buku program unggulan 2015

48
i KATA PENGANTAR Mempunyai satu musuh terlalu banyak, sementara memiliki seribu kawan masih kurang. Itulah semangat Direktorat Kerjasama dan Usaha (DKU) dalam mengemban tugas yang diamanatkan Universitas Pendidikan Indonesia. Semangat membangun kemitraan dan kerja sama saling menguntungkan inilah yang terus dilakukan DKU. Itulah sebabnya, DKU terus berfokus pada kerja sama dengan berbagai instansi, baik swasta maupun pemerintah, perusahaan, serta lembaga di luar UPI. Di satu sisi, secara internal, DKU terus melakukan penataan beberapa unit usaha, sementara secara eksternal DKU terus menjalin kerja sama kemitraan dengan berbagai pihak. Ditopang oleh Divisi Kerjasama Kelembagaan, Divisi Hubungan dan Pengembangan Alumni serta Divisi Pengembangan Usaha, DKU kemudian mengembangkan empat program, yaitu (1) Peningkatan mutu akademik, riset, dan pengabdian kepada masyarakat; (2) Peningkatan mutu manajemen dan sumber daya; (3) Penataan kelembagaan; (4) Peningkatan citra, kemitraan dan internasionalisasi. Melalui empat program inilah, UPI kemudian melahirkan berbagai program kemitraan unggulan. Buku berjudul, “Program Unggulan Kemitraan UPI” ini bermaksud menjelaskan aneka bentuk kerja sama UPI dengan berbagai instansi di seluruh Indonesia yang pernah dilakukan dan yang mungkin dilakukan agar pembangunan bidang pendidikan di tanah air dapat mencapai kemajuan yang maksimal. Dengan menampilkan berbagai bentuk kerja sama yang pernah dilakukan, semua instansi di tanah air diharapkan bisa mengambil contoh untuk melakukan kerja sama dalam kegiatan yang sama. Mereka juga bisa melakukan bentuk kerja sama lain yang berbeda yang masih berkaitan dengan pendidikan. Dengan terus melakukan pembenahan secara akademis dan kelembagaan, UPI siap membantu masyarakat menciptakan berbagai inovasi di bidang pendidikan. Direktur Direktorat Kerjasama dan Usaha Universitas Pendidikan Indonesia

Transcript of buku program unggulan 2015

Page 1: buku program unggulan 2015

i

KATA PENGANTAR

Mempunyai satu musuh terlalu banyak, sementara memiliki seribu kawan masih

kurang. Itulah semangat Direktorat Kerjasama dan Usaha (DKU) dalam mengemban

tugas yang diamanatkan Universitas Pendidikan Indonesia. Semangat membangun

kemitraan dan kerja sama saling menguntungkan inilah yang terus dilakukan DKU.

Itulah sebabnya, DKU terus berfokus pada kerja sama dengan berbagai instansi, baik

swasta maupun pemerintah, perusahaan, serta lembaga di luar UPI. Di satu sisi, secara

internal, DKU terus melakukan penataan beberapa unit usaha, sementara secara eksternal

DKU terus menjalin kerja sama kemitraan dengan berbagai pihak.

Ditopang oleh Divisi Kerjasama Kelembagaan, Divisi Hubungan dan

Pengembangan Alumni serta Divisi Pengembangan Usaha, DKU kemudian

mengembangkan empat program, yaitu (1) Peningkatan mutu akademik, riset, dan

pengabdian kepada masyarakat; (2) Peningkatan mutu manajemen dan sumber daya; (3)

Penataan kelembagaan; (4) Peningkatan citra, kemitraan dan internasionalisasi. Melalui

empat program inilah, UPI kemudian melahirkan berbagai program kemitraan unggulan.

Buku berjudul, “Program Unggulan Kemitraan UPI” ini bermaksud menjelaskan

aneka bentuk kerja sama UPI dengan berbagai instansi di seluruh Indonesia yang pernah

dilakukan dan yang mungkin dilakukan agar pembangunan bidang pendidikan di tanah

air dapat mencapai kemajuan yang maksimal. Dengan menampilkan berbagai bentuk

kerja sama yang pernah dilakukan, semua instansi di tanah air diharapkan bisa

mengambil contoh untuk melakukan kerja sama dalam kegiatan yang sama. Mereka juga

bisa melakukan bentuk kerja sama lain yang berbeda yang masih berkaitan dengan

pendidikan. Dengan terus melakukan pembenahan secara akademis dan kelembagaan,

UPI siap membantu masyarakat menciptakan berbagai inovasi di bidang pendidikan.

Direktur

Direktorat Kerjasama dan Usaha Universitas Pendidikan Indonesia

Page 2: buku program unggulan 2015

ii

Daftar Isi

Kata Pengantar i

Daftar Isi ii

BAB I Pendahuluan 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Maksud dan Tujuan 3

1.3 Hasil yang Diharapkan 5

BAB II Program Pembangunan Pendidikan di Daerah 7

2.1 Analisis dan Pengembangan Kebijakan 7

2.2 Guru dan Tenaga Kependidikan 8

2.3 Kurikulum dan Program Pembelajaran 9

2.4 Manajemen dan Penjaminan Mutu Pendidikan 9

BAB III Analisis dan Pengembangan Kebijakan Pendidikan 11

3.1 Kajian Pemetaan Potensi Daerah dalam Membangun

Pendidikan yang Berkualitas (Road Map Pendidikan) 11

3.2 Pendampingan Penyusunan Naskah Akademik

Raperda/Perda Pendidikan 12

3.3 Pendampingan dalam Penyusunan Rencana Strategis

Bidang Pendidikan 13

3.4 Peningkatan IPM melalui Model Pendidikan Dasar

(Pendas) dan Pendidikan Menengah Kejuruan (PMK) IPM 14

3.5 Kajian Kualitas Pelayanan Pendidikan 16

BAB IV Guru dan Tenaga Kependidikan 17

4.1 Analisis Kebutuhan, Penyebaran, Kualifikasi dan Kompetensi

Guru di Daerah 17

4.2 Peningkatan Kualifikasi Guru Melalui Program Dual Modes 18

4.3 Peningkatan Kompetensi Guru Melalui Lesson Study 19

4.4 Peningkatan Kompetensi Guru Melalui Penelitian Tindakan

Kelas 21

4.5 Peningkatan Kompetensi Guru Melalui Pembelajaran

Berbasis IT 22

4.6 Peningkatan Kompetensi Guru Melalui In House Training

Terpadu 23

4.7 Peningkatan Kompetensi Guru Melalui Pengembangan

PROJECT BASED LEARNING 25

Page 3: buku program unggulan 2015

iii

4.8 Peningkatan Kompetensi Guru Dalam Pembelajaran Berbasis

Lingkungan Hidup 26

4.9 Peningkatan Kompetensi Tenaga Pendidik pada Pendidikan

Nonformal 28

4.10 Peningkatan Kompetensi Tenaga Pendidik pada Pendidikan

Anak Usia Dini 29

4.11 Peningkatan Kompetensi Guru Dalam Pembelajaran Berbasis

Mitigasi Bencana 30

BAB V Kurikulum Program Pembelajaran 33

5.1 Workshop Impelementasi Kurikulum Tahun 2013

Pada Satuan Pendidikan 33

5.2 Pengembangan Bimbingan dan Konseling (BK) di Sekolah 34

5.3 Pengembangan Pendidikan Inklusif 35

BAB VI Manajemen dan Penjaminan Mutu Pendidikan 37

6.1 Pengembangan SIM Pendidikan pada Satuan Pendidikan 37

6.2 Peningkatan Kualitas Pendanaan Pendidikan

(Perhitungan Biaya Operasional/Unit Cost Satuan Pendidikan) 38

MEKANISME KERJASAMA 41

Bagan Mekanisme Kerjasama Kelembagaan antara UPI

dengan Lembaga Mitra 41

Mekanisme Pengelolaan Kerjasama Bidang Pelatihan 42

Mekanisme Pengelolaan Mahasiswa Jalur Kerjasama 43

Page 4: buku program unggulan 2015

iv

Page 5: buku program unggulan 2015

1

PENDAHULUAN

Bab 1 ini menjelaskan tentang latar belakang diperlukannya kerjasama antara Pemerintah

Daerah dengan Peruguruan Tinggi (Universitas Pendidikan Indonesia), berkaitan dengan

pembangunan pendidikan di daerah paska penerapan otonomi daerah.

1.1 Latar Belakang

Sejak berlakunya Undang-Undang 22/2001 tentang “Pemerintahan Daerah,” PP

25/2002 tentang “Pembagian Wewenang Antar-tingkat Pemerintahan”, dan Undang-

undang 20/2003 tentang “Sistem Pendidikan Nasional,” desentralisasi dan otonomi

pengelolaan pendidikan di tanah air belum menunjukkan adanya perbaikan yang

signifikan. Sebaliknya, desentralisasi pendidikan telah menimbulkan berbagai

gejolak yang luar biasa karena rendahnya kapasitas daerah dalam pengelolaan dan

penyelenggaraan pendidikan. Desentralisasi bukan hanya telah mengakibatkan

semakin menguatnya birokrasi dalam pelayanan pendidikan, tetapi juga politisasi

pendidikan sebagai akibat dari munculnya penguasa-penguasa baru yang memiliki

kewenangan (baca: kekuasaan) dalam pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan

di masing-masing daerah.

Sebagai respon terhadap permasalahan tersebut, Pemerintah telah merevisi

peraturan perundangan, dengan lahirnya UU No. 32/2004 tentang Pemerintahan

Daerah serta aturan-aturan pelaksanaannya. Dengan peraturan baru, implementasi

desentralisasi lebih dilandasi oleh peraturan yang lebih jelas terutama dalam

pembagian urusan pemerintahan di bidang pendidikan. Sejak saat itu, mulai terasa

ada berbagai perbaikan terutama peningkatan tanggungjawab daerah dalam

pengelolaan pendidikan yang menjadi urusannya masing-masing, sebagaimana

diantur dalam PP 38/2007. Pemerintah kabupaten/kota semakin memperlihatkan

tanggungjawabnya dalam peningkatan alokasi anggaran pendidikan dari sumber

APBD dan PADS. Pelayanan pendidikan non-formal juga semakin bergairah karena

Page 6: buku program unggulan 2015

2

semakin dekatnya layanan PNF, yang dilaksanakan oleh dinas pendidikan, dengan

sasaran warga belajar di daerah kabupaten/kota masing-masing.

