan Jalan

° Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C

° Pajak Parkir

- Memberikan pelayanan retribusi kepada masyarakat yang meliputi:

° Retribusi jasa umum

° Retribusi jasa usaha

° Retribusi perijinan tertentu

- Memberikan pelayanan pajak dan retribusi yang berkaitan dengan potensi

daerah, meliputi pendaftaran dan perijinan bidang

° Kehutanan

° Pertanian dan Perkebunan

° Perikanan dan Kelautan

° Pertambangan dan Energi

° Kepariwisataan

° Industri Kecil dan Menengah

Narasi Pajak Kota Denpasar merupakan suatu sistem perpajakan yang pada

dasarnya merupakan beban masyarakat sehingga perlu dijaga agar kebijakan

tersebut dapat memberikan beban yang adil, terutama mengenai objek dan

tarif pajak, sehingga tidak tumpang tindih antara pajak pusat dan Pajak

Daerah.

Daerah Kota diberi peluang dalam menggali potensi sumber-sumber

keuangannya dengan menetapkan jenis pajak dan Retribusi selain yang telah

ditetapkan, sepanjang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan dan sesuai

dengan aspirasi masyarakat.

Organisasi Dinas / lembaga daerah

Integrasi - Blok Fungsi Administrasi dan Management, Modul Sistem Dokumen

Elektronik

- Blok Fungsi Pelayanan, Modul Pendaftaran dan Perijinan

Info Tambahan - Nama Alias: SIM Pajak dan Retribusi, SIM Perpajakan, SIMTAP,

SAMSAT

- Rekomendasi: Sistem perpajakan daerah dilakukan secara terpadu dan

sejalan dengan sistem perpajakan nasional serta saling melengkapi.

Page 82: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

82

C. Modul Pendaftaran dan Perijinan

Modul PENDAFTARAN DAN PERIJINAN

Blok Fungsi PELAYANAN

Sub Blok Fungsi

Klasifikasi Jenis Layanan Front Office Back Office

Layanan Utama Publikasi Informasi Pendaftaran & Perijinan

Transaksi Data Pembayaran

Admnistrasi Basis Data

Lainnya

Fungsi Aplikasi Generik Spesifik

Obyek Layanan G2G G2B G2C

Fungsi - Memberian pelayanan perijinan meliputi kegiatan : menerima pendaftaran,

menyeleksi persyaratan, memberikan keterangan, mengecek kemajuan

proses penerbitan perijinan dan menindaklanjuti pengaduan/klaim dari

masyarakat

- Pengelolaan dan pengurusan ijin

° Peruntukan tanah dan IMB

° SIUP

° HO

° Penyelenggaraan reklame

° Usaha Tetap (IUT)

° Usaha Industri (IUI)

° Lokasi

- Pengelolaan dan pengurusan pendaftaran

° Tanda Daftar Perusahaan

° Tanda Daftar Industri

° Tanda Daftar Perdagangan

- Pengelolaan pendaftaran dan perijinan yang berkaitan dengan potensi

daerah, meliputi pendaftaran dan perijinan bidang

° Kehutanan

° Pertanian dan Perkebunan

° Perikanan dan Kelautan

° Pertambangan dan Energi

Page 83: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

83

° Kepariwisataan

° Industri Kecil dan Menengah

Narasi Modul Pendaftaran dan Perijinan adalah aplikasi yang dimaksudkan untuk

memberikan informasi dan pelayanan perijinan bagi masyarakat yang

meliputi: jenis-jenis layanan pendaftaran dan perijinan, persyaratan untuk

memperoleh

ijin, prosedur perijinan, biaya dan waktu proses perijinan yang diperlukan.

Aplikasi dilengkapi dengan form yang bisa di download atau diisi secara

on-line.

Aplikasi juga dilengkapi dengan formulir dari set dokumentasi yang dipakai

untuk mengurus pendaftaran dan perijinan yang disimpan dalam suatu basis

data sedemikian sehingga dapat dijamin keseragaman dan tertib

administrasinya.

Organisasi Dinas / lembaga daerah

Integrasi - Blok Fungsi Legislasi, Modul Katalog Hukum, Peraturan dan

Perundangundangan

- Blok Fungsi Pelayanan, Modul Bisnis dan Investasi

Info Tambahan - Nama Alias: SIM Perijinan, SIM Pelayanan Masyarakat, SIM Pendaftaran

- Dasar Hukum: Peraturan Daerah

- Rekomendasi: Membangun sistem aplikasi Pelayanan Perijinan Terpadu

yang melakukan penelitian, pemrosesan dan pengeluaran ijin yang

dilakukan secara terpusat dan terkoordinasi dengan Badan/Dinas/Instansi

terkait.

Page 84: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

84

D. Modul Bisnis dan Investasi

Modul BISNIS DAN INVESTASI

Blok Fungsi PELAYANAN

Sub Blok Fungsi

Klasifikasi Jenis Layanan Front Office Back Office

Layanan Utama Publikasi Informasi Pendaftaran & Perijinan

Transaksi Data Pembayaran

Admnistrasi Basis Data

Lainnya

Fungsi Aplikasi Generik Spesifik

Obyek Layanan G2G G2B G2C

Fungsi - Memberikan informasi promosi dan keunggulan daerah berkaitan dengan

peluang bisnis dan investasi, terutama di bidang

° Sektor Kehutanan

° Sektor Pertanian dan Perkebunan

° Sektor Perikanan dan Kelautan

° Sektor Pertambangan dan Energi

° Sektor Pariwisata

° Sektor Industri Kecil dan Menengah

- Memberikan informasi yang jelas tentang syarat-syarat, prosedur dan

tatalaksana investasi dan pengusahaan kegiatan bisnis lainnya

- Memberikan pelayanan administrasi penanaman modal di bidang unggulan

tersebut

Narasi Dalam upaya meningkatkan dan memperkuat kemampuan perekonomian

menghadapi perubahan dan persaingan perdagangan internasional, Pemerintah

Kota dapat memberikan insentif dan/atau kemudahan kepada masyarakat

dan/atau investor untuk melakukan kegiatan bisnis dan investasi di Kota

Denpasar.

Pemerintah Kota dalam hal ini perlu memberikan informasi yang lengkap

mengenai keunggulan dan potensi daerahnya, serta memberikan penjelasan

yang komprehensif tentang tatacara dan prosedur yang harus dilalui, sehingga

para investor tertarik untuk menanamkan modal atau melaksanakan kegiatan

usaha di daerah tersebut.

Page 85: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

85

Organisasi Dinas / lembaga daerah

Integrasi - Blok Fungsi Legislasi, Modul Katalog Hukum, Peraturan dan

Perundangundangan

- Blok Fungsi Pelayanan, Modul Bisnis dan Investasi Pendaftaran dan

Perijinan

Info Tambahan - Nama Alias: SIM Bisnis dan Investasi

- Rekomendasi: Membangun aplikasi ini dalam satu kerangka pelayanan yang

lengkap, termasuk pendaftaran investasi dan administrasinya.

E. Modul Pengaduan Masyarakat

Modul PENGADUAN MASYARAKAT

Blok Fungsi PELAYANAN

Sub Blok Fungsi

Klasifikasi

Jenis Layanan Front Office Back Office

Layanan Utama Publikasi Informasi Pendaftaran & Perijinan

Transaksi Data Pembayaran

Admnistrasi Basis Data

Lainnya

Fungsi Aplikasi Generik Spesifik

Obyek Layanan G2G G2B G2C

Fungsi - Menyediakan fasilitas penyampaian dan penyerapan aspirasi, peningkatan

partisipasi, serta menindaklanjuti pengaduan masyarakat dalam rangka

mengembangkan kehidupan demokrasi

- Memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam

proses penyelenggaraan kepemerintahan daerah

Narasi Salah satu tugas pemerintah kota adalah melaksanakan kehidupan demokrasi

dalam penyelenggaraan pemerintahan kota. Sebagai perwujudan demokrasi,

dibentuk DPRD sebagai lembaga pengaturan dalam penyelenggaraan

pemerintahan dan berkedudukan sebagai mitra kerja pemerintah kota dalam

memberdayakan masyarakat.

Organisasi Dinas / lembaga daerah

Page 86: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

86

Integrasi - Publikasi Informasi Umum dan Kepemerintahan

Info Tambahan Nama Alias: SIM Pengaduan Masyarakat

F. Modul Publikasi Informasi Umum dan Kepemerintahan

Modul PUBLIKASI INFORMASI UMUM DAN KEPEMERINTAHAN

Blok Fungsi PELAYANAN

Sub Blok Fungsi

Klasifikasi

Jenis Layanan Front Office Back Office

Layanan Utama Publikasi Informasi Pendaftaran & Perijinan

Transaksi Data Pembayaran

Admnistrasi Basis Data

Lainnya

Fungsi Aplikasi Generik Spesifik

Obyek Layanan G2G G2B G2C

Fungsi - Publikasi informasi

Narasi Mempublikasikan semua informasi umum dan kepemerintahan ke seluruh

masyarakat termasuk diantaranya; berita dan layanan masyarakat.

Organisasi Perangkat Kota

Integrasi - Semua aplikasi e-Government yang membutuhkan publikasi informasi ke

masyarakat

Info Tambahan - Nama Alias: e-Gov Portal

- Rekomendasi: Membangun portal pemerintahan yang mencakup fungsi

kolaborasi dan koordinasi inter-lembaga (internal portal) dan fungsi

publikasi ke masyarakat (public portal)

Page 87: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

87

3.3.4.2. Blok Fungsi Administrasi dan Management

Blok Fungsi ADMINISTRASI DAN MANAGEMENT

Sub Blok Fungsi

Fungsi

- Menyediakan fungsi pengelolaan administrasi yang diperlukan dalam

urusan kepemerintahan daerah

- Menyediakan fungsi-fungsi lain yang berhubungan dengan managerial

pemerintahan daerah

Modul

- Surat Elektronik

- Sistem Dokumen Elektronik

- Sistem Pendukung Keputusan

- Kolaborasi dan Koordinasi

- Manajemen Pelaporan Pemerintahan

Organisasi

Perangkat Kota

Integrasi

- Blok Fungsi Keuangan

- Blok Fungsi Pembangunan

- Blok Fungsi lain yang memerlukan / memberikan informasi ke eksekutif

Kota

A. Modul Surat Elektronik

Modul SURAT ELEKTRONIK

Blok Fungsi ADMINISTRASI DAN MANAGEMENT

Sub Blok Fungsi

Klasifikasi Jenis Layanan Front Office Back Office

Layanan Utama Publikasi Informasi Pendaftaran & Perijinan

Transaksi Data Pembayaran

Admnistrasi Basis Data

Lainnya

Fungsi Aplikasi Generik Spesifik

Obyek Layanan G2G G2B G2C

Page 88: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

88

Fungsi

- Menyediakan fungsi surat-menyurat secara elektronik, termasuk didalamnya

memungkinkan proses penyiapan, pembahasan dan pengesahan surat

dilakukan secara elektronik. Pembahasan surat itu sendiri bisa dilakukan

oleh lebih dari satu orang / unit organisasi.

- Menyediakan fungsi kearsipan (surat masuk / surat keluar) secara elektronik,

termasuk didalamnya disposisi, dan tembusan surat.

- Menyediakan fungsi query untuk pencarian data surat secara cepat, misalnya

berdasarkan pengirim, tujuan, tanggal, subyek/perihal, nomor, isi, dan

lainlain.

Narasi

Dalam sistem surat manual, proses penyiapan sampai dengan penyampaian

kepada tujuan surat (apalagi jika jaraknya jauh dan tujuannya banyak) bisa

memakan waktu lama dan berhari-hari. Dengan sistem elektronik , maka

proses tersebut bisa dipersingkat dengan sangat efisien. Proses penyiapan surat

kurang lebih sama, tetapi proses penyampaiannya bisa dilakukan dalam

hitungan menit, tidak lagi ada kendala jarak dan jumlah tujuan

Organisasi

- Semua unit organisasi (satuan kerja)

Integrasi

--

Info Tambahan

- Nama alias: e-Mail, SIM Surat

- Rekomendasi: Membangun sistem surat elektronik secara terpadu dengan

ruang lingkup mencakup seluruh Pemerintahan kota, karena satu sistem

yang sama bisa dipakai oleh semua unit organisasi yang membutuhkan, baik

dipakai secara stand-alone ataupun terpusat.

B. Modul Sistem Dokumen Elektonik

Modul SURAT DOKUMEN ELEKTRONIK

Blok Fungsi ADMINISTRASI DAN MANAGEMENT

Sub Blok Fungsi

Page 89: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

89

Klasifikasi

Jenis Layanan Front Office Back Office

Layanan Utama Publikasi Informasi Pendaftaran & Perijinan

Transaksi Data Pembayaran

Admnistrasi Basis Data

Lainnya

Fungsi Aplikasi Generik Spesifik

Obyek Layanan G2G G2B G2C

Fungsi

- Menyediakan fungsi pengelolaan dokumen secara elektronik untuk

tercapainya tertib administrasi kearsipan dan pelayanan informasi.

- Menyediakan fungsi kearsipan secara elektronik, termasuk didalamnya

penghapusan, pemeliharaan dan pengelolaan status keaktifan.

- Melakukan klasifikasi dan pengelompokan dokumen (kategorisasi)

berdasarkan sifat dan kegunaan, diantaranya Dokumen Kota (yang

ditempatkan dalam Lembaran Kota), arsip daerah, dan lain-lain.

- Menyediakan fungsi konversi dokumen terutama dari bentuk hardcopy

menjadi bentuk softcopy.

- Menyediakan fungsi yang memungkinkan pembacaan dokumen dari

berbagai sumber dalam berbagai macam format dokumen.

- Menyediakan fungsi query untuk pencarian data dokumen secara lengkap,

akurat, dan cepat, misalnya berdasarkan kategori, judul / perihal, tanggal,

versi / revisi, nomor, dan lain-lain.

Narasi

Sebagai salah satu sumber informasi terekam, arsip mempunyai fungsi dan

peran yang sangat penting untuk mendukung manajemen modern organisasi

pemerintah dan bisnis. Oleh karenanya, arsip harus dikelola dalam suatu

sistem secara konseptual dan terpadu melalui cara yang profesional

Sistem ini antara lain bertujuan untuk pemeliharaan dan penyelamatan arsip

yang memiliki arti penting berkaitan dengan fungsi arsip sebagai sumber

sejarah, sumber penelitian, sumber informasi dan bahan untuk menyusun

perencanaan, pembuatan kebijakan serta pengambi Ian keputusan bagi

pimpinan.

Organisasi

- Lembaga teknis daerah (badan/kantor arsip)

- Dinas / lembaga yang membutuhkan pengelolaan dokumen

Integrasi

Page 90: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

90

Info Tambahan

- Nama alias: Document Management, SIM Arsip

- Rekomendasi: Membangun sistem pengelolaan dokumen elektronik secara

terpadu dengan ruang lingkup mencakup seluruh Pemerintahan Kota, karena

satu sistem yang sama bisa dipakai oleh semua unit organisasi yang

membutuhkan, baik dipakai secara stand-alone ataupun terpusat.

C. Modul Sistem Pendukung Keputusan

Modul SURAT PENDUKUNG KEPUTUSAN

Blok Fungsi ADMINISTRASI DAN MANAGEMENT

Sub Blok Fungsi

Klasifikasi Jenis Layanan Front Office Back Office

Layanan Utama Publikasi Informasi Pendaftaran & Perijinan

Transaksi Data Pembayaran

Admnistrasi Basis Data

Lainnya

Fungsi Aplikasi Generik Spesifik

Obyek Layanan G2G G2B G2C

Fungsi

- Membantu eksekutif daerah menjalankan pemerintahan daerah sesuai

dengan lingkup tugas dan fungsinya masing-masing, membantu para

eksekutif dalam proses pengambilan keputusan dengan menyediakan data

dan informasi yang tepat, akurat dan cepat.

- Menyajikan informasi sesuai tingkat urgensitas misalnya: masalah darurat,

masalah penting dan masalah yang kurang penting. Sumber informqasi bisa

dari kalangan intertnal pemerintah sendiri, bisnis, umum, maupun

pemerintah yang yang lebih tinggi.

- Menyajikan laporan atas aktivitas dari semua bidang pemerintahan baik

berupa pelayanan langsung dan administratif maupun pelayanan fasilitatif

yang sedang dijalankan oleh semua unit kerja.

- Menyajikan informasi sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Informasi ini

lebih bersifat sebagai rangkuman atau laporan dari dinas / lembaga tentang

suatu hal khusus, misalnya: pendapatan dan pengeluaran daerah, poyek (dan

nilainya) yang sedang berjalan, potensi investasi, dan lain-lain.

Page 91: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

91

Narasi

Seperti diketahui bahwa secara alami informasi memuat berbagai hal (raw

data) yang berasal dari berbagai sumber yang terpisah-pisah dan berada dalam

berbagai macam format yang berbeda-beda.

Disatu sisi, eksekutif membutuhkan aplikasi yang sifatnya sudah jadi (sudah

diolah sesuai kebutuhan), akurat, mudah didapat secara cepat dan siap pakai.

Sistem ini dibangun untuk menjawab kebutuhan eksekutif terhadap informasi

tersebut.

Organisasi

Eksekutif Kota

Integrasi

- Semua system yang memberikan laporan kinerja kepada eksekutif kota

Info Tambahan

- Nama alias: DSS

- Rekomendasi: Membangun sistem DSS dengan mencantumkan

(mendefinisikan) semua spesifikasi pelaporan eksekutif yang diharapakan

untuk dipenuhi, mencakup semua informasi dari seluruh unit organisasi,

sehingga memungkinkan sistem lain untuk melakukan integrasi data sesuai

dengan yang diharapkan.

D. Modul Kolaborasi dan Koordinasi

Modul SURAT DOKUMEN ELEKTRONIK

Blok Fungsi ADMINISTRASI DAN MANAGEMENT

Sub Blok Fungsi

Klasifikasi Jenis Layanan Front Office Back Office

Layanan Utama Publikasi Informasi Pendaftaran & Perijinan

Transaksi Data Pembayaran

Admnistrasi Basis Data

Lainnya

Fungsi Aplikasi Generik Spesifik

Obyek Layanan G2G G2B G2C

Page 92: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

92

Fungsi

- Menyediakan fungsi pengelolaan agenda (penyiapan agenda, alokasi waktu,

pengingat tanggal, partisipan, dan lain-lain). Contoh: pengelolaan agenda

kerja tiap unit organisasi

- Menyediakan fungsi Task To Do (penjadwalan), misalnya rapat. Sistem

dengan mudah dapat mengalokasikan jadwal rapat, menyesuaikan dengan

agenda dari peserta yang harus diundang, distribusi undangan, pemakian

ruang rapat dan sebagainya.

- Menyediakan fungsi penugasan, yang memungkinkan pendelegasian

pekerjaan (termasuk surat tugasnya) dan laporan pertanggungjawabannya

dapat dilakukan secara elektronik.

- Menyediakan fungsi-fungsi lain yang memudahkan koordinasi kerja seperti

forum, chat, news, poling, dan lain-lain.

- Menyediakan fungsi Rapat On-Line

Narasi

Sistem ini menyediakan fungsi otomasi kantor yang berorientasi pada

kemudahan proses kerja dan kemudahan koordinasi kerja antar pegawai.

Misalnya: dengan mempublikasikan agenda ke setiap unit organisasi akan

memudahkan sinkronisasi pekerjaan, terutama antara agenda pimpinan dan

kepala dinas/lembaga teknis KOTA terkait. Misalkan ada beberapa kegiatan

yang terjadi di waktu yang sama, maka hal ini sudah dapat diketahui

sebelumnya sehingga penjadwalan kembali bisa segera dilakukan.

Contoh lain: dengan kemajuan teknologi IT dimungkinkan untuk

menyelenggarakan rapat tanpa peserta rapat harus hadir di satu tempat yang

sama. Rapat dapat dilakukan dengan cara melihat dan mendengarkan

penyampaian atau mengemukakan pendapat lewat peralatan audio visual

(misalnya: TV atau layar komputer).

Organisasi

- Semua unit organisasi

Integrasi

Info Tambahan

- Rekomendasi: Membangun sistem ini cukup satu untuk seluruh unit

organisasi Pemerintah Daerah.