Namun, berbagai permasalahan baru telah muncul akibat desentralisasi

pengelolaan pendidikan. Desentralisasi telah mengakibatkan biaya pengelolaan

pendidikan semakin mahal karena berlakunya multi-standar dalam pembiayaan

antar-daerah, yaitu dengan munculnya sejumlah mata anggaran baru berdasarkan

kebijakan daerah. Di samping itu, terjadi pula tumpang tindih dalam pendanaan

yang bersumber dari Pemerintah dan pemerintah daerah, seperti gaji/honorarium

guru, BOS, prasarana pendidikan, gedung sekolah, dan sejenisnya. Biaya

pendidikan yang semakin mahal menimbulkan semakin lebarnya kesenjangan mutu

pelayanan pendidikan antar-daerah, antar-wilayah, antar-kelompok sosial

masyarakat, bahkan antar-sekolah. Rendahnya kapasitas pemerintah daerah dalam

perumusan kebijakan telah menempatkan mutu pendidikan dalam skala prioritas

yang rendah. Kapasitas daerah yang rendah inilah yang harus dijadikan sebagai

tantangan yang paling berat dan memerlukan penanganan yang sangat segera.

Berdasarkan permasalahan di atas, maka pengembangan kapasitas (capacity

building) pemerintah daerah harus dianggap sebagai program yang paling strategis

dalam pembangunan pendidikan nasional di era otonomi dan desentralisasi.

Namun, agak sulit untuk untuk mencapai keberhasilan dalam capacity building

dengan hanya mengandalkan program-program Kementerian yang lebih berfungsi

mendistribusikan sumberdaya pendidikan ke seluruh wilayah dengan cakupan yang

sangat luas. Oleh karena itu, Kementerian perlu mulai memanfaatkan keahlian dan

kunggulan yang telah dimiliki oleh lembaga pendidikan tinggi kependidikan

(LPTK) yang telah tersebar di hampir semua kabupaten/kota, dalam membangun

kapasitas daerah dan satuan pendidikan dalam mengelola dan menyelenggarakan

pendidikan secara efektif di daerah masing-masing.

Sebagai universitas pendidikan berskala nasional bahkan internasional, UPI

merasa ikut bertanggungjawab secara moral untuk menangani permasalahan

tersebut. Dalam kerangka Tri Dharma PT, UPI memiliki sejumlah kapasitas dan

keunggulan, yaitu produk-produk penelitian & pengembangan yang sebagian telah

dipatenkan dan diakui secara internasional. Dalam kaitan itu, UPI bermaksud untuk

Page 7: buku program unggulan 2015

3

mendedikasikan semua karya dan keunggulannya untuk pembangunan pendidikan,

khususnya mengembangkan kapasitas pemerintah daerah di seluruh tanah air.

Sesuai dengan tujuan capacity building tersebut, UPI memiliki sejumlah

program yang dapat diakses oleh setiap pemerintah daerah yang terjalin dalam

hubungan yang saling menguntungkan. Program ini lebih bersifat bantuan teknis

dalam bentuk penelitian, pengembangan, platihan, konsultasi serta pendampingan,

dalam penyusunan kebijakan serta implementasi program-program pembangunan

pendidikan di daerah.

Program yang ditawarkan oleh UPI adalah program yang selama ini telah

diujicoba dan beberapa diantaranya telah mendapatkan hak patent, sehingga secara

kualitas dapat dipertanggungjawabkan. Namun demikian, implementasi program

akan disesuaikan dengan permasalahan, kebutuhan dan potensi dari masing-masing

daerah, sehingga analisis pra-aksi menjadi sangat penting sebelum program

dilaksanakan. Di samping itu, dengan sumber daya yang memadai, UPI memiliki

keleluasaan untuk memberikan layanan secara bersama pada seluruh pemerintah

daerah yang sesuai dengan program yang dibutuhkannya.

Secara umum program yang ditawarkan kepada pemerintah daerah dibagi ke

dalam lima kluster program, yaitu:

1. Analisis dan Pengembangan Kebijakan Program

2. Guru dan Tenaga Kependidikan

3. Kurikulum dan Program Pembelajaran

4. Manajemen dan Penjaminan Mutu

Penjelasan lebih rinci dan isi program yang ditawarkan untuk setiap kluster,

selanjut akan dibahas pada Bab II tentang Program Pembangunan Pendidikan di

Daerah.

1.2 Maksud dan Tujuan

Program yang ditawarkan dalam kerjasama UPI dengan Pemerintah Daerah

adalah program sifatnya bantuan teknis dan advokasi dalam rangka membangun

pendidikan di daerah yang lebih kompetitif.

Page 8: buku program unggulan 2015

4

Secara umum, program dalam kerjasama yang akan dilakukan ini bertujuan

bertujuan untuk menguatkan struktur keilmuan bidang pendidikan dan pengajaran,

dengan sebanyak mungkin mendayagunakan hasil penelitian dan pengembangan

yang relevan dengan permasalahan dan kebutuhan pembangunan pendidikan di

daerah, sehingga pembangunan pendidikan di daerah dilaksanakan secara

berkualitas, efektif, dan berdaya saing tinggi.

Secara khusus, program yang ditawarkan dalam kerja sama ini dirumuskan

sebagai berikut:

1. Membantu pemerintah daerah dalam mengembangkan dan menyusun

kebijakan, perencanaan dan program pembangunan, pengelolaan, serta

penyelenggaraan pendidikan di daerah masing-masing;

2. Membantu pemerintah daerah, melalui dalam mengembangkan sistem

perencanaan guru, dengan menggunakan metode dan teknik estimasi

kebutuhan, persediaan, dan analisis keseimbangan jumlah guru dan tenaga

kependidikan;

3. Membantu pemerintah daerah, dalam penyusunan dan pengembangan

model-model pelayanan dan peningkatan mutu pendidikan, seperti: model

efisiensi pengelolaan satuan pendidikan, relevansi kurikulum dan program

pendidikan, model pembelajaran yang paling optimal, pembentukan

karakter siswa yang paling jitu, serta model evaluasi pendidikan dan ujian

sekolah yang paling akurat.

4. Membantu pemerintah kabupaten/kota, melalui research & development,

untuk mengembangkan efektivitas pengelolaan sertifikasi dan

pengembangan profesi pendidik dan tenaga kependidikan, pada tingkat

pemerintahan dan satuan pendidikan, antara lain melalui: evaluasi

sertifikasi PTK, penyusunan dan update standar kompetensi PTK,

pengembangan sistem seleksi dan promosi profesi PTK, pengembangan

sistem pelatihan guru dalam jabatan, pengembangan evaluasi kinerja PTK,

pengembangan model remunerasi guru sebagai profesi, model

pengembangan kinerja guru melalui manajemen sekolah, dan sejenisnya.

5. Membantu pemerintah kabupaten/kota, dalam pengembangan sistem &

mekanisme manajemen, pengendalian, dan penjaminan mutu pendidikan

Page 9: buku program unggulan 2015

5

pada tingkat pemerintahan kabupaten/kota dan tingkat satuan pendidikan,

antara lain meliputi: pembinaan akreditasi, penyelenggaraan ujian

nasional, pelaksanaan evaluasi mutu internal, evaluasi diri, pengembangan

model manajemen mutu pendidikan, persiapan ISO, dan sebagainya.

6. Mengembangkan sistem insentif (insentive system) yang dapat

mendorong pemerintah daerah untuk meningkatkan kinerja pembangunan

pendidikan di daerah masing-masing, antara lain melalui: penyusunan

indeks pembangunan pendidikan yang terintegrasi (Integrated Education

Development Index), Indeks Pendidikan Untuk Semua (EFA Index), serta

sistem insentif bagi pemerintah daeah untuk meningkatkan dan mencapai

indeks tertinggi.

1.3 Hasil yang diharapkan

Program yangditawarkan diharapkan dapat memberikan dampak pada peningkatan

mutu pendidikan di daerah yang dilakukan melalui pembangunan kebijakan pendidikan

daerah yang tepat sasaran, manajemen satuan pendidikan yang berkualitas, pendidik dan

tenaga kependidikan yang mumpuni, prasarana pendidikan yang memadai, dan dukungan

stakeholders yang baik.

Page 10: buku program unggulan 2015

6

Page 11: buku program unggulan 2015

7

PROGRAM PEMBANGUNAN

PENDIDIKAN DI DAERAH

Pada bagian awal telah disinggung tentang empat kluster program yang

ditawarkan UPI dalam kerjasama dengan Pemerintah Daerah dalam membangun

pendidikan di daerah, yang terdiri dari :

1. Analisis dan Pengembangan Kebijakan

2. Guru dan Tenaga Kependidikan

3. Kurikulum dan Program Pembelajaran

4. Manajemen dan Penjaminan Mutu Pendidikan

Di bawahi ini disajikan program untuk masing-masing kluster yang dapat

dipilih oleh Pemerintah Daerah dalam membangun pendidikan di daerah yang

berkualitas.