Page 93: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

93

E. Modul Manajemen dan Pelaporan

Modul SURAT MANAJEMEN DAN PELAPORAN

Blok Fungsi ADMINISTRASI DAN MANAGEMENT

Sub Blok Fungsi

Klasifikasi Jenis Layanan Front Office Back Office

Layanan Utama Publikasi Informasi Pendaftaran & Perijinan

Transaksi Data Pembayaran

Admnistrasi Basis Data

Lainnya

Fungsi Aplikasi Generik Spesifik

Obyek Layanan G2G G2B G2C

Fungsi

- Menyediakan sarana pelaporan eksekutif (Pemerintah Kota) kepada instansi

yang lebih atas sampai ke pemerintah pusat melalui Mendagri

- Menyediakan laporan-laporan dengan format baku, dengan data yang sudah

diolah. Melalui sistem ini, eksekutif sudah tidak perlu lagi mengolah data

yang masih mentah.

- Menyediakan sarana pelaporan kepala dinas dan lembaga kepada

WALIKOTA melalui sekretaris kota.

- Menyediakan sarana pelaporan kepala daerah kepada DPRD.

Narasi

Dalam sistem pemerintahan kota ada mekanisme pelaporan yang harus

dilakukan oleh para penyelenggara kepemerintahan. Sistem ini membantu

Pemerintah Kota dalam membuat sistem pelaporan elektronik (penyiapan dan

pengolahan data pelaporan secara elektronik) sehingga mempercepat proses

kerja dan meningkatkan efisiensi pekerjaan.

Organisasi

- Eksekutif Kota

- Kepala Dinas / Lembaga Teknis Kota

Integrasi

Info Tambahan

- Rekomendasi: Membangun sistem ini cukup satu untuk seluruh unit

organisasi Pemerintah Daerah.

Page 94: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

94

3.3.4.3. Blok Fungsi Pembangunan

Blok Fungsi PEMBANGUNAN

Sub Blok Fungsi

Fungsi

- Modul pembangunan menyediakan modul aplikasi yang berfungsi untuk

mengelola data dan membantu proses kerja pemerintah yang berkaitan

dengan pembangunan kota.

- Proses kerja pembangunan kota meliputi:

° Perencanaan pembangunan dengan dinas/badan, lembaga dan unit kerja

lain dalam lingkungan pemerintah kota, termasuk dengan instansi pusat di

daerah.

° Penyusunan rencana strategis kota dan dokumen perencanaan

pembangunan daerah, termasuk usulan untuk dimasukkan ke dalam

program nasional.

° Memberi masukan dalam rencana pembiayaan anggaran pendapatan dan

belanja kota.

° Memberikan pelayanan informasi, mengawasi dan mengevaluasi

pelaksanaan kebijakan perencanaan kota.

° Memfasilitasi dan mediasi perencanaan kegiatan lintas kota

° Pelaporan kegiatan pelaksanaan pembangunan

Modul

- Sistem Informasi dan Mgm Data Pembangunan

- Perencanaan Pembangunan Daerah

- Sistem Pengadaan Barang dan Jasa

- Pengelolaan dan Monitoring Proyek

- Sistem Evaluasi dan Informasi Hasil Pembangunan

Organisasi

Perangkat Kota

Integrasi

- Blok Fungsi Keuangan

- Blok Fungsi Administrasi dan Management

Page 95: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

95

A. Modul Sistem Informasi dan Manajemen Data Pembangunan

Modul SISTEM INFORMASI DAN MANAJEMEN DATA PEMBANGUNAN

Blok Fungsi PEMBANGUNAN

Sub Blok Fungsi

Klasifikasi Jenis Layanan Front Office Back Office

Layanan Utama Publikasi Informasi Pendaftaran & Perijinan

Transaksi Data Pembayaran

Admnistrasi Basis Data

Lainnya

Fungsi Aplikasi Generik Spesifik

Obyek Layanan G2G G2B G2C

Fungsi

- Menyediakan data dan informasi yang akurat serta dapat

dipertanggungjawabkan sebagai bahan masukan bagi penyusunan

perencanaan pembangunan.

- Data dan informasi yang dimaksud meliputi:

° Penyelenggaraan pemerintahan daerah

° Organisasi dan tatalaksana pemerintahan daerah

° Kepala daerah, dprd, perangkat daerah dan PNS

° Keuangan daerah

° Potensi sumber daya daerah

° Produk hukum daerah

° Kependudukan

° Informasi dasar kewilayahan

Narasi

Untuk dapat merencanakan pembangunan dengan optimal diperlukan

masukan data dan informasi yang akurat dan up-to-date. Informasi tersebut

bisa jadi datang dari aplikasi lain, dan tugas aplikasi ini adalah menyediakan

data yang tepat untuk pengguna yang tepat.

Organisasi

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Integrasi

Info Tambahan - Nama Alias: Knowledge Management, Document Management, Data

Warehouse.

- Dasar Hukum: UU 32/2004

Page 96: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

96

- Rekomendasi: Mengembangkan aplikasi dengan tema pembangunan dalam

satu alur pengembangan sesuai kerangka kerja BAPPEDA sehingga

memudahkan dalam program perencanaan, penganggaran, pelaksanaan,

pengawasan dan evaluasi pembangunan daerah.

B. Modul Perencanaan Pembangunan Daerah

Modul PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Blok Fungsi ADMINISTRASI DAN MANAGEMENT

Sub Blok Fungsi

Klasifikasi Jenis Layanan Front Office Back Office

Layanan Utama Publikasi Informasi Pendaftaran & Perijinan

Transaksi Data Pembayaran

Admnistrasi Basis Data

Lainnya

Fungsi Aplikasi Generik Spesifik

Obyek Layanan G2G G2B G2C

Fungsi

- Pembuatan perencanaan pembangunan daerah meliputi semua aspek

pembangunan sesuai kewenangan Pemda.

- Perencanaan yang dimaksud meliputi rencana pembangunan jangka panjang

(20 tahun), jangka menengah (5 tahun) dan rencana kerja pembangunan

daerah (1 tahun).

- Harus ada mekanisme version dan revision control, sehingga setiap

perubahan perencanaan dapat diketahui dan dilacak.

- Termasuk didalamnya template pembuatan renstra oleh tiap satuan kerja

pemerintah daerah yang memuat visi, misi, tujuan, kebijakan, program dan

kegiatan pembangunan.

Narasi

Perencanaan pembangunan daerah disusun dalam tiga tahapan: rencana jangka

panjang (20 tahun), jangka menengah (5 tahun) dan jangka pendek (1 tahun).

Perencanaan tersebut disusun untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi

antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan. Untuk

dapat merencanakan dengan optimal perlu masukan data dan informasi yang

akurat dan up-to-date. Melalui SIM Data Pembangunan, pengguna dapat

memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan tersebut.

Page 97: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

97

Organisasi

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Integrasi

Blok Fungsi Pembangunan, Modul Sistem Informasi dan Manajemen Data

Pembangunan

Info Tambahan - Nama Alias: SimBangDa

- Dasar Hukum: UU 32/2004

- Rekomendasi: Mengembangkan aplikasi pembangunan dalam satu alur

pengembangan sesuai kerangka kerja BAPPEDA sehingga memudahkan

dalam program perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pengawasan dan

evaluasi pembangunan daerah.

C. Modul Sistem Pengadaan Barang dan Jasa

Modul SISTEM PENGADAAN BARANG DAN JASA

Blok Fungsi ADMINISTRASI DAN MANAGEMENT

Sub Blok Fungsi

Klasifikasi Jenis Layanan Front Office Back Office

Layanan Utama Publikasi Informasi Pendaftaran & Perijinan

Transaksi Data Pembayaran

Admnistrasi Basis Data

Lainnya

Fungsi Aplikasi Generik Spesifik

Obyek Layanan G2G G2B G2C

Fungsi

- Menyediakan template dan alur kerja elektronik untuk mempersiapkan

proyek (pengadaan barang dan jasa) sesuai dengan KepPres 80/2003.

- Sebagai basis data (katalog) proyek, merangkum semua data-data berkaitan

dengan semua proyek (pengadaan barang dan jasa) yang pernah

dilaksanakan Pemkot.

- Menyediakan fungsi penjadwalan pelaksanaan proyek-proyek yang sudah

disetujui agar terjadi sinergi pembangunan di seluruh wilayah Pemerintahan

Kota.

- Masukan bagi proses pengelolaan dan monitoring proyek.

Page 98: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

98

- Menyediakan sarana untuk pengumunan pekerjaan (disesuaikan dengan sifat

pekerjaan) dan proses pendaftaran bagi para penyedia barang dan jasa yang

dibutuhkan oleh Pemkot, termasuk pengumuman siapa yang menjadi

pemenang (pelaksana) pekerjaan.

Narasi

Sistem ini dimaksudkan untuk menyamakan pola pikir dan persepsi, serta

memberikan pedoman pelaksanaan teknis dan administratif yang lebih jelas,

sehingga memudahkan semua pihak terkait (perencana, pelaksana, pengawas

dan penyedia barang / jasa) dalam melaksanakan tugas, fungsi dan peranannya

masing-masing. Sistem ini dimaksudkan untuk pengelolaan proses pengadaan

barang sebelum kontrak. Setelah penandatanganan kontrak maka pekerjaan

(proyek) selanjutnya dikelola dengan Sistem Pengelolaan dan Monitoring

Proyek.

Organisasi

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Integrasi

Blok Fungsi Pembangunan, Modul Pengelolaan dan Monitoring Proyek

Info Tambahan

- Nama Alias: SimProyek, e-Procurement.

- Dasar Hukum: KepPres 80/2003.

- Rekomendasi: Mengembangkan aplikasi dengan tema pembangunan dalam

satu alur pengembangan sesuai kerangka kerja BAPPEDA sehingga

memudahkan dalam program perencanaan, penganggaran, pelaksanaan,

pengawasan dan evaluasi pembangunan kota.

D. Modul Pengelolaan dan Monitoring Proyek

Modul PENGELOLAAN DAN MONITORING PROYEK

Blok Fungsi ADMINISTRASI DAN MANAGEMENT

Sub Blok Fungsi

Klasifikasi Jenis Layanan Front Office Back Office

Layanan Utama Publikasi Informasi Pendaftaran & Perijinan

Transaksi Data Pembayaran

Admnistrasi Basis Data

Lainnya

Fungsi Aplikasi Generik Spesifik

Obyek Layanan G2G G2B G2C

Page 99: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

99

Fungsi - Pengelolaan dan pemantauan terhadap pekerjaan (proyek) pembangunan

yang dilakukan oleh pemerintah kota.

° Pekerjaan (proyek) yang dimaksud meliputi proyek-proyek pembangunan

yang dilaksanakan oleh dinas dan lembaga teknis Pemkot, termasuk

Kecamatan dan Kelurahan.

- Membuat indikator progres (kemajuan) dan status pekerjaan berkaitan

dengan penyerapan dana dan kemajuan fisik pembangunan.

° Memonitor status kemajuan pekerjaan tersebut untuk mendapatkan

laporan status yang komprehensif (misal penyerapan dana vs kemajuan

fisik).

- Menyediakan template pelaporan untuk eksekutif (kepala daerah dan kepala

bappeda) yang menyajikan rangkuman semua proyek pembangunan yang

ada di daerah tersebut.

Narasi

Pekerjaan pembangunan (proyek) di suatu wilayah Pemkot dalam 1 tahun

jumlahnya cukup banyak. Di sisi lain, eksekutif kota membutuhkan informasi

tentang status pelaksanaan yang rinci dari semua proyek yang sedang

dikerjakan, terutama menyangkut masalah: berapa besar dana yang sudah

dikeluarkan, berapa besar lagi dana yang harus dikeluarkan bulan ini untuk

proyek tersebut, sudah seberapa jauh kemajuan fisik di lapangan, apakah ada

kemungkinan proyek yang terlambat, dan lain-lain.

Oleh karena itu diperlukan sistem pengelolaan dan monitoring proyek yang

dapat merangkum dan memonitor semua pekerjaan yang ada dan menyajikan

laporan rinci kepada eksekutif kota sesuai dengan kebutuhannya masing-

masing.

Organisasi

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Integrasi

Blok Fungsi Pembangunan, Modul Sistem Pengadaan Barang dan Jasa

Info Tambahan - Nama Alias: SimProyek

- Dasar Hukum: KepPres 80/2003

- Rekomendasi: Mengembangkan aplikasi dengan tema pembangunan dalam

satu alur pengembangan sesuai kerangka kerja BAPPEDA sehingga

memudahkan dalam program perencanaan, penganggaran, pelaksanaan,

pengawasan dan evaluasi pembangunan kota.

Page 100: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

100

E. Modul Sistem Evaluasi dan Informasi Hasil Pembangunan

Modul PENGELOLAAN DAN MONITORING PROYEK

Blok Fungsi ADMINISTRASI DAN MANAGEMENT

Sub Blok Fungsi

Klasifikasi Jenis Layanan Front Office Back Office

Layanan Utama Publikasi Informasi Pendaftaran & Perijinan

Transaksi Data Pembayaran

Admnistrasi Basis Data

Lainnya

Fungsi Aplikasi Generik Spesifik

Obyek Layanan G2G G2B G2C

Fungsi - Pengelolaan dan pemantauan terhadap hasil pembangunan yang telah

dilakukan oleh pemerintah kota.

° Hasil pembangunan yang dimaksud meliputi pembangunan yang

dilaksanakan oleh dinas dan lembaga teknis, termasuk Kecamatan dan

Kelurahan.

- Menyediakan template evaluasi untuk memungkinkan dilaksanakannya

verifikasi hasil pembangunan terhadap yang telah direncanakan.

- Menyediakan pelaporan untuk eksekutif (walikota dan kepala bappeda)

yang menyajikan rangkuman semua hasil pembangunan di kota Denpasar.

Narasi

Sistem ini diperlukan untuk membantu Pemerintah Kota dan masyarakat yang

selama ini susah untuk mendapatkan informasi hasil pembangunan kota.

Padahal informasi ini sangat dibutuhkan untuk menunjukkan bahwa memang

ada aktifitas pembangunan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup

masyarakat, seperti diamanatkan oleh undang-undang.

Informasi tersebut juga dibutuhkan oleh aparat pemerintah kota sebagai bahan

evaluasi dan masukan bagi proses perencanaan pembangunan selanjutnya

sehingga tidak terjadi tumpang tindih program pembangunan antar dinas /

lembaga yang ada.

Organisasi

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Integrasi

Blok Fungsi Pembangunan, Modul Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah

Info Tambahan

- Nama Alias: SIMBANGDA

Page 101: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

101

- Rekomendasi: Mengembangkan aplikasi dengan tema pembangunan dalam

satu alur pengembangan sesuai kerangka kerja BAPPEDA sehingga

memudahkan dalam program perencanaan, penganggaran, pelaksanaan,

pengawasan dan evaluasi pembangunan kota.

3.3.4.4. Blok Fungsi Keuangan

Blok Fungsi KEUANGAN

Sub Blok Fungsi

Fungsi

- Menyelenggarakan Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Kota yang

tepat, lengkap dan tertib atas transaksi Keuangan Kota, sesuai dengan

Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

- Meningkatkan kualitas management Pengelolaan Keuangan Kota, meliputi

perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian anggaran yang efisien, efektif,

transparan dan dapat dipertanggungjawabkan.

- Menyediakan Sistem Informasi Keuangan Kota yang akurat, aktual, mudah

dipahami, relevan dan berdayaguna.

Modul

- Sistem Anggaran

- Sistem Kas dan Perbendaharaan

- Sistem Akuntansi Daerah

Integrasi

Blok Fungsi Dinas Lembaga

A. Modul Sistem Anggaran

Modul SISTEM ANGGARAN

Blok Fungsi KEUANGAN

Sub Blok Fungsi

Page 102: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

102

Klasifikasi

Jenis Layanan Front Office Back Office

Layanan Utama Publikasi Informasi Pendaftaran & Perijinan

Transaksi Data Pembayaran

Admnistrasi Basis Data

Lainnya

Fungsi Aplikasi Generik Spesifik

Obyek Layanan G2G G2B G2C

Fungsi

- Menyusun perencanaan anggaran, perubahan dan perhitungan anggaran

pendapatan dan belanja daerah. Menampung usulan anggaran semua unit

kerja, membantu proses verifikasi besaran uang dan ketepatan pos rekening

dari setiap usulan, serta memfasilitasi proses scrubbing, revisi-revisi dan

pembahasan di Tim Anggaran untuk diajukan ke Panitia Anggaran.

- Mencetak dokumen anggaran: APBD, RASK, DASK, dan lain-lain.

- Menyediakan fungsi analisa standar belanja, bertujuan untuk melihat

kewajaran besaran nilai usulan kegiatan yang diajukan unit kerja, dengan

mempertimbangkan jumlah pegawai dan rencana kegiatan yang diajukan.

° Menyediakan fungsi penyusunan harga pokok satuan dan penekanan

tugas, dan standar biaya kegiatan/harga pokok kegiatan.

° Menyimpan harga pokok satuan dan penekanan tugas, dan standar biaya

kegiatan/harga pokok kegiatan dalam suatu basis data yang bisa dipakai

sebagai rujukan.

Narasi

Sistem anggaran merupakan alat bantu dalam memasukan dan memproses

data anggaran dari RAPBD sampai terbentuknya APBD, serta otorisasi

penggunaan anggaran belanja.

Organisasi

Unit organisasi pengelola Keuangan Daerah

Integrasi

Blok Fungsi Keuangan, Modul Sistem Kas dan Perbendaharaan

Blok Fungsi Keuangan, Modul Sistem Akuntansi Daerah

Info Tambahan

- Nama alias: MAKUDA, SIMKEU, SIM Anggaran

- Dasar hukum: PP No 105 Tahun 2000, Kepmendagri 29/2002

- Rekomendasi: Membangun sistem keuangan secara utuh meliputi modul

anggaran, sistem kas dan perbendaharaan serta sistem akuntasi kota.

Page 103: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

103

B. Modul Sistem Kas dan Perbendaharaan

Modul SISTEM KAS DAN PERBENDAHARAAN

Blok Fungsi KEUANGAN

Sub Blok Fungsi

Klasifikasi Jenis Layanan Front Office Back Office

Layanan Utama Publikasi Informasi Pendaftaran & Perijinan

Transaksi Data Pembayaran

Admnistrasi Basis Data

Lainnya

Fungsi Aplikasi Generik Spesifik

Obyek Layanan G2G G2B G2C

Fungsi

- Menyediakan fungsi kas anggaran, melakukan sinkronisasi antara

pendapatan, belanja dan pembiayaan untuk membantu agar pelaksanaan

kegiatan di lapangan tidak mengalami masalah keuangan.

- Menyediakan fungsi monitoring terhadap realisasi anggaran, pendapatan

dan belanja daerah.

- Menyediakan fungsi pengelolaan kas daerah, mencatat dan mengelola arus

keluar, arus masuk dan penyimpanan uang pemda.

° Membantu proses pembayaran keuangan kepada pihak yang telah

ditunjuk.

° Menerima dana masukan dari perolehan setoran pendapatan dari unit

organisasi / pihak penyetor.

Narasi

Sistem ini merupakan alat pengawasan keluar-masuknya dana dari seluruh

aliran dana berdasarkan sumber dana maupun penggunaannya melaui Kas

Umum Kota atau Kas Kota pada saat merealisasikan APBD.

Organisasi

Unit organisasi pengelola Keuangan Daerah

Integrasi

Blok Fungsi Keuangan, Modul Sistem Anggaran

Blok Fungsi Keuangan, Modul Sistem Akuntansi Daerah

Info Tambahan - Nama alias: MAKUDA, SIMKEU, SIM Perbendaharaan

- Dasar hukum: PP No 105 Tahun 2000, Kepmendagri 29/2002

- Rekomendasi: Membangun sistem keuangan secara utuh meliputi modul

anggaran, sistem kas dan perbendaharaan serta sistem akuntasi kota.

Page 104: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

104

C. Modul Sistem Akutansi

Modul SISTEM AKUTANSI DAERAH

Blok Fungsi KEUANGAN

Sub Blok Fungsi

Klasifikasi Jenis Layanan Front Office Back Office

Layanan Utama Publikasi Informasi Pendaftaran & Perijinan

Transaksi Data Pembayaran

Admnistrasi Basis Data

Lainnya

Fungsi Aplikasi Generik Spesifik

Obyek Layanan G2G G2B G2C

Fungsi - Mengelola dan membina administrasi dan pembukuan keuangan kota.

- Menyediakan fungsi pengelolaan akuntansi keuangan kota,

mengidentifikasikan dan mengelompokkan data-data transaksi untuk

keperluan penyusunan buku besar.

- Menyusun laporan resume kondisi keuangan bagi eksekutif

kota,berdasarkan pada data yang tersedia pada semua modul keuangan

lainnnnya seperti pendapatan, belanja langsung dan tak langsung baik

publik maupun aparatur, pembiayaan, dana cadangan dll.

° Resume bisa dilakukan setiap saat.

° Hasil resume merupakan merupakan kondisi terbaru saat itu dan

memberikan informasi startegis keuangan misalnya: terjadinya bisa dari

perencanaan baik volume maupun waktu atas pendapatan atau belanja.

Narasi

Sistem ini mengidentifikasikan, dan mengelompokkan data-data transaksi

yang tertuang dalam buku besar dan buku pembantu (general ledger dan sub-

ledger).

Beberapa laporan yang dihasilkan misalnya neraca awal, jurnal penyesuaian,

dan laporan konsolidasi (laporan keuangan pemkot).

Organisasi

Unit organisasi pengelola Keuangan Daerah

Integrasi

Blok Fungsi Keuangan, Modul Sistem Anggaran

Blok Fungsi Keuangan, Modul Sistem Kas dan Perbendaharaan

Page 105: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

105

Info Tambahan

- Nama alias: MAKUDA, SIMKEU, SIM Akuntansi Daerah

- Dasar hukum: PP No 105 Tahun 2000, Kepmendagri 29/2002

- Rekomendasi: Membangun sistem keuangan secara utuh meliputi modul

anggaran, sistem kas dan perbendaharaan serta sistem akuntasi kota.

3.3.4.5. Blok Fungsi Kepegawaian

Blok Fungsi KEPEGAWAIAN

Sub Blok Fungsi

Fungsi

- Modul KEPEGAWAIAN menyediakan modul aplikasi yang berfungsi

untuk mengelola data dan membantu proses kerja pemerintah yang

berkaitan dengan kepegawaian kota.

- Modul Kepegawaian paling tidak menyediakan aplikasi dengan fungsi-

fungsi pengelolaan dan pengolahan data dan informasi untuk proses kerja

sebagai berikut:

° Pengadaan (termasuk perencanaan dan persyaratan)

° Penetapan formasi dan penempatan

° Pengangkatan

° Pemindahan

° Pemberhentian

° Penetapan pensiun, gaji, tunjangan, dan kesejahteraan

° Hak dan kewajiban

° Kedudukan hukum

° Pengembangan kompetensi (pendidikan dan pelatihan)

° Pengendalian jumlah

° Larangan, sanksi, dan penghargaan

Modul

- Pengadaan PNS

- Sistem Absensi dan Penggajian

- Sistem Penilaian Kinerja PNS

- Sistem Pendidikan dan Latihan

Integrasi

Blok Fungsi Keuangan

Blok Fungsi Administrasi dan Management

Page 106: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

106

A. Modul Pengadaan PNS

Modul PENGADAAN PNS

Blok Fungsi KEPEGAWAIAN

Sub Blok Fungsi

Klasifikasi Jenis Layanan Front Office Back Office

Layanan Utama Publikasi Informasi Pendaftaran & Perijinan

Transaksi Data Pembayaran

Admnistrasi Basis Data

Lainnya

Fungsi Aplikasi Generik Spesifik

Obyek Layanan G2G G2B G2C

Fungsi

- Melakukan administrasi dan pengelolaan data pengadaaan pegawai sipil,

termasuk didalamnya persyaratan dan tatacara rekruitmen.

- Menyediakan fungsi kerangka kerja (workflow) rekruitmen pegawai PNS

dari mulai dari perencanaan, pengumuman, pelamaran, penyaringan dan

pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil (bagi pendaftar yang diterima).

- Menyediakan basis data pelamar (CPNS) dan modul pelaporannya yang

dapat diklasifikasikan, misal per perioda pengadaan, jenis kelamin,

kelompok umur, daya tampung, dll.

Narasi

Sistem ini diharapkan mampu membantu Pemerintah Kota untuk mendapatkan

Pegawai Negeri Sipil yang profesional dan bertanggung jawab. Pengadaan

Pegawai Negeri Sipil dilaksanakan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian.

Organisasi

Badan Kepegawaian Daerah

Integrasi

Blok Fungsi Pelayanan, Modul Publikasi Informasi Umum dan

Kepemerintahan

Page 107: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

107

Info Tambahan - Nama alias: SIMPEG

- Dasar hukum: PP 11/2002 (perubahan PP 98/2000)

- Rekomendasi: Membangun modul sistem aplikasi kepegawaian dalam satu

kerangka sistem informasi kepegawaian yang utuh, lengkap dan terintegrasi.

Sistem aplikasi tidak harus dalam bentuk satu paket aplikasi, tetapi

perencanaan dan rancangannya haruslah komprehensif sehingga terjamin

interoperabilitinya, terutama dengan aplikasi e-Government bertema

keuangan.

B. Modul Sistem Absensi dan Penggajian

Modul SISTEM PENGADAAN ABSENSI DAN PENGGAJIAN

Blok Fungsi KEPEGAWAIAN

Sub Blok Fungsi

Klasifikasi Jenis Layanan Front Office Back Office

Layanan Utama Publikasi Informasi Pendaftaran & Perijinan

Transaksi Data Pembayaran

Admnistrasi Basis Data

Lainnya

Fungsi Aplikasi Generik Spesifik

Obyek Layanan G2G G2B G2C

Fungsi

- Menyediakan fungsi absensi pegawai yang akan mencatat jam masuk, jam

pulang, jam kerja efektif, kekurangan jam kerja dan kelebihan jam kerja.

- Menyediakan fungsi pengelolaan data-data absensi pegawai, termasuk di

dalamnya pengelolaan data cuti dan libur pegawai.

- Menyediakan fungsi kalender yang dapat di atur khusus untuk instansi /

pemda tertentu.

- Menyediakan fungsi rekapitulasi pelaporan jam kerja pegawai perbulan

dengan kategorisasi per satuan kerja, per golongan gaji, per jenis kelamin,

dan lain-lain.

- Menyediakan fungsi penggajian pegawai, dll.

- Menyediakan fungsi rekapitulasi pelaporan penggajian dengan kategorisasi

jumlah gaji yang dibayar per tahun atau per bulan, jumlah gaji yang dibayar

per satuan kerja, dll.

Page 108: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

108

Narasi

Untuk meningkatkan kinerja pegawai, perlu diberi sanksi bagi mereka yang

lalai dan penghargaan bagi mereka yang berprestasi. Oleh karena itu perlu

diketahui catatan prestasi kerja (salah satunya dalam ukuran jam kerja efektif)

dari masing-masing pegawai sebagai bahan masukan penilaian dan

pembinaan.

Sistem payroll (penggajian) yang disatukan dengan absensi akan

mempermudah Pemda dalam mengontrol kinerja pegawainya, terutama jika

diinginkan menerapkan kebijakan penghargaan dan hukuman yang dikaitkan

dengan penerimaan pendapatan.

Organisasi

Badan Kepegawaian Daerah

Bagian Keuangan Daerah

Integrasi

Blok Fungsi Keuangan

Info Tambahan

- Nama alias: Payroll, SIMPEG

- Dasar hukum: PP 11/2003 (perubahan PP 98/2000)

- Rekomendasi: Membangun modul sistem aplikasi kepegawaian dalam satu

kerangka sistem informasi kepegawaian yang utuh, lengkap dan terintegrasi.

Sistem aplikasi tidak harus dalam bentuk satu paket aplikasi, tetapi

perencanaan dan rancangannya haruslah komprehensif sehingga terjamin

interoperabilitasnya.

C. Modul Penilaian Kinerja PNS

Modul PENILAIAN KINERJA PNS

Blok Fungsi KEPEGAWAIAN

Sub Blok Fungsi

Klasifikasi Jenis Layanan Front Office Back Office

Layanan Utama Publikasi Informasi Pendaftaran & Perijinan

Transaksi Data Pembayaran

Admnistrasi Basis Data

Lainnya

Fungsi Aplikasi Generik Spesifik

Obyek Layanan G2G G2B G2C

Page 109: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

109

Fungsi

- Menyediakan fungsi penilaian kinerja pegawai untuk keperluan kenaikan

pangkat dan promosi jabatan.

- Menyediakan fungsi untuk memungkinkan sosialisasi larangan, dan sistem

pemberian sanksi dan penghargaan

- Mengembangkan suatu sistem penilaian yang dapat mengidentifikasi,

mengembangkan dan memanfaatkan potensi dan kemampaun pegawai

Narasi

Sistem ini membantu Pemerintah Kota dalam melaksanakan fungsi pembinaan

dan pendawasan pegawai negeri sipil yang menjadi wewanangnya. Salah satu

manfaat utama adalah bahwa ketersediaan data yang lengkap dan akurat

tentang seorang PNS akan sangat bermanfaat bagi pimpinan untuk

memberikan penilaian kinerja terhadap PNS tersebut secara transparan, adil

dan tepat.

Organisasi

Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan

Integrasi

Blok Fungsi Kepegawaian, Modul Sistem Absensi dan Penggajian

Info Tambahan

- Nama alias: SIMPEG

- Rekomendasi: Membangun modul sistem aplikasi kepegawaian dalam satu

kerangka sistem informasi kepegawaian yang utuh, lengkap dan terintegrasi.

Sistem aplikasi tidak harus dalam bentuk satu paket aplikasi, tetapi

perencanaan dan rancangannya haruslah komprehensif sehingga terjamin

interoperabilitasnya.

D. Modul Sistem Pendidikan dan Latihan

Modul SISTEM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Blok Fungsi KEPEGAWAIAN

Sub Blok Fungsi

Klasifikasi Jenis Layanan Front Office Back Office

Layanan Utama Publikasi Informasi Pendaftaran & Perijinan

Transaksi Data Pembayaran

Admnistrasi Basis Data

Lainnya

Fungsi Aplikasi Generik Spesifik

Obyek Layanan G2G G2B G2C

Page 110: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

110

Fungsi - Menyediakan panduan dan sistem informasi kompetensi pegawai.

- Menyediakan panduan modul / silabus materi pelatihan yang diperlukan

sesuai dengan kompetensinya.

- Menyediakan panduan modul / silabus materi pelatihan yang diperlukan

sesuai dengan transformasi budaya menuju pemerintahan berbasis IT.

- Menyediakan fungsi yang memungkinkan sistem pelatihan on-line berbasis

komputer.

Narasi

Untuk meningkatkan kinerja pegawai, maka pegawai tersebut harus dibekali

dengan pengetahuan yang mencukupi di bidangnya. Terutama untuk

melaksanakan e-Government, dimana terjadi transformasi budaya kerja dan

kebutuhan akan pengetahuan baru sesuai dengan lingkungan baru, maka

diperlukan pelatihan-pelatihan yang mendukung. Pelatihan juga diperlukan

untuk memberikan bekal pengetahuan yang mencukupi bagi pegawai dalam

menjalankan tugas dan fungsinya sesuai kedudukan dan kewenangannya

dalam organisasi.

Organisasi

Badan Kepegawaian Daerah

Integrasi

Blok Fungsi Pelayanan, Modul Publikasi Informasi Umum dan

Kepemerintahan

Info Tambahan

- Nama alias: SIMDIKLAT

- Rekomendasi: Membangun modul sistem aplikasi kepegawaian dalam satu

kerangka sistem informasi kepegawaian yang utuh, lengkap dan terintegrasi.

Sistem aplikasi tidak harus dalam bentuk satu paket aplikasi, tetapi

perencanaan dan rancangannya haruslah komprehensif sehingga terjamin

interoperabilitasnya.

Page 111: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

111

3.3.5. Blok Fungsi DINAS DAN LEMBAGA

Blok fungsi DINAS DAN LEMBAGA adalah kelompok fungsi kelembagaan

Pemerintahan Daerah, sebagai unsur pelaksana otonomi daerah, dan juga merupakan

unsur pendukung tugas kepala daerah yang bersifat spesifik. Termasuk di dalam blok

fungsi Dinas dan Lembaga tersebut adalah fungsi kepemerintahan kecamatan dan

kelurahan, serta pengelolaan badan usaha milik daerah, termasuk RSUD.

Blok fungsi DINAS DAN LEMBAGA, berdasarkan obyek layanan dan fungsi

utamanya, selanjutnya dibagi menjadi beberapa sub-blok fungsi sebagai berikut:

• Sub-blok fungsi Kepemerintahan

• Sub-blok fungsi Kewilayahan

• Sub-blok fungsi Kemasyarakatan

• Sub-blok fungsi Sarana dan Prasarana

3.3.5.1. Sub-Blok Fungsi Kepemerintahan

Blok Fungsi DINAS DAN LEMBAGA

Sub Blok Fungsi KEPEMERINTAHAN

Fungsi

- Menyediakan fungsi pengelolaan urusan kepemerintahan kota, yang

dilaksanakan oleh badan dan lembaga teknis daerah, yang layan utama

fungsi tersebut adalah berkaitan dengan kepemerintahan.

° Termasuk di dalamnya adalah fungsi pengelolaan barang kota dan

pengelolaan pendapatan kota

- Menyediakan fungsi pengelolaan perusahaan milik daerah, termasuk

didalamnya adalah RSUD.

Modul

- Pengelolaan Barang Daerah

- Katalog Barang Daerah

- Pengelolaan Pendapatan Daerah

- Pengelolaan Perusahaan Daerah

Integrasi

Blok Fungsi Keuangan Keuangan

Blok Fungsi Pembangunan

Page 112: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

112

a. Modul Pengelolaan Barang Daerah

Modul PENGELOLAAN BARANG DAERAH

Blok Fungsi DINAS DAN LEMBAGA

Sub Blok Fungsi KEPEMERINTAHAN

Klasifikasi Jenis Layanan Front Office Back Office

Layanan Utama Publikasi Informasi Pendaftaran & Perijinan

Transaksi Data Pembayaran

Admnistrasi Basis Data

Lainnya

Fungsi Aplikasi Generik Spesifik

Obyek Layanan G2G G2B G2C

Fungsi

- Perencanaan dan pengadaan kebutuhan barang kota, memperkirakan

kebutuhan barang setiap unit kerja, dengan menghitung beban tugas yang

diemban, tupoksi, jumlah pegawai dan keadaan barang saat ini.

- Administrasi penyimpanan dan penyaluran barang daerah.

- Pemeliharaan barang kota.

- Inventarisasi barang yang dimiliki/dikuasai oleh pemerintah kota, mencatat

aset baru berdasarkan kepada klasifikasi, lokasi, pemegang kuasa,

pemanfaatan dan sebagainya.

- Perubahan status hukum barang daerah, memproses administras semua

barang yang telah habis usia pakai atau ekonomisnya beserta cara

penghapusan misalnya: prosedur lelang, hibah, jual dan lainnya.

- Pemanfaatan barang daerah, mendorong aset menjadi bagian yang produktif

terutama yang tidak bergerak dan bernilai bisnis, mencatat sejarah dan nilai

pemanfaatan aset serta sejarah penggunaan aset.

- Pengamanan barang kota.

- Pembinaan, pengendalian dan pengawasan pengelolaan barang kota.

- Pembiayaan pengelolaan barang kota.

- Dan lain-lain.

Narasi

Tujuan sistem pengelolaan barang kota adalah: terciptanya efisiensi

pengelolaan barang kota, optimalnya pemanfaatan barang kota untuk

meningkatkan pendapatan kota serta meningkatnya manfaat barang kota yang

dapat dirasakan oleh masyarakat.

Page 113: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

113

Organisasi

Dinas Daerah

Lembaga Teknis Daerah

Integrasi

Blok Fungsi Pembangunan, Modul Sistem Pengadaan Barang dan Jasa

Blok Fungsi Keuangan, Modul Sistem Anggaran

Blok Fungsi Dinas dan Lembaga, Modul Katalog Barang daerah

Info Tambahan

- Nama alias: SIMBADA

- Dasar hukum: Kepmendagri 152/2004

- Rekomendasi: (1) Membangun sistem pengelolaan aset bersinergi dengan

sistem perencanaan dan sistem monitoring proyek (barang dalam proyek

menjadi aset setelah proyek selesai). (2) Memastikan bahwa sistem

pengelolaan barang bisa memberikan bantuan ke sistem keuangan terutama

perkiraan dan perencanaan anggaran.

b. Modul Katalog Barang Daerah

Modul KATALOG BARANG DAERAH

Blok Fungsi DINAS DAN LEMBAGA

Sub Blok Fungsi KEPEMERINTAHAN

Klasifikasi Jenis Layanan Front Office Back Office

Layanan Utama Publikasi Informasi Pendaftaran & Perijinan

Transaksi Data Pembayaran

Admnistrasi Basis Data

Lainnya

Fungsi Aplikasi Generik Spesifik

Obyek Layanan G2G G2B G2C

Fungsi

- Mendaftar semua item barang yang mungkin dibutuhkan oleh pemkot dalam

menjalankan pemerintahan.

- Memperkirakan nilai barang (dalam Rp) dengan mempertimbangkan faktor-

faktor penyusutan, pembayaran cicilan dan bunga, selisih mata uang, proses

pemeliharaan dan sebagainya.

- Membuat klasifikasi dan pengelompokan kebutuhan barang per satuan unit

kerja pemerintah kota.

- Menyediakan fungsi query data berdasarkan jenis barang, harga, tahun

pembuatan, lokasi, unit kerja, dll.

Page 114: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

114

- Memberikan bantuan dalam penilaian dan verifikasi kewajaran pada usulan

anggaran pengadaan barang.

Narasi

Sistem katalog barang pada prinsipnya adalah ekstraksi data dari system

pengelolaan barang kota, dengan fungsi dan penggunaan khusus sebagai data

rujukan.

Contoh pengguna sistem ini adalah:

(1) Eksekutif kota, misalnya ingin mengetahui aset yang dimiliki oleh setiap

unit kerja, berapa total nilai aset yang dimiliki, aset apa yg dalam waktu

dekat akan dimiliki (yang sekarang masih dalam proses pengadaan, dan

lain-lain).

(2) Panitia pengadaan barang, misalnya untuk mengetahui kewajaran harga

penawaran barang baru, atau kewajaran usulan anggaran pengadaan

barang oleh satuan kerja, dan lain-lain.

Sistem katalog barang daerah disamping membantu eksekutif kota dalam

proses pengambilan keputusan, juga membantu Pemerintah Kota untuk dapat

merencanakan proyek pengadaan barang lebih baik lagi, dengan menyediakan

basis data informasi barang daerah eksisting dan perkiraan harganya.

Organisasi

Eksekutif Kota

Dinas / Lembaga Teknis Daerah (Bagian Umum Perlengkapan)

Integrasi

Blok Fungsi Pembangunan, Modul Sistem Perencanaan Proyek

Blok Fungsi Dinas dan Lembaga, Modul Pengelolaan Barang daerah

Info Tambahan

c. Modul Pengelolaan Pendapatan Daerah

Modul PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH

Blok Fungsi DINAS DAN LEMBAGA

Sub Blok Fungsi KEPEMERINTAHAN

Page 115: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

115

Klasifikasi Jenis Layanan Front Office Back Office

Layanan Utama Publikasi Informasi Pendaftaran & Perijinan

Transaksi Data Pembayaran

Admnistrasi Basis Data

Lainnya

Fungsi Aplikasi Generik Spesifik

Obyek Layanan G2G G2B G2C

Fungsi - Mengidentifikasi dan menginventarisasi semua pos / sumber pendapatan

kota

- Melakukan klasifikasi jenis pendapatan daerah, misalnya pajak, retribusi,

penjualan aset, investasi, keuntungan perusahaan daerah, dan lain-lain.

- Merencanakan target pendapatan tahunan berdasarkan statistik data

pendapatan tahun-tahun sebelumnya, disesuaikan dengan variabel prediksi

pendapatan tahun berjalan.

- Melakukan simulasi dan prakiraan pendapatan pemkot tahun depan, dengan

asumsi normal yang berlaku menyeluruh pada rincian obyek pendapatan

maupun dengan prakiraan melakukan perubahan pada sub rincian obyek

pendapatan lokal.

° Perubahan sub rincian obyek pendapatan termasuk berubahnya volume

obyek sesuai dengan rekening subrincian, atau bahkan terjadinya

penambahan atau pengurangan rincian obyek pendapatan.