2.1. Analisis dan Pengembangan Kebijakan

Kluster Program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas daerah dalam penuusunan

dan penjabaran kebijakan dan program pembangunan pendidikan, sesuai dengan

keadaan, permasalahan, dan kebutuhan daerah masing-masing. Program bantuan UPI

diarahkan pada peningkatan kemampuan analisis, pengembangan, dan penyusunan

kebijakan dan program-program pembangunan pendidikan, baik sebagai jabaran

darikebijakan pemerintah pusat maupun kebijakan mandiri (daerah). Melalui kegiatan

analisis kebijakan, pengembangan kebijakan, analisis best practices dalam pengelolaan

dan penyelenggaraan pendidikan, UPI dapat membantu daerah melalui pengkajian,

pelatihan dan atau pendampingan. Program yang ditawarkan UPI untuk mengisi kluster

ini adalah:

A. Kajian Pemetaan Potensi Daerah dalam Membangun Pendidikan yang

Berkualitas (Road Map Pendidikan)

B. Pendampingan dalam Penyusunan Naskah Akademik Penyusunan Peraturan

Daerah (Raperda/ Perda) di Bidang Pendidikan

Page 12: buku program unggulan 2015

8

C. Pendampingan dalam Penyusunan Rencana Strategis Bidang Pendidikan

D. Pengembangan Model Pendidikan Dasar (Pendas) dan Pendidikan Menengah

Kejuruan (PMK) IPM

E. Kajian Kualitas Pelayanan Pendidikan (Dasar dan Menengah)

2.2. Guru dan Tenaga Kependidikan

Kluster Program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pengelola daerah

dalam melakukan analisis perencanaan guru dan tenaga kependidikan, sesuai dengan

keadaan, permasalahan, dan kebutuhan PTK daerah, baik secara kuantitatif maupun

kualitatif. Secara kuantitatif, model perencanaan PTK perlu dikembangkan untuk

memetakan keadaan sebenarnya mengenai komposisi kebutuhan dan persediaan guru dan

tenaga kependidikan secara akurat dan tepat waktu di semua bagian wilayah atau

sekolah. Secara kualitatif, program yang termasuk kluster ini adalah peningkatan dan

pengembangan kompetensi dan kinerja guru. Program yang ditawarkan UPI untuk

mengisi kluster ini adalah :

A. Analisis Kebutuhan, Penyebaran, Kualifikasi dan Kompetensi Guru di daerah

B. Peningkatan Kualifikasi Guru Melalui Program Dual Modes

C. Peningkatan Kompetensi Guru Melalui Lesson Studyuntukberbagai bidang

studi

D. Peningkatan Kompetensi Guru dalam Penelitian Tindakan Kelas

E. Peningkatan Kompetensi Guru dalam Pembelajaran Berbasis IT

F. Peningkatan Kompetensi Guru Melalui In House Training Terpadu

G. Peningkatan Kompetensi Guru dalam Pengembangan PROJECT BASED

LEARNING

H. Peningkatan Kompetensi Guru Dalam Pembelajaran Berbasis Lingkungan

Hidup

I. Peningkatan Kompetensi Pendidik Pada Pendidikan Nonformal

J. Peningkatan Kompetensi Pendidik PAUD

K. Peningkatan Kompetensi Guru Dalam Pembelajaran Berbasis Mitigasi Bencana

Page 13: buku program unggulan 2015

9

2.3. Kurikulum dan Program Pembelajaran

Kluster Program ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman terhadap, dan

peningkatan kapasitas guru dalam, pelaksanaan kurikulum dan pembelajaran di sekolah

(Kurikulum 2013), melalui pelatihan, pendampingan, penelitian tindakan kelas, lesson

study dan best practices. Guru diharapkan dapat secara terus-menerus meningkatkan

kemampuan untuk melaksanaan dan mengelola proses pembelajaran yang kondusif untuk

peningkatan kapasitas bajar siswa secara optimal. Daerah juga perlu memiliki

kemampuan untuk mengembangkan kurikulum yang berorientasi pada muatan lokal dan

kecakapan yang relevan dengan pembangunan daerah masing-masing. Untuk suksesnya

implementasi Kurikulum 2013 di setiap daerah. Program yang ditawarkan UPI untuk

mengisi kluster ini adalah.

A. Workshop Implementasi Kurikulum tahun 2013 pada Satuan Pendidikan

B. Penguatan Fungsi Bimbingan dan Konseling di Sekolah

C. Pengembangan Pendidikan Inklusif di sekolah

2.4. Manajemen dan Penjaminan Mutu Pendidikan

Kluster ini bertujuan meningkatkan pengelolaan manajemen pendidikan dan

peningkatan mutu layanan pendidikan serta penguatan jaminan atas mutu pendidikan.

Melalui pelatihan, pendampingan dan pengkajian berkaitan dengan penerapan School

Based Management, penerapan mutu pendidikan diharapkan kualitas layanan pendidikan

tetap terjaga dan para stakeholder pendidikan hingga level sekolah dapat

mengembangkan berbagai alternatif kebijakan manajemen strategis sebagai upaya

pendidikan mengahadapi tantangan di masa mendatang. Program yang ditawakan UPI

untuk mengisi kluster ini diantaranya :

A. Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan Pada Satuan

Pendidikan

B. Peningkatan Kualitas Pendanaan Pendidikan (Perhitungan Biaya Operasional/

Unit Cost Pendidikan)

Page 14: buku program unggulan 2015

10

Page 15: buku program unggulan 2015

11

Analisis dan Pengembangan

Kebijakan Pendidikan

3.1 Kajian Pemetaan Potensi Daerah dalam Membangun Pendidikan yang

Berkualitas (Road Map Pendidikan)

Nama Kegiatan : KAJIAN PEMETAAN POTENSI DAERAH

DALAM MEMBANGUN PENDIDIKAN YANG

BERKUALITAS

Latar Belakang :

Setiap daerah memiliki keunikan, potensi yang berbeda-beda, sehingga

kebutuhan akan model dan pendekatan dalam pembangunan pendidikan juga

akan berbeda. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari jumlah penduduk,

kategorisasi pendidikan penduduk, kualitas hidup dan kemiskinan penduduk

dan sumebr daya pendukung. Diperlukan suatu kebijakan yang mampu

memberikan arah dalam pembangunan yang memperhatikan kondisi di atas.

UPI sebagai lembaga pendidikan tinggi dengan segudang sumber daya dan

pengalaman memiliki komitmen untuk bersama Pemerintah Daerah dalam

membangun pendidikan yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan,

permasalahan dan potensi yang tersedia.

Tujuan

1) Menganalisis keunikan dan potensi daerah berdasarkan sumberdaya alam dan

sumberdaya manusia;

2) Membuat desain pembangunan daerah berbasis sumberdaya;

3) Membuat blueprint pendidikan yang berkualitas tiap kabupaten dan kota.

Hasil yang diharapkan

Tersusunnya program pembangunan pendidikan berbasis keunikan dan potensi

daerah (kabupaten dan kota)

Page 16: buku program unggulan 2015

12

Ruang Lingkup

UPI telah melaksanakan analisis kebijakan ini dengan melibatkan berbagai

program studi yang ada di Universitas Pendidikan Indonesia

Waktu yang dibutuhkan

Program ini dilaksanakan dalam program tahun jamak (multi year), sekurang-

kurangnya selama dua (2) tahun.

3.2 Pendampingan Penyusunan Naskah Akademik Raperda/Perda Pendidikan

Nama Kegiatan : PENDAMPINGAN PENYUSUNAN NASKAH

AKADEMIK RAPERDA/PERDA PENDIDIKAN

Latar Belakang :

Lahirnya peraturan daerah pada umumnya didasarkan atas dua pertimbangan

utama, yaitu penjabaran dari peraturan pemerintah di atasnya dan kebutuhan

pengembangan pembangunan di daerah. Diperlukan suatu analisis yang secara

komprehensif memadukan antara kedua hal tersebut. UPI selama ini secara

aktif telah membantu pemerintah daerah dalam mengembangkan suatu naskah

akademik sebagai bahan dalam penyusunan kebijakan/peraturan di daerah,

khususnya di bidang pendidikan.

Tujuan

1) Menyusun naskah yang akan menjadi bahan dalam penyusunan peraturan

daerah dalam bidang pendidikan

2) Membuat program restrukturisasi Peraturan Daerah dalam bidang

Pendidikan

Hasil yang diharapkan

Tersusunnya naskah akademik program pembangunan pendidikan di daerah

(kabupaten dan kota) yang akan menjadi dasar dalam perumusan kebijakan

pembangunan/peraturan daerah di bidang pendidikan.

Ruang Lingkup

UPI telah melaksanakan kegiatan ini dengan melibatkan berbagai program

studi yang ada di Universitas Pendidikan Indonesia

Page 17: buku program unggulan 2015

13

Waktu yang dibutuhkan

Program ini dilaksanakan dalam program tahun jamak (multi year), sekurang-

kurangnya selama dua (2) tahun.

3.3 Pendampingan dalam Penyusunan Rencana Strategis Bidang Pendidikan

Nama Kegiatan : PENDAMPINGAN DALAM PENYUSUNAN

RENSTRA BIDANG PENDIDIKAN

Latar Belakang :

Rencana strategis pendidikan merupakan suatu acuan pembangunan di bidang

pendidikan yang akan dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan. Idealnya rencana

strategis disusun dengan memperhatikan peraturan yang ada di atasnya (Visi,

Misi Pemerintah Kabupaten/Kota), dan kondisi faktual yang dihadapi oleh

Dinas Pendidikan saat ini. UPI selama ini memiliki pengalaman yang cukup

dalam membantu pemerintah daerah, khususnya SKPD Bidang Pendidikan

dalam menyusun rencana strategis untuk Dinas Pendidikan.

Tujuan

1) Menyusun rencana strategis yang menjadi acuan pembangunan

pendidikan di Dinas Pendidikan.

2) Menyusun rencana aksi untuk mencapai target pembangunan pendidikan.

Hasil yang diharapkan

Tersusunnya Renstra bidang pendidikan yang standar (baku) yang

memperhatikan kondisi daerah.

Ruang Lingkup

UPI telah melaksanakan kegiatan ini dengan melibatkan berbagai program

studi yang ada di Universitas Pendidikan Indonesia

Waktu yang dibutuhkan

Program ini dilaksanakan dalam program tahun jamak (multi year), sekurang-

kurangnya selama dua (2) tahun.