Narasi

Sistem ini membantu Pemerintah Kota (Dinas Pendapatan) dalam

melaksanakan tugas penyelenggaraan pemungutan pendapatan daerah dan

koordinasi dengan instansi lain dalam perencanaan, pelaksanaan serta

pengendalian pemungutan pendapatan.

Berbeda dari Sistem Keuangan, sistem ini membantu Eksekutif Kota untuk

secara cepat mengetahui potensi pendapatan Pemda dari semua sumber

pendapatan.

Organisasi

Eksekutif Kota

Dinas Kota (Dinas Pendapatan Kota)

Integrasi

Blok Fungsi Pelayanan, Modul Perpajakan dan Retribusi

Blok Fungsi Keuangan, Modul Sistem Kas dan Perbendaharaan

Info Tambahan

Nama alias: MAPATDA, SIMPENDA

Page 116: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

116

d. Modul Pengelolaan Perusahaan Daerah

Modul PENGELOLAAN PERUSAHAAN DAERAH

Blok Fungsi DINAS DAN LEMBAGA

Sub Blok Fungsi KEPEMERINTAHAN

Klasifikasi Jenis Layanan Front Office Back Office

Layanan Utama Publikasi Informasi Pendaftaran & Perijinan

Transaksi Data Pembayaran

Admnistrasi Basis Data

Lainnya

Fungsi Aplikasi Generik Spesifik

Obyek Layanan G2G G2B G2C

Fungsi

- Mengidentifikasi dan menginventarisasi semua perusahaan daerah, termasuk

RSUD.

- Membuat sistem informasi perusahaan daerah yang meliputi: jenis usaha,

info pimpinan perusahaan (direksi, komisaris), laporan keuangan (rugi-

laba), usaha unggulan, dan lain-lain.

Narasi

Dalam hal Pemerintah Kota mempunyai perusahaan daerah, maka keberadaan

dan operasional perusahaan daerah tersebut, terutama kinerja keuangannya

perlu dimonitor. Sistem ini menyajikan informasi penting dari semua

perusahaan daerah, termasuk RSUD.

Sistem ini membantu Eksekutif Daerah untuk memantau kinerja perusahaan

daerah yang dimilikinya. Juga membantu memperkirakan target pendapatan

daerah dari sumber tersebut.

Organisasi

Eksekutif Kota

Dinas Kota (Dinas Pendapatan Kota)

Integrasi

Blok Fungsi Dinas dan Lembaga, Modul Industri dan Perdagangan.

Info Tambahan

Nama alias: SIM Perusahaan Daerah.

Page 117: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

117

3.3.5.2. Sub-Blok Fungsi Kewilayahan

Blok Fungsi DINAS DAN LEMBAGA

Sub Blok Fungsi KEWILAYAHAN

Fungsi

- Menyediakan fungsi pengelolaan urusan kepemerintahan KOTA, yang

dilaksanakan oleh badan dan lembaga teknis KOTA, yang layanan utama

fungsi tersebut adalah berkaitan dengan kewilayahan, meliputi:

° Menyediakan fungsi perencanaan dan pengawasan (monitoring) tata

ruang dan lingkungan hidup.

° Menyediakan fungsi pengelolaan, pengolahan dan pemanfaatan potensi

daerah dari sektor unggulan daerah.

- Menyediakan fungsi pengelolaan sektor unggulan yang mendukung potensi

daerah, meliputi:

° Kehutanan

° Pertanian dan Perkebunan

° Perikanan dan Kelautan

° Pertambangan dan Energi

° Pariwisata

° Industri Kecil dan Menengah

Modul

- Tata Ruang dan Lingkungan Hidup

- Potensi Daerah

- Kehutanan

- Pertanian, Peternakan dan Perkebunan

- Perikanan dan Kelautan

- Pertambangan dan Energi

- Pariwisata

- Industri Kecil dan Menengah

Integrasi

Blok Fungsi Legislasi, Modul Peraturan/Perundang-undangan

Blok Fungsi Pelayanan, Modul Bisnis dan investasi

Blok Fungsi Pelayanan, Modul Pendaftaran dan Perijinan

Page 118: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

118

a. Modul Tata Ruang dan Lingkungan Hidup

Modul TATA RUANG DAN LINGKUNGAN HIDUP

Blok Fungsi DINAS DAN LEMBAGA

Sub Blok Fungsi KEWILAYAHAN

Klasifikasi Jenis Layanan Front Office Back Office

Layanan Utama Publikasi Informasi Pendaftaran & Perijinan

Transaksi Data Pembayaran

Admnistrasi Basis Data

Lainnya

Fungsi Aplikasi Generik Spesifik

Obyek Layanan G2G G2B G2C

Fungsi

- Melakukan pendataan/inventarisasi pertanahan, tataguna tanah dan

kepemilikan tanah.

° Pemetaan wilayah pertanahan pemerintah kota

° Pembuatan peta tematik peruntukan tanah / lahan sesuai dengan rencana

umum tata ruang, misalnya daerah pemukiman, daerah resapan, daerah

hutan, persawahan, dan lain-lain.

- Menyediakan fungsi pengelolaan basis data pertanahan.

- Menyediakan fungsi yang memudahkan perencanaan tataruang dan

pengalokasian fungsi lahan berdasarkan data dari peta GIS yang akurat.

- Menyediakan sistem informasi lingkungan hidup, berdasarkan peta tematik

tata ruang, dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku,

memelihara agar lingkungan hidup dapat dijaga kelestariannya dari hal-hal

yang tidak semestinya, misalnya daerah resapan air tidak boleh untuk

perumahan, dan lain-lain.

Narasi

Sistem tata ruang dan lingkungan hidup memberikan informasi ke pemerintah

kota dan masyarakat umum, peruntukan tataguna lahan dari suatu wilayah,

misalnya sebagai daerah resapan air, daerah pemukiman penduduk, dan lain-

lain. Dengan bantuan sistem informasi geografis, maka informasi dapat

disajikan dengan lebih akurat dan labih nyata, sehingga memudahkan

pemerintah daerah dalam menyusun kebijakan dan menerbitkan perijinan yang

lebih sesuai dengan rencana umum tataruang, dan kerusakan lingkungan dapat

diminimalisir sebanyak mungkin.

Page 119: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

119

Organisasi

Dinas daerah (dinas tataruang, dinas lingkungan hidup)

Lembaga / instansi terkait

Integrasi

Blok Fungsi Pelayanan, Modul Publikasi Informasi Umum dan

Kepemerintahan

Info Tambahan - Nama alias: SIM Tata Ruang

- Rekomendasi: membangun sistem tataruang dan lingkungan hidup dengan

mengikutsertakan sistem pemetaan (GIS) sehingga memudahkan pengguna

dalam memanfaatkan sistem ini secara optimal.

b. Modul Potensi Daerah

Modul POTENSI DAERAH

Blok Fungsi DINAS DAN LEMBAGA

Sub Blok Fungsi KEWILAYAHAN

Klasifikasi Jenis Layanan Front Office Back Office

Layanan Utama Publikasi Informasi Pendaftaran & Perijinan

Transaksi Data Pembayaran

Admnistrasi Basis Data

Lainnya

Fungsi Aplikasi Generik Spesifik

Obyek Layanan G2G G2B G2C

Fungsi - Melakukan pendataan/inventarisasi sumber-sumber potensi kota, yang

menjadi sektor unggulan daerah, meliputi:

° Kehutanan

° Pertanian dan Perkebunan

° Perikanan dan Kelautan

° Pertambangan dan Energi

° Pariwisata

° Industri Kecil dan Menengah

- Menyediakan fungsi pengelolaan basis data potensi daerah

- Menyediakan fungsi perencanaan dan/atau pemanfaatan potensi daerah

dalam program pembangunan kota

- Menyajikan/merepresentasikan potensi daerah dalam peta tematik

Page 120: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

120

Narasi Sistem ini membantu Pemerintah Kota mempromosikan semua potensi kota

yang menjadi unggulan daerahnya masing-masing kepada publik dan kalangan

bisnis. Diharapkan informasi ini mampu menarik minat kalangan bisnis untuk

menanamkan modal dan melakukan kegiatan usaha di bidang tersebut. Selain

itu, juga diharapkan dapat menarik minat wisatawan.

Oleh karena itu, info potensi kota harus didukung dengan informasi

pendukung lain yang lengkap dan memadai seperti: peraturan

perundangundangan yang berhubungan, info syarat dan prosedur investasi,

pendaftaran dan perijinan usaha.

Organisasi Dinas Daerah

Lembaga Teknis Daerah

Integrasi Blok Fungsi Pelayanan, Modul Publikasi Informasi Umum dan

Kepemerintahan

Blok Fungsi Legislasi, Modul Katalog Hukum, Peraturan dan

Perundangundangan

Blok Fungsi, Pelayanan, Modul Bisnis dan Investasi

Blok Fungsi Pelayanan, Modul Pendaftaran dan Perijinan

Info Tambahan - Nama alias: SIMPOTENDA, SIMPROMODA, GIS-SIMPOTENDA

- Dasar hukum: --

- Rekomendasi: membangun sistem informasi potensi daerah dalam satu

sinergi dengan dinas/instansi terkait, terutama dengan organisasi

pengelola/penanggung-jawab dari sektor unggulan daerah.

c. Modul Pertanian. Pertenakan dan Perkebunan

Modul PERTANIAN, PERTENAKAN DAN PERKEBUNAN

Blok Fungsi DINAS DAN LEMBAGA

Sub Blok Fungsi KEWILAYAHAN

Page 121: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

121

Klasifikasi Jenis Layanan Front Office Back Office

Layanan Utama Publikasi Informasi Pendaftaran & Perijinan

Transaksi Data Pembayaran

Admnistrasi Basis Data

Lainnya

Fungsi Aplikasi Generik Spesifik

Obyek Layanan G2G G2B G2C

Fungsi - Melakukan pendataan/inventarisasi sumber-sumber potensi kota, terutama

di sektor Pertanian dan Perkebunan, termasuk didalamnya.

° Pemetaan wilayah pertanian dan perkebunan (raw data)

° Pembuatan peta penggunaan tanah untuk pertanian dan perkebunan,

misalnya berdasarkan jenis tanaman komoditi, daerah, luas areal,

ketinggian, curah hujan, tekstur tanah, iklim, cuaca, dan lain-lain

° Pemetaan jaringan irigasi dan tataguna air (jaringan irigasi yang sudah ada

dan yang sedang atau akan dibangun)

- Menyediakan fungsi pengelolaan basis data pertanian dan perkebunan

- Menyediakan sistem informasi pertanian dan perkebunan, meliputi

° Membentuk jaringan informasi pertanian dan perkebunan antara dinas

pertanian, usaha tani serta masyarakat

° Inventarisasi usaha pengolahan hasil pertanian dan perkebunan dan

produk unggulan lainnya, dan pasar usaha pengolahan pertanian dan

perkebunan

° Menjembatani antara usaha tani, pasar hasil pertanian, usaha alatalat

pertanian, serta hasil-hasil penelitian bidang pertanian.

Narasi Sistem ini lebih menekankan pada pengolahan dan pengelolaan data dan

informasi pertanian dan perkebunan, dan menyediakan layanan baik

administratif maupun teknis, yang mendukung fungsi dari organisasi

pengelolanya.

Setiap informasi tentang program dan teknis pembangunan dan

pengembangan pertanian dan perkebunan dapat diperoleh pada aplikasi ini.

Para petani dapat mengetahui harga dasar hasil pertanian dan perkebunan serta

standar teknis pengadaan dan distribusi hasil pertanian dan perkebunan

tersebut. Pemerintah dapat membuat analisa rawan pangan, neraca bahan

makanan, produksi pertanian dan perkebunan, dan sebagainya.

Aplikasi ini lebih bersifat back office. Sebagian informasi yang perlu

disampaikan ke publik disajikan melalui sistem informasi potensi kota.

Page 122: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

122

Organisasi Dinas Daerah

Lembaga Teknis Daerah

Integrasi Blok Fungsi Dinas & Lembaga, Sub-Blok Fungsi Kewilayahan, Modul

Potensi Daerah

Info Tambahan - Nama alias: SIM Pertanian, SIM Perkebunan

- Rekomendasi: membangun sistem informasi pertanian dan perkebunan

dalam satu sinergi dengan dinas/instansi terkait, terutama dengan pengelola

sistem informasi potensi daerah.

d. Modul Perikanan dan Kelautan

Modul PERIKANAN DAN KELAUTAN

Blok Fungsi DINAS DAN LEMBAGA

Sub Blok Fungsi KEWILAYAHAN

Klasifikasi Jenis Layanan Front Office Back Office

Layanan Utama Publikasi Informasi Pendaftaran & Perijinan

Transaksi Data Pembayaran

Admnistrasi Basis Data

Lainnya

Fungsi Aplikasi Generik Spesifik

Obyek Layanan G2G G2B G2C

Fungsi - Melakukan pendataan/inventarisasi sumber-sumber potensi KOTA,terutama

di sektor perikanan dan kelautan, baik darat maupun laut, termasuk

didalamnya

° Pemetaan wilayah perikanan dan kelautan (raw data)

° Pembuatan peta penggunaan lahan untuk perikanan dan kelautan,

misalnya berdasarkan daerah, jenis ikan / komoditi, luas areal, dan lain-

lain

- Menyediakan fungsi pengelolaan basis data perikanan dan kelautan

- Menyediakan sistem informasi perikanan dan kelautan, meliputi

° Membentuk jaringan informasi perikanan dan kelautan seperti jenis

komoditi, jumlah tangkapan, daerah tangkapan

° Inventarisasi usaha dan pasar usaha perikanan dan kelautan

Page 123: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

123

Narasi Sistem ini lebih menekankan pada pengolahan dan pengelolaan data dan

informasi perikanan dan kelautan, dan menyediakan layanan baik

administratif maupun teknis, yang mendukung fungsi dari organisasi

pengelolanya.

Sistem ini membantu pemerintah kota dalam mengidentifikasi potensi sumber

daya perikanan dan kelautan, serta hal-hal lain yang berkaitan, termasuk

didalamnya potensi investasi dan bisnis di bidang perikanan dan kelautan.

Aplikasi ini lebih bersifat back office. Sebagian informasi yang perlu

disampaikan ke publik disajikan melalui sistem informasi potensi kota.

Organisasi Dinas Daerah

Lembaga Teknis Daerah

Integrasi Blok Fungsi Dinas & Lembaga, Sub-Blok Fungsi Kewilayahan, Modul

Potensi Daerah

Info Tambahan - Nama alias: SIM Perikanan dan Kelautan, SIM Perikanan, SIM Kelautan

- Rekomendasi: membangun sistem informasi perikanan dan kelautan dalam

satu sinergi dengan dinas/instansi terkait, terutama dengan pengelola sistem

informasi potensi kota.

e. Modul Pariwisata

Modul PARIWISATA

Blok Fungsi DINAS DAN LEMBAGA

Sub Blok Fungsi KEWILAYAHAN

Klasifikasi Jenis Layanan Front Office Back Office

Layanan Utama Publikasi Informasi Pendaftaran & Perijinan

Transaksi Data Pembayaran

Admnistrasi Basis Data

Lainnya

Fungsi Aplikasi Generik Spesifik

Obyek Layanan G2G G2B G2C

Page 124: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

124

Fungsi - Melakukan pendataan/inventarisasi sumber-sumber potensi daerah, terutama

di sektor Pariwisata, termasuk didalamnya

° Pemetaan wilayah pariwisata (raw data)

° Pembuatan peta tematik daerah wisata dan sebarannya berdasarkan jenis

obyek wisata (wisata pantai/laut, gunung/tebing, hutan/kebun atau wisata

lainnya), lokasi obyek wisata, dan lainlain.

° Pembuatan peta tematik sarana dan prasarana wisata meliputi hotel,

restoran, tempat ibadah, spbu, tempat belanja, bank, dan lain-lain (site

map wisata).

- Menyediakan fungsi pengelolaan basis data pariwisata

- Menyediakan sistem informasi pariwisata, meliputi

° Jenis dan deskripsi obyek wisata, letak daerahnya, transportasi menuju ke

obyek tersebut, program wisata, dan lain-lain.

° Sarana dan prasarana wisata meliputi hotel, restoran, tempat ibadah, spbu,

tempat belanja, bank, dan lain-lain.

- Menyediakan sistem aplikasi kepariwisataan, meliputi

° Administrasi pengunjung (tiket masuk, retribusi, statistik pengunjung, dll)

° Sistem layanan wisata (pemesanan tiket, koordinasi dengan biro

perjalanan/biro wisata, koordinasi dengan sistem perhotelan, dsb)

° Pembukuan, administrasi umum, keuangan dan akuntansi (untuk

pengelolaan tiap obyek wisata daerah)

Narasi Sistem ini lebih menekankan pada pengolahan dan pengelolaan data dan

informasi kepariwisataan, dan menyediakan layanan baik administratif

maupun teknis, yang mendukung fungsi dari organisasi pengelolanya. Sistem

ini menyediakan fungsi pengelolaan pariwisata daerah, dimulai dari

promosinya, manajemen pelayanan wisata (sistem pemesanan tiket, koordinasi

dengan perhotelan, biro wisata, dll), pengelolaan obyek wisata dll. Sistem ini

akan membantu Pemerintah Kota untuk melakukan inventarisasi data,

perencanaan, pemanfaatan, pengelolaan dan pengawasan potensi dan usaha

bidang pariwisata daerah.

Aplikasi ini lebih bersifat back office. Sebagian informasi yang perlu

disampaikan ke publik disajikan melalui sistem informasi potensi kota.

Organisasi Dinas Daerah

Lembaga Teknis Daerah

Page 125: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

125

Integrasi Blok Fungsi Dinas & Lembaga, Sub-Blok Fungsi Kewilayahan, Modul

Potensi Daerah.

Info Tambahan - Nama alias: SIMPAR, SIM Pariwisata

- Rekomendasi: membangun sistem informasi kepariwisataan dalam satu

sinergi dengan dinas/instansi terkait, terutama dengan pengelola sistem

informasi potensi daerah.

f. Modul IKM

Modul INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH

Blok Fungsi DINAS DAN LEMBAGA

Sub Blok Fungsi KEWILAYAHAN

Klasifikasi Jenis Layanan Front Office Back Office

Layanan Utama Publikasi Informasi Pendaftaran & Perijinan

Transaksi Data Pembayaran

Admnistrasi Basis Data

Lainnya

Fungsi Aplikasi Generik Spesifik

Obyek Layanan G2G G2B G2C

Fungsi - Melakukan pendataan/inventarisasi sumber-sumber potensi daerah, terutama

di sektor IKM, termasuk didalamnya koperasi.

- Mendokumentasikan (basis data) kegiatan koperasi dan ikm, meliputi jenis

bidang usaha, modal/klasifikasi, jumlah pegawai, jenis kegiatan, dan lain-

lain.

- Mendokumentasikan (basis data) lembaga lain terkait seperti bank, koperasi

simpan pinjam, BPR, BPRS serta lembaga kemitraan lain seperti Asosiasi

Perdagangan, Asosiasi Pengusaha, BUMN, BUMD, BUMS, dan sebagainya

- Menyediakan sistem informasi koperasi dan ikm kepada organisasi

pengelola / instansi terkait untuk kemudahan koordinasi, pembinaan dan

pengawasan.

Narasi Sistem ini lebih menekankan pada pengolahan dan pengelolaan data dan

informasi ikm (termasuk koperasi), dan menyediakan layanan baik

administratif maupun teknis, yang mendukung fungsi dari organisasi

pengelolanya.

Page 126: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

126

Sistem ini akan membantu Pemerintah Daerah dalam memantau dan

mengevaluasi kegiatan koperasi dan IKM serta memberikan pembinaan untuk

peningkatan SDM, bantuan modal dan peningkatan usaha. Juga

mempermudah pelaksanaan program kemitraan antara sektor real, regulator

dan lembaga keuangan.

Aplikasi ini lebih bersifat back office. Sebagian informasi yang perlu

disampaikan ke publik disajikan melalui sistem informasi potensi daerah.

Organisasi Dinas Daerah

Lembaga Teknis Daerah

Integrasi Blok Fungsi Dinas & Lembaga, Sub-Blok Fungsi Kewilayahan, Modul

Potensi Daerah.

Info Tambahan - Nama alias: SIM IKM, SIM UKM

- Rekomendasi: membangun sistem informasi pertambangan dan energi

dalam satu sinergi dengan dinas/instansi terkait, terutama dengan pengelola

sistem informasi potensi kota.

3.3.5.3. Sub-Blok Fungsi KEMASYARAKATAN

UU 32/2004 pasal 167 mengamanatkan agar belanja daerah diprioritaskan untuk

melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dalam upaya memenuhi

kewajiban daerah.

Beberapa kewajiban daerah yang berhubungan dengan fungsi pelayanan kepada

penduduknya diantaranya adalah: peningkatan pelayanan dasar, pendidikan, penyediaan

fasilitas pelayanan kesehatan, fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak, serta

pengembangan sistem jaminan sosial.

Blok Fungsi DINAS DAN LEMBAGA

Sub Blok Fungsi KEMASYARAKATAN

Fungsi - Menyediakan fungsi pengelolaan urusan kepemerintahan, terutama yang

dikerjakan oleh dinas dan lembaga pemerintah, yang orientasi fungsinya

berkaitan dengan peningkatan kualitas kehidupan masyarakat.

Page 127: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

127

Modul - Kesehatan

- Pendidikan

- Ketenagakerjaan

- Industri dan Perdagangan

- Jaring Pengaman Sosial

Integrasi Blok Fungsi Pelayanan

a. Modul Kesehatan

Modul KESEHATAN

Blok Fungsi DINAS DAN LEMBAGA

Sub Blok Fungsi KEMASYARAKATAN

Klasifikasi Jenis Layanan Front Office Back Office

Layanan Utama Publikasi Informasi Pendaftaran & Perijinan

Transaksi Data Pembayaran

Admnistrasi Basis Data

Lainnya

Fungsi Aplikasi Generik Spesifik

Obyek Layanan G2G G2B G2C

Fungsi - Publikasi informasi kesehatan kepada masyarakat meliputi: nama dan

tempat lokasi rumah sakit dan puskesmas, fasilitas dan layanannya

polikliniknya, laboratorium, apotek, dan lain-lain.

- Perencanaan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, meliputi:

° Menginventarisir kebutuhan pelayanan kesehatan dari tiap wilayah

° Menyusun rencana kegiatan pelayan kesehatan masyarakat, misalnya

melalui rumah sakit, balai kesehatan ibu dan anak, posyandu, klinik,

praktek dokter, bidan, dokter gigi, ahli khitan, optik, laboratorium

kesehatan dan sebagainya.

Narasi Sistem ini mempunyai dua fungsi: ke masyarakat dan internal Pemda. Melalui

sistem ini masyarakat dapat mengetahui informasi sekitar fasilitas kesehatan

yang disediakan oleh Pemerintah Kota, meliputi nama dan tempat lokasi

rumah sakit dan puskesmas, kelas layanan, rincian layanan apa saja yang

disediakan, dan lain-lain sehingga memudahkan masyarakat dalam

Page 128: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

128

memanfaatkan fasilitas kesehatan tersebut.

Untuk internal Pemda, sistem ini dismaping memberikan data nama dan

tempat lokasi, juga memberikan status fasilitas kesehatan tersebut, sarana dan

prasarana pendukung, status aktivitas kegiatan, statistik penyakit, dan lain-lain

sehingga dalam menyususn kebijakan dan program Kerja di bidang kesehatan,

Pemerintah Kota dapat lebih fokus dan tepat sasaran.

Organisasi Dinas Daerah (Dinas Kesehatan)

Lembaga / instansi terkait (rumah sakit / puskesmas)

Integrasi Blok Fungsi Pelayanan, Modul Publikasi Informasi Umum dan

Kepemerintahan.

Info Tambahan Nama alias: SIMKES

b. Modul Pendidikan

Modul PENDIDIKAN

Blok Fungsi DINAS DAN LEMBAGA

Sub Blok Fungsi KEMASYARAKATAN

Klasifikasi Jenis Layanan Front Office Back Office

Layanan Utama Publikasi Informasi Pendaftaran & Perijinan

Transaksi Data Pembayaran

Admnistrasi Basis Data

Lainnya

Fungsi Aplikasi Generik Spesifik

Obyek Layanan G2G G2B G2C

Fungsi - Menyediakan informasi pendidikan, dari mulai pendidikan pra-sekolah,

taman kanak-kanak, sekolah dasar, dan seterusnya sampai universitas /

perguruan tinggi, meliputi:

° Info sekolah dan alamatnya.

° Profile sekolah, info kurikulum, tenaga pendidikan, fasilitas

belajarmengajar, status sekolah, akreditasi, daya tampung murid, jumlah

murid sekarang, dan lain-lain.

° Program kegiatan dan agenda sekolah, termasuk jadwal penerimaan murid

baru, jadwal ujian, kelulusan, dan lain-lain.

Page 129: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

129

- Menyediakan fungsi untuk membantu proses akreditasi sekolah, sesuai

dengan sistem akreditasi nasional.

- Menyediakan fungsi pelaporan untuk kepentingan Pemerintah Kota meliputi

status sekolah, daya tampung murid, jumlah murid sekarang, dan lain-lain.

- Menyediakan jaringan sistem informasi kependidikan terintegrasi tentang

data-data pokok kependidikan, dari mulai pendidikan pra-sekolah sampai

perguruan tinggi.

° Data pokok kependidikan yang dimaksud adalah minimum data yang

dibutuhkan dari suatu sekolah, seperti: jumlah kelas, jumlah murid,

jumlah pengajar, acuan kurikulum, dan lain-lain.

° Data pokok kependidikan bisa saling dipertukarkan antara satu institusi

pendidikan dengan lainnya, bahkan dengan pihak Pemkot.

Narasi Melalui sistem ini masyarakat dapat mengetahui informasi sekitar pendidikan,

dari mulai pendidikan dasar, menengah dan tinggi. Juga tentang ketersediaan

dan sebaran sekolah-sekolah dan perguruan tinggi yang ada. Melalui sistem

informasi kependidikan dapat diketahui dengan mudah informasi sekolah,

daya tampung, lokasi, nilai masuk terendah dan tertinggi, profil sekolah, dan

lain-lain.

Untuk kepentingan Pemkot, sistem ini memberikan status fasilitas pendidikan,

daya tampung, jumlah murid, distribusi / sebaran fasilitas pendidikan

(dibanding dengan sebaran penduduk usia sekolah), dan lain-lain sehingga

dalam menyusun kebijakan dan program pembangunan bidang pendidikan,

dapat lebih fokus, tepat sasaran dan berdaya guna.

Organisasi Dinas Daerah (Dinas Pendidikan)

Lembaga / instansi terkait (institusi sekolah)

Integrasi Blok Fungsi Pelayanan, Modul Publikasi Informasi Umum dan

Kepemerintahan.

Info Tambahan Nama alias: SIMDIKDA

c. Modul Ketanagakerjaan

Modul KETENAGAKERJAAN

Blok Fungsi DINAS DAN LEMBAGA

Page 130: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

130

Sub Blok Fungsi KEMASYARAKATAN

Klasifikasi

Jenis Layanan Front Office Back Office

Layanan Utama Publikasi Informasi Pendaftaran & Perijinan

Transaksi Data Pembayaran

Admnistrasi Basis Data

Lainnya

Fungsi Aplikasi Generik Spesifik

Obyek Layanan G2G G2B G2C

Fungsi - Memberikan informasi lowongan pekerjaan kepada masyarakat luas,

meliputi: instansi / lembaga / perusahaan yang membutuhkan, syarat

pendaftaran, kualifikasi yang dibutuhkan, dan lain-lain.

- Memfasilitasi masyarakat yang ingin mencari pekerjaan (pengurusan kartu

kuning)

- Menyediakan fungsi pengumuman pekerjaan dan administrasi berkaitan

dengan pengurusan pekerjaan on-line, menyediakan fungsi call-center untuk

pelayanan tersebut (atau melalui e-mail, atau sistem elektronik lain)

- Memberikan informasi tentang balai latihan kerja (dan fasilitas pelatihan

lain) yang disediakan pemerintah yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat,

meliputi standar kompetensi yang dibentuk, syarat dan waktu pendaftaran,

tempat pelatihan, tempat magang, dan lain-lain.

- Memberikan informasi umum tentang ketenaga-kerjaan, seperti:

° Sistem upah dan standarisasi besaran upah menurut peraturan yang

berlaku

° Sistem keselamatan kerja, beserta uraiannya untuk setiap jenis pekerjaan

yang umum seperti konstruksi, pertambangan, eksplorasi, dan lain-lain.

° Sistem jaminan sosial dan suransi tenaga kerja, sistem pensiun dan

penjaminan hari tua, program apa saja yang bisa diikuti, instansi /

lembaga penyelenggaranya siapa saja, dan lain-lain.

Narasi Sistem ini membantu Pemerintah Daerah khususnya dalam memberikan

pelayanan informasi ketenagakerjaan. Melalui publikasi informasi (yang

terintegrasi dengan lembaga/instansi pemda, dunia industri dan perusahaan

penyedia lapangan kerja) pemerintah dapat memfasilitasi masyarakat yang

membutuhkan informasi pekerjaan seperti: lowongan pekerjaan, syarat

pendaftaran, spesifikasi keahlian, dan lain-lain.

Page 131: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

131

Melalui aplikasi ini, pemerintah juga bisa menyebarluaskan informasi tentang

balai latihan kerja dan program pelatihannya yang dapat diikuti oleh

masyarakat, standar kompetensi apa saja yang bisa disediakan, dimana tempat

magangnya,dan lain lain.

Organisasi Dinas Daerah (Dinas Tenaga Kerja)

Lembaga / instansi terkait

Integrasi Blok Fungsi Pelayanan, Modul Publikasi Informasi Umum dan

Kepemerintahan.

Blok Fungsi Dinas dan Lembaga, Modul Industri dan Perdagangan.

Info Tambahan Nama alias: SIMNAKER

d. Modul Industri dan Perdagangan

Modul INDUSTRI DAN PERDAGANGAN

Blok Fungsi DINAS DAN LEMBAGA

Sub Blok Fungsi KEMASYARAKATAN

Klasifikasi Jenis Layanan Front Office Back Office

Layanan Utama Publikasi Informasi Pendaftaran & Perijinan

Transaksi Data Pembayaran

Admnistrasi Basis Data

Lainnya

Fungsi Aplikasi Generik Spesifik

Obyek Layanan G2G G2B G2C

Fungsi - Membentuk jaringan sistem informasi perindustrian (termasuk IKM,

perusahaan daerah dan koperasi) dan menyediakan informasi umum tentang

hal tersebut kepada masyarakat seperti: nama badan usaha, lokasi, bidang

usaha, produk unggulan, profile perusahaan, dan lain-lain.

- Membentuk jaringan sistem informasi perdagangan, meliputi kegiatan

ekspor-import, perdagangan barang dan jasa, pasar modal, dan jenis

kegiatan transaksi perdagangan lainnya. Memberikan informasi tentang hal

tersebut kepada masyarakat seperti: info kurs/valuta, indeks saham, harga

sembako, komoditi unggulan, dan lain-lain.

- Menyediakan fungsi komunikasi data lowongan kerja dengan sistem

Page 132: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

132

ketenagakerjaan dari dinas/instansi terkait dengan format data yang

distandarisasi, mencakup: perusahaan yang membutuhkan, syarat dan waktu

pendaftaran, kualifikasi yang dibutuhkan, jadwal test, pengumuman, dan lain-lain.

- Menyediakan fungsi konsultansi bagi para masyarakat yang ingin

mendapatkan bantuan pengetahuan / konsultansi bisnis / pembinaan usaha

IKM melalui media elektronik seperti: rubrik / kolom berita, tanya jawab

lewat e-mail, mailing list, forum rembug dan diskusi lewat internet, dan

lain-lain.

Narasi Sistem industri dan perdagangan dibangun oleh Pemerintah Kota terutama

untuk memfasilitasi masyarakat akan kebutuhan layanan informasi industri

dan perdagangan, misalnya info lowongan kerja, info harga bahan pokok, info

pasar saham, dan lain-lain.

Disamping itu juga sebagai sara Pemerintah Kota dalam upayanya untuk

memberdayakan masyarakat, terutama peningkatan pengetahuan dan

ketrampilan di bidang industri, perdagangan, koperasi dan IKM. Salah satu

medianya adalah dengan memberikan fasilitas konsultansi on-line melalui

internet, surat elektronik, forum, dan lain-lain.

Organisasi Dinas Daerah (Dinas Industri dan Perdagangan)

Lembaga / instansi terkait

Integrasi Blok Fungsi Pelayanan, Modul Publikasi Informasi Umum dan

Kepemerintahan

Blok Fungsi Dinas dan Lembaga, Modul Ketenagakerjaan

Info Tambahan Nama alias: SIMINDAG

e. Modul Jaringan Pengaman Sosial

Modul JARINGAN PENGAMAN SOSIAL

Blok Fungsi DINAS DAN LEMBAGA

Sub Blok Fungsi KEMASYARAKATAN

Page 133: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

133

Klasifikasi Jenis Layanan Front Office Back Office

Layanan Utama Publikasi Informasi Pendaftaran & Perijinan

Transaksi Data Pembayaran

Admnistrasi Basis Data

Lainnya

Fungsi Aplikasi Generik Spesifik

Obyek Layanan G2G G2B G2C

Fungsi - Membentuk jaringan sistem informasi sosial, berkoordinasi dan

bekerjasama dengan lembaga swadaya masyarakat dan lembaga sosial

lainnya, melakukan inventarisasi masalah sosial, anak gelandangan, anak

jalanan, anak terlantar, dan lain-lain.

- Menyediakan fungsi analisa masalah (dengan mendapatkan masukan data

dari sistem lain), memberikan bantuan dalam penentuan solusi masalah

kesejahteraan sosial, seperti program rumah singgah, program

pemberdayaan anak jalanan, program sekolah khusus anak terlantar, dan

lain-lain.

- Memberikan informasi kepada masyarakat tentang potensi timbulnya

masalah kesejahteraan sosial dan tatacara / prosedur penanggulangannya.

Beberapa masalah yang dibahas terutama yang menyangkut kebutuhan

dasar seperti: pengangguran (kehilangan pekerjaan), kekurangan makanan,

obat-obatan, air bersih, dan lain-lain. Termasuk didalamnya tentang tatacara

permohonan bantuan untuk bencana alam, kebakaran, phk massal

(penutupan perusahaan), dan lain-lain.

- Menetapkan indikator dan menyediakan fungsi yang memungkinkan

dilaksanakannya monitoring pelaksanaan dan evaluasi hasil program kerja

kesejahteraan sosial oleh pemerintah daerah, lembaga swadaya masyarakat

dan pihak-pihak lain yang berhubungan.

Narasi Informasi yang cepat dan akurat tentang masalah kesejahteraan sangat penting

dan dibutuhkan terutama menyangkut masalah koordinasi antar

instansi/lembaga terkait, juga dengan pihak lain dalam hal pelaksanaan

program kesejahteraan sosial. Sering masyarakat yang ditimpa musibah

terlambat mendapatkan pertolongan disebabkan tidak adanya / atau

terlambatnya data yang masuk ke Pemerintah dan institusi sosial lainnya.

Disisi lain juga terjadi adanya tumpang tindih program bantuan sosial

dikarenakan data yang tidak akurat, seperti program beras untuk rakyat miskin

(raskin) yang tidak tepat sasaran, distribusi bantuan (untuk masyarakat yang

Page 134: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

134

kena musibah) yang tidak merata, dan lain-lain.

Dengan sistem ini diharapkan tidak terjadi lagi masalah tersebut diatas, karena

setiap kegiatan kesejahteraan sosial bisa dikoordinasikan dan diawasi dengan

baik.

Organisasi Dinas Daerah

Lembaga / instansi terkait

Integrasi Blok Fungsi Pelayanan, Modul Publikasi Informasi Umum dan

Kepemerintahan.

Info Tambahan Nama alias: SIM JPS

3.3.5.4. Sub-Blok Fungsi SARANA DAN PRASARANA

Menyediakan fungsi pengelolaan urusan kepemerintahan, terutama yang

dikerjakan oleh dinas dan lembaga pemerintah, yang orientasi fungsinya berkaitan

dengan penyediaan sarana dan prasarana.

Blok Fungsi DINAS DAN LEMBAGA

Sub Blok Fungsi SARANA DAN PRASARANA

Fungsi - Menyediakan fungsi pengelolaan, monitoring dan sistem informasi sarana

dan prasarana perhubungan yang meliputi:

° Sarana dan prasarana transportasi

° Sarana dan prasarana jalan dan jembatan

° Sarana dan prasarana terminal dan pelabuhan

- Menyediakan fungsi pengelolaan, monitoring dan sistem informasi sarana

dan prasarana umum.

Modul - Transportasi

- Jalan dan Jembatan

- Terminal dan Pelabuhan

- Sarana Umum

Integrasi Blok Fungsi Pelayanan

Page 135: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

135

a. Modul Transportasi

Modul JARINGAN PENGAMAN SOSIAL

Blok Fungsi DINAS DAN LEMBAGA

Sub Blok Fungsi SARANA DAN PRASARANA

Klasifikasi Jenis Layanan Front Office Back Office

Layanan Utama Publikasi Informasi Pendaftaran & Perijinan

Transaksi Data Pembayaran

Admnistrasi Basis Data

Lainnya

Fungsi Aplikasi Generik Spesifik

Obyek Layanan G2G G2B G2C

Fungsi - Publikasi informasi sarana dan prasarana transportasi kepada masyarakat

meliputi: transportasi darat, sungai, laut dan udara.

- Melakukan standarisasi minimal informasi yang harus disediakan ke

masyarakat berkaitan dengan kebutuhan akan sistem informasi transportasi,

seperti: rute (dari dan tujuan), rute utama, rute alternatif, terminal

keberangkatan dan kedatangan, jenis dan kelas kendaraan, jumlah kendaraan

per rute trayek, jadwal keberangkatan dan kedatangan (tabel waktu), standar

tarif (sesuai dengan jenis dan kelas kendaraan), tempat transit, informasi

keselamatan dalam perjalanan, asuransi, dan lain-lain.

- Membuat peta tematik (GIS) sistem informasi transportasi darat, sungai, laut

dan udara, Peta ini menunjukkan basis-data rute angkutan kendaraan,

termasuk pesawat udara.

- Menginventarisasi data dan informasi sesuai dengan kebutuhan sistem

informasi transportasi tersebut diatas dan mempublikasikannya ke

masyarakat luas:

° Menyediakan informasi sistem transportasi darat ke masyarakat

° Menyediakan informasi sistem transportasi sungai ke masyarakat

° Menyediakan informasi sistem transportasi laut ke masyarakat

° Menyediakan informasi sistem transportasi udara ke masyarakat

- Menyediakan fungsi basis data pendataan penumpang. Selanjutnya data

statistik ini bisa dikategorisasikan per rute trayek per jenis dan kelas

kendaraan, per tujuan, per kurun waktu tertentu (bulanan/semester) dan lain-

lain.

Page 136: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

136

Narasi Sistem informasi transportasi sangat membantu masyarakat dalam

melaksanakan perjalanan, baik darat, sungai, laut dan udara. Dengan mudah

rute suatu kendaraan dapat diketahui, kapan jam berangkatnya, berapa harga

tiketnya, dan lain-lain. Kemudahan ini juga sangat berguna bagi para

wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. Sistem ini merupakan sistem

terintegrasi yang memberikan semua informasi dari semua jenis layanan

transportasi yang ada, seperti bus, kereta api, kapal, ferry, pesawat udara, dan

lain-lain.

Data statistik penumpang akan sangat membantu Pemerintah Kota dalam

mengevaluasi sistem transportasi yang ada, apakah sudah mengakomodasikan

kebutuhan masyarakat. Dibantu dengan data rute, maka juga mudah diketahui

apakah ada tumpang tindih trayek atau sistem angkutan di satu wilayah,

sementara di wilayah lain terjadi kekosongan sarana transportasi.

Organisasi Dinas Kota (Dinas Perhubungan)

Integrasi Blok Fungsi Pelayanan, Modul Publikasi Informasi Umum dan

Kepemerintahan.