Page 18: buku program unggulan 2015

14

3.4 Peningkatan IPM melalui Model Pendidikan Dasar (Pendas) dan

Pendidikan Menengah Kejuruan (PMK) IPM

Nama Kegiatan : PENYUSUNAN MODEL PENDIDIKAN DASAR IPM

DAN PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN IPM

Latar Belakang :

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan salah satu ukuran generik dari

pembangunan di suatu negara yang merupakan agregat dari aspek pendidikan,

kesehatan dan daya beli.Sebagian besar negara menjadikan IPM sebagai salah

satu alat ukur pembangunan ini dan sebagian besar negara telah memanfaatkan

hasil ukur tersebut sebagai evaluasi, refleksi, dan sekaligus perencanaan

kembali sistem pembangunan yang diselenggarakan di negara

tersebut.Diketahui bahwa sampai saat ini Indonesia masih berada pada kategori

negara dengan IPM yang rendah dengan ranking selalu berada di bawah 100.Di

negara Asean, Indonesia bersaing dengan negara Vietnam dan kalah jauh dari

negara Singapura, Malaysia, dan Thailand.

Pendidikan merupakan aspek penting untuk menentukan mutu IPM.Aspek

pendidikan dilihat dari dua indikator utama yaitu Rata-rata lama sekolah (RLS)

dan Angka melek Hurup ((AMH).Indiaktor tersebtu dilihat dari penduduk yang

berusia 15 tahun ke atas. Meskipun Pemerintah Indonesia telah menetapkan

wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun sejak lebih dari 20 tahun yang lalu dan

pemberantasan buta aksara lebih dari 30 tahun yang lalu ternyata belum

mampu menuntaskan pendidikan dasar untuk usia 15 tahun ke atas dan angka

buta aksara. Sampai dengan tahun 2013, angka rata-rata lama sekolah

penduduk Indonesia usia 15 tahun ke atas masih berkisar pada 8 tahunan (kelas

2 SMP) dan buta aksara sekitar 6%. Diperlukan suatu strategi yang mampu

memberikan layanan pendidikan terhadap penduduk yang masih berada pada

dua kategori, yaitu belum mencapai pendidikan dasar 9 tahun dan belum melek

aksara.

Page 19: buku program unggulan 2015

15

Universitas Pendidikan Indonesia, pada tahun 2013 bekerja sama dengan

Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah mengembangkan suatu model layanan

pendidikan untuk meningkatkan mutu IPM. Layanan tersebut dinamakan

Pendidikan Dasar (Pendas IPM) dan Pendidikan Menengah Kejuruan (PMK)

IPM.Pengalaman berharga ini nampaknya dapat menjadi dasar bagi pemerintah

daerah lainnya dalam meningkatkan angka IPM secara signifikan dan

meningkatkan kualitas masyarakatnya.

Tujuan

Menyusun model layanan pendidikan dasar untuk meningkatkan Indeks

Pembangunan Manusia di Daerah yang secara spesifik didukung oleh:

1) Model sistem Layanan yang sesuai dengan karakteristik daerah

2) Mekanisme operasional layanan yang berbasis pada sistem organisasi di

daerah

3) Perangkat pendidikan yang dibutuhkan dalam mengembangkan layanan

pendidikan sesuai dengan karakteristik daerah.

Hasil yang diharapkan

Tersusunnya dan terlaksananya model layanan pendidikan dasar dan

pendidikan menengah kejuruan IPM dalam rangka meningkatkan kualitas

sumber daya manusia yang terstandar dengan tetap memperhatikan kondisi

daerah.

Ruang Lingkup

UPI telah melaksanakan kegiatan ini bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi

Jawa Barat yang melibatkan berbagai program studi yang ada di Universitas

Pendidikan Indonesia

Waktu yang dibutuhkan

Program ini dilaksanakan dalam program tahun jamak (multi year), sekurang-

kurangnya selama tiga (3) tahun dengan skema:

Tahun Pertama: Pengembangan Model Sistem Pendidikan IPM, Pemetaan

Potensi, dan Sosialisasi kepada pihak-pihak yang terkait.

Tahun Kedua: Implementasi Model Sekolah IPM (Piloting) pada beberapa

daerah; kecamatan, desa, regional, atau wilayah-wilayah tertentu.

Tahun Ketiga: Implementasi secara menyeluruh

Page 20: buku program unggulan 2015

16

3.5 Kajian Kualitas Pelayanan Pendidikan

Nama Kegiatan : KAJIAN KUALITAS PELAYANAN PENDIDIKAN

DASAR DAN MENENGAH

Latar Belakang :

Indonesia sudah lebih dari satu dasawarsa menetapkan wajib belajar pendidikan

dasar sembilan tahun. Selama itu tingkat partisipasi dalam pendidikan, baik diukur

melalui APS, APK, dan APM secara umum meningkat secara signifikan. Akan

tetapi yang masih menyisakan persoalan saat ini adalah adanya disparitas mutu

pendidikan antar daerah, antar wilayah (region) dalam daerah, antar satuan

pendidikan, dan antar kondisi sosial ekonomi penduduk (miskin dan kaya). Kondisi

ini mengisyaratkan suatu kondisi pendidikan yang belum memberikan keadilan

pada semua kelompok masyarakat. Diperlukan suatu kajian yang komprehensif

untuk memetakan persoalan, pencapaian, dan potensi yang dapat dikembangkan

untuk menjawab berbagai disparitas yang telah disebutkan di atas. UPI selama ini

berpengalaman memberikan kontribusi dalam melakukan kajian mutu pendidikan di

daerah.

Tujuan

1) Menganalisis kualitas pelayanan pendidikan dasar yang ada di kabupaten dan

kota

2) Menyusun rekomendasi untuk meningkatkan mutu pendidikan dasar secara

komprehensif.

Hasil yang diharapkan

Tersusunnya hasil kajian terhadap pelaksanaan pendidikan dasar, khsusunya dilihat

dari pencapaian mutu pendidikan dan berbagai upaya yang dapat dilakukan daerah

dalam meningkatkan mutu pendidikan dasar sesuai dengan potensi yang tersedia.

Ruang Lingkup

UPI telah melaksanakan kegiatan ini dengan melibatkan berbagai program studi

yang ada di Universitas Pendidikan Indonesia

Waktu yang dibutuhkan

Program ini dilaksanakan dalam program tahun jamak (multi year), sekurang-

kurangnya selama dua (2) tahun.

Page 21: buku program unggulan 2015

17

GURU DAN TENAGA

KEPENDIDIKAN

4.1 Analisis Kebutuhan, Penyebaran, Kualifikasi dan Kompetensi Guru di

Daerah

Nama Kegiatan : ANALISIS KEBUTUHAN, PENYEBARAN,

KUALIFIKASI DAN KOMPETENSI GURU DI

DAERAH

Latar Belakang :

Permasalahan guru selain menyangkut kualifikasi dan kompetensi juga adalah

persoalan penyebaran. Terdapat kekurangan guru di suatu daerah (berdasarkan

rasio dan mata pelajaran) akan tetapi pada daerah yang lain keadaan

sebaliknya, di mana guru melebih rasio yang dibutuhkan. Oleh karenanya

diperlukan suatu alat analisis yang mampu memetakan kebutuhan guru

berdasarkan rasio dengan jumlah siswa dan bidang studi yang diajarkan. UPI

selama beberapa tahun telah melakukan kajian dan penyusunan sistem analisis

untuk memetakan kebutuhan dan penyebaran serta berbagai upaya dalam

meningkatkan kualifikasi dan kompetensinya.

Tujuan

1) Menganalisis kebutuhan guru tiap kabupaten dan kota berdasarkan

sebaran, kualifikasi dan kompetensi.

2) Menyusun suatu sistem rekrutmen dan berbagai upaya peningkatan

kualifikasi dan kompetensi guru.

Hasil yang diharapkan

Terdapatnya suatu sistem analisis kebutuhan guru berdasarkan sebaran,

kualifikasi dan kompetensi di daerah (kabupaten/kota)

Ruang Lingkup

UPI telah melaksanakan analisis kebijakan ini dengan melibatkan berbagai

program studi yang ada di Universitas Pendidikan Indonesia

Page 22: buku program unggulan 2015

18

Waktu yang dibutuhkan

Program ini dilaksanakan dalam program tahun jamak (multi year), sekurang-

kurangnya selama dua (2) tahun.

4.2 Peningkatan Kualifikasi Guru Melalui Program Dual Modes

Nama Kegiatan : PENINGKATAN KUALIFIKASI GURU

MELALUI PROGRAM DUAL MODES

Latar Belakang :

Seiring dengan berlakunya UU No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen,

di mana persyaratan kualifikasi akademik guru adalah berpendidikan sarjana

(S1). Selama ini untuk mencapai jenjang pendidikan tersebut banyak guru yang

mengalami hambatan, di antaranya adalah waktu mengajar yang tidak dapat

ditinggalkan. Kebutuhan akan suatu modus perkuliahan yang tidak

meninggalkan pekerjaan sehari0hari sebagai guru nampaknya dapat menjadi

pilihan. UPI selama ini telah mengembangkan modus belajar melalui Dual-

Modes pada berbagai jurusan. Ini merupakan jawaban inovatif untuk

membantu guru dalam meningkatkan kualifikasi akademik sesuai dengan UU

No. 14 Tahun 2005 sekaligus meningkatkan kompetensinya.

Di samping itu, UPI juga memperhatikan pendidikan dan pengalaman hasil

belajar lampau (PPKHB) yang dapat dijadikan dasar dalam mengurangi beban

studi mahasiswa.

Tujuan

1) Meningkatkan kualifikasi akademik guru sesuai dengan UU No. 14 Tahun

2005.

2) Merumuskan suatu sistem perkuliahan yang tidak meninggalkan waktu

guru untuk mengajar di sekolah.

Hasil yang diharapkan

Terdapatnya suatu sistem perkuliahan yang sesuai dengan kebutuhan dan

berpihak kepada guru dengan memperhatikan kesibukan guru sebagai pendidik

pada satuan pendidikan.

Page 23: buku program unggulan 2015

19

Ruang Lingkup

UPI telah membuka program Dual-Modes untuk beberapa Fakultas, Jurusan

dan Program Studi, yaitu:

1) FIP meliputi Prodi PGSD dan PG-PAUD

2) FPOK

3) FPBS

4) FPMIPA

Waktu yang dibutuhkan

Pelaksanaan perkuliahan dilaksanakan dalam program tahun jamak (multi

year), sesuai dengan sisa SKS yang harus diselesaikan oleh mahasiswa.