Info Tambahan Nama alias: SIM Transportasi

b. Modul Jalan dan Jembatan

Modul JALAN DAN JEMBATAN

Blok Fungsi DINAS DAN LEMBAGA

Sub Blok Fungsi SARANA DAN PRASARANA

Klasifikasi

Jenis Layanan Front Office Back Office

Layanan Utama Publikasi Informasi Pendaftaran & Perijinan

Transaksi Data Pembayaran

Admnistrasi Basis Data

Lainnya

Fungsi Aplikasi Generik Spesifik

Obyek Layanan G2G G2B G2C

Page 137: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

137

Fungsi - Publikasi informasi sarana dan prasarana jalan dan jembatan kepada

masyarakat meliputi: jalan darat, sungai, laut dan udara.

- Melakukan standarisasi minimal informasi yang harus disediakan ke

masyarakat berkaitan dengan kebutuhan akan sistem informasi jalan dan

jembatan, seperti: kepadatan lalulintas, perbandingan luas jalan dengan

volume kendaraan, jenis dan kelas jalan (untuk jalan darat), tonase/ukuran

bobot/tipe kendaraan yang boleh melintasinya, ruas jalan yang berpotensi

menimbulkan kemacetan, dan lain-lain.

- Membuat peta tematik (GIS) sistem informasi jalan dan jembatan. Peta ini

menunjukkan basis-data ruas jalan dan jembatan, memudahkan mengetahui

status operasional dan kondisi fisik jalan dan jembatan di seluruh wilayah

yang ada.

- Menginventarisasi data dan informasi sesuai dengan kebutuhan sistem

informasi jalan dan jembatan tersebut diatas dan mempublikasikannya ke

masyarakat luas.

- Menyediakan fungsi yang memungkinkan monitoring penggunaan jalan dan

jembatan (kepadatan lalulintas) secara berkala, misal setiap satu jam, di

tempat-tempat yang dikehendaki, dan mempublikasikannya kepada

masyarakat.

Narasi Sistem informasi jalan dan jembatan fungsinya menunjang kelancaran sistem

transportasi, terutama transportasi darat. Pemerintah Kota dengan mudah

melakukan analisa kebutuhan jalan dan jembatan untuk menampung

permintaan akan kebutuhan transportasi masyarakat. Jika ada jalan dan

jembatan yang rusak (bisa karena bencana alam atau kecelakaan atau sebab

lainnya), pemerintah kota dengan cepat dapat menyiapkan rencana kontinjensi

dan penanggulangan masalahnya.

Dibantu data rute dan statistik penumpang, juga data hasil monitoring

kepadatan lalulintas di tempat-tempat rawan macet, maka sistem ini juga

membantu menyiapkan jalan-jalan alternatif yang bisa dipakai oleh

masyarakat, baik yang bersifat tetap, atau bersifat sementara (buka - tutup)

Organisasi Dinas Daerah (Dinas Perhubungan, Dinas Lalulintas dan Angkutan Jalan

Raya).

Integrasi Blok Fungsi Pelayanan, Modul Publikasi Informasi Umum dan

Kepemerintahan.

Info Tambahan

Page 138: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

138

c. Modul Terminal dan Pelabuhan

Modul TERMINAL DAN PELABUHAN

Blok Fungsi DINAS DAN LEMBAGA

Sub Blok Fungsi SARANA DAN PRASARANA

Klasifikasi Jenis Layanan Front Office Back Office

Layanan Utama Publikasi Informasi Pendaftaran & Perijinan

Transaksi Data Pembayaran

Admnistrasi Basis Data

Lainnya

Fungsi Aplikasi Generik Spesifik

Obyek Layanan G2G G2B G2C

Fungsi - Publikasi informasi sarana dan prasarana terminal dan pelabuhan kepada

masyarakat meliputi: terminal angkutan darat, sungai, pelabuhan laut dan

pelabuhan udara.

- Melakukan standarisasi minimal informasi yang harus disediakan ke

masyarakat berkaitan dengan kebutuhan akan sistem informasi terminal dan

pelabuhan, seperti: kepadatan lalulintas, daya tampung kendaraan / kapal /

pesawat, status operasional dan kondisi fisik terminal / pelabuhan, sarana

dan fasilitas dasar apa yang disediakannya, dan lain-lain.

- Membuat peta tematik (GIS) sistem informasi terminal dan pelabuhan. Peta

ini menunjukkan basis-data terminal dan pelabuhan, memudahkan

mengetahui status operasional dan kondisi fisik terminal dan pelabuhan di

seluruh wilayah yang ada.

- Menginventarisasi data dan informasi sesuai dengan kebutuhan sistem

informasi terminal dan pelabuhan tersebut diatas dan mempublikasikannya

ke masyarakat luas.

- Menyediakan fungsi yang memungkinkan monitoring penggunaan terminal

dan pelabuhan (kepadatan lalulintas) secara berkala, misal setiap satu jam, di

tempat-tempat yang dikehendaki, dan mempublikasikannya kepada

masyarakat.

Narasi Sistem informasi terminal dan pelabuhan, bersama-sama dengan sistem jalan

dan jembatan, fungsinya menunjang kelancaran sistem transportasi darat, laut

dan udara. Melalui sistem ini, Pemerintah Daerah dapat mengevaluasi tingkat

kesiapan dan kelayakan operasional sarana dan prasarana pendukung sistem

Page 139: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

139

transportasi tersebut seperti jalan, jembatan, terminal dan pelabuhan, serta

dapat memprediksikan dengan lebih tepat masalah yang mungkin timbul,

sehingga dapat menyiapkan langkah antisipasinya.

Sistem in juga membantu Pemerintah Daerah dalam menyiapkan kebijakan

dan rencana program pembangunan di bidang transportasi, serta penyusunan

skala prioritas pembangunan yang lebih tepat.

Organisasi Dinas Daerah (Dinas Perhubungan, Dinas Lalulintas dan Angkutan Jalan

Raya).

Integrasi Blok Fungsi Pelayanan, Modul Publikasi Informasi Umum dan

Kepemerintahan.

Info Tambahan

d. Modul Sarana Umum

Modul SARANA UMUM

Blok Fungsi DINAS DAN LEMBAGA

Sub Blok Fungsi SARANA DAN PRASARANA

Klasifikasi Jenis Layanan Front Office Back Office

Layanan Utama Publikasi Informasi Pendaftaran & Perijinan

Transaksi Data Pembayaran

Admnistrasi Basis Data

Lainnya

Fungsi Aplikasi Generik Spesifik

Obyek Layanan G2G G2B G2C

Fungsi - Publikasi informasi sarana umum kepada masyarakat meliputi: taman kota,

tempat bermain, fasilitas apa saja yang disediakan, dan lain-lain.

- Melakukan standarisasi minimal informasi yang harus disediakan ke

masyarakat berkaitan dengan kebutuhan akan sistem informasi sarana

umum, seperti: tempat / lokasi, status operasional dan kondisi fisik, sarana

dan fasilitas dasar apa yang disediakannya, dan lain-lain.

- Membuat peta tematik (GIS) sistem informasi sarana umum. Peta ini

menunjukkan basis-data sarana umum, memudahkan mengetahui status

operasional dan kondisi fisik yang ada.

Page 140: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

140

- Menginventarisasi data dan informasi sesuai dengan kebutuhan sistem

informasi sarana umum tersebut di atas dan mempublikasikannya ke

masyarakat luas.

- Menyediakan fungsi yang memungkinkan monitoring efektifitas

pemanfaatan sarana umum oleh masyarakat.

Narasi Sistem ini membantu Pemerintah Kota dalam mengevaluasi tingkat efektifitas

pemanfaatan sarana umum yang disediakan, bagaimanan status kelayakan

operasional fasilitas pendukungnya, apakah perlu ditambah atau di relokasi /

redistribusi, tempat mana saja yang memerlukan penambahan saran /

perbaikan fasilitas, dan lain-lain.

Organisasi Dinas Daerah (Dinas Pemukiman dan Sarana Wilayah)

Integrasi Blok Fungsi Pelayanan, Modul Publikasi Informasi Umum dan

Kepemerintahan.

Info Tambahan

3.3.6. Modul Instansi

Bluprint Aplikasi e-Government ini nantinya akan berisikan fungsi-fungsi

pelayanan dari masing-masing instansi berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi),

bukan penjabaran dari aplikasi apa saja yang ada atau akan dikembangkan pada instansi

bersangkutan. Sehingga mungkin saja terdapat lebih dari satu instansi yang mempunyai

modul sama.

Fungsi-fungsi pelayanan, administrasi dan kelembagaan kemudian dikelompokan

dalam grup-grup Blok Fungsi. Setiap grup Blok Fungsi terdiri dari 1 atau lebih Modul

Fungsi yang mencerminkan kelompok dari unit fungsi yang lebih kecil. Dengan demikian

Modul adalah komponen dan merupakan bagian dari Blok Fungsi.

Dengan pendekatan ini, fungsi kepemerintahan kemudian dikelompokkan menjadi

blok-blok fungsi dasar umum (pelayanan, administrasi, manajemen, pembangunan,

keuangan, kepegawaian) dan fungsi lainnya, khususnya yang berkaitan dengan fungsi

kedinasan dan kelembagaan.

Page 141: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

141

Berikut ini adalah tabel mengenai daftar instansi beserta modul-modul yang

berkaitan dengan tupoksi masing-masing :

NAMA INSTANSI MODUL

BAPPEDA Seluruh Modul pada Blok Fungsi

Administrasi dan Management

Seluruh Modul pada Blok Fungsi

Pembangunan

Publikasi informasi

BADAN PENGAWAS KOTA DENPASAR Seluruh Modul pada Blok Fungsi

Administrasi dan Management

Publikasi informasi

BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Seluruh Modul pada Blok Fungsi

Administrasi dan Management

Publikasi informasi

BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH. Seluruh Modul pada Blok Fungsi

Administrasi dan Management

Seluruh Modul pada Blok Fungsi

Kepegawaian

Publikasi informasi

BADAN KESBANG DAN POLITIK Seluruh Modul pada Blok Fungsi

Administrasi dan Management

Publikasi informasi

DPRD Seluruh Modul pada Blok Fungsi

Administrasi dan Management

Publikasi informasi

Sistem Administrasi DPRD

Sistem Pemilu Daerah

Page 142: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

142

NAMA INSTANSI MODUL

DINAS KEBERSIHAN Seluruh Modul pada Blok Fungsi

Administrasi dan Management

Pendaftaran dan Perijinan

Publikasi informasi

DINAS PENDAPATAN Perpajakan dan Retribusi

Publikasi informasi

Seluruh Modul pada Blok Fungsi

Administrasi dan Management

Pengelolaan Pendapatan Daerah

DINAS PARIWISATA Publikasi informasi

Seluruh Modul pada Blok Fungsi

Administrasi dan Management

Pendaftaran dan Perijinan

Pariwisata

DINAS PENDIDIKAN & KEBUDAYAAN Publikasi informasi

Seluruh Modul pada Blok Fungsi

Administrasi dan Management

Pendaftaran dan Perijinan

Pendidikan

DINAS PERTANIAN & KELAUTAN Publikasi informasi

Seluruh Modul pada Blok Fungsi

Administrasi dan Management

Pendaftaran dan Perijinan

Pertanian,Peternakan dan Perkebunan

Perikanan dan Kelautan

DINAS TRAMTIB SAT.PAMONG PRAJA Seluruh Modul pada Blok Fungsi

Administrasi dan Management

Pendaftaran dan Perijinan

Publikasi informasi

Page 143: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

143

NAMA INSTANSI MODUL

DINAS PERHUBUNGAN Publikasi informasi

Seluruh Modul pada Blok Fungsi

Administrasi dan Management

Pendaftaran dan Perijinan

Transportasi

Jalan dan Jembatan

Terminal dan Pelabuhan

DINAS KEPENDUDUKAN DAN CAPIL Kependudukan

Seluruh Modul pada Blok Fungsi

Administrasi dan Management

Pendaftaran dan Perijinan

Publikasi informasi

DINAS TATA KOTA & BANGUNAN Pendaftaran dan Perijinan

Seluruh Modul pada Blok Fungsi

Administrasi dan Management

Publikasi informasi

Tataruang dan Lingkungan Hidup

DINAS KESEHATAN Publikasi informasi

Seluruh Modul pada Blok Fungsi

Administrasi dan Management

Pendaftaran dan Perijinan

Kesehatan

DINAS PERINDAG Bisnis dan Investasi

Publikasi informasi

Seluruh Modul pada Blok Fungsi

Administrasi dan Management

Pendaftaran dan Perijinan

Industri dan Perdagangan

Page 144: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

144

NAMA INSTANSI MODUL

DINAS KESEJAHTERAAN SOSIAL Publikasi informasi

Seluruh Modul pada Blok Fungsi

Administrasi dan Management

Pendaftaran dan Perijinan

Jaringan Pengaman Sosial

DINAS KEBAKARAN Publikasi informasi

Seluruh Modul pada Blok Fungsi

Administrasi dan Management

DINAS KOP.PENG. KECIL.MENENGAH Publikasi informasi

Seluruh Modul pada Blok Fungsi

Administrasi dan Management

Pendaftaran dan Perijinan

Industri Kecil dan Menengah

DINAS LINGKUNGAN HIDUP Publikasi informasi

Seluruh Modul pada Blok Fungsi

Administrasi dan Management

Pendaftaran dan Perijinan

DINAS PEKERJAAN UMUM Publikasi informasi

Seluruh Modul pada Blok Fungsi

Administrasi dan Management

Pendaftaran dan Perijinan

KANTOR STATISTIK Publikasi informasi

Seluruh Modul pada Blok Fungsi

Administrasi dan Management

KANTOR BKKBN Publikasi informasi

Seluruh Modul pada Blok Fungsi

Administrasi dan Management

Page 145: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

145

NAMA INSTANSI MODUL

KANTOR PDE & KOMUNIKASI Publikasi informasi

Seluruh Modul pada Blok Fungsi

Administrasi dan Management

Pendaftaran dan Perijinan

KANTOR TENAGA KERJA Publikasi informasi

Seluruh Modul pada Blok Fungsi

Administrasi dan Management

Ketenagakerjaan

KANTOR AGAMA Publikasi informasi

Seluruh Modul pada Blok Fungsi

Administrasi dan Management

KANTOR PETERNAKAN Publikasi informasi

Seluruh Modul pada Blok Fungsi

Administrasi dan Management

Pendaftaran dan Perijinan

KANTOR PERTANAHAN Publikasi informasi

Seluruh Modul pada Blok Fungsi

Administrasi dan Managemen

KANTOR ARSIP DAN PERPUSTAKAAN Publikasi informasi

Seluruh Modul pada Blok Fungsi

Administrasi dan Managemen

Katalog Barang Daerah

PD PASAR Publikasi informasi

Seluruh Modul pada Blok Fungsi

Administrasi dan Management

PDAM Publikasi informasi

Seluruh Modul pada Blok Fungsi

Administrasi dan Management

Page 146: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

146

NAMA INSTANSI MODUL

PD PARKIR Publikasi informasi

Seluruh Modul pada Blok Fungsi

Administrasi dan Management

RSU WANGAYA Publikasi informasi

Seluruh Modul pada Blok Fungsi

Administrasi dan Management

BAGIAN EKONOMI Publikasi informasi

Seluruh Modul pada Blok Fungsi

Administrasi dan Management

BAGIAN HUKUM Publikasi informasi

Seluruh Modul pada Blok Fungsi

Administrasi dan Management

Katalog Hukum, Peraturan dan

Perundang Undangan

BAGIAN HUMAS Publikasi informasi

Seluruh Modul pada Blok Fungsi

Administrasi dan Management

BAGIAN KEUANGAN Publikasi informasi

Seluruh Modul pada Blok Fungsi

Administrasi dan Management

Seluruh Modul pada Blok Fungsi

Keuangan

BAGIAN ORGANISASI Publikasi informasi

Seluruh Modul pada Blok Fungsi

Administrasi dan Management

BAGIAN KESEJAHTERAAN SOSIAL Publikasi informasi

Seluruh Modul pada Blok Fungsi

Administrasi dan Management

Pengaduan Masyarakat

Page 147: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

147

NAMA INSTANSI MODUL

BAGIAN PENGENDALIAN PEMBANGUNAN Publikasi informasi

Seluruh Modul pada Blok Fungsi

Administrasi dan Management

BAGIAN UMUM Publikasi informasi

Seluruh Modul pada Blok Fungsi

Administrasi dan Management

BAGIAN TATA PEMERINTAHAN Publikasi informasi

Seluruh Modul pada Blok Fungsi

Administrasi dan Management

BAGIAN PERLENGKAPAN Publikasi informasi

Seluruh Modul pada Blok Fungsi

Administrasi dan Management

Pengelolaan Barang Daerah

3.3.7. Aplikasi Situs Web

Situs web Pemerintah Kota Denpasar merupakan salah satu strategi di dalam

melaksanakan pengembangan e-Government secara sistematik melalui tahapan yang

realistik dan terukur. Pembuatan situs web pemerintah merupakan tingkat pertama dalam

pengembangan e-Government dengan sasaran agar masyarakat dapat dengan mudah

memperoleh akses kepada informasi dan layanan pemerintah, serta ikut berpartisipasi di

dalam pengembangan demokrasi dengan menggunakan media internet.

Saat ini Pemerintah Kota Denpasar telah memiliki situs web utama yang

beralamat di www.denpasar.go.id. Situs ini akan terus berkembang sejalan dengan

dibangunnya situs web instansi-instansi. Setiap instansi yang membangun situs web akan

menjadi sub domain dari situs web utama (www.namainstansi.denpasar.go.id) dan dalam

pembangunan dan pengelolaannya perlu memperhatikan blueprint aplikasi situs web ini.

Page 148: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

148

3.3.7.1. Kriteria Situs Web

Didalam membangun situs web instansi Pemerintah Kota Denpasar ada sejumlah

kriteria yang perlu diperhatikan, baik oleh pembuat maupun oleh pengelola situs web.

Kriteria ini merupakan gambaran ciri-ciri kunci yang akan membentuk dasar dari semua

situs web instansi. Ciri-ciri ini ber-evolusi dan dengan sendirinya akan terus diperbaharui

secara berkala sesuai dengan perkembangan yang terjadi.

1) Fungsi, aksesbilitas, kegunaan

Situs-situs web instansi sebaiknya berfokus pada keperluan pengguna, yaitu menyediakan

informasi dan pelayanan yang diinginkan oleh pengguna, dan secara terus menerus ber-

evolusi untuk memenuhi permintaan pengguna dan mencapai aksesibilitas dan kegunaan

universal.

Tidak terjadi diskriminasi bagi pengguna, artinya situs web instansi dapat dibuka tanpa

membedakan fasilitas dan kemampuan komputer yang dimiliki oleh pengguna. Salah satu

komitmen kunci dari pemerintah adalah memberikan jasa pelayanan masyarakat yang

responsif di dalam memenuhi kebutuhan semua kelompok yang berbeda di masyarakat.

Disain situs web instansi sebaiknya profesional, menarik, dan berguna sesuai dengan

kebutuhan pengguna yang beragam. Berita atau artikel yang ditujukan kepada masyarakat

sebaiknya disajikan secara jelas, dan mudah dimengerti; berita atau artikel yang disajikan

sebaiknya 50% lebih pendek dari berita atau artikel yang dicetak, disusun per paragraph

yang pendek. terurut dan mudah untuk dibaca.

2) Bekerjasama

Situs web instansi harus saling bekerjasama untuk menyatukan visi dan misi pemerintah.

Pengguna situs web instansi menginginkan akses yang mudah kepada informasi, dan

pelayanan yang dirancang sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan masyarakat. Semua

dokumen pemerintah yang penting harus memiliki URL (Uniform Resource Locator)

yang tetap, sehingga mesin pencari (search engine) dapat menghubungkan kepada

informasi yang diinginkan secara langsung.

Page 149: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

149

3) Isi yang Efektif

Pengguna harus mengetahui bahwa informasi tertentu akan tersedia pada situs-situs

instansi manapun. Pengguna memiliki hak untuk mengharapkan isi dari suatu situs web

instansi adalah data terbaru dan tepat, serta mengharapkan berita dan materi baru selalu

diketengahkan. Pengelola situs web harus berusaha untuk mendapatkan kepercayaan

masyarakat sehingga situs web yang dikelola oleh instansi bisa memenuhi kebutuhan

pengguna.

Banyak dokumen pemerintah tidak ditujukan pada masyarakat umum, atau ditulis hanya

untuk dibaca secara off-line. Pengelola situs web instansi perlu mempertimbangkan

penyediaan beberapa isi yang ditujukan kepada pengguna, yang dirancang untuk dapat

dibaca secara on-line. Situs web instansi harus bertujuan untuk bisa bermanfaat bagi

pengguna, dan sesuai dengan kebutuhan yang berbeda dari pengguna yang berbeda.