4.3 Peningkatan Kompetensi Guru Melalui Lesson Study

Nama Kegiatan : PENINGKATAN KOMPETENSI GURU

MELALUI LESSON STUDY

Latar Belakang :

Upaya peningkatan kompetensi guru secara terus menerus merupakan suatu

keniscayaan, mengingat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dari

waktu ke waktu cukup tinggi. Guru sebagai salah satu sumber belajar dituntut

untuk senantiasa meningkatkan kompetensi pada semua dimensi kompetensi

guru, mulai dari kompetensi pedagogik, profesional, persolan, dan sosial.

Dalam beberapa tahun, UPI telah melakukan pendampingan ke beberapa

daerah dalam melakukan peningkatan kompetensi guru melalui Lesson Study.

Lesson Study (ICLS) sebagai wahana pengkajian dan pengembangan standar

dan penjaminan mutu pelaksanaan Lesson Study di Indonesia.

Tujuan

1) Melaksanakan penelitian dan pengembangan Lesson Study di Indonesia

2) Mengembangkan standar dan sistem penjaminan mutu implementasi

Lesson Study di Indonesia

3) Memberikan layanan Professional Development Lesson Study di

Indonesia

Page 24: buku program unggulan 2015

20

4) Melaksanakan Publikasi tentang Lesson Study di Indonesia Melaksanakan

Partnership and Outreach dalam melaksanakan Lesson Study di

Indonesia

5) Berperan serta secara aktif dalam jejaring kerja Lesson Study

International.

Hasil yang diharapkan

1) Perbaikan mutu pembelajaran di sekolah sasaran

2) Siswa menyenangi pembelajaran, siswa senang belajar di sekolah, siswa

memanfaatkan berbagai sumber belajar, dan siswa memliki kesadaran

belajar secara mandiri.

3) Meningkatkan kemampuan guru mengemas materi ajar sehingga mudah

dipahami siswa, meningkatkan kemampuan guru dalam melakukan

inovasi pembelajaran melalui penelitian kolaboratif, Kemampuan guru

dalam komunikasi yang efektif baik secara oral melalui forum ilmiah

maupun tulisan memalui jurnal ilmiah

Ruang Lingkup

UPI telah melaksanakan program Lesson Study pada beberapa Fakultas,

Jurusan dan Program Studi, yaitu:

1) FPMIPA

2) FPBS

3) FPEB

4) FPTK

5) FPOK

6) FPIPS

Waktu yang dibutuhkan

Pelaksanaan perkuliahan dilaksanakan dalam program tahun jamak (multi

year), dengan rincian umum sebagai berikut:

1) Training Kepala Sekolah (2 Kali per tahun)

2) Training Fasilitator (4 Kali per tahun)

3) Lesson Study berbasis MGMP (2 Kali Per bulan)

4) Lesson study berbasis Sekolah (2 Kali Per Bulan)

5) Workshop Evaluasi (2 kali per Tahun)

Page 25: buku program unggulan 2015

21

6) Konferensi/Publikasi (1 kali per tahun)

4.4 Peningkatan Kompetensi Guru Melalui Penelitian Tindakan Kelas

Nama Kegiatan : PENINGKATAN KOMPETENSI GURU MELALUI

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Latar Belakang :

Keberhasilan pelaksanaan kegiatan pembelajaran sangat ditentukan oleh

banyak faktor diantaranya adalah profesionalisme guru. Salah satu upaya

peningkatan profesionalisme guru dapat dilakukan cara melakukan Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) secara berkesinambungan. praktik pembelajaran melalui

penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan sebuah upaya dalam meningkatkan

profesionalisme guru dan meningkatkan prestasi belajar siswa. UPI pada

semua prodi bidang keguruan telah memiliki pengalaman dalam memfasilitasi

guru di daerah dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas.

Tujuan

1) Tujuan utama penelitian tindakan kelas adalah untuk perbaikan dan

peningkatan layanan professional guru dalam menangani proses belajar-

mengajar

2) Memperbaiki dan atau meningkatkan mutu pembelajaran di kelas.

Hasil yang diharapkan

1) Peningkatan atau perbaikan terhadap kinerja belajar siswa di sekolah

2) Peningkatan atau perbaikan terhadap kualitas penggunaan media, alat

bantu belajar, dan sumber belajar lainnya

3) Peningkatan atau perbaikan terhadap kualitas prosedur dan alat evaluasi

yang digunakan untuk mengukur proses dan hasil belajar siswa

4) Peningkatan atau perbaikan terhadap masalah-masalah pendidikan anak di

sekolah

5) Peningkatan dan perbaikan terhadap kualitas penerapan kurikulum dan

pengembangan kompetensi siswa di sekolah

Ruang Lingkup

UPI telah melaksanakan pelatihan penelitian Tindakan Kelas pada beberapa

Fakultas, Jurusan dan Program Studi, yaitu:

Page 26: buku program unggulan 2015

22

1) FIP (PGSD, PG-PAUD)

2) FPEB (Ekonomi, Akuntansi)

3) FPIPS (PKn, Sosiologi, Geografi, Sejarah, Pariwisata, IPS)

4) FPMIPA (Matematika, Fisika, Kimia, Biologi)

5) FPBS (Bhs. Indonesia, Bhs. Inggris )

Waktu yang dibutuhkan

Program ini dilaksanakan dalam program tahun jamak (multi year), sekurang-

kurangnya selama dua (2) tahun.

4.5 Peningkatan Kompetensi Guru Melalui Pembelajaran Berbasis IT

Nama Kegiatan : PENINGKATAN KOMPETENSI GURU

MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS IT

Latar Belakang :

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah menciptakan

terobosan-terobosan dalam model pembelajaran salah satunya Mobile

learning. M-Learning adalah pembelajaran yang menggunakan Smart phone,

Tablet atau PDA sebagai sarana untuk melakukan pembelajaran Dengan

mobile learning, pengguna dapat mengakses konten pembelajaran di mana saja

dan kapan saja,tanpa harus mengunjungi suatu tempat tertentu pada waktu

tertentu. Jadi, pengguna dapat mengakses konten pendidikan tanpa terikat

ruang dan waktu.

Tujuan

1) Meningkatkan Kualitas guru dalam proses pembelajaran dengan

pemanfaatan IT M-Learning

2) Meningkatkan kemampuan guru dalam mengakomodasi sistem

pembelajaran yang mengatur peran guru, siswa, pemanfaatan sumber

belajar, pengelolaanpembelajaran, sistem evaluasi dan monitoring

pembelajaran melalui M-Learning

3) Guru mampu mengoptimalisasikan fungsi Social Media untuk

pembelajaran

Page 27: buku program unggulan 2015

23

Hasil yang diharapkan

1) Peningkatan hasil belajar siswa melalui M-Learning

2) Proses pembelajaran akan lebih efektif dan efisien serta lebih

menyenangkan.

3) Peningkatan Kualitas Guru dalam penerapan IT pada kegiatan

pembelajaran

Ruang Lingkup

UPI telah melaksanakan pelatihan pembelajaran berbasis IT pada beberapa

Fakultas, Jurusan dan Program Studi, yaitu:

1) FIP

2) FPEB

3) FPIPS

4) FPMIPA

5) FPBS

6) FPTK

7) FPOK

Waktu yang dibutuhkan

Program ini dilaksanakan dalam program tahun jamak (multi year), sekurang-

kurangnya selama tiga (3)tahun.

4.6 Peningkatan Kompetensi Guru Melalui In House Training Terpadu

Nama Kegiatan : PENINGKATAN KOMPETENSI GURU

MELALUI In House Training TERPADU

Latar Belakang :

Hasil uji kompetensi guru (UKG) dalam tahun terakhir menunjukkan kondisi

yang cukup memprihatinkan, di mana rata-rata kemampuan guru masih belum

mencapai seperti apa yang diharapkan. Diperlukan upaya terus menerus untuk

meningkatkan kompetensi tersebut.Pemberian tunjangan sertifikasi ternyata

belum secara signifikan memberikan dampak terhadap mutu pendidikan pada

umumnya.Oleh karena itu, upaya pemerinta untuk meningkatkan mutu guru

secara terus menerus merupakan suatu pilihan tepat mengingat guru merupakan

sumber belajar yang kedudukannya tidak sepenuhnya dapat tergantikan oleh

Page 28: buku program unggulan 2015

24

sumber belajar lainnya.Selama ini, pelatihan-pelatihan guru yang cenderung

konvensional kurang mendapatkan dampak yang nyata terhadap perbaikan

sistem pembelajaran di satuan pendidikan.Oleh karena itu diperlukan suatu

terobosan dalam membangun suatu pelatihan guru yang dapat menghasilkan

kompetensi guru yang lebih komprehensif.

Dalam beberapa tahun, UPI telah melakukan pendampingan ke beberapa

daerah dalam melakukan peningkatan kompetensi guru melalui Model

Pelatihan In House secara terpadu.Model Pelatihan tersebut secara kualitatif

telah memberikan dampak terhadap cara guru dalam mendidik di satuan

pendidikan.

Tujuan

1) Memberikan layanan Professional Development untuk bidang studi yang

diajarkan di sekolah

2) Meningkatkan mutu layanan pembeajaran yang dilakukan oleh

guru/tenaga pendidik

3) Membangun sistem pendidikan yang lebih kontekstual dan bermakna bagi

peserta didik.

Hasil yang diharapkan

1) Perbaikan mutu pembelajaran di sekolah sasaran

2) Siswa menyenangi pembelajaran, siswa senang belajar di sekolah, siswa

memanfaatkan berbagai sumber belajar, dan siswa memliki kesadaran

belajar secara mandiri.

3) Meningkatkan kemampuan guru mengemas materi ajar sehingga mudah

dipahami siswa, meningkatkan kemampuan guru dalam melakukan

inovasi pembelajaran melalui penelitian kolaboratif, Kemampuan guru

dalam komunikasi yang efektif baik secara oral melalui forum ilmiah

maupun tulisan memalui jurnal ilmiah

Ruang Lingkup

UPI telah melaksanakan In House Training pada beberapa Fakultas, Jurusan

dan Program Studi, yaitu:

1) FPMIPA; Matematika, Kimia, Fisika, Biologi

2) FPBS; Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris

Page 29: buku program unggulan 2015

25

Waktu yang dibutuhkan

Program ini dilaksanakan dalam program tahun jamak (multi year), sekurang-

kurangnya selama tiga (3) tahun.