4) Komunikasi Dua Arah

Pengguna mengharapkan komunikasi dalam bentuk dua arah. Situs-situs web instansi

harus memberikan kesem-patan pengguna untuk menghubungi pihak-pihak berwenang,

menjelaskan pandangan mereka, atau membuat daftar pertanyaan mereka sendiri.

Aksi kebebasan informasi memerlukan jawaban segera atas pertanyaan dalam format

yang disukai, termasuk e-mail, sehingga pengelola perlu menentukan cara terbaik untuk

menangani dan merespon e-mail. Aksi kebebasan informasi meminta semua pertanyaan

dijawab dalam waktu secepatnya serta pada format yang diinginkan pengguna.

5) Evaluasi Kesuksesan

Situs-situs web instansi harus memiliki sistem untuk mengevaluasi kesuksesan, dan

menentukan apakah situs webnya memenuhi kebutuhan penggunanya. Kebutuhan

pengguna akan menentukan arah perkembangan situs, sehingga jika diperlukan, disain

situs web juga harus diperbaiki. Penggunaan yang seragam dari statistik akses akan

memberikan gambaran yang lebih jelas dari kebutuhan pengguna diseputar situs web

instansi.

Page 150: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

150

Situs-situs web instansi harus mengumpulkan, minimal, statistik angka pengguna,

pengunjung, jumlah halaman, permintaan yang sukses dan tidak sukses, halaman yang

sering dikunjungi dan jarang dikunjung, halaman rujukan utama. Informasi tambahan

mengenai siapa yang menggunakan situs ini, tingkat transfer data. Evaluasi empat

bulanan sangatlah direkomendasikan.

6) Kemudahan Menemukan Situs

Pengelola harus mempromosikan situs web instansi dan mendaftarkannya ke mesin

pencari. Pengguna mungkin tidak bisa menemukan suatu situs web instansi kecuali

pengelola mempromosikannya dan memastikan bahwa mesin pencari mendaftarkannya.

Mesin pencari dari berbagai jenis menggunakan metadata untuk menemukan lokasi

dokumen dan halaman dalam situs web instansi. Ada berjuta situs web, oleh sebab itu

perlu promosi situs web secara layak melalui mesin pencari on-line dan direktorinya, dan

juga melalui cara lain seperti pemberitahuan lewat pers, Hubungan Masyarakat, brosur.

7) Pelayanan yang diatur dengan baik

Suatu situs web instansi akan terselenggara dengan baik jika menggunakan sumber yang

terpercaya; strategi yang jelas, tujuan, dan target pengguna; serta strategi pengembangan

masa depan, termasuk langkah menuju pusat data yang dinamis dari media digital

lainnya.

3.3.7.2. Isi Situs Web

Sebuah situs web instansi mempunyai persyaratan minimal untuk isi. Pengelola

situs web harus mampu menentukan apa yang diharapkan oleh para pengguna mengenai

apa yang seharusnya ada di situs web.

Isi minimal pada setiap situs web instansi adalah :

1) Kondisi Umum

Menjelaskan secara singkat tentang keberadaan Pemerintah Kota Denpasar serta

instansi bersangkutan (sejarah, motto daerah, lambang dan arti lambang, lokasi

dalam bentuk peta, visi dan misi).

Page 151: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

151

2) Kepemerintahan

Menjelaskan visi misi instansi, struktur organisasi dan tupoksi serta nama, alamat,

telepon, e-mail dari pejabat instansi tersebut.

3) Layanan Masyarakat

Menjelaskan layanan masyarakat yang diberikan oleh instansi, seperti perijinan

dan informasi fasilitas yang lainnya.

4) Peraturan/Kebijakan Instansi

Menjelaskan Peraturan Daerah (Perda) yang telah dikeluarkan yang berkaitan

dengan instansi bersangkutan. Melalui situs web inilah semua Perda yang telah

dikeluarkan dapat disosialisasikan kepada masyarakat luas.

5) Kritik Saran

Tempat untuk menerima masukan dari pengguna situs web instansi bersangkutan.

Selain isi minimal seperti tersebut diatas, isi lainnya yang akan disajikan pada suatu situs

web instansi diserahkan sepenuhnya kepada masing-masing Penanggungjawab Situs

tergantung pada kesediaan data serta informasi yang dimiliki oleh instansi bersangkutan.

Suatu halaman utama (Homepage) situs web instansi minimal menyangkut hal-hal

sebagai berikut :

a) nama Instansi;

b) logo atau simbol Pemerintah Kota Denpasar;

c) alamat kantor, nomor telepon dan fax, alamat e-mail instansi

([email protected]);

d) suatu gambar dalam bentuk citra (image) yang memberikan informasi tentang

sesuatu yang menarik dari instansi bersangkutan (landmark), bisa berbentuk

pemandangan, gedung monumental, atau produk unggulan;

e) suatu teks kalimat yang berhubungan dengan keberadaan situs web instansi

(jargon);

f) kontak e-mail untuk menyampaikan suatu permintaan atau keterangan;

g) link dengan isi yang tersedia pada situs web utama;

h) fasilitas pencarian.

Page 152: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

152

Jika di dalam situs web instansi akan dimasukkan berita, sebaiknya berita yang disajikan

adalah berita dari lingkungan instansi, bukan diambil dari surat kabar lokal. Diharapkan

berita situs web instansi menjadi acuan atau referensi untuk berita yang diterbitkan oleh

surat kabar lokal.

Semua isi yang disajikan di web instansi harus dapat dikelola secara mudah melalui

sebuah Content Manajemen System (CMS).

3.3.7.3. Desain Situs Web

Selain isi dari suatu situs web, hal yang perlu ditangani oleh pengelola situs web

pemerintah daerah adalah disain situs web standar penyajian (visualisasi) yang meliputi

homepage dan navigasi, bentuk standar teks dan tampilan grafis yang digunakan. Adapun

standarisasi yang disarankan adalah sebagai berikut.

1) Homepage dan Navigasi

Situs web instasni harus mempunyai navigasi yang baik sehingga mudah untuk

digunakan. Perancang situs web harus menggunakan navigasi yang efektif untuk dapat

melihat situs web secara keseluruhan. Informasi dan layanan pada situs web hanya akan

digunakan jika pengunjung sudah terbiasa menggunakannya. Pengelola situs web

pemerintah daerah harus memperhatikan beberapa hal, yaitu :

- homepage sebagai panduan untuk membuka situs web dapat ditemukan pada URL

(Uniform Resource Locator) yang menyatakan nama host dengan tempat server

(contoh, www.namainstansi.denpasar.go.id bukan

www.denpasar.go.id/namainstansi.htm);

- terdapat link ke homepage dari setiap halaman (web page) pada situs web;

- menu navigasi utama dapat dibuka dari homepage;

- logo atau simbol dari Pemerintah Kota Denpasar sebaiknya terdapat pada setiap

halaman web dan selalu akan mempunyai link ke web utama yaitu

www.denpasar.go.id.

Page 153: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

153

2) Logo

Logo dari Pemerintah Kota Denpasar harus ditampilkan pada homepage. Jika

memungkinkan, logo yang sama dapat muncul pada semua halaman untuk menjamin

kekonsistenan dan keakurasian informasi yang disajikan. Logo online harus dibuat dalam

standar yang sama dengan logo offline. Semua teks yang terdapat pada logo harus dapat

dibaca. Logo harus disajikan pada format .gif, kecuali jika ditampikan dalam warna

penuh. Situs web instansi juga dapat menambahkan logo yang berkaitan dengan instansi

yang bersangkutan.

3) Citra/Image

Format citra (image) dan gambar direkomendasikan menggunakan format .gif dan

.jpg. Gambar tunggal bila memungkinkan ukurannya dibawah 30 kb. Bila gambar yang

ditampilkan mempunyai ukuran besar, diperlukan tampilan peringatan dan ukuran arsip

bagi pengguna. Ukuran gambar atau citra yang besar jangan ditampilkan pada homepage.

Total ukuran untuk animasi .gif jangan melebihi 30 kb.

3.3.8. Integrasi Aplikasi (XML)

Pengintegrasian aplikasi perlu dilakukan mengingat sudah terdapat berberapa

dinas atau instansi yang membangun aplikasinya sendiri dengan platform yang berbeda-

beda. Hal ini penting mengingat perlunya masing masing dinas/instansi untuk membagi

informasi tertentu untuk menunjang e-Government itu sendiri. Untuk itulah diperlukan

web service dan bahasa xml untuk mengintegrasikan aplikasi-aplikasi yang sudah

dibangun. Setiap aplikasi yang dibangun pada masing-masing dinas diharapkan

mempunyai web service.

3.3.8.1. Pengertian Web Service

Web Service adalah koleksi dari beberapa protokol untuk pertukaran data antara

aplikasi atau system. Software aplikasi dalam bahasa pemrograman yang berbeda dan

berjalan pada platform yang berbeda dapat menggunakan web service untuk melakukan

pertukaran data melalui jaringan seperti internet pada proses komunikasi antar komputer.

Kemampuan interopability (kemampuan crossing platform atau crossing bahasa

Page 154: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

154

pemrogramman , misalnya antara java dan Perl, Windows dan Linux )

(en.wikipedia.org/wiki/Web_service)

Web Service adalah merupakan suatu teknologi baru dari aplikasi web. Web

Service adalah aplikasi yang modular, self-describing, dan self-contained yang bisa di

publish, ditempatkan dan invoke pada semua web. Web Service membuat services, yang

dapat berupa apapun mulai dari simple request sampai proses bisnis yang rumit. Sekali

web service di deploy, aplikasi lain (dan Web service lain) dapat melihat dan

menggunakan services yang di deploy. Bagan dari model Web Service dapat dilihat :

Gambar 9. Model dari Web Service

Keterangan :

1. Service Provider

Menawarkan Layanan Service

2. Service Client

Mencari dan Menggunakan Service

3. Service Broker

Menyediakan Service Registry

Mengijinkan service untuk di daftarkan (oleh Service Provider)

Mengijinkan service look-up (oleh Client)

Dengan membangun web service, maka masing-masing instansi yang selama ini

UDDI Service Registry

Service Client

Service Provider

Publish

Find

Interact

Bind

Page 155: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

155

membangun aplikasinya menggunakan bahasa pemrograman yang berbeda-beda,

database yang berbeda-beda, sistem operasi yang berbeda-beda maupun device yang

berbeda-beda akan dapat saling berbagi data. Ilustrasinya seperti yang tampak pada

gambar berikut.

Gambar 10. Kemampuan interopability Web Service

3.3.8.2. Karakteristik Web Service

Beberapa Karakterikstik dari Web Service secara umum adalah :

1. Web Service berbasis XML atau mendukung penuh penggunaan XML .

2. Exposed interface

Client mengakses services secara fungsional melalu interfaces

Komunikasi antara aplikasi adalah berlawanan dengan komunikasi antara user

3. Self-describe modular units.

4. Dapat diakses dari manapun dalam dunia web.

5. Bahasa Pemrograman, Platform dan protocol bebas tidak terikat.

XML Web

LLOOBB JJ22EEEE AApppp BBEEAA WWeebbllooggiicc OOrraaccllee 88ii SSuunn UUEE 1100000000

SSAAPP RR//33 DDBB22 SSoollaarriiss IIBBMM RRSS//66000000

PPEERRLL AAppaacchhee 22..00 MMyySSQQLL LLiinnuuxx

MMoottoorroollaa ii8855ss JJ22MMEE

HHPP iiPPAAQQ WWiinnddoowwss CCEE SSttrroonnggAARRMM

PPeeoopplleeSSoofftt 77..00 SSQQLL SSeerrvveerr WWiinnddoowwss 22000033 HHPP PPrroolliiaanntt

Page 156: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

156

3.3.9. Platform Basis Data

Mengingat aplikasi-aplikasi yang akan dibangun masing-masing instansi semakin

banyak dan masing-masing membutuhkan database, sedangkan di sisi lain perlu dibangun

database terpusat sebagai datawarehouse, diperlukan platform basis data yang sudah

teruji memiliki kehandalan dan skalabilitasnya. Dukungan komersial dari vendor-vendor

juga sebaiknya tersedia. Rekomendasi untuk DBMS (Data Base Management System)

komersial yang berjalan di atas sistem operasi open source adalah IBM DB2 Universal

Database dan Oracle Database Server sedangkan yang berjalan di Windows adalah

MSQL Server. Baik IBM, Oracle maupun Microsoft memiliki perusahaan cabang di

Indonesia sehingga dukungan teknis bisa lebih terjamin. Sedangkan untuk aplikasi situs

web bisa menggunakan DBMS Open Source yang ada yaitu MySQL, BerkeleyDB

(SleepyCat), atau Borland Interbase.

Interoperabilitas:

Mengingat adanya kemungkinan penggunaan DBMS yang tidak homogen, yaitu DBMS

komersial di titik-titik dengan skala komputasi besar dan DBMS Open Source di titik-

titik lain, maka perlu disusun strategi untuk menciptakan interoperabilitas baik di sisi

aplikasi maupun untuk manajemen dan pemeliharaan sistem.

Interoperabilitas dalam hal komunikasi dengan aplikasi bisa diciptakan dengan

menggunakan standar pemrograman SQL (Structured Query Language) yang sama.

Untuk mencapai interoperabilitas dengan aplikasi, disarankan agar aplikasi dibangun

dengan menggunakan standar ANSI SQL yang diadopsi secara setara oleh para platform

DBMS yang dipilih. Penggunaan ekstensi dan fasilitas khusus dibatasi pada masalah

tuning. Dengan demikian ada basis referensi yang bisa menjadi pijakan bersama. Untuk

memudahkan pengembangan dan pemrograman basis data, penggunaan tools yang

memungkinkan coding, tuning, dan deploymen secara terpadu sangat direkomendasikan.

Sedangkan untuk kemudahan manajemen basis data, penggunaan prinsip federated

database, dimana basis data dibiarkan pada format asalnya (tetap dalam IBM DB2/Oracle

DB atau MSQL) tetapi dikelola dengan cara administratif yang seragam.

Page 157: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

157

Reliabilitas:

Mengingat kehandalan dan ketersediaan sistem merupakan faktor penting dalam aplikasi

e-Government, maka produk DBMS yang dipilih harus siap untuk bisa memanfaatkan

kemungkinan implementasi dalam bentuk cluster.

Mobilitas:

Mengingat adanya kemungkinan kebutuhan agar pimpinan instansi bisa melakukan

kegiatannya dari mana saja dengan memanfaatkan fasilitas notebook, maka perlu

dipikirkan penyiapan subset dari basis data yang sering diakses pimpinan supaya bisa

diakses secara lokal. Cara yang lebih universal, adalah membuat versi XML dari basis

data yang diperlukan untuk kemudian di-dump ke notebook pimpinan. Dengan sendirinya

berarti aplikasinya harus bisa berbicara dalam XML.

3.3.10. Pengembangan Aplikasi

Pengembangan aplikasi harus selalu dikontrol agar aplikasi yang dibangun terus

uptodate. Untuk itu diperlukan suatu kontrol obyektif (situasi yang akan dihadapi

aplikasi) dan Metoda Kontrol (apa yang harus dilakukan untuk aplikasi tersebut).

Kontrol Obyektif Metoda Kontrol

Perubahan source code harus jelas: versi

yang mana yang akan dipakai, siapa yang

merubah, dan dapat diakses oleh tim yang

berhak.

1. Menggunakan Current Version System

software untuk mengatur versioning

dan hak akses.

2. Pengaturan siapa yang merubah modul

atau source code ditentukan oleh tim

teknis

3. Source code yang telah selesai

dimodifikasi di lokal komputer, ketika

akan diupload ke server harus sudah

melewati test terlebih dahulu.

Persetujuan tim teknis untuk meng-

upload diperlukan.

Page 158: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

158

Kontrol Obyektif Metoda Kontrol

Kemudahan pembacaan logik dari

program.

1. Penamaan variabel, atribut, metoda,

fungsi, dan nama file harus sesuai

dengan kesepakatan tim teknis dan

dinas.

2. Untuk setiap fungsi dan metoda yang

dibuat harus dijelaskan secara global

proses apa yang dilakukan. Input dan

output data yang diperlukan juga harus

dijelaskan.

3. Setiap ada looping atau perulangan

dijelaskan kondisi atau syarat apa yang

harus dipenuhi.

Alasan perubahan aplikasi harus jelas dan

konsekwensi yang terjadi harus sudah

disadari sebelum perubahan diterapkan.

1. Adanya prosedur untuk merubah

aplikasi.

2. Alasan kenapa dan konsekwensi akibat

perubahan aplikasi harus sudah

dijelaskan dalam dokumen atau form

yang sudah ditentukan.

3. Pihak-pihak yang berwenang harus

mengetahui dan menyetujui perubahan

tersebut.

Kemudahan untuk mempelajari sistem

secara keseluruhan.

Adanya dokumentasi yang menyeluruh.

Instalasi aplikasi di lingkungan produksi

harus dipastikan menggunakan versi yang

telah disetujui.

1. Instalasi ke sistem produksi harus

menggunakan CD program yang telah

disetujui.

2. Instalasi dilakukan oleh tim teknis.

3. Setelah instalasi, installer harus

mengisi log instalasi.

Page 159: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

159

BAB IV

SOLUSI PENTAHAPAN PENGEMBANGAN

(e-Government Roadmap)

4.1. Strategi Pengembangan

Prioritas Pembangunan Kota Denpasar diletakkan pada sektor Budaya, Pariwisata,

perdagangan, jasa, industri dan sektor pertanian sebagai sektor unggulan (Core

Competency) dan mendorong sektor pelayanan dasar, pengembangan dan pemberdayaan

ekonomi lokal dengan pembenahan kelembagaan secara menyeluruh melalui sistem

ekonomi kerakyatan

Berdasarkan prioritas pembangunan tersebut dan mengacu pada tingkatan

pengembangan e-Government menurut Hermawan Kertajaya dkk. (2002), sebaiknya

menuruti tahapan sebagai berikut:

1. Tahap pertama, e-Government dikembangkan sebagai internally-networked public-

service provider (kuadran I)

2. Tahap kedua, e-Government dikembangkan menjadi externally-networked public-

service provider (kuadran II)

3. Tahap ketiga meloncat ke externally-networked economic development oriented

(kuadran IV).

Tahap pertama telah diawali dengan pembangunan infrastruktur jaringan antar instansi

dan pembangunan berbagai sistem informasi di beberapa instansi, hanya saja perlu

dikembangkan kearah pemanfaatan infrastruktur jaringan tersebut untuk operasional dan

koordinasi antar instansi.

Tahap kedua telah dimulai dengan serta telah tersedianya Unit Pelayan Terpadu (UPT),

tempat mengurus perijinan dalam satu atap. Kondisi ini tinggal dikembangkan lebih

lanjut dengan mengintegrasikan seluruh instansi perijinan secara online ke UPT. Sesuai

dengan visi pengembangan e-Government, pendekatan “layanan satu atap” perlu tetap

dipegang dalam layanan tahap kedua ini, selain faktor efektif, efisien, transparan juga

masyarakat pengguna jasa tidak perlu tahu lokasi asal atau instansi pemberi layanan,

pengguna tinggal datang ke UPT dan mendapat layanan sesuai jenis layanan yang

diperlukan.

Page 160: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

160

Tahap ketiga baru bisa dilakukan jika Pemerintah Kota Denpasar memfasilitasi

terbentuknya komunitas lokal yang berbasis TIK, seperti membangun Banjar-Net yang

merupakan komunitas ditingkat bawah untuk dapat memanfaatkan TIK untuk

peningkatan wawasan dan perekonomian mereka. Ketiga pentahapan tersebut akan

dijabarkan dalam tahapan pengembangan e-Government untuk kurun waktu 5 tahun.

Tahun 2006-2007 adalah tahun pembangunan dan penetrasi infrastruktur, tahun 2008

adalah tahun integrasi dan tahun 2009-2010 adalah tahun layanan online.

4.2. Tahap Pengembangan

Tahapan pengembangan e-Government dijabarkan dalam beberapa komponen

yaitu sumber daya manusia, infrastruktur aplikasi, infrastruktur data dan informasi,

infrastruktur jaringan serta komponen kebijakan.