4.7 Peningkatan Kompetensi Guru Melalui Pengembangan PROJECT BASED

LEARNING

Nama Kegiatan : DIKLAT PELATIHAN GURU :

PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK

Latar Belakang :

Tujuan UPI bekerjasama dengan Intel® Teach Essentials Course adalah untuk

membantu guru-guru membangun pembelajaran yang berpusat pada siswa melalui

integrasi teknologi dan pendekatan berbasis proyek atau sering disebut dengan

Project Based Learning (PBL). Lokakarya ini sangat mendukung implementasi

Kurikulum 2013 tentang pembelajaran tematik integratif. Sangat membantu guru

dalam memberi gambaran bagaimana melakukannya di dalam kelas.

Tema-tema workshop yang diselenggarakan termasuk:

Menggunakan teknologi secara efektif di dalam kelas untuk memperkenalkan

keahlian abad ke-21

Mengidentifikasi cara-cara siswa dan guru menggunakan teknologi untuk

meningkatkan pembelajaran melalui penelitian, komunikasi, kerjasama, dan

strategi yang produktif dan kelengkapannya

Menyediakan pembelajaran dan membuat Unit kurikulum dan penilaian, yang

memenuhi standar akademik daerah dan nasional dan standar teknologi

Memfasilitasi kelas yang berpusat kepada siswa yang menekankan pada siswa

mandiri dan berfikir tingkat tinggi

Bekerjasama dengan rekan-rekan guru untuk meningkatkan instruksi dengan

penyelesaian masalah dan ikutserta dalam kelompok dalam meninjau ulang

Rencana Unit anda.

Tujuan

1) Guru mampu mengembangkan pembelajaran berbasis proyek

2) Guru mampu mengintegrasikan IT ke dalam pembelajaran

Page 30: buku program unggulan 2015

26

3) Guru mampu melakukan evaluasi pembelajaran berbasis proyek

Hasil yang diharapkan

1) Terbangunnya kerangka berfikir yang sama terkait dengan pembelajaran

berbasis proyek

2) Optimalisasi penggunaan IT dalam pembelajaran

3) Berkembangnya model pembelajaran yang mendukung kurikulum 2013

Ruang Lingkup

UPI telah melaksanakan workshop pembelajaran berbasis proyek pada

beberapa Fakultas, Jurusan dan Program Studi, yaitu:

1) FIP

2) FPEB

3) FPIPS

4) FPMIPA

5) FPBS

6) FPTK

7) FPOK

Waktu yang dibutuhkan

Program ini dilaksanakan dalam program tahun jamak (multi year), sekurang-

kurangnya selama tiga (3) bulan.

4.8 Peningkatan Kompetensi Guru Dalam Pembelajaran Berbasis Lingkungan

Hidup

Nama Kegiatan : PELATIHAN GURU DALAM PEMBELAJARAN

LINGKUNGAN HIDUP

Latar Belakang :

Pendidikan lingkungan hidup merupakan sebuah sarana yang dapat dilakukan

untuk meningkatkan pemahaman dan kepedulian masyarakat dalam mencari

pemecahan dan pencegahan timbulnya masalah lingkungan. Pendidikan

lingkungan hidup merupakan sarana penting dalam menghasilkan sumberdaya

manusia yang dapat melaksanakan prinsip pembangunan berkelanjutan.

Page 31: buku program unggulan 2015

27

Penanaman pengetahuan tentang pentingnya menjaga lingkungan hidup dapat

dilakukan melalui lembaga formal, informal dan non formal berbasis

lingkungan hidup dari berbagai disiiplin ilmu.

Tujuan

1) Meningkatkan kemampuan guru dalam mengembangkan isu lokal dan isu

global sebagai materi pembelajaran lingkungan hidup sesuai dengan

jenjang pendidikan

2) Meningkatkan kemampuan guru dalam mengembangkan model bahan ajar

pendidikan berbasis lingkungan hidup pada setiap mata pelajaran

3) Meningkatkan kemampuan guru dalam mengembangkan indikator dan

instrument penilaian pembelajaran lingkungan hidup

Hasil yang diharapkan

1) Guru mampu menerapkan pendekatan, strategi, metode, dan teknik

pembelajaran dengan muatan lingkungan hidup kepada peserta didik.

2) Guru mampu menerapkan rancangan pembelajaran tentang lingkungan

hidup untuk kegiatan di kelas, laboratorium, dan luar kelas

3) Mengkomunikasikan hasil inovasi pembelajaran lingkungan hidup

4) Mengkaitkan pengetahuan konseptual tentang pemecahan masalah

lingkungan hidup serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

5) Siswa dapat menerapkan pengetahuan tentang menjaga lingkungan pada

kehidupan sehari-hari

6) Siswa mampu menghasilkan karya berkaitan tentang pelestarian

Lingkungan Hidup dan mengatasi kerusakan lingkungan

7) Siswa dapat mengkomunikasikan kembali hasil pembelajaran lingkungan

hidup kepada masyarakat khususnya keluarga.

Ruang Lingkup

UPI telah melaksanakan program pendidikan lingkungan hidup pada beberapa

Fakultas, Jurusan dan Program Studi, yaitu:

1) FPIPS; Pendidikan Geografi

2) FPMIPA

Page 32: buku program unggulan 2015

28

Waktu yang dibutuhkan

Program ini dilaksanakan dalam program tahun jamak (multi year), sekurang-

kurangnya selama tiga (3)tahun.

4.9 Peningkatan Kompetensi Tenaga Pendidik pada Pendidikan Nonformal

Nama Kegiatan : PENINGKATAN KOMPETENSI TENAGA

PENDIDIK PADA PENDIDIKANNONFORMAL

Latar Belakang :

Pendidikan nonformal memiliki karakteristik yang khas jika dibandingkan

dengan pendidikan formal, baik itu dari sasaran didik, program, bentuk

kegiatan, maupun otuput yang diharapkan dihasilkan. Secara de facto masih

banyak para pendidik pada pendidikan nonformal tidak memiliki kecakapan

yang memadai dalam merancang, menyelenggaakan, dan mengevaluasi

program pembelajaran, sehingga berdampak pada mutu yang dihasilkan dari

lulusan pendidikan noformal belum mencapai target yang diharapkan.

Universitas Pendidikan Indonesia selama ini telah melakukan berbagai kajian,

advokasi dan pelatihan dalam meningkatkan kecakapan para pendidik dan

pengelola program pendidikan nonformal, yang meliputi; widyaiswara,

pamong belajar, penilik, tutor, instruktur, pelatih, dan lainnya.

Tujuan

1) Meningkatkan kemampuan pendidik nonformal dalam merancang

program pendidikan nonformal

2) Meningkatkan kemampuan pendidik nonformal dalam melaksanakan

program pendidikan nonformal

3) Meningkatkan kemampuan pendidik nonformal dalam mengevaluasi

program pendidikan nonformal.

Hasil yang diharapkan

1) Pendidik nonformal memiliki kompetensi yang diharapkan dalam

melakukan pembelajaran pada pendidikan nonformal.

2) Pendidik nonformal memiliki kompetensi dalam mengembangkan

program pendidikan nonformal

Page 33: buku program unggulan 2015

29

Ruang Lingkup

UPI telah melaksanakan peningkatan kompetensi tenaga pendidik pada

pendidikan nonformal dini di Fakultas Ilmu Pendidikan.

Waktu yang dibutuhkan

Program ini dilaksanakan dalam program tahun jamak (multi year), sekurang-

kurangnya selama dua (2)tahun.

4.10 Peningkatan Kompetensi Tenaga Pendidik pada Pendidikan Anak Usia Dini

Nama Kegiatan : PENINGKATAN KOMPETENSI TENAGA

PENDIDIK PADA PENDIDIKAN ANAK USIA

DINI

Latar Belakang :

Meningkatnya kesadaran tentang pendidikan untuk anak usia dini berdampak

besar terhadap munculnya layanan pendidikan anak usia dini dalam berbagai

jenis dan bentuk satuan pendidikan.

Disadari bahwa kebutuhan akan upaya untuk meningkatkan kompetensi

pendidik pada pendidikan anak usia dini merupakan kebutuhan yang mendesak

mengingat tenaga pendidik pada pendidikan anak usia dini banyak yang tidak

memiliki kualifikasi akademik yang sesuai dan kompetensi yang diharapkan.

UPI selama ini telah berpengalaman menyelenggarakan peningkatan

kompetensi tenaga pendidik pada pendidikan anak usia dini sebagai salah satu

bagian dari upaya untuk membangun pendidikan anak usia dini di Indonesia

menjadi lebih baik.

Tujuan

1) Meningkatkan kemampuan guru PAUD dalam merancang program

pendidikan anak usia dini

2) Meningkatkan kemampuan guru PAUD dalam melaksanakan program

pendidikan anak usia dini

3) Meningkatkan kemampuan guru PAUD dalam mengevaluasi

perkembangan anak pada pendidikan anak usia dini

Page 34: buku program unggulan 2015

30

Hasil yang diharapkan

1) Guru memiliki kompetensi yang diharapkan dalam melakukan

pembelajaran pada pendidikan anak usia dini.

2) Guru memiliki kompetensi dalam mengembangkan program pendidikan

anak usia dini

Ruang Lingkup

UPI telah melaksanakan peningkatan kompetensi tenaga pendidik pada

pendidikan anak usia dini di Fakultas Ilmu Pendidikan.

Waktu yang dibutuhkan

Program ini dilaksanakan dalam program tahun jamak (multi year), sekurang-

kurangnya selama dua (2) tahun.

4.11 Peningkatan Kompetensi Guru Dalam Pembelajaran Berbasis Mitigasi

Bencana

Nama Kegiatan : PELATIHAN GURU DALAM PEMBELAJARAN

BERBASIS MITIGASI BENCANA

Latar Belakang :

Mitigasi bencana merupakan suatu aktivitas yang berperan sebagai tindakan

pengurangan dampak bencana. Mitigasi bencana sebagai upaya untuk

mengurangi resiko bencana di Indonesia perlu disosialisasikan pada

masyarakat agar korban saat terjadi bencana dapat diminimalkan. Sosialisasi

tersebut dapat dilakukan di sekolah melalui pendidikan mitigasi bencana dan

guru mempunyai peran yang strategis untuk mensosialisasikan pendidikan

mitigasi bencana tersebut.

Tujuan

1) Meningkatkan kemampuan guru dalam mengembangkan materi tentang

wilayah lokal yang memiliki potensi bencana sebagai materi

pembelajaran sesuai dengan jenjang pendidikan

2) Meningkatkan kemampuan guru dalam mengembangkan materi tentang

wilayah Indonesia yang memiliki potensi bencana sebagai materi

pembelajaran sesuai dengan jenjang pendidikan

Page 35: buku program unggulan 2015

31

3) Meningkatkan kemampuan guru dalam pengembangan mendapatkan

model bahan ajar pendidikan berbasis mitigasi bencana pada setiap mata

pelajaran

4) Meningkatkan kemampuan guru dalam mengembangkan indikator dan

instrument penilaian pembelajaran mitigasi bencana

Hasil yang diharapkan

1) Guru memiliki kemampuan dalam mengembangkan materi tentang

wilayah lokal yang memiliki potensi bencana sebagai materi

pembelajaran sesuai dengan jenjang pendidikan

2) Guru memiliki kemampuan dalam mengembangkan materi tentang

wilayah Indonesia yang memiliki potensi bencana sebagai materi

pembelajaran sesuai dengan jenjang pendidikan

3) Guru memiliki kemampuan dalam pengembangan mendapatkan model

bahan ajar pendidikan berbasis mitigasi bencana pada setiap mata

pelajaran

4) Guru memiliki kemampuan dalam mengembangkan indikator dan

instrument penilaian pembelajaran mitigasi bencana

5) Siswa dapat mengenal wilayah sekitar mereka

6) Siswa dapat mengindentifikasi risiko apa yang dimiliki wilayah tersebut

7) Siswa secara sadar akan melakukan berbagai kegiatan untuk mengurangi

risiko bencana

8) Siswa dapat mengkomunikasikan kembali hasil pembelajaran mitigasi

bencana kepada keluarga.

Ruang Lingkup

UPI telah melaksanakan ini dengan melibatkan beberapa fakultas, jurusan dan

program studi yang ada di lingkungan Universitas Pendidikan Indonesia.

Waktu yang dibutuhkan

Program ini dilaksanakan dalam program tahun jamak (multi year), sekurang-

kurangnya selama tiga (3) tahun.

Page 36: buku program unggulan 2015

32

Page 37: buku program unggulan 2015

33

KURIKULUM DAN PROGRAM

PEMBELAJARAN

5.1 Workshop Impelementasi Kurikulum Tahun 2013 Pada Satuan Pendidikan

Nama Kegiatan : workshop Terpadu (Metode, Media dan evaluasi

pembelajaran) Kurikulum 2013

Latar Belakang :

Kurikulum 2013 merupakan kurikulum baru yang memiliki karakteristik yang

berbeda dengan kurikulum sebelumnya. Perbedaan tersebut cukup signifikan

sehingga diperlukan suatu wawasan (pengetahuan) dan ketrampilan dalam

mengembangkan dan mengimplementasikan kurikulum tersebut. UPI sebagai

lembaga pendidikan tinggi yang terlibat dalam pengembangan kurikulum telah

memberikan advokasi dan bantuan teknis terhadap pemerintah daerah dan guru

melalui berbagai kegiatan.

Tujuan

1) Meningkatkan kemampuan guru dalam memahami kurikulum 2013

2) Meningkatkan kemampuan guru dalam mengembangkan kurikulum sesuai

dengan kurikulum 2013

3) Meningkatkan kemampuan guru dalam merancang dan mengembangkan

strategi pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum 2013.

4) Meningkatkan kemampuan guru dalam merancang dan mengembangkan

bahan ajar yang sesuai dengan kurikulum 2013.

5) Meningkatkan kemampuan guru dalam merancang dan mengembangkan

evaluasi pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum 2013.

Hasil yang diharapkan

1) Tersusun dokumen kurikulum 2013 pada setiap kabupaten/kota

2) Guru memiliki kemampuan dalam mengembangkan kurikulum 2013

3) Guru memiliki kemampuan dalam merancang strategi dan metode

pembelajaran, memilih bahan ajar, dan merancang sistem evaluasi yang

sesuai dengan kurikulum 2013.

Page 38: buku program unggulan 2015

34

Ruang Lingkup

UPI telah melaksanakan program dengan melibatkan seluruh Fakultas, Jurusan

dan Program Studi yang ada di lingkungan Universitas Pendidikan Indonesia.

Waktu yang dibutuhkan

Program ini dilaksanakan dalam program tahun jamak (multi year), sekurang-

kurangnya selama satu (1)tahun.

5.2 Pengembangan Bimbingan dan Konseling (BK) di Sekolah

Nama Kegiatan : PENGUATAN KOMPETENSI GURU BK

Latar Belakang :

Kehadiran Guru Bimbingan dan Konseling di sekolah menjadi semakin

penting dirasakan di dalam membantu meningkatkan mutu pendidikan

disekolah tersebut. Selama ini guru BK banyak dirangkap oleh guru bidang

studi lainnya.Hal ini sebagai dampak dari keterbatasan dari kemampuan

pemerintah untuk menyedian guru BK pada setiap sekolah.Hal tersebut tentu

saja memberikan dampak terhadap mutu layanan yang diberikan oleh guru BK

dalam membangun pendidikan yang lebih baik.Diperlukan suatu kebijakan

yang bersifat short cut untuk mendorong agar pada guru BK memiliki

kompetensi dalam menangani persoalan-persoalan peserta didik di sekolah.

Universitas Pendidikan Indonesia telah memiliki pengalaman dalam

mengembangkan pelatihan-pelatihan peningkatan guru BK, baik melalui sistem

block time maupun yang dilakukan melalui sistem sandwich.

Tujuan

1) Meningkatkan kemampuan guru BK dalam memberikan layanan terhadap

peserta didik di sekolah

2) Meningkatkan kemampuan guru BK dalam mengembangkan program BK

di sekolah

3) Meningkatkan kemampuan guru BK dalam merancang dan

mengembangkan strategi konseling di sekolah.

Hasil yang diharapkan

1) Guru BK memiliki kemampuan dalam memberikan layanan terhadap

peserta didik

Page 39: buku program unggulan 2015

35

2) Guru BK memiliki kemampuan dalam mengembangkan program BK di

sekolah.

3) Guru BK memiliki kemampuan dalam merancang dan mengembangan

strategi konseling di sekolah.

Ruang Lingkup

UPI telah melaksanakan program ini pada beberapa daerah yang kembangkan

melalui Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan dan Unit Pelaksana

Teknis BK.

Waktu yang dibutuhkan

Program ini dilaksanakan dalam program tahun jamak (multi year), sekurang-

kurangnya selama satu (2) tahun.

5.3 Pengembangan Pendidikan Inklusif

Nama Kegiatan : PENGUATAN KOMPETENSI GURU DALAM

PENDIDIKAN INKLUSIF

Latar Belakang :

Seiring dengan kebijakan pemerintah tentang sekolah inklusif maka setiap

satuan pendidikan tidak lagi dapat menolak anak berkebutuhan khusus untuk

dapat secara bersama-sama mengikuti pendidikan pada sekolah umum.

Kebijakan ini sebagai respon terhadap masih banyaknya anak yang

berkebutuhan khusus yang tidak dapat mengikuti pendidikan yang khusus

(segregasi)untuk anak berkebutuhan khusus.

Menjadikan sekolahh sebagai sekolah inklusif tentu saja bukan perkara yang

mudah.Diperlukan kompetensi guru dalam memahami karakteristik kebutuhan

khuusus pada peserta didik serta memberikan perlakuan yang tepat sesuai

dengan kebutuhan yang disandang oleh peserta didik.

Jurusan Pendidikan Luar Biasa selama ini telah mengembangkan program

pendidikan untuk menyiapkan guru-guru (umum) sebagai guru inklusif pada

sekolah inklusif.Program tersebut telah dikerjasamakan dengan beberapa

Page 40: buku program unggulan 2015

36

daerah, baik dalam bentuk pendidikan gelar maupun pendidikan nongelar

(pelatihan-pelatihan).

Tujuan

1) Meningkatkan kemampuan guru mengindentifikasi kebutuhan spesifik

dari peserta didik yang berkebutuhan khusus di sekolah.

2) Meningkatkan kemampuan guru dalam mengembangkan kegiatan

pembelajaran inklusif di sekolah.

3) Meningkatkan kemampuan guru dalam merancang dan mengembangkan

strategi pendidikan inkusif di sekolah.

Hasil yang diharapkan

1) Guru memiliki kemampuan dalam mengidentifikasi kebutuhan dari

peserta didik yang berkebutuhan khusus.

2) Guru memiliki kemampuan dalam mengembangkan program inklusif di

sekolah.

3) Guru memiliki kemampuan dalam merancang dan mengembangan strategi

pembelajaran inklusif di sekolah.

Ruang Lingkup

UPI telah melaksanakan program ini pada beberapa daerah yang kembangkan

melalui Jurusan Pendidikan Luar Biasa pada Fakultas Ilmu Pendidikan.

Waktu yang dibutuhkan

Program ini dilaksanakan dalam program tahun jamak (multi year), sekurang-

kurangnya selama satu (2) tahun.