Penyusunan tahapan ini tetap mengacu pada Visi, hasil analisis SWOT, strategi

pengembangan dan juga rencana pengembangan e-Government Nasional. Pencapaian

dari tahapan-tahapan ini dilakukan melalui inisiatif-inisiatif implementasi e-Government

yang akan dijelaskan pada bab berikutnya.

4.2.1. Tahap Pengembangan Sumber Daya Manusia

Pada tahap pengembangan sumber daya manusia difokuskan pada pembentukan

tim teknis TIK yang akan melakukan transfer keahlian kepada sumber daya manusia di

masing-masing instansi (para Pranata Komputer) dan melakukan pengelolaan terhadap

sumber daya TIK. Pelatihan-pelatihan yang diberikan adalah tentang pengelolaan website

instansi, pengelolaan jaringan komputer, pengelolaan database serta pelatihan perawatan

teknologi informasi. Selain peningkatan kemampuan dalam bidang TIK, sumber daya

manusia di tiap instansi juga diberikan wawasan tentang sistem keamanan komputer,

penerapan SIN dan aturan jabatan fungsional pranata komputer. Dalam 5 tahun ke depan

diharapkan tiap instansi telah memiliki sumber daya manusia yang mampu dalam

mengelola sumber daya TIK di masing-masing instansinya.

Page 161: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

161

4.2.2. Tahap Pengembangan Infrastruktur Aplikasi

Pada tahap pengembangan infrastruktur aplikasi dimulai dengan identifikasi

aplikasi di tiap instansi sehingga diketahui kebutuhan akan data, jaringan dan aplikasi

lain yang terkait. Dalam 5 tahun diharapkan telah terbentuk data center dan berbagai

layanan aplikasi online, termasuk pemilihan kepala daerah online.

4.2.3. Tahap Pengembangan Infrastruktur Data dan Informasi

Pada tahap pengembangan infrastruktur data dan informasi diharapkan dalam

5 tahun ke depan berhasil di bangun datawarehouse. Datawarehouse adalah suatu koleksi

terintegrasi, database yang berorientasi subyek, bervarian waktu, dan tetap, yang didesain

untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan bagi pengambil keputusan.

Datawarehouse ini yang akan dipakai sebagai sumber analisis perencanaan dan evaluasi

pembangunan.

4.2.4. Tahap Pengembangan Infrastruktur Jaringan Komputer

Pada tahap pengembangan infrastruktur jaringan komputer diharapkan dalam

5 tahun ke depan telah terbangun jaringan beserta sistem keamanannya di seluruh

instansi. Untuk kemudahan dan keamanan dalam pengelolaan infrastruktur jaringan

komputer perlu dibangun NOC (Network Operation Center). Peningkatan jumlah

komputer yang terhubung ke jaringan harus diimbangi dengan peningkatan bandwidth.

Untuk memperluas jaringan khususnya fasilitas akses Internet masyarakat, tiap tahunnya

dilakukan penambahan terminal akses bagi masyarakat. Terminal akses Internet ini

dibangun pada komunitas masyarakat terbawah yaitu di Banjar-banjar.

4.2.5. Tahap Pengembangan Kebijakan

Pada tahap pengembangan kebijakan diharapkan terciptanya beberapa kebijakan

dalam hal jabatan fungsional pranata komputer, penerapan Single Identity Number (SIN),

serta kebijakan dalam penyusunan masterplan jangka panjang.

Page 162: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Tabel 4. TAHAP PENGEMBANGAN E-GOVERNMENT KOTA DENPASAR 2006 - 2010

TAHUN

NO. KOMPONEN 2006 2007 2008 2009 2010

1. Sumberdaya

Manusia

• Sosialisasi

rencana induk

pengembangan e-

Government

• Persiapan

pembentukan tim

ahli Teknologi

Informasi dan

Komunikasi

• Pelatihan

Pengelolaan Situs

Instansi

• Pelatihan

Pengelolaan

Jaringan

• Terbentuknya Tim

Ahli Teknologi

Informasi dan

Komunikasi

• Pelatihan

Pengelolaan

Database

• Pelatihan

Pengelolaan Situs

Instansi

• Pelatihan

Pengelolaan Jaringan

• Sosialisasi

Keamanan sistem

• Sosialisasi SIN

(Single Identity

Number)

• Pelatihan

Perawatan

Teknologi

Informasi

• Pelatihan

Pengelolaan

Database

• Pelatihan

pemanfaatan SIN

(Single Identity

Number)

• Pelatihan

Pengamanan

Sistem

• Sosialisasi aturan

jabatan fungsional

pranata komputer

• Pelatihan

Perawatan

Teknologi

Informasi

• Pelatihan

Pengelolaan

Database

• Pelatihan

Perawatan

Teknologi

Informasi

• Pelatihan

Pengamanan

Sistem

• Pelatihan sistem

informasi eksekutif

TAHUN

24

Rencana Induk Pengem

bangan e-Governm

ent Pemerintah K

ota Denpasar

Rencana Induk Pengem

ba

Page 163: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

NO. KOMPONEN 2006 2007 2008 2009 2010

2. Infrastruktur

aplikasi

• Identifikasi

aplikasi di seluruh

instansi

• Pemetaan

kebutuhan data,

jaringan dan

aplikasi yang

terkait dengan

implementasi e-

Government

• Pengembangan

dan peningkatan

situs instansi

• Identifikasi proses

bisnis yang ada di

seluruh dinas,

kecamatan, kelurahan

dan instansi terkait

dengan layanan e-

Goverment

• Penentuan standard

operating procedure

dalam

penyelenggaraan

pemerintahan yang

akan didukung oleh

implementasi

e-Government.

• Penyesuaian aplikasi

dengan hasil business

process mapping

• Penyusunan pusat

data (data center)

beserta metadata

yang dapat diakses

oleh semua pihak

yang akan

mengembangkan

sistem

• Pembuatan basis

data terpadu

• Pengembangan web

services aplikasi e-

Government

• Pemanfaatan SIN

(Single Identity

Number) sebagai

kunci layanan

publik

• Pembangunan

aplikasi online

• Pembangunan

aplikasi online

• Pengujian dan

pemantapan

keamanan dan

kehandalan sistem

• Pembangunan

aplikasi sistem

informasi eksekutif

TAHUN

Rencana Induk Pengem

bangan

Page 164: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

NO. KOMPONEN 2006 2007 2008 2009 2010

3. Infrastruktur

data dan

Informasi

• Identifikasi jenis

dan kuantitas

kebutuhan Sistem

Pendukung,

meliputi: sistem

pendukung

infrastruktur

informasi,

infrastruktur

aplikasi,

infrastruktur

jaringan, sistem

pendukung SDM

• Perencanaan

sumber dan

besarnya dana

pengadaan sistem

pendukung dan

keberlanjutan

pengadaan dana

• Pengadaan system

pendukung:

1. Infrastruktur

informasi, seperti:

sarana dan

metode backup

informasi, sistem

arsip dokumen

digital

2. Infrastruktur

Aplikasi, seperti:

menentukan

standard untuk

outsourcing

3. Infrastruktur

jaringan, seperti:

pembelian sarana

backup sumber

listrik (genset,

UPS)

• Maintenance

Sistem Pendukung

• Persiapan

pembangunan

datawarehouse

• Pembangunan

datawarehouse

TAHUN

Rencana Induk Pengem

bangan e

Page 165: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

NO KOMPONEN 2006 2007 2008 2009 2010

4. Infrastruktur

jaringan

• Pembangunan

jaringan antar

instansi

• Pengadaan web

dan mail server

• Langganan

Bandwidth

Internet

• Pemasangan

sistem

security

• Pembangunan NOC

(Network Operation

Center)

• Penambahan

workstation

• Penambahan terminal

akses bagi

masyarakat

• Upgrade

workstation

• Penambahan server

• Peningkatan

Bandwidth

• Pemantapan sistem

security

• Penambahan

terminal akses bagi

masyarakat

• Penambahan sarana

pendukung jaringan

• Penyesuaian

teknologi

• Penambahan

terminal akses bagi

masyarakat

• Updating server

• Peningkatan

Bandwidth

• Peningkatan sistem

security

• Penambahan

terminal akses bagi

masyarakat

TAHUN

NO KOMPONEN 2006 2007 2008 2009 2010

5. Kebijakan • Pengesahan

rencana induk

pengembangan e-

Government

• Sosialisasi blueprint

pengembangan

e-Government

• Persiapan pembuatan

perda SIN

• Penyusunan aturan

jabatan fungsional

pranata komputer

• Pembuatan perda

tentang SIN

• Pengesahan aturan

jabatan fungsional

pranata komputer

• Persiapan

penyusunan

master plan jangka

panjang 15 atau

20 tahun

• Penyusunan dan

Pengesahan master

plan jangka

panjang

Page 166: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

166

BAB V

RENCANA IMPLEMENTASI

(e-Government Implementation Plan)

Rencana implementasi e-Government mengacu pada tahapan-tahapan

pengembangan e-Governmet yang telah disusun selama 5 tahun ke depan. Implementasi

e-Government merupakan inisiatif-inisiatif yang diharapkan dapat mencapai kondisi ideal

yang sesuai dengan visi dan misi pengembangan e-Government Kota Denpasar.

Dalam setiap inisiatif e-Government ditentukan objective, strategic, waktu dan

tolak ukur dari keberhasilan inisiatif tersebut. Selain itu perlu ditekankan juga object

layanan dari masing-masing inisiatif, apakah termasuk layanan Government to

Government (G2G), Government to Business (G2B) atau Government to Citizen (G2C)

sehingga dari seluruh inisiatif yang dilakukan dalam 5 tahun ke depan terjadi proposional

layanan, baik untuk internal pemerintahan, kalangan bisnis maupun untuk masyarakat.

Inisiatif 1 : Pengelolaan SDM di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Objective Peningkatan kualitas dan kuantitas SDM dalam bidang TIK Strategic Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Komponen Sumber Daya Manusia Layanan √ G2G G2B G2C Waktu 2006 - 2007 Target 1. Setiap Instansi memiliki tenaga pranata komputer

2. Memiliki Tim Ahli TIK 3. Seluruh sumber daya teknologi dapat dikelola sendiri

Action Resource Penanggungjawab 1. Pembentukan Tim Ahli TIK Budget KPDE KOM 2. Penyusunan sistem jabatan fungsional komputer Tim Ahli TIK BKD 3. Pelatihan-pelatihan Pranata Komputer - Pengelolaan Website - Pengelolaan Jaringan - Pengelolaan Database - Perawatan Teknologi Informasi

- Pengamanan System Tolak Ukur 1. Terbentuk Tim Ahli TIK beserta tugas dan tanggungjawabnya

2. Terbentuk aturan jabatan fungsional komputer 3. Terkelolanya sumber daya teknologi dengan baik 4. Meningkatnya kemampuan SDM dalam bidang TIK

5. Meningkatnya kinerja aparatur pemerintah

Page 167: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

167

Inisiatif 2 : Sistem Operasional Perkantoran Modern

Objective Pemanfaatan TIK untuk Operasional Kepemerintahan Strategic Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang baik Komponen Infrastruktur Aplikasi Layanan √ G2G G2B G2C Waktu 2007 Target 1. Terbentuk sistem pengelolaan dokumen elektronik pada setiap instansi

2. Terjalin komunikasi dan koordinasi antar instansi melalui jaringan komputer Action Resource Penanggungjawab

1. Pembuatan sistem pengelolaan dokumen elektronik Budget KPDE KOM 2. Pembangunan Web dan Mail Server Tim Ahli TIK 3. Pengadaan perangkat VOIP Pranata Komputer 4. Membudayakan pengunaan email dan VOIP 5. Pelatihan-pelatihan - Pengelolaan dokumen elektronik

- Pelatihan penggunaan email dan VOIP Tolak Ukur 1. Terbentuk sistem pengelolaan dokumen elektronik

2. Memiliki web dan mail server sendiri 3. Meningkatnya koordinasi antar instansi 4. Meningkatnya kemampuan SDM dalam bidang TIK

5. Meningkatnya kinerja aparatur pemerintah

Inisiatif 3 : Pelayanan Masyarakat Terpadu

Objective Meningkatkan kualitas pelayanan publik Strategic Membangun Pelayanan Publik Komponen Infrastruktur Data dan Informasi Layanan √ G2G √ G2B √ G2C Waktu 2007-2008 Target 1. Sistem online pada UPT dan Instansi Perijinan

2. Tercipta media pengaduan masyarakat yang terpadu Action Resource Penanggungjawab

1. Pembangunan sistem online di UPT dan Instansi terkait Budget KPDE KOM 2. Pembangunan aplikasi pengaduan masyarakat berbasis web

Tim Ahli TIK UPT

3. Sosialisasi Sistem Online dan Sistem Pengaduan Masyarakat

Pranata Komputer Humas

4. Pelatihan-pelatihan SK Walikota Radio - Penggunaan aplikasi online S/W dan H/W

- Penggunaan aplikasi pelayanan masyarakat terpadu Tolak Ukur 1. Terbangun sistem online di UPT dan Instansi terkait

2. Terbangun aplikasi pengaduan masyarakat berbasis web 3. Meningkatnya koordinasi antar instansi 4. Terciptanya trasnparansi pemerintah 5. Meningkatnya manajemen pelayanan masyarakat

6. Meningkatnya kinerja aparatur pemerintah

Page 168: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

168

Inisiatif 4 : Single Identity Number (SIN)

Objective Penerapan Single Identity Number (SIN) sebagai kunci layanan publik Strategic Membangun Pelayanan Publik Komponen Infrastruktur Data dan Informasi Layanan √ G2G G2B √ G2C Waktu 2007-2008 Target 1. Memiliki Data Center 2. Pemberlakukan SIN untuk layanan publik Action Resource Penanggungjawab

1. Identifikasi proses bisnis di setiap instansi Budget KPDE KOM 2. Pembangunan pusat data Tim Ahli TIK UPT 3. Sosialisasi SIN pada seluruh Instansi Pranata Komputer Instansi yg

mengeluarkan No Identitas

4. Koordinasi antar instansi yg mengeluarkan nomor identitas

Perda Humas

5. Implementasi SIN S/W dan H/W Radio 6. Pembuatan Perda SIN Sistem SIN

Nasional 7. Sosialisasi SIN pada seluruh masyarakat Tolak Ukur 1. Terbangun pusat data

2. Diterapkannya SIN sebagai kunci layanan publik 3. Kemudahan akses informasi antar instansi 4. Meningkatnya pelayanan kepada masyarakat

5. Meningkatnya kinerja aparatur pemerintah

Inisiatif 5 : Banjar-Net

Objective Pembangunan Komunitas Lokal berbasis TIK Strategic Penguatan Ekonomi Kerakyatan Komponen Infrastruktur Jaringan Layanan G2G √ G2B √ G2C Waktu 2007-2008 Target 1. Memberdayakan masyarakat dengan kemudahan akses terhadap informasi

2. Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam hal mengakses informasi menggunakan komputer 3. Meningkatkan perekonomian masyarakat melalui pemanfaatan TIK

Action Resource Penanggungjawab 1. Penentuan lokasi-lokasi Banjar-Net Budget KPDE KOM 2. Pengadaan H/W dan S/W Tim Ahli TIK Dinas Sosial 3. Pelatihan Komputer dan Internet Pranata Komputer Dinas Perindag SK Walikota Kecamatan S/W dan H/W Kelurahan Kelompok Tani Banjar

UKM Tolak Ukur 1. Terbangun fasilitas komputer dan internet di balai banjar

2. Meningkatnya pengetahuan masyarakat dibidang ekonomi/sosial 3. Meningkatnya kualitas SDM dibidang TIK 4. Meningkatnya pelayanan kepada masyarakat

5. Meningkatkan perekonomian masyarakat

Page 169: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

169

Inisiatif 6 : Pilkada Online

Objective Mengembangkan e-Demokrasi Strategic Membangun Pelayanan Publik Komponen Infrastruktur Jaringan dan Aplikasi Layanan √ G2G G2B √ G2C Waktu 2008 Target 1. Masyarakat mendapatkan hasil penghitungan suara secara cepat dan akurat

2. Terciptanya efisiensi dan ketertiban kegiatan administrasi dan pelayanan 3. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pilkada

Action Resource Penanggungjawab 1. Analisa kebutuhan sistem informasi Budget KPDE KOM 2. Pembangunan sistem informasi Tim Ahli TIK KPUD 3. Pengadaan H/W dan S/W Pranata Komputer Dinas

Kependudukan 4. Pelatihan aplikasi pilkada SK Walikota Kecamatan 5. Sosialisasi S/W dan H/W Kelurahan

Banjar Tolak Ukur 1. Terbentuk sistem dan aplikasi pilkada online

2. Kecepatan informasi hasil perhitungan suara 3. Pergeseran pola kerja paper base to digital

4. Meningkatnya pelayanan kepada masyarakat

Inisiatif 7 : Dashboard Eksekutif

Objective Mendukung dalam pengambilan keputusan Strategic Membangun Pelayanan Publik Komponen Kebijakan Layanan √ G2G G2B G2C Waktu 2010 Target 1. Pimpinan mendapatkan informasi secara cepat dan akurat

2. Dapat memonitor perkembangan program kerja 3. Memenuhi kebutuhan informasi untuk pengambilan keputusan

Action Resource Penanggungjawab 1. Analisa kebutuhan sistem informasi Budget KPDE KOM 2. Pembangunan sistem informasi Tim Ahli TIK Sekretariat Daerah 3. Pengadaan H/W dan S/W S/W dan H/W 4. Pelatihan aplikasi pilkada

5. Sosialisasi Tolak Ukur 1. Terbentuk sistem dan aplikasi dashboard eksekutif

2. Kecepatan dan keakuratan informasi yang dihasilkan 3. Kecepatan dalam pengambilan keputusan

Implementasi e-Government Kota Denpasar dalam 5 tahun ke depan ini sejalan dengan

sasaran umum, arah kebijakan pembangunan dan program pembangunan Telematika

yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RJPMD) Kota

Denpasar Tahun 2005-2010.

Page 170: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

170

BAB VI

PENUTUP

Dokumen Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

diharapkan dapat menjadi acuan dalam membangun e-Government di setiap Instansi

(Badan/Dinas/Kantor) dalam upaya mewujudkan good governance.

Page 171: Buku Rencana Induk Egov Denpasar 2006-2010

Rencana Induk Pengembangan e-Government Pemerintah Kota Denpasar

171

Daftar Pustaka

Badan Penelitian dan Pengembangan SDM Kominfo. 2006. Sosialisasi Pedoman

Standard Kompetensi SDM Pengelola e-Government. Departemen Komunikasi

dan Informatika. Jakarta

Bagian Organisasi Setda Pemerintah Kota Denpasar. 2004. Uraian Tugas Jabatan Pada

Organisasi/Unit/Satuan Kerja di Lingkungan Pemerintah Kota Denpasar. Setda

Pemerintah Kota Denpasar. Denpasar.

Chief Information Officer Council. 2001. A Practical Guide to Federal Enterprise

Architecture. Federal Architecture Working Group. USA.

Harijadi, D. Agung. 2005. Blueprint Aplikasi E-Government Pemerintah Daerah,

Prosiding Konferensi Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Indonesia.

Bandung.

Hermawan Kartajaya, M. Hermawan, Yuswohady, Taufik, Sonni, H. Anwar, H.H.

Joewono, J. Mussry. 2002. MarkPlus on Strategy. PT Gramedia. Jakarta.

Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional

Pengembangan e-Governmen. Jakarta.

Keputusan Presiden Nomor 6 Tahun 2004 tentang Tunjangan Jabatan Fungsional

Pranata Komputer. Jakarta.

Keputusan Menteri Komunikasi Dan Informasi Nomor 57 Tahun 2003 Tentang Panduan

Penyusunan Rencana Induk Pengembangan E-Government Lembaga.

Departemen Komunikasi dan Informatika. Jakarta

Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 66 Tahun 2003 Tentang

Jabatan Fungsional Pranata Komputer dan Angka Kreditnya. Kementerian

Pendayagunaan Aparatur Negara. Jakarta

Pemerintah Kota Denpasar. 2005. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RJPMD) Kota Denpasar Tahun 2005-2010. Pemerintah Kota Denpasar.

Denpasar.

Rafal Lukawiecki, Rudi Richter. 2004. eGovernment: Current Trends in Standards-

Based. Project Botticelli Ltd & Microsoft Corp & HP. United Kingdom.