Page 41: buku program unggulan 2015

37

MANAJEMEN DAN PENJAMINAN

MUTU PENDIDIKAN

6.1. Pengembangan SIM Pendidikan Pada Satuan Pendidikan

Nama Kegiatan : PENGUATAN SISTEM INFORMASI

MANAJEMEN (SIM) SEKOLAH

Latar Belakang :

Sekolah menjadi wilayah publik yang dapat diakses oleh peserta didik maupun

masyarakat pada umumnya.Layanan tersebut dapat dimiliki manaka sekolah

memiliki sistem informasi dan manajemen yang baik, yaitu sistem manajemen

yang tertib, mudah diakses, dan update. Banyak keuntungan yang diperoleh

sekolah apabila memiliki sistem manajemen informasi yang baik, bukan saja

sebagai syiar tentang pencapaian yang telah dilakukan oleh sekolah, lebih dari

itu dapat juga menjadi sistem yang menampung aspirasi, masukan, keluhan dan

juga sistem data yang berbasis elektronik.

Tujuan

1) Membangun mindset warga sekolah tentang pentingnya sistem informasi

manajemen sekolah.

2) Membangun sistem informasi manejemnn yang sekolah yang tepat sesuai

dengan kondisi sekolah.

3) Membangun sistem informasi manajemen yang menyaikan informasi

akurat, mudah diakses dan update.

Hasil yang diharapkan

Terwujdunya suatu sistem informasi manajemen yang mudah diakses, akurat,

dan update.

Ruang Lingkup

UPI telah membantu melaksanakan program ini pada beberapa daerah yang

kembangkan melalui Jurusan Ilmu Komputer dan Teknologi Pendidikan.

Page 42: buku program unggulan 2015

38

Waktu yang dibutuhkan

Program ini dilaksanakan dalam program tahun jamak (multi year), sekurang-

kurangnya selama satu (2) tahun.

6.2. Peningkatan Kualitas Pendanaan Pendidikan (Perhitungan Biaya

Operasional/ Unit Cost satuan Pendidikan)

Nama Kegiatan : KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS

PENDANAAN PENDIDIKAN

Latar Belakang :

Sejak tahun 2005 pemerintah meluncurkan Program Bantuan Operasional

Sekolah(BOS) yang memberikan bantuan uang kepada sekolah berdasarkan

jumlah murid. Secaraumum, Program BOS bertujuan untuk membebaskan

biaya pendidikan bagi siswa tidakmampu dan meringankan bagi siswa yang

lain, agar mereka memperoleh layananpendidikan dasar yang lebih bermutu

sampai tamat dalam rangka penuntasan Wajib Belajar9 tahun. Mulai tahun

2009, Program BOS bertujuan bukan hanya untuk meringankan

bebanmasyarakat tetapi juga untuk menggratiskan biaya pendidikan, khususnya

bagi siswa SD danSMP Negeri kecuali pada rintisan sekolah bertaraf

internasional (RSBI) dan sekolah bertarafInternasional (SBI). Adapun tujuan

utamanya tidak lain adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan secara

umum di Indonesia.

Dalam pelaksanaanya, beberapa permasalahan muncul berkaitan dengan

pendanaan pendidikan. Program sekolah gratis untuk tingkat SD dan SMP

memberikan keyakinan pada masyarakat bahwa pemerintah menanggung

sepenuhnya biaya pendidikan, sedangkan di sisi lain hasil perhitungan dan

pengalokasian anggaran yang dilakukan pihak sekolah mengindikansikan

bahwa masih terdapat kekuarangan biaya pengembangan sekolah terutama

berkaitan dengan operasionalisasi sekolah.

Atas dasar permasalahan di atas, pendanaan pendidikan yang berkualitas mesti

dilaksanakan oleh pemerintah. Kebijakan 20 % untuk alokasi pendidikan yang

Page 43: buku program unggulan 2015

39

telah mendukung ini, mesti diimbangi dengan kebijakan pembiayan pendidikan

yang tepat sasaran. Salah satu langkah yang dapat dilakukan menuju pendanaan

pendidikan yang berkualaitas adalah melakukan penghitungan biaya

operasional satuan pendidikan di bernagai jenjang pendidikan (SD, SMP dan

SMA). Hal ini bertujuan agar setiap daerah mengetahui kebutuhan riil setiap

jenjangnya. Jika hasilnya ditemukan masih terdapat kekuarangan pembiayaan,

maka pihak pemerintah bersama-sama dengan masyarakat akan memikirkan

kebijakan yang cocok untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Tujuan

Tujuan dari kajian ini adalah agar Pemerintah Daerah mengetahui kebutuhan

riil berkaitan denga pemenuhan layanan pendidikan di setiap jenjang

pendidikan (SD, SMP dan SMA).

Penghitungan Biaya Operasional Satuan Pendidikan ini bertujuan untuk

menghitung rata-rata kebutuhan minimal yang diperlukan untuk membiayai

kegiatan operasional satuan pendidikan (SD, SMP dan SMA) agar dapat

berlangsungnya kegiatan pendidikan yang sesuai dengan standar nasional

pendidikan secara teratur dan berkelanjutan dengan didasarkan pada per peserta

didik serta jenjang pendidikan.

Adapun manfaat penelitian yang dapat diperoleh secara umum adalah agar

semua pihak memperoleh gambaran besarnya kebutuhan biaya operasional

yang diperlukan oleh sekolah serta besarnya anggaran yang tersedia. Secara

khusus, hasil pengitungan kajian ini dapat memberi manfaat kepada :

1. Pemerintah daerah

a. Mendapatkan gambaran tentang berapa yang diperlukan sekolah untuk

menopang kegiatan operasionalnya. Informasi ini selanjutnya dapat

digunakan sebagai langkah awal menghitung kebutuhan biaya pendidikan

secara keseluruhan sehingga kebijakan pendanaan pendidikan sebagai

outputnya mencerminkan kebijakan yang berkualitas

b. Menjadi dasar alokasi dan APBD untuk menunjang pendidikan

c. Menjadi dasar penyusunan kebijakan pendidikan, khususnya mengenai

pembiayaan yang terkait dalam program “sekolah gratis”

Page 44: buku program unggulan 2015

40

2. Sekolah

a. Dapat mengkomunikasikan kebutuhan dana untuk keperluan opersional

sekolah secara lebih baik dengan pihak diluar sekolah

b. Dapat dijadikan dasar usulan untuk diperbolehkannya sekolah menarik

partisipasi masyarakat dalam pembiayaan operasioanl sekolah.

c. Dapat dijadikan acuan alokasi penggunaan dana di sekolah

3. Orang Tua/ Masyarakat

a. Diperolah gambaran yang lebih jelas tentang berapa sebenarnya yang

dibutuhkan oleh sekolah untuk keperluan operasionalnya.

b. Diperoleh gambaran lebih jelas tentang apakah memang sekolah masih

memerlukan partisipasi masyarakat untuk keperluan operasionalnya

c. Diperoleh gambaran tentang alokasi penggunaan dana operasional di

sekolah, sehingga memberi peluang untuk ikut mengawasi penggunaan

dana di sekolah

Hasil yang diharapkan

1) Tersusun dokumen perhitungan riil kebutuhan pelayanan minimum di

tingkat SD

2) Tersusun dokumen perhitungan riil kebutuhan pelayanan minimum di

tingkat SMP

3) Tersusun dokumen perhitungan riil kebutuhan pelayanan minimum di

tingkat SMA

Ruang Lingkup

UPI memliki tenaga ahli yang ekspert di bidang keuangan dan pendanaan

pendidikan. Tenaga ahli ini telah sering membantu pemerintah daerah dalam

perhitungan biaya operasional.

Waktu yang dibutuhkan

Program ini dilaksanakan dalam program tahun jamak (multi year), sekurang-

kurangnya selama satu (1) tahun.

Page 45: buku program unggulan 2015

41

MEKANISME KERJASAMA

BAGAN MEKANISME KERJASAMA KELEMBAGAAN

ANTARA UPI DENGAN LEMBAGA MITRA

Page 46: buku program unggulan 2015

42

MEKANISME PENGELOLAAN KERJASAMA BIDANG PELATIHAN

Pengajuan kerjasama

dari dan ke UPI

MoU

Ya

Perjanjian

Kerjasama

(PKS)

Pendataan

SK Rektor UPI

Transfer biaya

pelatihan ke

rekening UPI

Tidak ada kerjasama

Tidak

Pelatihan

Sertifikasi

DKU

Jurusan/Prod

i

SU. Div

Hukum

Dit.

Akademik

DKU

Lembaga

Mitra

SU. Div

Hukum

DKU

DKU

SU. Div

Hukum

Dit.

Akademik

Lembaga

Mitra

Fakultas

Prodi/Jurusan

Lembaga di

UPI

Lembaga

Mitra

DKU

Monitoring

dan Evaluasi

Calon

Lembaga

Mitra

Kesepakatan

kerjasama

Page 47: buku program unggulan 2015

43

MEKANISME PENGELOLAAN

MAHASISWA JALUR KERJASAMA

Pengajuan kerjasama dari dan ke UPI

MoU

Ya

SK Rektor UPI

Pendaftaran dan seleksi calon mahasiswa

Perjanjian Kerjasama (PKS)

Transfer biaya pendidikan ke rekening UPI

Validasi biaya pendidikan

Distribusi biaya kepada Jurusan/Prodi

SPJ

Tidak ada kerjasama

Tidak

Matrikulasi

Perkuliahan

WISUDA

DKU Dit. Akademik

Jurusan/Prodi

SU Div. Hukum

Lembaga Mitra

DKU

Dit. Akademik

Jurusan/Prodi

SU Div. Hukum Dit. Akademik SU Div. Hukum

DKU

Dit. Akademik

Jurusan/Prodi

SUDiv. Hukum Lembaga Mitra

Lembaga Mitra

Dit. Keuangan

Dit. Akademik

Penagihan biaya pendidikan semester

berikutnya

Dit. Keuangan

Fakultas

Dit. Akademik Dit. TIK

Fakultas Prodi/Jurusan

Fakultas Prodi/Jurusan

Lembaga Mitra

Monitoring dan Evaluasi

Tuntas Ya

Tidak

Rekoordinasi

Calon

Lembaga Mitra

DKU

Pelimpahan Pelaksana Operasional

DKU Dit Akademik

Perlu Matrikulasi

Ya

Tidak

DKU Dit Akademik Dit. Keuangan

Kesepakatan

kerjasama

Registrasi Akademik

Page 48: buku program unggulan 2015

44